Download - RIVIEW JURNAL EKOLOGI TUMBUHAN
ᴥAyu Indraswary(34151221)
ᴥBagus Tito Wibisono(34151221)
ᴥDea Hermadianti(3415120257)
ᴥIzmania Shaharani (3415122174)
ᴥYulinda Nurfit D.(3415122199)
Ke lompok 7
Latar belakang dan tujuan
Yulinda Nurfi t Demajosita
1. Hutan mangrove penting
2. Penelitian sebelumnya mengenai hutan
mangrove datanya tidak memadai.
Hanya sebatas luas dan distribusi hutan
mangrove di dunia. Penelitian
sebelumnya ini disusun dengan
menggunakan sumber data geospasial
dan statistik nasional yang berbeda
3. Peneliti ingin memahami dan
membuktikan mengenai database
hutan mangrove global yang telah
tersedia. Penelitian ini ingin memetakan
status dan distribusi mangrove global
yang menggunakan Survei Global Land
(GLS) data dan arsip Landsat.
4. Peneliti mengembangkan dan menggunakan
teknik pemetaan dan sumber data yang lebih
baik daripada penelitian sebelumnya karena
mangrove dipetakan dengan tata ruang dan
rincian tematik yang lebih baik, lebih tinggi
(30m) dengan menggunakan citra satelit ini.
Sehingga data yang di dapat memiliki resolusi
yang paling komprehensif, konsisten secara
global dari database hutan mangrove dunia
yang pernah dibuat
5. Penelitian ini menegaskan temuan
sebelumnya bahwa distribusi biogeografi
mangrove umumnya terbatas pada daerah
tropis dan subtropis dan persentase terbesar
mangrove yang ditemukan antara 5 ° N dan 5 °
S garis lintang.
6. Kesimpulan utama Peneliti bahwa daerah sisa
hutan mangrove di dunia kurang dari yang
diperkirakan sebelumnya. Perkiraan Peneliti
adalah 12,3%, lebih kecil dari perkiraan yang
paling terbaru oleh FAO.
Introduction
IZMANIA SHAHARANI
Hutan mangrove
Terdistribusi di daerah inter-tidal antara
laut dan daratan pada daerah tropis dan
subtropics antara 30 LU- 30 LSͦ ͦ
Hidup di lingkungan keras : salinitas
tinggi, temperature tinggi, seimentasi
tinggi, tanah berlumpur yang kedap
udara, dsb.
Kond is i hutan mangrove
Hilangnya hutan mangrove terjadi dikarenakan beberapa hal, seperti :
◦ Konversi dalam agriculture dan aquaculture
◦ Konversi untuk kepariwisataan◦ Pembangunan ◦ Over exploitation
35% hilang dari tahun 1980-2000
Diperkirakan dalam 100 tahun kedepan 30-40% coastal wetlands dan 100% mangrove forest akan hilang.
Ni la i hutan mangrove
Ekosistem terproduktif, penting dan unik
Hasilnya untuk manusia maupun untuk sistem pesisir dan laut
Fungsi :Ý Penghasil sumber makananÝ Obat-obatanÝ Kayu bakarÝ Material bangunanÝ Penahan gelombang bahkan tsunamiÝ Dll.
Research need and object ive
Luas 110.000-240.000 km² km2 (Wilkie dan Fortune,
2003; FAO, 2007).
Pemetaan hutan mangrove yang sebanyak ini sampai
lebih dari 35 tahun belum bisa memberikan pemetaan
yang mendetail.
Hal ini karena keterbatasan biaya dan fasilitas computer
untuk menggunakan landsat data global
Material and Methods
D E A H E R M A D I A N T
I
Peneliti menggunakan data GLS 2000
yang dilengkapi dengan citra Landsat
yang tersedia dari US Geological Survey
(USGS) arsip untuk mempersiapkan peta
global hutan mangroove pertama di
dunia.
USGS bekerjasama dengan NASA, US
Climate Cahnge Science Program (CCSP),
GEO dan NASA LCLUC dalam
mempersiapkan GLS.
GLS adalah landsat data global dengan
30-m resolusi satelit.
Data GLS diambil dari tahun 1997-2000.
Selain itu, peneliti juga mengambil data
dari data mangrove sedunia di FAO.
Pemandangan landsat diambil
menggunakan teknik image digital hybrid,
supervised, dan unsupervised.
Teknik image digital :
Supervised, yaitu cara menginterpretasi
objek pada citra digital ditentukan
berdasarkan nilai digital objek lain yang
telah diketahui di lapangan.
Unsupervised, yaitu cara mengklasifikasi
objek pada citra digital tanpa mengetahui
jenis objeknya di lapangan, sehingga
klasifikasi ini merupakan murni berdasarkan
nilai digital pada citra.
Hybrid, yaitu teknik gabungan antara
supervise dengan unsupervised.
Gambar yang sudah didapat kemudian
diakurasi dan dianalisis kembali untuk
mengetahui kualitas mangrove yang ada.
1. Memisahkan area yang hanya terdapat hutan
mangrove (i.e. kawasan pantai rendah dan
zona pasang surut) dan tidak memasukkan
area luas yang tidak terdapat hutan mangrove
(i.e. pedamalan, dataran tinggi dan laut lepas).
Peneliti melibatkan 30 pelajar dan scientist luar
dari Afrika, Amerika Selatan dan Asia untuk
mengklasifikasikan kelas lahan : mangrove,
non-mangrove, tanah tandus dan badan air.
Peneliti melakukan validasi kulitatif dengan
bantuan pelajar, scientist, dan data satelit high-
resolution seperti quickbird dan IKONOS yang
tersedia di Google Earth.
Peneliti membuat plot 500x500.
Kemudian memetakan mangrove dan
mengidentifikasi habitusnya seperti pohon, semak
dan palem dengan melihat tempat tumbuhnya
yaitu di zona pasang surut dari daerah tropis dan
subtropis.
Dari sini dapat diketahui klasifikasi kelas lahan
tersebut.
Dalam penelitian ini, digunakan minimal unit yang
digunakan untuk pemataan adalah 0.08 ha
HASIL DAN PEMBAHASA
NAY U
I N D RA S WA RY
ÝBerdasarkan studi sebelumnya, pada tahun 2000,
diperkirakan total area hutan mangrove di dunia
adalah 132.760 km² yang tersebar pada 118
negara.
ÝLuas area hutan mangrove tersebut terhitung
0.7% dari total hutan tropis di dunia.
ÝInformasi pada studi sebelumnya belum memuat
mengenai kualitas hutan mangrove yang didata
Stud i Terdahu lu
Peta Pe rsebaran Hutan Mangrove d i Dun ia
(Tahun 2000)
Hasi l penel i t ian
42%
20%
15%
12%
11%
Persentase Persebaran Hutan Mangrove di Dunia
AsiaAfrikaAmerika (tengah dan utaraOceaniaAmerika selatan
Pembahasan
ÝTerdapat sedikit perbedaan estimasi areal
hutan mangrove dari beberapa studi terdahulu.
ÝPenelitian ini dapat lebih dipercaya karena
menggunakan metode dan teknik yang lebih
baik (termasuk dengan menggunakan google
earth dan dengan data satelit dengan resolusi
HD).
ÝDalam penelitian ini yang dipetakan hanya
vegetasi hutan mangrove, wilayah air tidak
termasuk.
ÝHanya sekitar 6.9 % area yang ada
dalam perlindungan IUCN. Persentasi ini
masih dibawah total area yang
harusnya dilindungi, yaitu 7.7% dan
juga di bawah target pada Convention
on Biodiversity yaitu 10%.
ÝPenelitian ini sependapat dengan
penelitian sebelumnya yang
mengatakan bahwa area mangrove
membatasi area tropis dan subtropis
ÝHutan mangrove tersebar hingga 31°22′ LU di
Jepang dan 32°20′ LU di Bermuda, serta 38°45′ LS
di Australia, 38°59′ LS di New Zealand dan 32°59′
LS pada pesisir timur Afrika selatan (Spalding et al.,
1997).
ÝArea mangrove menurun seiring bertambahnya
area dalam bidang latitudinal, kecuali pada 20 - 25°
LU dimana terdapat Sundarbans.
Pembahasan
ÝSundarbans merupakan suatu area mangrove
terbesar di dunia (140.000 ha) yang terletak pada
delta Gange, sungai Brahmaputra dan Meghna
rivers pada teluk Benggala.
ÝKondisi vegetasi maupun diversity pada
Sundarbans tidak berubah sejak 30 tahun lalu
ÝDiketahui bahwa mangrove dapat berkembang
dengan baik di Sundarbans, Delta Mekong,
Amazon, Madagaskar, Papua New Guinea, dan Asia
tenggara
ÝDaerah Indo-Malesia memiliki keanekaragaman
mangrove terbesar, yaitu sekitar 48 spesies
berbeda (Duke, et al. 1998)
Pembahasan
Penyanggahan dan kesimpulan
BAGUS TITO WIBISONO
Satelit seperti Landsat, mengandung detail yang cukup
untuk memetakan distribusi dan dinamika dari
ekosistem mangrove
Namun, ekosistem mangrove yang relatif sempit,
sedikit, atau kecil tidak teridentifikasi dengan satelit ini
Area yang sempit tidak mampu diidentifkasi karena
tidak memiliki perbedaan yang substansial
Selain itu, pengaruh pixel juga tidak bisa dilepaskan
dengan relativitas kesamaan tahun dalam pengambilan
data
Keberadaan awan juga mempengaruhi pengambilan
data pixel
Kesimpulan Luas total dan distribusi yang lebih sedikit dari yang
diharapkan diakibatkan dari faktor antropogenik dan
natural
Merupakan studi yang paling menyeluruh untuk
penyediaan data luas total serta distribusi spasial
secara mendunia
Konservasi mangrove dapat dilakukan dengan
memantau degradasi dan penggundulan hutan,
mengukur peran mangrove dalam penyelamatan dari
bencana alam