Download - Rpp Ikatan Kovalen Rev
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
IKATAN KIMIA
(Ikatan Kovalen)
Disusun Oleh :
IKA YUDITA PERMATASARI
K3311039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Satuan Pendidikan : SMA N 3 Boyolali
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / Ganjil ( I )
Materi Pokok : Ikatan Kimia
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
I. Kompetensi Inti ( KI )
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II. Kompetensi Dasar dan Indikator
KI Kompetensi Dasar Indikator
1. 1.1 Menyadari adanya keteraturan
struktur partikel materi sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
1.1.1 Menerima keteraturan struktur
partikel materi sebagai makhluk
ciptaan Tuhan.
1.1.2 Menerima dengan ikhlas keteraturan
struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia.
2. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu, percaya
diri, dan jujur) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam
sikap sehari – hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama
dalam memanfaatkan sumber daya
alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsive
sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat
keputusan.
2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
dengan mengajukan beberapa
pertanyaan.
2.1.2 Menunjukkan kepercayaan diri
ketika menjawab / presentasi.
2.2.1 Melakukan diskusi secara kompak
dengan kelompoknya.
2.3.1 Melakukan pengamatan / diskusi
secara responsive.
3 3.5 Membandingkan proses pembentukan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinasi, dan ikatan logam
serta interaksi antar partikel (atom,
ion, molekul) materi dan hubungannya
dengan sifat fisik materi.
3.5.1 Menjelaskan pengertian ikatan
kovalen.
3.5.2 Menjelaskan struktur lewis pada
ikatan kovalen.
3.5.3 Menjelaskan macam ikatan kovalen
beserta contoh senyawanya.
3.5.4 Mengetahui penyimpangan kaidah
oktet pada beberapa senyawa kovalen.
3.5.5 Menjelaskan sifat senyawa kovalen.
4. 4.5 Mengolah dan menganalisis
perbandingan proses pembentukan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinasi, dan ikatan logam
serta interaksi antar partikel (atom,
ion, molekul) dan hubungannya
dengan sifat fisik materi.
4.5.1 Melakukan diskusi tentang proses
terbentuknya ikatan kovalen.
4.5.2 Menyimpulkan tentang ikatan
kovalen.
4.5.3 Menyajikan hasil diskusi tentang
ikatan kovalen.
III. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sosial
1.1.1. Menerima keteraturan struktur partikel materi sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
1.1.2. Menerima dengan ikhlas keteraturan struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia.
2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
2.1.2 Menunjukkan kepercayaan diri ketika menjawab pertanyaan / presentasi hasil diskusi.
2.2.1 Melakukan diskusi secara kompak dengan kelompoknya.
2.3.1 Melakukan pengamatan / diskusi secara responsive.
Kompetensi Pengetahuan dan Ketrampilan
3.5.1 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen.
3.5.2 Menjelaskan struktur lewis pada ikatan kovalen.
3.5.3 Menjelaskan macam-macam ikatan kovalen beserta contoh senyawanya.
3.5.4 Mengetahui penyimpangan kaidah oktet pada beberapa senyawa kovalen.
3.5.5 Menjelaskan sifat senyawa kovalen.
4.5.1 Melakukan diskusi tentang proses terbentuknya ikatan kovalen.
4.5.2 Menyimpulkan tentang ikatan ikatan kovalen.
4.5.3 Menyajikan hasil diskusi tentang ikatan kovalen.
IV. Materi Pembelajaran (lampiran 5)
V. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific
Model Pembelajaran : Kooperatif
Metode Pembelajaran : Diskusi informasi
VI. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media : video, LKS
Alat : papan tulis, boardmarker, kertas folio, pulpen.
Sumber Belajar :
Sudarmo, unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta : Erlangga.
VII. Langkah – Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1 : 2x45 menit
No Kegiatan Waktu Karakter
1
.
Kegiatan Awal :
a. Apersepsi
Guru memberi salam dan menyapa peserta
didik.
Guru bersama peserta didik berdoa untuk
memulai pembelajaran.
Guru mengecek kehadiran siswa sebagai
10 menit Percaya diri
bentuk kedisiplinan.
Guru mengingatkan kembali tentang materi
sebelumnya yaitu ikatan ion.
b. Orientasi
Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai yaitu
siswa dapat menjelaskan tentang ikatan
kovalen.
3 menit
c. Motivasi
Guru menyampaikan manfaat mempelajari
materi ikatan kovalen, contohnya :
‘’Pernahkah kalian melihat air? Tahukah
kalian rumus senyawa dari air? Dengan
belajar ikatan kovalen kita bisa menentukan
rumus senyawa air yaitu H2O’’.
2 menit
2. Kegiatan Inti :
a. Mengamati ( observing ) :
Siswa mengamati video yang ditampilkan
guru tentang ikatan kovalen tunggal dan
rangkap.
15 menit Rasa ingin tahu
b. Menanya ( Questioning ) :
Siswa bertanya terkait materi ikatan kovalen.
Bagaimanakah proses terbentuknya ikatan
kovalen?
Bagaimanakah menggambarkan struktur
lewis pada ikatan kovalen?
Apakah perbedaan ikatan kovalen tunggal,
rangkap dua, dan rangkap tiga?
5 menit Rasa ingin tahu
c. Mengumpulkan Data
(Eksperimenting) :
Siswa mengerjakan soal diskusi secara
berkelompok.
Kelompok dibagi oleh guru secara acak. Satu
kelompok terdiri dari 4 orang dengan
kemampuan siswa heterogen.
15 menit Kerja sama
Responsive
d. Mengasosiasi ( Associating ) : 20 menit Kerja sama
Siswa menganalisis soal diskusi tentang
ikatan kovalen.
Responsive
e. Mengkomunikasikan
( Communicating ) :
Guru menyuruh beberapa kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi yang telah
mereka kerjakan.
10 menit Percaya diri
Responsive
3. Kegiatan Penutup :
Siswa bersama – sama dengan guru membuat
kesimpulan tentang diskusi pada pertemuan
itu.
Guru menutup proses pembelajaran.
10 menit Percaya diri
Pertemuan ke-2 : 1x45 menit
No Kegiatan Waktu Karakter
1
.
Kegiatan Awal :
a. Apersepsi
Guru memberi salam dan menyapa peserta
didik.
Guru dan peserta didik berdoa untuk memulai
KBM.
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru mengingatkan kembali tentang materi
sebelumnya yaitu ikatan kovalen.
3 menit Percaya diri
b. Orientasi
Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai yaitu
menjelaskan ikatan kovalen koordinasi,
penyimpangan kaidah oktet, dan sifat fisis
senyawa kovalen.
1 menit
c. Motivasi
Guru menyampaikan manfaat mempelajari
materi ikatan kovalen.
1 menit
2. Kegiatan Inti :
a. Mengamati ( observing ) :
Siswa mengamati video ikatan kovalen yang
10 menit Rasa ingin tahu
ditampilkan guru.
b. Menanya ( Questioning ) :
Siswa bertanya terkait materi ikatan kovalen :
Bagaimanakah proses terbentuknya ikatan
kovalen koordinasi?
Bagaimanakah penyimpangan kaidah oktet
pada beberapa senyawa kovalen?
Apasajakah sifat fisis senyawa kovalen?
2 menit Rasa ingin tahu
c. Mengumpulkan Data
(Eksperimenting) :
Siswa mendiskusikan lembar unjuk kerja
yang dibuat oleh guru secara berkelompok.
10 menit Kerjasama
Responsive
d. Mengasosiasi ( Associating ) :
Siswa menganalisis soal yang ada di lembar
unjuk kerja tentang ikatan kovalen.
10 menit Kerjasama
Responsive
e. Mengkomunikasikan
( Communicating ) :
Siswa menyajikan hasil diskusi kelompoknya
ke depan kelas.
Siswa menyimpulkan materi pertemuan hari
itu.
6 menit Percaya diri
3. Kegiatan Penutup :
Guru memberikan tugas mandiri membuat
peta konsep ikatan kimia kepada siswa.
Guru menutup proses pembelajaran.
2 menit
VIII. Penilaian
Penilaian Instrumen
Sikap Lembar pengamatan sikap (lampiran 1)
Kognitif Lembar penilaian tugas mandiri membuat peta konsep ikatan kimia
(lampiran 2)
Unjuk kerja Lembar kegiatan unjuk kerja (lampiran 3 )
Psikomotor Lembar penilaian ketrampilan berkomunikasi/presentasi hasil diskusi
( lampiran 4 )
Boyolali, 3 Oktober 2014
Mengetahui
Guru Pamong
Mustakim S.Pd
NIP.19681019 199201 1 001
Mahasiswa
Ika Yudita Permatasari
NIM. K3311039
Lampiran 1
Lembar Pengamatan Sikap
Berikan tanda V pada kolom-kolom di bawah ini sesuai hasil pengamatan.
N
oNama
Penilaian Sikap
Rasa ingin
Tahu
Percaya diri Kerjasama Responsive
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
Rubrik Penilaian :
No Indikator Sikap Skor
1 Sikap Disiplin
Memperhatikan guru dan mengajukan pertanyaan.
Memperhatikan guru, tapi tidak mau bertanya.
Mengajukan pertanyaan.
Kurang memperhatikan guru, rame sendiri.
4
3
2
1
2 Sikap Kerjasama dalam berdiskusi kelompok
Secara penuh memperlihatkan kerjasama dalam kelompok.
Belum secara penuh memperlihatkan kerjasama dalam kelompok.
Kurang memperlihatkan sikap kerjasama dalam kelompok.
Tidak memperlihatkan sikap kerjasama dalam kelompok.
4
3
2
1
3 Sikap Aktif
Melakukan pengamatan, mencatat hasil diskusi, dan menyajikan hasil
diskusi.
Melakukan pengamatan dan mencatat hasil diskusi tapi tidak
menyajikan hasil diskusi.
Melakukan pengamatan saja.
3
2
1
Skor total maksimal 14Skor pencapaian x 100 = Nilai Akhir
Skor total maksimal
Keterangan :
1 = Kurang baik, 2 = Cukup Baik, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik
Lampiran 2
Lembar Penilaian Kognitif
Indikator Soal Post Test
No Indikator Jenjang No soal Jumlah
butir soal
1. Menggambarkan struktur lewis beberapa
senyawa.
C3 1 1
2. Menentukan jenis ikatan kovalen beberapa
senyawa.
C3 1 1
Soal Post Test
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !
Gambarkan struktur lewis dan tentukan jenis ikatan kovalennya dari molekul :
a. NH3
b. HNO3
Diketahui no atom : H = 1, N = 7, O = 8
Rubrik Penilaian Post Test
No Soal Jawaban Skor
1. Kerjakan soal dibawah ini dengan
benar !
Tuliskan struktur lewis dan tentukan
jenis ikatan kovalennya dari molekul
NH3
HNO3
Diket. no atom : H = 1, N = 7, O = 8
jenis : ikatan kovalen tunggal
jenis : ikatan kovalen tunggal,
kovalen rangkap dua, dan
kovalen koordinasi.
3
1
3
3
Jumlah skor maksimal 10
Rubrik Penilaian Peta Konsep
Point-point yang harus ada pada peta konsep Skor
Nama :
Kelas / No. Absen :
Pengertian ikatan kimia 3
Macam-macam ikatan kimia :
a. Ikatan ion
Pengertian
Contoh senyawa
Sifat fisis
b. Ikatan kovalen, terdiri dari :
Tunggal
Pengertian
Contoh senyawa
Rangkap dua
Pengertian
Contoh senyawa
Rangkap tiga
Pengertian
Contoh senyawa
Koordinasi
Pengertian
Contoh senyawa
c. Ikatan logam
Pengertian
Contoh senyawa
Sifat fisis
d. Ikatan antar molekul terdiri dari :
Gaya van der waals
Pengertian
Contoh senyawa
Gaya dipole-dipol
Pengertian
Contoh senyawa
Ikatan hydrogen
Pengertian
Contoh senyawa
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Total skor maksimal 90
Lampiran 3
Indikator Soal Unjuk Kerja
Tugas -1
No Indikator soal Jenjang No soal Jumlah
butir soal
1 Menjelaskan struktur lewis. C1 1 1
2 Menjelaskan ikatan kovalen. C1 2 1
3 Menjelaskan jenis ikatan kovalen. C2 3 1
4 Menuliskan konfigurasi elektron. C2 4 a 1
5 Menggambarkan struktur lewis beberapa
senyawa kovalen.
C3 4 b 1
6 Menunjukkan semua jenis ikatan kovalen
dalam beberapa senyawa.
C3 4 c 1
Tugas -2
No Indikator soal Jenjang No soal Jumlah
butir soal
1 Menuliskan konfigurasi elektron. C3 1 a 1
2 Menggambarkan struktur lewis beberapa
senyawa kovalen.
C3 1 b 1
3 Menunjukkan semua jenis ikatan kovalen
dalam beberapa senyawa.
C3 1 c 1
4 Membedakan sifat fisis senyawa ion dan
kovalen
C2 2 1
Kelas :
Kelompok :
Unjuk Kerja : Ikatan Kovalen
Lembar Unjuk Kerja : Pertemuan ke-1
I. Tugas -1
Carilah artikel / informasi tentang ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga dari buku,
majalah, maupun internet, kemudian pelajari! Setelah kalian mempelajarinya, kerjakan soal diskusi
di bawah ini secara berkelompok!
1. Apakah yang dimaksud struktur lewis?
2. Apakah yang dimaksud dengan ikatan kovalen?
3. Lengkapi tabel di bawah ini :
No Jenis ikatan kovalen Penjelasan Contoh senyawa
1 Kovalen tunggal
2 Kovalen rangkap dua
3 Kovalen rangkap tiga
4. Diberikan beberapa senyawa kovalen :
F2
O2
N2
CCl4
HCN
SiF4
NH3
a. Tuliskan konfigurasi elektronnya!
b. Gambarkan struktur lewis masing-masing senyawa di atas!
c. Tunjukkan semua jenis ikatan kovalennya !
Diketahui no atom H = 1, C = 6, N = 7, F = 9, O = 8, Si = 14, Cl = 17
Lembar Unjuk Kerja : Pertemuan ke-2
II. Tugas -2
Carilah artikel / informasi tentang ikatan kovalen koordinasi, penyimpangan kaidah oktet, dan sifat
fisis senyawa kovalen dari buku, majalah, maupun internet, kemudian pelajari! Setelah kalian
mempelajarinya, kerjakan soal diskusi di bawah ini secara berkelompok!
1. Diketahui beberapa senyawa kovalen sebagai berikut :
HNO3
H2SO4
BF3-NH3
PCl3
PCl5
a. Tuliskan konfigurasi elektronnya !
b. Gambarkan struktur lewis masing-masing senyawa di atas!
c. Tunjukkan semua jenis ikatan kovalennya!
Diketahui no atom H = 1, B = 5, C = 6, N = 7, F = 9, O = 8, P = 15, Cl = 17
2. Lengkapi tabel di bawah ini :
Sifat fisis senyawa Senyawa
ion
Senyawa
kovalen
Senyawa
kovalen polar
Senyawa
kovalen nonpolar
Titik didih & titik leleh
Wujud
Kelarutan
Daya hantar listrik
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
Kelas :
Kelompok :
Tugas -1
No
soal
Jawaban Skor
1 Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan
kovalen koordinat.
Untuk menyusun struktur Lewis dari suatu atom atau unsur, dapat dengan cara
menuliskan simbol titik pada sekeliling atom.
Setiap titik mewakili satu elektron yang terdapat pada kulit valensi atom
tersebut.
5
2 Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan
elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.
Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan
berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
2
3 No Jenis ikatan
kovalen
Penjelasan Contoh
senyawa
1 Tunggal Penggunaan satu pasang elektron
secara bersama-sama.
F2, CCl4, SiF4
NH3
2 Rangkap dua Penggunaan dua pasang elektron
secara bersama-sama.
O2
3 Rangkap tiga Penggunaan tiga pasang elektron
secara bersama-sama.
N2, HCN
3
3
3
4 a. Konfigurasi elektron
F2
F : 1s2 2s2 2p5
O2
O : 1s2 2s2 2p4
N2
N : 1s2 2s2 2p3
CCl4
C : 1s2 2s2 2p2
Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 2p5
HCN
H : 1s1
C : 1s2 2s2 2p2
N : 1s2 2s2 2p3
1
1
1
1
1
1
1
1
SiF4
Si : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
F : 1s2 2s2 2p5
NH3
N : 1s2 2s2 2p3
H : 1s1
1
1
1
1
b. Gambar struktur lewis
F2
O2
N2
CCl4
HCN
SiF4
NH3
2
2
2
2
2
2
2
c. Jenis ikatan kovalen
F2 = ikatan kovalen tunggal 1
O2 = ikatan kovalen rangkap dua
N2 = ikatan kovalen rangkap tiga
CCl4 = ada 4 ikatan kovalen tunggal
HCN
H-C = ikatan kovalen tunggal
C –N = ikatan kovalen rangkap tiga
SiF4 = ada 4 ikatan kovalen tunggal
NH3 = ada 3 ikatan kovalen tunggal
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah skor maksimal 50
Skor yang diperoleh
Jumlah skor = x 4
Skor maksimal (50)
Tugas -2
No
soal
Jawaban Skor
1 a. Konfigurasi elektron
HNO3
H : 1s1
N : 1s2 2s2 2p3
O : 1s2 2s2 2p4
H2SO4
H : 1s1
S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
O : 1s2 2s2 2p4
BF3-NH3
H : 1s1
B : 1s2 2s2 2p1
F : 1s2 2s2 2p5
N : 1s2 2s2 2p3
PCl3
P : 1s2 2s2 2p6 3s2 2p3
Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 2p5
PCl5
P : 1s2 2s2 2p6 3s2 2p3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 2p5 1
1
b. Gambar struktur lewis
HNO3
H2SO4
BF3-NH3
PCl3 dan PCl5
2
2
2
2
2
c. Jenis ikatan kovalen
HNO3
Ikatan kovalen tunggal = 2
Ikatan kovalen rangkap dua = 1
Ikatan kovalen koordinasi = 1
H2SO4
Ikatan kovalen tunggal = 4
Ikatan kovalen rangkap dua = 2
BF3-NH3
Ikatan kovalen tunggal = 6
Ikatan kovalen koordinasi = 1
PCl3 dan PCl5
PCl3
Ikatan kovalen tunggal = 3
1
1
1
1
1
1
1
1
PCl5
Ikatan kovalen tunggal = 5 1
2 Sifat fisis
senyawa
Senyawa
ion
Senyawa
kovalen
Senyawa
kovalen polar
Senyawa
kovalen
nonpolar
Titik didih
dan titik
leleh
Tinggi Rendah Tinggi Rendah
Wujud Padat pada
suhu kamar
Padat,
cair, gas
pada
suhu
kamar
Padat, cair, gas
pada suhu kamar
Padat, cair,
gas pada suhu
kamar
Kelarutan Larut
dalam air
Larut
dalam
pelarut
organik
Larut dalam
pelarut polar
Larut dalam
pelarut
nonpolar
Daya
hantar
listrik
Dapat
menghantar
kan listrik
Tidak
dapat
menghant
arkan
listrik
Dapat
menghantarkan
listrik
Tidak dapat
menghantarka
n listrik
16
Jumlah skor maksimal 49
Skor yang diperoleh
Jumlah skor = x 100
Skor maksimal (49)
Lampiran 4
Lembar Penilaian Ketrampilan ( Mengkomunikasikan )
No Nama Siswa Asal
Kelompok
Kemampuan dalam
mengkomunikasikan
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
Rubrik Penilaian Ketrampilan Berkomunikasi
Kriteria Penilaian Indikator Penilaian
Kemampuan dalam
mengkomunikasikan
Percaya diri.
Suara lantang.
Dapat mengemukakan ide
dan berargumen dengan
baik.
Penguasaan materi baik.
Menjawab soal dengan
benar
Skor 4 : jika 5 indikator
dilakukan semua.
Skor 3 : jika hanya 4
indikator yang dilakukan.
Skor 2 : jika hanya 3
indikator yang dilakukan.
Skor 1 : jika hanya 2 atau 1
indikator yang dilakukan.
Lampiran Materi (lampiran 5)
a. Struktur Lewis pada Ikatan Kovalen
Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen
koordinat. Struktur Lewis dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis, yang menyatakan bahwa atom-atom
bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.
Untuk menyusun struktur Lewis dari suatu atom atau unsur, dapat dengan cara menuliskan
simbol titik pada sekeliling atom. Setiap titik mewakili satu elektron yang terdapat pada kulit valensi
atom tersebut. Elektron yang terlibat dalam ikatan ini hanya elektron-elektron yang terdapat pada kulit
terluar dan jumlah total elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan ini tidak mengalami
perubahan (merupakan jumlah total elektron valensi dari atom-atom yang berikatan).
Pada umumnya, jumlah elektron pada kulit valensi sama dengan golongan dari suatu atom.
Oleh karena itu, jumlah titik pada simbol Lewis sama dengan golongan dari atom tersebut. Namun
untuk logam transisi, lantanida, dan aktinida yang mempunyai kulit dalam yang tidak terisi penuh, titik
Lewis dari unsur-unsur tersebut tidak dapat dituliskan secara sederhana.
Langkah – langkah dalam menggambarkan struktur Lewis :
No Langkah Gambar lewis
1. Menghitung valensi atom yang akan dibuat struktur Lewisnya, contoh
NH3.
2. Membuat kerangka strukturnya, di mana atom pusatnya biasanya adalah
atom pertama dalam rumus kimia molekul tersebut.
3. Menempatkan satu elektron pada sisi di mana terdapat atom lain. Jika
terdapat sisa elektron, letakkan elektron-elektron tersebut secara
berpasangan.
4. Menulis semua elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dengan
menggunakan lambang titik (•).
5. Melengkapi bentuk duplet atau oktet dari ikatan atom ke atom pusat.
6. Bila atom pusat masih belum memenuhi kaidah oktet maka dapat
digunakan ikatan rangkap agar setiap atom dapat memenuhi oktet.
7. Jika sudah sesuai, ganti setiap pasangan elektron tersebut dengan garis
tunggal (ikatan tunggal). Apabila terdapat dua pasangan elektron, maka
ganti dengan garis rangkap dua (ikatan rangkap dua). Jika terdapat 3
pasangan elektron, ganti dengan garis rangkap tiga (ikatan rangkap tiga).
b. Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara
bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang
akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Pembentukan ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom yang memiliki afinitas elektron tinggi
serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Atom non logam cenderung
untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk
dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron
yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan
elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron
(kecuali He berjumlah 2 elektron).
Jenis-jenis ikatan kovalen :
1. Ikatan Kovalen Tunggal
Tunggal di sini bermakna elektron yang dishare bersama antar 2 atom yang beriktatan
berjumlah sepasang. Masing-masing atom menyumbangkan 1 elektron.
Untuk mencapai kestabilan atom C perlu 4 buah elektron dan atom H memerlukan 1 buh
elektron untuk tiap atomnya. Aton karbon bisa mengikat 4 atom karbon secara bersamaan. Setiap
ikatan atom C dengan tom H melibatkan sepasang elektron sehingga dinamakan ikatan kovalen
tunggal. Contoh lain ikatan seperti ini ada pada senyawa asam klorida HCl, asam bromida HBr,
amonia NH3.
2. Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Ikatan kovalen rangkap dua yaitu ikatan kovalen yang setiap ikatan antar atom melibatkan 2
pasang elektron (4 buah).
Contoh :
Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2
Konfigurasi elektronnya :
8O= 2 6
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-
tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2. Kedua atom O saling meminjamkan 2
elektronnya, sehingga kedua atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.
3. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Sejalan dengan definisi ikatan kovalen tunggal dan rangkap, ikatan ini disebut rangkap tiga
karena setiap ada ikatan antar atom melibatkan 3 pasang (6 buah) elektron valensi. Berikut proses
pembentukan ikatan kovalen rangkap 3 pada senyawa unsur N2.
Contoh :
Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2.
Konfigurasi elektronnya :
7N = 2 5
Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-
tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3. Kedua atom N saling meminjamkan 3
elektronnya, sehingga kedua atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
4. Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ
Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal
dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya
menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah
kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
Contoh : terbentuknya senyawa BF3 – NH3.
c. Penyimpangan Pada Kaidah Oktet dan Duplet
Ikatan kovalen merupakan ikatan antar atom (unsur) kimia nonlogam untuk mencapai
kestabilan dengan memenuhi aturan oktet maupun duplet. Akan tetapi pada kenyataannya ada
penyimpangan dari aturan ini. Contohnya seperti pada senyawa PCl5. Ketika unsur phospor
direaksikan dengan klorin akan menghasilkan senyawa PCl3 dan PCl5 bergantung pada jumlah klorin
yang digunakan bereaksi. Melihat konfigurasinya, atom phospor memiliki elektron valensi 5 dan
cenderung menerima 3 elektron untuk mencapai kestabilan. Untuk senyawa PCl3 memenuhi kaidah
oktet, akan tetapi untuk PCl5 menyimpang. Untuk setip atom klorin telah memiliki 8 elektron tetapi
atom Phospor total mempunyai 10 elektron.
d. Sifat Senyawa Kovalen
1. Titik didih
Pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di bawah suhu
200 0C). Sebagai contoh Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara
atom hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar
molekul-molekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air dalam fasa (bentuk) cair
akan mudah berubah menjadi uap air bila dipanaskan sampai sekitar 100 0C, akan tetapi pada suhu ini
ikatan kovalen yang ada di dalam molekul H2O tidak putus.
2. Volatitilitas (kemampuan untuk menguap)
Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas.
Molekul-molekul pada senyawa kovalen yang mempunyai sifat mudah menguap sering menghasilkan
bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa kovalen contoh dari senyawa
kovalen yang mudah menguap.
3. Kelarutan
Pada Umumnya senyawa kovalen tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut
organik. Pelarut organik merupakan senyawa karbon, misalnya bensin, minyak tanah, alkohol, dan
aseton. Namun ada beberapa senyawa kovalen yang dapat larut dalam air karena terjadi reaksi dengan
air (hidrasi) dan membentuk ion-ion. Misalnya, asam sulfat bila dilarutkan ke dalam air akan
membentuk ion hidrogen dan ion sulfat. Senyawa kovalen yang dapat larut dalam air selanjutnya
disebut dengan senyawa kovalen polar, sedangkan senyawa kovalen yang tidak larut dalam air
selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen non polar.
4. Daya hantar Listrik
Pada umumnya senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat menghantar arus listrik atau
bersifat non elektrolit, kecuali senyawa kovalen polar. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar
mengandung ion-ion jika dilarutkan dalam air dan senyawa tersebut temasuk senyawa elektrolit lemah.
sumber : http://www.susilochem04.co.cc/2010/08/senyawa-kovalen-1.html