1
Sekapur Sirih
Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan
sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Sensus
Penduduk dan Perumahan Tahun 2010 (SP2010). SP2010 merupakan kegiatan besar
dengan mengerahkan 196 petugas yang terlatih, dengan rangkaian tahapan kegiatan
yang diawali dengan perencanaan, persiapan, pengumpulan data, pengolahan dan
penyajian data serta analisis data hingga diseminasi hasil.
Laporan hasil Sensus penduduk 2010 Angka Sementara ini menyajikan agregat data
dasar kependudukan yang diperoleh dari pelaksanaan SP2010 pada periode Mei 2010.
Cakupan data dasar dari angka sementara hasil SP2010 adalah jumlah penduduk menurut
jenis kelamin, wilayah administrasi, berikut parameter-parameter turunannya seperti
kepadatan penduduk, seks rasio, laju pertumbuhan penduduk dan sebagainya.
Kami mengucapkan terima kasih atas saran, kritik dan informasi yang telah kami terima
selama pelaksanaan SP2010 sebagai wujud kepedulian masyarakat terhadap kegiatan
pelaksanaan SP2010. Kami sadar bahwa tanpa adanya peran serta dan partisipasi dari
seluruh lapisan masyarakat, BPS dan jajarannya tidak akan mampu melaksanakan
kegiatan ini. Untuk itu kami sampaikan rasa penghargaan dan penghormatan yang
setinggi-tingginya kepada segenap masyarakat yang telah membantu pelaksanaan
SP2010
Laporan ini merupakan persembahan awal kami bagi publikasi lain yang akan diterbitkan
seiring dengan diterbitkan angka final hasil SP2010. Kepada semua pihak yang telah
membantu terbitnya publikasi ini, diucapkan terima kasih.
Keerom, Agustus 2010
Kepala BPS Kabupaten Keerom
Ir. H. Muhammad Ali
1
2
Sambutan Bupati Keerom dalam
Pelaksanaan Kegiatan SP2010
Tahun 2010 di Kabupaten Keerom ada dua kegiatan besar yang harus dilaksanakan di
Kabupaten Keerom, yang pertama adalah Sensus Penduduk 2010 yang
dilaksanakan pada bulan Mei 2010 dan yang kedua adalah pilkada
yang akan dilaksanakan pada bulan September 2010.
Untuk kegiatan Sensus Penduduk 2010 yang merupakan
kegiatan nasional diselenggarakan oleh BPS, namun bukan
berarti BPS saja bertanggunggjawab untuk menyukseskan
kegiatan tersebut karena hasil sensus adalah milik kita
semua. Banyak manfaat yang diperoleh dari hasil sensus
penduduk diantaranya memperoleh informasi dasar
kependudukan yang diperlukan untuk mengevaluasi
kinerja pembangunan di masa lalu serta menyusun
perencanaan pembangunan, sosial dan ekonomi
di masa mendatang.
Untuk itu kita semua harus berpartisipasi aktif
mendukung kelancaran kegiatan sensus penduduk
dengan menyambut baik kedatangan petugas sensus dan
memberikan jawaban dengan benar dan jujur. Dan
kepada semua petugas Sensus penduduk 2010 saya minta
untuk serius menjalankan tugas mulia ini sehingga kegiatan dapat diseleseikan dengan
benar dan tepat waktu. Selamat Bekerja.
Drs. Celcius Watae – Bupati Keerom
2
3
H. Wafir Kosasih, MSi - Wakil Bupati Keerom
Sambutan Wakil Bupati Keerom dalam Menerima Kedatangan Petugas SP2010
Sukses sensus penduduk di kabupaten Keerom tahun ini adalah sukses pembangun di
kabupaten Keerom di tahun mendatang. Manfaat hasil sensus penduduk bagi
pemerintah sebagai dasar perencanaan dan evaluasi program pembangunan. Untuk
mencapai tujuan dan memperoleh manfaat tersebut kita semua wajib mendukung
kelancaran pelaksanaan sensus penduduk.
Begitu pentingnya sensus penduduk tahun ini menurut
hemat saya, e saya mengajak saya menghimbau ke pada
semua komponen masyarakat yang ada di Kabupaten
Keerom, seluruh pejabat, tokoh masyarakat, tokoh adat,
tokoh agama, tokoh perempuan , tokoh pemuda mari
bahwa ini tanggung jawab bersama untuk kita sukseskan
karena kunci keberhasilan kesuksesan adalah
salah satunya kita dalam mendata kependudukan
ini. Dengan dimulainya pelaksanaan sensus
penduduk ini saya berharap agar seluruh
petugas melaksanakan tugasnya dengan baik
dan benar sesuai ketentuan yang telah
digariskan.
3
4
Rangkaian Kegiatan SP2010
Kegiatan SP2010 di Kabupaten Keerom dimulai dari persiapan, dengan menyiapkan
keberadaan Blok Sensus dan jumlah petugas. Selanjutnya perekrutan petugas per
distrik. Petugas terdiri dari korlap, kortim dan PCL. Petugas yang telah direkrut
selanjutnya dilatih, pelatihan petugas korlap terpisah dengan kortim dan PCL.
Pelatihan petugas kortim dan PCL dilaksanakan di masing masing distrik. Untuk
pelaksanaan lapangan, beberapa distrik yang dipandang mempunyai kesulitan
geografis dan transportasi jadwal pelaksanaannya diajukan pada
bulan April 2010, sementara distrik distrik yang relatif mudah
dijangkau,pelaksanaannya tetap sesuai jadwal. Pencacahan
resmi dilaksanakan mulai tanggal 1 s/d 31 Mei 2010
diawali kediaman pimpinan dan pejabat daerah yang
berada di tempat. Menerima dan mendukung
kegiatan ini dalam sambutan Wakil Bupati dan
Kapolres Kabupaten Keerom atas kunjungan tim
pencacah SP2010. Penyisiran masyarakat yang
belum didata hingga ke pedalaman dilakukan
sampai bulan Juni 2010. Disamping pertemuan petugas
serangkaian monitoring dilakukan oleh TF kabupaten/
Provinsi dan pemantau lainnya. Pelaporan hasil
RBL-1 dilaporkan lewat SMS dan dokumen yang
sudah selesei langsung dientri untuk yang non scanner dan dikirim ke pusat
pengolahan di BPS provinsi Papua untuk dokumen scanner.
4
5
Rangkaian Kegiatan SP2010
5
6
Dukungan Pemerintah Daerah Keerom
Dalam Pencacahan SP2010
6
7
Gambaran Umum Penduduk Keerom
Dari SP2010 dapat dibedakan jumlah penduduk total dengan jumlah penduduk tetap,
jumlah penduduk tetap adalah jumlah penduduk total dikurangi jumlah anggota TNI
yang di BKO kan serta orang-orang yang tidak punya tempat tinggal tetap di wilayah
kabupaten Keerom. Untuk analisis yang lebih mendalam nanti akan banyak
menggunakan data penduduk tetap, karena kuesioner pendataannya berbeda dan
Kuesioner pendataan untuk penduduk tetap memang lebih terinci.
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah total penduduk
kabupaten Keerom adalah 48.536 orang yang terdiri atas 26.532 laki-laki dan 22.004
perempuan, secara etnis terdiri dari 19.628 orang asli papua dan 28.908 orang non
papua. Dari hasil SP2010 tersebut Distrik Arso dan Distrik Skanto merupakan distrik
dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu masing-masing berjumlah 20.214 orang dan
12.987 orang. Distrik yang penduduknya terkecil adalah Distrik Towe dengan jumlah
penduduk 2.340 orang. Sementara jumlah penduduk tetap hasil SP2010 adalah 47.482
orang, terdiri dari 25.530 orang laki-laki dan 21.952 orang perempuan.
Perbandingan laki-laki dan perempuan atau sex ratio di kabupaten Keerom adalah
sebesar 120,58 persen. Dari 7 distrik yang di Kabupaten Keerom, seluruhnya memiliki
sex rationya lebih dari dari 100. Distrik yang sex rationya tertinggi adalah Distrik Senggi
yakni sebesar 140,09 persen.
Dari hasil SP2010 diperoleh laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Keerom adalah
sebesar 3,59 persen per tahun. Beberapa distrik seperti Arso Timur dan Waris
mempunyai laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di atas 6 persen.
7
8
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Distrik dan Jenis Kelamin
No Distrik Laki-laki Perempuan Jumlah Sex ratio
1 Web 1 374 1 066 2 440 128,89
2 Towe 1 277 1 063 2 340 120,13
3 Senggi 1 597 1 140 2 737 140,09
4 Waris 1 577 1 475 3 052 106,92
5 Arso 11 026 9 188 20 214 120,00
6 Arso Timur 2 719 2 047 4 766 132,83
7 Skanto 6 962 6 025 12 987 115,55
Kabupaten Keerom 26 532 22 004 48 536 120,58
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Distrik dan Etnis
No Distrik Papua Non Papua
Laki-laki Prmpuan Jumlah Laki-laki Prmpuan Jumlah
1 Web 1 094 885 1 979 280 181 461
2 Towe 1 252 1 059 2 311 25 4 29
3 Senggi 1 106 933 2 039 491 207 698
4 Waris 1 424 1 466 2 890 153 9 162
5 Arso 3 279 2 909 6 188 7 747 6 279 14 026
6 Arso Timur 1 357 1 192 2 549 1 362 855 2 217
7 Skanto 908 764 1 672 6 054 5 261 11 315
Kabupaten Keerom 10 420 9 208 19 628 16 112 12 796 28 908
8
9
0 50 100 150
WARIS
SKANTO
KEEROM
ARSO
TOWE
WEB
ARSO TIMUR
SENGGI
Sex Ratio Penduduk Kabupaten Keerom
Sex ratio penduduk Keerom hasil SP2010 adalah 120,58 persen yang berarti bahwa
jumlah penduduk laki-laki 20,58 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
perempuan. Sex ratio terbesar terdapat di Distrik Senggi yakni sebesar 140,09 persen
yang berarti penduduk laki-lakinya lebih banyak 40,09 persen dibandingkan penduduk
perempuannya . sementara sex ratio terkecil terdapat di Distrik Waris yakni sebesar
106,92 persen yang berarti jumlah penduduk laki-;aki 6,92 persen lebih banyak
dibandingkan jumlah penduduk perempuan.
9
10
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Keerom
Jumlah Penduduk hasil SP2010 di Kabupaten Keerom sebanyak 48.536 jiwa. Dengan
jumlah penduduk hasil SP2000 sebesar 34.121 jiwa maka laju pertumbuhan
penduduk di kabupaten Keerom sebesar 3,59 persen per tahun. Pertumbuhan
penduduk ini tergolong cukup tinggi.
Jika dilihat laju pertumbuhan penduduk per distrik yang tertinggi adalah Distrik Arso
Timur dan Distrik Waris yaitu diatas 6 persen per tahun sedangkan yang terendah
adalah Distrik Web yakni -1,40 persen per tahun.
Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Distrik Arso Timur dan Waris dapat
disebabkan tidak terdatanya beberapa wilayah blok sensus atau kampung di distrik
tersebut pada saat pendataan SP2000 karena alasan keamanan yang tidak kondusif
waktu itu. Dapat pula karena adanya pemekaran Kabupaten Keerom dari Kabupaten
Jayapura menyebabkan ditemukan atau mulai terjangkaunya beberapa wilayah
yang dahulunya tidak diketahui atau sulit dijangkau. Meskipun secara persentase
laju pertumbuhan penduduk Distrik Arso Timur dan Waris cukup tinggi namun
secara kuantitas penambahan penduduk di Distrik Arso jauh lebih banyak.
Sedangkan laju pertumbuhan penduduk di distrik Web yang minus 1,40 persen per
tahun dapat disebabkan berkurangnya penduduk kampung Embi yang diduga mekar
menjadi kampung Towe Hitam dan selanjutnya menjadi Distrik Towe. Namun
karena data nama-nama dusun jumlah penduduk tahun 2000 belum diketahui
sehingga tidak ada yang dapat dijadikan tahun dasar untuk menghitung laju
pertumbuhan Distrik Towe.
10
11
Laju Pertumbuhan Penduduk Keerom
Tahun 2000 – 2010
-2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00
WEB
TOWE
SKANTO
ARSO
KEEROM
SENGGI
WARIS
ARSO TIMUR
11
12
Angka Melek Huruf Latin
Melek huruf adalah kemampuan penduduk 5 tahun ke atas untuk baca dan tulis
huruf latin. Kemampuan melek huruf merupakan modal awal seseorang untuk
dapat berinteraksi dengan dunia luar atau merupakan jendela untuk mendapatkan
pengetahuan tambahan dari dalam maupun luar lingkungan.
Angka melek huruf di Kabupaten Keerom dari hasil SP2010 menunjukkan bahhwa
83,71 persen penduduk umur 5 tahun keatas sudah melek huruf. Distrik Towe
merupakan wilayah dengan persentase buta huruf paling tinggi yaitu 72,72 persen
penduduk usia 5 tahun keatasnya adalah buta huruf. Sementara Distrik Arso secara
persentase penduduk buta hurufnya kurang dari 10 persen namun secara kuantitas
Distrik Arso mempunyai penduduk buta huruf paling banyak yaitu sebanyak 1.569
orang.
Tabel Penduduk Melek Huruf menurut Distrik
NO DISTRIK Melek Huruf Buta Huruf Jumlah
1 WEB 1 146 969 2 115
2 TOWE HITAM 546 1 456 2 002
3 SENGGI 1 780 579 2 359
4 WARIS 1 836 742 2 578
5 ARSO 16 414 1 569 17 983
6 ARSO TIMUR 3 577 623 4 200
7 SKANTO 10 540 1 036 11 576
Kabupaten Keerom 35 839 6 974 42 813
12
13
Rata-Rata Anggota Rumah Tangga
Parameter-parameter berikut adalah menggunakan konsep penduduk tetap atau
diluar anggota TNI yang di BKO kan dan penduduk tidak punya tempat tinggal tetap
di wilayah Kabupaten Keerom. Jumlah rumah tangga berdasarkan hasil SP2010
adalah 11.280 rumah tangga dan jumlah penduduknya 47.482 orang. Ini berarti
bahwa banyaknya penduduk yang menempati satu rumah tangga dari hasil SP2010
rata-rata sebanyak 4,21 orang. Rata-rata anggota rumah tangga di setiap distrik
berkisar antara 3,86 orang sampai dengan 5,40 orang.
Semua distrik di Kabupaten Keerom kecuali Skanto memiliki rata-rata anggota rumah
tangga diatas 4 orang. Distrik Skanto memiliki rata-rata anggota rumah tangga
sebanyak 3,86 orang sama dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga nasional
hasil SP2010.
Rata-Rata Anggota Rumah Tangga Menurut Distrik Hasil SP2010
Distrik Jumlah
Rumah Tangga
Jumlah
Penduduk
Rata-rata Anggota
Rumah Tangga
1. Web 514 2 347 4,57
2. Towe 448 2 318 5,17
3. Senggi 541 2 442 4,51
4. Waris 540 2 914 5,40
5. Arso 4 860 20 022 4,12
6. Arso Timur 1 034 4 520 4,37
7. Skanto 3 343 12 919 3,86
Kabupaten
Keerom 11 280 47 482 4,21
13
14
Penduduk Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk menurut kelompok di Kabupaten Keerom hasil SP2010
menunjukkan bahwa penduduk usia produktif yaitu kelompok umur 15 – 59 tahun
berjumlah 29.605 orang atau 62,35 persen total penduduk Keerom. Sementara
sebanyak 17.877 orang merupakan penduduk tidak produktif yang menjadi beban
kelompok penduduk usia produktif. Sebagian besar penduduk usia tidak produktif
adalah laki-laki yaitu sebanyak 9 456 orang.
Tabel Penduduk Menurut kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Kelompok
Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
0 – 4 2 978 2 745 5 723
5 – 9 2 871 2 607 5 478
10 – 14 2 636 2 413 5 049
15 – 19 2 353 1 932 4 285
20 - 24 2 327 2 093 4 420
25 – 29 2 342 2 106 4 448
30 – 34 2 196 1 824 4 020
35 – 39 1 871 1 626 3 497
40 – 44 1 760 1 592 3 352
45 – 49 1 511 1 181 2 692
50 – 54 993 740 1 733
55 – 59 721 437 1 158
60 + 971 656 1 627
Jumlah 25 530 21 952 47 482
14
15
Piramida Penduduk Keerom Hasil SP2010
15
16
Agama Yang Dianut Penduduk Keerom
Sebagian besar penduduk Keerom menurut hasil SP2010 menganut agama Islam
yaitu sebesar 22.280 orang atau sekitar 46,93 persen. Pemeluk agama Islam paling
banyak tinggal di Distrik Arso dan Skanto. Sedangkan mayoritas penduduk Distrik
Senggi dan Towe menganut agama Kristen Protestan, sebanyak 69,63 persen
penduduk Towe dan 84,28 persen penduduk Senggi beragama Kristen Protestan.
Distrik Web dan Waris banyak yang menganut Agama Kristen Katolik, 89,69 persen
penduduk Web dan 97,01 persen penduduk Waris adalah penganut katolik.
Umat Hindu sebagian besar tinggal di Distrik Skanto dan Arso, sementara sejumlah
umat Budha tinggal di wilayah Arso.
Tabel Penduduk Menurut Distrik dan Agama yang Dianut
Distrik Agama
Jumlah Islam Kristen Katolik Hindu Budha Lainnya
WEB 6 236 2 105 0 0 0 2 347
TOWE 6 1 614 698 0 0 0 2 318
SENGGI 366 2 058 18 0 0 0 2 442
WARIS 18 68 2 827 1 0 0 2 914
ARSO 10 911 5 032 3 972 100 7 0 20 022
ARSO TIMUR 1 545 1 788 1 186 0 0 1 4 520
SKANTO 9 428 2 145 1 173 173 0 0 12 919
KEEROM 22 280 12 941 11 979 274 7 1 47 482
16
17
Angkatan Kerja di Kabupaten Keerom
Penduduk Usia kerja menurut PBB adalah penduduk berumur 15 tahun keatas, di
Kabupaten Keerom 65,78 persen penduduknya merupakan penduduk usia kerja dan
sesuai dengan kepadatannya maka Distrik Arso juga mempunyai penduduk usia kerja
terbanyak yakni 13.778 orang atau 44,12 persen dari penduduk usia kerja di
Kabupaten Keerom.
Dari 31.232 orang penduduk Keerom yang masuk penduduk usia kerja, terdapat
21.021 orang yang masuk dalam angkatan kerja (sedang bekerja atau mencari
pekerjaan) sisanya masuk bukan angkatan kerja (hanya bersekolah, mengurus rumah
tangga atau kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan bekerja). Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Keerom sebesar 67,31 persen dan
Distrik Towe merupakan Distrik dengan TPAK tertinggi yaitu sebesar 97,51 persen.
Tabel Penduduk Menurut Distrik dan Angkatan Kerja
Distrik Penduduk Usia Kerja Angkatan Kerja TPAK
WEB 1 379 1 151 83.47
TOWE 1 204 1 174 97.51
SENGGI 1 454 968 66.57
WARIS 1 714 1 203 70.19
ARSO 13 778 8 868 64.36
ARSO TIMUR 2 871 1 972 68.69
SKANTO 8 832 5 685 64.37
KEEROM 31 232 21 021 67.31
17
18
Gambaran Perumahan di Kabupaten Keerom
Sebagian besar rumah-rumah di kabupaten Keerom berlantaikan bukan tanah
karena di semua distrik sebagian besar lantai rumah terbuat dari papan kayu/bambu
bambu. Dari 11.280 rumah tangga di Kabupaten Keerom sebanyak 7.660 rumah
tangga berlantaikan kayu/bambu.
Penggunaan lantai keramik/marmer paling banyak terdapat di Distrik Arso yaitu
sebanyak 437 rumah tangga sementara distrik Web dan Towe belum ada rumah
tangga yang menggunakan keramik/marmer sebagai lantai.
Tabel perumahan Menurut Distrik dan Jenis lantai
Distrik
Jenis Lantai
Keramik Marmer
Ubin Tegel
semen
Kayu Bambu
Tanah Lainnya
WEB 0 13 501 0 0
TOWE 0 1 446 0 1
SENGGI 8 141 388 2 2
WARIS 25 180 320 15 0
ARSO 437 1 750 2 583 89 1
ARSO TIMUR 25 225 777 7 0
SKANTO 173 443 2 645 77 5
KEEROM 668 2 753 7 660 190 9
18
19
Tabel perumahan Menurut Distrik dan Sumber Penerangan
Distrik
Sumber Penerangan
Listrik PLN
dengan
meteran
Listrik PLN
tanpa
meteran
Listrik non
PLN Bukan Listrik
WEB 0 0 170 344
TOWE 0 0 6 442
SENGGI 4 5 228 304
WARIS 0 0 200 340
ARSO 3917 347 176 420
ARSO TIMUR 679 73 68 214
SKANTO 2806 352 27 158
KEEROM 7406 777 875 2222
Sumber penerangan rumah tangga di Keerom sebagian besar menggunakan listrik
PLN yakni sebanyak 8 183 rumah tangga namun 777 rumah tangga atau sekitar 9,50
persen diantara tidak menggunakan meteran atau menyambung dari tetangga yang
berlangganan resmi PLN.
Layanan listrik PLN hanya menjangkau Distrik Arso, Arso Timur, Skanto dan sejumlah
rumah tangga di Senggi sehingga rumah tangga di Distrik Web, Towe Senggi dan
Waris sumber penerangannya sebagian besar tidak mengunakan listrik, seperti di
Towe 98,66 persen rumah tangga sumber penerangannya tidak menggunakan listrik
sisanya menggunakan listrik non PLN (solarcell atau genset).
Total rumah tangga di Keerom yang belum mengunakan listrik sebagai sumber
penerangan sebanyak 2.222 rumah tangga atau 19,70 persen.
19
20
Tabel Perumahan Menurut Distrik dan
Bahan Bakar Utama Memasak
Distrik Bahan Bakar
Listrik Gas Minyak tanah
Arang Kayu Lainny
a
WEB 0 0 1 1 512 0
TOWE 0 0 0 2 446 0
SENGGI 0 0 33 0 508 0
WARIS 0 0 16 2 522 0
ARSO 37 10 3 369 0 1 441 3
ARSO TIMUR 6 2 358 0 667 1
SKANTO 28 3 1 799 7 1 502 4
KEEROM 71 15 5 576 12 5 598 8
Secara umum rumah tangga di kerom bahan bakar utama untuk memasak adalah
minyak tanah dan kayu bakar masing-masing sebesar 49,43 persen dan 49,63
persen. Namun jika dilihat per distrik ternyata hanya Distrik Arso dan Skanto yang
mayoritas rumah tangga menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar utama
untuk memasak sedangkan distrik lainnya sebagian besar bahan bakar untuk
memasak menggunakan kayu bakar.
Beberapa rumah tangga menggunakan listrik dan gas sebagai bahan bakar utama
untuk memasak namun penggunaan kedua bahan bakar tersebut terbatas di Distrik
Arso, Skanto dan Arso Timur itupun hanya beberapa rumah tangga saja.
20
21
Tabel Perumahan Menurut Distrik dan Sumber Air Minum
Distrik
Sumber Air Minum
Air
Kemasan Ledeng Pompa Sumur
Mata
air Sungai
Air
Hujan
WEB 0 0 0 1 3 507 3
TOWE 0 0 0 0 10 430 8
SENGGI 2 1 0 30 117 112 279
WARIS 0 3 1 68 24 119 325
ARSO 1 422 8 6 633 88 87 2 616
ARSO TIMUR 28 8 0 17 82 24 875
SKANTO 414 154 131 2289 28 35 292
KEEROM 1 866 174 138 3 038 352 1 314 4 398
Penggunaan air sebagai air minum sumbernya bermacam-macam, sebagian besar
rumah tangga di Keerom mengunakan air hujan sebagai sumber air minumnya,
sebanyak 4.398 rumah tangga atau sebesar 38,99 persen yang menggunakan air hujan
sebagai air minum. Tercatat, rumah tangga di Arso sebagian besar menggunakan air
hujan sebagai sumber air minum. Untuk air kemasan paling banyak digunakan di
Distrik Arso yaitu sebanyak 1.422 rumah tangga, hal ini bisa disebabkan di Arso
memang banyak pejual air kemasan isi ulang.
Distrik Skanto sebagian besar rumah tangga menggunakan air sumur sebagai air
minum, tercatat 2.289 rumah tangga memilih menggunakan air sumur sebagai sumber
air minum. Hal ini karena memang air sumur di skanto lebih baik dibandingkan dengan
air sumur di distrik lain. Sementara rumah tangga di Distri Web dan Towe banyak
menggunakan air sungai sebagai sumber air minum.
21
22
Tabel Perumahan Menurut Distrik dan Fasilitas Buang Air Besar
Distrik
Sumber Penerangan
Jamban
Sendiri
Jamban
Bersama
Jamban
Umum Tidak ada
WEB 64 0 0 450
TOWE 8 0 0 440
SENGGI 143 2 6 390
WARIS 210 21 40 269
ARSO 4 186 318 32 324
ARSO TIMUR 866 26 6 136
SKANTO 3 189 61 3 90
KEEROM 8 666 428 87 2 099
Fasilitas tempat buang air besar merupakan salah indikator rumah sehat, sebagian
besar rumah tangga di Keerom memiliki jamban sendiri, tercatat 8 666 rumah
tangga atau 76,83 persen yang memiliki jamban sendiri. Akan tetapi hal itu hanya di
Distrik Arso, Skanto dan sebagaian Arso Timur sedangkan untuk wilayah Distrik
Web, Towe, Senggi dan Waris sebagian besar rumah tangga tidak mempunyai
fasilitas tempat buang air besar.
Jadi rumah tangga yang tidak mempunyai fasilitas buang air besar, jika ada anggota
rumah tangga yang akan buang air besar maka ia harus keluar rumah mencari
sungai, kali atau semak-semak bahkan ada yang hatus masuk ke dalam hutan.
22
23
Tabel perumahan Menurut Distrik dan Kepemilikan Telepon
Distrik Kepemilikan Telepeom
Kabel Seluler Tidak Punya
WEB 0 29 485
TOWE 0 13 435
SENGGI 0 58 483
WARIS 0 81 459
ARSO 0 3 980 880
ARSO TIMUR 0 717 317
SKANTO 0 3 010 333
KEEROM 0 7 888 3 392
Sarana komunikasi sangat diperlukan agar setiap orang bisa saling menyambung
silahturahmi atau keperluan lain, namun di Kabupaten Keerom belum ada
sambungan telepon kabel. Jadi untuk berkomunikasi jarak jauh masyarakat
menggunakan telepon seluler atau HP.
Sebanyak 7.888 rumah tangga atau sebesar 69,93 persen rumah tangga memiliki
telepon seluler. Rumah tangga di Distrik Arso yang paling banyak memiliki telepon
seluler, tercatat 3.980 rumah tangga atau 81,89 persen rumah tangga di Arso
memiliki telepon seluler.
Sementara sebagian kecil rumah tangga di Distrik Web, Towe, Senggi dan Waris yang
memiliki telepon seluler. Hal ini bisa disebabkan tingkat ekonomi masyarakat
diwilayah tersebut yang masih rendah atau juga karena wilayah tersebut susah
mendapatkan sinyal telepon. Jadi mereka yang punya telepon seluler mungkin hanya
dipakai jika sedang bepergian ke daerah-daerah yang ada sinyal teleponnya.
23
24
Penutup
Penyelenggaraan Sensus Penduduk merupakan hajatan besar bangsa dilaksanakan
setiap 10 tahun sekali dengan melibatkan banyak petugas dan anggaran yang cukup
besar.
Hasil SP2010 sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan ke depan.
Pembangunan yang melalui perencanaan yang matang dan didukung dengan data
yang baik diperlukan agar hasil-hasil pembangunan dapat dirasakan oleh
masyarakat banyak dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Diharapkan melalui pblikasi hasil Sensus Penduduk SP2010 ini dapat tercermin
gambaran umum penduduk Keerom hasil SP2010, sehingga dapat memberikan
wacana awal bagi para pengambil kebijakan dalam merencanakan berbagai macam
pembangunan khususnya di Keerom.
24
Ucapan Terima Kasih
Seluruh jajaran BPS Kabupaten Keerom mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak dalam rangka
menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan SP20100. Dalam kesempatan ini secara
khusus kami sampaikan terima kasih kepada:
Bupati Keerom
Wakil Bupati Keerom
Ketua dan anggota DPRD Kabupaten Keerom
Sekretaris Daerah Kabupaten Keerom
Kapolres Keerom
Komandan Kompi A dan Kompi C Batalyon 756
Komandan Satgas Batalyon 527/BY dan Batalyon 713/ST
Seluruh Kepala Dinas dan Bagian Pemerintah kabupaten Keerom serta
instansi yang terkait
Para Kepala Distrik dan Kepala Kampung se Kabupaten Keerom
Para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Adat di kabupaten Keerom
Para petugas lapangan Sensus penduduk 2010
Dan seluruh masyarakat Keerom yang telah membantu mensukseskan
pelaksanaan Sensus Penduduk 2010