Download - Ronde Keperawatan
RONDE KEPERAWATANPADA KLIEN DENGAN DIARE AKUT
DIRUANG ANAK RS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Topik : Perawatan klien dengan Diare AkutSasaran : Klien An. XWaktu : 45 Menit (Pukul 09.00 – 09.45 wib)Hari/tanggal : Senin, 03 Maret 2015
1. Tujuan Ronde Keperawatan
a. Tujuan Umum :
Menyelesaikan masalah keperawatan klien yang belum teratasi.
b. Tujuan Khusus :
1) Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
2) Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer lain.
2. Sasaran
Klien An. X, Umur 9 Tahun yang dirawat diruang Anak
3. Materi
a. Teori Perawatan Diare Akut
b. Asuhan Keperawatan yang muncul pada klien dengan Diare Akut
4. Metode
Diskusi & Ceramah
5. Media
a. Makalah
b. Sarana diskusi
c. Materi yang disampaikan secara lisan.
6. Tim Ronde
- Kepala Ruangan : Haris Suhamdani
- PP : Evi Dwi Larasati
- PA : Ida Febrianti
- Konselor : Muliani Septia Rini
7. Proses Ronde
No Waktu Tahap Kagiatan Pelaksana Kegiatan Pasien Tempat
1
2
1 hari
sebelum
ronde
5 menit
30
menit
Pra-
Ronde
Ronde
Pra Ronde:
1. Menentukan kasus
& topik
2. Menentukan Tim
ronde
3. Menentukan
literature
4. Membuat
proposal
5. Mempersiapkan
pasien
6. Informed Consent
7. Membuat Pra
planning
8. Diskusi
pelaksanaan
Pembukaan :
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan
tim ronde
3. Menyampaikan
identitas dan
masalah pasien
4. Menyampaikan
tujuan ronde
keperawatan
Penyajian masalah :
1. Memberi salam
dan
Ka.
Ruangan
Ka.
Ruangan
Perawat
Primer
-
Pasien &
keluarga
memperhatikan
Keluarga
mendengarkan
Ruang
Anak, RS
UMM
Nurse
Station
Nurse
station
memperkenalkan
pasien dan
keluarga kepada
tim ronde
2. Menjelaskan
riwayat penyakit
dan tindakan
keperawatan yang
telah dilaksanakan
3. Menjelaskan
masalah pasien dan
rencana tindakan
yang telah
dilakukna serta
menetapkan
prioritas yang
perlu didiskusikan
Validasi data:
4. Mencocokan dan
menjelaskan
kembali data yang
telah disampaikan
5. Diskusi antar
anggota tim dan
pasien tentang
maslah
keperawatan.
6. Pemberian
justifikasi oleh PP
atau perawat
konselor, karu
tentang masalah
pasien serta
tindakan yang akan
dilakukan.
7. Menentukan
tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas
Ka.
Ruangan,
PP, Perawat
konselor
Karu
Karu
Memberikan
respond an
menjawab
pertanyaan
-
-
Ruang
perawatan
Nurse
station
Nurse
station
4. 10
menit
Pasca
Ronde
yang telah
ditetapkan.
1. Evaluasi dan
rekomendasi
intervensi
keperawatan
2. penutup
Karu,
Supervisor,
perawat
konselor,
pembimbing
- Nurse
station
8. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Anak Rs UMM
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir sistematis dan kritis
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan dalam menentukan diagnose
keperawatan, menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana askep
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
9. Pengorganisasian
1. Kepala ruang:
2. PP 1 :
PP 2 :
3. PA 1 :
PA 2 :
4. Konselor :
5. Pembimbing :
6. Supervisor :
10. Kepustakaan
Nursalam. 2013. Manajemen kepeperawatan : aplikasi dalam keperawatan
professional. Jakarta : Salemba Medika
Malang, Maret 2015
Kepala Ruangan Perawat Primer
RS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGJl. Raya Tlogomas No. 45 Malang
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :Nama : Umur :Jenis Kelamin :No.KTP/SIM/lainnya :Alamat :
Untuk Diri sendiri ڤ : Isteri ڤ Suami ڤ Anak ڤ Orang Tua ڤ Lainnya ڤ
Nama Klien :UmurJenis Kelamin :Alamat :
Ruangan :Rekam Medis No. :Dengan ini menyatakan sesungguhnya telah :Memberikan Persetujuan dan telah mendapatkan penjelasan yang sejelasnya tentang maksud dilakukan Ronde keperawatan dan tidak akan melakukan tuntutan/ gugatan dikemudian hari atas tindakan tersebut.
Demikianlah persetujuan ini diberikan agar dipergunakan sebagaimana mestinya.
Malang, Maret 2015Perawat Yang Menerangkan
Nama Perawat Nama Jelas
Saksi-saksi : Tanda Tangan
1. …………………………….. 1. ……………………2. …………………………….. 2..……………………
KONSEP DASAR TEORI KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN DIARE AKUT
A. Pengertian
Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah
defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir
dalam tinja.
B. Etiologi
menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa
faktor yaitu:
1. Faktor infeksi
a). Infeksi enteral, merupakan penyebab utama diare pada anak, yang
meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo
coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit :
cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba
histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous).
b) Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti
otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia,
ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan
anak berumur dibawah dua (2) tahun.
2. Faktor malaborsi Malaborsi karbohidrat, lemak dan protein
3. Faktor makanan
4. Faktor psikologis
C. Gambaran Klinik
Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 3x atau
lebih dalam sehari, yang kadang disertai:
• Muntah
• Badan lesu atau lemah
• Panas
• Tidak nafsu makan
• Darah dan lendir dalam kotoran
D. Penatalaksanaan
1. Pemberian cairan dan obat-obatan berkolaborasi dengan dokter
E. Diagnosa yang muncul pada klien dengan Diare Akut :
1. Kekurangan volume cairan b.d b/d kehilangan cairan aktif
2. Diare b.d proses infeksi
3. Hipertermia b.d penyakit (Proses Infeksi)
F. Persiapan Perawatan klien dan informed consent
G. Prosedur tindakan keperawatan yang dilakukan
No
Kode Diagnosa Keperaw
atan
NOC NIC RASIONAL
1. Kekurangan volume cairan
Fluid balance (Keseimbangan cairan)Pasien dapat menunjukkan status cairandalam waktu 1x24 jamIndikator :
1. Turgor kulit dalam batas normal (5)
2. Membran mukosa tidak kering (5
3. Mata tidak lagi cowong (4)
4. Berat jenis urin dalam batas normal (3)
Fluid Monitoring (Pemantauan Cairan)Definisi :Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mengaatur keseimbangan cairanAktivitas mandiri :
1. Monitor GCS pasien.
2. Monitor berat badan pasien.
3. Monitor TTV pasien,
4. Monitor membrane mukosa, turgor kulit dan rasa haus pasien
5. Memonitor input dan ouput cairan pasien.
6. Monitor warna, kuantitas/jumlah, berat jenis urin, pastikan urin berwarna kekuningan jernih
Aktivitas Mandiri :
1. Sehubungan dengan status dehidrasi pasien, pasien dengan dehidrasi berat memungkinkan mengalami penurunan kesadaran.
2. Anak dengan diare dan muntah-muntah berpotensi kehilangan berat badan sebanyak 1 % setiap harinya.
3. Dikhawatirkan akan terjadi perubahan yang cepat pada TTV anak.
4. Untuk merepresentasikan derajat
Aktivitas kolaborasi :
1. Kolaborasi mengenai pemberian parolyte sebanyak 4 saset yang setiap saset dilarutkan dalam 200ml air = 4 gelas dalam waktu 3 jam.
2. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain ketika TTV pasien memburuk dan pasien mengalami muntah profus. Pasien diberikan Cairan RL 900ml dalam 1 jam pertama dengan jumlah tetesan270 tetes/ menit dan 5 jam berikutnya sebanyak 126 tetes/ menit. Maintenance 100cc/kgBB x 9 kg = 900 cc/hri
Rehidrasi 9kg x 7 x 10 = 630cc/jam
dehidrasi pasien, serta sebagai indikasi untuk pemberian cairan yang lebih bagi pasien.
5. Perubahan warna urin dapat mengindikasikan adanya gannguan dan berat jenis urin dapat terdeteksi adanya kelainan pada saluran kemih, dimana berat jenis ini menunjukkan adanya gangguan pada ginjal.
Aktivitas Kolaborasi :
1. Dengan tujuan untuk mengisi atau mempertahankan keseimbangan elektrolit dan menanggulangi defisiensi cairan
2 Diare Keseimbangan elektrolitPasien dapat menunjukkan status cairan dalam waktu 1 x 24 jamIndikator1. Pola eliminasi
dalam rentang normal (4)
2. Diare tidak ada (4)
3. Urin output dalam batas normal (4)
Diare ManagementDefinisi :Manajemen dan mengurangi diareAktivitas mandiri:
1. Identifikasi factor yang menyebabkan diare
2. Evaluasi riwayat asupan nutrisi
3. Monitor kulit pada daerah perianal.
4. Monitor frekuensi, warna, konsistensi dan jumlah BAB pasien setiap harinya
5. Berikan edukasi kepada keluarga mengenai pergantian diapers. (mengganti diapers 8 kali per hari.
Aktivitas kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan dokter dalam hal menstimulus nafsu makan pasien.
2. Kolaborasi dengan
Aktivitas Mandiri :
1. Untuk mengetahui treatmen yang digunakan untuk menangani diare.
2. Untuk mengetahui makanan apa saja yang dikonsumsi (yang berpotensi menyebabkan diare).
3. untuk mengetahui apakah terjadi iritasi yang bisa disebabkan oleh terlalu seringnya BAB serta penggunaan pampers.
4. untuk menjaga personal hygiene, mencegah iritasi dan infeksi.
Aktivitas Kolaborasi:
1. Untuk memperbaiki status nutrisi pasien
2. Untuk menanggulangi diare
dokter dan farmasi dalam pemberian zinc 1 tablet x 1 hari yang dilarutkan dalam 5 ml air atau asi= 1 sendok takar diminum setelah makan.
pasien.
3 Hipertermia
Infection Status (Status Infeksi)Pasien dapat menunjukkan status suhu dalam waktu 1 x 24 jamIndikator :1. Pasien tidak
lagi mengalami demam (4)
2. Semua indicator dalam urinalisis dalam rentang normal (3)
3. Leukosit dalam rentang normal (3)
Fever TreatmentDefinisi :Manajemen pasien dengan hyperpyrexia yang disebabkan karena fakor non-lingkunganAktivitas mandiri:
1. Berikan kompres dengan handuk atau waslap diletakkan dibagian axila, kening, tengkuk atau lipat paha .
2. Monitor suhu secara kontinu,
3. Monitor nilai sel darah putih, hemoglobin dan hematokrit,
4. Berikan edukasi kepada keluarga mengenai cara mengukur
Aktivitas Mandiri :
1. sebagai salah satu usaha untuk menurunkan suhu pasien
2. untuk mengetahui atau mengevaluasi seberapa besar naik-turunnya suhu. Hal ini juga dapat berfungsi untuk menilai keefektifan penggunaan antipiretik dan antibiotic
3. jumlah sel darah putih yang meningkat mengindikasikan adanya infeksi. Peningkatan hematokrit dapat mengidentifikasi terjadinya
suhu dan menurunkan suhu tubuh (kompres)
Aktivitas kolaborasi :
1. Cefotaxim 2gr dilarutkan dalam 10 ml aquabidest diinjeksikan 1 vial
2. Lakukan skin test.
3. Kolaborasi pemberian antibiotik yang lain apabila pasien mengalami alergi terhadap antibiotik. (ceftriaxone)
4. Paracetamol drop 10 mg/kgBB x 9 kg = 90 mg/hari3 dd 2 45 mg (prn)
dehidrasi dan hemokonsentrasi akibat penurunan volume cairan dan peningkatan eritrosit. Penurunan hemoglobin dapat mengidantifikasikan pasien mengalami anemia dan gagal ginjal.
H. Kepustakaan
Moorhead, et al. 2012. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fourth Edition.
Mosby.
Joanne, et al. 2012. Nursing Interventions Classification (NIC) sixth Edition.
Mosby.
Nanda International. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2012-2014. Jakarta : EGC