Download - REFERATSEROLOGI
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
1/23
1
BAB I
PENDAHULUAN
Infeksi dengue merupakan salah satu penyakit infeksi yang berbahaya di dunia. Penyakit
ini disebabkan oleh virus dengue melalui vektor nyamuk genus Aedes terutama A. aegypti
danA. albopictus. Infeksi dengue bisa bersifat asimptomatik atau berupa demam yang tak
jelas, berupa demam dengue sampai DBD dengan kebocoran plasma yang berakibat syok.1,
The World Health Organization!"#$% mengklasifikasikan infeksi virus dengue sebagai
masalah kesehatan internasional karena luasnya distribusi geografi virus tersebut. Infeksi
virus dengue dilaporkan terjadi di lebih dari 1&& negara.
Infeksi dengue di Asia 'enggara pada mulanya hanya merupakan penyakit ringan yang
tidak pernah menimbulkan kematian.1 'etapi sejak tahun 1() infeksi virus denguemenimbulkan penyakit dengan manifestasi klinik berat, yaitu DBD yang ditemukan di
*anila, +ilipina.1 emudian menyebar ke -egara lain seperti 'hailand, ietnam, *alaysia,
dan Indonesia. Dalam kurun /aktu lebih dari 0) tahun terjadi peningkatan yang pesat baik
dalam jumlah penderita maupun daerah penyebaran penyakit. ampai akhir tahun &&), DBD
telah ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia dan 0) kabupaten2kota telah melaporkan
adanya kejadian luar biasa !3B%. Incidence rate meningkat dari &.&&) per 1&&.&&&
penduduk pada tahun 1(45, menjadi 60,6 per 1&&.&&& penduduk pada akhir tahun &&).1
Pada tahun 1(45 penyakit DBD dilaporkan di urabaya dan 7akarta sebanyak )5 kasus,
dengan jumlah kematian yang sangat tinggi yaitu 6 orang.1
Pasien dengan penyakit DBD mempunyai keluhan dan tanda yang menyerupai dengan
penyakit demam tropis akut lainnya, oleh karena itu diperlukan pemeriksaan konfirmasi
diagnosis infeksi virus dengue yaitu pemeriksaan darah dan pemeriksaan serologi.
Pemeriksaan serologi dikerjakan dalam mendeteksi infeksi virus dengue. 8eferat ini akan
membahas mengenai pemeriksaan serologi pada penyakit demam dengue, demam berdarah
dengue dan sindrom syok dengue !D%.
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
2/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Infeksi virus dengue merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.
Infeksi virus ini menyebabkan suatu penyakit dengan spektrum luas yaitu 9 demam dengue
!DD%, demam berdarah dengue !DBD% dan sindrome syok dengue !D%.
DD adalah penyakit febris virus akut yang seringkali disertai dengan gejala sakit kepala,
nyeri tulang atau sendi dan otot, ruam dan lekopenia.
DBD dapat didefinisikan sebagai suatu sindrom yang timbul akibat infeksi virus dengue
dengan gejala utama demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai leukopenia,
limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik.D merupakan kega/atdauratan yang sering terjadi pada demam berdarah dengue
!DBD%yang ditandai dengan manifestasi syok2renjatan atau kegagalan sirkulasi.,6,:
2.2 EPIDEMIOLOGI
Infeksi virus dengue merupakan salah satu penyakit infeksi yang berbahaya di dunia. 'he
"orld #ealth $rgani;ation !"#$% mengklasifikasikan infeksi virus dengue sebagai masalah
kesehatan internasional karena luasnya distribusi geografi virus tersebut. Infeksi virus
dengue dilaporkan terjadi di lebih dari 1&& negara, dua setengah milyar orang hidup di
negara endemis virus dengue. -egara endemis virus dengue yaitu negara
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
3/23
0
biasa !3B%.Incidence ratemeningkat dari &.&&) per 1&&.&&& penduduk pada tahun 1(45,
menjadi 60,6 per 1&&.&&& penduduk pada akhir tahun &&).1
Pada tahun 1(45 penyakit DBD dilaporkan di urabaya dan 7akarta sebanyak )5 kasus,
dengan jumlah kematian yang sangat tinggi yaitu 6 orang.1 Pada tahun &&5 semua
kota2kabupaten di 7a/a 'engah diindikasi terjangkit DBD dengan angka kejadian tertinggi di
ota emarang.6Angka kesakitan di kota ini berdasarkan data tahun &&( mencapai 4,4(
per 1&.&&& penduduk.)
2.3 ETIOLOGI
irus dengue termasuk dalam family +laviviridae yang memiliki satu untaian genom
8-A !single-stranded positive-sense genome% disusun di dalam satu unit protein yang
dikelilingi dinding icosahedral yang tertutup oleh selubung lemak.. >enome virus dengue terdiri
dari 11
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
4/23
6
Gambar 1. truktur irus Dengue Gambar 2. Perkembangan irus Dengue
2.4 PATOFISIOLOGI
etelah seseorang mendapat gigitan nyamuk yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut
akan bereplikasi di kelenjar limfonodi regional, dan disebarkan melalui sistem limfatik dan
aliran darah menuju jaringan yang lainnya. 8eplikasi di dalam sistem reticuloendothelial dan
kulit menyebabkan viremia. Periode inkubasi berkisar dari 0
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
5/23
)
infeksi sekunder.),4
Gambar 2. iklus #idup irus Dengue di dalam el
2.5 DIAGNOSIS
Cntuk menegakkan diagnosis perlu dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan darah lengkap.) ehingga petugas medis dapat menentukan apakah pasien
tersebut menderita infeksi dengue, pada fase apa !fase demam, fase kritis, fase
penyembuhan%, menentukan adanya tanda
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
6/23
4
menderita DBD, ri/ayat perjalanan ke tempat yang endemik DBD, dan
kondisi penyerta lain !kehamilan, obesitas, diabetes mellitus, hipertensi%.
.). Pemeriksaan +isik
Pemeriksaan fisik pasien sebaiknya meliputi hal
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
7/23
:
klinis seperti nyeri kepala, nyeri retro
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
8/23
5
tampak, demikian pula hasil pemeriksaan darah tepi !#b, #t, lekosit dantrombosit%
mungkin masih dalam Batas
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
9/23
(
Gambar 3. Protokol 1 Pasien 'ersangka DBD
.4. Protokol DBD 'anpa perdarahan masif dan syok
Pada pasien DBD de/asa tanpa perdarahan masif !uji tourniuet positif petekie,
purpura, epistaksis ringan, perdarahan gusi ringan% dan tanpa syok di ruang ra/at
pemberian cairan 8inger laktat merupakan pilihan pertama. @airan lain yang dapat
dipergunakan antara lain cairan dekstrosa )= dalam ringer laktat atau ringer asetat,
dekstrosa )= dalam -a@l &,6)=, dekstrosa )= dalam larutan garam atau -a@l &,(=.
7umlah cairan yang diberikan dengan perkiraan selama 6 jam, pasien mengalami
dehidrasi sedang, maka pada pasien dengan berat badan sekitar )&
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
10/23
1&
kurang dari )& kg pemberian cairan infus dapat dikurangi dan diberikan .&&& cc26 jam,
sedangkan pasien dengan berat badan lebih dari :( kg dapat diberikan cairan infus
sampai dengan 6.&&& cc2 6 jam. 7umlah cairan infus yang diberikan harus
diperhitungkan kembali pada pasien DBD de/asa dengan kehamilan terutama pada usia
kehamilan 5
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
11/23
11
Gambar 4. Protokol DBD 'anpa perdarahan masif dan syok
'ransfusi trombosit hanya diberikan pada DBD dengan perdarahan masif
!perdarahan dengan jumlah darah 6
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
12/23
1
belum mencapai normal !diatas )&.&&&% pasien sudah dapat dipulangkan.
Apabila pasien dipulangkan sebelum hari ketujuh sejak masa sakitnya atau trombosit
belum dalam batas normal, maka diminta kontrol ke poiliklinik dalam /aktu 16 jam
atau bila kemudian keadaan umum kembali memburuk agar segera diba/a ke C>D
kembali.
.4.0 Protokol 0 DBD dengan perdarahan spontan dan masif, tanpa syok
Perdarahan spontan dan masif pada pasien DBD de/asa misalnya perdarahan
hidung2epistaksis yang tidak terkendali /alaupun telah diberi tampon hidung, perdarahan
saluran cerna !hematemesis dan melena atau hematoskesia%, perdarahan saluran kencing
!hematuria%, perdarahan otak dan perdarahan tersembunyi, dengan jumlah perdarahan
sebanyak 6
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
13/23
10
Gambar 5. Protokol 0 DBD dengan perdarahan spontan dan masif, tanpa syok
.4.6 Protokol 6 DBD dengan svok dan herdarahan spontan
e/aspadaan terhadap tanda syok dini pada semua kasus DBD sangat penting,
karena angka kematian pada D sepuluh kali lipat dibandingkan pasien DBD tanpa
syok. D dapat terjadi karena keterlambatan penderita DBD mendapatkan
pertolongan2pengobatan, penatalaksanaan yang tidak tepat termasuk kurangnya
ke/aspadaan terhadap tanda syok dini, dan pengobatan D yang tidak adekuat.
Pada kasus D, ringer laktat adalah cairan kristaloid pilihan pertama yang
sebaiknya diberikan karena mengandung -a laktat sebagai korektor basa. Pilihan lainya
adalah -a@l &,(=. elaian resustasi cairan, pasien juga diberi oksigen
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
14/23
16
klinis stabil, maka pemberian cairan ringer selanjutnya sebanyak )&& cc setiap 6 jam.
Penga/asan dini kemungkinan terjadi syok berulang harus dilakukan terutama dalam
/aktu 65 jam pertama sejak terjadinya syok, oleh karena selain proses patogenesis
penyakit masih berlangsung, juga sifat cairan kristaloid hanya sekitar &= saja yang
menetap dalam pembuluh darah setelah 1 jam dari saat pemberiannya. $leh karena itu
apabila hemodinamik masih belum stabil dengan nilai #t lebih dari 0&J2o dianjurkan
untuk memakai kombinasi kristaloid dan koloid dengan perbandingan 691 atau 091,
sedangkan bila nilai #t kurang dari 0& vol = hendak nya diberikan transfusi sel darah
merah.
Apabila pasien D sejak a/al pertolongan cairan diberikan kristaloid dan ternyata
syok masih tetap belum dapat diatasi, maka sebaiknya segera diberikan cairan koloid.
Bila hematokrit kurang dari 0& vol= dianjurkan diberikan juga sel darah merah. @airankoloid diberikan dalam tetesan cepat 1&angguan mekanisme
pembekuan darah ini dapat disebabkan terutama karena pemberian dalam jumlah besar,
selain itu karena jenis koloid itu sendiri. $leh sebab itu koloid dibatasi maksimal
sebanyak 1&&&
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
15/23
1)
Gambar 6. Protokol 6 DBD dengan svok dan herdarahan spontan
.4.) Protokol ) DBD De/asa den an s ok tanpa perdarahan.
Pada prinsipnya pelaksanaan protokol ) ini sama dengan protokol 6 hanya
pemeriksaan secara klinis maupun laboratorium !#b, #t, trombosit% perlu dilakukan
secara teliti dan seksama untuk menentukan kemungkinan adanya perdarahan yang
tersembuyi disertai dengan ID, maka pemberian heparin dapat diberikan seperti pada
protokol 6. 'etapi bila tidak didapatkan tandatanda perdarahan, /aiaupun hasil
pemeriksaan hemostasis menunjukkan adanya ID, maka heparin tidak diberikan,
kecuali bila ada perkembangan kearah perdarahan.
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
16/23
14
Gambar
7.
Protokol )
DBD
De/asa
dengan
syok
tanpa
perdarahan.
BAB III
PEMEIKSAAN SEOLOGI
Pemeriksaan serologi dikerjakan dalam mendeteksi infeksi virus dengue. Ada beberapa
metode pemeriksaan laboratorium yang digunakan yaitu 9 isolasi virus dalam kultur, deteksi
virus 8-A melalui reverse transcription dan
haemagglutinationinhibition test.5 >old standar biasanya kombinasi dari metode ini.
Isolasi virus harganya sangat mahal, dan hanya terdapat di laboratorium yang memiliki
infrastruktur untuk kultur sel dan koloni nyamuk, cara pemeriksaannya yaitu serum sampel
dikultur di dalam koloni sel nyamuk kemudian diinkubasi pada suhu 00K@ selama 1&
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
17/23
1:
virus dapat di deteksi dengan menggunakan imunofluoresce.5
'eknikpolymerase chain reaction!P@8% digunakan untuk mendeteksi jumlah molekul
8-A dengue, diantara jutaan molekul 8-A lainnya.( Pemeriksaan ini sangat mahal dan
jarang dikerjakan oleh dokter dan petugas lab.5
Ada beberapa pemeriksaan antibodi spesifik Ig>2Ig* yaitu9 In-house Ig! capture
!*A@% 3IA, PanBio Duo Ig* and Ig>"apid Cassete, PanBio Duo Ig* and Ig> Capture
3IA,Accusen #engue $irus "apid %trip Test, &nited #engue Ig' and Ig! Combo "apid
Test. elima test ini dilakukan dengan metode yang cepat dalam /aktu 0& sampai 6) menit.)
3.1 PANBIO DUO I!M AND I!GRAPID CASSETTE
PanBio Duo Ig* and Ig>"apid Cassette, pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi
antibodi Ig* dan Ig> virus dengue pada serum dan darah lengkap manusia. Antibodi Ig*dan Ig> diletakkan pada suatu test kaset yang mempunyai dua garis, kemudian ditambahkan
antigen virus dengue, jika antigen dan antibodi Ig> atau Ig* pasien berikatan, akan
memperlihatkan garis pink pada test kaset, yang mengindikasikan hasil yang positif.
Gambar ". Pemeriksaan PanBio Duo
Ig* and Ig>"apid Cassette
3.2 IN-HOUSE IgM CAPTURE (MAC) ELISA
PemeriksaanIn-house Ig! capture!*A@% 3IA dikembangkan oleh 3am et al !1(5:%.
Pada pemeriksaan ini, 1&&Hl serum sample ditambahkan dengan anti Ig* manusia,
diletakkan pada suatu piringan datar dan diinkubasi selama 1 jam pada suhu 0:K@, setelah
dicuci 0 dengan PB
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
18/23
15
Gambar #. PemeriksaanIn-house Ig! capture!*A@% 3IA
Pemeriksaan *A@ positif terjadi pada infeksi sekunder
virus dengue disertai dengan antibodi Ig* yang bisa positif atau negatif.)
PanBio Duo Ig* and Ig>"apid Cassetedan 3IA dapat mendeteksi Ig> dan Ig* dan
dapat mendeteksi sample dalam jumlah besar. "alaupun test serologi digunakan untuk
mendeteksi infeksi virus dengue, kelima pemeriksaan serologi diatas tidak bisa mendeteksiadanya antibodi pada phase serum akut !hari 1
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
19/23
1(
Gambar 1$.)an*io #uo Ig! and Ig' Capture3IA
3.4 ACCUSEN DENGUE VIRUS RAPID STRIP TEST
Accusen #engue $irus "apid %trip Test merupakan pemeriksaan imunokromatografi
yang cepat, kualitatif, dan mendeteksi antibodi Ig> dan Ig* pada serum, plasma dan darah
lengkap manusia. 'est ini juga dapat mendeteksi keempat serotipe virus dengue dengan
menggunakan gabungan recominant dengue envelope protein.Accusen #engue $irus "apid
%trip Testmempunyai 0 garis yaitu garis M>N untuk garis antibodi Ig> virus dengue, garis
M*N untuk garis antibodi Ig* virus dengue dan garis M@N untuk garis kontrol, yang terdapat
pada permukaan strip. 7ika garis M>N dan M*N ber/arna ungu berarti ada antibodi Ig> dan
Ig* yang terhadap virus dengue pada sample, jika tidak ada antibodi Ig> dan Ig*, maka
pada strip tidak terlihat adanya garis.)
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
20/23
&
Gambar 11.Accusen
#engue $irus "apid
%trip Test
3.5 UNITED
DENGUE IgG AND
IgM COMBO
RAPID TEST
&nited #engue
Ig' and Ig! Combo
"apid Test merupakan test untuk mendeteksi antibodi Ig> dan Ig* pada serum, plasma dan
darah lengkap. Antibodi Ig> dan Ig* pada spesimen sample akan bereaksi dengan partikel
biru protein virus dengue, jika terdapat virus dengue akan terlihat garis
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
21/23
1
3.6 INTEPETASI HASIL PEMEIKSAAN SEOLOGI
#asil negatif berupa hanya terlihat garis kontrol M@N pada tes hasil ini menunjukkan
tidak terdeteksi adanya antibodi Ig> atau Ig*. Clangi tes 0
positif terlihat garis kontrol M@N dan garis Ig> !M>N% pada tes. #asil positif antibodi Ig>
terhadap virus dengue, mengindikasikan infeksi dengue sekunder ataupun infeksi dengue
masa lalu. Ig> dan Ig* positif terlihat garis kontrol M@N, garis Ig> !M>N% dan garis Ig*
!M*N% pada tes. #asil positif pada kedua antibodi Ig> dan Ig* terhadap virus dengue,
mengindikasikan infeksi dengue primer akhir atau a/al infeksi dengue sekunder. Invalid,
tidak terlihat garis kontrol M@N pada tes hal ini dapat dikarenakan jumlah sampel yang tidak
sesuai, atau prosedur kerja yang kurang tepat sehingga mengakibatkan hasil seperti ini.Clangi pengujian dengan menggunakan tes yang baru.1
BAB I%
KESIMPULAN
Pemeriksaan laboratorium yang bisa dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus dengue
yaitu9 pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan serologi, isolasi virus dan P@8. Parameter
darah lengkap yang dapat diperiksa antara lain 9 trombosit, hematokrit, leukosit, hemoglobin,
protein albumin, A3', A' dan hemostatis.
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
22/23
Pemeriksaan serologi dapat dikerjakan dalam mendeteksi infeksi virus dengue. Ada
beberapa metode pemeriksaan antibodi spesifik Ig>2Ig* yaitu9 In-house Ig! capture
!*A@% 3IA, PanBio Duo Ig* and Ig>"apid Cassete, PanBio Duo Ig* and Ig> Capture
3IA,Accusen #engue $irus "apid %trip Test, &nited #engue Ig' and Ig! Combo "apid
Test.
Dari pemeriksaan serologi, antibodi Ig* positif menunjukkan bah/a pasien mengalami
infeksi primer, sedangkan pasien dengan infeksi sekunder menunjukkan antibodi Ig> positif,
biasanya disertai dengan antibodi Ig* positif, tetapi tidak selalu. Pasien yang menunjukkan
Ig> dan Ig* positif, mengindikasikan infeksi dengue primer akhir atau a/al infeksi dengue
sekunder. Pasien yang menunjukkan antibodi Ig* dan Ig> negatif, menunjukkan bah/a
pasien tidak terkena infeksi virus dengue.
DAFTA PUSTAKA
1. mith A", ch/art;. Dengue in 'ravelers. -7*. &&).
. Potts 7A, >ibbons 8. 8othman A3, rikiatkhanchorn A, 'homas 7, et al. Prediction of
Dengue Disease everity among Pediatric 'hai Patients Csing arly @linical
3aboratory Indicators. P3$ 'ropical Disease. &1&.
0. 'aufik A, Oudhanto D, "ajdi +, 8ohadi. Peranan adar #ematokrit, 7umlah 'rombosit dan
erologi Ig>
-
7/25/2019 REFERATSEROLOGI
23/23
Demam Berdarah Dengue !DBD% di 8umah akit Islam iti #ajar *ataram. 7
Penyakit Dalam. &&:.
6. uhendro, -ainggolan 3, @hen , Pohan #'. In 9 udoyo A", etiyohadi B, Al/i I, *,
etiati !eds%. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. 7akarta 9 Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit +CI &&4.
). ekaran D, 3an @, ubramaniam. @omparison of +ive erological Diagnostic Assay for
Detection of Ig* and Ig> Antibodies to Dengue irus. African 7ournal of
*icrobiology. &&5.
4. Blacksell D, Bell D, elley 7, *ammen *P, 8obert 7, et al. Prospective tudy to
Determine Accuracy of 8apid erologic Assay fo Diagnosis of Acute Dengue irus
Infection in 3aos. @linical and accine Immunology. &&:.
:. spinosa 7-, Dantes #>, uintall 7>@, *artine; 73. @linical Profile of Dengue#emorrhagic +ever @ase in *eico. alud Publica de *eico. &&).
5. "#$. Dengue #emorrhagic +ever9 Diagnosis 'reatment, Prevention and @ontrol. >eneva.
1((:.
(. ishore 7, ingh 7, Dhole '-, Ayyagari A. @linical and erological tudy of +irst 3arge
ndemis of Dengue in and around 3ukno/, India in &&0. Dengue Bulletin. &&4.
1&. $sorio 3, 8amire; *, Bonelo a, illar 3A, Parra B. @omparison of the Diagnostic
Accuracy of @ommercial -1< Based Diagnostic 'est for arly Dengue Infection.
irology 7ournal. &1&.
11. "#$. Dengue #emorrhagic +ever9 Diagnosis 'reatment, Prevention and @ontrol.
>eneva. 1((:
1. @' Biotech, Inc. $nite Dengue Ig>2Ig* @ombo 8apid 'est. CA. &&(.