Download - Reproduksi Sel Mitosis
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA 6
REPRODUKSI SEL MITOSIS
NAMA : Hendra Pangaribuan
NPM : E1J012075
Shift 2 : Senin (12.00-14.00)
Kelompok : B2
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Reproduksi merupakan salah satu dari esensi kehidupan yang mendasar. Pada acara ini
Anda akan mempelajari salah satu system reproduksi yang ada di tingkat sel. Proses
reproduksi seluler meliputi proses pembelahan inti untuk membentuk inti baru (mitosis),
diikuti dengan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Proses ini menghasilkan dua buah inti
yang terpisah dalam sel yang berbeda. Mitosis dan sitokinesis adalah komponen pembelahan
sel yang secara keseluruhan disebut reproduksi sel. Proses mitosis di seluruh organism pada
dasarnya sama, baik di hewan maupun tanaman. Walaupun pengamatan umumnya dilakukan
pada sel tanaman, prinsip yang didapat berlaku jua untuk hewan. Memang ada perbedaan
mengenai proses pembelahan sel yang ada pada tanaman dan hewan. Perbedaan itu tidak
mengenai pembentukan spindle dan perilaku sitokinesis. Pembentukan spindle melibatkan
sentriol pada hewan dan tanpa sentriol pada tanaman tinggi. Sitokinesis pada hewan terjadi
dengan cara furrowing, sedangkan pada tanaman dengan pembentukan pemisah sel.
Dalam mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel terekam secara lengkap
pada sel yang baru. Mitosis terjadi secara aktif pada jaringan meristem yang sedang tumbuh
dengan pesat seperti ujung akar, pucuk, dan tunas. Kecepatan pembelahan sel pada setiap
organ-organ berbeda. Sel-sel epitelnya misalnya, memiliki masa hidup relative pendek.
Karenanya pengantian dan pembuatan sel-sel baru terjadi secara terus-menerus dan cepat.
Fase-fase mitosis terdiri dari profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Masing-masing fase
dan pembagian selanjutnya dapat dilihat pada bagan fase mitosis.
Reproduksi Sel113
Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan
reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa
melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang
bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur,
yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya
terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap
pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:
1. Profase :
pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin
menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi
kromatid.
2. Metafase:
pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang
pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom
/kromatid mudah diamati dan dipelajari.
3. Anafase:
pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju
ke kutub-kutub pembelahan sel.
4. Telofase:
pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti
menjadi dua bagian) dan SITOKINESIS (pembagian sitoplasma
menjadi dua bagian).
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mengamati tahapan yang ada dalam proses mitosis.
2. Memahami fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis.
3. Membandingkan dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses
mitosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Reproduksi sel dapat terjadi karena peristiwapembelahan sel. Pembelahan sel diawali
dengan adanya pembelahankromosom dalam beberapa tahap pembelahan. Pada setiap
tahappembelahan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat diamati proses-prosesnya melalui
teknik atau perlakuan tertentu yang diberikan padakromosom dalam sel tersebut. Adapun
pembelahan sel dibedakan menjadidua macam , yaitu mitosis dan meiosis (Juwono,
2000)Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga darisatu sel dihasilkan
dua buah sel anakan yang masing-masing memiliki sifat-sifat genetik yang sama. Mitosis
berlangsung pada semua sel, kecuali padasel-sel yang akan menjadi sel kelamin. Mitosis
adalah peristiwa pembelahansel yang terjadi pada sel-sel somatik, sangat aktif pada jaringan
meristemyang menghasilkan dua sel anak yang memiliki genotif sama dan identik dengan sel
induknya sedangkan pembelahan meiosis terjadi pada sel-selgamet dengan hasil akhir empat
buah sel anak yang haploid dengankomposisi genotip yang mungkin berbeda dengan sel
induknya. Sebelumterjadi peristiwa pembelahan sel, terdapat beberapa peristiwa penting
sepertipembelahan kromosom. Kromosom merupakan pembawa keturunan.Biasanya
kromosom digambarkan pada tahap metaphase. Pada saatsel aktif membelah, kromosom
relatif mudah diamati dengan memperlakukansel-sel tersebut dengan metode fikrasi dan
pewarnaan sederhana (metodesquash) (Suryo, 1997). Ketika organisme bersel tunggal
(uniseluler) melakukanpembelahan untuk membentuk keturunan duplikatnya, pembelahan
suatu selmemproduksi seluruh organisme. Pembelahan sel juga memungkinkansesuatu
organism multiseluler, termasuk manusia dapat tumbuh danberkembang dari satu sel tunggal,
yaitu telur yang dibuahi. Bahkan setelahorganisme itu tumbuh dewasa, pembelahan sel terus
berlangsung danberfungsi dalam pembuahan dan perbaikanpergantian sel yang mati
akibatpemakaian normal dan sel yang robek atau mengalami kecelakaan.Reproduksi dari suatu benda
retumit sel tidak dapat terjadi dengan hanyamenjepitnya menjadi dua sel bukan seperti
gelembung sabun yang begitusaja membesar dan terpisah menjadi dua. Pembelahan sel
melibatkandistribusi materi genetik yang indentik DNA, kepada kedua sel anak. Suatuhal
yang paling luar biasa tentang pembelahan sel ialah ketetapan dalampenyampaian DNA, tanpa
pengurangan dari satu generasi ke generasiberikutnya. Sel yang membelah menduplikasi DNAnya,
mengelolakan keduakelainnan itu ke ujung yang berlawanan dalam sel dan kemudian sel
tesebutterpisah menjadi dua sel anak (Campbell, 2002).Pembelahan adalah cara sel untuk
memperbanyak ciri, satu selinduk membelah menjadi dua, masing-masing membelah lagi
menjadi duadan seterusnya. Sehingga dari satu sel induk terbentuk sel anak yang terdiridari
ribuan, bahkan milyaran sel. Pembelahan sel bertujuan untuk pembiakandan tumbuh. Gamet
terbentuk melewati proses pembelahan pada sel induk gamet yang direbut gametogonium.
Gometogonium jantan(spermatogonium), dan gometogonium betina (gogonium).
Gametogoniumakan terbelah berualang-ulang untuk terciptanya gamet, karena gamet
yangdihasilkan umumnya berlangsung terus-menerus selama usia subur
makhluk bersangkutan. Agar tetap ada persediaan gametogonia dalam gonad perludilakukan
pembelahan terlebih dahulu (Kimball, 1983).
Sebagian besar sel bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpaterjadinya pertukaran atau
perolehan informasi bereditor baru. Bakteribereproduksi hampir selalu secara aseksual saja.
Melalui proses yang disebutpembelahan biner. Selama berlangsungnya pembelahan tersebut,
bakteritumbuh menduplikasi (menggandakan) informasi kereditas,
mengkategorikankromosom-kromosom yang telah di duplikasi, dan membelah
sitoplasmanya.Sebagian besar sel yang membentuk tumbuh organisme eukariotik multiseluler
yang bereproduksi secara aseksual dalam suatu proses yangdikenal sebagai mitosis
(Stansfield, 2007).Dalam proses pembelahan sel, bahan sintesis berupa kromosomselalu
diwariskan kepada sel anak. Kromosom itu lah yang menjadi bahanpokok agar sel bisa hidup.
Karena itu dalam proses pembelahan suatu selinduk, kromosomlah terlebih dahulu
mengalami pembelahan, baru disusuloleh sel secara keseluruhan. Ada dua macam
pembelahan sel jika dilihat daricara pembelahan kromosomnya, yaitu mitosis dan meiosis.
Mitosis yaitupembelahan sel dimana kromosom sel anak tetap sama dengan susunankromosom sel
induk. Baik jumlah maupun macam kromosomnya. Olehmitosis, sel induk yang diploid akan
menghasilkan sel anak yang tetapdiploid. Meiosis perlu untuk meredaksi jumlah macam-
macam kromosommenjadi setengah kromosom asal, dan hanya terjadi pada
prosespembentukan gamet. Dengan demikian meiosis disebut juga pembelahanreduksi, oleh
meiosis gametogonia yang diploid akan menghasilkan gametyang ploid (Juwono,
2000).Mitosis hanya merupakan satu bagian dari siklus. Sebenarnya fasemitosis mencakup
mitosis dan sitokinesis, biasanya merupakan bagianteringkat dari siklus tersebut.Pembelahan
sel mitosis yang berurutan bergantian dengan interfaseyang jauh lebih lama. Selama interfase
inilah sel tumbuh dan menyalinkromosom dalam pernapasan untuk pembelahan sel. Interfase
dibagimenjadi fase G1, fase S, dan fase G2. Selama ketiga subtase ini sel tumbuh dengan
menghasilkan protein dan organel dalam sitoplasma sampai seltersebut menyelesaikan
pernapasannya untuk pembelahan sel (Surya, 1997).Fungsi mitosis yang pertama adalah
membuat salinan yang persissama dari setiap kromosom, lalu membagikan sel identik
kromosom kepadamasing-masing dari kedua sel keturunan atau sel anakan,
melaluipembelahan sel awal (sel induk). Mitosis berlangsung pada semua sel,kecuali pada
sel-sel yang akan menjadi sel kelamin. Mitosis dibedakan atas5 fase , yaitu sebagai berikut :
1.Interfase.Interfase adalah periode di antara dua mitosis yang berurutan,dan terdiri atas tiga
fase: G1, S, G2. Selama fase S (sintesis), molekul-molekul DNA dari masing-masing
kromosom mengalami replikasihingga menghasilkan sepotong molekul DNA identik yang
disebutkromatid. Untai-untai tipis kromatin umumnya tampak sebagai materiamorplus (tidak
berbentuk jelas) dan bergranula dalam nucleus sel-selyang diwarnai saat interfase. Sebelum dan
sesudah fase S, ada duaperiode saat berlangsung aktivitas metabolitik, pertumbuhan,
dandiferensasi secara giat, yaitu fase G1 (gap 1) dan G2 (gap 2). Selama G1,sel-sel
mempersiapkan sintesis DNA (fase S), sedangkan selama G2,terjadi pertumbuhan dan
pembesaran sel (Stansfield, 2007).Fase M atau mitosis terdiri atas 4 fase yang utama
yaituprofase, metaphase, anaphase, dan telofase. Mitosis biasanya adalah faseterpendek
dalam siklus sel , hanya berlangsung selama 1 jam dari waktutotal siklus sel sepanjang 18-24
jam dalam sebuah sel hewan ideal. Lamawaktu yang dihabiskan dalam fase-fase lainnya yaitu
pada fase G1berlangsung selama 6-12 jam, fase S 6-8 jam, dan fase G2 3-4 jam.Waktu yang
dihabiskan pada masing-masing fase mitosis cukupberbeda-beda. Profase biasanya
memerlukan waktu yang jauh lebih lamadaripada fase-fase lainnya (Stansfield, 2007).
2.ProfasePada profase, kromosom-kromosom menebal atauberkondensasi, sehingga menjadi
bias terikat dibawah mikroskopcahaya, mula-mula sebagai benang-benang tipis, lalu secara
prognentmenjadi semakin pendek dan tebal karena mengumpar di sekelilingprotein-protein
histon, kemudian mengumpar terpielin (supercore) padadirinya sendiri (Juwono,2000).
3.MetafaseSaat metaphase, serabut-serabut kinetokor dari MTOC yangbersebrangan akan
mendorong dan menarik sentromer-sentromer yangmenjadi satu pada kromatid-kromatid
saudari. Masing-masingkromosom berserak ke bidangnya yang biasa dekat dengan
bagiantengah sel. Kromosom-kromosom dijaga pada panni itu oleh tekanandari serabut-
serabut MTOC yang bersebrangan (Juwono,2000).
4.AnafaseSelama anaphase, kromatid-kromatid saudari memirah dibagian sentromer dan
tertarik ke kutub-kutub yang bersebrangan. Seiringbergeraknya masing-masing kromatid
melalui sitosol yang kental,lengannya bergerak lambat dibelakang sentromer (yang melekat
keserabut selendang melalui kinekotor), sehingga member bentuk khaspada kromatid tersebut
, tergantung pada letak sentromernya kromosom-kromosom metasentrik tampak berbentuk V,
kromosom-kromosomsubmetasentrik berbentuk J, sedangkan kromosom-kromosom
telosentrik tampak seperti batang.
5.TelofasePada telofase, masing-masing sel dari kromatid-kromatid yangmemisah, berkumpul
pada kedua kutub sel. Kromosom mulai membukakumparannya dan kembali ke keadaan
interfase. Gelendong bergenerasimembrane nucleus terbentuk kembali, dan sitoplasma
membelah dalamproses yang disebut sitokinens. Sitokinesis pada sebagian besartumbuhan
melibatkan pembentukan lempengan sel dari pectin yang
berawal dari tengah sel dan menyebar secara lateral ke dinding sel.Nantinya, selulora dan
materi – materi penguat lainnya ditambahkan kelempengan sel (jika selnya adalah sel
tumbuhan), sehingga mengubahlempengan itu menjadi dinding sel yang baru (Stansfield,
2007).Jaringan yang mudah untuk ditelaah mitosis ialah meristem padatitik tumbuh akan
bawang mewarnainya dengan zat pewarna yang meruaiakan tampak kromosom-kromosom
dalam sel-sel yang membelah diri. Selakar bawang yang baru terbentuk berisi 16 kromosom 8
diantaranya padamulanya disumbangkan oleh“bapak” tumbuhan bawang, yaitu tumbuhanyang
menyediakan gamet jantan kromosom ini sering dinamai kromosompaternal. Pada banyak
sel, termasuk bawang. Satu atau lebih kromosom itumempunyai nukleous. Ini dapat diamati
dengan kromosom mikroskopbiologi. Keadaan yang amat lembut ini pada kromosom selama
mera antarapembelahan sel tidak seharusnya menggambarkan mereka itu lembab padasaat
itu. Malah sebaliknya, mereka itu aktif benar dalam sintesis RNA dansejenak sebelum
pembelahan sel berikutnya. Juga dalam sintesis DNA,sebenarnya kandungan DNA menjadi
dua kali diantara pembelahan-pembelahan sel (Kimball,1983).
BAB III
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
2.1 Bahan dan Alat
Mikroskop
Ujung akar bawang merah
Gelas pengamat
Gelas objek
Gelas penutup
Jarum pengiris
Skalpel
Forset
Pewarna asetokarmin
Larutan 1 M HCl
Larutan 70% dan 96% alcohol
2.2 Prosedur Kerja
Teteskan larutan 1 M HCl di atas gelas pengamat secukupnya.
Letakkan potongan ujung akar sepanjang 1 cm di atas HCl tersebut, lebih kurang 5 menit.
Lebih lama lebih baik.
Ambil ujung akar yang sudah lunak tersebut dan pindahkan ke gelas objek yang
sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin.
Cacah potongan akar yang ada dalam asetokarmin tersebut dengan scalpel sampai halus.
Ingat! Waktu mencacah jangan terputus akarnya, tapi dipipihkan dengan pangkal scalpel.
Catat : besi yang ada pada scalpel atau jarum pengiris akan bereaksi ddengan asetokarmin
untuk menghasilkan pewarna yang lebih baik.
Tutp gelas objek dengan gelas penutup.
Lewatkan gelas objek tersebut di atas api alcohol, jangan sampai mendidih. Kemudian
balik slide tersebut, letakkan di atas tissue dan tekan agak keras dengan menggunakan ibu
jari. Halini akan meratakan sel-sl dan memencarkan jaringan sehingga memungkinkan untuk
di amati di bawah mikroskop.
Diatas gelas penutup diteteskan minyak emerson untuk memperjelas pengamatan.
Amati objek tersebut di bawah mikroskop. Gunakan pembesaran rendah (10x) dahulu,
Kemudian pembesaran lebih tinggi (40x), dan pembesaran paling tinggi (100x).
Gambar fase-fase mitosis yang dapat ditemukan,cocokkan pada fase-fase mitosis yang ada
pada preparat yang telah disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1,HASIL PENGAMATAN
Interfase
Profase akir
Telofase akhir
4.2PEMBAHASAN
Pengertian mitosis serta tahap-tahap pembelahannyaMitosis adalah proses
pembelahan sel yang menghasilkan dua selanak yang masing-masing memiliki sifat dan
jumlah kromosom yang samadengan jumlah sel induknya. Mitosis berlangsung pada semua
sel, kecualipada sel-sel yang akan menjadi kelamin. Kromosomnya berpasangansehingga
disebut (2n) diploid (Juwono, 2000).Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui
beberapafase, yaitu profase, metaphase, anafashe, dan telofashe. Selain itu ada pulainterfase
yang merupakan fase antara metosis satu dan metosis berikutnya(Stanfield,2007).ProfasePada
tahap profase, sel induk yang akan membelah memperlihatkangejala terbentuknya dua
sentriol dari sentrosom, yang satu tetap di tempat,yang satu bergerak ke arah kutub yang
berlawanan. Pada permulaan profasekromosom-kromosom menjadi lebih pendek dan tebal.
Pada akhir profasemulai terbentuklah benang-benang gelendong inti pada masing-
masingkutub sel yang letaknya berlawanan (Kimball,1983).MetafaseMetafase ditandai
dengan munculnya gelendong. Struktur ini terjadidari sebaris mikrotobula yang meluas di
antara ujung-ujung atau kutub seltersebut. Sentromer setiap duplet mulai lengket pada
sekumpulanmikrotobula dan berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub.
Ujung lepas kromosom dapat secara acak arahnya, tetapi semuasentromer terletak persis
dalam satu bidang di ekuator (Kimball,1983).AnaphaseAnaphase mulai ketika kromosom yang
terduplikat dari setiapduplet saling berpisah. Kini bergerak memisah, masih pada gelembung
danbergerak ke kutub berlawanan, sambil melepas ujung-ujungnya yang lepasdi
belakangnya. Matafor tampaknya jatuh karena ujung-ujung yang bebaskromosom tersebut
kini membalik kearah ekuator seolah-olah adanya geseran denagn sitoplasma di sekitarnya
menghalangi geraknya menujukutub (Kimball,1983).TelofaseTelofase kira-kira merupakan
kebalikan dari profase. Begitu sampaike kutub maka kromosom mulai membuka
gulungannya. Nukleus timbulkembali, membran nuklir mulai membentuk sekitar kromosom.
Akhirnyastruktur yang disebut lempengan sel muncul di ekuator
(Kimball,1983).InterfasePada fase interfase ADN telah berlipat dua dan tiap
kromosommembelah memanjang menjadi dua bagian yang masing-masing masihterikat oleh
sebuah sentromer bersamaaan. Belahan kromosom ini disebutkromatid (Suryo, 1997).4.2.2
Pada pengamatan pertama, didapatkan sel yang memiliki kromosom yang belum membelah,
dan letaknya bergerombol di tengah dengan warna yang jelas dan susunannya agak
merenggang. Sehingga pada sel ini dapat disimpulkan mengalami pembelahan mitosis pada
tahap awal yaitu profase. Pada pengamatan kedua tampak sebuah sel yang kromosomnya
sudah memisah dan menuju ke kedua kutub yang berlawanan. Sehingga fase ini kami
simpulkan bahwa terjadi pembelahan sel yaitu pembelahan pada fase anafase. Pada
pengamatan ketiga, didapatkan sel yang intinya (kromosom) sudah terpisah sempurna namun
dinding selnya belum terpisah secara sempurna. Sehingga dengan demikian kami
menyimpulkan bahwa pada saat ini sel mengalami pembelahan mitosis tahap telofase.
Pengamatan yang tidak teramati adalah fase metafase, pada fase ini kromosom menyusun diri
secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel.
Pemotongan bagian ujung akar yang kemudian dilanjutkan dengan perendaman
potongan ke dalam larutan FAA. Perendaman dilakukan agar sel tidak mengalami
pembelahan lagi, karena tidak memungkinkan bagi kami untuk langsung mengamati tahap-
tahap mitosis pada tudung akar bawang merah pada saat itu juga. Larutan FAA merupakan
larutan fiksatif yang dapat menahan sel untuk tidak membelah lagi sehingga tahap-tahap
pembelahan mitosis dapat teramati. Sebelum pengamatan atau pembuatan preparat, dilakukan
dua kali perendaman dengan perendaman pertama pada alkohol 70% selama dua menit dan
rendaman selanjutnya pada larutan HCL 1M selama lima menit. Perendaman pada alkohol
bertujuan untuk mensterilkan dan membersihkan sisa larutan FAA yang kemungkinan masih
menempel pada potongan akar. Sementara itu, larutan HCL 1M berfungsi memperjelas batas
antara daerah tudung akar dengan bagian yang lain karena dengan pemberian larutan ini
daerah tudung akar akan terlihat lebih putih daripada bagian lainnya.
Setelah terlihat jelas perbedaan antara tudung akar dengan bagian akar yang bukan
tudung akar, maka dilanjutkan dengan pemotongan bagian tudung dan peletakan potongan
pada kaca benda yang diikuti dengan pemberian acetocarmin dan pencacahan tudung akar
menggunakan silet berkarat. Pemberian acetocarmin akan memberikan pewarnaan dan akan
mempermudah pengamatan, sementara pencacahan dengan silet berkarat dapat membantu
pengikatan warna yang dilakukan oleh kromosom karena silet yang berkarat terdapat Fe yang
teroksidasi. Tahap terakhir adalah pemanasan, pemanasan dilakukan bertujuan untuk
mempercepat proses penyerapan warna dari asetocarmin.
Dari hasil pengamatan pada pembelahan mitosis di dapatkan tiga fase, fase pertama
yang ditemukan yaitu profase. Pada fase ini terlihat sel dengan bagian inti yang sudah mulai
terakhir seperti benang-benang yang tidak teratur. Pada fase ini sel sudah mempersiapkan diri
untuk membelah yang ditandai dengan berubahnya memadatnya kromosom, membran inti
tidak terlihat dan nukleolus menghilang. Selanjutnya ditemukan fase anafase. Berdasarkan
pengamatan, fase ini memperlihatkan kromosom yang sudah mulai memisah dan menuju ke
arah dua kutub yang berlawanan. Fase selanjutnya yang ditemukan adalah telofase. Pada fase
ini kromosom telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di
dalam membran nukleus. Selama tahap ini berlangsung suatu dinding sel baru mulai
terbentuk diantara dua nukleus baru. Dalam pengamatan, fase ini terlihat sel yang memiliki
dua inti dengan dinding sel bagian tengah yang sudah mengalami sitokinesis. Fase yang tidak
ditemukan pada pengamatan kali ini adalah metafase. Pada fase ini kromosom menyusun diri
secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran
nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom,
melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan
kromosom selama pembelahan.
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum reproduksi sel mitosis, dapat
disimpulkan bahwa :
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur,
yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase.
Profase : pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi
kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.
Metafase: pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang
equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati.
Anafase: pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-
kutub pembelahan sel.
Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian)
dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Yasmin. 1996. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem Reproduksi Manusia.
Elrot, Susan, Stansfield William. 2007.Genetika Edisi keempat . Erlangga: Jakarta
Juwono, Achmad, Zulfa Juniarto. 2000. Biologi Sel: EGC: Jakarta
Kimball, J W. 1983. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta
Suryo. 1987.Genetika Manusia. Gajah Mada University Press: Jogjakarta
Suryati, Dotti. 2012. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi
Universitas Bengkulu.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R.. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga