Download - Rekayasa Design
TUGAS MATA KULIAH
REKAYASA DESAIN
Dosen Pembina: Bapak Afiif M.Hajji
ANALISA LAHAN JALAN BANDUNG KOTA MALANG
Oleh Kelompok I:
Abdurrahman Aziz (110521428513)
Edwin Chrisdian (110521428529)
Mohammad Jufridianto (110521428579)
Sambada Agung (110521428569)
PROGRAM S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2014
Batas bangunan sebelah selatan berbatasan dengan Jl. Bandung
Batas bangunan sebelah utara Jl. Tangerang
Penggunaan lahan sebelumnya Digunakan sebagai peruahan rumah tinggal
Tata guna lahan dan fungsi umum lahan
Bangaunan sekitar difungsikan sebagai perumanan dan sektor perbankan serta perdagangan.
F. Peraturan setempat Harga lahan dan potensi investasi masa depan
Harga lahan januari 2014 adalah Rp. 5.000.000,00 tiap meter persegi Potensi pengembangan lahan pada masa datang
Potensi pengembangan lahan pada masa mendatang adalah lahan komersial
Aturan setempat untuk lahan yang dianalisa Rencana koefisien dasar hijau dilakukan dengan
Kawasan perdagangan dan kawasan industri ditetapkan dengan komposisi antara terbangun dan nonterbangun adalah sebesar 60% :40%
Kawasan pemukiman padat ditetapkan minimal 1 rumah mempunyai1 pohon
BCR dan FAR BCR (KDB)
Rencana Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dilakukan dengan : Kegiatan permukiman yang sekarang berkembang berupa
permukiman padat yang tersebar hampir di seluruh kelurahan tetap dipertahankan dengan KDB maksimal 90%.
Kegiatan permukiman yang sekarang berkembang berupa permukiman padat dan masuk dalam sempadan sungai di beberapa titik lokasi diarahkan relokasi ke rumah susun dengan KDB 70 %
Pemanfaatan lahan di dalam kawasan perumahan Ijen Nirwana KDB 50 – 70 % tetap dipertahankan.
Fasilitas umum dan perumahan dengan KDB 60 – 80 % tetap dipertahankan untuk penghawaan dan penyinaran yang optimal supaya kondisi lingkungan lebih sehat
Fasilitas perdagangan dan jasa dengan KDB 60 – 80 % tetap dipertahankan untuk sirkulasi parkir, bongkar muat barang, penghijauan dan penghawaan dan penyinaran seperti di fasilitas umum (pendidikan, pemerintahan, rumah sakit, museum) dan fasilitas perumahan (Jalan Besar Ijen).
Penyediaan fasilitas umum pada masa mendatang juga diarahkan untuk dilengkapi dengan ruang terbuka yang dipergunakan untuk tempat parkir, penghawaan dan penyinaran alamiah, sirkulasi parkir, taman dan penghijauan, dengan KDB maksimum 50 % seperti halnya yang ada pada pusat perdagangan (MATOS dan MOG).
Lapangan olah raga dengan KDB 20 % (sama sekali tidak diperbolehkan adanya bangunan permanen dan semi permanen di dalam areal jalur hijau).
Makam dengan KDB 5 %, untuk pemenuhan kebutuhan fasilitas pendukung pemakaman.
FAR (KLB)(1). Rencana Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dilakukan dengan :a. Permukiman dengan KLB antara 100 % - 200 % ini tetap dipertahankan.b. KLB diatas 400 % (maksimum) hanya diperbolehkan di
sepanjang koridor Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Jaksa Agung Suprapto – Jalan Basuki Rahmad – Jalan Merdeka Timur – Jalan Merdeka Barat – Jalan Kauman – Jalan Hasim Asyari – Jalan Arief Margono, ruas Jalan Mayjen Panjaitan – Jalan Brigjen Slamet Riyadi dan Jalan Veteran – Jl. Bandung – Jl. Ijen dengan fungsi peruntukan untuk perdagangan dan jasa
(2) Peta rencana Koefisien Lantai Bangunan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), tercantum dalam lampiran 13 yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Sepadan dan alokasi untuk ruang terbuka Jalan lokal diarahkan dengan garis sempadan bangunan (GSB) antara
4-13 m (pasal 55) peraturan daerah kota malang