Transcript
Page 1: Rpjmn kemenhub  2015 2019

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

TAHUN 2015-2019

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Page 2: Rpjmn kemenhub  2015 2019

OUTLINE

1 KONDISI INFRASTRUKTUR INDONESIA

2

4

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR

SEKTOR TRANSPORTASI

3

PENDANAAN INFRASTRUKTUR TAHUN 2015-2019

SKENARIO PEMBANGUNAN SEKTOR

TRANSPORTASI

Halaman

………………………… 4-6

…………………………………………………… 7-15

……………………………………..………………………... 16-25

….. 26

Page 3: Rpjmn kemenhub  2015 2019

1 KONDISI INFRASTRUKTUR

INDONESIA

Page 4: Rpjmn kemenhub  2015 2019

KONDISI INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI

Kondisi jalan yang buruk:

• Kualitas jalan yang rendah, terutama di daerah

• Kondisi jalan menjadi berbahaya ditambah dengan

tingkat kemacetan yang tinggi

• Menyebabkan jarak tempuh di Indonesia menjadi 2.7

jam untuk jarak 100 km.

Waktu Tempuh (jam/100km)

Lambatnya pembaharuan dan pembangunan pada

sektor kereta api

• Pertumbuhan di sektor kereta api hanya 7.7% dari total

4,800 km adalah jalur ganda, dimana kereta

penumpang dan barang menggunakan jalur yang

sama

• Efisiensi waktu pada jaringan sektor tersebut sangat

rendah.

Kurang berimbangnya komposisi moda dalam bidang

transportasi

• Tingginya pengguna kendaraan pribadi menjadi

sumber kemacetan di kota-kota besar.

• Menurut survey, Jakarta didominasi dengan

kendaraan pribadi sebanyak 62.2%, yang berarti

sekitar 10 juta komuter melakukan perjalanan setiap

harinya.

7.700%

13.400%

18.00%

28.400%

38.800%

41.100%

Indonesia

Thailand

Malaysia

India

China

Japan

Rasio Double Tracking Jalur KA (%)

Pangsa Moda (%)

2.3

14

25

62.2

46

11

12.9

20

63

22.6

19

0

0% 50% 100%

Jakarta

Taipei

Hong Kong

Rail Private Transport Non-Rail Public Transport Others

4

Page 5: Rpjmn kemenhub  2015 2019

Kinerja yang buruk dari sektor Pelabuhan

• Kendala utama dari sektor pelabuhan

adalah rendahnya waktu bongkar-muat

selama 8 hari di pelabuhan Tanjung Priok.

Waktu bongkar-muat ini lebih lama

dibandingkan dengan pelabuhan di

Thailand yaitu selama 5 hari dan di

Singapura selama 1.2 hari.

Jaringan Transportasi Udara yang melebihi

kapasitas

• Semenjak diberlakukannya deregulasi pada

tahun 2004, perkembangan transportasi

udara meningkat menjadi double digit

setiap tahunnya, sementara

perkembangan bandara yang lambat tidak

dapat mengejar laju permintaan.

1.1

2

3

3

4

4

5

8

0 2 4 6 8 10

Singapore

Hong Kong

France

Australia, NZ

UK, Los Angeles (USA)

Malaysia (Port Klang)

Thailand

Tanjung Priok

Waktu Dwelling/Dwelling Time (hari)

35

45

55

65

75

85

95

1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014

PA

SS

EN

GE

RS

(

Million

P

ass

en

gers

Per A

nn

um

)

Year

Top 10 Airports of Passengers in the World

1st:ATLANTAGA

2nd:BEIJING

3rd:LONDON

4th:CHICAGOIL

5th:TOKYO,JP

6th:LOSANGELESCA

7th:PARIS

8th:DALLAS/FORTWORTHTX

9th:JAKARTA

10th:DUBAIJakarta

KONDISI INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI

5

Page 6: Rpjmn kemenhub  2015 2019

Tahun Ranking

2009 – 2010 54

2010 – 2011 44

2011 – 2012 46

2012 - 2013 50

2013 - 2014 38

2014 - 2015 34

Indeks Daya Saing Global

Indonesia (GCI)

Sumber: The Global Competitiveness Report

(World Economic Forum)

Indonesia Malaysia Thailand Vietnam Phillipines

Infrastruktur 72 20 76 112 95

Jalan 72 19 50 104 87

Kereta Api 41 12 74 52 80

Pelabuhan 77 19 54 88 101

Transportasi Udara 64 19 37 87 108

Listrik 84 39 58 88 87

Telepon Bergerak 54 30 34 42 86

Telepon Tetap 71 73 91 86 113

Indeks Daya Saing

Infrastruktur Indonesia (GCI)

Tahun Ranking

2010 – 2011 90

2011 – 2012 82

2012 - 2013 92

2013 - 2014 82

2014 – 2015 72

DAYA SAING INFRASTRUKTURPERLU DITINGKATKAN

6

Page 7: Rpjmn kemenhub  2015 2019

2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

SEKTOR TRANPORTASI

Page 8: Rpjmn kemenhub  2015 2019

Amanat Undang-Undang No.17/2007 (RPJPN)

Terkait dengan INFRASTRUKTUR

RPJMN–RENSTRA 2005-2009

Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat Indonesia ditandai

menurunnya angka

pengangguran dan penduduk

miskin serta berkurangnya

kesenjangan antarwilayah.

Mendorong pertumbuhan

ekonomi melalui membaiknya

infrastruktur.

Percepatan pembangunan

infrastruktur didorong melalui

peningkatan peran swasta

dengan meletakkan dasar-

dasar kebijakan dan regulasi

serta reformasi dan restrukturisasi

kelembagaan, terutama untuk

sektor transportasi.

RPJMN – RENSTRA 2010-2014

Percepatan pembangunan

infrastruktur dengan lebih

meningkatkan kerja sama

antara pemerintah dan

dunia usaha.

Penataan kelembagaan

ekonomi yang mendorong

prakarsa masyarakat

dalam kegiatan

perekonomian.

Kondisi itu didukung oleh

pengembangan jaringan

infrastruktur transportasi.

RPJMN – RENSTRA 2015-2019

Terpenuhinyaketersediaan infrastrukturyang didukung olehmantapnya kerja samapemerintah dan duniausaha.

Ketersediaaninfrastruktur yang sesuaidengan rencana tataruang ditandai olehberkembangnyajaringan infrastrukturtransportasi.

RPJMN – RENSTRA 2020-2025

Struktur perekonomianmakin maju dan kokohditandai dengan dayasaing perekonomian yang kompetitif danberkembangnya

keterpaduan antaraindustri, pertanian, kelautan dan sumberdaya alam, dan sektorjasa.

Kondisi maju dan sejahteramakin terwujud denganterselenggaranya jaringantransportasi yang andalbagi seluruh masyarakatyang menjangkau seluruhwilayah NKRI. 8

Page 9: Rpjmn kemenhub  2015 2019

▪ Mewujudkan keamanan Nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim,dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai Negara Kepulauan;

▪ Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratisberlandaskan Negara Hukum;

▪ Mewujudkan Politik Luar Negeri bebas-aktif dan memperkuat jati dirisebagai Negara Maritim;

▪ Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dansejahtera;

▪ Mewujudkan Bangsa yang berdaya saing;

▪ Mewujudkan Indonesia menjadi Negara Maritim yang mandiri, maju, kuat, danberbasis kepentingan Nasional;

▪ Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

MISI PEMERINTAHAN

PRESIDEN JOKO WIDODO – JUSUF KALLA

9

Page 10: Rpjmn kemenhub  2015 2019

Membangun untuk Manusia dan Masyarakat;

Mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosialdan pembangunan ekologi yang berkelanjutan;

Memulihkan dan menjaga keseimbangan antarsektor,antarwilayah dan antarkelas sosial pembangunan;

Mewujudkan perekonomian yang inklusif, berbasis ilmupengetahuan dan teknologi, dan keunggulan sumber dayamanusia.

TITIK TEKAN PEMBANGUNAN

KABINET KERJA 2015-2019

10

Page 11: Rpjmn kemenhub  2015 2019

1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap Bangsa danmemberikan rasa aman pada seluruh Warga Negara;

2. Membuat Pemerintah tidak absen dengan membagun tata kelolapemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerahdan desa dalam kerangka Negara Kesatuan;

4. Menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem danpenegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing pasar internasional;

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor–sektorstrategis ekonomi domestik;

8. Melakukan revolusi karakter Bangsa;

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

SEMBILAN AGENDA PRIORITAS STRATEGIS

(NAWA CITA)

11

Page 12: Rpjmn kemenhub  2015 2019

TANTANGAN

1. GEOPOLITIK

2. GEOEKONOMI

3. BONUS DEMOGRAFI

4. AGENDA PASKA 20155. PERUBAHAN IKLIM

REGULASI KELEMBAGAAN PENDANAAN

PRO

YEK S

TRATEG

IS

AMANAT RPJPNInfrastruktur Memadai Pendapatan per kapita USD 14 Ribu

Pengangguran < 5% Penduduk Miskin > 5% HDI dan GDI Meningkat

PERMASALAHAN

1. Kondisi jalan daerah

kurang memadai

2. Pembangunan Kereta

api masih terbatas.3. Kinerja Pelabuhan

kurang kompetitif

4. Perkotaan yang

semakin padat

ISU STRATEGIS

VISI/MISI PRESIDEN + NAWA CIPTA

SASARAN RPJMN2015-2019

Kondisi mantap jalan nasional 100%

Waktu tempuh perjalanan darat dari 2,6 jam per 100 km menjadi 2,2 jam per 100 km

Biaya logistik menurun menjadi 19,2% terhdap PDB

Pangsa Pasar Angkutan Umum 32%

On time performancepenerbangan mencapai 95%

Jumlah penumpang pesawat sebanyak 162 juta penumpang per tahun

Menurunnya angka fatalitas korban kecelakaan transportasi jalan hingga 50 persen dari kondisi baseline.

Menurunnya rasio kecelakaan transportasi udara pada AOC 121 dan AOC 135 menjadi kurang dari 3 kejadian/1 juta flight cycle.

Menurunnya jumlah kejadian kecelakaan transportasi laut menjadi kurang dari 50 kejadian/tahun.

Menurunnya rasio angka kecelakaan kereta api menjadi kurang dari 0,025 kecelakaan per 1 juta-km perjalanan kereta api.

KEBIJAKAN DAN SRATEGI

Pembangunan Transportasi Multimoda dan mendukung Sislognas, kawasan industri,

Mempercepat pembangunan SistemTransportasi Multimoda

Melakukan upaya keseimbangan antaratransportasi yang berorientasi nasionaldengan transportasi yang berorientasilokal dan kewilayahan.

Membangun sistem dan jaringantransportasi yang terintegrasi untukmendukung investasi pada KoridorEkonomi, Kawasan Industri Khusus, Kompleks Industri, dan pusat-pusatpertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi

Meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam penyelengaraantransportasi

Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi yang ramah lingkungan

Mengembangkan sistem angkutanumum massal yang modern

Meningkatkan Kapasitas dan KualitasJaringan Jalan Kota

Mengembangkan manajementransportasi perkotaan yang berimbang

PERBAIKAN REGULASI, TEROBOSAN KEBIJAKAN DAN PENDANAAN KREATIF

KERANGKA BERPIKIR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2015-2019

Peningkatan Ketersediaan Penguatan Konektivitas

Nasional

Pengembangan

Transportasi Massal Perkotaan

Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan

Penyediaan Infrastruktur

12

Page 13: Rpjmn kemenhub  2015 2019

SASARAN DAN INDIKATOR RPJMN TAHUN 2015-2019 SEKTOR TRANSPORTASI

13

NO SASARAN INDIKATOR

Penguatan Konektivitas Nasional untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan

1. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasaranatransportasi dan keterpaduan system transportasimultimoda dan antarmoda untuk mengurangi backlog maupun bottleneck kapasitas prasarana transportasi dansarana transportasi antarmoda dan antarpulau sesuaidengan sistem transportasi nasional dan cetak birutransportasi multimoda

✓ Menurunnya waktu tempuh rata-rata per koridor untuk koridorutama dari 2,6 jam per 100 km menjadi 2,2 jam per 100 km pada lintas-lintas utama

✓ Meningkatnya jumlah penumpang yang diangkut maskapaipenerbangan nasional dengan membangun 15 bandara baru

✓ Pengembangan 9 bandara untuk pelayanan kargo udara✓ Peningkatan On-time Performance Penerbangan menjadi 95%✓ Moderenisasi sistem pelayanan navigasi penerbangan dan

pelayaran✓ Meningkatnya kapasitas 24 pelabuhan untuk mendukung tol

laut yang terdiri 5 pelabuhan hub dan 19 pelabuhan feeder✓ Pembangunan dan pengembangan 163 Pelabuhan non

komersial sebagai sub feeder tol laut✓ Dwelling time pelabuhan✓ Pembangunan 50 kapal perintis dan terlayaninya 193 lintas

angkutan laut perintis ✓ Meningkatnya jumlah barang dan penumpang yang dapat

diangkut oleh kereta api melalui pembangunan jalur KA minimal sepanjang 3.258 kilometer

✓ Terhubungkannya seluruh lintas penyeberangan sabuk Utara, Tengah, dan Selatan serta poros – poros penghubungnyamelalui pembangunan/pengembangan 65 pelabuhanpenyeberangan dan pengadaan 50 unit kapal penyeberangan

✓ Meningkatnya peran angkutan sungai dan danau melalui pembangunan dermaga sungai dan danau di 120 lokasi

Page 14: Rpjmn kemenhub  2015 2019

SASARAN DAN INDIKATOR RPJMN TAHUN 2015-2019 SEKTOR TRANSPORTASI

14

NO SASARAN INDIKATOR

Penguatan Konektivitas Nasional untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan

2. Meningkatnya kinerja pelayanan danindustri transportasi nasional untukmendukung konektivitasnasional,sistem logistik nasional(Sislognas) dan konektivitas global

✓ Meningkatnya pangsa pasar yang diangkut armada pelayaran niaga nasional melaluipenguatan regulasi hingga 20% dan memberikan kemudahan swasta dalampenyediaan armada kapal

✓ Meningkatnya jumlah armada pelayaran niaga nasional yang berumur <25 tahun hingga 50% serta meningkatnya peran armada pelayaran rakyat

✓ Terselenggaranya pelayanan Short Sea Shipping yang terintegrasi dengan modalainnya

✓ Meningkatnya peran serta sektor swasta dalam pembangunan transportasi melalui KPS atau investasi langsung

✓ Terpisahkannya fungsi operator dan regulator serta pemberdayaan dan peningkatandaya saing BUMN transportasi

✓ Meningkatnya SDM transportasi yang bersertifikat menjadi 2 kali lipat dibandingkan kondisi baseline

✓ Terhubungkannya konektivitas nasional dengan konektivitas global melaluipenyelenggaraan pelayanan transportasi lintas batas negara

✓ Termanfaatkannya hasil industri transportasi nasional

3. Meningkatnya tingkat keselamatan dankeamananPenyelenggaraan pelayanantransportasi

✓ Menurunnya angka fatalitas korban kecelakaan transportasi jalan hingga 50 persen dari kondisi baseline

✓ Menurunnya rasio kecelakaan transportasi udara pada AOC 121 dan AOC 135 menjadi kurang dari 3 kejadian/1 juta flight cycle

✓ Menurunnya jumlah kejadian kecelakaan transportasi laut menjadi kurang dari 50 kejadian/tahun

✓ Menurunnya rasio angka kecelakaan kereta api dari 0,025 kecelakaan per 1 juta-km perjalanan kereta api

✓ Tersedianya informasi dan sistem data tingkat keselamatan infrastruktur jalan nasionaldan provinsi yang mutakhir setiap tahunnya

Page 15: Rpjmn kemenhub  2015 2019

SASARAN DAN INDIKATOR RPJMN TAHUN 2015-2019 SEKTOR TRANSPORTASI

15

NO SASARAN INDIKATOR

Penguatan Konektivitas Nasional untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan

4. Menurunnya emisi gas rumah kaca (RAN-GRK) di sektor transportasi

✓ Menurunnya emisi gas rumah kaca (RANGRK) sebesar2,982 juta ton CO2e untuk subsektor transportasi darat, 15,945 juta ton CO2e untuksubsektor transportasi udara, dan 1,127 juta ton CO2e untuk subsektortransportasi perkeretaapian hingga tahun 2020 melalui penyediaansarana dan prasarana transportasi yang ramah lingkungan dan responsifterhadap perubahan iklim/cuaca Ekstrem

5. Tersedianya layanan transportasi serta komunikasi&informatika di perdesaan, perbatasan negara, pulauterluar, dan wilayah non komersial lainnya

✓ Meningkatnya sistem jaringan dan pelayanan transportasi perdesaan✓ Terselenggaranya pelayanan transportasi perintis secara terpadu

Pembangunan Transportasi Umum Massal Perkotaan

1. Meningkatnya pelayanan angkutan umum massal perkotaan

✓ Modal share (pangsa pasar) angkutan umum perkotaan di Kota Megapolitan/Metropolitan/Besar minimal 32 %

✓ Jumlah kota yang menerapkan sistem angkutan massal berbasis jalandan/atau kereta api minimal 34 kota

2. Meningkatkan kinerja lalu lintas jalan Perkotaan ✓ Meningkatnya kecepatan lalu lintas jalan nasional di kota-kotametropolitan/besar menjadi minimal 20 km/jam

3 Meningkatkan aplikasi teknologi informasi danskema system manajemen transportasi Perkotaan

✓ Penerapan pengaturan persimpangan dengan menggunakan teknologiinformasi (ATCS) di seluruh ibukota propinsi

✓ Penerapan ATCS di kota yang telah menerapkan system angkutanmassal perkotaan berbasis bus (BRT) dan kota sedang/besar yang berada di jalur logistik nasional, serta Automatic Train Protection (ATP) pada jaringan kereta api perkotaan

✓ Penerapan skema pembatasan lalu lintas di kota-kotabesar/metropolitan

Page 16: Rpjmn kemenhub  2015 2019

3 SKENARIO PEMBANGUNAN

SEKTOR TRANSPORTASI

Page 17: Rpjmn kemenhub  2015 2019

INFRASTRUKTUR YANG HARUS DIBANGUN 2015-2019

Jalan baru 2.650 Km Jalan tol 1.000 Km

Pemeliharaan jalan 46.770 Km

Pembangunan 15 Bandara baru Pengadaan 20 Pesawat Perintis Pengembangan Bandara untuk

pelayanan Kargo Udara di 9 Lokasi

Pengembangan 24 Pelabuhan Strategis Pengembangan 163 Pelabuhan Non

Komersial Pembangunan 50 Kapal Perintis Terlayaninya 193 lintas angkutan laut

perintis

Pembangunan Jalur sepanjang KA

3.258 km di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua

Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di 65 lokasi

Pengadaan kapal penyeberangan (terutama perintis) sebanyak 50 unittermasuk Bus Air

Pembangunan BRT di 34 kota Pembangunan angkutan massal

cepat di kawasan kota metropolitan

Pengadaan sarana transportasi mengutamakan produksi industri nasional

17

Page 18: Rpjmn kemenhub  2015 2019

TOL LAUT DALAM MENDUKUNG POROS MARITIM DUNIA

18

18

Page 19: Rpjmn kemenhub  2015 2019

PENGEMBANGAN TRANSPORTASI PENYEBERANGAN

(KOMPLEMEN KONSEP TOL LAUT)

Arah kebijakan pengembangan

transportasi penyeberangan 2015-2019:

• Penyelesaian dan penguatan jalur lintas Sabuk Utara, Sabuk Tengah dan

Sabuk Selatan serta poros penghubung.

• Terobosan regulasi termasuk kebijakan pengadaan kapal oleh

pemerintah dan pembentukan Otorita Pelabuhan Penyeberangan.

Program Strategis dan Target:

• Pembangunan pelabuhanpenyeberangan di 65 lokasi

• Pembangunan kapal penyeberangan

(terutama perintis) 50 unit• Pemisahan operator dan regulator

(pembentukan Otorita Pelabuhan)• Pembangunan kapal untuk mengatasi

bottleneck pada lintas utama termasuk

lintas Merak -Bakauheni (melalui PMN pada BUMN)

KoridorPenyeberangan

Kondisi Saat ini dan Rencana PembangunanKeb.Biaya

Sabuk Utara Terdapat lintas yang belum terhubung yaitu: Tj. Pinang – Sintete, akan diselesaikan pada 2017-2019

Rp. 40 T

Sabuk Tengah

Terdapat lintas yang belum terhubung: Wahai –Fak Fak, akan diselesaikan pada akhir tahun 2014. Akan dilakukan peningkatan layanan (pelabuhan dan kapal)

Sabuk Selatan

Telah terhubung sejak tahun 2013, akan dilakukan peningkatan layanan (pelabuhan dan kapal)

19

Page 20: Rpjmn kemenhub  2015 2019

RENCANA PEMBANGUNAN DAN

PENGEMBANGAN BANDARA

20

Kualanamu

Juanda

Soekarno-Hatta

Syamsuddin Noor Banjarmasin

BiakSam Ratulangi

Hasanuddin

Sentani

Muara Teweh

Letung

Tambelan

Kertajati

Samarinda Baru

Maratua

Tebelian

Morowali

Miangas

Siau

Namniwel

Kabir-Patar

Werur

Buntu Kunik

Koroway Batu

Rencana Pembangunan 15 Bandara Baru

Pengembangan 9 Bandara Pelayanan Kargo Udara

Keterangan:

Page 21: Rpjmn kemenhub  2015 2019

PENGEMBANGAN ANGKUTAN MASSAL PERKOTAAN

Ruas Periode

Stasiun Pondok Jati – Rajawali 2014-2015

Pondok Jati – Manggarai 2015-2016

Rajawali – Kampung Bandan 2015-2016

Manggarai – Tanah Abang –

Kampung Bandan2015-2018

Pembangunan Angkutan Massal Cepat berbasis Rel :

• MRT Jakarta (Utara –Selatan dan Barat - Timur)

• LRT/monorail/Tram Surabaya, Bandung, Palembang

Pengembangan Kereta Perkotaan di 10 Kota

Metropolitan

Yaitu : Batam, Medan, Palembang, Jakarta, Bandung,

Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan

Makassar.

Komponen Pengembangan BRT

Pembangunan jalur khusus bus

Penngadaan armada bus

Pembangunan halte

Pembangunan sistem kontrol / ATCS

Penyedian Subsidi Operasi Angkutan Umum

Perkotaan

Pengembangan BRT di 34 Kota Besar

Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang,

Bandung, Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Solo,

Pontianak, Samarinda, Balikpapan, Makassar,

Gorontalo, dan Ambon.

21

Page 22: Rpjmn kemenhub  2015 2019

Pembangunan Infrastruktur Mendukung Kawasan Strategis

Pariwisata Nasional dalam Destinasi Pariwisata Nasional

22

Danau Toba, dskt

Kep. Seribu, dskt

Kota Tua – Sunda Kelapa, dsktBorobudur, dskt

Bromo – Tengger – Semeru, dskt

Tanjung Puting, dskt

Toraja, dsktBunaken, dskt

Wakatobi, dskt

Kintamani-Danau Batur, dsktMenjangan-Pemuteran, dskt

Kuta-Sanur-Nusa Dua, dsktRinjani, dskt

Pulau Komodo, dsktEnde-Kelimutu, dskt

Raja Ampat, dskt

16 K

SPN

Pri

ori

tas

Sumatera

Jawa

Kalimantan

Sulawesi

Papua-Kep.

Maluku

Bali-Nusa

Tenggara

Proyek Strategis

• Rantauprapat - Gunung Tua - Padang Sidempuan- Sibolga

• Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi

• Reaktivasi jalur KA antara Yogyakarta – Magelang & Magelang –Ambarawa

• Pembangunan Bandara Internasional di DI Yogyakarta

• Pembangunan Jalan Lingkar Probolinggo

• Pelebaran Jalan Sp. Meluang - Pelabuhan Derawan

• pelebaran jalan Lingkar Luar Kota Labuhan Bajo

• pembangunan jalan Toraja• Pembangunan jalur KA antara Manado - Bitung

• Bandara Internasional Lombok

• Pembangunan dermaga kapal pesiar di Labuan Bajo,

• Pelabuhan Laut Pulau Komodo

• Pengembangan Dermaga Wisata di Rinca,

• Pengembangan Dermaga Wisata di Maumere

• Pengembangan Dermaga Wisata di Ende

Pengembangan Pelabuhan di Sorong dan Faspel Laut Arar

DUKUNGAN LANJUTAN TERHADAP 16 KSPN PRIORITAS

Page 23: Rpjmn kemenhub  2015 2019

Pembangunan Infrastruktur Mendukung 13 Kawasan

Industri di Luar Jawa

Kebutuhan penanganan infrastruktur untuk

mendukung 13 Kawasan Industri sebesar

Rp.55,444.8 Triliun

SUMATERA1. Kuala Tanjung - Sumut2. Seimangke – Sumut3. Tanggamus - Lampung

KALIMANTAN4. Batulicin – Kalsel5. Ketapang - Kalbar6. Landak - Kalbar;

SULAWESI7. Palu – Sulteng8. Morowali - Sulteng9. Bantaeng - Sulsel10. Bitung – Sulut11. Konawe – Sultra

PROYEK STRATEGIS

Pelabuhan: Pembangunan Pel.Kualatanjung, Tanjung Perak, Pontianak, Bitung,

Makassar, Banjarmasin, Kupang dan Halmahera

Tol: Pembangunan Jalan Tol Manado Bitung

Jalan: Pembangunan Jalan Lingkar Batulicin, Palu-Parigi, Lingkar Kupang, Jalan

Susumuk-Bintuni

Kereta Api: Pembangunan jalur KA antara Manado – Bitung, Sei Mangke –

Bandar Tinggi - Kuala Tanjung, Pasoso – Tanjung Priok, DDT dan

Elektrifikasi Manggarai–Bekasi -Cikarang, Lingkar Luar Kereta Api .

Listrik: Pembangunan pembangkit listrik (PLTU Kualatanjung, Asahan 3, Pangkalan

Susu, PLTU Palu, PLTA Poso, PLTMG Morowali, PLTU NTT-2 Kupang, PLTU Ketapang

(FTP2), PLTG/MG Pontianak Peaker, PLTU Bengkayang, Parit Baru, Pulau Pisau, PLTA

Konawe, PLTA/MH Morowali, Bantaeng dan PLTGU Tangguh.

Bandara: Pengembangan Bandara Mutiara Palu, Eltari Kupang, Pengembangan, Halu

Oleo Kendari. Sam Ratulangi Manado dan Bandara Syamsuddin Noor-Banjarmasin

SEKTOR INVESTASI

Bandara 8,200.00

Jalan 8,079.74

Kereta Api 10,085,00

Ketenagalistrikan 10,477.06

Pelabuhan 17,664.00

Sumber Daya AIR 939.00

Total 55,444,80

23

MALUKU12. Buli, Halmahera

Timur-MaluT

PAPUA13. Teluk Bintuni, Papua

Barat

Page 24: Rpjmn kemenhub  2015 2019

24

1. KEK SEI MANGKEI

• Pelabuhan Kuala Tanjung• Bandara Kualanamu• Akses Jalan• Akses Jalur KA• Pembangkit Listrik

1

2. KEK TANJUNG API-API

• Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II

• Akses Jalan• Akses Jalur KA• Pembangkit Listrik

3. KEK TANJUNG LESUNG

• Pelabuhan Tanjung Priuk• Bandara Banten Selatan• Akses Jalan• Akses ASDP• Akses Jalur KA• Pembangkit Listrik

4. KEK MANDALIKA

• Bandara Int. Lombok• Pelabuhan Lembar Baru• Integrasi Moda• Akses Jalan• Akses Ferry• Pembangkit Listrik

5. KEK MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN

• Pelabuhan Maloy• Akses Jalan• Pembangkit Listrik

6. KEK PALU

• Bandara Mutiara Sis AljufriPalu

• Pelabuhan Pantoloan• Akses Jalan• Akses Penyeberangan• Pembangkit Listrik

7. KEK BITUNG

• Pelabuhan Hub Int. Bitung• Bandara Samratulangi• Akses Jalan• Akses Penyeberangan• Akses Kereta Api• Pembangkit Listrik

8. KEK MOROTAI

• Pelabuhan Ternate• Bandara Pitu Morotai• Akses Jalan• Akses Penyeberangan• Pembangkit Listrik

2

3

4

5

6

78

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MENDUKUNG

KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Page 25: Rpjmn kemenhub  2015 2019

Pembangunan Transportasi Mendukung Kawasan Perbatasan

KAWASAN PERBATASAN DENGAN NEGARA TETANGGA

• Tersebar di 12 provinsi.

• Kawasan perbatasan darat berada di 5 provinsi: Kalbar, Kaltim, Kaltara, Papua, dan NTT.

• Kawasan perbatasan laut berada di 11 provinsi: Aceh, Sumut, Riau, Kepri, Kaltara, Sulut,Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua, dan Papua Barat.

• Garis batas antara RI-Malaysia di Pulau Kalimantan terbentang sepanjang 2004 Km,antara RI-PNG di Papua sepanjang 107 km, dan antara RI-Timor Leste di NTTimursepanjang 263,8 km.

25

Page 26: Rpjmn kemenhub  2015 2019

4 PENDANAAN

INFRASTRUKTUR 2015-2019

Page 27: Rpjmn kemenhub  2015 2019

27

PERKIRAAN ALOKASI PENDANAAN APBN

DALAM RPJMN 2015-2019

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Sektor 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

Transportasi Darat 5.834,9 10.809,3 12.467,4 13.080,7 13,732.2 55.924,5

Transportasi Perkeretaapian 19.559,9 39,433.6 46.066,8 63.109,9 65.488,5 233.658,8

Transportasi Laut 18.123,4 22.167,9 22.461,7 19.673,5 18.711,8 101.138,2

Transportasi Udara 9.502,2 16.054,7 15.437,3 15.222,1 15.206,1 71.422,3

BPSDM Perhubungan 4.264,2 6.351,6 6.362,6 6.424,7 7.010,2 30.413,2

TOTAL PENDANAAN 57.284,5 94,817.1 102.795,8 117.510,9 120.148,7 492.557,0

Catatan :

1. Alokasi Pendanaan tersebut tidak termasuk pendanaan untuk Kegiatan Dukungan Manajemen pada masing-masing

unit kerja Eselon I dan pendanaan pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal dan Badan Litbang Perhubungan

2. Alokasi Anggaran Tahun 2015 sudah termasuk APBNP 2015

(Dalam Rp. Milyar)

Page 28: Rpjmn kemenhub  2015 2019

TERIMA KASIH


Top Related