Transcript
Page 1: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

SELAMAT DATANG welcome

Page 2: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Oleh :Oleh :

H. M. ERIC HARRAMAIN Y.H. M. ERIC HARRAMAIN Y.

C64102053C64102053

FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI INDIKATOR KELANGSUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI INDIKATOR KELANGSUNGAN

HIDUP KERANG MUTIARA (STADIA SPAT) DI PULAU LOMBOK, HIDUP KERANG MUTIARA (STADIA SPAT) DI PULAU LOMBOK,

NUSA TENGGARA BARATNUSA TENGGARA BARAT

FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI INDIKATOR KELANGSUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI INDIKATOR KELANGSUNGAN

HIDUP KERANG MUTIARA (STADIA SPAT) DI PULAU LOMBOK, HIDUP KERANG MUTIARA (STADIA SPAT) DI PULAU LOMBOK,

NUSA TENGGARA BARATNUSA TENGGARA BARAT

Dibawah bimbingan:

Ir. R. Widodo Dr. Ir. Fredinan Yulianda M.Sc

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

Dosen Penguji Tamu :

Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc

Komisi Pendidikan S1 :

Dr. Ir. Jonson L. Gaol, M.Si

Page 3: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Kerang Mutiara Dewasa dan Stadia Spat

PemantauanAtau

Penelitian

Pulau Lombok, NTBsebagai

Pusat Pembudidayaan dan Perdagangan Mutiara

Internasional

Faktor Lingkungan yang mempengaruhi

(Mutiara)

PENDAHULUAN

Page 4: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

TUJUAN

1.1. Mengetahui kondisi parameter fisika, kimia dan Mengetahui kondisi parameter fisika, kimia dan biologi perairan serta peranannya terhadap biologi perairan serta peranannya terhadap pertumbuhan kerang mutiara (stadia spat).pertumbuhan kerang mutiara (stadia spat).

2.2. Mengkaji apakah lingkungan di daerah tersebut Mengkaji apakah lingkungan di daerah tersebut masih layak atau tidak untuk pengembangan masih layak atau tidak untuk pengembangan budidaya kerang mutiara.budidaya kerang mutiara.

3.3. Mengetahui prospek sumberdaya seperti Mengetahui prospek sumberdaya seperti ketersediaan stok larva dan kualitas larva kerang ketersediaan stok larva dan kualitas larva kerang mutiara di tempat tersebut.mutiara di tempat tersebut.

4.4. Mengetahui manfaat kerang mutiara terhadap Mengetahui manfaat kerang mutiara terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Page 5: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan Oktober 2005 bertempat di PT. Buana Gemilang Hamparan Mutiara

(PT. BGHM) dusun Pandanan, desa Sekotong Barat, kecamatan Sekotong, kabupaten Lombok Barat, Teluk Sekotong Lombok Barat, Provinsi Nusa

Tenggara Barat.

Penelitian dilakukan pada :pukul 16.20 - 17.20 WITA dan arah angin ke selatan

menuju daratan.

Page 6: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

STASIUN TITIK PENGAMATAN

Pengukuran dilakukan di 5 stasiun yang berjauhan dengan jarak kira-kira antar stasiun 100 meter disesuaikan dengan lokasi penangkaran

kerang mutiara di PT. BGHM

Page 7: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan di PT. Buana Gemilang Hamparan Mutiara, Lombok

Barat menggunakan dua metode

DATA PRIMER DATA SEKUNDER

Alat dan Bahan Penelitian

PARAMETER BIOLOGI

PARAMETER KIMIA

PARAMETER FISIKA

Page 8: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

METODE PENELITIAN1. Kerang Mutiara Dewasa

LongLine Pocket-net Kerang Mutiara

Faktor Lingkungan sebagai Indikator kelangsungan

hidup kerang mutiara dewasa

5 meter

2,5

me

ter

1,5

me

ter

Page 9: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

METODE PENELITIAN2. Pengkulturan Pakan Kerang

Mutiara (Stadia Spat)

Stadia Spat di didalam

Bak Fiber 1 ton

Pemberian pakan :Pemberian pakan :

2 x sehari (pagi dan sore)2 x sehari (pagi dan sore)

5-7 liter tiap jenis plankton5-7 liter tiap jenis plankton

Ganti air : 1 x sehari Ganti air : 1 x sehari

Bak fiber : 1 tonBak fiber : 1 ton

Penyediaan pakan alami (hari ke-4) :

Tet (Tetraselmis), Pa (Paclova),

SG (Secoceras grasilis), SC (Secoceras

complex), G (Isochrysis galbana),

T (Isochrysis tahiti), dan N (Anami).

Memasukkan spat di dalam kolektor dan pocket turun laut

Kualitas air:Kualitas air:

Suhu 29-30°CSuhu 29-30°C

Salinitas 33 ppm Salinitas 33 ppm pH 7.5pH 7.5

Spat di dalamPocket-net

Page 10: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

METODE PENELITIAN3. Penentuan kelayakan stasiun

No. Kisaran Nilai (Score) Kesimpulan dari Evaluasi

1.1. 85-100 Bagus (sangat layak)

2.2. 75-84 Cukup layak

3.3. 65-74 Dapat dipertimbangkan, asalkan parameter yang kurang memenuhi syarat

diperbaiki dengan pendekatan ilmiah dan managemen yang tepat

4.4. Di bawah 65 Tidak layak

Hasil penentuan kelayakan stasiun sebagai evaluasi lokasi budidaya kerang mutiara (Pinctada sp.) (Winanto dkk, 1992 in Sutaman, 1993).

Page 11: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

ANALISIS DATA

• 2. Analisis Komponen Utama (PCA)

• Analisis komponen utama merupakan metode statistik yang dilakukan secara deskriptif dan bertujuan untuk memudahkan

interpretasi dalam bentuk grafik informasi yang terdapat dalam suatu

matriks data.

• Matriks data yang dimaksud terdiri dari stasiun-stasiun pengamatan

(baris matriks) dan parameter fisika kimia biologi (kolom matriks).

• Kualitas informasi pada setiap sumbu diukur dari besarnya akar

ciri yang dihasilkan. Akar ciri-akar ciri tersebut memungkinkan untuk

mengevaluasi besarnya ragam yang dijelaskan oleh setiap sumbu

faktorial.

• Semua proses perhitungan data dilakukan dengan bantuan aplikasi

Microsoft office excel.

St1

St2

St3

St4

St5

Kdalaman

Suhu Air

Suhu Udara

Kcerahan

-2

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

-3 -2 -1 0 1 2

-- Sumbu 1 (59% ) -->

-- S

um

bu

2 (

34%

) -

->

St1

St2

St3

St4

St5

DOBOD

COD

NitratOrtofosfat

Silikat &pH

Salinitas

-2.5

-2

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

2.5

-4 -2 0 2 4

-- Sumbu 1 (59% ) -->

-- S

um

bu

2 (

27%

) -

->

St5 St4

St3

St2

St1

Jumlah Kerang

kelimpahan

plankton

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

-3 -2 -1 0 1 2

-- Sumbu 1 (71% ) -->

-- S

um

bu

2 (

29%

) -

->

Page 12: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 13: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

Grafik pengukuran tiap stasiun pengamatan terhadap parameter biologi

1.714 1.688 1.792 1.726 1.869Ind / Liter

Page 14: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

Grafik pengukuran tiap stasiun pengamatan terhadap parameter fisika

Kisaran Terbaik

Menurut

26 – 30 oC Setyobudiandi, 1989

4.5 – 6.5 m Sutaman, 1993

15 – 25 m Winanto, 1992 in Sutaman, 1993

Page 15: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

Grafik pengukuran tiap stasiun pengamatan terhadap parameter kimia

Kisaran Terbaik

Menurut

31 - 35 Sutaman, 1993

7.5 – 8.5 Banarjea, 1967

> 5 ppm MenNeg. LH No.51 2004

< 3.0 ppm Lee at al, 1976 in Sudibyaningsih 1983

< 100 ppm Dirjen Migas 1981

> 11.30 Liaw, 1969

> 0.101 Liaw, 1969

Salinitas, pH, DO, BOD, COD digunakan untuk mengukur tingkat kualitas

perairan

Nitrat, Ortofosfat dan Silikat digunakan untuk mengukur tingkat kesuburan

perairan

Page 16: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

• TINGKAT KUALITAS PERAIRAN

Tingkat kualitas perairan berdasarkan

kisaran pH (Banarjea, 1967)

Kisaran pHKisaran pH Klasifikasi kualitas Klasifikasi kualitas perairanperairan

5.5 – 6.55.5 – 6.5 Tidak produktifTidak produktif

6.5 – 7.56.5 – 7.5 ProduktifProduktif

7.5 – 8.57.5 – 8.5 Sangat produktifSangat produktif

Klasifikasi kualitas air ditinjau dari kandungan oksigen Klasifikasi kualitas air ditinjau dari kandungan oksigen

terlarut (DO) (Paryono, 1995 terlarut (DO) (Paryono, 1995 inin Usfar, 1996) Usfar, 1996)

Kandungan Oksigen Kandungan Oksigen Terlarut (ppm)Terlarut (ppm)

Kualitas AirKualitas Air

< 2.0< 2.0 tercemar berattercemar berat

2.0 – 4.42.0 – 4.4 tercemar sedangtercemar sedang

4.5 – 6.44.5 – 6.4 tercemar ringantercemar ringan

> 6.5> 6.5 tidak tercemartidak tercemar

Hubungan nilai Hubungan nilai Biochemical Oxygen Demand/BOD Biochemical Oxygen Demand/BOD dengan dengan

kualitas air (Lee et al., 1976 kualitas air (Lee et al., 1976 inin Sudibyaningsih, 1983) Sudibyaningsih, 1983)

Kandungan BOD (ppm) Kandungan BOD (ppm) Kualitas Air (ppm) Kualitas Air (ppm)

<3.0<3.0 tidak tercemartidak tercemar

3.0 – 4.93.0 – 4.9 tercemar ringantercemar ringan

5.0 – 15.05.0 – 15.0 tercemar sedangtercemar sedang

> 15.0> 15.0 tercemar berattercemar berat

Kelayakan Kelayakan COD maksimumCOD maksimum yang diizinkan di perairan yang diizinkan di perairan

adalah adalah kurang darikurang dari 100 ppm100 ppm (Dirjen Migas, 1981). (Dirjen Migas, 1981).

0

5

10

15

20

25

30

35

Nila

i Pen

guku

ran

1 2 3 4 5

Stasiun

Parameter Kimia (Kualitas perairan)

Salinitas (%o)

pH

DO (ppm)

BOD (ppm)

COD (ppm)

Page 17: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

KESUBURAN PERAIRAN

Klasifikasi kesuburan perairan berdasarkan Klasifikasi kesuburan perairan berdasarkan ortofosfat dan nitrat (Liaw, 1969).ortofosfat dan nitrat (Liaw, 1969).

0

0.5

1

1.5

2

2.5

Nilai

Pen

guku

ran

1 2 3 4 5

Stasiun

Parameter Kesuburan Perairan

Nitrat (ppm)

Ortofosfat (ppm)

Silikat (ppm)

Ortofosfat Ortofosfat (PO4-P) (PO4-P)

ppmppm

Nitrat Nitrat

(NO3-N)(NO3-N)

ppmppm

Klasifikasi Klasifikasi KesuburanKesuburan

perairanperairan

0.000 – 0.0200.000 – 0.020 <0.226<0.226 kesuburan kesuburan rendahrendah

0.021 – 0.0500.021 – 0.050 0.227 – 1.1290.227 – 1.129 kesuburan kesuburan sedangsedang

0.051 – 0.1000.051 – 0.100 1.130 – 11.291.130 – 11.29 kesuburan kesuburan baikbaik

>0.101>0.101 > 11.30 > 11.30 kesuburan kesuburan sangat baiksangat baik

Page 18: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penilaian Kelayakan Lokasi Budidaya kerang Mutiara (Pinctada sp.) di Perairan Teluk Sekotong, Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat

No.Parameter

Yang DiukurBobot

Stasiun1

ScoreStasiun

2Score

Stasiun3

ScoreStasiun

4Score

Stasiun5

Score

1.Terlindung dari pengaruh

angin rnusim2 Baik (5) 10 Baik (5) 10 Baik (5) 10 Baik (5) 10 Baik (5) 10

2. KondisiGelombang

1Tenang

(5)5

Tenang(5)

5 Tenang(5)

>0.30(1)

51

Tenang(5)

>0.30(1)

51

Tenang(5)

>0.30(1)

513.

Arus (m/dt) 1>0.30

(1)1

>0.30(1)

1

4. KedalamanAir (m)

215-25

(5)10

>25(3)

6>25(3)

6>25(3)

615-25

(5)10

5.Dasar Perairan

1Pasir

(3) 3Pasir

(3) 3Pasir

(3) 3Berlumpur

(1) 1Pasir

(3) 3

6. Salinitas(‰)

228-31

(3)6

28-31(3)

628-31

(3)6

32-35(5)

1028-31

(3)6

7.Suhu (°C) 2

25-29(5)

10 25-29(5)

4.5-6.5(5)

105

25-29(5)

4.5-6.5(5)

105

25-29(5)

6.6-7.7(3)

103

25-29(5)

4.5-6.5(5)

105

8.Kecerahan (m) 1

6.6-7.7(3)

3

9. KesuburanPerairan

3 Subur(5)

15 Subur(5)

15 Subur(5)

15 Subur(5)

15 Subur(5)

15

10. Sumber Benihdan Induk

1 Sedang(3)

3 Sedang(3)

3 Sedang(3)

3 Sedang(3)

3 Sedang(3)

3

11. SaranaPenunjang

1 Baik(5)

5 Baik(5)

5 Baik(5)

Tidak(5)

510

Baik(5)

Tidak(5)

510

Baik(5)

Sedang(3)

56

12.Pencemaran 2

Sedang(3) 6

Tidak(5) 10

13.Keamanan

1 Aman(5)

5 Aman(5)

5 Aman(5)

5 Aman(5)

5 Aman(5)

5

JUMLAH 82 84 84 84 84

Page 19: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

A = B =

St1

St2

St3

St4 St5

-2.5

-2

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

-4 -2 0 2 4 6

-- Sumbu 1 (51% ) -->--

Su

mb

u 2

(20

% )

-->

Grafik Analisis Komponen Utama (PCA) sumbu I dan II (F1 x F2) Karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan, A= korelasi antara karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan, B= penyebaran stasiun berdasarkan karakteristik fisika, kimia dan biologi

perairan, pengamatan bulan Oktober 2005

Kedlman

Salinitas

Suhu Air

Suhu Udara

Kecerahan

pH

Jumlah Kerang

DO

BOD

COD

Nitrat

OrtofosfatSilikat

kelimpahan plankton

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5

-- Sumbu 1 (51% ) -->

-- S

um

bu

2 (

20%

) -

->

Page 20: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

Grafik Biplot Analisis Komponen Utama (PCA) sumbu I dan II (F1 x F2) Karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan, biplot penyebaran

stasiun berdasarkan karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan, pengamatan bulan Oktober 2005

St5St4

St3

St2

St1

Kedlman

Salinitas

Suhu Air

Suhu Udara

KcerahanpH

Jumlah Kerang

DO

BOD

CODNitrat

OrtofosfatSilikat

klimpahn plankton

-2.5

-2

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

-4 -2 0 2 4 6

-- Sumbu 1 (51% ) -->

-- S

um

bu

2 (

20%

) -

->

Page 21: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Prospek Sumberdaya (ketersediaan stok larva dan kerang mutiara)

Sumber benih kerang mutiara

Di beli dari nelayan lokal

Menjadi kerang mutiara dewasa

Budidaya sendiribudidaya sendiribudidaya sendiri

Sumber kerang mutiara dewasa

Menjaga stok

Jumlahnya sedikitStok tersedia

Page 22: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Manfaat kerang mutiara

Manfaat kerang mutiara

(PT. BGHM)

Zakat panen sebesar 2.5 %80 % masyarakat lokal dipekerjakan sebagai

pegawai

Masyarakat lokal

Dibagikan setahun 4 kali

Page 23: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 24: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanKesimpulan

a. a. Parameter-parameter yang ada di alam menjadi salah satu faktor yang berpengaruh Parameter-parameter yang ada di alam menjadi salah satu faktor yang berpengaruh nyata bagi pertumbuhan kerang mutiara dewasa. Pertumbuhan kerang mutiara nyata bagi pertumbuhan kerang mutiara dewasa. Pertumbuhan kerang mutiara muda stadia spat menunjukkan parameter lingkungan kurang berpengaruh nyata muda stadia spat menunjukkan parameter lingkungan kurang berpengaruh nyata bagi pertumbuhannya, sehingga disiasati dengan parameter-parameter yang diatur di bagi pertumbuhannya, sehingga disiasati dengan parameter-parameter yang diatur di dalam ruangan laboratorium untuk meningkatkan peluang hidup kerang muda ini.dalam ruangan laboratorium untuk meningkatkan peluang hidup kerang muda ini.

b. b. Teluk Sekotong menurut hasil sistem penilaian kelayakan lokasi budidaya kerang Teluk Sekotong menurut hasil sistem penilaian kelayakan lokasi budidaya kerang mutiara menunjukkan masih cukup layak dijadikan lokasi budidaya kerang mutiara.mutiara menunjukkan masih cukup layak dijadikan lokasi budidaya kerang mutiara.

c.c. Prospek sumberdaya berupa ketersediaan stok kerang mutiara di Teluk sekotong Prospek sumberdaya berupa ketersediaan stok kerang mutiara di Teluk sekotong menunjukkan bahwa, daerah ini membudidayakan sendiri larva kerang mutiara menunjukkan bahwa, daerah ini membudidayakan sendiri larva kerang mutiara (stadia spat), sehingga ketergantungan dengan sumberdaya di alam yang kini mulai (stadia spat), sehingga ketergantungan dengan sumberdaya di alam yang kini mulai menipis bisa di minimalisir.menipis bisa di minimalisir.

d.d. Manfaat dari kerang mutiara terhadap peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Manfaat dari kerang mutiara terhadap peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar telah dilakukan oleh PT. BGHM. Upaya-upaya pendekatan kemasyarakatan sekitar telah dilakukan oleh PT. BGHM. Upaya-upaya pendekatan kemasyarakatan diantaranya, dengan mempekerjakan sekurang-kurangnya 80 % masyarakat diantaranya, dengan mempekerjakan sekurang-kurangnya 80 % masyarakat setempat untuk menjadi pegawai dan penyaluran zakat panen sebesar 2,5 % setelah setempat untuk menjadi pegawai dan penyaluran zakat panen sebesar 2,5 % setelah panen mutiara, penyaluran dilakukan secara berkala sebanyak 4 kali dalam 1 tahun.panen mutiara, penyaluran dilakukan secara berkala sebanyak 4 kali dalam 1 tahun.

Page 25: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

KESIMPULAN DAN SARAN

• Saran

Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai parameter lingkungan yang mempengaruhi kualitas mutiara pasca dimulainya isu pemanasan global di Teluk Sekotong Lombok Barat, Nusa tenggara Barat secara periodik sehingga kedepannya perolehan data akan semakin akurat .

Dan disarankan bagi mahasiswa-mahasiswa Ilmu Teknologi Kelautan pada khususnya, untuk secara intensif mempelajari dan mau mengambil penelitian-penelitian mengenai kerang mutiara, karena masih banyak sekali bahasan-bahasan yang bisa dikembangkan di bidang ini, sehingga kedepannya kita akan memiliki banyak literatur berkualitas mengenai kerang mutiara hasil karya putra dan putri dalam negeri.

Page 26: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

TERIMA KASIH thank you

Page 27: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Kerang Mutiara

Page 28: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Gambar Kultur Plankton di Laboratorium

Page 29: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Gambar Lokasi Pengamatan

Stasiun 5.

Stasiun 4.

Stasiun 3.

Stasiun 2.

Stasiun 1.

Page 30: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

LAMPIRAN

Page 31: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

ALAT DAN BAHAN

No. /No. /Faktor Faktor

lingkunganlingkungan

Parameter yang Parameter yang diukurdiukur

SatuanSatuan Alat/MetodeAlat/Metode

1. Fisika1. Fisika

Contoh AirContoh Air

- Angin- Angin

- Kecepatan- Kecepatan

- Kondisi Gelombang- Kondisi Gelombang

- Curah hujan- Curah hujan

- Pasang Surut- Pasang Surut

- Kecepatan Arus- Kecepatan Arus

- Kedalaman- Kedalaman

- Dasar Perairan/Substrat- Dasar Perairan/Substrat

- Suhu Udara- Suhu Udara

- Suhu Air- Suhu Air

- Kecerahan- Kecerahan

m/dtm/dt

mmmm

mm

m/dtm/dt

mm

°C°C

°C°C

mm

Botol Kemmerer (KemmererBotol Kemmerer (Kemmerer

Water Sampler)Water Sampler)

Skala Beaufort (Data Sekunder)Skala Beaufort (Data Sekunder)

KompasKompas

In situIn situ

Data BPS (Data Sekunder)Data BPS (Data Sekunder)

Papan Pasut (Data Sekunder)Papan Pasut (Data Sekunder)

Papan Arus dan Papan Arus dan Stop WatchStop Watch

tali penduga pada tali penduga pada grab samplergrab sampler

grab samplergrab sampler

termometer digitaltermometer digital

Water Quality Checker (WQC)Water Quality Checker (WQC)

piringan Secchi (Secchi piringan Secchi (Secchi disc)disc)

Page 32: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

ALAT DAN BAHAN

No. /No. /Faktor Faktor

lingkunganlingkungan

Parameter yang Parameter yang diukurdiukur

SatuanSatuan Alat/MetodeAlat/Metode

2. Kimia2. Kimia

- Salinitas- Salinitas

- DO- DO

- pH- pH

- BOD- BOD

- COD- COD

- Nitrat (NO3-N)- Nitrat (NO3-N)-Ortofosfat (PO4-P)Ortofosfat (PO4-P)

-silikatsilikat

‰‰

ppmppm

--

ppmppm

ppmppm

ppmppm

ppmppm

ppmppm

Hand Hand RefraktometerRefraktometer

WQC (Data Sekunder)WQC (Data Sekunder)

Water Quality Checker (WQC) Water Quality Checker (WQC)

titrasi Winkler (Data Sekunder)titrasi Winkler (Data Sekunder)

spektrofotometer (Data Sekunder)spektrofotometer (Data Sekunder)

spektrofotometer (Data Sekunder)spektrofotometer (Data Sekunder)

spektrofotometer (Data Sekunder)spektrofotometer (Data Sekunder)

spektrofotometer (Data Sekunder)spektrofotometer (Data Sekunder)

3. Biologi3. Biologi plankton plankton ind/I ind/I Plankton-Plankton-net net ukuranukuran 2020 mikron mikron

(data sekunder) (data sekunder)

Page 33: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

HASIL PENGUKURAN PARAMETER

• Hasil pengukuran rata-rata parameter lingkungan

PARAMETERPARAMETER UNITUNIT STASIUNSTASIUN

11 22 33 44 55

KimiaKimia

SalinitasSalinitas 0/00 0/00 3030 3131 3131 3333 3131

pHpH -- 8.028.02 7.947.94 8.098.09 8.028.02 7.967.96

DODO ppmppm 5.45.4 5.55.5 5.75.7 5.45.4 5.55.5

BODBOD ppmppm 2.252.25 1.751.75 1.331.33 0.860.86 1.751.75

CODCOD ppmppm 4.894.89 1.881.88 1.051.05 2.552.55 3.643.64

NitratNitrat ppmppm 0.6760.676 0.2430.243 0.2480.248 0.3560.356 0.4430.443

OrtofosfatOrtofosfat ppmppm 0.18800.1880 0.14870.1487 0.12840.1284 0.12940.1294 0.14840.1484

SilikatSilikat ppmppm 0.720.72 1.201.20 2.012.01 0.630.63 0.450.45

Page 34: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

HASIL PENGUKURAN PARAMETER

Hasil pengukuran rata-rata parameter lingkungan.

PARAMETERPARAMETER UNITUNIT STASIUNSTASIUN

11 22 33 44 55

BiologiBiologi

PlanktonPlankton Ind/lInd/l 1.7141.714 1.6881.688 1.7921.792 1.7261.726 1.8691.869

FisikaFisika

Suhu (air)Suhu (air) 0C0C 2828 2626 2727 2828 28.528.5

Suhu (udara)Suhu (udara) 0C0C 2727 2828 26.526.5 27.827.8 2929

KecerahanKecerahan MM 7.57.5 66 6.46.4 77 6.46.4

KedalamanKedalaman MM 23.523.5 2929 2828 2727 2222

Page 35: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

METODE PENELITIAN• Penelitian yang dilakukan di PT. Buana Gemilang

Hamparan Mutiara, Lombok Barat menggunakan dua metode, yaitu: data primer dan data sekunder.

DATA PRIMER

Pengukuran data primer berupa pengukuran langsung terhadap

faktor lingkungan (parameter biologi,

fisika dan kimia), pengkulturan pakan kerang mutiara

(stadia spat - dewasa), pengukuran kelayakan stasiun,

Analisis Komponen Utama, wawancara dan fotografi.

DATA SEKUNDER

sumber data sekunder berupa data tambahan (kecepatan arus, substrat, distribusi, dan lainnya) diperoleh dari

buletin, jurnal, internet, peta dan atlas, gloseri, kamus, diktat,

katalog, abstrak dan buku, serta data-data pendukung dari berbagai sumber lainnya.

Page 36: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

ANALISIS DATA

• 1. Kelimpahan Plankton

Kelimpahan plankton dianalisa dengan rumus APHA 1979: 1 B AF = n x L x C x d

Keterangan :F : Kelimpahan plankton (ind/I)A : Luas permukaan Sedgewik Rafter Cell (50 x 20 mm2)B : Jumlah air tersaring (ml)d : Luas lapangan pandang totalC : Volume Sedgewik Rafter Cell (ml)L : Volume air yang tersaringn : Jumlah plankton yang tercacah

Page 37: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

PT. BGHM

Page 38: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Infrastruktur di PT. BGHM

Page 39: Seminar S1 IPB Eric - Mengenai Kerang Mutiara di Lombok - Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Biota Pemangsa Kerang Mutiara

Ikan Sidat

Gurita

Thalamita spp.

Atergatis integerrisimus

Valencienna sp.Charybdis lucifera

Ikan Fogot

Ikan Bekukung Ikan PariIkan Buntal

Bintang Laut


Top Related