Download - Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
1
STRATEGI PELAKSANAAN
D E P A R T E M E N KESEHATAN RID I R E K T O R A T J E N D E R A L PP- PLDIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN
STBM
2
I. Strategi Nasional STBM II. Strategi Implementasi STBMIII. Peran Propinsi dan Kabupaten
Outline Presentasi
3
I. STRATEGI NASIONALSANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
(STBM)
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN R.I.
NOMOR: 852/MENKES/SK/IX/2008
Jakarta, 9 September 2008
4
STBM
1. Stop BABS2. CTPS3. PAM RT4. Mengelola sampah dengan
benar5. Mengelola limbah rumah tangga
1. Pilar STBM
5
An
1
Institusionalisasi/internalisasi1
2
3
4
5
6
Lingk. kondusif
kebutuhan
Penyediaan
Pengetahuan
Pembiayaan
Pemant-Eval
2. KOMPONEN STRATEGI
6
1. Advokasi /Sosialisasi/Fasilitasi2. Membangun kapasitas institusi dan
masyarakat3. Pengembangan Norma,Stándar,Pedoman4. Implementasi STBM 5. Dukungan manajemen
3. Komponen Kegiatan
7
Setiap pelaku pembangunan STBM mengembangkan rencana aksi serta pembiayaannya untuk pencapaian sanitasi total yang disampaikan kepada pemerintah daerah.
4. Rencana Kerja
8
5. INDIKATOR
Output• Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana
sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yg Stop BABS
• Setiap RT telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di RT
• Setiap RT dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (sekolah, kantor,rumah makan, puskesmas,pasar,terminal) tersedia fasilitas cucitangan (air,sabun,sarana cuci tangan) sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar
• Setiap RT mengelola limbahnya dengan benar• Setiap RT mengelola sampahnya dengan benarOutcomeMenurunnya kejadian diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yg berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
9
6. Sasaran lokasi STBM
Sasaran s/d 2009• 30 Propinsi• 217 Kab/kota• 5.500 Desa
Sasaran 2014
20.000 Desa
10
6.Pelaku
Pemerintah : WSLIC-2, CWSHP, ProAir, Pamsimas, ICWRMIP
Pemda :Jatim, Bangka,Bangka Selatan, Kebumen,Tarakan, Sumedang
Donor : Unicef, ESP, WHO,ISSDP,TSSM
NGO : Plan, Yayasan Imanuel
Mitra : Aman Tirta, J&J,Produsen sabun,CSR
11
Kondisi Kesehatan Lingkungan
Akses terhadap Air Minum dan Sanitasi meningkatRiskesdas 2007:57,7% rumah tangga mempunyai akses ke air bersih yang baik63,5% rumah tangga mempunyai akses thd sanitasi yang baik.NAMUN:24,8% rumah tangga tidak menggunakan fasilitas BAB (desa:34,5,kota 9,2)RT yg tdk punya SPAL meningkat 25,8% (2004) menjadi 32,5% (2007)Hanya 22% anak diatas 10 thn yang berperilaku baik CTPS (namun naik dibanding thn 2005 sebesar 12%)
12
KONDISI SANITASI NTBSusenas dan Riskesdas ,2007
Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja di Provinsi NTB, Susenas 2007
41,5
2,331,0
7,2
16,9 1,1 Tangki/SPAL
Kolam/Sawah
Sungai/laut
Lobang tanah
Pantai/tanah
Lainnya
Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas BAB di Provinsi NTB, Susenas 2007
35,6
13,02,3
49,0
Sendiri
Bersama
Umum
Tdk pakai
13
PERILAKU HYGIENIS NTB Susenas dan Riskesdas ,2007
Persentase Penduduk >10 Tahun yang Berperilaku Benar Dalam Hal Buang Air Besar
(BAB) dan Cuci Tangan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB, Riskesdas 2007
0,010,020,030,040,050,060,070,080,090,0
100,0Benar dalamBAB
Benar dalamcuci tangan
14
Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja di Provinsi SULSEL, Susenas 2007
53,1
1,68,4
18,4
16,81,8 Tangki/SPAL
Kolam/Sawah
Sungai/laut
Lobang tanah
Pantai/tanah
Lainnya
Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat BAB di Provinsi SULSEL,
Riskesdas 2007
76,5
9,8
11,2 2,6 Leher Angsa
Plengsengan
Cemplung/cubluk
Tdk pakai
76.59.811.22.6
KONDISI SANITASI SULSELSusenas dan Riskesdas ,2007
15
Persentase Penduduk >10 Tahun yang Berperilaku Benar Dalam Hal Buang Air Besar (BAB) dan Cuci Tangan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi SULSEL, Riskesdas 2007
0,020,040,060,080,0
100,0120,0
Selay
ar
Banta
eng
Taka
lar
Sinja
i
Pang
kajen
eKe
pulau
an Bone
Wajo
Pinr
ang
Luwu
Luwu
Utar
a
Kota
Maka
sar
Kota
Palop
o
Benar dalamBAB
Benar dalamcuci tangan
PERILAKU HYGIENIS SULSEL Susenas dan Riskesdas ,2007
16
Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat BAB di Provinsi SULBAR,
Riskesdas 2007
68,87,9
18,74,6 Leher Angsa
Plengsengan
Cemplung/cubluk
Tdk pakai
76.59.811.22.6
Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja di Provinsi SULBAR, Susenas 2007
33,4
0,9
22,7
21,2
20,21,6 Tangki/SPAL
Kolam/Sawah
Sungai/laut
Lobang tanah
Pantai/tanah
Lainnya
KONDISI SANITASI SULBARSusenas dan Riskesdas ,2007
17
Persentase Penduduk >10 Tahun yang Berperilaku Benar Dalam Hal Buang Air Besar (BAB) dan Cuci Tangan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi SULBAR,
Riskesdas 2007
0,010,020,030,040,050,060,070,080,0
Benar dalamBAB
Benar dalamcuci tangan
PERILAKU HYGIENIS SULBAR Susenas dan Riskesdas ,2007
18
II. Strategi Implementasi
Akses ke sarana Ketersediaan air
Sistem sanitasi Ketersediaan teknologi &material di rumah tangga
Promosi hygiene
KomunikasiMobilisasi sosialPartisipasi masyarakatPemasaran sosialPelatihan
Peningkatan Hygiene & SanitasiPencegahan penyakit diare
Penguatan kebijakan Penguatan institusi/lembagaPembiayaan & Pemulihan biaya Koordinasi lintas sektor Kemitraan
Lingkungan yang memungkinkan
19
Tangga Perubahan Perilaku Menuju Sanitasi Total
Menuju ke Sanitasi Total…Semua masyarakat
telah BAB diJamban sehatSemua masyarakat
telah BAB hanya diJamban (Stop BABS)Masyarakat
masih BAB di sembarang tempat
Kegiatan: komunikasi untuk menstimulasi demand akan perubahan perilaku dan memperkuat supply sanitasi
Kegiatan Pemicuan: -Pendekatan CLTS
Kegiatan: komunikasi bertujuan mengubah perilaku untuk mengadopsi semua pilar STBM
Perubahan perilaku
20
Contoh: Konsep Pengembangan STBM dalam Klinik Sanitasi di Kabupaten Sumedang
ZONA INTI
(STABIL)
ZONA PENINGKATAN (PENYANGGA)
ZONA PENGEMBANGAN
IPM79,6
SMD SEHATI
2013
Keluarga
21
LOKASI DAN PELAKU STBMDI DAERAH WSLIC-2
• NTB : WSLIC-2, WES Unicef, Plan
• Sulsel : WSLIC-2, Pamsimas,WES
Unicef, ESP,Care
• Sulbar : WSLIC-2, Pamsimas
22
IV. PERAN PROPINSI DALAM IMPLEMENTASI STBM
1. Menyusun Strategi Sanitasi Total Propinsi2. Replikasi STBM di Kabupaten Non Proyek3. Memberikan dukungan capacity building yang
diperlukan kepada Propinsi dan Kab/Kota (Roadshow,Pelatihan,Fasilitasi)
4. Advokasi dan Sosialisasi5. Membangun kemitraan multi pihak6. Memfasilitasi pertukaran pengetahuan/
pengalaman antar kabupaten/kota dan propinsi
23
PERAN KABUPATEN DALAM IMPLEMENTASI STBM
1. Menyusun Strategi Sanitasi Total Kabupaten
2. Replikasi STBM di Kec/Desa Non Proyek
3. Memberikan dukungan capacity building yang diperlukan kepada Kab/Kec (Pelatihan,Fasilitasi)
4. Advokasi dan Sosialisasi
5. Membangun kemitraan multi pihak
6. Memfasilitasi pertukaran pengetahuan/ pengalaman antar kec/desa
24
DUKUNGAN PUSAT UNTUK
IMPLEMENTASI STBM
1. Memfasilitasi Propinsi dalam penyusunan strategi sanitasi Total Propinsi
2. Memberikan dukungan capacity building yang diperlukan kepada Propinsi dan Kab/Kota (Roadshow,Pelatihan,Fasilitasi)
3. Dukungan NSPK (norma,standar,pedoman,kriteria)4. Memfasilitasi pertukaran pengetahuan/
pengalaman antar kabupaten/kota/ propinsi/ Nasional /Internasional
5. Memfasilitasi kemitraan multi pihak tingkat propinsi
6. Pengembangan media kampanye/advokasi/sosialisasi STBM
25
INDONESIA STOP BABS 2014
Terima
Kasih