Transcript
Page 1: Puisi Lama Puisi Baru

1. PUISI LAMA, PANTUN TEKA TEKI

A.PENGERTIAN

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.

Aturan- aturan itu antara lain :

1. Jumlah kata dalam 1 baris

2. Jumlah baris dalam 1 bait

3. Persajakan (rima)

4. Banyak suku kata tiap baris

5. Irama

B. MACAM-MACAM PUISI LAMA

1. MANTRA

Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya

bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.

Contoh:

Assalammu’alaikum putri satulung besar

Yang beralun berilir simayang

Mari kecil, kemari

Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sadap gading

Akan membasuh mukamu

2.GURINDAM

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)

CIRI-CIRI GURINDAM:

a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.

b. Berasal dari Tamil (India)

c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui

sebab akibat.

Contoh :

Kurang pikir kurang siasat (a)

Tentu dirimu akan tersesat (a)

Page 2: Puisi Lama Puisi Baru

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )

Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus ( c )

Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

3. SYAIR

Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.

CIRI - CIRI SYAIR :

a. Setiap bait terdiri dari 4 baris

b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

c. Bersajak a – a – a – a

d. Isi semua tidak ada sampiran

e. Berasal dari Arab

Contoh :

Pada zaman dahulu kala (a)

Tersebutlah sebuah cerita (a)

Sebuah negeri yang aman sentosa (a)

Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)

Tanahnya luas lagi subur (a)

Rakyat teratur hidupnya makmur (a)

Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)

Tampan rupawan elok parasnya (a)

Adil dan jujur penuh wibawa (a)

Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

4.PANTUN

Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

CIRI – CIRI PANTUN :

1. Setiap bait terdiri 4 baris

2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran

3. Baris 3 dan 4 merupakan isi

4. Bersajak a – b – a – b

Page 3: Puisi Lama Puisi Baru

5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

6. Berasal dari Melayu (Indonesia)

Contoh :

Ada pepaya ada mentimun (a)

Ada mangga ada salak (b)

Daripada duduk melamun (a)

Mari kita membaca sajak (b)

MACAM-MACAM PANTUN

1. DILIHAT DARI BENTUKNYA

a. PANTUN BIASA

Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.

Contoh :

Kalau ada jarum patah

Jangan dimasukkan ke dalam peti

Kalau ada kataku yang salah

Jangan dimasukan ke dalam hati

2. SELOKA (PANTUN BERKAIT)

Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait

merupakan jalinan atas beberapa bait.

CIRI-CIRI SELOKA:

a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait

kedua.

b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait

ketiga

c. Dan seterusnya

Contoh :

Lurus jalan ke Payakumbuh,

Kayu jati bertimbal jalan

Di mana hati tak kan rusuh,

Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan,

Turun angin patahlah dahan

Page 4: Puisi Lama Puisi Baru

Ibu mati bapak berjalan,

Ke mana untung diserahkan

3. TALIBUN

Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6,

8, 10 dan seterusnya.

Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.

Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.

Jadi :

Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.

Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d

Contoh :

Kalau anak pergi ke pekan

Yu beli belanak pun beli sampiran

Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan

Ibu cari sanak pun cari isi

Induk semang cari dahulu

4. PANTUN KILAT ( KARMINA )

CIRI-CIRINYA :

a. Setiap bait terdiri dari 2 baris

b. Baris pertama merupakan sampiran

c. Baris kedua merupakan isi

d. Bersajak a – a

e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

Contoh :

Dahulu parang, sekarang besi (a)

Dahulu sayang sekarang benci (a)

Page 5: Puisi Lama Puisi Baru

2. DILIHAT DARI ISINYA

2.1. PANTUN ANAK-ANAK

Contoh :

Elok rupanya si kumbang jati

Dibawa itik pulang petang

Tidak terkata besar hati

Melihat ibu sudah datang

2.2. PANTUN ORANG MUDA

Contoh :

Tanam melati di rama-rama

Ubur-ubur sampingan dua

Sehidup semati kita bersama

Satu kubur kelak berdua

2.3. PANTUN ORANG TUA

Contoh :

Asam kandis asam gelugur

Kedua asam riang-riang

Menangis mayat di pintu kubur

Teringat badan tidak sembahyang

2.4. PANTUN JENAKA

Contoh :

Elok rupanya pohon belimbing

Tumbuh dekat pohon mangga

Elok rupanya berbini sumbing

Biar marah tertawa juga

2.5. PANTUN TEKA-TEKI

Contoh :

Kalau puan, puan cemara

Ambil gelas di dalam peti

Page 6: Puisi Lama Puisi Baru

Kalau tuan bijak laksana

Binatang apa tanduk di kaki

2. Puisi BaruPuisi baru disebut puisi modern. Bentuk puisi baru lebih bebas daripada puisi lama. Kalau

puisi lama sangat terikat pada aturan-aturan yang ketat, puisi baru lebih bebas. Meskipun

demikian, hakikat puisi tetap dipertahankan seperti rima, irama, pilihan kata, dll.

Hakikat puisi ada tiga hal, yaitu:

1. Sifat seni atau fungsi estetika

Sebuah puisi haruslah indah. Unsur-unsur keindahan dalam puisi misalnya rima, irama,

pilihan kata yang tepat, dan gaya bahasanya.

2. Kepadatan

Puisi sangat padat makna atau pesan. Artinya, penulis hanya mengemukakan inti masalahnya.

Jadi, kata-kata perlu dipilih supaya mampu mengungkapkan gagasan yang sebenarnya.

3. Ekspresi tidak langsung

Puisi banyak menggunakan kata kiasan. Bahasa kias adalah ucapan yang tidak langsung. Jadi

dia harus berpikir untuk memilih kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya.

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris,

suku kata, maupun rima.

1. Ciri-ciri Puisi Baru

a) Bentuknya rapi, simetris;

b) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);

c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;

d) Sebagian besar puisi empat seuntai;

e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)

f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

2. Jenis-jenis Puisi Baru

Menurut isinya, puisi dibedakan atas :

a) Balada adalah puisi berisi kisah/cerita

b) Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan

c) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa

Page 7: Puisi Lama Puisi Baru

d) Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup

e) Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih

f) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan

g) Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik

Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:

a) Distikon

b) Terzina

c) Quatrain

d) Quint

e) Sektet

f) Septime

g) Oktaf/Stanza

h) Soneta

3. Contoh dari Jenis-jenis Puisi Baru

Contoh jenis puisi menurut isinya :

a) BALADA

Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “ Balada Matinya Aeorang

Pemberontak”

b) HYMNE

Bahkan batu-batu yang keras dan bisu

Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri

Menggeliat derita pada lekuk dan liku

bawah sayatan khianat dan dusta.

Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu

menitikkan darah dari tangan dan kaki

dari mahkota duri dan membulan paku

Yang dikarati oleh dosa manusia.

Tanpa luka-luka yang lebar terbuka

dunia kehilangan sumber kasih

Besarlah mereka yang dalam nestapa

mengenal-Mu tersalib di datam hati.

(Saini S.K)

Page 8: Puisi Lama Puisi Baru

c) ODE

Generasi Sekarang

Di atas puncak gunung fantasi

Berdiri aku, dan dari sana

Mandang ke bawah, ke tempat berjuang

Generasi sekarang di panjang masa

Menciptakan kemegahan baru

Pantoen keindahan Indonesia

Yang jadi kenang-kenangan

Pada zaman dalam dunia

(Asmara Hadi)

d) EPIGRAM

Hari ini tak ada tempat berdiri

Sikap lamban berarti mati

Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan

Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.

(Iqbal)

e) ELEGI

Senja di Pelabuhan Kecil

Ini kali tidak ada yang mencari cinta

di antara gudang, rumah tua, pada cerita

tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut

menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

menyinggung muram, desir hari lari berenang

menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak

dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan

menyisir semenanjung, masih pengap harap

sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

(Chairil Anwar)

Page 9: Puisi Lama Puisi Baru

f) SATIRE

Aku bertanya

tetapi pertanyaan-pertanyaanku

membentur jidad penyair-penyair salon,

yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi

di sampingnya,

dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,

termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.

(Rendra)

Contoh jenis puisi dari bentuknya :

a) DISTIKON

Contoh :

Berkali kita gagal

Ulangi lagi dan cari akal

Berkali-kali kita jatuh

Kembali berdiri jangan mengeluh

(Or. Mandank)

b) TERZINA

Contoh :

Dalam ribaan bahagia datang

Tersenyum bagai kencana

Mengharum bagai cendana

Dalam bah’gia cinta tiba melayang

Bersinar bagai matahari

Mewarna bagaikan sari

Dari ; Madah Kelana

Karya : Sanusi Pane

c) QUATRAIN

Contoh :

Mendatang-datang jua

Page 10: Puisi Lama Puisi Baru

Kenangan masa lampau

Menghilang muncul jua

Yang dulu sinau silau

Membayang rupa jua

Adi kanda lama lalu

Membuat hati jua

Layu lipu rindu-sendu

(A.M. Daeng Myala)

d) QUINT

Contoh :

Hanya Kepada Tuan

Satu-satu perasaan

Hanya dapat saya katakan

Kepada tuan

Yang pernah merasakan

Satu-satu kegelisahan

Yang saya serahkan

Hanya dapat saya kisahkan

Kepada tuan

Yang pernah diresah gelisahkan

Satu-satu kenyataan

Yang bisa dirasakan

Hanya dapat saya nyatakan

Kepada tuan

Yang enggan menerima kenyataan

(Or. Mandank)

e) SEXTET

Contoh :

Merindu Bagia

Jika hari’lah tengah malam

Angin berhenti dari bernafas

Sukma jiwaku rasa tenggelam

Page 11: Puisi Lama Puisi Baru

Dalam laut tidak terwatas

Menangis hati diiris sedih

(Ipih)

f) SEPTIMA

Contoh :

Indonesia Tumpah Darahku

Duduk di pantai tanah yang permai

Tempat gelombang pecah berderai

Berbuih putih di pasir terderai

Tampaklah pulau di lautan hijau

Gunung gemunung bagus rupanya

Ditimpah air mulia tampaknya

Tumpah darahku Indonesia namanya

(Muhammad Yamin)

g) STANZA ( OCTAV )

Contoh :

Awan

Awan datang melayang perlahan

Serasa bermimpi, serasa berangan

Bertambah lama, lupa di diri

Bertambah halus akhirnya seri

Dan bentuk menjadi hilang

Dalam langit biru gemilang

Demikian jiwaku lenyap sekarang

Dalam kehidupan teguh tenang

(Sanusi Pane)

h) SONETA

Contoh :

Gembala

Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )

Melihat anak berelagu dendang ( b )

Page 12: Puisi Lama Puisi Baru

Seorang saja di tengah padang ( b )

Tiada berbaju buka kepala ( a )

Beginilah nasib anak gembala ( a )

Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )

Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )

Pulang ke rumah di senja kala ( a )

Jauh sedikit sesayup sampai ( a )

Terdengar olehku bunyi serunai ( a )

Melagukan alam nan molek permai ( a )

Wahai gembala di segara hijau ( c )

Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )

Maulah aku menurutkan dikau ( c )

(Muhammad Yamin)

4. Ciri-ciri dari Jenis Puisi Baru

Ciri puisi dari Jenis isinya :

a) Balada

Ciri-ciri balada

Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan

skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c.

Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.

b) Hymne

Ciri-ciri hymne

Lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau

alma mater (Pemandu di Dunia Sastra).

Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang

dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa,

Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan-an.

Page 13: Puisi Lama Puisi Baru

c) Ode

Ciri-ciri ode

Ciri ode nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas

sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa

umum.

d) Epigram

Epigramma (Greek); unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran

untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.

e) Romance

Romantique (Perancis); keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta

kasih mesra

f) Elegi

Ciri-ciri elegi

Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau

rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.

g) Satire

Satura (Latin) ; sindiran ; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu

golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)

Ciri puisi dari Jenis bentuknya :

a) Distikon

• 2 baris; sajak 2 seuntai

• Distikon (Greek: 2 baris)

• Rima –  aa

–  bb

b) Terzina

Terzina (Itali: 3 irama)

c) Quatrain

• Quatrain (Perancis: 4 baris)

• Pada asalnya ada 4 rangkap

• Dipelopori di Malaysia oleh Mahsuri S.N.

Page 14: Puisi Lama Puisi Baru

d) Quint

Pada asalnya, rima Quint adalah /aaaaa/ tetapi kini 5 baris dalam serangkap diterima

umum sebagai Quint (perubahan ini dikatakan berpunca dari kesukaran penyair untuk

membina rima /aaaaa/

e) Sextet

• sextet (latin: 6 baris)

• Dikenali sebagai ‘terzina ganda dua’

• Rima akhir bebas

f) Septima

• septime (Latin: 7 baris)

• Rima akhir bebas

g) Oktav

• Oktaf (Latin: 8 baris)

• Dikenali sebagai ‘double Quatrain’

h) Soneta

ciri – ciri soneta :

Terdiri atas 14 baris

Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina

Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.

Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut

sextet.

Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam

Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam

ocvtav , jadi sifatnya subyektif.

Peralihan dari octav ke sextet disebut volta

Penambahan baris pada soneta disebut koda.

Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata

Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d.

Page 15: Puisi Lama Puisi Baru

3. PROSA LAMAKarya sastra prosa dapat diklasifikasikan berdasarkan pembabakannya menjadi prosa

lama dan prosa baru. Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari

sastra atau kebudayaan barat. Prosa lama adalah prosa yang hidup dan berkembang dalam

masyarakat lama Indonesia. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan

secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan

kebudayaan Islam masuk ke Indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan tulisan, dan bentuk

tulisan pun mulai banyak dikenal. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan sejak itu

pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan sejarah sastra Indonesia mulai ada.

Adapun bentuk-bentuk sastra prosa lama adalah:

1. Bidal

Bidal adalah cara berbicara dengan menggunakan bahasa kias.

Bidal terdiri dari beberapa macam, diantaranya:

a. Pepatah

Pepatah adalah suatu peri bahasa yang mengunakan bahasa kias dengan maksud mematahkan

ucapan orang lain atau untuk menasehati orang lain.

Contoh: Malu bertanya sesat di jalan

Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.

b. Tamsil

Tamsil (ibarat) adalah suatu peribahasa yang berusaha memberikan penjelasan dengan

perumpamaan dengan maksud menyindir, menasihati, atau memperingatkan seseorang dari

sesuatu yang dianggap tidak benar.

Contoh: Tua-tua keladi ,makin tua makin menjadi.

Keras-keras kersik, kena air lemut juga.

c. Kiasan

Ungkapan tertentu untukmenyampaikan maksud yang sebenarnya kepada seseorang karena

sifat, karakter, atau keadaan tubuh yang dimilikinya.Kata-kata sebutan yang digunakan

dengan cara tersebut dinamakan bahasa kiasan.

Contoh: Makan tangan = memperoleh keuntungan besar

Buah hati = kekasih atau orang yang sangat dicintai.

Page 16: Puisi Lama Puisi Baru

d. Perumpamaan

Perumpamaan adalah suatu peribahasa yang digunakan seseorang dengan cara

membandingkan suatu keadaan atau tingkah laku seseorang dengan keadaan alam, benda,

atau makhluk alam semesta.

Contoh: Seperti anjing makan tulang

Seperti durian dengan mentimun.

e. Pemeo

Pemeo adalah suatu peribahasa yang digunakan untuk berolok-olok, menyindir atau

mengejek seseorang atau suatu keadaan.

Contoh:

Ladang Padang, orang Betawi: maksudnya berlagak seperti orang Padang padahal dia orang

Betawi atau orang Betawi yang berlagak kepadang-padangan.

Bual anak Deli: maksudnya membual seperti membualnya daerah Deli yang terus menerus,

namun isinya tidakbermakna.

2. Hikayat

Hikayat berasal dari India dan Arab, yaitu bentuk sastra lama yang berisikan cerita kehidupan

para dewi, peri, pangeran,putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan

gaib.kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam

hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh

dalam sejarah.

Contoh: Hikayat Hang Tuah

Kabayan

Si Pitung

3. Sejarah atau Tambo

Sejarah disebut juga Tambo, berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sajaratun yang berarti

pohon. Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu

peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.

Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan

silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama.

Contoh:

Page 17: Puisi Lama Puisi Baru

Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun

1612.

4. Dongeng

Bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yangluar biasa dengan penuh

khayalan. Fungsi dongeng hanyalah sebagai penghibur hati saja atau pelipur lara. Itulah

sebabnya dongeng disebut juga cerita pelipur lara.

Bentuk-bentuk cerita dongeng:

a. Mite

Dongeng yang berisikan tentang hal-hal yang gaibatau alam gaib, seperti dewa,peri ataupun

Tuhan.

Contoh:

Cerita Dewi Sinta yang diculik oleh Rahwana

Cerita Nyi Roro kidul

Dongeng Abu Nawas

b. Sage

Dongeng tentang kepahlawanan,keperkasaan, serta kesaktian raja, pangeran atau tokoh-tokoh

tertentu.

Contoh;

Dongeng Kesaktian Hang Tuah

Dongeng Kesaktian dan keperkasaan Patih Gajah Mada

c. Fabel

Fabel adalah dongeng tentang binatang yang bisa berbicara dan bertingkah laku seperti

manusia.

Contoh:

Cerita Si Kancil yang Cerdik

Dongeng Perlombaankancil dan siput

d. Legenda

Dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat, benda, atau kejadian di suatu

tempat atau daerah.

Contoh:

Page 18: Puisi Lama Puisi Baru

Cerita tentang Tangkuban perahu

Dongeng Malinkundang

Dongeng terjadinya Kota Bandung

e. Penggeli Hati

Penggeli hati adalah cerita komedi yang berkembang dalam suatu masyarakat.

Contoh:

Si Kabayan, CeritaPak Belalang,Cerita Lebai Malang, Abu Nawas, dll.

f. Cerita perumpamaan

Dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat yang berisi nasihat dan bersifat mendidik.

Misalnya, orang yang pelit akan dinasehati dengan cerita Haji Bakhil atau Haji Pelit. Yang

sombong akan dinasehati dengan cerita Firaun.

5. Kisah

Karya sastra lama yang berisikan cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang

dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh kisah dalam karya sastra lama, antara lain:

a. Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan

b. Kisah Abdullah ke Jedah.

Page 19: Puisi Lama Puisi Baru

4. PROSA BARU

Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya

Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:

1. Roman, adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan

segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa

kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat

atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-

cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi

kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan

atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:

a. Roman bertendens, yang di dalamnya terselip maksud tertentu, atau yang mengandung

pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar

Terkembang oleh  Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda

oleh Adinegoro.

b. Roman sosial, memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang

dilukiskan mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara

Membawa Nikmat oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.

c. Roman sejarah, yaitu roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-

peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja

oleh Nur St. Iskandar, Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.

d. Roman psikologis, yaitu roman yang lebih menekankan gambaran kejiwaan yang

mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat

Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn

Pane.

e. Roman detektif, yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering

menjadi pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus

kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria oleh

Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.

Page 20: Puisi Lama Puisi Baru

2. Novel, berasal dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang

melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang

mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib

pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih

pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus,

Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer,

Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.

3.  Cerpen, adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan

pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau

pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio

Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh.

Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.

4. Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman

hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil

hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr.

B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.

5. Kritik, adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan

memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif

dan menghakimi.

6.  Resensi, adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.).

Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek

seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran

tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.

7. Esai, adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan

pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar

tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera

pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif  atau sangat pribadi.

Page 21: Puisi Lama Puisi Baru

Perbedaan antara prosa lama dan baru adalah sebagai berikut :

Prosa lama

1. Statis, lamban perubahannya

2. Istana Sentris, bersifat kerajaan

3. Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng

4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab

5. Tidak ada pengarang atau anonim

Prosa baru

1. Dinamis, perubahannya cepat

2. Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar

3. Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.

4. Di pengaruhi sastra Barat

5. Nama pencipta selalu dicantumkan


Top Related