| RESTORASI GAMBUT DALAM PUSARAN PILKADA01
IkhtisarDalam rangka menyediakan informasi terkini berbasis data, Pantau Gambut melakukan kajian terkait keberlanjutan komitmen perlindungan dan restorasi gambut di tingkat daerah, khususnya di detik-detik pergantian kepala daerah melalui pemilihan kepala (Pilkada) di daerah prioritas restorasi lahan gambut. Dari riset ini terlihat bahwa isu gambut belum menjadi prioritas para kandidat kepala daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Hal ini mengkhawatirkan, mengingat komitmen pemerintah daerah merupakan kunci untuk menyukseskan target restorasi gambut nasional. Pantau Gambut juga menemukan bahwa meskipun masyarakat yang tinggal di daerah-daerah prioritas restorasi berpendapat bahwa perlindungan gambut harus diperhatikan, mereka menganggap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur merupakan isu yang lebih penting. Dari temuan-temuan ini, Pantau Gambut melihat beberapa hal yang bisa ditindaklanjuti untuk mendorong pengarusutamaan isu gambut di sektor-sektor strategis sehingga terjadi keberlanjutan jangka panjang dalam program perlindungan atas sumber daya alam ini. Tindak lanjut yang disarankan meliputi antara lain peningkatan sosialisasi pentingnya gambut, peningkatan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, integrasi dengan prioritas daerah, dan penegakan hukum.
Foto: Danar Tri Atmojo untuk Pantau Gambut
RESTORASI GAMBUT DALAM PUSARAN PILKADA | 02
Latar belakang kajianPerlindungan dan restorasi 2 juta hektar lahan gambut merupakan program nasional yang melibatkan berbagai pihak di berbagai tingkat pemerintahan. Untuk menjalankan program restorasi di 7 provinsi prioritas ini, peran pemerintah daerah tidak dapat dikesampingkan.
Peraturan Presiden (Perpres) No.1 tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut (BRG) telah menegaskan pentingnya koordinasi lintas lembaga dalam pelaksanaan program nasional ini. Secara spesifik, Pasal 22 Perpres ini menyebutkan bahwa ‘Setiap unsur di lingkungan BRG dalam melaksanakan tugasnya harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan BRG maupun dalam hubungan
antar instansi pemerintah baik pusat maupun daerah’. Selain itu, di Pasal 14, Perpres ini juga menekankan peran penting pemerintah daerah, terutama gubernur, yang memiliki wewenang untuk menunjuk pejabat sebagai koordinator Tim Restorasi Gambut Daerah.
Selain Perpres, peraturan-peraturan lain juga menekankan peran penting pemerintah daerah dalam restorasi gambut, seperti misalnya peraturan yang diterbitkan kementerian dan BRG. Penugasan pemerintah daerah dalam kegiatan restorasi juga tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 61 tahun 2017 tentang Penugasan sebagai Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk Kegiatan Restorasi Gambut Tahun Anggaran 2018 Kepada
Gubernur Riau, Gubernur Jambi, Gubernur Sumatera Selatan, Gubernur Kalimantan Barat, Gubernur Kalimantan Tengah, Gubernur Kalimantan Selatan, dan Gubernur Papua. Sementara itu, BRG, dalam rencana strategis restorasi gambut 2016-2020, menyatakan bawah salah satu strategi yang diterapkan dalam menjalankan misi restorasi ini adalah ‘peningkatan kepedulian, kemampuan, dan peran aktif masyarakat, kelompok masyarakat sipil, dunia usaha, pemerintah, pemerintah daerah dan pemerintah desa dalam mengelola lahan gambut berkelanjutan’.
Foto: Danar Tri Atmojo untuk Pantau Gambut
Perlindungan dan restorasi 2 juta hektar lahan gambut merupakan program nasional yang melibatkan berbagai pihak di berbagai tingkat pemerintahan.
“
Dengan mandat tersebut, komitmen dan keberlanjutan kebijakan pemerintah daerah terkait keberadaan dan pengelolaan gambut menjadi sangat penting dalam mendukung pelaksanaan dan kesuksesan program nasional restorasi gambut. Keberlanjutan komitmen dan kebijakan ini harus dapat dipertahankan meskipun ada perubahan kepemimpinan karena siklus demokrasi pemilihan setiap 5 tahun sekali. Dengan akan berlangsungnya pemilihan kepala daerah di berbagai wilayah di Indonesia Juni mendatang, 7 provinsi prioritas restorasi 2 juta hektar lahan gambut juga akan mengalami perubahan kepemimpinan di berbagai level, yaitu provinsi, kabupaten, dan kota.
Pemerintah pusat merencanakan bahwa program nasional restorasi 2 juta hektar lahan gambut di bawah koordinasi BRG akan berlangsung dari 2016 hingga 2020. Namun, sebagai bagian dari proses alam, melindungi dan memulihkan gambut sendiri memerlukan waktu yang panjang melebihi rencana tersebut. Kerjasama dan koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah dapat menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keberlanjutan perlindungan dan pemulihan gambut pasca 2020. Untuk itu, pemerintah daerah sendiri juga perlu memiliki komitmen untuk menjaga
perkembangan dan kemajuan kegiatan-kegiatan restorasi yang sudah terlaksana. Tanpa koordinasi dan komitmen dari daerah, perkembangan yang saat ini ada akan terancam pelaksanaannya, seperti misalnya pelaksanaan dari Perda Gambut Sumatera Selatan.
Komitmen dan keterlibatan pemerintah daerah juga sangat penting mengingat masih tingginya kemungkinan terjadinya kembali kebakaran lahan gambut di Indonesia, baik karena faktor cuaca maupun karena perusakan oleh manusia. Tindakan-tindakan proaktif di tingkat daerah akan meningkatkan efektivitas upaya-upaya pencegahan dan antisipasi kebakaran yang berdampak masif secara ekonomi maupun kesehatan masyarakat. Menurut laporan Bank Dunia, kerugian ekonomi yang dialami Indonesia pada saat kebakaran 2015 mencapai US$16 milyar, yang mencakup pertanian, kehutanan, transportasi, perdagangan, industri, pariwisata, dan sektor-sektor lainnya. Dampak kesehatan juga sangat besar karena kualitas udara di desa-desa sekitar kebakaran yang buruk. Selain itu, kebakaran ini juga berdampak pada sektor pendidikan karena sekitar 5 juta siswa tidak dapat belajar akibat penutupan sekolah.
Sebaran Titik Panas di Area Prioritas Restorasi Gambut per tanggal 1 Februari – 15 Mei 2018(tingkat kepercayaan titik panas > 50%)
| RESTORASI GAMBUT DALAM PUSARAN PILKADA03
Sumber: MODIS NOAA, disiapkan oleh tim Pantau Gambut
Berdasarkan data yang didapatkan Pantau Gambut dari sensor MODIS NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) untuk periode Februari hingga pertengahan Mei 2018, yang bertepatan dengan periode kampanye Pilkada, terdapat ratusan titik panas berpotensi kebakaran di lokasi-lokasi prioritas restorasi gambut seperti terlihat dalam gambar di bawah. Sebaran aktual titik panas ini akan terlihat lebih banyak jika mengikutsertakan lokasi-lokasi di non-gambut.Dengan urgensi terkait implementasi peraturan yang ada, keberlanjutan perlindungan dan restorasi gambut, serta potensi terjadinya kebakaran, Pantau Gambut menelaah komitmen-komitmen para pasangan calon kepala daerah terhadap upaya perlindungan lahan gambut dan dukungan terhadap program nasional restorasi 2 juta hektar lahan gambut. Riset ini bertujuan mengetahui arah kebijakan masing-masing daerah di bawah pemerintahan mendatang dan keterpaduan dengan kebijakan nasional terkait restorasi gambut, serta memberikan wawasan kepada masyarakat luas akan pentingnya meneruskan upaya restorasi gambut ke pemerintahan selanjutnya.
MetodologiRiset ini menggunakan metodologi kualitatif melalui kajian menyeluruh atas program, visi, dan misi para pasangan calon kepala daerah dan kuantitatif melalui survei opini publik terhadap isu-isu prioritas di daerah-daerah yang menjadi prioritas restorasi gambut.
Kajian program, visi, dan misi Selain sebagai janji-janji kampanye, rancangan program, visi, dan misi para kandidat kepala daerah merupakan gambaran tentang bagaimana mereka melihat potensi yang harus dikelola dan tantangan yang harus dihadapi di setiap daerah. Oleh karena itu, memahami pandangan para calon ini dan rencana aksi mereka dapat memberikan wawasan kepada publik tentang kemungkinan-kemungkinan perkembangan yang akan terjadi di daerah dalam lima tahun mendatang.
Dalam melakukan penelitian ini, Pantau Gambut telah melakukan penyaringan terhadap pasangan-pasangan calon pemimpin daerah yang akan dicermati. Variabel yang digunakan adalah:
• 7 provinsi prioritas pemerintah pusat dalam restorasi 2 juta hektar
Hanya pemilihan kepala daerah yang terjadi
di 7 provinsi ini yang menjadi fokus penelitian, yaitu Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Papua.
• Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Fokus penelitian adalah hanya pada kabupaten
atau kota di dalam 7 provinsi tersebut yang wilayahnya tercakup dalam KHG.
Kedua penyaringan tersebut menghasilkan 75 pasangan calon yang termasuk dalam penelitian ini. Pasangan-pasangan calon tersebut terdiri dari:
• 13 pasangan yang akan mengikuti pemilihan gubernur-wakil gubernur di 4 provinsi
• 7 pasangan pemilihan walikota-wakil walikota di 2 kota
• 55 pasangan pemilihan bupati-wakil bupati di 18 kabupaten.
Sumber utama data untuk kajian ini berasal dari naskah program, visi, dan misi yang merupakan dokumen resmi para calon yang disampaikan kepada KPU dan ditampilkan kepada publik melalui infopemilu.kpu.go.id. Dari 75 pasangan ini, ada dokumen-dokumen dari 2 pasangan calon yang belum bisa diunduh dari web tersebut, yakni dari Kabupaten Muara Enim. Sehingga, kajian atas program-program mereka dilakukan melalui sumber kedua, yaitu pemberitaan di media dan publikasi materi-materi kampanye para pasangan calon yang ditampilkan dalam akun-akun media sosial mereka. Selain itu, pelaksanaan debat oleh KPU dan juga menjadi bahan kajian dan sumber tambahan.
Caveat: Dengan mempertimbangkan sensitivitas isu dan upaya menjaga independensi, Pantau Gambut tidak melakukan verifikasi kepada para pasangan calon terkait sebab dan alasan mereka mengajukan program, visi, dan misi yang akan mereka lakukan setelah nanti terpilih sebagai kepala daerah. Kajian ini tidak memberikan saran bagi
pemilih untuk memberikan suara kepada calon tertentu.
Survei opini publik atas isu prioritas daerahDalam rangka mengetahui juga opini masyarakat, Pantau Gambut melakukan survei di tingkat pemilik suara yang berasal dari 7 provinsi prioritas restorasi. Survei ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran atas situasi di masing-masing daerah dari sudut pandang masyarakat umum.
Survei dilaksanakan pada 29-30 April 2018 bertepatan dengan penyelenggaraan Jambore Masyarakat Gambut di Desa Kiram, Banjarbaru,
RESTORASI GAMBUT DALAM PUSARAN PILKADA | 04
1Jumlah ini sesuai dengan pemberitaan Antara dengan judul BRG Gelar Jambore Masyarakat Gambut di Banjar. Tautan berita: https://www.antaranews.com/berita/705568/brg-gelar-jambore-
masyarakat-gambut-di-banjar
Kalimantan Selatan. Jambore tersebut diikuti oleh 2.000 orang1 . Pantau Gambut melakukan survei dengan jumlah sampel adalah 100 orang yang dipilih secara acak namun telah dipastikan berasal dari 7 provinsi prioritas restorasi gambut. Responden dalam survei ini memiliki usia antara 18-55 tahun, sehingga mereka secara hukum telah memiliki hak memberikan suara dalam pemilihan kepala daerah 2018 di daerah masing-masing.
Dari hasil tabulasi data, jumlah 100 partisipan dalam survei ini terdiri dari 13 orang dari Sumatera Selatan, 13 orang dari Riau, 7 orang Jambi, 41 Kalimantan Tengah, 8 Kalimantan Barat, 17 Kalimantan Selatan, dan 1 Papua. Komposisi responden adalah 69 orang laki-laki dan 31 orang perempuan.
Temuan 1: Isu gambut kurang dipandang dalam PilkadaBerdasarkan hasil kajian terhadap 75 pasangan calon peserta Pilkada, terlihat bahwa:
• Hanya 2 pasangan calon memiliki program, visi, dan misi yang spesifik untuk gambut
Mereka adalah pasangan calon gubernur dan wakil untuk Sumatera Selatan Ishak Mekki-Yudha Pratomo dan pasangan calon bupati dan wakil untuk Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Edy Pratowo-Pudjirustaty Narang.
Pasangan Ishak Mekki-Yudha Pratomo memasukkan penanggulangan karhutla (kebakaran hutan dan lahan) dan pengelolaan lahan gambut sebagai program prioritas di sektor sosial dan lingkungan. Sementara itu, pasangan Edy Pratowo-Pudjirustaty Narang menyatakan bahwa salah satu misi pemerintahan mereka nanti adalah memperbaiki sumber daya alam melalui rehabilitasi dan reboisasi lahan kritis bekerja sama dengan BRG dan organisasi non-pemerintah.
Kedua pasangan calon dengan program spesifik gambut ini adalah petahana di daerah masing-masing. Kandidat gubernur Ishak Mekki saat ini menjabat sebagai wakil gubernur Sumatera Selatan sementara pasangan Edy Pratowo-Pudjirustaty Narang saat ini adalah pasangan petahana bupati dan wakil bupati Kabupaten Pulang Pisau. Dengan latar belakang tersebut, para pasangan calon ini telah memiliki pemahaman lebih mendalam terhadap hal-
hal penting yang terjadi di daerah mereka dibandingkan dengan pasangan calon yang belum berpengalaman.
• Hanya 8 pasangan calon yang secara spesifik menyebut tentang kebakaran hutan/lahan dalam program atau visi/misi
Mereka adalah pasangan calon kepala daerah dari:1. Provinsi Sumatera Selatan: Ishak Mekki -
Yudha Pratomo Pasangan ini juga memiliki program spesifik
terkait gambut.2. Kabupaten Ogan Komering Ilir: Iskandar –
Dja’far Shodiq3. Provinsi Riau: Syamsuar - Edy Nasution4. Provinsi Riau: Muhamad Lukman Edy –
Hardianto5. Provinsi Kalimantan Barat: Sutarmidhi – Ria
Norsan6. Kabupaten Kayong Utara: Citra Duani –
Effendi Ahmad7. Kabupaten Katingan: Surya – Winda Natalia8. Kabupaten Katingan: Sakariyas – Sunardi
Para pasangan calon ini menempatkan isu karhutla secara beragam, yakni sebagai penjelasan misi atau sebagai program prioritas. Cara penjabaran program terkait karhutla yang dipilih para calon dapat dikategorikan dalam rencana langkah preventif dan reaktif. Rencana langkah preventif yang diajukan adalah seperti pencegahan kebakaran hutan dan pembukaan lahan tanpa membakar. Sementara itu, rencana langkah reaktif yang mereka ajukan meliputi penanggulangan dan pengendalian karhutla serta penurunan jumlah titik panas. Akan tetapi, para calon tidak memberikan penjelasan rinci tentang karhutla ini dalam dokumen program, visi, dan misi mereka.
• 61 pasangan calon memiliki program terkait lingkungan
Program-program terkait lingkungan dari para pasangan calon ini meliputi antara lain:1. Pembangunan daerah dan perencanaan tata
wilayah dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan dan kelestarian alam
2. Pemanfaatan potensi dan pertumbuhan ekonomi dengan mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan
3. Pemanfaatan dan pengolahan sumber daya alam seperti pertambangan dan sektor minyak dan gas bumi yang ramah lingkungan
| RESTORASI GAMBUT DALAM PUSARAN PILKADA05
4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup masyarakat, seperti perbaikan sanitasi, pengelolaan sampah, dan mendorong cara hidup bersih
5. Tindak lanjut terhadap pencemaran lingkungan hidup oleh industri
6. Perlindungan atas kawasan lindung dan konservasi serta kelestarian flora dan fauna
• 14 pasangan calon lainnya sama sekali tidak memiliki program terkait lingkungan.
• Dari naskah program, visi, dan misi terlihat bahwa prioritas sebagian besar para calon peserta Pilkada ini adalah pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, korupsi, dan pendidikan.
Temuan 2: Latar belakang tidak memengaruhi prioritasLatar belakang dan pengalaman sebagai kepala daerah bukan hal yang menentukan ada tidaknya program terkait restorasi gambut di dalam rencana para calon peserta pemilihan kepala daerah. Meskipun ada dua pasangan calon petahana yang menyebutkan program spesifik terkait gambut, ada 30 pasangan calon-calon lain yang juga memiliki pengalaman, baik secara individu maupun pasangan, sebagai petahana ataupun pemegang jabatan lainnya dalam pemerintahan. Padahal dengan pengalaman di pemerintahan dan pemahaman atas program nasional, mereka seharusnya dapat menerjemahkan kepentingan nasional ini ke dalam kebijakan di level daerah.
Temuan 3: Masyarakat umum menganggap gambut penting, tapi isu ekonomi lebih penting untuk diperhatikanDari hasil tabulasi, dari total 100 responden:• 87 menyatakan bahwa ada pemilihan kepala daerah
di level provinsi, kabupaten, atau kota mereka. Sementara itu 13 lainnya menyebutkan bahwa tidak ada Pilkada pada 2018 ini di daerah mereka, di provinsi, kabupaten, atau kota. Hal ini terjadi karena memang tidak semua daerah di 7 provinsi akan menyelenggarakan pemilihan pada tahun ini. Beberapa di antara daerah ini telah melakukan pemilihan kepala daerah tahun lalu atau baru akan mengadakan pemilihan pada tahun mendatang.
• 95 menjawab bahwa mereka sudah pernah memberikan suara dalam Pilkada.
• 94 menyatakan akan memberikan suara jika Pilkada dilaksanakan.
• 73 menyatakan mengetahui program-program para calon kepala daerah.
Salah satu pertanyaan kunci dalam survei ini adalah isu-isu yang menurut responden merupakan prioritas dan utama di daerah mereka. Responden diberi 10 pilihan atas isu dan diminta memilih isu yang dianggap paling utama. Jawaban terbanyak adalah bahwa pertumbuhan ekonomi adalah isu yang seharusnya menjadi perhatian dan prioritas utama di daerah masing-masing. Prioritas berikutnya, menurut masyarakat, adalah pembangunan infrastruktur. Perlunya pengutamaan isu lingkungan menjadi prioritas ketiga bagi para responden ini (lihat tabel).
RESTORASI GAMBUT DALAM PUSARAN PILKADA | 06
Klaster 1: Perlindungan ekosistem dan kehidupan
Contoh alasan:1. Karena untuk memelihara
ekosistem bumi supaya terlindungi
2. Karena gambut merupakan ekosistem esensial dimana gambut itu harus tetap basah
3. Demi kelangsungan hidup manusia lebih lama
4. Karena gambut adalah bagian ekosistem yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat banyak
Klaster 2: Perekonomian dan kesejahteraan masyarakat
Contoh alasan:1. Karena lahan gambut
tersebut bisa menambah lapangan pekerjaan yang lebih luas
2. Sumber mata pencaharian masyarakat
3. Karena lahan gambut di tempat kami selain sudah rusak dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
4. Demi kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur
Klaster 3: Mencegah Kebakaran
Contoh alasan:1. Karena masalah gambut
sangat kompleks bagi masyarakat yang hidup di kawasan gambut, bila masih kemarau mudah terbakar dan musim hujan mudah banjir sehingga butuh penanganan yang serius dari semua stakeholder terkait
2. Karena kami ingin hutan dan gambut dijaga supaya tidak ada kebakaran
3. Karena kami ingin punya seorang pemimpin yang berkomitmen agar tidak ada lagi kebakaran hutan gambut
4. Agar mengurangi kebakaran dapat menjaga hutan tetap tetap basah dan daerah pertanian yang bebatasan langsung dengan hutan gambut tidak kebanjiran
Klaster 4: Sinergi kebijakan pemerintah pusat dengan daerah
Contoh alasan:1. Karena mendukung
program pemerintah/BRG2. Karena tanpa ada
komitmen dari pimpinan daerah maka sulit dalam hal penganggaran
3. Agar program pemerintah sejalan dengan program daerah untuk perlindungan gambut
4. Agar masyarakat tidak bingung akan daerah dan komitmen daerah
| RESTORASI GAMBUT DALAM PUSARAN PILKADA07
Dari 100 responden, 98 diantaranya menjawab bahwa penting bagi para pasangan calon kepala daerah atau pemerintah daerah memiliki komitmen perlindungan gambut. Alasan pentingnya komitmen kepala daerah atau pemerintah daerah dari para responden ini dapat dikelompokkan menjadi 4 klaster, sebagai berikut2 :
2Contoh alasan-alasan dalam tabel diangkat jawaban asli para responden dan tanpa penyuntingan.
Foto: Danar Tri Atmojo untuk Pantau Gambut
Ana
lisis
dan
Rek
omen
dasi
Pant
au G
ambu
t, m
elal
ui S
impu
l Jar
inga
n di
dae
rah
yang
ters
ebar
di 7
pro
vins
i pri
orita
s re
stor
asi,
men
gam
ati b
ahw
a ad
a be
bera
pa k
emun
gkin
an m
enga
pa p
rogr
am n
asio
nal
rest
oras
i gam
but i
ni ti
dak
men
jadi
isu
prio
rita
s da
n ku
rang
dip
erha
tikan
di t
ingk
at d
aera
h, b
aik
oleh
pem
erin
tah
mau
pun
oleh
mas
yara
kat.
Ana
lisa
atas
isu-
isu
ters
ebut
dan
re
kom
enda
si ti
ndak
lanj
ut, d
ipap
arka
n da
lam
tabe
l ber
ikut
:
No
1
Tind
ak la
njut
unt
uk
peng
arus
utam
aan
gam
but
Des
krip
siRe
kom
enda
si b
erda
sark
an a
ktor
Pem
erin
tah
pusa
t
Pe
mer
inta
h da
erah
M
asya
raka
t
Peni
ngka
tan
sosi
alis
asi
tent
ang
pent
ingn
ya m
elin
dung
i ga
mbu
t den
gan
men
ggun
akan
pe
ndek
atan
pri
orita
s da
erah
, se
pert
i per
tum
buha
n ek
onom
i at
au p
emba
ngun
an in
fras
truk
tur,
sehi
ngga
tida
k be
rgan
tung
pad
a m
omen
tum
keb
akar
an h
utan
dan
la
han.
Dar
i has
il su
rvei
opi
ni p
ublik
, m
asya
raka
t um
um m
eman
dang
ba
hwa
isu
pert
umbu
han
ekon
omi a
dala
h ha
l pal
ing
pent
ing
bagi
mer
eka,
dis
usul
de
ngan
pem
bang
unan
in
fras
truk
tur.
Ole
h ka
rena
itu
, sos
ialis
asi p
entin
gnya
m
enja
ga g
ambu
t dar
i sud
ut
pand
ang
dam
pak
ekon
omi d
an
men
duku
ng p
emba
ngun
an
infr
astr
uktu
r pe
rlu
dipe
rteg
as.
Pem
erin
tah
pusa
t ber
sam
a de
ngan
se
luru
h in
stan
siny
a m
enin
gkat
kan
sosi
alis
asi p
entin
gnya
laha
n ga
mbu
t ba
gi m
asya
raka
t, ba
ik te
rkai
t dam
pak
peru
baha
n lin
gkun
gan
bagi
indi
vidu
m
aupu
n se
cara
eko
nom
i. H
al in
i dap
at
dila
kuka
n de
ngan
keg
iata
n ko
labo
rasi
an
tara
BRG
den
gan
kem
ente
rian
lain
da
n/at
au d
inas
-din
as s
etem
pat d
alam
ke
giat
an p
embe
rday
aan
mas
yara
kat.
• K
LHK
dan
BRG
mel
akuk
an s
iner
gi
kegi
atan
-keg
iata
n te
rkai
t res
tora
si
gam
but d
enga
n m
eniti
kber
atka
n pa
da p
rior
itas
yang
ada
di
mas
ing-
mas
ing
daer
ah, s
eper
ti pe
mba
ngun
an e
kono
mi d
an
infr
astr
uktu
r•
Perl
u pe
nega
san
kom
itmen
lang
sung
da
ri p
resi
den
untu
k m
endo
rong
si
nerg
i tuj
uan
besa
r re
stor
asi
gam
but k
e da
lam
pro
gram
-pro
gram
ke
men
teri
an. H
al in
i jug
a da
pat
dila
kuka
n de
ngan
men
egas
kan
kete
rkai
tan
rest
oras
i gam
but d
enga
n st
rate
gi n
asio
nal I
ndon
esia
dal
am
jang
ka m
enen
gah
dan
panj
ang,
se
pert
i pen
capa
ian
targ
et n
ilai
kont
ribu
si n
asio
nal (
Nat
iona
lly
Det
erm
ined
Goa
ls/N
DC
s) d
alam
pe
nuru
nan
emis
i.
• Pe
mer
inta
h da
erah
men
doro
ng
pera
n ak
tif s
emua
lem
baga
pe
mer
inta
han
di d
aera
h, b
aik
yang
terk
ait r
esto
rasi
gam
but
mau
pun
yang
tida
k, u
ntuk
tu
rut m
emah
ami g
ambu
t dan
ke
mud
ian
men
g-
arus
utam
akan
isu
perl
indu
ngan
ga
mbu
t den
gan
mem
buat
pe
ratu
ran
daer
ah u
ntuk
pe
rlin
dung
an d
an p
emul
ihan
ga
mbu
t yan
g di
kons
ulta
sika
n de
ngan
KLH
K, B
RG, d
an in
stan
si
terk
ait l
ainn
ya.
• Be
rpar
tisip
asi a
ktif
dala
m
kegi
atan
-keg
iata
n te
rkai
t pe
nyeb
aran
info
rmas
i ten
tang
ga
mbu
t dan
pel
atih
an-p
elat
ihan
da
lam
rang
ka p
eman
faat
an
gam
but s
ecar
a be
rkel
anju
tan.
RES
TOR
ASI
GA
MB
UT
DA
LAM
PU
SAR
AN
PIL
KA
DA
|
08
2Pe
ning
kata
n ko
ordi
nasi
ant
ara
pem
erin
tah
pusa
t dan
dae
rah.
• Pe
mer
inta
h pu
sat p
erlu
mem
astik
an
bahw
a pe
mbu
atan
RT
T, R
PPEG
, dan
RR
EG m
elal
ui p
rose
s ko
ordi
nasi
lint
as
kem
ente
rian
dan
dae
rah.
•
KLH
K p
erlu
mem
astik
an b
ahw
a ke
bija
kan
dan
pera
tura
n-pe
ratu
ran
terk
ait p
eran
pen
ting
pem
erin
tah
daer
ah d
ilaks
anak
an d
enga
n ba
ik,
teru
tam
a se
pert
i yan
g te
rcan
tum
da
lam
Per
atur
an M
ente
ri L
ingk
unga
n H
idup
dan
Keh
utan
an N
o 61
tahu
n
• Pe
mer
inta
h da
erah
m
empe
rtim
bang
kan
RTT,
RP
PEG
, dan
RRE
G d
alam
m
eran
cang
keb
ijaka
n, m
embu
at
renc
ana
angg
aran
dan
m
enja
lank
an p
rogr
am-p
rogr
am
di d
aera
h.
• Pe
mer
inta
h da
erah
mem
aham
i da
n m
embu
at p
rogr
am y
ang
seja
lan
deng
an p
rior
itas
nasi
onal
. Biro
kras
i ada
lah
sala
h
• M
asya
raka
t, ba
ik s
ecar
a in
divi
du
atau
pun
kelo
mpo
k, tu
rut a
ktif
mem
onito
r ke
bija
kan
dan
impl
emen
tasi
nya
oleh
pem
erin
tah
pusa
t dan
dae
rah
dala
m u
paya
pe
rlin
dung
an d
an re
stor
asi g
ambu
t.
Dal
am P
ilkad
a 20
18 in
i ter
lihat
ad
anya
kec
ende
rung
an u
ntuk
m
enya
mak
an is
u ya
ng d
iang
kat
ke p
ublik
. Hal
ini t
erlih
at
dala
m p
emili
han
isu-
isu
yang
m
enja
di te
ma
di b
eber
apa
acar
a de
bat a
ntar
a ke
pala
dae
rah
yang
dila
kuka
n K
PU s
ehin
gga
men
gura
ngi p
orsi
pem
baha
san
isu
yang
spe
sifik
dae
rah.
Ber
ikut
co
ntoh
tem
a de
bat y
ang
tela
h di
laku
kan:
a. P
rovi
nsi S
umat
era
Sela
tan
(deb
at p
erta
ma)
Te
ma:
Ref
orm
asi b
irokr
asi
dan
pers
oala
n ek
onom
i, hu
kum
, pol
itik,
dan
in
fras
truk
tur
untu
k Su
mat
era
Sela
tan
yang
sej
ahte
ra.
b. K
abup
aten
Oga
n K
omer
ing
Ilir
Te
ma:
Mew
ujud
kan
pem
erin
taha
n ya
ng b
aik
mel
alui
pel
ayan
an p
ublik
.
• K
PUD
aga
r m
eran
cang
deb
at
pasa
ngan
cal
on d
enga
n sa
lah
satu
foku
s m
empe
rtan
yaka
n ko
mitm
en m
erek
a da
lam
m
endu
kung
pro
gram
nas
iona
l pe
rlin
dung
an d
an re
stor
asi
gam
but.
• K
epal
a da
erah
men
jala
nkan
pr
ogra
m-p
rogr
am p
rior
itas
daer
ah m
asin
g-m
asin
g de
ngan
m
engi
nteg
rasi
kan
perl
indu
ngan
ga
mbu
t dan
men
duku
ng
rest
oras
i yan
g te
lah
men
jadi
pr
ogra
m n
asio
nal.
• M
asya
raka
t dan
kel
ompo
k m
asya
raka
t akt
if m
enyu
arak
an
kepe
ntin
gan
war
ga y
ang
tingg
al
di d
aera
h ga
mbu
t. D
aera
h ga
mbu
t kem
ungk
inan
bes
ar
tidak
dia
ngga
p se
baga
i kan
tong
su
ara
bagi
par
a pa
sang
an c
alon
, se
hing
ga ja
rang
dip
erha
tikan
da
n lu
put d
ari p
rogr
am-p
rogr
am
prio
rita
s pe
mer
inta
han
baru
na
ntin
ya. P
adah
al, m
emas
tikan
pe
rlin
dung
an g
ambu
t ber
arti
juga
men
cega
h da
mpa
k bu
ruk
keru
saka
n lin
gkun
gan
bagi
m
asya
raka
t yan
g tin
ggal
di
wila
yah
non-
gam
but.
| R
ESTO
RA
SI G
AM
BU
T D
ALA
M P
USA
RA
N P
ILK
AD
A0
9No
Tind
ak la
njut
unt
uk
peng
arus
utam
aan
gam
but
Des
krip
siRe
kom
enda
si b
erda
sark
an a
ktor
Pem
erin
tah
pusa
t
Pe
mer
inta
h da
erah
M
asya
raka
t
3
RES
TOR
ASI
GA
MB
UT
DA
LAM
PU
SAR
AN
PIL
KA
DA
|
10
No
Tind
ak la
njut
unt
uk
peng
arus
utam
aan
gam
but
Des
krip
siRe
kom
enda
si b
erda
sark
an a
ktor
Pem
erin
tah
pusa
t
Pe
mer
inta
h da
erah
M
asya
raka
t
2017
ten
tang
Pen
ugas
an s
ebag
ian
urus
an p
emer
inta
han
bida
ng
Ling
kung
an H
idup
dan
Keh
utan
an
untu
k K
egia
tan
Rest
oras
i Gam
but.
Dal
am p
erat
uran
ters
ebut
tela
h di
jela
skan
tuga
s-tu
gas
kepa
la
pem
erin
taha
n pr
ovin
si u
ntuk
keg
iata
n re
stor
asi g
ambu
t. K
LHK
per
lu
mem
astik
an h
al in
i sec
ara
tran
spar
an
kepa
da p
ublik
mel
alui
tekn
olog
i in
form
asi y
ang
dipe
rbah
arui
sec
ara
berk
ala.
satu
kun
ci k
eber
lanj
utan
sua
tu
prog
ram
dan
keb
ijaka
n. P
ejab
at-
peja
bat s
truk
tura
l dan
kar
ier
akan
m
enja
di p
engg
erak
uta
ma
dala
m
pela
ksan
aan
kebi
jaka
n m
eski
pun
terj
adi d
inam
ika
polit
ik d
enga
n ad
anya
per
gant
ian
gube
rnur
, bu
pati,
ata
u w
alik
ota.
Peng
inte
gras
ian
upay
a re
stor
asi
dan
perl
indu
ngan
gam
but d
alam
pr
ogra
m p
emer
inta
h da
erah
yan
g te
rpili
h da
lam
Pilk
ada
2018
dan
pe
mili
han
umum
di l
egis
latif
dan
ek
seku
tif y
ang
akan
dat
ang.
Perl
indu
ngan
ata
s ga
mbu
t m
emer
luka
n ko
mitm
en ja
ngka
pa
njan
g ya
ng s
ehar
usny
a tid
ak re
ntan
terh
adap
sik
lus
pem
iliha
n se
tiap
lima
tahu
n se
kali.
• K
epal
a-ke
pala
dae
rah
terp
ilih
di
berb
agai
ting
kat p
emer
inta
han
di 7
pro
vins
i pri
orita
s re
stor
asi,
baik
yan
g su
dah
atau
pun
tidak
mem
iliki
pro
gram
terk
ait
gam
but,
men
jadi
kan
upay
a pe
rlin
dung
an d
an re
stor
asi
gam
but s
ebag
ai b
agia
n da
ri
prog
ram
-pro
gram
mer
eka
• M
enga
dops
i pro
gram
pe
rlin
dung
an d
an re
stor
asi
gam
but y
ang
men
ingk
atka
n pe
reko
nom
ian
war
ga. H
al
ini d
apat
dila
kuka
n m
elal
ui
kom
unik
asi d
enga
n BR
G,
KLH
K, L
emba
ga S
wad
aya
Mas
yara
kat a
tau
inst
itusi
ris
et,
dan
mas
yara
kat s
etem
pat
untu
k m
engi
dent
ifika
si r
iset
at
au im
plem
enta
si y
ang
suda
h di
jala
nkan
.•
Pem
erin
tah
daer
ah le
bih
proa
ktif
dala
m u
paya
• M
asya
raka
t akt
if m
endo
rong
pe
mer
inta
h da
erah
unt
uk
men
gado
psi
prog
ram
pe
rlin
dung
an d
an re
stor
asi
gam
but d
emi p
enin
gkat
an
kese
jaht
eraa
n da
n ku
alita
s hi
dup
raky
at.
4Ti
ndak
lanj
ut d
alam
pen
gusu
tan
peny
ebab
keb
akar
an 2
015
.Si
mpu
l Jar
inga
n Pa
ntau
Gam
but
mel
ihat
bah
wa
lem
ahny
a pe
nega
kan
huku
m te
rkai
t pe
rist
iwa
keba
kara
n ta
hun
2015
, ter
utam
a pa
da k
asus
ya
ng m
elib
atka
n pe
rusa
haan
, be
rkon
trib
usi t
erha
dap
antip
ati
mas
yara
kat t
erha
dap
isu
gam
but.
Pant
au G
ambu
t mem
inta
pih
ak
berw
enan
g un
tuk
mel
anju
tkan
pr
oses
huk
um b
agi p
ara
pela
ku
pela
ngga
ran
keba
kara
n hu
tan
dan
laha
n pa
da 2
015
, ter
utam
a ko
rpor
asi.
Men
gam
bil c
onto
h pe
rkem
bang
an d
i Jam
bi, K
apol
da
pern
ah m
engu
ngka
pkan
bah
wa
ada
23 k
asus
pel
angg
aran
ke
baka
ran
huta
n da
n la
han
pada
20
15 y
ang
tela
h di
tinda
k,
mel
ibat
kan
14 p
elak
u ya
ng
terd
iri d
ari 1
0 p
eror
anga
n da
n 4
ko
rpor
asi.
Sela
in it
u ad
a tin
dak
lanj
ut 2
6 ka
sus
pela
ngga
ran
ters
ebut
pad
a 20
16, h
anya
12
kasu
s pe
rora
ngan
yan
g di
pros
es.
Pem
erin
tah
beke
rjas
ama
deng
an
kepo
lisia
n m
engu
sut p
elan
ggar
an
keba
kara
n hu
tan
dan
laha
n de
ngan
ju
ga m
eman
faat
kan
kem
ampu
an
tekn
olog
i mon
itori
ng d
an a
nalis
a ci
tra
sate
lit y
ang
dila
kuka
n ol
eh
bebe
rapa
pih
ak n
on-p
emer
inta
h, s
erta
m
eman
faat
kan
citiz
en jo
urna
lism
se
baga
i alte
rnat
if su
mbe
r bu
kti u
ntuk
pe
ngus
utan
.
• Pe
mer
inta
h da
erah
bek
erja
sam
a de
ngan
kep
olis
ian
sete
mpa
t m
enin
dakl
anju
ti la
pora
n at
as
pela
ngga
ran
keba
kara
n hu
tan
dan
laha
n ya
ng te
rjad
i di w
ilaya
h m
asin
g-m
asin
g.
| R
ESTO
RA
SI G
AM
BU
T D
ALA
M P
USA
RA
N P
ILK
AD
A11
No
Tind
ak la
njut
unt
uk
peng
arus
utam
aan
gam
but
Des
krip
siRe
kom
enda
si b
erda
sark
an a
ktor
Pem
erin
tah
pusa
t
Pe
mer
inta
h da
erah
M
asya
raka
t
perl
indu
ngan
gam
but
dan
pena
nggu
lang
an is
u ke
baka
ran
huta
n da
n la
han
mel
alui
pen
erbi
tan
kebi
jaka
n pe
rlin
dung
an d
an p
emul
ihan
ga
mbu
t ser
ta a
ktif
dala
m
men
sosi
alis
asi-
ka
nnya
ke
jaja
ran
pem
erin
tah
daer
ah d
an m
asya
raka
t set
empa
t.
Sim
pul J
arin
gan
Pant
au G
ambu
t m
elih
at b
ahw
a le
mah
nya
pene
gaka
n hu
kum
terk
ait
peri
stiw
a ke
baka
ran
tahu
n 20
15, t
erut
ama
pada
kas
us
yang
mel
ibat
kan
peru
saha
an,
berk
ontr
ibus
i ter
hada
p an
tipat
i m
asya
raka
t ter
hada
p is
u ga
mbu
t. Pa
ntau
Gam
but m
emin
ta p
ihak
be
rwen
ang
untu
k m
elan
jutk
an
pros
es h
ukum
bag
i par
a pe
laku
pe
lang
gara
n ke
baka
ran
huta
n da
n la
han
pada
20
15, t
erut
ama
korp
oras
i. M
enga
mbi
l con
toh
perk
emba
ngan
di J
ambi
, Kap
olda
pe
rnah
men
gung
kapk
an b
ahw
a ad
a 23
kas
us p
elan
ggar
an
keba
kara
n hu
tan
dan
laha
n pa
da 2
015
yan
g te
lah
ditin
dak,
m
elib
atka
n 14
pel
aku
yang
te
rdir
i dar
i 10
per
oran
gan
dan
4
korp
oras
i. Se
lain
itu
ada
tinda
k la
njut
26
kasu
s pe
lang
gara
n te
rseb
ut p
ada
2016
, han
ya 1
2 ka
sus
pero
rang
an y
ang
dipr
oses
.
Komplek Pertanian, Jl. Sirsak No.8, RT.11/RW.10, Ps. MingguKota Administrasi Jakarta Selatan, DKI Jakarta
P : (021)22001987
pantaugambut pantaugambut.id pantau gambut
Pantau Gambut merupakan sebuah inisiatif independen dari berbagai lembaga swadaya masyarakat di Indonesia yang memanfaat-kan teknologi, kolaborasi data, dan jaringan masyarakat untuk memberikan informasi dan meningkatkan partisipasi publik dalam me-mastikan keberhasilan komitmen restorasi ekosistem gambut yang dilakukan oleh se-genap pemangku kepentingan di Indonesia.
Untuk membaca kajian ini secara lengkap, silakan mengunduhnya di pantaugambut.id/publikasi/restorasi-gambut-dalam-pusaran-pilkada