Download - sdsd
Kelas : C
Nomor Urut : 28
Mata Kuliah : Auditing II
Dosen : Islahuzzaman, DR., H., S.E., M.Si., Ak., CA.
Referensi : Buku Auditing dan Jasa Assurance. Alvin A. Arens, Randal J. Elder,
dan Mark S. Beasley halaman 70-79
Aplikasi Sampling Audit Statistik (Lanjutan) dan
Sampling Audit Statistik
TAHAP II : MEMILIH SAMPEL DAN MELAKSANAKAN PROSEDUR AUDIT
10. MEMILIH SAMPEL
Setelah menentukan ukuran sampel awal bagi aplikasi sampling audit, auditor harus memilih
item-item dalam populasi untukmemasukkan sampel. Auditor dapat memilih sampel dengan
menggunakan metode probabilistik atau nonprobabilstik yang telah dibahas . untuk meminimalkan
kemungkinan klien mengubah item-item sampel yang dipilih. Auditor juga harus mengendalikan
sampel setelah klien menyediakan dokumen. Beberapa item sampel tambahan dapat saja dipilih
sebagai cadangan untuk mengganti setiap item yang masih kosong dalam sampel awal
11. MELAKSANAKAN PROSEDUR AUDIT
Auditor melaksanakan prosedur audit dengan memeriksa setiap item dalam sampel untuk
menentukan apakah sampel tersebut konsisten dengan definisi atribut dan dengan mempertahankan
catatan mengenai semua pengecualian yang ditemukan. Jika prosedur audit untuk aplikasi sampling
telah selesai, auditor akan memiliki ukuran sampel dan jumlah pengecualian untuk setiap atribut.
TAHAP III : MENGEVALUASI HASIL
12. MENGGENERALISASI DARI SAMPEL KE POPULASI
Tingkat pengecualian sampel (sample exception rate =SER) dapat dengan mudah dihitung dari
hasilsampel actual. SER sama sama dengan jumlah actual pengecualian dibagi dengan ukuran
sampel actual. Jadi, salah jika auditor menyimpulkan bahwa tingkat pengecualian populasi adalah
tepat sama seperti tingkat pengecualian sampel. Karena hanya ada peluang yang kecil hal itu akan
identik. Menurut metode nonstatistik, auditor menggunakan dua cara untuk menggeneralisasikan
dari sampel kepopulasi, yaitu :
1. Menambah estimasi kesalahan sampling ke SER guna mencapai tingkat pengecualian
atas yang dihitung (CUER) bagi ARACR tertentu.
2. Mengurangi tingkat pengecualian sampel (SER) dari tingkat pengecualian yang dapat
ditoleransi (TER), untuk menemukan kesalahan sampling yang dihitung (TER-SER) dan
mengevaluasi apakah hal tersebut cukup besar untuk menyimpulkan bahwa tingkat
pengecualian populasi yang sebenarnya dapat diterima.
13. MENGANALISIS PENGECUALIAN
Selain menentukan SER bagi setiap atribut dan mengevaluasi apakah tingkat pengecualian
yang sebenarnya (tetapi tidak diketahui) mungkin melampaui tingkat pengecualian yang dapat
ditoleransi (TER), auditor juga harus menganalisis pengecualian individual untuk menentukan
kelemahan pengendalian internal yang memungkinkan hal tersebut terjadi. Pengecualian dapat
disebabkan oleh banyak factor . Sifat pengecualian dan penyebabnya memiliki dampak yang
signifikan terhadap evaluasi system secara kualitatif.
14. MEMUTUSKAN AKSEPTABILITAS POPULASI
Jika auditor menyimpulkan bahwa TER-SER terlalu kecil untuk menyimpulkan bahwa populasi
dapat diterima, atau jika SER melampaui TER, auditor harus mengikuti salah satu dari empat
langkah berikut :
1. Merevisi TER atau ARACR alternatif.
2. Memperluas ukuran sampel.
3. Merevisi penilaian resiko pengendalian.
4. Mengkomunikasikan kepada komite audit atau manajemen.
SAMPLING AUDIT STASTIK
Metode sampling statistik yang paling sering digunakan untuk pengujian pengendalian dan
pengujian atas transaksi adalah sampling atribut. Sampling atribut ini lebih banyak kemiripan
dengan sampling nonstatistik ketimbang perbedaannya. Perbedaannya terletak pada perhitungan
ukuran sampel awal dan perhitungan tingkat pengecualian atas yang diestimasi.