Download - Sap Pijat Bayi
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MANAJEMEN LAKTASI DAN PIJAT BAYI
Disusun Oleh :
Agus Darwin
Azizah Nurrohmah
Debbie Mutia Putri
Delis Annisaa Urfaa
Elsa Melissa P
Fatia Huriati
Febrina Viselita
Lidia Marisa Ingai
Lidya Latifah Novianti
Osepnitta Menresday
Pepi Pratiwi Rianty
Niken Andalasari
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVI
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MANAJEMEN LAKTASI DAN PIJAT BAYI
Pokok Bahasan : Perawatan Bayi Baru Lahir
Sub Pokok Bahasan : Manajemen Laktasi dan Pijat Bayi
Sasaran : Orang Tua yang Memiliki Balita
Tempat : Ruang Kemuning Lantai 3
Waktu : 11.00 - 11.30
Pemateri : Mahasiswa PPN Angkatan XXVI Tahun 2013
Fakultas Keperawatan UNPAD Bandung
I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan klien dapat memahami tentang
manajemen laktasi dan melakukan pijat bayi
II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan dapat :
1. Menjelaskan kembali manfaat manajemen laktasi dan pijat bayi
2. Menyebutkan manfaat manajemen laktasi
3. Melakukan pijat bayi dengan baik dan benar
III. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan demonstrasi
IV. Media Penyuluhan
- Boneka
- Infocus
- Leaflet
- Flip chart
V. Materi Penyuluhan
Terlampir
VI. Proses Belajar:
No Komunikator Komunikan Waktu
1
Pre Interaksi
Memberi salam Menjawab salam 5 Menit
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan
dan tema penyuluhan
Mendengarkan dan
memperhatikan
penyuluh
3 Apersepsi dengan menanyakan
pentingnya manajemen laktasi dan
pijat bayi
Mendengarkan dan
menjawab
4
Isi
Menjelaskan materi penyuluhan
mengenai pentingnya manajemen
laktasi dan pijat bayi, serta
mendemonstrasikan pijat bayi
Mendengarkan dan
memperhatikan
15 Menit
5 Memberikan kesempatan untuk
bertanya tentang materi yang
disampaikan
Mengajukan
pertanyaan
6
Penutup
Memberikan pertanyaan dan
kesempatan pada audien untuk
pijat bayi pada boneka
Menjawab 10 Menit
7 Menyimpulkan bersama-sama
hasil kegiatan penyuluhan
Mendengarkan
8 Menutup penyuluhan dan
mengucapkan salam
Menjawab salam
VII. Evaluasi
EVALUASI – 1
Pertanyaan Lisan
Untuk mengetahui sejauhmana pemahaman sasaran setelah diberikan penyuluhan selama 30
menit diberikan pertanyaan :
1. Sebutkan kembali manfaat manajemen laktasi dan pijat bayi !
2. Sebutkan kembali cara pijat bayi !
3. Lakukan cara pijat bayi pada boneka !
EVALUASI – 2 ( INSTRUMEN CHECK LIST)
No. Aspek Yang Dinilai
Check List
(jika tindakan
dilakukan )
1. Peserta yang hadir lebih dari lima belas orang
2. Semua peserta antusias mendengarkan penyuluhan
3.Peserta yang mengajukan pertanyaan seputar materi lebih dari
2 orang
4.Ada peserta yang dapat menjelaskan kembali pentingnya
manajemen laktasi dan pijat bayi
5.Ada peserta yang dapat menjelaskan kembali cara manajemen
laktasi dan pijat bayi
6.Ada peserta yang dapat mendemonstrasikan cara pijat bayi
yang baik dan benar
VIII. SUMBER
BoBak, Irene M.2000 . Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Bandung : Yayasan
Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pelajaran.
Cunningham, dkk.1995. Obstetri Cuilliams. Jakarta : EGC.
Farrer, Helen.1999. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Materi
MANAJEMEN LAKTASI
Definisi
Manajemen laktasi yaitu suatu upaya yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan menyusui
yang pelaksanaannya dimulai pada masa kehamilan (antenatal), setelah persalinan (prenatal) dan
masa menyusui bayi (post-natal) Pelaksanaan program ASI Eksklusif melalaui manajeman
laktasi bertujuan meningkatkan upaya pemberian ASI secara baik dan benar (Depkes RI, 2005).
Manfaat
a. Manfaat ASI bagi bayi:
- Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi
sampai usia 6 bulan.
- Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti kekebalan
sehingga akan lebih jarang sakit.
- Melindungi anak dari serangan alergi.
- Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi
lebih pandai.
- Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian berbicara.
- Membantu pembentukan rahang yang bagus.
- Menunjang perkembangan motorik sehiingga bayi akan cepat bias berjalan
(Roesli, 2005)
b. Manfaat ASI bagi ibu:
- Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
- Mengurangi terjadinya anemia
- Menjarangkan kehamilan
- Mengecilkan rahim
- Ibu lebih cepat mengalami penurunan berat badan
- Mengurangi kemungkinan menderita kanker
- Lebih ekonomis dan murah
- Tidak merepotkan dan hemat waktu
- Lebih praktis dan portable
- Memberi kepuasan bagi ibu tersendiri
c. Manfaat ASI bagi Lingkungan:
- Mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di dunia
- Tidak menambah polusi udara karena pabrik-pabrik yang mengeluarkan asap.
d. Manfaat ASI bagi Negara:
- Penghemat devisa untuk membeli susu formula dan perlengkapan menyusui
- Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah-muntah, mencret dan sakit
saluran nafas
- Penghematan obat-obatan,tenaga dan sarana kesehatan.
- Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk
membangun negara.
e. Manfaat ASI bagi keluarga:
- Aspek ekonomi: ASi tidak perlu dibeli dan membuat bayi jarang sakit sehingga
dapat mengurangi biaya berobat
- Aspek psikologis: menjarangkan kelahiran,dan mendekatkan hubungan bayi
dengan keluarga.
- Aspek kemudahan : Sangat praktis sehingga dapat di berikan dimana saja dan
kapan saja dan tidak merepotkan orang lain.
Kegiatan Manajemen Laktasi
a. Masa Antenatal
- Meyakinkan ibu untuk menyusukan anaknya
- Melakukan pemeriksaan kesehatn, kehamilan dan payudara
- Memantau kecukupan gizi ibu hamil
- Menciptakan suasana bahagia bagi keluarga terkait dengan kehamilan ibu
b. Segera Setelah Bayi Lahir
- Memberikan ASI dini
- Membina ikatan emosional dan kehangatan ibu-bayi (bonding attachment)
- Jangan berikan cairan atau makanan apapun kecuali ada indikasi medis
c. Masa Neonatal
- Menjamin pelaksanaan ASI ekslusif
- Rawat gabung ibu dan bayi
- Jaminan asupan ASI setiap bayi membutuhkan (on demand)
- Melaksanakan tehnik menyusui yang benar
- Upayakan bayi mendapatkan ASI apabila bayi tidak bersama dengan ibu
- Vitamin A dosis tinggi (20.000 IU) bagi ibu nifas
- Bimbing ibu untuk mengenali tanda jika bayi sudah mendapatkan ASI yang
cukup
- Anjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup
- Perhatikan kecukupan gizi ibu
- Rujuk ke konselor ASI apabila ibu mengalami masalah laktasi
d. Masa Menyusui Selanjutnya
- Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan
- Berikan MP-ASI setelah bayi berusia 6 bulan
- Memantau kecukupan gizi dan memberikan cukup waktu istirahat bagi ibu
menyusui
- Memperoleh dukungan suami untuk menunjang keberhasilan menyusui
- Mengatasi masalah menyusui
Manajemen Laktasi Pada Ibu Bekerja
1. Tehnik yang dianjurkan antara lain:
a. Sebelum berangkat kerja ibu tetap menyusui bayinya
b. ASI yang berlebihan dapat diperas atau di pompa, kemudian disimpan dilemari
pendingin untuk diberikan pada bayi saat ibu bekerja
c. Selama ibu bekerja ASI dapat diperas atau di pompa dan di simpan di lemari
pendingin di tempat kerja,atau diantar pulang.
d. Bayi dapat di titipkan ke tempat penitipan bayi apabila kantor atau instansi
menyediakan tempat.
e. Setelah ibu di rumah,perbanyak menyusui yaitu saat malam hari.
f. Perawat bayi dapat membawa bayi ketempat ibu bekerja bila memungkinkan.
g. Ibu dianjurkan untuk istirahat, minum cukup,makan dengan gizi cukup untuk
menambah produksi ASI
2. ASI Perah
ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian
disimpan dan nantinya akan diberikan untuk bayi. Cara memerah ASI dengan tangan/jari
secara manual adalah:
a. Cara yang pertama ibu dianjurkan untuk mengambil sebuah mangkuk atau gelas
yang bersih dan diisi dengan air mendidih kedalamnya,lalu biarkan tertutup
selama beberapa menit, setelah itu ditiriskan.
b. Mencuci tangan ibu dengan air dan sabun
c. Ibu dianjurkan untuk duduk dan berdiri di tempat yang terang dan nyaman dan
dekatkan mangkok ke payudara ibu
d. Memegang payudara dengan meletakkan ibu jari diatas areola sampai putting
susu, dan jari telunjuk tepat di bawahnya.
e. Menekan dengan lembut payudara diantara ibu jari dan jari telunjuk ke belakang
kearah tulang dada
f. Diteruskan dengan menekan ibu jari dan jari telunjuk serta melepaskannya secara
bergantian,setelah dilakukan berulang-ulang ASI akan mulai mengalir.
3. Cara penyimpanan ASI
ASI adalah cairan hidup,selain makanan ASI mengandung zat anti infeksi, cara
penyimpanan ASI perah akan menentukan kualitas anti infeksi dan makanan yang di
kandungnya.
a. Anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu ASI tetap segar dalam waktu
yang lebih lama karena akan menghambat pertumbuhan bakteri jahat dalam ASI
perah yang disimpan.
b. Setelah di cairkan, ASI harus habis dalam waktu 1 jam, dan sisa ASI tidak boleh
dimasukkan lagi dalam lemari es
c. Tulis jam, hari dan tanggal saat diperah
4. Lama Penyimpanan ASI
a. Dalam ruangan dengan suhu 27-32oC kolostrum dapat disimpan selama 12 jam
b. ASI bisa bertahan pada suhu ruangan atau di udara luar selama 6-8 jam
c. ASI bisa bertahan dalam termos es selama 24 jam
d. ASI dapat bertahan 6 bulan pada freezer
5. Cara memberikan ASI perah dengan gelas ataupun sendok adalah:
a. Pangku bayi dengan posisi setengah duduk di pangkuan ibu
b. Tempelkan tepi cangkir/sendok kecil berisi ASI perah, pada bibir bawah bayi
sehingga ASI menyentuh bibir bayi dan akan meminum dengan dorongan
lidahnya
c. Jangan menuangkan ASI kedalam mulut bayi,pegang saja cangkir
d. atau sendok diatas bibir bayi dan biarkan bayi meminumnya sendiri
e. Jika bayi merasa cukup kenyang ia akan menutup mulutnya .
6. Cara Memberikan ASI yang sudah didinginkan pada bayi
a. ASI dipanaskan dengan cara membiarkan botol di aliri air panas yang bukan
mendidih yang keluar dari keran.
b. Merendam botol di dalam baskom atau mangkok yang berisi air panas atau bukan
mendidih.
c. Ibu tidak boleh memanaskan botol dengan cara mendidihkannya
d. dalam panci atau alat pemanas lainnya kecuali menggunakan alat khusus untuk
memanaskan botol berisi simpanan ASI.
e. Susu yang sudah di panaskan tidak bisa di simpan lagi.
PIJAT BAYI
Definisi
Pijat Bayi adalah suatu tindakan berupa sentuhan dan pijat pada bayi yang bertujuan untuk
memberikan kenyamanan dan kesehatan pada bayi dan ibu menyusui.
Tujuan
a. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak
b. Memperbaiki mekanisme pemyerapan makanan
c. Meningkatkan produksi ASI
d. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
e. Meningkatkan kualitas tidur bayi
f. Meningkatkan daya konsentrasi anak
Waktu Pelaksanaan
Dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur
Persiapan Sebelum Memijat
Sebelum melakukan pemijatan perhatikanlah hal-hal berikut ini :
1. Tangan bersih dan hangat
2. Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit bayi
3. Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap
4. Bayi sudah selesai makan atau sedang tidak lapar
5. Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu minimum selama 15 menit
guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan.
6. Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang
7. Baringkanlah bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut, dan bersih.
8. Siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby oil / lotion)
9. Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah
dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Selama Memijat Bayi
1. Pandanglah mata bayi selama pemijatan berlangsung
2. Bernyanyilah atau putarkanlah lagu-lagu yang tenang
3. Awali pemijatan dengan sentuhan ringan → tambahkanlah tekanan
4. Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi
5. Mandikan bayi setelah pemijatan berakhir
6. Lakukan konsultasi pada perawat atau dokter
7. Pemijatan dilakukan secara simetris
Untuk mendapat tekanan yang pas, pejamkanlah mata dan tekan kelopak mata ibu,
tekanan ini dapat dijadikan patokan saat memijat bayi. Pada bagian tubuh yang sempit
gunakan jemari tangan sebaliknya pada bagian tubuh yang lebar gunakan telapak tangan
Hal –Hal Yang Perlu Dihindari Dalam Memijat Bayi
1. Memijat bayi langsung setelah selesai makan
2. Membangunkan bayi khusus yntuk pemijatan
3. Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat
4. Memijat bayi pada saat bayi tak mau dipijat
5. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
Teknik Pemijatan Pada Bayi
1. Muka
a. Membasuh muka, tutuplah wajah bayi dengan kedua telapak tangan anda dengan
lembut sambil berbicara pada bayi secara halus. Kemudian kedua tangan anda ke
samping pada kedua sisi wajah bayi seperti gerakan membasuh muka.
b. Dahi : Menyetrika dahi yaitu letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan
dahi kemudian tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi bayi
kearah samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi. Setelah itu gerakan ke bawah
ke daerah pelipis dan buatlah lingkaran-lingkaran kecil dipelipis kemudian gerakkan
kearah dalam melalui daerah pipi dibawah mata.
c. Menyetrika Alis, letakkan kedua jari anda diantara kedua alis mata, lalu pijat bagian
atas mata /alis mulai dari tengah ke samping seperti menyetrika alis
d. Hidung : senyum pertama yaitu letakkan kedua ibu jari anda diantara kedua alis,
kemudian tekanlah ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi
hidung ke arah pipi kemudian gerakan ke samping dan ke atas seolah membuat bayi
tersenyum.
e. Rahang atas : senyum kedua yaitu letakkan kedua ibu jari pada pertengahan rahang
atas atau di atas mulut dibawah sekat hidung. Kemudian gerakkan kedua ibu jari
anda dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi
tersenyum.
f. Dagu /rahang bawah : senyum ketiga yaitu letakkan kedua ibu jari ditengah dagu
kemudian tekan dua ibu jari pada dagu, lalu gerakkan dari tengah ke samping
kemudian ke atas seolah membuat bayi tersenyum.
g. Belakang telinga, dengan tekanan lembut gerakkan jari-jari kedua tangan anda dari
belakang telinga kanan dan kiri ke tengah dagu atau dari belakang telinga
membentuk lingkaran kecil keseluruh kepala.
2. Dada
a. Buku tua, dengan kedua telapak tangan buatlah gerakan dari tengah dada ke samping
luar seolah-olah sedang meratakan kertas pada buku tua.
b. Jantung besar dan kupu-kupu, buatlah gerakan yang membuat gambar jantung
dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua tangan anda di ulu hati. Setelah itu buat
gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang
selangkan, lalu kebawah kembali ke ulu hati seolah membuar gambar jantung.
Kemudian gerakkan dilanjutkan dengan membuat gambar kupu-kupu dimulai dengan
tangan kanan yang memijat menyilang dari ulu hati ke arah bawah kanan dan
kembali ke ulu hati, kemudian dengan tangan kiri ke bahu kiri dan kembali ke ulu
hati.
c. Jantung kecil, buatlah gerakan seperti menggambar jantung kecil disekitar puting
susu.
d. Burung kecil, buatlah gerakan seolah membuat gambar jantung besar hingga ketepi
selangka. Kemudian dengan jari-jari tengah yang diregangkan buatlah gerakan
seolah membuat gambar sayap burung kecil dimulai dari samping dada ke atas.
3. Perut
a. Mengayuh pedal sepeda, lakukan gerakan pada perut bayi seperti mengayuh pedal
sepeda, dari atas ke bawah perut secara bergantian dengan tangan kanan dan kiri.
b. Menekan perut, tekuk kedua lutut bayi bersamaan dengan lembut kepermukaan perut
bayi.
c. Bulan – Matahari, buat lingkaran dengan ujung-ujung jari tangan kanan mulai dari
perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) sesuai arah jarum jam, kemudian
kembali ke daerah kanan bawah (seperti bentuk bulan) diikuti oleh tangan kiri yang
selalu membuat bulan penuh (seperti bentuk matahari).
d. Jam, membayangkan ada gambar lingkaran jam pada perut bayi. Perut bayi bagian
paling atas dianggap jam 12, bagian paling bawah perut dianggap jam 6, lalu buatlah
gerakan melingkar searah jarum jam dengan tangan kanan di bantu tangan kiri
dimulai pada jam 8 (daerah usus buntu).
e. Gelembung, metakkan ujung jari pada perut bayi di bagian kanan bawah dan buatlah
gerakan dengan tekanan sesuai arah jarum jam dari kanan bawah ke kiri bawah guna
memindahkan gelembung-gelembung udara.
Gerakan I Love You
- Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari
tangan kanan seolah membuat huruf ’I’
- Bentuk hurup L terbalik dengan melakukan pemijatan dari kanan atas perut bayi
ke kiri atas kemudian ke kiri bawah.
- Bentuk hurup U terbalik, dimulai dari kanan bawah ( daerah usus buntu) ke atas
kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah.
4. Tangan
a. Perahan cara India, peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan mulai dari
pundak, seperti memegang pemukul soft ball. Kemudian gerakkan tangan kanan dan
kiri bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.
b. Perahan cara Swedia, dengan kedua tangan lakukan gerakan memeras, memutar dan
memijat secara lembut pada lengan bayi mulai dengan perglangan tangan sampai ke
pundak.
c. Telapak tangan, dengan kedua ibu jari pijatlah telapak tangan seolah membuat
lingkaran kecil dari pergelangan tangan ke arah jari-jari. Sedangkan ke4 jari lainnya
memijat punggung tgn.
d. Pijatlah jari-jari satu persatu menuju nujung jari dan diakhiri dengan tarikan lembut
pada setiap ujung jari
e. Gerakan menggulung, peganglah bahu bayi dengan kedua telapak tangan kemudian
bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju pergelangan tangan/jari-
jari.
f. Gerakan akhir, rapatkan kedua lengan bayi pada badannya, usap dengan lembuat
kedua lengan bayi dengan kedua tangan anda secara bersamaan mulai dari pundak
sampai kepergelangan tangan.
5. Kaki
a. Perahan cara India, peganglah kaki bayi pada pangkal paha seperti memegang
pemukul soft ball, kemudian gerakan tangan kepergelangan kaki secara bergantian
seperti memerah susu.
b. Perahan cara Swedia, peganglah kaki bayi pada pergelangan kaki, gerakan tangan
secara bergantian dari pergelangan kaki sampai ke pangkal paha.
c. Telapak kaki, urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, di
mulai dari tumit kaki menuju ke jari.
d. Jari, pijatlah jari-jari satu persatu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki
dan diakhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung kaki.
e. Punggung kaki, dengan kedua ibu jari, buatlah lingkaran di sekitar kedua mata kaki
sebelah dalam dan luar kemudian urutlah seluruh punggung kaki dengan kedua ibu
jari secara bergantian dari pergelangan kaki ke arah jari.
f. Gerakan menggulung, degang pangkal paha dengan kedua tangan kemudian buatlah
gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki.
g. Gerakan Akhir, rapatkan kedua kaki bayi lalu letakkan kedua tangan secara
bersamaan pada pangkal paha, kemudian usap dengan halus kedua kaki bayi dari atas
ke bawah.
6. Punggung
a. Gerakan maju mundur : kuda goyang yaitu tengkurapkan bayi melintang di depan ibu
dengan kepala di sebelah kiri dan kaki disebelah kanan, kemudian pijatlah dengan
gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan di sepanajang punggung
bayi dari bawah leher sampai ke pantat bayi.
b. Gerakan Menyetrika, melakukan usapan dengan telapak tangan kanan, menyerupai
gerakan menyetrika dimulai dari pundak ke bawah sampai ke pantat.
c. Gerakan Melicinkan Kertas, tengkurapkan bayi dengan kaki mengarah pada ibu
kemudian letakkan kedua telapak tangan pada pantat bayi. Selanjutnya usaplah kedua
sisi tulang belakang dengan lembut mulai dari pantat ke atas sampai ke bahu seolah
sedang melicinkan kertas kumal yang panjang.
d. Gerakan Melingkar, buatlah gerakan melingkar kecil-kecil dengan jari-jari kedua
tangan mulai dari batas leher atas turun kebawah sampai batas leher bawah kemudian
kesamping menyusuri bahu kanan dan kiri. Kemudian lanjutkan dengan gerakan dari
batas leher bawah turun ke bawah sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke
pantat.
e. Gerakan Menggaruk, tekankan dengan lembut ke lima jari tangan kanan pada
punggung bayi, kemudian buat gerakan seperti menggaruk ke bawah memanjang
sampai ke pantat bayi.