Transcript
Page 1: Reportase Saluran Drainase Daerah Suterejo Permai

REPORTASE SALURAN DRAINASE DAERAH SUTEREJO PERMAI-MULYOSARI

Oleh : Kasih Ditaningtyas S.P. (3310100063)

Une Hadyan Putri (3310100075)

Francisco (3310100079)

Elita N.S. (3310100091)

alam reportase ini, pengamatan dilakukan pada tanggal 23 dan 24 Oktober 2012 di daerah perumahan Suterejo Permai, Mulyosari. Dalam pengamatan ini, hal-hal yang diamati yakni dimensi saluran, arah aliran air, jenis saluran

drainase serta kondisi saluran.DSaluran drainase pada umumnya merupakan prasarana atau saluran yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air atau ke bangunan resapan buatan. Badan penerima air yang dimaksud ialah sungai, danau atau laut yang menerima aliran dari sistem drainase. Dalam hal ini, saluran drainase menurut fisiknya dibagi menjadi 4 jenis, saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier serta saluran lokal. Dalam laporan ini, pengamatan akan dijelaskan berdasarkan jenis salurannya.

Saluran Lokal

Saluran lokal merupakan saluran yang melayani suatu area tertentu. Dalam pengamatan ini, saluran lokal yang dimaksud yakni saluran lokal kawasan Suterejo Permai yang terletak di depan rumah penduduk. Saluran ini biasa di sebut sebagai selokan pada umumnya. Saluran ini disebut saluran lokal karena

melayani daerah pemukiman Suterejo Permai.

Saluran lokal ini secara umum melintasi daerah atau rumah-rumah penduduk di area Suterejo Permai. Kawasan ini berbentuk blok tertutup sehingga saluran lokal terlihat saling menyambung.

Gambar 1. Saluran Lokal Kawasan Sutorejo Permai

Reportase Saluran Drainase Daerah Sutorejo Permai-Mulyosari 1

Page 2: Reportase Saluran Drainase Daerah Suterejo Permai

Sumber : Goggle Maps, 2012

Saluran lokal kawasan ini memiliki lebar saluran 76 cm dengan kedalaman 70 cm. Umumnya kondisi saluran lokal pada kawasan Suterejo Permai cukup kotor karena banyaknya sedimen yang mengendap maupun banyaknya sampah daun dalam saluran tersebut. dalam hal ini, kawasan Suterejo Permai merupakan daerah pemukiman menengah-mewah sehingga beberapa limbah domestik dibuang menuju

saluran lokal sehingga air di dalam saluran menjadi kotor.

Gambar 2. Saluran Lokal

Sumber : Dok. Pribadi

Saluran Tersier

Saluran tersier pada umumnya merupakan saluran drainase yang arah aliran air menuju saluran sekunder. Dalam hal ini, saluran tersier didukung oleh saluran lokal sehingga arah aliran air berasal dari saluran lokal menuju saluran tersier.

Gambar 3. Saluran Tersier Melintang Lurus

Sumber : Goggle Maps, 2012

Saluran tersier melintang lurus pada daerah Suterejo Permai serta di sepanjang jalan utama Mulyosari. Air yang berada pada saluran tersier di jalan utama Mulyosari diperkirakan menuju daerah saluran tersier daerah Suterejo menuju saluran sekunder. Saluran ini mempunyai lebar 92 cm

dengan kedalaman 1 m dengan kedalaman basah 50 cm. Air dalam saluran ini cukup kotor sebagai limpasan air limbah domestik dari saluran lokal maupun langsung terbuang menuju saluran serta banyaknya sedimen yang mengendap dalam saluran tersebut.

Reportase Saluran Drainase Daerah Sutorejo Permai-Mulyosari 2

SALURAN TERSIER

Page 3: Reportase Saluran Drainase Daerah Suterejo Permai

Gambar 4. Saluran Tersier

Sumber : Dok. Pribadi

Saluran Sekunder

Saluran Sekunder yang diamati dalam pengamatan ini adalah saluran sekunder yang berada di Sutorejo. Saluran sekunder ini terletak memanjang dimulai dari kawasan perumahan Sutorejo Permai hingga kawasan perumahan wisma permai yang kemudian mengalir menuju sungai Kalidami sebagai saluran primernya.

Saluran ini disebut dengan saluran sekunder karena saluran ini menerima aliran air dari saluran tersier dan limpasan air dari permukaan sekitarnya, dan meneruskan air ke saluran primer. Saluran tersier pada pengamatan ini adalah selokan – selokan yang berada mengelilingi kawasan perumahan Sutorejo Permai dan Perumahan Wisma Permai.

Saluran ini memiliki lebar sebesar ± 3,84 m dengan kedalaman setinggi ±

172 cm. Kondisi saluran ini cukup buruk untuk dikatakan sebagai saluran drainase mengingat fungsi saluran drainase yang ideal adalah mengalirkan aliran air yang berasal dari air hujan yang menuju ke tanah kemudian menuju saluran primer. Faktanya, kondisi saluran drainase di Surabaya bercampur dengan buangan air limbah (grey water) tanpa pengolahan karena Surabaya tidak memiliki jaringan pipa pembuangan air limbah yang menuju ke IPLT. IPLT di Surabaya berfungsi ketika truk – truk penyedot tinja membuang tinjanya ke IPLT.

Saluran sekunder yang terletak di Sutorejo ini memiliki kandungan sedimen yang tinggi. Sedimentasi yang tinggi ini membuat permukaan basah saluran drainase hanya sekitar ± 93 cm. Selain itu di pinggir saluran terdapat jamban (wc dadakan) yang pembuangannya langsung menuju saluran sekunder serta warung nasi.

Reportase Saluran Drainase Daerah Sutorejo Permai-Mulyosari 3

Page 4: Reportase Saluran Drainase Daerah Suterejo Permai

Kondisi air pada saluran sekunder ini berwarna hijau dan berbau. Terdapat banyak sekali sampah berupa plastik menumpuk.

Gambar 5. Saluran Sekunder

Sumber : Dok. Pribadi

Saluran Primer

Saluran Primer menurut Direktori Istilah Bidang Pekerjaan Umum didefinisikan sebagai suatu badan air yang merupakan bagian dari suatu sistem drainase utama atau drainase lokal di mana aliran utamanya menuju ke pembuangan akhir. Saluran Sekunder yang berada di daerah Sutorejo mengalir menuju ke Saluran Primer Kalidami. Saluran Kalidami memiliki panjang 4.270 m dan lebar 18-40 meter. Arah aliran Saluran Primer Kalidami ini bermuara di Selat Madura di daerah timur.

Saluran ini melalui tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Gubeng, Kecamatan Mulyorejo, dan Kecamatan Sukolilo. Namun, Saluran Kalidami memiliki catchment area di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Gubeng, Kecamatan Mulyorejo, Kecamatan Sukolilo dan sebagian daerah Kecamatan Tambak Sari.

Tabel 1. Daftar Sungai Yang Berfungsi Sebagai Saluran Drainase Primer

Dalam reportase ini, catchment area Saluran Kalidami yang diamati yaitu yang terletak di Kecamatan Mulyorejo.

Kondisi Saluran Primer Kalidami tampak memprihatinkan. Air limbah yang berasal dari saluran sekunder dan tersier dibuang secara langsung oleh penduduk ke Saluran Kalidami. Tidak heran terdapat banyak sampah mengapung di badan air serta warna air yang keruh dengan banyak sedimen. Disamping itu, di pinggir sungai juga tampak kawasan pemukiman menengah ke bawah yang umumnya tidak memiliki saluran sekunder dan tersier sehingga air limbah domestik langsung dibuang ke saluran primer.

Kondisi saluran drainase yang memprihatinkan tersebut menunjukkan indikasi bahwa saluran drainase secara keseluruhan tidak berfungsi sebagaimana mestinya untuk

Reportase Saluran Drainase Daerah Sutorejo Permai-Mulyosari 4

Page 5: Reportase Saluran Drainase Daerah Suterejo Permai

mengalirkan hanya air hujan. Hal ini dikarenakan adanya kesalahan pengertian pada sistem, kebiasaan masyarakat serta kurangnya pengolahan limbah pada saluran drainase. Masyarakat umum masih banyak yang belum mengerti mengenai penggunaan sistem drainase sehingga membuang air limbah domestik mereka secara langsung menuju saluran drainase. Selain itu, dewasa ini kebiasaan masyarakat untuk tidak repot-repot membuang sampah pada tempatnya masih melekat erat. Pengolahan limbah pada saluran drainase yang dirasakan belum efektif yakni berupa keberadaan wetland dipinggiran sungai. Untuk itu, diperlukan ketegasan pemerintah dalam

menerapkan sistem drainase yang tepat guna. Ketegasan tersebut seyogyanya juga mengajak serta masyarakat untuk terjun langsung sehingga timbul rasa memiliki dan menjaga. Hal tersebut akan menunjang keberlangsungan sistem drainase yang tepat guna untuk masyarakat.

Gambar 6. Saluran Primer Kalidami

Sumber : Dok. Pribadi

Gambar 7. Saluran Drainase Daerah Sutorejo Permai-Mulyosari

Sumber : Goggle Maps, 2012

Reportase Saluran Drainase Daerah Sutorejo Permai-Mulyosari 5


Top Related