Download - REKONSTRUKSI SISTEM PERADILAN PIDANA UPAYA …
24/09/2021 1
REKONSTRUKSI SISTEM PERADILAN PIDANA UPAYA MENYELESAIKAN PERMASALAHAN
OVER CAPACITY LEMBAGA PEMASYARAKATAN
oleh :
Fauzy Marasabessy
Jakarta, 21 September 2021
DEPUTI BIDANG KOORDINASI HUKUM DAN HAMKEMENTERIAN KOORDINASI POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN
24/09/2021 2
PERMASALAHAN LEMBAGA PEMASAYARAKATAN
KEBAKARAN LAPAS KLAS I TANGERANG,
SIAPA YANG BERTANGGUNGJAWAB???
24/09/2021 3
2017Mengapa terjadi Overcapacity?
Produk Hukum 1998 -2014
716 pidana baru – 112 UU
443 bentuk pidana >5 tahun penjara
Konsep Punitive
APH dan Masyarakat
Fokus kepada
Pelaku, korban
diabaikan
Konsep
Pemasyarakatan -
Reintegrasi Sosial -
reoffense
Siapa yang bertanggung jawab?
Kementerian Hukum dan HAM
cq Ditjen PAS?- Angka tahanan dan WB tinggi
menyebabkan overcrowded – bangun
penjara sbg solusi?
- Paradigma pemenjaraan – penjagaan
supaya tidak kabur – pembinaan tidak
optimal
- Penjara sebagai ”SEKOLAH” – detterent
effect?
- Praktek diskriminatif berakibat praktek
koruptif di RUTAN dan LAPAS
Kepolisan - Kejaksaan -
Pengadilan ?- Konsep Punitive APH
- Orientasi law enforcement normative, penjara
sebagai solusi
BAPPENAS - KEMKEU?- Alokasi anggaran terbatas – pelayanan publik
tidak maksimal
- BAMA – porsi setengah anggaran Ditjen PAS
- Penyediaan sarpras terbatas – pembangunan
mahal perlu mencari alternative pembiayaan
Masyarakat?- Masyarakat punitive - pemaaf
- Egois vs peduli – gotong royong
Pemerintah - DPR?- Penyusunan peraturan perundang-
undangan dengan pemidanaan tinggi?
Problematika lapas
24/09/2021 6
Data kondisi Lembaga Pemasyarakatan
• 525 UPT
Jumlah UPT
• 133.069orang
KapasitasHunian
• 232.878orang
JumlahPenghuni
7
Sumber : http://smslap.ditjenpas.go.id
diakses September 2020Per Juli 2018
Kelebihan Kapasitas ≥ 100 %
• 519UPT
Jumlah UPT
• 124.262 orang
KapasitasHunian
• 249.301 orang
JumlahPenghuni
Per Agustus 2020Kelebihan Kapisatas ≥ 75 %
sumber : smslap.ditjenpas.go.id Tgl 06 Oktober 2020
Kapasitas Lapas dan Rutan di Indonesia
adalah 132,107 orang sedangkan
jumlah penghuni Lapas dan Rutan saat ini
adalah 235,284 orang (kelebihan kapasitas 103%)
56.47465.545
70.679 72.99766.526
48.286
117.098
139.004
161.401
183.280
197.264187.227
173.572
204.549
232.080
256.277263.790
235.513
117.128 118.952124.010 126.253 128.040 132.107
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
2015 2016 2017 2018 2019 2020
TAHANAN NAPI PENGHUNI KAPASITAS
Upaya yang telah dilakukan oleh Kemenko
Polhukam dalam mengkoordinasikan permasalahan
di LAPAS :
24/09/2021 9
1. Melaksanakan kajian untuk pembangunan LAPAS Terpadu
2. Melaksanakan FGD untuk mencari solusi memecahkan
permasalahan Over Crowding LAPAS
3.Melaksanakan Kegiatan Penyamaan Persepsi antara
Aparat Penegak Hukum (Polisi dan Jaksa dalam
penerapan Keadilan Restoatif dalam penanganan perkara
pidana.
4. Mengembangkan Sistem Peradilan Pidana Terpadu
berbasi Teknologi Informasi (SPPT-TI)
KAJIAN ATAS KEBUTUHAN ANGGARAN PEMBANGUNAN DI NATUNA & ROTE NDAO
2 UNIT LAPAS MANDIRI & TERINTEGRASI KAPASITAS 10.000 ORG (@ 1 UNIT 5.000 ORG)
1. LAPAS MAX KAP 400 ORG Rp. 71.519.000.000
2. LAPAS MEDIUM KAP 2000 ORG Rp. 183.192.000.000
3. LAPAS MEDIUM OPEN CAMP KAP 7600 ORG Rp. 391.946.048.000
4. PERUMAHAN PETUGAS & FASUM Rp. 226.812.800.000
5. BIAYA ENGINEERING Rp. 48.334.309.232
TOTAL RP 921.804.157.000
KETERANGAN
KAJIAN ATAS KEBUTUHAN ANGGARAN PEMBANGUNAN DI PURWAKARTA
2 UNIT LAPAS MANDIRI & TERINTEGRASI KAPASITAS 10.000 ORG (@ 1 UNIT 5.000 ORG)
1. LAPAS MAX KAP 400 ORG Rp. 71.519.000.000,-
2. LAPAS MEDIUM KAP 2000 ORG Rp. 183.192.000.000,-
3. LAPAS MEDIUM OPEN CAMP KAP 7600 ORG Rp. 391.946.048.000,-
4. PERUMAHAN PETUGAS & FASUM Rp. 226.812.800.000,-
5. BIAYA ENGINEERING Rp. 48.334.309.232,-
6.PEMBELIAN TANAH 45 HA @ RP. 200.000 Rp. 90.000.000.000,-
TOTAL Rp 1.011.804.157.000.
KETERANGAN
❑ Surat Edaran Kapolri Nomor 7 tahun 2018 (SE/8/VII/2018 tanggal 27
Juli 2018) tentang Penerapan Keadilan Restoratif Dalam Penyelesaian
Perkara Pidana;
❑ Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020
Tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif;
❑ Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-19.PK.01.04.04
Tahun 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan
Anak Melalui Asimilasi dan Integrasi Dalam Rangka Pencegahan dan
Penanggulangan Penyebaran Covid-19;
❑ Surat Keputusan Dirjen Badilum Mahkamah Agung RI Nomor :
1691/DJU/SK/PS.00/12/2020 tentang Pedoman Penerapan Restorative
Justice di Lingkungan Peradilan Umum.24/09/202112
Perkembangan hukum terbaru
Bagaimana kontruksi Sistem Peradilan Pidana Indonesiayang ideal yang efektif dan efisien dalam menyelesaikanpermasalahan hukum pidana di Indonesia?
Bagaimana perubahan konsep pemidanaan di Indonesiadapat berfungsi dalam upaya menanggulangipermasalahan over capacity di LAPAS Indonesia?
Bagaimana memformulasi norma pemidanaan yang tepat, supaya tidak terjadi over capacity di LAPAS?
Apa langkah strategis yang dapat dilakukan untukmenanggulangi problematika LAPAS?
24/09/2021
Rumusan Masalah Yang Perlu Dibahas :
13
Tujuan Pemidanaan
Menjadi contoh bagi masyarakatsupaya tidak melakukan tindakpidana
Membuat pelaku tindak pidana jeradan tidak menjadi residivis
Mendatangkan harmoni ataupenyelesaian konflik
Pembalasan atau pengimbalan darikesalahan si pembuat
24/09/2021 14
Tujuan pemidanaan untuk memperbaiki
kerusakan individual dan sosial, tidak
mungkin dapat tercapai tanpa adanya
sistem peradilan pidana yang terpadu dan
terintegrasi antara sub sistem yang ada
didalamnya dalam mewujudkan tujuan
pemidanaan sebagai tujuan bersama
(common goals).
PERGESERAN PARADIGMA PEMIDAAN:
Punitif - KorektifRetributif - Restoratif
15
Reformulasi Konsep Pemidanaan dan Sistem Pemenjaraan
Diselaraskan dengantujuan hukum pidana
2
3
1
4Sinkronisasi TUPOKSI
memperhitungkancost and benefit
Mengukur kapasitas
dan kemampuan masing-masingSub Sistem dalam SPPT
24/09/2021
Konsep Pemidanaan danSistem Pemejaraan
TERIMA KASIH
“Bersatu dan bekerja untuk Indonesia Maju”24/09/202116