Download - Rahayu Universitas Muhammadiyah Riaui Pkmp
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PRODUKSI MINUMAN PREBIOTIK DARI BEBERAPA VARIETAS
JAMUR YANG ADA DI PROVINSI RIAU TERHADAP BAKTERI
“Lactobacillus casei”
BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
RAHAYU 120204053 / 2012 (KETUA) ELVIKA RAMAYANTI 120204004 / 2012 (ANGGOTA 1) SITI MAISYAROH 140204008 / 2014 (ANGGOTA 2)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU PEKANBARU
2015
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... v RINGKASAN ..................................................................................................... vi BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 2 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 3 1.4 Luaran Yang Diharapkan ..................................................................... 3 1.5 Manfaat Penilitian ................................................................................ 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3 2.1 Jamur.................................................................................................... 3 2.2 Prebiotik ............................................................................................... 4 2.3 Probiotik .............................................................................................. 4 2.4 Lactobacillus ........................................................................................ 5 2.5 Metode Uji Prebiotik ........................................................................... 5 2.5.1 Pembuatan MRS-A ..................................................................... 5 2.5.2 Metode Pengujian Total BAL ..................................................... 6
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 6 3.1 Alat dan Bahan .................................................................................... 6 3.2 Prosedur Kerja ..................................................................................... 6 3.2.1 Tahap Persiapan Bahan Baku ..................................................... 6 3.2.2 Identifikasi Sampel ..................................................................... 6 3.2.3 Tahap Sterilisasi Media dan Alat ................................................ 6 3.2.4 Tahap Pengujian ......................................................................... 7 3.2.5 Teknik Analisa Data .................................................................. 7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................... 8 4.1 Anggaran Biaya ................................................................................... 8 4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8 LAMPIRAN ....................................................................................................... 11
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Varietas Jamur .................................................................................. 4
Gambar 2. Lactobacillus casei ........................................................................... 5
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya ................................................................... 8
Tabel 2. Jadwal kegiatan ..................................................................................... 8
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ......................... 11 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................ 17 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peniliti dan Pembagian Tugas ................ 19 Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ..................................................... 21
vi
Ringkasan Penyakit Diare adalah masalah kesehatan masyarakat dinegara
berkembang seperti di Indonesia, karena sering timbul dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB) disertai dengan kematian yang tinggi, terutama di Indonesia Bagian Timur (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Di Indonesia diare sering menimpa anak usia 6 bulan sampai 2 tahun (Brady, 2000. Berdasarkan Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia, kasus diare di Riau tahun 2014 yaitu 134.955 kasus (Kementarian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang aman bagi manusia untuk dikonsumsi, bila tertelan dalam jumlah yang cukup probiotik memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan (Stomatova et al., 2009; Saha et al., 2012). Salah satu cara meningkatkan proporsi ‘bakteri baik’ seperti Bifidobacteria, Lactobacilli, dan Eubacteria (Gibson dan Roberfroid, 1995; Cummings et al., 2001) dengan mengkonsumsi bakteri probiotik (Kusumawati et al., 2005). Prebiotik adalah polisakarida dan oligosakarida dapat membantu pencernaan dan penyerapan diusus kecil. Prebiotik terdiri dari karbohidrat rantai pendek, terutama oligosakarida, misalnya FOS, GOS, dan polisakarida (Gibson, 1995; Panitantum, 2004).
Bahan yang digunakan beberapa varietas jamur. Contoh uji dilakukan isolasi FOS yaitu diblender, diperas cairannya kemudian ditambah etanol 69-70%, diperoleh endapan, lalu didekantasi dan disentrius dengan kecepatan 3.000 rpm. Selanjutnya pembuatan larutan uji kemudian uji aktivitas in vitro pada Media Padat (MRS Agar). Lalu 100µl Lactobacillus casei + 200µl sediaan uji + aquadest 500µl + media dan diinkubasi pada suhu 35°C–37°C selama 24jam. Kemudian uji skrining beberapa jamur dan uji potensi prebiotik jamur. Setelah diketahui potensi prebiotik dilakukan formulasi minuman fungsional dari beberapa varietas jamur dan pengujian prebiotik dari minuman fungsional yang dihasilkan.
Kata Kunci : Prebiotik, Probiotik, Minuman Prebiotik, Lactobacillus casei, Diare,
Jamur
1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dinegara berkembang seperti di Indonesia, karena masih sering timbul dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB), dan di sertai dengan kematian yang tinggi, terutama di Indonesia Bagian Timur (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Prakiraan United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun 2012 angka kematian bayi di Indonesia mencapai 152.000 orang dan dua per tiganya karena diare.
Di Indonesia diare sering menimpa anak usia 6 bulan sampai 2 tahun (Brady, 2000. Berdasarkan Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia, kasus diare di Riau pada tahun 2014 ditemukan 134.955 kasus. Dari kasus ini yang dapat ditangani oleh Fasilitas Kesehatan Riau sebesar 125.463 kasus dan yang tidak tertangani adalah 92.97 kasus (Kementarian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).
Menurut Moller dan Vrese (2004) beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa bakteri probiotik tertentu seperti bifidobacteria dan lactobacillus dapat memperkuat sistem imun dan mengatasi diare, baik oleh rotavirus maupun oleh bakteri serta mengatasi sembelit.
Probiotik didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang aman bagi manusia untuk dikonsumsi, bila tertelan dalam jumlah yang cukup probiotik memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan manusia yang memberikan kontribusi untuk gizi dan kesehatan usus manusia (Stomatova et al., 2009; Saha et al., 2012).
Komposisi mikroflora dalam system pencernaan orang sehat umumnya stabil. Penyebab perubahan adalah pola hidup, pola makan, dan penggunaan obat kesehatan, serta karena factor internal seperti stress. Penelitian terkini membuktikan bahwa suplementasi ternyata dapat menyeimbangkan mikrofolra usus bagi kita dengan memberikan banyak keuntungan bagi populasi bakteri baik. Probiotik juga membantu pencernaan dan penyerapan makanan (Sugiyono Saputra, 2010). Salah satu cara meningkatkan proporsi ‘bakteri baik’ seperti Bifidobacteria, Lactobacilli, dan Eubacteria (Gibson dan Roberfroid, 1995;. Cummings et al., 2001) dengan mengkonsumsi bakteri probiotik dan menyediakan nutrisi sesuai untuk bakteri probioti agar dalam usus berkembang lebih cepat yang bertujuan untuk dan menekan jumlah ‘bakteri jahat’ (Kusumawati et al., 2005) seperti Clostridium perfringens, yang menyebabkan penyakit gastrointestinal (Kolida et al., 2002).
Prebiotik adalah polisakarida dan oligosakarida yang dapat membantu pencernaan dan penyerapan di usus kecil serta fermentasi oleh bakteri probiotik asli usus besar. Prebiotik terdiri dari karbohidrat rantai pendek, terutama oligosakarida, misalnya fructooligosaccharides (FOS), galactooligosaccharides (GOS), dan polisakarida, misalnya inulin (Gibson, 1995; Panitantum, 2004).
2
Provinsi Riau adalah salah satu provinsi yang masyarakatnya mayoritas berpenghasilan dari berkebun. Salah satu masalah dari perkebunan adalah keberadaan limbah. Pengelolaan limbah perkebunan yang berpotensi mempunyai nilai komersial dan dapat dimanfaatkan masyarakat namun belum dapat ditangani dan diolah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi (Riaupos.com, 2014).
Jamur merupakan tanaman saprofit yang biasa hidup di tanaman-tanaman yang sudah lapuk. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, manusia telah mampu membudidayakan jamur dengan medium-medium tertentu untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan karena nilai gizinya dan jamur dapat tumbuh pada sepanjang waktu (Universitas Negeri Yogyakarta, 2011).
Jamur tampaknya menjadi kandidat potensial untuk prebiotik karena mengandung karbohidrat seperti kitin, hemiselulosa, β- dan α-glukan, mannans, xylans dan galaktan (F.M.N.A. Aida et al., 2009). Pada penelitian Manzi, Aguzzi, dan Pizzoferrato (2001) mengungkapkan konsentrasi beta glukan di tiga spesies yang berbeda dari jamur antara yang mentah dan dimasak. Beta glucan di baku A. bisporus itu mulai 1,2-1,7 mg / g, sedangkan pada dimasak mulai dari 0,8-4.2 mg / g. P. ostreatus baku dan dikeringkan cendawan mengandung masing-masing 139,2 mg / g dan 548,8 mg / g beta glukan, sedangkan jamur dimasak memiliki konsentrasi yang sedikit lebih tinggi dari beta glucan jamur yang mentah.
Untuk memanfaatkan limbah perkebunan yaitu jamur, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh senyawa prebiotik (FOS) dari beberapa varietas jamur yaitu jamur tiram putih, jamur tiram merah muda, jamur merang.jamur kuping hitam, jamur kancing, dan jamur enokitake terhadap pertumbuhan bakteri probiotik dan berpotensi sebagai bahan untuk minuman fungsional. 1.2 Rumusan Masalah
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dinegara berkembang seperti di Indonesia, karena masih sering timbul dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB), dan di sertai dengan kematian yang tinggi, terutama di Indonesia Bagian Timur (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Berdasarkan Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia, kasus diare di Riau pada tahun 2014 ditemukan 134.955 kasus (Kementarian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Menurut Moller dan Vrese (2004) beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa bakteri probiotik tertentu seperti bifidobacteria dan lactobacillus dapat memperkuat sistem imun dan mengatasi diare, baik oleh rotavirus maupun oleh bakteri serta mengatasi sembelit.
Oleh karena itu, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu : a. Apa pengaruh senyawa prebiotik dari ekstrak beberapa spesies jamur terhadap
perkembangan bakteri probiotik Lactobacillus casei ?
3
b. Bagaimanakan perbandingan terhadap perkembangan bakteri probiotik diasupi dengan tanpa diasupi senyawa prebiotik ?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh senyawa prebiotik dari ekstrak beberapa spesies jamur terhadap perkembangan bakteri probiotik yaitu Lactobacillus casei.
b. Untuk mengetahui perbandingan terhadap perkembangan bakteri probiotik diasupi dengna tanpa diasupi senyawa prebiotik.
1.4 Luaran Yang Diharapkan Produksi minuman fungsional ini diharapkan dapat membantu pencernaan dan
penyerapan makanan sebagai fungsi probiotik (Sugiyono Saputra, 2010) yang dapat meningkatkan proporsi ‘bakteri baik’ seperti Lactobacillus casei, Bifidobakteria, dan Eubakteria (Gibson dan Roberfroid, 1995;. Cummings et al., 2001). Dengan mengkonsumsi bakteri probiotik ini dapat menyediakan nutrisi agar bakteri probiotik dalam usus berkembang lebih cepat (Kusumawati et al., 2005) dan memperkuat sistem imun dan mengatasi diare (Moller et al., 2004). Dan Luaran yang dihasilkan adalah karya ilmiah. 1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini diantaranya memberikan informasi bahwa ekstrak dari beberapa spesies jamur berpengaruh terhadap perkembangan bakteri probiotik, memberikan informasi bahwa ekstrak dari beberapa varietas jamur dapat dibuat menjadi minuman fungsional yang berguna untuk meminimalisir penyakit diare terutama bagi balita, dan berpotensi sebagai bahan minuman fungsional untuk mengatasi masalah lambung dan usus. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamur
Jamur merupakan tanaman saprofit yang biasa hidup di tanaman-tanaman yang sudah lapuk. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, manusia telah mampu membudidayakan jamur dengan medium-medium tertentu untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan karena nilai gizinya dan jamur dapat tumbuh pada sepanjang waktu (Universitas Negeri Yogyakarta, 2011).
Ada 12, 000 spesies jamur yang dapat dianggap sebagai jamur, dengan setidaknya 2.000 spesies yang dapat dimakan (Chang, 1999). Menurut Sanchez (2004) lebih dari 200 spesies telah dikumpulkan dari alam liar dan digunakan untuk berbagai tujuan medis tradisional. Sekitar 35 spesies telah dibudidayakan secara komersial dan 20 dibudidayakan pada skala industri. Jamur yang paling dibudidayakan di seluruh dunia adalah A. bisporus (jamur kancing), diikuti oleh Lentinus edodes (shiitake), Pleurotus spp (jamur tiram), Auricula auricula (kayu
4
jamur kuping), Flamulina velutipes (jamur musim dingin) dan Volvariella volvacea (jerami merang) .
Gambar 1. Varietas Jamur ;a. Jamur Merang (Isroi, 2015); b.Jamur Tiram Putih (Yuk Sehat, 2015); c. Jamur Tiram Merah Muda (Piyul, 2012); d. Jamur Kuping Hitam (Reps-ID.com,
2014); e. Jamur Kancing (Edward, 2011); f. Jamur Enokitake (Salim et al., 2012) 2.2 Prebiotik
Probiotik didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang aman bagi manusia untuk dikonsumsi, bila tertelan dalam jumlah yang cukup probiotik memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan manusia yang memberikan kontribusi untuk gizi dan kesehatan usus manusia.(Stomatova et al., 2009; Saha et al., 2012). Prebiotik umumnya merupakan komposisi pangan yang tidak dapat dicerna, biasanya dalam bentuk oligosakarida dan serat makanan, misalnya inulin, galacto-oligosaccharide, fructo-oligosaccharide, isomalto-oligosaccharide, lactofructo-oligosaccharide, dan lactulose (Gibson dan Roberfroid, 1995).
Secara umum, karbohidrat yang tidak dapat dicerna misalnya oligosakarida, merupakan sumber karbon bagi bakteri menguntungkan yang hidup di usus. Oligosakarida tersebut akan difermentasi oleh bakteri menguntungkan dan sebagai produk akhirnya adalah asam lemak rantai pendek (SCFA = Short Chain Fatty Acid) berupa asam laktat, butirat, propionat dan asetat, yang mempunyai dampak fisiologi positif bagi tubuh inang (Macfarlane et al., 1992, Fuler dan Gibson, 1998). 2.3 Probiotik
Probiotik didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang aman bagi manusia untuk dikonsumsi, bila tertelan dalam jumlah yang cukup probiotik memiliki
a b c
d e f
5
efek menguntungkan bagi kesehatan manusia yang memberikan kontribusi untuk gizi dan kesehatan usus manusia.(Stomatova et al., 2009; Saha et al., 2012).
Probiotik adalah biopreparasi yang mengandung sel hidup atau organisme alami yang mampu berkolonisasi dan sebagai bagian mikroflora dalam hewan, manusia serta menstimulir proses degestif dan imunitas. Jenis bakteri “baik” yang tergolong probiotik antara lain L.casei Shirota strain, L. reuteri, L. acidophilus LA-1, L. gasseri, L. rhamnosus, Bifidobacterium lactis Bb-1, B. breve, B. longum (Harti, 2009). 2.4 Lactobacillus
Lactobacillus identifikasi isolat Lactobacillus didasarkan pada bentuk sel batang, pengecatan gram positif, non motil, katalase negatif, tidak membentuk dekstran, kemampuan pembentukan asam dari beberapa sumber karbon, kemampuan tumbuh dari berbagai PH maupun suhu (Purwandhani dan Rahayu, 2003).
Genus Laktobasilus merupakan kuman yang mampu memproduksi sejumlah asam laktat dari karbohidrat sederhana, dengan demikian menciptakan suasana asam yang mampu mematikan kuman lain yang tidak berspora. Laktobasil memerlukan zat makanan yang cukup kompleks, dan kebanyakan strain tidak dapat tumbuh pada perbenihan biasa kecuali ada penambahan glukosa atau whey. (Martina Susilowati, 2012)
Lactobacillus mempunyai potensi sangat besar sebagai produk probiotik karena keunggulannya dibandingkan bakteri asam laktat lain. Filtrat Lactobacillusdapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen Streptococcus, Staphylococcus aureus dan Escerichia colibahkan filtrat yang sudah disimpan selama 6 bulan memiliki kemampuan yang sama (Hardiningsih et al.,2006).
Gambar 2. Lactobacillus casei (Natural News, 2014) 2.5 Metode Uji Prebiotik 2.5.1. Pembuatan Media Agar Monitol Rogosa Salt Agar (MRS-A)
Pembuatan larutan MRS-Agar adalah dengan menimbang 6,62 gram MRS-Agar menggunakan neraca dan mengukur 100 ml aquades steril dengan gelas ukur. Kedua bahan tersebut dicampur dalam erlenmeyer, kemudian dipanaskan di atas kompor listrik sampai mendidih sambil diaduk dengan pengaduk agar homogen. Setelah itu,media disterilkan dalam autoclave
6
dengan suhu 121°C selama 15 menit. Kemudian ditunggu sampai media tersebut dingin dan mengeras.
2.5.2. Metode Pengujian Total BAL Pengujian total BAL dilakukan dengan menggunakan metode
hitungan cawan (Fardiaz, 1993). Metode yang digunakan yaitu dari pengenceran yang dikehendaki, sampel diambil sebanyak1 ml ke dalam cawan petri menggunakan pipet 1 ml. Kemudian ke dalam cawan tersebut dimasukkan medium MRS agar steril yang telah didinginkan sampai suhu 50oC sebanyak 15 ml. Selama penuangan medium, tutup cawan tidak boleh dibuka terlalu lebar untuk mengurangi kontaminasi dari luar. Segera setelah penuangan, cawan petri digerakkan di atas meja secara hati-hati untuk menyebarkan sel-sel bakteri asam laktat secara merata, yaitu digerakkan melingkar, setelah agar memadat, cawan-‐cawan tersebut dapat diinkubasi di dalam inkubator dengan posisi terbalik.
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Erlenmeyer, inkubator, oven, neraca analitik, pipet tetes, tabung reaksi, cawan petri, jarum ose, mikroskop, gelas objek, hot plate, corong, batang pengaduk, lemari pendingin, penjepit tabung, rak tabung reaksi,autoklaf, kromatografi lapis tipis.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah varietas jamur, alcohol 70%, bakteri Lactobacillus casei medium selektif MRSA (Man Ragosa Sharpe Agar). 3.2 Prosedur Kerja 3.2.1. Tahap Persiapan Bahan Baku
Bahan baku yang kami gunakan adalah berbagai varietas dari jamur yang ada di Provinsi Riau yaitu jamur tiram putih, jamur tiram merah muda, jamur merang.jamur kuping hitam, jamur kancing, dan jamur enokitake. Semua sampel dipilih yang segar kemudian dibersihkan dengan air dan selanjutnya dihaluskan dengan blender. Langkah berikutnya adalah identifikasi contoh uji. 3.2.2. Identifikasi Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, diidentifikasi terlebih dahulu jenis/spesies di laboratorium Botani UNRI. 3.2.3. Tahap Sterilisasi Media dan Alat
Semua alat-alat gelas yang akan digunakan sebelumnya dilakukan sterilisasi kering menggunakan oven pada 1600C selama satu jam. Untuk alat-alat plastik dan medium agar, dilakukan sterilisasi basah menggunakan autoklaf pada suhu 1210C pada tekanan 2 atm selama 15 menit. Sterilisasi pada autoklaf juga dilakukan pada contoh uji atau suspense atau medium (berisikan contoh uji).
7
3.2.4. Tahap Pengujian 3.2.5. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Anova Completely Randomized Design (Anova CRD) / Anova One Way pada tingkat kepercayaan 95%. Dari hasil perhitungan, apabila didapatkan F hitung lebih besar dari F tabel atau signifikansi kurang dari 0,05 maka menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan. Yang selanjutnya dilakukan uji Honestly Significant Difference (HSD) untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan efek antar pasangan kelompok perlakuan.
Larutkan dalam 1 ml aquadest lalu
Inokulasi pada media i
Di inkubasi pada suhu 35–37°C Selama 18–24 jam
selanjutnya diencerkan 1000 kali menggunakan aquadest
Penyiapan Lactobacillus
casei
50 mg isolate dipanaskan dalam 5 ml aquades lalu diencerkan menjadi 5 seri konsetrasi (1000 ppm, 100 ppm, 10 ppm, 1 ppm, 0,1 ppm). Selanjutnya Diujikan
pada bakteri
Pembuatan Larutan Uji
Uji aktivitas in vitro pada Media
Padat (MRS Agar)
100 µl Lactobacillus casei + 200 µl sediaan uji +
aquadest 500 µl + media agar
Analisis Hasil Data
Diinkubasi pada suhu 35°C–37°C
selama 24 jam
Isolasi Fruktooligosakarida
dari sampel
Sampel diblender lalu diperas
cairannya kemudian ditambah etanol 69-
70%
Di peroleh endapan, lalu
didekantasi dan disentrius dengan kecepatan 3.000
rpm
Analisis in vitro
Formulasi Minuman Fungsional
Pengujian Prebiotik dari Minuman
Fungsional
8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1. Anggaran Biaya
Tabel 2.1. Anggaran Biaya No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp) 1 Peralatan penunjang 3.125.000,- 2 Bahan habis pakai 4.375.000,- 3 Perjalanan 3.125.000,- 4 Dll 1.875.000,- Jumlah 12.500.000,-
4.2. Jadwal Kegiatan Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan
NO KEGIATAN Bulan Ke 1 Bulan Ke 2 Bulan Ke 3 Bulan Ke 4 Tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Peneliti
Ke
1
Persiapan Alat dan Bahan 1,2
2 Identifikasi Contoh Uji 1,2
3 Ekstraksi Contoh Uji 1,2
4 Penentuan FOS 1,2
5 Uji Skrining Contoh Uji 1,2
6
Uji Potensi Prebiotik di Contoh Uji 1,2
7 Formulasi Minuman 1,2
8
Pengujian Prebiotik dari Minuman 1,2
DAFTAR PUSTAKA Brady, LJ, Gallaher, DD. and Busta, FF, 2000. The role of probiotic cultures in the
prevention of colon cancer. J. Nutr. 130: 410S-414S Chang, S. T. (1999). Global impact of edible and medicinal mushrooms on human
welfare in the 21st century: non-green revolution. International Journal of Medicinal Mushrooms, 1, 1-7.
9
Cummings, J.H., Macfarlane, G.T. and Englyst, H.N. 2001. Prebiotic digestion and fermentation. American Journal of Clinical Nutrition. 73, 415S-420S.
Edward, F.D.Q. 2011. Agaricus bisporus (Jamur Kancing). http://fadliqnoze.blogspot.co.id/2011/10/agaricus-bisporus.html. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2011
F.M.N.A. Aida, M. Shuhaimi, M. Yazid and A.G. Maaruf. 2009. Mushroom as a potential source of prebiotics: a review. Trends in Food Science & Technology ,20 (2009) 567-575
Fardiaz, S. 1993. Mikrobiologi Pangan. Penuntun Praktek-Praktek Laboratorium. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi: Institut Pertanian Bogor
Fuller R dan Gibson GR,1998. Probiotics and prebiotics: microfl ora management for improved gut health. Clincinal Microbiology and Infection, 4: 477–480.
Gibson, G.R. and Roberfroid, M.B. 1995. Dietary modulation of the human colonic microbiota: introducing the concept of prebiotics. Journal of Nutrition. 125, 1401-1412.
Gibson, G.R. 1995. Dietary modulation of the human colonic microbiota – introducing the concept of prebiotics. Journal of Nutrition. 125(6), 1401-12.
Hardiningsih, R., R.N.R. Napitupulu & T. Yulinery. 2006. Isolasi dan uji resistensi beberapa isolat Lactobacillus pada pH rendah. Biodiversitas, 7(1): 15-17.
Harti, A. S. 2009. Kajian Efek Sinergistik Probiotik dengan Prebiotik terhadap Diaregenik Escherichia coli. Biomedika,2(1).
Isroi. 2015. Jamur Di Tumpukan Tankos Sawit. http://www.kompasiana.com/abimosaurus/jamur-di-tumpukan-tankos-sawit_5500062e813311a119fa7003. Diakses pada tanggal 26 Juni 2015
Kementrian Kesehatan RI. Situasi Diare di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Vol.2, Triwulan II, Juni 2011
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Data dan Informasi 2014. Jakarta Kusumawati, Idha dan Noor Choelis Zaini. Pengaruh Senyawa Prebiotik Dari
Bawang Mearah (Allium cepa) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Probiotik. Majalah Farmasi Airlangga, Vol.5 No.1, April 2005.
Kolida, S., Tuohy, K. and Gibson, G.R. 2002. Prebiotic effects of inulin and oligofructose. British Journal of Nutrition. 87(2), S193-S197.
Macfarlane GT, Gibson GR dan Cummings JH, 1992. Comparison of fermentation reactions in different regions of the human colon, Journal of Applied Bacteriology, 72: 57–64.
Manzi, P., Aguzzi, A., & Pizzoferrato, L. (2001). Nutritional value of mushrooms widely consumed in Italy. Food Chemistry, 73, 321-325.
Möller, C.; de Verse, M. (2004). Review: probiotic effects of selected acid bacteria. Milchwissenschaft, 59, 597-600.
10
Natural News. 2014. Prebiotics Reduce Inflammation, Pain In Rheumatoid Arthritis. http://www.nyrnaturalnews.com/pain-2/2014/04/probiotics-reduce-inflammation-pain-in-rheumatoid-arthritis/. Diakses pada tanggal 15 April 2014
Nugraha,E.,Salim,H. 2012. Mengenal Jamur Enoki. http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/313372-mengenal-jamur-enoki. Diakses pada tanggal 13 Mei 2012
Panitantum, V. 2004. The story of probiotics, prebiotics & synbiotics. A seminar presentation on January 26, 2004Kasetsart University, Bangkok, under the auspices of BIOTEC, National Science and Technology Development Agency, Thailand.
Piyul. 2012. Si “Cantik” Tertimpa Fitnah. http://blog.umy.ac.id/piyul2011/2012/11/16/si-cantik-tertimpa-fitnah/. Diakses pada tanggal 16 November 2012
Purwandhani, S. N., dan Rahayu, E. S. 2003. Isolasi dan Seleksi Lactobacillus yang Berpotensi Sebagai Agensia Probiotik. Agritec, 23(2): 67-74.
Reps-ID.com. 2014. Manfaat Jamur Kuping Hitam. http://reps-id.com/manfaat-jamur-kuping-hitam/. Diakses pada tanggal 28 Februari 2014
Tim Riau Pos. 2014. Menjadikan Limbah Sawit Berdayaguna. http://www.riaupos.co/berita.php?act=full&id=45159&kat=16#.VhJ7fSv-iQ. Diakses pada tanggal 23 Maret 2014
Universitas Negeri Yogyakarta. 2011. Briket Limbah Jamur Tiram. http://fmipa.uny.ac.id/berita/briket-limbah-jamur-tiram.html. Diakses pada tanggal 24 Mei 2011
Saha, Shyamali, Catherine T., Meenakshi M., Maryam T., Satya P..(2012). Suppression of s.mutans and candida albicans by probiotics : an in vitro study. Dentistry, Vol. 2:141.
Sanchez, C. (2004). Mini-review: modern aspects of mushroom culture technology. Applied Microbiology and Biotechnology, 64,756-762.
Saputra, Sugiyono. Mikroflora Usus. Warta Kita Media Komunikasi dan Informasi Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Edisi April 2010.
Stomatova, Iva, Jukka H..(2009). Probiotics : Health benefits in the mouth. American Journal of Dentistry, Vol.22 No.8
Susilowati, Martina, Mikrobiologi Kedokteran, 2012, Jakarta: Binarupa Aksara Publisher
Yuk Sehat. 2015. Manfaat Jamur Tiram Untuk Kesehatan. http://www.tipsehatku.net/manfaat-jamur-tiram-untuk-kesehatan/. Diakses pada tanggal 27 April 2015
11
LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.
Pekanbaru, 7 Oktober 2015 Ketua Kelompok,
Rahayu
1 Nama Lengkap Rahayu 2 Jenis Kelamin P 3 Program Studi Kimia 4 NIM 140204053 5 Tempat dan Tanggal Lahir Muara Uwai, 22 Februari 1992 6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/Hp 082391788441
SD SMP SMA Nama Institusi SDN 045
Bangkinang PPDN-TB Bangkinag
SMK Farmasi Ikasari
Pekanbaru Jurusan - - Farmasi Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2011
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat 1 - - -
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
12
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.
Pekanbaru,7 Oktober 2015 Anggota Kelompok,
(Elvika Ramayanti)
1 Nama Lengkap Elvika Ramayanti 2 Jenis Kelamin P 3 Program Studi Kimia 4 NIM 140204004 5 Tempat dan Tanggal Lahir Pariaman, 15 Maret 1992 6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/Hp 085365229264
SD SMP SMA Nama Institusi SDN 002
Tualang Perawang, Siak
SMPN 1 Tualang
Perawang, Siak
SMKN 4 Siak
Jurusan - - - Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat 1 - - -
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
13
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.
Pekanbaru, 7 Oktober 2015 Anggota Kelompok,
( Siti Maisyaroh )
1 Nama Lengkap Siti Maisyaroh 2 Jenis Kelamin P 3 Program Studi Kimia 4 NIM 140204008 5 Tempat dan Tanggal Lahir Aliantan, 18 April 1994 6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/Hp 085374310255
SD SMP SMA Nama Institusi SDN 05 Kabun SMPN 02 Kabun SMAN 3
Bangkinang Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat 1 - - -
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
14
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Hasmalina Nst, M.Si 2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli 3 Jabatan struktural - 4 NIP/NIK/Identitas lainnya KTP. 1471035103730002 5 NIDN 1011037301 6 Tempat dan Tanggal lahir Pekanbaru, 11 Maret 1973 7 Alamat Rumah Jl. Hangjebat No.20 A 8 Nomor Telepon/Faks 085271530361 9 Alamat Kantor Jl. KH. Ahmad Dahlan 88 Sukajadi-Pekanbaru 10 Nomor Telepon/Faks (0761) 35008 11 Alamat e-mail [email protected] 12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 2 orang; S-2= orang; S-3= orang 1. Kimia Dasar 2. Kimia Analitik I dan II 3. Kimia Analisa Instrumentasi 4. Statistika KImia 13 Mata Kuliah yang Diampu 5. Pengelolaan Limbah 6. Kimia Lingkungan 7. Metodologi Penelitian 8. Filsafat ilmu 9. Toksikologi Lingkungan
S-1 S-2 S-3 Nama Perguruan Tinggi Universitas Riau Institut Pertanian
Bogor -
Bidang Ilmu Kimia Kimia Lingkungan Tahun Masuk-Lulus 1992-1999 2001-2004 Judul Skripsi/ Thesis/ Disertasi
Gangguan Kalium Terhadap Penentuan Logam Cu dan Co dengan Metode AAS
Kajian Toksisitas Sedimen yang terkontaminasi Merkuri Akibat Pertsambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Das Cisadane Kab. Bogor- Jabar
Nama Pembimbing/ Promotor
Drs.Kamaruddin, Z. MS Dra. Itnawita, M.Si
Prof. Dr. Latifah Kadarusman, M.Sc Yoga, P, M.Sc
15
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun terakhir
D. Pengalaman Pengabdian Kepada masyarakat Dalam 5 Tahun terakhir
E. Pengalaman Penulisan Artikel Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/
Tahun Nama Jurnal
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2012 Pemanfaatan serat durian sebagai membran yang ramah lingkungan
UMRI 2.000.000
2 2012 Pemanfaatan Campuran Karbon Aktif dari Arang Bambu dan serbuk Habbatussauda Sebagai Adsorben Dalam Penyaringan Air Baku untuk Air Minum.
KOPERTIS 10.000.000
3 2013 Uji Invitro Efek Inhibitor Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Daun Asam Jawa (Indica Linn) Terhadap Enzim Alfa Glukosidase
KOPERTIS 14.500.000
4 2013 Pengujian Antiradikal Bebas Difenil Hidrazil (DPPH) Ekstrak Etil Asetat Daun Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk)
LPPM UMRI
2.500.000
5 2014 Uji Hedonik dan Inhibisi Enzim Tirosinase dari Bedak Beras Sebagai Antihiperpigmentasi.
URP PT. CPI dan Prodi. Kimia
10.000.000
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan Sumber Jml (Juta Rp) 1 2010
2010
Penyuluhan Kesehatan Dampak Zat Kimia pada Minuman di SMA Muhammadiyah Pekanbaru Workshop Praktikum Dasar dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
UMRI
UMRI
1.000.000 1.000.000
16
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat 1. SEMIRATA- FMIPA Uji Toksisitas Akut (LC50) Sedimen
yang Terkontaminasi Merkuri Akibat Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) Terhadap Daphnia sp. Dengan Metode Sedimen Utuh (Whole Sedimen) dan Air Pori-pori Sedimen (Pore Water Sediment)
Mei,2010, Hotel Pangeran Pekanbaru
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.
17
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 2.1.Peralatan Penunjang
2.2.Bahan Habis Pakai
No Nama Alat Justifikasi Kegiatan Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Keterangan (Rp)
1 Camera digital
Mendokumentasikan proses pengerjaan
1 unit 1,000,000 1,000,000
2 Saringan Menyaring ekstrak jamur
3 unit 10,000 30,000
3 Pisau Cutter Memotong jamur 3 unit 10,000 30,000 4 Baskom Menampung sari jamur 3 unit 50,000 150,000 5 Masker Melindungi hidung 1 kotak 200,000 200,000 6 handscoon Melindungi tangan 1 kotak 35,000 35,000 7 Jarum ose Pengambilan bakteri 20 unit 15,000 300,000 8 Panci kecil Memasak sari jamur 3 unit 100,000 300,000 9 Sendok
Pengaduk Mengaduk sari jamur 2 unit 40,000 80,000
10 Blender Menghaluskan jamur 2 unit 500,000 1,000,000 Jumlah 3,125,000
No Nama Alat Justifikasi
Kegiatan Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Keterangan (Rp)
1 6 Varietas Jamur Bahan baku 6 kg 80,000 480,000
2 Bakteri Lacatobacillus
Bahan baku 3 Liter 1,109,000 1,109,000
3 Aquadest Pelarut 30 L 10,000 30,000 4 Sabun cair Menbersihkan
alat 2 botol 18,000 36,000
5 Alkohol 79% Pelarut 18 L 25,000 450,000 6 Kertas label Memberi tanda
petridish 2 pack
3,000 12,000
7 8 9
Buffer Phosfat Media MRS-A Susu krim
Pelarut Media Bahan baku
1 liter 1 liter 5 liter
1,000,000 1,108,000 30,000
1 ,000,000 1 ,108,000 150,000
Jumlah 4,375,000
18
2.3.Perjalanan
2.4.Lain-lain
No Nama Alat Justifikasi Perjalanan Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan (Rp)
1 Transportasi seminar - - 1,000,000 1,000,000
2 Pengambilan sampel - - 2,125,000 2,125,000
Jumlah 3,125,000
No Nama Alat Justifikasi Perjalanan Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan (Rp)
1 Analisis Data - - 500,000 500,000
2 Penyusunan dan perbanyakan laporan
- - 200,000 200,000
3 Publikasi - - 475,000 500,000 4 5
Dokumentasi Penyewaaan laboratorium
- -
- -
200,000 500,000
200,000 500,000
Jumlah 1,875,000
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No
Nama / NIM
Program Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas
1
Rahayu (120204053)
Kimia Organik
6 jam/minggu
Persiapan alat & bahan
6 jam/ minggu Identifikasi contoh uji
36 jam/minggu Ekstraksi contoh uji
36 jam/minggu Penentuan FOS
36 jam/minggu Uji skrining
36 jam/minggu Uji potensi prebiotik
36 jam/minggu
Formulasi minuman
36 jam/minggu
Pengujian prebiotik dari
minuman
2 Elvika Rahmayanti (120204004)
Kimia Organik
6 jam/minggu
Persiapan alat & bahan
6 jam/ minggu Identifikasi contoh uji
36 jam/minggu Ekstraksi contoh uji
36 jam/minggu Penentuan FOS
36 jam/minggu Uji skrining
36 jam/minggu Uji potensi prebiotik
36 jam/minggu
Formulasi minuman
36 jam/minggu
Pengujian prebiotik dari
minuman
36 jam/ minggu Analisa Data
6 jam/ minggu Dokumentasi
20
3 Siti Maiysaroh
(140204008)
Kimia Organik 18 jam minggu Penyusunan Laporan
6 jam/minggu Publikasi
6 jam/ minggu Seminar
T \ I V ERSITA5 \{T'HAV\TADIYAH RIATSs ltkanbrnr lsllr
lHp/riN (076D15003.r01rj: .ll l!a,rkuTrnh$ai l]j$Lg. PekarLiiru2319l
u,r!!-
SI]RAT PNRNYATAAN KETUA PEN ELITVPI'LAKSANA
NI\,1
'MIPA dan Kekh:lin
Dengan ini menl.rxlan b3hM lsulan PKM Penelitiai sr),a denganjudul "Prcduksi tlinufru Prebiotik Dri Bebcrapa vlriels Juu Yang Ada Dl
Prcvinsi Riau Tellladlp Barxen -La.labacill,s atci .!^n! dirsulkan untu[ r$undrssard 20li bcBitar orisind drn belun pernah dibinyai oleh lcmbasa atau
Bilamana dikeinudiu h.ri dilenrukdr lelidaksesuaian dencan penyataan ini.maka sa)r berscdia dituoh drn linroscs scsuai denlaD kclenlud yare be aLu dmmcnecmbalik.n sclurh biaj_r )ss sudah dilcrnna kc ks nce.ra.
Llcnikie p$nyataar lnl dibujr dcngan sc$rn-qguhtrya dan dcnaan seben.r
/ /-r rE dri*tmrhasislrMn.
Pckanbaru. TOklober:015
' li. --, --illi. .:,1, '. .'I
hih.-,r.t'.rti*,".",",".1
ff.eq I*ti*"rt