PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG
BERAKHIR
31 MARET 2010 dan 2009
UNAUDITED
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Unaudited 31 Maret 2010 dan 2009 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut
- Neraca Konsolidasi 1 -2
- Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3
- Laporan Saldo Laba Konsolidasi 4
- Laporan Arus Kas Konsolidasi 5 - 6
- Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 7 – 83
INFORMASI TAMBAHAN
- Daftar I : Informasi Neraca Tersendiri Induk Perusahaan 84 - 85 - Daftar II : Informasi Laporan Laba Rugi Tersendiri Induk 86 Perusahaan
- Daftar III : Informasi Laporan Saldo Laba Tersendiri Induk 87
Perusahaan
- Daftar IV : Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Induk 88 – 89 Perusahaan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 200931 MARET 2010 DAN 200931 MARET 2010 DAN 200931 MARET 2010 DAN 2009
UNAUDITEDUNAUDITEDUNAUDITEDUNAUDITED
Catatan 2010 2009
Rp Juta Rp Juta
ASET
K a s 3a 932.957 778.816
Penempatan pada Bank Indonesia 3a, 3h, 4 14.947.729 10.115.300
Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan 3a, 3e, 3g, 3l
nilai masing - masing sebesar Rp 5,730 juta dan Rp 13,655 juta pada 5, 40 353.515 1.004.377
triwulan I/ tahun 2010 dan 2009
Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian 3h, 3l, 6, 40 8.299.981 4.426.317
penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 82,476 juta dan Rp 51,467 juta
pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Surat - surat berharga 3e, 3i, 3l, 7, 40
Pihak lain 2.834.646 3.152.265
Afiliasi 40.000 40.000
2.874.646 3.192.265
Dikurangi : Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum
direalisasi dari kenaikan nilai surat berharga dan cadangan
kerugian penurunan nilai (95.737) (237.223)
Jumlah 2.778.909 2.955.042
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 3x 956.834 1.903.003
Obligasi pemerintah 8 3.345.092 7.205.516
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil 3l, 3w, 11 - 8.000
pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 32 juta dan Rp 1,114 juta pada 3e, 3j, 3l, 9, 40 2.807 42.112
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 1,612,234 juta dan Rp 1,243,173 juta pada 3e, 3k, 3l, 3o
triwulan I/tahun 2010 dan 2009 10, 40
Pihak lain 44.805.437 36.313.714
Afiliasi 21.593 12.719
Jumlah 44.827.030 36.326.433
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 3,826 juta dan Rp 4,634 juta pada 3l, 3m, 13 375.602 431.970
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 12,181 juta dan Rp 10,299 juta 3e, 3l, 3p, 14, 214.508 167.804
pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 40
Goodwill 3c 15.869 23.803
Pendapatan yang masih akan diterima 3y, 12 1.419.208 1.427.353
Biaya dibayar dimuka 130.017 99.746
Uang muka pajak - 505
Aset pajak tangguhan 3cc, 36 128.615 147.202
Aset tetap kepemilikan langsung - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 1.280.852 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 3q, 15 1.744.318 1.675.489
sebesar Rp 1.017.796 juta pada triwulan I/tahun 2009
Aset Sewa Guna Usaha - setelah dikurangi akumulasi penyusutan aktiva
sewa guna usaha sebesar Rp 735 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 3n, 15 1.744 863
sebesar Rp 397 juta pada triwulan I/tahun 2009
Jumlah 1.746.062 1.676.352
Properti Terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non
produktif masing-masing sebesar Rp 14,346 juta dan Rp 13,544 juta pada 15 177.141 11.194
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non
produktif masing-masing sebesar Rp 169,946 juta dan Rp 157,499 juta pada 3s, 16 319.293 314.744
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Rupa-rupa aset 16 461.154 587.891
JUMLAH ASET 81.432.323 69.653.480
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASI
31 MARET 2010 DAN 200931 MARET 2010 DAN 200931 MARET 2010 DAN 200931 MARET 2010 DAN 2009
UNAUDITED (Lanjutan)UNAUDITED (Lanjutan)UNAUDITED (Lanjutan)UNAUDITED (Lanjutan)
Catatan 2010 2009
Rp Juta Rp Juta
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Giro 3d, 3e, 17, 40, 3t 13.453.543 9.594.427
Kewajiban segera lainnya 417.601 359.578
Tabungan 3e, 17, 40, 3t 11.568.939 9.008.751
Deposito berjangka
Pihak lain 31.838.578 30.322.019
Afiliasi 3d, 3e, 17, 40, 3t 240.980 729.466
Jumlah 32.079.558 31.051.485
Sertifikat deposito - bersih - -
Simpanan dari bank lain 3u, 18 4.202.638 2.881.322
Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan 3x, 19 860.944 1.507.457
syarat repo
Kewajiban derivatif 3j, 20 3.279 20.163
Kewajiban akseptasi 3m, 21 379.428 436.604
Surat berharga yang diterbitkan 3v, 22 2.397.297 1.474.809
Dikurangi : Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (11.193) (3.629)
2.386.104 1.471.180
Pinjaman yang diterima 23 1.561.582 2.138.756
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 3l, 24 99.438 83.649
Kewajiban sewa guna usaha - -
Beban yang masih harus dibayar 3y 212.432 231.932
Taksiran Pajak Penghasilan 3cc 265.788 72.333
Kewajiban Pajak Tangguhan 3cc, 36 - -
Kewajiban lain-lain 25 486.297 417.173
Obligasi subordinasi 26 1.465.000 1.470.000
Dikurangi : Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (7.626) (10.024)
1.457.374 1.459.976
Jumlah Kewajiban 69.434.945 60.734.786
Hak minoritas atas Aset bersih anak perusahaan 27 941.636 825.596
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada triwulan I/tahun 2010
dan 2009
Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada 28 2.408.765 2.035.954
triwulan I/tahun 2010 dan 20.359.536.451 saham pada triwulan I/tahun 2009
Agio saham 3v, 28 3.444.330 2.325.897
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 3d - -
Selisih penilaian kembali Aset tetap 3q, 15 - -
Laba yang belum direalisasi atas surat berharga yang tersedia untuk dijual 3i, 7, 8 23.658 (243.004)
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 3p (3.747) (3.747)
Saldo Laba 5.182.736 3.977.998
Jumlah Ekuitas 11.055.742 8.093.098
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 81.432.323 69.653.480
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASILAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASILAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASILAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
UNAUDITEDUNAUDITEDUNAUDITEDUNAUDITED
Catatan 2010 2009
Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Hasil bunga 3y ,30 1.948.774 1.811.841
Provisi dan komisi kredit 3aa - 83.359
Jumlah pendapatan bunga 1.948.774 1.895.200
Beban Bunga
Beban bunga 3y, 31 869.002 1.160.515
Beban lainnya selain beban bunga - -
Jumlah beban bunga 869.002 1.160.515
Pendapatan Bunga - bersih 1.079.772 734.685
Pendapatan operasional lainnya
Provisi dan komisi selain kredit 3aa, 32 60.764 46.050
Pendapatan valuta asing 3d 6.424 46.431
Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan
Surat Berharga 250.243 5.061
Pendapatan lainnya 3z, 33 104.215 70.019
Jumlah pendapatan operasional lainnya 421.646 167.561
Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva 443.628 304.459
Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 8.194 (3.975)
Beban operasional lainnya
Beban administrasi dan umum 34 220.510 193.593
Beban personalia 35 120.522 97.929
Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan
Surat Berharga 3i - -
Beban transaksi valas - -
Beban promosi 23.074 17.034
Beban lainnya 3z 107.607 89.677Beban lainnya 3z 107.607 89.677
Jumlah beban operasional lainnya 471.713 398.233
PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH 577.883 203.529
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional 28.317 19.108
Beban non operasional 2.987 2.001
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH 25.330 17.107
PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA - -
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 603.213 220.636
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 3cc, 36
Pajak kini (148.492) (91.853)
Penghasilan (Beban) pajak tangguhan 1.417 32.660
Beban pajak (147.075) (59.193)
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS 456.138 161.443
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 3b, 27 (35.971) (30.714)
LABA BERSIH 420.167 130.729
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 3dd, 37
Dasar 17,44 6,43
Dilusian - 6,20
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
Mo da l Ag io Se l is i h Se l is i h La ba (r u g i ) b e l u m Se l is i h k u r ss a h a m s a h a m p e n i l a ia n tr a n s a ks i d i r e a l is a s i ka r e na D i te n t u ka n T i d a k d i te n t u ka n J u m l a h e k u i ta ske m ba l i p e r u ba ha n a ta s p e m i l i ka n p e n ja ba r a n p e n g g u n a a n n ya p e n g g u n a a n n yaa s e t te ta p e k u i ta s a na k e fe k te r s e d ia l a po r a np e r us a h a a n u n t u k d i j ua l ke ua n g a nSa l do p e r 1 J a n ua r i 2 0 0 9 2. 0 3 3 . 5 3 0 2. 3 1 8. 6 2 6 - ( 3 . 7 4 7 ) ( 2 6 0. 6 6 4 ) - 1 0 0. 0 0 0 3 . 7 4 7. 2 7 1 7. 9 3 5. 0 1 6P e l a ks a na a n wa r a n 3 7 5. 2 3 5 1. 1 2 5. 7 0 4 - - - - - - 1. 5 0 0. 9 3 9Re k la s i f i ka s i s e l is i h p e n i l a ia n ke m ba l ia s e t te ta p s e h u b u n g a n d e n g a np e n e r a pa n P S A K 1 6 - - - - - - - - -Se l is i h k u r s ka r e na p e n ja ba r a nl a po r a n ke ua n g a n - - - - - - - - -R u g i b l m d i r e a l is a s i a ta s p e m i l i ka ne fe k te r s e d ia u n t u k d i j ua l - - - - 3 9 0. 5 2 7 - - - 3 9 0. 5 2 7La ba b e r s i h ta h u n b e r ja l a n - - - - - - - 9 1 5. 2 9 8 9 1 5. 2 9 8Sa l do p e r 3 1 D e s e m b e r 2 0 0 9 2. 4 0 8. 7 6 5 3 . 4 4 4. 3 3 0 - ( 3 . 7 4 7 ) 1 2 9. 8 6 3 - 1 0 0. 0 0 0 4. 6 6 2. 5 6 9 1 0. 7 4 1. 7 8 0P e l a ks a na a n wa r a n - - - - - - - - -Re k la s s e l is i h p e n i la ia n k m b l - - - - - - - - -Se l is i h k u r s kr n p e n ja ba r a n - - - - - - - - -R u g i b e l u m d i r e a l is a s i - - - - ( 1 0 6. 2 0 5 ) - - - ( 1 0 6. 2 0 5 )La ba b e r s i h ta h u n b e r ja l a n - - - - - - - 4 2 0. 1 6 7 4 2 0. 1 6 7Sa l do p e r 3 1 M a r e t 2 0 1 0 2. 4 0 8. 7 6 5 3 . 4 4 4. 3 3 0 - ( 3 . 7 4 7 ) 2 3 . 6 5 8 - 1 0 0. 0 0 0 5. 0 8 2. 7 3 6 1 1. 0 5 5. 7 4 2
Sa l do l a baKe te r a n g a n
4
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
UNAUDITED
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 1,892,280 2,740,204
Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar (887,588) (1,239,925)
Pendapatan operasional lainnya 360,772 93,776
Beban operasional lainnya (484,937) (472,659)
Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih (8,914) 183,713
Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan 50,834 38,768
Pendapatan (Beban) non operasional-bersih 26,470 49,690
Pembayaran beban pajak (50,583) (40,101)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi 898,334 1,353,466
Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi
Penempatan pada bank lain (4,825,255) (4,397,961)
Efek-efek 2,333,521 (2,168,606)
Kredit yang diberikan (2,007,669) (1,061,493)
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 8,000 119,606
Aktiva lain-lain (7,330) 280,775
Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi
Giro 1,369,050 840,998
Kewajiban segera lainnya 186,132 67,007
Tabungan (2,047,262) 940,303
Deposito berjangka 1,545,755 1,829,034
Simpanan dari bank lain 1,942,837 1,546,744
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 357,057 1,507,457
Kewajiban lain-lain 19,047 (13,144)
Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi (227,783) 844,186
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham (22,463) 3,012
Pembelian aktiva tetap (121,617) 80,930
Hasil penjualan aktiva tetap 2,040 (42)
Akuisisi Anak Perusahaan - -
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi (142,040) 83,900
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Setoran modal dari pemegang saham minoritas 2,419 -
Surat berharga yang diterbitkan 46,669 (183,464)
Biaya Emisi efek hutang 47 1,753
Pinjaman yang diterima (70,337) (1,052,847)
Penambahan Modal disetor - 2,424
Penambahan Agio Saham - 7,271
Pembayaran dividen - -
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan (21,202) (1,224,863)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (391,025) (296,777)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
UNAUDITED (Lanjutan)
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
Kas 900,900 928,109
Penempatan pada Bank Indonesia 2,480,938 1,921,074
Giro pada Bank Lain 865,790 1,378,633
Jumlah 4,247,628 4,227,816
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BULAN TRIWULAN I
Kas 932,957 778,816
Giro pada Bank Indonesia 2,564,401 2,134,191
Giro pada Bank Lain 359,245 1,018,032
Jumlah 3,856,603 3,931,039
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS
Kas 32,057 (149,293)
Giro pada Bank Indonesia 83,463 213,117
Giro pada Bank Lain (506,545) (360,601)
Jumlah (391,025) (296,777)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
6
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
7
1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal
17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan
oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar
Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 81 tanggal 25 Juli 2008
dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40
tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-
78480.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Oktober 2008.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan 48 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di
Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre
Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah karyawan Bank rata-rata 5.593 karyawan untuk triwulan I/tahun 2010
dan 5.062 karyawan untuk triwulan I/tahun 2009.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank
umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri.
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan ijin usaha yang
diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971
tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21
April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus Bank pada tanggal
31 Maret 2010 adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Drs. Johnny
Wakil Presiden Komisaris / : Drs. H. Bambang Winarno
Komisaris Independen
Komisaris : Suwirjo Josowidjojo
Komisaris Independen : Drs. Riyanto
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Drs. H. Rostian Sjamsudin
Wakil Presiden Direktur : Chandra Gunawan
Wakil Presiden Direktur : Roosniati Salihin
Direktur : Ng Kean Yik
Direktur : Hendrawan Danusaputra
Direktur : Gunawan Santoso
Direktur : Edy Heryanto
Direktur : Lionto Gunawan
Direktur : Iswanto Tjitradi
Direktur : H. Ahmad Hidayat
Direktur Kepatuhan : Antonius Ketut Dwirianto
Komite Audit
Ketua : Drs. Riyanto
Anggota : Syamsuar Halim
Adriana Mulianto
Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
8
b. Anak Perusahaan
Bank merupakan pemegang saham terbesar dibandingkan dengan kepemilikan pihak lain serta memiliki
pengaruh signifikan atas manajemen anak perusahaan berikut:
Domisili Jenis Usaha Tahun Operasi Jumlah Aktiva
Komersial 31 Maret 2010
2010 2009 Rp juta
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI) Jakarta Lembaga pembiayaan 54,35% 54,35% 1982 1.836.568
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) Jakarta Asuransi 15,92% 15,92% 1980 537.095
PT Bank Panin Syariah (d/h Bank Harfa) (BPS) Jakarta Bank Syariah 99,997% 99,995% 2009 180.031
PT Verena Oto Finance Tbk (VOF) Jakarta Lembaga pembiayaan 42,87% 42,87% 1994 646.025
Anak Perusahaan Persentase Pemilikan
Berdasarkan akta akuisisi No. 56 tanggal 31 Maret 2008 dari Benny Kristianto S.H., notaris di Jakarta,
Bank mengakuisisi 100% saham Harfa melalui pembelian 10.000 lembar saham yang diperoleh Bank
dengan harga perolehan sebesar Rp 58.063 juta dan dicatat dengan metode pembelian. Proses akuisisi
ini telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 10/28/GBI/DPIP/Rahasia tanggal
10 Maret 2008.
Pada tanggal 3 Agustus 2009, Bank menambah investasi modal pada Bank Harfa sebesar Rp 50 miliar
dalam rangka konversi Bank Harfa menjadi Panin Syariah. Tambahan investasi ini telah disetujui melalui
Akta No. 1 tanggal 3 Agustus 2009, Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta.
Pada tanggal 30 Juni 2009, Bank Harfa melakukan kuasi-reorganisasi dengan mengeliminasi saldo
defisit sebesar Rp 20.227 juta dengan selisih penilaian kembali aset dalam rangka kuasi-
reorganisasi dan tambahan modal disetor yang berasal dari penurunan modal disetor dengan
merubah nilai nominal saham. Bank tidak menyajikan neraca setelah dan sebelum kuasi-reorganisasi
pada tanggal dilaksanakannya kuasi-reorganisasi karena pengaruh terhadap laporan keuangan
konsolidasi tidak signifikan.
Bank Harfa berubah menjadi PT Bank Panin Syariah (BPS) yang menjalankan usaha perbankan
berbasis syariah pada tanggal 1 Desember 2009 setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia
dengan surat No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009.
c. Penawaran Umum Efek Bank
Penawaran Umum Saham
Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas
1.637.500 saham Bank kepada masyarakat.
Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Nilai Harga
Jumlah Nominal Penawaran Nomor dan tanggak surat
Tahun Keterangan Saham per saham per saham efektif dari Bapepam
Rp Rp
1982 Penawaran Umum Perdana 1.637.500 1.000 3.475 SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982
1983 Penawaran Umum Kedua 3.162.500 1.000 3.550 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983
1989 Penawaran Umum Terbatas I 3.200.000 1.000 4.500 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989
1990 Penawaran Umum Terbatas II 3.830.931 1.000 13.000 21 April 1990
1995 Penawaran Umum Terbatas III 60.180.462 1.000 1.900 S-725/PM/1995 8 Juni 1995
1997 Penawaran Umum Terbatas IV 300.902.312 500 1.200 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997
1998 Penawaran Umum Terbatas V 702.105.395 500 500 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998
1999 Penawaran Umum Terbatas VI 1.225.406.221 250 1.100 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999
2006 Penawaran Umum Terbatas VII 4.016.358.393 100 350 S-791/BL/2006 28 Juni 2006
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
9
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara
No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian
saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah
saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai
nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya
pada tanggal 28 Juni 2004.
Pada tanggal 31 Maret 2010, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri
tidak dicatatkan di bursa.
Penawaran Umum Obligasi
Pada tanggal 29 September 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan
suratnya No. S-8699/BL/2009 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin III Tahun 2009 kepada
masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar. Pada tanggal 7 Oktober 2009, seluruh obligasi
tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya
No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat
dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah
dicatatkan pad a Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya).
Penawaran Umum Obligasi Subordinasi
Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya
No. S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008
kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi
subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI
(PSAK DAN ISAK)
a. Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2008), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku
efektif ISAK berikut berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
10
ISAK 9, Perubahan atasLiabilitas Aktiva Purna-operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 mengenai Akuntansi Perbankan dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “ Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan.” Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (revisi 2006) dan No. 55 (revisi 2006), Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Panin Tbk dan Anak Perusahaan telah disusun dan disesuaikan penyajiannya berdasarkan PSAK No. 50 (revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan”, PSAK No. 55 (revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi perbankan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK). Laporan keuangan konsolidasian berdasarkan PSAK No. 50 (revisi 2006) dan PSAK No. 55 (revisi 2006) disajikan berdasarkan nilai historis dan basis akrual, kecuali untuk: 1. Aset dan kewajiban keuangan yang dikategorikan dalam Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan
Laba Rugi disajikan sebesar nilai wajarnya. 2. Aset keuangan yang dikategorikan dalam kategori Tersedia untuk Dijual disajikan sebesar nilai
wajarnya. 3. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar nilai wajarnya. 4. Aset keuangan yang dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan
sebesar nilai wajarnya (biaya perolehan diamortisasi). 5. Kewajiban keuangan yang dikategorikan dalam kelompok kewajiban lainnya disajikan sebesar nilai
wajarnya (biaya perolehan diamortisasi). 6. Penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi adalah
dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata
uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa
akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri
dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
Laporan Keuangan anak perusahaan yang menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah
disusun berdasarkan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 tentang
“Penyajian Laporan Keuangan Syariah”.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan
oleh Bank (dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk
mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
11
dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara
langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset
bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang
menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3c)
dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian
yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi
yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
c. Penggabungan Usaha
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya
penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh,
kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai
penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat
diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal
akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan kewajiban yang
dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
selama empat tahun.
Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari
aset bersih.
d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Bank, kecuali untuk cabang di luar negeri yaitu Cayman Islands diselenggarakan dalam
satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs
yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada
pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan.
Kegiatan cabang Cayman Islands merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Bank. Dengan
demikian pembukuan cabang tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat
dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Bank.
e. Transaksi Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
adalah :
1) Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding
companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2) Perusahaan asosiasi;
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
12
tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan
mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan
komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang
tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-
perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank
dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau
tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai
hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
f. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan
kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda
dengan jumlah yang diestimasi.
g. Giro Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi dengan
cadangan kerugian penurunan nilai.
h. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima
dimuka yang belum diamortisasi.
Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai.
i. Surat-surat Berharga
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, Bank mengkategorikan surat - surat berharga yang dimiliki dalam salah satu kategori sebagai berikut:
(1) Surat - surat berharga dalam kategori Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
merupakan surat - surat berharga yang dimiliki/dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat dan atau untuk memperoleh keuntungan jangka pendek. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui pada laba rugi konsolidasian periode berjalan. Pada saat surat - surat berharga kategori ini dijual, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir periode diakui sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi.
(2) Surat - surat berharga dalam kategori Tersedia untuk Dijual merupakan surat - surat berharga yang
pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kategori Tersedia untuk Dijual. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan pada nilai wajar dengan memperhitungkan pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pembelian surat - surat berharga. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi konsolidasian periode berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat dijual.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
13
(3) Surat - surat berharga dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo merupakan surat - surat berharga dimana Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki surat - surat berharga tersebut hingga jatuh tempo. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi, yaitu nilai wajar surat - surat berharga yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif dan dikurangi penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai disajikan sebagai off-setting account atas efek-efek yang dimiliki.
Penjualan dan reklasifikasi aset keuangan dilakukan sebagai berikut:
1) Bank dapat melakukan penjualan atau mereklasifikasi aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ke kategori Tersedia untuk Dijual tanpa menimbulkan pertanyaan mengenai intensi dan kemampuan Bank untuk memiliki sisa aset Keuangan jika dan hanya jika:
i. Jumlah aset keuangan yang dijual atau direklasifikasi tidak lebih dari jumlah yang tidak
signifikan (not more than insignificant) dibandingkan dengan total seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo selama kurun waktu 2 tahun terakhir;
ii. Aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, dimana
diperkirakan dalam jangka waktu tersebut tidak terjadi perubahan suku bunga yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan;
iii. Bank telah memperoleh kembali secara substansial seluruh jumlah pokok asset keuangan
tersebut sesuai jadual pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat;
iv. Penjualan atau reklasifikasi tersebut terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
2) Dalam hal terjadi perubahan intensi atau kemampuan Bank sehingga aset keuangan tidak tepat lagi
diklasifikasikan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, maka asset keuangan tersebut harus direklasifikasikan menjadi aset keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual.
3) Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dari kategori Tersedia untuk Dijual ke kategori Dimiliki
Hingga Jatuh Tempo jika:
i. Terdapat perubahan intensi atau kemampuan Bank; ii. Dilakukan dalam kondisi yang jarang terjadi yang timbul dari suatu kejadian yang tidak biasa dan
sangat tidak mungkin terjadi secara berulang dalam jangka pendek, sehingga ukuran yang andal atas nilai wajar tidak lagi tersedia; atau
iii. Pengenaan sanksi untuk tidak boleh mengklasifikasikan seluruh portofolio asset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo telah terlewati.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif, Bank dapat menggunakan teknik penilaian yang meliputi:
1. Harga dari transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar; 2. Harga dari transaksi pasar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; atau 3. Penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi.
Dalam kondisi tertentu dimana pada periode-periode selanjutnya terjadi pemulihan penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai, yaitu maksimal sebesar cadangan kerugian penurunan nilai yang sudah dibentuk.
Surat - surat berharga yang dimiliki diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan (trade date).
Surat - surat berharga tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca konsolidasian ketika Bank telah mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari surat - surat berharga tersebut.
Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur efek tersebut.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
14
Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal pemindahan.
Surat - surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
j. Tagihan dan kewajiban derivatif
Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada tanggal laporan atau metode diskonto arus kas.
Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Kewajiban derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
k. Kredit
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 50 & 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, kredit yang diberikan dikategorikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang yaitu merupakan kredit yang memiliki pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pencairannya, kredit diakui sebesar nilai wajar yang pada saat itu sama dengan harga transaksi, yaitu sebesar pokok kredit yang dicairkan, dikurangi atau ditambah pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian kredit tersebut. Kredit ini disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi yaitu nilai wajar kredit yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif.
Dengan diberlakukannya PSAK No. 50 & 55 (Revisi 2006) tersebut, Bank telah melakukan penyesuaian yaitu atas pendapatan provisi/komisi kredit yang diterima diterima dimuka yang belum diamortisasi, diberlakukan sebagai pengurang nilai kredit yang diberikan.
Pembiayaan murabahah adalah suatu pembiayaan oleh anak perusahaan, BPS, dalam bentuk transaksi
jual beli sebesar harga pokok barang ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. Piutang
murabahah dinyatakan sebesar saldo piutang dikurangi dengan margin yang ditangguhkan dan
penyisihan piutang ragu-ragu.
l. Penyisihan Penghapusan Aset serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi dan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai
Penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.
7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29
Januari 2009. Untuk Bank Syariah, penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu
kepada Peraturan Bank IndonesiaNo.8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan perubahannya,
Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007.
Penilaian kualitas dan penyisihan penghapusan dilakukan terhadap aset produktif dan aset non produktif.
Aset Produktif
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan
derivatif, kredit, tagihan akseptasi, penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen,
penyertaan termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif dan fasilitas kredit
yang belum digunakan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
15
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku
efektif pada tanggal tersebut, Bank telah melakukan evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan
(produktif) .Aset Keuangan atau kelompok aset Keuangan diturunkan nilainya jika terdapat bukti yang
obyektif mengenai penurunan nilai antara lain sebagai berikut :
a. Kesulitan Keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; b. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. Kelangsungan usaha sangat diragukan dan sulit untuk pulih kembali, yang ditandai dengan kondisi
antara lain kehilangan pasar sejalan dengan kondisi perekonomian yang menurun dan -operasional yang tidak kontinyu
d. Kemungkinan besar kegiatan usaha akan terhenti e. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
Keuangan lainnya.
Evaluasi penurunan nilai dilakukan secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara kolektif atas aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Sehubungan dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, apabila Bank belum dapat melakukan proses estimasi yang andal dan belum memiliki data kerugian historis yang memadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit secara kolektif, maka Bank dapat menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank umum. Mengingat kondisi keterbatasan yang ada, Bank memutuskan untuk menerapkan ketentuan transisi tersebut.
Aset Non-Produktif
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset
non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan
suspense account).
Penyisihan penghapusan aset non-produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya
penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan
Bank Indonesia di atas, aset non-produktif diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori yaitu lancar, kurang
lancar, diragukan dan macet.
m. Tagihan dan kewajiban akseptasi
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C
yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai.
n. Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya yang tidak memenuhi
kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah
investasi neto sewa pembiayaan anak perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan
dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang
konstan atas investasi bersih lessor.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa
sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi
ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa
sewa.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
16
Sebagai Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan bank dan
anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban
sewa pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang tingkat
bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama
masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari
manfaat asset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode
terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan
manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali
terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati
pengguna.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan
aset yang dinilai sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa
sewa dan umur manfaatnya.
o. Pembiayaan Konsumen
Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen
dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), disajikan
sebesar porsi jumlah angsuran piutang yang dibiaya (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan
konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank, dalam rangka
transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang
pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dan pelanggan sedangkan kredit yang
disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan
kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan
penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran
yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan
diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan
menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif.
Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan
kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan.
Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat
sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
p. Penyertaan dalam Bentuk Saham
Investasi pada perusahaan asosiasi
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam
pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
17
Penghasilan dan aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan
konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di
neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian
kepemilikan Bank atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan
penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Bank atas kerugian
perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Bank mempunyai
kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal
demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
Penyertaan lainnya
Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20%, yang nilai wajarnya tidak tersedia
dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya).
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui
penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Perubahan nilai investasi yang disebabkan karena terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan
yang bukan merupakan transaksi antara Bank dan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas
dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai
pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
q. Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai.
Aset tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Nilai aset tertentu
yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya
perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun
ekuitas direklasifikasi ke saldo laba.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double declining balance
method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line
method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Persentase
Bangunan 5 %
Golongan I 25% - 50 %
Golongan II 25% - 50 %
Aset tetap Golongan I dan II milik anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line
method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh
dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated
recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut,
yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki
aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan asset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
18
perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual,
dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari
penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang
bersangkutan.
r. Aset Tetap yang belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional
Aset Tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu
biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penghapusan.
s. Agunan Yang Diambil Alih
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan
Yang Diambil Alih dalam kelompok “Rupa-rupa aset”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai
realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aset
produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih
diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau
kerugian pada saat penjualan agunan.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset
agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui
penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
t. Simpanan
Giro dan giro wadiah dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.
Tabungan dan tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.
Deposito berjangka dan deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan
perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank dan anak perusahaan yang bergerak di
bidang perbankan.
u. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam
bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90
hari dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank
lain.
v. Surat berharga yang diterbitkan dan Obligasi Subordinasi
Surat berharga dan Obligasi Subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan Surat berharga dan Obligasi Subordinasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 diamortisasi menggunakan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo, dan sejak 1 Januari 2010 diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo.
.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
19
w. Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai tagihan sebesar
harga penjualan yang disepakati dikurangi pendapatan bunga diterima di muka. Selisih antara harga beli
dan harga jual kembali surat berharga diakui sebagai pendapatan bunga diterima di muka dan
diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali.
x. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga
pembelian yang disepakati dikurangi beban bunga yang dibayar di muka. Selisih antara harga jual dan
harga beli kembali surat berharga diakui sebagai beban bunga yang dibayar di muka dan diamortisasi
selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
y. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset
produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (“non performing”)
serta piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet. Pendapatan bunga atas aset
non performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga dari
kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan
tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat
kredit diklasifikasikan non performing.
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non performing, kecuali untuk kredit yang
diklasifikasikan kurang lancar dan piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet
diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit dan piutang. Kelebihan penerimaan dari pokok
kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan
secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
Pendapatan bunga syariah diperoleh dari transaksi murabahah yang diakui secara akrual, sedangkan
beban bunga syariah berasal dari bagi hasil mudharabah dan bonus wadiah.
z. Pengakuan Pendapatan dan Beban Underwriting
Merupakan pendapatan premi dan beban klaim anak perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi:
Pendapatan Premi
Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak)
berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa
premi yang diperoleh anak perusahaan.
Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.
Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40%
dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto
untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk
asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi
neto.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
20
Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum
merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu.
Anak perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh
kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi
atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi
secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi
reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan
dengan kontrak reasuransi tersebut.
Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi
dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi
disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Beban Klaim
Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dapat proses penyelesaian (outstanding
claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported) dan
beban penyelesaian klaim.
Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang
diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama
dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada
saat realisasi.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan
estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada
tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi
klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi tahun terjadinya perubahan.
Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan
kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim
bruto.
Beban klaim disajikan sebagai beban operasional lainnya.
aa. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kredit, yaitu pendapatan transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan kredit yang diberikan dan berkaitan dengan jangka waktu dan berjumlah sama atau lebih dari nilai materialitas yang ditetapkan diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu aset keuangan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Saldo yang belum diamortisasi diberlakukan sebagai pengurang (off-setting) dari aset keuangan.
Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak teratribusi dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
bb. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga
membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan
dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari
nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
21
selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa
lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui
sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi
vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan
pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang
belum diakui dan nilai wajar aset program.
cc. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena
pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi,
kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan
untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak
kini.
dd. Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif
perubahan nilai nominal saham.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham
biasa yang dilutif.
ee. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan
segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa
terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen
lain.
Segmen geografis adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki
risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada
lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap
segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan
kepada segmen-segmen tersebut.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
22
4. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
Rp Juta % Rp Juta %
Rupiah 14.797.579 5,01 9.999.750 5,017
Dollar Amerika Serikat 150.150 1,03 115.550 1,12
14.947.729 10.115.300
2010 2009
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku 24 Oktober 2008 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
5. GIRO PADA BANK LAIN
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Dollar Australia 12.249 8.933
Dollar Selandia Baru 8.397 6.850
Jumlah 20.646 15.783
Cadangan kerugian penurunan nilai (208) (233)
Jumlah - bersih 20.438 15.550
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 36.822 10.119
Dollar Amerika Serikat 116.309 842.469
Dollar Singapura 73.775 64.516
Yen Jepang 37.038 20.433
Euro 17.962 32.688
Lainnya 54.010 28.143
Anak Perusahaan
Rupiah 2.683 3.854
Dollar Amerika Serikat - 27
Jumlah 338.599 1.002.249
Cadangan kerugian penurunan nilai (5.522) (13.422)
Jumlah - bersih 333.077 988.827
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih 353.515 1.004.377
Kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
23
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal 8.655 14.112
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (2.925) (457)
Saldo akhir Triwulan I 5.730 13.655
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah
cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN
Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Tingkat bunga
Jangka waktu rata-rata Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call money 1 - 92 hr 6,63% 1.612.000
Anak Perusahaan
Deposito berjangka 9,82% 266.464
Jumlah 1.878.464
Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Amerika Serikat 1 - 33 hr 0,26% 3.913.000
Dollar Singapura 7 - 92 hr 0,46% 655.615
Dollar Australia 7 - 90 hr 3,98% 629.475
Euro 14 - 94 hr 0,35% 521.325
Yen Jepang 29 - 90 hr 0,14% 190.418
Poundsterling Inggris 30 - 62 hr 0,44% 93.755
Dollar Hongkong 92 hr 0,06% 17.563
Dollar Selandia Baru 14 - 30 hr 2,47% 16.151
Dollar Canada 31 hr 0,22% 8.956
Deposito berjangka
Dollar Amerika Serikat 455.000
Anak Perusahaan
Deposito berjangka
Dollar Amerika Serikat 92 hr 2,50% 2.735
Jumlah 6.503.993
Jumlah 8.382.457
Cadangan kerugian penurunan nilai (82.476)
8.299.981
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
24
Tingkat bunga
Jangka waktu rata-rata Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call money 1 - 32 hr 9,25% 515.000
Anak Perusahaan
Deposito berjangka 72.152
Jumlah 587.152
Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Amerika Serikat 1 - 34 hr 0,68% 2.025.015
Dollar Australia 6 - 93 hr 3,17% 772.591
Dollar Singapura 7 - 93 hr 0,74% 524.359
Euro 6 - 63 hr 1,04% 283.696
Yen Jepang 7 - 63 hr 0,36% 164.599
Dollar Selandia Baru 35 hr 2,77% 26.309
Poundsterling Inggris 7 hr 0,60% 24.735
Dollar Canada 7 hr 0,30% 7.375
Deposito Berjangka
Dollar Amerika Serikat 370 hr 5,80% 61.953
Jumlah 3.890.632
Jumlah 4.477.784
Cadangan kerugian penurunan nilai (51.467)
4.426.317
2009
Deposito berjangka dalam valuta asing yang dimiliki oleh Bank merupakan penempatan dalam perjanjian
pembelian obligasi (bond linked deposit) antara Bank dengan beberapa bank asing (deposit taker).
Dalam perjanjian tersebut dinyatakan bila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih kecil atau sama dengan
nilai put strike price obligasi maka deposit taker akan menjual obligasi tersebut kepada Bank namun
apabila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih besar daripada nilai put strike price obligasi maka
perjanjian penjualan tersebut akan dibatalkan dan deposit taker akan mengembalikan deposito berjangka
tersebut kepada Bank.
Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain selama triwulan I/tahun 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal 78.280 40.249
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 4.196 11.218
Saldo akhir Triwulan I 82.476 51.467
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain
adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada
bank lain.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
25
7. SURAT – SURAT BERHARGA
Berdasarkan tujuan investasi dan mata uang, surat-surat berharga adalah sebagai berikut:
Pihak hubungan istimewa
Dimiliki hingga jatuh tempo
Bank - Rupiah 30.000 30.000
Tersedia untuk dijual
Anak Perusahaan - Rupiah 10.000 10.000
Jumlah pihak istimewa 40.000 40.000
Pihak ketiga
Dimiliki hingga jatuh tempo
Bank
Rupiah 2.049.519 1.840.004
Dollar Amerika Serikat 136.693 718.831
Anak perusahaan - Rupiah 5.000 -
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 2.191.212 2.558.835
Tersedia untuk dijual
Bank
Rupiah 110.593 -
Dollar Amerika Serikat 357.121 443.430
Anak perusahaan - Rupiah 30.000 150.000
Jumlah tersedia untuk dijual 497.714 593.430
Diperdagangkan
Bank
Rupiah 145.719 -
Dollar Amerika Serikat - -
Anak perusahaan - Rupiah 1 -
Jumlah diperdagangkan 145.720 -
Jumlah pihak ketiga 2.834.646 3.152.265
Jumlah Surat-surat Berharga 2.874.646 3.192.265
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (81.432) (121.894)
Keuntungan yg blm direalisasi dari
kenaikan nilai efek-efek 24.496 (74.598)
Cadangan kerugian penurunan nilai (38.801) (40.731)
Jumlah Surat-surat Berharga - Bersih 2.778.909 2.955.042
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
26
2010 2009
Tingkat bunga rata-rata per Maret
Rupiah
Obligasi 10,84% 9,43%
Obligasi subordinasi 12,41% 12,41%Valuta Asing
Obligasi 7,49% 7,67%
Jangka waktu surat-surat berharga sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2010 2009
RupiahObligasi 3 bulan - 30 tahun 3 bulan - 30 tahun
Obligasi Subordinasi 8 tahun 8 tahun
SUN 6 - 12 bulan 6 - 12 bulan
Dollar Amerika SerikatObligasi 3 - 30 tahun 3 - 30 tahun
Kolektibilitas surat-surat berharga pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Klasifikasi 2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Surat-surat Berharga
Lancar 2.807.151 2.985.205
Macet 10.568 10.568
Jumlah Surat-surat Berharga 2.817.719 2.995.773
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai surat-surat berharga selama Triwulan I/tahun 2010 dan 2009
adalah sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 38.316 34.798
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 485 5.933
Saldo akhir Triwulan I 38.801 40.731
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai surat-surat berharga tersebut
adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga
tersebut.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
27
8. OBLIGASI PEMERINTAH
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Diperdagangkan
Rupiah
Nilai perolehan - bersih 505.444 330.408
Dollar Amerika Serikat
Nilai perolehan - bersih - -
Jumlah Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan 505.444 330.408
Tersedia untuk dijual
Rupiah
Nilai perolehan - bersih 631.085 20.377
Dollar Amerika Serikat
Nilai perolehan - bersih 124.953 -
Jumlah Obligasi Pemerintah tersedia untuk dijual 756.038 20.377
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Rupiah
Nilai nominal - bersih 1.521.167 5.392.268
Dollar Amerika Serikat
Nilai nominal - bersih 562.443 1.462.463
Jumlah Obligasi Pemerintah dimiliki hingga jatuh tempo 2.083.610 6.854.731
Jumlah Obligasi Pemerintah 3.345.092 7.205.516
9. TAGIHAN DERIVATIF
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing
(forward) dan swap untuk tujuan trading.
Bank bertindak sebagai perantara transaksi swap. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang.
Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing dengan kurs
yang ditentukan terlebih dahulu.
Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi
kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya
kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal
31 Maret 2010 dan 2009 berkisar antara 1 sampai 83 hari dan 1 sampai 96 hari.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
28
Rincian transaksi derivatif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
Nilai pasar Tagihan
dari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual TagihanRp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewaSpot 27.300 27.322 22 Jumlah 22
Pihak ketigaForward 10.654 10.705 51 Swap 91.000 93.218 2.218
Spot 302.703 303.251 548
Jumlah 2.817
Cadangan kerugian penurunan nilai (32)Jumlah - bersih 431.657 434.496 2.807
2010
Nilai pasar Tagihan
dari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual Tagihan
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Forward 40.775 41.930 1.155
Swap 1.197.595 1.239.666 42.071
Jumlah 43.226
Cadangan kerugian penurunan nilai (1.114)
Jumlah - bersih 1.238.370 1.281.596 42.112
2009
Kolektibilitas tagihan derivatif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan derivatif adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 32 1.114
Penyisihan tahun berjalan - -
Saldo akhir Triwulan I 32 1.114
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif tersebut.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
29
10. KREDIT YANG DIBERIKAN
a. Jenis Pinjaman
L DPK KL D M Total
Rupiah
Kredit konsumsi 12.508.962 718.447 43.036 44.994 77.345 13.392.784
Pinjaman rekening koran 9.317.223 381.836 87.534 39.227 83.574 9.909.394
Kredit investasi 5.577.337 1.161.774 319.585 365.291 48.415 7.472.402
Kredit modal kerja 5.367.001 679.731 27.929 4.248 40.997 6.119.906
Pembiayaan bersama 429.646 - - - - 429.646
Anjak piutang - bersih 351.944 - - - - 351.944
Pinjaman karyawan 87.268 - - - 3 87.271
Kredit kepada bank 35.043 - - - - 35.043
Kredit lainnya 1.601.090 97.845 11.168 19.227 16.658 1.745.988
35.275.514 3.039.633 489.252 472.987 266.992 39.544.378
Valuta Asing
Kredit investasi 2.804.614 124.884 - 11.412 - 2.940.910
Kredit kepada bank 1.842.481 - - - - 1.842.481
Kredit modal kerja 749.872 290.876 10.920 224 12.616 1.064.508
Pembiayaan bersama 1.007.168 - - - - 1.007.168
Kredit konsumsi 1.156 - - - - 1.156
Kredit lainnya 38.469 194 - - - 38.663
Jumlah - Valuta asing 6.443.760 415.954 10.920 11.636 12.616 6.894.886
Jumlah 41.719.274 3.455.587 500.172 484.623 279.608 46.439.264
Cad Kerugian Penurunan Nilai - - - - - (1.612.234)
Jumlah Kredit - Bersih 41.719.274 3.455.587 500.172 484.623 279.608 44.827.030
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
30
L DPK KL D M Total
Rupiah
Kredit konsumsi 9.323.154 703.875 43.974 46.334 84.469 10.201.806
Pinjaman rekening koran 7.829.126 375.470 81.467 56.955 136.427 8.479.445
Kredit investasi 5.346.438 638.621 93.685 124.634 340.038 6.543.416
Kredit modal kerja 3.810.108 758.803 14.654 23.667 110.166 4.717.398
Anjak piutang - bersih 265.478 - - - - 265.478
Pembiayaan bersama 232.298 - - - - 232.298
Pinjaman karyawan 73.261 6 - - 3 73.270
Kredit kepada bank 16.909 - - - - 16.909
Kredit lainnya 1.057.567 79.452 24.636 323.121 7.540 1.492.316
27.954.339 2.556.227 258.416 574.711 678.643 32.022.336
Kredit yang dibeli dari BPPN - - - - 1.845 1.845
Jumlah - Rupiah 27.954.339 2.556.227 258.416 574.711 680.488 32.024.181
Valuta Asing
Kredit investasi 3.887.607 112.392 - - - 3.999.999
Kredit modal kerja 366.144 292.056 12.641 - 74.034 744.875
Pembiayaan bersama 333.254 7.640 - - - 340.894
Kredit kepada bank 338.826 - - - - 338.826
Kredit konsumsi 1.000 535 - - - 1.535
Kredit lainnya 40.213 64.563 - 14.520 - 119.296
Jumlah - Valuta asing 4.967.044 477.186 12.641 14.520 74.034 5.545.425
Jumlah 32.921.383 3.033.413 271.057 589.231 754.522 37.569.606
Cad Kerugian Penurunan Nilai (330.771) (44.782) (10.603) (103.154) (753.863) (1.243.173)
Jumlah Kredit - Bersih 32.590.612 2.988.631 260.454 486.077 659 36.326.433
2009
b. Sektor Ekonomi
L DPK KL D M Total
Rupiah
Perdagangan 9.248.534 377.034 67.866 362.822 65.319 10.121.575
Jasa 5.263.174 933.977 346.510 13.966 52.923 6.610.550
Industri 4.545.117 787.573 13.578 8.166 22.980 5.377.414
Konstruksi 1.700.868 110.226 16.099 4.982 29.307 1.861.482
Lain-lain 14.517.821 830.823 45.199 83.051 96.463 15.573.357
Jumlah - Rupiah 35.275.514 3.039.633 489.252 472.987 266.992 39.544.378
Valuta asing
Jasa 4.275.079 3.753 - - - 4.278.832
Industri 621.055 411.747 10.920 - 12.616 1.056.338
Perdagangan 58.501 454 - 11.636 - 70.591
Konstruksi 14.052 - - - - 14.052
Lain-lain 1.475.073 - - - - 1.475.073
Jumlah - Valuta asing 6.443.760 415.954 10.920 11.636 12.616 6.894.886
Jumlah 41.719.274 3.455.587 500.172 484.623 279.608 46.439.264
Cad Kerugian Penurunan Nilai - - - - - (1.612.234)
Jumlah Kredit - Bersih 41.719.274 3.455.587 500.172 484.623 279.608 44.827.030
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
31
L DPK KL D M Total
Rupiah
Perdagangan 7.354.212 398.303 46.005 57.583 96.835 7.952.938
Jasa 5.227.192 234.435 30.794 31.134 75.187 5.598.742
Industri 3.190.677 748.745 21.543 331.970 243.682 4.536.617
Konstruksi 1.095.034 110.155 21.745 5.188 7.407 1.239.529
Lain-lain 11.087.224 1.064.589 138.329 148.836 257.377 12.696.355
Jumlah - Rupiah 27.954.339 2.556.227 258.416 574.711 680.488 32.024.181
Valuta asing
Jasa 2.055.034 891 - - - 2.055.925
Industri 593.981 354.722 12.641 14.520 74.034 1.049.898
Perdagangan 61.546 6.454 - - - 68.000
Konstruksi 62.172 - - - - 62.172
Lain-lain 2.194.311 115.119 - - - 2.309.430
Jumlah - Valuta asing 4.967.044 477.186 12.641 14.520 74.034 5.545.425
Jumlah 32.921.383 3.033.413 271.057 589.231 754.522 37.569.606
Cad Kerugian Penurunan Nilai (330.771) (44.782) (10.603) (103.154) (753.863) (1.243.173)
Jumlah Kredit - Bersih 32.590.612 2.988.631 260.454 486.077 659 36.326.433
2009
c. Jangka waktu
Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai
dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
≤ 1 tahun 6.017.460 12.119.608
> 1 - 2 tahun 12.224.736 6.812.921
> 2 - 5 tahun 10.270.810 6.143.064
> 5 tahun 17.926.258 12.494.013
46.439.264 37.569.606
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (1.612.234) (1.243.173)
Jumlah Kredit 44.827.030 36.326.433
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit:
1. Tingkat bunga rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah
13,25% dan 13,86%, sedangkan dalam valuta asing adalah 6,14% dan 8,81%.
2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan
jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa
giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 17). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima
tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang
diberikan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
32
3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto,
sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit
konsumsi lain.
Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 20 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing
berjangka waktu antara 5 bulan sampai 10 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam
Rupiah berjangka waktu 3 tahun sampai 8 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 3 tahun
sampai 8 tahun.
4. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 3,64%
sampai dengan 25% per triwulan I/tahun 2010 dan 3% sampai dengan 44,82% per triwulan I/tahun 2009.
5. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan lainnya
yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun.
Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan.
6. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebesar Rp 21.593 juta dan Rp 12.719 juta, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 218 juta dan Rp 124 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009.
7. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 6.02% dan 4,34% masing-masing
pada triwulan I/tahun 2010 dan triwulan I/tahun 2009.
8. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis dan kualitas
pinjaman adalah sebagai berikut:
L DPK KL D M Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit investasi 551.437 989.333 304.664 351.704 - 2.197.138
Kredit modal kerja 92.437 156.741 - - 3.531 252.709
Kredit konsumsi 11.627 531 182 - 174 12.514
Pinjaman rekening koran - 9.606 19.811 - - 29.417
Jumlah 655.501 1.156.211 324.657 351.704 3.705 2.491.778
Valuta asing
Kredit investasi 630.712 120.875 - 11.411 - 762.998
Kredit modal kerja - 90.672 - 228 - 90.900
Jumlah 630.712 211.547 - 11.639 - 853.898
Jumlah Kredit - bersih 1.286.213 1.367.758 324.657 363.343 3.705 3.345.676
2010
L DPK KL D M Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit investasi 142.428 143.398 77.574 - 89.919 453.319
Kredit modal kerja 9.697 - - - 3.961 13.658
Kredit konsumsi 2.529 20 - - 643 3.192
Pinjaman rekening koran - - - 240 - 240
Jumlah 154.654 143.418 77.574 240 94.523 470.409
Valas
Kredit investasi 519.987 107.462 - - - 627.449
Pembiayaan bersama - 7.638 - - - 7.638
Jumlah 519.987 115.100 - - - 635.087
Jumlah Kredit - Bersih 674.641 258.518 77.574 240 94.523 1.105.496
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
33
9. Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010 2009
NPL Bruto 2,78% 4,43%
NPL Neto 0,57% 2,35%
10. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK .
11. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Industri 44.724 597.195
Perdagangan 496.007 200.423
Jasa 413.399 137.115
Konstruksi 50.388 -
Lain-Lain 224.713 578.882
Jumlah 1.229.231 1.513.615
Valas
Industri 23.536 101.195
Jasa - -
Perdagangan 11.636 -
Lain-Lain - -
Jumlah 35.172 101.195
Jumlah Kredit Bermasalah 1.264.403 1.614.810
12. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kredit yang disalurkan dengan sistim penyaluran kredit melalui
lembaga pembiayaan PT. Verena Oto Finance dan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk, berupa kredit
kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 734.140 juta dan Rp 580.861 juta.
13. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 1.154.324 1.244.127
Penyisihan tahun berjalan 414.331 316.889
Pelunasan kredit yang telah dihapusbukukan 50.834 38.768
Penghapusan selama tahun berjalan (7.255) (356.611)
Saldo akhir triwulan I 1.612.234 1.243.173
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
34
11. TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE
REPO)
Akun ini merupakan efek obligasi yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dengan perincian sebagai berikut:
2009
Rp Juta
Rupiah
Bank
Harga jual kembali -
Pendapatan bunga yang belum
direalisasi -
Jumlah -
Anak Perusahaan
Harga jual kembali 8.000
Pendapatan bunga yang belum
direalisasi -
Jumlah 8.000
Cadangan kerugian penurunan nilai -
Jumlah 8.000
Kolektibilitas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Maret 2009 dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sebagai berikut:
2009
Rp Juta
Saldo awal tahun 596
Penyisihan tahun berjalan (596)
Saldo akhir triwulan I -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali.
12. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA Merupakan pendapatan yang masih akan diterima dengan perincian sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Penanaman neto sewa guna usaha 924.131 816.200
Tagihan bunga 495.077 611.153
Lainnya - -
Jumlah 1.419.208 1.427.353
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
35
13. TAGIHAN AKSEPTASI
Tagihan Akseptasi merupakan tagihan kepada nasabah.
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Tagihan Akseptasi
Rupiah 1.419 43.227
Valuta asing 378.009 393.377
Jumlah 379.428 436.604
Cadangan kerugian penurunan nilai (3.826) (4.634)
Tagihan Akseptasi - Bersih 375.602 431.970
Tagihan Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Kurang dari atau sama
dengan 1 bulan - 14.690 14.690 - 107 107
Lebih dari 1 s/d 3 bulan 1.158 137.667 138.825 43.227 39.491 82.718
Lebih dari 3 s/d 6 bulan 261 216.639 216.900 - 307.887 307.887
Lebih dari 6 s/d 12 bulan - 9.013 9.013 - 45.892 45.892
Jumlah 1.419 378.009 379.428 43.227 393.377 436.604
2010 2009
Kolektibilitas tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 5.169 39.200
Penyisihan tahun berjalan (1.343) (34.566)
Saldo akhir Triwulan I 3.826 4.634
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi tersebut di atas
adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Lancar 379.428 433.001
Kurang Lancar - 3.603
Jumlah 379.428 436.604
Cadangan kerugian penurunan nilai (3.826) (4.634)
Jumlah - Bersih 375.602 431.970
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
36
14. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
Jenis Usaha 2010 2009
2010 2009 Rp Juta Rp Juta
Metode Ekuitas
Bank
PT Panin Sekuritas Tbk Sekuritas 29,00 29,00 137.359 88.919
PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Lembaga Pembiayaan 20,00 20,00 - -
Kangyo Panin Finance)
Anak Perusahaan
PT Laksayudha Abadi Properti 46,00 46,00 79.654 79.508
Jumlah 217.013 168.427
Metode Biaya
Bank
PT ANZ Panin Bank Perbankan 15,00 15,00 7.500 7.500
PT First Asia Capital (d/h PT Panin Sekuritas 2,50 2,50 750 750
Capital)
PT Sarana Bersama Pembiayaan
Indonesia Lembaga Pembiayaan 9,33 9,33 625 625
PT Sarana Kalimantan Selatan
Ventura Modal Ventura 1,04 1,04 40 40
Anak Perusahaan
PT Asuransi Maipark Indonesia Asuransi 1,69 1,69 761 761
Jumlah 9.676 9.676
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham 226.689 178.103
Cadangan kerugian penurunan nilai (12.181) (10.299)
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham - Bersih 214.508 167.804
Persentase
Kepemilikan (%)
PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Kangyo Panin Finance) Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-128/KM.10/2009 tanggal 27 Mei 2009 tentang pencabutan izin usaha PT Evergreen Finance, ditetapkan bahwa PT Evergreen Finance dilarang melakukan kegiatan Perusahaan Pembiayaan dan penyelesaian hak dan kewajiban PT Evergreen Finance dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
PT Epanin Dotcom
Pada 24 Maret 2009, bank telah menjual kepemilikannya atas saham PT Epanin Dotcom sebanyak 4.000.000 lembar saham sehingga kepemilikan Bank menjadi nihil.
Saldo penyertaan dalam bentuk saham per 31 Maret 2010 dan 2009 berdasarkan kolektibilitas menurut
Ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Lancar 226.064 177.478
Macet 625 625
Jumlah 226.689 178.103
Cadangan kerugian penurunan nilai (12.181) (10.299)
Jumlah - Bersih 214.508 167.804
Klasifikasi
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
37
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan 2009
adalah sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 11.796 10.064
Penyisihan tahun berjalan 385 235
Saldo akhir Triwulan I 12.181 10.299
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan tersebut diatas adalah
cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penyertaan dalam bentuk
saham.
15. ASET TETAP DAN ASET SEWA GUNA USAHA
Rincian mutasi dan saldo aset tetap adalah sebagai berikut :
1 Januari 31 Maret
2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2010
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 552.758 10.687 (4.620) (1.057) 557.768
Bangunan 1.195.582 72.711 (13.033) (1.255) 1.254.005
Golongan I dan II 1.176.134 39.626 (2.358) (5) 1.213.397
Aktiva Sewa Guna Usaha 2.479 - - - 2.479
Jumlah 2.926.953 123.024 (20.011) (2.317) 3.027.649
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 429.562 16.665 (2.454) (716) 443.057
Golongan I dan II 793.943 45.229 (1.372) (5) 837.795
Aktiva Sewa Guna Usaha 621 114 - - 735
Jumlah 1.224.126 62.008 (3.826) (721) 1.281.587
Jumlah Bersih 1.702.827 1.746.062
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai
Tanah 24.624
Bangunan - net 3.230
ATYBD 163.633
Jumlah 191.487
Cadangan kerugian penurunan nilai (14.346)
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net 177.141
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
38
1 Januari 31 Maret
2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2009
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 541.232 3.111 - (4.668) 539.675
Bangunan 1.124.295 4.085 - 33.146 1.161.526
Golongan I dan II 954.137 41.843 (3.896) - 992.084
Aktiva Sewa Guna Usaha 1.260 - - - 1.260
Jumlah 2.620.924 49.039 (3.896) 28.478 2.694.545
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 353.980 13.672 - 16.195 383.847
Golongan I dan II 594.797 41.200 (2.048) - 633.949
Aktiva Sewa Guna Usaha 341 56 - - 397
Jumlah 949.118 54.928 (2.048) 16.195 1.018.193
Jumlah Bersih 1.671.806 1.676.352
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai
Tanah 23.036
Bangunan - net 1.702
Jumlah 24.738
Cadangan kerugian penurunan nilai (13.544)
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net 11.194
2009
Beban penyusutan adalah Rp 62.024 juta dan Rp 57.124 juta masing-masing untuk
31 Maret 2010 dan 2009.
Pada tahun 2001 dan 1988, Bank menilai kembali aset tetap tertentu. Pada awal penerapan PSAK 16
(Revisi 2007) nilai revaluasi aset tetap dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan saldo hasil
penilaian kembali yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas direklas ke saldo laba.
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka
waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2038. Manajemen berpendapat tidak
terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan
didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Manajemen Bank dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih
rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap.
Aset tetap Bank kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, kecurian dan resiko lainnya
kepada PT Panin Indonesia Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, pihak hubungan istimewa, serta
PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Prakarta,
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Dinamika dengan
jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.881.380 juta dan USD 10 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan Rp
2.420.450 juta dan USD 6 juta pada triwulan I/tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional direklasifikasi ke rupa-rupa aset agar sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku (catatan 16).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
39
16. RUPA-RUPA ASET
Agunan yang Diambil Alih
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah,
bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank dan Anak Perusahaan. Pada tanggal 31
Maret 2010 dan 2009, dalam agunan yang diambil alih termasuk surat berharga dalam bentuk saham
yang diperdagangkan di bursa dengan nilai tercatat masing-masing Rp 319.293 juta dan Rp 314.744 juta
setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pasar masing-masing sebesar Rp 169.946 juta dan
Rp 157.499 juta.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah
melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang
direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Bank dan anak
perusahaan.
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap yang belum digunakan.
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Bank
Agunan yang diambil alih 480.576 457.934
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional 248.910 370.049
Uang muka pembelian aset tetap 95.526 74.752
Uang muka pendirian cabang/capem 55.384 141.982
Uang muka kepada pihak ketiga 32.945 22.839
Tagihan kepada pihak ketiga 16.387 1.414
Pajak dibayar di muka 10.824 10.824
Uang jaminan kepada pihak ketiga 5.271 5.568
Rekening antar kantor 1.346 -
Cadangan Aset Tetap yang belum digunakan (97.465) (95.186)
Lainnya 57.593 37.572
Anak Perusahaan
Agunan yang diambil alih 8.663 14.309
Beban Ditangguhkan 11.149 13.156
Piutang lain-lain 8.701 -
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional 7.022 -
Piutang premi dan reasuransi - bersih 199 4.805
Lainnya 7.362 116
Jumlah 950.393 1.060.134
Dikurangi :
Penyisihan penghapusan agunan yang diambil alih (169.946) (157.499)
Jumlah - Bersih 780.447 902.635
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
40
17. SIMPANAN
Simpanan terdiri dari :
2010 2009
Pihak Pihak Jumlah Pihak Pihak Jumlah
Hubungan Ketiga Hubungan Ketiga
Istimewa Istimewa
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank
Giro 34.387 13.412.856 13.447.243 39.145 9.551.711 9.590.856
Tabungan 15.023 11.552.568 11.567.591 10.829 8.997.854 9.008.683
Deposito Berjangka 240.980 31.818.395 32.059.375 729.466 30.321.112 31.050.578
Sub Jumlah 290.390 56.783.819 57.074.209 779.440 48.870.677 49.650.117
Anak Perusahaan
Giro - 6.300 6.300 - 3.571 3.571
Tabungan - 1.348 1.348 - 68 68
Deposito Berjangka - 20.183 20.183 - 907 907
Sub Jumlah - 27.831 27.831 - 4.546 4.546
Jumlah 290.390 56.811.650 57.102.040 779.440 48.875.223 49.654.663
a. Giro
Merupakan simpanan dalam Rupiah maupun Valuta asing yang dapat diambil setiap saat, dengan rincian
sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Rupiah 25.703 34.301
Dollar Amerika Serikat 8.684 4.844
Sub Jumlah 34.387 39.145
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 3.449.193 2.787.182
Dollar Amerika Serikat 7.916.821 5.245.213
Dollar Singapura 725.010 555.752
Dollar Australia 469.614 501.081
Euro 446.037 224.522
Yen Jepang 228.385 160.732
Poundsterling Inggris 103.202 31.990
Dollar Canada 13.963 11.221
Dollar Selandia Baru 14.571 19.827
Lainnya 46.060 14.191
Sub Jumlah 13.412.856 9.551.711
Anak Perusahaan
Rupiah 6.300 3.571
Jumlah 13.453.543 9.594.427
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
41
2010 2009
Tingkat bunga rata-rata per triwulan I
Rupiah 3,70% 4,44%
Valuta asing 0,68% 1,57%
Pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 giro yang diblokir masing-masing sebesar Rp 43.378 juta dan
Rp 10.308 juta.
b. Tabungan
Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Bank
Tabungan Magna Panin 8.187.067 6.304.560
Tabungan Bisnis Panin 2.948.464 2.422.594
Tabanas 204.224 176.150
Tabungan Junior Panin 188.155 99.170
Tabungan Rencana Panin 27.399 1.297
Tabanas Online 6.845 4.912
Tabunganku 5.437 -
Sub Jumlah 11.567.591 9.008.683
Anak Perusahaan
Tabungan Bank Harfa - 68
Tabungan Wadiah 1.348 -
Sub Jumlah 1.348 68
Jumlah 11.568.939 9.008.751
Tingkat bunga rata-rata Triwulan I 4,07% 4,73%
Pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 tabungan yang diblokir masing-masing sebesar Rp 823.339 juta dan
Rp 42.425 juta.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
42
c. Deposito berjangka
Merupakan simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah dan valuta asing.
Rinciannya adalah sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Rupiah 153.565 509.909
Dollar Amerika Serikat 87.415 219.557
Sub Jumlah 240.980 729.466
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 28.464.006 27.091.822
Dollar Amerika Serikat 3.051.754 2.796.332
Dollar Australia 156.952 270.859
Euro 72.110 80.884
Dollar Singapura 60.630 69.831
Dollar Selandia Baru 9.454 8.559
Lainnya 3.489 2.825
Sub Jumlah 31.818.395 30.321.112
Anak Perusahaan
Rupiah 20.183 907
Jumlah 32.079.558 31.051.485
2010 2009
Tingkat bunga rata-rata triwulan I
Rupiah 7,15% 10,64%
Valuta asing 1,60% 3,08%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
2010 2009
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
1 - 3 bulan 24.357.163 2.875.541 27.232.704 23.518.694 3.028.089 26.546.783
3 - 6 bulan 3.038.523 294.990 3.333.513 2.110.736 238.529 2.349.265
6 - 12 bulan 1.219.938 271.273 1.491.211 1.940.121 182.229 2.122.350
Lebih dari 12 bulan 22.130 - 22.130 33.087 - 33.087
Jumlah 28.637.754 3.441.804 32.079.558 27.602.638 3.448.847 31.051.485
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2010 dan
2009 masing-masing adalah sebesar Rp 2.159.191 juta dan Rp 1.412.412 juta.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
43
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Simpanan dari bank lain terdiri dari :
2010 2009
Valuta Jumlah Valuta Jumlah
Rupiah asing Rupiah asing
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Giro - - - 16.249 - 16.249
Pihak ketiga
Bank
Tabungan 9.026 - 9.026 - - -
Giro 205.814 697 206.511 33.167 183 33.350
Deposito berjangka 1.381.551 - 1.381.551 688.513 - 688.513
Call money 2.146.000 459.550 2.605.550 1.889.000 254.210 2.143.210
Sub jumlah 3.742.391 460.247 4.202.638 2.610.680 254.393 2.865.073
Anak Perusahaan
Deposito berjangka - - - - - -
Jumlah 3.742.391 460.247 4.202.638 2.626.929 254.393 2.881.322
a. Tabungan
Tingkat bunga rata-rata untuk tabungan untuk triwulan I/tahun 2010 adalah sebesar 5,56%
b. Giro Tingkat bunga rata-rata untuk giro Rupiah dan Valuta asing masing-masing sebesar 2,34% dan 0,25% untuk triwulan I/tahun 2010 serta 3.39% dan 0.81% untuk triwulan I/tahun 2009.
c. Deposito Berjangka
Jangka waktu Deposito Rupiah adalah 7 hari sampai dengan 12 bulan, dengan tingkat suku bunga
Rupiah sebesar 6,40% dan 9,03% pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009.
d. Call Money
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jangka waktu call money Rupiah masing-masing 1 sampai
dengan 16 hari dan 1 sampai 35 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 6,25% dan 8,27% dan
untuk jangka waktu call money valuta asing adalah 1 hari sampai 7 hari dan 1 hari dengan tingkat bunga
rata-rata sebesar 0,13% dan 0,2% masing-masing untuk triwulan I/tahun 2010 dan 2009.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
44
19. KEWAJIBAN PEMBELIAN KEMBALI SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN SYARAT REPO
Beban bunga
Jangka Tanggal Nilai yang belum Nilai
Waktu jatuh tempo Nominal diamortisasi Bersih
Bank
Pihak ketiga
SBI
BPD Jabar 45 Hari 05-Apr-10 134.873 97 134.776
BPD Jabar 20 Hari 01-Apr-10 134.765 - 134.765
BPD Jabar 14 Hari 12-Apr-10 89.941 174 89.767
FR 0040 21 Hari 07-Apr-10 392.398 424 391.974
FR 0031 21 Hari 07-Apr-10 109.780 118 109.662
Jumlah 861.757 813 860.944
Jenis
2010
Beban bunga
Jangka Tanggal Nilai yang belum Nilai
Waktu jatuh tempo Nominal diamortisasi Bersih
Bank
Pihak ketiga
SBI 14 Hari 08-Apr-09 498.288 821 497.467
FR 0027 21 Hari 02-Apr-09 505.339 117 505.222
FR 0030 21 Hari 08-Apr-09 188.368 306 188.062
FR 0044 21 Hari 08-Apr-09 207.411 337 207.074
FR 0040 21 Hari 08-Apr-09 109.810 178 109.632
Jumlah 1.509.216 1.759 1.507.457
Jenis
2009
20. KEWAJIBAN DERIVATIF
Kewajiban derivatif untuk triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 3.279 juta dan
Rp 20.163 juta.
Nilai pasar Kewajibandari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual KewajibanRp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketigaSwap 421.161 418.589 2.572
Forward 1.895 1.834 61
Spot 301.771 301.125 646
Jumlah 724.827 721.548 3.279
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
45
Nilai pasar Kewajiban
dari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual Kewajiban
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Swap 666.944 646.837 20.107
Forward 1.218 1.162 56
Jumlah 668.162 647.999 20.163
2009
21. KEWAJIBAN AKSEPTASI
Kewajiban Akseptasi merupakan kewajiban kepada bank lain.
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Rupiah 1.419 43.227
Valuta asing 378.009 393.377
Kewajiban Akseptasi - Bersih 379.428 436.604
Kewajiban Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Kurang dari atau sama
dengan 1 bulan - 14.943 14.943 - 107 107
Lebih dari 1 s/d 3 bulan 1.158 137.414 138.572 43.227 39.491 82.718
Lebih dari 3 s/d 6 bulan 261 216.639 216.900 - 307.887 307.887
Lebih dari 6 s/d 12 bulan - 9.013 9.013 - 45.892 45.892
Jumlah 1.419 378.009 379.428 43.227 393.377 436.604
2010 2009
22. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Bank
Obligasi Bank Panin II tahun 2007 1.650.000 1.650.000
Obligasi Bank Panin III tahun 2009 800.000 -
Jumlah 2.450.000 1.650.000
Obligasi yang ditarik kembali - Bank - -
Obligasi yang dibeli kembali *) (52.703) (175.191)
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (11.193) (3.629)
Bersih 2.386.104 1.471.180
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dengan tujuan untuk dijual
kembali.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
46
Bank
Obligasi yang diterbitkan oleh Bank adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Obligasi Bank Panin II tahun 2007
Nilai nominal
Seri A 50.000 50.000
Seri B 1.400.000 1.400.000
Seri C 200.000 200.000
1.650.000 1.650.000
Obligasi Bank Panin III tahun 2009
Nilai nominal 800.000 -
Obligasi yang beredar 2.450.000 1.650.000
Obligasi yang dibeli kembali *) (52.703) (175.191)
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (11.193) (3.629)
Bersih 2.386.104 1.471.180
Tingkat bunga rata-rata per tahun 10,75% 10,50%
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dengan tujuan untuk dijual
kembali.
Obligasi Bank Panin III tahun 2009
Merupakan obligasi nilai nominal sebesar Rp 800 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,5% yang
ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada
tanggal 6 Oktober 2014.
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 6 Januari 2010 dan pembayaran bunga terakhir
dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014.
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 634/PEF-Dir/VII/2009 tanggal 2 Juli 2009, Obligasi
Bank Panin III tahun 2009 mendapat peringkat idAA- untuk periode 1 Juli 2009 sampai dengan 1 Agustus
2010.
Setelah ulang tahun ke- 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy
back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau
sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi
semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai
dengan jadual.
Obligasi Bank Panin II tahun 2007
Merupakan Obligasi Bank Panin II tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah pokok sebesar
Rp 1.650 milyar. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan
diterbitkan Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti hutang
kepada Pemegang Obligasi.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
47
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 seri :
1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp. 50.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap sebesar
9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun.
2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp. 1.400.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun.
3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp. 200.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun.
1. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok Obligasi.
2. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran pertama akan
dilakukan pada tanggal 19 September 2007 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh
tempo Obligasi Seri A akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010.
3. Obligasi Seri B akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012.
4. Obligasi Seri C akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2014.
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga
terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan
tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C.
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 068/PEF-Dir/II/2008 tanggal 1 Pebruari 2008, Obligasi
Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA+ untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1
Pebruari 2009. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Pebruari 2009 No.142/PEF-Dir/II/2009,
peringkat Obligasi Bank Panin II tahun 2007 adalah idA (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009
sampai dengan 1 Pebruari 2010. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 635/PEF-Dir/VII/2009
tanggal 2 Juli 2009, peringkat Obligasi Bank Panin II Tahun 2007, adalah idAA- untuk periode 1 Juli 2009
sampai dengan 1 Agustus 2010.
Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
48
23. PINJAMAN YANG DITERIMA
Merupakan pinjaman yang diterima Bank dalam mata uang Rupiah dan Valuta asing dari Bank
Indonesia, Departemen Keuangan dan bank lain dengan rincian sebagai berikut:
Jangka Waktu Tingkat bunga Jumlah
% Rp Juta
Bank
Rupiah
Bank Indonesia 5,00 100
Pinjaman dari Departemen Keuangan 13 - 15 tahun 1,50 71
Valuta Asing
Pinjaman dari bank lain 4 - 12 bulan 2,71 1.155.500
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank 5 tahun 4,50 231.100
Sub Jumlah 1.386.771
Clipan
PT Bank Central Asia Tbk - Rupiah 3 tahun 10,50 - 13,50 154.056
PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah 1 - 3 tahun 10,75 - 15,00 133.651
PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 3 tahun 11,00 - 15,00 22.778
PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah 3 tahun 10,50 21.810
Verena
PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah 1 tahun 16,00 - 17,00 340.177
PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah 3 tahun 11,75 31.616
PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah 11 bulan 11,00 40.000
PT Bank Akita - Rupiah 10 bulan 18,00 4.266
PT BCA Finance - Rupiah 3 tahun 11,75 3.631
Sub Jumlah 751.985
Jumlah 2.138.756
2009
Jangka Waktu Tingkat bunga Jumlah
% Rp Juta
Bank
Rupiah
Bank Indonesia 73
Pinjaman dari Departemen Keuangan 13 - 15 tahun 1,50 53
Valuta Asing
Pinjaman dari bank lain 90 hari 1,15 455.000
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank 5 tahun 3,49 453.144
Sub jumlah 908.270
Clipan
PT Bank Central Asia Tbk - Rupiah 3 tahun 13,5 58.639
PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 3 tahun 12,00 54.556
PT Bank Windu Kentjana Int Tbk - Rupiah 3 tahun 13,00 44.160
PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah 1 - 3 tahun 15,00 - 16,00 17.544
PT Bank Sinarmas - Rupiah 3 tahun 10,5 11.932
Verena
PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah 1 tahun 13,00 - 14,00 374.294
PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah 1 - 2 tahun 11,75 - 12,00 60.091
PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 1 bulan 13,50 29.115
PT BCA Finance - Rupiah 1 tahun 11,16 2.981
Sub Jumlah 653.312
Jumlah 1.561.582
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
49
Bank
a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka kredit pemilikan rumah
sederhana (KPRS), kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan pinjaman dalam rangka
Agricultural Financing Project (AFP).
b. Pinjaman dari Departemen Keuangan Republik Indonesia merupakan pinjaman untuk KPRS.
c. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:
Jenis pinjaman Jumlah fasilitas Jatuh tempo Tingkat Bunga Jumlah
Rp Juta
Barclays Bank, London - Caymand Island USD 50.000.000 19-Apr-10 1,15% 455.000
Jumlah / Total 455.000
2010
Jenis pinjaman Jumlah fasilitas Jatuh tempo Tingkat Bunga Jumlah
Rp Juta
Barclays Bank, London - Cayman Island USD 50.000.000 17-Apr-09 2,04% 577.750
ANZ Bank, Singapore - Cayman Island USD 50.000.000 09-Jun-09 3,38% 577.750
Jumlah / Total 1.155.500
2009
Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, pokok pinjaman
dan pelunasan pinjaman sesuai dengan perjanjian.
d Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non-bank
Pada tanggal 22 April 2009 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG -
Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW
Bankenggrouppe sebesar US$ 30 juta, jatuh tempo 29 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga
LIBOR 6 bulan plus 3,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari
Bank Indonesia sesuai dengan surat No.11/85/Dlnt tanggal 2 April 2009.
Pada tanggal 14 Maret 2006 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG-
Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW
Bankenggrouppe sebesar US$ 20 juta, jatuh tempo 15 Maret 2011 dengan tingkat suku bunga LIBOR
6 bulan plus 2,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank
Indonesia sesuai dengan surat No.8/51/Dlnt tanggal 2 Maret 2006.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
50
Clipan
a. PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober
2006 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 2 dengan
jumlah maksimum Rp 100.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku
bunga 13,5% per tahun. Jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen
yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober
2007 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 3 dengan
jumlah maksimum Rp 200.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku
bunga 10,5% per tahun. Jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen
yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Clipan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak
kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali,
perbandingan antara seluruh kewajiban terhadap total ekuitas ( debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1.
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 25 Januari 2006, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 200.000 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas KMK Revolving dengan
aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau
kendaraan bermotor merk Mitsubishi.
Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
konsumen kepada end user.
Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Clipan tidak diperkenankan
melakukan tindakan sebagai berikut : memindahtangankan barang jaminan, melunasi hutang Clipan
kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 (satu) tahun
sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan
pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang
mewakili saham dan pengurus dari Bank.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.CBC.OTO/105/2006 jangka waktu
fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli
2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun, dan 3
tahun masing-masing sebesar 15%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat
berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan
16%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006.
Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007; tingkat bunga per tahun untuk
kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing
sebesar 10,5%, 10,75% dan 11%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung
sejak 10 Oktober 2007.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat suku bunga per dengan
jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75% , 13% dan 13,25%.
Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 16 Juni 2008.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat suku bunga per
dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25% , 13,75% dan
14,50%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 1
Oktober 2008.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
51
c. PT Bank Sinarmas
Pada tanggal 21 Januari 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan
sebesar Rp 30.000 juta dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit.
Tingkat suku bunga bersifat tetap sebesar 10,5% untuk tahun pertama sedangkan tahun kedua dan
ketiga akan ditentukan kemudian.
Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, dan pelunasan
pokok pinjaman sesuai dengan perjanjian.
d. PT Bank Victoria International Tbk
Pada tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan
Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun sebesar Rp 30.000 juta dengan tingkat suku
bunga bersifat fixed sebesar 11% per tahun selama jangka waktu PTDA yang ditetapkan pada saat
penarikan. Pemberian PTDA ini maksimal 95% dari piutang usaha yang dijaminkan.
Berdasarkan surat No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 8 Desember 2009, Clipan memperoleh
penambahan fasilitas kredit pinjaman tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000 juta
dengan tingkat suku bunga 12% per tahun untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman koran dengan
jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 12% per tahun (floating), keduanya
memiliki jangka waktu kredit 1 (satu) tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang.
Sampai dengan 31 Desember 2009, Clipan belum menggunakan fasilitas pinjaman rekening koran.
Berdasarkan surat No. 047/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 23 Desember 2009, tingkat suku bunga per
tahun sebesar 11,75% untuk penarikan fasilitas kredit fixed loan yang dilakukan dari tanggal 22
Desember 2009 sampai dengan 31 Desember 2009.
e. PT Bank Windu Kentjana International Tbk
Pada tanggal 6 Oktober 2009, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman tetap dengan
jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dengan tingkat bunga tetap
sebesar 13% per tahun.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak
ketiga sebesar 125% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Verena
a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, Verena memperoleh tambahan fasilitas kredit masing-
masing sebesar Rp 50.000 juta dan Rp 500.000 juta diluar kredit konsumen kemitraan pola channeling
sebesar Rp 100.000 juta. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,75% -
17,00% dan 12.80% - 18,00% masing-masing untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2010 dan
2009. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Verena sebesar 100% dari saldo
fasilitas pinjaman.
Berdasarkan perpanjangan fasilitas pinjaman, terakhir pada tanggal 16 Januari 2009, fasilitas kredit yang
diperoleh menjadi Rp 530.000 juta dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak
penandatanganan perubahan perjanjian kredit.
Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VOF bertanggung jawab untuk, antar
lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen.
Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
52
melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan
tersebut, VOF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan
sesuai dengan perjanjian tersebut (with recourse) dan membukukan piutang pembiayaan konsumen
tersebut pada laporan keuangan VOF. VOF juga diharuskan untuk membentuk penyisihan piutang ragu-
ragu sebesar 1,25% dari jumlah piutang yang dibiayai melalui BNI.
b. PT Bank Resona Perdania
Pada tanggal 4 Februari 2008, Verena mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Resona Perdania
dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 milyar. Tingkat suku bunga fasilitas sebesar
tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) + 3,75% dan dijamin dengan tagihan piutang
Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% saldo fasilitas pinjaman dari Resona. Fasilitas
ini digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada
tanggal 25 Maret 2011.
Pada tanggal 27 Oktober 2009, VOF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25.000 juta.
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% diatas Cost of Loanable Fund (COLF), dan
dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari
saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan
pelanggan dan jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2012.
c. PT Bank Victoria International Tbk
Cerukan
VOF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian pinjaman untuk meningkatkan jumlah maksimum
fasilitas pinjaman cerukan sampai menjadi Rp 7.500 juta. Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman
tanggal 5 Oktober 2007, Victoria setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas cerukan sampai
dengan tanggal 6 Oktober 2008. Pada tanggal 10 Maret 2009, jangka waktu kembali diperpanjang
sampai dengan tanggal 9 Mei 2010 dan penurunan jumlah fasilitas pinjaman cerukan dari 7.500 juta
menjadi Rp 5.000 juta.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Verena setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account)
pada Victoria.
Suku bunga tahunan sebesar 15,00% - 17,00% dan 17% masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008
dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 120% dari saldo fasilitas pinjaman.
Kredit Modal Kerja
Pada tahun 2009, VOF menerima tambahan fasilitas kredit modal kerja non-revolving dengan jumlah
maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 52.500 juta. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga tahunan
sebesar 13,50% - 16,50% untuk tahun 2009 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF
sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman.
Perjanjian pinjaman diatas mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF. Pada tanggal
31 Maret 2010 dan 2009, VOF telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian-
perjanjian pinjaman diatas.
d. PT BCA Finance
Pada tanggal 26 September 2008, VOF mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT BCA Finance.
Fasilitas kredit tersebut akan digunakan oleh Perusahaan untuk keperluan pembelian atau penyediaan
kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit tersebut adalah selama 36 bulan, dimulai dari
tanggal 26 September 2008 sampai dengan 26 Agustus 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
53
11.76% per tahun. Total fasilitas yang diberikan adalah Rp 6.146 juta dengan pembayaran uang muka
Rp 1.229 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan.
Pada tanggal 13 Agustus 2009, VOF kembali mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan BCA
Finance. Fasilitas kredit tersebutakan digunakan oleh VOF untuk keperluan pembelian atau penyediaan
kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit 24 bulan, dimulai dari tanggal 13 Agustus
2009 sampai tanggal 13 Juli 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 11,16% per tahun. Jumlah
fasilitas yang diberikan sebesar Rp 1.954 juta dengan pembayaran uang muka Rp 391 juta. Pinjaman ini
dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan.
Denda yang diberikan atas keterlambatan angsuran adalah sebesar 0,2% per hari dari angsuran yang
tertunggak.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF.
24. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi terdiri dari transaksi L/C, bank garansi dan
kontinjensi lainnya yang lazim dalam kegiatan usaha bank.
Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki resiko kredit pada tanggal 31 Maret 2010
dan 2009 dikelompokkan sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Lancar 9.714.550 7.668.833
Dalam perhatian khusus 30.983 83.072
Kurang lancar 1.110 4.425
Diragukan 2.317 337
Macet 3.457 760
Jumlah 9.752.417 7.757.427
Cadangan kerugian penurunan nilai (99.438) (83.649)
Jumlah - Bersih 9.652.979 7.673.778
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
54
25. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Bank
Setoran jaminan 86.437 80.618
Kewajiban manfaat pekerja 59.242 48.775
Kewajiban kepada pihak ketiga 11.874 5.437
Pendapatan yang diterima dimuka 7.205 44.524
Selisih nilai pemb TR Bond 3.416 9.760
Hadiah undian Magna 1.725 218
Transaksi credit card 1.010 570
Deviden yang belum dibayar 180 195
Rekening antar kantor - 514
Setoran angsuran pinjaman dalam
proses penyelesaian 9 277
Lainnya 16.975 867
Anak Perusahaan
Premi yang belum merupakan
pendapatan 96.112 85.720
Deffered Premium 73.757 58.331
Estimasi klaim retensi sendiri 40.381 28.963
Kewajiban manfaat pekerja 22.565 14.409
Lainnya 65.409 37.995
Jumlah 486.297 417.173
Setoran Jaminan
Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit.
Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian
Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian merupakan titipan dari nasabah atas
penyelesaian kredit yang diberikan yang sampai pada tanggal neraca secara legal masih dalam
penyelesaian.
Premi yang belum merupakan pendapatan
Merupakan premi yang belum merupakan pendapatan AMAG, yang dihitung secara agregatif dengan
menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK)
No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1
bulan dan 10% dari pemi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan.
Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan
persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK)
No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
55
26. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH
Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Nilai nominal 1.500.000 1.500.000
Obligasi yang dibeli kembali *) (35.000) (30.000)
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (7.626) (10.024)
Bersih 1.457.374 1.459.976
Tingkat bunga rata-rata per tahun 11,6% 11,6%
Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008
Pada tanggal 9 April 2008 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 sebesar
Rp 1,5 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 April 2018 atau
dalam jangka waktu lebih awal yaitu pada tanggal 9 April 2013 jika dilaksanakan opsi beli. Tingkat bunga
obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 11,6% per tahun untuk tahun ke-1
sampai dengan ke-5, dan sebesar 20,6% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10.
Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali
amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank
Indonesia.
Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 9 Juli 2008 dan terakhir pada tanggal
9 April 2018, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5.
Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil Likuidasi untuk pembayaran
jumlah terhutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah
dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada hutang senior. Hak tagih sehubungan dengan
obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi
subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal
sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada).
Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Februari 2008 No. 070/PEF-DIR/II/2008, peringkat obligasi
subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 31 Januari 2008 sampai
dengan 1 Februari 2009 sedangkan berdasarkan surat PT Fitch Rating Indonesia tanggal
10 Maret 2008 No. RC01/DIR/III/2008 peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah
A+ (Single A).
Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Februari 2009 No. 143/PEF-Dir/II/2009, peringkat obligasi
Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009 sampai
dengan 1 Pebruari 2010.
Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR), obligasi subordinasi
diperhitungkan sebagai modal pelengkap.
Pada tahun 2010 dan 2009, Bank sudah memenuhi semua pembatasan-pembatasan dalam perjanjian
wali amanat dan telah membayar bunga sesuai dengan jadual.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
56
27. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
a. Hak minoritas atas aktiva
bersih anak perusahaan:
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 622.749 559.779
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk 239.358 196.120
PT Verena Oto Finance Tbk 80.322 69.692
PT Bank Panin Syariah (793) -
PT Bank Harfa - 5
Jumlah 941.636 825.596
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
b. Hak minoritas atas laba
bersih anak perusahaan:
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 22.966 21.125
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk 10.270 8.197
PT Verena Oto Finance Tbk 2.735 1.392
Jumlah 35.971 30.714
28. MODAL SAHAM
Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham bank pada tanggal 31 Maret
2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Jumlah Persentase Jumlah
Nama pemegang saham Saham Pemilikan Modal
% Rp Juta
PT Panin Financial Tbk. 10.762.771.285 44,68 1.076.277
Votraint No. 1103 PTY Ltd 9.349.793.152 38,82 934.979
Dewan Komisaris
Bambang Winarno 4.247 - -
Lainnya (kurang dari 5%) 3.975.077.314 16,50 397.509
Jumlah 24.087.645.998 100,00 2.408.765
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
57
Jumlah Persentase Jumlah
Nama pemegang saham Saham Pemilikan Modal
% Rp Juta
PT Panin Life Tbk. 9.114.030.544 44,77 911.403
Votraint No. 1103 PTY Ltd 7.771.180.793 38,17 777.118
Dewan Komisaris
Bambang Winarno 4.247 - -
Lainnya (kurang dari 5%) 3.474.320.867 17,06 347.433
Jumlah 20.359.536.451 100,00 2.035.954
2009
PT Panin Life Tbk dimiliki oleh PT Panin Insurance Tbk dan Publik. PT Panin Insurance Tbk dimiliki oleh PT Panincorp, PT Famlee Invesco dan Publik. PT Panincorp dimiliki oleh PT Panin Investment. PT Panin Investment dimiliki oleh Muljadi Koesumo. PT Famlee Invesco dimiliki oleh Gunadi Gunawan dan Mu’min Ali Gunawan. Votraint No. 1103 Pty Ltd sepenuhnya dimiliki oleh ANZ Banking Group.
Agio saham merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut :
Rp Juta
Saldo 1 Januari 2004 1.034.142
Dividen saham tahun 2004 217.577
Saldo 31 Desember 2005 dan 2004 1.251.719
Penerimaan dari penawaran umum terbatas VII saham kepada masyarakat
sebanyak 4.016.358.393 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham 1.405.725
Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran
4.016.358.393 saham (401.636)
Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran terbatas VII
kepada masyarakat (13.234)
Saldo 31 Desember 2006 2.242.574
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 38.820
Saldo 31 Desember 2007 2.281.394
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 37.232
Saldo 31 Desember 2008 2.318.626
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 1.125.704
Saldo 31 Desember 2009 3.444.330
Saldo 31 Maret 2010 3.444.330
29. DIVIDEN
2009
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 10 September 2009 dari
Benny Kristianto, SH notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
58
30. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH
Terdiri dari pendapatan bunga atas giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan kredit
yang diberikan sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Jasa Giro 129 141
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
SBI 197.201 180.436
Call Money 19.083 17.293
Deposito Berjangka 6.322 1.501
FTK 1.417 -
Fasbi 764 -
Surat-surat berharga
Obligasi Pemerintah 96.622 169.732
Obligasi 73.529 69.637
SPN 8.252 -
Wesel 580 770
Reksadana 267 3.826
49 321
MTN 14 -
Kredit yang diberikan 1.328.668 1.136.296
Lainnya
Sewa guna usaha 38.945 36.756
Jumlah 1.771.842 1.616.709
Surat Berharga yang dibeli untuk dijual
Valuta Asing
Jasa giro 109 1.754
Penempatan pada bank lain
Call money 10.065 14.070
Deposito Bond Link - 3.143
Deposito Berjangka 55 -
Surat-surat berharga
Obligasi Pemerintah 17.479 25.305
Obligasi 12.901 25.540
SBPU - 1.947
Wesel 102 342
Kredit yang diberikan 136.159 123.031
Lainnya
Sewa guna usaha 62 -
Jumlah 176.932 195.132
Jumlah Pendapatan Bunga 1.948.774 1.811.841
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
59
31. BEBAN BUNGA
Terdiri dari beban bunga atas simpanan pihak ketiga serta pinjaman yang diterima dari bank atau pihak
lain dengan rincian sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Simpanan
Deposito berjangka 492.090 783.535
Tabungan 129.017 98.311
Jasa giro 33.102 34.426
Simpanan dari bank lain
Call money 26.434 32.697
Deposito berjangka 15.612 17.342
Jasa giro 1.706 1.361
Tabungan 83 -
Surat berharga yang diterbitkan
Obligasi 64.216 41.400
Obligasi Subordinasi 43.043 43.500
Surat berharga dijual dengan janji dibeli kembali 3.420 3.990
SBI Repo 1.854 821
Pinjaman yang diterima
Bank lain 21.193 25.450
Bank Indonesia 1 2
Lainnya 3.142 1.292
Jumlah 834.913 1.084.127
Valuta Asing
Simpanan
Jasa giro 15.078 24.493
Deposito berjangka 12.969 29.802
Simpanan dari bank lain
Call Money 62 1
Jasa giro 2 3
Deposito berjangka - -
Pinjaman yang diterima
Lembaga Keuangan 4.349 3.213
Bank Lain 1.317 18.095
Lainnya 312 781
Jumlah 34.089 76.388
Jumlah Beban Bunga 869.002 1.160.515
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
60
32. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Transaksi ekspor-impor 5.224 5.306
Kiriman uang 4.776 4.940
Asuransi 4.401 2.080
Bank Garansi 1.957 1.391
Perantara perdagangan efek 2 5
Lainnya - bersih 44.404 32.328
Jumlah 60.764 46.050
33. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Pendapatan Underwriting 54.519 42.983
Pendapatan jasa administrasi 7.856 4.656
Hasil Denda bunga kredit 6.831 6.074
Hasil transaksi valas lainnya 5.712 5.235
Buku cheque/giro yang diperhitungkan 1.408 1.143
Lainnya 27.889 9.928
Jumlah 104.215 70.019
34. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Penyusutan dan amortisasi 67.852 62.329
Peralatan dan kebutuhan kantor 27.433 24.350
Telepon, telex dan benda pos 20.331 16.628
Pemeliharaan dan perbaikan 18.656 18.418
Sewa 8.853 7.475
Pajak 8.622 7.098
Honorarium, representasi dan sumbangan 6.988 7.543
Premi asuransi 6.243 7.573
Lainnya 55.532 42.179
Jumlah 220.510 193.593
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
61
35. BEBAN PERSONALIA
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Gaji, gratifikasi dan tunjangan 111.192 92.803
Pendidikan 4.951 2.800
Perawatan kesehatan 1.351 1.049
Lainnya 3.028 1.277
Jumlah 120.522 97.929
Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai
berikut :
Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Jumlah
Rp juta Rp juta Rp juta
Dewan Komisaris 4 402 62 464
Direksi 11 1.819 838 2.657
Komite Audit 2 33 - 33
Pejabat Eksekutif 13 2.060 95 2.155
Jumlah 30 4.314 995 5.309
2010
Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Jumlah
Rp juta Rp juta Rp juta
Dewan Komisaris 4 402 62 464
Direksi 10 2.592 964 3.556
Komite Audit 2 27 - 27
Pejabat Eksekutif 10 1.316 79 1.395
Jumlah 26 4.337 1.105 5.442
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
62
36. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Bank dan anak perusahaan terdiri dari:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Pajak kini
Bank (128.379) (72.149)
Anak perusahaan
Clipan (16.274) (14.586)
AMAG (1.839) (1.657)
VOF (2.000) (2.801)
PANIN SYARIAH - -
HARFA - (660)
Jumlah (148.492) (91.853)
Pajak Tangguhan
Bank 872 30.764
Anak Perusahaan
AMAG 126 129
Clipan 97 59
VOF 322 1.708
PANIN SYARIAH - -
HARFA - -
Jumlah 1.417 32.660
Jumlah (147.075) (59.193)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
63
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Perusahaan dengan laba
kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
Laporan laba rugi konsolidasi 603.213 220.636
Laba sebelum pajak - anak perusahaan (55.539) (48.522)
Laba sebelum pajak - Bank 547.674 172.114
Perbedaan temporer
Penyisihan (pemulihan) penghapusan aktiva produktif selain kredit - 107.037
Beban manfaat pekerja 2.342 1.927
Biaya emisi obligasi 628 278
Biaya emisi obligasi subordinasi 518 624
Jumlah 3.488 109.866
Beban (penghasilan ) yang tidak dapat
Dikurangkan menurut fiskal :
Representasi, sumbangan dan denda 3.818 3.662
Kenikmatan kepada karyawan 1.712 1.537
Pajak final 792 475
Hasil sewa (3.682) (2.721)
Bagian laba perusahaan asosiasi (40.286) (27.258)
Jumlah (37.646) (24.305)
LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL) 513.516 257.675
Perhitungan beban pajak kini adalah sebagai berikut:
2010 2009
Beban pajak kini : Rp Juta Rp Juta
Tarif 25 % x Rp. 513,516 juta 128.379 -
Tarif 28 % x Rp. 257.675 juta - 72.149
Jumlah 128.379 72.149
Dikurangi:
Pajak penghasilan pasal 25 (39.788) (24.650)
Hutang Pajak Kini - Bank 88.591 47.499
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
64
Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo Awal 117.873 100.047
Aktiva pajak tangguhan :
Penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit - 29.970
Beban Manfaat karyawan 586 541
Jumlah 586 30.511
Kewajiban pajak tangguhan :
Biaya emisi obligasi 158 79
Biaya emisi obligasi subordinasi 129 176
Jumlah 287 255
Saldo akhir Triwulan I 118.746 130.813
Anak perusahaan
AMAG 4.899 3.923
CFI 1.801 6.015
VOF 1.644 4.621
PANIN SYARIAH 1.525 -
HARFA - 1.830
Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan 128.615 147.202
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif
pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku
efektif 1 Januari 2010. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku
pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan
ditetapkan.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak
efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
Laporan laba rugi konsolidasi 603.213 220.636
Laba sebelum pajak - anak perusahaan (55.539) (48.522)
Laba sebelum pajak - Bank 547.674 172.114
Tarif pajak yang berlaku
Tarif 25 % x Rp 547,674 juta 136.918 -
Tarif 28 % x Rp 172,114 juta - 48.192
Jumlah 136.918 48.192
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
65
Ditambah beban (penghasilan) yang tidak dapat
Dikurangkan menurut fiskal :
Representasi, sumbangan dan denda 955 1.025
Kenikmatan kepada karyawan 429 430
Pajak 198 133
Hasil sewa (921) (763)
Bagian laba perusahaan asosiasi (10.072) (7.632)
Jumlah (9.411) (6.807)
Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank 127.507 41.385
Beban pajak - anak perusahaan
CFI 16.177 14.527
AMAG 1.713 1.528
VOF 1.678 1.093
PANIN SYARIAH - -
HARFA - 660
Jumlah 147.075 59.193
37. LABA PER SAHAM
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Laba bersih
Laba untuk perhitungan laba per saham
dasar dan dilusian:
Laba bersih 420.167 130.729
Jumlah saham (dalam angka penuh) Lembar Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba bersih per
saham dasar 24.087.645.998 20.342.068.064
Pengaruh efek berpotensi saham biasa
dilutif - waran - 747.722.782
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba bersih per 24.087.645.998 21.089.790.846
saham dilusian
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
66
38. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA
a. Program Pensiun Imbalan Pasti
Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh
Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan
Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB).
Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan
memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana
Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB). Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun
peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan
No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara
Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994.
DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh
karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/duda-
duda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah.
Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan
sebesar 3% dari gaji pokok.
b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Bank
Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen
dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Usia pensiun normal : 55 tahun
Tingkat diskonto per tahun : 10,50% tahun 2009 dan 12% tahun 2008
Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun : 12% tahun 2009 dan 15% tahun 2008
Tabel mortalitas : CSO 1980
Tingkat ketidakmampuan : 10% dari tingkat pertumbuhan
Tingkat pengunduran diri : 5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara
bertahap sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan
seterusnya
Porsi dari pengunduran diri dipercepat : 100% dari usia pengunduran diri normal
Usia dari pengunduran diri normal : 55 tahun
39. JASA KUSTODIAN
Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Pebruari 2002. Penyimpanan efek
nasabah pada kustodian per 31 Maret 2010 dan 2009 adalah masing – masing sebesar
Rp 1.794.001 juta dan Rp 1.538.435 juta yang terdiri dari Obligasi tanpa warkat, dan sebesar
534.218.992 lembar saham tanpa warkat masing-masing untuk Maret tahun 2010 dan 2009.
Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa
penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa kustodian lainnya misalnya
mengurus/menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus,
pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
67
40. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
Sifat Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan
kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: PT ANZ Panin
Bank merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Bank, PT Panin Insurance Tbk merupakan
pemegang saham PT Panin Life, PT Panin Life Tbk merupakan pemegang saham Bank, PT Amana
Jaya, PT Multi Amana Gemilang, PT Terminal Builders dan Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia
Bank.
Transaksi Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usahanya, Bank dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain :
a. Giro pada bank lain dan penempatan dana bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 5, 6 dan 30). b. Transaksi derivatif (Catatan 9 dan 20). c. Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 10 dan 30). d. Melakukan investasi dalam surat-surat berharga dan penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 7 dan
14). e. Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan dan
pembayaran bunga (Catatan 17 dan 31). f. Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang,
PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders. g. PT Panin Insurance Tbk dan PT Panin Life Tbk, menyewa ruang-ruang kantor. h. Asuransi atas aset tetap Perusahaan, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Panin Insurance
Tbk.
Persentase giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, penyertaan
dalam bentuk saham dan letter of credit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah
aset adalah sebagai berikut:
2010 2009
% %
Giro pada bank lain 0,02535 0,02266
Penempatan pada bank lain - -
Surat berharga yang dimiliki 0,04912 0,05743
Tagihan Derivatif 0,00003 -
Kredit 0,02678 0,01844
Penyertaan 0,27571 0,25257
Letter of Credit - -
Jumlah 0,37699 0,35110
Persentase simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban pada
tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah 0,42% dan 1,28%
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
68
41. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Komitmen
Kewajiban Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 8.807.738 7.104.187
Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka
impor dan ekspor 386.193 265.430
Lainnya 910 1.156
Jumlah Kewajiban Komitmen 9.194.841 7.370.773
Jumlah Komitmen - Bersih (9.194.841) (7.370.773)
Kontinjensi
Tagihan Kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 100.103 341.257
Lainnya - -
Jumlah Tagihan Kontinjensi 100.103 341.257
Kewajiban Kontinjensi
Garansi yang diberikan
Bank garansi 570.004 387.810
Lainnya - -
Lainnya 91.486 118.091
Jumlah Kewajiban Kontinjensi 661.490 505.901
Jumlah Kontinjensi - Bersih (561.387) (164.644)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
69
42. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN
Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Maret 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Maturity Profile Konsolidasi 31 Maret 2010
Sampai dengan > 1 bulan > 3 bulan 6 bulan > 12 bulan Jumlah
s/d s/d s/d
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aktiva
Kas 932.952 - - - - 932.952
Bank Indonesia 6.379.343 5.462.605 3.505.180 - - 15.347.128
a. Giro 2.564.401 - - - - 2.564.401
b. SBI 3.814.942 5.462.605 3.505.180 - - 12.782.727
Antarbank aktiva 7.269.118 1.572.217 1.838.972 32.571 681.879 11.394.757
Surat-surat berharga 58.588 164.730 46.802 101.762 5.641.482 6.013.364
Kredit yang diberikan 2.834.490 3.456.735 4.889.444 6.752.278 26.651.027 44.583.974
a. Belum Jatuh Tempo 2.770.278 3.376.848 4.868.924 6.701.615 26.594.914 44.312.579
b. Sudah Jatuh Tempo 64.212 79.887 20.520 50.663 56.113 271.394
Lain-lain 783.741 334.020 83.062 663.957 134.391 1.999.171
Jumlah Aktiva 18.258.232 10.990.307 10.363.460 7.550.568 33.108.779 80.271.346
Pasiva
Dana Pihak Ketiga 47.966.695 5.405.254 2.689.847 1.013.860 26.352 57.102.008
a. Giro 13.453.526 - - - - 13.453.526
b. Tabungan 11.559.195 936 365 658 7.782 11.568.936
c. Deposito 22.953.974 5.404.318 2.689.482 1.013.202 18.570 32.079.546
Bank Indonesia 359.308 12 17 - 43 359.380
Antarbank Pasiva 4.825.055 221.717 35.577 11.082 1.522.000 6.615.431
Surat berharga yang diterbitkan - 48.823 - - 2.727.656 2.776.479
Pinjaman yang diterima 41.995 66.476 51.755 638.717 309.424 1.108.367
Lain-lain 933.180 81.775 19.506 319.732 86.612 1.440.805
Jumlah Kewajiban 54.126.233 5.824.057 2.796.702 1.983.391 4.672.087 69.402.470
Selisih (35.868.001) 5.166.250 7.566.758 5.567.177 28.436.692 10.868.876
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
70
43. POSISI DEVISA NETO (PDN)
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003, bank-bank yang telah memperhitungkan risiko pasar untuk perhitungan CAR diharuskan untuk mempertahankan posisi devisa netonya setinggi-tingginya 30% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontijensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang , yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Aktiva dan Kewajiban dan
tagihan komitmen kewajiban komitmen Bersih
Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi absolut
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 13.340.283 13.658.276 317.993
Pound Inggris 112.428 116.288 3.860
Dollar Australia 659.966 656.915 3.051
Euro 577.720 579.506 1.786
Dollar Singapura 817.766 816.158 1.608
Dollar Canada 13.406 14.709 1.303
Franc Swiss 18.997 18.288 709
Yen Jepang 253.086 253.242 156
Dollar Selandia Baru 24.551 24.630 79
Dollar Hongkong 36.788 36.843 55
Jumlah 15.854.991 16.174.855 330.600
2010
Aktiva dan Kewajiban dan
tagihan komitmen kewajiban komitmen Bersih
Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi absolut
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 12.204.130 12.105.196 98.934
Dollar Australia 823.349 818.332 5.017
Dollar Canada 12.910 15.045 2.135
Dollar Singapura 691.125 689.678 1.447
Euro 386.768 387.925 1.157
Pound Inggris 68.000 68.939 939
Dollar Hongkong 10.781 10.409 372
Dollar Selandia Baru 33.199 33.268 69
Franc Swiss 8.447 8.489 42
Yen Jepang 245.928 245.905 23
Jumlah 14.484.637 14.383.186 110.135
2009
*) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya. Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 3,09% dan 1,17%.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
71
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
Valuta Asing 2010 2009
Rp Rp
1 Dollar Amerika Serikat 9.100,00 11.555,00
1 Dollar Singapura 6.491,24 7.599,49
1 Yen Jepang 97,65 117,57
1 Euro 12.237,68 15.335,23
1 Dollar Hongkong 1.170,84 1.490,96
1 Dollar Australia 8.337,42 7.964,87
1 Poundsterling Inggris 13.787,41 16.483,22
1 Franc Swiss 8.555,83 10.110,66
1 Dollar Selandia Baru 6.460,55 6.577,11
1 Dollar Canada 8.956,26 9.218,56
31 Maret
44. INFORMASI SEGMEN
Segmen Usaha Segmen usaha disajikan menjadi kegiatan usaha perbankan, pembiayaan, asuransi dan sekuritas. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Bank Pembiayaan Asuransi Eliminasi Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 1.844.209 106.306 8.774 (10.515) 1.948.774
Pendapatan (beban) lainnya 404.490 18.127 55.190 (30.831) 446.976
Jumlah 2.248.699 124.433 63.964 (41.346) 2.395.750
HASIL
Hasil segmen dari operasi 531.959 60.766 13.958 (28.800) 577.883
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi 29.525 - - (29.525) -
Laba sebelum pajak 545.867 72.944 13.927 (29.525) 603.213
Laba bersih 420.167
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
72
INFORMASI LAINNYA
AKTIVA
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih 22.978.511 10.482 313.599 (54.882) 23.247.710
Efek-efek - bersih 7.023.058 14.703 100.227 (57.153) 7.080.835
Kredit - bersih 43.595.169 1.434.614 41 (202.794) 44.827.030
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - bersih - - - - -
Aktiva tetap - bersih 1.871.024 39.076 13.103 - 1.923.203
Sinking fund untuk pelunasan
obligasi subordinasi - - - - -
Aktiva lainnya bersih 4.280.376 983.718 110.125 (1.020.674) 4.353.545
Total Aktiva 79.748.138 2.482.593 537.095 (1.335.503) 81.432.323
KEWAJIBAN
Simpanan 57.170.380 - - (68.340) 57.102.040
Simpanan dari bank lain 4.202.832 - - (194) 4.202.638
Surat-surat berharga yang
diterbitkan bersih 2.445.807 - - (59.703) 2.386.104
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - bersih 860.944 - - - 860.944
Pinjaman yang diterima 908.270 653.312 - - 1.561.582
Kewajiban lainnya 1.497.347 124.498 255.581 (13.163) 1.864.263
Obligasi subordinasi - bersih 1.457.374 - - - 1.457.374
Total Kewajiban 68.542.954 777.810 255.581 (141.400) 69.434.945
Bank Pembiayaan Asuransi Eliminasi Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 1.796.251 100.579 6.224 (7.854) 1.895.200
Pendapatan (beban) lainnya 151.003 19.306 44.563 (30.204) 184.668
Jumlah 1.947.254 119.885 50.787 (38.058) 2.079.868
HASIL
Hasil segmen dari operasi 165.583 55.699 11.015 (28.768) 203.529
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi 29.342 - - (29.342) -
Laba sebelum pajak 174.373 64.328 11.277 (29.342) 220.636
Laba bersih 130.729
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
73
INFORMASI LAINNYA
AKTIVA
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih 14.469.465 122.109 100.352 (150.309) 14.541.617
Efek-efek - bersih 11.902.177 90.191 195.841 (124.648) 12.063.561
Kredit - bersih 35.277.926 1.048.409 98 - 36.326.433
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - bersih - - 8.000 - 8.000
Aktiva tetap - bersih 1.640.163 34.986 12.397 - 1.687.546
Sinking fund untuk pelunasan
obligasi subordinasi - - - - -
Aktiva lainnya bersih 4.983.854 871.148 102.007 (930.686) 5.026.323
Total Aktiva 68.273.585 2.166.843 418.695 (1.205.643) 69.653.480
KEWAJIBAN
Simpanan 49.819.065 - - (164.402) 49.654.663
Simpanan dari bank lain 2.888.360 - - (7.038) 2.881.322
Surat-surat berharga yang
diterbitkan bersih 1.566.371 - - (95.191) 1.471.180
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - bersih 1.507.457 - - - 1.507.457
Pinjaman yang diterima 1.386.771 751.985 - - 2.138.756
Kewajiban lainnya 1.410.143 72.709 202.032 (63.452) 1.621.432
Obligasi subordinasi - bersih 1.489.976 - - (30.000) 1.459.976
Total Kewajiban 60.068.143 824.694 202.032 (360.083) 60.734.786
Segmen Geografis Operasional utama Bank dan anak perusahaan di wilayah Indonesia yang memiliki resiko dan imbalan relative sama. Bank hanya memiliki cabang di Cayman Island dan kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan. Segmen geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis:
DKI Luar DKI Eliminasi Jumlah
Jakarta Jakarta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 1.315.237 644.052 (10.515) 1.948.774
Kredit - bersih 27.209.329 17.820.495 (202.794) 44.827.030
Total Aktiva 62.231.779 20.536.047 (1.335.503) 81.432.323
Simpanan 29.015.252 28.155.128 (68.340) 57.102.040
Total Kewajiban 38.958.823 30.820.316 (344.194) 69.434.945
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
74
DKI Luar DKI Eliminasi Jumlah
Jakarta Jakarta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 1.293.246 609.807 (7.853) 1.895.200
Kredit - bersih 22.054.966 14.271.467 - 36.326.433
Total Aktiva 53.245.095 17.614.028 (1.205.643) 69.653.480
Simpanan 25.424.920 24.394.145 (164.402) 49.654.663
Total Kewajiban 34.166.815 26.928.054 (360.083) 60.734.786
2009
45. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letter of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 95 tahun 2004. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah: a. seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006, b. maksimal sebesar Rp 5.000.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September
2006, c. maksimal sebesar Rp 1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret
2007, d. maksimal sebesar Rp 100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan Triwulan I/tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 28.972 juta dan Rp 25.748 juta.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
75
46. INFORMASI LAINNYA
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2009 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2008 dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003. Peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar. Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan, bank wajib memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasi.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 21,35% dan 22,80% dengan perhitungan sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko 49.663.851 41.033.275
Modal
Modal Inti 10.032.293 8.231.634
Modal Pelengkap 1.577.558 2.005.322
Penyertaan (1.004.300) (880.411)
10.605.551 9.356.545
Rasio Kecukupan Modal dengan
memperhitungkan risiko pasar 21,35% 22,80%
Rasio modal inti terhadap aktiva
tertimbang menurut risiko 20,20% 20,06%
b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 2,09% dan 2,97%.
c. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak terkait per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Giro pada bank lain 20.646 18.224
Penempatan pada bank lain - -
Surat Berharga 30.000 30.000
Derivatif 22 -
Kredit 218.258 11.408
Penyertaan dalam bentuk saham 249.628 184.824
Jumlah 518.554 244.456
Batas maksimum pemberian kredit Bank kepada pihak terkait per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
adalah sebesar Rp 1.160.985 juta dan Rp 1.023.696 juta (10% dari modal Bank).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
76
47. MANAJEMEN RISIKO Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Perkembangan bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan risiko kegiatan usaha bank semakin kompleks. Bank dituntut untuk menerapkan manajemen risiko yang handal agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan. Dalam hal ini prinsip-prinsip manajemen risiko yang diterapkan akan sangat mendukung Bank untuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati dalam ruang lingkup perkembangan kegiatan usaha dan operasional perbankan yang sangat pesat. Prinsip-prinsip manajemen risiko tersebut pada dasarnya telah menjadi standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh regulator perbankan Indonesia yaitu Bank Indonesia, sehingga selaras dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Bank for International Settlements (BIS) melalui Basel Committee in Banking Supervision.
Dengan memperhatikan hal di atas, Bank telah menyusun Pedoman Kebijakan Umum Manajemen Risiko (PKUMR) yang merupakan aturan tertinggi dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan Bank yang meliputi kebijakan umum, proses manajemen risiko, organisasi manajemen risiko, sistem informasi manajemen risiko, penerapan manajemen risiko, prosedur & penetapan limit risiko, sistem pengendalian intern, pedoman stress testing, pengelolaan risiko produk & aktivitas baru, laporan penerapan manajemen risiko, serta peran & tanggung jawab business unit dan supporting unit.
Berdasarkan PKUMR diatas, Bank telah menetapkan berbagai kebijakan di bidang manajemen risiko, melalui Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit, Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional yang menjabarkan tahapan-tahapan dalam proses manajemen risiko, yaitu identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko dan pengendalian risiko. Hal ini sebagai arahan tahap demi tahap dalam penerapan manajemen risiko yang konsisten pada setiap karyawan Bank khususnya para senior dan para pemegang jabatan lainnya agar memiliki pemahaman yang sama akan arah dan strategi implementasi manajemen risiko di Bank.
Manajemen Risiko Kredit
Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai Bank yang
patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan system
pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan, sehingga diharapkan
mampu mendorong kegiatan bisnis Bank. Selain itu, dalam proses pemberian kredit harus mengikuti
prosedur perkreditan yang sehat.
Bank telah menyusun Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko
Kredit yang antara lain mengatur mengenai wewenang memutus kredit pada Kantor Pusat dan Kantor
Cabang, prinsip kehati-hatian risk taking unit dalam proses pemberian kredit, peran dan fungsi
pengawasan oleh SKAI dan Biro Kepatuhan, independensi dan keterlibatan Satuan Kerja Manajemen
Risiko dalam memberikan opini untuk kredit di atas jumlah yang telah ditetapkan.
Untuk mendukung implementasi pengukuran risiko kredit sesuai Basel II tersebut di atas, saat ini Bank
menggunakan internal model yaitu Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk kredit / exposure debitur
dengan plafond di atas Rp 35 miliar dan Credit Scoring untuk kredit konsumsi. Pemberian kredit
didasarkan pada konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), agar dapat dipantau semua
eksposur risiko Bank atas fasilitas kredit yang diberikan kepada satu kelompok debitur. Konsep ini juga
untuk memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Penetapan limit dilakukan
secara berjenjang dari tingkat Komite Kredit Direksi, berdasarkan wewenang yang diberikan kepada
Komite Kredit dan jumlah kredit yang diproses. Untuk pemberian kredit kepada debitur dengan jumlah
plafond diatas Rp.35 miliar wajib mendapat Opini dari Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan dengan
selalu memperhatikan Legal Lending Limit atau Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta
mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
Selain itu, Bank telah melakukan analisis Stress Testing risiko kredit dengan menggunakan indicator dan
metode sesuai dengan kondisi internal dan kondisi makro ekonomi. Analisis Stress Testing dilakukan
secara rutin minimal satu kali setahun atau bila terjadi keadaan memburuk (worst case).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
77
Profil Risiko Kredit Bank pada triwulan I tahun 2010 secara Komposit dinilai Low dan cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya yang masih tergolong Moderate dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko masuk dalam kisaran Acceptable. Penurunan risiko kredit ini disebabkan oleh adanya penurunan rasio NPL yang memiliki bobot risiko terbesar dari beberapa parameter yang digunakan dalam perhitungan risiko kredit. Manajemen Risiko Likuiditas Bank senantiasa memantau ketahanan likuiditas melalui Buffer liquidity untuk memproyeksikan kemampuan bank apabila terjadi penarikan dana dalam satu minggu ke depan dengan menjaga kecukupan aset-aset yang likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Negara. Selain itu Bank juga memantau ketergantungan dan konsentrasi dari 100 deposan inti untuk memitigasi penarikan dana dari deposan inti. Untuk mengantisipasi timbulnya krisis likuiditas dalam situasi darurat Direksi menetapkan kebijakan contingency funding plan sebagai pedoman bagi Divisi Treasury untuk mengelola likuiditas. Manajemen Risiko Pasar
Dalam rangka indentifikasi dan pengukuran Risiko Pasar atas aset dan instrumen keuangan dalam
Trading Book, Bank melakukan proses valuasi (mark to market) secara harian, seperti mark to market
posisi devisa neto dan mark to market surat berharga.
Untuk pemantauan Risiko Pasar, Bank melakukan pemantauan melalui limit-limit untuk operasional
dealing room yang ditetapkan dan dikaji ulang secara berkala, seperti limit posisi valuta asing terbuka
(net open position) baik limit intra day maupun limit over night, limit dealer, dan limit kerugian (cut loss).
Limit-limit diteteapkan dengan menganut prinsip kehati-hatian serta dipantau secara cross checking
antara Divisi Treasury yang melaksanakan trading dengan Bagian Settlement yang melaksanakan
penyelesaian transaksi.
Disamping itu Bank juga memantau limit VaR untuk Risiko Nilai Tukar dengan holding period harian.
Untuk mendukung proses pemantauan Risiko Pasar, Bank sedang menyiapkan Integrated Treasury
System dalam rangka penyediaan informasi terkini mengenai perkembangan pasar serta pemantauan
limit-limit yang ada.
Manajemen Risiko Operasional Pengelolaan risiko operasional merupakan bagian integral dari manajemen risiko Bank. Risiko operasional berbeda sifatnya dengan risiko pasar dan risiko kredit, karena penilaiannya lebih banyak bersifat kualitatif. Secara umum pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk mencegah dan memitigasi risiko guna meminimalkan dampak kerugian risiko operasional. Berdasarkan ukuran dan komplesitas usaha Bank, cakupan pengelolaan Manajemen Risiko Operasional di internal Bank meliputi Risiko Lainnya yaitu Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Reputasi, dan Risiko Kepatuhan. Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan pada unit kerja Divisi/Biro/Group dan Cabang dengan berpedoman kepada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional sebagai arahan. Direksi menetapkan Kepala Divisi/Biro/Group sebagai Koordinator Jenis Risiko dalam mengelola dan mengawasi setiap jenis risiko sesuai bidang yang menjadi tanggung jawabnya dan menunjuk Koordinator Risiko di setiap Divisi/Biro/Group dan cabang, yang tugasnya antara lain mengkoordinasikan risk owner dalam pelaksanaan manajemen risiko operasional melalui Operational Risk Tool yaitu: - Tool Loss Event Management (LEM), yaitu tool yang digunakan untuk mengumpulkan data kerugian
operasional pada masa lalu (loss event data base) dan selanjutnya digunakan untuk mengantisipasi risiko kerugian operasional agar tidak terulang kembali di masa mendatang.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
78
- Tool Risk & Control Self Assessment (RCSA), yaitu tool yang digunakan untuk mengidentifikasi kejadian risiko pada setiap unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
- Tool Key Risk Indicator (KRI), yaitu tool yang digunakan untuk memantau parameter risiko tertentu terhadap limit yang telah ditetapkan.
Dalam penerapannya, ketiga sub system dalam tools Risiko Operasional tersebut saling berhubungan satu sama lain. Potensi risiko yang tidak ter-capture oleh RCSA dapat diketahui dari kejadian LEM. Sedangkan KRI’s memberikan indikator atau peringatan dini terhadap kejadian yang memiliki potensi risiko utama pada Bank. Operational Risk Tools senantiasa dikinikan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. Untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko operasional, Bank melakukan pengkinian terhadap Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional serta Operational Risk Tools yang digunakan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang berperan sebagai unit yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi efektivitas pengendalian intern juga melakukan review dan validasi terhadap hasil penilaian risiko yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja melalui Tool Risk & Control Self Assessment (RCSA) dan kerugian risiko operasional (loss data) yang dicatat dalam Tool Loss Event Management (LEM). Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan risk awareness pada risk owner, berbagai sosialisasi dan komunikasi manajemen risiko operasional tetap dilakukan secara terus-menerus di setiap unit kerja yang terkait baik di Divisi/Biro/Group dan Cabang. Dengan demikian pengetahuan dan kemampuan risk owner baik pada aktivitas bisnis atau operasional akan meningkat dalam melakukan proses manajemen risiko di unit kerjanya masing-masing.
Manajemen Risiko Lainnya
Risiko Hukum
Pengelolaan Risiko Hukum dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum. Bank melakukan pemantauan risiko hukum secara periodik baik melalui Laporan Profil Risiko Hukum, laporan Key Risk Indicator untuk risiko hukum dan melalui unit kerja yang menangani masalah hukum. Sepanjang 2009 tidak tercatat kasus hukum yang berpotensi menimbulkan Risiko Hukum yang signifikan.
Risiko Strategik Pengelolaan risiko stratejik dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Stratejik. Strategi untuk mencapai visi dan misi Bank tercakup dalam Rencana Bisnis tahunan, sebagai arahan dalam menjalankan usaha jangka pendek dan menengah. Pemantauan risiko stratejik secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Stratejik, laporan Key Risk Indicator untuk risiko stratejik serta analisa dan evaluasi realisasi pencapaian target masing-masing unit kerja.
Risiko Reputasi Pengelolaan risiko reputasi dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi. Sebagai lembaga kepercayaan publik, Bank wajib memberikan perhatian khusus terhadap potensi timbulnya Risiko Reputasi. Untuk itu, Bank telah menunjuk Koordinator Penyelesaian Pengaduan Nasabah di Kantor Cabang dan di Kantor Pusat dengan tugas melakukan pemantauan media untuk memonitor setiap pemberitaan yang berkenaan dengan Bank, terutama pemberitaan yang dapat menimbulkan citra negatif. Bank mengadministrasikan, memfasilitasi dan menyelesaikan setiap pengaduan nasabah yang diterima dengan sebaik mungkin. Bank secara berkala melakukan pertemuan dengan media, investor, dan komunitas perbankan lainnya untuk keterbukaan informasi. Pemantauan risiko reputasi juga secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Reputasi dan Laporan Key Risk Indicator untuk risiko reputasi.
Risiko Kepatuhan Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kepatuhan. Biro Kepatuhan bertanggung jawab dalam memantau kepatuhan Bank terhadap semua ketentuan yang berlaku, termasuk kewajiban pelaporan dan pemenuhan komitmen Bank terhadap regulator. Bank juga wajib memantau transaksi Suspicious Transaction Report (STR) dan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
79
Cash Transaction Report (CTR) dalam rangka penerapan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT) yang sebelumnya dikenal dengan Prinsip Mengenal-Nasabah (Know Your Customer/KYC). Laporan tersebut dilaporkan sesuai ketentuan kepada Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai regulator. Pemantauan risiko kepatuhan juga secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Kepatuhan dan Laporan Key Risk Indicator untuk risiko kepatuhan.
Manajemen Risiko pada Produk dan Aktivitas Baru
Bank melakukan pengelolaan 8 (delapan) jenis risiko pada setiap produk dan atau aktivitas baru yang akan diluncurkan oleh Sponsoring Unit dalam pengembangan bisnisnya. Terhadap setiap produk dan atau aktivitas baru dilakukan analisis dan identifikasi risiko, serta dilakukan pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko.
Manajemen Risiko pada Perusahaan Anak
Sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, Bank melaksanakan penerapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Anak untuk triwulan I tahun 2010 yang terdiri dari: - PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFI) yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor,
anjak piutang, dan sewa guna usaha. Kepemilikan Bank per 31 Maret 2010 tercatat tetap sebesar 54.35%.
- PT Verena Oto Finance Tbk. (VOF) yang bergerak pada pembiayaan kendaraan bermotor.
Kepemilikan Bank Panin per 31 Maret 2010 tercatat tetap sebesar 42.87%.
- PT Bank Panin Syariah (d/h PT Bank Harfa) (BPS). Kepemilikan Bank Panin per 31 Maret 2010 tercatat sebesar 99.997%.
- PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) yang bergerak di bidang asuransi. Kepemilikan Bank per 31 Maret 2010 tercatat sebesar 15.92%. Pada 31 Maret 2010 dan 2009, tingkat risiko komposit PT Asuransi Multi Artha Guna stabil berada pada kisaran Low dimana inheren risk Low disertai sistem pengendalian risiko yang Strong. Risk Base Capital (RBC) PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. sebesar 234% dan 230%, yang jauh di atas RBC yang diwajibkan sebesar 120%.
Profil Risiko Konsolidasi
Sebagai tindak lanjut dari ketentuan Bank Indonesia mengenai ”Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank yang melakukan pengendalian pada Perusahaan Anak” maka Bank telah menyampaikan Laporan Perdana Profil Risiko Konsolidasi ke Bank Indonesia pada minggu ke-4 Januari 2009 yang selanjutnya disampaikan secara triwulanan. Untuk matriks Profil Risiko Konsolidasi posisi triwulan I tahun 2010 sebagai berikut:
Agregat Risiko Inheren/Aggregate Inherent Risk Low
Agregat Sistem Pengendalian Risiko/Aggregate Risk Control System
Strong
Peringkat Risiko Komposit/Composite Risk Level Low
Khusus untuk penerapan Manajemen Risiko pada perusahaan anak yang bergerak di bidang asuransi yaitu AMAG tidak dilaporkan melalui Laporan Profil Risiko Konsolidasi Bank, tetapi dilaporkan tersendiri melalui Laporan Penilaian dan Penyampaian Penerapan Manajemen Risiko pada perusahaan anak yang bergerak di bidang asuransi hanya terbatas pada pemantauan dan penilaian tingkat risiko dan penerapan kehati-hatian dan risk awareness pada berbagai jenis risiko yang ada pada usaha asuransi, antara lain kecukupan RBC (Risk Based Capital) yang menjadi ukuran keamanan finansial atau kesehatan suatu perusahaan asuransi.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
80
48. KONTINJENSI DAN IKATAN LAINNYA
Kontinjensi
a. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993. Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah:
Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1993.
Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”.
Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak terkait.
BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001. Pada tanggal 10 Desember 2001 PTTUN Jakarta melalui Surat Keputusan No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002 menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994 Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal 31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan:
Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya. Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September 1999
yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994.
Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi:
a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994.
b.Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil.
c.Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak terkait.
Namun sampai dengan saat ini, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut:
Keterangan Tahun Rp Juta
SKP PPh Badan 1993 9.710
SKP PPh Badan 1994 1.030
Bunga denda keterlambatan 84
Jumlah 10.824
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
81
Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak dibayar di muka (Catatan 17).
c. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Panin Insurance Tbk.
d. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi
Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
Ikatan Lainnya
a. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance dengan PT Panin Life Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.01/AGR-BNC/06/2006 tanggal 23 Juni 2006.
Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Life Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
b. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III dan IV dengan
PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 014/BTIM-BANKPANIN/0808 tanggal 22 Agustus 2008. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi berupa imbal jasa, dengan jangka waktu perjanjian selama 1 tahun dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 2 Desember 2009 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah daftar reksadana yang ditawarkan menjadi Bahana Reksadana Panin Terproteksi III, IV, V, VI, VII, VIII, IX dan X.
c. Pada tanggal 7 November 2003, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank
Victoria International Tbk (Victoria), dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Victoria. Perjanjian kerjasama pembiayaaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 25 Agustus 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat sejumlah Rp 100.000 juta, dimana tambahan fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu 1 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 9 November 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat dari Rp 200.000 juta menjadi Rp 300.000 juta. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
d. Pada tanggal 10 Desember 2004, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling
dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp
100.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
82
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI.
Perjanjian kerjasama ini telah dirubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, terakhir pada tanggal 29 Juni 2006. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 4 tahun sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai. Apabila nasabah telah menunggak pembayaran lebih dari 90 hari atau apabila jumlah tunggakan (pokok ditambah bunga) lebih dari atau sama dengan 2% dari plafond kredit maka disposisi kredit untuk sementara dihentikan hingga VOF menyelesaikan tunggakan kepada Bank.
e. Pada tanggal 25 Maret 2009, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan denghan Centratama Nasional Bank (CNB) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 5.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara klain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumrn. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada CNB. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Pada tanggal 21 Desember 2009, VOF telah melunasi fasilitas kredit tersebut. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
f. Pada tanggal 21 Agustus 2009, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling
dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp. 50.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan.
g. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BRI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse.
h. VOF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi
kendaraan bermotor yang dibiayai oleh VOF, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
i. Berdasarkan surat dari Bank Permata No. 393/BP/CRC-WB/IX/2009 tanggal 15 September 2009, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jenis fasilitas Consumer Asset Purchase (CAPR) dengan jumlah maksimum Rp. 100.000 juta dengan tenor pembiayaan 36 bulan. Sampai dengan 31 Desember 2009, Clipan belum menggunakan fasilitas ini.
49. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Bank dan anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda atas penyusutan kendaraan dan inventaris kantor dan tidak melakukan penyesuaian atas kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut, karena tidak praktis dilakukan dan jumlahnya tidak signifikan. Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
83
50. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK DAN RENCANA MANAJEMEN
Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank. Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibat pada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, manajemen telah mengambil langkah-langkah, yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hati-hati untuk meningkatkan aset, termasuk dalam menyalurkan kredit baru. Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Rencana dan strategi manajemen adalah sebagai berikut: a. Memperkuat struktur permodalan melalui kapitalisasi laba ditahan, menjaga rasio Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Loan to Deposit Ratio dan rasio-rasio likuiditas lainnya secara efektif.
b. Meningkatkan pendanaan melalui simpanan dalam bentuk tabungan dan giro, dengan tujuan untuk
menurunkan cost of fund secara keseluruhan.
c. Meningkatkan Fee Based Income dengan menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif
dengan focus kepada sektor retail dan komersial.
d. Memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah kantor cabang dan ATM untuk
meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
e. Mengimplementasikan Risk Management dan Good Corporate Governance.
f. Memperkenalkan jasa perbakan syariah.
51. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 7 sampai dengan 83 dan informasi tambahan dari halaman 84 sampai dengan 89 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 April 2010.
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
31 MARET 2010 DAN 2009
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
ASET
K a s 930.264 776.719
Penempatan pada Bank Indonesia 14.897.041 10.016.618
Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai masing-masing sebesar Rp 5,195 juta dan Rp 13,604 juta pada 351.367 1.002.988
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 82,476 juta dan Rp 51,467 juta 8.030.782 4.354.165
pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Surat- surat berharga
Pihak lain 2.799.646 3.002.268
Afiliasi 30.000 30.000
2.829.646 3.032.268
Dikurangi : Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum
direalisasi dari kenaikan nilai surat berharga dan cadangan
kerugian penurunan nilai (94.991) (221.328)
Jumlah 2.734.655 2.810.940
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 956.834 1.903.003
Obligasi pemerintah 3.271.865 7.153.234
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar - -
nihil pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 32 juta dan Rp 1,114 juta pada 2.807 42.112
triwulanI/tahun 2010 dan 2009
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 1,572,627 juta dan Rp 1,212,297 juta pada
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Pihak lain 43.344.299 35.265.642
Afiliasi 216.073 12.284
Jumlah 43.560.372 35.277.926
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 3,826 juta dan Rp 4,634 juta pada 375.602 431.970
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 12,181 juta dan Rp 10,299 juta pada 1.143.821 957.441
triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Pendapatan yang masih akan diterima 493.387 607.987
Biaya dibayar dimuka 119.530 93.817
Uang muka pajak - 481
Aset pajak tangguhan 118.746 130.813
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 1.217.884 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 1.664.466 1.605.875
sebesar Rp 961.936 juta pada triwulan I/tahun 2009
Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset
non produktif masing-masing sebesar Rp 14,346 juta dan Rp 13,544 juta 177.141 11.194
pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset
non produktif masing-masing sebesar Rp 167,870 juta dan Rp 153,695 juta 312.706 304.239
pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Rupa-rupa aset 426.721 626.672
JUMLAH ASET 79.568.107 68.108.194
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
84
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
31 MARET 2010 DAN 2009
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
KEWAJIBAN DAN MODAL
KEWAJIBAN
Giro 13.460.701 9.604.949
Kewajiban segera lainnya 404.306 357.721
Tabungan 11.567.591 9.008.683
Deposito berjangka
Pihak lain 31.818.395 30.321.112
Afiliasi 295.862 879.775
Jumlah 32.114.257 31.200.887
Sertifikat deposito - bersih - -
Simpanan dari bank lain 4.202.832 2.885.919
Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan
syarat repo 860.944 1.507.457
Kewajiban derivatif 3.279 20.163
Kewajiban akseptasi 379.428 436.604
Surat berharga yang diterbitkan 2.410.807 1.596.371
Pinjaman yang diterima 908.270 1.386.771
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 99.438 83.649
Kewajiban sewa guna usaha - -
Beban yang masih harus dibayar 191.181 210.498
Taksiran Pajak Penghasilan 227.750 47.499
Kewajiban lain-lain 188.510 192.051
Obligasi subordinasi 1.492.374 1.459.976
Jumlah Kewajiban 68.511.668 59.999.198
Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan - -
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada triwulan I/tahun 2010
dan 2009
Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada 2.408.765 2.035.954
triwulan I/tahun 2010 dan 20.359.536.451 saham pada triwulan I/tahun 2009
Agio saham 3.444.330 2.325.897
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan - -
Selisih penilaian kembali aset tetap - -
Laba yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual 24.355 (227.106)
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan (3.747) (3.747)
Saldo Laba 5.182.736 3.977.998
Jumlah Ekuitas 11.056.439 8.108.996
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 79.568.107 68.108.194
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
85
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Hasil bunga 1.841.286 1.708.644
Provisi dan komisi kredit - 83.477
Jumlah pendapatan bunga 1.841.286 1.792.121
Beban Bunga
Beban bunga 849.491 1.139.247
Beban lainnya selain beban bunga - -
Jumlah beban bunga 849.491 1.139.247
Pendapatan Bunga - bersih 991.795 652.874
Pendapatan operasional lainnya
Provisi dan komisi selain kredit 61.054 46.067
Pendapatan transaksi valuta asing 9.021 40.526
Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan
Surat Berharga 255.475 6.093
Pendapatan lainnya 64.835 49.361
Jumlah pendapatan operasional lainnya 390.385 142.047
Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva 442.903 295.388
Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 8.194 (3.975)
Beban operasional lainnya
Beban administrasi dan umum 206.016 184.047
Beban personalia 99.743 80.402
Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan
Surat Berharga - -
Beban transaksi valas - -
Beban promosi 21.922 16.400
Beban lainnya 69.800 59.355Beban lainnya 69.800 59.355
Jumlah beban operasional lainnya 397.481 340.204
PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH 533.602 163.304
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional 16.871 10.769
Beban non operasional 2.799 1.959
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH 14.072 8.810
PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA - -
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 547.674 172.114
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
Pajak kini (128.379) (72.149)
Penghasilan (Beban) pajak tangguhan 872 30.764
Beban pajak (127.507) (41.385)
LABA/RUGI TAHUN BERJALAN BERSIH 420.167 130.729
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh)
Dasar 17,44 6,43
Dilusian - 6,20
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
86
Mo da l Ag io Se l is i h Se l is i h La ba (r u g i ) b e l u m Se l is i h k u r ss a ha m s a ha m p e n i la ia n tr a n s a ks i d ir e a l is a s i ka r e n a D i te n t u ka n T i da k d i te n t u ka n J u m la h e k u i ta ske m ba l i p e r u ba ha n a ta s p e m i l i ka n p e n ja ba r a n p e n g g u na a n n ya p e n g g u na a n n yaa s e t te ta p e k u i ta s a na k e fe k te r s e d ia la po r a np e r u s a ha a n u n t u k d i j ua l ke ua n g a nSa l do p e r 1 J a n u a r i2 0 0 9 2 . 0 3 3 . 5 3 0 2 . 3 1 8 . 62 6 - ( 3 . 7 4 7 ) (2 5 9 . 8 9 9 ) - 1 0 0 . 0 0 0 3 . 7 4 7 .2 7 1 7 . 9 3 5 . 7 8 1P e la ks a na a n wa r a n 3 7 5 .2 3 5 1 . 12 5 . 7 0 4 - - - - - - 1 . 5 0 0 . 9 3 9Re k la s i f i ka s i s e l i s i h p e n i l a ia n ke m ba l ia s e t te ta p s e h u b u n g a n d e n g a np e n e r a pa n P S A K 1 6 - - - - - - - - -Se l is i h k u r s ka r e na p e n ja ba r a nla po r a n ke u a n g a n - - - - - - - - -R u g i b l m d i r e a l i s a s i a ta s p e m i l i ka ne fe k te r s e d ia u n t u k d i j ua l - - - - 3 9 0 . 4 7 3 - - - 3 9 0 . 4 7 3La ba b e r s i h ta h u n b e r ja la n - - - - - - - 9 1 5 .2 9 8 9 1 5 .2 9 8Sa l do p e r 3 1 D e s e m b e r 2 0 0 9 2 . 4 0 8 . 7 6 5 3 . 4 4 4 . 3 3 0 - ( 3 . 7 4 7 ) 1 3 0 . 5 7 4 - 1 0 0 . 0 0 0 4 . 6 62 . 5 6 9 1 0 . 7 42 . 4 9 1P e la ks a na a n wa r a n - - - - - - - - -Re k la s s e l i s i h p e n i la ia n k m b l - - - - - - - - -Se l is i h k u r s kr n p e n ja ba r a n - - - - - - - - -R u g i b e l u m d ir e a l is a s i - - - - ( 1 0 6 .2 1 9 ) - - - ( 1 0 6 .2 1 9 )La ba b e r s i h ta h u n b e r ja la n - - - - - - - 42 0 . 1 6 7 42 0 . 1 6 7Sa l do p e r 3 1 M a r e t2 0 1 0 2 . 4 0 8 . 7 6 5 3 . 4 4 4 . 3 3 0 - ( 3 . 7 4 7 ) 2 4 . 3 5 5 - 1 0 0 . 0 0 0 5 . 0 82 . 7 3 6 1 1 . 0 5 6 . 4 3 9
Sa l do la baKe te r a n g a n
8 7
PT. BANK PANIN Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 1,826,220 1,762,529
Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar (857,329) (1,221,791)
Pendapatan operasional lainnya 326,914 94,037
Beban operasional lainnya (398,387) (339,761)
Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih (6,604) 146,542
Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan 50,834 38,768
Pendapatan (Beban) non operasional-bersih 13,795 39,574
Pembayaran beban pajak (40,364) (34,223)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi 915,079 485,675
Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi
Penempatan pada bank lain (4,836,980) (4,391,515)
Efek-efek 2,333,517 (2,036,369)
Kredit yang diberikan (1,943,764) 22,045
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 0 59,606
Aktiva lain-lain (1,499) 87,829
Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi
Giro 1,341,127 830,903
Kewajiban segera lainnya 184,942 71,560
Tabungan (2,048,296) 946,427
Deposito berjangka 1,542,494 1,755,555
Simpanan dari bank lain 1,942,450 1,521,240
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 357,057 1,507,457
Kewajiban lain-lain 8,772 (9,029)
Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi (205,101) 851,384
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham (78,588) (23,269)
Pembelian aktiva tetap (95,924) (89,315)
Hasil penjualan aktiva tetap (1,211) (42)
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi (175,723) (112,626)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Surat berharga yang diterbitkan 23,193 (80,907)
Biaya Emisi efek hutang 47 1,813
Pinjaman yang diterima (31,356) (956,923)
Penambahan Modal disetor - 2,424
Penambahan Agio Saham - 7,271
Penerimaan (pembayaran) dividen - -
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan (8,116) (1,026,322)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (388,940) (287,564)
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
88
PT. BANK PANIN Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
Kas 899,011 926,205
Giro pada Bank Indonesia 2,472,083 1,914,131
Giro pada Bank Lain 859,385 1,374,203
Jumlah 4,230,479 4,214,539
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BULAN TRIWULAN I
Kas 930,264 776,719
Giro pada Bank Indonesia 2,554,713 2,133,664
Giro pada Bank Lain 356,562 1,016,592
Jumlah 3,841,539 3,926,975
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS
Kas 31,253 (149,486)
Giro pada Bank Indonesia 82,630 219,533
Giro pada Bank Lain (502,823) (357,611)
Jumlah (388,940) (287,564)
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
89