Download - Septic Tank

Transcript

SEPTICTANK

DEFINISI

• Septic tank, adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septic tank ada disekat dengan dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½“, sebagai hubungan agar ada udara / oksigen ke dalam septictank sehingga bakteri – bakteri menjadi subur. Sebagai pemusnah kotoran – kotoran atau tinja yang masuk ke dalam bak penampungannya.

• Air limbah berupa black water yang berisi kotoran akan berakhir di septic tank. Walaupun jarang kita sadari, peran septic tank sangat penting dalam keberlangsungan aktivitas di rumah. Beberapa masalah yang cukup mengganggu seputar kamar mandi dan WC yang akan digunakan setiap harinya sering timbul dari septic tank. Untuk itu septic tank haruslah dipilih dengan cermat sesuai dengan kebutuhan rumah kita.

PENDAHULUAN

Septictank adalah suatu ruangan kedap air atau beberapa kompartemen ruangan yang berfungsi menampung dan mengolah air limbah rumah tangga dengan kecepatan air yang lambat. Kondisi ini memberi kesempatan untuk terjadinya pengendapan terhadap suspensi benda-benda padat dan kesempatan untuk penguraian bahan-bahan organik oleh jasad anaerobik untuk membentuk bahan-bahan larut air dan gas.

Pengertian :

Pengertian Septic Tank

• Septic Tank adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septictank ada disekat dengan dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup control dan diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½ “, sebagai hubungan agar ada udara / oksigen ke dalam septictank sehingga bakteri - bakteri menjadi subur. Sebagai pemusnah kotoran - kotoran atau tinja yang masuk ke dalam bak penampungannya.

PENGERTIAN• Septic tank merupakan cara yang memuaskan dalam pembuangan

ekskreta untuk kelompok kecil yaitu rumah tangga dan lembaga yang memiliki persediaan air yang mencukupi, tetapi tidak memiliki hubungan dengan sistem penyaluran limbah masyarakat (Chandra, 2007)

FUNGSI• Fungsinya sendiri adalah sebagai tempat penampungan kotoran atau

cairan limbah, kotoran tersebut akan mengalir ke rembesan atau sumur resapan yang jaraknya tidak jauh dari septic tank, begitu juga letak wc tidak terlalu jauh dari tempat penampungan tersebut

FUNGSI

• Fungsi septic tank adalah sebagai penampungan air limbah & proses penghancuran kotoran – kotoran yang masuk, air limbah ini akan mengalir ke rembesan/ sumur peresapan yang jaraknya tidak jauh dari septictank, begitu juga penempatan septic tank tidak terlalu jauh dari WC (water closet)

Pada zaman dahulu pembuangan limbah manusia (feses) cukup dilakukan disungai, kolam atau lubang galian sedalam 4 – 6 m untuk dijadikan WC sekaligus tempat pembuangan (cubluk). Sampai saat ini pun sistem tersebut masih berjalan, terutama didaerah pedesaan atau pedalaman. Hal ini disebabkan masih rendahnya pengetahuan masyarakat pedesaan tentang kesehatan. Selain itu, juga masih tersedianya lahan kosong yang luas sehingga problem pencemaran air tanah masih relatif kecil.

Sejarah Septictank

How does a Septic system work?

SEPTIC TANK

SEPTICTANK KONVENSIONAL

SEPTICTANK BIOLOGIS :

a. SEPTICTANK BERBAHAN FIBERGLASS

b. SEPTICTANK BERBAHAN BETON

Pada intinya septictank mempunyai prinsip yang sama,

terdiri dari 4 bagian yaitu : Ruang masuk, ruang

pengendapan serta pembusukan lumpur, dan ruang

keluar.

Jenis - Jenis Septictank

• 1. Septic tank konvensional• Septic tank model ini menampung dan

mengendapkan limbah dan membiarkannya terurai oleh bakteri, cairan hasil akhir dari tanki ini akan diendapkan ke tanah melalui resapan khusus. Secara berkala septic tank ini akan penuh dan harus disedot.

SEPTIC TANK KONVENSIONAL

• 2. Septic tank biologis• Pada septic tank biologis, limbah akan terurai

sampai aman untuk dimanfaatkan kembali, hingga tidak perlu disedot lagi. Ada beberapa jenis septic tank biologis yang telah beredar di pasaran, diantaranya:

• a. Septic tank berbahan fiberglass• b. Septic tank berbahan beton

• a. Septic tank berbahan fiberglass• Septic tank jenis ini terdiri dari 3 bagian dengan fungsi yang berbeda-beda.

Air limbah yang masuk ke septic tank ini akan masuk di bagian pertama, kemudian disaring dan dialirkan ke bagian ke dua, pada bagian kedua limbah diurai oleh bakteri dan dialirkan ke kotak ke tiga untuk diurai lebih lanjut. Sisa penguraian dari bagian ke tiga akan dialirkan ke luar menuju saluran drainase umum setelah melalui tabung disinfektan yang mensucihamakan limbah hingga aman.

• b. Septic tank berbahan beton• Septic tank jenis ini terbuat dari beton yang juga terdiri 3 bagian, tapi

dengan proses yang sedikit berbeda dengan septic tank berbahan fiber glass. Pada septic tank jenis ini, limbah yang masuk di bagian pertama akan disaring untuk memisahkan kotoran dengan tissue. Limbah dari bagian pertama lalu dialirkan ke bagian ke dua untuk diproses oleh mikroorganisme yang memakan limbah tersebut dan mengolahnya menjadi cairan. Limbah yang sudah berubah menjadi cairan di bagian ke dua akan dialirkan ke bagian ke tiga untuk diendapkan kemudian diresapkan ke dalam tanah dan dialirkan ke sistem drainase kota.

• Septictank fiberglass

• Septictank beton

• Septic tank merupakan sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampet, perlu diperhatikan hal-hal berikut:

• 1. Kemiringan pipa. Kemiringan menentukan lancar tidaknya proses pembuangan limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran, sebaiknya sebesar mungkin. Agar mengalir lancar, kemiringan pipa minimal 2%, artinya setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.

• 2. Pilih pipa saluran yang tepat. Pipa saluran sebaiknya berupa pipa PVC. Ukuran minimalnya adalah 4 inci. Rumah yang memiliki banyak toilet, sebaiknya menggunakan diameter pipa yang lebih besar. Buatlah saluran dengan lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut, rentan mampat.

• 3. Sesuaikan kapasitas dengan kebutuhan. Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni hingga empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran 1,5mx1,5mx2m. Bak endapan dan sumur resapan bisa dibuat dengan ukuran 1mx1mx2m. Semakin banyak penghuni rumah, semakin besar ukuran yang dibutuhkan.

• 4. Bak harus kuat dan kedap air. Dinding, dasar, dan penutup bak utama harus kedap air, agar limbah tidak mencemari lingkungan. Bak endapan dan resapan sebaiknya memiliki dasar berupa campuran kerikil dan pasi

PEMELIHARAAN

• Tangki septik hanya menerima buangan kakus / tinja saja, tidak untuk air bekas (mandi dan cuci)

• Pengurasan tangki septic dilakukan secara berkala setiap 3 tahun sekali.

• Tidak membuang bahan-bahan kimia berbahaya kedalam tangki septik, seperti insektisida, karbol pembersih lantai, pemutih pakaian.

• Lumpur tinja hasil pengurasan tangki septik masih berbahaya bagi manusia dan lingkungan, pengurasan sebaiknya dilakukan oleh orang / petugas yang mempunyai peralatan penguras yang memenuhi syarat.

• Lumpur hasil pengurasan tidak boleh dibuang ke sungai, atau ketempat terbuka akan tetapi harus dibuang ketempat yang telah direncanakan untuk menampung lumpur tinja (misal Instalasi Pengolah Lumpur Tinja /IPLT).

SYARAT-SYARAT PEMBUATAN SEPTIC TANK

• - Ukuran septic tank bergantung jumlah penghuni• - Bentuk septic tank tanpa sudut• - Tidak menggunakan septic tank untuk membuang

limbah lain• - Membuat Septic tank harus baik dan benar• - Saluran Septik tank lancar dan tidak mampat /

mampet• - Resapan / rembesan WC harus maksimum

1. Bahan bangunan harus kuat, tahan asam, dan kedap air.2. Penutup dan pipa penyalurair limbah adalah batu kali, bata merah, batako,

beton, PVC, keramik, plat besi, pelastik dan besi3. Bentuk dan ukuran tangki disesuaikan dengan jumlah pemakai dan waktu

pengurasancontoh :

Untuk 1 KK spesifikasinya yaitu Ruang basah 1,2 m3, Ruang Lumpur 0,45 m3, Ruang ambang bebas 0,4 m3 , dengan

P x L x T = 1,6 x 0,8 x 1,6 dan sistem terpisah dengan periode pengurasan 3 tahun

4. Jarak tangki septictank dan peresapan ke bangunan 1,5 m, ke sumur air bersih 10 m dan sumur resapan air hujan 5 m

Persyaratan Teknis Septictank :(SNI 03-2398-1991)

Hal yang perlu diperhatikan dalam penempatan septic tank, antara lain :

• Sebisa mungkin jamban atau kolam pembuangan (cesspool) harus ditempatkan lebih rendah, atau sekurang-kurangnya sama tinggi dengan sumber air bersih. Apabila memungkinkan, harus dihindari penempatan langsung di bagian yang lebih tinggi dari sumur. Jika penempatan di bagian yang lebih tinggi tidak dapat dihindarkan, jarak 15 m akan mencegah pencemaran bakteriologis ke sumur. (Soeparman, 2002)

• Penyelidikan yang seksama harus dilakukan sebelum membuat jamban cubluk (pit privy), kakus bor (bored-hole latrine), kolam pembuangan, dan sumur resapan di daerah yang mengandung lapisan batu karang atau batu kapur. Hal ini dikarenakan pencemaan dapat terjadi secara langsung melalui saluran dalam tanah tanpa filtrasi alami ke sumur yang jauh atau sumber penyediaan air minum lainnya. (Soeparman, 2002)

• Jarak tangki septik dan bidang resapan ke bangunan = 1,5 m, ke sumur air bersih = 10 m, dan sumur resapan air hujan 5 m (SNI 03-2398-2002)

Secara teknis desain atau konstruksi utama septic tank sebagai berikut :

Pipa ventilasi. Pipa ventilasi secara fungsi dan teknis dapat dijelaskan sebagai berikut : - Mikroorganisme dapat terjamin kelangsungan hidupnya dengan adanya pipa ventilasi ini,

karena oksigen yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya dapat masuk ke dalam bak pembusuk, selain itu juga berguna untuk mengalirkan gas yang terjadi karena adanya proses pembusukan. Untuk menghindari bau gas dari septick tank maka sebaiknya pipa pelepas dipasang lebih tinggi agar bau gas dapat langsung terlepas di udara bebas (Daryanto, 2005).

- Panjang pipa ventilasi 2 meter dengan diameter pipa 175 mm dan pada lubang hawanya diberi kawat kasa (Machfoedz, 2004).

Dinding septic tank:- Dinding septic tank dapat terbuat dari batu bata dengan plesteran semen

(Machfoedz,2004)- Dinding septic tank harus dibuat rapat air (Daryanto, 2005)- Pelapis septic tank terbuat dari papan yang kuat dengan tebal yang sama (Chandra,

2007).

• Pendapat lain dikemukakan Suriawiria (1996), bahwa salah satu cara pengelolaan tinja manusia adalah dengan penggunaan tanki septik (septic tank) dan resapannya. Dengan cara ini maka buangan yang masuk ke dalam bejana/tangki akan mengendap, terpisah antara benda cair dengan benda padatannya. Benda padatan yang mengendap di dasar tangki dalam keadaan tanpa udara, akan diproses secara anaerobik oleh bakteri sehingga kandungan organik di dalamnya akan terurai. Akibatnya, setelah kurun waktu tertentu, umumnya kalau tangki septik tersebut sudah penuh dan isinya dikeluarkan, maka sisa padatan sudah tidak berbau lagi, seperti halnya kalau kotoran/tinja tersebut dibiarkan di luar tangki septik. Yang tetap menjadi masalah adalah untuk benda cairan setelah padatannya dipisahkan, karena di dalam cairan tersebut masih akan terkandung sejumlah mikroba, yang mungkin masih bersifat patogen (dapat menyebabkan penyakit). Karenanya salah satu cara pemecahan yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan resapan, untuk mengalirkan benda cairan setelah benda padatnya mengendap. Cara resapan yang digunakan adalah dengan membuat lapisan yang terdiri dari batu kerikil di bawah tanah sehingga air yang meresap masih mendapatkan suplai oksigen (aerobik), sehingga mikroba patogen akhirnya akan terbunuh.

Hal yang penting menghitung volume septictank perlu untuk perencanaan:

Misalkan jumlah penghuni 10 orang. Diperhitungkan setiap orang membuang air sebanyak 25 l/hari.Diperkirakan kotoran akan hancur habis dimakan oleh bakteri dalam waktu 3 hari. Berarti volume air buangan dihitung waktu 3 hari, jadi banyaknya air buangan yang harus ditampung oleh bak septictank = 10 x 25 x 3 = 750 l.Dipakai ukuran luas bak = 1,20 x 0,80= 0,96 m2 tinggi air diambil = 1 m, jadi volume air yang dapat ditampung= 0,96 x 1= 0,96 m3 ’960 l> 750 l.Untuk ruang hawa diambil tinggi ± 1/3 tinggi airnya = 1/3 x 1 m= 0,35 m,Jadi volume total septictank= (tinggi air + tinggi ruang hawa) x luas bak = 1,35 m x 0,96 m2= 1,296 m3 ~ 1,3 m3Ukuran ini adalah ukuran ruang dalam septictank.

Mekanisme Kerja Septic TankSeptic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air, sebagai tempat tinja dan air buangan masuk dan mengalami dekomposisi. Di dalam tangki ini tinja akan berada selama beberapa hari. Selama waktu tersebut tinja akan mengalami 2 proses (Notoatmodjo, 2003):a. Proses kimiawi

Akibat penghancuran tinja akan direduksi dan sebagian besar (60-70%) zat-zat padat akan mengendap di dalam tangki sebagai sludge. Zat-zat yang tidak dapat hancur bersama-sama dengan lemak dan busa akan mengapung dan membentuk lapisan yang menutup permukaan air dalam tangki tersebut. lapisan ini disebut scum yang berfungsi mempertahankan suasana anaerob dari cairan di bawahnya, yang memungkinkan bakteri-bakteri anaerob dapat tumbuh subur, yang akan berfungsi pada proses berikutnya.

b. Proses biologisDalam proses ini terjadi dekomposisi melalui aktivitas bakteri anaerob dan fakultatif anaerob yang memakan zat-zat organik dalam sludge dan scum. Hasilnya, selain terbentuknya gas dan zat cair lainnya, adalah juga pengurangan volume sludge, sehingga memungkinkan septic tank tidak cepat penuh. Kemudian cairan enfluent sudah tidak mengandung bagian-bagian tinja dan mempunyai BOD (Biological Oxygen Demand) yang relatif rendah. Cairan enfluent ini akhirnya dialirkan keluar melalui pipa dan masuk ke dalam tempat perembesan.

• Penumpukan endapan lumpur mengurangi kapasitas septic tank sehingga isi septic tank harus dibersihkan minimal sekali setahun.

• Penggunaan air sabun dan desinfektan seperti fenol sebaiknya dihindari karena dapat membunuh flora bakteri di dalam septic tank.

• Septic tank baru sebaiknya diisi dahulu dengan air sampai saluran pengeluaran, kemudian dilapisi dengan lumpur dari septic tank lain untuk memudahkan proses dokomposisi oleh bakteri (Chandra, 2007).

Hal yang perlu diperhatikan dalam mekanisme septic tank :

Septictank Konvensional :

Septictank model ini menampung & mengendapkan limbah serta membiarkannya terurai oleh bakteri. Cairan hasil akhir dari tangki ini akan diendapkan ke tanah melalui resapan khusus. Secara berkala septictank ini akan penuh dan harus disedot.

Spesifikasi bahan untuk pembuatan septic tank tersebut antara lain:

• dinding septic tank terbuat dari pasangan batu bata 1pc: 4 ps• lantai kerja dari cor beton tanpa tulangan• Penutup sep tic tank terbuat dari beton bertulang dengan

ketebalan 12 cm sehingga kuat menahan beban kendaraan melintas diatasnya.

• resapan terbuat dari bahan ijuk, pasir, dan kerikil.

Septictank

Konvensional

Septic tank satu ruang

Septic tank dua ruang

Septictank model ini akan membiarkan limbah terurai sampai aman dan aman untuk dimanfaatkan kembali seperti untuk menyiram tanaman dsb. Penggunaan septictank ini tidak perlu proses penyedotan lagi

Septictank Biologis

SEPTICTANK FIBERG

LASS

Septictank ini terdiri dari 3 bagian dengan fungsi yang berbeda :

1. Air limbah yang masuk ke septictank ini masuk dan menuju kebagian pertama

2. Kemudian disaring dan dialirkan ke bagian ke dua, pada bagian kedua limbah diurai oleh bakteri dan dialirkan pada kotak ketiga

3. Pada kotak ketiga dilakukan penguraian lebih lanjut, lalu dialirkan menuju saluran drainase umum setelah melalui tabung disinfektan yang membuat limbah menjadi bersih dan aman

Septictank Biologis Berbahan Fiberglass

Cara kerja septic tank1). Limbah tinja masuk kedalam septic tank bio akan dihancurkan oleh media penghancur.

2) . Setelah itu limbah tinja akan diuraikan dan dimakan oleh bakteri pengurai.

3). pengurai merubah limbah tinja menjadi cairan.

4). Limbah cair akan di filterisasi oleh bio filter menjadi cairan yang siap dan aman untuk dibuang ke saluran air/got dengan sebelumnya disterilisasi oleh disinfektan untuk membunuh kuman berbahaya.

5). Limbah yang sudah menjadi cair di biofilter sebelum dibuang kesaluran got melalui pipa Outlet. Sebelum melalui pipa Outlet, limbah terlebih dahulu melalui tablet disinfectan yang membunuh kuman-kuman berbahaya.

Septictank jenis ini terbuat dari beton yang juga terdiri dari 3 bagian, teteapi dengan proses yang sedikit berbeda dengan septictank berbahan fiberglass.

Pada septictank ini limbah yang masuk pada bagian pertama akan disaring untuk memisahkan kotoran.

Limbah dari bagian pertama lalu dialirkan pada bagian kedua untuk diproses oleh mikrooganisme yang memakan limbah tersebut dan mengolahnya menjadi cairan.

Limbah yang sudah berubah menjadi cairan lalu akan dialirkan kebagian ketiga untuk diendapkan kemudian diresapkan kedalam tanah dan dialirkan ke sistem drainase.

Septictank Biologis Berbahan Dasar Beton :

1. Menjaga kebersihan air tanah karena tidak tercemar2. Perawatan lebih mudah karena tidak mudah penuh dan

tidak menimbulkan bau3. Penghuni rumah merasa nyaman karena saluran terletak

dibawah tanah/tidak tampak sehingga memudahkan untuk melakukan penyiraman tanaman

4. Untuk septictank biologis, air pembuangannya dapat dimanfaatkan untuk ekosistem lain seperti menyiram tanaman

Manfaat Penggunaan Septictank Modern :

Daftar pustaka

• http://www.google.com “keyword septick tank”• http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2009/08/septic-

tank.html• SNI : 03-2398-2002 ,“TATA CARA PERENCANAAN TANGKI

SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN”

SEKIANDAN

TERIMAKASIH


Top Related