Transcript
Page 1: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

RADIO ER-DAMMAH 107,7 FM

SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Sosial (S.Sos.I)

Herdiawan

NIM: 104051001863

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008 M / 1429 M

Page 2: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

RADIO ER-DAMMAH 107,7 FM

SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sosial (S.Sos.I)

oleh :

Herdiawan

NIM: 104051001863

Di bawah bimbingan:

M. Hudri, M.Ag

NIP. 150 289 437

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAN NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008 M /1429 M

Page 3: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA

DAKWAH ini telah di ujikan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pada tanggal 15 Desember 2008 M.

Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memeproleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

Jakarta, 15 Desember 2008 M

Sidang Munaqosyah

Ketua Merangkap Anggota

Dr. Murodi, MA

NIP. 150 254 102

Sekretaris Merangkap Anggota

Umi Musyarofah, MA

NIP. 150 281 980

Penguji I

Prof. Dr. H. Ismah Salmah, M.Hum

NIP. 150 096 770

Penguji II

Drs. Suhaimi, M.Si

NIP. 150 270 810

Dosen Pembimbing

M. Hudri, M.Ag

NIP. 150 189 437

Page 4: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

ABSTRAK

Radio merupakan teknologi komunikasi massa yang sifatnya portable, dapat

dibawa ke mana-mana; murah, dapat dimiliki oleh rakyat jelata. Karena karakteristik ini, maka boleh dikatakan, radio merupakan saluran dakwah yang

efektif. Dakwah yang selama ini lebih berkonotasi ”ceramah di atas mimbar” seharusnya dihadirkan dalam medium baru yang lebih menarik pengemasannya.

Er-Dammah merupakan salah satu stasiun radio islami yang melakukan terobosan itu. Dalam serba-keterbatasan fasilitas dan finansial, radio ini berkomitmen

memberikan siaran Islami yang bermutu dan bermasyarakat; menampilkan wajah

Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’.

Penelitian ini merupakan sebuah studi kualitatif yang meneliti aspek-aspek

pengembangan dakwah radio ini di wilayah Tangerang, yang meliputi aspek isi

program, aspek pendengar, aspek media, dan aspek penggunaan nama dan motto.

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan manajemen Er-

Dammah dan melakukan studi intensif atas dokumen-dokumen yang relevan

dengan penelitian ini.

Penelitian ini dibingkai oleh teori Naisbitt dan Aburdene mengenai mainstream

dunia yang berupaya menunjukkan nilai-nilai lokal di tengah serbuan globalisasi.

Penonjolan identitas lokal tersebut merupakan sebuah konsekuensi logis dari homogenisasi nilai yang datang dari Barat. Er-Dammah berupaya menangkalnya.

Er-Dammah salah satu stasiun radio yang sehaluan dengan ideologi Partai Keadilan Sejahtera, memiliki pandangan bahwa syari’at Islam di Indonesia

sampai saat ini sebetulnya belum benar-benar terlaksanakan, terutama nampak dari hal berpakaian. Karena itu, radio ini berkomitmen untuk menyampaikan nilai-

nilai Islam dengan wajah yang berbeda, yang lebih bersahabat dan bermasyarakat. Program-program Er-Dammah juga berisikan acara-acara yang meliputi berbagai

aspek kehidupan, mulai dari keluarga sampai kebudayaan, disampaikan oleh

penyiar-penyiar yang bermacam-macam, dan didengar oleh pendengar yang

kebanyakan masyarakat kelas menengah ke bawah. Satu hal menarik lainnya

adalah, penggunaan istilah-istilah Arab pada Radio Er-Dammah semakin

menunjukkan sebuah penonjolan identitas.

Stasiun radio dakwah yang masih terbatas semacam Er-Dammah ini seharusnya

menjadi sebuah teladan bagi para juru dakwah—dalam arti luas—untuk

melakukan terobosan dakwah yang lebih inovatif. Pasalnya, jika dakwah tidak

mengikuti perkembangan zaman, dakwah akan menjadi barang kuno yang tidak

akan mudah diterima masyarakat.

Page 5: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain ucapan puji syukur ke

hadirat Allah swt, atas segala nikmat yang dilimpahkan kepada penulis. Hanya

kepadanya kita memohon pertolongan dan hanya kepadanya pula kita memohon

perlindungan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada reformis

pendobrak jalan kesesatan, junjungan alam, kanjeng nabi Muhammad

Saw.,beserta keluarga, sahabat, serta para mujahid Islam sejati yang selalu

istiqomah hingga nyawa terlepas dari raga.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul,”Pengembangan Dakwah Islam di Radio Er-Dammah (Radio Dakwah

Al-Ummah) 107,7 FM”. Ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar S1,

Sarjana Sosial di Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Dalam proses penulisan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan

yang dialami penulis, baik yang berkaitan dengan pengaturan waktu,

pengumpulan bahan-bahan, pengaturan keuangan, dan lain sebagainya.

Namun, berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, maka segala

kesulitan dan hambatan tersebut dapat diatasi dan tentunya dengan izin yang maha

kuasa. Dengan kesempatan ini pula, penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik moril maupun materil

kepada penulis, sehingga terselesaikannya skripsi ini. Tentunya kepada:

1. Bpk. M. Hudri, M.Ag., selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah

banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan terima

kasih atas pencerahan yang telah diberikan kepada penulis

Page 6: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

2. Bapak Dr. Murodi, MA.,selaku dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

serta pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, dan Ibu Ummi Musyarofah, MA., selaku sekretaris

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang telah menjalankan

fungsinya dengan baik, dan terima kasih atas segala bantuannya kepada

penulis.

4. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah membekali

penulis dengan ilmu yang tak ternilai harganya, yang tidak dapat

disebutkan namanya satu per-satu, seluruh staf dan karyawan perpustakan

dakwah dan komunikasi, Perpustakan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, serta bagian tata usaha Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang

telah memberikan pelayanan yang baik.

5. Khusus kepada yang tercinta, Ayahnda Samsudin dan yang tersayang,

Ibunda Nuriyah yang telah memberikan motivasi dan arahan, serta tak

henti-hentinya mendoakan penulis dalam menempuh pendiikan “Diamnya

kalian adalah jeritan hati, dan suara kalian adalah panah yang menusuk

hati” yang selalu memberikan spirit moril maupun materil dengan penuh

keikhlasan dan kesabaran yang tiada tara, serta kepada istri tercinta

Karwati, dan si ganteng, yang selalu menjadi cambuk dalam menatap masa

depan yang cerah, yang tersayang Muhammad Hasby Kemal Pasya

Page 7: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

(Hasby), dan tak lupa, si Bontot, Dede Heryadi (Chodel), yang selalu

menjadi dambaan setiap wanita.

6. Kepada Segenap Manajemen Radio Er-Dammah, khususnya Bapak Dedi

Mardianto dan istri Ummi Ahmad, serta Crew penyiar yang sudah

memberikan izin dan membantu untuk menyelesaikan penelitian ini

7. Teman-teman KPI D Angkatan 2004 yang selalu terkenang dalam suka

maupun duka, Ki Yayan, Ki Sholah, Bung Away, Ustad Zakariya Al-

Anshori, Bung Ari, Bung Delon, Bung Ichal, Bung Irfa, Bung Asrul, Bung

Riyadh, Bung Saipul, dan Para Bunga-Bunga KPI D, Dedeh yang selalu

Hepi, bunda Dian yang Caem, Hijrah, Mila, Mpo Nida, Odah, Susi yang

semakin seksi, Ajus (Tina), Mba Yuli, Ratnasari, Kesi, Hana, Ane, Shela,

Eka, Ulfa, Inne, Aci, Eska. Kalian sudah menjadi warna dalam

pengalaman hidup penulis. Thanks, ya, atas segalanya.

8. Kepada Teman-teman seperjuangan The Bajai, FC BU, BU United,

Forsida, yang sudah menemani hari-hari penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan

banyak yang perlu diulas lebih dalam. Untuk itu, saran dan kritik penulis harapkan

demi kesempurnan skripsi ini. Demikian pula penulis harapkan semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Amin

Jakarta, 3 Desember 2008 M

Penulis

Page 8: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................ 7

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 8

D. Metode Penelitian ......................................................... 8

E. Sistematika Penulisan.................................................... 10

BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH

A. Sejarah Munculnya Radio ............................................ 11

B. Perkembangan Radio di Indonesia................................. 12

C. Radio Sebagai Media Dakwah....................................... 12

1. Media Dakwah ........................................................ 12

2. Karakteristik Radio ................................................ 14

3. Radio sebagai Media Dakwah ................................ 15

D. Pengertian Pengembangan Dakwah .............................. 19

E. Radio Sebagai Media Pengembangan Dakwah ............. 21

F. Efek Globalisasi: Teori Naisbitt dan Aburdene.............. 21

BAB III SEKILAS TENTANG RADIO ER-DAMMAH

A. Latar Belakang.............................................................. 25

B. Rancangan Pengembangan Dakwah Islam Melalui Radio

Er-Dammah .................................................................. 27

1. Tujuan Pendirian Radio Er-Dammah....................... 27

2. Visi Radio Er-Dammah........................................... 28

Page 9: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

3. Misi Radio Er-Dammah .......................................... 29

BAB IV PENGEMBANGAN DAKWAH DI RADIO ER-DAMMAH

(RADIO AL-UMMAH) 107,7 FM TANGERANG

A. Analisis Konstruksi Program Dakwah Radio Er-Dammah 30

B. Analisis Pendengar Dakwah Radio Er-Dammah............ 41

C. Analisis Media Siaran Radio Er-Dammah ..................... 43

D. Analisis Nama dan Motto Radio Er-Dammah................ 45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................... 49

B. Saran............................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi adalah sebuah fenomena ketika informasi dapat diperoleh dengan

mudah melalui media massa: radio, televisi, surat kabar, internet. Akbar S. Ahmed

dan Hastings Donnan mendefinisikan globalisasi sebagai, “perkembangan-

perkembangan yang cepat di dalam teknologi komunikasi, transformasi, informasi

yang bisa membawa bagian-bagian dunia yang jauh (menjadi hal-hal) yang bisa

dijangkau dengan mudah.”1

Persoalannya, globalisasi di dunia saat ini dikendalikan oleh ‘tangan-tangan’

Barat yang menguasai media komunikassi. Logikanya sederhana: mereka yang

mempunyai media, mereka pula yang menentukan isi media. Para akademisi yang

humanistis boleh mengatakan bahwa masyarakatlah yang memilih apakah

menerima informasi itu atau tidak, tapi jika informasi itu dilakukan secara

bombardir, berulang-ulang, oleh tokoh yang mempunyai otoritas, oleh kemasan

yang menarik, dan—parahnya—dikonsumsi oleh masyarakat awam, tidak

mustahil pada kenyataanya, asumsi “pilihan bebas” berganti menjadi “khalayak

yang termanipulasi”.

Nilai-nilai yang dibawa oleh ‘tangan-tangan’ Barat itu sarat dengan

kepentingan Barat. Film Perang Vietnam dikemas sedemikian rupa sehingga

menempatkan Amerika sebagai lakon dalam aktor “Rambo”; “Saddam Husein

1 A. Qodri Azizy, Melawan Globalisasi: Reinterpretasi Ajaran Islam (Jogjakarta: Pustaka Pelajar,

2004)

Page 11: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

juga ditempatkan dalam posisi teroris”—seperti halnya banyak orang-orang

berhidung mancung keturunan Arab lainnya yang diberi-peran teroris. Padahal

semua orang mengetahui dengan jelas, siapa yang teroris dan siapa yang membuat

film.2 Parahnya, segenap film, berita, dan informasi yang dibawa Barat melalui

media komunikasi Massa yang mereka kuasai semuanya berbunyi sama,

semuanya homogen—dengan segenap pernak-pernik budaya Barat yang

bertentangan dengan budaya lokal di segenap penjuru dunia. Dan, inilah yang juga

masuk ke media Indonesia. Inilah yang menyuntikkan nilai-nilai baru ke tengah

masyarakat Indonesia, semacam westernisasi.

Ini bukan hanya fenomena di Indonesia, ini merupakan fenomena global.

Karena itu kecemasan semacam ini bukan hanya dirasakan orang Indonesia, tetapi

juga orang Jepang, Cina, Thailand, Turki, Irak, dan lain sebagainya. Mereka

merasa terancam dengan nilai-nilai yang sarat kepentingan itu, karena itu mereka

melakukan apa yang disebut Naisbitt dan Aburdene sebagai Nasionalisme

Kultural.3 Mereka lakukan penonjolan identitas lokal mereka, mereka hidupkan

kembali bahasa tanah air mereka agar tidak tergantikan dengan bahasa Inggris

yang sudah mengglobal, mereka hidupkan kembali nilai agama mereka yang

sudah ditelanjangi dengan agama universal. Walhasil, banyak agama—dalam

berbagai bentuknya—bangkit pada milenium ini seiring dengan berkembangnya

media massa.

Hal semacam ini cukup memprihatinkan, mengingat di Era globalisasi

seperti sekarang, informasi apapun bisa diperoleh dengan mudah. Siapapun bisa

2Jalaluddin Rakhmat, Reformasi Sufistik (Bandung: Pustaka Hidayah, 1998)

3 John Naisbitt dan Patricia Aburdene, Megatrends 2000 (Jakarta: Binarupa Aksara, 1990) h. 133

Page 12: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

memperoleh informasi apapun. Hal itu terjadi karena pengaruh perkembangan

teknologi yang kian hari kian pesat, terutama internet. Kejadian apapun bisa

dengan mudah diketahui, bahkan di belahan dunia lainpun bisa kita terima pada

saat itu pula. Kemajuan teknologi komunikasi memberikan dampak bagi para

penggunanya terlepas positif maupun negatifnya.

Pada saat masyarakat mendapatkan keluasan untuk memperoleh dan

menyerap informasi, berbagai media masa, baik cetak maupun elektronik, juga

terus berusaha menata diri untuk memberikan dan mampu memenuhi harapan

masyarakat. Perkembangan-perkembangan dan inovasi baru terus diupayakan,

baik dari segi isi pesan, teknologi, maupun teknik pengembangan.

Komunikasi dengan menggunakan media massa dewasa ini, menurut para

ahli komunikasi, besar pengaruhnya dalam membentuk dan merubah masyarakat.

Sekalipun paradigma humanistis saat ini membantah efek langsung dari media

massa, namun di sadari atau tidak—dalam observasi sehari-hari di sekitar

masyarakat, selalu saja ditemukan bocah kecil yang bernyanyi seperti Ariel

Peterpan, ustad-ustad yang udeng-udengnya meniru Aa Gym, atau siswa-siswi

yang “mengatakan: ‘ya, iya, lah, masa ya iya, dong?!” meniru para pelawak di

televisi. Ditolak atau dicampakkan, efek media massa—dengan intensitas

apapun—selalu dijumpai.

Kuatnya eksistensi sebuah media komunikasi di tengah-tengah masyarakat

yang berakibat informasi berubah menjadi kebutuhan dan komoditi dalam

masyarakat, seperti yang di komentari Marwah Daud Ibarahim :

“Era sekarang dan masa depan sering disebut sebagai era informasi.

Penyebabnya adalah bahwa sekarang ini informasi telah menjadi

Page 13: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

“komuditi” terpenting. Jika dalam masyarakat agraris, tanah merupakan

sumber kekuatan utama, maka dalam masyarakat pasca industri, informasi

yang memgang kendali keuasaaan. Siapa yang memiliki informasi dialah

yang dianggap memgang komuniditi kehidupan.” 4

Agama merupakan pondasi setiap perbuatan manusia. Realitas di atas

menunjukan bahwa betapa pentingnya agama sebagai sumber nilai yang berperan

untuk mengantar manusia menuju khaiyru Ummah. Nilai-nilai yang harus

dipahamai secara sistematik dengan membangaun kesadaran untuk dapat

mengaplikasukan dengan amal soleh.5

Dakwah sebagai salah satu kegiatan komunikasi keagamaan dihadapkan

pada kemajuan yang semakin canggih tidak terlepas dari suatu adaptasi terhadap

kemajuan itu, artinya dakwah dituntut agar tidak monoton pada ceramah-ceramah

di masjid, atau tabligh akbar di Istiqlal. Dakwah seharusnya dikemas dengan cara

yang menarik yang sesuai dengan minat masyarakat. Dan, di era globalisasi

seperti sekarang, agaknya dakwah melalui media massa merupakan sebuah

alternatif yang cukup efektif.

Dakwah dapat menggunakan media-media yang digunakan sebagai media

komunikasi modern, seperti surat kabar, radio, televisi, yang dikenal sebagai

media massa. Menurut M. Bahri Ghozali , “Dakwah dengan mengunakan media

komunikasi lebih efektif dan efisien, atau dengan bahasa lain dakwah yang

demikian merupakan dakwah komunikatif”6

4 Marwah Daud Ibrahim, Dakwah Tahun 2000-an, Makalah Pengantar Pada Stadium General

Fakultas dakwah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1990, h 2 5 M.Bahri Gozali, Dakwah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah,

( Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h, 6 6 Thomas W.Arnold, The Preacing Of : Sejarah Dakwah , (Jakarta : Wijaya, 1981),h.1

Page 14: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Dakwah melalui media komunikasi massa ini haruslah tetap berada dalam

sistem komunikasi massa . Sehingga hasil dari tujuan dakwah akan dicapai tidak

keluar dari konteks agama . Menurut Rusjdi Hamkan Rafiq sistem komunikasi

massa yaitu: “Menyabarkan (menyampaikan) informasi kepada pendengar,

pemirsa atau pembaca tentang perintah dan larangan Allah SWT”.7

Salah satu bentuk pelaksanaan dakwah melalui media massa adalah

dakwah melalui radio. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagi media yang bisa

distimuli begitu banyak suara yang berupaya memvisualisasikan suara penyiar

dengan berbagai informasi faktual ke telinga pendengarnya.8

Penggunaan radio sebagai media dakwah memiliki daya jangkau yang

relatif luas, mengingat radio merupakan media elektronik yang bersifat auditif

sehingga dapat dinikmati di tengah kesibukan pendengarnya, sehingga mad`u

dapat mendengar isi pesan dakwah seorang da`I tanpa perlu mengindari bertatap

muka dengan sang da`i.

Seiring dengan perkembangan zaman, dakwah terus berkembang yang

diikuti dengan metode serta medianya. Perkembangan ini sudah menjadi

keharusan agar dakwah dapat diterima oleh objek dakwah secara mudah. Tujuan

dakwah bukan hanya mempengaruhi informasi tentang Islam, melainkan juga

untuk membujuk dan mempengaruhi orang lain agar bersedia menerima masuk ke

dalam Islam . Dengan kata lain tujuan dakwah bukan hanya informasi tetapi juga

persuasi. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan

memanfaatkan media elektronik seperti radio.

7 M.Bahri Ghazali,Dakwah Komunikatif:Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah

(Jakarta Pedoman Ilmu Jaya,1997) h. 6 8 Masduki,Jurnalis Radio (Jogjakarta LKIS, 2001)Cet ke-1 hal :9

Page 15: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Di Indonesia terdapat banyak pilihan media massa baik cetak maupun

elektronik yang menginformasikan dan menayangkan kegiatan-kegiatan dakwah.

Baik melalui acara-acara ceramah agama, diskusi, tadarusan, dan sebagainya.

Dengan radio, acara-acara keagamaan atau siraman rohani dapat dinikmati di

mana saja. Radio bisa dibawa ke mana-mana, sifatnya portable.

Sebagai media massa elektronik, radio memiliki banyak kelebihan: ia

memiliki kesederhanaan bentuk (probability) dan kemampuan menjangkau setiap

pendengarnya yang sedang melaksanakan kegiatan-kegiatan lain sekalipun, atau

bahkan sedang menikmati media massa lainnya. Hal ini dikarenakan radio tidak

dibatasi oleh ruang dan waktu. Suatu pesan yang disampaikan oleh penyiar atau

orator, pada saat itu juga diterima oleh khalayak, walaupun sasaran yang dituju

sangat jauh.9 Pesawat radio sering kita jumpai diputar semalam suntuk di warung

kopi, pos-pos keamanan, mobil, bahkan, tak jarang, tukang becak sekalipun selalu

memutar radio sambil menunggu penumpang. Oleh sebab itu alangkah

bermanfaatnya radio yang diputar selalu membawa pesan dakwah.10

Ada satu hal yang penting diperhatikan yaitu bahwa di masa sekarang

radio siaran masih menduduki posisi yang strategis karena kemampuannya

sebagai media massa. Posisi strategis itu di sebabkan oleh bebrapa faktor yaitu

memiliki daya langsung, daya tembus, dan daya tarik.11

Kelebihan dakwah

melalui radio terletak pada efektifitas dan efisiensi dakwah. Hal ini Nampak dari

adanya bentuk yang sederhana tanpa harus bertemu antara da`I dan mad`unya.

9Onong Uchjana Efendy,Dinamika Komunikasi (Bandung:Remaja rosda karya.2000) hal

108 10

M.Arifin”Dakwah Multi Media” hal 13 11

Onong Uchjana Efendy.radio siaran teori dan praktek (Jakarta:Gema Insani Press

1996) h 22

Page 16: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Salah satu bentuk pelaksanaan dakwah melalui media massa adalah

dakwah melalui radio, seperti halnya yang dilakukan oleh radio ER DAMMAH

(Radio Dakwah Al Ummah) 107.7 FM. yang mengemas pesan-pesan Islam secara

menarik dan memikat. Radio ini cukup signifikan dalam proses pengembangan

dakwah di Indonesia. Radio ini cukup signifikan dalam menanamkan benteng

iman yang tebal dalam menghadapi informasi Barat yang memborbardir. Dan

sudah jelas, radio ini merupakan salah satu mata rantai dari arus besar yang

disebut dengan globalisasi; berdirinya radio ini merupakan sebuah efek global

akibat homegenisasi. Selain itu, di mata masyarakat, radio semacam ini

merupakan pencerahan di mana mereka dapat menemukan agama dengan cara

yang mudah dan bersahabat.

Siraman keagamaan melalui radio tentunya mendapat perhatian dan

perhitungan oleh masyarakat. Oleh sebab itu maka kajian dan penelitian tentang

PENGEMBANGAN DAKWAH DI RADIO ER DAMMAH 107.7 FM (Radio

Dakwah Al Ummah) tentunya memiliki nilai strategis, karena pesan dakwah

dikemas dengan sedemikian rupa dan dengan cara-cara yang sangat menarik.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada radio Er-Dammah FM yang mengudara di wilayah

tangerang. Masalah penelitian dibatasi pada cara radio Er Dammah FM dalam

mengemas dan menyampaikan pesan-pesan dakwah , faktor pendukung dan

penghambatnya.

Berdasarkam penbatasan di atas, dirumuskan beberapa pertayaan berikut:

Page 17: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

1. Bagaimanakah bentuk strategi Er-Dammah dalam mengembangkan

dakwah di Tangerang?

2. Bagaimanakah bentuk Dakwah Er-Dammah dilihat dari konstruksi isi

program, Karakteristik Pendengar, media siaran, penggunaan istilah pada

nama program dan mottonya?

C. Tujuan Penelitian

1) Tujuan Khusus

a Untuk mengetahui strategi pengembangan dakwah radio Er-Dammah

FM dalam menyampaikan ajaran Islam.

b Untuk mengetahui posisi dakwah radio Er-Dammah di tengah dakwah

Islam yang lain.

2) Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengembangan dakwah Islam melalui sarana media

massa.

D. Metodologi Penelitian

a Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Dengan metode ini,

strategi pengembangan dakwah radio er-Dammah akan dipaparkan secara analitis

dalam tinjauan beberapa aspek: pertama, aspek konstruksi isi program-propgram

siaran dakwah; kedua, aspek pendengar Er-Dammah, ketiga, aspek media

siarannya, keempat, aspek penggunaan istilah dan nama mottonya.

Page 18: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di stasiun radio Er-Dammah (Radio Dakwah Al-Ummah)

107,7 FM. yang terletak di Jl. Boulevard Raya Blok D-2 Villa Tangerang Elok

Pasar Kemis Tangerang 15560 Banten.

c. Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara:

1. Wawancara. Responden adalah manajemen radio Er-Dammah

2. Observasi. Pengamatan menjadi salah satu instrument penelitian ini

dalam rangka melihat secara langsung praktek pengembangan dakwah di

studio Er-Dammah.

3. Analisis Dokumen. Analisis dokumen diperlukan untuk menunjang

keterangan-ketarangan wawancara dalam rangka memahami pengembangan

dakwah di stasiun radio Er-Dammah.

d. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan melakukan kategorisasi atas temuan data

deskriptif. Kategori-kategori disusun berdasarkan pemikiran kekinian mengenai

arus besar kembali kepada agama yang terjadi di dunia sebagaimana yang

diramalkan oleh Nasibitt dan Aburdene, yang dilanjutkan dengan dampaknya

pada fenomena “islamisasi media”, nasionalisme kultural, termasuk kemunculan

radio-radio religi.

Page 19: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

d. Sistematika Tulisan

Bab I berisi latar belakang perkembangan teknologi komunikasi dan

telekomunikasi di dunia, eksistensi media massa radio, dan terakhir, urgensi

dakwah melalui radio.

Bab II berisi selayang pandang tentang Radio dan kerangka teori yang

menjelaskan konsep-konsep dalam penelitian ini: radio, pengembangan dakwah,

dan sebagainya. Terakhir, di sini juga dijelaskan teori Naisbitt dan Aburdene

mengenai “trend” nasionalisme kultural dan kebangkitan agama-agama lokal.

Bab III berisi uraian singkat tentang radio Er-Dammah. Di sini

dijelaskan tujuan berdirinya radio Er-Dammah, diikuti dengan visi dan misinya.

Bab IV berisi analisis peran radio Er-Dammah dalam pengembangan

dakwah di wilayah Tangerang berdasarkan hasil penelitian di lapangan. Di sini,

peran radio Er-Dammah dianalisis dari berbagai aspek, dimulai dari aspek isi,

aspek pendengar, dan aspek penggunaan bahasanya. Dari Aspek isi berkaitan

dengan berbagai program radio Er-Dammah yang mencirikan “kebangkitan” atau

“islamisasi” di tengah era global. Aspek pendengar berhubungan dengan

karakteristik pendengar radio Er-Dammah dan penyesuaian program Er-Dammah

dengan karakteristik tersebut. Aspek penggunaan istilah meliputi analisis nama

Radio Er-Dammah dan Mottonya, yaitu “jalin ukhuwah, cerdaskan ummat.”

Bab IV berisi kesimpulan umum mengenai hasil penelitian ini. Secara

umum, di sini akan dijawab beberapa analisis yang dipaparkan secara panjang

lebar pada bab III.

Page 20: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

BAB II

PERAN RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH

A. Sejarah Munculnya Radio

Radio sebagai media massa elektronik muncul setelah adanya beberapa penemuan

teknologi, antara lain telepon, fotografi (yang bergerak maupun yang tidak

bergerak), dan rekaman suara12

. Keberhasilan penemuan ini dipimpin oleh

seorang ahli ilmu alam berkebangsaan Inggris ‘ James Maxwell’ yang mendapat

julukan Scientific Father of Winelas, yang berhasil menemukan formula yang

diduga mewujudkan gelombang elektromagnetis, pada tahun 1865 ketika ia

berusia 29 tahun13

. Penemuan itu diteruskan Tomas Alva Edison, yang kemudian

menemukan player rekaman.

Penemuan gelombang elektromagnetis oleh Heiurich Heuzt juga

meratakan jalan bagi terwujudnya radio. Pada tahun 1887. Ilmuan Jerman ini

menunjukan bahwa variasi kecepatan elektrik dapat diproyeksikan keluar angkasa

dalam bentuk gelombang radio sama dengan gelombang cahaya.

Setelah beberapa penemuan di atas, barulah pada tahum 1895 Guaghelmo

Marconi, seorang ilmuwan Italia, menemukan adanya gelombang elektro

magnetic yang tampak oleh mata dan gerak lewat udara dengan kecepatan suara.

Gelombang tersebut kemudian dimanfaatkannya untuk mengirim tanda-tanda

12

David McQuil, Teoti komunikasi masa : suatu pengantar,( Jakarta : Erlangga-1984) edisi ke-2

h.15 13 Onong Uchana Effendi. Radio siaran : Teori dan praktek ( Bandung : Alumni. 1978 ). H.24

Page 21: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

melintas jarak jauh tanpa harus melalui saluran kawat. Kondisi inilah yang

melahirkan adanya perangkat yang disebut Radio.14

B. Perkembangan Radio di Indonesia

Studi tentang Radio di Indonesia sampai beberapa saat lalu masih sangat minim.

Ada dua kendala yang menyebabkan terjadinya fenomena ini, yaitu kendala

akademis dan politis. Secara akademis, belum ada riset yang mendalam tentang

sejarah radio di Indonesia. Dalam radio siaran, teori dan praktek, Prof Onong

Uchana Effendi hanya menyebutkan, radio pertama di Indonesia adalah

Bataviasche Radio Virgining (BRV). Radio ini resmi didirikan pada 16 Juni 1925

di Jakarta. Hal yang menarik adalah pada waktu Indonesia masih bernama hindia

Belanda dan radio BRV ini berstatus swasta, bukan milik pemerintah. Meskipun

belum diteliti secara cermat mungkin faktor “swasta” inilah yang menyebabkan

tanggal tersebut tidak ditetapkan sebagai hari radio.15 Kendala politisnya jelas.

Radio adalah salah satu dari watchdog yang dikhawatirkan pemerintah.

Eksistensinya mampu membuka borok pemerintah.

C. Radio Sebagai Media Dakwah

1. Media Dakwah

Dakwah dapat dimengerti sebagai sebuah kegiatan untuk mengajak orang ke

jalan Tuhan. Seperti pendapat Jalaluddin Rakhmat, “apa saja kegiatan

14

M.Bahri Ghozali. Dakwah Komunikatif : membangun kerangka dsar ilmu komunikasi dakwah (

Jakarta : Pedoman ilmu Jaya 1997 ). H.6 15 Masduki. Radio siaran dan Demokratisasi ( Yokyakarta :: Jendela., 2003 ) cet ke 1 h.26

Page 22: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

komunikasi yang membawa orang ke jalan Tuhan, itu disebut dakwah.”16

Sedangkan media dakwah dapat diartikan sebagai alat bantu dakwah. Alat

Bantu memiliki peranan atau kedudukan sebagai penunjang tercapainya

tujuan.

Keberadaan media dakwah sangat urgen sekali, karena dengan adanya

media, dakwah akan lebih mudah diterima oleh komunikan (mad`u).

Dalam kamus, telekomunikasi media adalah sarana yang di gunakan

oleh komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan kepada

komunikan apabila komunikas berada jauh tempatnya, banyaknya, atau

keduanya.17

Pemanfaatan media dalam kegiatan dakwah memungkinkan

komunikasi antara da`I dan mad`u (sasaran) dakwahnya lebih dekat. Oleh

kerena itu, eksistensi media sebetulnya amat penting dan menentukan.

keberhasilan dakwah—berapapun tingkatnya.18 Ada sebuah adagium klasik

yang sering terdengar di pesantren: “Al-Thariqat Ahamm min Al-Maddah”

(metode itu lebih penting daripada materi). Bukan bermaksud mengecilkan

arti penting isi dakwah, tapi memang pada nyataya, banyak pesan dakwah

yang gagal karena tidak disampaikan dengan packaging (cara-mengemas)

yang sesuai dengan selera audiens.

16

Wawancara Syarifah Umi Hani dengan Jalaluddin Rakhmat untuk skripsinya “Retorika Dakwah

Jalaluddin Rakhmat” Pada Kamis, 6 April 2006 M di Universitas Paramadina Jl. Simatupang ruko

3 Pondok Indah, Jakarta Selatan 17

Ghazali Syahdar BC.TT, Kamus istilah komunikasi. (Bandung : Djembatan 1992) cet ke 2 h 22 18

M.Bachri Ghazali”Dakwah komunikatif membangun kerangka dasar ilmu komunikasi dakwah

(Jakarta :Pedoman Ilmu Jaya 1997) h.12

Page 23: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Dakwah yang disampaikan melalui radio dewasa ini telah

menggejala—kebetulan atau tidak—sesuai dengan kecenderungan dunia yang

sedang mengarah kepada “agamisasi” dan nasionalisme kultural, seperti yang

diramalkan Naisbitt dan Aburdene dalam Megatrends 2000.

Program dakwah yang disajikan radio pada dasarnya dapat

berlangsung lebih efektif dengan melakukan penyesuaian antara program-

program yang disusun dengan “kekuatan” yang dimiliki oleh radio itu sendiri,

yang tergambar dalam berbagai macam karakteristiknya.

2. Karakteristik Radio

Mengingat kekuatan radio adalah pada aspek “pendengaran”, audio, maka

metode dakwah yang digunakan lewat radio adalah dengan lisan. Untuk itu,

seorang da`I yang professional harus mampu mengemas materi dengan baik

agar tidak menimbulkan kejenuhan para pendengar.

Berdakwah melalui media (radio) sangatlah beresiko mengingat objek

atau sasaran berjumlah banyak dan heterogen. Karena itu, bagi para da`I

menggunakan radio sebagai media dakwah hendaklah memperhatikan

karakteristik radio siaran yaitu :

a. Sifat siaran hanya bersifat untuk didengar

b. Bahasa yang di duganakan haruslah bahasa tutur

c. Orang mendengar radio dalam keadaan asantai, bisa sambil mobil, tiduran,

kerja di kantor, dan sebagainya.

d. Siaran radio mampu mengembangkan daya reka.

Page 24: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

e. Siaran radio hanya bersifat komunikasi satu arah.19

3. Radio Sebagai Media Dakwah

Kewajiban dakwah di dasarkan pada satu ajaran islam yaitu agama sebagai

risalah ummat seluruhnya. Ummat islam adalah pendukung amanah untuk

meneruskan risalah itu kepada umat yang lain ataupun perseorangan di

manapun mereka berada, menurut kemampuan mereka masing-masing. Nhal

ini juga senada dengan firman Allah SWT dalam surat An Nahl ayat 125 yang

berbunyi :

������ ���� ������ ������

���☺����������

��� �"#�☺�$���% ���&'(������

) *,�$�-.�/�% 0123$���� 4��5

6'(78%9 � :;�� ��<��� �#=5

>*?7%9 6�☺�� :�'@ 6�

A�9������� ) �#=5�% >*?7%9

�BC�-�D7,☺�$���� E@F�

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah [845] dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk.

Hal serupa juga diperkuat dengan argumen Nabi Muhammad SAW

berdasarkan hadist Al Bukhori yang berbunyi, “balligh ‘anni wa law ayat”,

menceritakan Muhammad bin yusuf kepada kami dari hasan bin athiyah, dari

19

Moeryanto Ginting Munth (ect),í”Media komunikasi radio”(Jakarta Pustaka Sinar Harapan

1996) Cet Ke-1 Hal 97

Page 25: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Abdullah bin umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “sampaikanlah apa

yang kamu terima dari padaku walau satu ayat” (HR Bukhori)20

Tersebarnya agama islam keseluruh plosok dunia adalah melalui

dakwah bukan melalui pedang. Hal ini karena para da`I periode awal islam

tidak bermaksud menghancurkan peradaban generasi, tetapi menggunakan

akal dan hati.

Dapat dilihat bahwa kegiatan dakwah islam itu selaras dengan ajaran

agama islam yang berorientasi pada amal sholeh dan menghindarkan

pemeluknya dari perbuatan munkar. Amal sholeh yang dimaksud sudah

barangkali sesuai dengan tingkah laku yang selaras dengan pedoman-pedoman

dasar agama, yaitu alqur`an dan sunnah Rasulullah SAW.21

Setelah berlangsung dalam kurun waktu berabad-abad, dakwah

islamiyah semakin mengalami perkembangan, dilihat dari periode penyebaran

yang dilakukannya, penyebaran siar islam di era globalisasi ini diantaranya

melaui media yang semakin terbuka untuk tayangan-tayangan mancanegara

(tayangan barat yang tentu saja bertolak belakang dengan norma-norma islam)

di sampimg untuk meluaskan sasaran dakwah tentunya.22

Salah satu penyampaian dakwah adalah melalui media-media elektronik

yaitu radio siaran. Dakwah melalui radio siaran adalah sebuah urutan metode

dari salah satu kategori dakwah yaitu bi lisan. Penyampain materi-materi

dakwah melalui radio siaran di era globalisasi merupakan tuntunan dari kedua

institusi yaitu radio siaran dan islam, dalam melengkapi program acaranya

20

Imam Bukhori Shohih Bukhori (Singapura Juz 11.tt) Hal 50 21

MH.Israr “Rethorika dan dakwah islam era modern”(Jakarta : Firdaus 1986) cet ke 1 h 54 22 M.Muis “Komunikasi Islam” (Bandung : Rosda 2001 ) hal 155-156

Page 26: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

demi penyasuaian tujuan adil, radio siaran menyiarkan program-program

keagamaan meski dalam waktu yang terbatas dan bukan dalam waktu tayang

utama (prime time).23

Dalam hal ini media massa difungsikan sebagai media dakwah. Di mana

melihat fungsi komunikasionalnya. Maka jelaslah bahwa media seperti halnya

tersebut di atas menduduki peran yang sangat penting dan menentukan dalam

kehidupan masyarakat, menyajikan informasi, edukasi, dan hiburan.24

Meskipun terdapat radio memiliki berbagai kekurangan, seperti sifatnya

yang unrepeatable (tak dapat diulang), terikat dengan waktu siaran, dan peka

akan gangguan teknis, 25

namun pada umumnya media radio siaran tetap

dianggap sebagai media komunikasi yang efektif karena beberapa kelebihan

berikut :

a. Memiliki daya langsung. Pesan dakwah dapat disampaikan secara

langsung kepada khalayak yang sedang berada di mana saja—di

kantor, kamar tidur, mobil, pos ronda dan lain-lain—26 dan

menyiarkan peristiwa secara langsung dari tempat kejadian (on the

spot reporting ). Dialog dengan telepon antara narasumber dan

pendengar dapat terjadi dan di dengar semua orang.

23

M.Muis.”Islam dan arus globalisasi dalam komunikasi islam “ (Rosda:bandung 2001) h 161-162 24

Rusjdi Hamka Rafiq “ Islam dan era informasi “ (Jakarta : pustaka panji mas.1989) cet ke 1 h

35 25

Hafied Cangara.Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta:bulan bintang 1996) cet ke-7 h 26 26

Asep stamsul M.Ramli.”Broadcast journalism, panduan menjadi penyiar, reporter dan writer”

(bandung :nuansa 2004) cet ke 1

Page 27: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

b. Memiliki daya tembus. Siaran radio tidak mengenal jarak dan

rintangan. Bagaimanapun jauhnya tempat yang di tuju oleh tabligh

melalui radio siaran dapat ditembus, selama dalam jangkauan

pemancar—di gunung di lembah, padang pasir, rawa, hutan,

pedalaman lautan, pedesaaan apalagi perkotaan.27

c. Memiliki daya tarik. Radio tetap bisa hidup dan diminati karena

adanya daya tarik, perpaduan suara manusia (spoken word), suara

musik dan bunyi tiruan (sound effect). Itulah yang menjadikan daya

tarik tersendiri bagi pendengar radio.

d. Musik. Tulang punggung tabligh lewat radio adalam musik.

Kebanyakan orang menyetel radio terutama untuk mendengarkan

musik, sebagai hiburan untuk melepas kepenatan mereka. Karena itu,

petugas radio siaran berusaha agar segala macam program

diupayakan bernuansa hiburan.

e. Radio merupakan bagian budaya masyarakat.

f. Harga dan biaya cukup murah, sehingga masyarakat mayoritas

memiliki alat itu.

g. Radio mampu menyampaikan kebijaksanaan, informasi secara tepat

dan akurat.

h. Pesawat radio mudah dibawa ke mana saja dan kapan saja28

.

27

Ibid 28 Asmuni Syukir ‘ Dasar-dasar strategi dakwah islam “(Surabaya :Al ikhlas 1983) h. 176-177

Page 28: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Dengan kelebihan ini, sebetulnya dakwah melalui radio dapat

berkembang secara lebih efektif. Tapi persoalannya, apa yang di maksud

dengan “berkembang”? apakah dalam arti perkembangan program

kegiatannya? Perubahan arah dakwahnya? Ataukah efektivitasnya?

D. Pengertian Pengembangan Dakwah

Pengembangan secara bahasa bermakna proses, cara, perbuatan mengembangkan.

Sedangkan mengembangkan sendiri adalah membuka lebar-lebar,

membentangkan menjadikan besar, menjadikan maju, (baik dan sempurna).29

Kata

yang semakna dengan “pengembangan” adalah “perkembangan.”

Mengembangkan dakwah sama artinya dengan dakwah berkembang. Lantas, apa

makna dari “pengembangan” atau “perkembangan” itu sendiri?

Sebuah sekolah dikatakan berkembang jika bangunannya bertambah

menjadi tiga atau empat gedung padahal sebelumnya hanya satu. Sekolah itu juga

dikatakan berkembang jika siswa-siswanya mendapatkan penghargaan dalam

kompetisi antar-sekolah padahal sebelumya belum meraih apa-apa. Gedung itu

sebuah perkembangan secara fisik sedangkan prestasi adalah perkembangan

secara non-fisik. Persoalannya adalah, jika demikian, maka “berkembang” dapat

meliputi makna yang luas tergantung dari sudut pandang mana ia dilihat.

Untuk itu, makna perkembangan semestinya dipahami dalam konteks yang

searah dengan tujuan. Sebagai contoh sederhana, ada teori negara berkembang

dan negara maju dalam kajian ekonomi-politik. Sebuah negara disebut masih

berkembang atau sudah maju jika pendapatan perkapitanya sudah mencapai

29. Depdikbud “kamus besar bahasa indonesia” (jakarta:balai pustaka 1997) cet ke 9 h 414

Page 29: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

standar tertentu. Jika sebuah negara yang masih berkembang mempunyai

masyarakat yang religius, suka gotong royong, saling membantu, rajin beribadah

dan bertakwa kepada Tuhan, negara itu tetap tidak dapat dikatakan maju, karena

kemajuan dalam teori ini adalah kemajuan ekonomi, bukan kemajuan agama.

Demikian halnya dengan dakwah. “Perkembangan” dalam konteks

dakwah mempunyai ukuran yang tidak dapat diadopsi dari ukuran ekonomi,

misalnya. Namun, karena paradigma mengenai dakwah itu sendiri amat beragam,

maka teknik mengukur perkembangan dakwah juga ikut beragam.

Sebagai misal, jika dakwah didefinisikan secara formal saja, maka

mengukur dakwah mungkin dilakukan dengan mengukur jumlah majlis ta’lim

yang bertambah atau frekuensi mengikti pengajian yang meningkat.

Tapi jika dakwah didefinisikan secara luas, maka perkembangan dakwah

dapat dilihat dari menurunnya angka kriminalitas, misalnya. Mengapa? Karena

dakwah yang pertama dipahami sebagai kegiatan ustadz yang melakukan tabligh

atau media massa berlabel “islam” yang menyiarkan program-program keislaman

dan mengajak kepada format-format sholat, haji, sedekah, hukum agama, dan

sebagainya, sedangkan dakwah yang kedua dipahami sebagai upaya masyarakat

dalam meningkatkan taraf hidup dan nilai-nilai kebajikan universal, seperti

keadilan, persamaan, kesejahteraan, dan kemakmuran. Artinya, pengembangan itu

sendiri sejalan dengan definisi dakwah yang digunakan.

Di sini, makna perkembangan dakwah dipahami sebagai perkembangan

dalam arti yang pertama, dakwah yang dipahami secara formal. Berangkat dari

paradigma ini, maka perkembangan dakwah yang dimaksud berarti peningkatan

Page 30: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

jumlah kegiatan dakwah beserta pendengarnya, secara kuantitas, dan perubahan

akhlak pendengarnya ke arah yang disarankan pendakwah, secara kualitas.

E. Radio Sebagai Media Pengembangan Dakwah

Seiring dengan perkembangan zaman sain dan teknologi yang sangat pesat yang

disertai dengan kecanggihannya, begitu juga dengan perkembangan dakwah,

dewasa ini banyak sekali media yang dapat digunakan sebagai sarana dakwah, dan

salah satunya adalah radio.

Radio merupakan salah datu media yang digunakan oleh masyarakat, hal ini

terjadi karena radio bisa cepat berkembang karena radio banyak dimiliki oleh

lapisan masyarakat, baik masyarakat desa terlebih masyarakat kota. Dan pada

dasarnya dakwah memiliki prinsip yang sama, baiak di masjid-masjid, gedung-

gedung pertemuan maupun rapat-rapat akbar. Perinsip-perinsip dakwah yang

diemban tidak berbeda. Demikian pula persoalan materi dan ideologi dakwah

yang diemban tidaka akan pernah berbeda-beda semuanya senantiasa berpegang

kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah.

Dakwah dengan menggunakan media merupakan salah satu bentuk

pengoptimalan fungsi teknologi. Media radio khususnya yang merupakan salah

satu media dakwah dapat memperluas jangkauan kegiatan dakwah. Oleh karena

itu penguasaan dan pemanfaatan IPTEK sangat penting bagi aktivis dakwah.

F. Efek Globalisasi: Teori Naisbitt dan Aburdene

Globalisasi ditandai dengan intensitas komunikasi yang semakin tinggi berkat

berkembangnya media komunikasi massa. Batas geografis tidak lagi menjadi

Page 31: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

penghalang komunikasi. Seorang pengusaha dapat memonitor kegiatan usahanya

dari tempat yang jauh. Sebagai contoh, Yuliana dan Rini menggambarkan Federal

Express (FedEx):

FedEx, firma pengiriman barang yang terkenal (sejenis Tiki), menggunakan

laporan elektronik untuk memungkinkan pelanggannya mengetahui status barang mereka sewaktu-waktu. Firma tersebut mempunyai salah satu dari

situs-situs yang paling populer di dunia. Dan, menggunakan satelit yang luas beserta teknologi komputer untuk menelusuri jejak lokasi setiap kiriman

dalam sistem., dan pelanggan dapat me-log-on situs FedEx untuk

mengetahui di mana barang kiriman mereka. Sistem pengiriman ini bukan

hanya membantu perusahaan melayani pelanggannya, tetapi juga memotong

biaya, karena FedEx tidak lagi membutuhkan banyak orang lewat telepon

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan.30

Persoalannya adalah, industri perfilman, berita internasional, dan teknologi

canggih, didominasi oleh negara-negara Barat. Industri perfilman Holywood

dikonsumsi negara-negara dunia dan mengajarkan masyarakat dunia untuk

berfikir, merasa, dan bertindak seperti halnya masyarakat Barat melakukan itu.

Singkatnya, mereka mencoba menyeragamkan gaya hidup di dunia melalui

teknologi komunikasi massa yang mereka kuasai.

Kini Ayam Amerika (Kentucky Fried Chicken) dinikmati semua orang di

dunia, McDonald bertebaran di mana-mana. Dasi orang Eropa dipakai orang

Indonesia, Jepang, Arab, Pakistan, dan Iran. Orang muda Cina menyukai jeans

dan musik rock masyarakat Barat. Apalagi orang Indonesia. Bagaimana semua

produk Barat itu diterima masyarakat dunia? Tak lain kecuali berkat media massa.

Film Amerika menguasai 50% pasar Italia, Belanda, dan Denmark, 60 % pasar

Jerman, dan 80 % pasar Inggris.31

30

Yuliana dan Julia Eka Rini, Introduction to Communication (Jakarta: Grasindo, 2002) h. 18 31 John Naisbitt dan Patricia Aburdene, Megatrends 2000 (Jakarta: Binarupa Aksara, 2000) h. 120

Page 32: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Naisbitt dan Aburdene berteori bahwa ketika teknologi maju menyerbu,

masyarakat di negara berkembang—yang pada umumnya sudah mempunyai nilai-

nilai yang mapan—merasa terancam. Mereka merasa nilai-nilai yang sudah lama

mereka anut akan terhapus, tergilas, dan tergantikan oleh nilai-nilai global. Gaya

hidup lama akan diganti dengan gaya hidup baru. Serangan budaya inilah yang

disebut dengan “imperialisme kultural”.32

Mengutip kolumnis Georgie Anne Geyer, Naisbitt dan Aburdene

mengatakan, “Imperialisme kultural merembes ke suatu negara melalui radio dan

TV, melalui turis dan perawat tentara perdamaian; imperialisme kultural

melangkah memasuki negara kuno yang menderita…”33

Lantas apakah efek dari imperialisme kultural ini? Apakah masyarakat dunia

sekadar merasa terancam? Naisbitt dan Aburdene pada akhirnya mengatakan: “di

hadapan homogenisasi yang semakin tumbuh, kita semua akan berusaha

melestarikan identitas kita, apakah itu agama, kultur, kebangsaan, bahasa,

atau ras.”34 Fenomena inilah yang pada kenyataannya terjadi di dunia.

Ketika bahasa Inggris melanda dunia, banyak negara yang melakukan

penekanan untuk menggunakan bahasa nasional. Contohnya Wales, sebuah negara

yang, pada tahun 1930-an, tersisa 30 persen penduduknya yang menggunakan

bahasa Wales (selebihnya berbahasa Inggris), pada tahun-tahun sesudah itu

membuka kursus-kursus intensif untuk bahasa Wales. Orang-orang tua negeri itu

“membuat pengorbanan besar dalam mengirimkan anak-anak ke sekolah-sekolah

32

Ibid. h. 125 33

Ibid. 34 Ibid. h. 133

Page 33: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Wales, kadang mengantar mereka dua puluh mil sekali jalan untuk

mengikutinya.”35

Upaya mempertahankan identitas juga terjadi pada agama. Revolusi Islam

Iran (RII) sebetulnya merupakan imbas dari imperialisme kultural. Sebab

pemicunya memang imperialisme ekonomi, tapi kebijakan-kebijakan Syah

Pahlevi, raja Iran pra-revolusi yang dikendalikan Amerika Serikat, yang mengikis

budaya-budaya Islam (seperti penggantian kalender Islam dengan kalender Persia

Kuno) merupakan sebab-sebab tak terbantahkan yang membuat kaum agamawan

bereaksi dan menggagas gerakan-gerakan revolusioner.

Reaksi terhadap globalisasi ini jugalah yang pada akhirnya membangkitkan

fenomena “islamisasi” atas berbagai media massa. Di Indonesia muncul majalah

“sabili”, “hidayatullah”, “sufi”, dan sebagainya. Harian Republika juga dianggap

mewakili suara umat Islam, sebagai ‘tandingan’ Kompas yang dianggap mewakili

suara umat Kristiani. Belakangan Radio-Radio berlabel Islam juga muncul, seperti

Radio Asy-Syafi’iyah. Dengan berbagai perangkat yang sudah di”islamisasikan”

itu, maka counter terhadap nilai-nilai global lebih dapat terjamin—selain umat

Islam juga dapat meneguhkan identitasnya.

35 Ibid. h. 133-134

Page 34: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

BAB III

SEKILAS TENGAN RADIO ER-DAMMAH

I. Latar Belakang

Ada dua alasan penting yang melatar belakangi berdirinya radio Er-Dammah.

Pertama, dakwah merupakan panggilan bagi setiap muslim. Setiap muslim

dipanggil Tuhan untuk menyampaikan yang hak dan mencegah yang batil, sesuai

dengan pedoman Al-Quran dan sunnah Rasulullah. Dalam Al-Quran (Surat Ali-

Imran: ) disebutkan, “Dan hendaklah dari kalian ada segolongan ummat yang

mengajak kepada kebaikan”

Dengan memahami kata “min” sebagai “setiap orang”, maka hukum

wajibnya berdakwah jatuh pada setiap orang, hukumnya menjadi fardhu ‘ain,

kewajiban bagi setiap individu. Inilah landasan pertama yang mendorong

berdirinya Radio Komunitas Er-Dammah.

Kedua, Radio dewasa ini menempati tempat yang penting, seperti halnya

televisi dan internet. Sekalipun radio tak menyajikan gambar, tapi ia memiliki

kelebihan yang tidak dimiliki televisi, antara lain sifatnya yang portable, dapat

dibawa ke mana-mana dengan mudah.

Dalam fungsinya sebagai media massa, radio mampu menyampaikan satu

pesan kepada orang banyak yang tersebar luas secara geografis. Jika dakwah

seorang ustad pada acara maulidan hanya didengar oleh sekitar 100 orang, maka

dakwah yang sama dengan menggunakan teknologi radio dapat disimak oleh lebih

dari 1000 orang. Dengan memahami karakteristik auditif dari radio—yang

Page 35: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

membedakannya dari televisi—dan dengan pengemasan yang menarik, maka

dakwah yang disampaikan melalui radio memiliki kemungkinan efektif yang

tinggi.

Sebetulnya, karena dua landasan pemikiran itulah Radio Er-Dammah

berdiri. Didorong oleh panggilan keimanan, dan pertimbangan media yang

matang, maka kini Radio Er-Dammah telah mengudara dan menyampaikan pesan-

pesan Islam.

Radio Er-Dammah yang merupakan sebuah radio Komunitas berada di Kota

Tangerang, sebuah kota di Indonesia yang terletak di lintasan garis khatulistiwa—

berkisar antara 1060 20’-106

0 43’BT dan 6

000’-6

020’ LS—merupakan sebuah kota

yang luas, dan karena itu terbagi atas dua pemerintahan: Kabupaten Tangerang—

terdiri dari 26 kecamatan dengan luas 1.110 K m2—

dan Kota Tangerang—terdiri

dari 11 kecamatan dengan luas 164,54 Km2.

Prediksi keberhasilan dakwah radio Er-Dammah didukung oleh statistik

penduduk Tangerang yang berjumlah lebih dari 4.5 juta jiwa. Terlebih lagi,

ternyata 96,6 % darinya beragama Islam. Jumlah yang sangat besar ini tentunya

merupakan lahan dakwah yang sangat efektif

Karena besarnya persentase ini, maka dakwah yang disampaikan Er-

Dammah tentunya bukan dakwah yang bentuknya mengkonversi orang non-Islam

menjadi Islam, tapi lebih kepada dakwah yang melakukan “islamisasi-kembali”

atas orang-orang Islam. Orang-orang Islam yang sudah lupa Tuhan diajak kembali

Page 36: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

untuk mengingat Tuhan, orang-orang Islam yang tidak tahu teknis berhaji

diajarkan bagaimana caranya.

II. Rancangan Pengembangan Dakwah Islam Melalui Radio Er-Dammah

Inti dari segala bentuk siaran dakwah radio Er-Dammah adalah syiar Islam. Radio

Er-Dammah menyiarkan hal-hal yang 100 persen Islami, tidak terkontaminasi

dengan hal-hal yang sekuler, tetapi tetap dilakukan secara ringan, santai, dan

bermasyarakat, agar wajah Islam nampak lebih bersahabat. Jadi, kalau ada

pemutaran lagu di radio Er-Dammah, pemutaran itu tidak berarti menjadikan radio

ini sebagai institusi hiburan. Segala macam format program radio Er-Dammah

seluruhnya ditujukan untuk syi’ar Islam. Hal itu tergambar dalam visi, misi, dan

tujuan berdirinya radio Er-Dammah.

1. Tujuan Pendirian Radio Er-Dammah

Maksud pendirian radio Er-Dammah adalah tak lain seperti maksud berdirinya

radio-radio yang lainnya. Layaknya sebuah radio berdiri dalam rangka

menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh pasarnya, oleh pendengarnya.

Informasi tersebut dapat bertujuan mendidik, menghibur, atau memberi informasi.

Namun demikian, ketiga tujuan itu dilandaskan atas satu prinsip penting yang

seringkali dilupakan banyak orang dewasa ini, yaitu suatu prinsip yang disebut

Jalaluddin Rakhmat dalam Islam Aktualnya dengan prinsip “membangun

jembatan”.36

Prinsip ini dikenal dengan silaturrahmi.

36 Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual (Bandung: Mizan, 1991) h. 45

Page 37: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Radio Er-Dammah membangun siarannya di atas prinsip silaturrahmi,

sebab setiap personilnya menyadari bahwa sistem global masa kini mampu

mengombang-ambingkan persahabatan dan persaudaraan, sampai-sampai segala

hal mesti direduksi kepada tujuan-tujuan singkat yang sarat kepentingan dan

sangat pragmatis.

Belakangan kerap terdengar ujaran: “tak ada persahabatan yang sejati,

yang ada hanyalah kepentingan.” Dalam suasana semacam ini, jalinan hubungan

kasih dan persaudaraan menjadi amat sangat bernilai. Mendasarkan penyiaran

berdasarkan prinsip ukhuwwah dan persaudaraan merupakan sebuah pilihan yang

menghidupkan kembali kommitmen keislaman, komitmen untuk merapatkan

barisan di tengah arus globalisasi yang menawarkan standard-standard nilai yang

seringkali bertentangan dengan kebudayaan dan agama lokal. Dalam butir-butir

tujuan berdirinya radio Er-Dammah disebutkan:

”Ikut memberikan kontribusi yang real dalam merajut tali ukhuwwah dan

mencerdaskan ummah bersama radio-radio lainnya yang penyelenggaraannya

berada di wilayah Tangerang, khususnya dan Banten pada umumnya.

”Ikut berpartisipasi dalam penyebaran informasi, pendidikan, dakwah, dan

hiburan secara seimbang sebagaimana layaknya fungsi radio sebagai media

elektronik yang berdaya guna.”37

37 Dokumen Rancangan Pendirian Er-Dammah

Page 38: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

2. Visi Radio Er-Damma

Visi atau cita-cita ke depan radio Er-Dammah sangat sarat akan nilai keislaman,

yakni, “menjadi stasiun penyiaran terdepan yang mampu menyajikan ragam

informasi dengan mengedepankan landasan syari’ah Islamiyah dalam

mewujudkan tatanan masyarakat madani yang cerdas, intelektual, berintegrasi,

harmonis, dan berwawasan keislaman.”

Dan, tentunya visi itu tak lepas dari keinginan akan terwujudnya kualitas

profesional sebagai sebuah stasiun penyiaran, yang mampu menyiarkan

dakwahnya secara lebih efektif.

Di wilayah Tengerang sendiri, sebetulnya, belum banyak radio komunitas

Islam yang mengudara. Bahkan, yang baru mengantongi izin siaran secara resmi

baru dua: Er-Bamba dan Er-Dammah ini. Radio-Radio dakwah lainnya masih

terbilang jarang.

Sampai saat ini, pendengarnya sudah cukup banyak dan memiliki semacam

ketertarikan untuk senantiasa bersilaturrahmi dengan radio Er-Dammah. Dengan

terjalinnya kontak yang intensif seperti yang selama ini tengah berlangsung,

pewarisan nilai-nilai agama juga akan semakin intensif.

3. Misi Radio Er-Dammah

Misi radio Er-Dammah dirumuskan sebagai berikut:

Menyelenggarakan siaran berkualitas yang bersifat edukatif, informatif, dan

menghibur

1. Memberikan layanan yang bersahabat, bersahaja, dan kompetitif

Page 39: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

2. Mengoptimalkan, mengembangkan potensi dan kompetensi sumber

daya manusia

3. Menjalin kemitraan bisnis yang bersih, sinergis, dan islami

4. Mengokohkan ukhuwah Islamiyah.

Page 40: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

BAB IV

RADIO ER-DAMMAH (RADIO DAKWAH AL-UMMAH) 107.7 FM

SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM

A. Analisis Konstruksi Program Dakwah Radio Er-Dammah

Kegiatan radio Er-Dammah dirancang sedemikian rupa dan terorganisir dengan

baik. Kegiatan-kegiatannya meliputi kegiatan jangka panjang dan jangka pendek,

yang terencana atau yang aksidental. Semua program kegiatan itu diarahkan

kepada pencerahan wawasan keislaman yang lebih baik lagi; semua kegiatan

ditujukan untuk memberikan semacam identitas Islam bagi masyarakat Islam

yang—yang menurut Er-Dammah—belum islami.38

Dengan menimbang lebih dari 90 % jumlah muslim di wilayah Tengerang,

maka setiap program kegiatan Radiio Er-Dammah lebih berisi program-program

yang sifatnya “islamisasi”, atau penguatan kembali nilai-nilai akidah dan

pengetahuan mengenai Islam dengan cara memberikan mereka pemahaman Islam

yang benar, memperbaiki kekeliruan mereka, dan lain sebagainya.

Di samping itu, program kegiatan Radio Er-Dammah juga tidak melupakan

hal-hal yang tengah menarik di masyarakat. Isu-isu yang tengah hot disajikan

secara populer agar mudah dicerna. Dan yang terpenting, format acaranya

seringkali disusun secara dialogis, yang memungkinkan pendengar untuk

melontarkan pernyataan atau memberikan umpan balik kepada nara sumber.

Secara umum, memang, format siaran radio Er-Dammah meliputi format dialog

38 wawancara dengan manajemen Er-Dammah pada

Page 41: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

interaktif, penyiaran live mengenai materi-materi kontemporer, Road Show,

informasi layanan masyarakat, dan hiburan. Dan yang terpenting di atas semua

itu, semua materi ini bernafaskan islam. Semua materi ini disusun sedemikian

rupa untuk memberikan masyarakat pengetahuan yang jelas dengan gaya bahasa

yang lugas sehingga keislaman masyarakat dapat lebih ditingkatkan. Secara lebih

rinci, berikut program siaran radio Er-Dammah:

1. Tarbiyah Islamiyah. Program ini merupakan program yang menyiarkan

kajian agama secara interaktif, baik yang meliputi ibadah-ibadah seperti

sholat, zakat, shaum, haji, sedekah, dan sebagainya, maupun ibadah-

ibadah yang cakupannya sosial seperti berpolitik, berbudaya, dan

sebagainya. Secara bahasa “tarbiyah islamiyah” berarti pendidikan

agama Islam. Namun dalam konteks ini, istilah ini bisa dipahami sebagai

sebuah upaya Radio Er-Dammah dalam rangka memberikan pemahaman

yang jelas mengenai seluruh aspek ajaran Islam. Di Era globalisasi,

program semacam ini sangatlah penting dan membantu. Kenapa? Sebab

arus nilai global yang ditonton masyarakat melalui televisi memberikan

banyak sekali nilai-nilai alternatif yang jauh dari agama. Ada pula nilai-

nilai yang mungkin tidak bertentangan dengan agama, tapi di mata

masyarakat masih meragukan, karena mereka belum memahaminya. Di

sini peran pemuka-pemuka agama menjadi sangat penting. Tarbiyah

Islamiyah bisa dipahami sebagai sebuah counter-attack.

2. Aqidah. Program akidah merupakan program yang sangat penting,

terutama di tengah tingginya nilai popularitas di mata masyarakat.

Page 42: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Barangkali, hari ini semua orang sudah bertuhan-satu. Dengan logika

rasional, bahkan melalui beberapa penemuan eksperimental di bidang

fisika, orang sudah dapat menerima eksistensi Tuhan yang satu dan

mampu membedakan antara mitologi dan sejarah, antara yang palsu dan

yang benar, antara yang pasti dan spekulatif. Namun, persoalan di

bidang akidah dewasa ini adalah persoalan pemurnian dan peneguhan

akidah. Orang mungkin sudah percaya Tuhan itu Esa, tak mungkin

berbilang, tapi pada praktiknya mereka masih pergi ke dukun. Orang

mungkin sudah percaya Tuhan itu Esa, tak mungkin berbilang, tapi

ketika kesulitan dan berbagai bencana besar menimpa, mereka putus asa

dan mengakhiri hidup mereka. Kenyataan seperti ini yang hendak

dimurnikan dalam Program Akidah Radio Er-Dammah.

3. Tsaqofah. Istilah ini dalam bahasa indonesia berarti kebudayaan. Istilah

tsaqofah meliputi pemikiran yang tertuang dalam diskusi-diskusi,

literatur atau karya sastra, teknologi, hidangan makanan sehari-hari,

fashion pakaian yang sedang in, hiburan yang menjadi mainstream,

seperti musik, dan sebagainya. Aspek yang tercakup dalam tsaqofah

amat luas, dan nampaknya, diskusi-diskusi radio Er-Dammah mengenai

kebudayaan yang Islami ini perlu bersaing dengan berbagai kebudayaan

asing yang mulai dikenal masyarakat umum. Persoalan kesetaraan

Gender, hak asasi manusia, negara hukum, musik, etika teknologi

modern, merupakan persoalan-persoalan yang tak kunjung habis dan

bahkan selalu bertambah. Masyarakat awam dewasa ini memerlukan

Page 43: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

kejelasan untuk menyikapinya. Di sinilah Radio Er-Dammah mengisi

peran penting itu.

4. Tahsin. Secara bahasa kata ini berarti “pembagusan”. Secara istilah ini

adalah program Er-Dammah dalam mendidik masyarakat dalam

mengenal Al-Quran, yang meliputi teknik membaca yang benar dengan

pengetahuan yang memadai akan hukum-hukumnya.

5. Samara. Istilah ini kepanjangan dari “Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah.”

Dengan program ini, radio Er-Dammah berupaya keras dalam

membimbing masyarakat dalam konteks berumah tangga yang islami.

Sebagaimana diketahui umum, rumah tangga merupakan unit terkecil

dari negara, dan merupakan sentral pendidikan yang penting dalam

mencetak generasi bangsa dan agama ke depannya.

6. Fikih. Kajian fikih berhubungan dengan tata cara ibadah, hampir mirip

dengan Tarbiyah Islamiyah. Hanya saja, aspek fikih ini menekankan

hukum-hukum yang berkenaan dengan ibadah sehari-hari, baik yang

berhubungan dengan Allah, maupun yang berkenaan dengan sesama

manusia.

7. Ruqyah. Kajian interaktif ini berhubungan dengan berbagai modus

kejahatan melalui gangguan jin. Memang perlu diakui bahwa di dunia

modern yang menganut asumsi-asumsi empiris sains, perdukunan masih

merajalela. Dokter-dokter rumah sakit spesialis manapun tidak akan

mampu mengobati orang yang kesurupan, karena pendekatan mereka

adalah pendekatan dunia fisik. Orang-orang kesurupan hanya mampu

Page 44: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

diobati dengan pendekatan dunia gaib, sebagaimana dikenal dalam Islam

kepercayaan pada “yang gaib”. Melalui program inilah radio Er-

Dammah melebarkan sayap dakwahnya.

8. Kajian Islamiyah. Program ini terdengar umum, yaitu kajian tentang

Islam. Namun yang dimaksud dengan kajian Islamiyah di sini adalah

kajian tentang khusus tentang wanita muslimah dalam rangka

membentuk kepribadian muslimah yang berkualitas. Dari sini,

sebetulnya sudah nampak bahwa dakwah Radio Er-Dammah betul-betul

diarahkan searus dengan konteks kekinian di mana wanita seolah

menjadi pusat perhatian dan perubahan. Isu-isu semacam kebebasan dan

kesetaraan gender sebetulnya perlu diinterpretasikan lebih baik

9. Jepara. Kalau Kajian Islamiyah khusus untuk kaum mudi, maka yang satu

ini diperuntukkan bagi kaum muda. Program ini menyiarkan pembinaan-

pembinaan kepribadian para pemuda agar cerdas secara spiritual,

emosional, power (jasadiyah), dan intelektual. Peran dakwah kajian

islamiyah dan jepara amat penting, sebab sasaran khalayaknya adalah

pemuda.

10. Motivation Night. Kajian on-air ini adalah kajian motivasi, yaitu

pembinaan mental yang positif, percaya diri, semangat, dan bertujuan

dalam menjalani hidup.

11. Jendela Keluarga. Jendela keluarga adalah siaran khusus yang mencoba

melihat problem-problem keluarga dari sudut pandang wanita

(muslimah).

Page 45: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

12. Permata Hati. Program ini masih berhubungan dengan pembinaan

keluarga yang islami, seperti halnya samara dan jendela keluarga.

Namun, siaran yang satu ini berfokus pada pendidikan untuk anak-anak,

agar menjadi anak-anak yang sholeh. Dewasa ini problem anak-anak

merupakan problem keluarga yang serius. Sebagai ‘tunas yang baru

tumbuh’, anak-anak masih menjadi makhluk yang melakukan imitasi

terhadap orang-orang di sekitarnya, terutama dalam hal perilaku,

pandangan terhadap sesuatu, bahkan hobi. Banyak orang tua yang

tahu—sedikit—mengenai apa yang pantas dilihat dan apa yang tidak,

apa yang dibolehkan dan apa yang tidak. Tapi sedikit dari mereka yang

mempunyai cara yang jitu untuk membiasakan anak agar memiliki

perilaku yang santun itu.

13. Lentera Hati. Ini adalah siaran yang tujuannya mencerahkan spiritualitas.

Program ini tidak ditujukan untuk para eksekutif yang mengalami

kevakuman eksistensial, program ini ditujukan oleh radio Er-Dammah

untuk para pendengar yang sebagian besar awam. Namun bahasa

spiritualitas adalah bahasa yang universal. Seperti bahasa musik, dapat

diterima oleh siapa saja dan kapan saja. Selalu terdengar indah, nyaman,

dan damai. Karena itu, program siaran ini dapat dinikmati siapa saja,

terutama bagi orang-orang yang ingin bertaqarrub (mendekatkan diri)

dengan Tuhannya, dan terutama pada zaman ini. Seperti Dr. Benjamin E.

Page 46: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Mays katakana, ”kemanusiaan kita sedang membutuhkan sesuatu yang

spiritual.”39

14. Erdammah Medika. Ini siaran konsultasi online, terutama dalam bidang

kesehatan, psikologi, pengobatan, dan lain-lainnya. Program ini bernilai

tambah bagi dakwah islam. Sebab, tujuan dakwah tidak hanya agar

masyarakat sholat dan haji, tapi juga agar masyarakat hidup sejahtera

dan sehat.

15. Healthy Care. Ini juga salah satu siaran mengenai tips-tips hidup yang

sehat, baik secara jasadiy maupun fikri.

16. Dunia Islam. Er-Dammah berupaya menyampaikan berita terkini

mengenai sejarah Islam di dunia.

17. Sirah Nabawiyah. Sunnah nabi merupakan salah satu rujukan penting

dalam Islam. Apa yang dilakukan nabi dalam satu konteks biasanya

dijadikan ukuran untuk menilai apa yang perlu dilakukan pada masa

kini. Slogan “kembali kepada Al-Quran dan Sunnah” merupakan sebuah

ciri penting dari satu keadaan di mana orang-orang islam ingin

menonjolkan identitasnya; satu keadaan di mana eksistensi agama mulai

tercampur baur dengan hal-hal yang bukan agama, yaitu nilai-nilai

global.

18. Nuansa Islam. Ini program tentang nuansa hidup orang-orang di bawah

naungan Islam, yang disertai dengan kisah nyata orang yang

mendapatkan hidayah dan petunjuk dari Allah.

39

Jalaluddin Rakhmat, Renungan-Renungan Sufistik: Membuka Tirai Kegaiban (Bandung: Mizan,

1996) h. 34

Page 47: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

19. Tokoh Islam. Program dakwah Er-Dammah ini mengetengahkan sejarah

para tokoh Islam dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan,

ekonomi, politik, sosial, budaya, kedokteran, astronomi, matematika,

fisika, dan lain-lain. Kajian ini merupakan spirit untuk mengembalikan

lagi kepercayaan diri masyarakat. Sebab, secara histories, Islam pernah

besar dalam berbagai bidang yang kini dikuasai oleh Barat.

20. Dunia Anak. Program ini mengetengahkan cerita-cerita, kisah teladan, dan

anak-anak berprestasi. Tujuannya adalah pembinaan anak dalam

keluarga. Lagi-lagi, di sini dakwah Er-Dammah di arahkan benar-benar

ke pondasi pembentukan ummat yang balanced.

21. Serba-Serbi. Informasi dan hiburan ini mengetengahkan berita terkini dari

seluruh penjuru dunia. Tujuannya memberikan wawasan global, agar

tahu perkembangan.

22. Pelangi Nusantara. Informasi ini mengetengahkan tempat-tempat

pariwisata di Indonesia beserta lokasi-lokasi bersejarahnya.

23. Opini Anda. Program ini jelas-jelas membuat radio Er-Dammah masuk ke

lingkungan masyarakat. Program ini ibarat sebuah rumah yang membuka

pintu rumahnya lebar-lebar dan mempersilahkan para tetangganya

berkunjung masuk. Mereka berkenalan dengan tuan rumah, dan ketika

mereka bertemu saat-saat tertentu, mereka bertegur sapa. Program ini

membuka kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan opininya

mengenai peristiwa-peristiwa terkini.

Page 48: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

24. Tips dan Kiat. Er-Dammah juga memberikan kiat-kiat yang sifatnya

memotivasi dan mendukung hidup agar lebih terasa bermakna dan

bertujuan.

25. Bursa Lowongan Kerja. Karena memang lebih banyak pendengar Er-

Dammah yang berasal dari kelas bawah, program ini sangat membantu.

Di sini disajikan berbagai informasi mengenai lowongan kerja di

berbagai daerah yang disajikan secara apik dan terkini.

26. Bahasa Arab. Belajar bahasa Arab merupakan salah satu langkah utama

dan penting dalam memahami agama Islam. Banyak orang Islam yang

mempelajari agamanya tanpa memahami bahasa Arab. Rujukannya

hanyalah buku-buku sekunder yang ditulis dari tangan orang lain.

Akibatnya, ketika penulis pertama ini membuat asumsi yang salah, maka

orang-orang yang merujuk darinya juga ikut membangun asumsi yang

salah. Dengan mempelajari bahasa Arab dasar, minimal, ketika

menerima konsep-konsep yang khas Islam, dalam sholat, pengajian,

buku bacaan, ceramah agama, dan lain-lain, informasi yang diterima

dapat diserap dan dihayati lebih maksimal.

27. Er-Dammah English. Bahasa Inggris merupakan bahasa global. Tak

mampu berbahasa Inggris akan menghambat komunikasi dan interaksi

secara lebih luas di dunia ini. Dengan adanya program ini, Er-Dammah

memberikan masyarakat apa yang mereka butuhkan.

Page 49: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

28. BBM (Bincang-Bincang Minggu) adalah program bincang-bincang ringan

di hari minggu bersama para tokoh masyarakat dan orang-orang sukses,

baik yang berskala lokal maupun nasional.

29. TNP 20 (20 Tembang Nasyid Terpopuler) mengetengahkan 20 nasyid

yang banyak diminati dan di”request” para pemirsa.

30. Ragam Nasyid. Er-Dammah, melalui Ragam Nasyid, memutar juga

berbagai nasyid religi dari berbagai daerah di tanah air dan mancanegara.

31. NBR (Nasyid by Request). Program hiburan ini diputar pada malam hari.

32. Kisah. Program hiburan ini berisi tentang cerita-cerita dari segenap

penjuru dunia. Kadang-kadang, cerita semacam ini sangat membantu dan

inspiratif bagi semua orang, semua kalangan, semua umur. Gerbner

pernah mengatakan, “We live in a world erected by the stories we hear

and see and tell…Stories socialize us into roles of gender, age, class,

vocation and life-style, and offer models of conformity or targets for

rebellion. They weave the seamless web of the cultural environment that

cultivates most of what we think, what we do, and how we conduct our

affairs.”40

Terjemahan bebasnya, cerita itu memberikan orang cara

pandang. Cerita memberikan kesadaran wawasan mengenai bagaimana

suatu peran sosial seharusnya dijalankan.

33. Kuliah Dhuha. Program ini mengetengahkan kajian tafsir di pagi hari.

Program tafsir amat penting dalam melihat sesuatu dengan cara pandang

Islam.

40

http://muse.jhu.edu/login?uri=/journals/wide_angle/v020/20.2gerbner.html

Page 50: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Dakwah yang dilakukan Er-Dammah merupakan bagian dari satu

keseluruhan arus dunia yang kini sedang berupaya menonjolkan identitas lokal,

agama, dan budaya. Seiring dengan slogan “kembali kepada Al-Quran dan As-

Sunnah”, sebagian besar program radio Er-Dammah disusun dengan berbagai

pendekatan keislaman. Dari 33 program siaran radio Er-Dammah, hanya tujuh

program yang tidak secara khusus menyajikan program keislaman, dalam konteks

di mana program-program yang lain seluruhnya berupaya menyadarkan identitas

keislaman dan memberikan cara pandang berdasarkan ajaran Islam—namun

ketujuh program itu bukan berarti tidak Islami. Tentu Islami. Contohnya,

lowongan kerja tujuannya mengurangi jumlah pengangguran. Itu Islami,

mewujudkan baldatun thayyibatun.

Satu hal penting yang merupakan ciri kebangkitan kesadaran keislaman di

tengah arus globalisasi ini adalah penggunaan simbol-simbol dan idiom-idiom

yang khas Islam. Barangkali ini memang ciri khas Er-Dammah yang sebagian

besar pengurusnya berlatar belakang PKS. Ciri ini dapat digolongkan sebagai

fundamentalis literer—untuk membedakannya dari fundamentalis rasional, liberal.

Penggunaan istilah “subhanallah”, “al-hamdulillah”, atau “masya Allah” benar-

benar dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari, sebab itulah yang tertulis dalam

kitab hadits. Berbeda dengan pandangan fundamentalis liberal yang melihat Islam

sebagai nilai universal. Fundamentalis liberal lebih melihat idiom-idiom khas

Islam—seperti ”subhanallah”, ”alhamdulillah”, dan sebagainya—sebagai budaya

Arab yang dapat digunakan dalam bahasa lain—sehingga Islam lebih ”rahmatan

lil-alamin”. Artinya, makna ”Ma sya Allah” dengan ”Oh, My god” sama saja,

Page 51: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

karena keduanya merupakan ungkapan yang memanggil dan menyandarkan diri

kepada Tuhan. Namun Er-Dammah tidak melihatnya demikian. Sebagai contoh,

Er-Dammah mengatakan bahwa penerapan syari’at Islam sejauh ini masih sangat

kurang. Buktinya dapat dilihat dalam banyak hal, terutama dalam berpakaian. Er-

Dammah juga menyebut bahwa mereka hanya memutar musik-musik yang islami,

full—dan musik yang diputar adalah nasyid. Ciri khas penonjolan identitas ini

juga nampak dalam banyak hal lain, misalnya, Er-Dammah lebih memilih istilah

“Sirah Nabawiyah” daripada “Sejarah Islam”.

B. Analisis Pendengar Dakwah Radio Er-Dammah

Radio komunitas Er-Dammah memiliki beberapa kelebihan dan beberapa

kekurangan dalam pengembangan dakwahnya di wilayah Tangerang. Di lihat dari

khalayak pendengarnya, sebagian besar khalayaknya adalah masyarakat kelas

bawah, yang rata-rata pendidikannya paling tinggi sampai SMA (65%). Sebagian

besar dari mereka wanita (65%), sisanya pria. Dari aspek profesi, sebagian besar

pendengar radio siaran ini adalah karyawan, mahasiswa/ pelajar, dan ibu rumah

tangga. Usia terbanyak yang mendengarkan radio ini berkisar dari umur 20-an

sampai 40-an. Di bawah 20 tahun mencapai 13%, sedangkan di atas 50 tahun

hanya 2 %.41

Dari angka-angka ini, sebetulnya memang nyata bahwa sasaran

pembentukan dakwah radio Er-Dammah adalah unit terkecil negara, yaitu

keluarga, yang masih produktif dalam menerima berbagai perubahan. Kenyataan

41 Dokumen Proposal Pendirian Radio Er-Dammah

Page 52: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

ini membuka jalan yang lebih lebar bagi pengembangan dakwah Islam di wilayah

Tangerang.

Selain itu, sebagaimana disebutkan di muka, angka pemeluk Islam di

wilayah tangerang cukup besar, lebih dari 90 persen. Besarnya angka ini

merupakan sebuah potensi bagi dakwah Islam. Oleh karena inilah setiap program

yang disusun Radio Er-Dammah di atas seluruhnya bernuansa “islamisasi”, atau

upaya mengislamkan kembali praktek keislaman masyarakat. Khalayak yang

sebagian besar berasal dari kelas awam (yang sebagian besar peserta

berpendidikan maksimal SMA dengan profesi karyawan) biasanya memiliki

tendensi untuk belajar agama lebih tinggi daripada mereka yang berasal dari kelas

menengah ke atas, terutama yang berpendidikan.

Materi siaran dakwah yang diberikan Er-Dammah disesuaikan sedemikian

rupa dengan pendengarnya, bahkan seringkali Er-Dammah mengubah materi

siaran dengan mengikuti alur pertanyaan pendengarnya. Hal ini diharapkan agar

pendengar memiliki kepercayaan kepada Er-Dammah, tempat mereka bertanya,

berbagi, dan menjadikan Er-Dammah sebagai sumber ajaran Islam yang mudah

untuk diikuti.

Ukuran-ukuran yang digunakan untuk melihat format keislaman

pendengarnya juga agak formatif. Ketika ditanya mengenai indikator keberhasilan

Er-Dammah, dijawab bahwa keberhasilan itu nampak pada pendengar Er-

Dammah yang pada awalnya tidak mengaji menjadi mengaji dan mengikuti

kelompok-kelompok pengajian. Kata salah seorang manajer, ”Banyak orang yang

nggak pernah ikut ngaji. Di sini, kita punya pengajian bulanan, dan banyak orang

Page 53: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

yang terinspirasi untuk membikin klub-klub pengajian.”42

Hal ini merupakan

dasar penting yang menjadi karakteristik sebuah penonjolan identitas Keislaman.

C. Analisis Media Siaran Radio Er-Dammah

Jika kualitas siaran Radio Er-Dammah ditunjukkan dalam konstruksi isi program

dan pertimbangan data-data demografis khalayaknya, maka kuantitasnya

ditunjukkan dalam sejauh mana pancaran radio Er-Dammah dapat menjangkau

wilayah Tangerang.

Perluasan jaringan siaran merupakan satu program yang direncanakan dalam

jangka panjang. Sebab, sebagai sebuah media komunikasi yang bergantung pada

gelombang di udara, maka seberapa jauh dan seberapa banyak orang yang

mendengarkan radio tersebut bergantung pada luasnya jaringan siarannya.

Radio Er-Dammah sendiri sebetulnya telah mengantongi izin untuk

melakukan siaran di luar wilayahnya, dalam batasan, selama tidak mengganggu

siaran radio lainnya. Upaya demi upaya terus dilakukan manajemen Radio Er-

Dammah untuk menjadikan radio yang bukan hanya on-air di Tangerang, tapi

juga di Kabupaten Banten seluruhnya, bahkan sampai Jadebotabek. Dengan

demikian dakwah Islam dapat tersebar lebih luas lagi.

Perluasan jaringan siaran tentunya perlu didukung dengan peningkatan

kualitas siaran. Ini amat disadari oleh tim manajemen Radio Er-Dammah. Oleh

karena itu, program siaran radio Er-Dammah dirancang sedemikian rupa sehingga

benar-benar mengarah kepada dakwah Islam yang syar’i.

42 Wawancara.

Page 54: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Sejauh ini, upaya-upaya ke arah perluasan jangkauan siaran Er-Dammah

telah dilakukan. Menurut hasil wawancara dengan pihak manajemen, Lembaga

Penyiaran Komunitas memberikan izin siaran Er-Dammah lebih luas dari

batasnya, selama siarannya tidak mengganggu gelombang siaran radio lainnya.

Hal ini merupakan sebuah peluang, paling tidak, dukungan untuk dakwah tetap

eksis.

Frekuensi yang diajukan untuk Perkumpulan Radio Komunitas Er-Dammah

adalah pada frekuensi 107,7 MHz/202, sesuai dengan KM 15 taun 2007 tentang

Master Plan Frekuensi yang diperuntukkan Lembaga Penyiaran Komunitas

(LPK). Frekuensi ini meliputi beberapa kecamatan, yaitu, Pasar Kemis, Rajeg,

Cikupa, Jati Uwung, Cibodas, dan Karawaci. Wilayah ini sangat luas di

Tangerang. Dengan upaya-upaya yang kontinyu, jaringan siaran Radio Er-

Dammah dapat berkembang lebih luas.

D. Analisis Nama dan Motto Radio Er-Dammah

Radio Er-Dammah merupakan kependekan dari “Radio Da’wah Al-Ummah”.

Dari namanya, radio ini jelas berintensi secara eksplisit untuk menyampaikan

pesan-pesan dakwah.

Dakwah merupakan sebuah upaya yang dilakukan di tengah keadaan yang

belum sampai pada tahap sempurna. Pada masa rasul di Makkah, pengikut yang

berkonversi ke dalam Islam jumlahnya belum seberapa. Untuk itu, dakwah rasul

ditujukan untuk mencari pengikut dan menyadarkan sebanyak mungkin orang.

Kira-kira seabad kemudian jumlah pengikut rasulullah saw. sudah bertambah

berlipat-lipat. Orang-orang sudah banyak yang memeluk Islam. Konsentrasi para

Page 55: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

ulama tidak lagi pada konversi orang-orang non-Islam ke dalam Islam, tetapi lebih

kepada pendalaman, pemahaman, dan pengamalan ajaran-ajaran Islam dalam

kehidupan sehari-hari. Majlis-majlis Ilmu didirikan dan dijadikan sandaran

perbuatan. Demikianlah juga yang terjadi pada hari ini. Er-Dammah berdakwah

dalam situasi yang sama.

Menurut data demografis, lebih dari 90 % masyarakat Tangerang memeluk

Islam. Persis keadaannya dengan keadaan masyarakat pada zaman-zaman

kerajaan Islam di mana, secara sosial, Islam sudah diterima secara luas. Pada saat

ini, kaum ulama juga lebih konsentrasi pada Islamisasi, yaitu upaya peningkatan-

kembali pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Islam di tengah masyarakat.

Dari dasar inilah program-program siaran Er-Dammah disusun. Buktinya,

berbagai program siarannya sebagian besar—untuk menyebut semuanya—

mengarah kepada pemahaman kembali ajaran Islam.

Istilah “al-Ummah” berarti ummat, yang maknanya ditujukan sebagai

ummat Islam. Kata ini merupakan kata yang sering muncul di era globalisasi ini,

seiring dengan kata-kata lainnya yang menunjukkan penonjolan identitas

keislaman. Seakan-akan, dalam riuhnya lalu lintas nilai global yang sering

disaksikan masyarakat melalui televisi, Er-Dammah mengatakan, “Jangan lupa,

kita adalah satu ummat, yaitu ummat Islam.” Kampanye penyadaran identitas ini

dilakukan tidak secara langsung dengan kata-kata demikian, melainkan diselipkan

secara bawah sadar di bawah nama radionya, “Radio Dakwah Al-Ummah”, “Er-

Dammah”.

Page 56: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Kata ”Ummat” sebetulnya juga bersifat mengajak, dakwah, dan agak

provokatif. Pertama, istilah ini berkonotasi Islam—karena menggunakan bahasa

Arab—di telinga masyarakat. Kedua, ”ummat” juga berkonotasi himpunan,

kelompok, yang dianut oleh kebanyakan orang. Berbagung dengan kelompok

mayoritas akan memberikan semacam kekuatan, setidaknya, kesan ini yang

muncul dari kata ”ummat”.

Penyadaran identitas sebagai umat Islam ini juga tercermin dalam motto

yang disiarkan Er-Dammah, yaitu “Jalin Ukhuwwah, Cerdaskan Ummah.”

Ukhuwwah merupakan tema besar yang terselip di balik berbagai gerakan

Islam pasca-kolonial dan globalisasi. Pada masa kolonialisme, Jamaluddin Al-

Afghani—seorang muslim berwawasan pembaharu—mengumandangkan Pan-

Islamisme, paham persatuan Islam. Di Mesir, Ikhwanul Muslimin yang dibina

Hasan Al-Banna cukup menarik perhatian. Demikian juga Jama’at-I-Islami yang

didirikan Al-Maududi di Pakistan.43 Di Indonesia, penyadaran kembali akan

identitas keislaman ini muncul dalam berbagai tubuh ormas-ormas Islam seperti

Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama (NU), Al-Irsyad, dan lain-lain.

Pada masa globalisasi, ketika jaringan komunikasi massa sudah meluas.

Televisi sudah masuk desa, internet sudah meluas ke segenap penjuru di

Indonesia, tema ukhuwwah dan kesadaran untuk kembali kepada Islam yang

benar tercermin dalam lahirnya berbagai macam aliran pemikiran dan mazhab.

Lahirnya sekte-sekte sempalan merupakan efek dari globalisasi ini, sama halnya

dengan kelahiran berbagai warna Islam dalam berbagai institusi sosial. Di bidang

43 Murad W. Hoffman, Menengok Kembali Islam Kita (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999) h. 118

Page 57: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

politik, terutama pasca reformasi, berbagai partai berlabel Islam bermunculan.

Nurcholish Madjid yang melihat fenomena ini sebagai sesuatu yang tidak

substansial, mengatakan, “Islam Yes. Partai Islam No.”

Meskipun demikian, berbagai hal yang berwarna Islam tidak henti-hentinya

muncul, tidak terkecuali radio-radio komunitas yang berwarna Islam. Er-Dammah

merupakan salah satunya.

Dengan tema menjalin ukhuwwah, Er-Dammah melibatkan diri dalam suatu

konteks masyarakat yang sedang berhadapan dengan berbagai macam pilihan

identitas dan nilai hidup. Dan, pilihan misi Er-Dammah ternyata satu: “jalin

ukhuwwah”. Dengan kata lain Er-Dammah bermaksud mengatakan, “Kita ini

ummat Islam, sadarlah dengan nilai-nilai dan ajaran agama kita.” Persis seperti

dikatakan Naisbitt dan Aburdene dalam Megatrends 2000, “di hadapan

homogenisasi yang semakin tumbuh, kita semua akan berusaha melestarikan

identitas kita, apakah itu agama, kultur, kebangsaan, bahasa, atau ras.”44

Selain itu, masyarakat pendengar yang sebagian besar berasal dari kelas

awam itu masih membutuhkan banyak penjelasan. Untuk itu lanjutan motto Er-

Dammah adalah “Cerdaskan Ummah”. Berangkat dari sinilah berbagai program-

progam siaran Er-Dammah yang mencerahkan dirancang. Berbagai pendekatan

dilakukan, mulai dari penyesuaian materi, penyesuaian jam siaran yang efektif,

dan nara sumber yang berkualitas.

44 Ibid. h. 133

Page 58: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Ada bebrapa point yang penting yang dapat di tarik sebagai kesimpulan

ini.

1. dilihat dari kontruksi isi program radio erdammah sebagian bessar

program dakwah radio ini disusun sedemikian rupa agar mudah di

terima oleh masyarakat. Program-program itu disusun dengan

pendekatan keislaman. Dari 33 program siaran er-dammah, hanya

program yang tidak secara khusus di kemas dalam program

keislaman. Dalam hal ini er dammah berusaha menghadirkan

iaslam ketengan masyarakat dengan wajah yang ramah dan

meyenangkan.

2. kenyataan bahwa 96 % penduduk tangerang beragama islam

memungkinkan dakwah yang dilakukan lebih leluasa. Di lihat dari

kihalayak pendengarnya, sebagian besar khalayaknya adalah

masyarakat menengah kebawah , yang rata-rata pendidikanya

paling tinggi adalah SMA (65 %)sebagaian besar dari mereka

waniat (65%) sisanya pria. Dari aspek propesi sebagian besar

pendengar radio er dammah adalah karyawan, mahasiswa/pelajar.

Dan dilihat dari segi usai pendengar er dammah berkisar 20

Page 59: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

dampai dengan 40 tahun. Di bawah 20 tahun mencapai 13 % dan

50 tahun keatas 2%.

3. dalam aspek media siaran radio er dammah merupakan pelopor

media komuitas dfi tangerang, kedua setelah er bamba. Selain

tantangan peliuang dan medan dakwah radio erdammah semakin

luas seteralah mendapatkan iizin dari KPI Derah baten, selam

tiadak menggangu siaran radio lain.

4. dalam hubungan dengan globalisasi seperti di sinyalir naisbit dan

burdane dala mga ternd 2000 “ dihadapan hegeminisasi syang

semakin umbuh kita semua akan berusaha melesatarikan identitass

kita baik berupa agama, budaya, kultur, kebangsaan, bahsa, atau

ras.

5. radio erdammah tumbuh bersam munculnya

tanyangan0tabyabfgan religius di televisi dan berbagai bentuk

islamisasi lainya. Dan ini merupakan efek dari arus globalisasi.

B. Saran

1. Dakwah er dammah merupakan senuah konsekwensi

psikologis dari globaliasasi yang semakin keras dengan ide-

ide dan nilai-nilai hidup.

2. Pengunna label, nama-nama dan motto atau istilah-istilah arab

bukan merupaka kewajabn dalam berdakwah. Namun yang

dilakukan er dammah merupak bentuk untuk mengidupkan

kembali nilai-nilai islam

Page 60: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

3. bagi lembaga-lembaga dakwah lainya penggunaan istilah-

istilah ini juga di siarkan karna istilah tersebut memiliki nilai

hstoris dan nilai spritual untuk membagkitkan semgngat

keislaman.

Page 61: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M” dakwah multi media”

Arnold Thomas” the preaching Of Islam: sejarah dakwah , jakarta wijaya 1981

Bukhori. Shohih buhkori. Singapura juz 11 tt

Depdikbut kamus besar bahsa indosesia. Jakarta : bulan bintang 1996

Efenfddy onong U. denamika komunikasi >bandung remaja rosdakarya 2000

Israr Mh. Rehoroiaka dan dakawah islam era modern. Jakarta :firdaus 1996

Jalaludin rahmat, reformasi sufistik. Bandung :pustaka hidayah 1998

Masduki . jurnalis radio. Jogjakarta LKIS 2001

Masduki radio siaran dan demontrasi yogyakarta :jendela 2003

Efenfddy onong U. denamika komunikasi >bandung remaja rosdakarya 2000

Israr Mh. Rehoroiaka dan dakawah islam era modern. Jakarta :firdaus 1996

Naisbit dan baurdane megaterand 200 jakarta bina puttra aksara 2000

Bukhori. Shohih buhkori. Singapura juz 20 tt

Page 62: RADIO ER-DAMMAH SEBAGAI MEDIA DAKWAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7193/1/... · Islam dengan gaya yang santai dan ’gaul’. Penelitian ini merupakan sebuah

Top Related