Download - Shift-Share Kab. Padang Pariaman
TUGAS
ANALISIS SHIFT-SHAREKABUPATEN PADANG PARIAMAN
PROPINSI SUMATERA BARATTAHUN 2000 – 2005
MATA KULIAH :EKONOMI PERENCANAAN REGIONAL
PENGAJAR :DR. NUZUL ACHJAR
OLEH :ANDRI SATRIA MASRI
NPM: 0806429706(ANGKATAN XIX PAGI BAPPENAS)
MAGISTER PERENCANAAN DAN KEBIJAKAN PUBLIKFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK2008
ANALISIS SHIFT-SHARE KABUPATEN PADANG PARIAMANPROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2000 – 20051
SEKILAS PANDANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Kabupaten Padang Pariaman dengan ibukota Pariaman mempunyai letak yang sangat
strategis karena berbatasan langsung dengan Kota Padang sebagai ibukota Propinsi Sumatera
Barat. Dari sisi geografis dengan luas 1.328,79 km2 daerah ini berada pada pesisir barat Pulau
Sumatera dengan garis pantai 60,50 km dan membentang hingga wilayah pegununan Bukit
Barisan. Secara administratif pemerintahan, pada saat ini (tidak termasuk Kota Pariaman)
Kabupaten Padang Pariaman memiliki 17 kecamatan dan 45 nagari (setingkat desa), dengan
jumlah penduduk sampai tahun 2005 adalah 381.792 jiwa.
Kabupaten yang dilalui 12 sungai ini sepertiga kegiatan ekonominya disumbang oleh
pertanian (31,79%). Pada tahun 2000, lahan budidaya pertanian Padang Pariaman, luasnya
66,53 persen, dengan Kecamatan Sungai Geringging seluas 8.490 hektar sebagai wilayah
pertanian terbesar. Total kegiatan ekonomi tahun ini tercatat Rp 1,5 trilyun, di mana pertanian
menyumbang Rp 475 milyar. Sebagian besar hasil pertanian ini berasal dari tanaman bahan
makanan padi dan palawija sebesar Rp 347 milyar. Produktivitas padi di kabupaten ini
terbilang bagus. Tahun 2000 rata-rata per hektarnya 5,8 ton, lebih baik 0,6 ton dari tahun
sebelumnya menurut data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kab. Padang Pariaman.
Produksi padi tahun itu naik hingga 6.000 ton, menjadi 314.184 ton. Meskipun produksinya
naik, luas panen padi tahun 2000 turun 4.000 hektar lebih dibanding tahun 1999 menjadi
54.144 hektar.
Letaknya yang berada di pinggir Samudera Hindia membuat Padang Pariaman
mempunyai obyek wisata bahari yang menjanjikan. Sayangnya, kelebihan ini belum dikelola
secara lebih baik. Memang, melihat data wisatawan yang berkunjung ke Padang Pariaman,
akan timbul kesan bahwa kabupaten ini cukup diminati wisatawan. Lihat saja, tahun 2000
jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ada 1,1 juta orang, sementara wisatawan
1 Dalam analisa ini, data Kota Pariaman untuk tahun 2000 s/d 20002 masih dihitung sebagai data Kabupaten Padang Pariaman. Setelah lahirnya UU No. 12/2002 yang menaikkan status administratif Pariaman dari semula kota administratif menjadi kota otonom, daerah yang luasnya 73 kilometer persegi tersebut lalu lepas dari kesatuan wilayah Kabupaten Padang Pariaman menjadi Kota Pariaman pada tanggal 10 April 2002. Jadi terhitung tahun 2003, data Kota Pariaman tidak masuk lagi ke dalam data Kabupaten Padang Pariaman.
1
mancanegara 7.417 orang. Namun, lihat juga angka jumlah wisatawan yang menginap.
Ternyata, hanya sebesar 2.792 orang untuk tahun 2000 atau sekitar 8 orang saja per hari. Data
ini menunjukkan bahwa wisatawan tidak atau kurang tertarik untuk tinggal lebih lama di
wilayah tersebut.
Meskipun punya garis pantai sepanjang 60,50 km, produksi ikan laut Padang Pariaman
masih kalah dibanding hasil perikanan air tawarnya. Ikan yang ditangkap dari Samudera
Hindia sekitar 17.000 ton, sedangkan yang dihasilkan di perairan umum dan budidaya di
kolam-kolam serta sawah sudah mendekati 23.000 ton. Sumbangan perikanan terhadap
kegiatan ekonomi juga tidak besar, hanya Rp 51 milyar. Hasil perikanan laut turun drastis
dibandingkan dengan tahun 1999 menjadi sebesar 27.000 ton.
Sementara itu, dalam bidang tambang dan galian, Padang Pariaman potensial terutama
dalam produksi bahan galian C. Di Kecamatan IV Koto Aur Malintang terdapat bahan
tambang obsidian yang menurut perkiraan lebih dari satu juta meter kubik. Sedangkan bahan
galian seperti trans, andesit, dan sirtukil bisa ditemukan di Kecamatan VII Koto, 2x11 Enam
Lingkung dan Batang Anai.
Padang Pariaman juga terkenal akan sulaman indahnya. Hasil kerajinan ini bahkan
sudah diekspor ke luar negeri, ke Malaysia. Di negeri ini sulaman Padang Pariaman sangat
digemari. Namun, belakangan ini terdengar cerita bahwa bukan lagi hasil sulaman yang
diekspor, melainkan orang-orang yang menyulam tersebut yang diangkut ke sana. Di negeri
jiran itu tangan-tangan terampil mereka dikaryakan dan diupah untuk membuat sulaman.
Negeri ini akan kehilangan sulaman indah bila tidak lagi dihasilkan di tanah kelahirannya
meskipun tradisi merantau dan kerja keras dikenal melekat pada masyarakat Padang Pariaman.
Demikian sekilas kondisi Kabupaten Padang Pariaman yang dapat dipaparkan. Untuk
mengetahui posisi setiap sektor perekonomian Kabupaten Padang Pariaman dibandingkan
dengan Propinsi Sumatera Barat, berikut akan dilakukan analisa shift-share Kabupaten Padang
Pariaman terhadap Propinsi Sumatera Barat tahun 2000 – 2005.
1. Konsep Dasar
Analisis Shift-Share adalah suatu alat analisa yang dapat digunakan untuk mengetahui
bagaimana pergeseran struktur suatu sektor perekonomian pada suatu daerah dalam
2
hubungannya dengan sistem perekonomian yang lebih tinggi. Metode itu dipakai untuk
mengamati struktur perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan pertumbuhan
sektor di daerah, yang dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih
tinggi atau nasional. Dengan menggunakan analisis ini akan dapat terlihat bagaimana peran
dan prospek suatu sektor di daerah tertentu. Analisis shift-share memisahkan
(mendekomposisi) pertumbuhan suatu daerah ke dalam tiga komponen:
1. Peran pertumbuhan nasional secara keseluruhan terhadap daerah (Regional Share)
yang dihitung dengan rumus:
2. Peran pertumbuhan sektoral nasional terhadap daerah (Proportional Shift) yang
dihitung dengan rumus:Peran pertumbuhan sektoral daerah terhadap pertumbuhan
daerah (Differential Shift) dengan rumus: Keterangan:Xnt = PDRB total (tingkat
propinsi) tahun tXn0 = PDRB total (tingkat propinsi) tahun 0Xin0 = PDRB sektor i
(tingkat propinsi) tahun 0Xint = PDRB sektor i (tingkat propinsi) tahun tXir0 = PDRB
sektor i (tingkat kabupaten) pada tahun 0Xirt = PDRB sektor i (tingkat kabupaten) pada
tahun tPertumbuhan sektor itu sendiri (G) dihitung dengan rumus: Gt = Xrt – Xr0,
yaitu selisih NTB sektor antara tahun t dengan tahun dasar yang nilainya harus sama
dengan penjumahan: Regional Share + Proportional Shift + Differential Shift.2.
Wilayah PengamatanDalam pembuatan tugas ini, digunakan analisis shift-share
untuk melihat bagaimana peran dan prospek sektor-sektor perekonomian di wilayah
Kabupaten Padang Pariaman dalam hubungannya dengan perekonomian di tingkat
Propinsi Sumatera Barat.3. Periode PengamatanPeriode waktu yang menjadi
pengamatan dalam tugas ini adalah periode 2000 – 2005.4. DataData yang
digunakan untuk melakukan analisis shift-share dalam tugas ini adalah data Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2000 menurut
lapangan usaha. Data PDRB tersebut adalah untuk tingkat Kabupaten Padang
Pariaman dan Propinsi Propinsi Sumatera Barat dengan rentang waktu (time series)
2000 – 2005. Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut:
3
ir
n
ntit X
X
XR 0
0
*1
ir
n
ntin
inti
t XX
X
X
XSp 0
00
*
i
rin
int
irt
it XXXXSd 00 )/(
Tabel. 1. PDRB Kab. Padang Pariaman dan Prop. Sumatera BaratAtas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp)
LAPANGAN USAHAKAB. PADANG PARIAMAN PROP. SUMBAR
2000 2005 2000 2005 1. PERTANIAN 475.837,88 585.866,99 5.385.595,71 7.293.205,65
a. Tanaman Bahan Makanan 347.641,90 398.157,66 2.999.461,25 3.697.934,11 b. Tanaman Perkebunan 36.110,47 71.273,88 769.858,69 1.701.918,32 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 34.570,58 43.740,59 513.238,85 599.292,40 d. Kehutanan 5.942,59 6.921,40 456.794,44 496.051,56 e. Perikanan 51.572,34 65.773,46 646.242,48 798.009,26
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 71.553,54 87.545,28 873.887,57 951.882,62 b. Pertambangan tanpa Migas - - 228.787,92 178.516,58 c. Penggalian 71.553,54 87.545,28 645.099,65 773.366,04
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 212.245,61 267.280,86 3.218.470,01 3.808.287,01 a. Industri Migas - - - - b. Industri Tanpa Migas **) 212.245,61 267.280,86 3.218.470,01 3.808.287,01
1. Makanan, Minuman dan Tembakau - - 830.612,77 1.007.033,44 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki - - 1.326.216,32 1.540.089,72 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya - - 121.040,03 135.189,15 4. Kertas dan Barang Cetakan - - 10.281,79 12.706,93 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet - - 254.128,38 267.296,11 6. Semen & Brg. Galian bukan logam - - 573.478,97 759.585,06 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya - - 100.167,51 85.049,61 9. Barang lainnya - - 2.544,24 1.337,00
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 18.253,60 28.154,78 210.962,36 338.722,91 a. Listrik 17.782,80 27.145,02 187.089,81 306.401,03 c. Air Bersih 470,80 1.009,76 23.872,55 32.321,88
5. BANGUNAN 75.286,26 107.268,83 1.131.101,81 1.440.337,57 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RSTRN 225.332,14 277.493,23 4.147.024,46 5.305.757,20
a. Perdagangan Besar & Eceran 219.534,26 271.172,17 3.996.430,41 5.123.248,62 b. Hotel 32,25 42,13 34.587,03 45.916,00 c. Restoran 5.765,63 6.278,93 116.007,02 136.592,58
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 63.020,10 189.186,32 2.650.332,56 3.754.819,83 a. Pengangkutan 58.193,68 182.088,69 2.272.443,92 2.995.481,90
1. Angkutan Rel 844,99 476,85 52.113,45 22.006,06 2. Angkutan Jalan Raya 56.970,36 71.149,41 1.584.576,62 1.983.606,14 3. Angkutan Laut - - 279.453,45 243.201,03 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - 13.931,18 53.368,00 5. Angkutan Udara - 98.151,74 93.718,87 354.988,26 6. Jasa Penunjang Angkutan 378,33 12.310,69 248.650,35 338.312,41
b. Komunikasi 4.826,42 7.097,63 377.888,64 759.337,93 1. Pos dan Telekomunikasi 4.826,42 7.097,63 377.888,64 759.337,93
8. KEUANGAN, PERSWAAN, & JS. PRSH. 37.878,62 48.788,64 1.164.508,32 1.464.102,75 a. Bank 11.518,25 14.739,58 444.140,72 508.959,55 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 7.782,31 10.970,93 226.931,44 353.906,76 d. Sewa Bangunan 18.252,68 22.659,77 458.305,05 557.920,94 e. Jasa Perusahaan 325,38 418,36 35.131,11 43.315,51
9. JASA-JASA 317.294,31 379.997,53 4.107.731,25 4.802.365,00 a. Pemerintahan Umum 266.458,73 318.336,57 2.897.126,04 3.246.849,03
1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 266.458,73 318.336,57 2.897.126,04 3.246.849,03 b. Swasta 50.835,58 61.660,95 1.210.605,21 1.555.515,97
1. Sosial Kemasyarakatan 19.838,67 23.841,06 435.586,02 556.383,84 2. Hiburan & Rekreasi 938,29 1.180,61 129.587,08 174.988,61 3. Perorangan & Rumahtangga 30.058,62 36.639,28 645.432,11 824.143,52
PDRB DENGAN MIGAS 1.496.702,06 1.971.582,46 22.889.614,05 29.159.480,54Sumber: Padang Pariaman dalam Angka Thn 2000 dan 2005Sumatera Barat dalam Angka Thn 2000 dan 2005.Keterangan: Sub sektor yang
tidak ada angkanya atau bernilai 0 sengaja dihapus untuk memudahkan analisa5. Hasil PerhitunganDengan menggunakan rumus sebagaimana diuraikan di atas, maka didapat hasil perhitungan sebagai
4
berikut:Tabel. 2. Analisis Shift Share dari PDRB Kab. Padang Pariaman denganProp. Sumatera Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp)
LAPANGAN USAHA G R Sp Sd S 1. PERTANIAN 110.029,11 130.340,34 38.204,26 (58.515,49) (20.311,22)
a. Tanaman Bahan Makanan 50.515,76 95.225,21 (14.271,19) (30.438,26) (44.709,45) b. Tanaman Perkebunan 35.163,41 9.891,29 33.827,27 (8.555,15) 25.272,12 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 9.170,01 9.469,49 (3.673,12) 3.373,64 (299,48) d. Kehutanan 978,81 1.627,78 (1.117,07) 468,10 (648,97) e. Perikanan 14.201,12 14.126,57 (2.015,06) 2.089,62 74,55
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 15.991,74 19.599,77 (13.213,57) 9.605,54 (3.608,03) c. Penggalian 15.991,74 19.599,77 (5.372,64) 1.764,61 (3.608,03)
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 55.035,25 58.137,79 (19.241,65) 16.139,11 (3.102,54) b. Industri Tanpa Migas **) 55.035,25 58.137,79 (19.241,65) 16.139,11 (3.102,54)
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 9.901,18 4.999,98 6.054,55 (1.153,35) 4.901,20 a. Listrik 9.362,22 4.871,02 6.469,46 (1.978,26) 4.491,20 c. Air Bersih 538,96 128,96 37,67 372,33 410,00
5. BANGUNAN 31.982,57 20.622,23 (39,46) 11.399,81 11.360,35 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RSTRN 52.161,09 61.722,42 1.238,32 (10.799,65) (9.561,33)
a. Perdagangan Besar & Eceran 51.637,91 60.134,28 1.764,76 (10.261,13) (8.496,37) b. Hotel 9,88 8,83 1,73 (0,68) 1,05 c. Restoran 513,30 1.579,31 (556,19) (509,82) (1.066,01)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 126.166,22 17.262,31 9.000,39 99.903,51 108.903,91 a. Pengangkutan 123.895,01 15.940,27 2.575,59 105.379,15 107.954,74
1. Angkutan Rel (368,14) 231,46 (719,63) 120,03 (599,60) 2. Angkutan Jalan Raya 14.179,05 15.605,18 (1.258,85) (167,28) (1.426,13) 6. Jasa Penunjang Angkutan 11.932,36 103,63 32,79 11.795,94 11.828,73
b. Komunikasi 2.271,21 1.322,04 3.549,86 (2.600,69) 949,17 1. Pos dan Telekomunikasi 2.271,21 1.322,04 3.549,86 (2.600,69) 949,17
8. KEUANGAN, PERSWAAN, & JS. PRSH. 10.910,02 10.375,62 (630,54) 1.164,94 534,40 a. Bank 3.221,33 3.155,05 (1.474,05) 1.540,33 66,28 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 3.188,62 2.131,71 2.222,74 (1.165,83) 1.056,91 d. Sewa Bangunan 4.407,09 4.999,73 (1.032,38) 439,74 (592,64) e. Jasa Perusahaan 92,98 89,13 (13,32) 17,18 3,85
9. JASA-JASA 62.703,22 86.912,47 (33.256,74) 9.047,48 (24.209,26) a. Pemerintahan Umum 51.877,84 72.987,72 (40.822,48) 19.712,61 (21.109,87)
1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 51.877,84 72.987,72 (40.822,48) 19.712,61 (21.109,87) b. Swasta 10.825,37 13.924,76 558,69 (3.658,08) (3.099,39)
1. Sosial Kemasyarakatan 4.002,39 5.434,16 67,55 (1.499,32) (1.431,77) 2. Hiburan & Rekreasi 242,32 257,01 71,72 (86,42) (14,69) 3. Perorangan & Rumahtangga 6.580,66 8.233,58 89,24 (1.742,16) (1.652,92)
PDRB 474.880,40 409.972,93 (11.884,43) 76.791,90 64.907,47Keterangan:Kolom yang diarsir bernilai negatif
5
Tabel 3. Intreprestasi Hasil Tabel Shift-Share
LAPANGAN USAHAShift-Share
HASILR Sp Sd
1. PERTANIAN Positif Positif Negatif 2 a. Tanaman Bahan Makanan Positif Negatif Negatif 4 b. Tanaman Perkebunan Positif Positif Negatif 2 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya Positif Negatif Positif 3 d. Kehutanan Positif Negatif Positif 3 e. Perikanan Positif Negatif Positif 3 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN Positif Negatif Positif 3 c. Penggalian Positif Negatif Positif 3 3. INDUSTRI PENGOLAHAN Positif Negatif Positif 3 b. Industri Tanpa Migas Positif Negatif Positif 3 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH Positif Positif Negatif 2 a. Listrik Positif Positif Negatif 2 c. Air Bersih Positif Positif Positif 1 5. BANGUNAN Positif Negatif Positif 3 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RSTRN Positif Positif Negatif 2 a. Perdagangan Besar & Eceran Positif Positif Negatif 2 b. Hotel Positif Positif Negatif 2 c. Restoran Positif Negatif Negatif 4 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI Positif Positif Positif 1 a. Pengangkutan Positif Positif Positif 1 1. Angkutan Rel Positif Negatif Positif 3 2. Angkutan Jalan Raya Positif Negatif Negatif 4 6. Jasa Penunjang Angkutan Positif Positif Positif 1 b. Komunikasi Positif Positif Negatif 2 1. Pos dan Telekomunikasi Positif Positif Negatif 2 8. KEUANGAN, PERSWAAN, & JS. PRSH. Positif Negatif Positif 3 a. Bank Positif Negatif Positif 3 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank Positif Negatif Negatif 4 d. Sewa Bangunan Positif Negatif Positif 3 e. Jasa Perusahaan Positif Negatif Positif 3 9. JASA-JASA Positif Negatif Positif 3 a. Pemerintahan Umum Positif Negatif Positif 3 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan Positif Negatif Positif 3 b. Swasta Positif Positif Negatif 2 1. Sosial Kemasyarakatan Positif Positif Negatif 2 2. Hiburan & Rekreasi Positif Positif Negatif 2 3. Perorangan & Rumahtangga Positif Positif Negatif 2
Keterangan:Penjelasan angka pada kolom Hasil pada halaman berikut.
6
Tabel 4. Panduan Interprestasi Analisis Shift Share
NoRegional
SharePropositional
ShiftDifferential
ShiftKesimpulan
1. + + +Sektor ini merupakan sektor favorit untuk skala Prop. Sumbar dan memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman. Bisa terus dikembangkan.
2. + + -Sektor ini merupakan sektor favorit untuk skala Prop. Sumbar namun tidak memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman. Sebaiknya tidak diprioritaskan.
3. + - +
Sektor ini tidak menjadi sektor unggulan untuk skala Prop. Sumbar, namun memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman. Regional share yang positif mengindikasikan bahwa sektor ini merupakan sektor unggulan untuk Kab. Padang Pariaman.
4. + - -
Sektor ini tidak menjadi sektor unggulan untuk skala Prop. Sumbar dan tidak memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman. Regional share yang positif mengindikasikan bahwa sektor ini sebaiknya ditinggalkan/tidak diprioritaskan di Kab. Padang Pariaman.
Sumber: Slide/Bahan Ajar Ekonomi Perencanaan RegionalKeterangan:Jika pertumbuhan ekonomi Kab.
Padang Pariaman diasumsikan sama atau mengikuti pertumbuhan ekonomi Prop. Sumbar
maka perananannya terhadap Prop. Sumbar akan tetap.
1. Jika sektor ekonomi Kab. Padang Pariaman tumbuh lebih besar dari rata-rata
pertumbuhan ekonomi Prop. Sumbar, pertumbuhan Kab. Padang Pariaman akan lebih
besar dari Prop. Sumbar.
2. Jika pertumbuhan Kab. Padang Pariaman lebih besar (karena diasumsikan
pertumbuhan sektoral lebih besar dari sektor propinsi) dari pertumbuhan aktual, maka
sektor I (komoditi) di Kab. Padang Pariaman tersebut mempunyai keunggulan
komparatif.
6. Interpretasi Shift-Share Kabupaten Padang Pariaman
a. Sektor Pertanian
Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat sektor Pertanian dengan Sub Sektor Tanaman
Perkebunan merupakan sektor favorit untuk skala Prop. Sumbar namun tidak
memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman, sebaiknya tidak
diprioritaskan. Nilai regional shift dan propositional shift untuk masing-
masingnya adalah positif (+) sedangkan nilai differential shiftnya negatif (-).
7
Sementara itu sub sektor Tanaman Bahan Makanan tidak menjadi sektor
unggulan untuk skala Prop. Sumbar dan tidak memiliki reputasi yang baik di
Kab. Padang Pariaman. Regional share yang positif mengindikasikan bahwa
sektor ini sebaiknya ditinggalkan/tidak diprioritaskan di Kab. Padang Pariaman.
Di sisi lain, sub sektor Peternakan, Perikanan dan Kehutanan tidak menjadi
sektor unggulan untuk skala Prop. Sumbar, namun memiliki reputasi yang baik di
Kab. Padang Pariaman. Regional share yang positif mengindikasikan bahwa
sektor ini merupakan sektor unggulan untuk Kab. Padang Pariaman.
b. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Untuk sektor Pertambangan dan Penggalian, khususnya sub sektor Penggalian tidak
menjadi sektor unggulan untuk skala Prop. Sumbar, namun memiliki reputasi yang
baik di Kab. Padang Pariaman. Regional share yang positif mengindikasikan bahwa
sektor ini merupakan sektor unggulan untuk Kab. Padang Pariaman.
c. Industri Pengolahan
Secara umum sektor Industri Pengolahan, khususnya sub sektor Industri Tanpa
Migas sama dengan sektor Pertambangan dan Penggalian yaitu tidak menjadi sektor
unggulan untuk skala Prop. Sumbar, namun memiliki reputasi yang baik di Kab.
Padang Pariaman. Regional share yang positif mengindikasikan bahwa sektor ini
merupakan sektor unggulan untuk Kab. Padang Pariaman.
d. Listrik, Gas & Air Bersih
Untuk sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, secara umum dan khusunya sub sektor
Listrik merupakan sektor favorit untuk skala Prop. Sumbar namun tidak memiliki
reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman, sebaiknya tidak diprioritaskan. Namun
untuk sub sektor air bersih merupakan sektor favorit untuk skala Prop. Sumbar dan
memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman. Bisa terus dikembangkan.
e. Bangunan
8
Sektor Bangunan tidak menjadi sektor unggulan untuk skala Prop. Sumbar, namun
memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman. Regional share yang positif
mengindikasikan bahwa sektor ini merupakan sektor unggulan untuk Kab. Padang
Pariaman.
f. Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran beserta sub sektor Perdagangan Besar,
Eceran dan Hotel merupakan sektor favorit untuk skala Prop. Sumbar namun tidak
memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman. Sebaiknya tidak
diprioritaskan.
Sementara itu, sub sektor Restoran tidak menjadi sektor unggulan untuk skala Prop.
Sumbar dan tidak memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman. Regional
share yang positif mengindikasikan bahwa sektor ini sebaiknya ditinggalkan/tidak
diprioritaskan di Kab. Padang Pariaman.
g. Pengangkutan & Komunikasi
Sektor ini merupakan sektor favorit untuk skala Prop. Sumbar dan memiliki reputasi
yang baik di Kab. Padang Pariaman. Bisa terus dikembangkan, terutama pada sub
sektor pengangkutan jenis Jasa Penunjang Angkutan.
Sedangkan pada sub sektor Angkutan Rel tidak menjadi sektor unggulan untuk skala
Prop. Sumbar, namun memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman.
Regional share yang positif mengindikasikan bahwa sektor ini merupakan sektor
unggulan untuk Kab. Padang Pariaman.
Tetapi pada sub sektor Angkutan Jalan Raya sebaiknya ditinggalkan/tidak
diprioritaskan di Kab. Padang Pariaman karena Regional share-nya positif, hal ini
mengindikasikan sektor ini tidak memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang
Pariaman. Di tingkat Prop. Sumbar sektor ini menjadi sektor unggulan.
Sementara itu pada sub sektor Komunikasi (Pos dan Telekomunikasi) merupakan
sektor favorit untuk skala Prop. Sumbar namun tidak memiliki reputasi yang baik di
Kab. Padang Pariaman. Sebaiknya tidak diprioritaskan.
h. Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan
9
Pada sektor ini beserta sub sektornya (Bank, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan)
tidak menjadi sektor unggulan untuk skala Prop. Sumbar, namun memiliki reputasi
yang baik di Kab. Padang Pariaman. Regional share yang positif mengindikasikan
bahwa sektor ini merupakan sektor unggulan untuk Kab. Padang Pariaman.
Namun pada sub sektor Lembaga Keuangan tanpa Bank tidak menjadi sektor
unggulan untuk skala Prop. Sumbar dan tidak memiliki reputasi yang baik di Kab.
Padang Pariaman. Regional share yang positif mengindikasikan bahwa sektor ini
sebaiknya ditinggalkan/tidak diprioritaskan di Kab. Padang Pariaman.
i. Jasa-jasa
Pada sektor Jasa-jasa terutama sub sektor Pemerintahan Umum di bagian Adm.
Pemerintahan & Pertahanan tidak menjadi sektor unggulan untuk skala Prop.
Sumbar, namun memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman. Regional
share yang positif mengindikasikan bahwa sektor ini merupakan sektor unggulan
untuk Kab. Padang Pariaman.
Sementara itu pada sub sektor Jasa Swasta (bidang Sosial Kemasyarakatan, Hiburan
& Rekreasi, Perorangan & Rumahtangga) merupakan sektor favorit untuk skala
Prop. Sumbar namun tidak memiliki reputasi yang baik di Kab. Padang Pariaman.
Sebaiknya tidak diprioritaskan.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ANALISIS SHIFT-SHARE2
1. Keunggulan Analisis Shift-Share:
a. Memberikan gambaran mengenai perubahan struktur ekonomi yang terjadi,
walau analisis shift share tergolong sederhana.
b. Memungkinkan seorang pemula mempelajari struktur perekonomian dengan
cepat.
c. Memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur dengan
cukup akurat.
2. Kelemahan Analisis Shift-Share:
a. Hanya dapat digunakan untuk analisis ex-post.
2 Situs Bappeda Kab. Kutai Kartanegara www.bappedakutaikartanegara.go.id
10
b. Masalah benchmark berkenaan dengan homothetic change, apakah t atau (t + 1)
tidak dapat dijelaskan dengan baik.
c. Ada data periode waktu tertentu di tengah tahun pengamatan yang tidak
terungkap.
d. Analisis ini sangat berbahaya sebagai alat peramalan, mengingat bahwa regional
shift tidak konstan dari suatu periode ke periode lainnya.
e. Tidak dapat dipakai untuk melihat keterkaitan antarsektor.
f. Tidak ada keterkaitan antardaerah.
PENUTUP
Dari hasil analisa di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa:
1. Sektor Pertanian dengan Sub Sektornya Tanaman Perkebunan sebaiknya tidak
diprioritaskan.
2. Sub sektor Tanaman Bahan Makanan sebaiknya ditinggalkan/tidak diprioritaskan
di Kab. Padang Pariaman
3. Sub sektor Peternakan, Perikanan dan Kehutanan merupakan sektor
unggulan untuk Kab. Padang Pariaman.
4. Sektor Pertambangan dan Penggalian, khususnya sub sektor Penggalian
merupakan sektor unggulan untuk Kab. Padang Pariaman.
5. Secara umum sektor Industri Pengolahan, khususnya sub sektor Industri
Tanpa Migas merupakan sektor unggulan untuk Kab. Padang Pariaman.
6. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, secara umum dan khusunya sub sektor
Listrik, sebaiknya tidak diprioritaskan. Namun untuk sub sektor air bersih
bisa terus dikembangkan.
7. Sektor Bangunan merupakan sektor unggulan untuk Kab. Padang Pariaman.
8. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran beserta sub sektor Perdagangan Besar,
Eceran dan Hotel sebaiknya tidak diprioritaskan. Sementara itu, sub sektor
Restoran sebaiknya ditinggalkan/tidak diprioritaskan di Kab. Padang Pariaman.
9. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi merupakan sektor yang bisa terus
dikembangkan, terutama pada sub sektor pengangkutan jenis Jasa Penunjang
Angkutan. Sedangkan pada sub sektor Angkutan Rel merupakan sektor
11
unggulan untuk Kab. Padang Pariaman. Tetapi pada sub sektor Angkutan Jalan
Raya sebaiknya ditinggalkan/tidak diprioritaskan, dan pada sub sektor Komunikasi
(Pos dan Telekomunikasi) sebaiknya tidak diprioritaskan.
10. Sektor Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan dengan sub sektornya
Bank, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan merupakan sektor unggulan
untuk Kab. Padang Pariaman. Namun pada sub sektor Lembaga Keuangan tanpa
Bank sebaiknya ditinggalkan/tidak diprioritaskan di Kab. Padang Pariaman.
11. Pada sektor Jasa-jasa terutama sub sektor Pemerintahan Umum di bagian
Adm. Pemerintahan & Pertahanan merupakan sektor unggulan untuk Kab.
Padang Pariaman. Sementara itu pada sub sektor Jasa Swasta (bidang Sosial
Kemasyarakatan, Hiburan & Rekreasi, Perorangan & Rumahtangga) sebaiknya
tidak diprioritaskan.
DAFTAR BACAAN
Nuzul Achjar, Bahan Kuliah Ekonomi Perencanaan Daerah Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik 2008.
BPS dan Bappeda Padang Pariaman, Padang Pariaman dalam Angka tahun 2005.
Situs Bappeda Kab. Kutai Kartanegara www.bappedakutaikartanegara.go.id
12