Transcript

DEPARTEMEN KEUANGAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARATSPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN :

RENOVASI FASAD DEPAN GEDUNG KANTOR DAN RUANG FRONT OFFICEKANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SRAGENTAHUN ANGGARAN 2011

KONSULTAN : CANDRAKIRANA DESIGN CENTER ART ARCHITECTURE ENGINEERING JALAN KOLONEL SUTARTO 15 SURAKARTA

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARATPASAL 1 URAIAN UMUM 1. Bentuk bangunan yang dimaksud harus sesuai dengan gambar yang telah ditetapkan dengan Syarat - syarat Teknis sebagaimana tercantum dalam pasal - pasal di bawah ini. 2. Pekerjaan/Kegiatan yang harus dilaksanakan adalah Penyelenggaraan Kuasa Bendahara Umum Negara Kegiatan Rehabilitasi / Renovasi Gedung dan Bangunan Paket Renovasi Fasad Depan Gedung Kantor dan Ruang Front Office . PASAL 2 DASAR PELAKSANAAN 1. Berlaku dan mengikat seolah - olah disebut kata demi kata dalam rencana kerja dan syarat syarat ini dan apabila tidak ditentukan lain adalah : a. Segala undang-undang dan peraturan peraturan pemerintah umumnya dan pemerintah daerah khususnya yang berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan pemborongan. b. Algemene Voorwaarden Voor de Gouvernement Besluit van 26 mei 1941 no.9 selanjutnya disingkat AV c. Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK SNI T-15-1991-03 d. Peraturan Umum Bahan bangunan Indonesia (PUBI) 1982 e. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia ( PPKI-N.1.5/1961 ) f. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia ( PPBBI - 1983 ) g. Algemene Vooschreften voor Drinkweter Instalatie (A.V.W.I) h. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 i. Peraturan yang dilakukan oleh Dewan Normalisasi Indonesia : N-1.3. : Peraturan Umum untuk pemeriksaan bahan bahan bangunan dan pelaksanaan pembangunan di Indonesia (PUBB) 1956 N-1.4. : Peraturan Cat Indonesia N-1.6. : Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL) 1977 dan International Electrotechnical Commission (IEC) N-1.8. : Peraturan Cement Portland N-1.10. : Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan N-1.143-53. : Pengawetan kayu untuk bangunan rumah dan gedung j. Untuk bahan bahan yang tidak dan belum ada peraturannya di Indonesia dipakai syaratsyarat yang ditentukan oleh pabrik bahan bahan tersebut. 2. Untuk melaksanakan pekerjaan pada pasal ini berlaku dan mengikat pada : a. Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang sudah disyahkan oleh pemberi tugas dan unsur teknis termasuk juga gambar - gambar detail yang dibuat sudah disyahkan / disetujui Pengawas lapangan. b. Rencana Kerja dan Syarat - syarat ( RKS ). c. Peraturan/ketentuan lain yang dikeluarkan oleh lnstansi Pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan pemerintah.

2

PASAL 3 LINGKUP PEKERJAAN 1 2 Lingkup Kegiatan Rehabilitasi / Renovasi Gedung dan Bangunan Paket Renovasi Fasad Depan Gedung Kantor dan Ruang Front Office Perincian pekerjaan dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : I. Pekerjaan Persiapan dan Pekerjaan Tanah 1. Bongkaran beton bertulang 2. Bongkaran dinding tembok bata merah 3. Menggali tanah biasa sedalam 1 m4. Mengurug kembali galian 5. Memadatkan tanah (per 20 cm) 6. Mengurug pasir urug 7. Mengurug tanah urug 8. Membongkar metal roof 9. Membongkar plafon (bongkaran tidak digunakan) 10 Membongkar partisi kaca kusen aluminium 11 Membongkar pintu jendela kaca kusen kayu 12 Membongkar lantai keramik 13 Membongkar rabat beton 14 Membongkar buis beton U30 15 Membongkar meja counter 16 Membongkar sopi-sopi

II. Pekerjaan Beton 1. Membuat lantai kerja beton mutu f'c = 7.4 MPa (K 100), slump (3 - 6) cm, w/c = 0,87 2. Membuat sloof beton bertulang (135 kg besi + bekisting) 3. Membuat balok beton bertulang (235 kg besi + bekisting) 4. Membuat talang beton bertulang (105 kg besi + bekisting) 5. Membuat kolom praktis beton bertulang (11 x 11) cm 6. Membuat ring balok beton bertulang (10 x 15) cm III. Pekerjaan Pasangan Batu dan Pondasi 1. Memasang batu belah campuran 1 PC : 6 PP IV. Pekerjaan Dinding dan Pekerjaan Plesteran 1. Memasang dinding bata merah tebal 1 bata, campuran spesi 1 PC : 5 PP 2. Memasang dinding bata merah tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 3 PP 3. Memasang dinding bata merah tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 8 PP 4. Memasang plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mm 5. Memasang plesteran 1 PC : 8 PP, tebal 15 mm 6. Memasang acian V. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding 1. Memasang lantai Hemogenous tile 40x40 2. Memasang plint keramik ukuran (10 x 20) cm 3. Memasang lantai paving segienam, tebal 8 cm, K225

3

VI. Pekerjaan Kayu 1. Membuat dan memasang kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas III 2. Membuat daun pintu kayu lapis (plywood) rangkap, rangka tertutup kayu VII. Pekerjaan Besi dan Alumunium 1. Memasang rangka plafon besi hollow 2. Memasang alumunium composite panel 3. Memasang partisi gypsum rangka hollow 4. Memasang portal fasad VIII. Pekerjaan Langit-Langit 1. Memasang langit-langit gypsum board ukuran (120 x 240 x 9) cm, tebal 9 mm 2. Memasang list plafond gypsum profil IX. Pekerjaan Penutup Atap 1. Memasang rangka atap baja ringan untuk atap metal roof bentang < 10 m 2. Memasang penutup atap genteng metal kelas I 3. Memasang bubung pada atap genteng metal kelas I X. Pekerjaan Pengecatan dan Finishing Dinding 1. Lapis plamir tembok 2. Pengecatan bidang tembok interior 2 lapis dengan roll 3. Pengecatan plafon 2 lapis dengan cat tembok dengan roll termasuk plamir XI. Pekerjaan Kunci, Alat Gantungan dan Kaca 1. Pasang pintu kaca tempered t 12mm Frameless 2. Pasang kaca tempered 12 mm 3. Pasang handle pintu 4. Pasang engsel pivot XII. Pekerjaan Listrik 1. Instalasi listrik 2. Memasang Lampu down light 3. Memasang saklar ganda 4. Panel switch 12 gang PASAL 4 KETENTUAN UKURAN 1. Pelaksanaan Kegiatan berdasarkan gambar kerja dan syarat-syarat yang diuraikan dalam RKS ini. Termasuk hal ini adalah pekerjaan-pekerjaan tambah / kurang yang timbul dalam pelaksanaan. 2. Perbedaan Ukuran a. Bila terdapat perbedaan ukuran atau ketidaksesuaian antara gambar rencana dan detail, maka yang mengikat adalah gambar yang skalanya lebih besar. b. Bilamana terjadi perbedaan antara gambar dengan Bestek / Spesifikasi teknis harus dilaporkan kepada Konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.4

PASAL 5 PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Sebelum pelaksanaan kegiatan, Panitia Rehabiitasi berkonsultasi dengan Konsultan pengawas selaku penanggung jawab kegiatan, dan mendata bersama-sama/mengidentifikasi kondisi di lapangan, barang - barang bongkaran diserahkan ke pihak Kontraktor. 2. Kontraktor selaku pelaksana pekerjaan harus menyediakan atau mendirikan semua bangunan sementara untuk digunakan sebagai gudang penyimpan dan perlindungan bahan bangunan. 3. Kontraktor selaku pelaksana pekerjaan selama pelaksanaan harus menyediakan kotak obatobatan untuk P.P.P.K. 4. Kontraktor selaku pelaksana pekerjaan harus menempatkan petugas keamanan untuk menjaga keamanan kegiatan. 5. Kontraktor selaku pelaksana pekerjaan harus menjaga agar jalan umum, dan hak memakai jalan, bersih dari alat - alat, mesin, bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan umum maupun pejalan kaki, selama pekerjaan berlangsung. PASAL 6 RENCANA KERJA 1. Panitia Rehabiltasi wajib meneliti semua Gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat - syarat ( RKS ), maka yang rnengikat adalah RKS, bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku, begitupula apabila dalam RKS tidak dicantumkan sedangkan gambar ada, maka gambarlah yang mengikat. 2. Apabila gambar dan RKS sama-sama tidak menyebutkan, sedangkan hal yang dimaksud adalah vital/perlu, maka Kontraktor wajib melaksanakan hal tersebut dan sebelumnya dikonsultasikan dengan pihak - pihak yang berkompeten. 3. Bila perbedaanperbedaan ini menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan kesalahan, Kontraktor wajib berkonsultasi kepada Pengawas lapangan dan Perencana. PASAL 7 BAHAN DAN CONTOH BAHAN 1. Kontraktor wajib meneliti bahan-bahan yang didatangkan dari toko ataupun dari masyarakat sekitar agar kualitas dan kuantitasnya dapat terjamin. PASAL 8 PENENTUAN TINGGI PEIL (LEVEL) DAN UKURAN 1. Sebagai patokan tinggi peil (level) bangunan adalah peil diambil rata-rata dari lantai keramik kantor. 2. Kontraktor selaku pelaksana pekerjaan diharuskan menggunakan alat-alat yang teliti untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut dan ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan, untuk itu dihindari cara-cara pengukuran dengan perasaan, penglihatan dan kirakira.5

vii. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman b. Pasir beton viii. Berbutir mineral keras yang mempunyai bentuk mendekati bulat, tidak porous, mempunyai sudut yang tajam dan ukuran butirnya sebagian besar terletak antara 0,075-5 mm dan kadar lumpur/bagiannya yang ukurannya lebih kecil dari 0,063 mm tidak boleh lebih dari 5%. ix. Pasir beton harus bersih, apabila diuji memakai larutan pencuci khusus, tinggi endapan pasir yang kelihatan dibandingkan dengan tinggi seluruh endapan tidak kurang dari 70%. x. Pasir tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi mutu beton, untuk itu bila direndam dalam larutan 3% NaOH, cairan diatas endapan tidak boleh lebih gelap dari warna larutan pembanding. xi. Pasir laut tidak boleh digunakan. xii. Pasir beton yang digunakan ex pandansimping / Kaliworo/ Kaliprogo. c. Batu pecah beton xiii. Batu pecah beton adalah butiran mineral keras yang sebagian besar butirnya berukuran 20-30 mm (2-3 cm). xiv. Kerikil dan batu pecah harus keras, bersih serta sesuai besar butirannya dan gradasinya bergantung pada penggunaannya. xv. Kadar lumpur maksimal 1 % berat. xvi. Bagian butir yang panjang dan pipih maksimal 20%. d. Air xvii. Air tawar, bersih, tidak berbau, tidak berasam, bebas dari bahan-bahan yang termasuk atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen. xviii. Air untuk adukan beton harus bersih dan bebas dari minyak, asam alkali atau bahan organik yang merusak beton dan baja tulangan. e. Besi tulangan xix. Bahan besi beton tulangan ini harus memenuhi Standart SNI. xx. Kualitas besi tulangan untuk polos menggunakan U24, sedang untuk ulir menggunakan U32. xxi. Semua baja tulangan deform yang didatangkan tidak boleh ditekuk. xxii. Tulangan harus bebas dari kotoran, karat dan bahan lain yang mengurangi daya lekat. xxiii. Bahan-bahan tersebut harus dalam keadaan baru tanpa cacat. xxiv. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan diatas, harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan/konsultan perencana. xxv. Besi beton harus disuplay dari satu sumber dan tidak dibenarkan untuk mencampur adukan bermacam-macam sumber besi batangan besi, bila diperlukan harus diuji coba kekuatannya dengan disaksikan pengawas lapangan. xxvi. Penyimpanan bahan sebelum terpasang harus ditempat yang terlindung dan ditinggikan agar tidak langsung menempel tanah. f. Begesting xxvii. Begesting dibuat dari kayu balok dan papan kayu meranti/sengon. xxviii. Semua jenis kayu yang akan dipergunakan harus kering (kadar air maksimal 20%), serta tidak mengandung cacat-cacat yang merugikan bila diterima. xxix. Harus memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing. xxx. Tahan terhadap perbedaan cuaca yang dapat mengakibatkan perubahan bentuknya (melengkung).7

xxxi. Harus kedap air, tidak meloloskan air campuran (air semen), yang dapat merusak kualitas beton. xxxii. Papan-papan bekas cetakan hanya boleh dipergunakan jika masih dalam keadaan baik dan harus disetujui oleh pengawas lapangan. g. Bahan campuran tambahan (add mixture) xxxiii. Pemakaian bahan-bahan campuran tambahan (addmixure) harus mendapat persetujuan dari pengawas/perencana. xxxiv. Cara penggunaan addmixture harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari produsen bahan- bahan tersebut. h. Kualitas beton xxxv. Penyedia Jasa harus memberi jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton dengan menyajikan data trial-mixes (mix design) sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi beton. xxxvi. Setiap jenis pekerjaan beton (pondasi, kolom, balok, dan plat) harus dibuat benda uji yang dilakukan uji kuat tekan pada umur 7 dan 28 hari dan semua biaya pengujian ditanggung oleh Penyedia Jasa. xxxvii. Pada masa pembetonan harus dibuat minimum 1 benda uji per 5 m3 beton. Pengambilan benda-benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan. xxxviii. Pengujian sample beton harus dilakukan di laboratorium yang disetujui oleh pengawas lapangan. 2. Syarat-syarat pelaksanaan a. Lantai kerja dan rabat beton tebal 7 cm menggunakan campuran 1Pc:3Ps:5Kr, dengan diratakan dan dirapikan pada bidang permukaanya. b. Adukan/campuran yang dipakai untuk beton bertulang adalah K225 dengan pembesian sesuai dengan ketentuan. c. Sebelum mengadakan pengecoran, semua cetakan dibersihkan dari kotoran. d. Cetakan harus kuat sehingga bentuk dan kedudukannya selalu tetap pada waktu dan setelah pengecoran dan mudah di bongkar. e. Pembengkokan besi dilakukan dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan keretakan, cacat-cacat, patahan dan lain sebagainya. f. Tidak diperkenankan membengkokkan besi tulangan ditempat begesting terpasang kecuali dalam keadaan yang sangat memaksa dengan persetujuan pengawas lapangan dan dihindari terhadap kerusakan begesting. g. Diameter / ketepatan ukuran dan banyaknya tulangan harus sesuai dengan gambar. h. Pemasangan tulangan harus sedemikian rupa, sehingga sebelum dan selama pengecoran posisi tulangan tidak berubah kedudukannya dan tidak boleh menempel pada cetakan. i. Tulangan dicek kembali sebelum dilaksanakan pengecoran, diketahui oleh pengawas lapangan. j. Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin yang type dan kapasitasnya harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan. k. Komposisi bahan harus sesuai dengan mix design yang telah disetujui. l. Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan berada dalam mesin pengaduk dengan kecepatan mengaduk sesuai dengan rekomendasi dari pembuat mesin tersebut. m. Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk. n. Warna adukan seragam/rata dan adukan harus sudah dituang dalam cetakan sebelum waktu 10 menit.8

o. Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan menggunakan cara/metode yang sepraktis mungkin sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. p. Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat persetujuan dari pengawas lapangan. Semua alat-alat pengangkut yang akan dipergunakan sebelumnya harus dibersihkan terlebih dahulu dari segala kotoran-kotoran. q. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang akan menyebabkan segregasi. Pengecoran dilakukan terus menerus (kontinue / tanpa berhenti). r. Pada pengecoran baru (sambungan antara beton lama dan beton baru), maka permukaan beton lama terlebih dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan dengan rnenyikat rnenggunakan sikat kawat baja sampai agregat kasar tampak, kemudian disiram dengan bonding agent (perekat beton). Tempat dimana pengecoran akan dihentikan harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan. s. Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator selama pelaksanaan pengecoran dilangsungkan dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan. t. Pemadatan beton secara berlebihan sehingga menyebabkan pengendapan agregat, kebocoran-kebocoran melalui acuan dan lain-1ain harus dihindarkan. u. Bekisting balok dan plat lantai tidak boleh dibongkar sebelum beton berumur 21 hari kecuali ada perubahan khusus dan mendapat ijin dari pengawas lapangan dan untuk bekisting kolom dapat dibongkar 3 hari setelah pengecoran dan mendapat persetujuan dari pengawas lapangan. v. Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak terlalu cepat kehilangan kelembaban minimum 14 hari dengan cara : xxxix. Pembasahan terus menerus dilakukan dengan cara merendam air. xl. Pada permukaan beton kolom dipergunakan karung yang yang senantiasa basah. xli. Cara-cara perbaikan lainnya harus senantiasa diketahui dan disetujui pengawas lapangan. PASAL 11 PEKERJAAN BETON NON STRUKTUR 1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna. 1.2. Pekerjaan ini meliputi beton slloof, beton kolom praktis, beton ring balok untuk bangunan yang dimaksud termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaa beton yang bukan struktur, seperti yang ditunjukkan pada gambar. 2. PERSYARATAN BAHAN 2.1. Semen portland : Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Perencana/MK dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk dipergunakan.9

Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga beban dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah ditumpukkan sesuai dengan syarat penumpukan semen. 2.2. Pasir Beton. Pasir harus berdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sebagainya, dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971. 2.3. Koral Beton/Split : Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan satu dari yang lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat. 2.4. Air Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak koral beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu Perencana/MK dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

2.5. Besi Beton : Digunakan mutu U 24 )16, U39 = 016. Besi harus bersih dari lapisan minyak /lemak dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI 1971). Bila dipandang perlu Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan : 1. Peraturan-peraturan/standard setempat yang biasa dipakai. 2. Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI-2. 3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI-5 4. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI-8 5. Peraturan-peraturan Pemerintah Daerah setempat. 6. Ketentuan-ketentuan Umum untuk pelaksanaan Pemborong Pekerjaan Umum (AVI No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 1457. 7. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan Perencanaan/MK. 8. Standar Normalisasi Jerman (DIN) 9. American Society for Testing and Material (ASTM). 10. American Concrete Institute (ACI). 3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 3.1. Mutu beton: Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.

Karakteristik-225

10

3.2. Pembesian : 1. Pembuatan tulang-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai PBI-1971. 2. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan gambar konstruksi. 3. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971. 4. Besi beton yang tidak memenuhi persyaratan harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Perencana/MK. 3.3. Cara pengadukan : a. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen. b. Takaran untuk Semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh Perencana/MK. c. Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diiawasi dengan jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian, minimum 5 cm dan maksimum 10 cm. 3.4. Pengecoran Beton : a. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak. b. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Perencana/MK. c. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi. d. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat pemberhentian tersebut harus disetujui oleh Perencana/MK. 3.5. Pekerjaan Acuan/Bekesting : a. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar. b. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan, sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan. c. Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaan licin, bebas dari kotoran-kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dsb, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton. d. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material (besi, koral/split, pasir dan Semen Portland) kepada Perencana/MK, untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan dilakukan. e. Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat penyimpanan yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan tetap terjamin sesuai persyaratan. f. Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971). g. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan.11

h. Beton harus dibasahi paling sedikit selama 10 hari setelah pengecoran. 3.6. Pekerjaan Pembongkaran Acuan/Bekesting : Pembongkaran bekesting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari Perencana/MK. Setelah bekesting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan dari Perencana/MK. 3.7. Kontraktor dan Kualifikasi Pelaksanaan/Kontraktor. a. Pelaksanaan/Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai dengan saat-saat penyerahan (selesai). b. Pekerjaan harus dilakukan tenaga-tenaga ahli pada bidangnya. pelaksanaan/Kontraktor harus qualified, minimum STM + 3 (tiga) tahun pengalaman kerja. c. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan yang berlaku baik dalam negeri maupun luar negeri. d. Kontraktor mengikuti kontrak-kontrak yang akan disusun kemudian dengan pemilik, baik mengenai hal-hal pembayaran maupun hal teknis dan non teknis lainnya. e. Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat diperlukan untuk dapat berdiskusi dan dapat memutuskan administratif. 3.8. Contoh Bahan a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material misalnya : besi, koral, pasir, PC untuk mendapatkan persetujuan dan Perencana/MK. b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh perencana/MK, akan dipakai sebagai standar/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke site. 3.9. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan a. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak/kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlebel pabriknya. b. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, 3.10. Pengujian Mutu Pekerjaan a. Sebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor diwajibkan untuk memberikan pada perencana/MK Certificate Test bahan besi dari produsen/pabrik. b. Bila tidak ada Certificate Test, maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas besi/kubus beton di laboratorium yang akan ditunjuk kemudian. c. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh Kontraktor dengan mengambil benda uji berupa kubus/silinder yang ukurannya sesuai dengan syarat-syarat/ketentuan dalam PBI-1971. Pembuatannya harus disaksikan oleh perencana/MK uang akan ditunjuk perencana/MK. Jumlah dan frekwensi pembautan kubus beton serta ketentuan-ketentuan lainnya sesuai PBI-1971. d. Kontraktor diwajibkan membuat Trial Mix terlebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan beton. e. Hasil pengujian dari laboratorium yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor. 3.11. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan a. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran. b. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaanpekerjaan lain.12

c. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor. d. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan air terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai ketentuan dalam PBI-1971). PASAL 12 PEKERJAAN KAYU NON STRUKTURAL 1. LINGKUP PEKERJAAN Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapi. Pekerjaan ini meliputi antara lain : 1.1. Pekerjaan Kayu Kasar : - Klos dan Pekerjaan Kayu Kasar pada umumnya 1.2. Pekerjaan Kayu Halus : - Pintu berikut rangka - Pekerjaan Kayu Halus pada umumnya. 2. PERSYARATAN BAHAN 2.1. Jenis Kayu yang dipakai : a. Kayu Kamper, yang diawetkan, Kelas Kuat I-II, Kelas awet I, mutu A. digunakan untuk seluruh pekerjaan kayu yang disebutkan diatas, terkecuali dinyatakan lain dalam Buku Syarat-syarat Teknis dan dinyatakan dalam gambar. b. Kayu jati, Keawetan I, Kelas kuat I II, Mutu A, digunakan untuk list akhiran daun pintu, railing tangga kayu dan bagian lain yang termasuk pekerjaan Kayu Halus, yang dinyatakan dalam Buku Syarat-syarat Teknis dan dinyatakan dalam gambar. c. Harus benar-benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing-masing. d. Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu, melintang basah dan lapuk. e. Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi PKKI. Untuk kamper Kalimantan, kelembaban tidak dibenarkan melebihi 12 %. f. Semua kayu yang dipasang/dipakai ialah yang disetujui oleh perencana/MK. 2.2. Bidang Panel dan Pintu 2.2.1. Bahan yang digunakan untuk bidang panel, kecuali ditentukan lain adalah Plywood. Jenis Plywood yang digunakan adalah Teak Plywood, dengan muka berkualitas baik untuk bidang tampak. Tiap lembar plywood yang dipakai harus mempunyai tanda/cap dari pabrik yang dikenal. 2.2.2. Plastic Laminated yang digunakan adalah Plastic Laminated dari produk yang baik, sesuai dengan DIN 53799, tebal 1,3 Mm. Bahan perekat yang digunakan adalah perekat tahan air sekelas Herferin dengan penggunaan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat. 2.2.3. Semua pengikat berupa paku, skrup, baut, kawat dan lain-lainnya harus digalvanisasikan sesuai dengan NI-5. 2.2.4. Penimbunan kayu di tempat pekerjaan sebelum pemasangan, harus diletakkan disatu tempat/ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan harus dilindingi dari kerusakan.13

3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN : 3.1. Semua proses pemotongan dan pembuatan dikerjakan dengan mesin, kecuali untuk detail tertentu atas persetujuan MK. 3.2. Semua pengikat berupa paku, skrup, baut, kawat dan lain-lainnya harus digalvanisasikan sesuai dengan NI-5, Bab VI, pasal 14,15 dan 17. Tidak diperkenankan pengerjaan di tempat pemasangan. 3.3. Pengukuran keadaan lapangan diperlukan sebelum memulai pekerjaan untuk mendapatkan ketetapan pemasangan di lapangan. 3.4. Rangka kayu untuk langit-langit dibuat sesuai pola dari langit-langit yang telah direncanakan dalam gambar, dengan memperhatikan letak dan bentuk armature lampu yang akan terpasang pada langit-langit dan lain-lain yang terpasang. 3.5. Rangka kayu yang akan dipasang bahan finishing harus diperhalus, rata dan waterpass. 3.6. Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus dan tidak melampaui toleransi kerataan 0,5 cm untuk setiap 2 m2. 3.7. Pekerjaan Kayu Halus a. Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sudah diketam halus dan siap di finish). Kontraktor wajib menyerahkan shop drawing dan contoh jadi untuk bagian detaill tertentu pada MK untuk mendapatkan persetujuan. b. Semua bahan yang digunakan proses pengerjaannya harus menggunakan mesin tanpa kecuali dan tidak diperkenankan mengerjakannya ditempat pemasangan. c. Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara memakau atau cara lainnya yang disetujui MK. d. Permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan harus diberi dempul atau sejenisnya yang telah disetujui MK. e. Hindari terlalu banyak pemakuan pada permukaan kayu.Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus sedemikian rupa sehingga siap menerima finish.Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui termasuk memberi lapisan dempul atau sejenis, kecuali disyaratkan lain oleh MK/perencana. f. Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu baik kualitas maupun jenisnya kepada MK untuk mendapatkan persetujuan. g. Semua pekerjaan kayu sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari MK. Jika ada yang tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor harus mangganti atas tanggung jawabnya. h. Semua pekerjaan berupa paku, baut, kawat dan lainnya harus digalvanisasi sesuai dengan NI-5. i. Setelah dipasang, Kontraktor wajib memberi Perlindungan terhadap benturanbenturanbenda lain dan kerusakan-kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab kontraktor. j. Kayu plint lainnya yang melekat langsung pada dinding pasangan bata, partisi dan beton harus diberi lapisan meni kayu 2 lapis. k. Untuk pekerjaan kayu Lemari built in seperti tertera pada gambar harus memenuhi syarat sebagai berikut : - Kayu harus dikerjakan menurut pola dan urutan pengerjaan yang ditentukan oleh MK dan perencana. Bahan kayu dipotong menurut pola yang telah ditentukan. - Bahan kayu yang telah dipola diserut dengan mesin, baru kemudian dengan serutan tangan. Sambungan tenon, ekor burung layang-layang (dove tail), dowel atau tipe sambungan lain harus dikerjakan dengan mesin toleransi 0 Mm. - Semua bagian-bagian kayu yang terlihat (exposed) harus di finish, termasuk semua permukaan yang terlihat apabila pintu ditutup atau dibuka.14

l.

Penyelesaian akhir dengan Melamic Finish dan Marmer dengan warna yang telah disetujui MK dan perencana. Pelasana/Kontraktor harus mengajukan contoh material hardware dan contoh finishing untuk disetujui MK/perencana.

Pekerjaan Daun Pintu Kayu - Lihat Pekerjaan Pintu Teak Plywood/Formika Rangka Kayu. PASAL 13 PEKERJAAN LOGAM NON STRUKTUR

1. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan metal dalam hal ini meliputi : Pekerjaan Aluminium Rangka Langit-langit. Pekerjaan Besi. Pekerjaan Stainless Steel. Pekerjaan Penggantung Rangka Langi-langit 2. PERSYARATAN BAHAN 2.1. Rangka Langit-langit 2.1.1. Rangka langit-langit harus disesuaikan dengan ASTM-C 635 Metal Suspension System untuk Acoustic Tile lay-in Panel. 2.1.2. Mutu dan kualitas rangka langit-langit yang memenuhi syarat dan dapat dipakai pada produk acoustic tile yang dipilih. 2.2. Besi 2.2.1. Pipa besi yang digunakan adalah GIP dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan yang tertera pada gambar. 2.2.2. Baja profil yang digunakan adalah baja ST.37 dengan bentuk dan ukuran sesuai tertera pada gambar. 2.2.3. Pipa baja yang digunakan adalah Carbo Steel ST.37, dengan ukuran sesuai yang tertera pada gambar. 2.3. Penggantung Rangka Langit-langit : Penggantung rangka langit-langit acoustic yang digunakan adalah besi 6 mm galvadized dilengkapi dengan adjuster pada tiap penggantung. 3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 3.1. Pekerjaan Aluminium Rangka Langit-langit 3.1.1. Sebelum pemasangan rangka langit-langit dilaksanakan, perlu diperhatikan pekerjaan lain yang erat hubungannya dengan pekerjaan ini. a. Elektrikal Penerangan. b. Air conditioning/exhaust Fan c. Perlengkapan Instalansi yang diperlukan. d. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak tercantum pada Gambar Rencana Langit-langit, harus diteliti dahulu pada Gambar Instalansi pekerjaan yang dimaksud (elektrikal, mekanikal dengan MK/Perencana). e. Pola pemasangan disesuaikan dengan Gambar Rencana yang ada. f. Cara pemasangan menurut ketentuan pabrik yang mengeluarkan produk yang akan dipergunakan. g. Pada waktu pemasangan rangka langit-langit harus diperhatikan ketinggian ceiling sesuai dengan gambar.15

h. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus membuat shop drawing untuk mendapatkan persetujuan MK. i. Hasil akhir pemasangan harus rata, lurus dan tidak melampaui toleransi kerataan (0,5 cm untuk setiap 2 m2). 3.2. Pekerjaan Besi a. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi di lapangan. b. Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti sekrup, baut, mur, paku metal fittings yang akan berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi. c. Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubungannya dengan material lain, dengan mengikuti semua petunjuk Gambar Rencana secara seksama d. Kontraktor diminta untuk menyiapkan shop drawing/gambar kerja untuk pekerjaanpekerjaan tertentu dengan petunjuk MK/Perencana. e. Pemotongan dengan membakar di bengkel harus dilakukan dengan mesin potong pembakar yang standar. Pembakaran di bengkel atau di lapangan harus disetujui MK. f. Semua pekerjaan metal yang terpotong harus disetujui MK. g. Berkas-berkas pekerjaan harus dikikir sampai halus dan rata permukaan. h. Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan pemasangan. i. Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan las sesuai gambar. j. Pekerjaan Pengelasan harus dikerjakan dengan rapi, tanpa menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya. Pengelasan harus menjamin pengakhiran yang rata dari cairan elektroda tersebut. k. Permukaan dari daerah yang akan dillas harus bersih dan bebas dari kotoran, cat minyak dan karat. l. Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin tidak akan berputar atau membengkok. Setelah pengelasan sisa-sisa/kerak las harus dibersihkan dengan baik (wire, brush, ampelas). m. Cacat pada pengelasan harus dipotong dan dilas kembali atas tanggungjawab Kontraktor. n. Tambahan dan angkur yang perlu harus digunakan walaupun tidak termasuk dalam gambar (lengkap dengan pemakaian ramset untuk beton) meliputi dan tidak terbatas pada kedudukan fixtures (toilet dan cermin). 3.3. Pekerjaan Kawat Penggantung Rangka Langit-langit. Sistem penggantung langit-langit adalah dengan menyediakan angker besi beton dia. 10 mm pada pelat beton pada jarak 1.20 x 1.20 m. pola disesuaikan dengan pola langitlangit dan persyaratan pabrik pembuat rangka langit-langit,. Kecuali dinyatakan lain dalam gambar atau petunjuk MK. PASAL 14 PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA 1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1 Pekerjaan ini melliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. 1.2 Pekerjaan pasangan batu-bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Perencana/MK16

2. PERSYARATAN BAHAN - Batu bata harus memenuhi NI-10 - Semen Portland harus memenuhi NI-8 - Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2 - Air harus memenuhi PVBI-1982 pasal 9 3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 3.1 Pasangan batu bata/batu merah dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 8 pasir pasang. 3.2 Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding didaerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua diinding yang pada gambar menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1 PC : 3 pasir pasang. 3.3 Batu bata merah yang digunakan batu bata merah exlokal dengan kualitas terbaik yang disetujui Perencana/MK , siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 23 cm. 3.4 Sebelum digunakan batu bata direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh. 3.5 Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air. 3.6 Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terllebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan. 3.7 Pemasangan dinding batu bata dillakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis. 3.8 Bidang dinding bata yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok Petruk[enguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm. 3.9 Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak diperkenankan. 3.10 Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton berdiameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain. 3.11 Tidak diperkenankan memasang bata merah yang partah dua melebihi dari 5 %. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan. 3.12 Pasangan batu bata untuk dinding batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

17

PASAL 15 PEKERJAAN PELAPIS DINDING 1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1 Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik. 1.2 Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dindinhg bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar. 2. PERSYARATAN BAHAN 2.1. Semen Portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuyk selluruh pekerjaan) 2.2. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2 2.3 . Air harus memenuhi NI-3 pasal 10 2.4. Penggunaan adukan plesteran : a. Adukan 1 PC : 3 pasir dipakai untuk plesteran rapat air. b. Adukan 1 PC : 8 pasir, dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya c. Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC. 3. SYARAT-STARAT PELAKSANAAN 3.1 Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Perencana/.MK, dan pesyaratan tertulis dalam uraian dan Syarat Pekerjaan ini. 3.2 Pekerjaan Plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Perencana/MK sesuai Uraian dan Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini. 3.3 Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya. 3.4 Campuran aduk perekat yang dimaksud kadalah campuran dalam/volume, cara pemnbuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi pesyaratan sebagai berikut. a. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata dibawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk kamar mandi, WC/toilet dan daerah basah lainnya dipakai aduk plesteran 1 PC : 3 pasir. b. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan jDally bond, dengan perbandingan j1 bagian PC : 1 nagian Daily Bond. c. Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 PC : 5 pasir. d. Plesteran halus (acian) dipakai campuraan PC dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar), untuk adukan plesteran finishing harus ditambah dengan addivite plamix dengan dosis 200-250 gram plamix untuk setiap 40 Kg semen. e. Semua junis aduk perekat tersebut diatas harus dipersiapkan sedemikian rupa selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu18

3.5 3.6

3.7 3.8 3.9

3.10 3.11

3.12

3.13

3.14

3.15

3.16

3.17

pencampuran aduk perekat dengan, pemasangannya tidak melibihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan. Untuk beton sebelum diplester permukaaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa berkisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas pengikat berkisting atau form tie harus ditutup aduk plester. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan plesterannya). Untuk dinding tertanam didalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi kedap air. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi aluralur garis horizontal atau diketerk (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya kecuali untuk menerima cat. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan menggunakan keping-keping plywood setebal 9 mm untuk kerataan bidang. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar. Tebal plesteran minimum 2,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan Perencana /MK. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu bidang datar harus diberi nat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dallamnya 0,5 cm, kecualli bila ada pentunjuk lain didalam gambar. Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. jika melebihi, Kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Kontraktor. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan pesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Perencana/MK dengan biaya atas tanggungan. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari. Selama pemasangan dinding batubata/beton bertulang belum difinish, Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

19

PASAL 16 PEKERJAAN PELAPISAN LANTAI 6.1 PEKERJAAN SUB LANTAI/RABAT BETON 1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alatalat bantu yang diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan baik. 1.2. Pekerjaan sub lantai meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar sebagai alas lantai finishing. 2. PERSYARATAN BAHAN 2.1. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan PBI 1971 (NI-2), PVBB 1956 daan NI-8. 2.2. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terllebih dahulu harus diserahkan contohcontohnya kepada Perencana/MK untuk disetujui. 3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 3.1. Untuk pasangan yang langsung diatas tanah, tanah yang akan dipasang sub-lantai harus dipadatkan untuk mendapat permukaan yang rata dan padat sehingga diperoleh daya dukung tanah yang maksimum, pemadatan menggunakan alat timbris, atau stamper. 3.2. Pasir urug bawah yang disyaratkan harus merupakan permukaan yang keras, bersih dan bebas alkali, asam maupun bahan organis lainnya yang dapat mengurangi mutu pasangan. Tebal lapisan pasir urug disyaratkan minimum 10 cm atau sesuai gambar, disiram air dan ditimbris sehingga diperolleh kepadatan yang maksimal. 3.3. Diatas pasir urug dilakukan pekerjaan sub lantai setebal 5 cm atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar detail dengan campuran 1 PC : 3 pasir : 5 Koral. 3.4. Untuk pasangan diatas pelat beton (pantai tingkat), pelat beton diberi lapisan plester (screed) campuran 1 PC : 3 pasir setebal minimum 2 cm dengan memperhatikan kemiringan lantai, terutama di daerah basah dan teras. 3.5. Sub lantai beton tumbuk diatas lantai dasar permukaannya harus dapat benar-benar rata, dengan memperhatikan kemiringan lantai daerah basah dan teras. 4.2. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK 1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik. 1.2. Pasangan lantai keramik tiles ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut pointy nosing tangga. 2. PERSYARATAN BAHAN 2.1. Lantai Keramik yang digunakan : - Jenis : Kelas I Ukuran : 30 x 30 cm Ketebalan - Daya resap - Kekerasan : Minimum 12 mm atau sesuai gambar :1% : Minimum 6 skala Mohs20

- Kekuatan tekan : Minimum 900 kb per cm2 - Daya tanah lengkung : Minimum 350 kg/cm2 - Mutu : tingkat 1 (satu), Extruded Single Firing, tahan asam dan basa - Chemical Resistance : Konsisten terhadap PVBB 1970 (NI-3) pasal 33 D ayat 17-23 - Bahan pengisi : Grout semen berwarna/IGI grout - Bahan perekat : Adukan spesi 1 PC : 3 pasir pasang ditambah bahan perekat - Warna : akan ditentukan kemudian. 2.2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM, peraturan keramik Indonesia (NI-19) dan PBI 1971 (NI-2) dan ASTM. 2.3. Semen Portland harus memenuhi NI-8 pasir dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PVBB 1970 (NI-3) dan PBI 1971 (NI-2) dan ASTM. 2.4. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contohcontohnya kepada Perencana/MK. 3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 3.1. Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing mengenai pola keramik. 3.2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda. 3.3. Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 3 pasir pasang ditambah bahan perekat seperti disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat. 3.4. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh. 3.5. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan didaerah basah dan teras. 3.6. Pola arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuaio gambar detail atau sesuai petunjuk Perencana/MK Perhatikan lubang instalasi dan drainase/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai. 3.7. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus sama lebarnya maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siaar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya. 3.8. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan seperti yang telah disyaratkan diatas. 3.9. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik. 3.10. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betull bersih. 3.11. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/ beban selama 3 x 24 jam dan dilindingi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain. 3.12. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.

21

PASAL 17 PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI 1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna. 1.2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu aluminium dan daun jendela aluminium seperti yang ditujukan/diisyaratkan dalam detail gambar. 2. PERSYARATAN BAHAN 2.1. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian hardware akibat dari pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada MK untuk mendapatkanf persetujuan. 2.2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel ke setiap anak kunci. 2.3. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan Backed Enamel Finish yang dilengkapi dengan kait-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor pengenalnya. Lemari berukuran lebar x tinggi adalah 40 x 50 cm, dengan tebal 15 cm berdaun pintu PASAL 18 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT11.1.

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM BOARD 1. Lingkup Pekerjaan Meliputi penyediaan bahan langit-langit gypsum board dan konstruksi penggantungannnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada tempat-tempat yang tercantum pada gambar untuk itu. 2. Rangka Langit-langit - Kecuali pada gambar tertulis lain, rangka langit-langit dibuat dari abtang besi hollow 40.60.2 untuk rangka pokok dan 20.40.2 untuk lainnya. Papan jati tebal 1 cm dan 2 cm digunakan pada bagian-bagian tertentu. 3. Pemasangan Lembaran Gypsum Board - Bahan penutup langit-langit gypsum board yang digunakan adalah gypsum board tebal 12 mm atau ukuran lain, sesuai dengan gambar untuk itu. - Gybsum board yang digunakan merk : ex Jayaboard PASAL 19 PEKERJAAN PENGECATAN

12.1. LINGKUP PEKERJAAN 1. Persiapan permukaan yang akan diberi cat 2. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan 3. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak disebutkan secara khusus dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana

22

12.2. STANDAR PENGERJAAN (MOCK UP) 1. Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada suatu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidangbidang yang akan dipakai sebagai mockup ini akan ditentukan oleh Direksi Lapangan. 2. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan 12.3. CONTOH DAN BAHAN UNTUK PERAWATAN 1. Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir). 2. Semua bidang contoh tersebut harus diperhatikan kepada Direksi Lapangan dan perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh perencana dan Direksi Lapangan, barulah pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti tercantum pada 16.2 diatas. 3. Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan, untuk kemudian akan diteruskan kepada pemberi tugas, minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas indentitas cat yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi tugas. 12.4. PEKERJAAN CAT DINDING 1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bagunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar. 2. Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus luar, jenis ex vinilex, warna ditentukan perencana 3. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Ecrylic merk .. dengan lapisan dasar ex decolith, warna ditentukan perencana 4. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok yang berkualitas baik. 5. Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retakretak dan pemborong meminta persetujuan kepada konsultan MK. 6. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata. 7. Sesudah 7 hari plamur terpasang kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan Roler. 8. Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan finish textured spray paint brupa pasta texture dengan bahan dasar emulsi ecrylic ini disemprotkan dengan alat penyemprot compressor. 9. Untuk cat semprot emulsi bertexture, pada dinding luar digunakan plesteran 1 PENCAMPURAN : 5 pasir dengan pasir diayak halus, disemprotkan dengan mesin semprot pada bidang plesteran 1 PENCAMPURAN : 5 pasir yang rata. Setelah kering dan keras baru disemprot dengan alkali resistance sealer dan dicat emulsi. Lapisan pengecatan untuk dinding luar adalah 3 (tiga) lapis dengan kekentalan sama setiap lapisnya. 10. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis acrylic emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut;23

- Lapis I encer (tambahan 20% air) - Lapis II kental - Lapis III encer 11. Untuk warna-warna yang jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor pencampuran (batch number) yang sama 12. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoranpengotoran. 12.5. PEKERJAAN CAT LANGIT-LANGIT 1. Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit gypsum board. 2. Cat yang digunakan jenis decolith Warna ditentukan Perencana setelah melakukan percobaan pengecatan. 3. Plamur yang digunakan adalah plamur kayu berkualitas baik. 4. Selanjutnya semua metode /prosedur sama dengan pengecatan dinding dalam pasal 12 kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistence sealer pada pengecatan langitlangit ini. 5. Untuk pekerjaan cat semprot bertekstrur, dipakai juga Danaglant Tekstur finish. 6. Sambungan-sambungan multiplex harus diberi flexsible sealant agar tidak terlihat sebagai retakan sesudah dicat. 12.6. PEKERJAAN CAT KAYU 1. Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah daun pintu panil multiplex, dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar. 2. Cat yang digunakan adalah merk dengan kualitas baik, jenis Synthetic Enamel, warna ditentukan Perencana setelah melakukan percobaan pengecatan. 3. Bidang yang akan dicat diberi menie kayu merk warna merah 1 lapis, kemudian diplamur dengan plamur kayu sampai lubang-lubang/pori-pori terisi sempurna. 4. Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamur diampelas besi halus dan dibersihkan dari debu kemudian dicat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dengan menggunakan kwas. 5. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, rata, tidak ada bintikbintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran. 12.7. PEKERJAAN MANIE KAYU 1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh permukaan multiplex plywood yang akan dicat, rangka langit, rangka-rangka pintu dan atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar. 2. Menie yang digunakan adalah menie kayu ex Patna warna merah. 3. Semua kayu hanya boleh dimenie ditapak proyek dan mendapat persetujuan Konsultan MK. 4. Sebelum pekerjaan menie dilakukan, bidang kayu kasar harus diamplas dengan amplas kayu kasar dan dilanjutkan dengan amplas kayu halus sampai permukaan bidang licin dan rata. 5. Pekerjaan menie dilakukan dengan menggunakan kuas, dilakukan lapis, sedemikian rupa sehingga bidang kayu tertutup sempurna dengan lapisan menie. 1.1. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.24

1.2. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Perencana/MK. 1.3. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan. 1.4. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya. 1.5. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik. PASAL 20 PEKERJAAN PERLENGKAPAN 1. PENGERJAAN ALAT-ALAT PERLENGKAPAN a. Alat-alat perlengkapan disini adalah : - Perlengkapan engsel, tarian, kunci dan lain-lain. - Baut-baut, sekrup, paku, penguat, pasak kayu dan sebagainya. - Alat penggantung dan alat-alat lain yang menunjang sempurnanya elemenelemen penyelesaian interior. - Perlengkapan mekanikal dan elektrikal yang terpadu dengan penyelesaian elemen interior, seperti : stop kontak, saklar, lampu, air troffer, floor outlet dan sebagainya. b. Bahan baut sekrup (kepala ceper/cembung) dan paku yang berkualitas terbaik buatan dalam negeri harus dipasang sebaik-baiknya sesuai persyaratan teknis dalam pelaksanaan pekerjaan. c. Baut dan sekrup sebelum ditanam kedalam kayu/besi, harus terlebih dahulu dilakukan pengeboran pada kayu/besi tersebut dengan aalat bor yang berpenampang lebih kecil dari penampang baut/sekrup tersebut, dengan demikian baut dan sekrup setelah ditanam kedalam kayu/besi dapat sempurna mampat, kuat tertanam dan rapi. d. Semua sekrup jenis kepala ceper harus benar-benar rata pada permukaan kayu/besi disampingnya. Untuk sekrup jenis kepala cembung, harus benar-benar mampat pada permukaan kayu/besi. Untuk semua batu-batu setelah terpasang harus diberi penutup stainless steel/aluminium dengan kualitas yang terbaik. e. Semua ukuran/dimensi paku-paku yang akan dipasang/ditanam harus sesuai dengan tekanan/kekuatan kayu yang bersangkutan, sehingga memenuhi persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan. f. Pasak-pasak kayu untuk semua hubungan konstruksi harus memenuhi persyaratan teknis, mampat, kuat dan rapi.

25

PASAL21 PEKERJAAN ATAP BAJA RINGAN Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari : 1. Rangka utama atas (top chord) 2. Rangka utama bawah (bottom chord) 3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup. 4. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng. Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi: 1. 2. 3. 4. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi), Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan 5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kudakuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku) 6. Pemasangan jurai dalam (valley gutter)

Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi: 1. 2. 3. 4. Pemasangan penutup atap Pemasangan kap finishing atap Talang selain jurai dalam Accesories atap

Persyaratan Material Rangka Atap Material struktur rangka atap Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties)

Baja Mutu Tinggi G 550 Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa Tegangan Maksimum 550 Mpa Modulus Elastisitas 200.000 Mpa Modulus geser 80.000 Mpa

Lapisan anti karat : Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, dua jenis lapisan anti karat (coating): Galvanised (Z220)

Pelapisan Galvanised26

Jenis Hot-dip zinc Kelas Z22 katebalan pelapisan 220 gr/m2 komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran

Galvalume (AZ100)

Pelapisan Zinc-Aluminium Jenis Hot-dip-allumunium-zinc Kelas AZ100 katebalan pelapisan 100 gr/m2 komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.

Multigrip ( MG ) Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:

Galvabond Z275 Yield Strength 250 MPa Design Tensile Strength 150 MPa

Brace System (bracing)

BOTTOM CHORD BRACING, Pengaku/ikatan pada batang tarik bawah (bottom chord) pada kuda-kuda baja ringan. LATERAL TIE BRACING, Pengaku/bracing antara web pada kuda-kuda baja ringan,sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk lokal (buckling) pada batang tekan (web),standar teknis mengacu pada desain struktur kuda-kuda tersebut. DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN), Pengaku/bracing diagonal antara web pada kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan letak berdampingan. STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan bottom chord kuda-kuda baja ringan, Untuk kebutuhan strap brace berdasarkan perhitungan desain struktur. Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang membentuk sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar diatas.

Persyaratan Pra-Konstruksi 1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat) . 2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan pada dokumen tender. 3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat sambung pada setiap titik buhul.27

4. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. 5. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi diworkshop permanen dengan menggunakan alat bantu mesin JIG yang menjamin keakurasian hasil perakitan (fabrikasi) 6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan penyedia jasa Rangka Atap Baja ringan, 7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan akreditasi nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan kompetensinya). Persyaratan Pelaksanaan 1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang berkompeten. 2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja. 3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi. 4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap. 5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda. 6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan penyediaan genteng tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek. 7. Jaminan Struktural :

Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng. Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang tercantum pada Cold formed code for structural steel(Australian Standard/New Zealand Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural berdasarkan Dead and live loads Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & Wind load(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan Screws-self drilling-for the building and construction industries(Australian Standard 3566).

28

PASAL 22 PEKERJAAN PANEL ALUMUNIUM (ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL) LINGKUP PEKERJAAN a. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan panel aluminium composite seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana b. Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat-tempat seperti yang ditunjukkan dalam gambar. PENGENDALIAN PEKERJAAN a. Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan sesuai dengan standar dan spesifikasi dari pabrik. b. Bahan-bahan yang harus memenuhi standar-standar antara lain. - AA The aluminium Association - AAMA ArchitecturalAluminiumManufactures Association - ASTM E.84 American Standard for Testing Materials - DIN 4109 Isolasi udara - DIN 52212 Penyerapan Suara - DIN 53440 Pengurangan getaran - DIN 17611/BS 1615 Proses anoda - DIN 476 Panel Kerangka - AS. 1530 Hasil Indikatif KOMPONEN a. Bracket/angkur dari material besi finish galvanis atau material aluminium ekstrussion. b. Rangka vertical dan Horizontal dari material aluminium ekstrussion c. Rangka tepi panel aluminium composite dan reinforce dari material aluminium ekstrussion. d. Infill dari aluminium ekstrussion finish powder coating warna ditentukan kemudian. Sealant. a. Untuk pekerjaan luar , lihat Bab sealant b. Warna akan ditentukan kemudian berdasarkan color chart dari pabrik c. Lokasi Sealant antara panel aluminium dengan komponen lain. BAHAN-BAHAN a. - Bahan : Aluminium composite - Tebal : 4 mm terdiri dari 0,5 mm Alumunium, 3mm Polyetylene dan 0,5 mm Alumunium. - Berat : 5 6 Kg/5mm - Bending Strengh : 45 50 Kg/5mm - Heat Deformation : 200o C - Sound Insulation : 24 39 dB - Finished : Flourocarbond factory finished / PVdF Coating - Warna : Lihat gambar b. Bahan composite harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan kemudian. c. Bahan yang digunakan produksi HOWSOLPAN (produk Korea) atau setara. d. Contoh-contoh : Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh-contoh bahan kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas. e. Torelansi dimensi mill finish : Stove dipernish + 0.2 mm29

PASAL 9 PEKERJAAN TANAH 1. Pekerjaan Penyiapan Lokasi a. Pekerjaan pembersihan, perataan tanah, dan pembongkaran dikerjakan lebih dahulu sebelum Penyedia Pemborongan mulai pekerjaan upper structure. b. Semua permukaan dilapangan dikupas, agar bebas dari unsur-unsur perusak.. 2. Pekerjaan Galian a. Galian tanah untuk pondasi, trench, dan galian-galian lainnya harus dilakukan menurut ukuran dalam, lebar, dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum di dalam gambar. Semua puing-puing dan akar-akar pohon yang terdapat di bagian pondasi yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. Pembuangan sisa bahan galian harus secara simultan. b. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka Penyedia Jasa harus mengisi/mengurug daerah tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai dengan syarat-syarat yang sesuai dengan spesifikasi. c. Penyedia Jasa harus menjaga lubang-lubang galian tersebut bebas dari genangan air sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi. 3. Pekerjaan Urugan a. Untuk pekerjaan pengurugan tanah harus dikerjakan dengan menggunakan alat mekanis untuk pemadatannya sehingga tanah urug benar-benar kuat dan padat sehingga tidak akan mudah longsor dan mengalami penurunan jika sudah digunakan. b. Untuk jenis tanah yang digunakan harus jenis tanah yang baik sekualitas tanah cadas atau ditentukan lain. c. Sistem pengurugan dilakukan lapis demi lapis, setiap lapis dengan ketebalan maksimal 20 cm dimana setiap lapis tersebut harus digilas dengan alat pemadat. d. Untuk urugan tanah kembali menggunakan tanah bekas galian (bukan tanah humus), dan untuk urugan perataan peil harus menggunakan tanah urug yang baik/tanah pilihan yang bersih dari kotoran, biji-bijian, tumbuh-tumbuhan, dan lainnya. e. Urugan kembali lubang pondasi dilakukan setelah pemeriksaan pondasi. f. Di bawah pondasi harus diberi lapisan pasir urug yang dipadatkan (setebal 10 cm). PASAL 10 PEKERJAAN BETON BERTULANG 1. Syarat-syarat bahan a. Semen portland (PC) i. Dipergunakan PC jenis I menurut N.I.8-1995 atau Type menurut ASTM C 150 dan memenuhi .S 4000 menurut standart Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (N.I.8-172). ii. Semen harus sampai lokasi pekerjaan dalam keadaan baik dan asli dari pabrik. iii. Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama. iv. Penggantian merk dapat dilakukan atas ijin pengawas lapangan dalam situasi tidak ada stok dipasaran merk tersebut dan penggantian dengan kualitas yang setara. v. Semua semen disimpan didalam gudang yang tertutup dan terlindungi dari kerusakan kerusakan. vi. Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak sempat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m.6

Dianode 0.4 1+ 0.2 mm Lebar -01 + 4mm Panjang sld 4 meter -0 1+6 mm

PELAKSANAAN a. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekeiaan ini dengan menunjukkan surat keterangan referensi pekejaan-peke jaan yang pemah dikejakan kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan. b. Akmrinium Composite panel yang digmakm uniuk selunrh pro@ hams darj saiu macam saja. c. Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bank untuk memperrnudah serta mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan yang akurat , teliti dan tepat pada posisinya. d. Rangka-rangka pernegang transom dan mullion harus dipersiapkan dengan teliti, tegak lurus dan tepat pada posisinya. e. Metode pemasangan antara lain : - dijepit diantara bagian-bagian sungkup puncak ganda - panel-panel baki menggantung pada pin-pin dan dipasang dengan skrup - dinding pelapis yang dijadikan satu unit, sistim ikatan pinggir. f. Frekuensi pembersihan dan perawatan serfa pernilihan bahan pmbersih yang cocok sangat tergantung pada lokasi gedung dan kondisi permukaan. Pembersihan dapat dilaksanakan dengan air dan spons atau sikat lembut. Apabila pengotoran lebih berat bisa diambahkan deterjen netral. g. Setelah pemasangan dilakukan penutupan celahoelah antara panel dengan bahan caulking dan sealant hingga rapat dan tidak bocor sesuai dengan uraian Bab Sealant dalam persyaratan ini. h. Kontraktor haws melindungi pekejaan yang telah selesai dari hal-ha1yang dapat menimbulkan kemsakan. Bila ha1terjadi, Kontraktor hams memperbaiki tanpa biaya tambahan. i. Hasil pemasangan pekejaan Aluminium Composite Panel harus merupakan hasil pekerjaan yang rapih dan tidak bergelombang. j. Kontraktor hams dapat menyertakan jaminan mutu selama 10 (sepuluh) tahun terhadap sinar matahari dan pabrik pembuatnya berupa sertifikat jaminan.

Sragen, 18 Juni 2011 Konsultan Perencana

REKAPITULASI ANGGARAN BIAYAPROYEK LOKASI TAHUN NO : RENOVASI FASAD DAN FRONT OFFICE KPPN SRAGEN : JL. RAYA SUKOWATI NO. 15C SRAGEN : 2011 URAIAN PEKERJAAN JUMLAH TOTAL

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII

PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEKERJAAN TANAH PEKERJAAN BETON PEKERJAAN PASANGAN BATU DAN PONDASI PEKERJAAN DINDING DAN PEKERJAAN PLESTERAN PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING PEKERJAAN KAYU PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM PEKERJAAN LANGIT-LANGIT PEKERJAAN PENUTUP ATAP PEKERJAAN PENGECATAN DAN FINISHING DINDING PEKERJAAN KUNCI, ALAT GANTUNGAN, DAN KACA PEKERJAAN LISTRIK PEKERJAAN PIPA DAN SANITAIR TOTAL PPN 10% JUMLAH TOTAL DIBULATKAN

15.172.854.81 20.813.353.73 1.642.931.47 16.559.025.40 24.880.637.52 3.919.300.26 64.692.825.00 8.842.375.81 790.971.70 6.662.436.24 44.012.091.47 11.026.000.00 2.764.774.05 221.779.577.45 22.177.957.75 243.957.535.20 243.957.000.00

SRAGEN, 20 JUNI 2011 MENGETAHUI KEPALA DPU SRAGEN KONSULTAN

MARIJA, ST, MM, MT PEMBINA NIP. 19620108 199803 1 001 MENYETUJUI PLT. KEPALA KPPN SRAGEN

AMIK RUSMAWATI DIREKTRIS

FIJRI RAHMAWATI NIP. 19710106 199703 2 001

RENCANA ANGGARAN BIAYAPROYEK LOKASI TAHUN: : :

RENOVASI FASAD DAN FRONT OFFICE KPPN SRAGEN JL. RAYA SUKOWATI NO. 15C SRAGEN 2011HARGA SATUAN

NO I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 14 15 16 17 II 1 2 3 4 5 6 7 III 1 IV 1 2 3 4 5 6 7 V 1 2 3 VI 1 2 3 VII 1 2 3 4

URAIAN PEKERJAAN PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEKERJAAN TANAH Bongkaran beton bertulang Bongkaran dinding tembok bata merah Menggali tanah biasa sedalam 1 m Mengurug kembali galian Memadatkan tanah (per 20 cm) Mengurug pasir urug Mengurug tanah urug Membongkar rangka baja ringan dan metal roof (bongkaran digunakan kembali) Membongkar plafon (bongkaran tidak digunakan) Membongkar partisi kaca kusen aluminium Membongkar lantai keramik Membongkar buis beton U30 Memindah furniture Membongkar sopi-sopi Membuat partisi sementara triplek 3mm single, rangka kayu sengon JUMLAH I PEKERJAAN BETON Membuat lantai kerja beton mutu f'c = 7.4 MPa (K 100) Membuat sloof beton bertulang (190 kg besi + bekisting) Membuat kolom beton bertulang (250 kg besi + bekisting) Membuat balok beton bertulang (200 kg besi + bekisting) Membuat talang beton bertulang (105 kg besi + bekisting) Membuat kolom praktis beton bertulang (11 x 11) cm Membuat ring balok beton bertulang (10 x 15) cm JUMLAH II PEKERJAAN PASANGAN BATU DAN PONDASI Memasang batu belah campuran 1 PC : 6 PP JUMLAH III PEKERJAAN DINDING DAN PEKERJAAN PLESTERAN Memasang dinding bata merah tebal 1 bata, campuran spesi 1 PC : 5 PP Memasang dinding bata merah tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 3 PP Memasang dinding bata merah tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 8 PP Memasang plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mm Memasang plesteran 1 PC : 8 PP, tebal 15 mm Memasang acian Finishing dinding fasad JUMLAH IV PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING Memasang lantai homogeneus 60x60 Memasang plint keramik ukuran (5 x 20) cm Memasang lantai paving segienam, tebal 8 cm, K225 JUMLAH V PEKERJAAN KAYU Membuat dan memasang kusen pintu dan kusen jendela, kayu Kamper Membuat daun pintu kayu lapis (plywood) rangkap, rangka kayu Kamper Membuat dan memasang daun pintu panel, kayu Kamper JUMLAH VI PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM Memasang alumunium composite panel rangka hollow Memasang partisi gypsum rangka hollow Memasang canopy alumunium composite panel rangka besi siku Memasang plat galvalum rangka hollow JUMLAH VII PEKERJAAN LANGIT-LANGIT Memasang langit-langit gypsum board, tebal 9 mm rangka hollow galvanis Memasang list plafond gypsum profil JUMLAH VIII PEKERJAAN PENUTUP ATAP Memasang rangka atap baja ringan (material bekas bongkaran) Memasang penutup atap genteng metal (material bekas bongkaran) Memasang bubung pada atap genteng metal (material bekas bongkaran)

VOLUME SAT

KODE

JUMLAH

1.34 20.74 7.81 2.54 2.24 1.48 2.24 165.10 156.13 31.72 125.50 16.00 1.00 9.00 49.32

m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m2 m2 m2 m2 m' Ls m2 m2

A.013 A.014 A.017 A.025 A.026 A.027 A.032 taksir A.040 taksir taksir taksir Ls taksir F.044A

241.813.09 241.813.09 26.590.91 8.863.64 20.863.64 135.000.00 62.454.55 5.000.00 5.809.09 5.000.00 2.000.00 7.500.00 250.000.00 10.000.00 134.138.75

323.425.01 5.014.598.97 207.560.66 22.550.86 46.807.57 200.002.50 140.116.77 825.515.00 906.944.32 158.610.00 251.000.00 120.000.00 250.000.00 90.000.00 6.615.723.15 15.172.854.81 304.332.90 899.962.85 6.840.668.93 7.873.505.09 3.225.617.06 738.055.15 931.211.75 20.813.353.73 1.642.931.47 1.642.931.47 479.685.77 213.078.73 5.855.743.03 200.218.34 5.391.764.05 3.422.085.48 996.450.00 16.559.025.40 19.807.561.46 1.223.100.83 3.849.975.23 24.880.637.52 1.299.533.10 1.906.824.61 712.942.55 3.919.300.26 33.505.171.00 8.870.874.00 13.887.580.00 8.429.200.00 64.692.825.00

0.54 0.32 1.40 1.91 1.01 15.60 14.50

m3 m3 m3 m3 m3 m m

B.004 B.029C B.030D B.031 B.032B B.035 B.036

567.256.11 2.857.024.91 4.872.271.32 4.116.865.41 3.201.605.02 47.311.23 64.221.50

3.78

m3

C.004

434.637.95

4.02 3.44 107.29 6.89 214.57 221.46 28.47

m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2

D.004 D.008 D.012 D.027 D.032 D.051 Taksir

119.324.82 61.869.55 54.580.68 29.067.70 25.127.99 15.452.39 35.000.00

112.23 28.10 36.34

m2 m' m2

E.034A E.044 E.079

176.490.79 43.526.72 105.943.18

0.15 5.17 1.53

m3 m2 m2

F.003 F.012A F.007A

8.791.559.09 369.110.45 465.063.64

68.38 62.91 26.81 52.68

m2 m2 m2 m2

Taksir Taksir Taksir Taksir

490.000.00 141.000.00 518.000.00 160.000.00

VIII 1 2 IX 1 2 3

109.46 86.66

m2 m

Taksir H.012

71.000.00 12.355.36

7.771.660.00 1.070.715.81 8.842.375.81 659.232.00 109.872.00 21.867.70

73.248 73.25 21.87

m2 m2 m

Taksir Taksir Taksir

9.000.00 1.500.00 1.000.00

NO JUMLAH IX

URAIAN PEKERJAAN

VOLUME SAT

KODE

HARGA SATUAN

JUMLAH 790.971.70

NO X 1 2 3 4 5 6 7 8 XI 1 2 3 4 5 6

URAIAN PEKERJAAN PEKERJAAN PENGECATAN DAN FINISHING DINDING Mengikis atau mengerok cat tembok cara manual Lapis plamir tembok dan partisi Pengecatan bidang tembok dan partisi Pengecatan plafon termasuk plamir Melapis meni pada permukaan kayu Mendempul/memplamir dan menggosok kayu Mengecat dasar 1 lapis pada kayu Mengecat penutup 2 lapis pada kayu JUMLAH X PEKERJAAN KUNCI, ALAT GANTUNGAN, DAN KACA Memasang kaca one way 8 mm + rangka Memasang kaca one way 5 mm + rangka Pasang pintu kaca tempered t 12mm Frameless + accessories Pasang kaca bening 12 mm Pasang kunci tanam biasa Pasang engsel pintu JUMLAH XI PEKERJAAN LISTRIK Instalasi listrik Memasang Lampu down light Memasang lampu hidden 120 cm Memasang saklar ganda Panel Box JUMLAH XII PEKERJAAN PIPA DAN SANITAIR Memasang pipa PVC tipe AW diameter 4" Memasang pipa beton diameter 30 cm JUMLAH XIII JUMLAH

VOLUME SAT

KODE

HARGA SATUAN

JUMLAH

35.90 236.56 272.46 109.46 19.04 19.04 19.04 19.04

m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2

J.001 J.002 J.004 J.008 J.010 J.011 J.012 J.013

5.465.45 5.544.50 8.947.23 13.553.27 8.100.23 14.037.64 14.942.45 27.703.86

196.209.82 1.311.595.83 2.437.743.65 1.483.541.23 154.210.18 267.245.15 284.470.86 527.419.51 6.662.436.24 24.984.487.50 4.867.200.00 8.720.000.00 4.770.150.00 473.845.45 196.408.51 44.012.091.47

24.98 m2 6.24 m2 2.00 Unit 9.74 m2 4.00 bh 12.00 bh

Taksir Taksir Taksir Taksir K.002 K.005

1.000.000.00 780.000.00 4.360.000.00 490.000.00 118.461.36 16.367.38

XII 1 2 3 4 5 XIII 1 2

42 40 22 4 1

Titik bh bh bh bh

Taksir Taksir Taksir Taksir Taksir

105.000.00 85.000.00 80.000.00 24.000.00 1.360.000.00

4.410.000.00 3.400.000.00 1.760.000.00 96.000.00 1.360.000.00 11.026.000.00 1.100.944.64 1.663.829.41 2.764.774.05 221.779.577.45

12 17

m' m'

L.038 L.018

91.745.39 97.872.32

DAFTAR HARGA SATUAN PEKERJAANNO I 1 2 3 4 5 6 7 8 II 1 2 3 4 5 6 7 III 1 IV 1 2 3 4 5 6 V 1 2 3 VI 1 2 3 4 VIII 1 X 1 2 3 4 5 6 7 8 XI 1 2 XII 1 2 KODE A A.013 A.014 A.017 A.025 A.026 A.027 A.032 A.040 B B.004 B.029C B.030D B.031 B.032B B.035 B.036 C C.004 D D.004 D.008 D.012 D.027 D.032 D.051 E E.034A E.044 E.079 F F.003 F.007A F.012A F.044A H H.012 J J.001 J.002 J.004 J.008 J.010 J.011 J.012 J.013 K K.002 K.005 L L.018 L.038 URAIAN PEKERJAAN PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEKERJAAN TANAH Bongkaran beton bertulang Bongkaran dinding tembok bata merah Menggali tanah biasa sedalam 1 m Mengurug kembali galian Memadatkan tanah (per 20 cm) Mengurug pasir urug Mengurug tanah urug Membongkar plafon (bongkaran tidak digunakan) PEKERJAAN BETON Membuat lantai kerja beton mutu f'c = 7.4 MPa (K 100), slump (3 - 6) cm, w/c = 0 Membuat sloof beton bertulang (190 kg besi + bekisting) Membuat kolom beton bertulang (250 kg besi + bekisting) Membuat balok beton bertulang (200 kg besi + bekisting) Membuat plat beton bertulang (105 kg besi + bekisting) Membuat kolom praktis beton bertulang (11 x 11) cm Membuat ring balok beton bertulang (10 x 15) cm PEKERJAAN PASANGAN BATU DAN PONDASI Memasang batu belah campuran 1 PC : 6 PP PEKERJAAN DINDING DAN PEKERJAAN PLESTERAN Memasang dinding bata merah tebal 1 bata, campuran spesi 1 PC : 5 PP Memasang dinding bata merah tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 3 PP Memasang dinding bata merah tebal 1/2 bata, campuran spesi 1 PC : 8 PP Memasang plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mm Memasang plesteran 1 PC : 8 PP, tebal 15 mm Memasang acian PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING Memasang lantai keramik Homogeneus 60x60 Memasang plint keramik ukuran (5 x 20) cm Memasang lantai paving segienam, tebal 8 cm, K225 PEKERJAAN KAYU Membuat dan memasang kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas III Membuat dan memasang daun pintu panel, kayu kelas III Membuat daun pintu kayu lapis (plywood) rangkap, rangka tertutup kayu kelas III Memasang dinding pemisah plywood single, rangka kayu sengon PEKERJAAN LANGIT-LANGIT Memasang list plafond gypsum profil PEKERJAAN PENGECATAN DAN FINISHING DINDING Mengikis atau mengerok cat tembok cara manual Lapis plamir tembok Pengecatan bidang tembok 2 lapis dengan roll Pengecatan plafon 2 lapis dengan cat tembok dengan roll termasuk plamir Melapis meni pada permukaan kayu Mendempul/memplamir dan menggosok kayu Mengecat dasar 1 lapis pada kayu Mengecat penutup 2 lapis pada kayu PEKERJAAN KUNCI, ALAT GANTUNGAN, DAN KACA Pasang kunci tanam biasa Pasang engsel pintu PEKERJAAN PIPA DAN SANITAIR Memasang pipa beton diameter 30 cm Memasang pipa PVC tipe AW diameter 4" SATUAN HARGA SATUAN

m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m2

241.813.09 241.813.09 26.590.91 8.863.64 20.863.64 135.000.00 62.454.55 5.809.09

m3 m3 m3 m3 m3 m m

567.256.11 2.857.024.91 4.872.271.32 4.116.865.41 3.201.605.02 47.311.23 64.221.50

m3

434.637.95

m2 m2 m2 m2 m2 m2

119.324.82 61.869.55 54.580.68 29.067.70 25.127.99 15.452.39

m2 m m2

176.490.79 43.526.72 105.943.18

m3 m2 m2 m2

8.791.559.09 465.063.64 369.110.45 134.138.75

m

12.355.36

m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2

5.465.45 5.544.50 8.947.23 13.553.27 8.100.23 14.037.64 14.942.45 27.703.86

bh bh

118.461.36 16.367.38

m m

97.872.32 91.745.39

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAANA KODE A.013 Bongkaran beton bertulang Pekerja Mandor Bongkaran dinding tembok bata merah Pekerja Mandor Menggali tanah biasa sedalam 1 m Pekerja Mandor Mengurug kembali galian Pekerja Mandor Memadatkan tanah (per 20 cm) Sewa Alat Stemper Pekerja Mandor Mengurug pasir urug Pasir urug Pekerja Mandor Mengurug tanah urug Tanah urug (pilihan) Pekerja Mandor Membongkar plafon (bongkaran tidak digunakan) Pekerja Mandor PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEKERJAAN TANAH URAIAN KOEF SAT m3 OH OH m3 OH OH m3 OH OH m3 OH OH m3 OH OH OH m3 m3 OH OH m3 m3 OH OH m2 OH OH HARGA SAT JUMLAH 241.813.09 225.465.82 16.347.27 241.813.09 225.465.82 16.347.27 26.590.91 25.363.64 1.227.27 8.863.64 8.454.55 409.09 20.863.64 1.500.00 16.909.09 2.454.55 135.000.00 124.363.64 10.145.45 490.91 62.454.55 51.818.18 10.145.45 490.91 5.809.09 5.072.73 736.36

6.667 0.333

33.818.18 49.090.91

A.014

6.667 0.333

33.818.18 49.090.91

A.017

0.750 0.025

33.818.18 49.090.91

A.025

0.250 0.008

33.818.18 49.090.91

A.026

0.006 0.500 0.050

250.000.00 33.818.18 49.090.91

A.027

1.200 0.300 0.010

103.636.36 33.818.18 49.090.91

A.032

1.200 0.300 0.010

43.181.82 33.818.18 49.090.91

A.040

0.150 0.015

33.818.18 49.090.91

B KODE B.004

PEKERJAAN BETON URAIAN KOEF SAT m3 Kg m3 m3 ltr OH OH OH OH m3 m3 kg liter kg kg Kg m3 m3 OH OH OH OH OH OH m3 m3 kg liter kg kg Kg m3 m3 lembar batang OH OH OH OH OH OH m3 m3 kg kg kg Kg m3 m3 lembar batang OH OH OH OH OH OH HARGA SAT JUMLAH 567.256.11 248.086.36 105.101.46 143.883.74 17.272.73 40.581.82 8.454.55 930.00 2.945.45 2.857.024.91 118.922.73 27.272.73 1.722.954.55 32.386.36 362.421.82 88.977.27 153.200.45 188.705.45 11.625.00 65.945.45 56.222.73 14.694.00 13.696.36 4.872.271.32 1.211.250.00 54.545.45 2.267.045.45 42.613.64 362.421.82 88.977.27 153.200.45 147.278.41 129.545.45 226.581.82 11.625.00 69.750.00 73.977.27 17.112.00 16.347.27 4.116.865.41 1.013.045.45 43.636.36 1.813.636.36 34.090.91 362.421.82 88.977.27 153.200.45 117.822.73 103.636.36 214.745.45 11.625.00 69.750.00 59.181.82 15.484.50 15.610.91

Membuat lantai kerja beton mutu f'c = 7.4 MPa (K 100), slump (3 - 6) cm, w/c = 0,87 Semen PC. 230.000 Pasir beton 0.638 Batu pecah 2-3 cm ( pecah mesin) 0.761 Air kerja 200.000 Pekerja 1.200 Tukang batu 0.200 Kepala tukang 0.020 Mandor 0.060 Membuat sloof beton bertulang (190 kg besi + bekisting) Kayu sengon untuk begesting (papan/kaso) Paku Minyak begesting Besi beton Bindrad Semen PC. Pasir beton Batu pecah 2-3 cm ( pecah mesin) Pekerja Tukang batu Tukang kayu Tukang besi Kepala tukang Mandor Membuat kolom beton bertulang (250 kg besi + bekisting) Kayu sengon untuk begesting (papan/kaso) Paku Minyak begesting Besi beton Bindrad Semen PC. Pasir beton Batu pecah 2-3 cm ( pecah mesin) Kayu lapis/ tripleks tb. 3 mm Bambu apus Pekerja Tukang batu Tukang kayu Tukang besi Kepala tukang Mandor Membuat balok beton bertulang (200 kg besi + bekisting) Kayu sengon untuk begesting (papan/kaso) Paku Besi beton Bindrad Semen PC. Pasir beton Batu pecah 2-3 cm ( pecah mesin) Kayu lapis/ tripleks tb. 3 mm Bambu apus Pekerja Tukang batu Tukang kayu Tukang besi Kepala tukang Mandor

1.078.64 164.772.73 189.136.36 86.36 33.818.18 42.272.73 46.500.00 49.090.91

B.029C 200 190 10

0.270 2.000 0.600 199.500 2.850 336.000 0.540 0.810 5.580 0.275 1.560 1.330 0.316 0.279

2.202.272.73 13.636.36 8.636.36 11.363.64 1.078.64 164.772.73 189.136.36 33.818.18 42.272.73 42.272.73 42.272.73 46.500.00 49.090.91

B.030D 250 300 50

0.550 4.000 2.000 262.500 3.750 336.000 0.540 0.810 3.500 20.000 6.700 0.275 1.650 1.750 0.368 0.333

2.202.272.73 13.636.36 8.636.36 11.363.64 1.078.64 164.772.73 189.136.36 42.079.55 6.477.27 33.818.18 42.272.73 42.272.73 42.272.73 46.500.00 49.090.91

B.031

0.460 3.200 210.000 3.000 336.000 0.540 0.810 2.800 16.000 6.350 0.275 1.650 1.400 0.333 0.318

2.202.272.73 13.636.36 8.636.36 11.363.64 1.078.64 164.772.73 189.136.36 42.079.55 6.477.27 33.818.18 42.272.73 42.272.73 42.272.73 46.500.00 49.090.91

KODE B.032B 105 150 45

URAIAN Membuat plat beton bertulang (105 kg besi + bekisting) Kayu sengon untuk begesting (papan/kaso) Paku Minyak begesting Besi beton Bindrad Semen PC. Pasir beton Batu pecah 2-3 cm ( pecah mesin) Kayu lapis/ tripleks tb. 3 mm Bambu apus Pekerja Tukang batu Tukang kayu Tukang besi Kepala tukang Mandor Membuat kolom praktis beton bertulang (11 x 11) cm Kayu sengon untuk begesting (papan/kaso) Paku Besi beton Bindrad Semen PC. Pasir beton Batu pecah 2-3 cm ( pecah mesin) Pekerja Tukang batu Tukang kayu Tukang besi Kepala tukang Mandor Membuat ring balok beton bertulang (10 x 15) cm Kayu sengon untuk begesting (papan/kaso) Paku Besi beton Bindrad Semen PC. Pasir beton Batu pecah 2-3 cm ( pecah mesin) Pekerja Tukang batu Tukang kayu Tukang besi Kepala tukang Mandor

KOEF 0.440 3.200 1.600 110.250 1.575 336.000 0.540 0.810 2.800 32.000 4.985 0.275 1.300 0.735 0.234 0.247

SAT m3 m3 kg liter kg kg Kg m3 m3 lembar batang OH OH OH OH OH OH m m3 kg kg kg Kg m3 m3 OH OH OH OH OH OH m m3 kg kg kg Kg m3 m3 OH OH OH OH OH OH

HARGA SAT 2.202.272.73 13.636.36 8.636.36 11.363.64 1.078.64 164.772.73 189.136.36 42.079.55 6.477.27 33.818.18 42.272.73 42.272.73 42.272.73 46.500.00 49.090.91

JUMLAH 3.201.605.02 969.000.00 43.636.36 952.159.09 17.897.73 362.421.82 88.977.27 153.200.45 117.822.73 207.272.73 168.583.64 11.625.00 54.954.55 31.070.45 10.857.75 12.125.45 47.311.23 4.404.55 136.36 25.909.09 511.36 4.314.55 988.64 1.702.23 6.087.27 845.45 845.45 845.45 279.00 441.82 64.221.50 6.606.82 272.73 31.090.91 568.18 5.93


Top Related