Download - sistem golongan darah dan transfusi darah
SISTEM GOLONGAN DARAH DAN
TRANSFUSI DARAH
HIDAYATUL KHOIROH
Pengertian golongan darah • Golongan darah adalah ciri khusus darah
dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
SISTEM A B O Rhesus (faktor Rh).
PENGGOLONGAN DARAH
SISTEM MN
SISTEM ABO
Antigen
antibodi
Zat asing yang menggumpalkan
berupa aglutinogen
Zat yang digumpalkan dalam bentuk
aglutinin sebagai pelawan antigen
DIDASARKAN PADA
• DITENTUKAN OLEH 3 TYPE ALEL,YAITU: • IA, IB, IO ( i)
Golongan darah
Genotip Aglutinogen
(digumpalkan)
Aglutinin(menggumpalka
n)
A IAIA, IAIO A β
B IBIB, IBIO B α
AB IAIB A dan B Tidak ada
O IOIO Tidak ada α dan β
ALEL GANDAALEL GANDA
Pewarisan
IBUAYAH
O A B AB
O O O, AO, B
A, B
A O, A O, AO, A, B, AB
A, B, AB
B O, B O, A, B, ABO, B
A, B, AB
AB A, B A, B, ABA, B, AB
A, B, AB
SISTEM MNApabila seseorang
bergolongan darah M , artinya di dalam
darahnya mengandung antigen M , sedangkan orang yang didalam sel
darah merahnya mengandung antigen N ,
maka orang tersebut bergolongan darah N
Penggolongan darah MN
didasarkan pada ada tidaknya
antigen dalam sel darah merah seseorang
SISTEM GOLONGAN DARAH MN
GOLONGAN DARAH
GENOTIP KEMUNGKINAN MACAM
DARAHM IMIM IM
N ININ IN
MN IMIN IMIN
SISTEM GOLONGAN DARAH RHESUS
• Dikendalikan gen Rh• Perbedaan rhesus ibu dengan anaknya dapat
menyebabkan erytroblastosis fetalis
GOLONGAN DARAH GENOTIPRhesus Positif (Rh+) IRhIRh atau IRhIrh
(RhRh atau Rhrh)Rhesus Negatif (Rh-) IrhIrh
(rhrh)
GOLONGAN DARAH RHESUS
TRANSFUSI DARAH
PENGERTIAN
• Transfusi darah adalah proses mentransfer
darah atau darah berbasis produk dari satu
orang ke dalam sistem peredaran darah orang
lain.
TRANSFUSI DARAHA B AB O
A
B
AB
O
R
D
Hb < 8 g/dl Pre operasi Tanpa
iskemi Hb< 8 g/dl
Dengan iskemi Hb<
10 g/dl
INDIKASI TRANFUSI
SARAT DONOR• Keadan umum baik
• Usia 17-65 tahun
• BB 50 kg atau lebih
• Tidak demam < 37,5’C
• Denyut nadi normal
(reguler, normokardi)
• Tekanan darah :
- terendah 90/50 mmHg
- tertinggi 180/100 mmHg
• Donor terakhir 8 minggu
• Tidak hamil
• Bukan tuberkulosis aktif
• Bukan asma bronkiale
simtomatik
• Paska pembedahan :
1. 6 (enam) bulan setelah
operasi
2. Luka operasi sembuh dari
operasi kecil
3. 3 (tiga) hari setelah
ektraksi gigi
• Tidak ada riwayat perdarahan
abnormal
• Tidak ada riwayat kejang
homologatau
allogenic
AutologusTRANSFUSI
DARAH
Tujuan transfusi darah
Mempertahankan dan memulihkan kekurangan darah
Meningkatkan kapasitas angkut oksigen oleh darah
Mensuplai factor koagulasi
Mensuplai protein
Mensuplai sel darah putih
Mensuplai proteksi imun pasif dan menatalaksana hipogammaglobulinemia
Macam tranfusi darah
DARAH LENGKAP • Berisi eri’s, trombo’s, leuko’s, dan plasma (+ hct 40
%)
• 250ml darah + 37 ml antikoagulan
• Darah segar < 48 jam, trombosit, fak. pembekuan
masih baik
• Darah baru < 5 hari, 2,3 difosfogliserat menurun
• I : untuk kasus perdarahan besar
• KI : Anemia kronik yang normovolemik
• 1 unit naik 1 g%, habis dalam 4 jam
PRC
• Berisi : eri, leiko, trombo, sedikit plasma, Hct 60-
70%, volume 150-300ml
• I : untuk penderita yang memerlukan peningkatan
pembawa O2 ; gagal ginjal, keganasan dll.
• KI : tidak diboleh diberikan dalam jumlah banyak
• Dosis : - 1 unit Hb naik 1 g%
Trombosit pekat
• Berisi trombosit, beberapa Leuko’s, Eri’s, plasma
• Satu katong berisi 5,5 x 10 pangkat 10 dalam volume 50
ml.
• disimpan secara Reciprocal agitator, pada suhu 20-24 C
selama 3 hr, tapi hemostatiknya kurang baik
• Harus segera diberikan dengan kecepatan cepat
• Gunakan infus set khusus = Platelet Administration Set
= TERUFUSSION
• 1 unit per 10 kg BB, 1 unit meningkatkan 5000/mm3,
ABO-Rh typing saja, tak perlu crossmatch, kecuali pada
keadaan tertentu
INDIKASI
• Trombosit < 50.000 dengan perdarahan, untuk operasi/tindakan
invasif
• Profilaksis dengan trombosit < 10.000
KONTRA INDIKASI
• penyakit destruktif trombosit : ITP, TTP, DIC (Diberikan bila
perdarahan aktif)
• Trombositopeni pada sepsis, hipersplenisme kecuali perdarahan aktif.
DOSIS- 1 unit/10 kgBB- 1 unit menaikan 5-10 ribu
FFP (PLASMA)
• Berisi : plasma, fak. pembekuan, koplemen &
protein plasma
• Disimpan dalam suhu 18’C, bisa 1 tahun.
• Volume 200-250 ml
• Coagulation factor replacement : 10 – 20 ml/kg BB
(4-6 u dws)
• Dosis ini diharapkan dapat meningkatkan faktor
koagulasi 20 % segera setelah transfusi
KRIOPRESIPITAT
• Diencerkan pada suhu 30 – 37 C
• 1 unit akan meningkatkan fibrinogen 5 mg/dl
pada dewasa
• Target hemostasis level: fibrinogen > 100 mg %
• Segera transfusikan dalam 4 jam
• Dosis untuk pasien hemofilia: rumus
RESIKO TRANFUSI (6,6 %)
Dari yang alami reaksi tranfusi :
1. Demam 55 %
2. Menggigil 14 %
3. Alergi (urtikaria, gatal) 20 %
4. Hepatitis serum positif 6 %
5. Reaksi hemolitik 4 %
6. Overload sirkulasi 1 %
REAKSI REAKSI TRANSFUSI DARAH
• Yang paling sering timbul:
- reaksi febris
- reaksi alergi
- reaksi hemolitik
REAKSI FEBRIS
• Nyeri kepala menggigil dan gemetar tiba tiba
suhu meningkat
• Reaksi jarang berat
• Berespon terhadap pengobatan
REAKSI ALERGI
• Reaksi alergi berat (anafilaksis): jarang
• Urtikaria kulit, bronkospasme moderat, edema
larings : respon cepat terhadap pengobatan
REAKSI HEMOLITIK
• Reaksi yang paling BERAT
• Diawali oleh reaksi :1. antibodi dalam serum pasien >< antigen
corresponding pada eritrosit donor 2. antibodi dalam plasma donor >< antigen
corresponding pada eritrosit pasien
• Reaksi hemolitik : intravaskular dan ekstravaskular
REAKSI HEMOLITIK
• REAKSI INTRAVASKULAR
- hemolisis dalam sirkulasi darah
- jaundice dan hemogolobinemia
- antibodi IgM
- paling bahaya anti-A dan anti-B spesifik dari
sistem ABO
- fatal perdarahan tidak terkontrol dan gagal
ginjal
REAKSI HEMOLITIK
• REAKSI EKSTRAVASKULAR
- jarang sehebat reaksi intravaskular
- reaksi fatal jarang
- disebabkan antibodi IgG destruksi eritrosit via
makrofag
- timbul penurunan tiba-tiba kadar Hb s/d 10 hr
pasca transfusi
Crossmatch
Pemeriksaan serologis untuk menetapkan sesuai/tidak
sesuainya darah donor dengan darah resipien. Dilakukan
sebelum *transfusi darah dan bila terjadi reaksi transfusi
darah.