Download - Ringkasan materi hari suci sd tempat suci
Materi Hari Suci, Sad Ripu dan Tempat Suci
Pasraman Aditya Jaya – Kelas VII
I Gde Wiyadnya
Materi
Hari Suci
Rangkaian Pelaksanaan Hari Raya Berdasarkan Wuku
(Galungan, Saraswasti)
Rangkaian Pelaksanaan Hari Raya Berdasarkan Sasih (Siwa Ratri, Nyepi)
Makna dan Nilai Teologi Hari Suci Hindu
Hari Raya Berdasarkan Wuku ◦ Hari Raya Galungan & Kuningan
Galungan dilaksanakan setiap hari Rabu Kliwon wuku Dungulan dan Kuningan diaksanakan setiap hari Saniscara Kliwon Wuku Kuningan
Rangkaian Pelaksanaan Hari Raya Galungan
Tumpek Wariga, Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Penyekeban, Penyajaan, Penampahan Galungan, Galugan, Umanis Galungan, Pemaridan Guru, Ulihan, Pemacekan Agung, Penampahan Kuningan, Kuningan, Umanis Kuningan, Pegat Wakan
◦ Hari Raya Saraswati
Dilaksanakan setiap Saniscara Umanis wuku Watugunung
Simbol Dewi Saraswati
Hari Raya Berdasarkan Sasih ◦ Hari Suci Siwaratri Dilaksanakan setiap purwaning Tilem Sasih Kapitu
Cerita Lubdaka dalam Lontar Siwa Ratri Kalpa
◦ Hari Suci Nyepi Dilaksanakan pada tanggal satu sasih Kadasa
Rangkaian upacara Hari suci Nyepi : Melasti / Mekiis, Tilem Sasih Kesanga / Tawur, Nyepi (Brata
Penyepian), Ngembak Geni, Dharma Shanti
Brata Penyepian : Amati Geni,
Amati Karya
Amati Lelungan
Amati Lelanguan
Upawasa
Makna dan Nilai Teologi Hari Suci Hindu ◦ Hari Raya Galungan
Memperingati kemenangan dharma melawan adharma
Melestarikan tumbuh-tumbuhan, menyucikan alam semesta, pengendalian diri
◦ Hari Raya Saraswati
Melaksanakan pemujaan kepada Dewi Saraswati untuk memuja dan memuliakan serta memohon ilmu pengetahuan suci
◦ Hari Suci Siwaratri
Melaksanakan sembah semadhi, memohon kesucian lahir batin
◦ Hari Suci Nyepi
Dengan jalan sepi mencapai keheningan pikiran untuk memulai kegiatan baru dalam menyongsong tahun saka berikutnya.
Materi
Sad Ripu
Pengertian Sad Ripu
Bagian-Bagian Sad Ripu
Contoh Perilaku Sad Ripu
Dampak dari Sad Ripu
Pengertian Sad Ripu
◦ Sad berarti Enam
◦ Ripu berarti Musuh
◦ Sad Ripu berarti Enam musuh
◦ Musuh yang dimaksud adalah musuh yang berasal
atau bersumber dalam diri sendiri
Bagian-bagian Sad Ripu
KA LO KRO MO MA MA
◦ KAma artinya keinginan atau hawa nafsu
◦ LOba artinya tamak, rakus
◦ KROdha artinya marah
◦ MOha artinya bingung / kebingungan
◦ MAda artinya mabuk / kemabukan
◦ MAtsarya artinya iri hati
CONTOH PERILAKU SAD RIPU
KAMA, artinya keinginan / hawa nafsu ◦ Keinginan seorang anak untuk memiliki motor baru, namun
orang tuanya belum mampu. Keingingan yang tidak kesampaian membuat stress, sakit, tak bergairah belajar
◦ Dari luar : keinginan yang tak terkendali untuk memiliki sesuatu, yang membuat seorang anak mengambil milik orang lain
LOBA, artinya rakus / tamak ◦ Misalnya : orang yang melakukan korupsi, pungli (pungutan
liar), rentenir
CONTOH PERILAKU SAD RIPU - PUNGLI
Dampak Sad Ripu (contoh-contoh) ◦ Kama
Memiliki hutang dan dikejar-kejar penagih hutan
Masuk penjara, karena mencuri
◦ Lobha
Dimusuhi orang
Sulit mendapat pertolongan orang
Orang selalu curiga
◦ Krodha
Dimusuhi orang, tidak disenangi dalam pergaulan
Sering terlibat dalam pertengkaran
Dampak Sad Ripu (contoh-contoh) ◦ Cara umat Hindu meredam / mengatasi Sad Ripu
Upacara Yadnya, misal Upacara Manusa Yadnya Potong gigi, sebagai simbol bahwa musuh dalam diri harus diredam
Memperdalam dan menjalankan ajaran kesusilaan, terutama Tri Kaya Parisudha, Panca Yama dan Panca Niyama Brata, Catur Paramita serta ajaran Karma Phala
Melalui pemahaman cerita- cerita seperti cerita sudamala, dyah tantri dll.
Materi
Tempat Suci
Pengertian & Istilah Tempat Suci
Syarat Pembuatan Tempat Suci
Fungsi Tempat Suci
Jenis-jenis Tepat suci
Ciri-ciri khusus & denah tempat suci
Tempat Suci Umat Hindu ◦ Pura / Parahyangan
◦ Candi
◦ Merajan / Sanggah
◦ Pelangkiran
◦ Sentong Tengah (Umat Hindu etnis Jawa)
◦ Kuil (Umat Hindu etnis India)
◦ Balai Basarah (Umat Hindu etnis Dayak)
◦ Sanggar Pamujon (Umat Hindu etnis Jawa)
◦ Tongkonan (Umat Hindu etnis Toraja)
Pura
Candi
Kuil
Sentong Tengah
Balai Basarah Tongkonan
Tempat Suci Umat Hindu ◦ Pura
Pura adalah tempat suci untuk memuja Hyang Widhi Wasa dalam segala prabhawa-Nya (manifestasi) dan Atma Sidha Dewata (roh suci leluhur)
Pura berasal dari akar kata pur yang berarti benteng
◦ Parahyangan
Parahyangan berasal dari kata Kahyangan
Kahyangan berasal dari kata Hyang yang berarti luhur, mulia, terhormat
Parahyangan bearti tempat yang dimuliakan untuk mengadakan pemujaan
Tempat Suci Umat Hindu ◦ Candi
Istilah Candi diduga berasal dari kata “Candika” yang berarti salah satu nama dari Dewi Durga (Sakti Dewa Siwa), yang memiliki manifestasi sebagai pelebur.
Syarat Pembuatan Tempat Suci ◦ Areal untuk tempat suci pura adalah di hulu, berpedoman
kepada arah matahari atau letak gunung. Matahari dan gunung dipandang sebagai arah suci, karena merupakan sumber kehidupan
◦ Ada yang memakai arah hulu adalah ke jalan (seperti di kabupaten Tabanan)
Syarat Pembuatan Tempat Suci (Lanjutan) Setelah menentukan tempat suci, langkah-langkah pembangunan berikutnya adalah :
◦ Ngruwak karang, mengubah status tanah
◦ Nyukat karang, yaitu mengukur letak bangunan suci secara pasti
◦ Nasarin, yaitu meletakkan batu dasar
◦ Memakuh / melaspas, yaitu upacara peresmian
◦ Ngurip-urip, yaitu menghidupkan bangunan secara lahir batin
Seluruh tahapan pembangunan diselenggarakan melalui suatu upacara keagamaan
Fungsi Tempat Suci
Sebagai Tempat pemujaan Hyang Widhi Wasa dan Atma Sidha Dewata (roh suci leluhur)
Sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas umat manusia ◦ Umat Hindu mengembangkan diri untuk saling mengenal
satu sama lain
◦ Untuk kegiatan pendidikan, misal sekolah formal
◦ Untuk kegiatan seni, misal latihan menari, gambelan, baleganju
Pura berdasarkan fungsinya ◦ Pura Jagat
Yaitu tempat memuja Hyang Widhi Wasa dalam segala prabhawa (manifestasi) Nya
◦ Pura Kawitan
Yaitu tempat memuja atma sidha dewata / roh suci leluhur
Pura berdasarkan karakteristiknya ◦ Pura Kahyangan Jagat
Yaitu tempat memuja Hyang Widhi Wasa dalam segala prabhawa (manifestasi) Nya.
Yang termasuk pura kahyangan :
- Pura Sad Kahyangan, misal Pr Besakih, Pr Lempuyang
- Pura Dang Kahyangan, misal Pr Rambut Siwi, Pr Tanah Lot
- Pelinggih penyawangan di kantor-kantor
◦ Pura Kahyangan Desa / Kahyangan Tiga
Yaitu pura yang disusungsung oleh umat desa adat.
Pura kahyangan tiga adalah : Pura Puseh, Pura Desa / Bale Agung, Pura Dalem
Pura berdasarkan karakteristiknya (lanjutan) ◦ Pura Swagina
Yaitu pura yang penyungsungnya terikat oleh ikatan swagina (kekaryaan / pekerjaan) yang mempunyai profesi sama dalam sistem mata pencaharian hidup.
Yang termasuk pura Swagina
- Pura Subak (Ulun Suwi)
- Pura Melanting
◦ Pura Kawitan Yaitu pura yang penyungsungnya ditentukan oleh ikatan leluhur (wit) berdasarkan garis kelahiran.
Pura termasuk dalam jenis Pura Kawitan
- Sanggah / Merajan - Pura Dadia
- Pura Ibu (Pejenengan) - Pura Pedharman
- Pura Panti
Denah Pura
Nista Mandala
Madya Mandala
Utama Mandala
Ciri-ciri khusus pura di Bali ◦ Nista Mandala (Jaba Sisi)
Yaitu halaman paling luar, pada umumnya terdapat bangunan wantilah, dapur umum
◦ Madya Mandala (Jaba Tengah)
Yaitu halaman tengah, pada umumnya terdapat bangunan bale gong, bale kulkul, wantilan, dapur suci
◦ Utama Mandala (Jeroan)
Yaitu bagian pura yang merupaan tampat pelinggih-pelinggih suci, yaitu padmasana, gedong, meru.
Denah Candi
Utama
Madya
Nista
Pura Aditya Jaya
Nista Mandala
Utama Mandala Madya Mandala
I Gde Wiyadnya
Referensi Materi bisa di-download di
http://www.slideshare.net/wiyadnya/