Transcript
Page 1: Refarat Bipolar Disorder

13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Gangguan bipolar atau Manic-Depressive Illness (MDI) merupakan salah satu

gangguan jiwa tersering yang berat dan persisten. Gangguan bipolar ditandai oleh suatu

periode depresi yang dalam dan lama, serta dapat berubah menjadi suatu periode yang

meningkat secara cepat dan/atau dapat menimbulkan amarah yang dikenal sebagai mania.

Gejala-gejala mania meliputi kurangnya tidur, nada suara tinggi, peningkatan libido, perilaku

yang cenderung kacau tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, dan gangguan pikiran

berat yang mungkin/tidak termasuk psikosis. Di antara kedua periode tersebut, penderita

gangguan bipolar memasuki periode yang baik dan dapat hidup secara produktif. Gangguan

bipolar merupakan suatu gangguan yang lama dan jangka panjang. Gangguan bipolar

mendasari satu spektrum kutub dari gangguan mood/suasana perasaan meliputi Bipolar I

(BP I), Bipolar II (BP II), Siklotimia (periode manic dan depresif yang bergantian/naik-turun),

dan depresi yang hebat. 1

Gangguan Bipolar juga dikenal dengan gangguan manik depresi, yaitu gangguan pada

fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana perasaan, dan

proses berfikir. Disebut Bipolar karena penyakit kejiwaan ini didominasi adanya fluktuasi

periodik dua kutub, yakni kondisi manik (bergairah tinggi yang tidak terkendali) dan depresi.

2

Faktor genetik berkontribusi substansial untuk kemungkinan mengembangkan bipolar

disorder, dan faktor lingkungan juga ikut mendukung. Bipolar disorder sering dirawat dengan

mood stabilisator obat, dan kadang-kadang obat psikiatris lainnya. Kejiwaan juga memiliki

peran, sering bila ada beberapa pemulihan stabilitas. Serius dalam kasus di mana ada risiko

untuk menyakiti diri atau involuntary komitmen lain dapat digunakan kasus ini umumnya

melibatkan parah Manic episode dengan perilaku berbahaya atau depressive episode dengan

suicidal ideation. Ada masalah dengan meluas stigma sosial, stereotip dan prasangka terhadap

individu dengan diagnosis of bipolar disorder.2

Page 2: Refarat Bipolar Disorder

14

BAB II

PENGENALAN BIPOLAR DISORDER

2.1 PENGERTIAN BIPOLAR DISORDER

Bipolar disorder adalah penyakit mental yang serius. Orang yang memiliki

pengalaman dramatis mood swings. Mereka pergi dari terlalu energik, "tinggi" dan / atau

pemarah, ke sedih dan putus asa, kemudian kembali lagi. Mereka sering tidak biasa di antara

mood. Atas perasaan yang disebut mania. Di bawah adalah perasaan depresi.4

Bipolar disorder dapat saja terjadi dalam keluarga. Ini biasanya dimulai pada akhir

masa remaja atau awal dewasa. Jika Anda berpikir Anda bisa memilikinya, Anda kirim

kesehatan selular pemeriksaan medis dapat menyingkirkan penyakit lainnya yang dapat

menyebabkan perubahan pada mood anda . Tanpa perawatan, bipolar disorder dapat

menyebabkan kerusakan hubungan, pekerjaan atau sekolah miskin kinerja, dan bahkan bunuh

diri. Namun, ada perawatan efektif obat-obatan dan "terapi bicara". Kombinasi biasanya

bekerja lebih baik.4

Bipolar disorder adalah suatu kondisi di mana orang mengalami abnormally yang

ditinggikan (Manik atau hypomanik) dan abnormally tertekan untuk periode waktu tertentu

dengan cara yang interferes dengan berfungsi. Bipolar disorder telah diperkirakan lebih dari 5

juta sekitar 1 dari setiap 45 orang dewasa. Hal ini sama-sama terjadi pada laki-laki dan

perempuan, dan ditemukan di semua budaya dan kelompok etnis. Tidak semua orang

mempunyai gejala yang sama, dan tidak ada tes darah untuk mengkonfirmasi gangguan

disorder. Para ilmuwan yakin bahwa bipolar disorder dapat disebabkan oleh imbalances

kimia dalam otak. Bipolar disorder dapat tampil menjadi unipolar depresi. Bipolar sering

tidak konsisten di antara para pasien karena beberapa orang merasa tertekan lebih sering

daripada tidak sedikit dan pengalaman maniak sedangkan pengalaman lain mungkin dikuasai

gejala manik.4

Tanda-tanda dan gejala dari tahap depresi disorder bipolar termasuk perasaan

kesedihan hati, gelisah, bersalah, marah, isolasi, atau keputusasan dalam gangguan tidur dan

nafsu makan, kelelahan dan hilangnya minat biasanya menyenangkan kegiatan masalah

berkonsentrasi kesendirian, mandiri kebencian, apatis atau kelalaian depersonalisasi

Page 3: Refarat Bipolar Disorder

15

hilangnya minat dalam aktivitas seksual kemaluan atau kegelisahan sosial cepat marah, sakit

kronis (dengan atau tanpa diketahui penyebabnya) kurangnya motivasi dan mengerikan.

Dalam kasus yang parah, maka individu dapat mengalami gangguan jiwa, yang juga dikenal

sebagai kondisi bipolar depresi.5

Manik umumnya ditandai dengan periode yang berbeda ramah, atau pemarah. Orang

umumnya mengalami peningkatan energi dan penurunan kebutuhan untuk tidur. Perilaku

mereka dapat menjadi agresif, intoleran atau membosankan. Orang mungkin merasa kurang

kontrol. Orang kemungkinan akan merasa seolah-olah telah "dipilih", "dalam misi khusus",

atau lainnya muluk delusion atau gagasan. Pada tahap lebih ekstrim dari bipolar I, seseorang

dalam Manik dapat mulai pengalaman kejiwaan, atau merusak dengan kenyataan, di mana

berpikir terpengaruh dengan mood. Banyak orang di suatu negara mengalami Manik parah

sedangkan yang lain Euphoric . 5

2.2 EPIDEMIOLOGI

Di dunia, tingkat prevalensi gangguan bipolar sebagai gangguan yang lama dan

menetap sebesar 0,3 – 1,5 %. Di Amerika Serikat, tingkat prevalensi ini dapat mencapai 1 –

1,6 %, dimana dua jenis gangguan bipolar ini berbeda pada populasi dewasa, yaitu sekitar 0,8

% populasi mengalami BP I dan 0,5 % populasi mengalami BP II. Morbiditas dan Mortalitas

dari gangguan bipolar sangat signifikan. Banyaknya angka kehilangan pekerjaan, kerugian

yang ditimbulkan sebagai akibat dari gangguan tingkat produktivitas yang disebabkan

gangguan ini di Amerika serikat sepanjang periode awal tahun 1990an diperkirakan sebesar

15,5 miliar dolar Amerika. Perkiraan lainnya, sekitar 25 – 50 % individu dengan gangguan

bipolar melakukan percobaan bunuh diri dan 11 % benar-benar tewas karena bunuh diri.5,6

2.3 ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Etiologi dari gangguan bipolar memang belum dapat diketahui secara pasti, dan tidak

ada penanda biologis (biological marker) yang objektif yang berhubungan secara pasti

dengan keadaan penyakit ini.4,5,6,7

Biochemical. Beberapa bukti dari teknologi tinggi imaging studi menunjukkan bahwa

orang-orang dengan bipolar disorder ada perubahan fisik di otak mereka. Yang penting dari

perubahan tersebut masih belum jelas, namun mungkin akhirnya membantu tepat penyebab.

Yang terjadi secara alami otak kimia yang disebut neurotransmitters yang terikat ke moods,

Page 4: Refarat Bipolar Disorder

16

juga dapat berperan. Hormonal imbalances juga berpikir untuk menjadi orang yg salah.4,5,6,7

Beberapa studi menunjukkan bahwa bipolar disorder adalah lebih umum di orang-

orang anggota keluarga biologis yang juga memiliki kondisi. Peneliti berusaha untuk

menemukan gen yang mungkin terlibat dalam menyebabkan bipolar disorder. Beberapa studi

juga menunjukkan hubungan antara skizofrenia dan bipolar disorder, yang dibagi ke genetik

penyebabnya.4,5,6,7

Lingkungan. Lingkungan juga berpikir untuk memainkan peran kausal dalam

beberapa cara. Beberapa studi yang sama menunjukkan bahwa satu twins kembar memiliki

kondisi sementara yang lainnya tidak - yang berarti gen sendiri tidak bertanggung jawab

bipolar disorder. Lingkungan menyebabkan mungkin termasuk masalah dengan diri, kerugian

atau signifikan tinggi stres.4,5,6,7

Hingga saat ini, etiologi dan patofisiologi gangguan bipolar masih belum dapat

dijelaskan. Virus pun sempat dituding sebagai biang kerok. Serangan virus pada otak

berlangsung pada masa janin dalam kandungan atau tahun pertama sesudah kelahiran.

Namun, gangguan bipolar bermanifestasi 15-20 tahun kemudian. Telatnya manifestasi itu

timbul karena diduga pada usia 15 tahun kelenjar timus dan pineal yang memproduksi

hormon yang mampu mencegah gangguan psikiatrik sudah berkurang 50%.4,5,6,7

Akhir-akhir ini, penelitian mengarah pada keterlibatan genetik. Pemikiran tersebut

muncul berawal dari ditemukannya 50% penderita bipolar yang memiliki riwayat penyakit

yang sama dalam keluarga. Keturunan pertama dari seseorang yang menderita gangguan

bipolar berisiko menderita gangguan serupa sebesar 7 kali. Bahkan risiko pada anak kembar

sangat tinggi terutama pada kembar monozigot (40-80%), sedangkan kembar dizigot lebih

rendah, yakni 10-20%. Pola penurunan tersebut tidak mengikuti hukum Mendel.4,5,6,7

Beberapa studi berhasil membuktikan keterkaitan antara gangguan bipolar dengan

kromosom 18 dan 22, namun masih belum dapat diselidiki lokus mana dari kromosom

tersebut yang benar-benar terlibat. Beberapa diantaranya yang telah diselidiki adalah 4p16,

12q23-q24, 18 sentromer, 18q22, 18q22-q23, dan 21q22. Yang menarik dari studi kromosom

ini, ternyata penderita sindrom Down (trisomi 21) berisiko rendah menderita gangguan

bipolar.6,7,8

Page 5: Refarat Bipolar Disorder

17

Sejak ditemukannya beberapa obat yang berhasil meringankan gejala bipolar, peneliti

mulai menduga adanya hubungan neurotransmiter dengan gangguan bipolar. Neurotransmiter

tersebut adalah dopamine, serotonin, dan noradrenalin. Kandidat gen yang berhubungan

dengan neurotransmiter tersebut pun mulai diteliti seperti gen yang mengkode monoamine

oksidase A (MAOA), tirosin hidroksilase, catechol-O-metiltransferase (COMT), dan

serotonin transporter (5HTT).6,7,8

Tak berhenti sampai disitu, peneliti juga mempunyai „tersangka‟ baru yaitu gen yang

mengekspresi brain derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF adalah neurotropin yang

berperan dalam regulasi plastisitas sinaps, neurogenesis dan perlindungan neuron otak.

BDNF diduga ikut terlibat dalam mood. Gen yang mengatur BDNF terletak pada kromosom

11p13. Terdapat 3 penelitian yang mencari tahu hubungan antara BDNF dengan gangguan

bipolar. Dan hasilnya, positif.6,7,8

2.4 TANDA DAN GEJALA

Diagnosis dari BP I ditegakkan dengan setidaknya terdapat episode manic paling

tidak dengan durasi 1 minggu yang mengindikasikan penderita untuk dirawat inap atau

kelainan lain yang signifikan dalam fungsi okupasi dan sosial. Episode manic bukan

disebabkan oleh penyakit medis lain atau penyalahgunaan zat. Kriteria ini berdasarkan

spesifikasi dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, Text

Revision (DSM-IV-TR).6,7,8

Episode manik ditandai oleh gejala-gejala berikut ini :

• Setidaknya terdapat 1 minggu gangguan mood yang dalam, yang ditandai dengan

suasana perasaan yang meningkat (elasi), mudah marah (iritabel), atau adanya

keinginan untuk keluar rumah.4,5,6,7,8

• Gejala lain yang menyertai antara lain (paling tidak 3 atau lebih): Perasaan kebesaran;

gangguan tidur; nada suara yang tinggi dan bicara berlebihan; flight of ideas;

menghilangkan bukti kekacauan pikiran; meningkatnya tingkat fokus kerja di rumah,

tempat kerja atau seksual; meningkatnya aktivitas yang menyenangkan dan bahkan

yang memiliki konsekuensi menyakitkan.4,5,6,7,8

Page 6: Refarat Bipolar Disorder

18

• Gangguan mood cukup untuk membuat kerusakan di tempat kerja, membahayakan

pasien atau orang lain.4,5,6,7,8

• Gangguan suasana perasaan tersebut bukan disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau

karena gangguan medis lain.4,5,6,7,8

Episode hipomanic ditandai oleh gejala-gejala berikut :

• Penderita mengalami suasana perasaan yang meningkat (elasi), adanya keinginan

untuk keluar rumah, atau mudah marah (iritabel) setidaknya selama 4 hari.4,5,6,7,8

• Paling tidak terdapat 3 atau lebih gejala-gejala berikut ini : Perasaan kebesaran atau

mengagumi diri sendiri; gangguan tidur; nada suara tinggi; flight of ideas;

menghilangkan bukti kekacauan pikiran; agitasi psikomotor di rumah, tempat kerja

atau seksual; mulai melakukan aktivitas dengan resiko tinggi terhadap konsekuensi

yang menyakitkan.4,5,6,7,8

• Gangguan mood tampak oleh orang lain.

• Gangguan suasana perasaan tersebut bukan disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau

karena gangguan medis lain.4,5,6,7,8

Episode depresif ditandai dengan gejala-gejala berikut :

• Karena sebab yang sama selama 2 minggu, dengan paling tidak terdapat gejala

perasaan depresi atau ditandai dengan kehilangan kesenangan atau perhatian,

setidaknya pada seseorang terdapat 5 atau lebih gejala berikut ini : Perasaan

depresi/tertekan; penurunan perasaan senang dan minat pada hampir semua aktivitas;

penurunan berat badan yang signifikan dan selera; hipersomnia atau insomnia;

retardasi psikomotor atau agitasi; kehilangan energi atau kelemahan; penurunan daya

konsentrasi; preokupasi dengan kematian atau bunuh diri, penderita memiliki rencana

untuk bunuh diri atau telah melakukan bunuh diri tersebut.4,5,6,7,8

• Gejala-gejala tersebut menyebabkan kerusakan dan distress.

• Gangguan suasana perasaan tersebut bukan disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau

karena gangguan medis lain.

Page 7: Refarat Bipolar Disorder

19

Episode campuran ditandai dengan gejala-gejala berikut ini :

• Pada penderita harus terdapat kedua kriteria baik manic maupun depresi, dengan gejala

depresi hanya terjadi selama 1 minggu.

• Gangguan mood mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi sosial dan kerja.

• Gangguan suasana perasaan tersebut bukan disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau

karena gangguan medis lain.4,5,6,7,8

Pemeriksaan Fisik

Menggunakan Mental Status Examination (MSE) untuk mendiagnosis adanya gangguan

bipolar. Status mental penderita tergantung pada keadaan depresi, hipomanic, manic, atau

campuran, dengan variasi area MSE ditandai sesuai dengan fase tertentu dari penderita.4,5,6,7,8

Penampilan

o Periode depresi : Orang yang menunjukkan suatu periode depresi mungkin

menunjukkan sedikit sampai tidak ada kontak mata. Pakaian mereka mungkin tidak

terawat, kotor, berlubang, kumal, serta tidak cocok dengan ukuran badan. Bila

seseorang kehilangan berat badan secara signifikan, ukuran pakaiannya tidak akan

cocok. Kebersihan diri tercermin dari mood mereka yang rendah, yang ditunjukkan

dengan badan yang kurus, tidak bercukur, dan tidak membersihkan diri. Pada wanita,

kuku jari tangannya mungkin terdapat lapisan warna yang berbeda atau sebagian warna

yang rusak pada kuku mereka, bahkan cenderung kotor juga pada tangannya. Rambut

mereka juga tidak terurus. Bila orang ini bergerak, afek depresi jelas terlihat. Mereka

bergerak dengan lambat dan sangat sedikit yang menunjukkan retardasi psikomotor.

Mereka juga berbicara dengan suara yang pelan atau suara yang monoton.4,5,6,7,8

o Episode hipomanik : Penderita ini sangat sibuk dan aktif. Mereka memiliki energi dan

selalu kemana-mana. Mereka selalu berencana melakukan sesuatu, sebagian mengalami

perubahan tingakat energi dan suasana hati (Keck, 2003).

o Episode manik : Pada banyak kasus, perilaku penderita dengan fase manic

menunjukkan perilaku yang berlawanan dengan penderita dengan fase depresi.

Penderita fase manic menunjukkan keadaan hiperaktif dan hipervigilasi. Mereka kurang

istirahat, bertenaga, aktif, serta berbicara dan bertindak cepat. Pakaian mereka

Page 8: Refarat Bipolar Disorder

20

mencerminkan keadaan itu, dimana terlihat dikenakan dengan tergesa-gesa dan kacau.

Pakaian mereka biasanya terlalu terang, penuh warna, serta mencolok. Mereka berdiri

di keramaian dan menjadi menonjol karena pakaian mereka yang sering menarik

perhatian.4,5,6,7,8

Afek/Suasana Hati

o Episode depresi: Kesedihan mendominasi suasana hati seseorang dalam episode

depresi. Penderita merasa sedih, tertekan, kehilangan, kosong dan terisolasi. “2 Hs”

sering menyertai suasana hati penderita, tanpa pengahrapan dan semua terasa sia-sia.

o Episode hipomanic: Suasana hati penderita meningkat, meluas dan peka.

o Episode manic: Suasana hati penderita tampak menggembirakan, dan bahkan

berlebihan. Euphoria. Penderita sangat mudah marah.

o Episode campuran: penderita menunjukkan gejala kedua episode (depresi dan manic)

dalam suatu periode singkat (1 minggu atau kurang).4,5,6,7,8

Pikiran

o Episode Depresi: Penderita mempunyai pemikiran yang mencerminkan kesedihan

mereka. Gagasan yang negatif, perhatian nihilistik, dan mereka mempunyai suatu

istilah bahwa “ mereka bagaikan gelas yang separuh kosong”. Pemikiran mereka lebih

berfokus tentang kematian dan tentang bunuh diri.

o Episode Hipomanik: Penderita mempunyai pemikiran yang optimis, berpikir ke depan

dan mempunyai sikap yang positif.

o Episode Manik: Penderita mempunyai pemikiran yang sangat opimis dan luas. Percaya

diri yang berlebihan. Mereka dapat dengan cepat membuat pemikiran/gagasan. Mereka

merasa pemikiran mereka sangat aktif dan aktif.

o Episode Campuran: Penderita dapat berubah secara cepat antara depresi dan euforia

dan meraka juga mudah marah.4,5,6,7,8

Page 9: Refarat Bipolar Disorder

21

Persepsi

o Episode Depresi: Terdapat 2 format dari tipe depresi yang dijelaskan. Dengan psikotik

dan tanpa psikotik. Dengan psikotik, penderita mempunyai khayalan dan halusinasi

yang sesuai atau tidak dengan suasana hati. Penderita merasa telah berdosa, bersalah,

dan merasakan penyesalan yang snagat dalam.

o Episode Hipomanik: Penderita tidak mengalami gangguan persepsi.

o Episode Manik: 3 dari 4 penderita dalam tahap ini mengalami halusinasi. Khayalan

manic menunjukkan persepsi gengsi dan kemuliaan.

o Episode Campuran: Penderita menunjukkan khayalan dan halusinasi yang konsisten

dengan depresi atau manic atau keduanya.4,5,6,7,8

Bunuh Diri

o Episode Depresi: Angka kejadian bunuh diri banyak terjadi pada penderita depresi.

Mereka adalah individu yang mencoba dan berhasil dalam usaha bunuh diri.

o Episode Hipomanik: Angka bunuh diri rendah.

o Episode Manik: Angka bunuh diri rendah.

o Episode Campuran: Pada tahap depresi pasien memiliki resiko untuk bunuh diri.4,5,6,7,8

Pembunuhan/Kekerasan

o Episode Depresi: Pembunuhan yang dilakukan oleh penderita biasanya diikuti dengan

bunuh diri. Pada beberapa penderita depresi biasanya merasa dunia sudah tidak

berguna lagi untuknya dan untuk orang terdekatnya/orang lain.

o Episode Hipomanik: Penderita menunjukkan sifat mudah marah dan agresif. Mereka

dapat menjadi tidak sabar terhadap orang lain.

o Episode Manik: Penderita agresif. Mereka tidak memiliki sifat sabar atau toleransi

dengan orang lain tidak ada. Mereka dapat menjadi sangat menuntut, kasar, sangat

Page 10: Refarat Bipolar Disorder

22

mudah marah. Pembunuhan terjadi jika penderita mempunyai suatu khayalan terhadap

kesenangan penderita.

o Episode Campuran: Penderita dapat menjadi sangat agresif terutama dalam tahap

manik.4,5,6,7,8

2.5 DIAGNOSIS

Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia, edisi ke

III, 1993 yang direvisi pada tahun 2001 menberikan diagnosa bahwa:

F30 Episode Manik

- Kesamaan karakteristik dalm afek yang meningkat, disertai peningkatan dalam jumlah

dan kecepatan aktivitas fisik dan mental, dalam berbagai derajat keparahan. Kategori

ini hanya untuk satu episode manik tunggal ( yang pertama ), termasuk gangguan

efektif bipolar, episode manik tunggal. Jika ada episode afektif (depresif, manik atau

hipomanik) sebelumnya atau sesudahnya, termasuk gangguan afektif bipolar ( F31

).7,8

F 30.0 Hipomania

Pedoman diagnostik

Derajat gangguan yang lebih ringan dari mania ( F30.1), afek yang meninggi atau

berubah disertai peningkatan aktivitas, menetap selama sekurang-kurangnya

beberapa hari berturut-turut, pada suatu derajat intensitas yang bertahan melebihi

apa yang digambarkan bagi siklotimia (F34,0), dan tidak disertai halusinasi dan

waham.

Pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial memang sesuai

dengan diagnosis hipomania, akan tetapi bila kekacauan itu berat atau

menyeluruh, maka diagnosis mania (F30.1 atau F30.2) harus ditegakkan.

Diagnosis Banding : - Hipertiroidi, anoreksia nervosa

- Masa dini dari “Depresi Agitatif”.8,9

F30.1 Mania Tanpa Gejala Psikotik

Pedoman diagnostik

Page 11: Refarat Bipolar Disorder

23

Episode harus berlangsung sekurang-kurangnya satu minggu dan cukup berat

sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial

yang biasa di lakukan

Perubahan afek harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi

aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur yang

berkurang, ide-ide perihal kebesaran/”grandiose ideas” dan terlalu optimistik.8,9

F30.2 Mania dengan Gejala Psikotik

Pedoman diagnostik

Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang lebih berat dari F30.1 (mania

tanpa gejala psikotik).

Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi

waham kebesaran (Delusion of Grandeur), iritabilitas dan kecurigaan menjadi

waham kejar (Delusion of persecution). Waham dan halusinasi “sesuai” dengan

keadaan afek tersebut (mood-congruent).

Diagnosis banding : - skizofrenia (F20)

- skizoafektif tipe manik (F25)

( ketidak-sesuaian gejala afek dengan waham dan

halusinasi/”mood-incongruent”, sangat menonjol).8,9

F30.8 Episode Manik lainnya

F30.9 Episode Manik Ytt

F31 Gangguan Afektif Bipolar

- Gangguan ini tersifat oleh episode berulang ( sekurang-kurangnya 2 episode) dimana

afek pasien dan tingkat aktifitasnya jelas terganggu, pada waktu tertentu terdiri dari

peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktifitas( mania atau hipomania ),

dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktifitas

(depresi).

Yang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode.

Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu

sampai 4- 5 bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih lama (rata-rata

sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang usia lanjut. Ke

dua macam pada episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh

Page 12: Refarat Bipolar Disorder

24

stress atau trauma mental lainnya (adanya stress yang tidak esensial untuk penegakan

diagnosis).8,9

- Termasuk : gangguan atau psikosis manik-depresif

Tidak termasuk : gangguan bipolar, episode manik tunggal (F30)

F31.0 Gangguan afektif bipolar, Episode Kini Hipomanik

Pedoman diagnostik

Untuk menegakkan diagnosis pasti :

a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania (F30.0)

b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik,

depresif, atau campuran) dimasa lampau8,9

F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik tanpa Gejala Psikotik

Pedoman diagnostik

Untuk menegakkan diagnostik pasti :

a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala

psikotik (F30.1)

b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik,

depresif atau campuran) dimasa lampau8,9

F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik

Pedoman diagnostik

Untuk menegakkan diagnostik pasti :

a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala

psikotik (F30.2)

b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik,

depresif atau campuran) dimasa lampau8,9

F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Ringan atau Sedang

Pedoman diagnostik

Untuk menegakkan diagnosis pasti :

a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif

ringan (F32.0) atau pun sedang (F32.1)

b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik,

depresif atau campuran dimasa lampau.8,9

Page 13: Refarat Bipolar Disorder

25

F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat tanpa gejala Psikotik

Pedoman diagnostik

Untuk menegakkan diagnosis pasti :

a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat

tanpa gejala psikotik (F32.2)

b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau

campuran dimasa lampau.8,9

F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat dengan gejala Psikotik

Pedoman diagnostik

Untuk menegakkan diagnosis pasti :

a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat

dengan gejala psikotik (F32.3)

b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau

campuran dimasa lampau.8,9

F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran

Pedoman diagnostik

Untuk menegakkan diagnosis pasti :

a. Episode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik dan

depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala

mania/hipomania dan depresi sama-sama mencolok selama masa terbesar

dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung sekurang-

kurangnya dua minggu)

b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau

campuran dimasa lampau.8,9

F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, Kini Dalam Remisi

Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan

terakhir ini, tetap pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif

hipomanik, atau campuran dimasa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya

satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran).8,9

Page 14: Refarat Bipolar Disorder

26

F31.8 Gangguan Afektif Bipolar Lainnya8,9

F31.9 Gangguan Afektif Bipolar YTT8,9

Page 15: Refarat Bipolar Disorder

27

BAB III

PENATALAKSANAAN TERAPI

1. Penentuan Kegawat Daruratan Penderita

Pengobatan dari gangguan bipolar secara langsung terkait pada fase dari episodenya,

seperti depresi atau manic, dan derajat keparahan fase tersebut. Contoh, seseorang dengan

depresi yang ekstrim dan menunjukkan perilaku bunuh diri memerlukan/mengindikasikan

pengobatan rawat inap. Sebaliknya, seseorang dengan depresi moderat yang masih dapat

bekerja, diobati sebagai pasien rawat jalan.4,5,6,7,8,9

Pengobatan pasien rawat inap : indikasi seseorang dengan gangguan bipolar untuk dirawat

inap adalah sebagai berikut :

• Berbahaya untuk diri sendiri : Pasien yang terutama dengan episode depresif, dapat

terlihat dengan resiko yang signifikan untuk bunuh diri. Percobaan bunuh diri yang serius dan

ideasi spesifik dengan rencana menghilangkan bukti, memerlukan observasi yang ketat dan

perlindungan pencegahan. Namun, bahaya bagi penderita bisa datang dari aspek lain dari

penyakit, contohnya seorang penderita depresi yang tidak cukup makan beresiko kematian,

sejalan dengan itu, penderita dengan manic yang ekstrim yang tidak mau tidur atau makan

mungkin mengalami kelelahan yang hebat.4,5,6,7,8,9

• Berbahaya bagi orang lain : Penderita gangguan bipolar dapat mengancam nyawa

ornag lain, contohnya seorang penderita yang mengalami depresi yang berat meyakini bahwa

dunia itu sangat suram/gelap, sehingga ia berencana untuk membunuh anaknya untuk

membebaskan mereka dari kesengsaraan dunia.6,7,8,9

• Ketidakmampuan total dari fungsi : Adakalanya depresi yang dialami terlalu dalam,

sehingga orang tidak dapat melakukan fungsinya sama sekali, meninggalkan orang seperti ini

sendirian sanagt berbahaya dan tidak menyembuhkannya.6,7,8,9

• Tidak dapat diarahkan sama sekali : Hal ini benar-benar terjadi selama episode manic.

Dalam situasi ini, perilaku penderita sangat di luar batas, mereka menghancurkan karir dan

berbahaya bagi orang di sekitarnya.6,7,8,9

Page 16: Refarat Bipolar Disorder

28

• Kondisi medis yang harus dimonitor : Contohnya penderita gangguan jiwa yang

disertai gangguan jantung harus berada di lingkungan medi, dimana obat psikotropik dapat

dimonitor dan diobservasi.6,7,8,9

Rawat inap parsial atau program perawatan sehari

• Secara umum, penderita ini memiliki gejala yang berat namun memiliki tingkat

pengendalian dan lingkungan hidup yang stabil.

• Contohnya, penderita dengan depresi berat yang berpikir akan bunuh diri tapi tidak

berencana untuk melakukannya dan dapat memiliki tingkat motivasi yang tinggi bila diberi

banyak dukungan interpersonal, terutama sepanjang hari dan dengan bantuan dan keterlibatan

dari keluarga. Keluarga harus selalu berada di rumah setiap malamdan harus peduli terhadap

penderita. Rawat inap parsial juga menjembatani untuk bisa segera kembali bekerja. Kembali

secara langsung ke pekerjaan seringkali sulit bagi penderita dengan gejala yang berat, dan

rawat inap parsial memberi dukungan dan hubungan interpersonal.6,7,8,9

Pengobatan rawat jalan : Pengobatan rawat jalan memiliki 4 tujuan utama.

• Pertama, lihat stresornya dan cari cara untuk menanganinya. Stres ini bisa berasal dari

keluarga atau pekerjaan, namun bila terakumulasi, mereka mendorong penderita menjadi

manic atau depresi. Hal ini merupakan bagian dari psikoterapi.6,7,8,9

• Kedua, memonitor dan mendukung pengobatan. Pengobatan membuat perubahan yang

luar biasa. Kuncinya adalah mendapatkan keuntungan dan mencegah efek samping. Penderita

memiliki rasa yang bertentangan dengan pengobatan mereka. Mereka mengetahui bahwa obat

membantu dan mencegah mereka untuk dirawat inap, namun mereka juga menyangkal

memerlukannya. Oleh karena itu, harus dibantu untuk mengarahkan perasaan mereka dan

membantu mereka untuk mau melanjutkan pengobatan.

• Ketiga, membangun dan memelihara sekumpulan orang yang peduli. Hal ini

merupakan satu dari banyak alasan bagi para praktisi setuju dengan ambivalensi penderita

tentang pengobatan. Seiring perjalanan waktu, kekuatan sekumpulan orang yang peduli

membantu mempertahnkan gejala penderita dalam keadaan minimum dan membantu

penderita tinggal dan diterima di masyarakat.

Page 17: Refarat Bipolar Disorder

29

• Keempat, aspek yang melibatkan edukasi. Klinisi harus membantu edukasi bagi

penderita dan keluarga tentang penyakit bipolar. Mereka harus sadar dan waspada terhadap

bahaya penyalahgunaan zat, situasi yang mungkin memicu kekambuhan, dan peran

pengobatan yang penting. Dukungan kelompok bagi penderita dan keluarga memiliki arti

penting yang sangat luar biasa.

• Keadaan kesehatan tubuh penderita gangguan bipolar juga harus diperhatikan oleh para

praktisi, termasuk keadaan kardiovaskular, diabetes, masalah endokrin, infeksi, komplikasi

sistem urinari, dan gangguan keseimbangan elektrolit.6,7,8,9

Page 18: Refarat Bipolar Disorder

30

BAB IV

FARMAKOTERAPI

Terapi Farmakologi

Pengobatan yang tepat tergantung pada stadium gangguan bipolar yang dialami

penderita. Pilihan obat tergantung pada gejala yang tampak, seperti gejala psikotik, agitasi,

agresi, dan gangguan tidur. Antipsikosis atipikal meningkat penggunaannya untuk kedua hal

yaitu manic akut dan mood stabilization. Rentang yang luas dari antidepresan dan ECT

digunakan untuk episode depresi akut (contoh, depresi berat). Selanjutnya, suatu medikasi

lain dipilih untuk terapi pemeliharaan/maintenance dan pencegahan.6,7,8,9

Pengalaman klinik menunjukkan bahwa bila diterapi dengan obat mood stabilizer,

penderita gangguan bipolar akan mengalami lebih sedikit periode manic dan depresi.

Medikasi ini bekerja menstabilkan mood penderita sesuai namanya, juga menstabilakn manic

dan depresi yang ekstrim. Antipsikosis atipikal kini juga sering digunakan untuk

menstabilkan manic akut, bahkan untuk mengobati beberapa kasus depresi bipolar

untukmenstabilkan mood, seperti ziprasidone, quetiapine, risperidone, aripiprazole and

olanzapine. Berdasarkan konsensus yang sekarang, pengobatan yang paling efektif untuk

manic akut adalah kombinasi dari generasi kedua antipsikosis dan medikasi mood stabilizing.

Tabel berikut menunjukkan FDA-approved bipolar treatment regimens.6,7,8,9

Tabel FDA-Approved Bipolar Treatment Regimens, tabel dari MedScape

Nama Generik Nama Dagang Manic Mixed Maintenance Depresi

Valproate Depakote X

Carbamazepine extended release Equestro X X

Lamotrigine Lamictal X

Lithium X X

Aripiprazole Abilify X X X

Ziprasidone Geodon X X

Risperidone Risperdal X X

Quetiapine Seroquel X X

Chlorpromazine Thorazine X

Olanzapine Zyprexa X X X

Olanzapine/fluoxetine Combination Symbyax X

Page 19: Refarat Bipolar Disorder

31

Terapi Non Farmakologi

Konsultasi

Suatu konsultasi dengan seorang psikiater atau psikofarmakologis selalu sesuai bila penderita

tidak menunjukkan respon terhadap terapi konvensional dan medikasi.

Diet

Terkecuali pada penderita dengan monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), tidak ada diet

khusus yang dianjurkan. Penderita dianjurkan untuk tidak merubah asupan garam, karena

peningkatan asupan garam membuat kadar litium serum menurun dan menurunkan

efikasinya, sedangkan mengurangi asupan garam dapat meningkatkan kadar litium serum dan

menyebabkan toksisitas.

Aktivitas

Penderita dengan fase depresi harus didukung untuk melakukan olahraga/aktivitas fisik.

Jadwal aktivitas fisik yang reguler harus dibuat. Baik aktivitas fisik dan jadwal yang reguler

meupakan kunci untuk bertahan dari penyakit ini. Namun, bila aktivitas fisik ini berlebihan

dengan peningkatan perspirasi dapat meningkatkan kadar litium serum dan menyebabkan

toksisitas litium.6,7,8,9

Edukasi Penderita

Pengobatan penderita gangguan bipolar melibatkan edukasi penderita awal dan lanjutan.

Tujuan edukasi harus diarahkan tidak hanya langsung pada penderita, namun juga melalui

keluarga dan sistem disekitarnya. Lagipula, fakta menunjukkan peningkatan dari tujuan

edukasi ini, tidak hanya meningkatkan ketahanan dan pengetahuan mereka tentang penyakit,

namun juga kualitas hidupnya.

• Pertama, penjelasan biologis tentang penyakit harus jelas dan benar. Hal ini

mengurangi perasaan bersalah dan mempromosikan pengobatan yang adekuat.

• Kedua, memberi informasi tentang bagaimana cara memonitor penyakit terkait

apresiasi tanda awal, pemunculan kembali, dan gejala. Pengenalan terhadap adanya

perubahan memudahkan langkah-langkah pencegahan yang baik.

Page 20: Refarat Bipolar Disorder

32

• Kelompok pengobatan yang adekuat tinggal suatu bagian yang penting dari perawatan

dan edukasi.

• Edukasi juga harus memperhatikan bahaya dari stresor. Membantu identifikasi

individu dan bekerja dengan stresor yang ada menyediakan aspek kritis penderita dan

kewaspadaan keluarga.

• Akhirnya, informasikan kepada penderita tentang kekambuhan dalam konteks

gangguan.

• Cerita-cerita tentang individu membantu penderita dan keluarga, terutama cerita

tentang individu dengan MDI dapat membantu penderita untuk berusaha menghadapi

tantangan dari perspektif lain.6,7,8,9

Sudah lebih dari 50 tahun lithium digunakan sebagai terapi gangguan bipolar.

Keefektivitasannya telah terbukti dalam mengobati 60-80% pasien. „Pamornya” semakin

berkibar karena dapat menekan ongkos perawatan dan angka kematian akibat bunuh diri.

Tapi bukan berarti lithium tanpa cela. Terdapat segelintir orang yang kurang memberi

respon terhadap lithium di antaranya penderita dengan riwayat cedera kepala, mania derajat

berat (dengan gejala psikotik), dan yang disertai dengan komorbid. Bila penggunaanya

dihentikan tiba-tiba, penderita cepat mengalami relaps. Selain itu, indeks terapinya sempit

dan perlu monitor ketat kadar lithium dalam darah. Gangguan ginjal menjadi kontraindikasi

penggunaan lithium karena akan menghambat proses eliminasi sehingga menghasilkan kadar

toksik. Di samping itu, pernah juga dilaporkan lithium dapat merusak ginjal bila digunakan

dalam jangka lama. Karena keterbatasan itulah, penggunaan lithium mulai ditinggalkan.6,7,8,9

Antipsikotik mulai digunakan sebagai antimanik sejak tahun 1950-an. Antipsikotik

lebih baik daripada lithium pada penderita bipolar dengan agitasi psikomotor. Perhatian

ekstra harus dilakukan bila hendak merencanakan pemberian antipsikotik jangka panjang

terutama generasi pertama (golongan tipikal) sebab dapat menimbulkan beberapa efek

samping seperti ekstrapiramidal, neuroleptic malignant syndrome, dan tardive dyskinesia.

Valproat menjadi pilihan ketika penderita bipolar tidak memberi respon terhadap

lithium. Bahkan valproat mulai menggeser dominasi lithium sebagai regimen lini pertama.

Salah satu kelebihan valproat adalah memberikan respon yang baik pada kelompok rapid

Page 21: Refarat Bipolar Disorder

33

cycler. Penderita bipolar digolongkan rapid cycler bila dalam 1 tahun mengalami 4 atau lebih

episode manik atau depresi. Efek terapeutik tercapai pada kadar optimal dalam darah yaitu

60-90 mg/L. Efek samping dapat timbul ketika kadar melebihi 125 mg/L, di antaranya mual,

berat badan meningkat, gangguan fungsi hati, tremor, sedasi, dan rambut rontok. Dosis

akselerasi valproat yang dianjurkan adalah loading dose 30 mg/kg pada 2 hari pertama

dilanjutkan dengan 20 mg/kg pada 7 hari selanjutnya.6,7,8,9

Pencarian obat alternatif terus diupayakan. Salah satunya adalah lamotrigine.

Lamotrigine merupakan antikonvulsan yang digunakan untuk mengobati epilepsi. Beberapa

studi acak, buta ganda telah menyimpulkan, lamotrigine efektif sebagai terapi akut pada

gangguan bipolar episode kini depresi dan kelompok rapid cycler. Sayangnya, lamotrigine

kurang baik pada episode manik.7,8,9

Tabel 2. Panduan Obat-Obatan Bipolar Berdasarkan British Association of

Psychopharmacology (Sumber: Journal of Psychopharmacology 2003)

Obat Dosis Monitoring Efek samping Lithium · Dosis tunggal 800 mg,

malam hari.

· Dosis direndahkan pada

pasien diatas 65 tahun dan

yang mempunyai gangguan

ginjal.

Kadar lithium dalam

serum harus dipantau

setiap 3-6 bulan,

sedangkan tes fungsi

ginjal dan tiroid

diperiksa setiap 12

bulan.

Tremor, poliuria,

polidipsi, peningkatan

berat badan,

gangguan kognitif,

gangguan saluran

cerna, rambut rontok,

leukositosis, jerawat,

dan edema

Valproate

(divalproate

semisodium)

· Rawat inap: dosis inisial

20-30 mg/kg/hari.

· Rawat jalan: dosis inisial

500 mg, titrasi 250-500

mg/hari.

· Dosis maksimum 60

mg/kg/hari.

Tes fungsi hati pada

6 bulan pertama.

Nyeri pada saluran

cerna, peningkatan

ringan enzim hati,

tremor, dan sedasi

Karbamazepin · Dosis inisial 400 mg.

· Dosis maintenance 200-

1600 mg/hari.

Darah rutin, dan tes

fungsi hati dilakukan

pada 2 bulan

pertama.

Lelah, mual, diplopia,

pandangan kabur, dan

ataxia

Lamotrigine · Dosis inisial 25 mg/hari

pada 2 minggu pertama, lalu

50 mg pada minggu kedua

dan ketiga.

· Dosis diturunkan

setengahnya bila pasien juga

mendapat valproate.

? Rash kulit,

hipersensitifitas,

sindrom Steven

Johnson, toksik

epidermal nekrolisis

Page 22: Refarat Bipolar Disorder

34

Gangguan bipolar harus diobati secara kontinu, tidak boleh putus. Bila putus, fase

normal akan memendek sehingga kekambuhan semakin sering. Adanya fase normal pada

gangguan bipolar sering mengakibatkan buruknya compliance untuk berobat karena dikira

sudah sembuh. Oleh karena itu, edukasi sangat penting agar penderita dapat ditangani lebih

dini.7,8,9

PROGNOSIS

Bagi banyak orang dengan bipolar disorder prognosa yang baik dari hasil pengobatan

yang baik, yang, pada gilirannya, dari hasil diagnosa yang akurat. Karena bipolar disorder

dapat memiliki nilai yang tinggi di bawah kedua-diagnosa dan misdiagnosis [kutipan

diperlukan], sering sulit bagi individu dengan kondisi untuk menerima perawatan tepat waktu

dankompeten.8,9,10

Bipolar disorder bisa menjadi sangat nonaktifkan kondisi medis. Namun, banyak

orang dengan bipolar disorder dapat hidup penuh dan memuaskan kehidupan. Seringkali,

obat-obatan yang diperlukan untuk mengaktifkan ini. Orang dengan bipolar disorder adalah

kemungkinan ada periode normal atau dekat normal berfungsi antara episode.8,9,10

Akhirnya satu dari prognosa tergantung pada banyak faktor, beberapa di antaranya

berada di dalam kontrol masing-masing. Faktor antara lain termasuk: obat-obatan yang tepat,

dengan dosis masing-masing kanan; komprehensif tentang penyakit dan efek; positif

hubungan dengan dokter yang kompeten dan dokter, dan kesehatan baik fisik maupun

psikis.8,9,10

Jelas ada faktor lainnya yang mengarah ke prognosa yang baik juga, seperti yang

sangat sadar perubahan kecil dalam satu energi, mood, perilaku makan dan tidur, serta

memiliki rencana bersama-sama dengan salah satu dari dokter tentang cara mengelola

perubahan halus yang mungkin menunjukkan awal yang mood swing. Beberapa orang

menemukan bahwa mempertahankan log mood mereka dapat membantu mereka dalam

predicting perubahan.8,9,10

Page 23: Refarat Bipolar Disorder

35

L

A

M

P

I

R

A

N


Top Related