Spread of odontogenic infections
Dental pulp (Nekrosis)
Periapical bone (Infeksi periapikal)
Vestibular abscess Fascial space abscess
Sinusitis
Lokasi Abses Muka dan Dasar Mulut
1.Abses vestibular
Terjadi karena ada perlekatan otot yang mengahalangi penyebaran infeksi kearah atas (di RA) atau kearah bawah (di RB)
Dirahang atas :
- m.buccinatorius, m.levator anguli oris, m.labii, m depresor septi dan m, nasalis
Dirahang bawah:
- m. buccinatorius, m.depresor labii inferior, m.depresor anguli oris, m. platysma dan m. mentalis
Otot-otot Wajah Yang Melokalisir Penyebaran Infeksi
Abses subperiosteal
A B
A : Pada vestibulum oris
B : Pada tepi (margo) mandibula
Gejala abses subperiosteal
• Sakit gigi dengan pembengkakan muka akut
• Demam, keadaan umum sakit sedang
• Pembengkakan vestibulum diregio gigi, keras dan nyeri pada palpasi, lipatan mukobukal masih ada
• Gigi sumber infeksi nonvital, perkusi dan palpasi nyeri
Abses Submukosa
•Tekanan pus disubperiosteal bertambah periost tembus, pus terkumpul dibawah mukosa
•Di intra oral: pembengkakan divestibulum, lipatan mukobukal terangkat, lunak dan berfluktuasi
• Gigi sumber infeksi : goyang, sakit pada palpasi
• Bisa juga infeksi menembus langsung tulang dan pus terkumpul dibawah mukosa gingiva.
• Pembengkakan ekstra oral bertambah, tapi nyeri berkurang
•Drainase :
- Insisi pada mukosa kearah anteroposterior kurang lebih 1 cm
- Diseksi tumpul dengan hemostat sampai terasa tulang
- Pasang drain karet yang ujungnya dijahitkan pada mukosa
Abses submukus –vestibuler
Rahang bawah Rahang atas
Lipatan mukobukal hilang, tampak lokasi dari insisi abses.
Ini disebut abses gingiva
• Pada rahang atas infeksi berjalan kepalatinal abses palatal
• Infeksi primernya : Akar palatinal P1, dan akar palatinal Molar, gigi gigi lainnya jarang
• Abses palatal ditandai dengan pembengkakan akut dipalatum, kadang kadang sebagian palatum memebengkak
• Bersifat subperiosteal, berfluktuasi dan nyeri pada palpasi
Drainase :
Insisi pada mukosa palatum, anteroposterior sejajar dengan pembuluh darah disini
Diseksi tumpul dengan hemostat bengkok sampai terasa tulang palatum
Drain karet dipasang dan dijahitkan
A : Abses gingiva
B : Abses palatal
A : Gambaran klinis abses palatalB : Skema dari lokasi pus pada abses palatalC : Lokasi insisi dan drain yang terpasang
2.Abses Fosa Canina (Abses infraorbita)
Fosa canina teletak antara m.levator anguli oris di sebelah bawah dan m. levator labii superior disebelah atas, m.orbicularis oris sebelah depan dan m. buccinatorius didebelah belakang.
Abses fosa canina ditandai dengan pembengkakan akut muka, kadang kadang dari keningsampai sudut mulut, edema periorbita, mata tertutup, lipatan nasolabial hilang.
Di intra oral pembengkakan mungkin ada pada sulcus labialis
Infeksi primer : Umumnya Caninus, bisa juga Insisisf-1 dan dan Insisif-
Drainase:
Dilakukan insisi pada vestibulum antara C dan P-1 kearah belakang, diikuti dengan diseksi tumpul keatas menembus perlekatan m. levator anguli oris. Drain dipasang dan dijahit
Otot – Otot Wajah
Abses fosa kanina
A B C
A : Gambaran klinis, B : Lokasi anatomis pus, C :
lokasi drain
3. Abses Spasium Bukal
Spasium bukal dibatasi : dilateral kulit muka, dimedial m. buccinatorius, diinferior mandibula, disuperior arcus zygomaticus.
Isi :Jaringan lemak, Ductus Stenson dan A.maxilaris externa
Infeksi primer :
- M dan P atas (Infeksi menembus tulang diatas m. buccinatorius)
-P bawah (Infeksi menembus tulang dibawah m. buccinatorius)
Gejala abses spasium bukal:
•Pembengkakan akut muka dibawah arcus zygomaticus
•Pada palpasi baik arcus maupun tepi mandibula masih dapat diraba, befluktuasi
•Trismus bila m. masseter terkena infksi
Bila tepi mandibula tidak dapat diraba mengarah pada abses submadibula
Abses spasium bukal
Abses spasium bukal Abses spasium bukal
kanan kiri
DrainaseIntra oral melalui mukosa dan m buccinatorius bila pus bisa keluar dari sini.Ekstra oral melalui insisi kulit sekitar tepi anterior abses, 2 cm dibawah dan sejajar tepi mandibula sepanjang 1 cm.Diseksi tumpul dengan hemostat panjang dan bengkok keposterosuperior sampai dinding lateral mandula, hingga keluar pus. Lanjutkan disekasi ke posterior lateral dan inferior sampai mencapai subkutan, pasang drain dan jahit
4.Abses Sumental
Spasium submental terletak dibawah dagu antara os hyoid dan simfisis pada perlekatan venter anterior m. digastricus . Atap spasium adalah mylohyoieus. Dasar spasium adalah kulit serta m.mentalis diatas depan dan disebelah lateral dibatasi oleh venter anterior m. digastricus .Spasium ini juga disebut sebagai deep sublingual space
Sumber infeksi pada spasium ini adalah gigi Insisif dan caninus yang apeksnya berada dibawah perlekatan m.mentalis
Abses submentalis ditandai dengan selulitis berupa pembengkakan akut diseluruh dagu, meliputi midline, merah, keras, nyeri pada palpasi.Kalau melanjut dan terbentuk pus ada fluktuasi pada palpasi. Infeksi bisa menyebar ke epiglotis menyebabkan kesulitan bernapas,
Drainase
Insisi horisontal pada kulit dipaling bawah dagu, tengah tengah antara simfisis dan os hyoid sejajar dengan tepi mandibula. Diseksi tumpul kearah supeomedial sampai mencapai abses. Drain karet dipasang dan dijahit.
Spasium submental (segitiga submental ) terletak antara kedua venter anterior (anterior belly) m. digastricus (abd). Structures yang ada disini adalah kelenjar limfa submental (ln) yang menampung aliran limfe dari dasar mulut. M.mylohyoideus (mh) dengan origo di os hyoideus dan insesrsi pada bagan dalam mandibula (linea mylohyoidea). Otot ini membantu proses pengunyahan dan menarikmandibula kebawah..
Abses submental
Lokasi Anatomi spasia submental dan gambaran kilinis abses submental
5.Abses sublingual
Spasium sublingual dibatasi di superior oleh mukosa mulut, diinferior oleh m. mylohyoideus, dilateral oleh permukaan dalam corpus mandibula dan diposterior oleh os hoideus.Disebut juga superficial sublingual space
Infeks disini bersumber dari gigi yang apeksnya berada diatas linea mylohyoidea :P dan M1
Abses sublingual ditandai dengan pembengkakan akut dasar mulut, lidah terdorong kesisi lainnya, berfluktuasi, biisa meluas kesisi lainnya, ke submandibula atau spasium faring. Bisa disertai kesulitan bernapas dan menelan
Drainase
Insisi mukosa sebelah lateral dan sejajar ductus Whartoni sedekat mungkin ke tulang mandibula
Dilanjutkan dengan diseksi tumpul dan pemasangan drain karet.
A B C
A : Klinis, B : Lokasi pus dan C: Lokasi drain (bilat,)
6.Abses Submandibula
Spasium submandibula dibatasi :
Superomedial : m, mylohyoideus dan m.hyoglosus
Superolateral : permukaan medial mandibula dibawah m. mylohyoideus
Poaterosuperior : m. stylohyodeus dan m. stylopharyngeus
Posterior :venter posterior m.digastricus
Lateral :platysma dan kulit
Anterosuperior : venter anterior m. digastricus
Isi spasium submandibula :
Kelejar ludah, nodus limfatikus submandibula, a. maxilaris externa, dan ductus Whartoni
Dibatas posterior spasium berhubungan dengan spasia sekunder lainnya.
Sumber infeksi : M2 dan M3 bawah
Abses submandibula:
Pembengkakan dibawah sudut mandibula, lunak, kecoklatan, diawali sakit gigi. Bisa juga berupa perluasan dari submental, sublingual atau lainnya
Sebaliknya juga bisa menyebar kespasia lainnya
Drainase
Insisi pada kulit sepanjang 2 cm dibawah dan paralel dengan tepi mandibula, dlanjutkan dengan diseksi tumpul kedalam spasium, kearah tepi anterior dan posterior. Hemostat masuk sampai ketepi tulanguntuk mencapai lokasi abses yang tepat.
Abses submandibula
A B
A : Gambran klinis B : Insisi abses