i
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN
PERSEDIAAN ATK
(STUDI KASUS : BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PUSAT)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sistem Informasi
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Oleh :
AMELIDA
109093000045
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ii
iii
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
MANAPUN.
Jakarta, Desember 2013
AMELIDA
109093000045
iv
ABSTRAK
AMELIDA (109093000045). Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan
Persediaan ATK Berbasis Web Studi Kasus Badan Kepegawaian Negara (BKN)
Pusat. Dibawah Bimbingan ARI IRAWAN, MM, M, Kom dan ELSY
RAHAJENG, MTI.
Biro perlengkapan adalah sebuah bagian dari unit kerja yang ada pada Badan
Kepegawaian Negara Pusat yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
persediaan barang untuk oprasional BKN. Berfungsi sebagai didasarkan dalam
antisipasi pemenuhan permintaan maka dituntut tersedianya, media yang dapat
membuat mengelola data sementara dan data tersebut tersedia untuk disimpan.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga
Kebijakan Persediaan Barang/Jasa Pemerintah. Belum adanya media yang dapat
membantu dalam mengelola persediaan barang dan dapat memenuhi permintaan
barang kepada biro-biro lain. Dilihat dari permintaan yang tidak dapat memenuhi
permintaan biro mencapai 40%, diakibatkan oleh redudansi data, sehingga tidak
memenuhi permintaan biro akan sementara data tersebut tersedia. Metode yang
dapat menyelesaikan permasalahan pada biro perlengkapan yaitu, inventori.
Dengan menggunakan metode pengumpulan data terdiri observasi,
wawancara,dan kajian literatur. Metode pengembangan sistem Rapid Application
Development (RAD) hingga pada tahap implementasi prototype. Rekayasa sistem
dan analisis dilakukan dengan menganalisis sistem berjalan, dan siapa saja
penggunanya. Framework yang digunakan codeigniter vertion II dengan database
MySQL. Hasil testing pada sistem informasi pemesanan persediaan ATK
mendapatkan kepuasaan 80% sesuai dengan hasil yang dicapai berupa sistem
informasi pemesanan persediaan ATK yang disajikan untuk menentukan jumlah
banyaknya barang dipesan, waktu yang tepat dalam melakukan pemesanan, dan
mengontrol arus barang agar tidak mengalami pemborosan pemakaian barang.
Kata kunci : Persediaan barang, Biro Perlengkapan, RAD, PHP, dan MySQl
Bab I-V + 298 Halaman + 222 Gambar +41 Tabel +Pustaka +Lampiran
Pustaka Acuan (38, 2002-2013)
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan
ridha dan ijin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Persediaan ATK (Studi Kasus:
Badan Kepegawaian Negara)”. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta kaum muslimin dan
muslimat.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan dan
bantuan baik dari segi moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Bapak Ari Irawan, MM, M, Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan waktu dan masukan yang sangat berarti bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Elsy Rahajeng, MTI, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
memberikan waktu dan masukan yang sangat berarti bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
vi
5. Ibu Khodijah, staf dan Pimpinan Biro Perlengkapan Badan Kepegaawaian
Negara Pusat. Memberikan pembimbingan lapangan saat observasi. Telah
membimbing dan memberikan banyak saran-saran, pengetahuan baru,
pengalaman, serta bantuan yang sangat berarti dalam membuat sistem
informasi pemesanan persediaan ATK.
6. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah membagikan ilmu
selama saya duduk di bangku perkuliahan.
7. Kedua Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan doa dan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Hendra, Ani, Sri Handayani, Ifah Rofiatul Azizah, Dajeng Rahmawati,
Waliyatul Ummah, Cici dan Siska yang selalu memberikan inspirasi,
motivasi, serta wawasan dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman Sistem Informasi angkatan 2009, sahabat-sahabat SI-B 2009
dan teman-teman kelas peminatan sistem informasi SIK-B 2009 yang telah
meluangkan waktu dan pikirannya untuk membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membaca, baik sebagai bahan karya tulis berupa informasi,
perbandingan maupun dasar untuk penelitian materi lebih lanjut.
Jakarta, Desember 2013
AMELIDA
NIM. 109093000045
vii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN UJIAN ................................. Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN ........................................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
DAFTAR SIMBOL .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah .......................................................................... 6
1.4 Batasan Masalah ............................................................................. 6
1.5 Tujuan Penelitian............................................................................ 7
1.6 Manfaat Penelitian.......................................................................... 7
1.6.1Aktor pada Sistem ........................................................................ 7
1.6.2Bagi Penulis.................................................................................. 9
1.6.3Badan Kepegawaian Negara Pusat ............................................. 10
1.6.4 Bagi Universitas ........................................................................ 10
1.7 Metode Penelitian ......................................................................... 11
1.8 Sistematika Penelitian .................................................................. 12
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 14
2.1 Rancang ........................................................................................ 14
2.1.1 Pengertian Bangun .................................................................... 14
2.1.2 Pengertian Rancang Bangun ..................................................... 14
2.2 Konsep Dasar Sistem ................................................................... 15
2.2.1 Komponen Sistem ..................................................................... 15
2.2.2 Konsep Sistem ........................................................................... 16
2.2.3 Karakteristik Sistem Lainnya .................................................... 16
viii
2.3 Informasi ...................................................................................... 17
2.3.1 Mengelola Informasi ................................................................. 17
2.3.2 Syarat-Syarat Informasi............................................................ 18
2.4 Pengertian Sistem Informasi ........................................................ 18
2.4.1 Jenis-Jenis Sistem Informasi ..................................................... 19
2.4.2 Fungsi Sistem Informasi ........................................................... 19
2.4.3 Konsep-Konsep Sistem Informasi ............................................. 20
2.4.4 Komponen-Komponen Sistem Informasi.................................. 20
2.4.5 Mengenali Sistem Informasi ..................................................... 21
2.5 Pengertian Berbasis Web ............................................................. 21
2.6 Internet ......................................................................................... 22
2.7 Pengendalian Persediaan .............................................................. 23
2.7.1 Arti Persediaan .......................................................................... 23
2.7.2 Alasan di Perlukan Persediaan .................................................. 25
2.7.3 Peranan Persediaan .................................................................... 26
2.7.4 Permintaan ................................................................................. 26
2.7.5 Jenis Persediaan......................................................................... 26
2.7.6 Fungsi Persediaan ...................................................................... 28
2.7.7 Manajemen Persediaan .............................................................. 32
2.7.8 Sistem Pengendalian Perediaan ................................................. 32
2.7.9 Jenis Dasar Sistem Pengendalian Persediaan ............................ 33
2.7.10 Perbedaan Utama Antara Kedua Sistem ................................. 34
2.7.11 Titik Pemesanan Kembali Persediaan Pengaman (Reorder
Point dan Safety Stock) ............................................................. 34
2.7.12 Model-Model Reorder Point ................................................... 39
2.7.13 Faktor Persediaan Pengaman .................................................. 40
2.7.14 Penentuan Persediaan .............................................................. 41
2.7.15 Sistem Informasi Persediaan ................................................... 42
2.8 Metodologi Penelitian .................................................................. 47
2.8.1 Pengertian Metodologi Penelitian ............................................. 47
ix
2.9 Metodologi Pengumpulan Data .................................................... 48
2.10 Studi Lapangan ........................................................................... 48
2.10.1 Observasi ................................................................................. 48
2.10.2 Wawancara .............................................................................. 48
2.11 Kajian Literatur .......................................................................... 49
2.12 Metode Pengembangan Sistem .................................................. 49
2.12.1 Rapid Application Development (RAD) ................................. 49
2.12.2 Fase-Fase RAD ....................................................................... 50
2.12.3 Kelebihan-Kelebihan RAD ..................................................... 51
2.13 Pengertian Object Oriented ........................................................ 52
2.13.1 Metodologi Perancangan Berorientasi Objek ......................... 52
2.13.2 Kelebihan Berorientasi Objek ................................................. 52
2.13.3 Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD) .... 53
2.14 UML ........................................................................................... 54
2.14.1 Pengertian UML ...................................................................... 54
2.14.2 Diagram UML ......................................................................... 54
2.15 Basis Data ................................................................................... 56
2.15.1 Pengertian Basis Data.............................................................. 56
2.15.2 Tujuan Basis Data ................................................................... 56
2.15.3 Mendukung Database .............................................................. 57
2.15.4 Model E-R ............................................................................... 58
2.15.6 Depedensi ................................................................................ 61
2.15.7 Diagram Depedensi ................................................................. 63
2.15.8 Analisis Data ........................................................................... 63
2.16 PHP............................................................................................. 67
2.16.1 Pengelompokan Tipe Data ...................................................... 69
2.18 Mengenal SQL ........................................................................... 72
2.18.1 Tipe Kolom ............................................................................. 73
2.18.2 Tipe-tipe Kolom ...................................................................... 73
2.18.3 Tipe Tanggal dan Waktu ......................................................... 73
2.18.4 Tipe String ............................................................................... 74
x
2.19 Pengujian Perangkat Lunak ........................................................ 74
2.19.1 Konsep Pengujian Perangkat Lunak ....................................... 77
2.19.2 Manajemen Pengujian Perangkat Lunak ................................. 78
2.19.3 Proses-Proses Pengujian .......................................................... 82
2.19.4 Proses Pengujian Awal ............................................................ 83
2.19.5 Proses Pengujian Akhir ........................................................... 83
2.19.6 Jenis-jenis Pengujian ............................................................... 84
BAB III METODOLOGI PENELILITIAN ............................................ 88
3.1 Tempat dan Waktu ....................................................................... 88
3.2 Perangkat dan Data....................................................................... 88
3.2.1 Perangkat ................................................................................... 88
3.2.2 Data ........................................................................................... 91
BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................... 94
4.1 Sejarah Singkat Badan Kepegewaian Negara .............................. 94
4.1.1 Visi Badan Kepegawaian Negara .............................................. 97
4.1.2 Misi Badan Kepegawaian Negara ............................................. 98
4.1.3 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Negara ..................... 99
4.1.4 Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Negara ...................... 100
4.2 Perancangan dan Pengembangan Sistem ................................... 100
4.2.1 Fase Perencanaan Syarat-syarat .............................................. 100
4.2.2 Analisa Sistem Berjalan .......................................................... 101
4.2.2.1 Kelemahan Sistem Berjalan ........................................ 103
4.2.3 Solusi Pemecahan Masalah ..................................................... 105
4.2.4 Analisa Sistem Usulan ............................................................ 106
4.2.5 Perbandingan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan ............ 109
4.2.6 Kebutuhan Sistem dan User .................................................... 112
4.2.7 Skenario Use Case ................................................................... 116
4.2.8 Activity Diagram ..................................................................... 126
4.2.8.1 Activity Diagram Pemasok ......................................... 126
4.2.8.2 Activity Diagram Lihat Pemasok ................................ 128
4.2.8.3 Acitivity Diagram KatalogPproduk ............................ 129
xi
4.2.8.4 Activity Diagram Lihat Katalog Produk .................... 131
4.2.8.5 Acitivity Diagram Permohonan Barang ...................... 132
4.2.8.6 Acitivity Diagram Validasi Permohonan Barang ...... 134
4.2.8.6 Acitivity Diagram Validasi Permohonan Barang ...... 134
4.2.8.7 Acitivity Diagram Lihat Permohonan Barang ............ 135
4.2.8.8 Acitivity Diagram Data Barang .................................. 137
4.2.8.9 Acitivity Diagram Lihat Barang .................................. 139
4.2.8.10 Acitivity Diagram Pemesanan ................................... 140
4.2.8.11 Acitivity Diagarm Lihat Pemesanan ......................... 142
4.2.8.12 Acitivity Diagram Pengembalian Barang ................. 143
4.2.8.13 Acitivity diagram Lihat Pengembalian Barang ......... 145
4.2.8.14 Acitivity Diagram Barang Masuk ............................. 146
4.2.8.15 Acitivity Diagram Lihat Barang Masuk .................... 148
4.2.8.16 Acitivity Diagram Barang Keluar ............................. 149
4.2.8.17 Acitivity Diagram Lihat Barang Keluar ................... 151
4.2.8.18 Acitivity Diagram Pembantu ..................................... 152
4.2.8.19 Activity Diagram Lihat Pembantu ............................ 154
4.2.8.20 Activity Diagram User .............................................. 155
4.2.8.21 Activity Diagram Lihat User ................................... 157
4.2.8.22 Acitivity Diagram Biro ............................................. 158
4.2.8.23 Activity Diagram Lihat Biro .................................... 160
4.2.8.24 Activity Diagram Lihat Laporan ............................... 161
4.2.8.25 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Masuk ...... 162
4.2.8.26 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Keluar ...... 163
4.2.9 Sequence Diagram ........................................................................... 164
4.2.9.1 Sequence Diagram Staf Biro Perlengkapan Login ............... 164
4.2.9.2 Sequence Diagram Kepala Biro Perlengkapan Login ......... 165
4.2.9.3 Sequence Diagram Pemasok Login ..................................... 166
4.2.9.4 Sequence Diagram Pegawai Biro Login .............................. 167
4.2.9.5 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Login ........................ 168
4.2.9.6 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Login ........................ 169
xii
4.2.9.7 Sequence Diagram Staf Biro Pelengkapan Login ................ 170
4.2.9.8 Sequence Diagram Pemasok Logout .................................... 171
4.2.9.9 Sequence Diagram Pegawai Biro Lain Logout .................... 172
4.2.9.10 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Logout .................... 173
4.2.9.11 Sequence Diagram Data Pemasok ...................................... 174
4.2.9.12 Sequence Diagram Lihat Data Pemasok ............................ 175
4.2.9.13 Sequence Diagram Katalog Produk................................... 176
4.2.9.14 Sequence Diagram Lihat Katalog Produk ......................... 177
4.2.9.15 Sequence Diagram Permohonan Barang ............................ 178
4.2.9.16 Sequence Diagram Validasi Permohonan Barang .............. 179
4.2.9.17 Sequence Diagram Lihat Validasi Permohonan Barang .... 180
4.2.9.18 Sequence Diagram Data Barang ......................................... 181
4.2.9.19 Sequence Diagram Lihat Data Barang ............................... 182
4.2.9.20 Sequence Diagram Pemesanan ........................................... 183
4.2.9.21 Sequence Diagram Lihat Pemesanan ................................. 184
4.2.9.22 Sequence Diagram Pengembalian Barang.......................... 185
4.2.9.23 Sequence Diagram Lihat Pengembalian Barang ................ 186
4.2.9.24 Sequence Diagram Barang Masuk ..................................... 187
4.2.9.25 Sequence Diagram Lihat Barang Masuk ............................ 188
4.2.9.26 Sequence Diagram Barang Keluar ..................................... 189
4.2.9.27 Sequence Diagram Lihat Barang Keluar ............................ 190
4.2.9.28 Sequence Diagram Pembantu ............................................. 192
4.2.9.29 Sequence Diagram Lihat Pembantu ................................... 193
4.2.9.30 Sequence Diagram User ..................................................... 194
4.2.9.31 Sequence Diagram Lihat User ............................................ 195
4.2.9.32 Sequence Diagram Biro ...................................................... 196
4.2.9.33 Sequence Diagram Lihat Biro ............................................ 197
4.2.9.34 Sequence Diagram Lihat Laporan Barang Masuk .............. 198
4.2.9.35 Sequence Diagram Lihat Laporan Barang Keluar .............. 199
4.2.9.36 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang Masuk ............. 200
4.2.9. 37 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang Keluar ............ 201
xiii
4.2.10 Class Diagram ................................................................................ 202
5.2.11 ERD ................................................................................................ 203
4.2.12 Logical Record Sructure (LRS) ...................................................... 204
4.2.13 Normalisasi ..................................................................................... 205
4.2.13.1 T_App_User ..................................................................... 205
4.2.13.2 T_Biro .............................................................................. 205
4.2.13.3 T_Permohonanbarang ...................................................... 206
4.2.13.4 T_Permohonanbarang_Detail .......................................... 207
4.2.13.5 T_Barang ......................................................................... 207
4.2.13.6 T_Katalog ........................................................................ 208
4.2.13.7 T_Katalog_Detail ............................................................. 209
4.2.13.8 T_Supplier ...................................................................... 209
4.2.13.9 T_Retur ............................................................................ 210
4.2.13.10 T_Retur_Detail .............................................................. 211
4.2.13.11 T_Order .......................................................................... 211
4.2.13.12 T_Order_Detail .............................................................. 212
4.2.13.13 T_Barang_Masuk ........................................................... 212
4.2.13.14 T_Barang_Masuk_Detail ............................................... 213
4.2.13.15 T_Barang_Keluar ........................................................... 214
4.2.13.16 T_Barang_Keluar_Detail ............................................... 214
4.2.13 17 T_Pembantu ................................................................... 215
4.2.14 Spesifikasi Database ............................................................. 216
4.2.15 Desain Interface ....................... Error! Bookmark not defined.
4.2.15 Implementasi ......................................................................... 285
4.2.15.1 Pembuatan Kode Program (Coding) ...................... 285
4.2.15.2 Sepesifikasi Komputer ........................................... 285
4.2.16 Testing ................................................................................... 287
BAB V PENUTUP..............................................................................................292
5.1 Simpulan ............................................................................................. 292
5.2 Saran ................................................................................................... 292
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jumlah Data Barang ................................................................... 1
Gambar 1.2 Varian Data Barang ................................................................... 1
Gambar 1.3 Kerangka Berfikir ........................................................... 93
Gambar 4.5 Activity Diagram Kelolah Data Pemasok .............................. 126
Gambar 4.6 Activity Diagram Lihat Data Pemasok .................................. 128
Gambar 4.7 Activity Diagram Kelolah Katalog Produk ............................ 129
Gambar 4.8 Activity Diagram Lihat Katalog Produk ................................ 131
Gambar 4.9 Activity Diagram Kelolah Permohonan Barang .................... 132
Gambar 4.10 Activity Diagram Validasi Permohonan Barang .................. 134
Gambar 4. 11 Activity Diagram Lihat Permohonan Barang ..................... 135
Gambar 4. 12 Activity Diagram Barang .................................................... 135
Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Barang ............................................ 139
Gambar 4.14 Activity Diagram Kelolah Pemesanan ..................140
Gambar 4.15 Activity Diagram Lihat Pemesanan .................................... 142
Gambar 4.16 Activity Diagram Kelolah Pengembalian barang................. 143
Gambar 4.17 Activity Diagram Lihat Pengembalian Barang .................... 145
Gambar 4.18 Activity Diagram Kelolah Barang Masuk ............................ 146
Gambar 4.19 Activity Diagram Lihat Barang Masuk ................................ 148
Gambar 4.20 Activity Diagram Kelolah Barang Keluar ............................ 149
Gambar 4.21 Activity Diagram Lihat Barang Keluar ................................ 151
Gambar 4.22 Activity Diagram Pembantu ................................................. 152
Gambar 4.23 Activity Diagram Lihat Pembantu ....................................... 154
Gambar 4.24 Activity Diagram User ......................................................... 155
Gambar 4.25 Activity Diagram Lihat User ............................................... 157
Gambar 4.26 Activity Diagram Biro .......................................................... 158
Gambar 4.27 Activity Diagram Lihat Biro ................................................ 160
xv
Gambar 4.28 Activity Diagram Lihat Laporan .......................................... 161
Gambar 4.29 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Masuk ................. 162
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Aktor Pengguna Sistem ............................................................. 112
Tabel 4.4 Skenario Use Case Login .......................................................... 116
Tabel 4.5 Skenario Use Case Login .......................................................... 116
Tabel 4.6 Skenario Use Case Kelolah Pemasok ........................................ 117
Tabel 4.7 Skenario Use Case Lihat Pemasok ............................................ 117
Tabel 4.8 Skenario Use Case Kelolah Katalog Produk ............................. 118
Tabel 4.10 Skenario Use Case Kelolah Barang......................................... 119
Tabel 4.11 Skenario Use Case Lihat Stok Barang .................................... 119
Tabel 4.12 Skenario Use Case Kelolah Pemesanan .................................. 120
Tabel 4.13 Skenario Use Case Lihat Pemesanan ...................................... 120
Tabel 4.14 Skenario Use Case Kelolah Barang Masuk ............................. 121
Tabel 4.15 Skenario Use Case Lihat Barang Masuk ................................. 121
Tabel 4.16 Skenario Use Case Kelolah Pengembalian Barang ................. 122
Tabel 4.17 Skenario Use Case Lihat Pengembalian Barang ..................... 122
Tabel 4.18 Skenario Use Case Kelolah Permohonan Barang ................... 123
Tabel 4.19 Skenario Use Case Lihat Permohonan Barang ....................... 123
Tabel 4.20 Skenario Use Case Validasi Permohonan Barang ................... 124
Tabel 4.21 Skenario Use Case Kelolah Barang Keluar ............................. 124
Tabel 4.22 Skenario Use Case Lihat Barang Keluar ................................. 125
Tabel 4.23 Skenario Use Case Lihat Laporan ........................................... 125
xvii
DAFTAR SIMBOL
Simbol Nama
Use Case
Actor
Control Flow/Message
Initial State
Final State
State
Decision
Obyek Antarmuka
Object Lifeline
xviii
Behaviors (operations)
Message Call
+Operations()
-Attributes
Class
Class
-End1*
-End2*
Communicates
Transition
(Whitten, 2004)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didasarkan kompleksitas, data penyimpanan barang yang didekati
dengan jumlah data barang sebagaimana pada gambar 1.1 jumlah data barang,
sedangkan didekati dengan varian data barangsebagaimana pada gambar 1.2
varian data barang. Dibawah ini merupakan grafik jumlah data barang dan
varian data barang pada biro perlengkapan.
Gambar 1.1 Jumlah Data Barang
(Sumber :Biro Perlengkapan 2009-2012)
Gambar 1.2 Varian Data Barang
(Sumber : Biro Perlengkapan 2009-2012)
1128 1947
2538 2200 2315
870
1920
2400 2160 2256
250 480
960 1080 1128
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2008 2009 2010 2011 2012
Barang masuk
Barang keluar
Tidak memenuhipermintaan
50 70 85 80 90
250 480
960 1080 1128
20 24 36 48 60
1128
1947
2538
2200
2315
70 188 376
235 282 870
1920 2400
2160 2256
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2008 2009 2010 2011 2012
Pemasok
Tidak memenuhipermintaanJumlah pemesanan
Barang masuk
Barang retur
Barang keluar
2
Berdasarkan data pada tahun 2008 sampai dengan 2012 grafik pada
gambar 1.2 varian data barang yang menunjukan adanya pemasok,
menunjukan tidak dapat memenuhi permintaan, menunjukan jumlah
pemesanan, menunjukan barang masuk, menunjukan barang retur, dan
menunjukan barang keluar.
Pada tahun 2008 jumlah pemasok 50. Pada tahun 2009 jumlah pemasok
70. Pada tahun 2010 jumlah pemasok 85. Pada tahun 2011 jumlah pemasok
80. Pada tahun 2012 jumlah pemasok 90.
Pada tahun 2008 jumlah yang tidak dapat memenuhi permintaan 250.
Pada tahun 2009 jumlah yang tidak dapat memenuhi permintaan 480. Pada
tahun 2010 jumlah yang tidak dapat memenuhi permintaan 960. Pada tahun
2011 jumlah yang tidak dapat memenuhi permintaan 1080. Pada tahun 2012
jumlah yang tidak dapat memenuhi permintaan 1128.
Pada tahun 2008 jumlah pemesanan 20. Pada tahun 2009 jumlah
pemesanan 24. Pada tahun 2010 jumlah pemesanan 36. Pada tahun 2011
jumlah pemesanan 48. Pada tahun 2012 jumlah pemesanan 60.
Pada tahun 2008 jumlah barang masuk 1128. Pada tahun 2009 jumlah
barang masuk 1947. Pada tahun 2010 jumlah barang masuk 2538. Pada tahun
2011 jumlah barang masuk 2200. Pada tahun 2012 jumlah barang masuk
2315.
Pada tahun 2008 jumlah barang retur 70. Pada tahun 2009 jumlah
barang retur 188. Pada tahun 2010 jumlah barang retur 376. Pada tahun 2011
jumlah barang retur 235. Pada tahun 2012 jumlah barang retur 282.
3
Pada tahun 2008 jumlah barang keluar 870. Pada tahun 2009 jumlah
barang keluar 1920. Pada tahun 2010 jumlah barang keluar 2400. Pada tahun
2011 jumlah barang keluar 2160. Pada tahun 2012 jumlah barang keluar
2256.
Dalam Undang-undang Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Persediaan Barang/Jasa
Pemerintah. Biro perlengkapan merupakan sebuah bagian dari unit kerja yang
ada pada Badan Kepegawaian Negara yang mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan persediaan barang untuk oprasional BKN. Biro perlengkapan
merupakan yang menyelenggarakan pelaksanaan pengendalian persediaan
barang, dan pengelolaan persediaan barang (Sumber : Biro Perlengkapan).
Rancang bangun sistem agen cerdas monitoring stok perusahaan untuk
menentukan jumlah barang yang harus dipesan sehingga tidak terjadi
penumpukan atau kekurangan persediaan di gudang, menentukan waktu yang
tepat untuk melakukan pemesanan barang untuk menambah persediaan, serta
menentukan jumlah persediaan pengaman yang harus ada. Kekuranganya
agar bisa memesan barang kepemasok secara otomatis. Sistem sebaiknya
dibuat dengan lebih kompleks dan menarik sehingga dapat digunakan pada
dunia nyata. Sebaiknya sistem yang akan dibangun selanjutnya dapat
menerapkan berbagai macam peramalan seperti peramalan jangka pendek,
peramalan jangka menengah, dan peramalan jangka panjang (Rika, 2009).
Kelebihan pada sistem pemesanan persediaan ATK yang dibuat oleh peneliti
adalah terintegrasinya sistem dengan pemasok sehingga dapat memesan
4
langsung melalui sistem, dapat terintegrasi antar biro untuk meminta
permintaan barang melalui sistem. Menentukan waktu yang tepat dalam
melakukan pemesanan kepada pemasok agar tidak terjadi kehabisan stok dan
mengontrol arus barang yang digunakan agar tidak mengalami pemborosan
pemakaian barang.
Sistem informasi pembelian barang mengenai kemudahan bagi proses
kegiatan transaksi pembelian, sehingga informasi yang dihasilkan akurat
dalam waktu yang tepat dan proses pengolahan data dapat berjalan lebih
efektif. Kekurangan belum terintegrasi antar departemen lainnya (Angga,
2009). Kelebihan pada sistem pemesanan persediaan ATK yang dibuat oleh
peneliti adalah terintegrasinya sistem dengan pemasok sehingga dapat
memesan langsung melalui sistem, dapat terintegrasi antar biro untuk
meminta permintaan barang melalui sistem. Menentukan waktu yang tepat
dalam melakukan pemesanan kepada pemasok agar tidak terjadi kehabisan
stok dan mengontrol arus barang yang digunakan agar tidak mengalami
pemborosan pemakaian barang.
Sistem pemesanan ikan arwana berbasis web Agar dapat memudahkan
konsumen untuk mendapatkan informasi secara lengkap mulai dari informasi
jenis, harga ikan arwana beserta gambarnya yang tersedia hingga transaksi
pembayaran dan juga perusahaan dapat mudah mengelola pemesanan.
Kekurangannya sistem ini dapat berkembang lagi menjadi e-commerce
dengan sistem transaksi online secara langsung secara real time (Dudi, 2011).
Pengembangan sistem pemesanan sepeda motor berbasis web dapat membuka
5
kemungkinan pangsa pasar yang lebih luas, karena internet dapat diakses
dimana saja dan kapan saja. Sebuah website bagi perusahaan juga dapat
berfungsi sebagai salah satu sarana untuk mempromosikan produk yang
disediakan bagi konsumen. Kekurangannya pada sistem pemesanan ke
gudang masih dilakukan secara manual yaitu melalui telepon, hal ini dapat
menghambat kinerja sistem. Oleh karena itu masih diperlukan pengembangan
sistem informasi untuk pemesanan ke gudang (Angga, 2011). Aplikasi
pemesanan spare part motor berbasis web. Dalam pembuatan website aplikasi
pemesanan ini akan menjadi acuan untuk dapat merancang proses pemesanan
melalui media elektronik dan sebagai promosi produksi itu sendiri. Tools
yang digunakan dalam pembuatan website penjualan spare part motor ini
yaitu komponen virtue mart untuk sistem pemesanannya. Kekurangannya
pada proses transaksi diharapkan dapat dikembangkan menjadi otomatis agar
lebih mempermudah pengguna dalam melakukan bertransaksi (Erry, 2011).
Kelebihan pada sistem pemesanan persediaan ATK yang dibuat oleh peneliti
adalah terintegrasinya sistem dengan pemasok sehingga dapat memesan
langsung melalui sistem, dapat terintegrasi antar biro untuk meminta
permintaan barang melalui sistem. Menentukan waktu yang tepat dalam
melakukan pemesanan kepada pemasok agar tidak terjadi kehabisan stok dan
mengontrol arus barang yang digunakan agar tidak mengalami pemborosan
pemakaian barang. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis
mengambil judul penelitian : ” Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan
Persediaan ATK, Studi Kasus: Kantor Badan Kepegawaian Negara Pusat”.
6
1.2 Identifikasi Masalah
1. Pemborosan pemakaian yang tidak sewajarnya.
2. Seringnya kehabisan stok barang pada gudang sehingga harus menunggu
lama.
3. Ketika terjadi kehabisan stok banyak kendala yang sering muncul
keterlambatan pengiriman barang oleh pemasok.
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana merancang sistem informasi pemesanan persediaan ATK
pada Badan Kepegawaian Negara,.
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, penulis membataskan
masalah hanya pada :
1. Penelitian ini dikhususkan pada biro perlengkapan Badan Kepegawaian
Negara.
2. Berdasarkan permintaan ATK dari biro lain, maka selanjutnya biro
perlengkapan.
a. menentukan jumlah banyaknya barang yang akan dipesan.
b. Waktu yang tepat dalam melakukan pemesanan kepada pemasok agar
tidak terjadi kehabisan stok.
c. Mengontrol arus barang yang digunakan agar tidak mengalami
pemborosan pemakaian barang.
7
d. Persediaan barang yang dimulai dari pemesanan ke pemasok sampai
dengan mengirimkan barang-barang ke biro lain yang terkait.
e. Dengan membuatkan laporan kepada pimpinan, dan tidak mencakup
masalah keuangan atau pun biaya.
3. Penulis menggunakan metode dan tools, Rapid Application Development
(RAD). Dengan menggunakan alat analisisnya diagram Unified Model
Language (UML). Dan visio sebagai software tools alat analisa untuk
memperlihatkan aliran proses dan data yang akan dirancang. Bahasa
pemograman yang digunakan PHP framework codeigniter dan Mysql
sebagai DBMS. Tidak membahas tentang konsep keamanan jaringan, dan
tidak membahas masalah jaringan yang akan terhubung oleh sistem.
1.5 Tujuan Penelitian
Merancang Sistem Informasi Pemesanan Persediaan ATK di Badan
Kepegawaian Negara.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Aktor pada Sistem
Manfaat yang dicapai oleh peneliti adalah memiliki lima aktor
pada sistem pemesanan persediaan di Badan Kepegawaian Negara,
yaitu :
1. Aktor biro perlengkapan melakukan :
a. Login dan logout.
8
b. Melihat katalog.
c. Lihat data pemasok.
d. Validasi permohonan barang.
e. Kelola data barang.
f. Kelola pemesanan.
g. Kelola barang masuk.
h. Kelola pengembalian barang.
i. Kelola barang keluar.
j. Lihat laporan
2. Aktor kepala biro perlengkapan melakukan :
a. Login dan logout.
b. Lihat barang masuk.
c. Lihat barang keluar.
d. Lihat laporan.
3. Aktor pemasok melakukan :
a. Login dan logout.
b. Kelola data pemasok.
c. Kelola katalog produk.
d. Lihat pemesanan.
e. Lihat pengembalian barang.
4. Aktor pegawai biro-biro lain melakukan :
a. Login dan logout.
9
b. Kelola permohonan barang.
c. Lihat barang keluar.
5. Aktor biro-biro lain melakukan :
a. Login dan logout.
b. Validasi permohonan barang.
1.6.2 Bagi Penulis
Manfaat penulis dapatkan dalam rancang bangun sistem informasi
dalam penelitian skripsi ini yaitu:
1. Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta
kemampuan yang telah dimiliki selama proses pembelajaran dalam
bangku perkuliahan.
2. Membantu menyelesaikan masalah yang telah dihadapi oleh Badan
Kepegawaian Negara Pusat yaitu belum tersedianya sistem
pemesanan informasi persediaan ATK pada Badan Kepegawaian
Negara Pusat.
3. Untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan strata satu (S1),
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dapat mengetahui proses kerja dan proses bisnis pada biro
pelengkapan Badan Kepegawaian Negara Pusat.
5. Dapat menambah wawasan pengetahuan untuk penulis tentang
teknologi, khususnya untuk rancang bangun sistem informasi
10
pemesanan persediaan ATK pada Badan Kepegawaian Negara
Pusat.
1.6.3 Badan Kepegawaian Negara Pusat
1. Sebagai alat bantu bagi biro perlengkapan untuk menyediakan
informasi mengenai data mau pun laporan yang dibutuhkan.
2. Membantu biro perlengkapan dalam proses persediaan ATK untuk
memesan kembali persediaan agar tidak terjadi kehabisan stok.
3. Dapat menggantikan proses manual menjadi proses yang
terkomputerisasi.
1.6.4 Bagi Universitas
1. Agar dapat mengetahui kemampuan yang telah dimiliki oleh
mahasiswa dalam mengusai ilmu pengetahuan untuk diterapkan dan
di implementasikan yang telah diperoleh dimasa bangku
perkuliahan.
2. Sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan untuk meningkatkan
kinerja dan mutu pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, khususnya Program studi Sains dan Teknologi
Jurusan Sistem Informasi.
11
1.7 Metode Penelitian
Kegunaan penelitian ialah untuk menyelidiki keadaan di biro
perlengkapan pada Badan kepegawaian dengan adanya obeservasi.
1. Metodologi Pengumpulan Data
Untuk dapat melakukan pengumpulan data yaitu dengan melakukan
pengamatan langsung pada Badan Kepegawaian Negara bagian biro
perlengkapan, dan menggunakan metode wawancara.
a. Studi Lapangan
1) Observasi
Pengamatan langsung pada objek yang ada pada Badan
Kepegawaian didalam biro perlengkapan untuk mendapatkan data-
data yang diperlukan, melakukan penelitian langsung dengan melihat
alur kegiatan, dan mendapat bimbingan serta arahan dari
pembimbing.
2) Wawancara
Peneliti melakukan sebuah dialog dengan narasumber untuk
mendapatkan informasi dalam membantu analisis dan perancangan
aplikasi.
b. Kajian Literatur
Melakukan pencocokan teori-teori dengan cara membaca buku-buku
sesuai dengan obyek penelitian.
12
2. Metodologi Pengembangan Sistem
Dalam penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan adalah
Rapid Application Development (RAD).
1.8 Sistematika Penelitian
Pada dasarnya, penyusunan sistematika penulisan bertujuan untuk
memudahkan para pembaca dalam mengikuti apa yang dipaparkan dalam
laporan tugas akhir ini. Sistematika penulisalan tugas akhir ini disusun
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan
dengan isi laporan skripsi. Bagian ini berisi tentang teori
dasar, pendapat ahli dan beberapa konsep penting mengenai
topik skripsi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang digunakan
dalam menyusun laporan skripsi ini, meliputi metode
pengumpulan data dan metode pengembangan, seta
kerangka berfikir dalam pelaksaan penelitian.
13
BAB IV HASIL ANALISA & PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas tentang gambaran umum, sejarah
dan latar belakangnya, struktur organisasi dan analisis
permasalahan mengenai yang berjalan saat ini pada BKN,
serta perancangan yang akan dirancang.
BAB PENUTUP
Berisi mengenai garis besar simpulan yang dibuat oleh
penulis dan saran yang akan diusulkan untuk riset
selanjutnya dalam mengembangkan lebih lanjut agar
tercipta hasil yang lebih baik.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Rancang
Perancangan adalah sebuah proses yang mendefinisikan sesuatu yang
akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta
didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen
dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya (Rizky,
2011).
2.1.1 Pengertian Bangun
Pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan
menciptakan sistem baru mau pun pengganti atau memperbaiki sistem telah
ada baik secara keseluruhan (Pressman, 2002: 10). Bangun berarti cara
menyusun atau susunan yang merupakan suatu wujud struktur (Komputer,
2007: 1).
2.1.2 Pengertian Rancang Bangun
Rancang bangun berarti mengatur segala sesuatu (sebelum bertindak,
mengerjakan, atau melakukan sesuatu), merencanakan (Purwanto, 2008: 1).
15
2.2 Konsep Dasar Sistem
Sistem kebanyakan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai
kelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi secara
sederhana sebagai kelompok elemen yang saling berhubungan atau
berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan (O‟Brien, 2008: 29). Akan
tetapi, konsep umum sistem sebagai berikut ini memberikan kosep dasar
yang lebih tepat untuk bidang sistem informasi. Sistem adalah sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan
bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transpormasi yang teratur (O‟Brien, 2008: 29).
2.2.1 Komponen Sistem
Menurut O‟Brien, (2008: 32) sistem semacam ini (kadang disebut
sebagai sistem dinamis) memiliki tiga komponen atau fungsi dasar interaksi
yaitu:
a. Input melibatkan penangkapan dan kaitan berbagai elemen yang
memasuki sistem untuk diproses.
b. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input
menjadi output.
c. Output melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh
proses transformasi ketujuan akhirnya.
16
2.2.2 Konsep Sistem
Konsep sistem akan makin berguna dengan memasukkan dua
komponen tambahan: umpan balik dan pengendalian. Sistem yang memiliki
komponen umpan balik dan pengendalian kadang disebut cybernetic, yaitu
sistem yang mengawasi dan mengatur dirinya sendiri (O‟Brien, 2008: 32).
a. Umpan balik adalah data mengenai kinerja sistem.
b. Pengendalian melibatkan pengawasan dan pengevaluasian umpan balik
untuk menetapkan apakah sistem bergerak menuju pencapaian tujuan
atau tidak.
2.2.3 Karakteristik Sistem Lainnya
Sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, akan tetapi sistem
ada dan berfungsi dalam lingkungan yang berisi sistem-sistem lainnya.
Apabila sistem adalah salah satu dari komponen sistem yang lebih besar,
maka akan disebut sebagai subsistem, dan sistem yang lebih besar tersebut
adalah lingkungannya. Beberapa sistem dapat dibagi lingkungan yang sama.
Beberapa dari sistem ini dapat dihubungkan kesatu sama lain dengan
menggunakan batasan bersama, atau yang disebut interface (O‟Brien, 2008:
32).
Konsep sistem terbuka yaitu sistem yang berinteraksi dengan sistem-
sistem lainnya dalam lingkungannya. Jadi dapat dikatakan bahwa sistem
tersebut dihubungkan dengan lingkungannya melalui interface input dan
output. Terakhir sistem yang memiliki kemampuan untuk mengubah dirinya
17
sendiri atau lingkungannya agar dapat bertahan hidup, disebut juga sistem
adaptif (O‟Brien, 2008: 32).
2.3 Informasi
Informasi tidak hanya sekadar produk sampingan bisnis yang sedang
dijalankan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis
dalam menetukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha (Kendall &
Kendall, 2010: 1).
Untuk memaksimalkan pemanfaatan informasi, maka informasi tersebut
harus dikelola dengan benar, sama seperti sumber daya-sumber daya lainnya.
Menejer perlu memahami bahwa biaya biasanya diasosiasikan dengan
produksi, distribusi, security, penyimpanan, dan pencarian informasi
sebanyak-sebanyaknya. Meskipun banyak informasi berada disekitar kita,
namun informasi itu tidak gratis dan menggunakan strategi untuk
memposisikan suatu bisnis secara kompetitif tidak bisa dipastikan (Kendall &
Kendall, 2010: 1).
2.3.1 Mengelola Informasi
Telah tersedianya networked komputer, bersama-sama dengan akses
ke internet dan world wide web, telah menciptakan ledakan informasi
dimasyarakat pada umumnya dan bisnis pada khususnya. Mengelola
informasi yang dihasilkan oleh komputer berbeda dengan mengelolah data-
data yang diperoleh secara manual (Kendall & Kendall, 2010: 1).
18
2.3.2 Syarat-Syarat Informasi
Menentukan syarat-syarat informasi untuk para pemakai yang terlibat.
Diantara perangkat-perangkat yang dipergunakan untuk mendapatkan
syarat-syarat informasi dalam bisnis antara lainnya ialah menentukan
sampel dan memeriksa data mentah, wawancara, mengamati prilaku
pembuat keputusan, lingkungan kantor, dan prototyping (Kendall &
Kendall, 2010: 1).
2.4 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah pengaturan orang data, proses, dan information
technologi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,
dan menyediakan sebagai ouput informasi yang dperlukan untuk mendukung
sebuah organisasi (Whitten et all,. 2004: 10).
Sistem informasi dalam organisasi meng-capture (mencatat atau
merekam dalam file yang permanen) dan mengelola data untuk menghasilkan
informasi yang berguna yang mendukung sebuah organisasi, berserta
karyawan, pelanggan, pemasok barang, dan rekannya (Whitten et all,. 2004:
10).
Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-
orang, hadware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
dikumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi (O‟Brien, 2008: 5).
19
2.4.1 Jenis-Jenis Sistem Informasi
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk proses data yang dihasilkan,
dan digunakan dalam oprasi bisnis (O‟Brien, 2008: 16), yaitu:
a. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk
informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer.
b. Sistem pendukung manajemen yaitu memberikan informasi dukungan
untuk pengambilan keputusan semua jenis manajer serta praktisi bisnis
adalah tugas yang rumit.
2.4.2 Fungsi Sistem Informasi
Fungsi sistem informasi (O‟ Brien, 2008: 26), yaitu:
a. Are fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis.
b. Kontributor penting dalam efesiensi operasional, produktivitas, dan
moral pegawai serta layanan kepuasaan pelanggan
c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebar
luaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para menejer dipraktisi
bisnis
d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang
kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar
global.
e. Peluang karier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan
pria dan wanita.
20
f. Komponen penting dari sumber daya, instrastrujstur, dan kemampuan
perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.
2.4.3 Konsep-Konsep Sistem Informasi
Konsep sistem mendasari semua proses bisnis dan bidang sistem
informasi (O‟Brien, 2008: 28), yaitu:
a. Teknologi. Jaringan komputer adalah sistem dari berbagai komponen
pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai hadware,
software,manajemen data, dan teknologi jaringan telekomunikasi.
b. Aplikasi. Aplikasi bisnis dan perdagangan eletronik melibatkan sistem
informasi bisnis yang saling berhubungan satu sama lain.
c. Pengembangan. Mengembangkan berbagai cara untuk menggunakan
tekologi informasi bisnis.
d. Manajemen. Mengelolah teknologi informasi memiliki penekanan pada
kualitas nilai bisnis yang strategis, dan keamanan sistem informasi
organisasi.
2.4.4 Komponen-Komponen Sistem Informasi
Model sistem informasi ini memperhatikan antar hubungan dan
aktifitas sistem informasi. Model tersebut memberikan kerangka kerja yang
menekankan pada empat konsep utama yang dapat diaplikasikan kesemua
jenis informasi (O‟Brien, 2008: 35), yaitu:
21
a. Manusia, hadware, saftware, data, dan jaringan adalah lima sumber daya
dasar sistem informasi.
b. Sumber daya manusia.
c. Sumber daya data diubah melalui aktivitas pemrosesan informasi
menjadi berbagai produk informasi bagi pemakai akhir.
d. Pemrosesan informasi terdiri dari aktivitas input dalam sistem,
pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian.
2.4.5 Mengenali Sistem Informasi
Mengenalisistem informasi (O‟Brien, 2008: 41), yaitu :
a. Sumber daya manusia, hadware, software,data, dan jaringan yang
digunakan.
b. Jenis produk informasi yang dihasilkan.
c. Cara melakukan aktiitas input, output, penyimpaan, dan pengendalian.
2.5 Pengertian Berbasis Web
Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam
bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang disimpan dalam sebuah server
web internet yang disajikan dalam bentuk hiperteks. Informasi web dalam
bentuk teks umumnya ditulis dalam format HTML (Hypertext Markup
Language) (Simarmata, 2010: 47).
Web dapat diakses oleh perangkat lunak client web yang disebut
browser. Browser membaca halaman-halaman web yang tersimpan dalam
22
server web melalui protokol yang disebut HTTP (Hypertext Transfer
Protocol) (Simarmata, 2010: 97).
Sebagai dokumen hiperteks, dokumen-dokumen pada web dapat
dimiliki tautan (link) dengan lain, baik yang tersimpan dalam server web yang
sama maupun pada server web lainnya (Simarmata, 2010: 97).
2.6 Internet
Internet adalah kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer.
Penggunaan internet memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dari
komputer yang ada didalam kelompok tersebut dengan asumsi bahwa pemilik
komputer memberikan izin akses. Untuk mendapatkan sebuah informasi,
sekumpulan protokol harus digunakan yaitu sekumpulan aturan yang
menetapkan bagaimana suatu informasi dapat dikirim dan diterima
(Simarmata, 2010: 47).
Salah satu unsur yang paling umum digunakan dari internet selain
email adalah world wide web dewasa ini, www atau yang sering juga disebut
sebagai web saja merupakan aplikasi internet yang paling populer. Karena
web begitu populer, banyak orang kemudian salah mengidentikkannya
dengan internet (Simarmata, 2010: 47).
23
2.7 Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat
penting, karena phisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah
terbesar dalam pos aktiva lancar (Handoko, 2008: 333).
2.7.1 Arti Persediaan
Istilah persediaan (inventory) adalah suau istilah yang menunjukan
segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam
antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan (Handoko, 2008: 333).
Pengertian dari persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi
barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu
periode usaha yang normal, atau persediaan barang-barang yang masih
dalam pengerjaan atau proses produksi, atau pun persediaan barang baku
yang menunggu penggunaannya dalam sutau proses produksi (Assauri,
2008: 237).
Jadi persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, parts yang
disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan
untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang
disediakan untuk memenuhi permintaan dari komponen atau langganan
setiap waktu (Assauri, 2008: 237).
Persediaan adalah merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam
operasi perusahaan yang secara kontinue diperoleh, diubah, yang kemudian
dijual kembali (Assauri, 2008: 238). Persediaan adalah sekumpulan produk
24
phisikal pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah
kebarang dalam proses, dan kemudian barang jadi (Handoko, 2008: 335).
Persediaan (inventory) merupakan stok barang yang disimpan oleh
suatu perusahaan memiliki berbagai bentuk persediaan (Taylor III, 2005:
364). Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan
digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu (Herjanto, 2008: 237).
Bisa dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa
persediaan, meskipun sebenarnya persediaan hanya suatu sumber dana yang
menganggur karena sebelumnya persediaan digunakan berarti dana yang
berkaitan didalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lain
(Herjanto, 2008: 237).
Pengertian mengenai persediaan dalam hal ini merupakan suatu aktiva
yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual
dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang
masih dalam pengerjaan atau proses produksi, atau pun persediaan bahan
baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi
(Rangkuti, 2007: 1-2).
Jadi, persediaan merupakan bahan-bahan bagian yang disediakan, dan
bahan-bahan dalam proses produksi serta barang-barang jadi atau produk
yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan
setiap waktu (Rangkuti, 2007: 2). Persediaan merupakan salah satu unsur
paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh,
diubah, yang kemudian dijual kembali (Rangkuti, 2007: 3).
25
2.7.2 Alasan di Perlukan Persediaan
Menurut (Assauri, 2008: 238), alasan diperlukannya persediaan oleh
suatu perusahaan karena
a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan
yang dibutuhkan perusahaan.
b. Menghilangkan resiko dari meterial yang dipesan tidak baik sehingga
harus dikembalikan.
c. Untuk menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman
sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
d. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran
arus produksi.
e. Mencapai pengguna mesin optimal.
f. Memberikan pelayanan (service) kepada pelanggan dengan sebaik-
baiknya dimana keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi
atau memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut.
g. Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan
atau penjualnya.
h. Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produki dan untuk
memindahkan produk dari suatu tingkat proses ketingkat proses lainnya
yang disebut persediaan dalam proses ketingkat proses lainnya yang
disebut persediaan dalam proses dan pemindahan.
i. Alasan organisasi untuk memungkin satu unit atau bagian membuat
jadwal operasinya secara bebas, tidak tergantung dari yang lainnya.
26
2.7.3 Peranan Persediaan
Suatu perusahaan atau organisasi menyimpan persediaan untuk
berbagai alasan penting, alasan utama adalah menyimpan barang jadi untuk
memenuhi permintaan pelanggan atas suatu produk terutama pada usaha
ritel (Taylor II, 2005: 364).
Biasanya sejumlah persediaan disimpan untuk mengatisipasi
permintaan pelanggan. Namun, karena permintaan sulit diketahui dengan
pasti sejumlah persediaan yang disebut disebut stok cadangan (safety atau
buffer stocks) disimpan untuk memenuhi perubahan yang tidak diharapkan
dalam bentuk permintaan yang lebih banyak (Taylor II, 2005: 364).
2.7.4 Permintaan
Permintaan untuk item dalam persediaan bisa digolongkan dependen
atau idenpenden. Item permintaan dependen (dependent demend) biasanya
berupa komponen bagian atau material yang digunakan untuk memproduksi
produk akhir. Item dengan permintaan idenpenden (idenpenden demand)
merupakan produk akhir atau produk jadi yang bukan merupakan fungsi
dari, atau tergantung dari aktivitas produksi internal (Taylor II, 2005: 365).
2.7.5 Jenis Persediaan
Menurut jenis dan posisi barang tersebut didalam urutan pengerjaan
produk . (Assauri, 2008: 240-241), yaitu:
27
a. Persediaan bahan baku (raw materials stock), yaitu persediaan barang-
barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana
dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau pun dibeli dari suplier
atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik
yang digunakannya.
b. Persediaan bagian produk atau pats yang dibeli (purcharssed parts atau
komponents stock), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri atas pats
yang terima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung
diassambling dengan pats lain, tanpa melalui proses produksi
sebelumnya.
c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan
(supplies stock), yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang
diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi
atau yang dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak
merupakan bagian atau komponen.
d. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in
process or progress stock), yaitu persediaan barang-barang yang keluar
diolah menjadi suatu bentuk, tetapi lebih perlu diproses kembali untuk
kemudian menjadi barang jadi (Assauri, 2008: 241).
Menurut jenisnya persediaan dapat dibedakan (Handoko, 2008: 334-
335), yaitu :
a. Persediaan bahan mentah (raw materials), yaitu persediaan barang-
barang berwujud.
28
b. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts or
components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri komponen-
komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung
dapat dirakit menjadi suatu produk.
c. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan
barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak
merupakan bagian atau komponen barang jadi.
d. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan
barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam
proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih
perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
e. Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang
yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual
atau dikirim kepada langganan.
2.7.6 Fungsi Persediaan
Beberapa fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam
memenuhi kebutuhan perusahaan (Herjanto, 2008:238) sebagai berikut:
a. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang
yang dibutuhkan perusahaan.
b. Menghilangkan risiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga
harus dikembalikan.
c. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
29
d. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga
perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia dipasaran.
e. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon kuantitas.
f. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersediannya barang
yang diperlukan.
Persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut
beberapa cara. Dilihat dari fungsinya persediaan dapat dilihat atas:
a. Batch stock atau lot size inventory, yaitu persediaan yang diadakan
karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang
dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu
(Assauri, 2008: 239). Jadi dalam hal ini pembelian atau pembuatan yang
dilakukan untuk jumlah besar, sedang penggunaan atau pengeluaran
dalam jumlah kecil. Keuntungan yang diperoleh dari adanya batch stock
atau lot size inventory ini antara lain (Assauri, 2008: 239-240), ialah:
1) Memperoleh potongan harga pada harga persediaan.
2) Memperoleh efensiasi produksi (manufaccturing ekonomis) karena
adanya operasi atau “production run” yang lebih lama.
3) Adanya penghematan didalam biaya angkut.
Lot-size inventory merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah
yang lebih besar dari pada kebutuhan pada saat itu (Herjanto, 2008: 239).
Batch stock atau lot size inventory adalah persediaan yang diadakan karena
kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah
30
yang lebih besar dari pada jumlah yang dibutuhkan saat itu (Rangkuti, 2007:
7-8). Keuntungannya yaitu:
1) Potongan harga pada harga pembelian.
2) Efesiensi produksi.
3) Penghematan biaya angkutan.
b. Fluctuation stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapai
fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan (Assauri,
2008: 240).
Fluctuation stock merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk
menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan
sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan atau
penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau
pengiriman barang (Herjanto, 2008: 238 ).
c. Anticipation stock, yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi
fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan (Assauri, 2008: 240).
Anticipation stock merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan
yang dapat diramalkan (Herjanto, 2008: 238-239).
d. Pipeline inventory merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman
dari tempat dimana barang itu akan digunakan (Herjanto, 2008: 239).
Efesiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena
berbagai fungsi penting persediaan (Handoko, 2008: 335).
31
a. Fungsi “Decoupling”
Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi perusahaan
internal dan eksternal mempunyai kebebasan (independence). Persediaan
“decouples” ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan
langganan tanpa tergantung pada supplier (Handoko, 2008: 335).
b. Fungsi “Ekonomic Lot Sizing”
Melalui penyampaian persediaan, perusahaan dapat memproduksi dan
membeli sumber daya-sumber daya dalam kuantitas yang dapat
mengurangi biaya-biaya per unit. Persediaan “lot size” ini perlu
mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan pembelian,
biaya pengangkutan per unit lebih murah, dan sebagainya) karena
perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya
persediaan (biaya sewa, gudang, investasi, resik, dan sebagainya)
(Handoko, 2008: 336). Ukuran jumlah barang yang dipesan (lot size)
akan berhubungan dengan biaya pemesanan (atau biaya set-up untuk
produksi) dan biaya penyimpanan barang, semakin rendah ukuran lot
yang berarti semakin menambah biaya pemesanan, dan sebaliknya
(Herjanto, 2008: 289).
c. Sering perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data
masa lalu, yaitu permintaan musiman (Handoko, 2008: 336).
32
2.7.7 Manajemen Persediaan
Tujuan dari manajemen persediaan (inventory management) adalah
untuk memiliki sistem pengendalian persedian yang akan memberikan
indikasi berapa banyak persediaan yang harus dipesan, dan kapan dilakukan
untuk meminimumkan jumlah ketiga biaya yang telah disebutkan (Taylor
II, 2005: 368). Terkait dengan manajemen persediaan, yaitu berapa banyak
yang harus dipesan (Taylor II, 2005: 368).
2.7.8 Sistem Pengendalian Perediaan
Sistem pengendalian persediaan dapat didefinisikan sebagai
serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan
yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus
dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan (Herjanto, 2008: 238).
Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang
memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang
harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan yang
harus dilakukan (Handoko, 2008: 334).
Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya sumber
daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat atau
dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk
meminimumkan biaya total melalui penentuan apa, berapa dan kapan
pesanan dilakukan secara optimal (Handoko, 2008: 334). Sistem persediaan
merupakan suatu struktur untuk mengendalikan tingkat persediaan dengan
33
menentukan berapa banyak kuantitas (tingkat penggantian) dan waktu
pemesanan (Taylor II, 2005: 367). Catatan penting dalam sistem
pengawasan persediaan (Rangkuti, 2007: 10), yaitu:
a. Penerimaan untuk dibeli.
b. Laporan penerimaan.
c. Catatan persediaan.
d. Daftar permintaan bahan.
e. Perkiraan pengawasan.
Sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan
pengedalian yang memonitor tingkat persediaan dan menetukan tingkat
persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan, dan
berapa besarnya pesanan yang harus dibutuhkan (Rangkuti, 2007: 14).
2.7.9 Jenis Dasar Sistem Pengendalian Persediaan
Terdapat dua jenis dasar sistem pengendalian persediaan (Taylor II,
2005: 367-3678), yaitu:
a. Sistem kontinu (countinuous systems) atau kuantitas pemesanan tetap
(fixed-time period) yang juga sering disebut sistem perpetual (perpetual
system), yaitu diadakan pencatatan tingkat yang telah ditentukan atau
disebut titik pemesanan ulang (reorder point) dibuat pesanan baru untuk
mengisi stok persediaan. Keuntungan dari sistem ini adalah tingkat
persediaan dimonitor ketat dan berkesinambungan sehingga manajemn
selalu mengetahui status persediaan.
34
b. Sistem persediaan periodik (periodic inventory system) atau disebut juga
sistem periode waktu tetap (fixed-time period system) dan sistem telah
periodik (periodic review system), yaitu persediaan dihitung pada interval
waktu tertentu.
Pada sistem ini tingkat persediaan tidak dimonitor sepanjang waktu
interval dilakukannya pemesanan sehingga keuntungannya membutuhkan
waktu atau hampir tidak ada waktu pencatatan, namun kerugiannya adalah
kurangnya pengendalian langsung (Taylor II, 2005: 368).
2.7.10 Perbedaan Utama Antara Kedua Sistem
Perbedaan antara kedua sistem tersebut adalah pada sistem kontinu
suatu pesanan dilakukan dalam jumlah yang tetap ketika persediaan
berkurang hingga suatu tingkat tertentu, sementara pada sistem periodik
kuantitas pesanan berbeda-beda setelah melalui suatu periode waktu
tertentu (Taylor II, 2005: 368).
2.7.11 Titik Pemesanan Kembali Persediaan Pengaman (Reorder Point dan
Safety Stock)
ROP model terjadi apabila jumlah persediaan yang terdapat didalam
stok berkurang terus, dengan demikian kita harus menetukan berapa
banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan
sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan (Rangkuti, 2007: 93). ROP
atau biasa disebut dengan batas atau titik jumlah pemesanan kembali
35
termasuk permintaan yang diinginkan atau dibutuhkan selama masa
tenggang (Rangkuti, 2007: 93). Penentuan waktu untuk memesan pada
sistem persediaan kontinu adalah titik pemesanan ulang (reorder point),
yaitu tingkat persediaan saat dilakukan pemesanan ulang (Taylor II, 2005:
387).
Konsep waktu tunggu bahwa pesanan harus dilakukan sebelum saat
dimana tingkat persediaan mencapai nol, karena permintaan akan
menghabiskan persediaan saat pesanan sedang dikirim, maka pesanan
harus dilakukan saat masih terdapat cukup persediaan dalam stok untuk
memenuhi permintaan selama waktu tunggu. Tingkat persediaan ini
disebut titik pemesanan ulang (Taylor II, 2005: 387). Persediaan
pengaman adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi
atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out)
(Rangkuti, 2007: 10). Menurut (Siswanto, 2007 :131), ketika persediaan
tepat habis, maka persediaan datang serentak sebesar Q. Siklus ini
berulang sebanyak D/Q. Hal ini membuat penambahan persediaan selalu
sama, yaitu sebesar Q, demikian pula siklus ulang jika,
P = Siklus pemesanan ulang.
D = Kebutuhan dalam suatu periode perencanaan.
Q = Jumlah barang yang dipesan setiap kali pemesanan dibuat.
Maka, P =
Selanjutnya, periode waktu setiap siklus pemesanan ulang segera
bisa diketahui. Jika,
36
W = Periode waktu perencanaan (12 bulan, 52 minggu, 365 hari).
P = Siklus pemesanan ulang.
Y = Periode waktu setiap satu siklus pemesanan ulang.
Maka, Y =
Dengan demikia, satuan periode waktu yang digunakan pada setiap
siklus pemesanan ulang Y sangat tergantung pada satuan waktu periode
perencanaan W, bisa bulan, minggu atau hari (Siswanto, 2007 :131).
Contoh, (Siswanto, 2007 :134-135)
Bila diketahui :
D = 600 unit pertahun, untuk 240 hari kerja efektif.
Q= 100 tingkat persediaan.
Penentuan siklus pemesanan ulang.
P =
P =
= 6 kali.
Jadi, dalam satu tahun periode perencanaan akan terjadi enam kali
pemesanan.
Penentuan panjang waktu dalam satu siklus pesanan ulang. Karena
kebutuhannya 600 unit direncanakan untuk satu tahun, maka akan asumsi
hari kerja efektif dalam satu tahun adlah 240 hari maka,
Y =
Y =
37
Y = 40 hari.
Jadi, panjang waktu setiap siklus pesanan ulang adalah empat puluh
hari.
Titik pemesanan ulang untuk model EOQ dasar dengan permintaan
konstan dan waktu tunggu konstan untuk menerima pesanan dihitung
dengan relatif mudah. Titik ini sama dengan jumlah permintaan selama
periode waktu tunggu yang dihitung (Taylor III, 2005: 387) dengan
formula berikut ini:
R = dL
Dimana:
d = Tingkat permintaan per periode waktu (misalnya harian).
L = Waktu tunggu.
Contoh (Taylor III, 2005 : 388)
Carpet Discount Store, toko ini membuka 311 hari per tahun. Jika
permintaan tahunan untuk karper super shag adalah 10.000 yard dan waktu
tunggu untuk menerima pesanan adalah 10 hari. Titik pemesanan ulang
dapat dihitung sebagai berikut.
R = dL
= (
)(10)
= 321,54
Jadi, saat tingkat persediaan mencapai sekitar 321 yard karpet,
pesanan baru harus dilakukan. Perhatikan bahwa titik pemesanan ulang
tidak terkait dengan kuantitas pesanan optimal atau biaya persediaan
38
lainnya. Untuk memesan suatu barang sampai barang itu data diperlukan
jangka waktu yang bisa bervariasi dari beberapa jam sampai beberapa
bulan, perbedaan waktu antara saat memesan sampai saat barang datang
dikenal dengan istilah waktu tenggang (lead time) karena adanya waktu
tenggang perlu adanya persediaan yang dicadangkan untuk kebutuhan
selama menunggu barang datang yang disebut sebagai persediaan
pengaman (Sefety stock) (Herjanto, 2008: 258).
Safety stock tujuan untuk menentukan berapa besar stok yang
dibutuhkan selama masa tenggang untuk memenuhi besarnya permintaan
(Rangkuti, 2007: 94). Persediaan pengaman yang berfungsi untuk
melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan barang,
persediaan pengaman disebut juga dengan istilah persediaan penyangga
(bufferstock) atau persediaan besi (iron stock) (Herjanto, 2008: 258).
Jumlah persediaan yang menandai saat harus dilakukan pemesanan
ulang sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan barang yang
dipesan adalah tepat waktu disebut sebagai titik pemesanan ulang (reorder
point, ROP), titik ini menandakan bahwa pembelian harus segera
dilakukan untuk menggantikan persediaan yang telah digunakan (Herjanto,
2008: 258). Titik pemesanan ulang biasanya ditetepakan dengan cara
menambahkan penggunaan selama waktu tenggang dengan persediaan
pengaman (Herjanto, 2008: 260), atau dalam bentuk rumus sebagai
berikut:
ROP = d x L + SS
39
Dimana;
ROP = Titik pemesanan ulang (reorder point).
d = Tingkat kebutuhan per unit waktu.
L = Waktu tenggang.
SS = Persediaan pengaman
Contoh, (Herjanto, 2008: 260)
Suatu perusahaan mempunyai persediaan yang permintaan
terdistribusi secara normal selama periode pemesanan ulang dengan
standar deviasi 20 unit. Penggunaan persediaan diketahui sebesar 100
unit/hari. Waktu tenggang selama pengadaan barang rata-rata 3 hari.
Manajemen ingin menjaga agar kemungkinan terjadinya kekurangan
persediaan hanya 5%. Tentukan titik pemesanan ulangnya. Dengan
menggunakan rumus SS dan ROP, besarnya titik pemesanan ulang dapat
dihitung sebagai berikut:
ROP = d x L + SS
= 100 x 3 + 33
= 333 unit.
2.7.12 Model-Model Reorder Point
Model-model reorder point (Rangkuti, 2007: 93), yaitu:
a. Jumlah permintaan mau pun masa tenggang adalah konstan.
b. Jumlah permintaan adalah variabel, sedangkan masa tenggang adalah
konstan.
40
c. Jumlah permintaan adalah konstan, sedangkan masa tenggang adalah
variabel.
d. Jumlah permintaan mau pun masa tenggang adalah variabel.
2.7.13 Faktor Persediaan Pengaman
Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya persediaan
pengaman, (Rangkuti, 2007: 10), yaitu:
a. Penggunaan bahan baku rata-rata.
b. Faktor waktu.
c. Biaya-biaya yang digunakan.
Jumlah safety stock yang sesuai dalam kondisi tertentu sangat
tergantung pada faktor-faktor (Rangkuti, 2007: 95), sebagai berikut:
a. Rata-rata tingkat permintaan dan rata-rata masa tenggang.
b. Variabilitas permintaan masa tenggang.
c. Keinginan tingkat pelayanan yang diberikan
Standar kuantitas (Rangkuti, 2007: 10), yaitu:
a. Persediaan minimum.
b. Besarnya pesanan standar.
c. Persediaan maksimum.
d. Tingkat pemesannan pembeli.
e. Administrasi persediaan.
41
2.7.14 Penentuan Persediaan
Untuk menghindari persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil,
maka besarnya persediaan dapat ditentukan lebih dahulu dengan metode
sebagai berikut: Mounthly Average (Rata-rata Bulanan). Dalam hal ini
diperhitungkan lebih dahulu rata-rata kebutuhan barang atau produksi atau
bahan dasar setiap bulan dalam atu tahun. Kemudian besarnya persediaan
ditentukan kelipatan yang diinginkan oleh perusahaan dari besarnya rata-
rata kebutuhan setiap bulan (Gitosudarmmo, 2000: 210).
Contoh (Gitosudarmmo, 2000: 211)
Kebutuhan produk atau bahan dasar dalam satu tahun adalah sebagai
berikut :
Januari : 850 Unit.
Febuari : 875 Unit.
Maret : 900 Unit.
April : 925 Unit.
Mei : 950 Unit.
Juni : 975 Unit.
Juli : 1.000 Unit.
Agustus : 1.025 Unit.
September : 1.050 Unit.
Oktober : 1.075 Unit.
November : 1.100 Unit.
42
Desember : 1.125 Unit. +
Jumlah 12.000 Unit.
Rata-rata kebutuhan per bulan = 12.000 Unit.
12 Bulan.
= 1.000 Unit per bulan.
Jika perusahaan menginginkan persediaan dua kali rata-rata kebutuhan per
bualan, maka besarnya persediaan.
= 2 x 1.000 Unit.
= 2.000 Unit setiap bulan.
2.7.15 Sistem Informasi Persediaan
Persediaan menunjukan barang yang dimiliki untuk dijual kembali
dalam kegiatan normal perusahaan serta untuk perusahaan manufaktur
merupakan barang-barang yang sedang diproduksi atau akan dimasukkan
kedalam proses produksi (Smith dan Skousen, 2001: 328). Sistem
informasi persediaan adalah suatu sistem yang menyediakan informasi
atau laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen yang
berhubungan dengan operasi pemesanan, penyimpanan, dan persediaan
bahan baku (Mulyadi, 2001: 553).
Sistem Informasi persediaan adalah sistem informasi yang mengelola
data transaksi dan persediaan dalam gudang. Perusahaan yang bergerak
dibidang produksi umumnya memerlukan sistem persediaan. Sistem
persediaan biasanya terdiri dari sistem penerimaan barang, sistem
43
pembelian barang dan sistem gudang. Sistem ini harus dapat memberikan
informasi persediaan seperti informasi pengeluaran barang, pembelian
barang, penerimaan barang dan informasi lain secara cepat dan akurat,
selain itu sistem diharapkan dapat mempermudah kerja user.
(http://ejournal.unud.ac.id/?module=detailpenelitian&idf=2&idj=2&idv=1
10&idi=98&idr=548). 22 Februari 2014: 21.30.
Menurut, (Ristono, Agus. 2009) sistem informasi persediaan
digunakan untuk memproses data persediaan atau kawalan stock. Dengan
sistem ini dapat mengawal stock minimum barangan atau material
digudang, sehingga tidak sampai kehabisan stock. Jika stock barang atau
material sudah minim, akan akan dipaparkan warning atau pesan pengingat
untuk segera melakukan order pembelian. Apabila ada pembelian barang
maka stock akan bertambah dan apabila ada pengambilan untuk pengguna
barang atau material maka secara automatik stock akan berkurang.
Kegunaan sistem informasi persediaan ini adalah:
1. Data tertentu barang atau material.
2. Data keseluruhan.
3. Laporan data barang, data supplier.
4. Laporan minimum stock dan nilainya.
5. Laporan pengambilan barang dan nilainya
6. Kemudahan lain yang disesuaikan dengan keperluan
Sistem informasi persediaan adalah seperangkat prosedur
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk menyajikan
44
informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan, guna mencapai
sasaran-sasaran organisasi atau perusahaan yang komponennya terdiri dari
operasi komputer, operasi network, persiapan dan pemasukkan data, dan
kontrol produksi tentang bahan baku atau barang dalam proses atau barang
jadi, yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang.
Pengertian Sistem Informasi Persediaan Menurut (Hall, 2001: 87),
sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para
pemakai. Menurut (Rangkuti, 2004: 1), persediaan merupakan suatu aktiva
yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk
dijual dalam suatu periode usaha tertentu. Berdasarkan beberapa definisi di
atas dapat disimpulkan, sistem informasi persediaan adalah sebuah
rangkaian prosedur dimana data-data tentang unsur aktiva yang dijual atau
dipakai, diolah dan dijadikan informasi yang bermanfaat bagi manajemen
perusahaan.
Sistem Informasi persediaan adalah suatu sistem software yang akan
membantu proses inventarisasi dengan menerapkan tertib administrasi
persediaan yang ketat pencatatan dari barang masuk, penyimpanan, sampai
dengan barang keluar (Suyanto, 2005: 10).
Pengertian dari Sistem informasi persediaan yang di kemukakan oleh
menurut (Krismiaji, 2005: 367), menyatakan bahwa tujuan Sistem
Informasi Akuntansi persediaan yang dikemukakan (La Midjan, 2005:
150) Sebagian besar kekayaan perusahaan terutama dagang dan industri
45
pada umumnya tertanam dalam persediaan, oleh karenanya perlu disusun
sistem dan prosedur agar persediaan selain dapat ditingkatkan efisiensinya
juga dapat ditingkatkan efektivitasnya. Persediaan bagi perusahaan dagang
dan industri harus diamankan dari kemungkinan pencurian, kebakaran
kerusakan dan lain-lain. Demi mempertahankan kontinuitas perusahaan.
Persediaan harus ditangani dengan baik selain penerimaan dan
penyimpanan juga pengeluaranya”. Dari pernyataan tersebut dapat di tarik
kesimpulan agar dapat terciptanya efisiensi biaya yang dikeluarkan dan
mengurangi resiko kerugian, maka suatu sistem informasi pengelolaan
persediaan yang baik sangatlah dibutuhkan. Untuk itu perusahaan
hendaklah dapat memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi informasi.
Suatu sistem informasi persediaan adalah satu proses untuk
mengurus dan mencari objek atau bahan-bahan. Dalam penggunaan biasa,
istilah ini juga boleh merujuk kepada banyaknya komponen-
komponen.Sistem informasi persediaan moden sering bergantung kepada
barcode dan pengenalan frekuensi radio (RFID) untuk memberi
pengenalan tanda automatik objek persediaan. Dalam kajian akademik
dilakukan di Wal-Mart , RFID digunakan stok sebanyak 30 perseratus bagi
produk penjualan antara 0.1 dan 15 unit sehari. Objek persediaan boleh
termasuk barang habis, aset tetap, alat, buku-buku perpustakaan, atau
peralatan modal.
Mencatat transaksi persediaan,dengan menggunakan sistem barcode
atau pembaca RFID untuk mengenal objek persediaan secara automatik.
46
Sistem informasi persediaan boleh digunakan untuk mengautomasikan
proses memenuhi permintaan. Sistem seperti ini dimulai dengan pesanan
yang akan diterima, dan kemudian akan meminta permintaan barang yang
diperlukan, dan menyediakan untuk memenuhi kebutuhan. Sistem
informasi persediaan juga mengurus masuk dan keluar persediaan.
Persediaan mengira dan kitaran pengiraan adalah ciri-ciri banyak sistem
informasi inventori yang dapat meningkatkan kinerja pada organisasi.
http://en.wikipedia.org/wiki/Inventory_control_system. 01 Maret 2014:
21.30.
Sistem Informasi untuk persediaan adalah suatu sistem software
yang akan membantu proses operasional perusahaan dengan menerapkan
tertib administrasi persediaan mulai dari pencatatan dari barang masuk,
penyimpanan, sampai dengan barang keluar.
http://permatasolution.com/permata/index.php?option=com_content&view
=article&id=6&Itemid=6. 01 Maret 2014: 21.00.
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi Sistem informasi
manajemen persediaan (inventory management information systems).
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen. 02 Maret 2014:
19.00.
Sistem informasi persediaan merupakan sistem persediaan barang
yang pada umumnya digunakan pada suatu instansi, lembaga, perusahaan,
dan lain-lain. Dengan adanya sistem informasi persediaan maka data
pengelolaan barang dapat diketahui dengan mudah dan jelas.
47
http://www.sisteminformasiphp.com/2013/03/sistem-informasi-inventory-
dengan-php.html. 01 Maret 2014: 21.20.
Fungsi yang terkait menurut sistem persediaan yang dilakukan
secara manual, maka sistem ini sudah tergabung dalam siklus pendapatan
dan siklus pengeluaran. fungsi yang terkait pada sistem informasi
akuntansi persediaan, (Krismiaji, 2005: 375) :
1. Fungsi yang meminta pembelian
2. Fungsi pembelian dan pengadaan
3. Fungsi penerimaan dan penyimpanan
4. Fungsi pengiriman.
5. Fungsi pencatatan akuntansi.
6. Fungsi pengendalian.
7. Fungsi supplier.
2.8 Metodologi Penelitian
2.8.1 Pengertian Metodologi Penelitian
Kegunaan penelitian ialah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan
untuk konsekurensi terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut
bisa dikontrol melalui percobaan (eksperimen) atau pun berdasarkan
observasi tanpa kontrol. Penelitian memegang peran yang amat penting
dalam memberikan fondasi terhadap tindak serta keputusan dalam segala
aspek pembangunan (Nazir, 2005: 26).
48
2.9 Metodologi Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam
metode ilmiah, karena pada umumya data yang dikumpulkan digunakan
kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesesis yang telah
dirumuskan (Najir, 2005: 174).
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan (Najir, 2005: 174). Secara umum metode
pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa kelompok yaitu metode
pengamatan pengamatan langsung, metode dengan menggunakan pertanyaan,
dan metode khusus (Najir, 2005: 174).
2.10 Studi Lapangan
2.10.1 Observasi
Obervasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta
yang cukup efektif untuk mempelajari sistem. Observasi adalah
pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berlangsung (Jogiyanto,
2005: 623).
2.10.2 Wawancara
Wawancara adalah sebuah teknik pengumpulan data atau fakta yang
penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi.
Wawancara adalah pengumpulan data secara bertatap muka langsung
dengan orang yang diwawancarai ( Jogiyanto, 2005: 627).
49
2.11 Kajian Literatur
Kajian literatur merupakan salah satu kegiatan penelitian yang
mencangkup: memilih teori-teori hasil penelitian, mengidentifikasi literatur,
dan menganalisis dokumen, serta menerapkan hasil analisis tadi sebagai
landasan teori bagi penyelesaian masalah penelitian yang dilakukan
(Subana, 2005: 77). Maksut dari kegiatan kajian literatur adalah mencari
teori atau landasan berfikir yang tepat sebagai penguat proses masalah
(Subana, 2005: 77-78).
2.12 Metode Pengembangan Sistem
2.12.1 Rapid Application Development (RAD)
Dalam penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan
adalah Rapid Application Development (RAD) pendekatan object-oriented
pada pengembangan sistem yang meliputi metode pengembangan serta
perangkat lunak (Kendall & Kendall, 2003: 181).
Pengembangan aplikasi cepat (PAC). Atau (RAD) Rapid Application
Development adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap
pengembangan sistem yang mencangkup suatu metode pengembangan
serta pendekatan-pendakatan lunak (Kendall & Kendall, 2003: 237). Rapid
Application Development (RAD) adalah suatu pendekatan desain sistem
yang menggunakan teknik terstruktur prototyping (Whitten et all,. 2004:
452).
50
RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang
menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna
yang ekstensif dalam kontruksi, cepat berulang, dan bertambah
serangkaian prototyping bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya
berkembang kedalam sistem final (Whitten et all,. 2004: 104). Sebagai
respons pada kemajuan ekonomi pada umumnya , RAD atau
pengembangan aplikasi cepat telah terjadi rute yang populer untuk
mengakselerasi pengembangan sistem, gagasan-gagasan dasar RAD, yaitu:
a. Lebih aktif melibatkan pengembangan sistem dalam aktivitas, analisis,
desain, kontruksi (Whitten, et all,. 2004: 104).
b. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar
yang intensif dan terfokus bersama pemilik, penggua, analis, desainer,
dan pembangun sistem.
RAD sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan
kecepatan pengembang melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif
dalam kontruksi, cepat, berulang, dan bertambah serangkaian prototype
atau prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang
kedalam sistem final (atau sebuah versi) (Whitten et all,. 2004: 104).
2.12.2 Fase-Fase RAD
Terdapat tiga fase dalam pengembangan sistem RAD (Kendall &
Kendall, 2003: 240), yaitu:
51
a. Fase Requirement Planning.
b. Fase Workshop Desain
c. Fase Implementation
2.12.3 Kelebihan-Kelebihan RAD
Pendekatan RAD menawarkan beberapa kelebihan (Whitten et al,.
2004: 106), yaitu:
a. Berguna untuk proyek-proyek tempat persyaratan-persyaratan
pengguna tidak pasti dan tidak tepat.
b. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan
dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja).
c. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan tinggi karena
keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.
d. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis
perangkat lunak dan belerja lebih cepat dari pada pengembangan yang
model-driven.
e. Eror dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam
prototipe dari pada dalam model sistem.
f. Pengujian dan pelatihan adalah produk tambahan alami dari pendekatan
prototyping yang mendasar.
g. Pendekatan terulang adalah proses yang lebih alami karena perubahan
adalah faktor yang diharapkan selama pengembangan.
52
2.13 Pengertian Object Oriented
2.13.1 Metodologi Perancangan Berorientasi Objek
Metodologi perancangan berorientasi objek (Sugiarti, 2013: 13), yaitu :
a. Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup
program terhadap data diproses.
b. Inheritence adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan
mewarisi data atau atribut dan metode dari induknya.
c. Polimorfisme, yaitu konsep yang menyatakan bahwa suatu yang sama
dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
2.13.2 Kelebihan Berorientasi Objek
Kelebihan berorientasi objek (Sugiarti, 2013: 14), yaitu :
a. Dibandingkan dengan SSAD, OOAD lebih mudah dgunakan dalam
pembangunan sistem
b. Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi,
ketangguhan, dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih
tinggi dibandingkan dengan metode OOAD.
c. Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analis, sehingga
meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga
akhir pembangunan sistem.
d. Analisis dan programmer tidak dibatasi dengan batasaan implementasi
sistem, jadi desain dapat diformalisasikan yang dapat dikonfirmasi
dengan berbagai lingkungan eksekusi.
53
e. Relasi objek dengan entitas (thing) umumnya dapat dimapping dengan
baik.
f. Memungkin adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi
terhadap kebenaran software yang membantu untuk mengurangi resiko
pada pembangunan sistem yang kompleks.
g. Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali
pada proyek lain hal ini akan memperingan proses desain, pemograman
dan reduksi harga.
h. OOAD memungkinkan adanya standarisasi objek yang akan
memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksana
proyek.
i. Dekomposisi obyek, memungkin seseorang analis untuk memecahkan
masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang
dimanage secara terpisah.
2.13.3 Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Analisis dan desain berorientasi objek adalah cara baru dalam
memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat
menurut konsep sekitar dunia nyata (Sugiarti, 2013: 2). Dasar pembuatan
objek yang merupakan kombinisasi antara struktur data dan prilaku. Tiga
model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata (Sugiarti, 2013: 2).
Dasar pembuatan objek yang merupakan kombinisasi antara struktur
data dan prilaku (Sugiarti, 2013: 2). Pengertian berorientasi objek tertentu
54
yang memiliki struktur data dan prilakunya (Sugiarti, 2013: 2). Analisis
berorientasi objek adalah sebuah teknik yang model-driven yang
mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yag disebut objek
(Whitten et al,. 2004: 179).
2.14 UML
2.14.1 Pengertian UML
UML menawarkan diagram yang dikelompokan menjadi lima
perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem (Whitten et al,. 2004:
417).
2.14.2 Diagram UML
Diagram model use-case mengambarkan interaksi antar sistem,
sistem eksternal, dan pengguna (Whitten et al,. 2004: 418). Diagram
struktur statis, UML menawarkan dua diagram untuk memodelkan struktur
sistem informasi statis, yaitu:
a. Diagram kelas menggambarkan struktur objek sistem, diagram ini
menunjukan kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan
antara kelas objek tersebut.
b. Diagram objek serupa dengan diagram kelas, tetapi dari pada
menggambarkan kelas objek, diagram objek malahan memodelkan
instence objek-objek aktual dengan menunjukkan nilai-nilai saat ini dari
atribut instence.
55
Diagram interaksi memodelkan sebuah interaksi terdiri dari satu set
objek, hubungan-hubungannya, dan pesan yang terkirim diantara objek.
Model diagram ini memodelkan behavior sistem yang dinamis dan UML
memiliki dua diagram untuk tujuan ini (Whitten et all,. 2004: 418-419),
yaitu:
a. Diagram rangkain atau sekuensi secara grafis menggambarkan
bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan
eksekusi sebuah use-case atau operasi.
b. Diagram kolaborasi serupa dengan diagram rangkaian atau sekuensi,
tetapi tidak fokus pada timing atau sekuensi pesan.
Diagram state (state diagram) ialah diagram bagian juga
memodelkan behavior dinamis dari sistem, UML memiliki sebuah
diagram untuk memodelkan behavior objek khusus yang kompleks
(diagram statechart), dan sebuah diagram untuk memodelkan behavior dari
sebuah use case atau sebuah metode (Whitten et all,. 2004: 419), yaitu:
a. Diagram statchart digunakan untuk memodelkan behavior objek
khusus yang dinamis.
b. Diagram aktivitas secara grafis digunakan untuk menggambarkan
rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case.
Diagram implentasi juga memodelkan struktur sistem informasi
(Whitten et all,. 2004: 419), yaitu:
a. Diagram komponen digunakan untuk menggambarkan organisasi dan
ketergantungan komponen-komponen software sistem.
56
b. Diagram pengurai atau deployment mendeskripsikan arsitektur fisik
dalam istilah node untuk hadware dan software dalam sistem.
2.15 Basis Data
2.15.1 Pengertian Basis Data
File adalah sebuah kumpulan record yang serupa (Whitten et al,.
2004: 58). Database adalah kumpulan file yang saling terkait, database
tidak hanya merupakan kumpulan file, record pada setiap file harus
memperbolehkan hubungan-hubungan untuk menyimpan file-file lain
(Whitten et al,. 2004: 58). Database berarti koleksi data yang saling terkait
(Kadir, 2008: 3). Secara praktis basis data dapat dianggap sebagai suatu
penyusunan data tujuannya adalah agar data tersebut dapat diakses dengan
mudah dan cepat (Kadir, 2008: 3). Database adalah suatu pengelolaan data
dalam pengingat eksternal yang memungkinkan seseorang dengan mudah
menyimpan data dan sekaligus menggunakannya ketika memerlukannya
(Kadir, 2009: 224).
2.15.2 Tujuan Basis Data
Basis data tidak hanya merupakan kumpulan file. Lebih dari itu,
basis data adalah pusat sumber data yang caranya dipakai oleh banyak
pemakai untuk berbagai aplikasi. Inti dari basis data adalah database
managemen system (DBMS), yang memperbolehkan pembuatan,
modifikasi, dan pembaruan basis data, mendapatkan kembali data, dan
57
membangkitkan laporan. Tujuan basis data yang efektif termuat (Kendall
& Kendall, 2003: 128). dibawah ini:
a. memastikan bahwa data dapat dipakai diantara pemakai untuk berbagai
aplikasi.
b. Memelihara data baik keakuratan mau pun konsistennya.
c. Memastikan bahwa semua data yang diperlukan untuk aplikasi
sekarang dan yang akan datang akan disediakan dengan cepat.
d. Memperbolehkan basis data untuk berkembang dan kebutuhan pemakai
untuk berkembang.
e. Memperbolehkan pemakai untuk membangun pandangan personalnya
tentang data tanpa perhatian cara data disimpan secara fiisik.
2.15.3 Mendukung Database
Hal-hal yang mendukung oleh database (Kadir, 2009: 224), antara lain:
a. Membuat database dan tabel.
b. Menambah data kedalam tabel.
c. Mengubah data yang ada pada tabel.
d. Menghapus data yang ada pada tabel.
e. Mengambil data pada tabel.
58
2.15.4 Model E-R
Model E-R adalah suatu model yang digunakan untuk
menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar
entitas. Huruf E sendiri dinyatakan entitas dan R menyatakan hubungan
(dari kata relationship). Model ini menyatakan dalam bentuk diagram
itulah sebabnya model E-R acapkali juga disebut sebagai diagram E-R.
Yang dimaksud dengan entitas adalah “sesuatu dalam dunia nyata
keberadaannya tidak bergantung pada yang lain” (Kadir, 2009: 30-31).
Setiap entitas dinyatakan oleh sejumlah atribut. Atribut adalah
properti atau karakteristik yang terdapat pada setiap entitas. Terkait dengan
entitas, terdapat istilah tipe entitas (entity type) dan enttitas (entity
instance) atau istillah semacam itu. Yang dimaksud dengan tipe entitas
adalah kumpulan entitas yang berbagai atribut. Istilah yang lain artinya
serupa dengan tipe entitas yaitu himpunan entitas (Kadir, 2009: 32-33).
Hubungan (relationship) menyatakan keterkaitan antara beberapa
tipe entitas. Jenis hubungan antara dua tipe dinyatakan dengan istilah
hubungan one-to-one, one-to-many, many-to-one, many-to-many. Dengan
mengasumsikan bahwa terdapat dua buah tipe entitas bernama A dan B
(Kadir, 2009: 45,46). Penjelasan masing-masing hubungan tersebuat
adalah seperti berikut:
a. Hubungan one-to-one (1:1) menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe
entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe B.
Begitu pula sebaliknya.
59
b. Hubungan one-to-many (1:M) menyatakan bahwa setiap entitas pada
tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas
B, sedangkan setiap entitas pada B hanya bisa berpasangan dengan satu
entitas pada tipe entitas B.
c. Hubungan many-to-one (M:1) menyatakan bahwa setiap entitas pada
tipe entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe
entitas B dan setiap entitas pada tipe entitas B bisa berpasangan dengan
banyak entitas pada tipe entitas A.
d. Hubungan naby-to-many (M:N) menyatakan bahwa setiap entitas pada
suatu tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe
entitas B dan begitu pula sebaliknya.
2.15.5 LRS (Logical Record Structure)
LRS (Logical Record Structure) Adalah representasi dari struktur
record-record pada tebel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan
entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah table dan Foreign Key.
(http://albahrimaraxsa.wordpress.com/2012/05/01/erd-lrs-dan-relasi/
24-02-2013: 18.30).
LRS (Logical Record Structure)LRS adalah representasi dari struktur
record-record pada tabel-tabel. Logical Record Structure dibentuk dengan
nomor dari tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak
empat persegi panjang dan dengan nama yang unik. Beda LRS dengan
diagram E-R nama tipe record berada diluar kotak field tipe record
60
ditempatkan. Logical Record Structure terdiri dari link-link diantara tipe
record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak
link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link
tipe record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang
dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan
kedua model yang dapat dikonversikan ke LRS. Metode yang lain dimulai
dengan ER-diagram dan langsung dikonversikan ke LRS.
(http://irsyadrobbani.wordpress.com/2012/05/01/rangkuman-erd-lrs-dan-
relasi/ 19-02-2013: 20.00).
Transformasi diagram ERD ke LRS merupakan suatu kegiatan untuk
membentuk data-data dari diagram hubungan entitas ke suatu LRS.
Diagram ER diatas akan ditransformasikan ke bentuk LRS. Berikut adalah
langkah pengelompokkan pada diagram ER untuk menentukan entity pada
diagram LRS. (http://hartz.wordpress.com/2011/06/27/rancangan-basis-
data/ 24-02-2013: 19.00).
Transformasi diagram ERD ke LRS merupakan suatu kegiatan untuk
membentuk data-data dari diagram hubungan entitas ke suatu LRS.
Diagram ER diatas akan ditransformasikan ke bentuk LRS. Berikut adalah
langkah pengelompokkan pada diagram ER untuk menentukan entity pada
diagram LRS.. Proses selanjutnya adalah membuat LRS dari diagram,
dengan cara menyatukan proses-proses yang digabungkan ke dalam entity.
Setelah ERD ditransformasikan ke bentuk LRS, maka hasil akhir
dari proses transformasi tersebut adalah sebuah diagram yang sudah dapat
61
menggambarkan basis data yang akan digunakan. LRS terdiri dari tipe
record, yang berupa sebuah persegi dengan field yang dibutuhkan di
dalamnya. LRS terdiri juga dari hubungan antara tipe record tersebut. Dari
gambar LRS di atas, dapat dibuat konsep rancangan tabel relasi, yang
kemudian kita normalisasi untuk mendapatkan sebuah rancangan tabel
relasi yang akan digunakan di dalam sistem kita.
(http://hartz.wordpress.com/2011/06/27/rancangan-basis-data/ 19-02-
2013:20.15).
2.15.6 Depedensi
Analisis depedensi biasa digunakan dalam normalisasi. Ada
beberapa jenis depedensi, depedensi fungsional, dependensi sepenuhnya,
depedensial spasial, depedensi total, dan depedensi transitif (Kadir, 2009:
122).
a. Dependensi fungsional
Dependensi fungsional (atau kadang disebut dependensi saja). Adalah
kekangan antara dua buah atribut atau dua buah himpunan atribut.
Untuk memahaminya, pertama-tama kita andaikan terhadap relasi R
dengan dua diantara atributnya berupa X dan Y. Sehingga dapat
dinotasikan sebagai berikut : R (X, Y, ...)
Atribut Y dikatakan mempunyai depedensi fungsional terhadap X
apabila setiap nilai dalam X berhubungan dengan satu nilai yang sama
dalam Y. Bisa dinotasikan dengan X -> Y.
62
b. Dependensi sepenuhnya
Suatu atribut Y dikatakan memiliki dependensi sepenuhnya terhadap Y
apabila memenuhi kondisi Y mempunyai dependensi fungsional
terhadap X, dan Y tidak memiliki dependensi terhadap bagian dari X.
c. Dependensial spasial
Terdapat pula istilah dependensi yang disebut dependensi parsial. Suatu
atribut Y dikatakan memiliki depedensi parsial terhadap X apabila
memenuhi dua kondisi Y adalah atribut non-kunci primer dan X adalah
kunci primer, dan Y memiliki dependensi terhadap bagian dari X (tetapi
tidak terhadap keseluruhan dari X).
d. Dependensi total
Suatu atribut Y dikatakan memiliki dependensi total terhadap X jika
memenuhi dua kondisi Y memiliki dependensi fungsional terhadap X,
dan X mempunyai dependensi fungsional terhadap Y. Dapat dinyatakan
dengan notasi : X <-> Y
e. Dependensi transitif
Suatu atribut Z dikatakan memiliki dependensi transitif terhadap X
apabila memenuhi dua kondisi Z memiliki depedensi fungsional
terhadap Y, dan Y memiliki dependensi fungsional terhadap X. Dapat
dinotasikan dengan notasi : X-> Y -> Z.
63
2.15.7 Diagram Depedensi
Diagram dependensi selain menggunakan notasi ->, hubungan antara
penentu dan dependen (“yang bergantung”) bisa dinyatakan dalam
diagram dependesi fungsional (Kadir, 2009: 128).
2.15.8 Analisis Data
Analisis data adalah proses yang mempersiapkan model data untuk
implementasi database yang sederhana, nonredundan, fleksibel dan
mudah beradaptasi. Teknik yang spesifikasi disebut normalisasi.
Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengatur atribut data dalam
kelompok untuk membentuk entitas yang nonredunda, stabil, fleksibel,
dan mudah beradaptasi. Normalisasi merupakan teknik tiga langkah yang
menempatkan model data menjadi first normal form, second normal form,
dan third normal form. Jangan terjebak terminologi teknik ini lebih mudah
dari yang anda bayangkan (Whitten et all,. 2004: 306-307). Sekarang
marilah membangun pemahaman awal untuk tiga format tersebut :
a. Secara sederhana entitas berada dalam first normal form (1NF) jika
tidak ada atribut yang dapat memiliki lebih dari satu nilai untuk contoh
enttitas tunggal. Attribut yang dapat dimiliki banyak nilai sebenarnya
mendeskripsikan entitas terpisah, mungkin sebuah entitas dan
hubungan.
b. Entitas berada dalam second normal form (2NF) jika sudah berada
dalam 1NF dan jika semua atribut nonprimary-key tergantung primary-
64
key lengkap bukan hanya sebagaian. Atribut nonkey yang hanya
tergantung pada bagian primary-key seharusnya dipindahkan ke entitas
lain dimana partial-key tersebut sebenarnya merupakan full-key.
Mungkin pada model tersebut perlu dibuat entitas dan hubungan baru.
c. Entitas berada dalam third form (3NF) jika telah berada dalam
nonprimary-key lainnya. Atribut nonkey yang tergantung pada atribut
nonkey lainnya harus dipindahkan atau dihapus. Sekali lagi, entitas dan
hubungan baru mungkin harus ditambahkan ke model data.
Normalisasi adalah transformasi tinjauan pemakai yang kompleks
dan data tersimpan kesekumpulam bagian-bagian struktur data yang kecil
dan stabil. Disamping menjadi lebih sederhana dan lebih stabil, struktur
data yang dinormalisasikan lebih mudah diatur dari pada struktur data
lainnya. Tiga tahap normalisasi dimulai dengan tiap sebuah pandangan tiap
pemakai atau data tersimpan yang dikembangkan untuk suatu kamus data,
penganalisis menormalisasika struktur data dalam tiga tahap. Setiap tahap
meliputi prosedur yang sangat penting, yang menyederhanakan struktur
data (Kendall & Kendall, 2003: 145).
Hubungan diperoleh dari tinjauan pemakai atau data tersimpa
sebagian besar akan menjadi tidak normal. Tahap pertama dari proses
meliputi menghilangkan semua kelompok terulang dan mengidentifikasi
kunci utama. Untuk mengerjakannya, hubungan perlu dipecah kedalam
dua atau lebih hubungan. Pada titik ini, hubungan ini mungkin sudah
menjadi bentuk normalisasi ketiga, bahkan lebih banyak tahap akan
65
diperlukan untuk mentransformasi hubungan ke bentuk normalisasi ketiga
(Kendall & Kendall, 2003: 145-146).
Tahap kedua menjamin bahwa semua atribut bukan kunci
sepenuhnya tergantung pada kunci utama. Semua ketergantungan parsial
diubah dan diletakkan dalam hubungan lain. Tahap ketiga mengubah
ketergantungan transitif mana pun. Suatu ketergantungan transitif adalah
suatu di mana atribut bukan kunci tergantung pada atribut bukan kunci
lainnya (Kendall & Kendall, 2003: 146). Tujuan utama dari normalisasi
adalah menyederhanakan semua kekomplekan item data yang sering
ditemukan dalam tinjauan pemakai (Kendall & Kendall, 2003: 148).
Bentuk normalisasi pertama (1NF) langkah dalam normalisasi
hubungan adalah menghilangkan kelompok terulang (Kendall & Kendall,
2003: 149). Bentuk normalisasi kedua (2NF) dalam bentuk normalisasi
kedua, semua atribut adalah menghilangkan semua atribut yang tergantung
sebagian dan meletakkannya dalam hubungan lain (Kendall & Kendall,
2003: 151). Bentuk normalisasi ketiga (3NF) suatu hubungan normalisasi
adalah bentuk normalisasi ketiga jika semua atribut bukan kunci
sepenuhnya tergantung secara fungsional pada kunci utama dan tidak
terdapat ketegantungan transitif (bukan kunci) (Kendall & Kendall, 2003:
153).
Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi
tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Anomali adalah
proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak
66
diharapkan (misalnya ketidak konsistenan data karena adanya redudansi)
(Yasin, 2012 : 141). Ada tiga macam anomali pada suatu datbase :
a. Anomali penyisipan data (insert)
b. Anomali pengubahan data (update)
c. Anomali penghapusan data (delete)
Bila ada anomali maka relasi mungkin perlu dipecah menjadi
beberapa tabel lagi agar diperoleh database yang optimal. Dependensi
merupakan konsep yang mendasari normalisasi. Dependensi menjelaskan
nilai suatu atribut yang menentukan nilai atribut lainnya (Yasin, 2012 :
141). Jenis dependensi antara lain:
Dependensi fungsional adalah suatu atribut Y mempunyai fungsional
terhadap atribut X jika dan hanya jika setiap nilai-nilai X berhubungan
dengan sebuah nilai Y. X Dependensi transitif adalah atribut Z mempunyai
depedensi transitif terhadap X bila Y memiliki dependensi fungsional
terhadap X, dan Z memiliki dependensi fungsional terhadap Y. Tujuan dari
normalisasi.
a. Untuk menghilangkan kerangkapan data.
b. Untuk mengurangi kompleksitas.
c. Untuk mempermudah pemodifikasian data.
Bentuk tidak normal bentuk ini merupakan kumpulan data yang
direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa tidak
lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan
kedatangannya (Yasin, 2012 : 142). Bentuk-bentuk normalisasi antara lain:
67
a. Bentuk normal pertama (1NF) adalah setiap data disajikan dalam
bentuk file-file (tabular atau label), seluruh atribut kunci terdefinisikan,
dan tidak ada pengulangan grup pada tabel semua atribut bergantung
pada kunci primer (PK).
b. Bentuk normali kedua (2NF) adalah sebuat tabel atau relasi berada
dalam bentuk normal kedua jika sudah berada dalam bentuk pertama
dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya
terhadap kunci primer (PK) (namun masih memungkinkan tabel dalam
2NF menunjukkan adanya dependensi transitif, artinya ada satu atau
beberapa atribut yang masih bergantung pada atribut bukan kunci).
c. Bentuk normal ketiga (3NF) adalah sebuah tabel atau relasi berada
dalam bentuk normal ketiga jika sudah berada dalam bentuk kedua, dan
tidak mengandung dependensi transitif.
2.16 PHP
Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP
Hypertext Preprocessor. Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang
ditempatkan dalam server dan diproses diserver (Kadir, 2008: 2). Secara
khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis artinya, ia
dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini (Kadir,
2008: 2). Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML.
HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa standar untuk
membuat halaman-halaman web (Kadir, 2008:3).
68
Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web
oleh browser. Berdasarkan URL (Uniorm Resource Locator) atau dikenal
dengan sebutan alamat internet browser mendapatkan alamat dari web
server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan
segala informasi yang dibutuhkan oleh web server . web server akan
mencarikan file yang diminta dan memberikan isinya ke web browser (atau
yang biasa disebut browser saja), browser yang mendapatkan isinya segera
melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar
pemakai (Kadir, 2008: 4-5)
Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan
berbagai database yang dikenal. Dengan demikian, menampilkan data yang
bersifat dinamis yang diambil dari database merupakan hal yang mudah
untuk diimplementasikan itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP
sangat cocok untuk membangun halaman-halaman web dinamis (Kadir,
2008: 6).
PHP adalah salah satu bahasa pemograman skrip yang dirancang
untuk membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari web browser,
program yang ditulis dengan PHP akan di-parsinng didalam web server oleh
interpreter PHP dan akan diterjemahkan kedalam dokumen HTML, yang
selanjutnya akan ditampilkan kembali ke web browser (Raharjo, et all.,
2010: 41). PHP adalah bahasa yang dirancang untuk mudah diletakkan
didalam kode HTML (Raharjo, et all., 2010: 412).
69
2.16.1 Pengelompokan Tipe Data
PHP mendukung delapan tipe atau tipe data. Empat nilai skalar
(single-value): integer, floating-point, string, dan boolean; dua nilai
koreksi: array dan objek. Sisanya adalah tipe khusus: resource dan NULL
(Raharjo et al., 2010).
a. Integer
Integer adalah tipe data mereprentasikan bilangan utuh atau bulat, nilai
literal dari tipe integer dapat ditulis dalam bentuk desimal (basis 10),
oktal (basis 8), mau pun heksadesimal (basis 16).
b. Floating-Point
Floating-poin number merupakan representasikan “kira-kira” dari suatu
bilangan. Sering juga dinamakan dengan bilangan real adalah tipe data
yang merepresentasikan nilai-nilai numerik dalam bentuk pecahan atau
mengandung angka desimal dibelakang koma. Floating-point idalam
PHP selaras dengan tipe double. Bilangan floating-point dapat ditulis
dalam notasi normal dan notasi sains (scientific).
c. String
PHP pendukung dua tipe string yaitu yang dapat diampit oleh petik
ganda dan tunggal. Dalam pembuatan web, string merupakan tipe data
yang kerap kali dijumpai dalam berbagai kasus. String yang diapit
ganda dapat mendukung escape sequence,yaitu beberapa karakter yang
dianggap sebagai satu karakter yang digunakan untuk
mempresentasikan kedudukan karakter tertentu.
70
d. Boolean
Tipe boolean digunakan untuk meprentasikan nilai kebenaran (truth
value). Nilai yang mungkin dimasukan kedalam variabel boolean
adalah true dan false. Tipe ini biasanya dijumpai pada pendefinisian
kondisi baik dalam struktur pemilihan mau pun pengulangan.
e. Array
Array adalah variabel yang menyimpan sekelompok nilai, yang dapat
diidentifikasi berdasarkan posisinya (noor, dengan o sebagai indeks
pertamanya). Atau dengan nama (bertipe string) yang telah
didefinisikan sebelumnya. Untuk mengakses nilai array melalui blok
pengulangan, namun yang paling lazim adalah dengan menggunakan
struktur pengulangan foreach.
f. Objek
PHP mendukung object oriented (OOP) yang dapat memudahkan
dalam proses debugging, maintenance, dan penggunaan pengulangan
kode (reuseable code). Dalam OOP, kelas merupakan hal yang
terpenting. Kelas „adalah suatu definisi dari struktur yang memiliki
properti dan metode (fungsi). Dalam PHP, kelas didefinisikan
menggunakan dengan kata kunci class. Sekali kelas didefinisikan dapat
membentuk objek dengan menggunakan kata kunci new.
71
2. 17 MySQL
MySQL merupakan sistem database yang banyak digunakan untuk
pengembangan aplikasi web (Raharj et all., 2010: 16). MySQL (dibaca:
mai-se-kyu-el) merupakan software yang tergolong sebagai DBMS
(Database Management System) yang bersifat Open Source. Open Souce
menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source kode (kode yang
dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk sistem operasi,
dan bisa diperboleh dengan cara men-download (mengunduh di internet
secara gratis (Kadir, 2008: 2). Sebagai software DBMS, MySQL memiliki
fitur seperti yang dijelaskan dibawah ini (Kadir, 2008: 2).
a. Multiplatform
MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan
lain-lain).
b. Andal, cepat, dan mudah digunakan
MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani
permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database
yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali
digunakan. berbagai tool pendukung juga tersedia (walau pun dibuat oleh
pihak lain). Perlu diketahui, MySQL dapat menangani sebuah tabel yang
berukuran dalam terabyte (1 terabyte = 1024 gigabyte). Namun, ukuran
yang sesungguhnya sangat tergantung pada batasan sistem operasi.
c. Jaminan keamanan akses
MySQL mendukung keamanan database dengan berbagai kriteria
72
pengaksesan.
d. Dukungan SQL
Seperti tersirat dalam namanya MySQL mendukung perintah SQL
(Strucured Query Language). Sebagaimana diketahui, SQL merupakan
standar dalam pengaksesan database rasional.
2.18 Mengenal SQL
SQL adalah singkatan dari Strucutured Query Language. Dalam
bahasa Inggris, SQL biasa dibaca sebagai SEQUEL atau ES-KYU-EL.
Bahasa ini merupakan bahasa standar yang digunakan untuk mengakses
database rasional (Kadir, 2008: 22). Standar SQL mula-mula didefinisikan
oleh ISO (International Standards Organization) dan ANSI (The American
National Standards Institute), yang dikenal dengan sebutan SQL86 (Kadir,
2008: 22).
MySQL sebagai database server juga mendukung perintah SQL.
Secara khusus, MySQL juga menambahkan sejumlah fungsi yang membuat
perintah SQL pada MySQL sangat variatif (Kadir, 2008: 23). Perintah yang
dipahami oleh database server MySQL disebut istilah pernyataan.
Pernyataan adalah sebuah perintah yang dapat dikerjakan oleh MySQL
dengan ciri-ciri diakhiri dengan tanda titik-koma(;) (Kadir, 2008: 23).
73
2.18.1 Tipe Kolom
Setiap kolom dalam tabel didefinisikan dengan melibatkan tipe
kolom. Tipe kolom merupakan suatu bentuk kekangan data yang akan
menentukan jenis data yang bisa dimasukkan dalam suatu kolom (Kadir,
2008: 48). Secara garis besar, MySQL menyediakan beberapa kategori tipe
kolom, antara lain ialah tipe numeris, tipe tanggal, dan waktu, dan tipe
string (Kadir, 2008: 48).
2.18.2 Tipe-tipe Kolom
Tipe numeris adalah tipe yang menyatakan bilangan. Secara garis
besar, tipe numeris dapat dikelompokkan menjadi tipe integer atau
bilangan bulat, dan tipe pecahan (Kadir, 2008: 48).
a. Tipe bilangan bukat adalah untuk menyatakan bilanganyang tidak
dimiliki bagian pecahan.
b. Tipe bilangan pecahan adalah untuk menyatakan bilangan yang
memiliki bagian pecahan.
2.18.3 Tipe Tanggal dan Waktu
Untuk menangani waktu dan tanggal, MySQL mendukung sejumlah
kolom yaitu date, time, datetime, timestamp, years [(2|4)] (Kadir, 2008:
51).
74
2.18.4 Tipe String
String berarti deretan karakter. Sebuah string dapat tersusun atas nol,
satu atau banyak karakter. String tidak mengandung satu karakter pun
dinamakan string kosong. String kosong berbeda dengan nilai NULL
(Kadir, 2008: 51). String dapat disimpan dalam bentuk ukuran yang tetap
atau pun dalam bentuk tidak tetap. Char menyatakan string dengan
panjang tetap. Berapa pun panjangnya akan disimpan dengan panjang
sama dengan kemungkinan terpanjang (Kadir, 2008: 51). Varchar
menyatakan string yang panjangnya variatif. String dapat disimpann dalam
bentuk tejs atau pun dalam bentuk biner. Binary merupakan tipe yang
menyatakan biner. Tipe dengan nama BLOB (Binary Large Object) juga
disimpan dalam bentuk biner (Kadir, 51-52).
2.19 Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perangkat
lunak. Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang
melibatkan beberapa kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain
(Sirmarmata, 2010: 299). Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran
pengujian pada perangkat lunak, (Sirmarmata, 2010: 300-301) sebagai
beikut :
a. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan
kesalahan.
75
b. Kasus pengujian yang baik adalah kasus pengujian yang memiliki
probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah
ditemukan sebelumnya.
c. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua
kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain kasus pengujian
yang efektif, perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar
yang menuntun pengujian perangkat lunak (Sirmarmata, 2010: 301-302),
yaitu:
a. Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai kepersyaratan pelanggan.
Artinya, pengujian mengungkap kesalahan dari kecacatan yang
menyebabkan program gagal.
b. Pengujian harus sudah sejak lama direncanakan sebelum pengujian itu
dimulai. Artinya, semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang
sebelum semua kode dijalankan.
c. Prinsip pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak. Artinya, dari
80% kesalahan yang ditemukan selama pengujian, penelusuran dari
semua modul program mencapai 20%.
d. Pengujian harus dimulai dari ”pengujian yang kecil” dan berkembang ke
“pengujian yang besar”. Selagi pengujian berlangsung maju, pengujian
mengubah fokus dalam usaha menemukan kesalahan pada kluster modul
yang terintegrasi dan akhirnya pada sistem.
e. Penujian yang mendalam tidak mungkin dilakukan karena tidak mungkin
76
untuk mengeksekusi setiap kombinasi jalur skema pengujian yang
sejumlah jalur pemutasi untuk program menengahnya pun sangat besar.
f. Untuk menjadi pengujian yang paling efektif, pengujian harus dilakukan
oleh pihak ketiga yang independen.
Pengujian perangkat lunak adalah proses pengevaluasian fitur-fitur
perangkat lunak dan pencarian perbedaan antara persyaratan yang ada dan
yang diharapkan. Berikut ini adalah skenario dari sebagian besar masalah
pengujian perangkat lunak (Sirmarmata, 2010: 302).
a. Beberapa metodologi pengembangan baru telah dikembangkan melalui
percobaan (trial). Pada umumnya, metode-metode ini tidak menghasilkan
spesifikasi untuk para penguji. Jadi, penguji harus menemukan bug
dengan hit dan trial.
b. Kompetisi di pasar saat ini sangat sulit, pengembangan perangkat lunak
didorong oleh tekanan kewirausahaan, jadwal yang ketat, dan definisi
produk yang terus berkembang. Untuk alasan ini, kadang-kadang sulit
untuk meyakinkan manajemen bahwa pengujian diperlukan atau berguna.
c. Hanya ada beberapa penguji yang terlatih yang telah menggunakan
metode formal dan metrik. Kebnayakan dari para penguji perangkat
lunak hanya melewati pengujian pada cara untuk beberapa sistem
lainnya. Jadi, secara keseluruhan usaha pengujian tidak memberikan hasil
yang berkualitas tinggi yang dapat membantu menunjukkan bagaimana
upaya pengujian meningkatkan kualitas produk.
77
d. Dalam beberapa tahun terakhir, kualitas standar pengembangan
perangkat lunak ditingkatkan secara drastis. Pengembangan tersebut
mempunyai pengaruh yang besar pada kualitas produk akhir.
2.19.1 Konsep Pengujian Perangkat Lunak
Secara gamblang, pengujian perangkat lunak terdiri verifikasi
dinamis perilaku program pada kasus pengujian tertentu. Batasan ini
ditentukan berdasarkan masukan pada program dan keluaran yang
diharapkan. Dari pengertian tersebut, ada beberapa kata kunci dalam
pengujian perangkat lunak yang dapat diperhatikan (Sirmarmata, 2010:
304-305), yaitu:
a. Dinamis ialah pengujian perangkat lunak dilakukan pada masukkan
yang bervariasi. Masukkan ini ditentukan sebelum pengujian dilakukan
dengan batasan yang disesuaikan dengan kemampuan perangkat lunak.
b. Terbatas ialah pengujian perangkat lunak sederhana hingga rumit
sekalipun, pengujian dilakukan dengan memenuhi batasan-batasan
tertentu sesuai dengan kemampuan program. Batasan ini juga
diberlakukan pada masukan-masukan yang dipilih untuk pengujian.
c. Tertentu ialah pengujian yang dilakukan dengan batasan tertentu
disesuaikan dengan harapan pada fungsi, respons, dan karakteristik
perangkat lunak tersebut. Batasan tersebut akan disesuaikan dengan
teknik-teknik pengujian yang ada.
78
d. Harapan ialah kata kunci ini memiliki keadaan-keadaan yang
diharapkan, baik berupa respons sistem terhadap masukan mau pun
karakteristik responsnya. Dalam hal ini, batasan-batasan hasil pengujian
yang diharapkan harus ditentukan.
Untuk benar-benar memahami segi-segi pengujian perangkat lunak ,
kondisi kekeliruan fault, kesalahan error, dan kegagalan failure perlu
diklarifikasi. Meskipun sangat erat hubungannya, makna dan kata-kata
tersebut tetep tidak bisa disamakan. Berikut ini adalah beberapa perbedaan
penting dari ketiga konsep tersebut (Sirmarmata, 2010: 305-306), yaitu:
a. Kekeliruan merupakan kesalahan pada sebuah baris kode atau lebih.
Kesalahan bisa saja tidak tampak pada program dengan indikasi
perangkat lunak bekerja sebagaimana harapan pengembang.
b. Kesalahan, hal yang akan muncul pada saat terjadi kekeliruan adalah
kesalahan. Bila kekeliruan dalam baris dieksekusi, perangkat lunak
akan melakukan operasi yang tidak sesuai dengan keinginan
pengembang sehingga menghasilkan respons yang salah.
c. Kegagalan, dalam beberapa kasus kekeliruan akan muncul sebagai
kegagalan.kegagalan perangkat lunak merupakan sederetan ketidak
mampuan perangkat lunak untuk menjalankan fungsinya.
2.19.2 Manajemen Pengujian Perangkat Lunak
Proses manajemen pengujian perangkat lunak menangani berbagai
aktivitas dan langkah-langkah pengujian perangkat lunak, diantaranya
79
inisialiasi dan penentuan lingkup kerja pengujian, termasuk didalamnya
batasan-batasan pengujian serta lingkungan pengujian perencanaan
pengujian perangkat lunak, eksekusi dan pengendalian perangkat lunak
selama pengujian, evaluasi pengujian serta peninjauan ulang hasil
pengujian, dan penutup, yaitu pelaporan hasil pengujian yang diikuti
dengan pembenahan bila diperlukan. Beberapa fakta dilapangan tentang
pengujian perangkat lunak (Sirmarmata, 2010: 307), antara lain :
a. Instansi-instansi penguji tidak memandang perlunya gelar pendidikan
tertentu pada penguji-penguji perangkat lunak, melainkan sertifikasi-
sertifikasi pengujian serta pengalaman yang menunjukkan kapabilitas
seorang penguji perangkat lunak.
b. Proses pengujian memiliki kecenderungan untuk memandang perangkat
lunak dari sisi kebutuhan pengguna sehingga takaran yang diukur
merupakan kesesuaian dan kemampuan perangkat lunak untuk
memenuhi kebutuhan pengguna akhir.
Akhir-akhir ini pengujian tidak lagi mencari kekeliruan mau pun
kesalahan dalam suatu perangkat lunak, melainkan hanya cenderung
memastikan bahwa perangkat lunak yang diuji tersebut bekerja sesuai
dengan harapan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal (Sirmarmata, 2010:
307-308)., yaitu :
a. Seorang manajer tidak memiliki konsep yang kuat mengenai upaya-
upaya pengujian perangkat lunak.
80
b. Seorang penguji tidak dapat menyentuh suatu perangkat lunak sehingga
perangkat lunak tersebut benar-benar jadi dan dipasarkan.
c. Banyaknya penguji tidak sebanding dengan kebanyakkan pengembang
perangkat lunak sehingga satu penguji bisa menangani beberapa
perangkat lunak dari berbagai pengembang.
Pihak penguji perangkat lunak dengan berbagai keterbatasan, baik
waktu pengujian dan akses terhadap lingkungan kerja perangkat lunak
yang sebenarnya (Sirmarmata, 2010: 309-310), perlu memperhatikan
saran-saran berikut:
a. Prioritas pengujian, dalam proses pengujian prioritas-prioritas
pengujian yang matang sebaiknya sudah disusun. Hal ini menjadi
tingkatan-tingkatan kebutuhan dalam hal pengujian.
b. Studi keperluan pengujian, dalam menentukan prioritas, analisis
mengenai perangkat lunak yang akan diuji diperlukan. Bagaimana
karakteristiknuya, apa bagian-bagiannya, serta siapa yang
berkompetensi dibidang tersebut.
c. Pelatihan pengujian, pelatihan dan pengalaman yang cukup diperlukan
oleh tiap-tiap personel dalam tim penguji. Hal ini diperlukan mengingat
semakin berkembangnya perangkat lunak.
d. Prinsip pengembangan, hasil pengujian sebenarnya tidak menjadi
alasan untuk menyerang suatu pengembang perangkat lunak, melainkan
untuk membenahi perangkat lunak tersebut, memperbaiki
kekeliruannya, dan mengembangkan fungsi yang dapat dilakukan
81
sehingga proses pengujian diharapkan mampu mendampingi proses
perencanaan dan perancangan perangkat lunak menjadi lebih sempurna.
e. Evaluasi dan pelaporan, hasil dari pengujian pada dasarnya ditunjukan
untuk kepentingan pengguna sehingga pelaporan dan evaluasi ulang
terhadap pengujian akan diperlukan.
Apa pun keterbatasan yang dihadapi, pengujian merupakan bagian
yang integral dalam pengembangan perangkat lunak. Pengujian secara luas
digunakan disetiap tahapan dalam siklus pengembangan perangkat lunak.
Biasanya, lebih dari 50% waktu pengembangan dihabiskan untuk
pengujian (Sirmarmata, 2010: 310-311). Pengujian biasanya dilakukan
untuk tujuan berikut :
a. Untuk meningkatkan kualitas, seperti komputer dan perangkat lunak
yang digunakan dalam aplikasi kritis, hasil bug akan sangat
menjengkelkan. Bug juga dapat menyebabkan kerugian yang besar,
menghancurkan, dan menyebabkan masalah.
b. Untuk verifikasi dan validasi (V&V), sama seperti topik verifikasi dan
validasi yang ditunjukkan, tujuan pengujian penting lainnya adalah
verifikasi dan validasi (V&V).
c. Untuk keandalan estimasi, keandalan perangkat lunak merupakan hal
yang penting karena memiliki hubungan dengan berbagai aspek dari
perangkat lunak, termasuk struktur.
82
2.19.3 Proses-Proses Pengujian
Pengujian dapat dilakukan pada tingkatan (Sirmarmata, 2010: 313),
berikut :
a. Pengujian unit (unit testing) menguji komponen perangkat lunak
komponen atau modul. Setiap unit (komponen dasar) dari perangkat
lunak yang diuji harus dipastikan bahwa desain terperinci untuk unit
telah dilakukan dengan benar.
b. Pengujian integrasi (integration testing) menjelaskan kecacatan dalam
antar muka dan interaksi antar komponen terpadu (modul).
c. Pengujian sistem (system testing) menguji sistem terpadu secara penuh
untuk memastikan bahwa sistem telah memenuhi persyaratan.
d. Pengujian sistem integrasi (system integration testing) memverifikasi
sistem terpadu untuk semua sistem eksternal atau pihak ketiga yang
telah ditetapkan didalam persyaratan sistem.
Sebelum pengiriman versi terakhir perangkat lunak, pengujian alfa
dan beta juga sering dilakukan (Sirmarmata, 2010: 313-314).
a. Pengujian alfa adalah pengujian oprasional yang aktual atau
disimulasikan dengan pelanggan atau pengguna potensional atau tim
penguji independen pada pengembang.
b. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak
dikenal juga dengan versi beta yang dirilis untuk pengguna terbatas
diluar tim pemrograman.
83
2.19.4 Proses Pengujian Awal
Pengujian kadang-kadang disalah pahami sebagai kegiatan after-
thefact, dilakukan setelah pemrograman sebuah produk dilakuakn. Namun,
pengujian harus dilakukan pada setiap tahapan pengembangan produk.
Penetapan pengujian data harus diperoleh, kebenaran dan konsistensinya
harus dipantau selama proses pengembangan. Jika kita membagi siklus
hidup pengembangan perangkat lunak menjadi analisis kebutuhan, desain,
pemrograman atau konstruksi, dan operasi dan pemeliharaan, maka
pengujian harus dilakukan disetiap tahapan pengembangan tersebut jika
pengujian menemukan kesalahan dalam pernyataan masalah atau desain
bisa mendatangkan biaya terlalu tinggi (Sirmarmata, 2010: 314).
2.19.5 Proses Pengujian Akhir
Proses pengujian akhir sulit untuk ditentukan karena kebanyakkan
aplikasi perangkat lunak modern sangat kompleks dan berjalan sebagai
lingkungan interpenden dan pengujian lengkap pun tidak pernah bisa
dilakukan (Sirmarmata, 2010: 315). Faktor umum dalam memutuskan
untuk berhenti adalah :
a. Tenggat (deadline), yaitu teggat rilis dan pengujian,
b. Kaksus-kasus pengujian diselesaikan dengan persentase tertentu yang
dilewatkan,
c. Biaya pengujian dihabiskan,
84
d. Pemenuhan kode atau fungsionalitas atau persyaratan menjangkau titik
yang telah ditentukan,
e. Tingkat pada bug yang dapat ditemukan terlalu kecil,
f. Beta atau pengujian alfa telah berakhir periodenya,
g. Risiko dalam proyek dapat diterima dibawah batas.
Resiko dapat diukur oleh analisis risiko, tetapi durasi kecil atau
anggaran rendah atau rendahnya sumber daya proyek (Sirmarmata, 2010:
315), dapat disimpulkan.
a. Mengukur pemenuhan pengujian.
b. Jumlah siklus pengujian, dan
c. Jumlah bug prioritas tinggi.
2.19.6 Jenis-jenis Pengujian
Klasifikasi black box testing mencangkup beberapa pengujian
(Sirmarmata, 2010: 316-321), yaitu :
a. Pengujian fungsional (functional testing)
Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan
fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa
apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian
fungsional sudah sering dilakukan dibagian akhir dari siklus
pengembangan, masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada
awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini
sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem.
85
b. Penguian tegang (stress testing)
Pengujian tegang berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam
lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang
lebih menuntut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada
beban kerja normal.
c. Pengujian beban (load testing)
Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau
masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web. Untuk
mengetahui apakah aplikasi atau situs gagal atau kinerjanya menurun.
d. Pengujian khusus (ad-hoc testing)
Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test
plan) atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu
dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya
dan juga membantu para penguji dalam mempelajari apalikasi sebelum
memulai pengujian dengan pengujian lainnya.
e. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)
Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan
untuk mempelajari atau mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan
perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk
pengujian.
f. Pengujian usabilitas (usability testing)
g. Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna
(testing for user-friendliness). Pengujian ini dilakuakn jika antar muka
86
pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang berkerja
dengan pengguna akhir secara langsung mau pun tidak langsung untuk
menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan
bagaimana mereka berinteraksi dengannya.
h. Pengujian asap (smoke testing)
Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan sanity testing).
Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut
sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja tersebut sudah
siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa
cela sampai tingkat yang paling diharapkan.
i. Pengujian pemulihan (recovery testing)
Pengujian pemulihan pada dasarnya dilakukan untuk memeriksa
seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis
crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain.
j. Pengujian volume (volume testing)
Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah
data yang besar diproses melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk
memeriksa keterbatasan ekstrim dari sistem.
k. Pengujian domain (domain testing)
Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering
menjelaskan teknik pengujian.
87
l. Pengujian skenario (scenario testing)
Pengujian skenario adalah pengujian yang realitas, kredibel dan
memotivasi stakeholder, tantangan untuk program dan mempermudah
penguji untuk melakukan evaluasi.
m. Pengujian regresi (regression testing)
Pengujian regresi adalah gaya pengujian yang berfokus pada pengujian
ulang (retesting) setelah ada perubahan.
n. Penerimaan pengguna (user acceptance)
Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak ini diserahkan kepada
pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi
harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan.
o. Penguji alfa (alpha testing)
Pada jenis pengujian ini, penguna diundang kepusat pengembangan.
p. Pengujian beta (beta testing)
q. Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai
sebuah versi beta dengan pengguna yang terjadi akan dilaporkan kepada
pengembang.
88
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Berikut ini adalah tempat dan waktu penelitian dalam penulisan skripsi :
Tempat : Biro Perlengkapan Badan Kepegawaian Negara Pusat
Waktu : Maret-Juli 2013
Alamat : Jl. Letnan Sutoyo Jakarta Timur
3.2 Perangkat dan Data
3.2.1 Perangkat
Perangkat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini, antara lain:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang mendukung aplikasi ini adalah sebuah unit
komputer dengan spesifikasi minimal sebagai berikut:
a. Server
1) Processor : 2.70 GHz.
2) Memory : Minimal 256 MB .
3) Hardisk : 80 GB.
4) VGA Card: 32 MB.
5) Monitor : LCD.
89
b. Client
1) Processor : 2.30 GHz.
2) Memory : Minimal 256 MB
3) Hardisk : 80 GB.
4) VGA Card: 32 MB.
5) Monitor : LCD.
2. Perangkat Lunak (Software)
Spesifikasi sistem operasi dan perangkat lunak yang mendukung
adalah sebagai berikut:
a. Server
Adalah suatu unit komputer yang berfungsi untuk menyimpan
informasi dan untuk mengelola suatu jaringan komputer.
komputer Server akan melayani seluruh client atau workstation
yang terhubung ke jaringannya. Berdasarkan fungsi tersebut bisa
dikatakan bahwa Komputer Server adalah Komputer Induk
1) Windows 7
Windows 7 lebih fokus pada pengembangan dasar Windows,
dengan tujuan agar lebih kompatibel dengan aplikasi-aplikasi
dan perangkat keras komputer yang kompatibel dengan
Windows Vista. Presentasi Microsoft tentang Windows 7 pada
tahun 2008 lebih fokus pada dukungan multi-touch pada layar,
desain ulang taskbar yang sekarang dikenal dengan nama
90
Superbar, sebuah sistem jaringan rumahan bernama
HomeGroup, dan peningkatan performa.
2) XAMPP version 1.7.7
(/ z æ m p / atau / ɛ k s. æ m p /) adalah sumber bebas dan
terbuka bersilang platform pelayan web penyelesaian timbunan
pakerjaan, yang terdiri terutamanya dari pada Apache HTTP
Server , MySQL pangkalan data , dan penerjemah untuk skrip
yang ditulis dalam PHP dan Perl.
3) Bahasa pemograman web PHP
Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat
ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak
dipakai untuk pemograman situs web dinamis. PHP dapat
digunakan untuk membangun sebuah CMS.
4) Browser Google chrome
Sebuah web sumber terbuka yang dikembangkan oleh Google
dengan menggunakanmesin rendering WebKit. Proyek sumber
terbukanya sendiri dinamakan Chromium. Versi beta untuk
Microsoft Windows diluncurkan pada 2 September 2008 dalam
43 bahasa. Versi Mac OS X.
b. Client
Seperangkat komputer yang memungkinkan pengguna untuk
mengakses servis atau layanan dari komputer server. Istilah
Komputer Client bisa di sebut dengan Workstation atau Node.
91
1) Windows 7
Windows 7 lebih fokus pada pengembangan dasar Windows,
dengan tujuan agar lebih kompatibel dengan aplikasi-aplikasi
dan perangkat keras komputer yang kompatibel dengan
Windows Vista. Presentasi Microsoft tentang Windows 7 pada
tahun 2008 lebih fokus pada dukungan multi-touch pada layar,
desain ulang taskbar yang sekarang dikenal dengan nama
Superbar, sebuah sistem jaringan rumahan bernama
HomeGroup, dan peningkatan performa.
2) Browser Google chrome
Sebuah web sumber terbuka yang dikembangkan oleh Google
dengan menggunakanmesin rendering WebKit. Proyek sumber
terbukanya sendiri dinamakan Chromium. Versi beta untuk
Microsoft Windows diluncurkan pada 2 September 2008 dalam
43 bahasa. Versi Mac OS X.
3.2.2 Data
Data yang digunakan untuk melakukan penelitian dalam skripsi
ini, antara lain :
1. Data pemasok berupa nama pemasok, alamat, telpon, dan
katalognya.
2. Data biro-biro lain adalah nama-nama biro lain yang telah ada pada
Badan Kepegawaian Negara Pusat.
92
3. Data tidak memenuhi permintaaan dengan jumlah banyaknya biro-
biro lain yang tidak dapat dipenuhi.
4. Data barang berupa data-data barang yang telah tersedia pada biro
perlengkapan, nama barang, merek barang, jumlah barang.
5. Data pemesanan kepada pemasok berupa nama barang-barang yang
dipesan kepada pemasok, jumlah barang yang dipesan, dan nama
pemasok pada pemesanan.
6. Data barang masuk merupakan barang yang telah dipesan kepada
pemasok.
7. Data barang Retur berupa barang yang dikembalikan oleh biro
perlengkapan kepada pemasok dikarenakan barang yang dipesan
tidak sesuai dengan pemesanan yang dilakukan oleh biro
perlengkapan.
8. Data barang keluar berupa barang-barang yang dapat memenuhi
permintaan pada biro-biro lainnya.
93
1.3 Kerangka Berfikir
Mulai
Observasi
terstruktur
(Jogianto, 2008)
Wawancara
personal
(Jogianto, 2008)
Requirement
Planning
Identifikasi Masalah pada
biro perlengkapan
Analisis Sistem Berjalan
pada biro perelngkapan
Analisis Sistem Usulan
pada biro perlengkapan
Workshop Design
Use Case Diagram
(Sugiarti, 2012)
Activity Diagram
(Sugiarti, 2012)
Sequens Diagram
(Sugiarti, 2012)
Class Diagram
(Dennis, Barbara,
2005)
Metode Pengembangan Sistem
Berorientasi Objek dengan Strategi
RAD (Kendall & Kendall, 2010)
Desain Proses
Desain
Database
Desain
Interface
Identifikasi
Aktor
Perancangan
Use Case
Use Case
Narrative
Implementasi
Pemograman
Black Box Testing
(Simarmata, 2010)
PHP (Kadir, 2009)
MySql
(Kadir, 2009)
Selesai
Pengumpulan data
Kajian Literatur
(Subana, 2005)
ERD (Kadir, 2009)
LRS (Kadir, 2009)
Normalisasi
(Kadir, 2009)
Primer
Metode yang
digunakan :
1. Menentukan
data.
2. Rencana
pengumpulan data.
3. Memilih & melatih
pengamat.
4.Mencatat hasil
observasi biro
perlengkapan.
Melakukan
Pertanyaan-
pertanyaan yang
sudah terstruktur
Hasil wawancara
persediaan barang
Pelajari dan
pahami teori-teoriSekunder
Hasil :
1. SK persediaan
2. Data Pemasok.
3. Data tidak
memenuhin
persediaan.
4. Data barang
masuk.
5. Data barang
keluar
Primer
Teori-teori hasil
penelitian
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir
94
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Badan Kepegewaian Negara
Ada saat penjajahan, sebagian pegawai negeri berada dibawah
pemerintah Republik Indonesi dan sebagian lagi berada dibawah pemerintah
Hindia Belanda. Keadaan seperti itu menyebabkan pembinaannya pun
dilakukan oleh dua lembaga, yaitu : Kantor Urusan Pegawai Negeri yang
dibentuk dengan peraturan pemerintah nomor 11 tahun 1948 tanggal 30 Mei
1948, kedudukan di ibukota peerintahan di Yogyakarta dan dipimpin oleh
seorang kepala yaitu Raden Pandji Soeroso. Pada tahun yang sama
pemerintah juga menetapkan pembentukan perwakilan KUP untuk wilayah
Indonesia bagian timur yang berkedudukan di Makasar.
Dalam perkembangan selanjutnya, Kantor Urusan Pegawai (KUP)
inilah yang menjadi cikal bakal BAKN, sehingga tanggal 30 Mei 1948
ditetepkan sebagai tanggal lahirnya BAKN. Dienst Voor Algemene Personele
(DAPZ) yang lebih dikenal dengan DUUP (Djawatan Umum Urusan
Pegawai) yang dibentuk dengan keputusan gubernur jendral Hindia Belanda
nomor 13 tanggal 9 Juni 1948, dikepalai oleh Mr. J. W. Van Hoogstraken dan
kedudukan di Jakarta.
Tugas pokok KUP adalah mengurus segala sesuatu mengenai
kedudukan dan gaji pegawai negeri serta mengawasi supaya peraturan-
peraturan itu dijalankan dengan tepat. KUP dipimpin oleh seorang kepala
yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul perdana menteri dan
95
langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada perdana menteri
kebijakan pemerintah yang dipandang cukup penting pada masa itu adalah
dikeluarkannya peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1948 tentang peraturan
gaji pegawai yang dikenal dengan nama PGP-48 dalam peraturan pemerintah
ini, gaji permulaan golongan terendah adalah Rp. 45,- sebulan.
Gaji pokok seorang pegawai dengan istri dan seorang anak tidak akan
dikurang dari Rp. 65- sebulan. Azas-azas peraturan penghargaan pengalaman
bekerja mulai berlaku pada PGP-48 ini. Ijazah sekolah tidak mempunyai arti
penting tetapi hanya sebagai ukuran derajat atau kepandaian. Untuk
menentukan kedudukan pegawai selanjutnya salah satu syarat adalah
kecakapannya. Sistem penggajian yang dianut dalam PGP-48 adalah sistem
horizontal dan masa kerja yang berhubungan dengan gaji lama dihitung serta
untuk kenaikan gaji berikutnya dalam pangkat baru.
Peraturan gaji pegawai kemudian diatur kembali dengan PGPN-1955
yang berlaku mulai tahun 1955. Dalam PGPN-1955 dikenal sembilan
golongan dan 31 ruang gaji. Selain gaji pokok, untuk kesejahteraan pegawai
juga memberikan tunjangan-tunjangan yaitu tunjangan keluarga, tunjangan
anak, tunjangan kemahalan setempat, kemahalan umum, kemahalan daerah,
tunjangan tanggung jawab keuangan, perwakilan, ujian dinas, tunjangan
jabatan, dan uang pengganti serta tunjangan bahaya.
Sejak pembubaran RIS dan pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia tanggal 15 agustus 19550, pemerintah memandang perlu untuk
memusatkan urusan kepegawaian yang sebelumnya diselenggarakan oleh
96
KUP di Yogyakarta dan DUUP di Jakarta. Untuk bermaksud tersebut
ditetapkan peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1950 tanggal 15 desember
1950. Dengan peraturan pemerintah tersebut, KUP di Yogyakarta dan DUUP
di Jakarta, dalam pelaksanaan tugasnya masih ada unit kerja yang
berkedudukan di daerah, yaitu bagian tata usaha kepegawaian (Biro TUK) di
Yogyakarta dan bagian pensiun dan tunjangan (Biro P&T) di Bandung.
Sesuai dengan perkembangan, dimana peran aparatur pemerintah
semakin dirasakan, pemerintah menganggap perlu menetapkan kembali
kedudukan, fungsi, tugas, dan organisasi KUP. Pandangan ini sebagaimana
diatur dalam peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1950 berserta peraturan
pelaksanaanya yang dimaksud dalam keputusan perdana menteri RI
nomor30/PM/1951 tanggal 7 april 1951.
Untuk maksut tersebut, maka KUP yang merupakan insitusi yang
bertugas melakukan pembinaan kepegawaian diubah menjadi Badan
Administrasi Kepegawaian (BAKN) dengan peraturan pemerintah nomor 32
tahun 1972. Penetapan peraturan pemerintah ini juga sebagai pelaksanaan
dari Undang-undang nomor 18 tahun 1961.
Dengan peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1972, maka kedudukan,
fungsi, tugas, susunan dan tata kerja institusi yang mengelola kepegawaian,
semakin dikembangkan. Berdasarkan peraturan pemerintah non departemen
yang berkedudukan langsung dibawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden, mempunyai fungsi untuk menyempurnakan, memelihara dan
97
mengembangkan administrasi negara di bidang kepegawaian sehingga
tercapai kelancaran jalannya pemerintahan.
4.1.1 Visi Badan Kepegawaian Negara
Pegawai negeri sipil yang profesional, netral, dan sejahtera.
Terdapat tiga kata kunci yang akan memberikan pemahaman tentang
visi yaitu profesional, netral, dan sejahtera :
1. Profesional
Istilah profesional dimaksudkan untuk menunjukan kriteria pegawai
yang memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan persyaratan
suatu jabatan, bekerja dengan dedikasi yang tinggi, dan berorientasi
pada prestasi kerja.
2. Netral
Istilah netral dimaksudkan bahwa PNS bersikap netral terhadap
seluruh kekuatan politik atau kekuatan tertentu lainnya sehingga
dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan secara
adil dan merata tidak membedakan suku, ras, dan agama.
3. Sejahtera
Yang dimaksud dengan sejahtera adalah untuk menunjukan bahwa
penghasilan PNS dapat memenuhi tingkat hidup layak bagi diri dan
keluarganya. Kesejahteraan PNS diwujudkan dengan perhitungkan
beban kerja dan prestasi kerja atau produktivitas marjinal, serta
didukung dengan sistem penghargaan yang adil dan rasional
98
sehingga mampu menumbuhkan motivasi peningkatan kinerja dan
terciptanya PNS yang bersih dari KKN.
4.1.2 Misi Badan Kepegawaian Negara
Menyelenggarakan manajemen PNS berbasis kompetensi untuk
mewujudkan PNS yang profesional, netral, sejahtera. Misi BKN dalam
renstra 2010-2014 yaitu :
1. Mengembangkan sistem manajemen SDM PNS.
2. Merumuskan kebijakan pembinaan PNS dan menyusun peraturan
perundang-undangan kepegawaian.
3. Menyelenggarakan pelayanan prima bidang kepegawaian.
4. Mengembangkan sistem informasi kepegawaian.
5. Menyelenggarakan pengawasan dan pengadilan kepegawaian.
6. Menyelenggarakan manajemen internal BKN.
99
4.1.3 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Negara
Kepala BKN
Sekretariet Utama
Biro Umum &
Perlengkapan
Biro Humas &
ProtokolBiro Keuangan Biro KepegawaianInspektorat
Biro Perancangan
& Kerja Sama
Antar Lembaga
DIT.Perancangan
Kepegawaian &
Formasi
Pusat Pendidikan
& Pelatihan
Kepegawaian
Deputi Bidang
Pengembagan
Kepegawaian
DIT. Standarisasi
& Kompetisi
Jabatan
Deputi Bidang
Bina Pengadaan
Kepangkatan &
Pensiun
DIT. Pengadaan
PNS
DIT. Pengendalian
Kepegawaian I
DIT. Kepangkatan
& Mutasi
DIT. Pengelolahan
Data
Deputi Bidang
Informasi
Kepegawaian
Deputi Bagian
Pengendalan
Kepegawaian
Deputi Bidang
Bina &
Perundang-
udangan
DIT. Pengendalian
Kepegawaian II
DIT. Pensiun PNS
& Pejabat Negara
DIT. Pengelolahan
Jaringan &
Informasi
DIT. Pengendalian
Kepegawaian III
DIT. Pengelolahan
Dokumen & Arsip
Kepegawaian I
DIT. Gaji &
Kesejarteraan
DIT. Jabatan Karir
DIT. Status &
Kedudukan
DIT, Pengelolahan
Dokumen & Arsip
Kepegawaian II
DIT. Pembinaan
Jabatan & Analis
Kepegawaian
DIT. Hukum &
Peraturan
Perundang-
undangan
SET BAPEK
Pusat Analisis
Kebijakan
Menejemen
Pusat Penilaian
Kompetisi PNS
Pusat Analisis &
Mordernisasi
Pusat Analisis
Pemberdayaan
PNS
KANKANREG VI
KANKANREG IV
KANKANREG I
KANKANREG III
KANKANREG XII
KANKANREG VII
KANKANREG VIII
KANKANREG XI
KANKANREG IX
KANKANREG II
KANKANREG V
KANKANREG X
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
100
4.1.4 Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Negara
Untuk dapat menyelenggarakan fungsinya, BKN mempunyai
tugas sebagai berikut :
1. Merencanakan pembinaan kepegawaian sesuai dengan kebijaksanaan
Presiden.
2. Merencanakan peratuaran perundang-undang dibidang kepegawaian.
3. Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian dan tata usaha pensiun.
4. Menyelenggarakan pengawasan, koordinasi, dan bimbingan terhadap
pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian
dan pensiun pada departemen-departemen dan lembaga-lembaga
negara atau lembaga-lembaga pemerintah non departemen.
4.2 Perancangan dan Pengembangan Sistem
4.2.1 Fase Perencanaan Syarat-syarat
Pada tahap ini dilakukan analisis tahap kebutuhan masalah untuk
pembuatan rancang bangun sistem informasi pemesanan persediaan
mengidentifikasi permasalahan dan memberikan solusi terhadap
permasalahan yang dihadapakan pada biro perlengkapan.
101
4.2.2 Analisa Sistem Berjalan
Sistem yang berjalan pada biro perlengkapan adalah sebagai berikut :
Persediaan
Pemasok
Staf biro perlengkapan I
2. Memesan Persediaan ATK
Staf biro perlengkapan II
4. Pegawai mengecek barang jika ada yang rusak maka dibuat retur
5. Pencatatan barang masuk oleh pegawai
Pegawai biro
lain
7. Meminta kebutuhan ATK
13. Veriikasi Laporan
14. Memberikan Laporan
Kepala biro perlengkapan
12. Memberikan ATK
3.Pemasok mengirimkan ATK
1. Mencari informasi barang
6. ATK disimpan dibagian persediaan
11. Pencatatan barang
yang diberikan
9. Menunggu barang sedang dicek
10. Mengambilkan ATK
8. Mengecek persediaan ATK
Gambar 4.2 Sistem Berjalan
102
1. Staf biro perlengkapan I melakukan pencarian berbagai macam
barang yang dibutuhkan dengan datang langsung. Atau dengan
adanya media cetak, dan memanfaatkan media eletronik untuk
mendapat informasi barang-barang yang sedang dibutuhkan.
2. Staf biro perlengkapan I melakukan adanya pemesanan kepada
pemasok, maka pegawai biro perlengkapan mengujungi pemamsok
dengan datang langsung atau hanya lewat telpon.
3. Pemasok melakukan pengiriman barang yang telah dipesan oleh biro
perlengkapan.
4. Staf perlengkapan II mengecek barang yang dikirim oleh pemasok.
Jika ada barang yang tidak sesuai dengan pemesanan maka perlu
adanya pembuatan retur kepadapemasok.
5. Staf perlengkapan II melakukan pencatatan barang yang telah
dikirim oleh pemasok.
6. ATK disimpan oleh staf perlengkapan dapat disimpan kebagian
gudang persediaan.
7. Pegawai biro lain meminta permintaan kebutuhan ATK dengan
datang langsung kebagian biro pelengkapan.
8. Ketika adanya permintaan barang dari pegawai biro lain, maka staf
perlengkapan melakukan pengecekkan barang yang diminta tersedia
atau tidak terkadang banyak pemintaan akan tetapi ketidak
tersediaan barang yang dimiliki
103
9. Pegawai biro lain menungu barang yang sedang dicek, barangnya
dibutuh tersedia atau tidak tersedia pada biro perlenngkapan.
10. Staf biro perlengkapan II, mengambilkan barang yang dibutuhkan.
11. Staf perlengkapan dapat melakukan pencatatan barang apa saja yang
dibutuhkan dan yang tersedia pada biro perlengkapan.
12. Setelah itu staf biro perlengkapan II memberikan barang yang telah
tercatat sebagai barang yang telah dikeluarkan oleh biro
pelengkapan.
13. Staf biro perlengkapan II melakukan verifikasi terlebih dahulu
kepada staf biro perlengkapan I .
14. Memberikan laporan kepada pimpinan biro perlengkapan.
4.2.2.1 Kelemahan Sistem Berjalan
Berdasarkan analisa sistem berjalan pada biro
perlengkapan diatas, maka didapat kelemahan sistem berjalan
sebagai berikut :
1. Ketika melakukan pemesanan kepada pemasok dengan
datang langsung maka membutuhkan rentan waktu yang
cukup lama sehingga dalam melakukan pemesanan
membutuhkan waktu yang banyak, dan dengan melakukan
pemesanan melalui telpon. Kecil kemungkinan tidak diangkat
dikarenakan pemasok pun memiliki pelanggan yang banyak,
bukan hanya dari biro perlengkapan saja.
104
2. Pada biro perlengkapan sering mengabaikan ketersediaan
barang maka sulitnya menentukan waktu yang tepat untuk
melakukan kapan pemesanan dapat dilakukan kepada
pemasok.
3. Ketika barang sudah dipesan kepada pemasok dengan
membutuhkan waktu yang cukup lama yang tidak dapat
diterka, dikarenakan jarak yang tidak selalu berdekatan
dengan biro perlengkapan sehingga barang yang dipesan
hingga sampai dibiro perlengkapan sering mengalami
terjadinya keterlambatan barang, maka biro perlengkapan
tidak dapat memenuhi kebutuhan dari biro perlengkapan yang
sesuai dengan tepat waktu.
4. Ketika barang sudah dikirim dan dilakukan pengecekan
barang sesuai atau tidak dengan yang dipesan, dengan
melihat dari jumlah barang yang sesuai atau melihat dari
mereknya barang yang dipesan sesuai atau terjadi kesalahan,
maka biro perlengkapan melakukan retur (pengembalian
barang yang telah rusak) kepada pemasok, akan tetapi dengan
harus adanya surat pengantar dari biro perlengkapan
membutuhkan waktu untuk mengantar surat pengantar yang
ditujukan untuk retur barang yang dipesan kepada pemasok.
105
5. Dengan banyaknya pencatatan barang yang keluar masuk
sering terjadinya kelalaian pencatatan yang dilakukan oleh
biro perlengkapan.
6. Ketika pegawai biro lain berkunjung dengan datang ke biro
perlengkapan memakan waktu karena biro perlengkapan
memiliki gedung yang berbeda, hal hasil dengan melakukan
permintaan barang kepada biro perlengkapan sering
terjadinya kehabisan stok, maka biro lain tidaklah
membawakan hasil yang sesuai dengan membawa ATK.
7. Dengan banyaknya permintaan yang dilakukan oleh biro lain,
biro perlengkapan seringanya menemukannya pemborosan
pemakaian ATK yang dilakukan oleh biro lain yang tidak
sesuai dengan pemakaian.
8. Sering terjadinya laporan laporan yang tidak sesuai dengan
barang yang dipesan dan barang yang dipakai.
9. Banyaknya penyelewengan yang dilakukan oleh orang-orang
tidak berwewenang sehingga tidak sesuai dengan fakta
kenyataan yang ada.
4.2.3 Solusi Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang dilakukan oleh penulis dalam
menyelesaikan masalah adalah dengan mebuatkan rancang bangun
sistem informasi pemesanan ATK pada biro perlengkapan, sistem yang
106
dibuat sebagai media alat bantu dalam kinerja biro perlengkapan dalam
menyelesaikan masalah yang ada.
4.2.4 Analisa Sistem Usulan
Analisis sistem usulan dengan adanya sistem informasi
pemesanan persediaan ATK tidak perlu banyak memakan waktu dalam
melakukan pemesanan persediaan ATK. Pihak-pihak yang terkait dapat
melakukan kegiatan pemesanan dengan media online saja, yang saling
terhubung oleh internet.
Pemasok
3. Melihat katalog yang ada
Staf biro perlengkapan
Pegawai biro lain
15. Melihat barang masuk
Kepala biro perlengkapan
12. Pengembalian barang yang telah rusak
Kepala biro lain
4. Memberikan katalog produk
2. Melihat data pemasok
Server
. 1. Mengisi data pemasok
13. Melihat pengembalian barang
11. Melihat pemesanan yang ada
5. Melalukan permohonan barang
Database
8. Kelola data barang kedalam sistem
6. Memberikan validasi permohonan barang
9. Lihat data barang
7. Mengecek permohonan barang
17. Melihat barang keluar
10. Melakukan pemesanan
14. Mengelola barang masuk
16. Mengelola barang keluar
18. Melihat barang keluar
19. Melihat laporan
Gambar 4.3 Sistem Usulan
107
1. Mengisi data pemasok agar tersimpan pada sistem.
2. Pemasok melihat data yang tersimpan pada sistem.
3. Adanya katalog yang tersedia untuk pemasok, agar media katalog
tersebut sebagai media produk-produk yang tersedia oleh para
pemasok, sehingga biro perlengkapan dapat melihat-lihat barang
yang tersedia.
4. Staf biro perlengkapan melihat berbagai macam-macam katalog
produk yang tersedia pada sistem.
5. Ketika pegawai biro lain ingin melakukan permintaan kebutuhan
ATK, sebelum itu harus adanya verifikasi terlebih dahulu kepada
kepala biro masing-masing agar dapat diketahui oleh kepala biro
masing-masing dan dapat disetujui untuk tidak lanjutnya agar sampai
kebiro perlengkapan untuk dapat melakukan permintaan barang yang
sesuai dengan kebutuhan oleh biro tersebut.
6. Ketika kepala biro melihat dan mengetahui adanya permintaan
barang, maka kepala biro dapat melakukan pengambilan keputusan
dengan memberikan validasi bahwa kebutuhan tersebut dapat
diminta kebiro perlengkan agar dapat melakukan permintaan kepada
staf perlengkapan.
7. Dengan adanya persetujuan validasi oleh kepala biro lainnya, maka
kebutuhan persediaan dapat ditindak lanjuti dengan staf
perlengkapan agar dapat dilihat ketersediaan barang tersebut ada
atau tidak dibagian persediaan. Setelah diberikan validasi oleh
108
kepala biro lainnya, tentang adanya kebutuhan barang tersebut, maka
staf perlengkapan melakukan pengelolaan barang yang telah
dikeluar.
8. Mengelola data barang kedalam sistem agar dapat mengetahui lebih
detailnya barang-barang ada pada sistem.
9. Staf perlengkapan melakukan pengecekkan data barang yang ada
pada sistem.
10. Melakukan pemesanan kepada berbagai pemasok yang akan pilih,
dengan memberikan pemesanan sebagai daftar pemesanan apa saja
yang akan dipesan.
11. Dengan adanya pemasok yang diberikan memiliki hak izin akses
agar dapat masuk kedalam sistem. Sehingga pemasok dapat melihat
adanya pemesanan atau tidak dari biro perlengkapan, dengan melihat
pemesanan yang diberikan dari biro perlengkapan.
12. Barang yang telah dikirim oleh pemasok maka akan ditindak lanjutin
dengan memberikan konfirmasi kepada pemasok barang, jika dalam
pemeriksaan kembali barang-barang dipesan tidak memenuhi
pemesanan, terkadang suka terjadinya kendala dengan pengiriman
barang yang tidak layak, atau mengalami cacat produk dan terkadang
kesalahan pemasok dalam mengirim barang yang salah yang tidak
sesuai dengan pemesanan. Dengan itu staf biro perlengkapan hanya
dengan memberikan surat retur kepada pemasok yaitu pengembalian
barang.
109
13. Dengan adanya pengembalian barang oleh staf perlengkapan, maka
pemasok akan melihat adanya retur dengan adanya pengembalian
barang yang diberikan oleh staff perlengkapan setelah itu barang
akan diambil kembali dan akan dikirim kembali barang yang sesuai
dengan pesanan.
14. Biro perlengkapan melakukan penginputan barang-barang yang
masuk agar dapat disimpan kedalam sistem.
15. Kepala biro biro perlengkapan dapat melihat berbagai macam barang
yang masuk.
16. Biro perlengkapan melakukan penginputan barang-barang yang telah
keluar agar dapat disimpan kedalam sistem.
17. Dengan adanya barang yang telah keluar, maka pegawai biro lain
dapat melihat kembali secara detail barang yang telah dikeluarkan
dengan mengambil barang tersebut dengan datang langsung kepada
biro perlengkapan.
18. kepala biro perlengkapan dapat melihat kembali secara detail barang
yang telah dikeluarkan
19. Memberikan laporan kepada kepala biro perlengkapan.
4.2.5 Perbandingan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
Dengan adanya perbandingan dari sistem berjalan dengan sistem
usulan, maka dapat diketahui kegiatan satu sama yang lain yang lebih
mempermudah kegiatan pekerjaan yang ada pada biro perlengkapan.
110
Daftar Tabel 4.1 Perbandingan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
Sistem Berjalan Sistem Usulan Hasil dicapai
Mencari
informasi dengan
datang langsung
barang yang
tersedia atau
melalui browser
tersedia.
Tersedianya media
untuk para pemasok
untuk memperlihatkan
produk-produkk yang
tersedia.
Biro perlengkapan dapat
melihat-lihat dengan hanya
melalui sistem.
Melakukan
pemesanan harus
datang langsung
atau melalui
telpon.
Pemesanan dapat
dilakukan dengan
masuk kedalam sistem,
setelah itu pemasok
dapat melihat berbagai
macam pesanan yang
telah dipesan oleh biro
perlengkapan.
Dengan melalui sistem
pemesanan ini dapat
dilakukan mempermudah dan
cepat, sehingga
menguntungkan kedua belah
pihak (Biro perlengkapan dan
pemasok).
Hanya melihat
perkiraan stok
barang yang ada
pada biro
perlengkapan,
sehingga terjadi
pembelian barang
yang tidak sesuai
atau pun
kekurang barang.
Pemesanan dapat
ditentukan dengan
banyaknya jumlah
barang yang dibutuhkan
agar saat dipesan agar
tidak mengalami
kekurangan kebutuhan
barang atau pun
kelebihan barang yang
telah dipesan.
Dengan adanya sistem ini
dapat menetralisir kejadian
dalam melakukan pembelian
barang kepada pemasok yang
sesuai dengan kebutuhan .
Hanya dengan
perkiraan waktu
hanya pada biro
perlengkapan.
Dapat menentukan
waktu yang tepat untuk
menentukan pemesanan
kepada pemasok.
Dapat mengetahui waktu
yang tepat, kapan saja
melakukan pemesanan,
sehingga dapat mencegah
kehabisan stok barang.
Ketika adanya
retur kepada
pemasok maka
biro perlengkapan
harus
mengirimkan
surat pengantar
tersebut kepada
pemasok.
Dengan mengirimkan
data-data kedalam
sistem barang apa saja
yang harus di retur
kepada pemasok, maka
pemasok dapat melihat
data retur tersebut.
Sehingga tidak perlunya biro
perlengkapan datang untuk
mengantar surat retur. Karena
sudah melalui sistem, hanya
tinggal menunggu saja barang
yang akan dikirim kembali
oleh pemasok.
Biro lain datang
ke biro
perlengkapan
untuk meminta
Hanya dengan adanya
persetujuan dari kepala
biro masing-masing,
maka biro tersebut
Untuk mempermudah kegitan
permintaan kebutuhan barang
yang diminta, tanpa harus
datang.
111
kebutuhan barang
yang dibutuhkan,
akan tetapi
terkadang ketika
sudah datang ke
biro perlengkapan
belum tentu
barang tersebut
tersedia pada biro
perlengkapan.
dapat melakukan
permintaan kebutuhan
kepada biro
perlengkapan, tanpa
harus datang terlebih
dahulu, karena biro
perlengkapan akan
memberikan respon
ketika barang tersebut
tersedia atau tidak ada
tersedia.
Biro
perlengkapan
tidak dapat
menentukan
mana biro lain
yang selalu
melakukan
permintaan yang
terlalu sering
sehingga tidak
dapat mendetek
siapa saja kah,
yang sering
melakukan
pemborosan
pemakaian
barang.
Sistem ini dapat
melihatkan siapa aja
yang telah melakukan
pemakaian barang yang
terlalu sering, sehingga
dapat black list tersebut.
Untuk memperingatkan. Agar
tidak melakukan pemakaian
yang terlalu sering, tidak
sesuai dengan kapasitasnya.
Sehingga dapat menghemat
pemakaian barang.
Biro
perlengkapan
menyajikan
laporan hanya
berbentuk
manual.
Adanya sistem ini maka
dapat memberikan
laporan yang lebih jelas
terarah dan tepat yang
sesuai dengan informasi
barang yang ada.
Memperkecil terjadinya
penyimpangan dari orang-
orang yang tidak
berwewenang.
Kepala biro
hanya dapat
melihat laporan
dalam bentuk
manual.
Dengan adanya sistem
maka kepala biro dapat
melihat laporan melalui
sistem yang tersedia.
Dapat mempermudah kepala
dalam melihat barang masuk,
barang keluar, dan laporan.
112
4.2.6 Kebutuhan Sistem dan User
Sistem yang berjalan pada biro perlengakpan masih memiliki
banyak kelemahan, salah satunya dalam melakukan pemesanan kepada
pemasok yang cukup memakan waktu yang banyak. Dengan melihat
permasalahan tersebut, maka diperlukan sebuah sistem informasi yang
dapat mendukung kelancaran kegiatan oprasional biro perlengkapan.
Daftar Tabel 4.2 Identifikasi Aktor
No. Actor Desciption
1. Pemasok Rekan yang bekerja sama dalam
memasok barang dibutuhkan.
2. Staf biro
perlengkapan
Mengelolah sistem dengan baik
3. Pegawai biro lain Pegawai yang melakukan permintaan
kebutuhan barang
4. Kepala biro lain Yang melakukan persetujuan barang agar
dapat divalidasi.
5. Kepala biro
perlengkapan
Melihat laporan.
Tabel 4.3 Aktor Pengguna Sistem
No. Use case Desciption Actor
1. Login Usecase yang
menggambarkan
masuk kedalam
sistem.
Pemasok,
Staf biro perlengkapan,
Pegawai biro lain,
Kepala biro lain,
Kepala biro perlengkapan
2. Logout Usecase yang
menggambarkan
masuk keluar
sistem.
Pemasok,
Staf biro perlengkapan,
Pegawai biro lain,
Kepala biro lain,
Kepala biro perlengkapan
3. Data pemasok Usecase yang
menggambarkan
dalam mengelolah
data pemasok.
Pemasok
4. Lihat data
pemasok
Usecase yang
menggambarkan
Staf biro perlengkapan
113
dalam melihat
pemasok.
5. Kelola
katalog
produk
Usecase yang
menggambarkan
dalam mengelolah
katalog produk.
Pemasok
6. Lihat katalog
produk
Usecase yang
menggambarkan
dalam melihat
katalog produk.
Staf biro perlengkapan
7. Kelola data
barang
Usecase yang
menggambarkan
dalam mengelolah
data barang.
Staf biro perlengkapan
8. Lihat stok
barang
Usecase yang
menggambarkan
dalam melihat
stok barang yang
tersedia.
Staf biro perlengkapan
9. Kelola
pemesanan
barang
Usecase yang
menggambarkan
dalam mengelolah
pemesanan
barang.
Staf biro perlengkapan
10. Lihat
pemesanan
barang
Usecase yang
menggambarkan
dalam melihat
berbagai macam
pemasok.
Pemasok
11. Kelola
pengembalian
barang
Usecase yang
menggambarkan
dalam mengelolah
pengembalian
barang yang tidak
sesuai dengan
pemesanan.
Staf biro perlengkapan
12. Lihat
pengembalian
barang
Usecase yang
menggambarkan
dalam melihat
pengembalian
barang yang tidak
sesuai dengan
pemesanan.
Pemasok
13. Kelola barang
masuk
Usecase yang
menggambarkan
Staf biro perlengkapan
114
dalam mengelolah
barang yang
masuk.
14. Lihat barang
masuk
Usecase yang
menggambarkan
dalam melihat
barang yang
masuk.
Kepala biro perlengkapan
15. Mengelola
permohonan
barang
Usecase yang
menggambarkan
dalam mengelolah
permohonan
barang.
Pegawai biro lain
16.
Lihat
permohonan
barang
Usecase yang
menggambarkan
dalam melihat
permohonan
barang.
Kepala biro lain
17. Validasi
permohonan
barang
Usecase yang
menggambarkan
dalam melakukan
validasi & status
validasi.
Kepala biro & Staf biro
perlengkapan
18. Kelola barang
keluar
Usecase yang
menggambarkan
dalam mengelolah
barang yang
keluar.
Staf biro perlengkapan
19. Lihat barang
keluar
Usecase yang
menggambarkan
dalam melihat
barang keluar.
Pegawai biro lain &
Kepala biro perlengkapan
20 Lihat laporan Usecase yang
menggambarkan
dalam melihat
laporan.
Kepala biro perlengkapan
115
Setelah mengetahui usecase yang ada pada sistem, maka dapat
diketahui usecase model diagram seperti dibawah ini :
Gambar 4.4 Use Case
System
Pemasok
Staf biro perlengkapan
Kepala biro lain
Pegawai biro lain
Kepala biro perlengkapan
Kelola data pemasok
Kelola katalog produk
Kelola pemesanan
Kelola pengembalian barang
Validasi permohonan barang
Lihat data barang
Lihat laporan
Kelola barang masuk
Kelola data barang
Kelola barang keluar
Lihat data pemasok
Lihat katalog produk
Lihat pemesanan
Lihat pengembalian barang
Lihat barang masuk
Kelola permohonan barang
Lihat barang keluar
Logout
Login
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<include>>
116
4.2.7 Skenario Use Case
Tabel 4.4 Skenario Use Case Login
Identifikasi
No Use case 01
Nama Login
Tujuan Masuk kedalam sistem
Deskripsi Usecase ini menggambarkan proses untuk masuk kedalam
sistem.
Tipe -
Aktor Pemasok, Staf biro perlengkapan, Pegawai biro lain,
Kepala biro lain, Pimpinan biro perlengkapan.
Skenario utama
Kondisi
awal
Menu login
Aksi aktor Reaksi sistem
Memilih menu login Sistem akan memeriksa username dan
password.
Kondisi
akhir
Tampilan akan menampilkan halaman utama pada sistem.
Tabel 4.5 Skenario Use Case Login
Identifikasi
No Use case 02
Nama Logout
Tujuan Keluar dari sistem
Deskripsi Usecase ini menggambarkan proses untuk keluar dari
sistem.
Tipe -
Aktor Pemasok, Staf biro perlengkapan, Pegawai biro lain,
Kepala biro lain, Pimpinan biro perlengkapan.
Skenario utama
Kondisi
awal
Menu logout
Aksi aktor Reaksi sistem
Memilih menu logout Sistem merespon dengan
menampilkan kembali halaman login.
Kondisi
akhir
Tampilan akan menampilkan kembali kemenu login.
117
Tabel 4.6 Skenario Use Case Kelolah Pemasok
Identifikasi
No Use case 03
Nama Kelolah pemasok
Tujuan Mengelolah data-data pemasok
Deskripsi Proses pengelolahan data-data pemasok yang akan
disimpan kedalam database pada sistem.
Tipe -
Aktor Pemasok
Skenario utama
Kondisi
awal
Form pemasok yang sudah aktif, dan menu pemasok untuk
memberikan informasi pemasok yang tersedia.
Aksi aktor Reaksi sistem
1. Memilih menu pemasok.
2. Mengisi form pemasok.
3. Jika ingin melakukan edit
terhadap data pemasok.
4. Jika mengklik tombol
hapus. Jika mengklik
tombol simpan.
1. Tampilkan menu pemasok.
2. Sistem akan mencatat data
pemasok.
3. Sistem akan melakukan
pengeditan data pemasok.
4. Sistem akan menghapus data
pemasok yang diinginkan.
5. Sistem akan menyimpan data
pemasok tersebut kedalam
database.
Kondisi
akhir
Data pemasok akan tersimpan dalam database.
Tabel 4.7 Skenario Use Case Lihat Pemasok
Identifikasi
No Use case 04
Nama Lihat pemasok
Tujuan Memberikan informasi data pemasok
Deskripsi Proses penyajian informasi data-data pemasok yang
tersimpan pada database.
Tipe Primer
Aktor Staf biro perlengkapan
Skenario utama
Kondisi
awal
Menu lihat pemasok sudah aktif
Aksi aktor Reaksi sistem
Pilih menu lihat pemasok Menampilkan data pemasok
Kondisi
akhir
Tampilan akan menampilkan data pemasok yang tersedia.
118
Tabel 4.8 Skenario Use Case Kelolah Katalog Produk
Identifikasi
No Use case 05
Nama Kelolah katalog produk
Tujuan Mengelolah data-data katalog produk
Deskripsi Proses pengelolahan data-data katalog produk yang akan
disimpan kedalam database pada sistem.
Tipe Primer
Aktor Pemasok
Skenario utama
Kondisi
awal
Form katalog produk yang sudah aktif, dan menu katalog
produk untuk memberikan informasi katalog produk
yang tersedia.
Aksi aktor Reaksi sistem
1. Memilih menu katalog
produk.
2. Mengisi form katalog
produk.
3. Ingin melakukan edit
terhadap katalog produk.
4. Jika mengklik tombol
hapus.
5. ika mengklik tombol
simpan.
1. Tampilkan menu katalog produk.
2. Sistem akan mencatat katalog
produk.
3. Sistem akan melakukan
pengeditan data katalog produk.
4. Sistem akan menghapus katalog
produk yang tidak diinginkan.
5. Sistem akan menyimpan data
katalog produk tersebut kedalam
database.
Kondisi
akhir
Katalog produk akan tersimpan dalam database.
Tabel 4.9 Skenario Use Case Lihat Katalog Produk
Identifikasi
No Use case 06
Nama Lihat katalog produk
Tujuan Memberikan informasi katalog produk
Deskripsi Proses penyajian informasi data-data katalog produk yang
tersimpan pada database.
Tipe -
Aktor Staf biro perlengkapan
Skenario utama
Kondisi
awal
Menu lihat katalog produk udah aktif
Aksi aktor Reaksi sistem
Pilih menu lihat katalog
produk
Tampilkan data katalog produk
Kondisi
akhir
Tampilan akan menampilkan katalog produk yang tersedia
119
Tabel 4.10 Skenario Use Case Kelolah Barang
Identifikasi
No Use case 07
Nama Kelolah barang
Tujuan Mengelolah data-data barang
Deskripsi Proses pengelolahan data-data barang yang akan disimpan
kedalam database pada sistem.
Tipe -
Aktor Staf biro perlengkapan
Skenario utama
Kondisi
awal
Form barang yang sudah aktif, dan menu barang untuk
memberikan informasi barang yang tersedia.
Aksi aktor Reaksi sistem
1. Memilih menu barang.
2. Mengisi form barang.
3. Ingin melakukan edit
terhadap barang.
4. Jika mengklik tombol
hapus.
5. Jika mengklik tombol
simpan.
1. Tampilkan menu barang.
2. Sistem akan mencatat barang.
3. Sistem akan melakukan pengeditan
barang.
4. Sistem akan menghapus barang
yang tidak diinginkan.
5. Sistem akan menyimpan data
barang tersebut kedalam database.
Kondisi
akhir
Barang akan tersimpan dalam database.
Tabel 4.11 Skenario Use Case Lihat Stok Barang
Identifikasi
No Use case 08
Nama Lihat stok barang
Tujuan Memberikan informasi stok barang
Deskripsi Proses penyajian informasi data-data stok barang yang
tersimpan pada database.
Tipe -
Aktor Staf biro perlengkapan
Skenario utama
Kondisi
awal
Menu lihat stok barang sudah aktif
Aksi aktor Reaksi sistem
Pilih menu llihat stok barang Tampilkan data stok barang.
Kondisi
akhir
Tampilan akan menampilkan stok barang yang tersedia
120
Tabel 4.12 Skenario Use Case Kelolah Pemesanan
Identifikasi
No Use case 09
Nama Kelolah pemesanan
Tujuan Mengelolah data-data pemesanan
Deskripsi Proses pengelolahan data-data pemesanan yang akan
disimpan kedalam database pada sistem.
Tipe -
Aktor Staf biro perlengkapan
Skenario utama
Kondisi
awal
Form pemesanan yang sudah aktif, dan menu pemesanan
untuk memberikan informasi pemesanan yang tersedia.
Aksi aktor Reaksi sistem
1. Memilih menu pemesanan.
2. Mengisi form pemesanan.
3. Jika ingin melakukan edit
terhadap pemesanan.
4. jika mengklik tombol
hapus.
5. Jika mengklik tombol
simpan.
1. Tampilkan menu pemesanan.
2. Sistem akan mencatat pemesanan.
3. Sistem akan melakukan pengeditan
pemesanan.
4. Sistem akan menghapus
pemesanan yang tidak diinginkan.
5. Sistem akan menyimpan data
pemesanan tersebut kedalam
database.
Kondisi
akhir
Pemesanan akan tersimpan dalam database.
Tabel 4.13 Skenario Use Case Lihat Pemesanan
Identifikasi
No Use case 10
Nama Lihat pemesanan
Tujuan Memberikan informasi pemesanan
Deskripsi Proses penyajian informasi data-data pemesanan yang
tersimpan pada database.
Tipe -
Aktor Pemasok
Skenario utama
Kondisi
awal
Menu lihat pemesanan sudah aktif
Aksi aktor Reaksi sistem
Pilih menu pemesanan Tampilkan data pemesanan.
Kondisi
akhir
Tampilan akan menampilkan data pemesanan.
121
Tabel 4.14 Skenario Use Case Kelolah Barang Masuk
Identifikasi
No Use case 11
Nama Kelolah barang masuk
Tujuan Mengelolah data-data barang masuk
Deskripsi Proses pengelolahan data-data barang masuk yang akan
disimpan kedalam database pada sistem.
Tipe -
Aktor Pemasok
Skenario utama
Kondisi
awal
Form barang masuk yang sudah aktif, dan menu barang
masuk untuk memberikan informasi barang masuk yang
tersedia.
Aksi aktor Reaksi sistem
1. Memilih menu barang
masuk.
2. Mengisi form barang
masuk.
3. Jika ingin melakukan edit
terhadap barang masuk.
4. jika mengklik tombol
hapus.
5. Jika mengklik tombol
simpan.
1. Tampilkan menu barang masuk.
2. Sistem akan mencatat barang
masuk.
3. Sistem akan melakukan
pengeditan barang masuk.
4. Sistem akan menghapus barang
masuk yang tidak diinginkan.
5. Sistem akan menyimpan data
barang msuk tersebut kedalam
database.
Kondisi
akhir
Barang masuk akan tersimpan dalam database.
Tabel 4.15 Skenario Use Case Lihat Barang Masuk
Identifikasi
No Use case 12
Nama Lihat barang masuk
Tujuan Memberikan informasi barang masuk
Deskripsi Proses penyajian informasi data-data barang masuk yang
tersimpan pada database.
Tipe -
Aktor Staf biro perlengkapan
Skenario utama
Kondisi
awal
Menu lihat barang masuk sudah aktif
Aksi aktor Reaksi sistem
Pilih menu barang masuk Tampilkan data barang masuk.
Kondisi
akhir
Tampilan akan menampilkan data barang masuk.
122
Tabel 4.16 Skenario Use Case Kelolah Pengembalian Barang
Identifikasi
No Use case 13
Nama Kelolah pengembalian barang
Tujuan Mengelolah data-data pengembalian barang
Deskripsi Proses pengelolahan data-data pengembalian barang yang
akan disimpan kedalam database pada sistem.
Tipe -
Aktor Staf biro perlengkapan
Skenario utama
Kondisi
awal
Form barang masuk yang sudah aktif, dan menu barang
masuk untuk memberikan informasi barang masuk yang
tersedia.
Aksi aktor Reaksi sistem
1. Memilih menu
pengembalian barang.
2. Mengisi form
pengembalian barang.
3. Jika ingin melakukan edit
terhadap pengembalian
barang.
4. jika mengklik tombol
hapus.
5. Jika mengklik tombol
simpan.
1. Tampilkan menu pengembalian
barang. Sistem akan mencatat
pengembalian barang.
2. Sistem akan melakukan pengeditan
pengembalian barang.
3. Sistem akan menghapus
pengembalian barang yang tidak
diinginkan.
4. akan menyimpan pengembalian
barang tersebut kedalam database.
Kondisi
akhir
Pengembalian barang akan tersimpan dalam database.
Tabel 4.17 Skenario Use Case Lihat Pengembalian Barang
Identifikasi
No Use case 14
Nama Lihat pengembalian barang
Tujuan Memberikan informasi pengembalian barang
Deskripsi Proses penyajian informasi data-data pengembilan barang
yang tersimpan pada database.
Tipe -
Aktor Pemasok
Skenario utama
Kondisi
awal
Menu lihat pengembalian barang sudah aktif
Aksi aktor Reaksi sistem
Pilih menu lihat pengembalian
barang
Tampilkan pengembalian barang.
Kondisi akhir Akan menampilkan data pengembalian barang.
123
Tabel 4.18 Skenario Use Case Kelolah Permohonan Barang
Identifikasi
No Use case 15
Nama Kelolah permohonan barang
Tujuan Mengelolah data-data permohonan barang
Deskripsi Proses pengelolahan data-data pemohonan barang yang
akan disimpan kedalam database pada sistem.
Tipe -
Aktor Pegawai biro lain
Skenario utama
Kondisi
awal
Form permohonan barang yang sudah aktif, dan menu
permohonan barang untuk memberikan informasi
permohonan barang yang tersedia.
Aksi aktor Reaksi sistem
1. Memilih menu
permohonan barang.
2. Mengisi form permohonan
barang.
3. Jika ingin melakukan edit
terhadap permohonan
barang.
4. Jika mengklik tombol
hapus.
5. Jika mengklik tombol
simpan.
1. Tampilkan menu permohonan
barang.
2. Sistem akan mencatat permohonan
barang.
3. Sistem akan melakukan
pengeditan permohonan barang.
4. Sistem akan menghapus
permohonan barang yang tidak
diinginkan.
6. Sistem akan menyimpan data
permohonan barang tersebut
kedalam database.
Kondisi akhir Permohonan barang tersimpan dalam database.
Tabel 4.19 Skenario Use Case Lihat Permohonan Barang
Identifikasi
No Use case 16
Nama Lihat permohonan barang
Tujuan Memberikan informasi permohonan barang
Deskripsi Proses penyajian informasi data-data permohonan barang
yang tersimpan pada database.
Tipe -
Aktor Kepala biro lain
Skenario utama
Kondisi
awal
Menu lihat permohonan barang sudah aktif
Aksi aktor Reaksi sistem
Pilih menu lihat permohonan
barang
Tampilkan permohonan barang.
Kondisi
akhir
Tampilan akan menampilkan data permohonan barang.
124
Tabel 4.20 Skenario Use Case Validasi Permohonan Barang
Identifikasi
No Use case 17
Nama Validasi permohonan barang
Tujuan Melakukan vallidasi permohonan barang
Deskripsi Proses persetujuan validasi permohonan barang yang akan
disimpan kedalam database pada sistem.
Tipe -
Aktor Kepala biro lain, Staf biro perlengkapan
Skenario utama
Kondisi
awal
Form validasi permohonan barang yang sudah aktif, dan
menu validasi permohonan barang memberikan informasi
untuk memvalidasi permohonan barang yang tersedia.
Aksi aktor Reaksi sistem
Pilih menu validasi.
Lakukan validasi
Tampilkan validasi.
Sistem akan menyimpan kedalam
database.
Kondisi
akhir
Validasi akan tersimpan dalam database.
Tabel 4.21 Skenario Use Case Kelolah Barang Keluar
Identifikasi
No Use case 18
Nama Kelolah barang keluar
Tujuan Mengelolah data-data barang keluar
Deskripsi Proses pengelolahan data-data barang keluar yang akan
disimpan kedalam database pada sistem.
Tipe -
Aktor Staf biro perlengkapan
Skenario utama
Kondisi
awal
Form barang keluar yang sudah aktif, dan menu barang
keluar untuk memberikan informasi barang keluar yang
tersedia.
Aksi aktor Reaksi sistem
1. Memilih menu barang
keluar.
2. Mengisi form barang
keluar.
3. Jika ingin melakukan edit
terhadap barang keluar.
4. Jika mengklik tombol
hapus.
5. Jika mengklik tombol
simpan.
1. Tampilkan menu barang keluar.
2. Sistem akan mencatat barang
keluar.
3. Sistem akan melakukan
pengeditan barang keluar.
4. Sistem akan menghapus barang
keluar yang tidak diinginkan.
5. Sistem akan menyimpan data
barang keluar tersebut kedalam
database.
125
Kondisi
akhir
Barang keluar akan tersimpan dalam database.
Tabel 4.22 Skenario Use Case Lihat Barang Keluar
Identifikasi
No Use case 19
Nama Lihat barang keluar
Tujuan Memberikan informasi barang keluar
Deskripsi Proses penyajian informasi data-data barang keluar yang
tersimpan pada database.
Tipe -
Aktor Pegawai biro lain
Skenario utama
Kondisi
awal
Menu lihat barang keluar sudah aktif
Aksi aktor Reaksi sistem
Pilih menu lihat barang keluar Tampilkan barang keluar
Kondisi
akhir
Tampilan akan menampilkan data barang keluar.
Tabel 4.23 Skenario Use Case Lihat Laporan
Identifikasi
No Use case 20
Nama Lihat laporan
Tujuan Memberikan informasi laporan
Deskripsi Proses penyajian informasi data-data laporan yang
tersimpan pada database.
Tipe -
Aktor Kepala biro perlengkapan
Skenario utama
Kondisi
awal
Menu laporan
Aksi aktor Reaksi sistem
Pilih menu lihat laporan Tampilkan laporan
Kondisi
akhir
Tampilan akan menampilkan data laporan.
126
4.2.8 Activity Diagram
4.2.8.1 Activity Diagram Pemasok
Gambar 4.5 Activity Diagram Kelolah Data Pemasok
Staf perlengkapan Sistem
Login
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu pemasok
Pilih add, update pemasok
Tampilkan form pemasok
Tampilkan add, update pemasok
Input pemasok
Input pemasok kembali
Data input invalid
Simpan database
Tampilkan informasi pemasok update
Data input valid
Logout
Berakhir
Mulai
127
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola data
pemasok yang harus dilakukan oleh user staf perlengkapan adalah
membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User
staf perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan
menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian
user pemasok memilih menu pemasok, sistem akan menampilkan form
pemasok. User staf perlengkapan memilih add, update pemasok sistem
akan menampilkan add, update pemasok. Dan kemudian memilih input
pemasok, setelah melakukan input pemasok, jika data yang di input
valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil
informasi pemasok update. Jika data yang di input invalid maka user
staf perlengkapan melakukan input kembali.
128
4.2.8.2 Activity Diagram Lihat Pemasok
Gambar 4.6 Activity Diagram Lihat Data Pemasok
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram use case
lihat data pemasok yang harus dilakukan oleh user pemasok
adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan
ATK. User pemasok terlebih dahulu melakukan login, sistem
akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan.
Kemudian user pemasok memilih menu pemasok, sistem akan
menampilkan data pemasok. Proses lihat data pemasok telah
selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika User
pemasok memilih aksi pemasok sistem akan menampilkan detail
pemasok. Proses lihat detail data pemasok telah selesai dan
berhasil mengakses kedalam database.
129
4.2.8.3 Acitivity Diagram KatalogPproduk
Gambar 4.7 Activity Diagram Kelolah Katalog Produk
Pemasok Sistem
Login
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu katalog produk
Pilih add, update katalog produk
Tampilkan form katalog produk
Tampilkan add, update katalog produk
Input katalog produk
Input katalog produk kembali
Data input invalid
Simpan database
Tampilkan informasi katalog update
Data input valid
Logout
Berakhir
Mulai
130
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola
katalog produk yang harus dilakukan oleh user pemasok adalah
membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK.
User pemasok terlebih dahulu melakukan login, sistem akan
menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan.
Kemudian user pemasok memilih menu katalog produk, sistem
akan menampilkan form katalog produk. User pemasok memilih
add, update sistem akan menampilkan add, update katalog
produk. Dan kemudian memilih input katalog produk, setelah
melakukan input katalog produk, jika data yang di input valid
maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil
informasi katalog produk update. Jika data yang di input invalid
maka user pemasok melakukan input kembali.
131
4.2.8.4 Activity Diagram Lihat Katalog Produk
Gambar 4.8 Activity Diagram Lihat Katalog Produk
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat
katalog produk yang harus dilakukan oleh user staf biro
perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih
dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama
sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro
perlengkapan memilih menu katalog produk, sistem akan
menampilkan data katalog produk. Proses lihat data katalog
produk telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
Jika User staf biro perlengkapan memilih aksi katalog produk
sistem akan menampilkan detail katalog produk. Proses lihat
detail data katalog produk telah selesai dan berhasil mengakses
kedalam database.
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Mulai
Tampilkan pesan eror loginUsername & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu katalog produk
Pilih aksi katalog produk
Tampilkan form katalog produk
Tampilkan detail katalog produk
Logout
Berakhir
132
4.2.8.5 Acitivity Diagram Permohonan Barang
Gambar 4.9 Activity Diagram Kelolah Permohonan Barang
Pegawai biro lain Sistem
Login
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu permohonan barang
Pilih add, update permohonan barang
Tampilkan form permohonan barang
Tampilkan add, update permohonan barang
Input permohonan barang
Input permohonan barang kembali
Data input invalid
Simpan database
Tampilkan informasi permohonan barang update
Data input valid
Logout
Berakhir
Mulai
133
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola
permohonan barang yang harus dilakukan oleh user pegawai biro
lain adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan
persediaan ATK. User pegawai biro lain terlebih dahulu
melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem
pemesanan persediaan. Kemudian user pegawai biro lain memilih
menu permohonan barang, sistem akan menampilkan
permohonan barang. User pegawai biro lain memilih add, update
permohonan barang sistem akan menampilkan add, update
permohonan barang. Dan kemudian memilih input permohonan
barang, setelah melakukan input permohonan barang, jika data
yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam database,
dan akan tampil informasi permohonan barang update. Jika data
yang di input invalid maka user pegawai biro lain melakukan
input kembali.
134
4.2.8.6 Acitivity Diagram Validasi Permohonan Barang
Gambar 4.10 Activity Diagram Validasi Permohonan Barang
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram validasi
permohonan barang yang harus dilakukan oleh user kepala biro
lain adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan
persediaan ATK. User kepala biro lain terlebih dahulu melakukan
login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan
persediaan. Kemudian user kepala biro lain memilih menu
validasi permohonan barang, sistem akan menampilkan form
validasi permohonan barang. Dan kemudian memilih input
centang validasi permohonan barang, setelah melakukan centang
validasi permohonan barang, jika data yang di input centang valid
maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil
informasi validasi permohonan barang update. Jika data yang di
input centang invalid maka user kepala biro lain melakukan input
centang kembali.
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Mulai
Tampilkan pesan eror loginUsername & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu validasi permohonan barang
Pilih aksi validasi permohonan barang
Tampilkan form validasi permohonan barang
Tampilkan detail validasi permohonan barang
Logout
Berakhir
135
4.2.8.7 Acitivity Diagram Lihat Permohonan Barang
Gambar 4. 11 Activity Diagram Lihat Permohonan Barang
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat
permohonan barang yang harus dilakukan oleh user staf biro
perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih
dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama
sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro
perlengakapan memilih menu permohonan barang, sistem akan
Kstaf biro perlengkapan Sistem
Login
Tampilkan halaman utama
Pilih menu permohonan barang
Tampilkan halaman permohonan barang
Pilih aksi permohonan barang
Tampilkan detail permohonan barang
Tampilkan pesan eror login
Logout
Username & password valid
Username & password invalid
Berakhir
Mulai
136
menampilkan data permohonan barang. Proses lihat data
permohonan barang telah selesai dan berhasil mengakses kedalam
database. Jika User staf biro perelengkapan memilih aksi
permohonan barang sistem akan menampilkan detail permohonan
barang. Proses lihat detail data permohonan barang telah selesai
dan berhasil mengakses kedalam database.
137
4.2.8.8 Acitivity Diagram Data Barang
Gambar 4.12 Acitivity Diagram Data Barang
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu barang
Pilih add, update barang
Tampilkan form barang
Tampilkan add, update barang
Input barang
Input barang kembali
Data input invalid
Simpan database
Tampilkan informasi barang update
Data input valid
Logout
Berakhir
Mulai
138
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola data
barang yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan
adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan
ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan
login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan
persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu
barang, sistem akan menampilkan barang. User staf biro
perlengkapan memilih add, update barang sistem akan
menampilkan add, update barang. Dan kemudian memilih input
barang, setelah melakukan input barang, jika data yang di input
valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan
tampil informasi barang update. Jika data yang di input invalid
maka user staf biro perlengkapan melakukan input kembali.
139
4.2.8.9 Acitivity Diagram Lihat Barang
Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Barang
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat data
barang yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan
adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan
ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan
login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan
persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu
barang, sistem akan menampilkan data barang. Proses lihat data
barang telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
Jika User staf biro perlengkapan memilih aksi barang sistem akan
menampilkan detail barang. Proses lihat detail data barang telah
selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Mulai
Tampilkan pesan eror loginUsername & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu barang
Pilih aksi barang
Tampilkan form barang
Tampilkan detail barang
Logout
Berakhir
140
4.2.8.10 Acitivity Diagram Pemesanan
Gambar 4.14 Activity Diagram Kelolah Pemesanan
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu pemesanan
Pilih add, update pemesanan
Tampilkan form pemesanan
Tampilkan add, update pemesanan
Input pemesanan
Input pemesanan kembali
Data input invalid
Simpan database
Tampilkan informasi pemesanan update
Data input valid
Logout
Berakhir
Mulai
141
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram use case
kelola pemesanan yang harus dilakukan oleh user staf biro
perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih
dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama
sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro
perlengkapan memilih menu pemesanan, sistem akan
menampilkan pemesanan. User staf biro perlengkapan memilih
add, update pemesanan sistem akan menampilkan add, update
pemesanan. Dan kemudian memilih input pemesanan, setelah
melakukan input pemesanan, jika data yang di input valid maka
data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi
pemesanan update. Jika data yang di input invalid maka user staf
biro perlengkapan melakukan input kembali.
142
4.2.8.11 Acitivity Diagarm Lihat Pemesanan
Gambar 4.15 Activity Diagram Lihat Pemesanan
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat
pemesanan yang harus dilakukan oleh user pemasok adalah
membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK.
User pemasok terlebih dahulu melakukan login, sistem akan
menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan.
Kemudian user pemasok memilih menu pemesanan, sistem akan
menampilkan data pemesanan. Proses lihat data pemesanan telah
selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika User
pemasok memilih aksi pemesanan sistem akan menampilkan
detail pemesanan. Proses lihat detail data pemesanan telah selesai
dan berhasil mengakses kedalam database.
Pemasok Sistem
Login
Mulai
Tampilkan pesan eror loginUsername & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu pemesanan
Pilih aksi pemesanan
Tampilkan form pemesanan
Tampilkan detail pemesanan
Logout
Berakhir
143
4.2.8.12 Acitivity Diagram Pengembalian Barang
Gambar 4.16 Activity Diagram Kelolah Pengembalian barang
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu pengembalian barang
Pilih add, update pengembalian barang
Tampilkan form pengembalian barang
Tampilkan add, update pengembalian barang
Input pengembalian barang
Input pengembalian barang kembali
Data input invalid
Simpan database
Tampilkan informasi pengembalian barang update
Data input valid
Logout
Berakhir
Mulai
144
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola
pengembalian barang yang harus dilakukan oleh user staf biro
perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih
dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama
sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro
perlengkapan memilih menu pengembalian barang, sistem akan
menampilkan pengembalian barang. User staf biro perlengkapan
memilih add, update pengembalian barang sistem akan
menampilkan add, update pengembalian barang. Dan kemudian
memilih input pengembalian barang, setelah melakukan input
pengembalian barang, jika data yang di input valid maka data
akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi
pengembalian barang update. Jika data yang di input invalid maka
user staf biro perlengkapan melakukan input kembali.
145
4.2.8.13 Acitivity diagram Lihat Pengembalian Barang
Gambar 4.17 Activity Diagram Lihat Pengembalian Barang
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat
pengembalian barang yang harus dilakukan oleh user pemasok
adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan
ATK. User pemasok terlebih dahulu melakukan login, sistem
akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan.
Kemudian user pemasok memilih menu pengembalian barang,
sistem akan menampilkan data pengembalian barang. Proses lihat
data pengembalian barang telah selesai dan berhasil mengakses
kedalam database. Jika User pemasok memilih detail
pengembalian barang sistem akan menampilkan aksi
pengembalian barang. Proses lihat detail data pengembalian
barang telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
Pemasok Sistem
Login
Mulai
Tampilkan pesan eror loginUsername & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu pengembalian barang
Pilih aksi pengembalian barang
Tampilkan form pengembalian barang
Tampilkan detail pengembalian barang
Logout
Berakhir
146
4.2.8.14 Acitivity Diagram Barang Masuk
Gambar 4.18 Activity Diagram Kelolah Barang Masuk
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu barang masuk
Pilih add, update barang masuk
Tampilkan form barang masuk
Tampilkan add, update barang masuk
Input barang masuk
Input barang masuk kembali
Data input invalid
Simpan database
Tampilkan informasi barang masuk update
Data input valid
Logout
Berakhir
Mulai
147
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola
barang masuk yang harus dilakukan oleh user staf biro
perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih
dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama
sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro
perlengkapan memilih menu barang masuk, sistem akan
menampilkan form barang masuk. User staf biro perlengkapan
memilih add, update barang masuk sistem akan menampilkan
add, update barang masuk. Dan kemudian memilih input barang
masuk, setelah melakukan input barang masuk, jika data yang di
input valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan
tampil informasi barang masuk update. Jika data yang di input
invalid maka user staf biro perlengkapan melakukan input
kembali.
148
4.2.8.15 Acitivity Diagram Lihat Barang Masuk
Gambar 4.19 Activity Diagram Lihat Barang Masuk
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat barang
masuk yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan
adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan
ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan
login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan
persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu
barang masuk, sistem akan menampilkan data barang masuk.
Proses lihat data barang masuk telah selesai dan berhasil
mengakses kedalam database. Jika User staf biro perlengkapan
memilih aksi barang masuk sistem akan menampilkan detail
barang masuk. Proses lihat detail data barang masuk telah selesai
dan berhasil mengakses kedalam database.
Kepala biro perlengkapan Sistem
Login
Mulai
Tampilkan pesan eror loginUsername & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu barang masuk
Pilih aksi barang masuk
Tampilkan form barang masuk
Tampilkan detail barang masuk
Logout
Berakhir
149
4.2.8.16 Acitivity Diagram Barang Keluar
Gambar 4.20 Activity Diagram Kelolah Barang Keluar
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu barang keluar
Pilih add, update barang keluar
Tampilkan form barang keluar
Tampilkan add, update barang keluar
Input barang keluar
Input barang keluar kembali
Data input invalid
Simpan database
Tampilkan informasi barang keluar update
Data input valid
Logout
Berakhir
Mulai
150
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola
barang keluar yang harus dilakukan oleh user pegawai biro lain
dan kepala biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem
informasi pemesanan persediaan ATK. User staf biro lain terlebih
dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama
sistem pemesanan persediaan. Kemudian user pegawai biro lain
dan kepala biro perlengkapan memilih menu barang keluar
sistem akan menampilkan barang keluar. User pegawai biro lain
dan kepala biro perlengkapan memilih add, update barang keluar
sistem akan menampilkan add, update barang keluar. Dan
kemudian memilih input barang keluar, setelah melakukan input
barang keluar, jika data yang di input valid maka data akan
tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi barang
keluar update. Jika data yang di input invalid maka user pegawai
biro lain dan kepala biro perlengkapan melakukan input kembali.
151
4.2.8.17 Acitivity Diagram Lihat Barang Keluar
Gambar 4.21 Activity Diagram Lihat Barang Keluar
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat barang
keluar yang harus dilakukan oleh user pegawai biro lain dan
kepala biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem
informasi pemesanan persediaan ATK. User pegawai biro lain
terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu
utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user pegawai biro
lain dan kepala biro perlengkapan memilih menu barang keluar,
sistem akan menampilkan data barang keluar. Proses lihat data
barang keluar telah selesai dan berhasil mengakses kedalam
database. Jika User pegawai biro lain dan kepala biro
perlengkapan memilih aksi barang keluar sistem akan
menampilkan aksi barang keluar. Proses lihat detail data barang
keluar telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
Pegawai biro lain & Kepala biro perlengkapan Sistem
Login
Mulai
Tampilkan pesan eror loginUsername & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu barang keluar
Pilih aksi barang keluar
Tampilkan form barang keluar
Tampilkan detail barang keluar
Logout
Berakhir
152
4.2.8.18 Acitivity Diagram Pembantu
Gambar 4.22 Activity Diagram Pembantu
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu pembantu
Pilih add, update pembantu
Tampilkan form pembantu
Tampilkan add, update pembantu
Input pembantu
Input pembantu kembali
Data input invalid
Simpan database
Tampilkan informasi pembantu update
Data input valid
Logout
Berakhir
Mulai
153
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram pembantu
yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah
membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK.
User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login,
sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan
persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu
pembantu, sistem akan menampilkan form pembantu. User staf
biro perlengkapan memilih add, update barang masuk sistem
akan menampilkan add, update pembantu. Dan kemudian
memilih input pembantu, setelah melakukan input pembantu, jika
data yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam
database, dan akan tampil informasi pembantu update. Jika data
yang di input invalid maka user staf biro perlengkapan melakukan
input kembali.
154
4.2.8.19 Activity Diagram Lihat Pembantu
Gambar 4.23 Activity Diagram Lihat Pembantu
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat
pembantu yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan
adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan
ATK. Staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login,
sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan
persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu
pembantu, sistem akan menampilkan data pembantu. Proses lihat
data barang pembantu telah selesai dan berhasil mengakses
kedalam database. Jika staf biro perlengkapan memilih aksi
pembantu sistem akan menampilkan detail pembantu. Proses lihat
detail data pembantu telah selesai dan berhasil mengakses
kedalam database.
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Mulai
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu pembantu
Pilih aksi pembantu
Tampilkan form pembantu
Tampilkan detail pembantu
Logout
Berakhir
155
4.2.8.20 Activity Diagram User
Gambar 4.24 Activity Diagram User
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu user
Pilih add, update user
Tampilkan form user
Tampilkan add, update user
Input user
Input user kembali
Data input invalid
Simpan database
Tampilkan informasi user update
Data input valid
Logout
Berakhir
Mulai
156
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram yang harus
dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah membuka
aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User staf
biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan
menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan.
Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu user, sistem
akan menampilkan form user. User staf biro perlengkapan
memilih add, update barang masuk sistem akan menampilkan
add, update user. Dan kemudian memilih input user, setelah
melakukan input user, jika data yang di input valid maka data
akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi user
update. Jika data yang di input invalid maka user staf biro
perlengkapan melakukan input kembali.
157
4.2.8.21 Activity Diagram Lihat User
Gambar 4.25 Activity Diagram Lihat User
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat user
yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah
membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK.
Staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem
akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan.
Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu user, sistem
akan menampilkan data user. Proses lihat data user telah selesai
dan berhasil mengakses kedalam database. Jika staf biro
perlengkapan memilih aksi user sistem akan menampilkan detail
user. Proses lihat detail data user telah selesai dan berhasil
mengakses kedalam database.
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Mulai
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu user
Pilih aksi user
Tampilkan form user
Tampilkan detail user
Logout
Berakhir
158
4.2.8.22 Acitivity Diagram Biro
Gambar 4.26 Activity Diagram Biro
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu biro
Pilih add, update biro
Tampilkan form biro
Tampilkan add, update biro
Input biro
Input biro kembali
Data input invalid
Simpan database
Tampilkan informasi biro update
Data input valid
Logout
Berakhir
Mulai
159
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram biro yang
harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah membuka
aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User staf
biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan
menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan.
Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu biro, sistem
akan menampilkan form biro. User staf biro perlengkapan
memilih add, update barang masuk sistem akan menampilkan
add, update biro. Dan kemudian memilih input biro, setelah
melakukan input biro, jika data yang di input valid maka data
akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi biro
update. Jika data yang di input invalid maka user staf biro
perlengkapan melakukan input kembali.
160
4.2.8.23 Activity Diagram Lihat Biro
Gambar 4.27 Activity Diagram Lihat Biro
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat biro
yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah
membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK.
Staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem
akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan.
Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu biro, sistem
akan menampilkan data biro. Proses lihat data biro telah selesai
dan berhasil mengakses kedalam database. Jika staf biro
perlengkapan memilih aksi biro sistem akan menampilkan detail
biro. Proses lihat detail data biro telah selesai dan berhasil
mengakses kedalam database.
Staf biro perlengkapan Sistem
Login
Mulai
Tampilkan pesan eror login Username & password
Tampilkan halaman utama
Username & password valid
Pilih menu biro
Pilih aksi biro
Tampilkan form biro
Tampilkan detail biro
Logout
Berakhir
161
4.2.8.24 Activity Diagram Lihat Laporan
Gambar 4.28 Activity Diagram Lihat Laporan
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat
laporan yang harus dilakukan oleh user kepala biro perlengkapan
adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan
ATK. User kepala biro perlengkapan lain terlebih dahulu
melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem
pemesanan persediaan. Kemudian user kepala biro perlengkapan
Kepala biro perlengkapan Sistem
Login
Tampilkan halaman utama
Pilih menu laporan
Tampilkan halaman laporan
Pilih aksi laporan
Tampilkan detail laporan
Tampilkan pesan eror login
Logout
Username & password valid
Username & password invalid
Mulai
Berakhir
162
memilih menu laporan, sistem akan menampilkan data laporan.
Proses lihat laporan telah selesai dan berhasil mengakses kedalam
database. Jika User kepala biro perlengkapan memilih aksi
laporan sistem akan menampilkan detail laporan. Proses lihat
detail data laporan telah selesai dan berhasil mengakses kedalam
database.
4.2.8.25 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Masuk
Gambar 4.29 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Masuk
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram mencetak
laporan barang masuk yang harus dilakukan oleh user staf biro
perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan lain
terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu
163
utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro
perlengkapan memilih menu cetak laporan barang masuk, sistem
akan menampilkan cetak laporan barang masuk. Proses cetak
laporan barang masuk telah selesai dan berhasil mengakses
kedalam database.
4.2.8.26 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Keluar
Gambar 4.30 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Keluar
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram mencetak
laporan barang keluar yang harus dilakukan oleh user staf biro
perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan lain
terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu
utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro
perlengkapan memilih menu cetak laporan barang keluar, sistem
164
akan menampilkan cetak laporan barang keluar. Proses cetak
laporan barang keluar telah selesai dan berhasil mengakses
kedalam database.
4.2.9 Sequence Diagram
Sequnce diagram menjelaskan interaksi antara beberapa objek
untuk periode waktu tertentu dan juga menekankan interaksi
sekumpulan objek pada waktu atau pada hubungannya. Sequence
diagram dapat menjelaskan aliran pesan antar objek saat menjalankan
suatu use case. Berikut adalah sequence diagram yang menjelaskan
aliran pesan antar objek dalam aktivitas use case pemesanan persediaan
ATK.
4.2.9.1 Sequence Diagram Staf Biro Perlengkapan Login
: Menu Login : Control login : T_app_user : Staf biro perlengkapan
1 : Login()
2 : Validasi()
3 : Otentivikasi()
4 : Otorisasi()
5 : addlog()
165
Gambar 4.31 Sequence Diagram Staf Biro Perlengkapan Login
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
memilih login, sistem akan meminta username dan password
terlebih dahulu. Pada saat username dan password dibaca,
sistem kontrol login mengirim username dan password yang
diisi untuk dicocokan dengan yang sudah ada di dalam
database. Jika terdapat kesalahan maka, sistem akan
menampilkan pesan kesalahan untuk memasukkan username
dan password kembali. Jika sudah benar maka staf biro
perlengkapan akan masuk ke tampilan menu utama sistem
pemesanan persediaan ATK.
4.2.9.2 Sequence Diagram Kepala Biro Perlengkapan Login
Gambar 4.32 Sequence Diagram Kepala Biro Perlengkapan Login
: Menu Login : Control login : T_app_user : Kepala biro perlengkapan
1 : Login()
2 : Validasi()
3 : Otentivikasi()
4 : Otorisasi()
5 : addlog()
166
Keterangan gambar : Pada saat kepala biro perlengkapan
memilih login, sistem akan meminta username dan password
terlebih dahulu. Pada saat username dan password dibaca,
sistem kontrol login mengirim username dan password yang
diisi untuk dicocokan dengan yang sudah ada di dalam
database. Jika terdapat kesalahan maka, sistem akan
menampilkan pesan kesalahan untuk memasukkan username
dan password kembali. Jika sudah benar maka kepala biro
perlengkapan akan masuk ke tampilan menu utama sistem
pemesanan persediaan ATK.
4.2.9.3 Sequence Diagram Pemasok Login
Gambar 4.33 Sequence Diagram Pemasok Login
: Pemasok : Menu Login : Control login : T_app_user
1 : Login() 2 : Validasi()
3 : Otentivikasi()
4 : Otorisasi()
5 : addlog()
167
Keterangan gambar : Pada saat pemasok memilih login,
sistem akan meminta username dan password terlebih dahulu.
Pada saat username dan password dibaca, sistem kontrol login
mengirim username dan password yang diisi untuk dicocokan
dengan yang sudah ada di dalam database. Jika terdapat
kesalahan maka, sistem akan menampilkan pesan kesalahan
untuk memasukkan username dan password kembali. Jika sudah
benar maka pemasok akan masuk ke tampilan menu utama
sistem pemesanan persediaan ATK.
4.2.9.4 Sequence Diagram Pegawai Biro Login
Gambar 4.34 Sequence Diagram Pegawai Biro Lain Login
: Menu Login : Control login : T_app_user : Pegawai biro lain
1 : Login()
2 : Validasi()
3 : Otentivikasi()
4 : Otorisasi()
5 : addlog()
168
Keterangan gambar : Pada saat pegawai biro lain memilih
login, sistem akan meminta username dan password terlebih
dahulu. Pada saat username dan password dibaca, sistem kontrol
login mengirim username dan password yang diisi untuk
dicocokan dengan yang sudah ada di dalam database. Jika
terdapat kesalahan maka, sistem akan menampilkan pesan
kesalahan untuk memasukkan username dan password kembali.
Jika sudah benar maka pegawai biro lain akan masuk ke
tampilan menu utama sistem pemesanan persediaan ATK.
4.2.9.5 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Login
Gambar 4.35 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Login
Keterangan gambar : Pada saat kepala biro lain memilih
login, sistem akan meminta username dan password terlebih
dahulu. Pada saat username dan password dibaca, sistem kontrol
: Menu Login : Control login : T_app_user : Kepala biro lain
1 : Login()
2 : Validasi()
3 : Otentivikasi()
4 : Otorisasi()
5 : addlog()
169
login mengirim username dan password yang diisi untuk
dicocokan dengan yang sudah ada di dalam database. Jika
terdapat kesalahan maka, sistem akan menampilkan pesan
kesalahan untuk memasukkan username dan password kembali.
Jika sudah benar maka kepala biro lain akan masuk ke tampilan
menu utama sistem pemesanan persediaan ATK.
4.2.9.6 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Login
Gambar 4.36 Squens diagram Staf Biro Perlengkapan Logout
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin
logout maka staf biro perlengkapan memilih menu logout. Staf biro
perlengkapan keluar dari sistem.
: Menu Logout
: Staf biro perlengkapan
1 : Pilih menu logout()
2 : Tampilkan form login()
170
4.2.9.7 Sequence Diagram Staf Biro Pelengkapan Login
Gambar 4.37 Squence Diagram Kepala Biro Perlengakapan Logout
Keterangan gambar : Pada saat kepala biro perlengkapan
ingin logout maka staf biro perlengkapan memilih menu logout.
Kepala biro perlengkapan keluar dari sistem.
: Menu Logout
: Kepala biro perlengkapan
1 : Pilih menu logout()
2 : Tampilkan form login()
171
4.2.9.8 Sequence Diagram Pemasok Logout
Gambar 4.38 Sequence Diagram Pemasok Logout
Keterangan gambar : Pada saat pemasok ingin logout
maka staf biro perlengkapan memilih menu logout. Pemasok
keluar dari sistem.
: Menu Logout
: Pemasok1 : Pilih menu logout()
2 : Tampilkan form login()
172
4.2.9.9 Sequence Diagram Pegawai Biro Lain Logout
Gambar 4.39 Sequens Diagram Pegawai Biro Lain Logout
Keterangan gambar : Pada saat pegawai biro lain ingin
logout maka staf biro perlengkapan memilih menu logout.
Pegawai biro lain keluar dari sistem.
: Menu Logout
: Pegawai biro lain
1 : Pilih menu logout()
2 : Tampilkan form login()
173
4.2.9.10 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Logout
Gambar 4.40 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Logout
Keterangan gambar : Pada saat kepala biro lain ingin
logout maka staf biro perlengkapan memilih menu logout.
Kepala biro lain keluar dari sistem.
: Menu Logout
: Kepala biro lain
1 : Pilih menu logout()
2 : Tampilkan form login()
174
4.2.9.11 Sequence Diagram Data Pemasok
Gambar 4.41 Sequence Diagram Data Pemasok
Keterangan gambar : Pada saat pemasok ingin menginput
data pemasok maka pemasok masuk ke dalam menu pemasok.
Di menu pemasok sistem akan menampilkan menu form
pemasok, bila data pemasok telah dimasukan maka data
pemasok disimpan di database ”T_supplier”.
: Control Pemasok : Pemasok : T_supplier
: Pemasok 1 : Memilih menu data pemasok()
2 : Tampilkan form data pemasok()
3 : memilih menu add, update data pemasok()
4 : tampilkan menu add, update data pemasok()
5 : Input data pemasok() 6 : Simpan data pemasok()
7 : Cek data pemasok()
8 : Kirim pesan invaid() 9 : Tampilakan pesan invalid() 10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid()
13 : Tampilkan data pemasok()
175
4.2.9.12 Sequence Diagram Lihat Data Pemasok
Gambar 4.42 Sequence Diagram Lihat Data Pemasok
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin melihat data pemasok maka staf biro perlengkapan masuk
ke dalam menu pemasok. Di menu pemasok akan ditampilkan
aksi pemasok dari database ”T_supplier” dan terdapat menu
edit, hapus, dan kembali, kemudian staf biro perlengkapan
memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan
menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
: Control Pemasok : Pemasok : T_supplier : Staf biro perlengkapan
1 : Pilih menu data pemasok() 2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim data pemasok() 5 : Kirim data pemasok()
6 : Tampilkan data pemasok() 7 : Pilih aksi data pemasok()
8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail data pemasok() 11 : Kirim detail data pemasok()
12 : Tampilkan detail data pemasok()
176
4.2.9.13 Sequence Diagram Katalog Produk
Gambar 4.43 Squence Diagram Katalog Produk
Keterangan gambar : Pada saat pemasok ingin menginput
katalog produk maka pemasok masuk ke dalam menu katalog
produk. Di menu katalog produk sistem akan menampilkan
menu form katalog produk, bila katalog produk telah dimasukan
maka katalog produk disimpan di database ”T_katalog dan
T_katalog_detail”.
: Control Katalog produk :Katalog produk : T_katalog, T_katalog_detail
: Pemasok 1 : Memilih menu katalog produk()
2 : Tampilkan form katalog produk()
3 : memilih menu add, update katalog produk ()
4 : tampilkan menu add, update katalog produk()
5 : Input katalog produk() 6 : Simpan katalog produk()
7 : Cek katalog produk()
8 : Kirim pesan invaid() 9 : Tampilakan pesan invalid() 10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid()
13 : Tampilkan katalog produk()
177
4.2.9.14 Sequence Diagram Lihat Katalog Produk
Gambar 4.44 Sequence Diagram Lihat Katalog Produk
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin melihat katalog produk maka staf biro perlengkapan
masuk ke dalam menu katalog produk. Di menu katalog produk
akan ditampilkan aksi katalog produk dari database ”T_katalog
dan T_katalog_detail ” dan terdapat menu edit, hapus, dan
kembali, kemudian staf biro perlengkapan memilih menu
tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan
edit, hapus, dan kembali.
: Control Katalog produk : Katalog produk : T_katalog. T_katalog_detail : Staf biro perlengkapan
1 : Pilih menu katalog produk() 2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim katalog produk() 5 : Kirim katalog produk()
6 : Tampilkan katalog produk() 7 : Pilih aksi katalog produk()
8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail katalog produk() 11 : Kirim detail katalog produk()
12 : Tampilkan detail katalog produk()
178
4.2.9.15 Sequence Diagram Permohonan Barang
Gambar 4.45 Sequence Diagram Permohonan Barang
Keterangan gambar : Pada saat pegawai biro lain ingin
menginput permohonan barang maka pegawai biro lain masuk ke
dalam menu permohonan barang. Di menu permohonan barang
sistem akan menampilkan menu form permohonan barang, bila
permohonan barang telah dimasukan maka permohonan barang
disimpan di database ”T_permohonanbarang dan di database
T_permohonanbarang_detail”.
: Control Permohoan barang : Permohonan barang : T_permohonanbarang, T_permohonanbarang_detail
: Pegawai biro lain
1 : Pilih menu permohoan barang()
2 : Tampilkan permohoan barang()
3 : Memilih menu add, update permohoan barang()
4 : Tampilkan menu add, update permohoan barang() 5 : Input permohoan barang()
6 : Simpan permohoan barang()
7 : Cek permohoan barang()
8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid() 10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid()
12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan permohoan barang()
179
4.2.9.16 Sequence Diagram Validasi Permohonan Barang
Gambar 4.46 Sequence Diagram Validasi Permohonan Barang
Keterangan gambar : Pada saat kepala biro lain ingin
memvalidasi permohonan barang maka kepala biro lain masuk
ke dalam menu permohonan barang. Di menu permohonan
barang sistem akan menampilkan menu form validasi
permohonan barang, bila validasi permohonan barang telah
diceklist maka validasi permohonan barang disimpan di
database ”T_permohonanbarang dan T_permohonanbarang ”.
: Control Permohoan barang : Permohonan barang : T_permohonanbarang, T_permohonanbarang_detail
: Pegawai biro lain
1 : Pilih menu permohoan barang()
2 : Tampilkan permohoan barang()
3 : Memilih menu add, update validasi permohoan barang()
4 : Tampilkan menu add, update validasi permohoan barang() 5 : Ceklist validasi permohoan barang()
6 : Simpan validasi permohoan barang()
7 : Cek validasi permohoan barang()
8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid() 10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid()
12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan validasi permohoan barang()
180
4.2.9.17 Sequence Diagram Lihat Validasi Permohonan Barang
Gambar 4.47 Sequence Diagram Lihat Permohonan Barang
Keterangan gambar : Pada saat kepala biro lain ingin
melihat permohonan barang maka kepala biro lain masuk ke
dalam menu permohonan barang. Di menu permohonan barang
akan ditampilkan aksi permohonan barang dari database
”T_permohonanbarang dan T_permohonanbarang_detail” dan
terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian kepala biro
perlengkapan memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka
sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
: Control Permohoan barang : Permohonan barang : T_permohonanbarang, T_permohonanbarang_detail
: Staf biro perlengkapan
1 : Pilih menu permohoan barang() 2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim permohoan barang()
5 : Kirim permohoan barang()
6 : Tampilkan permohoan barang() 7 : Pilih permohoan barang()
8 : Kirim pesan tampilkan()
9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim data permohanan barang()
11 : Kirim data permohanan barang() 12 : Tampilkan data permohanan barang()
181
4.2.9.18 Sequence Diagram Data Barang
Gambar 4.48 Sequence Diagram Data Barang
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin menginput data barang maka staf biro perlengkapan masuk
ke dalam menu barang. Di menu barang sistem akan
menampilkan menu form barang, bila barang telah dimasukan
maka data barang disimpan di database ”T_barang”.
: Control Barang : Barang : T_barang
: Staf biro perlengkapan
1 : Memilih menu data barang()
2 : Tampilkan form data barang()
3 : Memilih menu add, update data barang()
4 : Tampilkan menu add, update data barang() 5 : Input data barang()
6 : Simpan data barang()
7 : Cek data barang()
8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid() 10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid()
12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan data barang()
182
4.2.9.19 Sequence Diagram Lihat Data Barang
Gambar 4.49 Sequence Diagram Lihat Data Barang
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin melihat data barang maka staf biro perlengkapan masuk ke
dalam menu barang. Di menu barang akan ditampilkan aksi
barang dari database ”T_barang” dan terdapat menu edit, hapus,
dan kembali, kemudian staf biro perlengkapan memilih menu
tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan
edit, hapus, dan kembali.
: Control Barang : Barang : T_barang : Staf biro perlengkapan
1 : Pilih menu data barang() 2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim data barang() 5 : Kirim data barang()
6 : Tampilkan data barang() 7 : Pilih aksi data barang()
8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail data barang() 11 : Kirim detail data barang()
12 : Tampilkan detail data barang()
183
4.2.9.20 Sequence Diagram Pemesanan
Gambar 4.50 Sequence Diagram Pemesanan
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin menginput pemesanan maka staf biro perlengkapan masuk
ke dalam menu pemesanan. Di menu pemesanan sistem akan
menampilkan menu form pemesanan, bila pemesanan telah
dimasukan maka pemesanan disimpan di database ”T_order dan
T_order_detail”.
: Control Pemesanan : Pemesanan : T_order. T_order_detail : Staf biro perlengkapan
1 : Memilih menu pemesanan()
2 : Tampilkan form pemesanan()
3 : Memilih menu add, update pemesanan()
4 : Tampilkan menu add, update pemesanan() 5 : Input pemesanan()
6 : Simpan pemesanan()
7 : Cek pemesanan()
8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid() 10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid()
12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan pemesanan()
184
4.2.9.21 Sequence Diagram Lihat Pemesanan
Gambar 4.51 Sequence Diagram Lihat Pemesanan
Keterangan gambar : Pada saat pemasok ingin melihat
pemesanan maka pemasok masuk ke dalam menu pemesanan.
Di menu pemesanan akan ditampilkan aksi pemesanan dari
database ”T_order dan T_order_detail” dan terdapat menu edit,
hapus, dan kembali, kemudian pemasok memilih menu tersebut,
setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit,
hapus, dan kembali.
: Control Pemesanan : Pemesanan : T_order, T_order_detail : Pemasok
1 : Pilih menu pemesanan() 2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim pemesanan() 5 : Kirim pemesanan()
6 : Tampilkan pemesanan()
7 : Pilih aksi pemesanan()
8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail pemesanan() 11 : Kirim detail pemesanan()
12 : Tampilkan detail pemesanan()
185
4.2.9.22 Sequence Diagram Pengembalian Barang
Gambar 4.52 Sequence Diagram Pengembalian Barang
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin menginput pengembalian barang maka staf biro
perlengkapan masuk ke dalam menu pengembalian barang. Di
menu pengembalian barang sistem akan menampilkan menu
form pengembalian barang, bila pengembalian barang telah
dimasukan maka pengembalian barang disimpan di database
”T_retur dan T_retur_detail”.
: Control Pengembalian barang : Pengembalian barang : T_retur, T_retur_detail
: Staf biro perlengkapan
1 : Memilih menu pengembalian barang()
2 : Tampilkan form pengembalian barang() 3 : Memilih menu add, update pengembalian barang()
4 : Tampilkan menu add, update pengembalian barang() 5 : Input pengembalian barang()
6 : Simpan pengembalian barang()
7 : Cek pengembalian barang()
8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid() 10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid()
13 : Tampilkan pengembalian barang()
186
4.2.9.23 Sequence Diagram Lihat Pengembalian Barang
Gambar 4.53 Sequence Diagram Lihat Pengembalian Barang
Keterangan gambar : Pada saat pemasok ingin melihat
pengembalian barang maka pemasok masuk ke dalam menu
pengembalian barang. Di menu pengembalian barang akan
ditampilkan aksi pengembalian barang dari database ”T_retur
dan T_retur_detail” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali,
kemudian pemasok memilih menu tersebut, setelah dipilih,
maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
: Control Pengambilan barang : Pengembalian barang : T_retur, T_retur_detail : Pemasok
1 : Pilih menu pengambilan barang() 2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim pengambilan barang() 5 : Kirim pengambilan barang()
6 : Tampilkan pengambilan barang()
7 : Pilih aksi pengambilan barang()
8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail pengambilan barang() 11 : Kirim detail pengambilan barang()
12 : Tampilkan detail pengambilan barang()
187
4.2.9.24 Sequence Diagram Barang Masuk
Gambar 4.54 Sequence Diagram Barang Masuk
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin menginput barang masuk maka staf biro perlengkapan
masuk ke dalam menu barang masuk. Di menu barang masuk
sistem akan menampilkan menu form barang masuk, bila barang
masuk telah dimasukan maka barang masuk disimpan di
database ”T_barang_masuk dan T_barang_masuk_detail”.
: Control Barang masuk :Barang masuk : T_barang _masuk, T_obat_masuk_detail : Staf biro perlengkapan
1 : Memilih menu barang masuk()
2 : Tampilkan form barang masuk() 3 : Memilih menu add, update barang masuk()
4 : Tampilkan menu add, update barang masuk() 5 : Input barang masuk()
6 : Simpan barang masuk()
7 : Cek barang masuk()
8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid() 10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid()
13 : Tampilkan barang masuk()
188
4.2.9.25 Sequence Diagram Lihat Barang Masuk
Gambar 4.55 Sequence Diagram Lihat Barang Masuk
Keterangan gambar : Pada saat kepala biro perlengkapan
ingin melihat barang masuk maka kepala biro perlengkapan
masuk ke dalam menu barang masuk. Di menu barang masuk
akan ditampilkan aksi barang masuk dari database
”T_barang_masuk dan T_barang_masuk_detail” dan terdapat
menu edit, hapus, dan kembali, kemudian Kepala biro memilih
menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan
pesan edit, hapus, dan kembali.
: Control Barang masuk : Barang masuk :T_barang_masuk,T_barang_masuk_detail : Kepala biro perlengkapan
1 : Pilih menu barang masuk() 2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim barang masuk() 5 : Kirim barang masuk()
6 : Tampilkan barang masuk() 7 : Pilih aksi barang masuk()
8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail barang masuk() 11 : Kirim detail barang masuk()
12 : Tampilkan detail barang masuk()
189
4.2.9.26 Sequence Diagram Barang Keluar
Gambar 4.56 Sequence Diagram Barang Keluar
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin menginput barang keluar maka staf biro perlengkapan
masuk ke dalam menu barang keluar. Di menu barang keluar
sistem akan menampilkan menu form barang keluar, bila barang
keluar telah dimasukan maka barang keluar disimpan di
database ”T_barang_keluar dan T_barang_keluar_detail”.
: Control Barang keluar : Barang keluar : T_barang_masuk, T_barang_detail
: Staf biro perlengkapan
1 : Memilih menu barang keluar()
2 : Tampilkan form barang keluar() 3 : Memilih menu add, update barang keluar()
4 : Tampilkan menu add, update barang keluar() 5 : Input barang keluar()
6 : Simpan barang keluar()
7 : Cek barang keluar()
8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid() 10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid()
13 : Tampilkan barang keluar()
190
4.2.9.27 Sequence Diagram Lihat Barang Keluar
Gambar 4.57 Sequence Diagram Lihat Barang Keluar
Keterangan gambar : Pada saat pegawai biro lain ingin
melihat barang keluar maka pegawai biro lain masuk ke dalam
menu barang keluar. Di menu barang keluar akan ditampilkan
aksi barang keluar dari database ”T_barang_keluar dan
T_barang_keluar_detail” dan terdapat menu edit, hapus, dan
kembali, kemudian pegawai biro lain memilih menu tersebut,
setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit,
hapus, dan kembali.
: Control Barang keluar : Barang keluar
: T_barang keluar, T_barang_keluar_detail : Pegawai biro lain
1 : Pilih menu barang keluar() 2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim barag keluar() 5 : Kirim barag keluar() 6 : Tampilkan barang keluar()
7 : Pilih aksi barang keluar() 8 : Kirim pesan tampilkan()
9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail barang keluar()
11 : Kirim detail barang keluar() 12 : Tampilkan detail barang keluar()
191
Gambar 4.58 Sequence Diagram Lihat Barang Keluar
Keterangan gambar : Pada saat kepala biro perlengkapan
ingin melihat barang keluar maka kepala biro perlengkapan
masuk ke dalam menu barang keluar. Di menu barang keluar
akan ditampilkan aksi barang keluar dari database
”Tbarang_keluar” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali,
kemudian Kepala biro memilih menu tersebut, setelah dipilih,
maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
: Control Barang keluar : Barang keluar
: Tbarang keluar : Kepala biro perlengkapan
1 : Pilih menu barang keluar() 2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim barag keluar() 5 : Kirim barag keluar()
6 : Tampilkan barang keluar() 7 : Pilih aksi barang keluar()
8 : Kirim pesan tampilkan()
9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail barang keluar()
11 : Kirim detail barang keluar() 12 : Tampilkan detail barang keluar()
192
4.2.9.28 Sequence Diagram Pembantu
Gambar 4.59 Sequence Diagram Pembantu
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin menginput pembantu maka staf biro perlengkapan masuk
ke dalam menu pembantu. Di menu pembantu sistem akan
menampilkan menu form pembantu, bila pembantu, telah
dimasukan maka pembantu disimpan di database
”T_pembantu”.
: Control Pembantu : Pembantu : T_pembantu
: Staf biro perlengkapan
1 : Memilih menu pembantu()
2 : Tampilkan form pembantu () 3 : Memilih menu add, update pembantu()
4 : Tampilkan menu add, update pembantu () 5 : Input pembantu ()
6 : Simpan pembantu ()
7 : Cek pembantu ()
8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid() 10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid()
13 : Tampilkan pembantu ()
193
4.2.9.29 Sequence Diagram Lihat Pembantu
Gambar 4.60 Sequence Dagram Lihat Pembantu
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin melihat attribute maka staf biro perlengkapan masuk ke
dalam menu pembantu. Di menu attribute akan ditampilkan aksi
pembantu dari database ”T_ pembantu” dan terdapat menu edit,
hapus, dan kembali, kemudian staf biro perlengkapan memilih
menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan
pesan edit, hapus, dan kembali.
: Control pembantu : Pembantu
: T pembantu : Staf biro perlengkapan
1 : Pilih menu pembantu() 2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim pembantu() 5 : Kirim pembantu() 6 : Tampilkan pembantu()
7 : Pilih aksi pembantu() 8 : Kirim pesan tampilkan()
9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail pembantu()
11 : Kirim detail pembantu() 12 : Tampilkan detail pembantu()
194
4.2.9.30 Sequence Diagram User
Gambar 4.61 Sequence Diagram User
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin menginput user maka staf biro perlengkapan masuk ke
dalam menu user. Di menu barang sistem akan menampilkan
menu form user, bila user telah dimasukan maka user disimpan
di database ”T_app_user”.
: Control User : User : T_app_user
: Staf biro perlengkapan
1 : Memilih menu user()
2 : Tampilkan form user () 3 : Memilih menu add, update user()
4 : Tampilkan menu add, update user () 5 : Input user ()
6 : Simpan user()
7 : Cek user ()
8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid() 10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid()
13 : Tampilkan user ()
195
4.2.9.31 Sequence Diagram Lihat User
Gambar 4.62 Sequence Diagram Lihat User
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin melihat user maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam
menu user. Di menu user akan ditampilkan aksi user dari
database ”T_app_user” dan terdapat menu edit, hapus, dan
kembali, kemudian staf biro perlengkapan memilih menu
tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan
edit, hapus, dan kembali.
: Control User : User
: T app_user : Staf biro perlengkapan
1 : Pilih menu user() 2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim user () 5 : Kirim user () 6 : Tampilkan user()
7 : Pilih aksi user() 8 : Kirim pesan tampilkan()
9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail user()
11 : Kirim detail user() 12 : Tampilkan detail user()
196
4.2.9.32 Sequence Diagram Biro
Gambar 4.63 Sequence Diagram Biro
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin menginput biro maka staf biro perlengkapan masuk ke
dalam menu biro. Di menu biro sistem akan menampilkan menu
form biro, bila biro telah dimasukan maka biro disimpan di
database ”T_biro”.
: Control Biro :Biro : T_biro
: Staf biro perlengkapan
1 : Memilih menu biro()
2 : Tampilkan form biro() 3 : Memilih menu add, update biro()
4 : Tampilkan menu add, update biro() 5 : Input biro()
6 : Simpan biro()
7 : Cek biro ()
8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid() 10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid()
13 : Tampilkan biro()
197
4.2.9.33 Sequence Diagram Lihat Biro
Gambar 4.64 Sequence Diagram Lihat Biro
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin melihat biro maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam
menu biro. Di menu biro akan ditampilkan aksi biro dari
database ”T_biro” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali,
kemudian staf biro perlengkapan memilih menu tersebut, setelah
dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan
kembali.
: Control Biro : Biro
: T _biro : Staf biro perlengkapan
1 : Pilih menu biro() 2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim biro () 5 : Kirim biro () 6 : Tampilkan biro()
7 : Pilih aksi biro() 8 : Kirim pesan tampilkan()
9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail biro()
11 : Kirim detail biro() 12 : Tampilkan detail biro()
198
4.2.9.34 Sequence Diagram Lihat Laporan Barang Masuk
Gambar 4.65 Sequence Diagram Lihat Laporan Barang Masuk
Keterangan gambar : Pada saat kepala biro perlengkapan
ingin melihat laporan maka staf biro perlengkapan masuk ke
dalam menu laporan. Di menu laporan akan ditampilkan laporan
barang masuk dari database ”T_barang_masuk, dan
T_barang_masuk_detail”.
: Menu laporan : Control laporan : T_barang masuk, T_barang_masuk_detail, : Kepala biro perlengkapan
1 : Pilih menu laporan()
2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim pesan laporan() 5 : Kirim pesan laporan()
6 : Tampilkan laporan() 7 : Pilih laporan barang masuk()
8 : Kirim pesan tampilkan()
9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail laporan() 11 : Kirim detail laporan()
12 : Tampilkan detail laporan()
199
4.2.9.35 Sequence Diagram Lihat Laporan Barang Keluar
Gambar 4.66 Sequence Diagram Lihat Laporan Barang Keluar
Keterangan gambar : Pada saat kepala biro perlengkapan
ingin melihat laporan maka staf biro perlengkapan masuk ke
dalam menu laporan. Di menu laporan akan ditampilkan laporan
barang keluar dari database ”T_barang_keluar, dan
T_barang_keluar_detail”.
: Menu laporan : Control laporan : T_barang masuk, T_barang_masuk_detail, : Kepala biro perlengkapan
1 : Pilih menu laporan()
2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim pesan laporan() 5 : Kirim pesan laporan()
6 : Tampilkan laporan() 7 : Pilih laporan barang masuk()
8 : Kirim pesan tampilkan()
9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail laporan() 11 : Kirim detail laporan()
12 : Tampilkan detail laporan()
200
4.2.9.36 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang Masuk
Gambar 4.67 Sequence Diagram Cetak Barang Masuk
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin mencetak laporan barang masuk maka staf biro
perlengkapan masuk ke dalam menu laporan. Di menu laporan
akan ditampilkan aksi laporan dari database ”T_barang_masuk
dan T_barang_keluar_detail”.
: Staf biro perlengkapan : Laporan : Kontrol Laporan :T_barang_masuk,T_barang_masuk_detail
1 : Pilih menu lpaoran()
2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim laporan()
5 : Kirim laporan()
6 : Tampilkan laporan() 7 : Pilih cetak laporan barang masuk()
8 : Cetak()
9 : Cetak()
10 : Cetak laporan barang masuk()
11 : Cetak laporan barang masuk() 12 : Tamplikan cetak laporan barang masuk()
201
4.2.9. 37 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang Keluar
Gambar 4.68 Sequence Diagram Cetak Barang Keluar
Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan
ingin mencetak laporan barang keluar maka staf biro
perlengkapan masuk ke dalam menu laporan. Di menu laporan
akan ditampilkan aksi laporan dari database ”T_barang_keluar
dan T_barang_keluar_detail”.
: Staf biro perlengkapan : Laporan : Kontrol Laporan
:T_barang_keluar,T_barang_keluar_detail
1 : Pilih menu laporan()
2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim laporan()
5 : Kirim laporan()
6 : Tampilkan laporan () 7 : Pilih cetak laporan barang keluar()
8 : Cetak()
9 : Cetak()
10 : Cetak laporan barang keluar()
11 : Cetaklaporan barang keluar() 12 : Tamplikan laporan cetak barang
keluar()
202
4.2.10 Class Diagram
Gambar 4.69 Class Diagram
Koneksi_database
+Host+Database+Username+Password
+Membuka_koneksi()+Eksekusi_query()+Eksekusi_queryupdate()+Tutup_koneksi()
Login
+Add()+Update()+Validasi_login()+Logout()
User
+Add()+Update()
Pembantu
+Add()+Update()
Biro
+Add()+Update()
Pemasok
+Add()+Update()
Katalog_produk
+Add()+Update()
Barang
+Update()+Validasi_jumlah_barang()
Pemesanan
+Add()+Update()+Validasi_pemesanan()+Jumlah_pemesanan()
1..*
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1
Main
+Main+Login+User+Pembantu+Biro+Pemasok+Katalog+Barang+Pemesanan+Barang_masuk+Pengembalian_barang+Permohonan_barang+Validasi_permohonan_barang+Barang_keluar+Laporan
1
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1
T_app_user
+Id_user+Id_biro+Id_supplier+Username+Password+Level_user+Is_active+Group_akses
+Create()+Read()+Update()+Delete()+Validasi()+Login()
1..*
1
1..*
1
T_pembantu
+Id+Type+Code+Name+Priority+Is_active
+Create()+Read()+Update()+Delete()
1..*
1
T_biro
+Id_biro+Nama_biro+Status_biro
+Create()+Read()+Update()+Delete()
1..*
1
T_supplier
+Id_supplier+Nama_supplier+Alamat_supplier+Telp_supplier+Email_supplier+Status_supplier
+Create()+Read()+Update()+Delete()
1..*
1
T_katalog
+Id_katalog+Id_supplier+Judul_katalog+Tgl_awal_katalog+Tgl_akhir_katalog+Status_katalog+Deskripsi_katalog
+Create()+Read()+Update()+Delete()
1..*
1
T_katalog_detail
+Id_katalog_detail+Nama_barang_katalog+Merk_barang_katalog+Harga_barang_katalog
+Create()+Read()+Update()+Delete()
T_barang
+Id_barang+Id_supplier+Nama_barang+Merk_barang+Jumlah_barang+Status_barang+Deskripsi_barang+Qty_stock
+Update()+Validasi_jumlah_barang()
1..*
1
T_order
+Id_order+Id_supplier+Tgl_order+Status_order+Deskripsi_order
+Add()+Update()+Validasi_pemesanan()+Jumlah_pemesanan()
1..*
1
T_order_detail
+Id_order_detail+Id_barang
+Create()+Read()+Update()+Delete()+Validasi_pemesanan()+Jumlah_pemesanan()
Barang_masuk
+Add()+Update()
Pengembalian_barang
+Add()+Update()
Permohonan_barang
+Add()+Update()
1
1
1
1
1
1
Validasi_permohonan_barang
+Validasi_permohonan_barang()
1
1
Barang_keluar
+Add()+Update()
Laporan
+Lihat_laporan()
1
1
1
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1 1
T_barang_masuk
+Id_barang_masuk+Id_supplier+Tgl_barang_masuk+Status_barang_masuk
+Create()+Read()+Update()+Delete()
1..*
1
T_retur
+Id_retur+Id_supplier+Id_barang_masuk+Tgl_retur+Status_retur
+Create()+Read()+Update()+Delete()
1..*
1
T_barang_masuk_detail
+Id_barang_masuk_detail+Id_barang+Pilih_barang_masuk
+Create()+Read()+Update()+Delete()
T_retur_detail
+Id_retur_detail+Id_barang
+Create()+Read()+Update()+Delete()
T_permohonanbarang
+Id_permohonan_barang+Id_biro+Tgl_permohonan_barang+Keterangan_permohonan_barang+Status_permohonan_barang
+Create()+Read()+Update()+Delete()+Validasi_permohonan_barang()
T_permohonanabarang_detail
+Id_permohonan_barang_detail+Id_barang+Is_valid_permohonan_barang
+Create()+Read()+Update()+Delete()
1..*
1
1..*
1
T_barang_keluar
+Id_barang_keluar+Id_biro+Id_permohonan_barang+Tgl_barang_keluar+Status_barang_keluar
+Create()+Read()+Update()+Delete()
1..*
1
T_barang_keluar_detail
+Id_detail_barang_keluar+Id_barang
+Create()+Read()+Update()+Delete()
203
5. 2.11 ERD
T_app_user
Kelola
T_barang
T_barang_masuk
_detail
T_barang_masuk
T_permohonan
barang_detail
T_retur
T_barang_keluarT_order
T_order_detail
T_supplier
T_permohonan
barang
T_biro Kelola
Kelola
Kelola
Kelola
Kelola
T_barang_keluar_
detailr
T_katalog
T_retur_detail
T_katalog_detail
Id_user
Password
Level_user
Is_active
Id_biro
Group_akses
Username
Id_supplier
Id_biro
Nama_biro
Status_biro
Id_katalog
Judul_katalog
Id_supplier
Tgl_awal_katalog
Tgl_akhir_katalog
Deskripsi_katalog
Status_katalog
Id_barang
Nama_barang
Merk_barang
Jumlah_barang
Deskripsi_barang
Id_supplier
Status_barang
Id_retur
Id_supplier
Id_barang
Id_barang_masuk
Tgl_retur
Status_retur
Id_order
Id_supplier
Tgl_order
Deskripsi_order
Status_order
Id_permohonan_barang
Id_barang
Tgl_permohonan_barang
Id_biro
Is_valid_permohonan_barang
Status_permohonan_barang
Keterangan_permohonan_barang
Id_barang_masuk
Status_barang_masuk
Tgl_barang_masuk
Id_supplier
Id_barang
Id_barang_keluar
Status_barang_keluar
Tgl_barang_keluar
Id_permohonan_barang
Id_biro
Id_detail_barang_keluar
Id_barang
Id_barang_masuk_detail
Pilih_barang_masuk
Id_order_detail
Id_retur_detail
Id_permohonan_barang_detail
Id_katalog_detail
Nama_barang_katalog
Qty_stock
Telp_supplier
Alamat_supplier
Email_supplier
Id_supplier
Nama_supplier
Status_supplier
T_pembantu
Id
priority
Code
Name
Type
Is_active
M
1
M
11
M
1
1M
1
M1
M
1
M
Merk_barang_katalog
Harga_barang_katalog
Id_barang
1
11
M
1
M
1
M
1
M
1
M
M
1
M
Kelola
1
M
Gambar 4.70 ERD
204
4.2.12 Logical Record Sructure (LRS)
T_biro
PK Id_biro
Nama_biro
Status_biro
T_barang
PK Id_barang
Id_supplier
Nama_barang
Merk_barang
Jumlah_barang
Status_barang
Deskripsi_barang
Qty_stock
T_permohonanbarang
PK Id_permohonan_barang
Id_biro
Tgl_permohonan_barang
Status_permohonan_barang
Keterangan_permohonan_barang
T_katalog
PK Id_katalog
Id_supplier
Judul_katalog
Tgl_awal_katalog
Tgl_akhir_katalog
Status_katalog
Deskripsi_katalog
T_supplier
PK Id_supplier
Nama_Supplier
Alamat_supplier
Telp_supplier
Email_supplier
Status_supplier
T_retur
PK Id_retur
Id_supplier
id_barang_masuk
Tgl_retur
Status_retur
Torder
PK Id_order
Id_supplier
Tgl_order
Status_order
Deskripsi_order
T_barang_masuk
PK Id_barang_masuk
Id_supplier
Id_order
Tgl_barang_masuk
Status_barang_masuk
T_barang_keluar
PK Id_barang_keluar
Id_biro
Id_permohonan_barang
Tgl_barang_keluar
Status_barang_keluar
T_barang_keluar_detail
PK Id_detail_barang_keluar
Id_barang
T_katalog_detail
PK Id_katalog_detail
Nama_barang_katalog
Merk_barang_katalog
Harga_barang_katalog
T_permohonanbarang_detail
PK Id_permohonan_barang_detail
Id_barang
Is_valid_permohonan_barang
T_barang_masuk_detail
PK Id_barang_masuk_detail
Id_barang
Pilih_barang_masuk
T_order_detail
PK Id_order_detail
Id_barang
T_pembantu
PK Id_pembantu
Type
Code
Name
Priority
Is_active
T_app_user
PK Id_user
Id_biro
Id_supplier
Username
Password
Level_user
Is_active
Group_Akses
T_retur_detail
PK Id_retur_detail
Id_barang
Gambar 4.71 Logical Record Structure (LRS)
205
4.2.13 Normalisasi
4.2.13.1 T_App_User
Id_user
Id_biro
Id_supplier
Username
Password
Level_user
Is_active
Group_akses
Gambar 4.72 Normalisasi T_App_User
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_app_user sudah berada pada bentuk 3 (tiga)
NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun
transitif dependensi sehingga relasi T_app_user tidak mengalami
perubahan.
4.2.13.2 T_Biro
Id_biro
Nama_biro
Status_biro
Gambar 4.73 Normalisasi T_Biro
206
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_biro sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF
karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun
transitif dependensi sehingga relasi T_biro tidak mengalami
perubahan.
4.2.13.3 T_Permohonanbarang
Id_permohonan
barang
Id_biro
Tgl_permohonan
Keterangan_permohonan_barang
Status_permohonan
Gambar 4.74 Normalisasi T_Permohonanbarang
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_permohonanbarang sudah berada pada
bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial
dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi
T_permohonanbarang tidak mengalami perubahan.
207
4.2.13.4 T_Permohonanbarang_Detail
Id__permohonanb
arang_detail Pilih_permohonanbarang
Id_barang
Gambar 4.75 Normalisasi T_Permohonanbarang_Detail
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_permohonanbarang_detail sudah berada
pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial
dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi
T_permohonanbarang_detail tidak mengalami perubahan.
4.2.13.5 T_Barang
Id_barang
Nama_barang
Merk_barang
Jumlah_barang
Status_barang
Id_supplier
Deskripsi_barang
Qty_stock
Gambar 4.76 Normalisasi T_Barang
208
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_barang sudah berada pada bentuk 3 (tiga)
NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun
transitif dependensi sehingga relasi T_barang tidak mengalami
perubahan.
4.2.13.6 T_Katalog
Id_katalog
Id_supplier
Judul_katalog
Tgl_awal_katalog
Tgl_akhir_katalog
Deskripsi_barang
Status_barang
Gambar 4.77 Normalisasi T_Katalog
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_katalog sudah berada pada bentuk 3 (tiga)
NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun
transitif dependensi sehingga relasi T_katalog tidak mengalami
perubahan.
209
4.2.13.7 T_Katalog_Detail
Id_katalog_detail
Nama_barang_katalog
Harga_barang
Merk_barang_katalog
Gambar 4.78 Normalisasi T_Katalog_Detail
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_katalog_detail sudah berada pada bentuk 3
(tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency
maupun transitif dependensi sehingga relasi T_katalog_detail
tidak mengalami perubahan.
4.2.13.8 T_Supplier
Id_supplier
Nama_supplier
Alamat_supplier
Telp_supplier
Email_supplier
Status_supplier
Gambar 4.79 Normalisasi T_Supplier
210
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional
dependensi diatas bahwa relasi T_supplier sudah berada pada
bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial
dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi
T_supplier tidak mengalami perubahan.
4.2.13.9 T_Retur
Id_retur
Id_supplier
Id_barang_masuk
Tgl_retur
Status_retur
Gambar 4.80 Normalisasi T_Retur
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_retur sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF
karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun
transitif dependensi sehingga relasi T_retur tidak mengalami
perubahan.
211
4.2.13.10 T_Retur_Detail
Id_retur_detail Id_barang
Gambar 4.81 Normalisasi T_Retur_Detail
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_retur_detail sudah berada pada bentuk 3
(tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency
maupun transitif dependensi sehingga relasi T_retur_detail tidak
mengalami perubahan.
4.2.13.11 T_Order
Id_order
Id_supplier
Tgl_order
Status_order
Deskripsi_order
Gambar 4.82 Normalisasi T_Order
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_order sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF
karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun
212
transitif dependensi sehingga relasi T_order tidak mengalami
perubahan.
4.2.13.12 T_Order_Detail
Id_order_detailId_order_detail Id_barang
Gambar 4.83 Normalisasi T_Order_Detail
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_order_detail sudah berada pada bentuk 3
(tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency
maupun transitif dependensi sehingga relasi T_order_detail tidak
mengalami perubahan.
4.2.13.13 T_Barang_Masuk
Id_barang_masuk
Id_supplier
Id_supplier
Tgl_barang_masuk
Status_barang_masuk
Gambar 4.84 Normalisasi T_Barang_Masuk
213
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_barang_masuk sudah berada pada bentuk
3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency
maupun transitif dependensi sehingga relasi T_barang_masuk
tidak mengalami perubahan.
4.2.13.14 T_Barang_Masuk_Detail
Id_barang_keluar_
detailId_barang
Pilih_barang_masuk
Gambar 4.85 Normalisasi T_Barang_Masuk_Detail
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_barang_masuk_detail sudah berada pada
bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial
dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi
T_barang_masuk_detail tidak mengalami perubahan.
214
4.2.13.15 T_Barang_Keluar
Id_barang_keluar
Id_biro
Id_permohonan_barang
Tgl_barang_keluar
Status_barang_keluar
Gambar 4.86 Normalisasi T_Barang_Keluar
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_barang_keluar sudah berada pada bentuk 3
(tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency
maupun transitif dependensi sehingga relasi T_barang_keluar
tidak mengalami perubahan.
4.2.13.16 T_Barang_Keluar_Detail
Id_barang_keluar_
detailId_barang
Gambar 4.87 Normalisasi T_Barang_Keluar_Detail
Hasil analisa
215
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_barang_keluar_detail sudah berada pada
bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial
dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi
T_barang_keluar_detail tidak mengalami perubahan.
4.2.13 17 T_Pembantu
Id_pembantu
Type
Code
Name
Priority
Is_active
Gambar 4.88 Normalisasi T_Pembantu
Hasil analisa
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi
diatas bahwa relasi T_pembantu sudah berada pada bentuk 3
(tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency
maupun transitif dependensi sehingga relasi T_pembantu tidak
mengalami perubahan.
216
4.2. 14 Spesifikasi Database
Database yang terbentuk dalam Sistem informasi pemesanan
persediaan ATK pada Badan Kepegawaian Negara adalah sebagai berikut :
Nama file : Main
Tabel 4.24 Spesifikasi Database Main
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Main - 10 - Beranda
2. Login - 10 - Login
3. Pemasok - 15 - Pemasok
4. Katalog - 15 - Katalog
5. Barang - 15 - Barang
6. Pemesanan - 15 - Pemesanan
7. Barang_masuk - 20 - Barang_masuk
8. Pengembalian_barang - 25 - Pengembalian_barang
9. Permohonan_barang - 25 - Permohonan_barang
10. Barang_keluar - 25 - Barang_keluar
11. T_Pembantu - 20 - T_Pembantu
217
Nama file :T_app_user
Isi : Data login
Primary key : Id_user
Tabel 4.25 Spesifikasi Database T_App_User
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_user Varchar 125 - Id_user
2. Id_biro Varchar 125 - Id_biro
3. Id_supplier Varchar 125 - Id_supplier
4. Username Varchar 100 - Username
5. Password Varchar 100 - Password
6. Level_user Varchar 125 - Level_user
7. Is_active Varchar 255 - Is_active
8. Group_akses Varchar 255 - Group_akses
Nama file : T_biro
Isi : Data biro
Primary key : Id_biro
Tabel 4.26 Spesifikasi Database T_Biro
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_biro Varchar 125 - Id_biro
2. Nama_biro Varchar 125 - Nama_biro
3. Status_biro Varchar 25 - Status_biro
218
Nama file : T_supplier
Isi : Data supplier
Tabel 4.27 Spesifikasi Database T_Supplier
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_supplier Varchar 125 - Id_supplier
2. Nama_supplier Varchar 255 - Nama_supplier
3. Alamat_supplier Varchar 255 - Alamat_supplier
4. Telp_ supplier Varchar 255 - Telp_ supplier
5. Email_ supplier Varchar 255 - Email_ supplier
6. Status_supplier Varchar 255 - Status_supplier
Nama file : T_katalog
Isi : Data katalog
Primary key : Id_katalog
Tabel 4.28 Spesifikasi Database T_Katalog
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_katalog Varchar 125 - Id_katalog
2. Id_supplier Varchar 125 - Id_supplier
3. Judul_katalog Varchar 255 - Judul_katalog
4. Tgl_awal_katalog Date - - Tgl_awal_katalog
5. Tgl_akhir_katalog Date - - Tgl_akhir_katalog
6. Status_katalog Varchar - - Status_katalog
7. Deskripsi_katalog Text - - Deskripsi_katalog
219
Nama file : T_katalog_detail
Isi : Data katalog detail
Primary key : Id_katalog_detail
Tabel 4.29 Spesifikasi database T_Katalog_Detail
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_katalog_detail Varchar 125 - Id_katalog_detail
2. Nama_barang_katalog Varchar 255 - Nama_barang_katalog
3. Merk_barang_katalog Varchar 225 - Merk_barang_katalog
4. Harga_barang_katalog Bigint 255 - Harga_barang_katalog
Nama file : T_barang
Isi : Data barang
Primary key : Id_barang
Tabel 4.30 Spesifikasi Database T_Barang
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_barang Varchar 125 - Id_barang
2. Id_supplier Varchar 125 - Id_supplier
3. Nama_barang Varchar 255 - Nama_barang
4. Merk_barang Varchar 255 - Merk_barang
5. Jumlah_barang Varchar 255 - Jumlah_barang
6. Deskripsi Text - - Deskripsi
7. Status_barang Varchar 255 - Status_barang
8. Qty_stock Int 255 - Qty_stock
220
Nama file : T_order
Isi : Data pemesanan
Primary key : Id_order
Tabel 4.31 Spesifikasi Database T_Order
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_order Varchar 125 - Id_order
2. Id_supplier Varchar 125 - Id_supplier
3. Tgl_order Date - - Tgl_order
4. Status_order Varchar 255 - Status_order
5. Deskripsi_order Text - - Deskripsi_order
Nama file : T_order_detail
Isi : Data pemesanan detail
Primary key : Id_order
Tabel 4.32 Spesifikasi Database T_Order_Detail
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_order_detail Varchar 125 - Id_order
2. Id_barang Varchar 125 - Id_barang
221
Nama file : T_barang_ masuk
Isi : Data barang masuk
Primary key : Id_barang_masuk
Tabel 4.33 Spesifikasi Database T_Barang_Masuk
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_barang_masuk Varchar 125 - Id_barang_masuk
2. Id_supplier Varchar 125 - Id_supplier
3. Id_order_barang_masuk Varchar 125 Id_order_barang_masuk
4. Tgl_barang_masuk Date - - Tgl_barang_masuk
5. Status_barang_masuk Varchar 125 - Status_barang_masuk
Nama file : T_barang_ masuk_detail
Isi : Data barang masuk detail
Primary key : Id_barang_masuk_detail
Tabel 4.34 Spesifikasi Database T_Barang_Masuk_Detail
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_barang_masuk_detail Varchar 125 - Id_barang_masuk_detail
2. Id_barang Varchar 125 - Id_barang
3. Pilih_barang_masuk Varchar 20 Pilih_barang_masuk
222
Nama file : T_retur
Isi : Data retur
Primary key : Id_retur
Tabel 4.35 Spesifikasi Database T_Retur
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_retur Varchar 100 - Id_retur
2. Id_supplier Varchar 100 - Id_supplier
3. Id_barang_ma
suk
Varchar 100 - Id_barang_masuk
4. Tgl_retur Date - - Tgl_retur
5. Status_retur Varchar 255 - Status_retur
Nama file : T_retur_detail
Isi : Data retur
Primary key : Id_retur_detail
Tabel 4.36 Spesifikasi Database T_Retur
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_retur_detail Varchar 125 - Id_retur_detail
2. Id_barang Varchar 125 - Id_barang
223
Nama file : T_permohonanbarang
Isi : Data permohonan barang
Primary key : Id_permohonan
Tabel 4.37 Spesifikasi Database T_Permohonanbarang
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_permohonan_barang Varchar 100 - Id_permohonan_barang
2. Id_biro Varchar 100 - Id_biro
3. Tgl_pemohonan_barang Date - - Tgl_pemohonan_barang
4. Status_permohonan_barang Varchar 255 - Status_permohonan_barang
5. Keterangan_permohonan_barang Text - - Keterangan_permohonan_barang
Nama file : T_permohonan_barang_detail
Isi : Data permohonan barang detail
Primary key : Id_ permohonan_barang_detail
Tabel 4.38 Spesifikasi Database T_ Permohonan_Barang_Detail
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_permohonan_barang_detail Varchar 125 - Id_permohonan_barang_detail
2. Id_barang Varchar 125 - Id_barang
3. Is_valid_ permohonan_barang Varchar 25 - Is_valid_ permohonan_barang
224
Nama file : T_barang_keluar
Isi : Data barang keluar
Primary key : Id_barang_keluar
Tabel 4.39 Spesifikasi Database T_Barang Keluar
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_barang_keluar Varchar 225 - Id_barang_keluar
2. Id_biro Varchar 225 - Id_biro
3. Id_permohonan_barang Varchar 125 - Id_barang_masuk
4. Tgl_barang_keluar Date - - Tgl_barang_keluar
5. Status_barang_keluar Varchar 125 - Status_barang_keluar
Nama file : T_barang_keluar_detail
Isi : Data barang keluar detail
Primary key : Id _barang_keluar_detail
Tabel 4.40 Spesifikasi Database T_Barang_Keluar_Detail
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id _detail_barang_keluar Varchar 225 - Id _detail_barang_keluar
2. Id_barang Varchar 225 - Id_barang
225
Nama file : T_pembantu
Isi : Pembantu
Primary key : Id_pembantu
Tabel 4.41 Spesifikasi Database T_Pembantu
No. Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan
1. Id_pembantu Varchar 225 - Id_pembantu
2. Type Varchar 225 - Type
3. Code Varchar 225 - Code
4. Nama Varchar 225 - Nama
5. Priority Int 11 - Priority
6. Is_aktif Varchar 15 - Is_aktif
226
4.2.15 Desain Interface
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda
SELAMAT DATANG “USER ADMIN”
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini 0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
227
Gambar 4.89 menu Beranda (admin)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Pembantu
Pembantu Data pembantu
# Tipe Code Nama Urutan Aksi
1
1 2 >
Tambah pembantu baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
228
Gambar 4.90 Menu Pembantu
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Pembantu
Detail Pembantu
Tipe : Code :
Nama : Urutan :
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
Edit Hapus Kembali
229
Gambar 4.91 Menu Attribute (aksi)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda User
User Data user
# Username Group akses Level user Status Aksi
Aktif
Tambah user baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
230
Gambar 4.92 Menu User
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Home User
User
Username : Kata Sandi :
Status :
Group Akses :
Level User :
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
Edit Hapus Kembali
231
Gambar 4.93 Menu User (aksi)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Biro
BIRO
Data biro
# Nama biro Status Aksi
Aktif
Tambah biro
baru
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
232
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.94 Menu Biro
233
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Biro
BIRO
Nama Biro : Status :
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.95 Menu Biro (aksi)
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
Edit Hapus Kembali
234
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Pemasok
Pemasok Data Pemasok
# Nama supplier Alamat Telp Email Status Aksi
Aktif
Tambah pemasok baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
235
Gambar 4.96 Menu Pemasok
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Pemasok
Detail Pemasok
Nama Supplier : Email :
Telp : Status :
Alamat
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.97 Menu Pemasok (aksi)
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
Edit Hapus Kembali
236
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Katalog produk
Katalog produk Data katalog produk
# Judul katalog Tanggal awal Tanggal akhir Status Aksi
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.98 Menu Katalog produk
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
237
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Katalog produk
Detail Katalog Produk
Id Katalog : Judul katalog :
Supplier : Alamat Supplier :
Tgl Awal katalog : Tgl akhir katalog :
Deskripsi :
Data katalog Item
# Nama Barang Harga Barang Merk Barang
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.99 Menu Katalog produk (aksi)
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
Kembali
238
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Barang
Barang Data barang
# Nama barang Supplier Jumlah barang Status Aksi
Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.100 Menu Barang
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
239
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Barang
Detail Barang
Nama Barang : Supplier :
Jumlah Barang : Merk Barang :
Status :
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.101 Menu Barang (aksi)
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
Tidak Aktifkan Kembali
240
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Pemesanan
Pemesanan Data pemesanan Item
# Id pemesanan Supplier Tanggal transaksi Status Aksi
Aktif
Tambah pemesanan baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
241
Gambar 4.102 Munu Pemesanan
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembnatu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Pemesanan
Detail Pemesanan
Id Peesanan : Merk :
Tgl Transaksi : Status :
Detail Pemesanan Item
# Nama barang Jumlah Baranng Merk Barang
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
Kembali
242
Gambar 4.103 Menu Pemesanan (aksi)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Barang Masuk
Barang Masuk Data barang masuk Item
# Id order Id barang masuk Supplier Tanggal Barang masuk Status Aksi
Aktif
Tambah barang masuk baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
243
Gambar 4.104 Menu Barang masuk
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Barang Masuk
Barang Masuk
Id Barang Masuk : Id Order :
Supplier : Jumlah :
Status: Status :
Detail Barang Masuk Item
# Nama barang Jumlah Baranng Merk Barang
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.105 Menu Barang masuk (aksi)
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
Kembali
244
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Pengembalian Barang
Pengembalian Barang Data Pengembalian barang
# Id_barang_masuk Supplier Tanggal Retur Status Aksi
Aktif
Tambah Pengembalian barang baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
245
Gambar 4.106 Menu Pengembalian barang
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Pengembalian Barang
Detail Pengembalian Barang Id Pengembalian Barang :
Supplier :
Tgl Retur : :
Detail Pengembalian Barang Item
# Nama barang Jumlah Baranng Merk Barang Pilih
\Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
Kembali
246
Gambar 4.107 Menu Pengembalian barang (aksi)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Permohonan Barang
Permohonan Barang Data Permohonan Barang
# Id permohonan Biro Tanggal Permohonan Status Aksi
Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
247
Gambar 4.108 Menu Permohonan barang
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Permohonan Barang
Detail Permohonan Barang
Biro : Tgl Transaksi :
Status :
Keterangan Permohonan :
Detail Pengembalian Barang Item
# Nama barang Jumlah Barang Merk Barang Pilih
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
Kembali
248
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.109 Menu Permohonan barang (aksi)
249
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Barang Keluar
Barang Keluar Data barang keluar
# Id permohonan
barang
Id barang keluar Biro Tanggal barang keluar Status Aksi
Aktif
Tambah barang keluar baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
250
Gambar 4.110 Menu Barang keluar
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Barang keluar
Detail Barang Keluar
Id Barang Keluar :
Biro :
Tgl Transaksi : Status :
Detail Pengembalian Barang Item
# Nama barang Jumlah Baranng Merk Barang
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
Kembali
251
Gambar 4.111 Barang keluar (aksi)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pembantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Laporan
Laporan Barang Masuk
Cari Laporan Barang Masuk
Tanggal Mulai Tanggal Akhir
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
252
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.112 Laporan Barang Masuk
253
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Pemabantu User Biro Pemasok Katalog produk Barang Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang Permohonan barang Barang keluar
Beranda Barang Keluar
Laporan Barang Keluar
Cari Laporan Barang Keluar
Tanggal Mulai Tanggal Akhir
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.113 Laporan Keluar
Logo
Instansi
Laporan
Katalog aktif Barang masuk hari ini
0
Permohonan barang 0 Profil, admin Logout
254
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Barang masuk Barang keluar Laporan Barang masuk Laporan Barang keluar
Beranda
SELAMAT DATANG Pimpinan
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.114 Beranda (Pimpinan Biro Perlengkapan)
Logo
Instansi
oPrfil, Pimpinan Logout
255
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Barang masuk Barang keluar Laporan Barang masuk Laporan Barang keluar
Beranda Barang Masuk
Barang Masuk Data barang masuk Item
# Id order Id barang masuk Supplier Tanggal Barang masuk Status Aksi
Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.115 Menu Barang masuk (Pimpinan Biro Perlengkapan)
Logo
Instansi
Profil, Pimpinan Logout
256
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Barang masuk Barang keluar Laporan Barang masuk Laporan Barang keluar
Beranda Barang Masuk
Detail Barang Masuk
Id Barang Masuk : Id Order :
Supplier : Jumlah :
Status: Status :
Detail Barang Masuk Item
# Nama barang Jumlah Baranng Merk Barang
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.116 Menu Barang masuk (aksi Pimpinan Biro Perlenkapan)
Logo
Instansi
Laporan
Profil, Pimpinan Logout
Kembali
257
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Barang masuk Barang keluar Laporan Barang masuk Laporan Barang keluar
Beranda Barang Keluar
Barang Keluar Data barang keluar
# Id permohonan
barang
Id barang keluar Biro Tanggal barang keluar Status Aksi
Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Profil, Pimpinan Logout
258
Gambar 4.117 Menu Barang keluar (Pimpinan Biro Perlengkapan)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Barang masuk Barang keluar Laporan Barang masuk Laporan Barang keluar
Beranda Barang keluar
Detail Barang Keluar
Id Barang Keluar :
Biro :
Tgl Transaksi : Status :
Detail Pengembalian Barang Item
# Nama barang Jumlah Baranng Merk Barang
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Profil, Pimpinan Logout
Kembali
259
Gambar 4.118 Barang keluar (aksi Pimpinan Biro Perlengkapan)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Barang masuk Barang keluar Laporan Barang masuk Laporan Barang keluar
Beranda Barang Masuk
Laporan Barang Masuk
Cari Laporan Barang Masuk
Tanggal Mulai Tanggal Akhir
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Profil, admin Logout
260
Gambar 4.119 Laporan masuk
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Barang masuk Barang keluar Laporan Barang masuk Laporan Barang keluar
Beranda Barang Keluar
Laporan Barang Keluar
Cari Laporan Barang Keluar
Tanggal Mulai Tanggal Akhir
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Profil, admin Logout
261
Gambar 4.120 Laporan Keluar
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Katalog produk Order Barang masuk Pengembalian barang
Beranda
SELAMAT DATANG USER LIA
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Order
0 Pengembalian barang hari ini 0 Profil,lia Logout
262
Gambar 4.121 Beranda (Supplier)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Katalog produk Order Barang masuk Pengembalian barang
Beranda Katalog Produk
Katalog Produk Data Katalog Produk
# Judul katalog Tanggal awal
katalog
Tanggal akhir katalog Status Aksi
Aktif
Tambah katalog produk baru
Logo
Instansi
Order
0 Pengembalian barang hari ini 0 Profil,lia Logout
263
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.122 Katalog Produk (Supplier)
264
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Order Pemesanan Barang masuk Pengembalian barang
Beranda Katalog Produk
Detail Katalog Produk Id Katalog : Judul katalog :
Supplier : Alamat Supplier :
Tgl Awal katalog : Tgl akhir katalog :
Deskripsi :
Data katalog Item
# Nama Barang Harga Barang Merk Barang
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Order
0 Pengembalian barang hari ini 0 Profil,lia Logout
Edit Hapu Kembali
265
Gambar 4.123 Katalog Produk (Supplier)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Katalog produk Order Barang masuk Pengembalian barang
Beranda Order
Order Data Katalog Produk
# Id Order Supplier Tanggal Order Status Aksi
Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Order
0 Pengembalian barang hari ini 0 Profil,lia Logout
266
Gambar 4.124 Order (Supplier)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Katalog Produk Order Barang masuk Pengembalian barang
Beranda Katalog Produk
Detail Katalog Produk Id Katalog : Judul katalog :
Supplier : Alamat Supplier :
Tgl Awal katalog : Tgl akhir katalog :
Deskripsi :
Data katalog Item
# Nama Barang Harga Barang Merk Barang
Logo
Instansi
Order
0 Pengembalian barang hari ini 0 Profil,lia Logout
Edit Hapu Kembali
267
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.125 Katalog Produk (aksi Supplier)
268
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Katalog Produk Order Barang masuk Pengembalian barang
Beranda Order
Detail Order Id Order : Supplier :
Tgl Order : Status :
Data Order Item
# Nama Barang Jumlah Barang Merk Barang
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.126 Order (aksi Supplier)
Logo
Instansi
Order
0 Pengembalian barang hari ini 0 Profil,lia Logout
Kembali
269
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Katalog Produk Order Barang masuk Pengembalian barang
Beranda Barang Masuk
Barang Masuk Data barang masuk Item
# Id order Id barang masuk Supplier Tanggal Barang masuk Status Aksi
Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Profil, Lia Logout
Tambah Barang Masuk Baru
Pengembalian barang hari ini 0 Order
270
Gambar 4.127 Menu Barang masuk (Supplier)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Katalog Produk Order Barang masuk Pengembalian barang
Beranda Barang Masuk
Detail Barang Masuk
Id Barang Masuk : Id Order :
Supplier : Jumlah :
Status: Status :
Detail Barang Masuk Item
# Nama barang Jumlah Baranng Merk Barang
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.128 Menu Barang masuk (aksi supplier)
Logo
Instansi
Order Profil, Lia Logout
Kembali
Pengembalian barang hari ini 0
271
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Katalog Produk Order Barang masuk Pengembalian barang
Beranda Pengembalian Barang
Pengembalian Barang Data Pengembalian barang
# Id_barang_masuk Supplier Tanggal Retur Status Aksi
Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.129 Menu Pengembalian barang (supplier)
Logo
Instansi
Order Profil, Lia LogoutPengembalian barang hari ini 0
272
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Katalog Produk Order Barang masuk Pengembalian barang
Beranda Pengembalian Barang
Detail Pengembalian Barang Id Pengembalian Barang :
Supplier :
Tgl Retur : :
Detail Pengembalian Barang Item
# Nama barang Jumlah Baranng Merk Barang Pilih
Logo
Instansi
Order Profil, Lia LogoutPengembalian barang hari ini 0
Laporan
Kembali
273
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.130 Menu Pengembalian Barang(aksi supplier)
274
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Permohonan Barang Barang Keluar
Beranda
SELAMAT DATANG
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Barang keluar barang hari ini 0 Profil, biro lain Logout
275
Gambar 4.131 Beranda (Staf biro lai
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Permohonan Barang Barang Keluar
Beranda Permohonan Barang
Permohonan Barang Data Permohonan Barang
# Id permohonan Biro Tanggal Permohonan Status Aksi
Aktif
Tambah permohonan barang baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Laporan
Profil, biro lai LogoutBarang keluar barang hari ini 0
276
Gambar 4.132 Menu Permohonan barang (biro lain)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Permohonan Barang Barang Keluar
Beranda Permohonan Barang
Detail Permohonan Barang
Biro : Tgl Transaksi :
Status :
Keterangan Permohonan :
Detail Pengembalian Barang Item
# Nama barang Jumlah Barang Merk Barang Pilih
Logo
Instansi
Permohonan barang 0 Profil, biro lain Logout
Kembali
277
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.133 Menu Permohonan barang (aksi biro lain)
278
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Permohonan Barang Barang Keluar
Beranda Barang Keluar
Barang Keluar Data barang keluar
# Id permohonan
barang
Id barang keluar Biro Tanggal barang keluar Status Aksi
Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Profil, biro lain LogoutPermohonan barang 0
279
Gambar 4.134 Menu Barang keluar (biro lain)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Permohonan Barang Barang Keluar
Beranda Barang keluar
Detail Barang Keluar
Id Barang Keluar :
Biro :
Tgl Transaksi : Status :
Detail Pengembalian Barang Item
# Nama barang Jumlah Baranng Merk Barang
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Profil, biro lain Logout
Kembali
Permohonan barang 0
280
Gambar 4.135 Barang keluar (aksi biro lain)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda Permohonan Barang Barang Keluar
Beranda
SELAMAT DATANG
Logo
Instansi
Profil, pimpinan biro lain LogoutBarang keluar barang hari ini 0
281
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.136 Beranda (Pimpinan biro lain)
282
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda validasi Barang Keluar
Beranda Validasi
Validasi Data Validasi
# Id permohonan Biro Tanggal Permohonan Status Aksi
Aktif
Tambah permohonan barang baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Profil pimpinan kbiro lain
n
LogoutPermohonan yang belum divalidasi
283
Gambar 4.137 Menu Validasi (Pimpinan biro lain)
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK
Badan Kepegawaian Negara
Beranda validasi Barang Keluar
Beranda Permohonan Barang
Detail Permohonan Barang
Biro : Tgl Transaksi :
Status :
Keterangan Permohonan :
Detail Pengembalian Barang Item
# Nama barang Jumlah Barang Merk Barang Pilih
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logo
Instansi
Profil, pimpian biro lain Logout
Kembali
Permohonan yang belum divalidasi
284
Gambar 4.138 Menu Validasi (aksi Pimpinan biro lain)
276
Antar Muka Sistem
Gambar 4. 139 Login
Admin
Gambar 4. 140 Beranda
Gambar 4. 141 Pembantu
Gambar 4. 142 Pembantu (Lihat
detail)
Gambar 4. 143 Pembantu (Tambah)
Gambar 4. 144 Pembantu (Edit)
Gambar 4. 145 Pembantu (Hapus)
Gambar 4. 146 User
Gambar 4. 147 User (Lihat detail)
Gambar 4. 148 User (Tambah)
277
Gambar 4. 149 User (Edit)
Gambar 4. 150 User (Hapus)
Gambar 4.151 Biro
Gambar 4. 152 Biro (Lihat detail)
Gambar 4. 153 Biro (Tambah)
Gambar 4. 154 Biro (Edit)
Gambar 4. 155 Biro (Hapus)
Gambar 4. 156 Supplier
Gambar 4. 157 Supplier (Lihat
detail)
Gambar 4. 158 Supplier (Tambah)
278
Gambar 4. 159 Supplier (Edit)
Gambar 4. 160 Supplier (Hapus)
Gambar 4. 161 Katalog produk
Gambar 4. 162 Katalog produk
(Lihat detail)
Gambar 4. 163 Barang
Gambar 4. 164 Barang (Lihat detail)
Gambar 4. 165 Pemesanan
Gambar 4. 166 Pemesanan (Lihat
detail)
Gambar 4. 167 Pemesanan
(Tambah)
Gambar 4. 168 Pemesanan
(Rencana)
279
Gambar 4. 169 Pemesanan (Kirim
permintaan)
Gambar 4. 170 Barang masuk
Gambar 4. 171 Barang masuk (Lihat
detail)
Gambar 4. 172 Pengembalian barang
Gambar 4. 173 Pengembalian barang
(Lihat detail)
Gambar 4. 174 Pengembalian barang
(Tambah)
Gambar 4. 175 Permohonan barang
Gambar 4. 176 Permohonan barang
(Lihat detail)
Gambar 4. 177 Barang Keluar
Gambar 4. 178 Barang Keluar (Lihat
detail)
280
Gambar 4. 179 Barang Keluar
(Tambah)
Gambar 4. 180 Barang Keluar
(Rencana)
Gambar 4. 181 Barang Keluar (Kirim
barang keluar)
Gambar 4. 182 Laporan (Barang
masuk)
Gambar 4. 183 Laporan (Lihat
barang masuk)
Gambar 4. 184 Laporan (Barang
masuk)
Gambar 4. 185 Laporan (Lihat
barang masuk)
Pemasok
Gambar 4. 186 Beranda
Gambar 4. 187 Katalog produk
281
Gambar 4. 188 Katalog produk
(Lihat detail katalog)
Gambar 4. 189 Katalog produk (Edit)
Gambar 4. 190 Katalog produk
(Hapus)
Gambar 4.191 Order
Gambar 4. 192 Order (lihat order)
Gambar 4. 193 Order (Terima
order)
Gambar 4. 194 Barang masuk
Gambar 4. 195 Barang masuk (Lihat
detail)
Gambar 4.196 Barang masuk
(Tambah)
Gambar 4. 197 Barang masuk
(Simpan)
Gambar 4.198 Barang masuk
(Rencana)
282
Gambar 4. 199 Barang masuk (Kirim
barang)
Gambar 4. 200 Pengembalian barang
Gambar 4. 201 Pengembalian barang
(Lihat detail)
Staf Biro lain
Gambar 4. 202 Beranda
Gambar 4. 203 Permohonan barang
Gambar 4. 204 Permohonan barang
(Lihat detail)
Gambar 4. 205 Permohonan barang
(Tambah)
Gambar 4. 206 Permohonan barang
(Rencana)
Gambar 4. 207 Permohonan barang
(Kirim permohonan)
283
Gambar 4. 208 Barang keluar
Gambar 4. 209 Barang keluar (Lihat
detail)
Pimpinan Biro Lain
Gambar 4. 210 Beranda
Gambar 4. 211 Validasi permohonan
barang
Gambar 4. 212 Validasi permohonan
barang (Lihat detail)
Gambar 4. 213 Validasi permohonan
barang (Validasi)
Pimpinan Biro Perlengkapan
Gambar 4. 214 Beranda
Gambar 4. 215 Barang masuk
‟
Gambar 4. 216 Barang keluar
284
Gambar 4. 217 Laporan barang
masuk
Gambar 4. 218 Lihat laporan barang
masuk
Gambar 4. 219 Laporan barang
keluar
Gambar 4. 220 Lihat laporan barang
keluar
285
4.2.15 Implementasi
Setelah tahap analisis dan perancangan selesai, maka tahap ini
dilakukan implementasi hasil rancangan kedalam baris-baris kode program
(lihat lampiran) yang dapat dimengerti oleh komputer. Bahasa
pemograman yang penulis gunakan adalah bahasa pemograman berbasis
web PHP framework codeigniter versi II dan menggunakan database
MySQL MySQL 1.7.7 Versi 5.3.8. Pada tahap ini penulis menetukan
sepesifikasi komputer yang dibutuhkan oleh sistem dan juga proses
pengujian program sistem informasi pemesanan persediaan ATK yang
dirancang penulis agar dapat dilihat seluruh kemampuan dari sistem
tersebut.
4.2.15.1 Pembuatan Kode Program (Coding)
Dalam pembuatan sistem informasi pemesanan persediaan
ATK ini memakai bahasa pemograman berbasis Web yaitu PHP
framework codeigniter versi II dan menggunakan database
MySQL 1.7.7 Versi 5.3.8. Kode pemograman yang telazh dibuat
dilampiri pada lampiran di halaman belakang skripsi.
4.2.15.2 Sepesifikasi Komputer
Perangkat komputer digunakan sebagai alat pengolahan
data yang meliputi perangkat keras dan pendukungnya yaitu
perangkat yang menjalankan aplikasinya. Spesifikasi minimal
dari perangkat keras dan perangkat lunak yang diusulkan adalah :
286
3. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang mendukung aplikasi ini adalah sebuah
unit komputer dengan spesifikasi minimal sebagai berikut:
a. Server
6) Processor : Setara dengan Pentium IV atau keatas.
7) Memory : Minimal 256 MB atau lebih.
8) Hardisk : 80 GB.
9) VGA Card : 32 MB.
10) Monitor : LCD.
b. Client
6) Processor : Setara dengan Pentium IV atau keatas.
7) Memory : Minimal 256 MB atau lebih.
8) Hardisk : 80 GB.
9) VGA Card : 32 MB.
10) Monitor : LCD.
4. Perangkat Lunak (Software)
Spesifikasi sistem operasi dan perangkat lunak yang
mendukung adalah sebagai berikut:
a. Server
1) Windows 7.
2) XAMPP version 1.7.7
3) Browser Google chrome.
287
b. Client
3) Windows 7.
4) Browser Google chrome.
4.2.16 Testing
Tabel 4.36 Pengujian pada sistem pemesanan persediaan ATK
No. Rancangan proses Hasil yang diharapkan Hasil
1. Masukkan username
& password, klik
login.
Masuk kemenu utama Ok
2. Salah masukkan
username &
passeord,klik login.
Akan tampil dihalaman login gagal. Ok
3. Klik tambah attribute
Akan tampil form isian attribute pada
halaman muka.
Ok
4. Klik cari attribute Akan tampil form pencarian cek attribute. Ok
5. Klik pada attribute
Akan menampilkan attribute yang
diinginkan.
Ok
6. Klik aksi pada
attribute
Isian attribute kedalam sistem & tampil
detail attribute pada halaman muka.
Ok
7. Klik edit pada
attribute
Isian attribute kedalam sistem & tampil
pada halaman muka.
Ok
8.
Klik hapus pada
attribute
Isian attribute dihapus kedalam sistem &
tampil pada halaman muka.
Ok
9.
Klik kembali pada
attribute
Isian attribute kedalam sistem & kembali
pada tampil pada halaman muka.
Ok
10.
Klik tambah user Akan tampil form isian user pada halaman
muka.
Ok
11. Klik pada user Akan menampilkan user yang diinginkan. Ok
12. Klik cari pada user Akan menampilkan user yang diinginkan. Ok
13
Klik aksi pada user Isian user kedalam sistem & tampil detail
user pada halaman muka.
Ok
14.
Klik edit pada user
Isian user kedalam sistem & tampil pada
halaman muka.
Ok
15.
Klik hapus pada user Isian user dihapus kedalam sistem & tampil
pada halaman muka.
Ok
16.
Klik kembali pada
user
Isian attribute kedalam sistem & kembali
pada tampil pada halaman muka.
Ok
17.
Klik tambah biro Akan tampil form isian biro pada halaman
muka.
Ok
18. Klik pada biro Akan menampilkan biro yang diinginkan. Ok
288
19. Klik cari pada biro Akan menampilkan biro yang diinginkan. Ok
20.
Klik aksi pada biro Isian biro kedalam sistem & tampil detail
biro pada halaman muka.
Ok
21.
Klik edit pada biro
Isian biro kedalam sistem & tampil pada
halaman muka.
Ok
22.
Klik hapus pada biro Isian biro dihapus kedalam sistem & tampil
pada halaman muka.
Ok
23.
Klik kembali pada biro
Isian biro kedalam sistem & kembali pada
tampil pada halaman muka.
Ok
24.
Klik tambah pemasok Akan tampil form isian pemasok pada
halaman muka.
Ok
25.
Klik pada pemasok
Akan menampilkan pemasok yang
diinginkan.
Ok
26.
Klik cari pada
pemasok
Akan menampilkan pemasok yang
diinginkan.
Ok
27.
Klik aksi pada
pemasok
Isian pemasok kedalam sistem & tampil
detail pemasok pada halaman muka.
Ok
28.
Klik edit pada
pemasok
Isian pemasok kedalam sistem & tampil
pada halaman muka.
Ok
29.
Klik hapus pada
pemasok
Isian pemasok dihapus kedalam sistem &
tampil pada halaman muka.
Ok
30.
Klik kembali pada
pemasok
Isian pemasok kedalam sistem & kembali
pada tampil pada halaman muka.
Ok
31.
Klik tambah katalog
produk
Akan tampil form isian katalog produk pada
halaman muka.
Ok
32.
Klik pada katalog
produk
Akan menampilkan katalog produk yang
diinginkan.
Ok
33.
Klik cari pada katalog
produk
Akan menampilkan katalog produk yang
diinginkan.
Ok
34.
Klik aksi pada katalog
produk
Isian katalog produk kedalam sistem &
tampil detail katalog produk pada
halaman muka.
Ok
35.
Klik edit pada katalog
produk
Isian katalog produk kedalam sistem &
tampil pada halaman muka.
Ok
36.
Klik hapus pada
katalog produk
Isian katalog produk dihapus kedalam
sistem & tampil pada halaman muka.
Ok
37.
Klik kembali pada
katalog produk
Isian katalog produk kedalam sistem &
kembali pada tampil pada halaman
muka.
Ok
38.
Klik tambah barang Akan tampil form isian barang pada
halaman muka.
Ok
39.
Klik pada barang
Akan menampilkan barang yang
diinginkan.
Ok
40. Klik cari pada barang Akan menampilkan barang yang Ok
289
diinginkan.
41.
Klik aksi pada barang Isian barang kedalam sistem & tampil detail
barang pada halaman muka.
Ok
42.
Klik edit pada barang
Isian barang kedalam sistem & tampil pada
halaman muka.
Ok
43.
Klik hapus pada
barang
Isian barang dihapus kedalam sistem &
tampil pada halaman muka.
Ok
44.
Klik kembali pada
barang
Isian barang kedalam sistem & kembali
pada tampil pada halaman muka.
Ok
45.
Klik tambah
pemesanan
Akan tampil form isian pemesanan pada
halaman muka.
Ok
46.
Klik pada pemesanan
Akan menampilkan pemesanan yang
diinginkan.
Ok
47.
Klik cari pada
pemesanan
Akan menampilkan pemesanan yang
diinginkan.
Ok
48.
Klik aksi pada
pemesanan
Isian pemesanan kedalam sistem & tampil
detail pemesanan pada halaman muka.
Ok
49.
Klik edit pada
pemesanan
Isian pemesanan kedalam sistem & tampil
pada halaman muka.
Ok
50.
Klik hapus pada
pemesanan
Isian pemesanan dihapus kedalam sistem &
tampil pada halaman muka.
Ok
51.
Klik kembali pada
pemesanan
Isian pemesanan kedalam sistem & kembali
pada tampil pada halaman muka.
Ok
52.
Klik tambah barang
masuk
Akan tampil form isian barang masuk pada
halaman muka.
Ok
53.
Klik pada barang
masuk
Akan menampilkan barang masuk yang
diinginkan.
Ok
54. Klik cari pada barang
masuk
Akan menampilkan barang masuk yang
diinginkan.
Ok
55. Klik aksi pada barang
masuk
Isian barang masuk kedalam sistem &
tampil detail barang masuk pada
halaman muka.
Ok
56.
Klik edit pada barang
masuk
Isian barang masuk kedalam sistem &
tampil pada halaman muka.
Ok
57. Klik hapus pada
barang masuk
Isian barang masuk dihapus kedalam sistem
& tampil pada halaman muka.
Ok
58. Klik kembali pada
barang masuk
Isian barang masuk kedalam sistem &
kembali pada tampil pada halaman
muka.
Ok
59. Klik tambah
pengembalian
barang
Akan tampil form isian pengembalian
barang pada halaman muka.
Ok
60. Klik pada
pengembalian
barang
Akan menampilkan pengembalian barang
yang diinginkan.
Ok
290
61. Klik cari pada
pengembalian
barang
Akan menampilkan pengembalian barang
yang diinginkan.
Ok
62. Klik aksi pada
pengembalian
barang
Isian pengembalian barang kedalam sistem
& tampil detail pengembalian barang
pada halaman muka.
Ok
63. Klik edit pada
pengembalian
barang
Isian pengembalian barang kedalam sistem
& tampil pada halaman muka.
Ok
64 Klik hapus pada
pengembalian
barang
Isian pengembalian barang dihapus kedalam
sistem & tampil pada halaman muka.
Ok
65. Klik kembali pada
pengembalian
barang
Isian pengembalian barang kedalam sistem
& kembali pada tampil pada halaman
muka.
Ok
66. Klik tambah
permohonan
barang
Akan tampil form isian permohonan barang
pada halaman muka.
Ok
67. Klik pada
permohonan
barang
Akan menampilkan permohonan barang
yang diinginkan.
Ok
68. Klik cari pada
permohonan
barang
Akan menampilkan permohonan barang
yang diinginkan.
Ok
69. Klik aksi pada
permohonan
barang
Isian permohonan barang kedalam sistem &
tampil detail permohonan barang pada
halaman muka.
Ok
70. Klik edit pada
permohonan
barang
Isian permohonan barang kedalam sistem
& tampil pada halaman muka.
Ok
71.
Klik hapus pada
permohonan
barang
Isian permohonan barang dihapus kedalam
sistem & tampil pada halaman muka.
Ok
72. Klik kembali pada
permohonan
barang
Isian permohonan barang kedalam sistem &
kembali pada tampil pada halaman
muka.
Ok
73.
Klik validasi pada
permohonan
barang
Isian validasi permohonan barang kedalam
sistem & tampil pada halaman muka.
Ok
74.
Klik tambah barang
keluar
Akan tampil form isian barang keluar pada
halaman muka.
Ok
75.
Klik pada barang
keluar
Akan menampilkan barang keluar yang
diinginkan.
Ok
76
Klik cari pada barang
keluar
Akan menampilkan barang keluar yang
diinginkan.
Ok
291
77.
Klik aksi pada barang
keluar
Isian barang keluar kedalam sistem &
tampil detail barang keluar pada halaman
muka.
Ok
78.
Klik edit pada barang
keluar
Isian barang keluar kedalam sistem &
tampil pada halaman muka.
Ok
79.
Klik hapus pada
barang keluar
Isian barang keluar dihapus kedalam sistem
& tampil pada halaman muka.
Ok
80.
Klik kembali pada
barang keluar
Isian barang keluar kedalam sistem &
kembali pada tampil pada halaman
muka.
Ok
81.
Klik tampilan laporan
order
Akan tampil laporan order. Ok
82. Klik laporan order Akan tampil tombol cetak order. Ok
83.
Klik cetak laporan
order
Akan menapilkan seluruh order. Ok
84.
Klik tampilan laporan
barang masuk
Akan tampil laporan barang masuk. Ok
85.
Klik laporan barang
masuk
Akan tampil tombol cetak barang masuk. Ok
86.
Klik cetak laporan
barang masuk
Akan menapilkan seluruh barang masuk. Ok
87. Klik tampilan laporan
barang keluar
Akan tampil laporan barang keluar. Ok
88. Klik laporan barang
keluar
Akan tampil tombol cetak barang keluar. Ok
89. Klik cetak laporan
barang keluar
Akan menapilkan seluruh barang keluar. Ok
292
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan tentang rancang bangun sistem pemesanan
persediaan ATK pada BKN pusat, maka diperoleh beberapa simpulan :
1. Merancang sistem yang dapat membantu mengelola data persediaan pada
biro perlengkapan. Meliputi pemesanan kepada pemasok samapai dengan
memberikan kebutuhan barang kepada biro-biro lain.
2. Dengan menggunakan Framework codeigniter versi II, pada rancangan
sistem pemesanan data persediaan yaitu pemesanan pada pemasok, barang
masuk, barang diretur, dan barang keluar yang telah ada nantinya bisa
ditampilkan pada sistem.
3. Sistem pemesanan ini menjadi wadah informasi bagi Biro Perlengkapan
untuk menyampaikan informasi mengenai persediaan barang yang ada
pada Biro Perlengkapan.
5.2 Saran
Saran-saran yang harus dilakukan rancang bangun sistem pemesanan
persediaan ATK pada BKN pusat, yang dirancang belumlah sempurna dan
masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis ingin
293
menyampaikan beberapa saran guna menambah nilai dan manfaat dari
penelitian ini, yaitu:
1. Dalam mengembangkan sistem informasi pemesanan persediaan ATK ini
penulis hanya membatasi pada tahap pemesanan. Tidak memperhitungkan
mengenai biaya-biaya.
2. Dalam mengembangkan sistem informasi pemesanan persediaan ATK ini
penulis tidak adanya keamanan dalam jaringan sehingga rentan akan
pencurian data.
3. Dalam mengembangkan sistem informasi pemesanan persediaan ATK ini
dengan menambahankan adanya barcode.
294
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin & James. 2006. Auditing Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Dennis, Barbara & David. 2005. Systems Analysis and Design With UML Version
2.0 An Object Oriented Approach. John Wily & Sons Inc.
Gitosudarmo, Indriyo & Mulyono, Agus. 2000. Manajemen Bisnis Logistik.
Yogyakarta: BPFE.
Handoko, T. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta:
BPFE.
Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi. Ed. 3, Grasindo.
James A Hall, 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen. 02 Maret 2014: 19.00.
http://en.wikipedia.org/wiki/Inventory_control_system. 01 Maret 2014: 21.30.
http://permatasolution.com/permata/index.php?option=com_content&view=article
&id=6&Itemid=6. 01 Maret 2014: 21.00.
http://www.sisteminformasiphp.com/2013/03/sistem-informasi-inventory-dengan-
php.html. 01 Maret 2014: 21.20.
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogjakarta: Andi.
Kadir, Abdul. 2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL. :
Yogjakarta: Andi.
Kadir, Abdul. 2009. Mudah Menjadi Programer PHP. Yescom.
295
Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan & Implementasi Database Relasional.
Yogjakarta: Andi.
Komputer, Wahana. 2007. Rancang Bangun Mesin dengan Autocad 2008.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Kendal & Kendal. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem.Ed. 1. Jakarta: PT
Indeks.
Kendal & Kendal. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem. Ed. 1. Jakarta: PT
Indeks.
Krismiaji, 2005. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua. Yogyakarta : Akademi
Manajemen. Perusahaan YKPN
La Midjan, 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
Marshall B. Romney, Paul John Steinbart, 2006. Accounting Information System,
Ninth Edition. Prentice Hall.
M. Subana & Sudrajat. 2005. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka
Setia.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat.
Moh. Nazir. Ph.D, 2005, Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
O‟ Brien, James A. 2008. Pengantar Sistem Informasi Persektid Bisnis
Manajerial. Ed. 12. Jakarta: Salemba Empat. McGraw-Hill Irwin.
Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP & MYSQL.
Yogyakarta: Andy.
Purwanto, Eko Budi. 2008. Perancangan dan Analisis Algoritma. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
296
Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi.
Yogyakarta: Andi.
Rangkuti, Freddy, 2004. Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rangkuti, Freddy. 2007. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. :
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Raharjo, Heryanto & RK. 2010. Modul Pemograman WEB (HTML, PHP
&MYSQL). Bandung: Modula.
Ristono, Agus. 2009. Manajemen Persediaan Edisi 1. Yogyakarta: Graham Ilmu.
Simarmata, Janner. 2010. WEB Rekayasa. Yogyakarta: Andi.
Siswanto. 2007. Oprations Research. Jakarta: Erlangga.
Skousen, Smith. 2007. Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga.
Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis & Perancangan UML (Unified Modeling
Language) Generated VB.6. Graha Ilmu.
Suyanto, 2005. Pengantar Teknologi Informasi Untuk Bisnis: Andi Offset,
Yogyakarta.
Taylor III, Bernard W. 2005. Introduction to Management Science. Ed, 8. Jakarta:
Salemba Empat.
Whitten, J, Bentley, L. & Ditman, K. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem. Ed.
6. Yogyakarta: Andi.
Yasin, V. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra
Wacana Media.