Download - Seminar Hasil Adhi
SEMINAR HASIL
PENGELOLAAN RANTAI PASOK MATERIAL UNTUK MENDUKUNG KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN JALAN DI SULAWESI TENGAH
(Studi Kasus Jalan di Lintas Tengah Sulawesi Tengah)
Disusun Oleh : M U L Y A D I F 111 07 045
Pembimbing :1. Ruslan Moh. Yunus, ST. MT2. Mashuri, ST. MT
PROGRAM STUDI STRATA SATU (S-1) JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS TADULAKOPALU2013
• Pembangunan infrastruktur jalan telah terbukti secara nyata mampu memperlancar pergerakan manusia, barang dan jasa ke segala wilayah.
• Untuk dapat mempertahankan kondisi infrastruktur jalan agar tetap mampu melayani masyarakat dengan aman dan nyaman maka kegiatan pemeliharaan yang memadai sangat diperlukan serta pembangunan jalan baru untuk memudahkan akses masyarakat menuju ke kantong–kantong produksi.
• Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan tidak akan berjalan lancar dan baik tanpa adanya pasokan material yang cukup dari segi kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan spesifikasi.
• Hal ini menempatkan proses pengadaan material menjadi salah satu bagian penting dalam operasi konstruksi, khususnya dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan di Sulawesi Tengah.
Latar Belakang
• Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan,
maka permasalahan yang menjadi perhatian
dalam penelitian ini adalah “ Apakah
pengelolaan rantai pasok material di Sulawesi
Tengah telah mampu menjamin pasokan material
untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan di
lintas tengah Sulawesi Tengah ? “
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
• Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
ketersediaan sumberdaya material konstruksi
jalan dengan cara menganalisis supply-demand
material berdasarkan kondisi jaringan jalan
yang akan dilayani di Kabupaten Parigi
Moutong dan Kabupaten Poso.
Lingkup Penelitian
• Mengidentifikasi dan menganalisis supply-demand material khususnya material agregat.
• Jaringan jalan difokuskan pada jaringan jalan nasional lintas tengah (Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso) yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah, termasuk jalan provinsi dan kabupaten/kota yang terhubung dengan jalan yang dimaksud.
Manfaat Penelitian • Memberi informasi bagi pengguna
jasa konstruksi dalam pengambilan keputusan untuk menentukan persyaratan lelang khsusunya proyek-proyek jalan yang menggunakan material.
• Mengukur kemampuan penyedia jasa konstruksi khususnya yang bergerak dibidang jasa pelaksana pembangunan dan pemeliharaan jalan di Sulawesi Tengah.
Sistematika penulisan
•BAB I. Pendahuluan•BAB II. Tinjauan Pustaka•BAB III. Metode Penelitian•BAB IV. Hasil dan Pembahasan•BAB V. Kesimpulan dan Saran
Metode PenelitianMetode Penelitian
Identifikasi Permasalahan dan Perumusan Tujuan
Studi Pustaka dan Pendekatan Konsep
Identifikasi Kebutuhan Data dan Survei Pendahuluan
Rancangan Formulir Survei Pengumpulan Data
Data Primer1.Sumber dan Pemasok Agregat2.Cara Mengadakan Material3.Teknologi Produksi Material (Agregat)4.Permasalahan dalam Pengadaan Material
5.Jenis dan tipe material yang di produksi
Kompilasi dan Analisis Data
Kesimpulan dan Rekomendasi
Data Skunder1.Panjang jaringan jalan yang ada di Sulawesi Tengah2.Peta jaringan jalan di Sulawesi Tengah3.Rencana pembangunan jalan baru dan pemeliharaan jalan4.Regulasi dan RTRW Kabupaten
Pemetaan lokasi Quarry dan jaringan Zonasi jaringan jalan yang dilayani
Analisis kebutuhan material agregat tahunan,
Deposit dan mutu material jarak tempuh Quarry ke jaringan jalan yang dilayani
Mulai
Selesai
Pemilihan lokasi untuk penelitian di fokuskan di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Morowali, wilayah Studi diperlihatkan pada gambar di bawah ini :
Lokasi Penelitian
Tabel. Aspek Penelitian, Data, Instrumen Pengumpulan Data dan Sumber DataNo Aspek Penelitian Data Instrumen
Pengumpulan Data
Sumber Data
1. Sumber /Lokasi Material dan cara mengadakannya
Sumber dan Pemasok
Agregat
Kuesioner Penyedia Jasa Pelaksana
Cara Mengadakan Material
Teknologi Produksi Material
(Agregat)
Permasalahan dalam
Pengadaan Material
2. Biaya Pengadaan Material
Royalti QuarryWawancara Langsung
Penyedia Jasa Pelaksana
Pajak-Pajak
Biaya Produksi
3. Pasar Jasa Konstruksi Bidang Sipil Sub Bidang Jalan Raya
Panjang Jaringan Jalan yang
di Sulawesi Tengah
Data Sekunder
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah/Kepala Balai Jalan
Panjang Jalan Beraspal
Kebijakan untuk
menggunakan rigid Pavement
Wawancara
Rencana Pembangunan Jalan
Baru (Indikasi dalam RTRW)
Data Sekunder/Wawancara
Kebijakan / Alokasi Dana
untuk Infrastruktur Jalan
Wawancara
4. Kebijakan / Regulasi Tentang Peralatan Konstruksi
Regulasi dan PERDAData Sekunder/ Depth Interview
Pemerintah/ Pemerintah Daerah
Populasi Penelitian
Populasi Sasaran Populasi Terjangkau
Sampel
Penyedia Jasa
Konstruksi
Penyedia Jasa Pelaksana Sub
Bidang konstruksi jalan raya
Penyedia Jasa Pelaksana Sub
Bidang Konstruksi jalan raya di Sulawesi
Tengah
Direktur, Direktur teknik (General Super Intendent)
Perusahaan Pemasok
Material di Sulawesi Tengah
Perusahaan Pemasok Material
di Kab. Parigi Moutong dan Kab.
Poso
PT. Graha Istika UtamaCV. Zulfikar Abadi
Pengguna Jasa
Pengguna Jasa Bidang Jalan dan Jembatan
Pengguna Jasa Bidang Jalan dan
Jembatan
SKPD PU Bidang Binamarga Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Balai Jalan Wilayah Sulawesi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah
SKPD Bidang Jalan
Dinas PU, Bidang Pembangunan
Kabid Bina Marga, Asisten II Bidang PembangunanKasek Bina Marga Bidang Peralatan
Tabel. Populasi dan responden yang akan dijadikan sumber informasi
• Analisa data kuantitatif
Untuk analisa data kuantitatif peneliti menggunakan metode Statistik Deskriptif dimana mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data-data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel dan grafik.
• Analisa penelitian
Untuk menganalisa data penelitian, peneliti akan menganalisa dengan membandingkan dari data-data yang diperoleh dari kualitatif maupun kuantitatif yang ada, antara lain :
Analisa supply-demand
Pada bagian ini, untuk menentukan pasokan material agregat dengan menempuh beberapa tahap :
- Mengklasifikasikan lingkup pekerjaan yang ada
- Menggambarakan zonasi pemasok material
- Menghitung kapasitas produksi material pada quarry
- Menghitung Supply-Demand Material
Analisis Data
Hasil dan Pembahasan
Data Pengamatan Awal
•Jumlah badan usaha penyedia jasa konstruksi di Sulawesi Tengah yang terregistrasi pada bulan September 2012 telah mencapai 1.412 perusahaan. Berdasarkan sebaran wilayah di Sulawesi Tengah terdapat 1.061 badan usaha yang bergerak di bidang jalan
•Jumlah Perusahaan pertambangan di Sulawesi Tengah yang terregistrasi pada edisi tahun 2009 telah mencapai 244 perusahaan.
•Berdasarkan angket kuesioner yang disebarkan kepada responden, diperoleh :
1.Di Kabupaten Parigi Moutong hampir seluruhnya memasok agregat dari perusahan pemasok agregat Demikian pula di Kabupaten Poso, seluruhnya memasok agregat dari perusahaan pemasok agregat untuk pasokan material proyek yang dikerjakan.2.Proyek jalan yang dikerjaan di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso untuk sumber material yang memasok agregat dari perusahaan pemasok agregat seluruhnya berasal dari sungai (River Quarry). 3.Material agregat yang dipasok untuk pekerjaan jalan di Kabupaten Parigi lebih banyak berasal dari quarry sungai Sausu Parigi Moutong. Dan material agregat yang dipasok untuk pekerjaan jalan di Kabupaten Poso lebih banyak berasal dari quarry sungai Puna Kec. Poso Pesisir.
4. Cara mengadakan material untuk pemasok material agregat di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso seluruhnya menggunakan excavator5.Teknologi produksi material agregat di Kabupaten Parigi Moutong Impact Crusher, Jaw Crusher dan secara manual memiliki jumlah persentase yang sama untuk teknologi produksi material. Sedangkan di Kabupaten Poso teknologi produksi material agregat pada quarry lebih banyak memproduksi material agregat secara manual6.faktor penghambat dalam pengadaan material di Kabupaten Parigi Moutong lebih banyak di pengaruhi oleh faktor peralatan. Dan faktor penghambat dalam pengadaan material di Kabupaten Poso lebih banyak dipengaruhi oleh faktor pajak galian C.
7.jenis dan tipe material agregat yang di produksi di Kota Palu lebih banyak memproduksi material agregat agregat pecah mesin 10-20 mm, 20-30 mm, 30-50 mm (batu pecah). Dan Kabupaten Donggala lebih banyak memproduksi material agregat pecah mesin 10-20 mm, 20-30 mm, 30-50 mm (batu pecah) dan agregat jenis sirtu (pasir batu).8.kapasitas jumlah material yang diproduksi untuk Kota Palu dan Kabupaten Donggala memiliki kapasitas jumlah material yang berbeda-beda sesuai dengan luas quarry pada perusahaan pemasok material agregat.
Panjang Jaringan Jalan di Kab. Parigi Moutong dan Kab. Posos Berdasarkan Status
Panjang Jaringan Jalan di Kab. Parigi Moutong dan Kab. PosoBerdasarkan Fungsi
Wilayah Administr
atif
Panjang Jalan (Km)Total (Km)Nasional Provinsi
Kabupaten/Kota
Parigi Moutong
394,926
48,280 1.016,650 1.459,85
6
Poso
279,317 206,190 1.169,800
1.655,307
Total 674,243 254,470 2.186,450
3.115,163
Jalan
Panjang Jalan (Km)
Total Arteri
Kolekto
r Lokal
Nasional
- -
-
-
Provinsi
-
254,470
-
254,470
Kabupaten/Kota Parigi Moutong
0,440
16,300
999,910 1.016,650
Poso
95,800
445,500
628,500
1.169,800
96,240
716,270
1.628,410
2.440,920
Sumber: SK Gubernur tentang Panjang Jalan di Sulawesi Tengah
Panjang Jaringan Jalan di Sulawesi Tengah Berdasarkan Jenis Permukaan
Panjang Jaringan Jalan di Sulawesi Tengah Berdasarkan Kondisi Permukaan
Sumber: Data Badan Pusat Statistik di Sulawesi Tengah
Analisis Penelitian
Kebutuhan MaterialDaftar kegiatan jalan per 5 tahun
terakhir yang terdapat pada1.PU Bidang Bina Marga Prov. Sulawesi Tengah
2.Pu Bidang Pertambangan dan Energi Prov. Sulawesi Tengah
Sediaan MaterialPerusahaan Pemasok
Material Agregat
Data Material1.Jumlah Material yang
diproduksi2.Lokasi produksi Material
1. Kapasitas Produksi Material
2. Kebutuhan Material
Jenis PekerjaanPembangunan JalanPeningkatan Struktur JalanPelebaran JalanPemeliharaan Berkala JalanPemeliharaan Rutin Jalan
Alokasi Material
Analisa Supply - Demand
Jenis PekerjaanPembangunan JalanPeningkatan Struktur JalanPelebaran JalanPemeliharaan Berkala JalanPemeliharaan Rutin Jalan
Analisa Supply-Demand AMP
Analisa Demand•Berdasarkan data panjang jalan Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso teridentifikasi perbandingan antara jalan arteri, jalan kolektor dan jalan lokal adalah 1 : 7,4 : 16,9 dengan persentase 3,943% : 29,344% : 66,713%.•Asumsi yang digunakan untuk menetapkan kebutuhan material agregat : 1) Jenis penanganan jalan yang terdiri dari pembangunan jalan, pemeliharaan periodik; dan 2) Dimensi jalan yang terdiri dari : panjang jalan, lebar jalan, tebal lapis perkerasan beraspal. •Jenis penanganan diasumsikan dalam horizon waktu selama 10 tahun untuk kegiatan rehabilitasi dan pada tahun ke -5 untuk pemeliharaan peroidik.
Asumsi penanganan jalan selama masa layan 10 tahun
Kriteria Penentuan Lebar Perkerassan Jalan
• hasil analisis kebutuhan material untuk Pembangunan dan pemeliharaan jalan ditambah overlay pada paruh masa layan untuk Kabupaten Parigi Moutong sejumlah 4.350,350 m3/Tahun yang terdiri dari jalan nasional sebesar 1.520,465 m3/Tahun, jalan provinsi 152,082 m3/Tahun dan jalan Kabupaten/kota 2.677,803 m3/Tahun.
• Untuk Kabupaten Poso sejumlah 5.106,712 m3/Tahun yang terdiri dari jalan nasional sebesar 1.035,246 m3/Tahun, jalan provinsi 649,499 m3/Tahun dan jalan Kabupaten/kota 3.421,968 m3/Tahun.
Sumber: Spefisikasi Analisa Harga Satuan Bina Marga
Standar Tebal LapisPerkerasan
• Tebal lapis pondasi atas untuk pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota diasumsikan setebal 20 cm terdiri dari Batu pecah kelas A, B atau kelas C dan tanah / lempung kepasiran.
• Tebal lapis pondasi bawah untuk pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota diasumsikan setebal 15 cm terdiri dari pasir dan batu (Sirtu) kelas A, B atau kelas C dan tanah/lempung kepasiran.
Analisa Supply AMP
•rata-rata hasil material agregat dari quarry yang ada di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso menghasilkan agregat sebesar 15 - 30 m3/Hari. •Untuk Kabupaten Parigi Moutong quarry yang menghasilkan material agregat untuk pekerjaan konstruksi jalan belum bisa memenuhi kebutuhan pasokan,•Sedangkan untuk Kabupaten Poso quarry yang menghasilkan material agregat untuk pekerjaan konstruksi jalan bisa memenuhi kebutuhan pasokan.
Analisa Supply-Demand AMP
•Dalam menganalisis supply demand material, maka digunakan data kondisi lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah jalan nasional sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan material agregat konstruksi jalan di Sulawesi Tengah khususnya untuk Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso. •Untuk menetapkan demand material, salah satu pertimbangan dalam penulisan ini adalah melakukan zonasi (pembagian wilayah) untuk mengatasi kendala-kendala geografis dan panjangnya jaringan jalan. Zonasi itu terbagi atas 2 wilayah yaitu Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso.
Pembagian Zona di Sulawesi Tengah
Panjang Jalan Berdasarkan Zoansi Pelayanan Jaringan Jalan
• Maka diperoleh analisis supply-demand:
Zona Layanan
Demand (m3/Tah
un)
Supply (m3/Tah
un)
Selisih (m3/Tah
un)
Keterangan
Kab. Parigi Moutong
4.350,350
4.250,000
(100,350)
Over Demand
Kab. Poso 5.106,712
5.250,000
143,288
Over Supply
Total9.457,062
9.500,000
42,938
• Ketertinggalan Provinsi Sulawesi Tengah dalam pelayanan secara nasional sebesar 15%. Maka untuk memenuhi demand agar Provinsi Sulawesi Tengah dapat sejajar dengan Provinsi lain di Indonesia dalam pelayanan jalan dilakukan penambahan jalan beraspal.
Kesimpulan
1.Ketersediaan Sumberdaya Material Konstruksi Jalan di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso
Hasil pengukuran ketersediaan material konstruksi jalan khususnya untuk material lapisan pondasi atas dan lapisan pondasi bawah di Kabupaten Parigi Moutong menunjukan bahwa terdapat 5 quarry yang memproduksi material konstruksi jalan dengan hasil produksi rata-rata 18 m3/perhari dengan asumsi waktu efektif produksi material selama 240 hari dalam setahun diperoleh kapasitas produksi material sebesar 4250 m3/Tahun. Kapasitas ini mampu memasok Jalan Nasional sepanjang 394,926 Km dan Jalan Provinsi sepanjang 48,280 Km. Jika melayani jalan Kabupaten, maka jalan kabupaten yang dapat dilayani sepanjang 975,984 Km atau sekitar 96% jalan kabupaten yang ada
• Untuk Kabupaten Posd menunjukan bahwa terdapat 7 quarry yang memproduksi material konstruksi jalan dengan hasil produksi rata-rata 22 m3/perhari dengan asumsi waktu efektif produksi material selama 240 hari dalam setahun diperoleh kapasitas produksi material sebesar 5250 m3/Tahun. Kapasitas ini mampu memasok Jalan Nasional sepanjang 279,317 Km, Jalan Provinsi sepanjang 206,190 Km dan juga mampu melayani jalan Kabupaten sepanjang 1.169,800 Km.
Hasil analisis supply-demand material khususnya material konstruksi jalan, diperoleh informasi bahwa terjadi over demand di Kabupaten Parigi Moutong dan over supply di Kabupaten Poso. Demand yang cukup besar pada Kabupaten Parigi Moutong maka perlu adanya penambahan supply material agar dapat mampu melayani pekerjaan konstruksi jalan khususnya pekerjaan lapisan pondasi atas dan lapisan pondasi bawah di daerah tersebut. Dan untuk Kabupaten Poso terjadi over supply yang artinya pasokan material konstruksi jalan telah mampu memenuhi pekerjaan jalan yang ada di daerah tersebut.
Saran
1.Diperlukan sebuah wadah yang beranggotakan semua perusahaan pemasok material khususnya material konstruksi jalan yang ada di Sulawesi Tengah untuk saling membantu dalam hal memasok material konstruksi jalan.2.Melakukan monitoring pergerakan pasokan material setiap tahun dan mengoptimalkan proses pengelolaan pasokan material serta mengintegritaskan pemanfaatannya berdasarkan prioritas sumberdana jalan (APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten) yang menggunakan material konstruksi jalan.3.Perlu adanya peningkatan pasokan material konstruksi jalan untuk memenuhi kebutuhan pada pekerjaan konstruksi jalan di Kabupaten Parigi Moutong.