Download - Revolusi Mental
1 | P a g e
Makalah Kewarganegaraan“Revolusi Mental Upaya Sederhana Untuk Kemajuan Bangsa”
Oleh
Sayekti
JURUSAN KEPERAWATAN
STIkes PERTAMEDIKA JAKARTA
2 | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Revolusi Mental Upaya Sederhana Untuk Kemajuan Bangsa”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas individu dan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kewarganegaraan di STIkes Pertamedika jakarta.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih semua pihak yang telah membimbing saya pada mata kuliah kewarganegaraan ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan.
3 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Seperti kita ketahui bersama dengan segala kekayaan yang dimiliki di Negara Indonesia ini seharusnya negara ini menjadi negara yang diperhitungkan di Asia bahkan Dunia. Indonesia memiliki banyak hal yang tidak dimiliki oleh bangsa lain baik dari segi kekayaan alam, maupun berupa inovasi tekhnologi yang bisa dikembangkan oleh sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Tetapi seolah-olah negara ini bagaikan mata pisau yang tumpul, mempunyai potensi yang besar tetapi semua itu terasa sia-sia karena tidak bisa dirasakan bersama manfaatnya. Di usia kemerdekaannya yang lebih dari 69 tahun ini negara kita masih diselimuti suatu bentuk perjuangan hidup, dan masih banyak warga yang merasakan penderitaan ditengah kekayaan negara yang berlimpah ruah.
Beberapa saat terakhir ini Indonesia habis melewati pesta demokrasi yaitu "PEMILU", dimana rakyat memilih langsung para wakil-wakilnya yang akan mewakili suara mereka di pemerintahan yaitu sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta memilih langsung presiden dan wakilnya yang akan menjalankan mandat rakyat memimpin negara ini beserta pembangunannya menuju Indonesia yang lebih baik. Pemilu yang di laksanakan tanggal 9 juni 2014 yang lalu dilaksanakan untuk memilih Presiden dan wakil Presiden Indonesia periode 2014 - 2019 mengusung 2 pasangan Capres dan Cawapres dengan visi misi mereka masing-masing yang akan ditawarkan kepada rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan di Indonesia.
Salah satu pasangan Capres-Cawapres yang dikenal dengan sebutan Jokowi - JK (Joko Widodo dan Jusuf Kala), mempopulerkan sebuah kalimat sebagai slogan gerakan yang harus kita lakukan bersama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, yaitu "Revolusi Mental". Slogan revolusi mental ini sangat popular dimasa kampanye mereka, dimana di setiap pidato Bapak Jokowi dan Bapak Jusuf Kala selalu memberikan ajakan untuk melakukan Revolusi Mental yang saat ini adalah kunci bagi kita sebagai warga negara Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan sosial di semua lini. Kenapa dengan Revolusi Mental menjadi jawaban atas segala carut marut kehidupan di Indonesia? Bapak Jokowi mencetuskan Revolusi Mental ini tidak hanya setelah ia menjadi Capres, bahkan ia melakukan proses Revolusi Mental yang ia terapkan di setiap kepemimpinannya ketika ia masih menjadi Walikota Solo. Melalui gaya kepemimpinan yang berlandaskan pada revolusi mental banyak perubahan kearah yang lebih baik yang berhasil ia lakukan, dan belum pernah dilakukan oleh pemimpin daerah maupun pemimpin pusat yang lain. Melalui Revolusi Mental jati diri sebuah negara bisa terwujud menjadi negara yang berdaulat, adil dan makmur.
4 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN
Pada Pemilu 2014 di Indonesia lahir kalimat populer yang diusung oleh pasangan
Capres dan Cawapres Jokowi - JK yang sangat populer hingga kini yaitu
"Revolusi Mental". Sebenarnya apa yang menjadikan istilah revolusi mental menjadi
landasan pemikiran dari visi misi pasangan ini dalam mencalonkan diri menjadi
pemimpin tertinggi di Indonesia? Untuk memahami makna kalimat tersebut maka
kita diajak untuk mengerti tujuan, fungsi dan pelaku dalam Revolusi Mental yang
dimaksud.
Sudah bukan rahasia lagi dimata dunia bahwa Indonesia sebagai negara yang
mempunyai potensi alam yang sangat besar tetapi tidak mempunyai jiwa yang
besar dalam memanfaatkan potensi yang besar tersebut, sehingga selama 69 tahun
Indonesia merdeka dan selama itu pula program pembangunan di canangkan oleh
pemerintah baik pusat sampai daerah, Indonesia tetap menjadi negara yang tidak
berkembang dengan baik. Menurut beberapa pakar Sosiologi faktor yang turut
mempengaruhi kondisi ini dibagi menjadi 3 peran dasar, antara lain :
• Peranan Geografis Indonesia
Letak geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menimbulkan masalah yang sejak dulu sampai sekarang sulit untuk dipecahkan salah satunya adalah pemerataan penduduk yang akan berdampak sangat besar bagi banyak hal lain seperti :
Pemerataan fasilitas pendidikan Pemerataan lapangan pekerjaan Pemerataan fasilitas kesehatan Pemerataan sumber daya manusia (SDM) Pemerataan pembangunan Dll
Sebagai contoh nyata masih sering kita jumpai melalui banyak media informasi bahwa banyak kesenjangan yang cukup signifikan antara Jakarta dan kota lainnya di seluruh Indonesia dilihat dari beberapa aspek dasar kebutuhan masyarakat, seperti adanya arus urbanisasi menunjukkan bahwa pemerataan pekerjaan yang tidak merata antara Jakarta sebagai Ibu kota negara dengan daerah yang lainnya yang tidak memiliki keistimewaan khusus dikarenakan letak geografisnya yang jauh dari Ibu kota negara.
Peranan Pemerintah
5 | P a g e
Sebagai penyelenggara negara pemerintah mempunyai peranan utama disetiap
lini yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial warga negaranya. Pemerintah
pusat kurang bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan kondisi
yang ideal bagi kehidupan masyarakat. Melalui banyak media informasi sering
sekali kita temukan bahwa oknum pemerintah lebih mementingkan kebutuhan
pribadi maupun kelompok ataupun golongan tertentu didalam pemerintahan yang
dikuasainya daripada kepentingan masyarakat luas yang menjadi tanggung jawab
dalam tugas penyelenggaraan negara. Ini terbukti dengan ditemukannya praktek KKN
(Korupsi Kolusi dan Nepotisme) yang dilakukan oleh oknum pejabat tinggi negara
hingga pejabat daerah. Memang dalam hal ini mental pejabat pemerintah yang
tersandung kasus KKN perlu dipertanyakan, tapi lepas dari itu semua secara
disadari ataupun tidak ini hal ini turut merusak jati diri bangsa Indonesia dimata
dunia.
Selain mengenai mental dari beberapa oknum pejabat pemerintah yang kurang baik,
tingkat kedisiplinan para pegawai pemerintah juga sering menjadi sorotan
masyarakat terutama dalam kewajibannya sebagai pelayan masyarakat. Banyak
oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak melakukan fungsi pelayanannya
dengan maksimal. Dimulai dari kedisiplinan waktu kerja hingga penggunaan fasilitas
negara yang tidak semestinya. Di kehidupan sehari-hari masih sering kita temukan mobil
dengan plat merah yang digunakan untuk keperluan pribadi oleh oknum PNS yang tidak
bertanggung jawab. Sebagai contoh lainnya yaitu PNS yang bekerja di kantor
pemerintahan setingkat kelurahan atau kecamatan tidak mempunyai patokan jam
kerja yang jelas, masih sering sekali terlihat pegawai datang ke kantor diatas jam
kerja semestinya dan pulang meninggalkan kantor sebelum jam kerjanya berakhir
padahal masih banyak masyarakat yang membutuhkan pelayanan mereka. Masih
banyak lagi contoh tentang kinerja pejabat pemerintah sebagai pelayan
masyarakat yang kurang memberikan kontribusi yang maksimal sebagai
penyelenggara negara.
Peran masyarakat
Masyarakat Indonesia terkenal dengan pola hidup yang konsumtif dan dalam
beberapa hal yang bersifat kebutuhan sekunder bahkan tersier masyarakat di
Indonesia lebih mengutamakan merk yang berasal dari luar negeri daripada produk
lokal. Kesadaran bangsa kita yang lebih memilih merk asing inilah yang membuat
industri lokal ataupun pelaku dunia industri dalam negeri tidak memiliki kreatifitas
maupun inovasi untuk menciptakan barang yang mampu bersaing dengan produk
luar negeri karena keterbatasan peluang kesempatan untuk mengembangkan
produk mereka dipasaran.
6 | P a g e
Selain pertumbuhan ekonomi masyarakat juga berperan penting dalam
pertumbuhan dalam hal pendidikan, masyarakat berperan dalam penyelenggaraan
pendidikan dalam hal ini di lingkup masyarakat terkecil yaitu keluarga. Sebagai contoh
banyak orang tua yang tidak mendampingi anak mereka dalam beraktifitas karena
kurangnya kesadaran dalam pendidikan didalam keluarga. Banyak generasi muda yang
terjerumus narkoba dan kehidupan yang negatif karena kurangnya pendampingan, hal
ini turut membunuh kreatifitas generasi muda dalam mengembangkan inovasi
sebagai pondasi perkembangan bangsa dimasa yang akan datang.
Masih banyak contoh yang lain yang menunjukkan peranan masyarakat dalam
pembentukan karakter dan jati diri bangsa ini yang harus dibenahi. Di beberapa negara di
Eropa seperti Inggris, Jerman, Canada, Swiss memberikan perhatian khusus bagi
generasi muda dengan menciptakan wadah kreatifitas dengan memfasilitasi segala
kegiatan yang bertujuan inovasi dengan penghargaan yang tinggi, maka tidak heran
bila di negara tersebut banyak kompetisi kreatif yang diselenggarakan pemerintah yang
menghasilkan tunas muda yang kelak akan menjadi penerus jati diri bangsa tersebut,
dan tentu saja masyarakat turut berperan aktif dalam pembentukannya.
Melihat dari 3 aspek diatas maka tidaklah mustahil bila Indonesia
dengan segala kekayaan alam serta potensinya yang besar tidak menjadi jaminan
untuk menjadi negara yang makmur serta memiliki kesejahteraan yang merata bagi
warga negara didalamnya. Dimulai dari pemerintah hingga masyarakat dan dari
generasi tua hingga generasi muda tidak mempunyai mental dan jiwa yang besar
dalam kontribusinya dalam mengisi pembangunan pasca kemerdekaan. Dimulai
dari hal kecil yaitu kedisiplinan bagi diri sendiri masih menjadi hal yang sulit sekali
diterapkan oleh kita semua, maka tidak heran semakin hari semakin kita melihat
kesemerwutan di setiap aspek kehidupan di negara ini.
Hal inilah yang dilihat seorang Jokowi sebagai masalah utama yang harus
dibenahi oleh siapapun juga baik dari pemerintah hingga masyarakat dalam
membenahi kesemrawutan di Indonesia melalui slogan "Revolusi Mental". Secara
harfiah arti kalimat revolusi mental yaitu perubahan yang sangat mendasar yang
berkaitan dengan mental atau watak. Dari arti ini dapat dilihat bahwa Bapak Joko
Widodo mengajak perubahan di semua aspek yang dimulai dari setiap individu kita
masing-masing, dimana revolusi mental mempunyai tujuan secara luas adalah
menjadikan jati diri bangsa yang berdaulat, adil dan makmur. Tanpa sebuah
gebrakan revolusi mental, maka negara ini akan semakin jatuh dari masa ke masa, dan
perubahan itu tidak hanya diucapkan dengan kata-kata tetapi diwujudkan melalui suatu
tindakan nyata walaupun sederhana.
Revolusi Mental seorang Jokowi dimulai sejak ia menjabat sebagai wali kota Surakarta di tahun 2005, perlahan tapi pasti ia merubah wajah kota Solo menjadi
7 | P a g e
mempunyai nilai yang lebih dibandingkan kota lain di Indonesia. Berikut beberapa perubahan yang dilakukan seorang Jokowi dalam menerapkan revolusi mental selama sepak terjangnya di dunia pemerintahan :
Sebagai Wali Kota Surakarta / Solo
Karier pertamanya terjun kedunia pemerintahan yaitu sebagai Wali Kota
Surakarta pada tahun 2005 hingga 2012. Selama 7 tahun dibawah kepemimpinan
beliau banyak perubahan terjadi di Kota Surakarta mulai dari hal kecil hingga hal
yang bertaraf internasional. Berikut beberapa perubahan yang dilakukan sebagai
perwujudan Revolusi Mental yang ia terapkan dalam tindakan nyata
1. Ia mengembangkan Surakarta yang sebelumnya buruk penataannya dan
menghadapi berbagai penolakan masyarakat untuk ditertibkan. Di bawah
kepemimpinannya, Surakarta mengalami perubahan dalam hal ketertiban bahkan
menjadi bahan kajian di universitas luar negeri dalam hal contoh penataan kota
dari sisi ketertiban masyarakat.
2. Di bawah kepemimpinannya berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan
Ngarsopuro diremajakan, dan Surakarta menjadi tuan rumah berbagai acara
bertaraf internasional.
3. Menciptakan slogan untuk kota Surakarta yaitu "Solo: The Spirit of
Java". Tujuan pembuatan slogan ini Jokowi ingin meningkatkan daya saing
kota Surakarta dalam hal kebudayaan dan menciptakan Surakarta / Solo
menjadi kota yang inspiratif khusunya di tingkat nasional.
4. Melakukan langkah yang progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa dengan
sebuah tindakan yang nyata yaitu ia mampu merelokasi pedagang barang bekas
di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau
terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan
publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh
televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar
semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman kota
yang manfaatnya dirasakan oleh publik.
5. Dalam hal kebudayaan beliau melakukan pengembangan citra kota Solo
sebagai "kota budaya" dan "kota batik" dimana pada tahun 2011, misalnya
Solo menjadi Ibu Kota Batik Indonesia. Selain itu sejak tahun 2008, kota
Solo setiap tahunnya selalu rutin mengadakan "Solo Batik Carniva"l yang
banyak menarik perhatian para wisatawan asing baik dalam maupun luar
negeri.
6. Di bawah kepemimpinan Jokowi pula kota Solo dikembangkan sebagai
kota MICE, yang merupakan singkatan dari meetings (pertemuan),
incentives (insentif), conferencing (konferensi), dan exhibitions (pameran). 7. Jokowi aktif melakukan pendekatan kepada para penanam modal, terutama
pengembang properti untuk menyediakan fasilitas konvensi dan hotel.
8 | P a g e
8. Ia juga mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini.
9. Pada tahun 2007, Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik
Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang
terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada
tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Selain itu,
Solo menjadi tuan rumah Euro-Asia World Heritage Cities Conference and
Exhibition pada tahun 2008, Solo International Ethnic Music Festival
(SIEM) pada tahun 2007 dan 2008 dan International Performing Arts
Festival pada tahun 2009.
10. Program yang mencuatkan namanya selama menjadi Wali Kota Solo
adalah pembenahan pasar dan pedagang kaki lima. Salah satu contohnya adalah
pedagang kaki lima di Monumen 45 Banjarsari. Jokowi menggunakan
pendengkatan "nguwongke wong" atau "memanusiakan manusia" sehingga
tidak memaksa atau pun menggusur pedagang, sebaliknya
mengedepankan dialog dan makan siang bersama agar pedagang mulai berani
menumpahkan keluhannya langsung. Selain itu, dibuka pula jalur diskusi di mana
saja, seperti di Balai Kota, warung, wedangan, pinggir jalan, hingga di Loji
Gandrung. Setelah 54 kali sesi makan siang bersama selama 7 bulan, pedagang
mulai luluh dan Pemerintah Kota Solo mengistimewakan para pedagang yang
bersedia pindah dengan membuatkan arak-arakan hingga ke tempat baru.
11. Untuk urusan transportasi umum, berbagai jenis angkutan telah direalisasikan,
seperti "Batik Solo Trans" yang merupakan bus yang beroperasi di dalam kota
dan menghubungkan kota Solo dengan Bandar Udara Internasional Adi
Sumarmo. Untuk mengintegrasi sistem transportasi, pemerintah Solo dan
Yogyakarta menandatangani Nota kesepahaman terkait penggunaan kartu
pintar pada Kereta api Prambanan Ekspres yang menghubungkan kedua kota
tersebut yang dapat digunakan pula pada Batik Solo Trans dan Trans Jogja.
12. Dibidang wisata kota Jokowi pada tahun 2009 juga meluncurkan kereta wisata
peninggalan Belanda yang disebut Sepur Kluthuk Jaladara. Kereta yang
dibuat pada tahun 1896 dan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar
ini melintasi Kantor Wali Kota Surakarta, Loji Gandrung, Museum Radi
Pustaka, Museum Batik Danar Hadi, dan Stasiun Sanggrah,
sebelum akhirnya kembali ke Stasiun Purwosari. Selain itu, pada 20
Februari 2011, bus tingkat Werkudara juga dioperasikan dan segera menjadi
9 | P a g e
salah satu ikon kota Solo.
13. Pada tahun 2010, Jokowi menggagas hari bebas kendaraan bermotor di
sepanjang Jalan Slamet Riyadi setiap hari Minggu dari pukul 6 hingga 9
pagi, walaupun jalanan sudah didatangi pejalan kaki dari pukul 5 pagi. Selain
itu, pada hari Sabtu 31 Desember 2011 dan Minggu 1 Januari 2012, kota
Surakarta berhasil mengadakan malam bebas kendaraan bermotor pertama
di Indonesia.
14. Di Solo, Jokowi menetapkan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Solo (PKMS) dan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS).
Program PKMS menyediakan layanan kesehatan gratis untuk rakyat miskin di
Solo. Pemegang kartu PKMS terdiri dari dua kelas, yaitu "Gold" dan "Silver".
Kelas "Gold" diberikan untuk warga yang benar-benar miskin (sehingga
semua biaya kesehatannya ditanggung pemerintah), sementara warga kota yang
belum mempunyai jaminan kesehatan mendapatkan kelas "Silver".
Sementara itu, kartu BPMKS diberikan kepada siswa SD dan SMP di Solo yang miskin agar dapat mengenyam pendidikan tanpa dipungut biaya (baik iuran bulanan maupun biaya operasional) di sekolah negeri atau swasta. Terdapat tiga jenis kartu, yaitu "Platinum",”Gold", dan "Silver". Kartu Platinum diberikan untuk siswa yang bersekolah di sekolah plus (sekolah gratis dari program pendidikan di Solo), sementara kartu Gold diberikan kepada warga miskin dan kartu Silver untuk warga mampu. Pemegang kartu Platinum dibebaskan dari iuran bulanan, uang gedung, dan biaya pribadi seperti tas, sepatu, buku, sementara pemegang kartu Gold dibebaskan dari biaya operasional dan pemegang kartu Silver diperlakukan seperti pemegang kartu Gold. Namun, pembebasan biaya tidak berlaku untuk siswa SMA dan SMK, walaupun mereka akan disubsidi sebesar 50%.
15. Pada masa kepemimpinan Jokowi, pembangunan Solo Techno Park diselesaikan. Kompleks yang dibangun di wilayah seluas 7,1 hektar di Jebres ini dimaksudkan sebagai tempat produksi dan pelatihan teknik bekerjasama dengan beberapa sekolah teknik yang berada di kota solo.
16. Pada tahun 2012, Jokowi menjadikan Esemka (yang merupakan mobil
rakitan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai mobil dinas resmi
Jokowi. Inisiatif Jokowi membuat Esemka mendapat perhatian media nasional.
Solo Techno Park sendiri akan dijadikan sebagai pusat produksi massal mobil
Esemka. Namun, mobil ini tidak lolos uji kelayakan nasional, sehingga
proyek tersebut mangkrak dan lembaga Solo Techno Park pada tahun
10 | P a g e
2014 memproduksi mesin cetak digital.
17. Pada tahun 2011, Jokowi juga menandatangani memorandum of
understanding (MoU) dengan Direktur Utama PT GMF AeroAsia Richard
Budihadianto mengenai pengembangan kemampuan penyediaan sumber daya
manusia dalam bidang perawatan pesawat terbang, sehingga Solo Techno Park
menjadi tempat pelatihan teknisi pesawat terbang.
18. Jokowi juga membangun dan meremajakan beberapa pasar, seperti Pasar
Windujenar pada tahun 2010 dan Pasar Burung Depok. Pasar
Windujenar terletak tepat di kawasan Ngarsopuro yang turut disulap
menjadi artistik dan dilengkapi dengan ruang terbuka untuk masyarakat.
Kawasan ini kemudian terhubung dengan Jalan Slamet Riyadi yang dipercantik
dengan keberadaan taman dan fasilitas internet gratis. Jokowi juga
melancarkan penataan koridor city walk di kawasan Kapten Mulyadi dan
Mayor Kusmanto yang turut dilengkapi dengan fasilitas untuk pejalan kaki dan
taman kota.
19. Di bawah kepemimpinan Jokowi, pemkot Surakarta mendukung pengadaan
toilet umum, hingga kota Solo terpilih menjadi tuan rumah World Toilet Summit
ke-13 pada tahun 2013. Toilet umum dibangun di beberapa tempat wisata
seperti di Slamet Riyadi, Gladag Langen Bogan, dan Kampung Batik
Laweyan, dengan dana dari pemkot dan perusahaan swasta yang mewujudkan
tanggung jawab sosial perusahaan.
20. Jokowi telah memperbaiki kondisi permukiman kumuh, meningkatkan
layanan kesehatan, dan mereformasi pemerintahan untuk meningkatkan
efisiensi. Ia juga membuka proses keuangan untuk umum dan
menyediakan one-stop service bagi mereka yang hendak membuat izin
bisnis atau izin-izin lainnya.
Sebagai Gubernur DKI
Jokowi memulai kariernya sebagai Gubernur DKI pada tahun 2012 setelah
banyak pihak yang mendukungnya untuk memimpin DKI Jakarta. Bersama dengan
Basuki Tjahaja Purnama sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mereka terpilih
11 | P a g e
melalui Pilkada 11 juli 2012 menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
periode 2012 - 2017. Beberapa perubahan dampak dari Revolusi Mental yang mereka
lakukan sudah mulai bisa dirasakan hasilnya oleh warga DKI Jakarta diantaranya:
1. Peluncuran program Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar, sebagai
jaminan dalam hal pendidikan dan kesehatan bagi warga tidak mampu di DKI
Jakarta.
2. Lelang jabatan untuk jabatan lurah dan camat di lingkup Pemprov DKI, untuk
menciptakan pemerintahan yang bebas KKN demi peningkatan layanan
kepada masyarakat oleh pejabat pemerintahan.
3. Meneruskan pembangunan Angkutan Massal Cepat (MRT), Monorel, dan
penambahan serta peremajaan armada Trans Jakarta sebagai upaya
mengurangi kemacetan di DKI Jakarta melalui solusi pengembangan
transportasi umum.
4. Melanjutkan pengembalian fungsi waduk dan sungai,sebagai upaya
menanggulangi banjir di DKI Jakarta. Seperti normalisasi Waduk Pluit,
Waduk Ria Rio, Waduk Tomang Barat, Waduk Rawa Bambon.
5. Melakukan penataan kota dan penyediaan ruang terbuka hijau untuk ruang
publik dan penormalan kembali daerah serapan.
6. Pengambil alihan pengelolaan air minum di Jakarta oleh Pemprov DKI,
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pokok warga DKI Jakarta.
7. Pada tanggal 24 Februari 2014, Jokowi meluncurkan bus pariwisata
Jakarta. Bus tingkat dengan kapasitas 60 penumpang ini dapat dinikmati
secara gratis dan dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik Jakarta kepada
wisatawan.
Masih banyak perubahan yang dilakukan Jokowi ketika ia menjabat sebagai
Gubernur DKI, dan perubahan itu disadari atau tidak merupakan suatu bentuk tidakan
nyata dari sebuah revolusi mental. Tidak banyak pemimpin maupun pejabat
pemerintahan di Indonesia yang mau menerapkan revolusi mental seperti Jokowi,
benar-benar menempatkan hal yang benar pada posisi yang semestinya dan menindak
dengan tegas hal yang salah dan merugikan banyak pihak. Karena penerapan revolusi
mental yang dilakukan oleh Jokowi inilah yang menempatkan ia menjadi pilihan
rakyat dalam pemilu tanggal 9 juni 2014 untuk menjadi Presiden Republik
Indonesia periode 2014 - 2019.
Meneladan dari revolusi mental yang diterapkan oleh Jokowi di setiap tanggung
jawab yang dijalankannya sebagai pejabat pemerintahan, banyak hasil yang bisa
dirasakan oleh banyak orang. Seandainya di tiap lapisan masyarakat melakukan
revolusi mental yang sama baik di lingkungan keluarga, sosial maupun pekerjaan
maka akan lebih banyak lagi dampak positif yang akan dirasakan secara luas.
Seandainya peran pemerintah dan peran masyarakat di Indonesia menerapkan
12 | P a g e
revolusi mental di lingkungan masing-masing, tidak menjadi mustahil bila
Indonesia akan menjadi negara yan maju dan tangguh bahkan disegani di dunia.
Jokowi bukanlah orang yang super dan bukan pula orang yang hebat, ia hanya
orang yang mau merubah suatu kebiasaan buruk yang sudah biasa kita lakukan sebagai
warga negara untuk menjadi lebih baik. Ia melihat dari sudut pandang perubahan
yang dilakukan berawal dari merubah mental kita menuju jiwa yang besar, bukan
menjadi warga yang tidak mempunyai peran bagi masa depan diri maupun bangsa.
Sekecil apapun peran kita sebagai warga negara merupakan loncatan yang besar
bagi suatu peradaban bangsa, dimulai dari bagaimana kita membudayakan antri pada
suatu barisan, berbuat rendah hati dan saling menghormati hak antar warga, menjunjung
tinggi kejujuran dan keadilan, menjauhi KKN, menjadi pribadi yang teladan, dan masih
banyak yang lain yang bisa kita lakukan berlandaskan revolusi mental. Dan Bapak
Joko Widodo telah memulai itu semua pada dirinya jauh sebelum kita menyadari semua
dapak dari tindakan kita sendiri terhadap bangsa dan negara ini. Revolusi mental
adalah dasar dari semua masalah bangsa ini, sebelum kita membenahi hal lain yang
lebih besar maka kita harus memulai dari revolusi mental kita masing-masing dari hal
yang paling sederhana secara nyata.
13 | P a g e
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas diatas dapat dilihat bahwa dasar dari setiap masalah yang dihadapi bangsa ini adalah, diri kita sendiri. Karena mental kita yang hancur menyebabkan bangsa ini jauh dari kesejahteraan serta kemakmuran. Korupsi merajalela dimana-mana, pejabat lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan diatas kepentingan rakyat, tingkat kejahatan yang tinggi, tingkat kesejahteraan yang tidak merata, respek sosial yang rendah, kemiskinan, pengangguran, premanisme dan anarkis, SARA dan masih banyak lagi. Dan yang lebih memprihatinkan 69 tahun Indonesia merdeka, ternyata kita tidak benar-benar merdeka dari penjajahan, kita masih dijajah oleh negara asing dalam hal kebudayaan, kekayaan alam yang dikuasai oleh asing dan kita masih belum menjadi negara yang mandiri dan masih sangat bergantung pada negara asing. Indonesia adalah negara yang besar tapi tidak mempunyai jati diri yang besar dan tidak disegani sebagai mana mestinya, itu semua karena mental kita semua yang tidak menghargai bangsa kita sendiri. Maka dalam upaya pembangunan bangsa ke depan, satu hal yang harus kita perbaiki dari awal adalah diri kita sendiri yaitu dengan "Revolusi Mental".
Revolusi mental bukan hal yang sulit dan luar biasa, bukan juga suatu hal yang mahal dan tak terjangkau, revolusi mental bukan hal yang mustahil dan memandang usia. Revolusi mental hanyalah hal sederhana yang tidak mengikat dan tidak memandang usia, tetapi yang pasti revolusi mental mempunyai dampak yang besar bagi kemajuan suatu bangsa menuju bangsa yang berdaulat, adil dan makmur dan memiliki jati diri yang akan disegani oleh dunia.