TAHUN 2016
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110
Telp/Fax : (021) 3519070 / 3513281
RENCANA KINERJA TAHUNAN
2016
i Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
Kata Pengantar
Dalam upaya mewujudkan Visi Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan yaitu “Hasil perikanan yang sehat bermutu, aman dan
terpercaya” maka Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan (BKIPM) menetapkan misi yaitu :
1. Mewujudkan produk perikanan yang berdaya-saing melalui penjaminan
persyaratan mutu produk hasil perikanan.
2. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang
berkelanjutan melalui pengendalian Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
dan jenis agen yang dilindungi, dilarang dan dibatasi.
3. Mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera, maju,
mandiri melalui pola konsumsi ikan yang bermutu serta budidaya ikan yang
bebas dari hama dan penyakit
Adapun upaya yang dilakukan oleh BKIPM untuk mewujudkan visi, misi serta
sasaran pembangunan tersebut diantaranya dengan menyusun dokumen
perencanaan dalam jangka menengah (Renstra) yang diimplementasikan kedalam
dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT). RKT BKIPM Tahun 2016 sebagai salah satu
dokumen perencanaan pembangunan karantina ikan dalam jangka waktu satu tahun
anggaran yang terdiri dari arah kebijakan, target yang direncanakan akan dicapai
KIPM pada tahun anggaran 2016.
Demikian RKT BKIPM Tahun 2016 disusun supaya dapat digunakan sesuai dengan
peruntukannya.
Jakarta, September 2015
a.n. Kepala Badan KIPM
Sekretaris Badan KIPM
Agus Priyono
2016
ii Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Grafik
Daftar Lampiran
1. Pendahuluan ------------------------------------------------------------------------------------------- 1
1.1. Tugas dan Peran organisasi -------------------------------------------------------------- 1
1.2. Tujuan-------------------------------------------------------------------------------------------- 3
1.3. Sasaran ----------------------------------------------------------------------------------------- 3
2. Rencana Kinerja Tahunan-------------------------------------------------------------------------- 4
2.1. Rencana Strategis --------------------------------------------------------------------------- 4
2.2. Arah Kebijakan ------------------------------------------------------------------------------- 6
2.3. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ----------------------------------------- 8
2.4. Rencana Kerja dan Anggaran BKIPM ------------------------------------------------ 13
3. Penutup -------------------------------------------------------------------------------------------------- 15
2016
iii Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
Daftar Tabel
Tabel 1. Indikator kinerja Program KIPM tahun 2016 ------------------------------------------------ 9
2016
iv Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
Daftar Grafik
Grafik 1. Alokasi anggaran program karantina ikan, pengendalian mutu dan
keamanan hasil perikanan per jenis sasaran ------------------------------------------- 14
Grafik 2. Alokasi anggaran program karantina ikan, pengendalian mutu dan
keamanan hasil perikanan per satker dan per jenis belanja---------------------- 14
2016
v Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Rencana Kerja Tahunan BKIPM TA 2014
2016
1 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
1. Pendahuluan
1.1. Tugas dan Peran Organisasi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
Eselon I Kementerian Negara maka, pembangunan BKIPM merupakan bagian dari
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan kelautan dan
perikanan. Peranan karantina ikan dan pengendalian mutu menjadi ujung tombak
pembangunan usaha kelautan dan perikanan sesuai dengan tugas dan fungsinya di
lini terdepan, sebagai instrumen perlindungan sumberdaya hayati perikanan dan
akses perdagangan bagi produk-produk perikanan.
Peranan strategis karantina ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan
diwujudkan dalam melindungi kelestarian sumberdaya perikanan dari ancaman
hama penyakit ikan berbahaya, menjamin kesehatan, mutu dan keamanan hasil
perikanan, serta mengendalikan impor hasil perikanan berbasis scientific barrier sesuai
ketentuan peraturan perkarantinaan, mutu dan keamanan hasil perikanan. Dengan
demikian peranan karantina ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan dalam
pembangunan kelautan dan perikanan memberikan kontribusi nyata dalam
mewujudkan hasil perikanan yang berkualitas dan berdaya saing, memiliki
akseptabilitas yang tinggi di pasar nasional dan internasional serta mendukung
kelestarian sumberdaya perikanan.
Pemanfaatan potensi sumber daya perikanan mendorong peningkatan
kegiatan perdagangan produk kelautan dan perikanan antar negara maupun antar
area di dalam wilayah Negara Indonesia. Semakin meningkatnya kegiatan lalu lintas
hasil perikanan membawa konsekuensi meningkatnya resiko masuk dan tersebarnya
hama dan penyakit ikan berbahaya serta masuknya hasil perikanan yang dapat
merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu BKIPM dituntut
untuk mampu, meningkatkan sistem jaminan kesehatan ikan mutu dan keamanan
2016
2 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
hasil perikanan yang terpercaya dalam rangka mewujudkan kawasan perikanan
budidaya yang bebas hama penyakit ikan berbahaya serta terjaminnya hasil
perikanan yang aman konsumsi manusia.
Globalisasi dalam kerangka perdagangan internasional, mendorong semakin
meningkatnya arus lalulintas dan menurunnya secara bertahap hambatan tariff (tariff
barrier) dalam perdagangan hasil perikanan antar negara. Keadaan ini memicu
masing-masing negara, termasuk negara mitra dagang seperti ; Amerika Serikat, Uni
Eropa, Jepang, China, Rusia dan Canada, semakin memperketat persyaratan
jaminan kesehatan, mutu dan keamanan hasil perikanan (health, quality and safety
assurance) yang mengacu pada konsepsi Hazard Analysis Critical Control Point
(HACCP) dan prinsip ketertelusuran (traceability) sebagai instrumen pengendalian
perdagangan.
Sebagai anggota World Trade Organization (WTO) Indonesia berkewajiban
melaksanakan isi ketentuan dalam “Agreement of The Application of Sanitary and
Phytosanitari Measure” (perjanjian SPS) yang memuat ketentuan tentang penerapan
peraturan-peraturan teknis (khususnya karantina dan keamanan pangan) guna
melindungi kesehatan manusia, hewan, ikan dan tumbuhan. Konsepsi Sanitary and
Phytosanitary (SPS) Agreement merupakan instrument pengendalian perdagangan
internasional berupa hambatan teknis (technical barrier to trade)/ hambatan non
tariff (non tariff barrier). Untuk itu pengembangan sistem jaminan kesehatan, mutu
dan keamanan hasil perikanan harus selaras dengan persyaratan dan ketentuan
internasional sehingga mampu meningkatkan daya saing hasil perikanan dalam era
perdagangan global.
Dengan demikian peran BKIPM sangat strategis dalam kerangka ikut
mendukung terwujudnya Indonesia Penghasil Produk kelautan dan Perikanan
Terbesar dengan menciptakan pelayanan ekspor komoditi perikanan yang lancar,
dan mengendalikan impor komoditi perikanan sehingga meningkatkan
kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
2016
3 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
1.2. Tujuan
Tujuan disusunnya Rencana Kerja Tahunan Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Tahun 2016 adalah untuk menjadi
acuan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran BKIPM tahun 2016 serta
memberikan gambaran kinerja yang akan dicapai oleh BKIPM pada tahun 2016.
1.3. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam Rencana Kinerja Tahunan Pembangunan
BKIPM adalah tersedianya Rencana Kinerja Tahunan BKIPM Tahun Anggaran 2016
sebagai tindak lanjut dari RPJM BKIPM tahun 2015-2019 yang akan dijadikan bahan
penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA-KL) BKIPM Tahun
Anggaran 2016 serta memberikan gambaran kinerja yang akan dicapai oleh BKIPM
pada tahun 2016.
2016
4 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
2. Rencana Kinerja Tahunan
2.1. Rencana Strategis
2.1.1. Visi dan Misi
Pembangunan kelautan dan perikanan mempunyai peranan strategis dalam
menunjang perekonomian Indonesia sebagai Negara kepulauan yang sebagian
besar wilayahnya terdiri dari lautan. Akan tetapi peran sektor kelautan dan perikanan
belum sepenuhnya sesuai dengan harapan khususnya dalam meningkatkan taraf
perekonomian masyarakat kelautan dan perikanan Indonesia. Oleh karena itu dalam
upaya memperkuat peranan sektor kelautan dan perikanan maka Kementerian
kelautan dan perikanan menetapkan visi pembangunan kelautan dan perikanan
dalam “Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang
mandir i , maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional” serta menetapkan
misi antara lain :
1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan kelautan
dan perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi
dengan mengamankan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
3. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan dan
perikanan yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam
kebudayaan.
Kontribusi Pembangunan karantina ikan dan pengendalian mutu terhadap
pembangunan kelautan dan perikanan diwujudkan dalam jaminan kesehatan ikan,
mutu dan keamanan hasil perikanan melalui perlindungan terhadap kelestarian
sumberdaya hayati kelautan dan perikanan guna meningkatkan produktivitas
maupun dalam meningkatkan daya saing. Adanya perubahan tatanan global serta
nasional yang dinamis semakin menuntut tersedianya hasil perikanan yang sehat,
2016
5 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
bermutu dan aman dikonsumsi. Sehubungan dengan itu, selaras dengan visi dan misi
Kementerian Kelautan dan Perikanan serta sesuai dengan fungsi dan peran BKIPM
dalam pembangunan kelautan dan perikanan maka visi pembangunan KIPM
adalah “Hasil Perikanan yang Sehat, Bermutu, Aman dan Terpercaya” serta
menetapkan misi :
1. Mewujudkan produk perikanan yang berdaya-saing melalui penjaminan
persyaratan mutu produk hasil perikanan.
2. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang
berkelanjutan melalui pengendalian Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
dan jenis agen yang dilindungi, dilarang dan dibatasi.
3. Mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera,
maju, mandiri melalui pola konsumsi ikan yang bermutu serta budidaya
ikan yang bebas dari hama dan penyakit
2.1.2. Tujuan Strategis
Tujuan pembangunan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan merupakan penjabaran dari visi dan misi guna mendukung prioritas
pembangunan kelautan dan perikanan. Tujuan pembangunan yang hendak dicapai
dalam rangka mencapai sasaran program prioritas BKIPM adalah melindungi
kelestarian sumber daya hayati perikanan dan kelautan dari Hama Penyakit Ikan
Karantina (HPIK) dan jenis agen yang dilindungi, dilarang, dibatasi serta menjamin
mutu hasil perikanan nasional dengan sasaran :
1. Meningkatnya kepatuhan (compliance) pelaku usaha KP terhadap
ketentuan peraturan perundang undangan kelautan dan perikanan di
wilayah pengeluaran/pemasukan (ekspor, impor, dan antar area).
2. Meningkatnya jumlah jenis penyakit ikan karantina yang dapat dicegah
penyebarannya antar zona, melalui sertifikasi kesehatan ikan ekspor, impor
dan antar area.
3. Menurunnya jumlah kasus penolakan/penahanan ekspor hasil perikanan
per negara mitra.
2016
6 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
4. Meningkatnya Unit Pengolahan Ikan yang memenuhi persyaratan ekspor
serta,
5. Meningkatnya pencegahan penyebaran jenis agen hayati yang dilindungi,
dilarang dan besifat invasif melalui kajian dan analisis resiko.
2.2. Arah Kebijakan
Arah kebijakan dan strategi memuat langkah-langkah yang berupa
program-program indikatif untuk menyelesaikan masalah yang penting dan
mendesak untuk segera dilaksanakan, serta memiliki dampak besar terhadap
pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis. Program-program tersebut
mencakup kegiatan-kegiatan prioritas dalam RPJMN yang sesuai dengan bidang
kekarantinaan, pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan.
Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi BKIPM. Oleh karena itu, arah kebijakan dan strategi
BKIPM dalam rangka mendukung perwujudan arah RPJMN 2015-2019, visi misi
Presiden, serta implementasi Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) 2015-2019 sebagai berikut:
1. Pengelolaan sumber daya perikanan secara berdaulat dan berkelanjutan.
Pengelolaan sumberdaya harus dilakukan dengan berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah masuk dan
tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina karantina serta jenis agen
hayati yang dilindungi, dilarang, dan dibatasi yang dapat menggagalkan
produksi perikanan dan memusnahkan keanekaragaman sumberdaya hayati
perikanan. Oleh karena itu, diperlukan upaya melalui strategi:
a. Pencegahan penyebaran penyakit ikan eksotik ke dalam wilayah RI, dan
pencegahan penyebaran penyakit ikan karantina antar zona dalam
wilayah RI
b. Pengawasan jenis agen hayati yang dilindungi, dilarang, dan dibatasi di
exit/entry point ekspor, impor, maupun antar area.
2016
7 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
2. Peningkatan daya saing dan nilai tambah produk perikanan sebagai upaya
untuk pemantapan sistem jaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan
(quality and safety assurance) hasil perikanan melalui strategi
a. Pengembangan sistem pencegahan dan penyebaran penyakit ikan
karantina, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan yang
sesuai standar melalui:
• Sertifikasi penerapan sistem jaminan mutu (sertifikat HACCP) di Unit
Pengolahan Ikan
• Sertifikasi kesehatan ikan ekspor yang memenuhi persyarata negara
tujuan
• Sertifikasi kesehatan ikan domestik yang memenuhi persyaratan daerah
tujuan
• Sertifikasi penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) pada Unit
Usaha Pembudidayaan Ikan (UUPI)
• Registrasi Unit Pengolahan Ikan di negara mitra
• Penerapan sistem traceability rantai pasok bahan baku pada Unit
Pengolahan Ikan (UPI)
• Konsistensi penerapan sistem manajemen mutu (ISO 9001), sistem
manajemen inspeksi (ISO 17020), dan sistem layanan laboratorium (ISO
17025)
b. Harmonisasi sistem penjaminan Mutu yang Implementatif
• Harmonis sistem , perkarantinaan ikan, mutu dan keamanan hasil
perikanan dengan negara mitra (MoU/MRA) serta negara tujuan
ekspor lainnya
• Penyelesaian penanganan kasus ekspor hasil perikanan
2. Pelaksanaan reformasi birokrasi dan tata kelola, akan dilaksanakan melalui
strategi :
a. Pengelelolaan sumber daya manusia berbasis kompetensi (Competency
Based Human Resource Management);
b. Perbaikan pelayanan publik melalui penerapan Standar Pelayanan;
c. Peningkatan kemudahan akses dan transparansi informasi publik;
2016
8 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
d. Penerapan manajemen berbasis kinerja dan efektivitas pengelolaan
anggaran.
2.3. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
2.3.1. Sasaran Staretegis
Sasaran strategis berdasarkan tujuan yang akan dicapai oleh Badan Karantina
Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan seiring dengan
implementasi kinerja berdasarkan Balaced Scorecard (BSC) dalam rangka
mewujudkan visi pembangunan BKIPM tersebut dibagi dalam empat prespektif
antara lain :
1. STAKEHOLDER PERSPECTIVE
SS1. Meningkatnya kemakmuran masyakarat KP
2. CUSTOMER PERSPECTIVE
SS2. Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan sumber daya kelautan
dan perikanan
SS3. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab,
dan berkelanjutan
3. INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
SS4. Tersedianya kebijakan pembangunan yang efektif
SS5. Terselenggaranya sistem perkarantiaan, mutu dan keamanan hayati
ikan yang sesuai standar
SS6. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sistem
perkarantinaan, mutu dan keamanan hayati ikan secara profesional
dan partisipatif
4. LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE
SS7. Terwujudnya aparatur sipil negara BKIPM yang kompeten, profesional
dan berintegritas
SS8. Tersedianya manajemen pengetahuan BKIPM yang handal dan
mudah diakses
SS9. Terwujudnya birokrasi BKIPM yang efektif, efisien, dan berorientasi
pada layanan prima
2016
9 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
SS10. Terkelolanya anggaran pembangunan BKIPM secara efisien dan
akuntabel
2.3.2. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan yang akan
dicapai dalam pembangunan karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan
hasil perikanan pada tahun anggaran 2016. Indikator kinerja BKIPM seiring dengan
implementasi kinerja berdasarkan Balaced Scorecard (BSC) pada tahun anggaran
2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Indikator kinerja Program KIPM tahun 2016
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
STAKEHOLDER PERSPEKTIVE
1 Terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat KP
1 Pertumbuhan PDB perikanan 8
COSTUMER PERSPEKTIVE
2 Terwujudnya kedaulatan
dalam pengelolaan
sumber daya kelautan
dan perikanan
2 Persentase kepatuhan (compliance)
pelaku usaha KP terhadap ketentuan
peraturan perundang undangan
kelautan dan perikanan
73%
3 Jumlah pulau-pulau kecil yang mandiri 15
4 Jumlah kasus penolakan ekspor hasil
perikanan per negara mitra
<10
3 Terwujudnya
pengelolaan SDKP yang
partisipatif,
bertanggungjawab, dan
berkelanjutan
5 Persentase peningkatan PNBP BKIPM 7,5%
6 Peningkatan nilai ekspor hasil perikanan
melalui sertifikasi karantina
10,38%
7 Unit Pengolahan Ikan yang memenuhi
persyaratan ekspor
575
8 Persentase jumlah jenis penyakit ikan
karantina yang dicegah penyebarannya
antar zona
84%
2016
10 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
9 Jenis agen hayati yang dilindungi,
dilarang dan bersifat invasif melalui kajian
analisis risiko
10
INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE
4 Tersedianya kebijakan
pembangunan yang
efektif
10 Indeks efektivitas kebijakan pemerintah 6,5
5 Terselenggaranya sistem
perkarantiaan, mutu
dan keamanan hayati
ikan yang sesuai standar
11 Sertifikat kesehatan ikan ekspor yang
memenuhi persyaratan negara tujuan
114.500
12 Sertifikat kesehatan ikan domestik yang
memenuhi persyaratan daerah tujuan
139.000
13 Instalasi karantina ikan milik pihak ketiga
yang layak untuk ditetapkan
230
14 Unit Usaha Pembudidayaan Ikan (UUPI)
yang menerapkan Cara Karantina Ikan
yang Baik (CKIB)
175
15 Persentase produk perikanan yang masuk
ke dalam wilayah RI yang sesuai dengan
persyaratan mutu dan keamanan hasil
perikanan
75%
16 Lokasi Perairan Laut yang dipetakan dari
cemaran Marine Biotoxin dan Logam
Berat
5
17 Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang
teregistrasi di negara mitra
150
18 Lokasi yang termonitor kesegaran ikan,
residu dan bahan berbahaya
31
19 Pelaku usaha (UPI) yang menerapkan
sistem traceability
42
20 Sertifikat penerapan sistem jaminan mutu
(sertifikat HACCP) di Unit Pengolahan Ikan
1.300
21 Unit Pelaksana Teknis yang menerapkan
ISO 9001 dan ISO 17020
25
22 Jumlah laboratorium yang memenuhi
persyaratan laboratorium penguji
17
23 Unit kerja lingkup otoritas kompeten yang
konsisten dalam penerapan sistem
pengendalian mutu
23
24 Tenaga Fungsional Pengendali Hama
Penyakit Ikan (PHPI) dan Pengawas Mutu
(Wastu) yang lulus uji kompetensi
200
2016
11 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
25 Jumlah negara yang harmoni/kerjasama
dalam sistem perkarantinaan ikan, mutu
dan keamanan hasil perikanan serta
keamanan hayati ikan
(MoU/MRA/Approval)
36
6 Terselenggaranya
pengendalian dan
pengawasan sistem
perkarantinaan, mutu
dan keamanan hayati
ikan secara profesional
dan partisipatif
26 Persentase penyakit ikan eksotik yang
dicegah masuk ke dalam wilayah RI
80%
27 Persentase penanganan kasus
pelanggaran perkarantinaan, keamanan
hayati ikan dan sistem mutu yang
diselesesaikan
95%
28 Lokasi yang terpetakan jenis agen hayati
yang dilindungi, dilarang dan bersifat
invasif
56
29 Lokasi yang dipetakan dari penyebaran
penyakit ikan karantina
339
30 Tingkat keberhasilan pengawasan di exit
dan entry point wilayah perbatasan
73%
LEARNING AND GROWTH PERSPEKTIVE
7 Terwujudnya aparatur
sipil negara BKIPM yang
kompeten, profesional
dan berintegritas
31 Indeks kompetensi dan integritas BKIPM 77%
8 Tersedianya manajemen
pengetahuan BKIPM
yang handal dan mudah
diakses
32 Persentase unit kerja BKIPM yang
menerapkan sistem manajemen
pengetahuan yang terstandar
50%
9 Terwujudnya birokrasi
BKIPM yang efektif,
efisien, dan berorientasi
pada layanan prima
33 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BKIPM A (87)
10 Terkelolanya anggaran
pembangunan BKIPM
secara efisien dan
akuntabel
34 Nilai kinerja anggaran BKIPM Baik
(83%)
35 Persentase kepatuhan terhadap SAP
lingkup BKIPM
100%
(Rincian target kinerja terlampir)
2016
12 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
Dalam mewujudkan target indikator kinerja utama tersebut maka akan dicapai
melalui kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh satuan kerja pusat, UPT dan
Dekonstrasi. Adapun kegiatan dalam program pengembangan karantina ikan,
pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan sebagai berikut :
1. Pembinaan dan Penerapan Sistem Perkarantinaan dan Keamanan Hayati
Ikan
2. Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
3. Pengendalian Sistem Perkarantinaan Ikan, mutu dan keamanan hasil
perikanan
4. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
BKIPM
Pengembangan dan pembinaan perkarantinaan ikan dilaksanakan dalam
rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan perkarantinaan ikan sesuai standard
dan perkembangan iptek. Penyelenggaraan jaminan kesehatan ikan melalui
sertifikasi kesehatan ikan semakin penting antara lain seiring dengan meningkatnya
pemafaatan sumberdaya perikanan yang diikuti oleng meningkatnya lalu lintas hasil
perikanan baik ekspor maupun domestic. Jaminan kesehatan ikan diharapkan dapat
mendukung peningkatan produksi dan daya saing produk hasil perikanan serta
mendukung upaya perlindungan kelestarian sumberdaya perikanan dari ancaman
penyebaran HPI/HPIK.
Kegiatan pengembangan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan
diwujudkan dalam rangka meningkatkan jaminan mutu dan keamanan (quality and
safety assurance) hasil perikanan untuk meningkatkan daya saing produk perikanan
di pasar nasional dan internasional. Produk perikanan yang berdaya saing tinggi akan
meningkatkan akseptabilitas produk perikanan indonesia pada pasar nasional dan
internasional sehingga tingkat penolakan ekspor produk hasil perikanan oleh negara
tujuan menjadi kecil.
Dalam rangka pemantapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil
perikanan perlu dilakukan pengawasan mutu secara konsisten dan
berkesinambungan. Pengawasan mutu tersebut harus dilakukan sejak ikan
2016
13 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
ditangkap, didaratkan diatas kapal, ditambak sampai produk tersebut dikonsumsi
oleh manusia. Adanya residu antibiotic pada udang tambak, tingginya kandungan
logam berat dan histamine pada ikan tuna dan terdapatnya Malachite green pada
produk perikanan budidaya merupakan isu yang menghambat dan sekaligus
tantangan bagi kelancaran eksport produk perikanan Indonesia.
Kegiatan pengembangan sistem manajemen mutu di karantina ikan, mutu
dan keamanan hasil perikanan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan jumlah
unit kerja yang menerapkan Sistem Manajemen Karantina Ikan, Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan sehingga sasaran dari pelaksanaan program pengembangan
karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan akan tercapai.
Kegiatan ini didasari oleh persyaratan Negara mitra dagang seperti Uni Eropa,
Kanada, Korea, China, Rusia dan Negara importer lainnya mempersyaratkan
penerapan prinsip kemampuan tertelusur (traceability) dimana hasil perikanan
tersebut dapat dilacak/ditelusuri sejak pada tahap produksi, selama penanganan,
pengolahan dan distribusinya.
2.4. Rencana Kerja dan Anggaran BKIPM
Rencana kerja dan anggaran BKIPM tahun 2016 diarahkan untuk mencapai
target-target kinerja pembangunan karantina ikan pengendalian mutu dan
keamanan hasil perikanan yang sudah ditargetkan dan pelaksanaan program
inovativ serta rencana kerja BKIPM dalam mendukung visi Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Alokasi anggaran pembangunan karantina ikan, pengendalian mutu dan
keamanan hasil perikanan pada tahun anggaran 2016 sebesar Rp. 669.950.000.000,-.
Alokasi anggaran tersebut belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan pembangunan
karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan.
Strategi kebijakan anggaran yang diterapkan oleh BKIPM untuk mewujudkan
target-target kinerja tersebut diantaranya dengan mereviu dan rekofusing kembali
kegiatan-kegiatan prioritas sehingga alokasi anggaran yang tersedia dapat efektif,
efisien dan akuntabel. Alokasi anggaran per kegiatan pada program karantina ikan,
2016
14 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
Prioritas (Stakeholder dan penambahan aset)
370,917,732 …
Dukungan manajemen47,784,679 …
Belanja pegawai dan operasional perkantoran251,242,846 …
pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan dapat dilihat pada grafik 1 dan
2 sebagai berikut.
Grafik 1. Alokasi anggaran program karantina ikan, pengendalian mutu dan
keamanan hasil perikanan per jenis sasaran
Grafik 2. Alokasi anggaran program karantina ikan, pengendalian mutu dan
keamanan hasil perikanan per satker dan per jenis belanja.
- 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000
Puskari
Pus SM
Pus SKK
Setban
UPT BKIPM
6,055,639
4,205,346
3,267,425
16,978,374
139,786,473
1,426,980
922,450
1,014,020
3,442,836
74,272,303
8,912,060
18,340,646
16,396,867
20,682,699
150,690,686
500,000
849,000
495,000
2,370,048
199,336,405
Bel Modal Bel Barang Non Ops Bel Barang Ops Bel Pegawai
2016
15 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
3. Penutup
Program kerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan pada TA 2016 diimplementasikan dalam rangka penerapan kinerja
berbasis balanced scorecard (BSC) yang dilakukan oleh Kementerian kelautan dan
perikanan. Pelaksanaan program KIPM ditujukan dalam rangka mewujudkan sasaran
strategis antara lain :
1. Meningkatnya kemakmuran masyakarat KP
2. Terwujudnya kepatuhan pelaku usaha kelautan dan perikanan dalam
ekspor,impor dan antar area
3. Terwujudnya pencegahan penyebaran HPIK, pengendalian mutu dan
keamanan hayati ikan yang partisipatif, bertanggungjawab, dan
berkelanjutan
4. Tersedianya kebijakan pembangunan yang efektif
5. Terselenggaranya sistem perkarantiaan, mutu dan keamanan hayati
ikan yang sesuai standar
6. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sistem
perkarantinaan, mutu dan keamanan hayati ikan secara profesional
dan partisipatif
7. Terwujudnya aparatur sipil negara BKIPM yang kompeten, profesional
dan berintegritas
8. Tersedianya manajemen pengetahuan BKIPM yang handal dan
mudah diakses
9. Terwujudnya birokrasi BKIPM yang efektif, efisien, dan berorientasi
pada layanan prima
10. Terkelolanya anggaran pembangunan BKIPM secara efisien dan
akuntabel
2016
16 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
Total rencana alokasi anggaran pembangunan BKIPM pada tahun 2016
sebesar Rp. 669.950.000.000,-. Alokasi anggaran tersebut terdiri dari :
1. Belanja pegawai dan Operasional perkantoran sebesar Rp.
251,242,846,000,-
2. Dukungan manajemen sebesar Rp. 47,784,679,000,-
3. Prioritas (stakeholder dan penambahan asset) sebesar Rp. 370,917,732,000,-
Demikian Rencana Kerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan TA 2016 dalam mewujudkan “Hasil perikanan yang sehat
bermutu, aman konsumsi dan terpercaya”.
2016
17 Rencana Kinerja Tahunan| BKIPM- KKP
LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Kinerja Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Tahun 2016
Program/ Kegiatan Sasaran Kegiatan IndikatorTarget Tahun
2016
PROGRAM
KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN
HASIL PERIKANAN
Terwujudnya Kesejahteraan
Masyarakat KP
Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 8
Terwujudnya kedaulatan
dalam pengelolaan sumber
daya kelautan dan perikanan
Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha KP terhadap
ketentuan peraturan perundang undangan kelautan dan perikanan
di wilayah pengeluaran/pemasukan ekspor, impor, dan antar area
(%)
73
Penolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra (kasus) ≤ 10
Jumlah pulau-pulau kecil yang mandiri 15
Terwujudnya pengelolaan
SDKP yang partisipatif,
bertanggungjawab, dan
berkelanjutan
Unit Pengolahan Ikan yang memenuhi persyaratan ekspor (unit) 575
Presentase jumlah jenis penyakit ikan karantina yang dicegah
penyebarannya antar zona (%)
84
Jenis agen hayati yang dilindungi, dilarang dan besifat invasif
melalui kajian analisis resiko (jenis)
10
Peningkatan Nilai ekspor hasil perikanan melalui sertfikasi
karantina (%)
10.38
Persentase peningkatan PNBP BKIPM 7,5%
Kegiatan Pembinaan
dan Penerapan Sistem
Perkarantinaan dan
Keamanan Hayati Ikan
Terselenggaranya
pengendalian dan
pengawasan sistem
perkarantinaan, mutu dan
keamanan hayati ikan secara
profesional dan partisipati
Persentasi penyakit ikan eksotik yang dicegah masuk kedalam
wilayah RI (%)
80
Persentase penanganan kasus pelanggaran Perkarantinaan dan
keamanan hayati Ikan yang diselesesaikan (%)
95
Lokasi yang terpetakan jenis agen hayati yang dilindungi, dilarang
dan bersifat invasif
56
Lokasi yang dipetakan dari penyebaran penyakit ikan karantina
(lokasi)
339
Tersedianya kebijakan
pembangunan yang efektif
Jumlah draft peraturan perundangan undangan bidang
perkarantinaan dan keamanan hayati ikan yang diselesaikan
(dokumen)
2
Terselenggaranya sistem
perkarantinaan, mutu dan
keamanan hayati ikan yang
sesuai standar
Jumlah sertifikasi kesehatan ikan ekspor yang memenuhi standar
(sertifikat)
32,500
Program/ Kegiatan Sasaran Kegiatan IndikatorTarget Tahun
2016
Jumlah sertifikasi kesehatan ikan domestik yang memenuhi standar
(sertifikat)
139,000
Jumlah instalasi karantina ikan milik pihak ketiga yang layak untuk
ditetapkan (unit)
230
Jumlah Negara yang harmonis dalam standar penerapan sistem
perkarantinaan ikan (negara)
2
Jumlah Unit Usaha Pembudidayaan Ikan (UUPI) yang menerapkan
Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) (unit)
175
Terselenggaranya
penatausahaan pusat
karantina ikan
Persentase penatausahaan Pusat Krantina Ikan dan Keamanan Hayati
Ikan yang tepat waktu (%)
100%
Kegiatan Penerapan
Sistem Jaminan Mutu
dan Keamanan Hasil
Perikanan
Terselenggaranya sistem
perkarantinaan, mutu dan
keamanan hayati ikan yang
sesuai standar
Persentase produk perikanan yang masuk ke dalam wilayah RI yang
sesuai dengan persyaratan mutu dan keamanan hasil perikanan (%)
75
Lokasi Perairan Laut yang dipetakan dari cemaran Marine Biotoxin
dan Logam Berat (lokasi)
5
Lokasi yang termonitor kesegaran ikan, residu dan bahan berbahaya
(lokasi)
31
Jumlah Unit Pengolahan Ikan yang teregistrasi negara mitra (unit) 150
Jumlah sertifikasi mutu produk ekspor 82,000
Jumlah pelaku usaha (UPI) yang menerapkan sistem traceability (UPI) 22
Sertifikasi penerapan sistem jaminan mutu (sertifikat HACCP) di Unit
Pengolahan Ikan
1,300
Tersedianya kebijakan
pembangunan yang efektif
Jumlah draft peraturan perundangan undangan bidang mutu dan
keamanan hasil perikanan yang diselesaikan (dokumen)
1
Terselenggaranya
pengendalian dan
pengawasan sistem
perkarantinaan, mutu dan
keamanan hayati ikan secara
profesional dan partisipatif
Persentase penanganan kasus pelanggaran sistem mutu dan
keamanan hasil perikanan yang diselesesaikan (%)
95
Terselengaranya
penatausahaan pusat
sertifikasi mutu
Persentase penatausahaan Pusat Sertifikasi Mutu dan Kemanan Hasil
Perikanan yang tepat waktu (%)
100
Kegiatan Pengendalian
Sistem Perkarantinaan
Ikan, mutu dan
keamanan hasil
perikanan
Terselenggaranya sistem
perkarantinaan, mutu dan
keamanan hayati ikan yang
sesuai standar
Jumlah Unit Pelaksana Teknis yang menerapkan sistem manajemen
mutu ISO 9001 (unit)
13
Jumlah Unit Pelaksana Teknis yang menerapkan sistem manajemen
inspeksi ISO 17020 (unit)
12
Jumlah Unit Kerja lingkup otoritas kompeten yang menerapkan
Sistem Pengendalian Mutu (unit kerja)
23
Program/ Kegiatan Sasaran Kegiatan IndikatorTarget Tahun
2016
Jumlah laboratorium yang memenuhi persyaratan laboratorium
penguji
17
Tenaga Fungsional Pengendali Hama Penyakit Ikan (PHPI) dan
Pengawas Mutu (Wastu) yang mengikuti uji kompetensi (orang)
200
Jumlah RSNI metode pengujian 4
Jumlah jenis pengujian yang dilakukan uji banding 1,100
Jumlah jenis parameter uji yang di profisiensi 4
Jumlah negara yang harmoni/kerjasama dalam sistem
perkarantinaan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan serta
keamanan hayati ikan (MoU/MRA/Approval)
35
Jumlah perjanjian kerja sama antar lembaga di bidang
perkarantinaan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan, serta
keamanan hayati ikan
3
Jumlah kerjasama bilateral, regional, multilateral di bidang
perkarantinaan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan, serta
keamanan hayati ikan (paper)
4
Terselenggaranya
pengendalian dan
pengawasan sistem
perkarantinaan, mutu dan
keamanan hayati ikan secara
profesional dan partisipatif
Tingkat keberhasilan pengawasan di exit dan entry point wilayah
perbatasan (%)
73%
Tersedianya kebijakan
pembangunan yang efektif
Jumlah kebijakan publik bidang perkarantinaan ikan, yang
diselesaikan (dokumen)
3
Jumlah kebijakan publik bidang mutu dan keamanan hasil perikanan
yang diselesaikan (kebijakan)
2
Terselengaranya
penatausahaan pusat
manajemen mutu
Persentase penatausahaan Pusat Standarisasi, Kepatuhan dan
Kerjasama yang tepat waktu (%)
100
Kegiatan Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Badan
Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil
Perikanan
Tersedianya kebijakan
pembangunan yang efektif
Indek efekfivitas kebijakan pemerintah 6.5
Terwujudnya ASN BKIPM yang
kompeten, profesional dan
berkepribadian
Indeks Kompetensi dan Integritas lingkup BKIPM 75
Tersedianya manajemen
pengetahuan yang handal dan
mudah diakses
Persentase unit kerja lingkup BKIPM yang menerapkan sistem
manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
50%
Terwujudnya birokrasi BKIPM
yang efektif, efisien, dan
berorientasi pada layanan
prima
Nilai Kinerja RB BKIPM A
Terkelolanya anggaran
pembangunan secara efisien
dan akuntabel
Nilai kinerja anggaran BKIPM Baik (80-90)
Program/ Kegiatan Sasaran Kegiatan IndikatorTarget Tahun
2016
Terpenuhinya belanja
aparatur dan belanja
operasional perkantoran
Persentase pembayaran gaji dan tunjangan kinerja pegawai BKIPM
(%)
100
Persentase pemenuhan layanan perkantoran BKIPM (%) 100
No Satuan Kerja Jumlah
1 Balai Besar KIPM Jakarta I 27
2 Balai Besar KIPM Makassar 53
3 Balai KIPM Kelas I Jakarta II 54
4 Balai KIPM Kelas I Denpasar 57
5 Balai KIPM Kelas I Medan I 12
6 Balai KIPM Kelas I Balikpapan 2
7 Balai KIPM Kelas I Surabaya I 78
8 Balai KIPM Kelas I Surabaya II 48
9 Balai KIPM Kelas II Banjarmasin 8
10 Balai KIPM Kelas II Manado 26
11 Balai KIPM Kelas II Mataram 3
12 Balai KIPM Kelas II Palembang 5
13 Balai KIPM Kelas II Semarang 30
14 Stasiun KIPM Kelas I Aceh 2
15 Stasiun KIPM Kelas I Ambon 20
16 Stasiun KIPM Kelas I Batam 3
17 Stasiun KIPM Kelas I Kendari 6
18 Stasiun KIPM Kelas I Kupang 13
19 Stasiun KIPM Kelas I Yogyakarta 2
20 Stasiun KIPM Kelas I Lampung 13
21 Stasiun KIPM Kelas I Medan II 29
22 Stasiun KIPM Kelas I Palu 3
23 Stasiun KIPM Kelas I Pangkalpinang 6
24 Stasiun KIPM Kelas I Pontianak 3
25 Stasiun KIPM Kelas I Padang 1
26 Stasiun KIPM Kelas I Ternate 3
27 Stasiun KIPM Kelas II Bandung 2
28 Stasiun KIPM Kelas II Luwuk Banggai 2
29 Stasiun KIPM Kelas II Tanjungpinang 1
30 Stasiun KIPM Kelas II Merak 7
31 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 7
32 Stasiun KIPM Kelas II Sorong 14
33 Stasiun KIPM Kelas II Tarakan 10
34 Stasiun KIPM Kelas II Bau Bau 1
35 Stasiun KIPM Kelas II Cirebon 11
36 Stasiun KIPM Kelas II Merauke 13
575
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Unit Pengolahan Ikan yang memenuhi persyaratan ekspor sebanyak
575 unit
Jumlah
Kode Satuan Kerja Target
1 BKIPM Kelas I Jakarta II 80%
2 SKIPM Kelas II Cirebon 80%
3 BKIPM Kelas II semarang 80%
4 SKIPM Kelas I yogyakarta 80%
5 BKIPM Kelas I Surabaya I 80%
6 BKIPM Kelas I surabaya II 80%
7 BKIPM Kelas I Medan I 80%
8 SKIPM Kelas I Medan 80%
9 SKIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 80%
10 BKIPM Kelas II Palembang 80%
11 SKIPM Kelas I Lampung 80%
12 SKIPM Kelas I Pontianak 80%
13 SKIPM Kelas I Entikong 80%
14 BBKIPM Makassar 80%
15 BKIPM Kelas I Denpasar 80%
16 BBKIPM Jakarta I 80%
17 SKIPM Kelas I Batam 80%
Indikator Kinerja Persentase penyakit ikan eksotik yang dicegah masuk ke dalam wilayah RI sebesar
80 %
RINCIAN TARGET KINERJA
No Satuan Kerja Target
1 Balai KIPM Kelas I Jakarta II 95%
2 BBKIPM Jakarta I 95%
3 BBKIPM Makassar 95%
4 Balai KIPM Kelas I Medan I 95%
5 Balai KIPM Kelas I Balikpapan 95%
6 Balai KIPM Kelas I Denpasar 95%
7 Balai KIPM Kelas I Surabaya I 95%
8 Balai KIPM Kelas I Surabaya II 95%
9 Balai KIPM Kelas I Jayapura 95%
10 Balai KIPM Kelas II Mataram 95%
11 Balai KIPM Kelas II Palembang 95%
12 Balai KIPM Kelas II Banjarmasin 95%
13 Balai KIPM Kelas II Manado 95%
14 Balai KIPM Kelas II Semarang 95%
15 Stasiun KIPM Kelas I Pekanbaru 95%
16 Stasiun KIPM Kelas I Pontianak 95%
17 Stasiun KIPM Kelas I Padang 95%
18 Stasiun KIPM Kelas I Jambi 95%
19 Stasiun KIPM Kelas I Palu 95%
20 Stasiun KIPM Kelas I Entikong 95%
21 Stasiun KIPM Kelas I Palangkaraya 95%
22 Stasiun KIPM Kelas I Ternate 95%
23 Stasiun KIPM Kelas I Ambon 95%
24 Stasiun KIPM Kelas I Batam 95%
25 Stasiun KIPM Kelas I Gorontalo 95%
26 Stasiun KIPM Kelas I Aceh 95%
27 Stasiun KIPM Kelas I Lampung 95%
28 Stasiun KIPM Kelas I Pangkal Pinang 95%
29 Stasiun KIPM Kelas I Kupang 95%
30 Stasiun KIPM Kelas I Jogjakarta 95%
31 Stasiun KIPM Kelas I Medan II 95%
32 Stasiun KIPM Kelas I Kendari 95%
33 Stasiun KIPM Kelas II Bandung 95%
34 Stasiun KIPM Kelas II Luwuk Banggai 95%
35 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Pinang 95%
36 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 95%
37 Stasiun KIPM Kelas II Bima 95%
38 Stasiun KIPM Kelas II Tahuna 95%
39 Stasiun KIPM Kelas II Tarakan 95%
40 Stasiun KIPM Kelas II Bau Bau 95%
41 Stasiun KIPM Kelas II Cirebon 95%
42 Stasiun KIPM Kelas II Merauke 95%
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Persentase penanganan kasus pelanggaran Perkarantinaan dan keamanan hayati Ikan
yang diselesesaikan sebesar 95 %
No Satuan Kerja Target
43 Stasiun KIPM Kelas II Sorong 95%
44 Stasiun KIPM Kelas II Banten 95%
45 Stasiun KIPM Kelas II Mamuju 95%
46 Stasiun KIPM Kelas II Bengkulu 95%
No Satuan Kerja Lokasi Jumlah
1 Balai KIPM Kelas I Jakarta II Sungai Ciliwung 1
2 BBKIPM Jakarta I Situ Cigudeg Sawangan Depok 1
Situ Tonjong Kab. Bogor Jawa Barat 1
3 BBKIPM Makassar Danau Matano, Kab. Luwu Timur 1
4 Balai KIPM Kelas I Medan I Pangururan Kab. Toba Samosir 1
5 Balai KIPM Kelas I Balikpapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam Kota
Samarinda
1
DAS Mahakam Hilir Kutai Kartanegara 1
6 Balai KIPM Kelas I Denpasar Danau Batur, Kintamani Bangli 1
7 Balai KIPM Kelas I Surabaya I Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas Kab. Surabaya 1
Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas Kab. Sidoarjo 1
8 Balai KIPM Kelas I Surabaya II Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo Hulu
Kab. Bojonegoro
1
9 Balai KIPM Kelas I Jayapura Danau Sentani 1
10 Balai KIPM Kelas II Mataram Lombok Timur 1
11 Balai KIPM Kelas II Palembang Sungai Komering Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 1
12 Balai KIPM Kelas II Banjarmasin Sungai Barito, Kab. Barito Kuala (BATOLA) 1
13 Balai KIPM Kelas II Manado Danau Tondano, Kab. Minahasa 1
14 Balai KIPM Kelas II Semarang Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo 1
Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu 1
15 Stasiun KIPM Kelas I Pekanbaru Sungai Indra Giri 1
16 Stasiun KIPM Kelas I Pontianak Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas ( Sungai Rengas
)
1
Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas ( Rasau Jaya ) 1
17 Stasiun KIPM Kelas I Padang Danau Maninjau 1
18 Stasiun KIPM Kelas I Jambi Danau Sigombak Kab. Tebo 1
Danau Dam Betuk Kab.Merangin 1
19 Stasiun KIPM Kelas I Palu Danau Bolanosau, Kab. Parigi Moutong 1
20 Stasiun KIPM Kelas I Entikong Danau Sentarum (Kapuas Hulu) 1
21 Stasiun KIPM Kelas I Palangkaraya Sungai Rungan Kota Palangkaraya 1
22 Stasiun KIPM Kelas I Ternate Danau Laguna (Ngade) Kota Ternate 1
23 Stasiun KIPM Kelas I Ambon Sungai Wailela Desa Larike Kec. Leihitu Kab.
Maluku Tengah
1
24 Stasiun KIPM Kelas I Batam Waduk Duriangkang, Kec. Sei Beduk, Kota Batam 1
Waduk Sei Harapan, Kec. Sekupang, Kota Batam 1
25 Stasiun KIPM Kelas I Gorontalo Sungai Bone 1
Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo 1
26 Stasiun KIPM Kelas I Aceh Danau Aneuk Laot Kota Sabang 1
27 Stasiun KIPM Kelas I Lampung Danau Ranau, Kab. Lampung Barat 1
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Lokasi yang terpetakan jenis agen hayati yang dilindungi, dilarang dan bersifat invasif
sebanyak 56 Lokasi
No Satuan Kerja Lokasi Jumlah
28 Stasiun KIPM Kelas I Pangkal Pinang Perairan Sungai Jeruk Desa Paya Benua,
Kec.Mendo Barat , Kab. Bangka
1
29 Stasiun KIPM Kelas I Kupang Telaga Air Sagu Kota Kupang 1
30 Stasiun KIPM Kelas I Jogjakarta Waduk Sermo 1
31 Stasiun KIPM Kelas I Medan II Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu Langkat 1
32 Stasiun KIPM Kelas I Kendari Kabupaten Konawe 1
33 Stasiun KIPM Kelas II Bandung Waduk Saguling Kab. Bandung Barat 1
Waduk Cirata 1
34 Stasiun KIPM Kelas II Luwuk Banggai Kabupaten Banggai Laut 1
35 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Pinang Sungai Timun, Tanjung Pinang 1
36 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Balai
Asahan
Daerah Aliran Sungai (DAS) Asahan 1
37 Stasiun KIPM Kelas II Bima Danau Satonda, Pulau Satonda Kab. Dompu NTB 1
38 Stasiun KIPM Kelas II Tahuna Sungai Tamako 1
39 Stasiun KIPM Kelas II Tarakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bulungan 1
40 Stasiun KIPM Kelas II Bau Bau Kota Bau Bau 1
41 Stasiun KIPM Kelas II Cirebon Waduk Darma Kab, Kuningan 1
42 Stasiun KIPM Kelas II Merauke Rawa Dogamit 1
43 Stasiun KIPM Kelas II Sorong Danau Ayamaru Kab. Maybrat 1
Danau uter Kab. Maybrat 1
44 Stasiun KIPM Kelas II Banten Sungai Cidanau 1
45 Stasiun KIPM Kelas II Mamuju Kabupaten Mamuju 1
46 Stasiun KIPM Kelas II Bengkulu Muara Kungkai, Kecamatan Air Periukan Kab.
Seluma
1
56Jumlah
Kode Satuan Kerja Jumlah
1 Balai KIPM Kelas I Jakarta II 6
2 BBKIPM Jakarta I 6
3 BBKIPM Makassar 15
4 Balai KIPM Kelas I Medan I 7
5 Balai KIPM Kelas I Balikpapan 6
6 Balai KIPM Kelas I Denpasar 9
7 Balai KIPM Kelas I Surabaya I 15
8 Balai KIPM Kelas I Surabaya II 7
9 Balai KIPM Kelas I Jayapura 7
10 Balai KIPM Kelas II Mataram 7
11 Balai KIPM Kelas II Palembang 7
12 Balai KIPM Kelas II Banjarmasin 6
13 Balai KIPM Kelas II Manado 12
14 Balai KIPM Kelas II Semarang 7
15 Stasiun KIPM Kelas I Pekanbaru 7
16 Stasiun KIPM Kelas I Pontianak 7
17 Stasiun KIPM Kelas I Padang 10
18 Stasiun KIPM Kelas I Jambi 10
19 Stasiun KIPM Kelas I Palu 6
20 Stasiun KIPM Kelas I Entikong 6
21 Stasiun KIPM Kelas I Palangkaraya 8
22 Stasiun KIPM Kelas I Ternate 9
23 Stasiun KIPM Kelas I Ambon 8
24 Stasiun KIPM Kelas I Batam 1
25 Stasiun KIPM Kelas I Gorontalo 6
26 Stasiun KIPM Kelas I Aceh 7
27 Stasiun KIPM Kelas I Lampung 10
28 Stasiun KIPM Kelas I Pangkal Pinang 6
29 Stasiun KIPM Kelas I Kupang 9
30 Stasiun KIPM Kelas I Jogjakarta 10
31 Stasiun KIPM Kelas I Medan II 4
32 Stasiun KIPM Kelas I Kendari 9
33 Stasiun KIPM Kelas II Bandung 10
34 Stasiun KIPM Kelas II Luwuk Banggai 6
35 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Pinang 5
36 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 6
37 Stasiun KIPM Kelas II Bima 8
38 Stasiun KIPM Kelas II Tahuna 3
39 Stasiun KIPM Kelas II Tarakan 6
40 Stasiun KIPM Kelas II Bau Bau 7
41 Stasiun KIPM Kelas II Cirebon 10
42 Stasiun KIPM Kelas II Merauke 6
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Lokasi yang dipetakan dari penyebaran penyakit ikan karantina sebanyak
339 lokasi
Kode Satuan Kerja Jumlah
43 Stasiun KIPM Kelas II Sorong 7
44 Stasiun KIPM Kelas II Banten 5
45 Stasiun KIPM Kelas II Mamuju 6
46 Stasiun KIPM Kelas II Bengkulu 4
339Jumlah
No Judul Draf Peraturan Perundangan
1 Draft Permen KP tentang Karantina Ikan
2 Draft Permen KP tentang Keamanan Hayati Ikan
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah draff peraturan perundangan undangan bidang perkarantinaan ikan yang
diselesaikan sebanyak 2 dokumen
Kode Propinsi/ Satuan Kerja Target
1 Balai KIPM Kelas I Jakarta II 251
2 BBKIPM Jakarta I 7,650
3 BBKIPM Makassar 4,200
4 Balai KIPM Kelas I Medan I 1,382
5 Balai KIPM Kelas I Balikpapan 2,355
6 Balai KIPM Kelas I Denpasar 5,500
7 Balai KIPM Kelas I Surabaya I 2,391
8 Balai KIPM Kelas I Surabaya II 600
9 Balai KIPM Kelas I Jayapura 4
10 Balai KIPM Kelas II Mataram 32
11 Balai KIPM Kelas II Palembang 130
12 Balai KIPM Kelas II Banjarmasin 10
13 Balai KIPM Kelas II Manado 1,270
14 Balai KIPM Kelas II Semarang 1,132
15 Stasiun KIPM Kelas I Pekanbaru 100
16 Stasiun KIPM Kelas I Pontianak 200
17 Stasiun KIPM Kelas I Padang 170
18 Stasiun KIPM Kelas I Jambi 51
19 Stasiun KIPM Kelas I Palu 2
20 Stasiun KIPM Kelas I Entikong 534
21 Stasiun KIPM Kelas I Palangkaraya 9
22 Stasiun KIPM Kelas I Ternate -
23 Stasiun KIPM Kelas I Ambon 10
24 Stasiun KIPM Kelas I Batam 100
25 Stasiun KIPM Kelas I Gorontalo 2
26 Stasiun KIPM Kelas I Aceh 35
27 Stasiun KIPM Kelas I Lampung 300
28 Stasiun KIPM Kelas I Pangkal Pinang 141
29 Stasiun KIPM Kelas I Kupang 150
30 Stasiun KIPM Kelas I Jogjakarta 20
31 Stasiun KIPM Kelas I Medan II 612
32 Stasiun KIPM Kelas I Kendari 70
33 Stasiun KIPM Kelas II Bandung 590
34 Stasiun KIPM Kelas II Luwuk Banggai 4
35 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Pinang 320
36 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 660
37 Stasiun KIPM Kelas II Bima -
38 Stasiun KIPM Kelas II Tahuna 1
39 Stasiun KIPM Kelas II Tarakan 1,444
40 Stasiun KIPM Kelas II Bau Bau 5
41 Stasiun KIPM Kelas II Cirebon 23
42 Stasiun KIPM Kelas II Merauke -
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah sertifikasi kesehatan ikan ekspor yang memenuhi standar sebesar
32.500 Sertifikat
Kode Propinsi/ Satuan Kerja Target
43 Stasiun KIPM Kelas II Sorong 40
44 Stasiun KIPM Kelas II Banten -
45 Stasiun KIPM Kelas II Mamuju -
46 Stasiun KIPM Kelas II Bengkulu -
Jumlah 32,500
Kode Satuan Kerja Jumlah
1 Balai KIPM Kelas I Jakarta II 77
2 BBKIPM Jakarta I 5,743
3 BBKIPM Makassar 11,000
4 Balai KIPM Kelas I Medan I 11,159
5 Balai KIPM Kelas I Balikpapan 15,812
6 Balai KIPM Kelas I Denpasar 4,000
7 Balai KIPM Kelas I Surabaya I 12,533
8 Balai KIPM Kelas I Surabaya II 355
9 Balai KIPM Kelas I Jayapura 2,500
10 Balai KIPM Kelas II Mataram 2,210
11 Balai KIPM Kelas II Palembang 1,000
12 Balai KIPM Kelas II Banjarmasin 9,500
13 Balai KIPM Kelas II Manado 2,221
14 Balai KIPM Kelas II Semarang 1,931
15 Stasiun KIPM Kelas I Pekanbaru 1,000
16 Stasiun KIPM Kelas I Pontianak 3,500
17 Stasiun KIPM Kelas I Padang 1,570
18 Stasiun KIPM Kelas I Jambi 3,800
19 Stasiun KIPM Kelas I Palu 3,000
20 Stasiun KIPM Kelas I Entikong -
21 Stasiun KIPM Kelas I Palangkaraya 2,128
22 Stasiun KIPM Kelas I Ternate 1,641
23 Stasiun KIPM Kelas I Ambon 1,850
24 Stasiun KIPM Kelas I Batam 647
25 Stasiun KIPM Kelas I Gorontalo 1,800
26 Stasiun KIPM Kelas I Aceh 750
27 Stasiun KIPM Kelas I Lampung 3,000
28 Stasiun KIPM Kelas I Pangkal Pinang 2,165
29 Stasiun KIPM Kelas I Kupang 2,622
30 Stasiun KIPM Kelas I Jogjakarta 2,512
31 Stasiun KIPM Kelas I Medan II 250
32 Stasiun KIPM Kelas I Kendari 500
33 Stasiun KIPM Kelas II Bandung 210
34 Stasiun KIPM Kelas II Luwuk Banggai 2,800
35 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Pinang 700
36 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 500
37 Stasiun KIPM Kelas II Bima 1,540
38 Stasiun KIPM Kelas II Tahuna 310
39 Stasiun KIPM Kelas II Tarakan 10,819
40 Stasiun KIPM Kelas II Bau Bau 1,500
41 Stasiun KIPM Kelas II Cirebon 15
42 Stasiun KIPM Kelas II Merauke 574
43 Stasiun KIPM Kelas II Sorong 3,619
44 Stasiun KIPM Kelas II Banten 2,127
45 Stasiun KIPM Kelas II Mamuju 275
46 Stasiun KIPM Kelas II Bengkulu 1,235
139,000
Indikator Kinerja Jumlah sertifikasi kesehatan ikan domestik yang memenuhi standar sebesar 139.000
Sertifikat
RINCIAN TARGET KINERJA
Jumlah
No Satuan Kerja Jumlah
1 BKIPM Kelas I Jakarta II 70
2 SKIPM Kelas II Bandung 7
3 SKIPM Kelas II Cirebon 3
4 BKIPM Kelas II Semarang 5
5 SKIPM Kelas I Yogyakarta 2
6 BKIPM Kelas I Surabaya I 24
7 BKIPM Kelas I Surabaya II 8
8 SKIPM Kelas I Medan II 21
9 SKIPM Kelas I Jambi 1
10 SKIPM Kelas I Lampung 9
11 BBKIPM Makassar 3
12 BKIPM Kelas I Denpasar 9
13 BKIPM Kelas II Mataram 1
14 BBKIPM Jakarta I 61
15 SKIPM Kelas II Merak 6
230
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah instalasi karantina ikan milik pihak ketiga yang layak untuk ditetapkan
sebesar 230 unit
Jumlah
No Uraian Jumlah
1 Harmonisasi penerapan sistem perkarantinaan ikan dengan Kanada 1
2 Harmonisasi penerapan sistem perkarantinaan ikan dengan Vietnam 1
2
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah negara yang harmonis dalam penerapan sistem perkarantinaan ikan
sebanyak 2 negara
Jumlah
No Lokasi/ Satuan Kerja Jumlah
1 BKIPM Kelas I Jakarta II 2
2 SKIPM Kelas II Bandung 4
3 SKIPM Kelas II Cirebon 8
4 BKIPM Kelas II Semarang 9
5 SKIPM Kelas I Yogyakarta 4
6 BKIPM Kelas I Surabaya I 12
7 BKIPM Kelas I Surabaya II 3
8 SKIPM Kelas I Aceh 4
9 BKIPM Kelas I Medan I 7
10 SKIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 3
11 SKIPM Kelas I Padang 6
12 SKIPM Kelas I Pekanbaru 2
13 SKIPM Kelas I Jambi 4
14 SKIPM Kelas I Lampung 4
15 SKIPM Kelas I Pontianak 5
16 SKIPM Kelas I Entikong 2
17 SKIPM Kelas I Palangkaraya 1
18 BKIPM Kelas II Banjarmasin 2
19 BKIPM Kelas I Balikpapan 13
20 BKIPM Kelas II Manado 5
21 SKIPM Kelas II Tahuna 1
22 SKIPM Kelas I Palu 2
23 SKIPM Kelas II Luwuk Banggai 4
24 BBKIPM Makassar 5
25 SKIPM Kelas I Kendari 3
26 SKIPM Kelas II Bau-Bau 1
27 SKIPM Kelas I Ambon 2
28 BKIPM Kelas I Denpasar 7
29 BKIPM Kelas II Mataram 5
30 SKIPM Kelas II Bima 2
31 SKIPM Kelas I Kupang 3
32 BKIPM Kelas I Jayapura 3
33 SKIPM Kelas II Merauke 3
34 SKIPM Kelas I Bengkulu 4
35 SKIPM Kelas I Ternate 5
36 BBKIPM Jakarta I 3
37 SKIPM Kelas II Merak 4
38 SKIPM Kelas I Pangkal Pinang 3
39 SKIPM Kelas I Gorontalo 2
40 SKIPM Kelas I Batam 7
41 SKIPM Kelas II Tanjung Pinang 6
175
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Unit Usaha Pembudidayaan Ikan (UUPI) yang menerapkan Cara Karantina Ikan yang
Baik (CKIB) sebanyak 175 UPI
Jumlah
No Satuan Kerja Target
1 BKIPM Kelas I Jakarta II 75%
2 SKIPM Kelas II Cirebon 75%
3 BKIPM Kelas II semarang 75%
4 SKIPM Kelas I yogyakarta 75%
5 BKIPM Kelas I Surabaya I 75%
6 BKIPM Kelas I surabaya II 75%
7 BKIPM Kelas I Medan I 75%
8 SKIPM Kelas I Medan 75%
9 SKIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 75%
10 BKIPM Kelas II Palembang 75%
11 SKIPM Kelas I Lampung 75%
12 SKIPM Kelas I Pontianak 75%
13 SKIPM Kelas I Entikong 75%
14 BBKIPM Makassar 75%
15 BKIPM Kelas I Denpasar 75%
16 BBKIPM Jakarta I 75%
17 SKIPM Kelas I Batam 75%
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Persentase produk perikanan yang masuk ke dalam wilayah RI yang sesuai
dengan persyaratan mutu dan keamanan hasil perikanan sebesar 75 %
No Satuan Kerja Jumlah
1 BKIPM Kelas I Jakarta II 1
2 BKIPM Kelas I Surabaya II 1
3 SKIPM Kelas I Ambon 1
4 SKIPM Kelas I Lampung 1
5 SKIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 1
5
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Lokasi Perairan Laut yang dipetakan dari cemaran Marine Biotoxin
dan Logam Berat sebanyak 5 lokasi
Jumlah
NO LOKASI JUMLAH
1 Perairan Lampung 1
2 Perairan Tj. Balai Asahan 1
3 PPN Pelabuhan Ratu 1
4 PPN Kejawanan Cirebon 1
5 PPS Nizam Zachman 1
6 PPS Bungus 1
7 Pontianak 1
8 Aceh 1
9 Perairan Probolinggo 1
10 Muara Angke 1
11 PPN Brondong 1
12 Perairan Denpasar 1
13 Mataram 1
14 Bima 1
15 Kupang 1
16 PPS Bitung 1
17 Gorontalo 1
18 Makassar 1
19 PPS Kendari 1
20 PPN Ambon 1
21 PPN Ternate 1
22 Perairan Sorong 1
23 PPS Cilacap 1
24 PPN Karangantu 1
25 Muncar 1
26 Bau Bau 1
27 Tahuna 1
27
Indikator Kinerja Lokasi yang termonitor kesegaran ikan, residu dan bahan berbahaya
sebanyak 27 lokasi
RINCIAN TARGET KINERJA
Total
No Satuan Kerja Jumlah
1 Balai KIPM Kelas I Medan I 10
2 Stasiun KIPM Kelas I Medan II 12
3 Balai KIPM Kelas II Palembang 1
4 Stasiun KIPM Kelas I Lampung 5
5 Balai Besar KIPM Jakarta I 5
6 Balai KIPM Kelas I Jakarta II 15
7 Stasiun KIPM Kelas II Merak 5
8 Stasiun KIPM Kelas II Cirebon 5
9 Stasiun KIPM Kelas II Bandung 5
10 Balai KIPM Kelas II Semarang 5
11 Balai KIPM Kelas I Surabaya II 15
12 Balai KIPM Kelas I Surabaya I 15
13 Balai KIPM Kelas I Denpasar 5
14 Stasiun KIPM Kelas I Kupang 2
15 Balai KIPM Kelas II Banjarmasin 1
16 Stasiun KIPM Pontianak 2
17 Balai KIPM Kelas I Balikpapan 1
18 Stasiun KIPM Kelas II Tarakan 5
19 Balai KIPM Kelas II Manado 5
20 Stasiun KIPM Kelas II Palu 2
21 Balai Besar KIPM Makassar 15
22 Stasiun KIPM Kelas I Kendari 5
23 Stasiun KIPM Kelas I Ambon 5
24 Stasiun KIPM Kelas II Sorong 2
25 Stasiun KIPM Kelas II Merauke 1
26 Stasiun Kelas II Luwuk Banggai 1
150
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah Unit Pengolahan Ikan yang teregistrasi negara mitra sebesar
150 UPI
Jumlah
No Propinsi Jumlah
1 Balai besar KIPM Makassar 9,500
2 Balai besar KIPM Jakarta I 20,500
3 Balai KIPM I Jakarta II 10,500
4 Balai KIPM I Medan I 100
5 Balai KIPM I Balikpapan 200
6 Balai KIPM I Denpasar 8,000
7 Balai KIPM I Surabaya I 7,000
8 Balai KIPM I Surabaya II 5,000
9 Balai KIPM I Jayapura
10 Balai KIPM kelas II Mataram 10
11 Balai KIPM kelas II Palembang 150
12 Balai KIPM kelas II Banjarmasin 200
13 Balai KIPM kelas II Manado 3,000
14 Balai KIPM kelas II Semarang 1,750
15 Stasiun KIPM Kelas I Pekanbaru
16 Stasiun KIPM Kelas I Pontianak 100
17 Stasiun KIPM Kelas I Padang 100
18 Stasiun KIPM Kelas I Jambi
19 Stasiun KIPM Kelas I Palu 5
20 Stasiun KIPM Kelas I Entikong 900
21 Stasiun KIPM Kelas I Palangkaraya
22 Stasiun KIPM Kelas I Ternate 5
23 Stasiun KIPM Kelas I Ambon 100
24 Stasiun KIPM Kelas I Batam 1,150
25 Stasiun KIPM Kelas I Gorontalo 5
26 Stasiun KIPM Kelas I Aceh 252
27 Stasiun KIPM Kelas I Lampung 2,500
28 Stasiun KIPM Kelas I Pangkal pinang 250
29 Stasiun KIPM Kelas I Kupang 300
30 Stasiun KIPM Kelas I Yogyakarta 300
31 Stasiun KIPM Kelas I Medan II 4,864
32 Stasiun KIPM Kelas I Kendari 200
33 Stasiun KIPM kelas II Bandung 300
34 Stasiun KIPM kelas II Luwuk Banggai 100
35 Stasiun KIPM kelas II Tj. Pinang 1,500
36 Stasiun KIPM kelas II Tj. Balai Asahan 300
37 Stasiun KIPM kelas II Bima
38 Stasiun KIPM kelas II Tahuna 2
39 Stasiun KIPM kelas II Tarakan 750
40 Stasiun KIPM kelas II Bau-Bau 2
41 Stasiun KIPM kelas II Cirebon 1,500
42 Stasiun KIPM kelas II Merauke 5
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah sertifikasi mutu produk ekspor sebanyak 83.000 sertifikat
No Propinsi Jumlah
43 Stasiun KIPM kelas II Sorong 200
44 Stasiun KIPM kelas II Banten 1,400
45 Stasiun KIPM kelas II Mamuju
46 Stasiun KIPM kelas II Bengkulu
83,000 Jumlah
Kode Propinsi Jumlah
1 DKI Jakarta 8
2 Jawa Timur 8
3 Jawa Tengah 3
4 Sumatera Utara 4
5 Sumatera Selatan 2
6 Kalimantan Utara 3
7 Sulawesi Selatan 4
8 Sulawesi Utara 4
9 Bali 3
10 Lampung 3
42
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah pelaku usaha (UPI) yang menerapkan sistem traceability sebesar 42 UPI
Jumlah
No UPT Jumlah
1 Balai Besar KIPM Jakarta I 91
2 Balai Besar KIPM Makassar 127
3 Balai KIPM Kelas I Jakarta II 146
4 Balai KIPM Kelas I Denpasar 111
5 Balai KIPM Kelas I Medan I 8
6 Balai KIPM Kelas I Balikpapan 4
7 Balai KIPM Kelas I Surabaya I 158
8 Balai KIPM Kelas I Surabaya II 120
9 Balai KIPM Kelas II Banjarmasin 10
10 Balai KIPM Kelas II Manado 40
11 Balai KIPM Kelas II Mataram 5
12 Balai KIPM Kelas II Palembang 9
13 Balai KIPM Kelas II Semarang 70
14 Stasiun KIPM Kelas I Aceh 4
15 Stasiun KIPM Kelas I Ambon 40
16 Stasiun KIPM Kelas I Batam 10
17 Stasiun KIPM Kelas I Kendari 18
18 Stasiun KIPM Kelas I Kupang 28
19 Stasiun KIPM Kelas I Yogyakarta 10
20 Stasiun KIPM Kelas I Lampung 24
21 Stasiun KIPM Kelas I Medan II 82
22 Stasiun KIPM Kelas I Palu 8
23 Stasiun KIPM Kelas I Pangkalpinang 18
24 Stasiun KIPM Kelas I Pontianak 5
25 Stasiun KIPM Kelas I Padang 2
26 Stasiun KIPM Kelas I Ternate 7
27 Stasiun KIPM Kelas II Bandung 2
28 Stasiun KIPM Kelas II Luwuk Banggai 2
29 Stasiun KIPM Kelas II Tanjungpinang 2
30 Stasiun KIPM Kelas II Merak 12
31 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 42
32 Stasiun KIPM Kelas II Sorong 19
33 Stasiun KIPM Kelas II Tarakan 20
34 Stasiun KIPM Kelas II Bau Bau 2
35 Stasiun KIPM Kelas II Cirebon 22
36 Stasiun KIPM Kelas II Merauke 22
1,300
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Sertifikasi penerapan sistem jaminan mutu (sertifikat HACCP) di Unit Pengolahan
Ikan sebanyak 1.300 sertifikat
Jumlah
No Judul Draf Peraturan Perundangan
1 Draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Tentang Monitoring Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah draft peraturan perundangan undangan bidang mutu dan keamanan hasil
perikanan yang diselesaikan sebanyak 1 dokumen
Kode Propinsi Jumlah
01 DKI Jakarta 95%
02 Jawa Barat 95%
03 Jawa tengah 95%
04 Di yogyakarta 95%
05 Jawa timur 95%
06 Aceh 95%
07 Sumatera Utara 95%
08 Sumatera Barat 95%
09 Riau 95%
10 Jambi 95%
11 Sumatera Selatan 95%
12 Lampung 95%
13 Kalimantan Barat 95%
14 Kalimantan Tengah 95%
15 Kalimantan Selatan 95%
16 Kalimantan Timur 95%
17 Sulawesi Utara 95%
18 Sulawesi Tengah 95%
19 Sulawesi Selatan 95%
20 Sulawesi Tenggara 95%
21 Maluku 95%
22 Bali 95%
23 Nusa Tenggara Barat 95%
24 Nusa Tenggara Timur 95%
25 Papua 95%
26 Bengkulu 95%
28 Maluku Utara 95%
29 Banten 95%
30 Kepulauan Bangka Belitung 95%
31 Gorontalo 95%
32 Kepulauan Riau 95%
33 Papua Barat 95%
34 Sulawesi Barat 95%
35 Kalimantan Utara 95%
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Penanganan kasus ekspor hasil perikanan yang diselesaikan sebesar 95 %
No Nama UPT
1 Pusat SKK, BKIPM
2 Dit Perbenihan, PB
3 BBKIPM Makassar
4 BBKIPM Jakarta I
5 BKIPM Kelas I Jakarta II
6 BKIPM Kelas I Surabaya I
7 BKIPM Kelas I Surabaya II
8 BKIPM Kelas I Semarang
9 SKIPM Kelas I Lampung
10 SKIPM Kelas II Merauke
11 BKIPM Kelas I Denpasar
12 SKIPM Kelas I Cirebon
13 BKIPM Kelas I Medan I
Indikator Kinerja Jumlah Unit Pelaksana Teknis yang menerapkan sistem
manajemen mutu ISO 9001 sebanyak 13 UPT
RINCIAN TARGET KINERJA
No Nama UPT
1 SKIPM Kelas II Bandung
2 SKIPM Kelas I Medan II
3 SKIPM Kelas I Yogyakarta
4 SKIPM Kelas I Jambi
5 BKIPM Kelas II Palembang
6 SKIPM Kelas I Entikong
7 SKIPM Kelas II Palangkaraya
8 BKIPM Kelas II Mataram
9 BBKIPM Jakarta I
10 SKIPM Kelas II Merak
11 SKIPM Kelas I Pangkal Pinang
12 SKIPM Kelas I Batam
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah Unit Pelaksana Teknis yang menerapkan sistem manajemen inspeksi ISO
17020 sebanyak 12 UPT
Jumlah
No Unit Kerja Jumlah
1 DKP Lampung 1
2 DKP Sumatera Utara 1
3 DKP Kalimpantan Utara 1
4 DKP NTB 1
5 DKP Sulawesi Tenggara 1
6 DKP Jawa Barat 1
7 DKP Banten 1
8 BBAT Sukabumi 1
9 BBAP Situbondo 1
10 BBPL Jepara 1
11 BBPL Lampung 1
12 LPPIL Serang 1
13 LPPMHP Jakarta 1
14 LPPMHP Surabaya 1
15 PT. SGS 1
16 PT. Mutu Agung Lestari 1
17 BUSKIPM 1
18 PT. Angler 1
19 Lab Bangil 1
20 LPPMHP Lampung 1
21 PPN Pekalongan 1
22 PPS Nizam Zachman 1
23 PPS Bitung 1
23Jumlah
Indikator Kinerja Jumlah Unit Kerja lingkup otoritas kompeten yang menerapkan Sistem
Pengendalian Mutu sebanyak 23 unit kerja
RINCIAN TARGET KINERJA
No Nama Laboratorium
1 Balai KIPM Kelas I Medan I
2 Stasiun KIPM Kelas I Medan II
3 Balai KIPM Kelas II Palembang
4 Stasiun KIPM Kelas I Lampung
5 BBKIPM Jakarta I
6 Balai KIPM Kelas I Jakarta II
7 Stasiun KIPM Kelas I Cirebon
8 Balai KIPM Kelas I Semarang
9 Balai KIPM Kelas I Surabaya I
10 Balai KIPM Kelas I Surabaya II
11 Balai KIPM Kelas I Denpasar
12 Stasiun KIPM Kelas I Kupang
13 BBKIPM Makassar
14 Balai KIPM Kelas I Kendari
15 Balai KIPM Kelas I Manado
16 Stasiun KIPM Kelas I Ambon
17 Balai KIPM Kelas I Jayapura
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah laboratorium yang memenuhi persyaratan laboratorium penguji
sebanyak 17 Laboratorium
1 Balai KIPM Kelas I Jakarta II 5
2 BBKIPM Jakarta I 5
BUSKIPM 5
3 BBKIPM Makassar 5
4 Balai KIPM Kelas I Medan I 5
5 Balai KIPM Kelas I Balikpapan 5
6 Balai KIPM Kelas I Denpasar 5
7 Balai KIPM Kelas I Surabaya I 5
8 Balai KIPM Kelas I Surabaya II 5
9 Balai KIPM Kelas I Jayapura 4
10 Balai KIPM Kelas II Mataram 4
11 Balai KIPM Kelas II Palembang 4
12 Balai KIPM Kelas II Banjarmasin 4
13 Balai KIPM Kelas II Manado 5
14 Balai KIPM Kelas II Semarang 5
15 Stasiun KIPM Kelas I Pekanbaru 3
16 Stasiun KIPM Kelas I Pontianak 3
17 Stasiun KIPM Kelas I Padang 4
18 Stasiun KIPM Kelas I Jambi 3
19 Stasiun KIPM Kelas I Palu 4
20 Stasiun KIPM Kelas I Entikong 4
21 Stasiun KIPM Kelas I Palangkaraya 3
22 Stasiun KIPM Kelas I Ternate 3
23 Stasiun KIPM Kelas I Ambon 4
24 Stasiun KIPM Kelas I Batam 4
25 Stasiun KIPM Kelas I Gorontalo 4
26 Stasiun KIPM Kelas I Aceh 3
27 Stasiun KIPM Kelas I Lampung 4
28 Stasiun KIPM Kelas I Pangkal Pinang 3
29 Stasiun KIPM Kelas I Kupang 3
30 Stasiun KIPM Kelas I Jogjakarta 4
31 Stasiun KIPM Kelas I Medan II 4
32 Stasiun KIPM Kelas I Kendari 4
33 Stasiun KIPM Kelas II Bandung 4
34 Stasiun KIPM Kelas II Luwuk Banggai 3
35 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Pinang 3
36 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 3
37 Stasiun KIPM Kelas II Bima 3
38 Stasiun KIPM Kelas II Tahuna 3
39 Stasiun KIPM Kelas II Tarakan 3
40 Stasiun KIPM Kelas II Bau Bau 3
41 Stasiun KIPM Kelas II Cirebon 4
42 Stasiun KIPM Kelas II Merauke 3
43 Stasiun KIPM Kelas II Sorong 3
44 Stasiun KIPM Kelas II Banten 4
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Tenaga Fungsional Pengendali Hama Penyakit Ikan (PHPI) dan Pengawas Mutu
(Wastu) yang mengikuti uji kompetensi sebanyak 200 orang
Kode JumlahPropinsi/ Satuan Kerja
Kode JumlahPropinsi/ Satuan Kerja
45 Stasiun KIPM Kelas II Mamuju 3
46 Stasiun KIPM Kelas II Bengkulu 3
47 Ditjen Perikanan Tangkap dan Dinas Kelautan dan Perikanan 20
200Jumlah
1 Deteksi Megalocytivirus dengan Nested RT PCR
2 Deteksi WSSV secara Histopatologi
3 Deteksi Aphanomyces icadans
4 Pengujian Vibrio parahaemolyticus
5 Pengujian Salmonella secara molekuler
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator kinerja jumlah RSNI metode pengujian sebanyak 5 RSNI
No Uraian RSNI
1 Parameter uji jenis bakteri HPIK
2 Parameter uji jenis bakteri mutu dan keamanan hasil perikanan
3 Parameter uji jenis virus
4 Parameter uji parameter kimia
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah jenis parameter uji yang di profisiensi sebanyak 4 jenis uji
No Jenis Uji
No Negara Mitra Jumlah
Malaysia (Kerjasama Baru) 1
Singapura (Kerjasama Baru) 1
Korea Selatan (Kerjasama Perpanjang) 1
3 Negara
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah negara yang harmoni/kerjasama dalam sistem perkarantinaan ikan, mutu
dan keamanan hasil perikanan serta keamanan hayati ikan MoU/MRA/Approval)
Jumlah
1
No Uraian Jumlah
1 BPOM 1
2 BSN 1
3 BNSP 1
4 Perguruan Tinggi/Asosiasi 1
4
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah perjanjian kerja sama antar lembaga di bidang perkarantinaan ikan, mutu dan
keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan sebanyak 3 dokumen
Jumlah
No Uraian Jumlah
1 CODEX 1
2 ASEAN 1
3 GFSA - FAO 1
4 OIE 1
5 SPS 1
5
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja Jumlah kerjasama bilateral, regional, multilateral di bidang perkarantinaan ikan, mutu
dan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan sebanyak 4 paper
Jumlah
1 Jumlah sampel pengujian yang dilakukan oleh laboratorium acuan dalam rangka uji
banding dan rujukan
Jumlah
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja 33. (IK33) Jumlah hasil uji banding dan rujukan yang divalidasi sebanyak 1000 sampel
No Metoda
1000 sampel
1000 sampel
RINCIAN TARGET KINERJA
Indikator Kinerja 33. (IK33) Jumlah hasil uji banding dan rujukan yang divalidasi sebanyak 1000 sampel
Jumlah