Download - Sistem saraf otonom
• Bekerja tanpa pengaruh sistem saraf pusat: otak/ sumsum tulang belakang
• Mengatur kerja otot polos dan kelenjar secara tidak sadar
• Dibagi menjadi dua: simpatik dan parasimpatik
• Pada beberapa aktivitas berlawanan, antara simpatik dan parasimpatik
Sistem saraf otonom:
FUNGSI SARAF SIMPATIS :
• Pengendalian derajat vasokonstriksi di kulit• Pengendalian kecepatan pengeluaran
keringat• Pengendalian frekuensi denyut jantung• Pengendalian tekanan darah• penghambatan sekresi dan gerakan gastro-
intestinalis.• Meningkatkan metabolisme sel
• Apa yang kita lakukan ketika kondisi kita terancam?
• Bagaimana pupil kita ketika kita sedang berada di gedung yang menakutkan?
• Bagaimana nafas kita ketika ada anjing yang mengejar kita?
• Bagaimana denyut jantung kita ketika kita melihat suatu tawuran?
SIMPATIK
AGONIS OBAT ADRENERGIK/simpatomimetik
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG
α1 α2β1
β2
INHIBITOR MAO (MONOAMIN
OKSIDASE)
OBAT-OBAT ADRENERGIK LANGSUNG
•Alfa-1, mengaktivasi organ-organ efektor seperti otot-otot polos (vasokontriksi) dan sel-sel kelenjar dengan efek bertambahnya sekresi ludah dan keringat.•Alfa-2, yaitu menghambat pelepasan noradrenalin pada
saraf-saraf adrenergik dengan efek turunnya tekanan darah. •Beta-1, yaitu memperkuat daya dan frekuensi kontraksi
jantung.•Beta-2, yaitu bronkodilatasi dan stimulasi metabolisme
glikogen dan lemak
PENGGUNAAN• Shock, dengan memperkuat kerja jantung (Alfa1) dan
melawan hipotensi (beta), contohnya adrenalin dan noradrenalin• Asma, dengan mencapai bronkodilatasi (beta2),
contohnya salbutamol dan turunannya, adrenalin dan efedrin.• Hipertensi, dengan menurunkan daya tahan perifer dari
dinding pembuluh melalui penghambatan pelepasan noradrenalin (alfa2 ), contohnya metildopa dan klonidin.• Pilek (rhinitis), guna menciutkan selaput lendir yang
bengkak (alfa) contohnya imidazolin, efedrin dan adrenalin.• Midriatikum, yaitu dengan memperlebar pupil mata
(alfa), contohnya fenilefrin dan nafazolin.
AGONIS ADRENERGIK/SIMPATOMIMETIK LANGSUNG
KELOMPOK Efek CONTOH OBAT
Agonis α Vasokontriksi sistemik atau lokal dekongestan
Lokal: Fenilefrin, nafazolin, tramazolin, xilometazolin, oksimetazolin
Agonis β Bronkodilatasiantiasma, tokolitik???, peningkatan kontraksi jantung peningkatan tekanan darah
Salbutamol, terbutalin, fenoterol, oksiprenalin, salmeterol, procaterol
SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG
TERDAPAT ENZIM-ENZIM YANG MENGURAIKAN ADRENALIN ATAUPUN NORADRENALIN CONTOH: MAO (MONOAMIN OKSIDASE)
BEBERAPA OBAT MAMPU MENGHAMBAT KERJA MAO INHIBITOR MAO
SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG
INHIBITOR MAO
SEBAGAI ANTIPARKINSON DAN ANTIDEPRESAN
CONTOH: SELEGILIN (ANTIPARKINSON), MOKLOBEMID (ANTIDEPRESAN)
SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG
BEBERAPA OBAT BEKERJA SECARA TIDAK LANGSUNG DENGAN MENINGKATKAN PENGELUARAN EPINEFRIN ATAU NOREPINEFRIN DAN MENCEGAH PENYERAPAN KEMBALI
CONTOH: EFEDRIN, PSEUDOEFEDRIN
SIMPATOLITIK
KELOMPOK EFEK CONTOH OBAT
α-simpatolitik Menurunkan tekanan darah melalui pelebaran pembuluh darah, menurunkan kontraksi otot halus prostat terapi pembesaran prostat
Tamsulosin, fenoksibenzamin, fentolamin, terazosin, alfuzosin
β- simpatolitik Menurunkan kontraksi jantung antihipertensi;Bronkokonstriksi ASMA
Atenolol, propanolol, labetolol, nadolol, carvedilol, bisoprolol
Sistem saraf parasimpatik berkaitan dengan:• Peningkatan aktivitas saluran
cerna seperti peningkatan pengeluaran air liur, pengeluaran asam lambung, peningkatan motilitas usus, peningkatan defekasi• Peningkatan aktivitas saluran
urin urinasi lebih tinggi• Penyempitan pupil• Penurunan denyut jantung • Penyempitan saluran nafas
(bronkokonstriksi)
Senyawa neurotransmiter atau penghantar pesan yang penting dalam sistem saraf parasimpatik adalah asetilkolin
Terdapat enzim yang dapat menguraikan asetilkolin yaitu: asetilkolinesterase
Obat parasimpatomimetik dapat bekerja secara langsung ataupun tidak langsung
Secara langsung melalui ikatan dengan reseptor asetilkolin. Terdapat dua reseptor: nikotinik dan muskarinik
Obat parasimpatomimetik tidak langsung bekerja dengan cara menghambat penghancuran asetilkolin oleh asetilkolinesterase sehingga konsentrasi asetilkolin tetap tinggi
KELOMPOK EFEK OBAT
Parasimpatomimetik langsung
Meningkatkan tonus otot, mengurangi glukoma
Karbakol, pilokarpin
Parasimpatomimetk tak langsung
Meningkatkan tonus otot, mengurangi glukoma
Neostigmin, fisostigmin
Meningkatkan kemampuan memori digunakan pada penderita penyakit Alzheimer
Rivastigmin
PARASIMPATOMIMETIK
PARASIMPATOLITIK
Obat yang bersifat parasimpatolitik akan menghambat aktivitas sistem saraf parasimpatik, sehingga:• Terjadi midriasis pada pupil mata
pupil melebar• Penurunan sekresi asam lambung
penanganan gastritis (jarang digunakan)
• Pelebaran saluran nafas atau bronkodilatasi penanganan asma
• Relaksasi otot polos spasmolitik (mengurangi rasa mulas)
• Menurunkan aktivitas sistem saraf pusat sedatif mengurangi mabuk perjalanan (kinetosis)
• Peningkatan denyut jantung takikardia
Kelompok Efek Contoh obat
Parasimpatolitik Menurunkan sekresi asam lambung
Pirenzepin
Midriatikum (melebarkan pupil)pemeriksaan bagian dalam mata
Atropin, homatropin
Pelebaran saluran nafasbronkodilatasi
Ipratropium
Memberikan efek sedasi mencegah kinetosis/ mabuk perjalanan
Skopolamin
Mengurangi spasmus otot polos
Hiosiamin
PARASIMPATOLITIK
NEUROTRANSMITOR
1. Asetilkolin adalah neurotransmitor yang dilepaskan dari:a. Sinaps preganglion simpatis & parasimpatis.b. Posganglion parasimpatisc. Semua akhir syaraf somatik pada otot skelet.2. Norepinefrin (noradrenalin) adalah neurotransmitor yang dilepaskan pada posganglion syaraf simpatis.
LANJUTAN…..
- Syaraf yang posganglionnya melepaskanAsetilkolin dinamakan syaraf kolinergik - Syaraf yang posganglionnya melepaskanNoradrenalin dinamakan syaraf adrenergik.
ADRENERGIK :
• SEKRESI : NOR ADRENALIN, ADRENALIN
• RESEPTOR : TIPE (ALPHA) nor adrenalin - pembuluh darah
TIPE (BETA) adrenalin - 1 miokard - 2 bronchus, vasa coronaria
KOLINERGIK :
• SEKRESI : ACETILKOLIN
• RESEPTOR : TIPE MUSKARINIK - otot polos - otot jantung - sel kelenjar TIPE NIKOTINIK - neuromuscular junction
FUNGSI SARAF PARASIMPATIS :
• Mengendalikan pengfokusan mata dan dilatasi pupil.
• Mengendalikan sekresi kelenjar ludah, denyut jantung, sekresi lambung, sekresi pankreas.