Transcript

Skenario 1 BLOK HEMATOLOGI : LEKAS LELAH DAN PUCAT

Skenario 1 BLOK HEMATOLOGI : LEKAS LELAH DAN PUCATKetua: Khansadhia H. Mooiindie1102014143Sekretaris: Dyah Sri Anawati1102014081Anggota: Almarchiano Sandi1102014013Ananda Umica1102014022Anggi Suryati1102014025Annisa Aryani Tarigan1102014030Annisa Yunita Rani1102014035Fildzah Fitriani1102014100Intan Nurul Hikmah1102011128Kurnia Hasanah1102014146Lekas lelah dan pucatSeorang perempuan berusia 19 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan lekas lelah sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan setelah melakukan aktivitas ringan maupun berat. Keluhan disertai dengan wajah yang tampak pucat.Pada anamnesis didapatkan keterangan bahwa sejak usia kanak kanak pasien jarang makan ikan, daging, maupun sayur. Untuk mengatasi keluhannya tersebut, pasien belum pernah berobat. Tidak ada riwayat penyakit yang diderita sebelumnya.Pada pemeriksaan fisik didapatkan:Tekanan darah 110/60 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, temperatur 36,8oC, TB= 160 cm, BB= 60 kg, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik.Pemeriksaan jantung, paru, dan abdomen dalam batas normal.

Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil:PemeriksaanKadarNilai NormalHemoglobin (Hb)10 g/dl12 14 g/dlHematokrit (Ht)38%37 42 %Eritrosit5 x 106 /l3,9 5,3 x 106 /lMCV70 fl82 92 flMCH20 pg27 31 pgMCHC22%32 36 %Leukosit65000 /l5000 10.000 /lTrombosit300.000 /l150.000 400.000 /lKata sulitSklera: Lapisan luar bola mata dan berwarna putih, yang menutupi kurang lebih 5/6 bagian permukaan belakang bola mata.Ikterik: Perubahan warna kuning pada kulit, selaput lendir, dan bagian putihmata disebabkan oleh peningkatan bilirubin.Konjungtiva: Membran tipis yang melapisi sklera dan kelopak mata.Anemis: Ditandai dengan anemia, bisa karena suplai O2 yang rendah.Hematokrit: Kadar eritrosit dalam darah.MCV: Nilai rata rata volume eritrosit.MCH: Nilai rata rata hemoglobin (Hb) dalam eritrosit.MCHC: Konsentrasi hemoglobin (Hb) rata rata dalam sel darah merah.Hemoglobin: Protein pengikat O2 yang terdapat dalam eritrosit.

Pertanyaan brainstormingApa penyebab Hb, MCV, MCH, MCHC turun?Apa penyebab konjungtiva anemis?Mengapa pasien mudah lelah?Apa diagnosis sementara pada kasus ini?Apa ciri ciri Hb turun?Apakah jenis kelamin mempengaruhi diagnosis pada kasus ini?Apa saja gejala khas yang dapat ditemukan?Bagaimana penanganannya?Apa hubungan Hb, MCV, MCH, MCHC turun dengan pola makan yang terdapat dalam skenario?Bagaimana pencegahannya?Mengapa sklera tidak ikterik?Apa yang terjadi jika tidak segera diobati?Apa hubungan tekanan darah yang rendah dengan Hb, MCV, MCH, MCHC turun?Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan?Apa saja faktor risiko pada kasus tersebut?

Jawaban brainstormingKarena kurangnya asupan zat besi, perdarahan, gangguan absorbsi besi, gangguan eritropoiesis.Darah yang dihasilkan tidak sampai ke perifer mata, maka timbullah pucat.Anemia defisiensi besi disebabkan salah satunya karena eritropoiesis terganggu, sehingga kadar eritrosit menurun dan Hb juga menurun (kadar O2 rendah). Kadar O2 yang rendah mengakibatkan penurunan respirasi aerob sehingga dilakukan respirasi anaerob dalam tubuh sebagai kompensasi. Dengan dilakukannya respirasi anaerob, menyebabkan terjadinya penumpukkan asam laktat sehingga salah satu efek dari penumpukkan asam laktat adalah mudah lelah.Anemia defisiensi besi, karena pola makan yang ada pada kasus tersebut.Lelah, pucat, mudah mengantuk, nafsu makan menurun.Wanita berisiko lebih tinggi terkena anemia defisiensi besi dibandingkan laki laki, dikarenakan wanita mengalami menstruasi setiap bulannya, bagi wanita hamil kehilangan banyak darah saat proses melahirkan.

JAWABAN BRAINSTORMINGKoilonychia (kuku sendok), atrofi papila lidah, stomatitis angularis, mudah lelah, disfagia (nyeri menelan).Antara lain:Meningkatkan kadar Hb dan eritrosit sampai batas normal agar organ dan jaringan mendapat pasokan O2 yang cukup.Apabila penyakitnya bertambah berat, maka harus dilakukan transfusi darah.Memberikan obat obatan seperti ferrous sulfat, ferrous glukonat.Mengkonsumsi vitamin C.9.Karena didalam daging dan sayuran terdapat kadar zat besi yang tinggi yang dibutuhkan untuk eritropoiesis, sehingga bila asupan tersebut kurang akan mempengaruhi kadar Hb, MCV, MCH, MCHC dalam tubuh.10.a. Perbaikan gizi (rajin konsumsi makanan yang mengandung kadar zat besi yang tinggi).b. Konsumsi vitamin C untuk meningkatkan absorbsi zat besi.c. Memperhatikan cara memasak makanan yang benar (hindari penggunaan aluminium).

JAWABAN BRAINSTORMINGSklera tidak ikterik karena ada penignkatan bilirubin, peningkatan bilirubin biasanya terjadi pada anemia hemolitik dikarenakan pecahnya eritrosit oleh RES (Sistem Retikulo Endotelial).Disebabkan gagal jantung karena jantung memompa (bekerja) terlalu keras, atau karena hipoksia jaringan.Karena jantung memompa (bekerja) lebih keras, sehingga menyebabkan kerja tidak maksimal dan pada akhirnya berpengaruh pada tekanan darah yang rendah.Metode Sahli, pemeriksaan hapus darah tepi dengan menemukan sel pensil (sel khas pada anemia defisiensi besi).Faktor risiko anemia defisiensi besi antara lain jenis kelamin, usia, pola makan, riwayat penyakit, perdarahan (seperti kecelakaan).

HIPOTESISAnemia defisiensi besi disebabkan kurangnya asupan zat besi, perdarahan, gangguan absorbsi besi, gangguan eritropoiesis sehingga didapatkan hasil pemeriksaan fisik berupa lelah, pucat, mudah mengantuk, nafsu makan menurun. Diagnosis dapat ditegakkan dengan metode Sahli maupun pemeriksaan hapus darah tepi hingga ditemukan sel pensil (sel khas pada anemia defisiensi besi). Tata laksana yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan kadar Hb dan eritrosit sampai batas normal agar organ dan jaringan mendapat pasokan O2 yang cukup, apabila penyakitnya bertambah berat, maka harus dilakukan transfusi darah, bisa pula diberikan obat obatan seperti ferrous sulfat, ferrous glukonat, serta mengkonsumsi vitamin C. Anemia defisiensi besi dapat dicegah dengan perbaikan gizi (rajin konsumsi makanan yang mengandung kadar zat besi yang tinggi), mengkonsumsi vitamin C untuk meningkatkan absorbsi zat besi, dan memperhatikan cara memasak makanan yang benar.

SASARAN BELAJARI. Memahami dan Menjelaskan EritrositDefinisiStrukturFungsiProses PembentukanII. Memahami dan Menjelaskan HemoglobinDefinisiStrukturFungsiProses PembentukanIII. Memahami dan Menjelaskan AnemiaDefinisiKlasifikasiIV. Memahami dan Menjelaskan Anemia Defisiensi BesiDefinisiEtiologiPatogenesisManifestasi KlinisFaktor RisikoDiganosisDiagnosis BandingTata LaksanaPencegahanKomplikasiPrognosis

I. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN TENTANG ERITROSITDEFINISIEritrosit atau sel darah merah adalah salah satu unsur yang dibentuk pada darah tepi, hanya terdiri atas membran dan sitoplasma tanpa inti sel. Fungsi utamanya adalah sebagai pengangkut hemoglobin yang akan membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan. Warna merah eritrosit sendiri berasal dari warna hemoglobinyang unsur pembuatnya adalah zatbesi.

Struktur eritrosit

Enzim pada eritrosit:Enzim glikolitik : menghasilkan energi untuk transport aktifEnzim karbonat anhridase : transport CO2fungsiMengedarkan O2 ke seluruh tubuh.Penentuan golongan darah.Berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika eritrosit berada dalam tegangan pembuluh darah yang sempit, eritrosit akan melepaskan ATP yang akan menyebabkan dinding jaringan untuk berelaksasi dan melebar.

Kelainan eritrositKelainan warna: NormokromatikHipokromatikKelainan ukuran:MakrositMikrositAnisositosis

Kelainan eritrositKelainan Bentuk

Sel sasaran (target cell)SferositStomatositSel pensilBurr cell (ekinosit)AkantositFragmentosit (schistocyte) Ovalosit / eliptositTeardrop cellSel sabit (sickle cell / drepanocyte)Sel helmetPoikilositosisProses pembentukan eritrosit

Proses pembentukan eritrositRubriblast / Proerytroblast / PronormoblastProrubrisit / Basophilic erytroblastRubrisit / Polychromatophylic erytroblastNormoblast / Ortochromatophylic erytroblast / MetarubrisitRetikulosit / Polychromatophylic erytrocyte

iI. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN TENTANG hemoglobinHEMOGLOBINHemoglobin (Hb) adalah sebuah hemoprotein (pigmen berwarna), tersusun atas empat rantai polipeptida globin yang berbeda dan mengandung 141 146 asam amino, sebagai pembawa O2, dan dibentuk oleh eritrosit yang sudah berkembang dalam sumsum tulang.

Struktur hemoglobin

Hemoglobin terdiri dari:Heme : suatu protein yang terbentuk dari empat rantai polipeptida yang sangat berlipat lipatGlobin : empat gugus non protein yang mengandung besi Struktur hemoglobinSTRUKTUR HEME

FUNGSI HEMOGLOBINHb membantu mengangkut CO2 dari sel jaringan kembali ke paru.Bagian dari ion hidrogen asam (H+) dari asam karbonat terionisasi yang dihasilkan di tingkat jaringan dari CO2. Hb menyangga asam ini sehingga asam ini tidak banyak mengubah pH darah.NO. Di paru, NO yang bersifat vasodilator berikatan dengan Hb. NO dilepas di jaringan, tempat zat ini melemaskan dan melebarkan arteriol lokal. Vasodilatasi membantu menjamin bahwa daerah kaya O2 dapat mengalir dengan lancar dan membantu menstabilkan tekanan darah.CO, bila gas ini cenderung menempati Hb yang berikatan dengan O2, menyebabkan keracunan CO.

PROSES PEMBENTUKAN HEMOGLOBIN

PROSES PEMBENTUKAN HEMOGLOBINFaktor-faktor yang mempengaruhi pengikatan antara oksigen dan hemoglobin adalah suhu, pH, dan 2,3 bifosfogliserat

KATABOLISME HEMOGLOBIN

Iii. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN TENTANG anemiaDefinisiKeadaan dimana massa eritrosit dan atau hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.

KlasifikasiKlasifikasi anemia berdasarkan morfologi eritrosit:Anemia hipokromatik mikrositer (MCV 27 pg)Anemia defisiensi besiThalassemiaAnemia akibat penyakit kronikAnemia sideroblastikAnemia normokromatik normositer (MCV 80 95 fl; MCH 27 34 pg)Anemia pasca perdarahan akutAnemia aplastik hipoplastikAnemia hemolitik terutama bentuk yang didapatAnemia akibat penyakit kronikAnemia mieloplastikAnemia pada gagal ginjal kronikAnemia pada sindrom mielofibrosisAnemia pada sindrom mielodisplastikAnemia pada leukemia akutAnemia makrositer (MCV >95 fl)Megaloblastik: anemia defisiensi folat, anemia defisiensi vitamin B12Nonmegaloblastik: anemia pada penyakit hati kronik, anemia pada hipotiroid, anemia pada sindroma mielodisplastik

klasifikasiKlasifikasi anemia berdasarkan etiopatogenesis:Produksi eritrosit menurunGangguan utilisasi besi Kerusakan jaringan sumsum tulang Fungsi sumsum tulang kurang baik karena tidak diketahuiKehilangan eritrosit dari tubuhPeningkatan penghancuran eritrosit dalam tubuh (hemolisis)Faktor ekstrakopsuler Faktor intrakopsuler Bentuk campuranBentuk yang patogenesisnya belum jelas

Iv. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN TENTANG anemia defisiensi besiDEFINISIAnemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat kurangnya cadangan besi tubuh (depleted iron store) sehingga penyediaan besi untuk eritropoiesis berkurang, yang pada akhirnya pembentukan Hb berkurang. Ditandai oleh anemia hipokromik mikrositer, besi serum menurun, TIBC (total binding iron capacity) meningkat, saturasi transferin menurun, feritin serum menurun, pengecatan besi sumsum tulang negatif, dan adanya respon terhadap pengobatan dengan preparat besi.

etiologiKehilangan besi sebagai akibat perdarahan menahun yang dapat berasal dari: Saluran cernaSaluran genitalia wanitaSaluran kemihSaluran napasFaktor nutrisiKebutuhan besi meningkat seperti pada prematuritas, anak dalam masa pertumbuhan, dan kehamilan.Gangguan absorbsi besiKebutuhan darah meningkatpatogenesisPerdarahan menahun menyebabkan kehilangan besi sehingga cadangan besi makin menurun yang disebut iron depleted state atau negative iron balanceApabila kekurangan besi berlanjut terus, maka cadangan besi menjadi kosong sama sekali, penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit. Tahap ini disebut iron deficient erythropoesis. Apabila jumlah besi menurun terus maka eritropoesis akan makin terganggu sehingga kadar hemoglobin akan menurun, akibatnya timbul anemia hipokromik mikrositer yang disebut juga iron deficiency anemia. Manifestasi klinisGejala umum (bila kadar Hb


Top Related