Download - Sejarah Perkembangan Musik Dunia
SEJARAH PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang
mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon,
berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja.
Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang
mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar
di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan
pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian
timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia.
Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu
perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada
permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor
dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.
A.Perkembangan Musik Dunia
Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi
upacara-upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad
pertengahan,disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik
tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga un tuk
urusan duniawi
PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :
Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan
Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther
(1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan
keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan baru
dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik adalah
bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan
juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori
musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)
Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Greogrian
disempurnakan oleh Paus Gregorius.
Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :
1. Gullanme Dufay dari Prancis.
2. Adam de la halle dari Jerman.
Zaman Renaisance (1500 – 1600)
Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance artinya Kelahiran
Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari
dengan cirri-ciri khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya
musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah
dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera.
Opera adalah sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :
1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.
3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.
4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.
Zaman Barok dan Rokoko
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik
baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hamper sama sifatnya,
yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik
Barok memakai Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain,
sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :
Johan Sebastian Bach
Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil
karyanya yang amat indah dan terkenal:
1. St. Mathew Passion.
2. Misa dalam b minor.
3. 13 buah konser piano dengan orkes
4. 6 buah Konserto Brandenburg
Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk
Khotbah Gereja) dan menciptakan lagu-lagu instrumental.
Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig
George Fredrick Haendel
Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa
kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke
Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil
ciptaannya yang terkenal adalah ;
1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.
2. Water Musik (Musik Air).
3. Fire Work Music (Musik Petasan).
Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal. Dia meninggal di
London dan dimakamkan di Westminster Abbey.
Zaman Klasik 91750 – 1820)
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko.
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi
d. Penggunaan Accord 3 nada.
Komponis-komponis pada Zaman Klasik antara lain :
1. Frans Joseph Haydn (1732 – 1809),
Lahir di Rohrau Austria, ia meninggal tanggal 31 Mei 1809 di Wina Austria. Karya ciptaannya yaitu :
Sonata Piano, 87 buah kuartet, 24 buah opera, 100 buah simfoni, yang paling terkenal adalah The
Surprisse Sympony. Dalam sejarah musik, Joseph Haydn termashur sebagai Bapak Simfony yang
mewujudkan bentuk orkes dan kuartet seperti yang kita kenal sekarang. Di Wina ia diakui sebagai
Komponis Austria yang handal.
2. Wolfgang Amandeus Mozart (1756 – 1791)
Lahir pada tanggal 27 januari 1756 di Salzburg Austria, meninggal tanggal 5 Desember 1791 di Wina
Austria. Hasil karyanya adalah : Requiem Mars, 40 buah Simfony, Opera Don Geovani, Kuintet Biola
Alto, Konserto Piano. Pada usia 3 tahun ia telah dapat menghasilkan melodi dan menerapkan accor
pada hrpsikord. Pada usia 5 tahun ia telah mulai menciptakan lagu dan muncul didepan umum pada
usia 6 tahun, kemudian bersama saudara perempuannya mengadakan Tour keliling Eropa. Pada
tahun 1781 ia pindah ke kota Wina dan mengarang ciptaan-ciptaannya yang termaahur.
Permainannya sangat menakjubkan, sehingga dijiluki Anak Ajaib. Biarpun memperoleh banyak
sukses, tapi ia sangat miskin dan dalam keadaan yang sengsara, ia meninggal di Wina dalam usia 35
tahun dan dikuburkan di pekuburan fakir miskin. Ia menulis banyak komposisi dalam bentuk yang
berbeda-beda tetapi berpegang kuat pada gaya klasik murni.
Zaman Romantik (1820 – 1900)
Musik romantic sangat mementingkan perasaan yang subyaktif. Musik bukan saja
dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk
mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai. Komponis-
komponis pada Zaman romantic adalah :
a. Ludwig Von Bethoven dari Jerman.
b. Franz Peter Schubert dari Wina.
c. Francois Fredrick Chopin dari Polandia
d. Robert Alexander Schumann dari jerman.
e. Johanes Brahms dari Hamburg Jerman.
Riwayat Hidup Komponis Zaman Romantik :
Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827)
Lahir Desember 1770 di Bonn Jerman, ia meninggal tanggal 26 Maret 1827 di Wina Austria.
Ia menamakan dirinya sebagai Pujangga Nada. Sejak usia 4 tahun dia belajar musik dibawah
asuhan ayanhnya. Pada usia 17 tahun ia pergi ke Wina menemui komponis Mozart,
kemudian Mozart memberi bimbingan musik kepadanya, sehingga ia dapat menjadi pemain
musik yang baik danm komonis yang berbakat. Pada usia 30 tahun pendengarannya mulai
berkurang, dan usia 50 tahun pendengarannya tuli sama sekali. Pada waktu ciptaannya
Ninth Symphonies lahir, ia tidak mampu lagi mendengarkan hasil karyanya itu. Pada tanggal
26 Maret 1827, dia meninggal di Wina. Ia hidup dengan sangat menderita, tetapi mampu
menciptakan Sonata dunia yang paling indah.
Hasil ciptaannya antara lain :
- 5 buah sonata cello dan piano.
- 9 buah symfoni
- 32 sonata piano.
Franz Peter Scubert (1797 – 1828)
Lahir di Wina 31 Januari 1797, dia meninggal tanggal 19 Desember 1828, ciptaannya antara
lain : Ave Maria, The Erl King, Antinghed Symphony, Gretchen At The Spining Sheel, The Wild
Rose. Schubert mempunyai suara yang merdu dan menjadi penyayi paduan suara Imperial
Choir. Kemudian ia memperdalam pengetahuan musiknya dibidang komposisi. Pada waktu
meninggal, Ia tidak dikenal orang banyak dan berpasan agar dikuburkan dekat makan
Beethoven. Dia meninggalkan 100 buah hasil karyanya, kebanyakan lagu-lagu solo.
Wilhelm Richard Wagner (1813 – 1883)
Lahir tanggal 22 Mei 1813 di Leipzig Jerman, meninggal 13 Februari 1883 di Venesia. Hasil
ciptaannya antaralain : Tannhauser, Die Maistersinger Von Hurberg, Lohengrin, Der
Fliegende Holander.
Johannes Brahms (1883 – 1897)
Lahir 7 Mei 1883 di Hamburg Jerman, ia meninggal 3 April 1897 di Wina Austria. Hasil
ciptaannya : Hungarian Dance, Muskoor Ein Deusches Requiem, Kuartet gesek.. paa usia 14
tahun ia telah menjadi pianis yang baik. Dia adalah seorang komponis terakhir dari aliran
Romantik, karyanya sangat indah.
Zaman Modern (1900 – sekarang)
Musik pada Zaman ini tidak mengakui adanay hokum-hukum dan peraturan-peraturan,
karena kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, misalnya penemuan dibidang
teknik seperti Film, Radio, dan Televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan sesuatu
dengan bebas.
Komponis-komponis pada Zaman Modern :
1. Claude Achille Debussy dari Prancis
2. Bella Bartok dari Honggaria.
3. Maurice Ravel dari Prancis.
4. Igor Fedorovinsky dari Rusia
5. Edward Benyamin Britten dari Inggris.
Metalcore adalah bukan merupakan fusion dari aliran Hardcore dengan Metal melainkan
hanyalah turunan dari aliran Hardcore yang terinfluence genre Heavy Metal sehingga genre ini
sendiri tidak termasuk dalam subgenre Metal. Genre ini muncul belakangan pada era 2000'an
tapi sudah menunjukkan ciri-cirinya melalui band-band seperti Deadguy, Earth Crisis dan
Intergrity sejak era 90'an.
Musik metalcore memiliki ciri khas berupa gitar dituining drop D sampai C, menggunakan
hardcore scream dan death growl (juga didampingi clean vocal pada band-band sekarang),
penggunaan Breakdown dan Biasanya bassist mengikuti gitar rhythm
Band-band metalcore di dunia antara lain Avenged Sevenfold, Shadows Fall, Killswitch Engage,
All That Remains, Darkest Hour, God Forbid,Unearth, Burnt By The Sun, Heaven Shall Burn,
Caliban, Maroon, Mendeed dan sebagainya.
pada perkembanganya metalcore juga membuahkan sub-genre yaitu Mathcore (contoh;The
DIllinger Escape Plan, Psyopus, Coalesce, Ion Dissonance dsb) dan Deathcore (contoh;Job For
A Cowboy, The Red Chord, Animosity, Trigger The Bloodshed dsb).
Sejarah PERKEMBANGAN MuSIK METAL
Nama Heavy metal digagas oleh Band Hard Rock Tahun 60'an Steppenwolf, dalam lagu mereka
yang berjudul 'Born To Be Wild' (ada di baris kedua bait kedua).
"I like smoke and lightning Heavy metal thunder Racin' with the wind And the feelin' that I'm
under".
Tapi istilah itu belum dipakai secara tepat sampai pada tahun 1970, ketika Black Sabbath merilis
album debut album mereka yang berjudul ' Black Sabbath'.
Dari tahun 1960-an atau bisa disebut Blues Rock seperti Led Zeppelin, AC/DC Classic metal dan
disekitar 60an sampai 70'an atau disebut Classic Rock seperti Black Sabbath, Blue Oyster Cult,
Deep Purple, Alice Cooper. Permainan Classic metal. Musiknya dikendalikan olehriff yang lebih
bluesy. Remon666 21:13, 13 Maret 2011 (UTC)
Evolusi musik
Berikut beberapa jenis metal lagi:
70'an
Heavy Metal awal 70'an digawangi oleh band-band seperti Led Zepplin, Black Sabbath, dan
Deep Purple, Heavy Metal pada era tersebut masih dipengaruhi oleh elemen Blues yang kental.
Judas Priest mengembangkan genre ini dengan menghilangkan unsur blues dan lebih
mengandalkan distorsi, beat yang lebih cepat, dan harmoni. Pada akhir 70'an munculah New
Wave oF British Heavy Metal yang dipelopori Motorhead, NWOBHM menggabungkan Punk
dan Heavy Metal. Band-band NWOBHM lainya adalah Iron Maiden, Saxon, Venom, Diamond
Head, dan lain lain
Awal 80'an
Awal era 80'an Di gawangi oleh band-band NWOBAM seperti Motörhead, Iron Maiden, Venom
dan Diamond Head. Heavy Metal akhirnya bertabrakan dengen musik Pop hal ini memunculkan
genre yang disebut Glam Metal, Glam Metal berhasil menerobos chart-chart papan atas, hal ini
menyebabkan Heavy Metal lebih tersebar cepat di seluruh dunia
Underground Metal: 1980, 1990, dan 2000-an
Thrash metal dan Speed metal
Metallica band Thrash metal
Band Thrash metal bernama Slayer tampil pada tahun 2007
Tempo lagu sangat cepat yang diusung oleh gitaris yang memainkan gitar rhytm Downstroke
pada Thrash metal oleh band-band seperti Metallica, Megadeth, Slayer dan Anthrax yang
dijuluki Big Four Of Thrash. Di San Francisco ada Testament dan Exodus di New Jersey ada
Overkill dan Sepultura dari Brazil. Sedangkan Speed metal dimainkan lebih cepat sangat-sangat
cepat dan bertenaga seperti Motörhead (akhir-akhir), Iron Angel, Anthrax. Sedangkan musik
Thrash metal yang berasal dari Eropa adalah seperti, Kreator dan Destruction, keduanya dari
negara Jerman.
Death metal
Chuck Schuldiner, sang gitar & vokal band Death, yang dikenal sebagai "Bapak Death Metal"[1]
Pada tahun 1990'an, underground ini lebih memasuki ke Extreme metal seperti Grindcore
dipelopori oleh Napalm Death dan Brutal Truth, berkembang pada 1991 menjadi Death metal
Scandinavia oleh Entombed, Dismember, Unleashed, dan At The Gates. Melodic Death metal
yang berasal dari Gothenburg Swedia lalu berkembang di Finlandia dan Norwegia oleh band-
band seperti Arch Enemy, Dark Tranquillity, Disessection. Kemudian ada istilah yang digunakan
yaitu, Techical metal di pioniri oleh Cynic, Atheist, Meshuggah, Death. Progressive Death metal
yang mungkin lebih cenderung ke visualisasi dan banyak menggunakan Tradisional pun
dimaklumi, Pionirnya adalah Opeth, Pestilence, Death, Novembre dan mungkin Progressive
metal oleh Dream Theater, Queensryche, dan Fates Warning.
Black metal
Aliran ini muncul sekitar awal dan pertengahan tahun 1980-an, yang diprakarsai oleh band-band
cadas seperti Venom, Hellhammer, Celtic Frost, dan Bathory. Pada akhir 80-an band Mayhem
dan Burzum mengarah kedalam black metal gelombang kedua.
Power metal
Power Metal adalah genre ini lebih bersemangat dan vokalis genre ini kebanyakan di pengaruhi
oleh Rob Halford dan Bruce Dickinson band-band genre ini kebanyakan dari Eropa. Misalnya,
Europe (Swedia), Iron Maiden (U.K), Helloween (Jerman).
Doom Metal dan Gothic metal
Doom Metal adalah aliran yang lebih mengutamakan penekanan lirik, dengan tempo yang
dibawah rata-rata subgenre Extreme Metal lainya aliran ini terinspirasi oleh Black Sabbath era
pertama, band yang termasuk aliran ini contohnya adalah Saint Vitus, Obsessed dan Candlemass.
Gothic Metal adalah evolusi Doom Metal, awal genre ini adalah munculnya band-band
Death/Doom dari inggris yaitu My Dying Bride, Paradise Lost, Anathema, band Gothic Metal
sekarang banyak mengandalkan harmoni antara vocal pria dan wanita (kadang-kadang dengan
growl).
90'an
Pada era 90'an musik Heavy Metal mulai digoyang oleh munculnya kekeuatan Alternative Rock
khususnya Grudge, band-band Glam Metal pada era 80'an mengalami penurunan popularitas,
publikasi pada saat tersebut mentitik beratkan pada Grudge. Sementara itu band-band seperti
Metallica, Pantera, Tool, White Zombie dan Megadeth menjadi ujung tombak keberadaan musik
metal saat tersebut.
Alternative metal
Alternative metal adalah salah satu subgenre metal yang paling populer di awal 90'an. ketika
popularitas Glam Metal mulai tenggelam akibat kemunculan Grudge pada akhir 80an.
Alternative Metal digunakan untuk mendeskripsikan band-band seperti Faith No More, Primus,
Rage Against The Machine dan Jane's Addiction yang mengfusikan Heavy Metal dan Alternative
Rock.
Selain itu ada Industrial metal yang diprakasai band seperti Ministry, Godflesh, Fear Factory dan
Marilyn Manson. Industrial metal juga tumbuh pesat di Jerman. band seperti
Rammstein ,Oomph!, Megaherz meraih popularitas yang cukup tinggi baik di negara asalnya dan
juga dataran eropa.
Lalu ada Punk Metal atau Crossover Thrash adalah percampuran Trash Metal dengan element-
element kental dari Hardcore Punk. Suicidal Tendecies, Stromtroopers of Death, Corrosion of
Conformity dan Dirty Rotten Imbeciles adalah sebagian band yang mengusung genre ini.
Kemudian ada Groove Metal, adalah evolusi dari genre Trash Metal yang muncul awal 90'an
genre ini digawangi oleh Pantera, Sepultura, White Zombie dsb.
Nu Metal, Genre alternative metal yang terakhir adalah metal modern yang bermain dengan nada
Industrial. Banyak band-band dari Korn, Slipknot, Limp Bizkit, Deftones hingga Disturbed.
Grunge
Tahun 1990-an ketika wabah musik Grunge yang awalnya adalah percampuran kental antara
Heavy Metal dan Post-Punk bahkan Hardcore bermunculan di Seattle, walaupun sedikit
cenderung ke Alternative Metal. Band Grunge dari Seattle, seperti Nirvana, Soundgarden, Pearl
Jam, dan Alice in Chains sebelum band itu ada sebenarnya pure grunge yang berbasis punk
sudah ada oleh band-band seperti Malfunkshun dan Green River setelah itu ada Temple of the
Dog Mad Season, Mudhoney sampai Melvins. Setelah kematian Kurt Cobain musik Grunge
jarang datang lalu kembali di-ilhami dengan band-band seperti Skin Yard dan PJ Harvey. Jika
suatu band memainkan musik Grunge tapi band itu bukan berasa dari Seattle. Nama yang dipakai
bukanlah Grunge, tetapi Post-Grunge seperti L7, Stone Temple Pilots, Paw, Hole.
Perkembangan terkini
Metal di era 2000'an (sekarang) memiliki perbedaan yang cukup besar, dalam artian bahwa metal
bisa berfusi dengan berbagai macam aliran. Sebagaimana diketahui para pelopor musik metal,
penikmat musik metal disuguhi berbagai macam jenis metal dengan tempo yang harmonis dan
dinamis. Beberapa aliran itu adalah Nu Metal,Symphonic Metal , Deathcore, Metalcore, Melodic
Death Metal Folk Metal dan sebagainya.
Folk Metal
Folk Metal adalah fusi Heavy Metal dengan musik folk (musik daerah), aliran ini digawangi oleh
band-band seperti Korpiklaani, Skyclad, Ensiferum, Fiintroll, Turisas dsb.
Walaupun kebanyakan musik Folk Metal lebih banyak berkembang di Skandinavia, Folk Metal
juga berkembang di timur tengah seperi Orphaned Land dan Melechesh
Melodic Death Metal
Melodic Death Metal sendiri berkembang pesat di Skandinavia, khususnya Gothenburg. Band-
band seperti In Flames, At The Gates, Dark Tranquillity, Arch Enemy dan Soilwork. Selain di
Skandinavia Melodic Death Metal juga berkembang di regional lain sperti Children of Bodom,
Kalmah dan Norther (Finlandia),The Black Dahlia Murder, Darkest Hour and Himsa (Amerika
Serikat), Switchblade, Daysend,Infernal Method (Australia),Disarmonia Mundi (Italy), Blood
Stain Child (Japan) and Death Scythe (Mexico)
Deathcore
Deathcore berkembang sebagai turunan dari Death Metal dengan ciri khas lirik yang persis
Death Metal, yaitu tentang kematian, neraka, setan, dan nuansa-nuansa mistik. Kebanyakan dari
Death Metal adalah orang-orang atheis, sedangkan Deathcore kebanyakan adalah orang-orang
agnostik.
Pada mulanya dipelopori oleh band-band seperti Dying Fetus, Suffocation dan Crytopsy dan
sebagainya. Pada era 2000'an semakin banyak band deathcore yang bermunculan seperti Job For
A Cowboy, The Red Chord, All Shall Perish Bring Me the Horizon dan lain-lain.
Deathcore sendiri cenderung bertempo cepat, hampir mirip aliran metal old school yang bersifat
hancur-hancuran namun masih ada grip-grip yang melodian.
New Wave of American Heavy Metal
New Wave of American Heavy Metal (atau biasa disebut Metalcore) adalah gabungan dari
Extreme dengan Hardcore. Genre ini muncul belakangan pada era pertengahan 90'an. New Wave
of American Heavy Metal dipengaruhi oleh band-band seperti Machine Head, Pantera dan
Biohazard.
Musik metalcore memiliki ciri khas berupa gitar stem drop D sampai C, kadang-kadang full
scream, namun ada juga yang equalizer yang biasanya ada dalam reffrain lagu. Biasanya,
metalcore dalam hal gitar ritmik tidak serumit death metal namun band-band metalcore
kebanyakan bermelodi cadas dan rumit. Jika tidak bermelodi, biasanya ritmiknya yang rumit.
Namun nada-nada metalcore tidak seperti death metal yang bernuansa seram, setan, neraka, dan
sebagainya.
Band-band metalcore di dunia antara lain Bullet For My Valentine, Avenged Sevenfold, Lamb of
God, Killswitch Engage, All That Remains, Darkest Hour, God Forbid, Shadows Fall, Trivium,
Haste The Day, Walls Of Jericho,Unearth dan sebagainya
Mathcore
Mathcore adalah perkembangan dari Metalcore yang memiliki ritme yang kompleks dan
memiliki progressivitas yang tinggi. band-band Mathcore banyak dipengaruhi band-band seperti
Converge, Neurosis, Isis, dan The Dillinger Escape Plan. Band-band Mathcore yang baru-baru
ini menuai popularitas adalah Protest The Hero, The Human Abstract dan lain sebagainya.
Hard rock
Hard rock
Sumber aliran blues-rock
garage rock
psychedelic rock
rock and roll
Sumber
kebudayaan
pertengahan tahun 1960-an, Britania
Raya dan Amerika Serikat
Alat musik yang
biasa digunakan
gitar listrik, gitar bass, vokal, drum, dan
sering kali kibor
Popularitas arus
utama
populer pada tahun 1970-an, 1980-an,
dan 1990-an. Puncak kepopuleran
sepanjang tahun 1980-an. Masih populer
pada tahun 2000-an.
Subgenre
glam metal, musik grunge, heavy metal, progressive, punk
rock
Topik lainnya
back beat, opera rock, Hall of Fame
Hard rock adalah subgenre musik rock yang berakar dari aliran musik psychedelic rock dan
garage rock asal pertengahan tahun 1960-an. Ciri khas musik ini adalah penambahan efek
distorsi pada suara gitar listrik, gitar bass, kibor, dan drum. Distorsi antara lain ditambahkan
dengan bantuan pedal efek, penguat awal (preamp), penguat, atau pengeras suara.
Daftar isi
[sembunyikan]
← 1 Karakteristik
o 1.1 Alat musik
← 2 Sejarah
o 2.1 Masa awal (tahun 1960-an)
o 2.2 Tahun 1970-an
Karakteristik
Hard rock sangat dipengaruhi oleh musik blues. Tangga nada pentatonik yang khas blues adalah
tangga nada yang paling sering dipakai dalam hard rock. Berbeda dari rock and roll tradisional
yang mengambil unsur-unsur blues lama, hard rock memasukkan unsur-unsur blues Britania
yang memakai alat musik modern, seperti: gitar listrik, drum, kibor, dan bass listrik. Hard rock
tidak terbatas hanya pada memainkan akord I, IV, dan V yang lazim pada blues dua belas birama
atau blues enam belas birama, melainkan juga memainkan akord-akord yang lain, terutama akord
mayor dari tangga nada minor.
Alat musik
Alat musik utama yang dipakai untuk memainkan hard rock adalah gitar listrik, gitar bass, dan
drum. Peran gitaris sangat menentukan sewaktu memainkan hard rock. Sebagian besar grup
musik hard rock memakai dua orang gitaris: seorang memainkan gitar utama dan seorang lagi
memainkan gitar ritme. Gitaris utama memainkan gitar solo, riff, dan fill. Sementara itu, gitaris
ritme berperan melengkapi permainan gitaris utama, dan memberi ritme serta harmoni bagi
pemusik yang memainkan alat-alat musik lain. Pemain gitar bass memainkan jalur bass yang
memberi jalur melodi, sementara pemain drum menjaga irama musik.
Sejarah
Masa awal (tahun 1960-an)
Grup musik rock Britania Raya seperti Cream, The Rolling Stones, The Yardbirds, The Who,
dan The Kinks memodifikasi rock and roll dengan memperkeras suara, memberi riff gitar yang
lebih berat, serta pukulan drum dan vokal yang semakin bertenaga. Musik yang mereka mainkan
menjadi dasar bagi hard rock. Bentuk awal hard rock bisa didengar dalam lagu-lagu seperti "You
Really Got Me" dari The Kinks, "Happenings Ten Years Time Ago" dari The Yardbirds, "My
Generation" dan "I Can See for Miles" dari The Who, serta "Revolution" dan "Helter Skelter"
dari The Beatles.
Pada saat yang bersamaan, Jimi Hendrix memainkan bentuk psychedelic rock yang dipengaruhi
blues, dan menggabungkan unsur-unsur jazz, blues, dan rock and roll. Bersama-sama dengan
Dave Davies dari The Kinks, Pete Townshend dari The Who, Eric Clapton dari Cream, dan Jeff
Beck dari the Yardbirds, Jimi Hendrix termasuk salah seorang gitaris yang pertama kali
bereksperimen dengan pedal efek.
Hard rock muncul dibawa grup-grup musik Britania Raya dari akhir tahun 1960-an, seperti Led
Zeppelin yang mencampur musik dari era awal band rock Britania dengan bentuk blue rock dan
acid rock yang lebih keras. Deep Purple berkontribusi dalam merintis genre hard rock melalui
album-album awal mereka, Shades of Deep Purple (1968), The Book of Taliesyn (1968), dan
Deep Purple (1969). Album keempat, In Rock (1970) mengangkat nama Deep Purple ke puncak
kepopuleran. Album pertama Led Zeppelin yang juga diberi nama Led Zeppelin dan Live at
Leeds (1970) dari The Who berisi contoh lagu-lagu dari era awal hard rock. Unsur-unsur blues
bisa didengar dari lagu-lagu mereka, dan beberapa di antaranya adalah lagu-lagu dari pemusik
blues terkenal yang dinyanyikan ulang.
Tahun 1970-an
Pada tahun 1970, Led Zeppelin mengeluarkan album ketiga, Led Zeppelin III yang lebih
condong ke folk rock dibandingkan album kedua mereka.
Deep Purple terus membawa perubahan dalam hard rock melalui album Machine Head (1972).
Dua lagu dari album tersebut, "Highway Star" dan "Smoke On The Water" riff utamanya
menjadikan kedua lagu tersebut sebagai lagu Deep Purple yang paling dikenal.
Sepanjang dekade 1970-an, hard rock berkembang menjadi beberapa subgenre. Alice Cooper
memopulerkan heavy metal dalam album School's Out. Pada tahun berikutnya, Aerosmith,
Queen, dan Montrose masing-masing merilis album yang diberi nama sama dengan band
mereka. Pada tahun 1974, Bad Company dan Rush masing-masing merilis album perdana
mereka. Nazareth memainkan hard rock campuran dalam album laris Hair of the Dog (1975).
Pada tahun 1978 muncul Van Halen yang menampilkan gitaris terampil Eddie Van Halen. Pada
tahun berikutnya, AC/DC merilis album Highway to Hell. Walaupun musik mereka berdasarkan
pada rhythm & blues dan hard rock tahun 1970-an, AC/DC secara eksplisit menyebut musik
mereka sebagai heavy metal.
Rock and roll
Rock and Roll
Sumber aliran gospel
musik tradisional
blues (terutama jump blues)
swing
musik country
boogie-woogie
rhythm and blues
Sumber
kebudayaan
Amerika Serikat sepanjang tahun
1950-an
Alat musik yang
biasa digunakan
gitar listrik, bass akustik dan
selanjutnya gitar bass, drum, piano,
saksofon (kadang-kadang)
Popularitas arus
utama
salah satu genre musik dari tahun
1950-an hingga sekarang
Bentuk turunan rock, rockabilly, soft rock, pop
Rock and roll (sering ditulis sebagai rock 'n' roll) adalah genre musik yang berkembang di
Amerika Serikat di akhir tahun 1940-an, dan mencapai puncak kepopuleran di awal tahun 1950-
an. Dari Amerika Serikat, genre musik ini tersebar ke seluruh dunia. Rock and roll melahirkan
berbagai macam subgenre yang secara keseluruhan dikenal sebagai musik rock.
Ciri khas rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu dengan lirik. Rock and
roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme musik blues yang disebut boogie
woogie ditambah aksen backbeat yang hampir selalu diisi pukulan snare drum. Versi klasik dari
rock and roll dimainkan dengan satu atau dua gitar listrik, gitar bas listrik, dan drum set.
Perangkat kibor sering dimainkan sebagai alat musik tambahan. Bila dimainkan dengan dua gitar
listrik, gitar listrik yang dimainkan untuk memberi melodi disebut guitar lead, sedangkan gitar
untuk memberi ritme dan harmoni disebut gitar ritme. Saksofon sering dijadikan instrumen
melodi pada gaya rock and roll awal tahun 1950-an, tapi digantikan perannya oleh gitar elektrik
di pertengahan tahun 1950-an. Di akhir tahun 1940-an, bentuk awal rock and roll bahkan
memakai piano sebagai instrumen melodi. Salah satu cikal bakal rock and roll adalah musik
boogie woogie dengan piano sebagai melodi, seperti permainan musik berbagai kelompok big
band yang mendominasi dunia musik Amerika dekade 1940-an. Kepopuleran rock and roll
secara massal dan mendunia ternyata menimbulkan dampak sosial yang tidak terduga. Rock and
roll bukan saja memengaruhi gaya bermusik, tapi sekaligus gaya hidup, gaya berpakaian, dan
bahasa. Selain sukses di dunia musik, bintang-bintang di periode awal rock and roll juga sukses
di dunia film dan televisi. Elvis Presley, misalnya merupakan bintang rock and roll yang sukses
sebagai bintang film dan televisi.
Istilah slang "rock and roll" sering dipakai orang berkulit hitam untuk menyebut "hubungan
seks". Penyanyi wanita Trixie Smith pertama kali menggunakan istilah "rock and roll" dalam
lagu "My Baby Rocks Me With One Steady Roll" yang diedarkan tahun 1922.
Daftar isi
← 1 Asal-usul
← 2 Periode awal rock and roll Amerika Utara (1953-1963)
o 2.1 Rockabilly
o 2.2 Rekaman ulang
← 3 Idola remaja
← 4 Rock and roll Inggris
← 5 Dampak sosial
← 6 Catatan kaki
← 7 Daftar pustaka
o 7.1 Buku
o 7.2 Artikel
← 8 Lihat pula
← 9 Pranala luar
Asal-usul
Rock and roll mulai muncul sebagai gaya baru dalam bermusik di Amerika pada akhir tahun
1940-an sebagai percabangan musik country dan western produk budaya orang Amerika berkulit
putih, dan musik rhythm and blues (R&B) yang merupakan produk budaya orang Afrika-
Amerika. Unsur-unsur rock and roll sebenarnya sudah bisa didengar pada lagu-lagu country
tahun 1930-an dan lagu-lagu blues dari tahun 1920-an. Walaupun demikian, genre musik yang
baru ini tidak disebut "rock and roll" hingga di tahun 1950-an. Bentuk awal rock and roll adalah
rockabilly yang memadukan unsur-unsur R&B, blues, jazz, dan dipengaruhi musik folk
Appalachia serta musik gospel. Bila ditelusur lebih jauh lagi, cikal bakal musik rock and roll bisa
ditemukan di daerah slum Five Points, kota New York pada pertengahan abad ke-19. Di daerah
tersebut untuk pertama kalinya terjadi percampuran antara tari Afrika yang ritmis dengan musik
Eropa, khususnya musik untuk tari rakyat jig asal Irlandia yang sangat melodius.
Penyanyi gospel berkulit hitam dari daerah Selatan Amerika Serikat menggunakan istilah
"rocking" untuk menyebut sesuatu yang mirip dengan proses pengangkatan yang akan dialami
orang yang percaya di akhir zaman. Istilah "rocking" pada akhir dekade 1940-an menjadi
bermakna ganda, "menari" dan juga "seks", seperti pada lirik lagu "Good Rocking Tonight" yang
dibawakan pemusik blues Roy Brown. Lagu seperti ini biasanya hanya diputar stasiun radio yang
menyiarkan musik orang Afrika-Amerika dan jarang didengar kalangan orang berkulit putih.
Pada dekade 1920-an dan 1930-an, orang kulit putih di Amerika banyak menyenangi pemusik
berkulit putih yang memainkan musik jazz and blues milik orang Afrika-Amerika. Musik yang
sama namun bila dimainkan pemusik berkulit hitam justru sering tidak mendapat sambutan.
Pemusik R&B berkulit hitam yang digemari orang berkulit putih cuma sedikit, di antaranya yang
menonjol adalah Louis Jordan, Mills Brothers, dan The Ink Spots. Semasa lagu-lagu baru belum
banyak diciptakan, lagu hit di awal era rock and roll banyak merupakan rekaman ulang dari lagu
R&B atau blues yang sudah dikenal sebelumnya. Genre musik blues nantinya terus memberi
inspirasi bagi para pemusik rock. Pemusik blues bergaya Delta blues seperti Robert Johnson dan
Skip James menjadi inspirasi bagi pemusik rock Inggris The Yardbirds, Cream, dan Led
Zeppelin.
Di tahun 1951, Alan Freed, seorang DJ di Cleveland, Ohio mulai memutar jenis musik yang
diperkirakannya bisa disukai pendengar dari berbagai kalangan dan ras. Alan Freed disebut-sebut
sebagai orang yang pertama kali menggunakan istilah "rock and roll" untuk musik R&B yang
gembira dan energetik. Sewaktu bekerja sebagai DJ di stasiun radio WJW di Cleveland, Alan
Freed mengadakan konser rock and roll yang pertama. Konser dilangsungkan 21 Maret 1952 dan
diberi nama "The Moondog Coronation Ball". Acara dihadiri penonton yang sebagian besar
orang Afrika-Amerika, tapi harus diakhiri sewaktu baru saja mulai karena penonton yang luar
biasa padat. Setelah konser yang pertama sukses, Alan Freed terus mengadakan berbagai
pertunjukan rock and roll yang banyak ditonton orang berkulit hitam dan berkulit putih.
Pertunjukan seperti ini membantu penyebaran gaya musik Afrika-Amerika di berbagai kalangan.
Pengamat musik sering berdebat mengenai pemusik yang berhak dicatat sebagai pembuat
rekaman rock and roll yang pertama. Sister Rosetta Tharpe sudah merekam musik yang penuh
dengan teriakan dan hentakan di tahun 1930-an dan 1940-an. Gaya bermusiknya mirip dengan
ciri khas rock and roll di pertengahan tahun 1950-an. Sister Rosetta sudah menduduki tangga
lagu pop di tahun 1938 dengan lagu-lagu berirama gospel seperti "This Train" dan "Rock Me",
serta dilanjutkan di tahun 1940-an dengan "Strange Things Happenin Every Day", "Up Above
My Head", dan "Down By The Riverside". Pemusik lain yang menyanyikan lagu gospel/blues
dengan iringan piano boogie adalah Big Joe Turner dengan "Roll 'em Pete". Lagu ini direkamnya
di tahun 1939, tapi hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan gaya rock and roll tahun 1950-
an. Artis yang merilis rekaman mirip rock and roll pada dekade 1940-an dan awal tahun 1950-an,
di antaranya: Roy Brown ("Good Rocking Tonight", tahun 1947), Paul Bascomb ("Rock and
Roll", 1947), Fats Domino ("The Fat Man," 1949), Big Joe Turner ("Honey, Hush", 1953, dan
"Shake, Rattle and Roll", 1954), serta Les Paul and Mary Ford ("How High the Moon," 1951).
Artikel majalah Rolling Stone terbitan tahun 2004 menyatakan singel pertama Elvis Presley
produksi Sun Records yang berjudul "That's All Right (Mama)" adalah rekaman rock and roll
yang pertama.[1]. Sementara itu, lagu hit "Bo Diddley" dan "I'm A Man" oleh Bo Diddley
dikatakan sebagai perintis beat baru yang menghentak, serta memperkenalkan cara bermain gitar
yang unik dan menjadi inspirasi bagi pemusik lain.
Lagu "Rock Around the Clock" oleh Bill Haley adalah lagu rock and roll pertama yang
menduduki puncak tangga lagu majalah Billboard untuk angka penjualan dan jumlah pemutaran
lagu (airplay) di radio. Bill Haley membuka pintu bagi gelombang baru kebudayaan pop yang
disebut rock and roll. Pemusik-pemusik lain yang menciptakan lagu hit di periode awal rock and
roll adalah Chuck Berry, Little Richard, dan kelompok vokal bergaya doo-wop. Sementara itu, di
dunia musik pop berjaya para penyanyi yang sudah menjadi bintang sejak dekade sebelumnya,
misalnya Eddie Fisher, Perry Como, dan Patti Page. Di periode awal rock and roll, mereka mulai
menemui kesulitan menempatkan lagu-lagu pop di tangga lagu akibat terhalang lagu rock and
roll.
Musik rock and roll dan boogie woogie keduanya menggunakan satu bar (birama) delapan ketuk
dan sama-sama memainkan progresi kord blues 12-bar. Walaupun demikian, rock and roll lebih
menekankan pada backbeat dibandingkan boogie woogie. Little Richard memadukan piano
boogie-woogie dengan backbeat yang berat dan menyanyikannya dengan suara berteriak akibat
terpengaruh gaya menyanyi musik gospel. Pemusik seperti Ray Charles dan Smokey Robinson
memuji gaya bernyanyi Little Richard yang dikatakannya membawa warna baru dalam musik.
James Brown memuji Little Richard sebagai pemusik yang pertama kali memasukkan unsur
musik funk ke dalam beat rock and roll. Elvis Presley turut menyebut Little Richard sebagai
sumber inspirasi. Walaupun demikian, perpaduan unsur-unsur musik seperti yang dilakukan
Little Richard bukan hal yang baru. Sebelum Little Richard, sudah banyak sekali pemusik yang
melakukan hal yang sama, misalnya Esquerita, Cecil Gant, Amos Milburn, Piano Red, dan Harry
Gibson. Gaya liar Little Richard dalam berteriak dan menyerukan "wuuu wuuu," sebenarnya
sudah digunakan Marion Williams dan banyak lagi penyanyi gospel wanita di tahun 1940-an.
Roy Brown juga sudah meneriakan "yoooooww" jauh sebelum Richard melakukannya dalam
lagu "Ain't No Rockin no More".
Periode awal rock and roll Amerika Utara (1953-1963)
Rock and roll muncul di saat ketegangan rasial di Amerika Serikat timbul ke permukaan. Orang
Afrika-Amerika mulai memprotes segregasi rasial di sekolah dan fasilitas umum. Pada waktu itu,
rock and roll yang memadukan unsur musik orang kulit putih dan unsur musik Afrika-Amerika
juga tidak luput dari kecaman. Di tahun 1954, Mahkamah Agung AS menolak doktrin separate
but equal (terpisah tapi sejajar) dan sejak itu dimulailah perjuangan persamaan hak orang kulit
berwarna di Amerika Serikat.
Louis Jordan and His Tympany Five menyebut istilah "rock and roll" dalam versi lagu
"Tamburitza Boogie" yang direkam 18 Agustus 1950 di kota New York. Sebelum Louis Jordan,
pemusik lain juga sudah menggunakan istilah "rock and roll" pada rekaman mereka, misalnya
"Rock and Roll Blues" yang direkam Erline Harris. Di tahun 1948, Wild Bill Moore sudah
merekam lagu berjudul "Rock And Roll", begitu pula Paul Bascomb yang menggunakan judul
yang sama di tahun 1947 untuk materi lagu berbeda. Di tahun 1922, Trixie Smith bahkan sudah
menulis lagu berjudul "My Man Rocks Me with One Steady Roll." Di tahun 1916, kata "rock and
roll" sudah disebut-sebut dalam lagu "The Camp Meeting Jubilee" yang direkam artis-artis yang
bernaung di bawah label rekaman Little Wonder. Lirik lagu yang dinyanyikan para penyanyi
tersebut berbunyi, "We've been rocking and rolling in your arms, in the arms of Moses".
Seorang DJ bernama Alan Freed (alias Moondog) mengadakan konser rock and roll yang
pertama pada 21 Maret 1952 di Cleveland. Konser yang diberi nama "The Moondog Coronation
Ball" dihadiri penonton dan pemusik tanpa mengenal perbedaan warna kulit. Konser terpaksa
dibubarkan setelah baru satu lagu dibawakan di atas panggung karena situasi tidak terkendali.
Ribuan penggemar berusaha mendesak masuk ke arena yang tiketnya sudah terjual habis. Konser
ini membuka mata industri rekaman akan adanya minat orang kulit putih terhadap musik orang
kulit hitam, dan minat ini tidak terbatas pada genre musik rhythm and blues saja. Rintangan ras
dan prasangka yang masih kuat di AS ternyata tidak mampu mengatasi kekuatan ekonomi pasar.
Rock and roll sukses besar di Amerika Serikat, gelombangnya terbawa Lautan Atlantik hingga
ke Inggris dan melahirkan gerakan musik British Invasion pada tahun 1964.
Sejak dilahirkan pada awal dekade 1950-an hingga awal tahun 1960-an, musik rock and roll ikut
melahirkan dansa gaya baru. Anak-anak muda merasakan ritme backbeat rock and roll yang
tidak monoton sangat cocok untuk menghidupkan kembali dansa gaya jitterbug yang sempat
populer di era big band. Demam pesta dansa rumahan dan dansa sock-hops di ruangan senam
melanda remaja Amerika. Anak belasan tahun dengan setia mengikuti acara musik American
Bandstand yang dibawakan Dick Clark di televisi agar bisa mengikuti gerakan dansa dan gaya
busana paling mutakhir. Sejak pertengahan tahun 1960-an, istilah "rock and roll" menjadi cukup
disebut "rock". Sejak itu pula secara berturut-turut muncul berbagai genre dansa, mulai dari
twist, funk, disco, hingga house dan techno.
Rockabilly
Pada tahun 1954, Elvis Presley merekam lagu hit "That's All Right (Mama)" di studio Sun milik
Sam Phillips di Memphis. Elvis memadukan unsur-unsur musik rock dan country-western yang
disebut rockabilly. Ciri khas rockabilly adalah gaya vokal seperti orang tersedak bernyanyi,
betotan bas, dan permainan gitar bagaikan sedang kejang-kejang. Elvis adalah musisi rock
pertama yang meraih status superstar.
Elvis Presley dalam "Jailhouse Rock" (1957)
Pada tahun berikutnya, Bill Haley & His Comets dengan lagu hit "Rock Around the Clock"
bagaikan mempercepat tempo penyebarluasan musik rock and roll. Lagu ini menjadi salah satu
lagu hit terbesar dalam sejarah musik. Anak-anak belasan tahun secara histeris menyerbu konser-
konser Bill Haley and the Comets hingga terjadi kerusuhan di beberapa kota. Lagu "Rock
Around the Clock" bahkan dijadikan lagu pembuka di film Blackboard Jungle yang menandai
awal kerjasama saling menguntungkan antara dunia film dan musik rock and roll. Setelah film
dirilis tahun 1955, rekaman "Rock Around the Clock" ikut laku keras, padahal penjualan lagu ini
biasa-biasa saja ketika rekaman baru diedarkan pada tahun 1954.
Lagu "Rock Around the Clock" merupakan lagu rock and roll pertama yang mencapai puncak
tangga lagu di Amerika Serikat untuk beberapa minggu, sekaligus pembuka jalan bagi lagu-lagu
lain bergenre rock and roll. Di negara-negara seperti Britania, Australia, dan Jerman, lagu ini
mendapat sambutan luar biasa di kalangan anak-anak muda. Di Australia, perusahaan rekaman
Festival Records mengedarkan singel "Rock Around the Clock" dan menjadi rekaman paling
laku di Australia pada waktu itu. Pada tahun 1957, Jerry Lee Lewis dan Buddy Holly menjadi
pemusik rock pertama yang melakukan tur ke Australia. Peristiwa ini menandai ekspansi rock
and roll sebagai fenomena global. Di tahun yang sama, Bill Haley ikut melakukan tur ke Eropa
dan memperkenalkan rock 'n' roll di benua Eropa.
Rekaman ulang
Sepanjang akhir tahun 1940-an dan awal 1950-an, dunia musik R&B diwarnai beat yang lebih
kuat dan gaya yang lebih liar. Gaya bermusik seperti ini diwakili pemusik seperti Fats Domino
dan Johnny Otis. Tempo dipercepat dan jumlah pukulan pada backbeat ditambah hingga
akhirnya musik mereka menjadi populer di rumah minum yang disebut juke joint. Sebelum
adanya Alan Freed dan DJ yang sealiran, musik orang kulit hitam masih tabu bagi stasiun radio
orang kulit putih. Walaupun demikian, pemusik dan produser rekaman yang cerdas mulai
menyadari potensi musik rock and roll sebagai lahan bisnis yang menguntungkan, dan berlomba-
lomba mengeluarkan lagu orang kulit hitam yang dimainkan kulit putih. Di lain pihak, pemusik
kulit putih menjadi jatuh cinta pada jenis musik ini dan sedapat mungkin memainkannya dalam
setiap kesempatan. Lagu-lagu hit di periode awal Elvis, seperti "That's All Right", "Baby, Let's
Play House", "Lawdy Miss Clawdy", dan "Hound Dog" adalah lagu-lagu yang pernah dibawakan
orang berkulit hitam.
Pada masa itu, pemusik berkulit putih beramai-ramai merekam ulang lagu-lagu yang pernah
dibawakan musisi berkulit hitam. Peluang melakukan rekaman ulang (cover version) terbuka
lebar dengan adanya pasal tambahan Wajib Lisensi (compulsory license) dalam Undang-undang
Hak Cipta Amerika Serikat. Menurut ketentuan yang terus berlaku hingga sekarang, rekaman
yang pernah dibawakan orang lain boleh direkam ulang dan dijual bila memenuhi syarat-syarat
tertulis. Salah seorang pemusik dengan rekaman ulang yang sukses adalah Wynonie Harris
dengan "Good Rocking Tonight". Lagu ini sebelumnya pernah dibawakan Roy Brown dengan
gaya jump blues, tapi diubah menjadi gaya rock. Pada saat bersamaan, penyanyi pop berkulit
putih juga ikut-ikutan membawakan lagu-lagu R&B milik penyanyi berkulit hitam. Sebaliknya,
penyanyi kulit hitam juga merekam ulang lagu milik penyanyi kulit putih. Wynonie Harris
membawakan lagu penyanyi kulit putih, Louis Prima berjudul "Oh Babe" di tahun 1950. Amos
Milburn ikut membawakan "Birmingham Bounce" dari Hardrock Gunter yang disebut-sebut
sebagai salah satu rekaman rock and roll pertama dari artis berkulit putih.
Pemusik kulit hitam turut diuntungkan dengan pemusik kulit putih yang memainkan lagu-lagu
mereka. Lagu-lagu dari pemusik kulit hitam menjadi terkenal, walaupun ada juga pihak yang
bersuara sumbang akibat berkurangnya pendapatan atau mempermasalahkan keaslian lagu-lagu
tersebut. Pat Boone merupakan salah satu penyanyi yang pernah dikritik karena pernah merekam
lagu-lagu Little Richard dengan gaya datar-datar saja. Setelah dimainkan pemusik berkulit putih,
lagu-lagu asli dari pemusik kulit hitam ikut menjadi populer, dan mulai diputar di radio-radio.
Little Richard sempat menyapa Pat Boone yang hadir sebagai penonton dan memperkenalkannya
sebagai "laki-laki yang membuatku jadi jutawan."
Versi rekaman ulang tidak selalu merupakan imitasi mentah-mentah dari versi pemusik kulit
hitam. Bill Haley mengubah lagu "Shake, Rattle and Roll" menjadi lagu yang energetik dan
cocok dipakai berdansa anak muda. Lagu aslinya yang dibawakan Big Joe Turner justru bercerita
tentang cinta orang dewasa dengan nada rasisme dan humor. Selain itu, gaya vokal Etta James
yang tegar dan sarkastik dalam "Roll With Me, Henry" diubah Georgia Gibbs menjadi riang dan
penuh semangat. Judulnya pun diganti menjadi "Dance With Me, Henry" agar lebih cocok bagi
pendengar yang tidak tahu lagu ini dulunya merupakan lagu balasan untuk "Work With Me,
Annie" oleh Hank Ballard.
Idola remaja
Buddy Holly, Ritchie Valens, dan the Big Bopper (J.P. Richardson) adalah perintis bintang rock
and roll idola remaja yang terus dikenang hingga kini. Ketiganya tewas pada dini hari 3 Februari
1959 dalam kecelakaan pesawat yang sedang menerbangkan mereka ke Fargo, North Dakota.
Pesawat Beechcraft Bonanza yang dicarter Buddy Holly mengalami kecelakaan sesaat setelah
lepas landas dari Mason City, Iowa. Kecelakaan ini terus dikenang orang setelah di tahun 1971
diangkat Don McLean menjadi lagu ballad "American Pie". Begitu populernya lagu ini hingga 3
Februari dikenal sebagai "The Day the Music Died" ("Hari Matinya Musik"). Eddie Cochran ikut
menyebut peristiwa ini dalam lagu "Three Stars" yang secara khusus menyebut Buddy Holly, the
Big Bopper, dan Valens.
Akhir dari era Buddy Holly, Ritchie Valens, dan The Big Bopper ditandai dengan kemunculan
penyanyi dan grup musik idola yang disukai remaja, termasuk di antaranya: The Beatles, Paul
Anka, Frankie Avalon, dan selanjutnya The Monkees.
Rock and roll Inggris
The Tielman Brothers dipercaya lebih dulu memperkenalkan musik beraliran rock sebelum The
Beatles. Aksi panggung mereka dikenal selalu atraktif dan menghibur. Mereka tampil sambil
melompat-lompat, berguling-guling, serta menampilkan permainan gitar, bass, dan drum yang
menawan. Andy Tielman, sang frontman, bahkan dipercaya telah memopulerkan atraksi bermain
gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy
Page atau Ritchie BlackmoreKepopuleran genre trad jazz di Britania Raya dan Australia
membawa serta pemusik blues ke Britania. Di tahun 1955, Lonnie Donegan membawakan lagu
"Rock Island Line" dalam irama musik skiffle, yakni sejenis musik folk yang dipengaruhi jazz
dan blues. Pemusik muda usia banyak yang tertarik dengan musik skiffle, termasuk John Lennon
dan Paul McCartney. Keduanya membentuk grup musik skiffle bernama The Quarrymen pada
bulan Maret 1957. Kelompok The Quarrymen selanjutnya secara bertahap berkembang menjadi
The Beatles. Sebagai tandingan bagi rock and roll Amerika, musisi Inggris menciptakan musik
rock and roll gaya Inggris yang selanjutnya terkenal sebagai gerakan musik British Invasion, dan
Britania Raya menjadi pusat rock and roll yang baru.
Pada tahun 1958, empat remaja Inggris menjadi terkenal sebagai Cliff Richard dan the Drifters
(selanjutnya berganti nama sebagai Cliff Richard and the Shadows). Grup ini mencetak hit
"Move It" yang dicatat dalam sejarah sebagai singel rock 'n' roll asli Inggris yang pertama,
sekaligus melahirkan genre musik baru Rock Britania (British rock). Cliff Richard
memperkenalkan beberapa perubahan besar, seperti penggunaan gitar bas listrik, dan gitaris lead
yang pertama (posisi gitaris diisi seorang virtuoso, Hank Marvin).
Panggung musik rock and roll Inggris berkembang dengan kehadiran Tommy Steele, Adam
Faith, dan Billy Fury yang berlomba-lomba meniru bintang asal Amerika. Sebagian dari mereka
menjadi populer di atas panggung berkat meniru Gene Vincent serta bintang rock and roll
Amerika yang lain. Kepopuleran mereka membuat remaja Inggris rajin mengikuti perkembangan
musik yang berpuncak pada Beatlemania.
Di awal dekade 1960-an, musik dansa yang dibawakan secara instrumental turut populer di
Inggris. Beberapa lagu yang terkenal waktu itu misalnya: "Apache" dari The Shadows, dan
"Telstar" dari The Tornados.
Sebagian besar grup musik rock yang berpengaruh dan terkenal di dunia berasal dari Britania
Raya, misalnya Black Sabbath, Led Zeppelin, The Rolling Stones, The Who, Pink Floyd, dan
Queen.
Rock alternatif
Nirvana
Sonic Youth
Arcade Fire
The Postal Service
Moonlander, Lee Ranaldo, Sonic Youth & Moodswinger, Liars
Rock alternatif (bahasa Inggris: Alternative rock, disebut juga musik alternatif atau hanya
alternatif) adalah aliran musik rock yang muncul pada tahun 1980-an dan menjadi sangat
populer di tahun 1990. Nama "alternatif" ditemukan pada tahun 1980 untuk mendeskripsikan
band-band punk rock yang tidak sesuai dengan aliran punk rock pada masanya. Sebagai jenis
musik yang spesifik, rock alternatif mempunyai sub-aliran yang bervariasi, dari musik indie yang
bermulai pada tahun 1980 dan menjadi populer pada tahun 1990; seperti indie rock, grunge,
gothic rock, dan college rock. Aliran-aliran tersebut terkonsolidasi dengan ciri khasnya masing-
masing.
Walaupun aliran alternatif terhitung sebagai aliran rock, tapi beberapa sub-alirannya terpengaruh
oleh musik rakyat, reggae, musik elektronik, dan jazz. Dalam periode tertentu, istilah rock
alternatif digunakan untuk menyebut musik rock dari band underground pada tahun 1980an,
punk rock (termasuk punk itu sendiri), dan untuk musik rock itu sendiri pada tahun 1990an dan
2000an.
Daftar isi
← 1 Pengertian
← 2 Keseluruhan
← 3 Pengaruh
← 4 Gaya
← 5 Lihat pula
← 6 Pranala luar
[sunting] Pengertian
Sebelum dikenal sebagai rock alternatif, aliran ini mempunayi banyak variasi nama yang umum
digunakan. Pada tahun 1980an di Amerika Serikat, istilah yang umum digunakan adalah college
rock (Rock Universitas). Istilah ini digunakan karena banyak mahasiswa yang menyukai aliran
musik jenis ini pada zamannya. Di Inggris, istilah yang biasa digunakan adalah indie. Walaupun
begitu, pada tahun 1985, istilah indie digunakan untuk menyebut sub-aliran dari alternatif, bukan
sekedar penggantian istilah.
Istilah "alternative rock" atau "rock alternatif" ditemukan pada tahun 1990. Walau begitu, istilah
"alternatif" sempat muncul pada pertengahan 1980an, sebuah istilah untuk "musik baru" dan
"pasca modern". Penggunaan asli istilah ini sebenarnya lebih luas daripada yang kebanyakan
dimengerti, yaitu dengan meliputi punk rock, New Wave, post-punk, dan bahkan musik pop,
juga indie. Tahun 1991, ketika penambahan kategori musik alternatif di Penghargaan Grammy
dan Penghargaan musik video MTV, akhirnya istilah "alternatif" menjadi populer dan digunakan
secara luas, bersamaan dengan suksesnya Lollapalooza.
[sunting] Keseluruhan
"Alternative rock" secara esensial adalah istilah yang digunakan untuk menyebut musik
underground yang muncul pada tahun 1980an. Band alternatif pada tahun 1980an umumnya
dimainkan di klub-klub kecil, direkam untuk label indie, dan popularitasnya menyebar dari mulut
ke mulut. Lirik yang digunakan dalam rock alternatif biasanya mengambil topik-topik sosial,
seperti penggunaan obat terlarang, depresi, dan yang berhubungan dengan lingkungan. Hal ini
merupakan sebuah pendekatan yang muncul akibat refleksi sosial dan ekonomi di Amerika
Serikat dan Inggris pada tahun 1980an dan awal 1990an.
Pada awal tahun 1980an, beberapa stasiun radio kampus di Amerika Serikat memutarkan musik-
musik rock alternatif. Rock alternatif kemudian menjadi populer di pertengahan 1980an. Namun
stasiun radio komersial belum begitu memedulikan aliran musik ini. Rock alternatif yang sering
diputar di radio-radio Inggris, biasanya oleh DJ seperti John Peel, Richard Skinner, dan Annie
Nightingale. Akhirnya, akhir tahun 1980an di Amerika Utara, stasiun radio komersial mulai
memutar lagu-lagu rock alternatif, mengawali format radio modern rock. Diluar Amerika Utara,
Double J, stasiun radio pemerintah di Sydney, Australia mulai menyiarkan rock alternatif. Tahun
1990, Double J yang sekarang dikenal sebagai Triple J, mulai menyiarkan secara nasional. MTV
juga memutar video alternatif pada tengah malam. Tahun 1986, MTV Amerika Serikat
menyiarkan program musik alternatif tengah malam, 120 Minutes.
Walaupun band-band alternatif pada tahun 1980an tidak pernah membuat album yang
spektakular, mereka menimbulkan pengaruh yang besar bagi para musisi tahun 80an. Album
Nevermind yang dibuat oleh band Nirvana pada tahun 1991 membuat rock alternatif menjadi
musik yang paling digemari dan membentuk kemapanan komersial aliran musik tersebut.
Hasilnya, rock alternatif menjadi bentuk musik rock paling populer dalam satu dekade ini dan
banyak band-band alternatif menghasilkan sukses besar. Pavement, Guided By Voices, Blonde
Redhead, Sebadoh
Dalam satu dekade pertama pada abad ke 21, aliran musik rock terus berevolusi dari awal
alternatif musik yang muncul pada tahun 1980an. Musik rock yang populer pada zaman
sekarang, terlihat dari grup modern rock seperti Linkin Park. Iri hati karena mengetahui
kenyataan bahwa aliran musik tersebut merupakan pengaruh dari rock alternatif, sebagian besar
fans menyatakan ini adalah bagian dari aliran nu metal. Bagaimanapun juga, pada tahun 2004
alternatif rock mendapat popularitas dari artis seperti Modest Mouse, Bloc Party, Enon, Liam
Finn, Blood Red Shoes dan Franz Ferdinand.
Pengaruh
← Punk rock
← Post punk
← New Wave
← Hardcore punk
Gaya
← Alternative dance
← Alternative metal
← Baggy
← Britpop
← C86
← Christian alternative rock
← College rock
← Dream pop
← Dunedin Sound
← Geek rock
← Gothabilly
← Gothic rock
← Grebo
← Grunge
← Indie pop
← Indie rock
← Jam band
← Jangle pop
← Lo-fi
← Madchester
← Math rock
← Noise pop
← Noise rock
← Paisley Underground
← Post-grunge
← Post-rock
← Post-punk revival
← Psychobilly
← Riot Grrrl
← Sadcore
← Shoegazing
← Space rock
← Indietronica
← Industrial rock
← Twee pop
Rockabilly
Rockabilly
Sumber aliran musik country, rhythm and blues
Sumber kebudayaan Awal hingga pertengahan tahun
1950-an Amerika Serikat
Alat musik yang
biasa digunakan
gitar, bas akustik, drum
Popularitas arus
utama
Populer di tahun 1950-an, sedikit
bangkit kembali di awal tahun 1980-
an.
Bentuk turunan rock and roll, surf rock, garage rock,
punk rock
Genre campuran (fusion)
psychobilly, Gothabilly, Deathcountry
Rockabilly adalah salah salah satu gaya paling awal dan paling berpengaruh dalam musik rock n'
roll yang muncul di tahun 1950-an. Elvis Presley adalah bintang rockabilly yang paling terkenal.
Walaupun hanya berlangsung singkat selama tahun 1950-an, gaya bermusik rockabilly
berpengaruh besar terhadap musik rock dan budaya populer. Pada akhir tahun 1970-an dan awal
1980-an, rockabilly bangkit kembali dan bertahan sebagai sub-budaya hingga sekarang.
Daftar isi
1 Asal-usul
← 2 Kelahiran rockabilly
← 3 Pemusik rockabilly terkenal
← 4 Referensi
← 5 Pranala luar
Asal-usul
Elvis Presley dalam film "Jailhouse Rock" (1957)
Hubungan erat antara musik blues dan musik country bisa ditelusur sejak dari rekaman lagu-lagu
country tahun 1920-an. Julukan untuk bintang musik country Jimmie Rodgers adalah blue
yodeler atau penyuara yodel bergaya blues. Lagu-lagu hit dari Jimmie Rodgers banyak yang
berirama blues, walaupun aransemen dan warna musiknya berbeda dari penyanyi blues
kontemporer seperti Blind Lemon Jefferson dan Bessie Smith.[1]
Di sepanjang dekade 1930-an dan 1940-an lahir dua warna musik baru, western swing dan
hillbilly boogie. Grup musik Bob Wills and his Texas Playboys merupakan bintang laris dari
genre musik western swing yang memadukan cara bernyanyi musik country, teknik steel guitar,
dan grup big band berirama jazz. Setelah Amerika Serikat dilanda demam boogie-woogie di
tahun 1940-an, penyanyi country seperti Moon Mullican, Delmore Brothers, Tennessee Ernie
Ford, dan Maddox Brothers and Rose mulai merekam lagu-lagu dalam warna musik baru yang
dikenal sebagai hillbilly boogie. Mereka memadukan gaya bernyanyi dan lirik musik country
yang sederhana dengan ritme bass berirama boogie.[2]
Bill Monroe adalah perintis irama musik bluegrass yang merupakan gaya baru musik country
yang terdengar sangat konservatif. Lagu-lagu Bill Monroe banyak yang berirama blues, dan
sebagian lagi berirama folk balada atau lagu irama musik parlor. Earl Scruggs adalah pemain
banjo grup musik pimpinan Bill Monroe yang memperkenalkan petikan banjo yang cepat,
sehingga musik yang dihasilkan menjadi bersemangat dan penuh energi.[3] Tempo yang cepat
juga merupakan ciri khas rockabilly ditambah pameran keterampilan memainkan alat musik.
Di awal tahun 1950-an, Hank Williams dan Lefty Frizzell yang bergaya musik honky tonk
merajai lagu-lagu yang diputar di jukebox. Tema lagu-lagunya kebanyakan tentang pesta, putus
cinta, dan ketidakadilan dalam hidup. Musik seperti ini cocok untuk kalangan pekerja yang
senang berkumpul di bar untuk melewatkan malam minggu dengan minum-minum, mencari
pacar atau teman berkelahi. Suasana meriah seperti ini ternyata lebih pas lagi kalau mendengar
musik berirama rockabilly yang memiliki ritme lebih cepat dan lirik berisi luapan emosi secara
terang-terangan. Era Hank Williams tidak berlangsung lama karena sang bintang tewas akibat
kecelakaan lalu lintas di malam tahun baru 1953. Kecelakaan ini terjadi beberapa bulan sebelum
Elvis Presley memulai rekaman di studio Sun.[4]
Elvis Presley tampil memadukan citra generasi pemberontak ditambah gaya liar dalam bermusik
Hank Williams dengan karisma remaja James Dean. Wajah tampan, pertunjukan seksi penuh
skandal, dan musik yang inovatif menjadikan Elvis sebagai idola baru di kalangan remaja. Musik
rockabilly disukai remaja karena lekat dengan citra pemberontak, seksualitas, dan kebebasan dari
belenggu formalitas yang diciptakan orang tua dan tokoh masyarakat. Elvis Presley dan genre
rockabilly merupakan perintis gaya rock n' roll yang secara khusus dimainkan orang berkulit
putih, dan sekaligus menyalakan revolusi budaya yang dampaknya masih terasa hingga sekarang.[5][1]
Pada 12 April 1954, Bill Haley masuk studio di New York untuk merekam "(We're Gonna) Rock
Around the Clock" dalam versi yang lebih berisik dari versi irama country yang pernah dicoba
sebelumnya.[6] Bill Haley sebenarnya sudah merekam lagu-lagu berirama rockabilly tiga bulan
lebih awal dari Elvis, tapi kalah terkenal. Sehubungan hal ini, penulis dari lembaga Rockabilly
Hall of Fame, Alex Fraser-Harrison mengatakan bahwa Elvis didukung staf yang lebih baik
dalam soal hubungan masyarakat.[7] Sambutan terhadap lagu "Rock Around the Clock" mulanya
cuma biasa-biasa saja, tapi segera menduduki puncak tangga lagu di seluruh dunia setelah
dijadikan lagu tema film Blackboard Jungle.[6]
Kelahiran rockabilly
Sam Phillips adalah seorang pemilik label rekaman independen bernama Sun Records di
Memphis, Tennessee. Selama beberapa tahun, pengalaman Sam Phillips terbatas pada merekam
dan mengedarkan musik yang dibuat pemusik blues dan country lokal. Selain itu, studio rekaman
miliknya disewakan kepada orang yang kebetulan lewat dan kebetulan ingin membuat rekaman
musik sebagai kenang-kenangan. Salah satu orang lewat dan ingin merekam suaranya adalah
Elvis Presley. Sam Phillips pernah berkata, "Kalau saja aku dapat menemukan penyanyi berkulit
putih dengan suara dan kepekaan orang berkulit hitam, aku bisa untung satu juta dolar." [8] Dalam
diri Elvis, Sam Phillips menemukan segalanya yang ia cari.
Elvis dipasangkan dengan musisi band lokal berirama country, gitaris Scotty Moore dan pemain
bas Bill Black. Trio ini berlatih memainkan lusinan lagu, mulai dari musik country tulen, lagu-
lagu hit Dean Martin, hingga lagu musik gospel. Pada 5 Juli 1954, mereka merasa jenuh karena
terus menerus rekaman di studio Sun dan memutuskan untuk mengambil waktu istirahat. Elvis
menghibur diri dengan memainkan lagu lama berirama blues yang segera diikuti Scotty dan Bill.
Sam terkesan mendengar blues yang mereka mainkan dan meminta agar lagu diulang dari awal.
Lagu bersejarah tersebut adalah "That’s All Right" yang direkam dan diedarkan sebagai singel
pertama Elvis pada 19 Juli 1954.
Warna musik "That's All Right" betul-betul baru, walaupun Elvis hanya menggabungkan unsur-
unsur yang sudah dikenal sebelumnya. Pemusik Carl Perkins menyebut rockabilly sebagai
"irama blues dengan beat country." Lagu "That's All Right" memang lagu blues yang dimainkan
dengan tempo bluegrass yang cepat. Permainan bas Bill Black yang lincah dan gitar lead yang
penuh perasaan dari Scotty Moore menjadi ciri khas lagu ini. Ditambah jangkauan vokal Elvis
yang luas, lagu ini sangat digemari remaja waktu itu yang sedang mengidam-idamkan
kebebasan. Selanjutnya, Elvis kembali masuk rekaman, kali ini dengan lagu berirama bluegrass,
"Blue Moon of Kentucky" yang dibawakannya dengan gaya yang sama.[1]
Lagu "Blue Moon of Kentucky" langsung disukai pendengar setelah diputar stasiun-stasiun radio
di kawasan Memphis. Setelah masuk tangga lagu lokal, lagu ini mulai diputar di berbagai stasiun
radio di daerah Selatan. Pendengar ternyata tidak bisa mengenali warna kulit penyanyi lagu
"Blue Moon of Kentucky" hanya dari mendengar suaranya saja. Penggemar terbesar lagu ini
ternyata datang dari pendengar stasiun radio berirama country. Pada waktu itu, orang masih
belum tahu bagaimana harus menyebut nama jenis musik ini. Elvis menyebut musiknya sebagai
The Hilbilly Cat dan King of Western Bop. Nama "rockabilly" diperkenalkan kemudian dan
ternyata terus melekat hingga sekarang. Hingga di tahun berikutnya, Elvis masih merekam 4
buah singel lagi untuk studio Sun. Semuanya direkam Elvis dengan resep yang sama, campuran
blues dan country. Lagu-lagu Elvis menjadi standar gaya rockabilly dengan ciri khas berupa
"tempo tinggi" dengan betotan bas, petikan gitar penuh perasaan, permainan gema, dan sering
meneriakkan "Go man go". Ciri khas lain adalah vokal yang sangat emosional dan energetik,
seperti orang tersedak atau gagap bernyanyi, atau suara yang terjun dari falseto ke bass dan
sebaliknya.[9] [10]
Pemusik rockabilly terkenal
Setelah Elvis Presley menjadi sangat terkenal, perusahaan rekaman Sun menjual kontrak dengan
Elvis kepada RCA Victor seharga AS$40 ribu. Uang tersebut dipakai Sam Phillips untuk
melakukan perluasan dan renovasi studio rekaman. Dari studio Sun kemudian lahir bintang-
bintang seperti:
← Carl Perkins
Penyanyi dari label rekaman Sun yang berhasil meraih penjualan di atas satu juta kopi dengan
lagu "Blue Suede Shoes". Karier Carl dan band pengiringnya hancur bersama kecelakaan lalu
lintas ketika sedang menuju New York untuk tampil di televisi. Sewaktu Carl dan rekan sedang
dirawat berbulan-bulan di rumah sakit, "Blue Suede Shoes" melejit di tangga lagu dan turun lagi
secara pelan-pelan. Carl Perkins berhasil sembuh, namun tidak lagi pernah berhasil menciptakan
lagu hit.
← Jerry Lee Lewis alias "The Killer"
Jerry perlu menjual semua telur-telur dari peternakan ayam milik ayahnya di Ferriday, Louisiana
supaya bisa ikut audisi di studio Sun. Warna permainan piano Jerry Lee Lewis sangat unik dan
aksi panggungnya sangat keterlaluan. Setelah menjual rekaman sebanyak 4 juta kopi, Jerry
diasingkan para penggemar karena menikahi keponakannya sendiri yang berusia 13 tahun.
← Roy Orbison
Penyanyi ini memulai karier sebagai penyanyi rockabilly di studio Sun, walaupun nantinya lebih
dikenal dengan lagu-lagu ballad produksi Monument Records di awal tahun 1960-an.
← Johnny Cash
Pesaing Elvis sang raja rock n' roll, Johnny Cash sering disebut "pangeran rockabilly". Musik
Johnny Cash terkenal sederhana dan mudah dimengerti banyak orang. Salah satu lagunya yang
menjadi klasik adalah "Folsom Prison Blues".
Selain bintang rockabilly asal studio Sun masih banyak lagi penyanyi rockabilly lain yang
berhasil menciptakan lagu hit, dan menjadi panutan pemusik rock generasi berikutnya. Beberapa
di antaranya tewas di usia muda.
← Buddy Holly asal Lubbock, Texas
Buddy Holly adalah penulis lagu sekaligus gitaris berbakat, dan vokalis yang unik. Sebagian besar
lagu-lagunya yang menjadi hit adalah hasil ciptaan sendiri, misalnya "That'll Be the Day" dan
"Peggy Sue". Buddy Holly tewas dalam kecelakaan pesawat tahun 1959, tapi rekamannya terus
populer (terutama di Inggris), dan menjadi inspirasi bagi pemusik lain.[11]
← Johnny Burnette dan Rock‘N’ Roll Trio asal Memphis
Ketika Elvis sudah mulai populer, Johnny Burnette dan rekan-rekan sebaya berhasil masuk dalam
acara televisi pencari bakat, "Original Amateur Hour" yang dipandu Ted Mack. Rekaman Johnny
Burnette yang berirama rockabilly ternyata tidak ada yang sukses. Burnette justru sukses dengan
lagu-lagu pop seperti "You're Sixteen" dengan target remaja belasan tahun. Burnette tewas
tenggelam sewaktu kapal kecilnya ditabrak kapal lain di tahun 1964.[12]
← Gene Vincent
Kostum kulit berwarna serba hitam, lagu-lagu bertema seks, dan hal-hal berbau bahaya
menjadikan Gene Vincent sebagai moyang penampilan para rocker. Anggota band pengiringnya,
the Blue Caps juga terdiri dari pemusik berbakat. Setelah mencatat penjualan di atas 1 juta kopi
di AS dengan "Be-Bop-A-Lula" dan "Woman Love", kepopulerannya memudar. Di Eropa, Vincent
terus populer hingga meninggal akibat sakit lambung di tahun 1971.[13]
← Eddie Cochran
Seperti halnya Chuck Berry, lagu-lagu Eddie Cochran mengangkat pengalaman masa remaja
secara jenaka. Eddie adalah gitaris sekaligus penulis lagu berbakat dengan lagu-lagu hit seperti
"Summertime Blues", "C’mon Everybody", "Sittin’in the Balcony", dan "Something Else". [13] Di
tahun 1960, Eddie mencatat sukses dalam tur bersama Gene Vincent di Inggris, tapi mengalami
kecelakaan dan tewas sewaktu menuju bandar udara hendak pulang ke Amerika.[13]
← Rick Nelson
Lusinan lagu Rick Nelson menjadi hit di akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Lagu
"Hello Mary Lou", "Lonesome Town", "Travelin' Man", dan "Poor Little Fool" dikerjakan Rick
Nelson bersama pemusik aliran rockabilly ternama seperti Johnny Burnette dan James Burton.
Setelah tahun 1964, Rick Nelson hanya berhasil mencetak dua lagu hit, namun terus berusaha
memenangkan hati penggemar di dua dekade selanjutnya. Rick Nelson tewas dalam kecelakaan
pesawat di tahun 1985.[14]
Aliran rockabilly tidak selalu didominasi pria. Wanita penyanyi rockabilly seperti Wanda
Jackson, Janis Martin, Jo Ann Campbell, dan Alys Lesley sempat mencatat hit kecil-kecilan dan
melakukan tur. Walaupun demikian, lagu-lagu mereka tidaklah sepopuler penyanyi rockabilly
pria. Pengaruh wanita penyanyi rockabilly di masa itu nantinya baru terasa berpuluh-puluh tahun
kemudian ketika Becky Hobbs, Rosie Flores, dan Kim Lenz membangkitkan kembali rockabilly.[15]
Di Amerika Serikat, musik rockabilly mencapai puncak kepopuleran sepanjang tahun 1956 dan
1957, tapi praktis tidak disiarkan lagi di radio setelah tahun 1960. Musik rockabilly bertahan
agak lebih lama di Inggris hingga di pertengahan tahun 1960-an.
Jazz adalah musik abadi. Lahir pertama kali di daratan Amerika tepatnya di New Orleans,
Louisiana pada akhir abad ke-19. Pertama kali dianggap sebagai musik kaum budak, karena
jazz berakar dari musik blues yang berkembang di bagian selatan Amerika Serikat, daerah
yang kala itu masih mempekerjakan budak yang berasal dari Afrika. Tetapi sekarang ini jazz
bahkan dianggap sebagai musik kaum “berada” karena penyebarannya yang sangat cepat
di luar Amerika.
Jazz sering didefinisikan : A genre of American music that originated in New Orleans circa
1900, characterized by strong, prominent meter, improvisation, distinctive tone color &
performance techniques, and dotted or syncopatted rhytmic patterns.
Sebagai suatu genre musik, jazz ternyata telah mengambil tempat dalam sejarah musik
dunia. Dulu jazz dianggap sebagai musik yang bikin pusing kepala, (sangat) susah
dimengerti, dan membosankan. Tetapi sekarang, dengan berbagai jenis aliran dalam jazz
yang sangat jauh berbeda dengan ketika pertama kali muncul, jazz telah mampu menyihir
jutaan penggemar di seluruh dunia. Bahkan anak-anak muda-pun mulai banyak yang
menggemari jazz.
Dari berbagai literatur (dan juga situs internet) yang memuat tentang jazz, kita dapat
melihat berbagai aliran-aliran dalam jazz, sejak pertama kali muncul di New Orleans sampai
perkembangannya sekarang ini. Mungkin tulisan ini kurang informatif dalam membahas
tentang jazz tetapi setidaknya dapat memberikan gambaran seperti apa musik jazz itu.
Berbagai aliran jazz yang ada antara lain :
1. Ragtime
Asal muasalnya musik jazz. Musik yang menyerupai musik afrika dengan beat dan tone yang
menyerupai musik asli afrika. Vibrant, enthusiastic, and extemporaneous adalah ciri-ciri
yang dapat dikenali dari ragtime. Tokoh-tokohnya antara lain Scott Joplin dan Ben Harney.
2. Classic Jazz
Sering disebut dengan “New Orleans Style”. Aslinya berupa brass band yang ditampilkan di
acara dance dan pesta-pesta diakhir tahun 1800-an dan awal 1900-an. Instrument musical
dilengkapi dengan clarinet, saxophone, cornet, trombone, banjo, bass, guitar, drum dan
piano. Improvisasi sangat ditekankan dalam permainannya dan aransemen musikal dapat
berbeda dari setiap penampilannya.
3. Hot Jazz
Jazz jenis ini dicirikan dengan penyanyi solo yang berimprovisasi, struktur melodi yang khas,
dan biasanya mempunyai klimaks yang emosional dan “hot”. Rhytm sectionnya biasanya
diiringi oleh gitar, bass, banjo, dan drum yang meningkat pelan-pelan sehingga mencapai
klimaks (crescendo). Tokoh utama dari aliran ini, siapa lagi kalau bukan Louis Armstrong.
4. Chicago Style
Chicago menjadi pusat kelahiran aliran ini yang inti utamanya adalah “inventive player”.
Dikarakteristikkan dengan aransement yang inovatif dan harmonis, dan teknik pemainnya
yang tinggi. Tokoh-tokoh utamanya antara lain Benny Goodman, Bud Freeman, Edie
Condon, dan Gene Krupa.
5. Swing
Tahun 1930-an menjadi awalnya swing. Karakteristik utamanya : robust and invigorating.
Swing juga sering dikatakan musik dance. Walaupun bermain secara kolektif, sebuah band
swing dapat menunjukkan performansi solo untuk mengimprovisasi melodi utamanya.
Tokohnya banyak tapi yang sering dijuluki sebagai The King of Swing adalah Benny
Goodman.
6. Kansas Style
Aliran ini lahir pada masa The Great Depression sekitar tahun 1920-an dan 1930-an di kota
Kansas, USA. Karakteristiknya adalah gaya yang sangat soulful dan blues. Tokohnya antara
lain Charlie Parker.
7. Gypsy Jazz
Aslinya diperkenalkan oleh gitaris Perancis, Django Reinhardt. Sering dipengaruhi oleh musik
rakyat (folk music) dari eropa timur. Sering juga dikenal dengan nama Jazz Manouche. Ciri
utamanya adalah : languid, seductive feel, yang dikarakteristikkan dengan “quirky
cadences” dan “driving rhytms”.
8. Bebop
Berkembang di awal tahun 1940-an. Masih mengandalkan improvisasi, dalam bop seorang
soloist bebas mengeksplorasi kord selama masih dalam struktur kord yang ada. Bebop
berbeda dari swing, dan terlebih lagi musik dance. Bebop juga menjadi dasar bagi inovasi-
inovasi dari musik jazz. Playernya antara lain : Charlie Parker (saxophon) dan Dizzi Gillespie
(trumpet).
9. Mainstream
Lahir kembali dari aliran musik jazz yang tidak terlalu mengikat pada akhir 1970-an dan
awal 1980-an. Aliran ini sering disebut Modern Mainstream atau Post Bop, dan
mempengaruhi aliran musik yang lain seperti Cool Jazz, Classic, dan Hardbop. Mainstream
juga sering diklasifikasikan sebagai aliran jazz yang tidak terlalu berhubungan dengan aliran
historis dari musik jazz.
10. Vocalese
Sering disebut dengan jazz vokal. Mengkombinasikan lyric dan musik dalam suatu solo
instrumental. Secara nature adalah bop, tapi diutamakan adalah nyanyian solo diiringi grup
musik kecil atau ensembel. Playernya antara lain : Eddie Jefferson dan Jon Hendricks.
11. Cool
Sering dikatakan sebagai “campuran” bebop dan swing jazz. Aliran ini terbentuk akhir 1940-
an dan merupakan “anak kandung” bebop yang menggabungkan swing dalam tone yang
harmonik dan dinamis. Dijuluki juga “West Coast Jazz”, karena inovasinya banyak berasal
dari pantai barat USA, terutama kota Los Angeles.
12. Hard Bop
Salah satu aliran lain dari jazz, yang merupakan anak dari aliran bebop. Melodi pada
hardbop lebih bernuansa “soulful” dibandingkan bebop, dan terkadang dipengaruhi tema-
tema musik Rhytm & Blues dan musik Gospel. Salah satu inovatornya adalah pianis Horace
Silver.
13. Bossa Nova
Campuran dari West Coast Cool, European Classical Harmonies, dan rhytm Samba Brasil.
Sering disebut dengan nama Brasillian Jazz, dan berkembang di Amerika sekitar tahun 1962.
Playernya antara lain Joao Gilberto, Antonio Carlos Jobim, dan di Amerika adalah Charlie
Byrd dan Stan Getz.
14. Free Jazz
Kadang disebut juga dengan “Avante Garde”. Solis dari free jazz bereksperimen dengan
bebas (free) terhadap musiknya. Ornette Coleman dan John Coltrane adalah contohnya.
15. Soul Jazz
Berasal dari Hardbop yang cukup terkenal di awal 1960-an. Berimprovisasi dengan chord
progression, sama seperti bop. Tokohnya antara lain Horace Silver dengan piano Hammond-
nya.
16. Groove
Sering disebut “of-shoot of Soul Jazz”. Groove sering menggunakan tone-tone dari musik
blues dengan fokus terutama pada rhytms. Musik ini bernuansa gembira dan sering
menyentuh emosi pendengarnya untuk dance, sedangkan blues lebih lambat. Improvisasi
solo jarang digunakan dan lebih mengandalkan musik kolektif.
17. Fusion
Aliran ini merupakan campuran antara “jazz improvisation” dengan energi dan rhytm dari
musik rock. Walaupun demikian, terkadang pencampuran ini sering dianggap merupakan
bagian dari musik rock dan bukan jazz. Aliran ini juga merupakan semacam
“pemberontakan” musisi jazz, khususnya aliran hardbop terhadap “puritan jazz”, yang
seakan-akan menahbiskan bahwa jazz haruslah seperti yang sudah ada.
18. Afro-Cuban Jazz
Sering disebut dengan nama Latin Jazz. Merupakan kombinasi dari improvisasi jazz dan
rhytm musik latin. Instrumen musik yang digunakan sama dengan instrumen musik jazz
pada umumnya, tetapi lebih terpusat pada rhytm section dari instrumen conga, timbale,
bongo dan instrumen latin lainnya. Tokohnya antara lain Arturo Sandoval, Poncho Sanchez,
dan Chucho Valdes.
19. Acid Jazz
Acid Jazz sering dikatakan bukanlah genre musik jazz, karena keterikatannya yang lemah
dengan sejarah musik jazz. Awalnya adalah musik dance British. Yang kemudian
dikombinasikan dengan musik klasik jazz, Funk 70-an, Hip-hop, Soul dan musik latin, dimana
yang menjadi fokus adalah musik instrumentalnya dan bukan lirik. Akhirnya menghasilkan
musik yang kaya dgn improvisasi musik yang kesannya “campur baur”, dan sering disebut
Acid Jazz. Acid Jazz adalah Jazz.
20. European Jazz
Di akhir abad 20, musisi jazz Perancis dan negara-negara Skandinavia merasa bahwa
ekspresi musik jazz amerika telah kehilangan “rasa”-nya di jaman sekarang ini. Itulah awal
mereka menciptakan style baru yaitu European Jazz. Seperti Acid Jazz, european jazz
berakar pada musik dance, dan mengkombinasikan dgn elemen-elemen house music (musik
disco dgn basic Funk). Suara yg dihasilkan lebih bernuansa digitaly dan electronicaly dan
terasa kontemporer. Tokohnya antara lain Bugge Wesseltoft, Nils Petter Molvaer, dan Martial
Solal.
Itu hanya gambaran sekilas tentang aliran-aliran dalam musik jazz yang diambil dari
berbagai literatur musik jazz. Banyak juga tokoh-tokoh penting dalam musik jazz yang tidak
ada dalam ringkasan diatas. Sekarang ini sudah banyak musisi dan vokalis baru jazz,
misalnya Jammie Cullum, Renee Olstead, dan lain-lain, yang membuat batasan-batasan
dalam aliran musik jazz sudah mulai kabur. Walaupun demikian, intinya bukanlah aliran itu
sendiri, tetapi Jazz yang sekarang ini sudah mendunia.
Black metal
Black Metal
Sumber aliran Thrash Metal, Heavy Metal
Sumber kebudayaan Eropa, dari Skandinavia
pertengahan 1980an
Alat musik yang biasa
digunakan
Gitar - Bas gitar - Drum
Kibor
Popularitas arus utama Underground
Subgenre
NSBM, Symphonic black metal, Viking Metal,
Genre campuran (fusion)
Blackened death metal, Folk metal, Melodic black metal
Topik lainnya
Band-band
Black metal diawali oleh band Venom pada tahun 1982 lewat album berjudul Black Metal. lalu
diikuti oleh band-band seperti Bathory, Mayhem, Mercyfull Fate, Hellhammer/Celtic Forst.
semua band ini ter-Influence Venom. Band Black metal masih cenderung bermain Thrash metal.
Pada awal 80an sampai 90an, Black metal sangat berkembang di daerah Skandinavia oleh band
diatas tadi. Jenis musik metal ini juga termasuk jenis metal underground. Black metal
mempunyai Sub-genre bernama NSBM , Neo Nazi Black metal dua komunitas tersebut termasuk
yang berpengaruh di komunitas Underground.
Band yang terkenal dari jenis musik ini adalah Dimmu Borgir, Cradle of Filth, Dark Funeral,
Emperor dan Immortal
Daftar isi
← 1 Karakter Black Metal
o 1.1 Gitar
o 1.2 Drum
o 1.3 Lirik, Vokal
o 1.4 Keyboard
o 1.5 Performa
← 2 Gelombang Pertama
← 3 Lihat pula
← 4 Pranala luar
Karakter Black Metal
Berikut ini gaya dan ciri-ciri permainan band-band Black Metal:
Gitar
← Cepat, di dalam Rhytm gitar yang cepat, terselip melodi gitar yang samar-samar dan lama-lama
berubah menjadi Alternate picking dan tremolo pick
← Distorsi yang banyak memainkan Power chord.
← Seteman gitar sama persis seperti Death metal. Di Chord D atau Chord C atau lebih rendah lagi.
Drum
← Double bass drum sangat tipis jika dimainkan, sangat bertenaga, kadang bersama-sama dengan
pukulan Snare Drum dengan gaya meledak-ledak (hentakan keras). Kadang kita hanya akan
mendengarkan bass drum yang berbunyi sedetik.
← Kadang, drum juga bisa bermain sangat lambat, Tergantung suasana musik.
← Bahkan ada kalanya band-band seperti Burzum atau Xasthur sering tidak menggunakan drum
dibeberapa lagu.
← Beberapa band menggunakan drum mesin untuk performa lebih baik.
Lirik, Vokal
← Lirik dinyanyikan dengan jelas. Bernuansa kikir, setan yang mengingatkan kepada penyiksaan,
dan ini sudah menjadi standar band-band Black Metal.
← Ada yang dinyanyikan bersatu seperti simponi. Lalu band-band Black metal menamakanya
Symphonic Black Metal
← Banyak juga yang sering dinyanyikan laki-laki dan perempuan seperti lagu-lagu simponi
Gregorian.
← Sering ada efek di vokalnya dan membuat suara seperti Atmospher.
← Lirik sering mengambil kata-kata yang berbau setan, penyembahan berhala, dewa-dewa kuno,
tema gaib yang mengutuk agama Kristen (Anti Kristus).
← Lirik bertema perang, udara dingin, kegelapan, hutan, dan lingkungan alami di eropa.
← meminum darah segar membuat suara menjadi lebih serak atau hanya sebagai atribut aliran
Keyboard
← Biasanya setingan keyboard, biola, choir, dan organ menyerupai setelan musik gereja supaya
meniru suara Kathedral dan orkestra yang terasa sejuk, dingin, samar dan menyedihkan.
Performa
← Tidak suka bermain live dan lebih cenderung bermain gaya. Beberapa band Black Metal seperti
Darkthrone menolak untuk bermain live. Banyak juga solo Black Metal seperti Clandestine Blaze,
Burzum, Leviathan dan Xasthur juga menolak bermain live karena mereka terdiri dari 1 anggota.
Tetapi satu band seperti Satanic Warmaster, bermain bersama musisi ekstra secara khas
demi/untuk maksud kinerja live.
Jumlah band dengan seorang line-up penuh, seperti Borknagar, Immortal, Emperor, Cradle Of
Filth, Gorgoroth, Neurotic of Gods, Nosferatu, Ritual Orchestra, Impiety dan Dark Funeral
memainkan konser langsung.
← Rata-rata band ingin terlihat tampil se-mengerikan mungkin.
← Kebanyakan band mengecat muka mereka menyerupai mayat (Corpse Paint), dan ini telah
menjadi standar musik Black Metal.
Gelombang Pertama
Bibit Black Metal ditanam diawal 80'an yang dikenal sebagai "Gelombang Pertama", ilham
paling awal diawali oleh band-band dari Inggris. Lewat band dari britania raya, Venom lewat
album debutnya 'Welcome to Hell. Setelah perpecahan dari NWOBHM Metal lebih cenderung
mengalami masa dimana band-band lebih mementingkan masa depan gaya dari pada
suara/sound.
Gaya pakaian/busana seragam bisa juga mirip yang dipunyai band-band Black Metal; Pantalon
kulit, spiked aksesori pergelangan, dll. Personil band juga bisa memakai nama-nama samaran
seperti yang dipakai oleh band tersebut: Venom, Mayhem, Graveland, Godkiller, dll.
Sejarah Musik Dangdut
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari
musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-
unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus
politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya
penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang
dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk
musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.
Penyebutan nama “dangdut” merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut
gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam
sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas
pekerja saat itu.
Dari musik Melayu ke Dangdut
Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan
sentuhannya.
Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli
menggunakan alat musik seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan gong. Pada tahun
1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli
dari Sumatera (sekitar Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu.
Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-
grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja),
Ellya (dengan gaya panggung seperti penari India), Husein Bawafie sang pencipta Boneka dari India, Munif
Bahaswan, serta M. Mashabi (pencipta skor film “Ratapan Anak Tiri” yang sangat populer di tahun 1970-an).
Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar
di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-
an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat
dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya.
Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap
budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, terompet,
saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya.
Mandolin juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa
pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang ‘pertempuran’ bagi musik dangdut dan musik rock dalam
merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser ‘duel’ antara Soneta Group dan God Bless. Praktis
sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya.
Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi “dangdut humor” yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar
Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan
mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun
2000-an, oleh Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB).
Bangunan lagu
Meskipun lagu-lagu dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain secara mudah, bangunan sebagian besar
lagu dangdut sangat konservatif, sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan
lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada beberapa lagu masa 1960-an seperti Burung Nuri dan Seroja. Lagu
dangdut juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat
mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.
Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau
mandolin. Panjang intro dapat mencapai delapan birama.
Bagian awal tersusun dari delapan birama, dengan atau tanpa pengulangan. Jika terdapat pengulangan, dapat disela
dengan suatu baris permainan jeda. Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang isi lagu, situasi yang dihadapi
sang penyanyi.
Lagu dangdut standar tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda
dengan bagian pertama. Sebelum memasuki bagian kedua biasanya terdapat dua kali delapan birama jeda tanpa
lirik. Bagian kedua biasanya sepanjang dari dua kali delapan birama dengan disela satu baris jeda tanpa lirik. Di akhir
bagian kedua kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama. Lirik bagian kedua biasanya berisi
konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab
situasi itu.
Setelah bagian kedua, lagu diulang penuh dari awal hingga akhir. Lagu dangdut diakhiri pada pengulangan bagian
pertama. Jarang sekali lagu dangdut diakhiri dengan fade away.
Interaksi dengan musik lain
Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan mempengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer
pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan
hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang
masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut.
Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Demikian pula yang terjadi dengan
musik-musik daerah seperti jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal sebagai suatu bentuk
musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin.
Mudahnya dangdut menerima unsur ‘asing’ menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang
banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latin. Kopi Dangdut, misalnya, adalah
“bajakan” lagu yang populer dari Venezuela.
Dangdut dalam budaya kontemporer Indonesia
Oleh Rhoma Irama, dangdut dijadikan sebagai alat berdakwah, yang jelas terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya dan
dinyatakan sendiri olehnya. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu polemik besar kebudayaan di Indonesia pada
tahun 2003 akibat protesnya terhadap gaya panggung penyanyi dangdut dari Jawa Timur, Inul Daratista, dengan
goyang ngebor-nya yang dicap dekaden serta “merusak moral”.
Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut
dalam perayaan Sekaten di Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya
yang dinilai terlalu “terbuka” dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu
perayaan keagamaan.
Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas
bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya.
Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari nafas ini.
Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa.
Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika Basofi Sudirman, pada saat itu sebagai fungsionaris Golkar,
menyanyi lagu dangdut.
Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari
kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi. Panggung dangdut
dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu
dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai “radio dangdut”
juga mudah ditemui di berbagai kota.
Tokoh-tokoh
Berikut adalah nama-nama beberapa tokoh penyanyi dan pencipta lagu dangdut populer yang dibagi dalam tiga
kelompok kronologis, sesuai dengan perkembangan musik dangdut.
Pra-1970-an
Husein Bawafie
Munif Bahaswan
Ellya
A. Harris
M. Mashabi
Said Effendi
Johana Satar
Hasnah Tahar
1970-an
A. Rafiq
Rhoma Irama
Elvy Sukaesih
Mansyur S.
Mukhsin Alatas
Herlina Effendi
Reynold Panggabean
Camelia Malik
Ida Laila
Setelah 1970-an
Vetty Vera
Nur Halimah
Hamdan ATT
Meggy Zakaria
Iis Dahlia
Itje Tresnawaty
Evie Tamala
Ikke Nurjanah
Kristina
Cici Paramida
Dewi Persik
Inul Daratista
Revolusi Dangdut
Dangdut merupakan identitas bangsa indonesia. dangdut berakar dari musik melayu pada tahun 1940-an. kemudian
ber-evolusi menuju bentuk kontemporer karena terpengaruh unsur-unsur musik India dan Arab. pada tahun 1960-an
masuklah pengaruh barat dengan masuknya beberapa alat musik modern berupan gitar litrik. kemudian pada dekade
70′an oleh Rhoma Irama, musik dangdut mengalami evolusi besar-besaran, bersama Soneta dia mengawinkan
irama melayu dan musik rock bahkan beberapa genre lain yang ahirnya membuat evolusi musik yang dibangun
Rhoma Irama mendapatkan banyak perhatian masyarakat Indonesia.
Kehadiran Rhoma dalam sejarah musik dangdut di Indonesia memang sangat fenomenal, ratusan lagu telah
dilahirkan dari tangannya. “Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena
semua menyukai lagu Rhoma,” begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.
Perkembangan musik dangdut dan eksistensi Rhoma seakan berbanding lurus. Rhoma mulai vakum dari dunia
dangdut sekitar tahun 90′an karena terjun ke politik, sejak saat itu tidak banyak lagu dangdut baru yang diciptakan
oleh seniman dangdut indonesia setiap tahunnya, bahkan tahun mulai tahun 2000 hingga ahir 2008 , lagu-lagu baru
yang muncul nyaris sebagian besar adalah musik lama yang di arransemen ulang (termasuk sebagian besar lagu
Rhoma) dan musik pop yang di (paksakan di) buat dangdut.
kecintaan bangsa indonesia terhadap dangdut seperti seorang yang merantau merindukan kampung halaman,
seakan tidak banyak tersembuhkan, karena lagu-lagu dangdut yang ada sekarang, sudah sering terdengar hanya
berbeda pada beberapa bagian musik saja.. selbihnya sama.
pada awal tahun 2009 ini, ternyata kerinduan akan sebuah rasa baru yang lain seakan mulai terobati, paling tidak
ada harapan baru terhadap perubahan musik dangdut yang monoton sekarang ini. ya.. Ridho Roma, adalah jawaban
dari semua kerinduan itu, walaupun masih sangat ‘hijau’ dalam dunianya namun kehadiran Rhoma sang arsitek
jenius, sekaligus ayahnya yang berada dibelakangnya telah memberikan kekuatan tersendiri.
bila memperhatikan musik yang dibawa Ridho Roma, seakan ada rasa baru dalam dangdut, yaitu unsur musik
dominan pada saat ini dan rasa dangdut yang unik, sama seperti perubahan yang dibawa Rhoma pada jam
jamannya dulu yaitu melayu dan rock sebagai unsur musik yang berpengaruh pada saat itu.
fresh, elegan, energik dan muda… itulah image awal yang saya tangkap dari Ridho dan Sonet-2, bahkan Rhoma
sengaja memberikan nama grup musik itu dengan sebutan Band, bukan OM.
inilah era baru musik dangdut, perubahan memang dibutuhkan dalam musik ini, karena hidup juga berubah dan
Ridho bersama sonet-2 adalah harapan perubahan itu.
Jazz blues
Jazz
Sumber aliran Blues dan musik marching band Eropa
Sumber
kebudayaan
Afrika Barat; musik Afrika-Amerika era
1910-an, New Orleans.
Alat musik yang
biasa
digunakan
Gitar – Gitar bass – Saksofon – Trombon –
Piano – Klarinet – Terompet – Double bass
– Drum – Vokal
Popularitas
arus utama
Sporadis; kebanyakan dalam bentuk pop
seperti swing; juga semakin berpengaruh
dalam bentuk-bentuk musik populer
seperti yang dinamakan "perpanjangan
jazz", misalnya rhythm and blues, soul, neo
soul, quiet storm, cool jazz, dan smooth
jazz
Bentuk turunan Jazz Latin – Swing – Mini-jazz
Subgenre
Avant-jazz – Bebop – Chamber jazz – Cool jazz – Creative
jazz – Dixieland – Free jazz – Gypsy jazz – Hard bop – Jazz
fusion – Milo jazz – Modal jazz – M-Base – Smooth jazz –
Soul jazz – Trad jazz
Genre campuran (fusion)
Acid jazz – Calypso jazz – Jazz blues – Jazz fusion – Jazz rap –
Nu jazz – Smooth jazz
Versi-versi regional
Australia – Brasil – Belanda – Perancis – India – Italia –
Malawi – Britania Raya
Topik lainnya
Standar Jazz – Royalti Jazz
Musisi
Band – Bassis – Klarinetis – Penabuh drum – Gitaris –
Pemain organ – Pianis – Trombonis – Peniup terompet
Jazz blues merupakan aliran musik yang mengkombinasikan musik Jazz dan Blues .
Seperti halnya ragtime blues punya andil dan pengaruh besar pada perkembangan Jazz . Amat
expresiv didominasi gaya vokal yang tradisional, lagu blues menampilkan cerita dan emosi dari
Afro-Amerika diawal abad 20 . Blues tidak hanya tipe musik tapi juga bentuk pola pikir dan
jalan hidup bagi banyak Afro-Amerika diera itu .
Rumit dan tersebar luas keseluruh dunia yang pasti amat tidak kaku . Jazzy blues vokalis diakhir
40an sampai awal 60an berpadu dengan instrumentalis jazz besar tahun 50an dan awal 60an .
Perilaku seperti ini terus ditampilkan sampai sekarang dalam kebangkitan seperti oleh Harry
Connick Jr., Diana Krall dan Wynton Marsalis.
Lagu blues umumnya berisi kalimat dengan lirik 3 baris (three-line stanze) .
Baris pertama diulangi 2 kali rhytem yang ketiga membentuk bersama yang tadi (bentuk aab) .
Melody tampil biasanya pada pengembangan chord 12-bar berisikan tiga bangunan chords
pertama not keempat dan kelima diskala besarnya . Tiga chords ini ditulis dengan huruf Romawi
(I, IV, dan V) . Bentuk suara yang nyata dari melody blues ada disebagian besar bagian yang
seharusnya menggunakan notasi diluar skala besar pada umumnya disebut "blue notes" .
Salah satu tipe awal jazz yang sering melakukan pergerakan repetisi harmoni [sebuah
pergerakan chords] berisi 12 bars dengan 44 yang mana di 4 bar pertama amat kuat (chord
berdasar pada nada pertama diskala dari tangga naa) . bar 5-8 kurang dominan (chord berdasar
pada nada keempat dari skala tangga nada) . bar 9-10 kembali dominan (chord berdasar pada
nada kelima dari skalanya) . dan bar 11-12 dimainkan dengan kuat lagi . Blues ada dibagian
pokok "blue" notes umumnya dinada ketiga dan ketujuh diskalanya . Chords ketujuh sangat
umum (chords dengan kekuata ketiga, dominan dan note ketujuh) sebagaian penggunaan dari
belokan pola titi nada . Blues cenderung lebih lambat dan kadang berkharakter sedih . Aslinya
blues dimainkan dengan jumlah instrumen yang sedikit sekali . Diwaktu sekarang bisa jadi
instrumental lebih banyak .. Blues pertama yang dupublikasikan adalah Memphis Blues oleh
bapaknya blues, W.C. Handy .
Terminologinya juga merujuk semua lagu yang menerapkan perubahan chord blues 12-bar yang
dimainkan dengan gaya jazz dibanding dengan gaya tradisional blues . Musik Blues mempunyai
pengaruh besar pada perkembangan jazz dan seperti komposisi -- "jazz blueses" – amat sangat
umum di repertoar repertoar jazz . (Dipenambahan pada progresi chord pemusik jazz meminjam
banyak alat & teknik dari gaya blues seperti blue note susunan melodi seperti blues dan blues
riffs (celahpatahan)) . Jazz blues akan sering menampilkan sesuatu yang lebih rumit atau dengan
kata lain cara memperlakukan harmoni lebih rumit dibandingthan blues tradisional . tapi ciri
dasar dari progresi 12-bar standar masih dapat terlihat . Satu cara yang umum digunakan musisi
jazz menyempurnakannya melalui penggantian chord sebuah chord diperubahan aslinya dapat
digantikan satu atau lebih chords dengan yang serasa atau fungsi tapi yang ditambahkan suatu
warna yang lain atau hanya menambahkan saja (jadi secondari gitulah) singkat katanya
pergerakan harmoni dalam semua rentang dari semua pergerakan harmoni yang ada .
(Contoh penting dari dari bar ke 9 dan ke 10 dimana biasanya pergerakan blues V --> IV, hampir
pasti digantikan oleh gaya jazz dari perubahan cycle-of-fifths . ii minor --> V . Bentuk bar blues
ke 12 di Bb sering menjadi Bb7 Eb7 Bb7 Bb7
Eb7 Edim7 Bb7 Dm7-G7
Cm7 F7 Dm7-G7 Cm7-F7
Ketika tiap potongan mewakili ketukan baru, pada jazz blues. Perubahan penting termasuk
Edim7, yang mengkreasikan pergerakan, dan iii-VI-ii-V berubah secara halus, bahan penting
bagi jazz.)
Umumnya vokalis blues menemani dirinya sendiri dengan gitar atau bernyanyi dengan
didampingi instrument seperti gitar, piano, harmonica atau kadangkala instrumen buatan sendiri .
Penampilan Blues dengan trumpet atau saxophone sebagai contoh sering menirukan efek vokal
dari penyanyinya dengan menekuk pola titiannya serak-kasar dan memproduksi geraman dari
suara .
Musisi blues penting diawal abad 20 termasuk Ma Rainey, Bessie Smith, dan W.C. Handy.
Awal dari banyak gaya musikal popular dapat ditarik kebelakang ke "blues." . Perkembangan
dari pengalaman Afro-Amerika awal pengaruh bentuknya berakar dari macam macam musik
Amerika dari paduan suara gaya gospel dan gaya penyanyi bar didaerah selatan Amerika
tentunya keawalnya jazz R&B, rock and roll, dan gaya pop yang ngetrend sekarang . Blues,
melewati batas dari generasi ke generasi terus melalui tradisi "oral" awalnya bertindak sebagai
musik fungsionil kendaraan Afro-Amerika untuk menyampaikan pengalaman mereka . Bentuk
awal dari blues termasuk "field holler" yang memberikan buruh dilapangan untuk tetap kontak
antar sesamanya ketika "ring shout" sebagai pengiring jojing .
W.C. Handy, dikenal sebagai bapaknya blues (Father of the Blues) meluncurkan "Memphis
Blues" tahunn 1912 menjadi komposisi pertama yang menampilkan blues dalam judulnya .
Handy banyak menulis lagu klasik blues termasuk "Beale Street Blues" "Yellow Dog Blues" dan
"St. Louis Blues" . Blues menghasilkan banyak secara komersial tahun 1920 ketika vokalis
Mamie Smith merilis "The Crazy Blues" menjadi sangat sensasional . Dari Smith — Bessie —
yang lain (tidak berhubungan) bisa disebutka "Empress of the Blues" berdasar pada album
pertamanya tahun 1923 yang menyumbang sejumlah masterpieces dari awal blues yang
menyebabkan keranjingan .
Diakhir 1920-an dan 1930-an, Lonnie Johnson menjadi gitaris modern blues . Permainannya
memengaruhi gaya Delta Blues style dari Robert Johnson seperti T-Bone Walker Clarence
"Gatemouth" Brown, dan B.B. King . Tambahan referensi hasil kerjanya dengan legenda seperti
Louis Armstrong dan Duke Ellington sama baiknya juga album duetnya dengan gitaris Eddie
Lang memengaruhi gaya jazz gitaris termasuk Charlie Christian . Muncul selama tahun 1940an
"jump blues" menggabungkan upbeat gaya piano boogie-woogie lirik yang cerdas, dan alat
musik tiup yang menghentak berbeda dari era big band Artiss seperti saxophonis dan vocalis
Louis Jordan melebarkan kependekatan popular dari blues . Penekana tambahan pada lead
vokal . lompatan dari perkembangan blues seringkali juga masuk ke "rhythm and blues" (R&B)
dari era 1950an yang terpengaruh gaya "rock and roll" dari Chuck Berry dan Bill Haley (Ingat
Haley & his Comets) . Di 60an, dengan penambahan akar gospel R&B berkembang menjadi
musik "soul" dengan grup grup termasuk James Brown dan Sly and the Family Stone .
Tahun 1950an dan 60an perkembangan populeritas dari Chicago Blues dengan artis termasuk
Muddy Waters, Junior Wells, Buddy Guy, dan Willie Dixon . Gitaris seperti Jimi Hendrix dan
Eric Clapton mencampurkan gaya blues dengan musik rock 1960an memengaruhi generasi
mendatang dari artis pop dan blues . Artis blues yang sangat penting di era 80an dan 90an
termasuk Stevie Ray Vaughn, Robert Cray, Lucky Peterson, Robben Ford, Dr. John, Mighty Mo
Rodgers, dan Joe Louis Walker.
Sejarah Permusikan Jazz
Dalam sejarah permusikan jazz kata ‘bop’ digunakan untuk beberapa style dari genre jazz, yaitu: bebop, hard bop,
post bop, neo bop. Walopun keempatnya menggunakan kata ‘bop’ enggak berarti mereka berhubungan secara
langsung. Tapi secara tidak langsung ada keterkaitan antara keluarga ‘bop’ tsb. Misalnya hard bop or post bop lahir
dari kritikan atas tren bebop. Walopun begitu tidak bisa dibilang penyebab langsung karena jauh sebelum hard bop
ada, sudah ada lebih dulu warna lain yang secara langsung merupakan ‘kritik’ atas tren bebop (akhir dekade ’40an),
yakni ‘west coast jazz’ (nama lainnya cool jazz) karena kebanyakan musisinya dari Los Angeles, California (daerah
pantai barat AS).
Namun saya katakana pengaruhnya secara tidak langsung karena hard bop oleh beberapa orang justru diklaim
sebagai reaksi para musisi jazz ‘East Coast’ (daeraah sekitar New York) atas populernya cool jazz. Jadi bukan reaksi
atas bebop itu sendiri. Hard bop mulai naik daun di pertengahan ’50an juga merupakan hasil intepretasi musisi jazz
generasi baru saat itu atas bebop. Ciri-ciri hard bop, tidak bertempo sangat cepat seperti bebop, progresi kord dan
melodinya lebih sederhana dan soul (tapi jangan bukan seperti soul musik saat ini), bassline juga gak harus walking
bass (lebih demen memakai bassline berpola layaknya musik soul). Hard bop lebih berumur panjang trendnya,yaitu
sejak pertengahan ’50an hingga akhir ’60an, dan juga pengaruhnya sangat besar bagi terciptanya style-style jazz
sesudahnya. Pengaruhnya masih teraasa hingga era ’80an. Yang paling kentara ketika musisi jazz era ’80an
tersebut bermain mainstream. Hard bop sendiri makin membuka gerbang bentuk kreativitas baru, seperti gaya modal
(Davis-Coltrane-Evans) dan soul-jazz (Horace Silver cs) yang sering disebut sebagai bagian dari ‘keluarga besar
hard bop’. Di era ini pula lahir istilah ‘standard jazz’, membawakan lagu-lagu non-jazz atau lagu pop dalam bentuk
jazz.(jangan bayangkan lagu pop jaman sekarang, karena lagu pop yg dimaksud adalah lagu-lagu kabaret).
Di tengah era hard bop itu (pertengahan ’50an sampai akhir ’60an), beberapa musisi jazz muda mencoba
mengadopsi beberapa cirri khas hard bop menjadi sebuah warna baru. Banyak tokoh hard bop yang ada dibalik
warna-warna baru ini. Misalnya Coltrane, di mana album ‘Love Supreme’-nya sering diklaim bikin gara-gara hingga
lahir avant garde serta free jazz. Atau Miles Davis dengan ‘In A Silent Way’-nya yang mendorong lahirnya jazz-rock
(album ini oleh beberapa orang diklaim sebagai pendorong lahirnya jazz-rock). Malah ketika Bob James, Dave
Grusin, dan temen2 mereka lainnya (dari geng Pantai Barat) memodifikasi jazz-rock menjadi lebih poppish (mengutip
IBS atau DownBeat disebut sebagai ‘the 2nd generation of jazz-rock’, atau sekarang orang lebih suka menyebutnya
sebagai fusion), idiom-idiom dari hard bop lah yang banyak diadaptasi.
Ketika musisi jazz lagi keranjingan modal jazz, free jazz, dan sebagainya, tiba-tiba muncul satu kelompok yang terdiri
para musisi muda jazz yang mencoba memainkan tradisi bop (bebop dan hard bop) dalam konteks serta intepretasi
yang lebih moderen. Mereka memainkan karya-karya sendiri yang melodi, chord, aransemen, pilihan note saat
improvisasi serta nuansanya sedikit berbeda dengan bebop atau hard bop. Mereka yang menamakan kelompok ini
sebagai The Young Lions (Wayne Shorter cs) tersebut mulai memperkenalkan riff-riff atau comping non-jazz (di
piano, layaknya gaya funky & R&B) juga walking bass serta bentuk ritmik pada drum yang lebih longgar serta bebas
(tapi tak sebebas free jazz). Walau hanya sempat merilis satu album terus bubar (’60an awal), The Young Lions
dianggap membawa angin segar dalam jazz. Terbukti banyak musisi senior mereka yang kena pengaruh, misalnya
Cannonball Adderly atau Art Blakey & Thye Jazz Messanger yang rajin
bermain dengan warna ala Wayne Shorter cs itu, yang kemudian oleh media disebut sebagai ‘post bop’.
Post bop makin populer sebagai ‘warna alternatif’ yang diambil musisi jazz muda era ’60an akhir hingga sekarang
ketika mereka enggak mau main fusion atau jazz rock, tapi memilih bermain ‘mainstream’. Post bop sendiri semakin
lama semakin kaya. Tak hanya ditingkahi pengaruh soul, gospel, atau funky, tapi ketika masuk ‘era ’80an ke sini
malah banyak disisipi beat-beat rock (misal, penggunaan power pada drum bahkan efek distorsi pada gitar, namun
diiringi walking bass dan harmoni ala jazz terutama penggunaan struktur modal jazz). Atau di sisi teknis, musisi yang
rajin main post bop, juga memasukkan bunyi-bunyian non-akustik, misal synthetizer, elektrik bass, bahkan sequencer
(contoh paling populer tuh komposisi ‘Got A Match’-nya Electrik Band).
Masuk era ’80an, ketika jazz sedang dilanda fusion, crossover jazz, dan lain-lain (post bop juga gak gede-gede
banget saat itu, maklumlah karena baru naik daun lagi justru pas masuk era ’90an), muncul generasi muda musisi
jazz di New York yang kembali memainkan jazz layaknya musisi ’40an-’50an. Sekelompok anak muda yang dimotori
adik-kakak Wynton dan Branford Marsalis ini membentuk band yang juga dinamakan ‘The Young Lions’ karena ingin
membawa semangat yang sama ketika Wayne Shorter cs muncul di tahun ’60an. Marsalis bersaudara ini seperti
melakukan ‘pemurnian’ kembali jazz dengan mengangkat idiom-idiom swing dan bebop ke permukaan. Bahkan
Wynton juga bereksperimen dengan mengangkat kembali gaya swing big band layaknya Glen Miller, Artie Shaw, dan
lain-lain. Ulah Marsalis bersaudara ini ternyata sukses, membuat para penggemar jazz muda saat itu kembali
keranjingan swing dan bebop. Bahkan melahirkan kembali musisi2 muda jazz yang lebih tradisional tapi terdengar
moderen
(Kenny Garret, Joshua Redman, Harry Connick Jr dan lain-lain). Lagi-lagi media dan industri dibuat pusing, hingga
harus memberi generasi ini sebuah label untuk musik mereka yakni neo-bop.
Tapi asyiknya sih kita jangan melakukan dikotomi secara ketat atas musik2nya para musisi jazz era ’80an ke sini,
apakah mereka masuk geng post bop atau neo bop, karena pelabelan kan kerjaan media dan industri. Kenyataannya
banyak contoh musisi yang gak harus berada di warna musik itu melulu. Sebut saja Joshua Redman (saksofonis),
yang awalnya begitu tradisional, tapi juga kadang ber-post bop ria, malah sempat juga bergaya fusion. Atau
YellowJackets, ketika masuk album ‘Four Corners’, warna post bop langsung terasa. Tapi kadang mereka begitu
tradisional, seperti yang tergambar di beberapa lagu dalam album ‘Dreamland’.
Disko
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Disko
Sumber aliran Funk,[1] berbagai aliran musik soul,[2]
psikedelik,[3][4][5] Latin (khususnya salsa),[6]
[7]
pop rock
Sekunder: musik Afro-Kuba (soca),[8]
klasik, gospel,[9] swing,[8]
blues[9]
Sumber
kebudayaan
Awal 1960-an – awal 1970-an di Amerika
Serikat dan Kanada[10]
Alat musik yang
biasa digunakan
Biola, gitar listrik, gitar bass, piano, kibor,
drum (atau drum machine), seksi dawai,
seksi tiup logam, orkestra (misalnya
flute), perkusi
Popularitas arus
utama
Puncak kepopuleran pada pertengahan
tahun 1970-an hingga awal 1980-an
Bentuk turunan Afro-funky, Hi-NRG, House, Post-disco,
Hip-hop, New Wave, Garage, Nu-disco
Subgenre
Italo disco, Eurodisco, Space disco
Genre campuran (fusion)
Disco-punk, Disco house, Manila Sound
Versi-versi regional
Amerika Serikat: New York City, Philadelphia, Atlanta,
Miami, LA
Kanada: Toronto, Montreal, Vancouver , Ottawa
Topik lainnya
Diskotek, kelab malam
Orchestration, Artis disco
Bola disko yang sering digantung di atas lantai diskotek.
Disko adalah salah satu aliran musik untuk dansa yang berkembang pada tahun 1970-an di klub-
klub dansa Amerika Serikat. Disk Jockey di klub dansa memutar serangkaian lagu dari piringan
hitam tanpa terputus agar orang dapat terus menari tanpa berhenti. Istilah disko juga dipakai
untuk acara, ruang atau gedung tempat orang berdansa/menari diiringi rekaman musik sebagai
bentuk hiburan. Disko berasal dari kata discothèque, bahasa Perancis untuk klub dansa,[11] bahasa
Indonesia: diskotek). Di diskotek diputar musik yang dipakai sebagai musik pengiring dansa.[12]
Istilah disko awalnya secara spesifik dipakai untuk musik dansa Afrika-Amerika. Namun pada
1970-an, istilah disko dipakai untuk menyebut semua musik dansa yang sedang populer.[11]
Di diskotek, para DJ secara khusus memainkan piringan hitam berirama soul dan funk yang
cocok dipakai untuk berdansa. Setelah sering diputar di lantai disko, lagu-lagu tersebut mulai
sering diputar di radio-radio dan laris terjual.[12] Lagu-lagu disko yang menjadi hit sepanjang
tahun 1970-an di antaranya "Fly, Robin, Fly" (1975) dan "Get Up and Boogie" (1979) dari Silver
Convention, "Get Dancin" (1975) dari Disco-Tex and the Sex-O-Lettes, "The Groove Line" dan
"Boogie Nights" (1977) dari Heatwave, "I Love the Nightlife" dari Alicia Bridges, "Brick
House" (1977) dari The Commodores, "I Will Survive" (1978) dari Gloria Gaynor, "Ring My
Bell" (1979) dari Anita Ward, "Y.M.C.A" (1978) dari Village People, dan "We Are Family" dari
Sister Sledge.[13]
Daftar isi
← 1 Sejarah
o 1.1 Awal kelahiran
o 1.2 Puncak kepopuleran
o 1.3 Kesuksesan Saturday Night Fever
o 1.4 Kemunduran
← 2 Referensi
← 3 Pranala luar
Sejarah
Awal kelahiran
Musik disko lahir pada awal tahun 1970-an ketika dansa-dansi sudah menjadi usang dan musik
rock yang dimainkan pemusik kulit putih sedang berjaya.[11] Di kelab malam dan gedung
pertunjukan di utara Inggris, seperti di Blackpool Mecca dan Wigan Casino, pengunjung kulit
hitam berdansa beramai-ramai diiringi koleksi piringan hitam R&B dari tahun 1950-an dan
1960-an yang nantinya dikenal sebagai musik northern soul.[11]
Sementara itu, di Inggris selatan, benua Eropa, dan komunitas-komunitas gay terjadi
kecenderungan untuk kembali ke musik pop untuk berdansa yang dipengaruhi oleh musik orang
kulit hitam.[11] Di Amerika Serikat, generasi muda orang kulit putih sedang menggemari musik
orang kulit hitam yang dirilis bukan oleh label mayor yang berkedudukan di New York dan Los
Angeles, melainkan oleh label-label independen seperti TK Records dari Miami, Philadelphia
International Records dan All Platinum Records dari New Jersey.[11]
Sebelum berkembang sebagai sebuah kategori artistik yang akhirnya mencakup gerakan-gerakan
tari berikut gaya busana dan model rambut, istilah disko dipakai untuk sebuah konteks musik
baru yang dirintis para disc jockey di klub-klub dansa underground di New York City yang
ramai dikunjungi terutama oleh kalangan minoritas (Afrika-Amerika dan Latino) serta gay.[14]
Fenomena disko berakar dari perpaduan artistik kaum gay dan klub-klub underground, terutama
klub-klub gay Afrika-Amerika di New York City pada akhir 1960-an hingga awal 1970-an.[14]
Dengan memakai dua pemutar piringan hitam, para DJ memutar lagu-lagu yang sebagian besar
berirama soul, funk, dan Latin dari piringan hitam.[14] Para DJ waktu itu mulai menciptakan
aliran musik tak terputus di pesta-pesta dansa yang diadakan di kelab malam, loteng, dan bar
mengikuti gaya DJ Francis Grasso yang bekerja di diskotek gay Sanctuary, New York City.[14]
Piringan hitam musik dansa yang menjadi hit pada tahun 1972 adalah lagu berirama funk "Get
on the Good Foot" dari James Brown dan "I'll Be Around" dari grup vokal The Spinners yang
beraliran R&B. Artikel pertama mengenai disko ditulis oleh Vince Aletti pada September 1973
untuk majalah Rolling Stone.[15][16] Acara disko pertama di radio disiarkan oleh WPIX-FM di
New York City pada tahun 1974.[17]
Pada tahun 1973, lagu-lagu berirama funk menjadi populer, misalnya: "Why Can't We Live
Together" dari Timmy Thomas, "Superstition" dan "Higher Ground" dari Stevie Wonder, dan
"Keep on Truckin'" dari Eddie Kendricks.[11] Meskipun demikian, industri rekaman lambat
menyadari adanya tren musik baru hingga kata "rock" mulai disisipkan pada judul-judul lagu
yang diciptakan untuk dipakai berdisko. George McCrae membuat hit pada tahun 1974 dengan
"Rock Your Baby" dan Hues Corporation menempatkan lagu "Rock the Boat" di urutan nomor
satu Billboard Hot 100.[11] Keduanya menandai kelahiran musik piringan hitam untuk berdansa
yang mudah diterima semua kalangan berkat ritme yang tidak terlampau cepat dan melodi yang
mudah ditiru pendengar.[11]
Puncak kepopuleran
Dari label TK Records yang berpusat di Miami, KC and the Sunshine Band pimpinan Harry
Wayne Casey menandai puncak keemasan disko dengan serangkaian lagu-lagu hit, "That's the
Way (I Like It)", "Get Down Tonight" (1975), dan (Shake, Shake, Shake) Shake Your Booty"
dan "I'm Your Boogie Man" (1976).[11] Pada tahun 1976, peringkat majalah Billboard diramaikan
lagu-lagu hit yang judulnya memakai kata "disco", misalnya: "Disco Lady" dari Johnnie Taylor,
"Disco Inferno" dari The Trammps, dan "Disco Duck" dari Rick Dees & His Cast of Idiots.[18]
Ciri khas lagu disko yang lebih mementingkan tempo daripada suara nyanyian membuat
produser rekaman seperti Giorgio Moroder, Frank Farian, Pete Bellotte, dan Mauro Malavasi
ikut serta sebagai pencipta lagu-lagu hit untuk berdisko.[11] Tren produser menciptakan lagu disko
berlangsung bersamaan dengan kembali populernya penyanyi veteran R&B/soul seperti Diana
Ross dengan "Love Hangover" (1976), Marvin Gaye dengan "Got to Give It Up" (1977), Johnnie
Taylor dengan "Disco Lady", Tyrone Davis dengan "Turning Point" (1976), Donna Summer
dengan "I Feel Love" (1977) dan "Last Dance" (1978).[13]
Kesuksesan piringan hitam disko juga memerlukan dukungan dari para DJ di diskotek yang
bertanggung jawab atas seleksi lagu. Kepopuleran lagu disko juga ditentukan oleh pengunjung di
lantai-lantai disko. Lagu pilihan DJ kemungkinan tidak akan diputar kembali bila terbukti gagal
mengajak pengunjung untuk melantai.[11] Produser dan perusahaan rekaman juga mengambil
inisiatif seleksi lagu dengan merilis piringan hitam berisi lagu-lagu untuk diputar di diskotek. [12]
Ciri khas album disko adalah jumlah lagu dalam satu album yang hanya sedikit. Meskipun
demikian, sebuah lagu memiliki masa putar yang panjang agar pendengar dapat berdisko untuk
waktu yang lebih lama. Ketika dirilis sebagai singel, lagu disko dirilis dalam bentuk singel 12
inci (piringan hitam 30 cm). Lagu-lagu diputar DJ di diskotek secara sambung-menyambung
sesuai dengan kecocokan tempo antara satu lagu dan lagu berikutnya seperti petunjuk tempo
yang tertera pada sampul.[12]
Klub dansa khusus anggota bernama The Loft yang dibuka David Mancuso di kediaman
pribadinya di New York City pada tahun 1970 dianggap sebagai perintis klub-klub disko.[19][20]
Setelah itu, klub-klub disko mulai bermunculan, dan tidak hanya di New York. [21] Klub disko
paling terkenal di Manhattan sepanjang akhir 1970-an dan awal 1980-an adalah Studio 54.[22]
Disko di kalangan gay diwakili oleh Village People yang berhasil menciptakan dua lagu hit pada
tahun 1979, "In the Navy" dan "Go West". Sebelumnya, penyanyi gay Sylvester mencetak lagu
hit "You Make Me Feel (Mighty Real)" pada tahun 1978.
Kesuksesan Saturday Night Fever
Kembalinya kepopuleran Bee Gees pada tahun 1976 ditandai oleh lagu "You Should Be
Dancing" yang sampai di urutan nomor satu di Billboard Hot 100 sebelum menduduki tangga
lagu Hot Dance Club Play selama 7 minggu berturut-turut, dan mencapai peringkat 5 UK Singles
Chart pada bulan Juli tahun sama.[23] Lagu "You Should Be Dancing" kemudian dipakai dalam
film laris Saturday Night Fever yang melambungkan John Travolta sebagai raja disko pada tahun
1978. Dari album soundtrack film Saturday Night Fever Bee Gees berhasil mencetak lagu hit
"Night Fever". Kelarisan film dan album Saturday Night Fever menjadikan disko sebagai hobi
baru generasi muda Amerika. Pada tahun 1979, pendapatan dari industri musik disko di Amerika
Serikat sebesar AS$4 miliar per tahun. Di Amerika Serikat waktu itu diperkirakan ada sekitar
15.000 diskotek.[21] Di kota-kota besar, diskotek dipadati oleh penggemar disko yang berpakaian
meniru pemeran film Saturday Night Fever. Pengunjung pria mengenakan setelan tiga potong
dari bahan poliester seperti yang dikenakan John Travolta ketika memerankan Tony Manero,
lengkap dengan sepatu berhak tinggi dan liontin emas.[13]
Kemunduran
Setelah bertahun-tahun disko berada di puncak kepopuleran, sentimen antidisko mulai
berkembang terutama di Amerika Serikat. Kritik terhadap musik disko diwujudkan dalam bentuk
slogan "disco sucks" yang disponsori stasiun-stasiun radio yang sebagian besar pendengarnya
orang kulit putih di perkotaan.[24][25] Puncak gerakan antidisko adalah acara Disco Demolition
Night yang diadakan di Stadion Comiskey Park, 12 Juli 1979. Penyelenggara acara adalah DJ
radio bernama Steve Dahl dibantu direktur promosi Chicago White Sox bernama Mike Veeck.
Ketidaksenangan Veeck pada disko didukung Dahl yang sering mengatakan "Disco sucks!"
sepanjang siaran.[26] Penonton yang membawa piringan hitam lagu-lagu disko hanya dikenakan
harga tiket 98 sen untuk menyaksikan pertandingan bisbol doubleheader antara Chicago White
Sox dan Detroit Tigers. Sebagai sebuah promosi pertandingan bisbol, acara tersebut di luar
dugaan didatangi penonton melampaui kapasitas stadion (angka resmi jumlah penonton sebanyak
47.795 orang).[26] Puncak acara berupa penyalaan api anggun di tengah lapangan yang membakar
kira-kira 10.000 keping piringan hitam lagu-lagu disko. Namun pembakaran tersebut diartikan
penonton sebagai aba-aba untuk memulai kekacauan.[27] Penonton berlarian ke lapangan,
merobohkan kandang latihan memukul dan menjarahi pemukul bisbol hingga pertandingan
kedua dihentikan.
Disko kehilangan momentumnya ketika tahun 1970-an berubah menjadi 1980-an. Meskipun
demikian, disko tidak mati, melainkan bermutasi menjadi berbagai macam genre musik dance,
mulai dari dance-pop dan hip-hop hingga house music dan techno.[12]
SEJARAH MUSIK PUNK
Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh
golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead
seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau
genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan
politik.
Punk
Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang
mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang
memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan
caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat
dan menghentak.
Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah
penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra
punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan
rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu
boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum
perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang
berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it
ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang
masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.
Gaya hidup dan Ideologi
Psikolog brilian asal Rusia, Pavel Semenov, menyimpulkan bahwa manusia memuaskan kelaparannya akan
pengetahuan dengan dua cara. Pertama, melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil
penelitian tersebut secara rasional (sains). Kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan membuat
sesuatu yang baru (seni).
Dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya hidup dan pola pikir para
pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan
batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan
para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis
kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya
penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).
Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat
itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak
memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip
teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan,
dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi
aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.
Akibatnya punk dicap sebagai musik rock n roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil
di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.
Gaya hidup ialah relatif tidak ada seorangpun memiliki gaya hidup sama dengan lainnya. Ideologi diambil dari kata
“ideas” dan “logos” yang berarti buah pikiran murni dalam kehidupan. Gaya hidup dan ideologi berkembang sesuai
dengan tempat, waktu dan situasi maka punk kalisari pada saat ini mulai mengembangkan proyek “jor-joran” yaitu
manfaatkan media sebelum media memanfaatkan kita. Dengan kata lain punk berusaha membebaskan sesuatu
yang membelenggu pada zamannya masing-masing.
Punk dan Anarkisme
Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan
suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict, dan
Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum
punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n roll. Ideologi
anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan
The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap
otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.
Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan
perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-
Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya
masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus
diakhiri.
Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi
warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila
dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan
berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan
negara.
Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme
berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa
menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah
yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).
Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu
sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme
sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk. *bandung melodiccore
Genre musik
Genre musik adalah pengelompokan musik sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Musik
juga dapat dikelompokan sesuai dengan kriteria lain, misalnya geografi. Sebuah genre dapat
didefinisikan oleh teknik musik, gaya, konteks, dan tema musik.
← 1 Pengelompokan Secara Aliran atau gaya
o 1.1 Musik Seni (Art Music)
1.1.1 Musik Klasik
o 1.2 Musik Populer (Popular Music)
1.2.1 Jazz
1.2.2 Gospel
1.2.3 Blues
1.2.4 Rhythm and blues
1.2.5 Funk
1.2.6 Rock
1.2.7 Electronic
1.2.8 Ska, Reggae, Dub
1.2.9 Hip hop / Rap / Rapcore
1.2.10 Pop
o 1.3 Musik Tradisional (Traditional Music)
1.3.1 Latin
1.3.2 Country
Pengelompokan Secara Aliran atau gaya
Secara umum, musik dikelompokkan menurut kegunaannya, yang dapat dikelompokkan dalam
tiga ranah besar, yaitu Musik Seni, Musik Populer, dan Musik Tradisional.
Musik Seni (Art Music)
Musik Seni merupakan pengelompokan musik ke arah Musik klasik dan musik-musik sejenis
yang dinilai secara tingkat nilai sejarahnya selain dari nilai seninya. Musik jenis ini lebih
digunakan untuk merujuk jenis-jenis musik yang sangat patuh kepada teori-teori musik dan
biasanya sukar untuk dipahami orang awam (kecuali yang sudah mulai digabung dengan gaya
Musik Populer).
Musik Klasik
Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang juga pada musik klasik
Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri terdiri dari beberapa periode, misalnya
barok, klasik, dan romantik.
Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat di atau
berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari
sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.[1]
Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh
sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16.[2] Notasi musik barat
digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi
nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini
membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering
didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional
Jepang) maupun musik populer.
Dahulu musik klasik di Eropa terutama digunakan untuk keperluan lagu di Gereja ataupun lagu
untuk pengiringan Raja. Sejalan dengan perkembangan, mulai juga bermunculan musik klasik
yang digunakan untuk keperluan lain, seperti misalnya musik klasik yang menggambarkan visual
secara audio, contohnya lagu Cat and Mouse yang menggambarkan kucing mengejar tikus.
Musik Populer (Popular Music)
Musik Populer merupakan jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam.
Musik jenis ini merupakan musik yang sesuai dengan keadaan jaman saat ini, sehingga sesuai di
telinga kebanyakan orang. Beberapa genre musik yang termasuk Musik Populer adalah Pop,
Funk, Jazz, Blues, Rock, Gospel, Underground, dan lain-lain. Genre musik ini dapat ditemui di
hampir seluruh belahan dunia oleh karena sifat musiknya yang hampir bisa diterima semua
orang.
Jazz
Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa,
terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool
jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.
Gospel
Gospel adalah genre yang didominasi oleh vokal dan biasanya memiliki tema Kristen. Beberapa
subgenrenya adalah contemporary gospel dan urban contemporary gospel. Sebenarnya lagu jenis
Gospel ini memiliki nuansa mirip dengan Rock n Roll (oleh karena Rock n Roll sendiri
sebenarnya merupakan fusion atau gabungan dari Rock, Jazz, dan Gospel), dahulu awalnya
diperkenalkan oleh orang-orang Kristen kulit hitam di Amerika. Beberapa contoh saat ini yang
masih benar-benar menggunakan aliran musik gospel adalah Israel Houghton. Namun saat ini
pengertian musik gospel telah meluas menjadi genre musik rohani secara keseluruhan. Di
Indonesia, musik gospel beraliran pop dan rock banyak dipopulerkan oleh musisi seperti Franky
Sihombing, Giving My Best, Nikita, True Worshippers dan banyak lagi.
Blues
Blues berasal dari masyarakat Afro-Amerika yang berkembang dari musik Afrika barat. Jenis ini
kemudian memengaruhi banyak genre musik pop saat ini, termasuk ragtime, jazz, big band,
rhythm and blues, rock and roll, country, dan musik pop.
Rhythm and blues
Rhythm and blues adalah nama musik tradisional masyarakat Afro-Amerika, yaitu musik pop
kulit hitam dari tahun 1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues.
Funk
Funk juga dipelopori oleh musisi-musisi Afro-Amerika, misalnya James Brown, Parliament-
Funkadelic, dan Sly and the Family Stone. Musik jenis Funk ini biasanya memiliki nada beat
groovy, suatu rhythm yang membuat pendengarnya berdecak mengikuti irama. Oleh karena itu,
dalam banyak hal, funk sering disamakan dengan groovy.
Rock
Rock, dalam pengertian yang paling luas, meliputi hampir semua musik pop sejak awal 1950-an.
Bentuk yang paling awal, rock and roll, adalah perpaduan dari berbagai genre di akhir 1940-an,
dengan musisi-musisi seperti Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini
kemudian didengar oleh orang di seluruh dunia, dan pada pertengahan 1960-an beberapa grup
musik Inggris, misalnya The Beatles, mulai meniru dan menjadi populer.
Musik rock kemudian berkembang menjadi psychedelic rock, kemudian menjadi progressive
rock. Beberapa band Inggris seperti The Yardbirds dan The Who kemudian berkembang menjadi
hard rock, dan kemudian menjadi heavy metal. Akhir 1970-an musik punk rock mulai
berkembang, dengan kelompok-kelompok seperti The Clash, The Ramones, dan Sex Pistols. Di
tahun 1980-an, rock berkembang terus, terutama metal berkembang menjadi hardcore, thrash
metal, glam metal, death metal, black metal dan grindcore. Ada pula british rock serta
underground.
Electronic
Electronic dimulai lama sebelum ditemukannya synthesizer, dengan tape loops dan alat musik
elektronik analog di tahun 1950-an dan 1960-an. Para pelopornya adalah John Cage, Pierre
Schaeffer, dan Karlheinz Stockhausen.
Ska, Reggae, Dub
Dari perpaduan musik R&B dan musik tradisional mento dari Jamaika muncul ska, dan
kemudian berkembang menjadi reggae dan dub.
Hip hop / Rap / Rapcore
Musik hip hop dapat dianggap sebagai subgenre R&B. Dimulai di awal 1970-an dan 1980-an,
musik ini mulanya berkembang di pantai timur AS, disebut East Coast hip hop. Pada sekitar
tahun 1992, musik hip hop dari pantai barat juga mulai terkenal dengan nama West Coast hip
hop. Jenis musik ini juga dicampur dengan heavy metal menghasilkan rapcore.
Pop
Musik pop adalah genre penting namun batas-batasnya sering kabur, karena banyak musisi pop
dimasukkan juga ke kategori rock, hip hop, country, dsb.
Musik Tradisional (Traditional Music)
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan
bukan sebagai sarana hiburan saja, melainkan ada juga dipakai untuk pengobatan dan ada yang
menjadi suatu sarana komunikasi antara manusia dengan penciptanya, hal ini adalah menurut
kepercayaan masing-masing orang saja. Musik tradisional merupakan perbendaharaan seni lokal
di masyarakat. Musik tradisional yang ada di Indonesia, diantaranya adalah gamelan ,angklung
dan sasando. selain dari musik tradisional yang berasal dari kebudayaan lokal, juga terdapat
musik tradisional yang berasal dari pengaruh kebudayaan luar diantaranya gambang kromong,
marawis dan keroncong.
Latin
Genre musik tradisional latin ini biasanya merujuk pada musik Amerika latin termasuk musik
dari Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia. Musik latin ini memiliki
subgenre Samba.
Country
Musik tradisional country dipengaruhi oleh blues, dan berkembang dari budaya Amerika kulit
putih, terutama di kota Nashville. Beberapa artis country awal adalah Merle Haggard dan Buck
Owens.
Reggae
Reggae merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae mungkin jadi bekas di
perasaan lebar ke menunjuk ke sebagian terbesar musik Jamaika, termasuk Ska, rocksteady, dub,
dancehall, dan ragga. Barangkali istilah pula berada dalam membeda-bedakan gaya teliti begitu
berasal dari akhir 1960-an. Reggae berdiri di bawah gaya irama yang berkarakter mulut prajurit
tunggakan pukulan, dikenal sebagai "skank", bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass
di atas tiga pukulan masing-masing ukuran, dikenal dengan sebutan "sekali mengeluarkan".
Karakteristik, ini memukul lambat dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady.
Reggae di Indonesia
Beberapa nama yang terkenal dalam dunia musik Reggae dan sub-ragamnya
Indonesia antara lain Tony Q Rastafara, Ras Muhamad, Steven & Coconut Treez,
Joni Agung (Bali), New Rastafara (Yogyakarta),dan Mbah Surip (Mojokerto). Selain
itu ada juga grup reggae Coconut Head yang berasal dari Medan. Band reggae ini
termasuk band pertama yang menggunakan nama "Coconut Head" di seluruh
dunia.
Sekitar tahun 1986 musik Reggae mulai dikumandangkan di Indonesia, band tersebut adalah
Black Company sebuah band dengan genre Reggae, beberapa tahun kemudian muncul Asian
Roots yang merupakan turunan dari band sebelumnya, kemudian ada Asian Force dan Abresso,
Jamming.