Transcript

~ KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT

Jalan Dr. Wahidin Raya No.1 Jakarta 10710

Telepon: (021) 3449230 eks. 6347- 6348 & 3500849 <> Faksimile: 350 0847 Nomor

website: http://www.depkeu.go.id <> e-mail: humas@ depkeu.go.id Tanggal

16 S/HMS/2010

: 23 September 201 0

-

Menkeu Tetapkan Pedoman Pengelolaan Rumah Negara

Menteri Keuangan (Menkeu) menetapkan Pengelolaan Barang Milik Negara BerupaRumah Negara melalui Peraturan Menkeu Nomor 138/PMK.06/2010 yang diberlakukanmulai tanggal 2 Agustus 2010. Peraturan Menkeu ini ditetapkan dalam rangkamewujudkan akuntabilitas pengelolaan barang milik negara (BMN) berupa rumah negaradengan tetap menjunjung tinggi good governance dan dimaksudkan sebagai pedomandalam pelaksanaan pengelolaan BMN berupa rumah negara. Tujuan Peraturan Menkeu iniadalah untuk mewujudkan pengelolaan BMN berupa rumah negara yang tertib, terarah,dan akuntabel. Selanjutnya, ruang lingkup Peraturan Menkeu dimaksud meliputipengaturan penggunaan, pemindahtanganan, penghapusan, penatausahaan,pengawasan dan pengendalian BMN berupa rumah negara.

Dalam Peraturan Menkeu ini disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) golongan rumahnegara, yaitu: (i) Rumah negara golongan I adalah rumah negarayang dipergunakanbagi pemegang jabatan tertentu dan karena sifat jabatannya harus bertempat tinggal dirumah tersebut serta hak penghuniannya terbatas selama pejabat yang bersangkutanmasih memegang jabatan tertentu tersebut; (ii) Rumah negara golongan " adalah rumahnegara yang mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu instansi danhanya disediakan untuk didiami oleh pegawai negeri dan apabila telah berhenti ataupensiun rumah dikembalikan kepada negara; dan (iii) Rumah negara golongan '" adalahrumah negara yang tidak termasuk golongan I dan golongan II yang dapat dijual kepadapenghuninya dengan menerima penggantian dalam bentuk uang yang dilakukan dalamrangka pengalihan hak rumah negara. Status penggunaan BMN berupa rumah negaratersebut ditetapkan oleh Menkeu selaku Pengelola Barang dan didasarkan padapermohonan penetapan status penggunaan yang diajukan oleh Menteri/PimpinanLembaga selaku Pengguna Barang dan Menteri Pekerjaan Umum selaku PenggunaBarang untuk BMN berupa rumah negara golongan III.

Menkeu juga menetapkan bahwa BMN berupa rumah negara hanya dapatdigunakan sebagai tempat tinggal pejabat atau pegawai negeri yang memiliki Surat IzinPenghunian. Pengoptimalan penggunaan rumah negara golongan I dan II wajib dilakukanoleh Pengguna Barang untuk menunjang tugas dan fungsinya. Pengguna Barang wajibmenyerahkan rumah negara yang tidak digunakan sesuai peraturan perundang-undangankepada Menkeu selaku Pengelola Barang.

Pad a prinsipnya, pemindahtanganan BMN berupa rumah negara dilakukan denganmekanisme penjualan, tukar-menukar, hibah, atau penyertaan modal pemerintah pusat.Pemindahtanganan dengan mekanisme penjualan hanya dapat dilakukan terhadap BMNberupa rumah negara golongan III. Sedangkan mekanisme tukar-menukar, hibah ataupenyertaan modal pemerintah pusat dapat dilakukan terhadap rumah negara golongan Idan II, sedangkan untuk rumah negara golqngan III dapat dilakukan juga setelah rumahnegara tersebut dikembalikan s!atusnya menjadi rumah negara golongan II.

Selanjutnya, penghapusan BMN berupa rumah negara dilakukan berdasarkankeputusan Penghapusan BMN yang diterbitkan oleh Pengguna Barang, Pengguna BarangRumah Negara Golongan III atau Pengelola Barang. Penghapusan dimaksud meliputi: (i)Penghapusan BMN berupa rumah negara golongan I dan II dari Daftar BarangPengguna/Kuasa Pengguna Barang; (ii) Penghapusan BMN berupa rumah negara

.-II

;..~

".

-

golongan III dari Daftar Barang Pengguna/Kuasa Pengguna Barang Rumah NegaraGolongan III; (iii) Penghapusan BMN berupa rumah negara dad Daftar BMN padaPengelola Barang. Penghapusan BMN berupa rumah negara antara lain dilakukan sebagaitindak lanjut dari: (a) Penyerahan kepada Pengelola Barang; (b) pemindahtanganan; (c)alih fungsi menjadi bangunan kantor; dan (d) penjualan dalam bentuk pengalihan hak.

Penatausahaan BMN berupa rumah negara meliputi kegiatan pembukuan,inventarisasi, dan pelaporan. Pembukuan dilakukan terhadap kegiatan yang berkaitandengan pengelolaan BMN berupa rumah negara, meliputi: penetapan/alih statuspenggunaan, penetapan/alih status golongan, alih fungsi, pemindahtanganan, danpenghapusan. Sedangkan, inventarisasi rumah negara dilakukan sekurang-kurangnyasekali dalam 5 (lima) tahun. Hasil inventarisasi tersebut dilaporkan oleh Pengguna Barangdan Pengguna Barang Rumah Negara Golongan III kepada Pengelola Barang selambat­lambatnya 3 (tiga) bulan sejak selesainya pelaksanaan inventarisasi. Untuk pelaporandalam rangka penatausahaan BMN berupa rumah negara dilaksanakan setiap semester,laporan tersebut disusun oleh pengguna barang berupa laporan semesteran dan laporantahunan dan disampaikan kepada Menkeu C.q. Dirjen Kekayaan negara.

Untuk • informasi lebih lengkap mengenai kebijakan ini dapat dilihat diwww.depkeu.qo.id.

S6eratin,308291988021001


Top Related