Download - SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK
PAKET PENYULUHAN
DEPARTEMEN MEDIKAL BEDAHHUBUNGAN MEROKOK DAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)Ruang 5 (CVCU)Rumah Sakit Saiful Anwar Malang
Oleh:
PKRS
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
LEMBAR PENGESAHAN
PAKET PENYULUHAN
HUBUNGAN MEROKOK DAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)di RUANG 5RSSA
Oleh:
Mona Novita
Rizna Oktria Viaiudiana
Sirli Mardianna Trishinta
Ryan Priambodo
Mengetahui,
Kepala Ruang 5 RSSA
Preseptor Klinik
PAKET PENYULUHAN
Pokok bahasan: Bahaya merokok, Hubungan Merokok dengan Penyakit PJK, Cara berhenti merokok, dan asumsi salah tentang rokokSasaran
: pasien, keluarga, dan pengunjung di R.5 RSSATempat :R.5Hari / tanggal
: Kamis, 25 Juli 2013
Alokasi Waktu
: Pukul 10.00-10.35 WIB (35 menit)
Penyuluh
: Kriesty, Mona, Rizna, Sirli, Ryan
Metode
: ceramah dan diskusi
Media
: power point dan leaflet
A. Latar Belakang Masalah50 Persen dari perokok di seluruh dunia meninggal karena penyakit terkait rokok. Di Indonesia saja, kematian yang terjadi akibat rokok jumlahnya sama dengan jumlah korban bencana tsunami.
Berdasarkan data dunia, 50 persen perokok jangka panjang meninggal dunia bukan karena terpeleset, berkelahi atau perang, namun karena penyakit akibat rokok. Artinya probabiliti mati karena penyakit terkait rokok adalah 1 banding 2.
Di Indonesia, kematian akibat rokok angkanya mencapai 239 ribu per tahun. Ini lebih besar dibandingkan kematian ibu akibat persalinan dan nifas, yang sekarang menjadi perhatian pemerintah dan dunia.
"Angka kematiannya (akibat rokok) sangat besar. Sekarang 239 ribu per tahun, tidak ada yang mengalahkan. Kematian ibu akibat persalinan dan nifas yang sering digembar-gemborkan, itu tidak seberapa dibandingkan rokok,
Bahkan, lanjut Dr Hakim, kematian akibat kecelakaan yang angkanya cukup besar yakni 809 orang meninggal selama H-7 dan H+7 lebaran, jumlahnya hanya 35 ribu orang per tahun. Jauh lebih kecil dibandingkan kematian akibat rokok.
"Akibat rokok ini jumlah korbannya sama dengan korban tsunami. Tsunami itu kematiannya unpreventable, tetapi itu terjadi 150 tahunan sekali. Ini tiap tahun 239 ribu.B. Tujuan Instruksional
Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit sasaran mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang Bahaya merokok, Hubungan Merokok dengan Penyakit PJK, Cara berhenti merokok, dan asumsi salah tentang rokok.
Tujuan Khusus:
1. sasaran dapat menjelaskan tentang Bahaya merokok2. sasaran dapat menjelaskan Hubungan Merokok dengan Penyakit PJK3. sasaran dapat menyebutkan Cara berhenti merokok4. sasaran dapat menyebutkan asumsi salah tentang rokokC. Sub Pokok Bahasan
1. Bahaya merokok 2. Hubungan Merokok dengan Penyakit PJK 3. Cara berhenti merokok4. asumsi salah tentang rokokD. METODEPendidikan kesehatan dilakukan dengan ceramah dan tanya jawab (diskusi).E. Media
Power point dan Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
TahapWaktuKegiatan PenyuluhKegiatan SasaranMetodeMedia dan Alat
Pendahuluan5 menit1. Perkenalan
Menjelaskan maksud, tujuan, dan kontrak waktu2. Menggali pengetahuan sasaran1. Mendengar dengan seksama
2. Menjawab pertanyaanCeramah dan Diskusipowerpoint, video dan leaflet
Penyajian20 menit1. Bahaya merokok 2. Hubungan Merokok dengan Penyakit PJK 3. Cara berhenti merokok4. asumsi salah tentang rokok1. Mendengar dengan seksama Ceramah powerpoint, video dan leaflet
Penutup10 menit1. Tanya jawab
2. Evaluasi hasil penyuluhan
3. Penarikan Kesimpulan1. Bertanya jika ada yang belum mengerti
2. Menjawab pertanyaan
3. Mendengar dengan seksamaCeramah dan Diskusipowerpoint, video dan leaflet
G. Evaluasi:
a. Evaluasi Terstruktur
Menyiapkan materi penyuluhan
Menyiapkan tempat
Menyiapkan alat peraga
Menyiapkan leaflet
jumlah sasaran yang bersedia mengikuti penyuluhan
b. Evaluasi Proses
Bagaimana interaksi sasaran dengan penyuluh selama proses penyuluhan Membaca buku referensi tentang rokok dan PJK Memberi demonstrasikan bagaimana rokok dapat menyebabkan PJK Menguasai lingkungan penyuluhanc. Evaluasi Hasil:
Pre penyuluhan : berapa persen orang yang mengerti tentang hubungan rokok dengan PJK? Pasca penyuluhan : Kriteria sasaran penyuluhan dikatakan mengerti jika jawaban minimal 75% benar.
Metode yang digunakan adalah dengan pemberian pertanyaan oleh penyuluh kepada peserta di akhir acara.
Instrumen yang digunakan adalah pertanyaan langsung berupa :
Apa saja bahaya merokok? bagaimana Merokok dengan Penyakit PJK? Bagaimana Cara berhenti merokok? Apa saja asumsi salah tentang rokok?H. Materi (Terlampir)I. Daftar PustakaCenters for Disease Control and Prevention. Tobacco information and prevention sources: Facts you should know November 2000.
Krockover, M. Smoking Myths.http://www.webmd.com Merry Wahyuningsih. 2012. Jumlah Kematian Akibat Rokok Sama dengan Korban Tsunami. http://health.detik.com
Psyche Pascual. Top Ten Myths About Smoking. http://www.ahealthyme.com .The Health Effects of Smoking - Medical Animation, http://catalog.nucleusinc.com/generateexhibit.php?ID=74980&ExhibitKeywordsRaw=&TL=&A=2PAKET PENYULUHAN
Pokok bahasan: Pengertian, gejala, penanganan, dan pencegahan PTGSasaran
: pasien, keluarga, dan pengunjung di R.9 RSSA
Tempat :R.9Hari / tanggal
: Kamis, 11 Juli 2013
Alokasi Waktu
: Pukul 10.00-10.35 WIB (35 menit)
Penyuluh
: Kriesty, Mona, Rizna, Sirli, Ryan
Metode
: ceramah dan diskusi
Media
: power point dan leaflet
A. Latar Belakang MasalahPenyakit trofoblas gestasional (PTG) adalah spektrum tumor yang berasal dari proliferasi abnormal jaringan trofoblas plasenta, mencakup mola hidatidosa (komplit dan parsial), mola invasif, koriokarsinoma, placental site trophoblastic tumor, dan epithelioid trophoblastic tumour. Keempat bentuk terakhir termasuk ke dalam kelompok tumor trofoblas gestasional (TTG) yang dapat menginvasi, bermetastasis, dan menyebabkan kematian bila tidak ditangani.
Studi epidemiologi melaporkan variasi regional yang luas pada insidensi mola hidatidosa. Studi yang dilakukan di Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, dan Eropa menunjukkan insidensi mola adalah 0,57-1,1 per 1.000 kehamilan, sedangkan studi di Asia Tenggara dan Jepang menunjukkan insidensi yang tinggi yaitu 2 dari 1.000 kehamilan.
Negara-negara dengan frekuensi mola hidatidosa tertinggi adalah Mexico, Iran, dan Indonesia. Sejumlah studi dilakukan untuk mencari hubungan antara insidensi mola hidatidosa yang lebih tinggi pada kelompok etnis tertentu dengan faktor genetik dan berbagai faktor lingkungan seperti makanan, defisiensi vitamin A, kemiskinan, dan virus.
Data tentang insidensi koriokarsinoma lebih terbatas karena koriokarsinoma lebih jarang ditemukan dibandingkan dengan mola hidatidosa dan sulit membedakan koriokarsinoma postmolar dari mola invasif. Di Eropa dan Amerika Utara, koriokarsinoma terjadi pada 1 per 40.000 kehamilan dan 1 per 40 mola hidatidosa, sedangkan di Asia Tenggara dan Jepang angka kejadian lebih tinggi yaitu 9,2 dan 3,3 per 40.000 kehamilan.
Seperti halnya mola hidatidosa, TTG banyak ditemukan di Asia dan Amerika Latin. Insidensi tumor trofoblas gestasional di Amerika Serikat adalah 1:40.000-70.000 kehamilan, sedangkan di Bandung adalah 1:1.000 kehamilan, namun kasus plasental site trophoblastic tumour jarang ditemukan.B. Tujuan Instruksional
Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit sasaran mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang Pengertian, gejala, penanganan, dan pencegahan PTG
Tujuan Khusus:
Pengertian PTG gejala PTG penanganan PTG pencegahan PTG
C. Sub Pokok Bahasan
Pengertian PTG gejala PTG penanganan PTG pencegahan PTGD. METODEPendidikan kesehatan dilakukan dengan ceramah dan tanya jawab (diskusi).E. Media
Power point dan Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
TahapWaktuKegiatan PenyuluhKegiatan MasyarakatMetodeMedia dan Alat
Pendahuluan5 menit1. Perkenalan
2. Menjelaskan maksud, tujuan, dan kontrak waktu3. Menggali pengetahuan sasaran3. Mendengar dengan seksama
4. Menjawab pertanyaanCeramah dan DiskusiLCD dan leaflet
Penyajian20 menit1. menjelaskan Pengertian PTG
2. menjelaskan gejala PTG
3. menjelaskan penanganan PTG
4. menjelaskan pencegahan PTG2. Mendengar dengan seksama Ceramah LCD dan leaflet
Penutup10 menit1. Tanya jawab
2. Evaluasi hasil penyuluhan
3. Penarikan Kesimpulan4. Bertanya jika ada yang belum mengerti
5. Menjawab pertanyaan
6. Mendengar dengan seksamaCeramah dan DiskusiLCD dan leaflet
E. Evaluasi:
a. Evaluasi Terstruktur
a. Menyiapkan materi penyuluhan
b. Menyiapkan tempat
c. Menyiapkan alat peraga
d. Menyiapkan leaflet
e. jumlah sasaran yang bersedia mengikuti penyuluhan
b. Evaluasi Proses
Bagaimana interaksi sasaran dengan penyuluh selama proses penyuluhan Membaca buku referensi tentang PTG
Menguasai lingkungan penyuluhanc. Evaluasi Hasil:
Pre penyuluhan : berapa persen orang yang mengerti tentang PTG? Pasca penyuluhan : Kriteria sasaran penyuluhan dikatakan mengerti jika jawaban minimal 75% benar.
Metode yang digunakan adalah dengan pemberian pertanyaan oleh penyuluh kepada peserta di akhir acara.
Instrumen yang digunakan adalah pertanyaan langsung berupa :
Apa Pengertian PTG?
Apa saja gejala PTG?
Bagaimana penanganan PTG?
Bagaimana cara pencegahan PTG?
F. Materi (Terlampir)
G. Daftar PustakaDoengoes, Marilynn E., Moorhouse, Mary Frances., and Murr, Alice C. 2010. Nursing Diagnosis Manual: Planning, Individualizing, and Documenting Client Care 3rd ed. Philadelphia: F.A Davis.
Pillitteri, Adele. 2007. Maternal and Child Health Nursing: Care of the Childbearing and Childrearing Family. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.White, Lois., Duncan, Gena., Baumle, Wendy. 2011. Foundations of Maternal and Pediatric Nursing Third Edition. New York: Cengage Learning.
tambain dari kalian
tambai