Sistem Pemilihan Umum Sistem pemilihan mekanis
Melihat bahwa rakyat terdiri atas individu-individu. Sistem ini dalam pelasanannya dilakukan dengan dua cara yaitu sistem perwakilan distrik/mayoritas dan sistem perwakilan berimbang.
Sistem pemilihan organis
Rakyat ditempatkan sebagai jumlah kelompok imdividu atau dengan perkataanlain rakyat dibagi dalam organ-organ kelompok individu. Kelopok ini biasanya di dasarkan misanya lapisan sosial, organisasi kelembagaan, dan sebagainya.
Sistem Pemilihan UmumSinge-member constituency
Sistem Distrik
Multi-member constituency
Sistem Perwakilan Berimbang
Didasarkan kesatuan geografis
Setiap kesatuan geografismempunyai satu wakil dalam DPR
Calon yang dalam satu ditrikmemperoleh suara terbanyakmenang, suara-suara lain yang dutujukan kepada calon-calon lain dalam distrik itu dianggap hilangdan tidak diperhitungkan.
Sistem ini dipakai di Inggris, Kanada, Amerika Serikat danIndia.
Gagasan pokonya bahwa jumlah kursiyang diperoleh oleh suatugolongan/partai adalah sesuai denganjumlah suara yang diperolehnya.
Jumlah total anggota DPR ditentukanatas dasar perimbangan suara.
Negara dianggap sebagai suatu daerahpemilihan yang besar, akan tetapi untukteknis administrasindibagi dalam daerahpemilihan yang besar.
Setiap suara dihitung, tidak ada suarayang hilang.
Sistem ini dipakai di Belanda, Swedia, Belgia.
KelemahanSinge-member constituency
Sistem Distrik
Multi-member constituency
Sistem Perwakilan Berimbang
Sistem ini kurang memperhitungkan adanya partai-partai kecil dan golongan minoritas.
Sistem ini kurang representatif dalam arti bahwa calon yang kalah dalam suatu ditsrik, kehilangan suara-suara yang telah mendukungnya.
Dimungkinkan jumalah suara yang hilang lebih besar dari jumlah suara yang memenangkan pemilu.
Sistem ini dipakai di Inggris, Kanada, Dapat terjadi kesenjangan antara jumlah suara yang diperoleh dari masyarakat dan jumlah kursi yang diperoleh dalam parlemen.
Sistem ini mempermudah fragmentasi partai dan tombulnya partai-partai baru. Sistem ini tidak menjurus kepada integritas bermacam-macam dalam masyarakat; mereka lebih cenderung untuk mempertajam perbedaan-perbedaan yang ada, kirang terdorong untuk mencari dan memanfaatkan persamaan-persamaan.
Wakil yang terpilih merasa dirinya lebih terikat pada parta daripada kepada daerah yang telah memilihnya.
Banyaknya partai mempersukar terbentuknya pemerintahan yang satabil.
KeutunganSinge-member constituency
Sistem Distrik
Multi-member constituency
Sistem Perwakilan Berimbang
Karena kecilnya distrik, maka wakil yang terpilih dikenal oleh penduduk distrik. Sehingga hubungan yang memilih dan yang terpilih sangat dekat.
Sistem ini lebih mendorong kearah integritas partai-partai politik karena kursi diperebutkan dalam setiap distrik hanya satu. Hal ini akan mendorong partai-partai untuk menyisihkan perbedaan-perbedaan yang ada cenderung berkeja sama.
Mempermudah membentuk pemerintahan yang stabil.
Sistem ini sederhana dan memakan biaya yang sedikit utuk penyelenggaraannya.
Lebih bersifat representatif dalam arti bahwa setiap suara turut diperhitungkan dan praktis tidak ada suara yang hilang.
Setiap golongan bagaimanpun kecilnya dapat menempatkan wakilnya dalam badan perwakilan laryat.
Wakil rakyar yang dipilih dengan cara ini diharapkan lebih cenderung untuk mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan daerahnya
IlustrasiSinge-member constituency
Sistem Distrik
Multi-member constituency
Sistem Perwakilan Berimbang
Calon Distri A Distri B Distrik C Jumlah
I 400 900 400 16000
II 600 100 600 13000 Calon Suara kursi
A 500 5
B 100 1
C 400 4
Calon I mendapatkan 1 kursi
Calon II mendapatkan 2 kursi
Suara sah ynag terkumpul 1.000.000. orang
Perbandingan kursi 1 : 100
Multi-member constituencySistem Perwakilan Berimbang
Sistem perwakilan berimbang dapat dilakukan dengan bervariasi
Hare system, dimana pemilih diberi kesempatan untuk memilih pilihan pertama, kedua dan seterusnya dari tempat pemilih yang bersangkutan. Jumlah imbangan suara yang diperlukan untuk pemilih ditentukan, dan segera jumlah keutamakan pertama dipenuhi, dan apabila ada sisa suara, maka kelebihan dapat dipindahkan kepada calon berikutnya.
List system, pemilih diminta memilih di antara daftar-daftar calon yang berisi sebanyak mungkin nama-nama wakil rakyat yang akan dipilih dalam pemilihan umum.
Tujuan Pemilihan Umum1. Untuk memungkinkan terjadinya peralihan
kepemimpinan pemerintah secara tertib dan damai.
2. Untuk memungkinkan terjadinya pergantian pejabat yang akan mewakili kepentingan rakyat di lembaga perwakilan.
3. Untuk melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat.
4. Untuk melasanakan prinsip hak-hak asasi warga negara.
Dasar Hukum Undang-undang republik indonesia nomor 22 tahun 2007
tentang penyelenggara pemilihan umum
UU nomor 23 tahun 2003 tentang pemilihan umum presiden dan wakil presiden
Nomor 12 tahun 2003 tentang pemilihan umum anggota dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan daerah, dan dewan perwakilan rakyat daerah
Pemilihan PresidenSebelum perubahan Pasal 1 ayat (2) UUDRI 1945 Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
Pasal 6 ayat (2) UUDRI 1945 Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan suara yang terbanyak
Sesudah perubahanPasal 1 ayat (2) UUDRI 1945Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar
Pasal 6 A ayat (1) UUDRI 1945Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.
Peserta PemiluPasal 6 A ayat (2) UUDRI 1945Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.
Pasal 5 Ayat (1) UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah Pasangan Calon yang diusulkan secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai politik.
Pasal 25 UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil PresidenCalon Presiden dan calon Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilu.
Partai politik atau gabungan partai politik yang dapat mencalonkan pasangan presiden dan wakil presiden adalah partai politik atau gabungan partai politik yang telah memenuhi syarat (electoral threshold) sekurang-kurangnya 15% (lima belas persen) dari jumlah kursi DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) atau 20% (dua puluh persen) dari perolehan suara sah secara nasional dalam Pemilu anggota DPR.
Pemilu DPR.DPDPemilu diselenggarakan untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Peserta Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota adalah partai politik sedangkan Peserta Pemilu untuk memilih anggota DPD adalah perseorangan.