Download - RESPONSI Prurigo

Transcript
Page 1: RESPONSI Prurigo

RESPONSI

PRURIGO

Oleh :

Arifatun Nisa’

G9911112021

Pembimbing :

dr. Muh. Eko Irawanto, Sp. KK

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2012

0

Page 2: RESPONSI Prurigo

STATUS RESPONSI

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

Pembimbing : Dr. Muh. Eko Irawanto, Sp.KK

Nama Mahasiswa : Arifatun Nisa’

NIM : G9911112021

PRURIGO

A. DEFINISI

Prurigo ialah erupsi papular kronik dan rekurens. Terdapat berbagai macam prurigo, yang

tersering terlihat ialah prurigo Hebra. Disusul oleh prurigo nodularis. Sedangkan yang lain

jarang dijumpai. Istilah prurigo menunjuk pada suatu lesi kulit sangat gatal yang sampai kini

belum diketahui penyebab pastinya. Penyakit ini biasanya dianggap sebagai salah satu penyakit

kulit yang paling gatal dan lesinya dapat diikuti dengan timbulnya penebalan dan

hiperpigmentasi pada kulit tersebut. 1

B. KLASIFIKASI

KOCSARD pada tahun 1962 mendefinisikan prurigo papul sebagai papul yang berbentuk

kubah dengan vesikel pada puncaknya. Vesikel hanya terdapat dalam waktu yang singkat saja,

karena segera menghilang akibat garukan, sehingga yang tertinggal hanya papul yang

berkrusta. Papul berkrusta lebih sering terlihat dibandingkan papul primer dengan puncak

vesikel. Likenifikasi hanya terjadi sekunder akibat proses kronik. La membagi prurigo menjadi

2 kelompok: yaitu prurigo simplex dan dermatosis pruriginosa. Namun terdapat juga bentuk

prurigo lain yang juga terdeteksi secara klinis, yaitu prurigo nodularis (tergolong dalam

neurodermatitis), prurigo pigmentosa, dan prurigo aktinik 1.

1

Page 3: RESPONSI Prurigo

1. PRURIGO SIMPLEKS

SINONIM

Nama lain dari prurigo simpleks adalah Prurigo Mitis. Jika warnanya lebih gelap,

dapat disebut prurigo pigmentosa.1

EPIDEMIOLOGI

Prurigo simpleks bisa mengenai anak-anak maupun dewasa. Prurigo papul tampak

dalam macam-macam tingkat perkembangan dan ditemukan paling sering pada orang

dengan usia pertengahan.2,3

PREDILEKSI

Tempat yang sering terkena ialah badan dan bagian ekstensor ekstremitas,

terbanyak pada tungkai dan bokong. Muka dan bagian kepala yang berambut juga dapat

terkena tersendiri atau bersama-sama dengan tempat lainnya. 1

MANIFESTASI KLINIS

Gambaran klinis dapat bervariasi. Lesi biasanya muncul dalam kelompok-

kelompok sehingga papul-papul, vesikel-vesikel dan jaringan-jaringan parut sebagai

tingkat perkembangan penyakit terakhir dapat terlihat

pada saat yang bersamaan. Tampak terdistribusi

simetris, kecil, gatal yang terus menerus, dan terlihat

sebagai papul beratap seperti kubah dan kadang terdapat

lepuh. Gatal yang parah dapat membuat pasien terus

menggaruk sehingga memberikan gambaran papul yang

ekskoriasi disertai likenifikasi atau penebalan pada kulit.

Dapat menyebabkan stres karena rasa sangat gatal

hingga sering membuat sulit tidur 1

Beberapa variasi prurigo pemah dilaporkan. Prurigo melanotik Pierini dan Borda

terjadi pada wanita usia pertengahan berupa pruritus bersamaan dengan sirosis biliaris

primer. Lesi berupa hiperpigmentasi retikular, sangat gatal, terutama mengenai badan.1

2

Prurigo Simpleks

Page 4: RESPONSI Prurigo

Pengobatannya simtomatik, diberikan obat untuk mengurangi gatal seperti

antihistamin, baik sistemik (sedativa) maupun topikal.1 Lesi juga berespon terhadap

pemberian kortikosteroid topikal, dan terapi UVA dan UVB untuk kasus tertentu.

Terdapat penelitian pada kasus prurigo simpleks subakut diterapi dengan ‘foil bath

PUVA’ pada konsentrasi 0.5 mg 8-methoxypsoralen/l. Terapi tersebut dinyatakan aman

dan dapat ditoleransi dengan baik untuk prurigo simpleks subakut.9

2. DERMATOSIS PRURIGINOSA 1,3

Pada kelompok penyakit ini prurigo papul terdapat bersama-sama dengan urtika,

infeksi piogenik, tanda-tanda bekas garukan, likenifikasi dan eksematisasi. Termasuk

dalam kelompok penyakit ini antara lain, ialah : strofulus, prurigo kronik multiformis

Lutz, dan prurigo Hebra.1,3

a. Strofulus

Penyakit ini juga dikenal sebagai urtikaria papular, liken urtikatus dan strofulus

pruri-ginosis, sering dijumpai pada bayi dan anak-anak. Papul-papul kecil yang gatal

tersebar di lengan dan tungkai, terutama mengenai bagian ekstensor. Lesi muia-mula

berupa urticated papules yang kecil, akibat garukan menjadi ekskoriasi dan mengalami

infeksi sekunder atau likenifikasi Lesi-lesi muncul kembali dalam kelompok, biasanya

pada malam hari. Tetapi lesi dapat bertahan sampai 12 hari. Semua tingkatan

perkembangan dan regresi papul-papul dapat dilihat pada saat yang bersamaan. Serangan

dapat berlangsung bulanan sampai tahunan. Biasanya tidak disertai pembesaran kelenjar

getah bening maupun gejala konstitusi. 1,3

Urtikaria papular merupakan reaksi hipersensitivitas terhadap gigitan fleas *), gnats **),

nyamuk, kutu dan yang tersering ialah kepinding.

Gambaran histopatologiknya menyerupai reaksi gigitan artropod. Terdapat

sebukan infiltrat perivaskular yang superfisial dan dalam, yang terdiri atas limfosit,

histiosit dan eosinofil. 1,3

3

Page 5: RESPONSI Prurigo

Pengobatan mencakup pemberantasan serangga yang mungkin dapat mengenai

anak, terutama fleas (cat & dog fleas, dan kuman fleas), serta kutu busuk. Tempat-tempat

tidur binatang peliharaan harus disemprot dengan insektisida. Juga lemari-lemari, sela-

sela rumah, permadani dan perkakas rumah tangga disemprot dengan semprotan insek-

tisida dua kali seminggu. Secara topikal penderita diberikan losio antipruritus. Krim

kortikosteroid dapat dipakai. Antihistamin per oral dapat menghilangkan rasa gatal. 1,3,

b. Prurigo kronik multiformis Lutz

Kelainan kulitnya berupa papul prurigo, disertai likenifikasi dan eksematisasi. Di

samping itu penderita juga mengalami pembesaran kelenjar getah bening (limfadenitis

dermatopatik) dan eosinofilia. Pengobatan bersifat simtomatik. 1,3

3. PRURIGO HEBRA

Di antara berbagai bentuk, prurigo Hebra merupakan bentuk yang tersering terdapat. 1

DEFINISI

Prurigo Hebra ialah penyakit kulit kronik dimulai sejak bayi atau anak. Kelainan

kulit terdiri atas papul-papul miliar berbentuk kubah sangat gatal, lebih mudah diraba

daripada dilihat, terutama di daerah ekstremitas bagian ekstensor.1,3

EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini sering terdapat pada keadaan sosial-ekonomi dan higiene yang

rendah. Umumnya terdapat pada anak. Di Eropa dan Amerika Serikat penyakit ini jarang. 1,3

ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

Penyebabnya yang pasti belum diketahui. Umumnya ada saudara yang juga

menderita penyakit ini, karena itu ada yang menganggap penyakit ini herediter. Sebagian

para ahli berpendapat bahwa kulit penderita peka terhadap gigitan serangga, misalnya

nyamuk. Mungkin antigen atau toksin yang ada dalam ludah serangga menyebabkan

alergi. Di samping itu juga terdapat beberapa faktor yang berperan, antara lain : suhu,

investasi parasit (misalnya Ascaris atau Oxyruris). Juga infeksi fokal, misalnya tonsil

atau saiuran cerna, endokrin, alergi makanan. Pendapat lain mengatakan penyakit ini

didasari faktor atopi. 1

GEJALA KLINIS

4

Page 6: RESPONSI Prurigo

Sering dimulai pada anak berusia di atas satu tahun. Kelainan yang khas berupa

papul-papul miliar tidak berwarna, berbentuk kubah, lebih mudah diraba daripada dilihat.

Garukan yang terus menerus menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta, hiperpigmentasi dan

likenifikasi. Tak jarang terjadi infeksi sekunder. Jika telah kronik tampak kulit yang sakit

menjadi lebih gelap kecoklatan dan berlikenifikasi.1

Tempat predileksi pada ekstremitas bagian ekstensor dan simetris, dapat meluas

ke bokong dan perut, juga sampai ke wajah. Bagian distal biasanya lebih parah

dibandingkan bagian proksimal, dan tungkai biasanya lebih parah daripada lengan.1

Kelenjar getah bening regional biasanya tidak membesar meski disertai infeksi.

Tidak nyeri, tidak bersupurasi, dan pada perabaan teraba lebih lunak. Pembesaran ini

disebut bubo prurigo. Keadaan umum pasien biasanya pemurung atau pemarah akibat

kurang tidur, nafsu makan kadang turun sehingga timbul anemia dan malnutrisi.1

Berdasarkan berat ringannya, ada yang disebut prurigo mitis (ringan), biasanya

timbul pada anak-anak dan dewasa muda. Lokalisasi pada ekstensor ekstremitas, dahi dan

abdomen. Efloresensi berupa papul merah (urtikaria papular), selanjutnya papul menjadi

runcing dan timbul vesikel, ekskoriasi dan likenifikasi. Efloresensi bersifat multiformis

dan gatal, akibat garukan timbul jaringan parut dan penebalan kulit. Bentuk yang lain

adalah prurigo feroks (berat), efloresensi lebih banyak, papul lebih besar, keras menonjol

di atas kulit, hiperpigmentasi dan likenifikasi tampak lebih luas dan menonjol. Lokalisasi

lebih luas sampai belakang telinga dan sekitar pusar. Selalu disertai adenopatia (prurigo

bubo).3

5

Page 7: RESPONSI Prurigo

HISTOPATOLOGI

Gambaran histopatologik tidak khas, sering ditemukan akantosis, hiperkeratosis,

edema pada epidermis bagian bawah, dan dermis bagian atas. Pada papul yang masih

baru terdapat pelebaran pembuluh darah, infiltrasi ringan sel radang seki-tar papul dan

dermis bagian atas. Bila telah kronik infiltrat kronis ditemukan di sekitar pembuluh darah

serta deposit pigmen di bagian basal. Reaksi limfohistiositik perivaskular terjadi pada

papilla dermis, yang menebal oleh karena serabut kasar kolagen yang tersusun secara

vertical. 1

DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis prurigo Hebra terutama berdasarkan gambaran klinis ialah adanya

papul-papul miliar, berbentuk kubah terutama terdapat di ekstremitas bagian ekstensor.

Keluhannya ialah sangat gatai, biasanya pada anak. Sebagai diagnosis banding antara

lain:

1. Skabies : sering ditemukan lesi papulo-vesikel pada sela-sela jari, pergelangan

tangan disertai gatal pada malam hari.

2. Gigitan serangga : biasanya pada tengah lesi tampak ekskoriasi dikelilingi daerah

yang oedema dan eritem.

3. Dermatitis herpetiformis : selalu disertai gatal, efloresensi berupa papul atau

vesikel dan cenderung berkelompok.3

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan darah untuk mencari penyebab secara imunologik.

6

Prurigo Hebra

Page 8: RESPONSI Prurigo

2. Pemeriksaan tinja untuk mencari infeksi cacing/parasit.

3. Pemeriksaan radiografi untuk mencari infeksi tuberkulosis paru.

4. Imunofluoresen darah untuk mencari proses alergi.

5. Tes tusuk berbagai alergen, parasit usus dan serangga.3

PENGOBATAN

1. Umum : Mencari penyebab, menghindari hal-hal yang berkaitan seperti gigitan

serangga, mencari dan mengobati infeksi fokal, memperbaiki higiene.

2. Sistemik : Simptomatis untuk mengurangi gatal dan sedatif dengan antihistamin

klorfeniramin dan siproheptadin. Antibiotik diberikan jika ada infeksi sekunder.

3. Topikal : Antipruritus dalam bentuk salep atau bedak. Dapat diberikan sulfur 5-

10% dalam bentuk bedak kocok atau salep, mentol 0,25-1% atau kamper 2-3%.

Antibiotik topikal juga dapat diberikan bila ada infeksi sekunder. Kortikosteroid

krim atau salep dapat digunakan untuk menekan inflamasi bila kelainan tidak

luas, juga dapat membantu mengurangi atau mencegah cacat jaringan parut.1,3

PROGNOSIS

Sebagian besar akan sembuh spontan pada usia dewasa muda. 1

7

Page 9: RESPONSI Prurigo

4. PRURIGO NODULARIS

SINONIM

Hyde prurigo nodularis, Nodul Picker, Liken Simpleks Kronis, Neurodermatitis

Sirkumskripta Bentuk Nodular Atipik, Liken Corneus Obtusus.

DEFINISI

Prurigo nodularis merupakan penyakit kulit inflamasi kronik, pada orang dewasa,

ditandai oleh adanya nodus kutan yang sangat gatal, terutama terdapat di ekstermitas

bagian ekstensor (lengan atau tungkai).1,5,6

ETIOLOGI

Kausa penyakit ini belum diketahui, akan tetapi serangan-serangan gatal timbul

bila terdapat atau mengalami ketegangan emosional 1

EPIDEMIOLOGI

Kondisi ini muncul pada pasien yang memiliki kondisi-kondisi tertentu sebagai

pemicu. Dapat ditemukan pada semua ras. Prevalensi pria dan wanita sama. Terutama

pada usia pertengahan 20-60 tahun, walaupun dapat terjadi pada semua usia.5 Pasien

dengan riwayat dermatitis atopi ditemukan terkena dalam onset umur lebih muda

disbanding dengan grup non-atopi. 5

PATOFISIOLOGI

Trauma mekanis kronis terhadap kulit menyebabkan penebalan pada kulit.

Penggarukan, penggosokan, dan penyentuhan yang berulang menghasilkan plak atau

likenifikasi nodular dan hiperkeratosis hingga perubahan pigmen (hiperpigmentasi). Jika

tidak ditangani dengan baik, akan terjadi lesi ekskoriasi yang berskuama, krusta, atau

membentuk keropeng. Penjelasan dari rasa gatal masih belum diketahui.

8

Page 10: RESPONSI Prurigo

Sel mast dan netrofil ditemukan lebih banyak dibandingkan nilai normal, namun

produk degranulasi tidak meningkat. Eosinofil tidak meningkat, namun produk granula

protein (seperti protein dasar besar, protein kation eosinofilik, dan neurotoxin derivat

eosinofil) secara signifikan mengalami peningkatan jumlah. Nervus papilar dermal dan

sel Merkel merupakan nervus sensoris yang ditemukan pada dermis dan epidermis,

keduanya mengalami peningkatan jumlah pada Prurigo Nodularis. Ini merupakan

reseptor neural terhadap rangsang sentuhan, temperatur, nyeri, dan gatal. Gen kalsitonin

—berhubungan dengan peptida dan nervus imunoreaktif substansi P dinyatakan

meningkat pada kulit dengan prurigo nodularis dibandingkan dengan kulit normal.

Neuropeptida ini akan memediasi inflamasi meurogenik kutaneus dan pruritus.

Interleukin 31, a sel T-derivat sitokin yang menyebabkan pruritus berat dan dermatitis

juga mengalami peningkatan.5

PREDILEKSI

Dapat muncul di seluruh bagian tubuh, namun yang terbanyak muncul pada kulit

kepala,ekstermitas bagian ekstensor (lengan atau tungkai), pada permukaan anterior paha,

tungkai bawah, region anogenital. Disusul dengan daerah abdomen dan sacrum

setelahnya1, 5

GEJALA KLINIS 1,3, 5

Lesi berupa nodus atau papul berwarna merah atau kecoklatan

Biasanya simetris, bersisik, hiperpigmentasi, dan keras

Dapat tunggal atau multiple

9

Prurigo Nodularis

Page 11: RESPONSI Prurigo

Lesi berukuran sebesar kacang polong atau kurang lebih 0,5-3 cm, ukurannya menetap,

jarang membesar atau mengecil, dan tidak spontan berubah

Jumlahnya semakin bertambah, bisa mencapai >100

Lesi ekskoriasi biasanya datar, mencekung, atau terdapat krusta diatasnya

Bila perkembangannya sudah lengkap, maka lesi tersebut akan berubah menjadi verukosa

atau mengalami fisurasi.

Nodul dapat sembuh dengan hiperpigmentasi atau hipopigmentasi pasca inflamasi, baik

disertai skar ataupun tidak.

HISTOPATOLOGI 1

Gambaran histologik akan memperlihatkan:

1. Penebalan epidermis, sehingga

tampak hiperkeratosis, hipergranulosis,

akantosis yang tak teratur atau disebut juga

sebagai hiperplasi psoriasiformis yang tak

teratur.

2. Penebalan stratum papilaris dermis,

yang ter-diri atas kumpulan serat kolagen

kasar, yang arahnya tegak lurus terhadap

permukaan kulit (disebut sebagai collagen

in vertical streaks).

3. Sebukan sel-sel radang sekitar pembuluh darah yang melebar di dermis bagian

atas. Sel-sel tersebut terutama terdiri atas limfosit dan histiosit.

PEMERIKSAAN PENUNJANG 5,6,7

Pemeriksaan penyaring darah untuk membantu deteksi adanya penyakit penyerta pada

ginjal, hepar, atau penyakit metabolik dan infeksi yang berhubungan

Foto thorax mungkin dapat diusulkan, untuk menyingkirkan diagnosis banding

lymphoma

Biopsi lesi disarankan untuk eksklusi penyakit lain seperti, karsinoma sel skuamosa,

infeksi mikrobakterial, infeksi jamur, dan limfoma kutaneus. Biopsi juga akan

memperlihatkan peningkatan jumlah eosinofil untuk Prurigo Nodularis

Kultur pada lesi akan mengeksklusi infeksi staphylococcus

10

Page 12: RESPONSI Prurigo

Tes patch untuk tes sensitivitas

PENGOBATAN 1,5, 6

Sebagian besar pengobatan tunggal memiliki hasil mengecewakan, sehingga dibutuhkan

kombinasi terapi, diantaranya:

Emolien – penggunaan secara berkala untuk mendinginkan dan menyejukkan kulit yang

gatal; mentol dapat ditambahkan sebagai antipruritik nonsteroidal.

Steroid digunakan untuk meringankan inflamasi dan gatal, biasanya topikal, namun

dapat diberikan intralesi atau peroral.

Pemberian steroid intralesi seperti triamsinolon konsentrasinya tergantung dari ketebalan

nodul. Biasanya dipakai suspense triamsinolon asetonid 2,5-12,5 mg per ml. Dosisnya

0,5 sampai 1ml per cm2 dengan maksimum 5ml untuk sekali pengobatan.

Antihistamin untuk mengkontrol rasa gatal, mencegah garukan yang akan ditimbulkan

Terkadang pengobatan dengan antidepresan trisiklik seperti amitriptyline dapat

bermanfaat mengurangi gatal saat malam hari.

Thalidomide (dosis 2x100mg per hari) dan pengobatan dilanjutkan sampai 3 bulan

Capsaicin, calcipotriene, topical tacrolimus dan krioterapi dengan atau tanpa injeksi

steroid intralesi juga mempunyai respon yang baik

PROGNOSIS

Lesi tidak dapat membaik secara spontan. Keparahan mungkin dapat berkurang

dengan terapi namun cenderung menetap untuk beberapa waktu. Penyakit ini bersifat

kronis dan setelah sembuh dengan pengobatan biasanya residif.1

KOMPLIKASI

Prurigo Nodularis bersifat jinak. Namun, dalam beberapa kasus dapat

menyebabkan gangguan fungsional seperti gangguan siklus tidur pasien akibat gatal yang

mengganggu pada kasus yang tidak ditangani dengan baik.Beberapa lesi dapat menjadi

hiperpigmentasi yang permanen dan meninggalkan jaringan parut.5

DIFERENSIAL DIAGNOSIS 5

Prurigo aktinik

Liken Planus Hipertrofik

11

Page 13: RESPONSI Prurigo

Pemfigoid nodularis

Scabies

Dermatitis herpetiformik

5. PRURIGO PIGMENTOSA

DEFINISI

Prurigo pigmentosa adalah penyakit kulit inflamasi berulang yang langka dengan

penyebab yang belum diketahui.. Lesi terdistribusi simetris dan biasanya muncul di

punggung, dada, leher,dan regio lumbosacral., Prurigo pigmentosa adalah prurigo simpleks

atau prurigo mitis dengan warna yang lebih gelap.1 Prevalensi frekuensi pada wanita dua kali

lipat dibanding pria. 7,8

ETIOLOGI

Beberapa penulis menduga bahwa kontak beberapa alergen dapat menjadi patogen atau

faktor pemicu. Faktor lingkungan dan metabolic juga diduga sebagai agen kausatif. Akan

tetapi patogenesisnya masih belum diketahui

MANIFESTASI KLINIS

Wujudnya dapat berupa papul, vesikel, dan papulovesikel dengan pola retikuler berwarna

kemerahan yang sangat gatal, dan normalnya dalam beberapa hari akan berubah menjadi

hiperpigmentasi retikular dan akan sembuh sendiri. Dalam kasus yang berat dapat berbentuk

edema plak infiltrat, tanpa adanya vesikel atau bula. Dapat terjadi eksaserbasi dan rekurensi. 7,9,10

PENGOBATAN

12

Prurigo Pigmentosa

Page 14: RESPONSI Prurigo

Beberapa terapi medikamentosa terbukti efektif mengatasi keluhan, seperti Dapson,

Minosiklin dan Doksisiklin. Dapson dan Minosiklin dapat menghambat migrasi dan/atau

fungsi dari netrofil. Akan tetapi pigmentasi yang ditimbulkan tidak berespon terhadap terapi

diatas.

Pemberian sulfamethoxazole disebutkan juga memberikan respon baik. Efek dari

sulfamethoxazole pada produksi dari Oxygen Intermediates (Ois) dalam sistem mediasi sel

dan sistem oksidase xanthine-xanthine. Ditemukan bahwa dosis terapeutik secara signifikan

dapat menurunkan level hidroksil radikal, salah satu oksidan terkuat yang dapat

menyebabkan kerusakan jaringan. Penemuan ini memberikan kemungkinan bahwa produksi

OIs oleh sel-sel infiltrat terlibat dalam proses inflamasi dari prurigo pigmentosa dan

penggunaan sulfonamide sebagai anti-inflamasi berefek pada pembentukan Ois dimana

hasilnya berupa proteksi melawan reaksi jaringan seperti bentuk liken. 11

13

Page 15: RESPONSI Prurigo

DAFTAR PUSTAKA

1. Wiryadi BE. Prurigo. Dalam: Djuanda, A. Hamzah, M dan Aisah, S (eds). Ilmu Penyakit

Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia; 2007; Hal: 272-5.

2. Prurigo. Februari 14, 2011 (cited November 30, 2011) Available at

http://dermnetnz/Prurigo.html

3. Siregar RS. Prurigo Hebra dan Prurigo Nodularis. Dalam Harahap M, editor. Ilmu

Penyakit Kulit. Jakarta: Penerbit Hipokrates, 2000. Hal 133-137

4. American Journal of Dermatopathology. (cited November 30,2012) Available at

http://histopathology/Prurigo.htm

5. Burgin Susan. Lichen Simplex Chronicus and Prurigo Nodularis. Dalam Wolff K,

Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editor. Fitzpatrick’s

dermatology in general medicine. 7th ed. New York : The McGraw-Hill Companies,

2008. 18: 160-162

6. American Osteopathic College of Dermatology. Prurigo Nodularis. 2011 (cited

November 30, 2012) Available at http://AOCD/Prurigo Nodularis.html

7. Lapeere H, Boone B, Schepper SD, Verhaeghe E, Ongenae K, Geel NV, Lambert J,

Brochez L, Naeyert JM. Hypomelanoses and Hypermelanoses. Dalam Wolff K,

Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editor. Fitzpatrick’s

dermatology in general medicine. 7th ed. New York : The McGraw-Hill Companies,

2008. 18: 638

8. MH,Kim et al. Prurigo Pigmentosa from Contact Allergy to Chrome in Detergent.

Department of Dermatology, College of Medicine, Ewha Womans University. Korea.

Contact Dermatitis 2001 May;44(5):289-92 Abstract quote.

14

Page 16: RESPONSI Prurigo

9. G,Gur-Toy et al. Prurigo Pigmentosa. Department of Dermatology, Ankara Numune

Education and research Hospital, Turkey. Int J Dermatol 2002 May;41(5):288-91

Abstract quote.

10. A,Boer et al. Prurigo Pigmentosa: A Distinctive Inflammatory Disease of the Skin. Am J

Dermatopathol 2003 Apr;25(2):117-29 Abstract quote.

STATUS PENDERITA

I. IDENTITAS PENDERITA

Nama : Nn. NR

Umur : 12 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Karanganyar

Tanggal Pemeriksaan : 24 November 2012

No. RM : 01163194

II. ANAMNESIS

A. Keluhan utama :

Gatal di lengan dan tungkai

B. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien mengeluh gatal di lengan kanan dan kiri, tungkai kanan dan kiri gatal yang

membawa untuk berobat saat ini sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan sudah dirasakan sejak

lama, kurang lebih 6 tahun yang lalu, akan tetapi gatal dirasakan sering kumat-kumatan

dan hilang timbul, setelah sembuh kemudian kambuh lagi . Awalnya gatal dirasakan di

tungkai kanan dan kiri, kemudian di lengan.

Awalnya daerah yang gatal terdapat bintil-bintil merah terkadang muncul nanah

di bintil merah tersebut, pasien sering menggaruknya jika merasa gatal, kalau sembuh

bekasnya menjadi menghitam. Gatal dirasa tidak makin bertambah saat berkeringat

maupun saat malam hari. Pasien tidak merasakan demam

15

Page 17: RESPONSI Prurigo

Pasien pernah periksa ke dokter dua minggu yang lalu, diberi obat minum dan

salep, pasien lupa nama obat yang diberikan. Keluhan dirasakan sempat berkurang,

setelah obat habis. Pasien mengeluh gatal kembali dan makin bertambah banyak. Karena

hal ini pasien lalu memeriksakan diri ke klinik penyakit kulit dan kelamin RSUD Dr.

Moewardi Surakarta.

C. Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat Penyakit serupa : (+) kambuh-kambuhan sejak 6 tahun yang lalu

Riwayat Alergi obat : disangkal

Riwayat Alergi makanan : disangkal

Riwayat Asma : disangkal

Riwayat Rhinitis alergika : disangkal

Riwayat DM : disangkal

Riwayat Hipertensi : disangkal

D. Riwayat Keluarga :

Riwayat Penyakit serupa : disangkal

Riwayat Alergi obat : disangkal

Riwayat Alergi makanan : disangkal

Riwayat Atopi (misal Asma) : disangkal

E. Riwayat Kebiasaan :

Penderita biasa mandi 2x sehari dengan sabun dan memakai handuk yang terpisah dengan

anggota keluarga yang lain dengan sumber air dari sumur. Ganti pakaian 2x sehari.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

1. Keadaan umum : Baik, compos mentis, gizi kesan cukup

2. Vital sign : Tensi : 120/80 mmHg

Nadi : 88 x/menit

16

Page 18: RESPONSI Prurigo

RR : 20 x/menit

Suhu : 36,6 oC

3. Kepala : dalam batas normal

4. Wajah : dalam batas normal

5. Leher : dalam batas normal

6. Thorax anterior : dalam batas normal

7. Thorax posterior : dalam batas normal

8. Abdomen anterior : dalam batas normal

9. Abdomen posterior : dalam batas normal

10. Gluteus, inguinal dan anogenital : dalam batas normal

11. Ekstremitas atas : lihat status dermatologis

12. Ekstremitas bawah : lihat status dermatologis

Status Lokalis Dermatologis

Regio Ekstremitas Superior dan Inferior:

Tampak papul eritem dan makula hiperpigmentasi multiple diskret dengan erosi dan

ekskoriasi. Terutama pada daerah antebrachii dan cruris. Lebih sedikit pada daerah

antebrachii dan manus.

17

Page 19: RESPONSI Prurigo

IV. DIAGNOSA BANDING

- Skabies

- Gigitan Serangga

- Dermatitis Herpetiformis

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan kerokan kulit (R. Ekstremitas) dengan NaCl : tak tampak parasit

VI. USULAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan tes tusuk (prick test) atau patch test berbagai allergen, parasit dan serangga

18

Page 20: RESPONSI Prurigo

VII. DIAGNOSIS KERJA

R. Ekstremitas : Prurigo hebra

VIII. TERAPI

A. Non Medikamentosa

1. Menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan

2. Meminum dan menggunakan obat dengan teratur dan sesuai petunjuk, jika

keluhan hilang tetap kontrol ke dokter hingga dinyatakan sembuh. Kontrol

pertama setelah 7 hari atau jika salah satu obat habis.

3. Hindari faktor pencetus seperti stress, kulit kering, trauma mekanis

(menggaruk), gigitan serangga. Menjaga agar kuku tetap pendek, jangan

digaruk bila gatal.

B. Medikamentosa :

1. Sulfur presipitatum 5% salep 2 dd ue

2. Cetirizine tab 1 x 10 mg

VIII. PROGNOSIS

Ad vitam : dubia ad bonam

Ad sanam : dubia ad malam

Ad fungsionam : dubia ad bonam

Ad kosmetikum : dubia ad malam

19


Top Related