SELAMAT DATANG welcome
Oleh :Oleh :
H. M. ERIC HARRAMAIN Y.H. M. ERIC HARRAMAIN Y.
C64102053C64102053
FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI INDIKATOR KELANGSUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI INDIKATOR KELANGSUNGAN
HIDUP KERANG MUTIARA (STADIA SPAT) DI PULAU LOMBOK, HIDUP KERANG MUTIARA (STADIA SPAT) DI PULAU LOMBOK,
NUSA TENGGARA BARATNUSA TENGGARA BARAT
FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI INDIKATOR KELANGSUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI INDIKATOR KELANGSUNGAN
HIDUP KERANG MUTIARA (STADIA SPAT) DI PULAU LOMBOK, HIDUP KERANG MUTIARA (STADIA SPAT) DI PULAU LOMBOK,
NUSA TENGGARA BARATNUSA TENGGARA BARAT
Dibawah bimbingan:
Ir. R. Widodo Dr. Ir. Fredinan Yulianda M.Sc
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
Dosen Penguji Tamu :
Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc
Komisi Pendidikan S1 :
Dr. Ir. Jonson L. Gaol, M.Si
Kerang Mutiara Dewasa dan Stadia Spat
PemantauanAtau
Penelitian
Pulau Lombok, NTBsebagai
Pusat Pembudidayaan dan Perdagangan Mutiara
Internasional
Faktor Lingkungan yang mempengaruhi
(Mutiara)
PENDAHULUAN
TUJUAN
1.1. Mengetahui kondisi parameter fisika, kimia dan Mengetahui kondisi parameter fisika, kimia dan biologi perairan serta peranannya terhadap biologi perairan serta peranannya terhadap pertumbuhan kerang mutiara (stadia spat).pertumbuhan kerang mutiara (stadia spat).
2.2. Mengkaji apakah lingkungan di daerah tersebut Mengkaji apakah lingkungan di daerah tersebut masih layak atau tidak untuk pengembangan masih layak atau tidak untuk pengembangan budidaya kerang mutiara.budidaya kerang mutiara.
3.3. Mengetahui prospek sumberdaya seperti Mengetahui prospek sumberdaya seperti ketersediaan stok larva dan kualitas larva kerang ketersediaan stok larva dan kualitas larva kerang mutiara di tempat tersebut.mutiara di tempat tersebut.
4.4. Mengetahui manfaat kerang mutiara terhadap Mengetahui manfaat kerang mutiara terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan Oktober 2005 bertempat di PT. Buana Gemilang Hamparan Mutiara
(PT. BGHM) dusun Pandanan, desa Sekotong Barat, kecamatan Sekotong, kabupaten Lombok Barat, Teluk Sekotong Lombok Barat, Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
Penelitian dilakukan pada :pukul 16.20 - 17.20 WITA dan arah angin ke selatan
menuju daratan.
STASIUN TITIK PENGAMATAN
Pengukuran dilakukan di 5 stasiun yang berjauhan dengan jarak kira-kira antar stasiun 100 meter disesuaikan dengan lokasi penangkaran
kerang mutiara di PT. BGHM
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan di PT. Buana Gemilang Hamparan Mutiara, Lombok
Barat menggunakan dua metode
DATA PRIMER DATA SEKUNDER
Alat dan Bahan Penelitian
PARAMETER BIOLOGI
PARAMETER KIMIA
PARAMETER FISIKA
METODE PENELITIAN1. Kerang Mutiara Dewasa
LongLine Pocket-net Kerang Mutiara
Faktor Lingkungan sebagai Indikator kelangsungan
hidup kerang mutiara dewasa
5 meter
2,5
me
ter
1,5
me
ter
METODE PENELITIAN2. Pengkulturan Pakan Kerang
Mutiara (Stadia Spat)
Stadia Spat di didalam
Bak Fiber 1 ton
Pemberian pakan :Pemberian pakan :
2 x sehari (pagi dan sore)2 x sehari (pagi dan sore)
5-7 liter tiap jenis plankton5-7 liter tiap jenis plankton
Ganti air : 1 x sehari Ganti air : 1 x sehari
Bak fiber : 1 tonBak fiber : 1 ton
Penyediaan pakan alami (hari ke-4) :
Tet (Tetraselmis), Pa (Paclova),
SG (Secoceras grasilis), SC (Secoceras
complex), G (Isochrysis galbana),
T (Isochrysis tahiti), dan N (Anami).
Memasukkan spat di dalam kolektor dan pocket turun laut
Kualitas air:Kualitas air:
Suhu 29-30°CSuhu 29-30°C
Salinitas 33 ppm Salinitas 33 ppm pH 7.5pH 7.5
Spat di dalamPocket-net
METODE PENELITIAN3. Penentuan kelayakan stasiun
No. Kisaran Nilai (Score) Kesimpulan dari Evaluasi
1.1. 85-100 Bagus (sangat layak)
2.2. 75-84 Cukup layak
3.3. 65-74 Dapat dipertimbangkan, asalkan parameter yang kurang memenuhi syarat
diperbaiki dengan pendekatan ilmiah dan managemen yang tepat
4.4. Di bawah 65 Tidak layak
Hasil penentuan kelayakan stasiun sebagai evaluasi lokasi budidaya kerang mutiara (Pinctada sp.) (Winanto dkk, 1992 in Sutaman, 1993).
ANALISIS DATA
• 2. Analisis Komponen Utama (PCA)
• Analisis komponen utama merupakan metode statistik yang dilakukan secara deskriptif dan bertujuan untuk memudahkan
interpretasi dalam bentuk grafik informasi yang terdapat dalam suatu
matriks data.
• Matriks data yang dimaksud terdiri dari stasiun-stasiun pengamatan
(baris matriks) dan parameter fisika kimia biologi (kolom matriks).
• Kualitas informasi pada setiap sumbu diukur dari besarnya akar
ciri yang dihasilkan. Akar ciri-akar ciri tersebut memungkinkan untuk
mengevaluasi besarnya ragam yang dijelaskan oleh setiap sumbu
faktorial.
• Semua proses perhitungan data dilakukan dengan bantuan aplikasi
Microsoft office excel.
St1
St2
St3
St4
St5
Kdalaman
Suhu Air
Suhu Udara
Kcerahan
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
-3 -2 -1 0 1 2
-- Sumbu 1 (59% ) -->
-- S
um
bu
2 (
34%
) -
->
St1
St2
St3
St4
St5
DOBOD
COD
NitratOrtofosfat
Silikat &pH
Salinitas
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
-4 -2 0 2 4
-- Sumbu 1 (59% ) -->
-- S
um
bu
2 (
27%
) -
->
St5 St4
St3
St2
St1
Jumlah Kerang
kelimpahan
plankton
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
-3 -2 -1 0 1 2
-- Sumbu 1 (71% ) -->
-- S
um
bu
2 (
29%
) -
->
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Grafik pengukuran tiap stasiun pengamatan terhadap parameter biologi
1.714 1.688 1.792 1.726 1.869Ind / Liter
HASIL DAN PEMBAHASAN
Grafik pengukuran tiap stasiun pengamatan terhadap parameter fisika
Kisaran Terbaik
Menurut
26 – 30 oC Setyobudiandi, 1989
4.5 – 6.5 m Sutaman, 1993
15 – 25 m Winanto, 1992 in Sutaman, 1993
HASIL DAN PEMBAHASAN
Grafik pengukuran tiap stasiun pengamatan terhadap parameter kimia
Kisaran Terbaik
Menurut
31 - 35 Sutaman, 1993
7.5 – 8.5 Banarjea, 1967
> 5 ppm MenNeg. LH No.51 2004
< 3.0 ppm Lee at al, 1976 in Sudibyaningsih 1983
< 100 ppm Dirjen Migas 1981
> 11.30 Liaw, 1969
> 0.101 Liaw, 1969
Salinitas, pH, DO, BOD, COD digunakan untuk mengukur tingkat kualitas
perairan
Nitrat, Ortofosfat dan Silikat digunakan untuk mengukur tingkat kesuburan
perairan
HASIL DAN PEMBAHASAN
• TINGKAT KUALITAS PERAIRAN
Tingkat kualitas perairan berdasarkan
kisaran pH (Banarjea, 1967)
Kisaran pHKisaran pH Klasifikasi kualitas Klasifikasi kualitas perairanperairan
5.5 – 6.55.5 – 6.5 Tidak produktifTidak produktif
6.5 – 7.56.5 – 7.5 ProduktifProduktif
7.5 – 8.57.5 – 8.5 Sangat produktifSangat produktif
Klasifikasi kualitas air ditinjau dari kandungan oksigen Klasifikasi kualitas air ditinjau dari kandungan oksigen
terlarut (DO) (Paryono, 1995 terlarut (DO) (Paryono, 1995 inin Usfar, 1996) Usfar, 1996)
Kandungan Oksigen Kandungan Oksigen Terlarut (ppm)Terlarut (ppm)
Kualitas AirKualitas Air
< 2.0< 2.0 tercemar berattercemar berat
2.0 – 4.42.0 – 4.4 tercemar sedangtercemar sedang
4.5 – 6.44.5 – 6.4 tercemar ringantercemar ringan
> 6.5> 6.5 tidak tercemartidak tercemar
Hubungan nilai Hubungan nilai Biochemical Oxygen Demand/BOD Biochemical Oxygen Demand/BOD dengan dengan
kualitas air (Lee et al., 1976 kualitas air (Lee et al., 1976 inin Sudibyaningsih, 1983) Sudibyaningsih, 1983)
Kandungan BOD (ppm) Kandungan BOD (ppm) Kualitas Air (ppm) Kualitas Air (ppm)
<3.0<3.0 tidak tercemartidak tercemar
3.0 – 4.93.0 – 4.9 tercemar ringantercemar ringan
5.0 – 15.05.0 – 15.0 tercemar sedangtercemar sedang
> 15.0> 15.0 tercemar berattercemar berat
Kelayakan Kelayakan COD maksimumCOD maksimum yang diizinkan di perairan yang diizinkan di perairan
adalah adalah kurang darikurang dari 100 ppm100 ppm (Dirjen Migas, 1981). (Dirjen Migas, 1981).
0
5
10
15
20
25
30
35
Nila
i Pen
guku
ran
1 2 3 4 5
Stasiun
Parameter Kimia (Kualitas perairan)
Salinitas (%o)
pH
DO (ppm)
BOD (ppm)
COD (ppm)
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESUBURAN PERAIRAN
Klasifikasi kesuburan perairan berdasarkan Klasifikasi kesuburan perairan berdasarkan ortofosfat dan nitrat (Liaw, 1969).ortofosfat dan nitrat (Liaw, 1969).
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Nilai
Pen
guku
ran
1 2 3 4 5
Stasiun
Parameter Kesuburan Perairan
Nitrat (ppm)
Ortofosfat (ppm)
Silikat (ppm)
Ortofosfat Ortofosfat (PO4-P) (PO4-P)
ppmppm
Nitrat Nitrat
(NO3-N)(NO3-N)
ppmppm
Klasifikasi Klasifikasi KesuburanKesuburan
perairanperairan
0.000 – 0.0200.000 – 0.020 <0.226<0.226 kesuburan kesuburan rendahrendah
0.021 – 0.0500.021 – 0.050 0.227 – 1.1290.227 – 1.129 kesuburan kesuburan sedangsedang
0.051 – 0.1000.051 – 0.100 1.130 – 11.291.130 – 11.29 kesuburan kesuburan baikbaik
>0.101>0.101 > 11.30 > 11.30 kesuburan kesuburan sangat baiksangat baik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penilaian Kelayakan Lokasi Budidaya kerang Mutiara (Pinctada sp.) di Perairan Teluk Sekotong, Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat
No.Parameter
Yang DiukurBobot
Stasiun1
ScoreStasiun
2Score
Stasiun3
ScoreStasiun
4Score
Stasiun5
Score
1.Terlindung dari pengaruh
angin rnusim2 Baik (5) 10 Baik (5) 10 Baik (5) 10 Baik (5) 10 Baik (5) 10
2. KondisiGelombang
1Tenang
(5)5
Tenang(5)
5 Tenang(5)
>0.30(1)
51
Tenang(5)
>0.30(1)
51
Tenang(5)
>0.30(1)
513.
Arus (m/dt) 1>0.30
(1)1
>0.30(1)
1
4. KedalamanAir (m)
215-25
(5)10
>25(3)
6>25(3)
6>25(3)
615-25
(5)10
5.Dasar Perairan
1Pasir
(3) 3Pasir
(3) 3Pasir
(3) 3Berlumpur
(1) 1Pasir
(3) 3
6. Salinitas(‰)
228-31
(3)6
28-31(3)
628-31
(3)6
32-35(5)
1028-31
(3)6
7.Suhu (°C) 2
25-29(5)
10 25-29(5)
4.5-6.5(5)
105
25-29(5)
4.5-6.5(5)
105
25-29(5)
6.6-7.7(3)
103
25-29(5)
4.5-6.5(5)
105
8.Kecerahan (m) 1
6.6-7.7(3)
3
9. KesuburanPerairan
3 Subur(5)
15 Subur(5)
15 Subur(5)
15 Subur(5)
15 Subur(5)
15
10. Sumber Benihdan Induk
1 Sedang(3)
3 Sedang(3)
3 Sedang(3)
3 Sedang(3)
3 Sedang(3)
3
11. SaranaPenunjang
1 Baik(5)
5 Baik(5)
5 Baik(5)
Tidak(5)
510
Baik(5)
Tidak(5)
510
Baik(5)
Sedang(3)
56
12.Pencemaran 2
Sedang(3) 6
Tidak(5) 10
13.Keamanan
1 Aman(5)
5 Aman(5)
5 Aman(5)
5 Aman(5)
5 Aman(5)
5
JUMLAH 82 84 84 84 84
HASIL DAN PEMBAHASAN
A = B =
St1
St2
St3
St4 St5
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
-4 -2 0 2 4 6
-- Sumbu 1 (51% ) -->--
Su
mb
u 2
(20
% )
-->
Grafik Analisis Komponen Utama (PCA) sumbu I dan II (F1 x F2) Karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan, A= korelasi antara karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan, B= penyebaran stasiun berdasarkan karakteristik fisika, kimia dan biologi
perairan, pengamatan bulan Oktober 2005
Kedlman
Salinitas
Suhu Air
Suhu Udara
Kecerahan
pH
Jumlah Kerang
DO
BOD
COD
Nitrat
OrtofosfatSilikat
kelimpahan plankton
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5
-- Sumbu 1 (51% ) -->
-- S
um
bu
2 (
20%
) -
->
HASIL DAN PEMBAHASAN
Grafik Biplot Analisis Komponen Utama (PCA) sumbu I dan II (F1 x F2) Karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan, biplot penyebaran
stasiun berdasarkan karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan, pengamatan bulan Oktober 2005
St5St4
St3
St2
St1
Kedlman
Salinitas
Suhu Air
Suhu Udara
KcerahanpH
Jumlah Kerang
DO
BOD
CODNitrat
OrtofosfatSilikat
klimpahn plankton
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
-4 -2 0 2 4 6
-- Sumbu 1 (51% ) -->
-- S
um
bu
2 (
20%
) -
->
Prospek Sumberdaya (ketersediaan stok larva dan kerang mutiara)
Sumber benih kerang mutiara
Di beli dari nelayan lokal
Menjadi kerang mutiara dewasa
Budidaya sendiribudidaya sendiribudidaya sendiri
Sumber kerang mutiara dewasa
Menjaga stok
Jumlahnya sedikitStok tersedia
Manfaat kerang mutiara
Manfaat kerang mutiara
(PT. BGHM)
Zakat panen sebesar 2.5 %80 % masyarakat lokal dipekerjakan sebagai
pegawai
Masyarakat lokal
Dibagikan setahun 4 kali
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanKesimpulan
a. a. Parameter-parameter yang ada di alam menjadi salah satu faktor yang berpengaruh Parameter-parameter yang ada di alam menjadi salah satu faktor yang berpengaruh nyata bagi pertumbuhan kerang mutiara dewasa. Pertumbuhan kerang mutiara nyata bagi pertumbuhan kerang mutiara dewasa. Pertumbuhan kerang mutiara muda stadia spat menunjukkan parameter lingkungan kurang berpengaruh nyata muda stadia spat menunjukkan parameter lingkungan kurang berpengaruh nyata bagi pertumbuhannya, sehingga disiasati dengan parameter-parameter yang diatur di bagi pertumbuhannya, sehingga disiasati dengan parameter-parameter yang diatur di dalam ruangan laboratorium untuk meningkatkan peluang hidup kerang muda ini.dalam ruangan laboratorium untuk meningkatkan peluang hidup kerang muda ini.
b. b. Teluk Sekotong menurut hasil sistem penilaian kelayakan lokasi budidaya kerang Teluk Sekotong menurut hasil sistem penilaian kelayakan lokasi budidaya kerang mutiara menunjukkan masih cukup layak dijadikan lokasi budidaya kerang mutiara.mutiara menunjukkan masih cukup layak dijadikan lokasi budidaya kerang mutiara.
c.c. Prospek sumberdaya berupa ketersediaan stok kerang mutiara di Teluk sekotong Prospek sumberdaya berupa ketersediaan stok kerang mutiara di Teluk sekotong menunjukkan bahwa, daerah ini membudidayakan sendiri larva kerang mutiara menunjukkan bahwa, daerah ini membudidayakan sendiri larva kerang mutiara (stadia spat), sehingga ketergantungan dengan sumberdaya di alam yang kini mulai (stadia spat), sehingga ketergantungan dengan sumberdaya di alam yang kini mulai menipis bisa di minimalisir.menipis bisa di minimalisir.
d.d. Manfaat dari kerang mutiara terhadap peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Manfaat dari kerang mutiara terhadap peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar telah dilakukan oleh PT. BGHM. Upaya-upaya pendekatan kemasyarakatan sekitar telah dilakukan oleh PT. BGHM. Upaya-upaya pendekatan kemasyarakatan diantaranya, dengan mempekerjakan sekurang-kurangnya 80 % masyarakat diantaranya, dengan mempekerjakan sekurang-kurangnya 80 % masyarakat setempat untuk menjadi pegawai dan penyaluran zakat panen sebesar 2,5 % setelah setempat untuk menjadi pegawai dan penyaluran zakat panen sebesar 2,5 % setelah panen mutiara, penyaluran dilakukan secara berkala sebanyak 4 kali dalam 1 tahun.panen mutiara, penyaluran dilakukan secara berkala sebanyak 4 kali dalam 1 tahun.
KESIMPULAN DAN SARAN
• Saran
Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai parameter lingkungan yang mempengaruhi kualitas mutiara pasca dimulainya isu pemanasan global di Teluk Sekotong Lombok Barat, Nusa tenggara Barat secara periodik sehingga kedepannya perolehan data akan semakin akurat .
Dan disarankan bagi mahasiswa-mahasiswa Ilmu Teknologi Kelautan pada khususnya, untuk secara intensif mempelajari dan mau mengambil penelitian-penelitian mengenai kerang mutiara, karena masih banyak sekali bahasan-bahasan yang bisa dikembangkan di bidang ini, sehingga kedepannya kita akan memiliki banyak literatur berkualitas mengenai kerang mutiara hasil karya putra dan putri dalam negeri.
TERIMA KASIH thank you
Kerang Mutiara
Gambar Kultur Plankton di Laboratorium
Gambar Lokasi Pengamatan
Stasiun 5.
Stasiun 4.
Stasiun 3.
Stasiun 2.
Stasiun 1.
LAMPIRAN
ALAT DAN BAHAN
No. /No. /Faktor Faktor
lingkunganlingkungan
Parameter yang Parameter yang diukurdiukur
SatuanSatuan Alat/MetodeAlat/Metode
1. Fisika1. Fisika
Contoh AirContoh Air
- Angin- Angin
- Kecepatan- Kecepatan
- Kondisi Gelombang- Kondisi Gelombang
- Curah hujan- Curah hujan
- Pasang Surut- Pasang Surut
- Kecepatan Arus- Kecepatan Arus
- Kedalaman- Kedalaman
- Dasar Perairan/Substrat- Dasar Perairan/Substrat
- Suhu Udara- Suhu Udara
- Suhu Air- Suhu Air
- Kecerahan- Kecerahan
m/dtm/dt
mmmm
mm
m/dtm/dt
mm
°C°C
°C°C
mm
Botol Kemmerer (KemmererBotol Kemmerer (Kemmerer
Water Sampler)Water Sampler)
Skala Beaufort (Data Sekunder)Skala Beaufort (Data Sekunder)
KompasKompas
In situIn situ
Data BPS (Data Sekunder)Data BPS (Data Sekunder)
Papan Pasut (Data Sekunder)Papan Pasut (Data Sekunder)
Papan Arus dan Papan Arus dan Stop WatchStop Watch
tali penduga pada tali penduga pada grab samplergrab sampler
grab samplergrab sampler
termometer digitaltermometer digital
Water Quality Checker (WQC)Water Quality Checker (WQC)
piringan Secchi (Secchi piringan Secchi (Secchi disc)disc)
ALAT DAN BAHAN
No. /No. /Faktor Faktor
lingkunganlingkungan
Parameter yang Parameter yang diukurdiukur
SatuanSatuan Alat/MetodeAlat/Metode
2. Kimia2. Kimia
- Salinitas- Salinitas
- DO- DO
- pH- pH
- BOD- BOD
- COD- COD
- Nitrat (NO3-N)- Nitrat (NO3-N)-Ortofosfat (PO4-P)Ortofosfat (PO4-P)
-silikatsilikat
‰‰
ppmppm
--
ppmppm
ppmppm
ppmppm
ppmppm
ppmppm
Hand Hand RefraktometerRefraktometer
WQC (Data Sekunder)WQC (Data Sekunder)
Water Quality Checker (WQC) Water Quality Checker (WQC)
titrasi Winkler (Data Sekunder)titrasi Winkler (Data Sekunder)
spektrofotometer (Data Sekunder)spektrofotometer (Data Sekunder)
spektrofotometer (Data Sekunder)spektrofotometer (Data Sekunder)
spektrofotometer (Data Sekunder)spektrofotometer (Data Sekunder)
spektrofotometer (Data Sekunder)spektrofotometer (Data Sekunder)
3. Biologi3. Biologi plankton plankton ind/I ind/I Plankton-Plankton-net net ukuranukuran 2020 mikron mikron
(data sekunder) (data sekunder)
HASIL PENGUKURAN PARAMETER
• Hasil pengukuran rata-rata parameter lingkungan
PARAMETERPARAMETER UNITUNIT STASIUNSTASIUN
11 22 33 44 55
KimiaKimia
SalinitasSalinitas 0/00 0/00 3030 3131 3131 3333 3131
pHpH -- 8.028.02 7.947.94 8.098.09 8.028.02 7.967.96
DODO ppmppm 5.45.4 5.55.5 5.75.7 5.45.4 5.55.5
BODBOD ppmppm 2.252.25 1.751.75 1.331.33 0.860.86 1.751.75
CODCOD ppmppm 4.894.89 1.881.88 1.051.05 2.552.55 3.643.64
NitratNitrat ppmppm 0.6760.676 0.2430.243 0.2480.248 0.3560.356 0.4430.443
OrtofosfatOrtofosfat ppmppm 0.18800.1880 0.14870.1487 0.12840.1284 0.12940.1294 0.14840.1484
SilikatSilikat ppmppm 0.720.72 1.201.20 2.012.01 0.630.63 0.450.45
HASIL PENGUKURAN PARAMETER
Hasil pengukuran rata-rata parameter lingkungan.
PARAMETERPARAMETER UNITUNIT STASIUNSTASIUN
11 22 33 44 55
BiologiBiologi
PlanktonPlankton Ind/lInd/l 1.7141.714 1.6881.688 1.7921.792 1.7261.726 1.8691.869
FisikaFisika
Suhu (air)Suhu (air) 0C0C 2828 2626 2727 2828 28.528.5
Suhu (udara)Suhu (udara) 0C0C 2727 2828 26.526.5 27.827.8 2929
KecerahanKecerahan MM 7.57.5 66 6.46.4 77 6.46.4
KedalamanKedalaman MM 23.523.5 2929 2828 2727 2222
METODE PENELITIAN• Penelitian yang dilakukan di PT. Buana Gemilang
Hamparan Mutiara, Lombok Barat menggunakan dua metode, yaitu: data primer dan data sekunder.
DATA PRIMER
Pengukuran data primer berupa pengukuran langsung terhadap
faktor lingkungan (parameter biologi,
fisika dan kimia), pengkulturan pakan kerang mutiara
(stadia spat - dewasa), pengukuran kelayakan stasiun,
Analisis Komponen Utama, wawancara dan fotografi.
DATA SEKUNDER
sumber data sekunder berupa data tambahan (kecepatan arus, substrat, distribusi, dan lainnya) diperoleh dari
buletin, jurnal, internet, peta dan atlas, gloseri, kamus, diktat,
katalog, abstrak dan buku, serta data-data pendukung dari berbagai sumber lainnya.
ANALISIS DATA
• 1. Kelimpahan Plankton
Kelimpahan plankton dianalisa dengan rumus APHA 1979: 1 B AF = n x L x C x d
Keterangan :F : Kelimpahan plankton (ind/I)A : Luas permukaan Sedgewik Rafter Cell (50 x 20 mm2)B : Jumlah air tersaring (ml)d : Luas lapangan pandang totalC : Volume Sedgewik Rafter Cell (ml)L : Volume air yang tersaringn : Jumlah plankton yang tercacah
PT. BGHM
Infrastruktur di PT. BGHM
Biota Pemangsa Kerang Mutiara
Ikan Sidat
Gurita
Thalamita spp.
Atergatis integerrisimus
Valencienna sp.Charybdis lucifera
Ikan Fogot
Ikan Bekukung Ikan PariIkan Buntal
Bintang Laut