Transcript
Page 1: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Sistem Informasi ManajemenBY : ALBERTUS SATYA ADRIANSYAH, S.KOM, M.KOM

Page 2: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Target/Goal Matakuliah SIM

Memahami konsep teoritis SIM Mampu identifikasi kebutuhan SIM semua struktur dalam organisasi Mampu menggambarkan dan analisis aspek sistem informasi dalam

organisasi. Memahami Konsep Sistem Dtabase Mengenal secara umum gambaran :

Sistem Akuntansi Sistem Sumber Daya Manusia Sistem Manufaktur Sistem Informasi Keuangan Sistem Informasi Pendukung Keputusan

Page 3: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Referensi Buku

John G, Burch ; “Information System Theory and Practice, 1974; Prentice Hall.

Gordon B, Davis ; “Management Information System”, 1990

McLeod Raymond ; “ Management Information System”, ke 9, 2007

Analisa dan Disain Sistem Informasi, Jogiyanto, 2005 Weber, Max (1947) The Theory of Social and Economic

Organization. Translated by A. M. Henderson & Talcott Parsons,The Free Press.

Page 4: Sistem Informasi Manajemen - Satya

#1Gambaran Umum SIM, Organisasi

Page 5: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Apa itu SIM ?

SISTEM

INFORMASI

MANAJEMEN

“Sekumpulan Unsur/ elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan

kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati”

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang

memiliki arti bagi sipenerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”

“Suatu seni dalam ilmu dan proses pengorganisasian seperti perencanaan,

pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian atau pengawasan

Page 6: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Defenisi Sistem Informasi (SI)

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Alat bantu/teknik mengolah data dan menghasilkan infoirmasi untuk mendukungPengambilanKeputusan.

Page 7: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Macam/Jenis SIM

Dipandang berdasarkan : Hirarki : Level Organisasi : Area Fungsional Dukungan Tersedia

Page 8: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Jenis SIM : Hirarki

Transactional IS, sub sistem yang diberikan kewenangan kepada seseorang/kelompok dapat melakukan CRUD (Create, Update dan Delete) data Transaksi ke dalam sistem.

Contoh : Penjualan, Pembelian Manajerial IS, sub sistem yang sudah dirancang

sedemikian rupa untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan para Manajer perusahaan, umumnya adalah Laporan dalam bentuk rekapitulasi untuk perencanaan bisnis.

Decision Suppot (DSS), sub sistem informasi yang dirancang dengan logic/rumus science sedemikian rupa, untuk menghasilkan laporan yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Contoh : Weather IS Executive IS sub sitem yang sudah dirancang sedemikian

rupa untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan para Level Executive.

Page 9: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Jenis SIM : Level Organisasi

Department IS, sebuah sistem informasi yang diperuntukan untuk sebuah departemen tertentu, bisa independen atau diintegrasikan dengan sub sistem lain.

Contoh : HRD-IS, Accounting-IS Enterprise IS, sebuah sistem informasi dengan skala besar yang meng-

integrasikan seluruh sub-sistem, integrasi bukan hanya data tetapi secara fungsional saling mempengaruhi.

Contoh : E-Commerce IS, Academic-IS, Trading dan Bursa Saham Interorganizational IS, sebuah sistem informasi yang dikembangkan

untuk dapat saling terhubung dengan sistem organisasi lain. Terhubung tidak menyeluruh tetapi hanya area yang memang disepakati.Contoh : E-Commerce (Seler + Logistic + Supplier + Bank), Ticketing ( Penjual vs Perusahaan Penerbangan, Virtual Account (Kampus vs Bank)

Page 10: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Jenis SIM : Area Fungsional

Personal IS, sistem informasi yang dibangun untuk personal atau individu bukan group.

Group IS, sistem informasi yang dibangun untuk kelompok kelompok kerja.Contoh : Accounting IS, Payroll IS, HRD IS, Finance-IS dll.

Enterprise IS, sebuah sistem informasi dengan skala besar yang meng-integrasikan seluruh sub-sistem, integrasi bukan hanya data tetapi secara fungsional saling mempengaruhi.Conth : Trading dan Bursa Saham

Page 11: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Jenis SIM : Dukungan Yang Tersedia

Sistem Pemrosesan Transaksi  (transaction processing system atau TPS).

Sistem Informasi Manajemen (management infromation system atau MIS).

Sistem Otomasi Perkantoran (office automation system I OAS).

Sistem Pendukung Keputusan (decision support system atau DSS).

Sistem Informasi Eksekutif (executive infromation system atau EIS).

Sistem Pendukung Kelompok (group support system atau GSS).

Sistem Pendukung Cerdas (intelligent support system atau ISS).

Page 12: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Hubungan Organisasi dan Sistem/Teknologi Informasi

Organisasi

Sistem & TeknologiInformasi

Kultur, Prosedur, Politik, Kebijakan,

Lingkungan

Page 13: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Organisasi & Sistem Informasi

Menurut Max Weber :Organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu. Sistem informasi dan organisasi memiliki hubungan yang saling terkait

satu sama lain. Sistem informasi harus selalu disesuaikan dengan organisasi. Organisasi harus mampu mengoptimalkan sistem informasi sehingga mendapatkan keuntungan dari teknologi-teknologi yang ada. Interaksi antara teknologi informasi dan organisasi sangat dipengaruhi oleh faktor mediasi, yaitu lingkungan, kultur, struktur, prosedur baku, proses bisnis, politik, keputusan manajemen, dan peluang. Para Pemimpin harus mampu memahami sistem informasi, karena sangat akan mempengaruhi kehidupan organisasi, juga kemampuan memilih sistem apa dan bagaimana yang akan dibangun didalam organisasi.

Page 14: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Dimana Letak SIM pada Organisi Modern saat ini ?

Page 15: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Ciri-ciri Organisasi

1. Memiliki Tujuan/Sasaran :Artinya, organisasi diciptakan tidak untuk kepentingan sendiri,

tetapi untuk kepentingan bersama anggota.2. Memiliki Struktur Organisasi :

Kaitannya dengan Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab.3. Saling Kerjasama :

Kerjasama yang sinergi akan menghasilkan sasaran yang lebih baik.4. Memiliki Aturan :

Dibuat yaitu agar organisasi terkendali dan teroganisir.5. Ter-manajemen :

Menerapkan konsep manajemen dalam pengelolaannya.

Page 16: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Latar belakang mengapa SIM Dibutuhkan Organisasi

1. Tingkat Persaingan Tinggi (Porter Theory) 2. Kompleksitas Proses Bisnis, membutuhkan proses komputansi

handal3. Customer Oriented memerlukan layanan cepat dan memuaskan.4. Perlu pengambilan Keputusan dengan cepat dari semua fungsi

Manajemen.5. Membutuhkan sinergi dan integrasi data secara otomatis dan

menghasilkan informasi yang akurat, relevan dan cepat.

Page 17: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Proses Bisnis Manufaktur

Page 18: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tipe Organisasi

Menurut : Henry MitzbergTipe Keterangan Contoh

Struktur Sederhana Perusahaan kecil, baru mulai, dalam lingkungan yang cepat berubah. Ia memiliki struktur sedehana dan dikelola usahawan yang bertindak sebagai direktur pelaksana tunggal, ciri-ciri :• Mengutamakan mekanisme koordinasi melalu pengawasan

langsung• Strategi puncak sebagai bagian terpenting dari organisasi• Struktur organisasi yang sentralisasi sebagai bentuk

ukuran utama organisasi.• Sesuatu yang baru, kecil, tidak berpengalaman dalam hal-

hal teknis, sederhana, lingkungan yang dinamis, memungkinkan terjadinya permusuhan sebagai akibat adanya perbedaan yang mendasar atau kuatnya perebutan kekuasaan untuk posisi puncak dan bersifat kuno  sebagai faktor-faktor kemungkinan yang akan terjadi pada organisasi yang memiliki struktur yang sederhana.

Usaha Kecil Menengah

Page 19: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tipe Organisasi

Menurut : Henry MitzbergTipe Keterangan Contoh

Birokrasi Mesin Birokrasi besar yang ada dilingkungan yang lambat berubah, menghasilkan barang-barang produksi standar. Didominasi oleh tim dan pengambilan keputusan tersentralisasi, ciri-ciri :• Mengutamakan mekanisme koordinasi melalui standarisasi

dari setiap proses pekejaan.• Struktur teknis sebagai bagian terpenting dari organisasi.• Perilaku yang sifatnya formal, spesialisasi jabatan yang

bersifat vertikal dan horisontal, biasanya kelompok fungsional, unit operasi yang besar, Sentralisasi vertikal dan desentralisasi horisontal yang terbatas serta mempunyai rencana kegiatan sebagai bentuk ukuran utama organisasi.

• Tua/lamban, besar, bersifat mengatur, sistem teknis yang tidak otomatis, sederhana, lingkungan yang stabil, pengawasan eksternal dan tidak modern (kuno) sebagai faktor-faktor kemungkinan yang akan terjadi pada organisasi birokrasi yang digerakkan seperti mesin.

Perusahaan pabrikan berskala menengah

Page 20: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tipe Organisasi

Menurut : MitzbergTipe Keterangan Contoh

Birokrasi Profesional Organisasi berbasis pengetahuan dimana bentuk barang-barang produksi dan jasa tergantung pada keahlian dan pengetahuan para profesional. Didominasi oleh kepala departemen dengan otoritas sentralisasi yang lemah, ciri-ciri :• Mengutamakan mekanisme koordinasi melalui Standarisasi

keahlian.• Inti operasional sebagai bagian terpenting dari organisasi.• Latihan, kekhususan pada pekerjaan yang sederajat,

pemusatan secara vertikal dan horisontal sebagai bentuk utama ukuran organisasi.

• Lengkap, lingkungan yang stabil, tidak ada aturan, tidak didasarkan pada pengalaman, cocok dalam segala situasi sebagai faktor-faktor kemungkinan yang akan terjadi pada organisasi birokrasi profesional.

Perusahaan Hukum, Sistem sekolah

Page 21: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tipe Organisasi

Menurut : Henry MitzbergTipe Keterangan Contoh

Birokrasi Divisional / Desentralisasi

Kombinasi dari beragam birokrasi mesin, masing-masing menghasilkan produk dan layanan yang berbeda, semua dikendalikan dari kantor pusat, ciri-ciri :• Mengutamakan mekanisme koordinasi melalui

standarisasi output.• Garis tengah organisasi  sebagai bagian terpenting

dari organisasi.• Kelompok-kelompok bisnis/swasta, sistem pengawasan

dan pemusatan vertikal secara terbatas sebagai bagian bentuk utama ukuran organisasi.

• Variasi pasar, khususnya produk jasa, berpengalama luas, kewenangan berada pada pemempin menegah,dan cock dalam segala situasi sebagai faktor-faktor kemungkinan yang akan terjadi pada organisasi model desentralisasi.

General Motor yang memiliki banyak anak perusahaan.

Page 22: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tipe Organisasi

Menurut : MitzbergTipe Keterangan Contoh

Adhokrasi Organisasi “satan tugas” yang harus merespons lingkungan yang berubah dengan pesat. Terdiri dari sejumlah besar kelompok spesialis yang terorganisasi kedalam tim multidispliner jangka pendek dan memiliki kelemahan manajemen pusat, ciri-ciri :• Mengutamakan mekanisme koordinasi melalui saling

penyesuaian diri.• Dorongan staf dalam organisasi  sebagai bagian terpenting

dari organisasi.• Struktur organik, pemusatan secara selektif, spesialisasi

kerja secara sejajar, pelatihan fungsional dan kemitraan dengan kelompok swasta sebagai bagian bentuk utama ukuran organisasi.

• Lengkap, dinamis, (kadang-kadang terpisah), lingkungan, pengalaman dan seringkali terdapat sistem teknis secara otomatis, luwes dalam penempatannya sebagai faktor-faktor kemungkinan yang akan terjadi pada organisasi model Adhocracy.

Perusahaan Konsultan

Page 23: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Organisasi Klasik, Neoklasik & Modern

Tipe Keterangan

Klasik Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.

Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.Definisi organisasi menurut Teori Klasik:Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja sama.

• Administrative Theory (Henry Fayol)

• Max Weber Approach• Scienctific

Management Approach

Page 24: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Organisasi Klasik, Neoklasik & Modern

Tipe Keterangan

Neo Klasik Aliran neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan Manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori kalsik. Teori ini menekankan pada “Pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.

Hugo Munsterberg, salah satu tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karakteristik individu dalam organisasi dan meningkatkan adanya pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap organisasi.

• Workgroup approach• Participative

Management

Page 25: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Organisasi Klasik, Neoklasik & Modern

Tipe Keterangan CiriModern Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat

ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori modern sering disebut dengan teori “Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neoklasik. Teori organisasi modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan.

Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

• System Approach• Socio-Technical Approach• Contigency & Situational

Approach

Page 26: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Google Office

Page 27: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Peran Utama SIM dalam Organisasi

Menurut O’Brien (2010)

Page 28: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jemes O’Brien (2012)1. Peran Sumber Daya Manusia2. Peran Sumber Daya Hardware3. Peran Sumber Daya Software4. Peran Sumber Daya Data5. Peran Sumber Daya Jaringan

Page 29: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Apakah penerapan SIM bisa gagal dalam organisasi

Nilai positif dan negatif yang muncul dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen. + Membantu pekerjaan atau aktivitas perusahaan jika sesuai dengan

prosedur Sistem Informasi Manajemen (SIM). - Butuh Finansial/Investasi.

Penggunaan Sistem Informasi Manajemen bukanlah hal yang mudah karena investasi yang dilakukan perusahaan menggunakan nilai investasi ratusan juta rupiah atau bisa jadi milyar rupiah. Oleh karena itu, diperlukan telaah dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam suatu perusahaan. Agar membantu perusahaan dalam bisnis proses dengan perangkat Teknologi Informasi (TI) yang saling menunjang.

Page 30: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Faktor-faktor keberhasilan penerapan SIM dalam Organisasi

Dasar atas Peran SIM dan Komponen Informasi, dapat disimpulkan faktor-faktornya :1. Keterlibatan Pengguna2. Dukungan Manajemen3. Persyaratan Fungsional4. Perencanaan5. Harapan6. Dukungan Partial7. Ketrampilan8. Pememilikan

9. Strategi dan Tujuan10. Komitmen dan keterlibatan11. Sumber Daya12. Perubahan Sikap13. Informasi kebutuhan akan

sistem14. Pengendalian terhadap

Teknologi Informasi15. Teknologi yang unproven

Page 31: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Apakah Sistem Informasi harus menggunakan komputer ?

Tidak selalu, selama kondisi memungkinkan. Tetapi, apakah memungkinkan apabila data yang diolah cukup

besar dan hasil informasi yang dihasilkan melalui proses yang komplek serta dibutuhkan dalam waktu singkat untuk pengambilan keputusan, lalu tidak menggunakan komputer ? Harus menggunakan komputer.

Page 32: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Mengapa Komputer dilibatkan pada SIM

1. Kompleksitas Kegiatan Bisnis semakin meningkat : Pengaruh Ekonomi Internasional Persainagn Bisnis Skala Global Batas Waktu Yang Singkat Kendala-kendala

2. Teknologi Komputer dan pendukungnya yang semakin baik3. Teknologi Internet :

Tanpa Batas Waktu Tanpa Batas Ruang Tanpa Batas Tempat

Page 33: Sistem Informasi Manajemen - Satya

#2Konsep Dasar Sistem Informasi

Page 34: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep Sistem

Sistem adalah Sekumpulan Unsur/ elemen (manusia+mesin+prosedur +dokumen/data) yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati.

Pendekatan Sistem :1. Prosedur :

Mendefenisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk menyelesaikan target/sasaran yang dicapai. Urutan tahap :- apa (what) yang harus dikerjakan- siapa (who) yang mengerjakan- kapan (when) dikerjakan- bagaimana (how) mengerjakannya.

Page 35: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep Sistem

2. Elemen serta komponen sistem : Mendefenisikan sistem sebagai sekumpulan elemen yang

salin ber-interaksi satu dengan yang lain untuk mencapai sasaran/target.

Page 36: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Karakteristik Sistem

1. Ada Komponen/Elemen : Manusia, Mesin, Prosedur

2. Ada Batasan (Boundary)3. Ada Penghubung (Interface)4. Ada Lingkungan diluar sistem (Environment)5. Ada Data (Input)6. Ada Logic Pengolahan (Process)7. Ada Keluaran (Output)8. Ada Sasaran (Goal/Objective)

Page 37: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Klasifikasi Sistem

1. Sistem Alamiah (Natural System) & Buatan Manusia (Human Model) System :1. Alamiah karena proses alam2. Terrencana & terstruktur buatan manusia

2. Sistem Abstrak (Abstrac System) & Fisik (Physical System) Abstark Sistem dalam rupa pemikiran atau ide-de dan tidak tampak fisik Physical System misalkan Sistem Akuntansi, Sistem Komputer dsb.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) & Tidak Tentu (Probabilistic System) : System Tertentu adalah sebuah sistem dengan pola yang sudah diprediksi dengan

pasti dan keluaran yang sudah diramalkan Sistem Komputer System Tidak Tentu adalah sistem dengan kondisi hasilnya belum pasti karena

menggunakan unsur probabilitas Artifisial Inteligent System

Page 38: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Klasifikasi Sistem

4. Sistem Tertutup (Closed System) & Terbuka (Open System) Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh oleh lingkungan di-luarnya. Automatic / Robotic Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan dan

terpengaruh oleh lingkungan diluar, sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub-sistem lain Tsunami

Page 39: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Model Sistem

Centralized (Terpusat) Proses Data dilakukan oleh komputer pusat (Server) melalui

jaringan (LAN atau WAN). Biaya rendah baik pengadaan atau perawatan Standarisasi sehingga lebih mudah dalam penggunaan

sistem. Topologi jaringan simpel dan sistem keamanan lebih

terjamin. Proses backup dan sharing data mudah, karena tidak proses

rekap atau akumulasi data.

Tidak dapat proses data, jika terjadi pada komputer/jaringan pusat.

Memerlukan Sistem Jaringan dan Komputer Server yang handal, karena beban kerja yang akses semakin besar akan mengakibatkan masalah.

Page 40: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Model Sistem

Distributed (Ter-distribusi) Proses Data dilakukan pada banyak tempat yang berbeda sesuai kebutuhan,

komputer-komputer ini saling tehubung dan teritegrasi baik. Kinerja keras sistem jaringan dan sistem komputer pusat sudah tidak

muncul. Proses Data lebih cepat karena dilayani oleh server pada masing-

masing lokasi sehingga akan mengurangi biaya komunikasi lebih rendah.

Proses tidak tergantung pada terganggu atau tidaknya komputer diluar wilayahnya, baik pusat atau cabang lain.

Kebutuhan resources dapat disesuaikan dengan kondisi pada masing-masing wilayah.

Standarisasi sedikit lebih sulit, baik dalam pengadaan resources maupun penggunaan sistem.

Proses edukasi memerlukan banyak waktu dan biaya. Biaya pengadaan resources dan biaya perawatan sulit dianalisa karena

berbeda-beda. Sisi keamanan bisa menjadi buruk.

Page 41: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Model Sistem

Client-Server Bisnis proses dilakukan didua sisi yaitu komputer client dan komputer server,

jadi fungsi server sebagai pelayan kebutuhan client. Terjadi proses distribusi kerja di client dan server, sehingga beban server

lebih ringan. Akses lebih mudah dapat dari mana saja dan melalui banyak platform

bahkan smartphone saat ini. Flesibel, dengan kemajuan saat ini mudah untuk di-integrasikan dengan

kompuer client. Skala Server bisa disesuaikan/ditingkatkan dengan kemajuan teknologi

terkini. Sisi keamanan hanya pada sisi server saja.

Sistem Keamanan Server harus baik, karena tidak adanya batasan akan requirement di sisi client.

Biaya Investasi Data Center serta pemeliharaannya sangat besar, jika ingin kinerja baik.

Gangguan pada Data Center, mengakibatkan komputer client tidak dapat akses.

Page 42: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Pendekatan Sistem dan Penerapannya.

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey (1910), seorang profesor filosofi di Columbia University tentang ‘Learning By Doing’.

Pendekatan Sistem dalam pemecahan masalah :1. Mengenali masalah2. Menganalisa masalah3. Menghubungkan masalah-masalah yang terkait4. Membentuk berbagai solusi pemecahan masalah dan akbibatnya5. Memilih solusi dan menerapkannya.

Page 43: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep Pengembangan SIM

Pengembangan SIM dari sudut Metodologi

Classical Approach

Use

System Development Life Cycle (SDLC)

Method

Structural Approach

Use

System Development Life Cycle (SDLC)

Method+

Tools

Page 44: Sistem Informasi Manajemen - Satya

System Development Life Cycle (SDLC)

1. Requirement Analysis2. System Analysis & Design3. Generate Code4. Testing5. Implementation6. Maintenance

Page 45: Sistem Informasi Manajemen - Satya

System Development Life Cycle (SDLC)

A. Requirement Analysis :Analisis adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis beberapa masalah pembelajaran di MTs Riyadush Sholihin, yaitu siswa kurang memahami materi yang disampaikan dengan menggunakan metode konvensional, siswa hanya mampu membayangkan kejadian atau proses dari materi yang disampaikan dan siswa mempunyai kejenuhan pada metode pembelajaran konvensional.

Tahapan :1. Identifikasi Masalah : Penyebab, Keputusan, Personil

Kunci2. Analisa sistem : mengevaluasi permasalahan,

kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya (Jogianto. HM, 1999)

Tahapan Analisa sistem :1. Analisa Kelemahan Sistem :

1. Flexibility (fleksibilitas)2. Accessibility (kemudahan akses)3. Capasity (kapasitas sistem)4. Timelines (ketepatan waktu

menghasilkan informasi)5. Security (unsur keamanan)6. Simplicity (kemudahan menggunakan)7. Economic (nilai ekonomis)8. Relevance (kesesuaian kebutuhan)9. Efficiency (Efesien)10. Reliability (kehandalan sistem)11. Accuracy (ketepatan nilai informasi)

2. Analisa Kebutuhan Sistem : 1. Hardware2. Software3. Brainware

Page 46: Sistem Informasi Manajemen - Satya

System Development Life Cycle (SDLC)

Tahapan :1. Study Kelayakan

Tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.

Study Kelayakan yang dilakukan terdiri dari : Sistem yang diajukan cukup praktis karena teknologi yang tersedia cukup untuk

diaplikasikan pada sistem informasi yang baru. Teknologi yang diperlukan tersedia di pasaran dan memenuhi kapasitas yang

diperlukan. Pakar teknis yang dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi tersebut secara

tepat telah dimiliki.

Page 47: Sistem Informasi Manajemen - Satya

System Development Life Cycle (SDLC)

Tahapan :Study KelayakanTinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Study Kelayakan yang dilakukan terdiri dari :

1. Kelayakan Operasional, Kelayakan Operasional dinilai dengan menggunakan kerangka kerja PIECES yang bertujuan untuk mengukur sistem yang akan dikembangkan. kerangka PIECES meliputi :

1. Performance (Kinerja), mengukur dan analisis kinerja disetiap kegiatan, throughput & response time

Throughput = Jumlah Pekerjaan yg dapat dilkukan pada waktu tertentu.Response Time = Jumlah Waktu yang digunakan untuk menanggapi pekerjaan tsb.

2. Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi3. Economy (ekonomis), peningkatan atas manfaat dan tingkat penurunan biaya (by sumber

daya)4. Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian kesalahan dan perbaikan.5. Efficiency (efisiensi), efiensi jumah sumber daya.6. Services (Pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan

Page 48: Sistem Informasi Manajemen - Satya

System Development Life Cycle (SDLC)

Tahapan :2. Kelayakan Teknik,

Kelayakan Teknis berkaitan dengan teknologi yang akan diterapkan pada sistem yang dikembangkan. Secara teknis, sistem dinilai layak dengan syarat berikut :1. Sistem yang diajukan cukup praktis karena teknologi yang tersedia cukup

untuk diaplikasikan pada sistem informasi yang baru.2. Teknologi yang diperlukan tersedia di pasaran dan memenuhi kapasitas yang

diperlukan.3. Pakar teknis yang dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi tersebut

secara tepat telah dimiliki.3. Kelayakan Jadwal,

Kelayakan jadwal digunakan untuk menentukan bahwa pengembangan sistem dapat dilakukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan.

Page 49: Sistem Informasi Manajemen - Satya

System Development Life Cycle (SDLC)

B. Analysis & Design :Desain adalah kegiatan untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Laporan hasil desain meliputi :1. Storyboard, adalah uraian yang berisi visual atau gambaran dan audio

atau suara yang memberi penjelasan dari masing-masing alur dalam sistem yang dibuat.

2. Layout Design, desain tampilan layar komputer dan cetakan (laporan)C. Generate Code :

Pembuatan script-script program (programming language).D. Testing :Menjalankan testing seluruh modul, apakah sudah berjalan sesuai yang design dan harapan

Page 50: Sistem Informasi Manajemen - Satya

System Development Life Cycle (SDLC)

E.Implementasi, Tahap implementasi adalah tahap dimana semua elemen dan aktivitas sistem disatukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyiapkan Fasilitas FisikFasilitas fisik yang disiapkan antara lain seperangkat komputer, termasuk

keamanan fisik untuk menjaga berlangsungnya peralatan dalam jangka waktu yang lama.2. Menyiapkan Personil

Menyiapkan Personil dengan memberikan pelatihan secara prosedural maupun tutorial mengenai sistem informasi sesuai fungsi tugasnya. Tujuannya adalah agar para personil mengerti dan menguasai operasi sistem dan cara kerja sistem serta apa saja yang

diperoleh dari sistem. Pemilihan personil dilakukan melalui 2 sumber, yaitu dari personil yang telah ada dalam organisasi atau personil baru yang berasal dari luar organisasi.3. Melakukan Simulasi

Kegiatan simulasi berupa pengetesan sistem secara nyata yang melibatkan personil yang sesungguhnya. Langkah ini dapat disebut sebagai langkah pengetesan awal.

Page 51: Sistem Informasi Manajemen - Satya

System Development Life Cycle (SDLC)

F.Implementasi, d. Konversi Sistem

Konversi sistem merupakan tahapan yang digunakan untuk mengoperasikan sistem baru dalam rangka menggantikan sistem yang lama. Apabila sistem yang baru dianggap telah dapat beroperasi dengan baik, maka penerapan sistem akan dilanjutkan pada bagian yang lain. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk :

Menghindari resiko kegagalan hanya pada bagian tertentu Memperbaiki kesalahan yang terjadi dengan segera bila ditemukan kesalahan

dan untuk menghindari kesalahan yang terjadi di bagian yang lain.e. Evaluasi Sistem

Evaluasi sistem dilakukan setelah sistem yang baru diimplementasikan. Kegiatan dilakukan dengan mengadakan pengetesan penerimaan sistem (systems acceptance test). Jika hasil dari pengetesan sistem dapat diterima atau disetujui, maka sistem dapat diserahkan kepada user (pengguna). Namun jika sistem masih perlu diperbaiki kembali, maka sistem diperbaiki terlebih dahulu sebelum akhirnya diserahkan.

Page 52: Sistem Informasi Manajemen - Satya

#3Konsep Dasar Sistem Informasi

Page 53: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep Pengembangan SIM

Pengembangan SIM dari sudut Sasaran Yg Akan Dicapai

Peicermeal Approach

Menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi

tertentu saja,tanpa memperhatikan posisi

dan sasaran keseluruhan organisasi.

System Approach

Sistem informasi sebagai satu kesatuan

terintegrasi untuk masing-masing kegiatan

atau aplikasinya

Page 54: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep Pengembangan SIM

Pengembangan SIM dari sudut Kebutuhan Sistem

Bottom Up Approach

Pendekatan dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level perasional

dimana transaksi dilakukan

Up Bottom Approach

Pendekatan yang dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategis

Page 55: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep Pengembangan SIM

Pengembangan SIM dari sudut Cara Mengembangkannya

All System Approach

Pendekatan pengembangan sistem

serentak secara menyeluruh, sehingga

menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri

klasik)

Modular Approach

memecah sistem yang rumit menjadi bagian

atau modul yang sederhana, sehingga

sistem akan lebih mudah dipahami dan

dikembangkan

Page 56: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep Pengembangan SIM

Pengembangan SIM dari sudut Teknologi Yang Digunakan

Great Loop Approach

Pendekatan yang menerapkan perubahan

menyeluruh secara serentak menggunakan

teknologi canggih, sehingga mengandung

resiko tinggi, terlalu mahal, sulit

dikembangkan karena terlalu komplek

Evolusionary Approach

Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang diperlukan saja dan terus dikembangkan

untuk periode berikutnya mengikuti

kebutuhan dan teknologi yang ada

Page 57: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep Pengembangan SIM

Pengembangan SIM dari Prototyping Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian

terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Prototyping disebut juga desain aplikasi cepat (rapid application design/RAD) karena menyederhanakan dan mempercepat desain sistem.

Page 58: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep Pengembangan SIM

Keunggulan prototyping adalah :

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.

4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya

Kelemahan prototyping adalah :

1. Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan peneliharaan dalam jangka waktu yang lama.

2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.

3. Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak menggambarkan teknik perancangan yang baik.

Page 59: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep Pengembangan SIM

Pengembangan SIM dari RAD Rapid Application Development (RAD) mengacu pada jenis

metodologi pengembangan perangkat lunak yang menggunakan perencanaan minimal dalam mendukung rapid prototyping. The "perencanaan" dari perangkat lunak dikembangkan menggunakan RAD disisipkan dengan menulis perangkat lunak itu sendiri. Kurangnya perencanaan luas pra-umumnya memungkinkan perangkat lunak untuk ditulis jauh lebih cepat, dan membuatnya lebih mudah untuk mengubah persyaratan

Bisa juga disebut Xtreem Programming.

Page 60: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Pendekatan Sistem dan Penerapannya

SIM dibutuhkan untuk memecahkan masalah. Proses Pemecahan Masalah :

Standar : menggambarkan keadaan yang diharapkan apa yang harus dicapai oleh sistem.

Informasi : menggambarkan keadaan saat ini - apa yang sedang dicapai oleh sistem

Page 61: Sistem Informasi Manajemen - Satya

#4Konsep Dasar Sistem Informasi

Page 62: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep Data

Pengertian Data : Deskripsi sesuatu dari sebuah kejadian yang terjadi. Fakta yang sebenarnya dari suatu kejadian yang nyata terjadi.

Data merupakan bentuk model yang belum memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya.

Contoh : Data Penjualan sebuah Dealer Mobil belum memberikan manfaat, akan menjadi lebih

bermanfaat bila danalisa dan diolah sedemikian rupa penjadi : Penjualan per Salesman Penjualan per Produk Pernjualan per Jenis Produk Penjualan per Wilayah Dsb.

Page 63: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Jenis-jenis Data

Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasinya tidak tergantung pada masing- masing item secara individual.

Audio adalah data dalam bentuk suara. Instrumen musik, suara orang atau suara binatang, gemericik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.

Video menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang ber gerak dan bisa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau aktivitas.

Image, adalah data gambar, kumpulan pixel yang membentuk sebuah gambar.

Page 64: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Proses pengolahan data

Proses pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk melakukan perubahan bentuk data menjadi informasi

Perubahan atau Transformasi data sbb :1. Calculating = proses aritmatik2. Summarizing = proses jumlah/akumulasi3. Classifying/Categorizing = proses grouping karakteristik4. Sorting = proses meng-urut berdasarkan kondisi tertentu5. Merging = proses penggabunggan6. Matching = proses filtering berdasarkan kondisi tertentu

Page 65: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Hirarki Data

Elemen data adalah unit data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit data lain.

Contoh : nama, tempat lahir, jenis kelamin dsb. Instilah dalam Database adalah FIELD(Column).

Rekaman adalah gabungan dari beberapa Elemen Data yang berhubungan/ ada keterkaitan. Contoh : NIM + Nama + Tempat Lahir + Tgl Lahir + Kelamin = SISWAIstilah dalam Database adalah RECORD (Row Data)

Berkas adalah gabungan dari beberapa Rekaman data yang sama membentuk sebuah berkas dataContoh : Data Master Mahasiswa, Transaksi Penjualan dll.

Berkas

Rekaman

Elemen

Elemen

Rekaman

Elemen

Page 66: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep Informasi

Pengertian Informasi menurut R.Mcleod : Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si

penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau akan datang.

Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian

Jenis Informasi : Informasi Formal Informasi Informal

Pengguna Informasi : Low, Middle, Top Level Managers

Page 67: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Fungsi Informasi

Meningkatkan pengetahuan pemakai/pengguna (user). Mengurangi keraguan/ketidakpastian dalam proses pengambilan

keputusan. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya akan sesuatu hal

(FAKTA).

Page 68: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Ciri-ciri Informasi

Menurut Davis, 1999 :1. Benar ata Salah, sifat informasi adalah benar, tetapi jika si Penerima

beranggapan salah, maka akan memberikan efek yang berbeda.2. Informasi benar-benar baru bagi si Penerima3. Informasi dapat memberikan perubahan atau pembaharuan

(koreksi) atas informasi yang telah ada.4. Informasi dapat mempertegas atas informasi yang telah ada

sehingga meningkatkan keyakinan.

Page 69: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Kualitas Informasi

Page 70: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Kualitas Informasi

Relevan (RELEVANCY), Informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut.

Akurat (ACCURACY), Informasi harus bebas dari kesalahan dan Informasi yang didapatkan

tidak boleh bias atau menyesatkan bagi penggunanya, serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari informasi tersebut.

Ketidak akuratan data terjadi karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya baik hal itu dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyebabkan data asli tersebut berubah atau rusak.

Page 71: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Kualitas Informasi

Tepat Waktu (TIMELINES), Informasi yang dibutuhkan oleh si pemakai tidak dalam hal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena

informasi yang usang maka informasi tersebut tidak mempunyai nilai yang baik dan kualitasnya pun menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi.

Jika informasi tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maka akan berakibat FATAL sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut, kondisi ini mengakibatkan mahalnya nilai sebuah informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi terbaru sehingga menunjang waktu untuk

mendapatkannya.

Page 72: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Komponen Ke-Akuratan informasi

Completeness Informasi yang didapat/dihasilkan harus selengkap mungkin, bukan sebagian-sebagian.

Correctness Informasi yang didapat harus sumber yang benar dan dapat dipertanggung-jawabkan.

Security Informasi yang didapat harus dapat terjamin keamanannnya.

Economy Informasi yang didapat diukur dari nilai ekonomis mendapatkannya.

Effiency Informasi yang didapat harus efisien.

Reliability Informasi yang didapat dipercaya.

Page 73: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Nilai Informasi

Niilai informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya, sbb :1. Kemudahan dalam memperolehnya.2. Kelengkapannya3. Ketelitian / Ke-akuratan4. Kecocokan dengan pengguna (relevancy)5. Ketepatan waktu6. Kejelasan7. Keluwesan / Fleksibilitas8. Dapat dibuktikan9. Tidak menimbulkan prasangka10. Dapat diukur

Page 74: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Siklus informasi/Model Umum Sistem

Data Model Proses

Informasi Tujuan

FeedBack

LogicalControl

Page 75: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Komponen Sistem Informasi

1. Masukan (Input)2. Model (Procedure)3. Keluaran (Output)4. Teknologi (Technology)5. Basis Data (DataBase)6. Kendali (Control)

Page 76: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Komponen Sistem Informasi

1. Masukan (Input ) : Data-data dasar berdasarkan fakta. Garbage In = Garbage Out (GIGO)

2. Model :Kombinasi prosedur, logika dan model-model matematik yang akan digunakan untuk memanipulasi data masukan

3. Keluaran :Merupakan informasi yang dihasilkan sesuai rancang bangun.

4. Teknologi Merupakan Tool-Box yang digunakan untuk menerima Data Masukan,

Menjalankan Model, Menyimpan dan Bagaimana Keluaran dihasilkanUnsurnya : Humanware, Hardware dan Software.

Page 77: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Komponen Sistem Informasi

5. Basis Data (DataBase) Sebuah tool Software yang digunakan untuk menampung seluruh

data masukan, data-data pendukung model dan meng-create data-data hasil pengolahan model. Software ini disebut DBMS (Database Management System).

Tersimpan didalam perangkat Hardware.6. Kendali (Control)

Sebuah mekanisme yang disusun untuk mengatasi kegagalan sistem atau kerusakan sebuah system informasi dari bencana alam, sabotase, kegagalan sub-system lain. Mekanisme tersebut disebut sebagai DSR (Disaster System Recovery).

Page 78: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Hubungan Hardware, Software, Brainware

Page 79: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Perangkat Sistem Informasi

1. Hardware : Komputer, Printer, Jaringan dll2. Software :

Operating System : Windows, Linux, MacOS, Unix, SunMicrosystem Aplikasi : Office, GL, Photoshop Utility : Antivirus, Driver Programming Language : .NET, PHP, JAVA, Delphi

3. Brainware : Clerical Personnel First Level Manager Staff Specialist Management

4. Data : Bukti-bukti transaksi5. Prosedure : Manual Book, Procedure, dll

Page 80: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Pengelola Sistem Informasi

Page 81: Sistem Informasi Manajemen - Satya

#5Manajemen

Page 82: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Peran Pimpinan terhadap sumber daya

Man Money

Material Machine

Method

Informasi

Page 83: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Human Error pada Sistem Informasi

Perancangan Metode Pengolahan Data tidak tepat. Operator System tidak mematuhi prosedur pengolahan data

yang ditetapkan. Terjadinya kehilangan data sehingga data terolah tidak 100%. Keliru menggunakan data sumber. Unsur ke-sengajaan (sabotase).

Page 84: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Bagaimana Mengelola Informasi

Memastikan data mentah yang akan diproses akan bermanfaat Memastikan Penerima Informasi adalah orang-orang yang tepat. Membuang informasi yang tidak berguna dan menggantikannya

dengan informasi yang mutahir (terkini) dan akurat.

Page 85: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Fungsi Manajemen, menurut : Henry Fayol, 1914

Planning, rencana strategis dan operasional untuk mencapai sasaran Menyusun strategi bisnis dan fungsional Menyusun strategi (5M): Man, Machine, Method, Money, Material Menyusun strategi (5W + 1 H) : What, Why, Where, When, Who, How

Organizing, organisasi seluruh resources : Identifikasi kegiatan Pengelompokan kegiatan Kalsifikasi Otoritas Koordianasi antara wewenang dan tanggung jawab

Page 86: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Fungsi Manajemen, menurut : Henry Fayol, 1914

Commanding/Actuating, Mengarahkan SDM agar dapat mengerjakan fungsionalnya. Membangun acuan/standard kerja.

Coordinating, Untuk hindari kekacauan, percekcokan Selaraskan seluruh proses bisnis yang berkaitan

Controlling, kegiatan untuk memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan tertentu

Page 87: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Peran Manajerial

INTERPERSONAL ROLES Figurehead Leader Liaison

INFORMATIONAL ROLES Monitor Disseminator Spoke person

PERAN KEPUTUSAN Enterpreneur Disturbance handler Negotiator

Page 88: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Interpersonel Roles

Figurehead, manajer melaksanakan tugas-tugas seremonial, seperti mendampingi perjabat yang berkunjung meninjau fasilitas

Leader, manajer memelihara unit dengan memperkerjakan dan melatih staf serta menyediakan motivasi dan dorongan.

Liaison, manajer menjalin hubungan dengan orang-orang diluar unit manajer tersebut – rekan kerja dan lainnya dilingkungannya dengan tujuan menyelesaikan masalah bisnis.

Page 89: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Informational Roles

• Monitor, manajer secara tetap mencari informasi mengenai kinerja unit. Indera manajer mengamati aktivitas intern unit dan lingkungannya.

• Disseminator, manajer meneruskan informasi yang berharga kepada oranglain didalam unitnya.

• Spokeperson, manajer meneruskan informasi yang berharga kepada orang-orang diluar unit-pimpinan dan orang-orang dilingkungannya

Page 90: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Peran Keputusan

Enterpreneur, manajer membuat perbaikan-perbaikan yang cukup permanen pada unit seperti mengubah struktur organisasi.

Disturbance handler, manajer bereaksi pada kejadian-kejadian tidak terduga, seperti devaluasi dolar di negara asing yang menjadi tempat operasi perusahaannya.

Resource Allocator, manajer mengendalikan pengeluaran unitnya, menentukan unti bawahannya mana yang mendapatkan sumber daya.

Negotiator, manajer menengahi perselisihan baik didalam unitnya maupun antar unit dilingkungannya.

Page 91: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Penggolongan Pengguna Sistem Informasi

Digital Native

Page 92: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Penggolongan Pengguna Sistem Informasi

Digital Immigrant

Page 93: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Keahlian level manajemen

Keahlian dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Kendala pada IT Manajer, lebih banyak paham teknikal tetapi lemah

dalam manajerial, maka perlunya IT Manajer yang memiliki kemampuan extra diluar teknikal.

Keahlian dalam pemecahan masalah : Kegiatan mengarah kepada solusi pada masalah tersebut Berani mengambil keputusan yang terbaik.

Mengerti tentang TIK, kekurangan dan kelebihan TIK, perkembangan TIK, juga sebagai pengguna TIK.

Pemahaman tentang informasi, mulai dari mencari, membangun prosedur, mengolahnya sampai kepada men-distribusikannya.

Page 94: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Permasalahan pada Bisnis

PERSAINGAN SANGAT KERAS DAN KEJAM SEJAK REVOLUSI PENEMUAN TIK.

RISET DAN PENGEMBANGAN UNTUK INOVASI PADA PRODUK TERBARU.

LEDAKAN ARUS INFORMASI (ACUAN/REFERENSI). TUNTUTAN PELAYANAN

Page 95: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Kualitas Layanan Bisnis

Page 96: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Pendekatan Kualitas Layanan

Salah satu pendekatan kualitas jasa yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithmal, dan Berry. SERVQUAL dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama, yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang mereka terima (perceived service) dengan layanan sesungguhnya yang mereka harapkan (expected service).

Page 97: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Pendekatan Kualitas Layanan

Terdapat 5 (lima) dimensi SERVQUAL menurut Parasuraman (1998), yaitu:1. Tangibles,2. Reliability3. Responsiveness4. Assurance5. Empaty

Page 98: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Pendekatan Kualitas Layanan Jasa

1. Tangibles

2. Reliability

Tampilan atau fasilitas fisik yang dimiliki oleh service provider. Bisa berupa perlengkapan, personel, dan material komunikasi. Kondisi tampilan fisik yang mendukung bisa berupa fakta-fakta yang dapat dilihat. Perkiraan dimensi ini juga dapat di hubungkan dengan service terhadap pelanggan. Contoh dari tangibles ini bisa berupa fasilitas, peralatan, dan teknologi yang ada di suatu bank.

Kemampuan perusahaan atau service provider untuk memenuhi janjinya kepada pelanggan. Kehandalan atau performansi terhadap service yang diberikan sangatlah penting dalam reliability ini. Hal ini menunjukkan bahwa service dapat diselesaikan tepat waktu, dengan cara yang sama, dan tanpa kesalahan tiap waktu. Contohnya, keakuratan pembayaran dan penyimpanan salinan data

Page 99: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Pendekatan Kualitas Layanan Jasa

3. Responsiveness

4. Assurance

Keinginan provider untuk membantu customer dengan penyediaan layanan secara tepat. Jika kegagalan sebuah service terjadi, kemampuan untuk memperbaikinya secara cepat dan dengan keprofesionalisan dapat menciptakan persepsi positif tentang kualitas. Contohnya, yaitu service berupa minuman dari penerbangan yang tertunda dapat menghilangkan pengalaman pelanggan yang tidak menyenangkan, menjadi sebuah momen yang sangat mengasyikan.

Pengetahuan dan keramahan dari para karyawan haruslah sebaik kemampuan mereka untuk menanamkan kepercayaan kepada pelanggan. Dimensi asuransi meliputi: Kompetensi atau jaminan untuk memberikan service terbaik, kesopanan dan respek kepada pelanggan, komunikasi yang efektif degnan pelanggan, dan anggapan dari operator bahwa pelanggan adalah segalanya bagi mereka.

Page 100: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Pendekatan Kualitas Layanan Jasa

5. EmpatyPerhatian individu terhadap pelanggan. Empati meliputi: approachbilitas, sensitivitas, dan usaha untuk memahami keinginan pelanggan. Salah satu contoh empati adalah kasus pelayanan perusahaan pesawat terbang yang mana customernya mengalami miskomunikasi dan perusahaan berusaha membantu untuk bisa memecahkan masalahnya.

Page 101: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Pendekatan Kualitas Produk

Kinerja/KehandalanMengukur seberapa baik kinerja yang di-respon setelah melakukan berbagai aksi/kegiatan.

FeatureKelengkapan lain yang menambah kemampuannya.

KesesuaianKesesuaian kemampuan produk dengan yang disampaikai.

Kemudahan PerbaikanDukungan After Sales Service

KeindahanWujud/Fisik Produk dipandang memiliki kualitas seni tinggi.

Persepsi KualitasKualitas produk sangat baik dan mendapat tanggapan positif.

Page 102: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Manajemen Kualitas Sistem Informasi

1. Meng-identifikasi Pelanggan Sistem Informasi.2. Mendefinisikan kebutuhan kualitas pelanggan3. Menetapkan metrik kualitas sistem informasi4. Mendefinisikan strategi kualitas sistem informasi5. Menerapkan program-program kualitas sistem informasi6. Memantau kinerja kualitas sistem informasi

Page 103: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Kompetensi bidang IT

Memperhatikan masalah Efektifitas dan Efisiensi Memiliki inisiatif ide-ide kreatif. Memiliki rasa percaya diri dan antusiasme Tahu akan dampak serta solusinya. Kemampuan membina hubungan dan komunikasi efektif. Kemampuan analitis dan konseptual.

Page 104: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Mengapa perlu dikomputerisasi

Tidak ingin Stagnan (Diam ditempat), sangat ingin berkembang. Kebutuhan proses data yang cepat dan berkesinambungan Menghasilkan pelaporan se-segera mungkin. Data-data sudah tersimpan dalam bentuk digital. Media penyimpanan data-data lebih efektif dan efisien serta

kemudahan melihat data-data histori. Kemampuan data di-urutkan, di-jumlahkan, di-kelompokan dsb.

Page 105: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Untung/Rugi Pengolahan Data dengan Penggunaan Komputer

Keuntungan :

1. Cepat, Tepat, Akurat2. Dapat

dipertanggung-jawabkan dan Di-

buktikan.3. Kemampuan media

penyimpnanan data

Kerugian :

1. Faktor kesalahan lebih besar.

2. Membutuhkan media

penyimpanan data yang besar (fisik).

3. Rendah tingkat validasinya.

Page 106: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Peran-peran SDM IT

OperatorBisa operator hardware, bisa software adalah orang-orang yang diberi tugas untuk memonitor perangkat hardware untuk menjamin bahwa hardware tersebut berfungsi dengan baik. Sedangkan orang-orang yang diberi tugas untuk proses komputasi (entry/update/delete) data ProgrammerOrang-orang yang memiliki kemampuan men-terjemahkan proses bisnis (prosedur) agar sesuai yang diharapkan dengan bahasa-bahasa pemgrograman komputer.

1. Web Programmer : Bahasa ASP, PHP, JSP, JS, HTML2. Mobile Programmer : Bahasa Android, IOS3. Desktop Programmer : JAVA, DELPHI, ORACLE DEV, VISUAL BASIC

Page 107: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Peran-peran SDM IT

System AnalystSDM yang memiliki kemampuan meng-analisis permasalahan, analisi kebutuhan, penciptaan solusi serta desain framework sistem secara keseluruhan. Network Administrator SDM yang memiliki kemampuan menjamin kelangsungan pengiriman data dalam jaringan terus berjalan serta kemampuan meng-amankannya. Database AdministratorSDM yang memiliki kemampuan manajemen database termasuk keamanan data.

Page 108: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Peran-peran SDM IT

Web Administrator / Content AdminSDM yang diberikan tanggung jawab terhadap seluruh content web. System AdministratorSDM yang diberikan tanggung jawab menjamin kelangsungan berjalannya fungsi-fungsi system secara menyeluruh serta kemampuan membentuk strategi-strategi baru/terbaik dalam system.

Page 109: Sistem Informasi Manajemen - Satya

#6Pengembangan SIM Lanjut

Page 110: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tahap Perencanaan Sistem

1. Menyadari ada masalah2. Mendefinisikan masalah3. Menentukan tujuan sistem4. Mengidentifikasi kendala-kendala yang akan muncul5. Membuat studi kelayakan6. Mempersiapkan Usulan Penelitian7. Menyetujui / Menolak Penelitian Proyek8. Menetapkan mekanisme pengendalian.

Page 111: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tahap Analisis Sistem

1. Pemberitahuan Penelitian Sistem2. Organisasi Tim Proyek3. Mendefinisikan kebutuhan informasi4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem5. Menyiapkan usulan rancangan6. Menyetujui / Menolak Proyek.

Page 112: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tahap Perancangan Sistem

1. Siapkan rancangan Sistem2. Identifikasi Alternatif Konfigurasi Sistem3. Evaluasi Alternatif4. Pemilihan Yg Terbaik5. Siapkan usulan penerapannya6. Menyetujui/Menolak penerapannya.

Page 113: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tahap Penerapan Sistem

1. Rencanakan Penerapan2. Konfirmasi Penerapannya3. Menyiapkan Sumber Daya Hardware4. Menyiapkan Sumber Daya Software5. Menyiapkan Database6. Menyiapkan fasilitas fisik7. Proses Edukasi8. Jalankan Sistem Baru

Page 114: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tahap Pemeliharaan Sistem

1. Penggunaan Sistem2. Audit Sistem3. Memelihara sistem :

1. Error Bug2. Up to date Sistem dan Pendukungnya3. Meningkatkan Fungsi Sistem

Page 115: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Perancangan SI secara Umum

Perancangan Formulir (Kertas / Elektronik) : Berkaitan erat dengan Perancangan Database

Perancangan Pelaporan : Perancangan Database secara langsung berpengaruh terhadap

perancangan laporan. Semakin banyak model pelaporan yang disajikan sesuai tingkatan

manajemen maka nilai informasi dari sistem tsb semakin lebih baik. (Summary, Detil, Matrix, Chart).

Pelaporan adalah Informasi (perlu di-ingat ciri/sifat informasi). Perhatikan Kepatuhan Pelaporan kepada pihak Eksternal.

Page 116: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Jenis Pelaporan

1. Laporan tersaring (filter pada kondisi tertentu) :1. Rutin per periode tertentu2. Bisa rinci atau summary

2. Laporan Pertanggung jawaban :1. Harus rinci2. Ada proses serah terima3. Laporan Penerimaan Kas

Page 117: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Model Pelaporan

1. Format Horizontal2. Format Vertikal3. Counter Balance

Page 118: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Peningkatan Nilai Informasi

Page 119: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Peningkatan Nilai Informasi

Page 120: Sistem Informasi Manajemen - Satya
Page 121: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Peningkatan Nilai Informasi

Page 122: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Peningkatan Nilai Informasi

Page 123: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Teknologi Pengembangan SIM

1. Teknik Manajemen Proyek (Teknik Penjadwalan Proyek)1. Critical Path Method (CPM)2. Program Evaluation and Review Technique (PERT)

2. Teknik Pencarian Fakta (Fact Finding Technique) :1. Wawancara / Interview2. Observasi / Pengamatan langsung3. Daftar Pertanyaan4. Pengumpulan sampling

3. Teknik Analisis Biaya, kelayakan ekonomis pengembangan SIM4. Teknik Menjalankan Rapat-Rapat5. Teknik Inspeksi / Walkthrough

Page 124: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Critical Path Method (CPM)

Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total.

Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan.

Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit.

Page 125: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Critical Path Method (CPM)

Page 126: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Program Evaluation and Review Technique (PERT)

PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan Program Evalution Review Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk mengatur program misil.

Page 127: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Manfaat CPM & PERT

1. Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu proyek.

2. Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan.

3. Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih baik untuk kelancaran proyek.

4. Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur kegiatan.

5. Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.

Page 128: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Alat Pengembangan SIM

A. Perancangan System : Data Flow Diagram (DFD)

adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data pada suatu sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

Page 129: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Alat Pengembangan SIM

Structured Chart (SC)

Untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari system informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodule dengan menunjukan hubungan elemen data dan elemen control anatara hubungan modulnya sehingga memberikan penjelasan lengkap dari system dipandang dari elemen data, elemen control, modul dan hubungan antar modulnya.

Page 130: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Alat Pengembangan SIM

Hierarchy Plus Input-Process-Output (HIPO) Diagram

Alat dokumentasi program yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam system digambarkan oleh fungsi utamanya.

Page 131: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Alat Pengembangan SIM

Structure Analysis and Design Technique (SADT)

Structured Analysis and Design Technique, memandang suatu system terdiri dari dua hal : benda (obyek, dokumen atau data) dan kejadian (kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau prangkat lunak). Menggunakan dua tipe diagram yaitu, diagram kegiatan(activity diagrams, disebut actigrams) dan diagram data (data diagrams disebut datagrams)

Page 132: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Alat Pengembangan SIM

Jackson’s Diagram (JSD)membangun suatu model dari dunia nyata (real world) yang menyediakan subyek-subyek permasalahan dari system. Disamping alat-alat berbentuk grafik yang digunakan pada suatu metodologi tertentu, masih terdapat beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada :1. Acivity Diagram : Flowchart, Gantchart, Paperwork, Program Logic Chart2. Tata Letak (Layout Charting) 3. Relationship Charting : Working Distribution Chart, Organization Chart

Page 133: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Alat Pengembangan SIM

B. Perancangan Database :Menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram), Diagram Hubungan Entitas atau entity relationship diagram merupakan model data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan antara penyimpan. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-data yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi.

Page 134: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Alat Pengembangan SIM

C. Perancangan Output (Visual atau Cetak) :Graph Editor, Visual Editor

Page 135: Sistem Informasi Manajemen - Satya

#7Sistem Manajemen Basis Data

Page 136: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Database Basic

Sistem Manajemen Basis Data adalah sebuah sistem/aplikasi yang memiliki kemampuan menyimpan struktur data, data itu sendiri, hubungan antar data dan menjaga integritas datanya sendiri sesuai kebutuhan dari sebuah sistem informasi.

Spreadsheet adalah contoh basis data yang sederhana Standard basis data oleh CODASYL (Committee On Data System Language).

Perancangan Database yang baik sangat membantu perancangan pemrograman yang tidak baik.

Perancangan pemrograman yang baik tidak akan terbantu dengan perancangan database yang tidak baik.

Page 137: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Model Struktur Basis Data

Adalah cara data di-organisasi agar pemrosesan menjadi lebih efisien.1. Struktur Basis Data Hirarki

Dikembangkan oleh General Elektric (GE)

Page 138: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Model Struktur Basis Data

2. Struktur Basis Data Jaringan

Page 139: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Model Struktur Basis Data

3. Relational Model Data yang tersimpan dalam tabel-tabel dimana saling berkaitan satu

sama lain melalui atribut kunci (key) yang dimilikinya

Page 140: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Relational Database Definitions

Entity: Object, Concept or event (subject) Attribute: a Characteristic of an entity Row or Record: the specific characteristics of one entity Table: a collection of records Database: a collection of tables

Page 141: Sistem Informasi Manajemen - Satya

The Relational Database Model

First described in 1969 by Edgar F. Codd.

Table = Entity = Relation Table row = tuple = instance Table column = attribute Table linkage by values Entity-Relationship Model

Page 142: Sistem Informasi Manajemen - Satya

The Relational Model

Tiap attribute memiliki nama yang unik dalam sebuah entity Tiap Row/Record bersifat unik Ordering Row and Column tidak terlalu penting Tiap posisi Row dibatasi oleh single entry.

Page 143: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Data Model: What’s a model?

Sebuah model data adalah representasi dari keadaan (fakta) Mendefinisikan penyimpanan dan manipulasi. Komponen Data Model :

Data Structure: menggambarkan struktur dari sebuah tabel (entiry) Operations: menggambarkan akses manipulasi data (SQL)

Structure Query Languange

Page 144: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Relational Database Systems

Most popular DBMS model for GIS

Flexible approach to linkages between records comes the closest to modeling the complexity of spatial relationships between objects.

Page 145: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Database Tables

Tables merepresentasi entititas-entitas. Penamaan Tabel selalu dinamai 1 suku kata, seperti : pelanggan,

order, departemen, dll.

Page 146: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Attributes

Menggambarkan karakteristik dari sebuah entiti. Contoh :

Kendaraan (id, color, make, model, mileage) Karyawan (id, nama, kelamin, tinggal) Order (id, tgl_order, id_pelanggan, )

Page 147: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Database Table Example

Figure 2: An improved database table..

Figure 1: A simple – and flawed – table design.

Page 148: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Database Views

Gambaran database beserta tabel-tabelnya tanpa sepengetahuan pengguna. Penyederhanaan dari model data yang komplek Penyediaan unsur-unsur keamanan data Pengaturan masalah Privilages

Page 149: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Table Indexing

Sarana dalam mempercepat pencarian data. Index dibangun oleh sebuah Column atau gabungan beberapa

Column. Index memerlukan space (ruang) disk. Index tidak digunakan dalam operasionalnya, namun sudah

didefenisikan oleh pengembang dan di-monitor oleh seorang database administrator.

Page 150: Sistem Informasi Manajemen - Satya

B-Tree Index Example Salah satu struktur data yang

dibuat dan digunakan untuk indexing ialah B-Tree (Balanced Tree).

B-Tree ialah struktur data pohon yang tiap daunnya memiliki tinggi yang sama.

3712495919443

37

4912

19 443

Number

HighLow

Primary Key #

59

Page 151: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Database Relationships

How is one entity related to another entity? Real-world sources:

Ownership (Kepemilikan) Parentage (Keturunan) Assignment (Penugasan) Regulation (Peraturan)

Page 152: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Database Table Keys

Definition: Sebuah kunci dari relasi adalah himpunan dari

atribut-atribut diikuti oleh atribut lainnya : • Unique identification • Non-redundancy

Page 153: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Types of Keys

PRIMARY KEY Menyediakan atribut kunci dari sebuah tabel untuk mekanisme agar tabel lain dapat ber-

relasi dengannya. Dapat terdiri 1 atribut atau gabungan dari beberapa atribut. Bersifat unik, artinya tidak ada atribut yang sama dalam table tsb.

FOREIGN KEY Menyediakan atribut kunci dari sebuah tabel yang me-referensi ke tabel lain yang memiliki

Primary Key. Tidak memungkinkan data dapat disimpan bila tabel yang menjadi re-ferensi tidak

terdaftar sehingga tidak ada data SAMPAH.

HUBUNGAN ANTAR KEY TSB DILAKUKAN DENGAN RELATIONAL JOIN TABLE

Page 154: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Relational Join

EmpID EmpName DeptID

001 BILL GATES CS002 STEVE JOB AC003 MARK Z SC004 SATYA AC

DeptID DeptNameCS CUSTOMER

SERVICEAC ACCOUNTINGSC SECURITYTS TECH.SUPPORT

Employee Department

SELECT Employee.EmpID, Employee.EmpName,Department.DeptName FROM EmployeeJOIN Department ON Department.DeptID = Employee.DeptIDORDER BY Department.DeptName, Employee.EmpID

EmpID EmpName DeptID004 SATYA AC002 STEVE JOB AC001 BILL GATES CS003 MARK Z SC

Page 155: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Relational types

One to one (1-1), hubungan antar table dimana hanya terdapat 1 record pada masing-masing tabel. Tujuan memisahkan entitas-entitas dari object yang sebenarnya

sehingga data structure tidak terlalu banyak dan kompleks.

Page 156: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Relational types

One to many (1-N), hubungan antar table dimana hanya terdapat 1 record memiliki hubungan dengan tabel lain tetapi memungkinkan lebih dari 1 record (parent to child). Tujuannya memisahkan antara parent dan child adalah efisiensi

ruang dan tidak terjadinya penulisan berulang-ulang.

Page 157: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Relational types

Many to many (N-M), hubungan antar table dimana hanya terdapat lebih dari 1 record memiliki hubungan dengan tabel lain atau sebaliknya.

Page 158: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Ensuring Database Integrity

Database integrity involves the maintenance of the logical and business rules of the database : Entity Integrity Validasi di Aplikasi atau di Engine Database Referential Integrity Validasi di Database Design (Model)

Page 159: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Strategies for managing Integrity

Bisa diabaikan, tetapi bisa menjadi biaya atas waktu Anda. Biarkan serahkan ke pemakai (user), jika divalidasi oleh aplikasi. Pemrogram dilibatkan “fix the problem” Biarkan serahkan ke DB Admin

Page 160: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Entity Integrity Entity integrity sudah di

definisikan dengan entity rules : Field size : Long IntegerDecimal Places : AutoRequired : No (Not NULL) Indexed : Yes (No

Duplicate)

Page 161: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Examples of Entity Integrity

Data Type Integrity: very common and most basic. Checks only for “data type” compatibility with DB Schema, such as: numeric, character, logical, date format, etc.

Commonly referred to in GIS manuals as: Range and List domains

Ranges - acceptable Numeric ranges for input List - acceptable text entries or drop-down lists.

Page 162: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Enforcing Integrity

Not a trivial task! Not all database management systems or GIS software enable

users to “enforce data integrity” during attribute entry or edit sessions.

Therefore, the programmer or the Database Administrator must enforce and/or check for “Integrity.”

Page 163: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Referential Integrity

Referential integrity concerns two or more tables that are related. Example: IF table A contains a foreign key that matches the

primary key of table B THEN values of this foreign key either match the value of the primary key for a row in table B or must be null.

Page 164: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Functions of a Database Management System

Data Storage, Retrieval and Update (CRUD) Catalog or Data Dictionary Shared Update Support Backup and Recovery Services Security Services Integrity Services Data Independence - independent from programs Various Data Manipulation Utilities

Page 165: Sistem Informasi Manajemen - Satya

CRUD

Four basic functions, for a given entity they should all be performed with few exceptions, in your system: CREATE READ UPDATE DELETE

Page 166: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Using SQL- Structured Query Language

SQL is a standard database protocol, adopted by most ‘relational’ databases

Provides syntax for data: Definition Retrieval Functions (COUNT, SUM, MIN, MAX, etc) Updates and Deletes

Page 167: Sistem Informasi Manajemen - Satya

SQL Examples

CREATE TABLE SALESREP Item definition expression(s)

{item, type, (width)}

DELETE table WHERE expression

Page 168: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Data Retrieval

SELECT list FROM table WHERE condition list - a list of items or * for all items

WHERE - a logical expression limiting the number of records selected can be combined with Boolean logic: AND, OR, NOT ORDER may be used to format results

Page 169: Sistem Informasi Manajemen - Satya

UPDATE tables

SET item = expression WHERE expression INSERT INTO table VALUES …..

Page 170: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Database Normalization

Normalization: The process of structuring data to minimize duplication and inconsistencies.

The process usually involves breaking down a single Table into two or more tables and defining relationships between those tables.

Normalization is usually done in stages, with each stage applying more rigorous rules to the types of information which can be stored in a table.

Page 171: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Normalization

Normalization: a process for analyzing the design of a relational database Database Design - Arrangement of attributes into entities

It permits the identification of potential problems in your database design

Concepts related to Normalization: KEYS and FUNCTIONAL DEPENDENCE

Page 172: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Ex: Database Normalization (1)

Sample Student Activities DB Table

Poorly Designed Non-unique records

John Smith Test the Design by

developing sample reports and queries

Page 173: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Created a unique “ID” for each Record in the Activities Table

Required the creation of an “ID” look-up table for reporting (Students Table)

Converted the “Flat-File into a Relational Database

Ex: Database Normalization (2)

Page 174: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Ex: Database Normalization (3)

Wasted Space Redundant data entry What about taking a

3rd Activity? Query Difficulties -

trying to find all swimmers

Data Inconsistencies - conflicting prices

Page 175: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Ex: Database Normalization (4)

Students table is fine Elimination of two

columns and an Activities Table restructuring, Simplifies the Table

BUT, we still have Redundant data (activity fees) and data insertion anomalies.

Problem: If student #219 transfers we lose all references to Golf and its price.

Page 176: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Ex: Database Normalization (5)

Modify the Design to ensure that “every non-key field is dependent on the whole key”

Creation of the Participants Table, corrects our problems and forms a union between 2 tables. This is a Better Design!

Page 177: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Database Design: Basic Steps

Step 1: Determine the entities involved and create a separate table for each type of entity (thing, concept, event, theme) and name it.

Step 2: Determine the Primary Key for each table.

Step 3: Determine the properties for each entity (the non-key attributes).

Step 4: Determine the relationships among the entities

Page 178: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Design Example: Music CD collection

Entities: the CD, Tracks, Composer Attributes:

CD (ID, title, musician, cost, etc.) Track (song title, length, order number) Composer (name, genre, DOB, DOD)

Relationships: CD to Track, Composer to Track

Page 179: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Table Design Example

Figure 2: An improved database table..

Figure 1: A simple – and flawed – table design.

Page 180: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Step1: Creating a Data Model

Identify Candidate Entities Identify Relationships Define Entities & Relationships Review Entity-Relationship Model

Page 181: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Step 2: Defining an Attribute Model

List Candidate Attributes for each Entity Add KEYS to model Attribute & Normalize Model Define Attributes Review Logical Model

Page 182: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Step 3: Identify & Capture Business Rules

Review & Verify Cardinalities Define Referential Integrity Identify Business Domains Identify Attribute Default Values

Page 183: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Step 4: Define Physical Model

Select Target DBMS Name Tables & Columns Name & Define Indexes Define Columns Verify/Update Triggers Generate Reports & Document Design

Page 184: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Step 5: Review Final Design

Verify Entities & Definitions Verify Relationships & Definitions Verify Attributes & Definitions Verify Business Constraints Approve Schema Design

Page 185: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Advantages of use DBMS

Lower cost… (relative it what?) Man hours Data Sharing is easier Mengambil dan berbagi data cepat dan

mudah Controlled or elimination of redundancy Dapat menghindari

pengulangan Consistency, Integrity, Security Konsistensi, Integritas dan

Keamanan Data Increased Productivity + Produktivitas kerja

Page 186: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Some Disadvantage of DBMS

Use RDBMS is expensive = Mahal Perlu Konfigurasi Hardware yang baik Kinerja Perlu staf DBA (Database Admin)

Page 187: Sistem Informasi Manajemen - Satya

#8Sumber Daya Informasi

Page 188: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Sumber Daya Komputasi dan Perkembangan Teknologi Komunikasi Pengambilan Keputusan sangat tergantung kepada kekuatan

sumber daya informasi yang dimilikinya. Kemajuan teknologi informasi dan sistem informasi memberikan

peluang strategis bagi organisasi untuk melewati pesaingnya.

Page 189: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Perangkat Keras : Processor

Otaknya komputer Mengangkut banya instruksi Menjalankan proses logic arithmatic Sudaha dimulai sejak 1960an

Page 190: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Perangkat Keras

Processor Terminologi : Instructions : barisan bit dengan format khusus untuk men-

instuksikan komputer menjalankan sebuah operasi Program : barisan dari instruksi Clock (hertz) : ukuran frekuensi kristal oscilator, ukuran dari

seberapa besar kecepatan komputer menyelesaikan perhitungan dasar dan operasi.

Word Length (bits): Ukruran dari berapa banyaknya bit yang dapat digerakkan dengan satu siklus komputer

Transistor Count : Jumlah transistor yang dikandungknya

Page 191: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Perangkat Keras : Memory

Adalah media penyimpanan data sementara pada komputer.

RAM (Random Access Memory) : Sebuah perangkat keras yang berfungsi menyimpan

data dan instruksi program yang akan dan sudah dieksekusi oleh prosesor. Penyimpanan RAM bersifat sementara, ini artinya setelah komputer dimatikan, RAM akan dikosongkan lalu akan diisi data baru yang diperlukan saat komputer dihidupkan dan dipergunakan.

ROM (Read Only Memory) Menyimpan data yang sudah dipersiapkan dengan

tujuan tertentu.

Page 192: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Perangkat Keras : Memory

Cara Kerja Memory

Page 193: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Perangkat Keras : Hard Disk

Ruang penyimpnanan data yang bersifat tetap (fixed storage)

HD, Flash USB, DVD, CD, M

Reynold B. JohnsonIBM

Page 194: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Perangkat Keras : Input Devices

Input device pada komputer mempunyai fungsi memberikan masukan perintah kepada memori dan processor sebuah komputer untuk diolah sehingga menghasilkan data dan informasi yang kita perlukan.

Page 195: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Perangkat Keras : Output Devices

Output device adalah perangkat yang digunakan untuk menghasilkan keluaran dari suatu proses yang dilakukan oleh sebuah komputer. Hasil keluaran dari proses tersebut bisa berupa tampilan pada layar monitor, berupa file dokumen yang bisa dicetak, lagu yang bisa di dengarkan. Saya akan memberikan beberapa perangkat yang termasuk output device.

Page 196: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Perakngkat Keras : Multimedia

Evolusi utama dari Input Devices dan Output Devices

Page 197: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Perangkat Keras : Komputasi pribadi

Telepon Selular dengan pesan Text, Image, Video Jaringan TV Digital Modem Wireless

Page 198: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Perangkat Lunak (Software)

Software System (Sistem Operasi (OS) : Program komputer yang sangat vital agar dapat menjalankan fungsi-fungsi mendasar perangkat komputer agar dapat digunakan / di operasikan : Windows OSX Linux Unix Sun Solaris OS Chrome

Software Aplikasi : Program komputer yang dirancang untuk suatu tugas tertentu sesuai designnya.

Page 199: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Teknologi Informasi & Perkembangannya

Internet E-mail WWW Social Media Telephone & Smart Phone

Page 200: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Internet History

Page 201: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Internet

Bapak Internet : Vinton G. Cerf

Page 202: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Protocol TCP/IP

Transfer Control Protocol/Internet Protocol Protokol Internet (Inggris Internet Protocol disingkat IP) adalah 

protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang.

Page 203: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Protocol TCP/IP

Page 204: Sistem Informasi Manajemen - Satya

E-mail

Pada tahun 1971, seorang insinyur bernama Ray Tomlinson ditugaskan dalam proyek yang disebut SNDMSG. Program ini bukan merupakan program baru, karena sebenarnya program tersebut sudah ada selama sekian tahun. Dengan standar masa kini, program tersebut bisa dikatakan lebih dari primitif. Apa yang dilakukan program tersebut hanyalah memungkinkan pengguna pada mesin yang sama dapat saling mengirim pesan satu sama lain. Pengguna dapat membuat dokumen teks yang kemudian akan dikirimkan ke dalam kotak surat pada mesin yang sama.

 Awalnya Ray bereksperimen dengan sebuah program yang bernama SNDMSG yang bisa digunakan untuk meninggalkan pesan pada sebuah komputer, sehingga orang lain yang memakai komputer itu dapat membaca pesan yang ditinggalkan. Lalu ia melanjutkan eksperimennya dengan menggunakan file protocol yang bernama CYPNET sehingga program SNDMSG tadi bisa mengirim pesan ke komputer lain yang berada di dalam jaringan ARPAnet. Itulah awal terciptanya sebuah 'e-mail'. Pesan e-mail yang pertama kali dikirim Ray, dan merupakan e-mail yang pertama di dunia adalah "QWERTYUIOP".

Page 205: Sistem Informasi Manajemen - Satya

E-mail

Bapak E-mail : Ray Tomlinson

Page 206: Sistem Informasi Manajemen - Satya

wwwWorld Wide Web

WWW adalah suatu program yang ditemukan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991.[4] Awalnya Berners-Lee hanya ingin menemukan cara untuk menyusun arsip-arsip risetnya.[4] Untuk itu, dia mengembangkan suatu sistem untuk keperluan pribadi.[4] Sistem itu adalah program peranti lunak yang diberi nama Enquire.[4] Dengan program itu, Berners-Lee berhasil menciptakan jaringan yang menautkan berbagai arsip sehingga memudahkan pencarian informasi yang dibutuhkan.[4] Inilah yang kelak menjadi dasar dari sebuah perkembangan pesat yang dikenal sebagai WWW.

WWW dikembangkan pertama kali di Pusat Penelitian Fisika Partikel Eropa (CERN), Jenewa, Swiss.[5] Pada tahun 1989 Berners-lee membuat pengajuan untuk proyek pembuatan hiperteks global, kemudian pada bulan Oktober 1990, 'World Wide Web' sudah dapat dijalankan dalam lingkungan CERN.[6] Pada musim panas tahun 1991, WWW secara resmi digunakan secara luas pada jaringan Internet.[6]

Page 207: Sistem Informasi Manajemen - Satya

wwwWorld Wide Web

Bapak www : Tim Berners Lee

Page 208: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Instilah / Pengertian

Hyper Text Transfer Protocol (Http) :  mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server

dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini. Sebagai contoh, ketika Anda mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser Anda, maka sebenarnya web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server.

Page 209: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Instilah / Pengertian

Uniform Resource Locator (URL) : Rangkaian karakter menurut suatu format standar tertentu,

yang digunakan untuk menunjukkan alamat suatu sumber seperti dokumen dan gambar di Internet. URL pertama kali diciptakan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991 agar penulis-penulis dokumen dokumen dapat mereferensikan pranala ke World Wide Web. Sejak 1994, konsep URL telah dikembangkan menjadi istilah Uniform Resource Identifier (URI) yang lebih umum sifatnya.

Page 210: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Instilah / Pengertian

File Transfer Protocol (FTP) : Protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang menggunakan.

DOMAIN menurut Wikipedia Nama Domain (domain name) adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di jaringan komputer ataupun internet. Nama domain berfungsi untuk mempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server, selain juga dipakai untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus mengenal deretan angka yang rumit yang dikenal sebagai IP address. Nama domain ini juga dikenal sebagai sebuah kesatuan dari sebuah situs web seperti contohnya “wikipedia.org”. Nama domain kadang-kadang disebut pula dengan istilah URL, atau alamat website, spt : .com, .net, .org, .biz, .asia, .us dan lain-lain.

Hosting biasa disebut dengan Web-Hosting, adalah perusahaan yang menyediakan layanan dan penyimpanan Web bagi perorangan atau perusahaan. Dengan kata lain Hosting adalah salah satu bentuk layanan penyewaan ruang simpan data (space) yang digunakan untuk menyimpan data – data website agar halaman website tersebut bisa diakses dari mana saja. Data web tersebut meliputi file – file html, php script, cgi script, css, image, database, dan file lain yang dibutuhkan untuk menampilkan halaman web.

Page 211: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Social Media Era

Page 212: Sistem Informasi Manajemen - Satya

#9Konsep Dasar

Manajemen Proyek Sistem Informasi (MPSI)

Page 213: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Pengertian Umum

Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan).

Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada umumnya (Operasi-Produksi), dimana Operasi-Produksi mempunyai sifat perulangan (repetitif), dan aktifitasnya biasanya bersifat permanen atau mungkin semi permanen untuk menghasilkan produk atau layanan (jasa/servis).

Page 214: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Pengertian Umum

MPSI adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (dana, waktu, manusia), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek sistem informasi.

Semua proyek selalu mengandung resiko sehingga perlu me-manage agar tidak mengalami kegagalan.

Page 215: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Karakteristik Proyek

Memiliki tujuan yang spesifik Terdapat penyerahan hasil akhir Melibatkan banyak unsur sumber daya Jenis pekerjaan unik Terdapat pembatanasan nilai (mutu, biaya dan waktu)

Page 216: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tujuan/Ruang Lingkup MPSI

Ruang Lingkup

• Sangat Luas

• Luas• Sedang• Sederhana

Mutu

• Sangat Baik

• Baik• Sedang

Biaya

• Tinggi• Sedang• Rendah

Waktu

• Lama• Singkat

Page 217: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Manajemen Integrasi Proyek

Ruang Lingkup

Sumber Daya

Waktu

Komunikasi Biaya

Resiko

Kualitas

Pengadaan

Page 218: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Fungsi Inti Pelaksanaan Manajemen Proyek

Manajemen Integrasi Proyek (MIP), merupakan tempat integrasi dari seluruh aktivitas manajemen proyek yang ada dalam rangka mengoptimumkan obyektif proyek

Manajemen Ruang Lingkup Proyek (MRLP), merupakan batasan obyek yang ingin diraih yaitu suatu produk yang memiliki fitur, fungsi dan spesifikasi tertentu.

Manajemen Waktu Proyek (MWP), merupakan target waktu dari output yang diharapkan agar dapat dimanfaatkan pada waktu yang tepat

Manajemen Biaya Proyek (MBP), merupakan pengaalokasian sejumlah sumber dana berupa investasi untuk pembiayaan kebutuhan pelaksanaan proyekmyang mencakup perencanaan sumber dana, estimasi biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya

Manajemen Kualitas Proyek (MKuP), merupakan pemenuhan kebutuhan yang mendasar terhadap output yang dihasilkan berupa kualitas yang terstandarisasi, yang mencakup perencanaan kualitas, pertanggungan kualitas dan pengendalian kualitas

Manajemen Sumber Daya Insani Proyek (MSDIP)

Page 219: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Fungsi FasilitasPelaksanaan Manajemen Proyek

Merupakan pengaturan kebutuhan SDM dalam pelaksanaan proyek yang mencakup perencanaan organisasi, akuisisi karyawan dan pembangunan tim kerja

Manajemen Komunikasi Proyek (MKoP), merupakan pendistribusian jalur komunikasi yang terjadi akibat banyaknya keterlibatan individu maupun letak lokasi (geografis) dalam pelaksanaan proyek yang mencakup perencanaan komunikasi, pendistribusian informasi, pelaporan kinerja dan klosur administrasi

Manajemen Resiko Proyek (MRP), merupakan pengelolaan resiko untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan mencakup identifikasi resiko, kuantitas resiko, pengembangan responsi resiko dan pengendalian responsi ressiko

Manajemen Pengadaan Proyek (MPP), merupakan penfaturan kebutuhan prosuk atau perangkat yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek dari awal hingga akhir, mencakup perencanaan pengadaan, perencanaan permintaan, permintaanpengadaan, pemilihan supplier, administrasi kontrak dan penutupan kontrak

Page 220: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Hal-hal Yg harus dilakukan dalamMPSI

Melakukan identifikasi terhadap kebutuhan yang diperlukan Mengarahkan berbagai keinginan, perhatian, dan harapan dari para pemnagku

kepentingan yang melakukan perencanaan dan pelaksanaan proyek Me-manage para pemangku kepentingan untuk melakukan meeting membahas

kebutuhan proyek dan menciptakan proyek yang sesuai dengan yang diharapkan. Menyeimbangkan batasan-batasan dalam proyek, seperti:

1. Cakupan2. Kualitas3. Penjadwalan4. Dana5. Sumber daya6. Resiko7. dll

Page 221: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Fase MPSI / Project Life Cycle

1. Tahap Konsep/Inisiasi2. Tahap Development/Planning3. Tahap Implementation/Execution4. Tahap Controling/Monitoring5. Tahap Closure/Closing

Page 222: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Karakteristik Project Life Cycle

Dilakukan secara berurutan. Level biaya dan sumber daya yang dibutuhkan

di awal rendah, memuncak dan menurun di akhir proyek.

Level ketidakpastian dan resiko paling tinggi di awal proyek.

Keterlibatan stakeholder untuk menentukan produk akhir dari proyek paling besar di awal proyek, berkaitan dengan biaya perubahan yang makin meningkat di akhir proyek

Page 223: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tahap Concept/Inisiasi

Proyek Inisiasi adalah tahap pertama dalam Siklus Proyek Hidup dan pada dasarnya dalam memulai sebuah proyek. Anda memulai sebuah proyek dengan mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup, pembenaran untuk memulai dan solusi untuk diimplementasikan. Anda juga membutuhkan untuk merekrut tim proyek yang sesuai dan terampil, mendirikan Kantor Proyek dan melakukan akhir Tahap Ulasan.

Page 224: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tahap Implementation/Execution

Executing atau Pelaksanaan, dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara setiap deliverable sedang dibangun, suite proses manajemen yang dilakukan untuk emantau dan mengontrol kiriman menjadi output dengan proyek.

Proses ini meliputi pengelolaan waktu, biaya, kualitas, perubahan, risiko, isu, pemasok, pelanggan dan komunikasi.

Setelah semua kiriman telah diproduksi dan pelanggan telah menerima solusi akhir, proyek ini siap untuk penutupan.

Page 225: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tahap Development/Planning

Planning and Design atau Perencanaan dan Desain, ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review.

Page 226: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tahap Monitoring/Controlling

Pemantauan dan Pengendalian, sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.

Page 227: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tahap Closure/Closing

Closing atau Penutupan, tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan datang.

Page 228: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Tipikal Biaya Proyek

Page 229: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Stakeholder vs Cost

Page 230: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Faktor-Faktor Yg MempengaruhiMPSI

Siklus Hidup Proyek Sistem Informasi Urutan process Pemangku Kepentingan = Indentifikasi (Pelanggan, Manajemen

Proyek, Sponsor, Pelaksana/Kontraktor) Struktur Organisasi (fungsional, matrik, proyek) Keahlian Manajerial Pengaruah Sosioekonomi

Page 231: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Struktur Organisasi Fungsional

Berbentuk hirarki, manager dari setiap fungsional memilikistaf dengan keahlian khusus seperti bagian rekayasa,manufaktur, IT, SDM,dsb, dan manajer tsb harusmemberikan laporan pada CEO.

Page 232: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Struktur Organisasi Proyek/GugusTugas

Berbentuk hirarki, namun yang memberikan laporan padaCEO adalah manajer program, bukan manajer fungsional

Page 233: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Struktur Organisasi Proyek/GugusTugas

Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan Masing-masing kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari

pemimpin proyek sampai divisi-divisinyanya Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan

pemimpin proyek terhadap proyeknya juga mudah Dibutuhkan lebih banyak SDM untuk masing-masing proyek Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing)

dalam pengerjaan proyek Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan

inisiatif yang tinggi Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses

administrasi dan birokrasi

Page 234: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Struktur Organisasi Matrik

Merepresentasi gabungan antara struktur organisasi proyek dan struktur organisasi fungsional. Setiap orang harus memberikanlaporan pada manajer fungsional dan satu/lebih manajer proyek.Setiap manajer proyek memiliki staf dengan beraneka keahlianfungsional.

Page 235: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Struktur Organisasi Matrik

Ada tiga sub dari tipe ini, diantaranya :

1. Weak Matrix, peran Manajer Proyek kuat, peran Manajer Fungsional lemah. Manajer Fungsional hanya sebagai penyedia SDA yang ada. �

2. Balanced Matrix, peran Manajer Proyek dan Manajer Fungsional setara. �

3. Strong Matrix, peran Manajer Proyek lemah, peran Manajer Fungsional kuat. Manjer Proyek hanya sebagai koordinator proyek.

Page 236: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Struktur Organisasi Matrik

Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan Namun tetap menggunakan SDM dari tiap divisi yang kesemuanya secara

bersama-sama menangani semua proyek Pemanfaatan SDM-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang

tetap walau proyek telah selesai Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe

fungsional Ada keterlibatan pemangku kepentingan yang kuat Pembagian SDM harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi

“rebutan SDM” Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga

komunikasi mereka terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari satu bisa jadi membingungkan

Page 237: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Keahlian Manajerial

1. Kepemimpinan2. Komunikasi3. Negosiasi4. Pemecahan Masalah5. Mempengaruhi Organisasi6. Pemersatu7. Pengambil Keputusan

Page 238: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Pengaruh Sosioekonomi

1. Standar dan regulasi yang berlaku2. Globalisasi3. Pengaruh budaya4. Kondisi perekonomian5. Stabilitas politik

Page 239: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Peralatan Teknik MPSI

PERT/CPM chart adalah model jaringan grafis yang menggambarkan tugas-tugas proyek dan hubungan antara tugas-tugas tersebut.

Gantt chart adalah bagan batang horizontal sederhana yang menggambarkan tugas-tugas proyek berdasarkan kalender. Tiap batang diberi nama untuk mewakili setiap tugas proyek. Tugas-tugas tersebut didaftar secara vertikal pada kolom kiri. Pusat horizontal adalah garis waktu kalender.

Page 240: Sistem Informasi Manajemen - Satya

PERT Chart

5-3-2001 5-12-2001

5-3-2001 5-11-2001

Preliminary Investigation

5-12-2001 6-12-2001

5-12-2001 6-14-2001

Problem Analysis5-28-2001 7-15-2001

5-30-2001 7-18-2001

Requirements Analysis6-13-2001 7-30-2001

6-13-2001 8-3-2001

Decision Analysis

9-10-2001 12-14-2001

TBD TBD

Implementation

7-19-2001 11-13-2001

7-20-2001 In Progress

Construction7-3-2001 9-25-2001

7-5-2001 10-9-2001

Design

5-3-2001 N/A

5-3-2001 N/AScheduled

StartScheduled

FinishActual Start Actual

Finish

TaskScheduled

StartScheduled

FinishActual Start Actual

Finish

Task

intertaskdependency

LegendProject Initiation

Page 241: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Gantt Chart

Incomplete Task

Complete Task

Legend

ID

1

2

3

4

5

6

7

Preliminary investigation

Problem analysis

Requirements analysis

Decision analysis

Design

Construction

Implementation

May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2001Task Name

Today

Page 242: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Project Management Body of Knowledge (PMBOK)

A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide), adalah suatu buku yang memuat himpunan istilah dan pedoman untuk manajemen proyek yang diterbitkan oleh Project Management Institute (PMI). Edisi pertamanya diterbitkan pada tahun 1996 dan edisi keempatnya pada 31 Desember 2008. Pedoman PMBOK membagi proyek menjadi 42 proses yang dikelompokkan ke dalam 5 kelompok proses dan 9 area pengetahuan.

Page 243: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Area pengetahuan (knowledge area) dalam PMBOK

1. Integrasi2. Lingkup3. Waktu4. Biaya5. Kualitas6. SDM7. Komunikasi8. Risiko9. Pengadaan

Page 244: Sistem Informasi Manajemen - Satya
Page 245: Sistem Informasi Manajemen - Satya
Page 246: Sistem Informasi Manajemen - Satya

#9DSS

Page 247: Sistem Informasi Manajemen - Satya

DSS

Defenisi : suatu system yang berbasis komputer yang mengkombinasikan data dan model dengan tujuan membantu para pengambil keputusan untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah-masalah yang semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur melalui cara simulasi yang interaktif.

DSS digunakan untuk pembuatan specific decisions dalam memecahkan specific problems.

Page 248: Sistem Informasi Manajemen - Satya

Konsep DSS Menurut para ahli

HERBERT SIMON: pembedaan antara keputusan yang di-program/tidak diprogram serta fase-fase pembuatan keputusan


Top Related