Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
• Secara umum, siklus hidup organisasi terdiri dari tahapan : birth, growth, decline, and death stage (Jones, 2001).
• Organisasi melewati tahapan-tahapan tsb secara unik/berbeda-beda, dan mungkin saja sebagian organisasi tidak mengalami semua tahapan.
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Organizational Birth• Tahap pembentukan organisasi
• Riskan, sering diasosiasikan sbg tahap dimana organisasi berpeluang besar utk jatuh : liability of newness, struktur formal belum ada (masih fleksibel)
• Penting bagi perusahaan utk memiliki perencanaan bisnis spesifik & terukur
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Organizational Birth‧Produk / jasa yg akan dipasarkan
‧Konsumen / pasar yg ditargetkan
Kenalipeluang
‧Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats
Analisa SWOT
‧Putuskan apakah peluang bisnis tsb layak
Feasibility of
opportunity
‧Misi, goal, & sasaran; sumber daya yg dibutuhkan; tenggat waktu
Business plan yg
mendetailShirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Organizational BirthFaktor yg mempengaruhi tingkat kelahiran organisasi menurut population ecology theory :• Population density (banyaknya organisasi yg ber-saing utk sumber daya yg sama di suatu populasi)
• Ketersediaan sumber daya atau skill yg dibutuhkan
Ketika suatu lingkungan telah diisi oleh sejumlah organisasi yg berhasil, tingkat kelahiran menurun :
krn sumber daya semakin terbatas
tingginya tingkat persaingan
→ first mover advantages (customers support,brand name recognition, & choice locations)
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Latecomers umumnya sulit berkompetisi dgn organisasi2 pendahulu :
• Menarik customer baru membutuhkan biaya iklan yg sangat besar
• Organisasi pendahulu dapat saja menentukan harga rendah atau mengiklankan diri secara besar2an
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Tingginya tingkat kelahiran merupakan hasil dari dua faktor :
• Organisasi2 baru mengembangkan pengetahuan & skill bagi organisasi2 sejenis lainnya
• Organisasi2 baru menjadi role model yg mempermudah organisasi lain utk menarik perhatian stakeholders
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Seiring waktu, organisasi2 mengalami seleksi alam & organisasi punya tugas utk bertahan.
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
• R-strategy : organisasi yg cepat masuk ke dalam suatu lingkungan baru (first mover advantage)
• K-strategy : organisasi yg sudah terlebih dahulu established di lingkungan yg lain & menjadi newcomer di lingkungan yg baru, meng-gunakan skill yg dikembangkan di lingkungan terdahulu utk berkompetisi
• Specialist strategy : organisasi yg berkompe-tisi utk sumber daya spesifik di satu pasar
• Generalist strategy : berkompetisi utk berbagai sumber daya di banyak pasar
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
SPECIALIST GENERALISTMEMBERIKAN PELAYANAN KONSUMEN YG LEBIH BAIKDAPAT MENGEMBANGKAN PRODUK SUPERIOR
PELAYANAN KONSUMEN UMUMNYA LEBIH RENDAH KRNBERKONSENTRASI UTK MENGEMBANGKAN PRODUK
BERESIKO TINGGI JIKA PASAR MENGHILANG DI LINGKUNGAN YG TIDAK PASTI
DAPAT BERTAHAN DI LINGKUNGAN YG TIDAK PASTI, SATU PASAR HILANG DIGANTIKAN DGN PASAR YG LAIN
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
• Awalnya, organisasi2 baru cenderung menjadi r-specialist, dan seiring waktu menjadi
semakin generalist & berkompetisi di sektor yg baru
• K-generalist seringkali masuk ke pasar & mengancam r-specialist yg lebih lemah
• Akhirnya, pasar didominasi oleh r-specialist, r-generalist dan k-generalist yg terkuat
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Organizational Growth• Tahap dimana organisasi membangun skill dan kompetensi yg memungkinkannya utk memperoleh sumber daya tambahan
• Peningkatan divisi tenaga kerja dan spesialisasi
• Organisasi2 baru mulai mengimplementasikan nilai2 dan norma2 perilaku yg berlaku di lingkungannya
• Organisasi2 baru meningkatkan legitimasi-nya dgn menduplikasi tujuan, struktur, & budaya dari organisasi2 sukses lainnya
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Organizational Growth
‧Organisasi baru mengi-mitasi orga-nisasi lain
Imitasi
‧Kemiripan antar organi-sasi di suatu populasi
Organizational isomorphism
‧Coercive isomorphism,Mimetic isomorphism,Normati-ve isomorphism
Alasan
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Organizational Growth : Organizational Isomorphism
• Terjadi ketika sebuah organisasi mengadopsi norma2 tertentu krn paksaan dari organisasi lain atau masyarakat
Coercive isomorphism
• Terjadi ketika sebuah organisasi mengimitasi organisasi lainnya utk meningkatkan legitimasi mereka
Mimetic isomorphism
• Terjadi ketika organisasi secara tidak langsung mengadopsi norma & nilai organisasi lain, misal krn perpindahan karyawan, bisnis/pasar/asosiasi profesional
Normative isomorphism
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Greiner’s Model of Organizational GrowthShirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Stage 1 : Growth Through Creativity
• Mencakup lahirnya organisasi (birth phase)• Pengusaha mengembangkan skill utk menciptakan & memperkenalkan produk baru
• Organisasi belajar melalui trial & error• Terjadi krisis kepemimpinan → pengusaha kurang memiliki kemampuan manajemen; management skill ≠ entrepreneur skill
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Stage 2 : Growth Through Direction
• Terjadi ketika organisasi melakukan perekrut-an top-level manager yg bertanggungjawab atas strategi2 organisasi
• Di tahap ini organisasi memilih strategi, mendesain struktur, & membangun budayanya
• Organisasi membangun struktur fungsional atau divisional yg formal & tersentralisasi → terjadi krisis otonomi
• Jika krisis tidak diselesaikan, pekerja2 bertalenta akan meninggalkan organisasi
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Stage 3 : Growth Through Delegation• Untuk mengatasi krisis otonomi, perlu dilakukan desentralisasi otoritas dari top-level manajer ke lower-level manajer
• Tiap departemen atau divisi mengembangkan diri utk mencapai sasaran, dan top-management meng-intervensi hanya ketika diperlukan
• Top manager sering merasa kehilangan kontrol/ kendali, beberapa diantaranya kembali melakukan sentralisasi keputusan yg berujung pada terjadinya kembali krisis otonomi
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Stage 4 : Growth Through Coordination & Monitoring
• Sentralisasi & desentralisasi sebaiknya seimbang
• Top management berperan mengkoordinir divisi2 yg berbeda
• Terjadi krisis birokrasi seiring mening-katnya peraturan & prosedur yg diberlaku-kan di dalam organisasi yg dapat membatasi kreativitas karyawan Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Stage 5 : Growth Through Collaboration• Team action for problem solving, cross fuctional task team
• Real-time information system
• Kontrol sosial & disiplin diri menggantikan kontrol formal
• Kolaborasi membuat organisasi lebih organik yg juga merupakan tugas yg sulit → krisis pertumbuhan pribadi/internal
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Stage 6 : Growth Through Alliances
• Extra organizational solutions
• Merger & akuisisi
• Creating holdings
• Managing network of companies
• Krisis identitas
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Organizational Decline & Death• Terjadi organisasi gagal mengantisipasi, mengenali, atau beradaptasi dgn tekanan2 internal & eksternal yg mengancam keberlangsungan hidupnya jangka panjang
• Dapat saja terjadi ketika organisasi berkembang terlalu pesat
• Organizational inertia : kekuatan di dalam organisasi yg menyebabkannya resisten utk berubah
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Organizational Inertia : Why?
• Risk aversion : manager tidak mau menghadapi perubahan2 yg terjadi seiring pertumbuhan organisasi
• The desire to maximize rewards : manager ingin meningkatkan ukuran organisasi guna mendapat reward lebih banyak
• Overly bureaucratic culture : manager menghabiskan lebih banyak waktu utk melindungi hak milik mereka daripada meningkatkan organisasi
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
Shirley Melita @ Fakultas Psikologi Universitas Medan Area