a :-a J='--:.- i'r i i': '€ *%_::_.:.:: .:,li : gg E
Tahun lll SEPTEMBER 2015Dn lf\ Aftf\r rP av,v\Ju
w,
ni
zrJlUFu
u
rcO,On-r
REPOSISI ATAU D EREG U LASIPITBL tsUMN, PERLUI(AH ?
OLeh:
ANAS FIRDIANCorporate LegaI
PT. lal<arta I ndustrialEstate Pu logad u ng
ecara sederhana, penu[is memal<nai
l<ata Deregulasi sebagai l<egiatan
metahirl<an regutasi baru Yang
memiLil<i tujuan untul< menghi[angl<an
batasan-batasan, hambata n-hambatan,
maupun l<endata tel<nis yang ditimbuLl<an
sebagai dampal< tahirnya suatu regulasi
(peraturan perundang-undangan). Sedangl<an
l<ata Reposisi dimal<nai sebagai l<egiatan
penataan utang dan/atau penyetarasan
yang memil,il<i tujuan untul< tercapainya
sesuatu yang tebih bail< dari sebelumnya.
l(erangl<a penu[is berpil<i r juga menggunal<an
UU Pembentul<an Peraturan Perundang-
undangan No. 12 Tahun 2}tt (UU !2/2}tt)yang merupal<an peraturan perundang-
undangan yang dibuat oleh Pemerintah agar
pembentul<an peratu ran perundang-undangan
dital<sanal<an dengan cara dan metode yang
pasti, bal<u, dan standar yang mengil<at
semua tembaga yang berwenang membentul<
peraturan perundang-undangan.
Di datam Pasal 1O0 UU !2lzjttdisebutl<an bahwa semua l(eputusan
Presiden, l(eputusan Menteri, l(eputusan
G ubernu r, l(eputusa n Bu pati/Wa[il<ota, atau
l<eputusan pejabat lainnya sebagaimana
dimal<sud dalam Pasal 97 UU lzlzoTtyang sifatnya mengatul yang sudah ada
sebelum undang-undang ini bertal<u, harus
dimal<nai sebagai peraturan, sepanjang
tidal< bertentangan dengan undang-undang.
Sedangl<an Pasa[ 97 UU tzl2ott tersebut
menyebutl<an bahwa tel<nil< penyusunan
dan/atau bentul< yang diatur datam undang-
undang ini bertal<u secara mutatis mutandis
bagi tel<nil< penyusunan dan/atau bentul<
l(eputusan Presiden, l(eputusan Pimpinan
MPR, l(eputusan Pimpinan DPR, l(eputusan
Pimpinan DPD, l(eputusan l(etua Mahl<amah
Agung, l(eputusan l(etua Mahl<amah
l(onstitusi, l(eputusan l(etua l(omisi Yudisia[,
l(eputusan l(epata Badan Pemeril<sa l(euangan,
l(eputusan Gubernur Banl< I ndonesia,
l(eputusan Menteri, l(eputusan l(epa[a
Badan, l(eputusan l(epata Lembaga, atau
l(eputusan l(etua l(omisi yang setingl<at,
l(eputusan Pimpinan DPRD Provinsi,
l(eputusan Gubernur, l(eputusan Pimpinan
DPRD l(abu paten/l(ota, l(eputusan Bu pati/
Wa[il<ota, l(eputusan l(epal.a Desa atau
yang setingl<at.
Mesl<i UU tersebut tidal< secara jelas
menundul<l<an peraturan yang dil<etuarl<an
oteh seorang menteri selain berbentul<
l(eputusan Menteri juga tundul< mengil<uti
l<etentuan UU tersebut, namun penutis
berpendapat bahwa seyogyanya Permen
BUMN pun mengacu pada l<etentuan UU
tersebut saat perencanaan, penyusunan,
hingga pengesahan atau penetapannya.
Bercerita mengenai perusahaan
BUMN sejatinya tidal< bisa ditepasl<an
dari timbulnya harapan yang tal< pernah
lel<ang oleh wal<tu. Mutai dari harapan
bahwa l<ehadiran perusahaan BUMN al<an
memajul<an l<esejahteraa n selu ruh ral<yat
hingga perannya datam menghasi[l<an
barang dan/atau jasa yang dipertul<an
datam rangl<a mewujudl<an sebesar-
besarnya l<emakmu ran masyaral<at.
Di datam Penjelasan Umum UU BUMN
(tO t zooZ\ ditegasl<an bahwa perusahaan
BUMN memi[il<i peran yang strategis
sebagai petal<sana petayanan publil<,
penyei m ba n g l<el<u ata n-l<e l<uata n
swasta besar, dan turut membantupengembanga n usaha l<eci [/l<operasi.
Perusahaan BUMN juga merupal<an
sa[ah satu sumber penerimaan negara
yang signifil<an da[am bentul< berbagaijenis pajal<, dividen dan hasiI privatisasi.
l(emudian Pasal 2 ayat (r) huruf d UU
BUMN menyinggung adanya Programl<emitraan perusahaan BUMN dengan
pengusaha gotongan el<onomi [emah
dan penjetasan pasatnya mengl<aitl<an
haI tersebut dengan penugasan l<epada
perusahaan BUMN, sehubungan adanya l<ebutuhan
masyaral<at [uas yang bersifat mendesal<.
PI(BL BUMN, sebagai salah satu imptementasi dariperan strategis perusahaan BUMN sesuai amanat UU BUMN,
ideatnya bisa membantu memperbesa r l<ema nfaatanhadirnya perusahaan BUMN bagi l<esejahteraan danl<emakmuran ral<yat. Pemberlal<uan PI(BL bagi Perusahaan
BUMN yang " honyo" di tingl<at peraturan menteri,menurut pandangan penu[is, l<urang memberil<an gregetmesl<i tatanan pondasi sistem, operasionat, maupun jamterbangnya dapat dikatal<an l"ebih dari cul<up.
Coba l<aji saja Peraturan Menteri BUMN mengenai PI(BL
BUMN, mutaidari Permen BUMN No.Per-OS/MBU/2007 besertaperu bahan-peru bahannya hi ngga yang teral<hi r Permen BU M N
No.Per-Og {MBU/0712075 yang hanya berselang dua butandalam tahun yang sama yang mematil<an atau mencabutPermen BUMN No.Per-07 /MBUl05/2OI5 dil<aitl<an denganl<etentuan Pasal 11 UU BUMN. UU itu menegasl<an bahwaPerusahaan BUMN (Persero)bertal<u segata l<etentuan danpri nsi p-pri nsi p perseroa n terbatas sebagai ma na diatu r da[amUndang-Undang Perseroan Terbatas. Dan dal'am penjelasanpasalnya disebutl<an, mengingat perseroan terbatas mal<a
semua l<etentuan U nda ng-u nda ng Perseroan Terbatas(termasul< puta sega[a peraturan petal<sanaannya) bertal<u juga
bagi Persero.
Kemudian dil<aitl<an dengan l<etentuan Pasa[ 88 ayat(1) UU BUMN yang menyinggung pembinaan terhadapusa ha l<eci l/kope rasi da n pem bi naa n masya ra l<at sel<ita r
perusahaan BUMN mesl<i redal<sionat pasaI ini menyebutl<anbahwa BUMN daootmenyisihl<an sebagian [aba bersihnyau ntu l< l<epe rtua n pem bi naa n u sa ha l<eci t/l<operasi se rtapem bi naa n masya ra l<at sel<ita r BU M N. Te ra l<hi n di l<aitl<a n
dengan l<etentuan Pasal 74UU Perseroan Terbatas (UU
40/2OO7) mengenai Tanggung lawab SosiaI dan Lingl<ungan.
Po[a penetapan dana PI(BL yang bersumber daripenyisihan laba bersih setetah pajal< (vide Pasat 8 ayat t hurufa Permen BUMN No.Per-O9 /MBUlOT 12015) nampal<nya l<urang
selaras dengan UU Perseroan Terbatas yang menghendal<i
dianggarl<an dan diperhitungl<an sebagai biaya perseroan.
Sangat jetas bahwa Pasal 11 UU BUMN menundul<l<an
Perusahaan BUMN terhadap l<ebertal<uan l<etentuan-
l<etentuan yang ada di datam UU Perseroan Terbatas (termasul<
puta segata peraturan petal<sanaannya)dan Pasa[ 74UUPerseroan Terbatas menegasl<an bahwa Tanggung Jawab
SosiaI dan Lingl<ungan merupal<an l<ewajiban Perseroan yangdianggarl<an dan diperhitungl<an sebagai biaya perseroan.
Penu[is mencermati bahwa sebenarnya pota penetapandana PI(BL yang sudah setaras dengan UU PerseroanTerbatas pernah dilakul<an saat dibertal<ul<annya PermenBUMN No.Per-08 lMBUl2Ot3, yang mana ditegasl<an
bahwa dana PI(BL bersumber dari anggaran perusahaan
yang diperhitungl<an sebagai biaya (vide Angl<a 2). Namun
sayang, Permen BUMN tersebut l<emudian dicabut denganPermen BU M N No.Per-07 / MBU / 05 | 2Ot5 yang l<em ba [i
menegasl<an bahwa sumber dana PI(BL dapat berasaI daripenyisihan sebagian laba setetah pajal< (vide Pasa[ 9 ayat r).
Ha[ lain, l(ementerian Negara BUMN mewajibl<an
perusahaan BUMN (Persero dan Perum) untul< metal<sanal<an
PI(BL (vide Pasal 2 ayat (2) Permen BUMN No.Per-O9/
MBU I 07 I 2O 15) seda ngl<a n l<etentua n peratu ra n peru nda nga n
yang Lebih tinggi memberil<an opsi bagi perusahaan BUMN
untul< menyisihl<an atau tidal< menyisihl<an sebagian laba
bersihnya untul< I<epertuan pembinaan usaha l<ecit/l<operasi
serta pembinaan masyaral<at sel<itar BUMN. Metetal<l<an
petal<sanaan PI(BL sebagai suatu l<ewajiban bagi Perusahaan
BUMN sungguh merupal<an l<ebijal<an yang luhur dan mutia,
namun haI tersebut harus didul<ung dengan instrumenreward ond punishmentyangternyata di dal.am Permen
BU MN tidal< di l<etemul<an.
Teral<hir, menyangl<ut l<riteria usaha l<eciI dannonbankableyang ada di dalam Pasal 3 ayat 1 Permen
BU M N No.Per-09 / MBU I 07 I 2O!5. Penu [is mencermatibahwa penetapan l<riteria usaha l<ecit di da[am setiapprodul< Permen BUMN yang dikeluarl<an oteh l(ementerianBUMN mengatami penambahan batas nitai, l<hususnya
menyangl<ut l<el<ayaan bersih dan/atau aset. Penutis l<urang
memitil<i informasi apal<ah l<etentuan ini hanya mengil<utipota perubahan batas nitai yang ada di dalam UU Usaha
Mil<ro, I(ecit, dan Menengah (UU 2O/2OO8) ataul<ah ada
pertimbangan dan rujul<an lainnya? Bagaimana dengan
l<riteria nonbankable? Mungl<inl<ah seseorang yang te[ah
memilil<i l<el<ayaan bersih paLing banyal< Rp 5oo juta dan/atau tetah memitil<i hasiL penjuatan tahunan paLing banyal<
Rp 2,5 mitiar namun betum bankable?
Mengal<hiri tutisan ini, penutis menyaranl<an agar
I(ementerian BUMN segera metal<ul<an reposisi dan/atauderegutasi menyangl<ut Pl(BL agar petal(sanaan Pl(BL
di BUMN memi[il<i payung hul<um yang setaras denganperaturan perundang-undangan yang Lebih tinggi. Hindari
pengaturan petal<sanaan Pl(BL yang mel.ebihi apa yang
diama natl<a n oteh peratu ran peru nda ng-u nda ngan ya ng
tebih tinggi, dan agar daya bertal<unya tebih efel<tif mal<a
pengaturan petal<sanaan PI(BL di Perusahaan BUMN
seyogyanya datam bentul< Peraturan Pemerintah sehingga
dapat memuat hal<, l<ewajiban dan sanl<si. Pastikan pula
bahwa apal<ah Pl(BL BUMN merupal<an implementasiTanggung Jawab SosiaI dan Lingl<ungan sebagaimana
dimal<sud datam UU Perseroan Terbatas, ataul<ah di[ingl<ungan Perusahaan BUMN menerapl<an PI(BL dan T]51secara bersamaan.
371