( M E M A H A M I P E R L A K U A N A K U N T A N S I B A G I E N T I T A S Y A N G M E N G I K U T I P R O G R A M A M N E S T I P A J A K )
―IMPLEMENTASI PSAK 70: AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS
PENGAMPUNAN PAJAK‖
IKATAN KONSULTAN PAJAK INDONESIA PENGURUS DAERAH DKI JAYA 2014 - 2019
Santika Hotel Kelapa Gading, Mahaka Square, Bl. HF3, Kelapa Gading, JAKARTA. Sabtu, 22 Oktober 2016
ARDHIE WIDYANTHO SUMARSO, SE, M.ACC, BKP, CPSAK
• Mengawali karirnya setelah lulus dari STAN Jakarta di Departemen Keuangan RI selama beberapa tahun. Kemudian ia bergabung pada konsultan Pajak sebagai Senior Konsultan dan Senior Trainer. Dengan pemahaman yang sangat baik atas perubahan peraturan perpajakan dan pengalamannya sebagai praktisi konsultan, ia sering diundang sebagai pembicara aktif dalam berbagai seminar, lokakarya, dan pelatihan perpajakan di Indonesia.
• Hingga saat ini ia masih aktif sebagai dosen dan pengajar di STAN Jakarta dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan latar belakang bekerja yang bervariasi memberikan sebuah sinergi dalam meningkatkan keahliannya dalam memenuhi kebutuhan kliennya. Beliau adalah kandidat master dalam bidang akuntansi. Memiliki ijin konsultan pajak sertifikat C dan ijin sebagai Kuasa Hukum di Pengadilan Pajak.
• Beliau juga memiliki gelar CPSAK yang menunjukkan penguasaan terhadap akuntansi dengan baik.
SUSUNAN ACARA
JAM KEGIATAN
08.30 s/d 09.00 Registrasi Ulang dan Coffee Break I
09.00 s/d 09.15 Ucapan Selamat Datang dan Pembukaan
1. Ucapan Selamat Datang dan Laporan Kegiatan oleh Ketua PENGDA DKI JAYA
2. Pembukaan Oleh Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia
09.15 s/d 11.00 Materi I : Memahami PSAK 70
11.00 s/d 12.00 Materi II : Hubungan PSAK 70 Dengan PSAK Lainnya
12.00 s/d 13.00 ISOMA
13.00 s/d 15.30 Materi III : Lanjutan - Hubungan PSAK 70 Dengan PSAK Lainnya
15.30 s/d 16.00 Coffee Break II
16.00 s/d 17.00 Materi IV : Lanjutan - Hubungan PSAK 70 Dengan PSAK Lainnya
17.00 s/d Selesai Pembagian Sertifikat PPL
PSAK 70
AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK
TUJUAN
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan
akuntansi atas aset dan liabilitas pengampunan
pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (―UU
Pengampunan Pajak‖).
RUANG LINGKUP
• Dalam menentukan apakah entitas mengakui aset dan liabilitas pengampunan pajak dalam laporan keuangannya, entitas mengikuti ketentuan dalam UU Pengampunan Pajak.
• Entitas menerapkan persyaratan dalam Pernyataan ini, jika entitas mengakui aset dan liabilitas pengampunan pajak dalam laporan keuangannya.
• Pernyataan ini dapat diterapkan oleh entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan sebagaimana didefinisikan dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), jika entitas tersebut mengakui aset dan liabilitas pengampunan pajak dalam laporan keuangannya.
DEFINISI
• Aset pengampunan pajak adalah aset yang timbul dari pengampunan pajak berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak.
• Biaya perolehan aset pengampunan pajak adalah nilai aset berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak.
• Liabilitas pengampunan pajak adalah liabilitas yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.
• Pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap aset dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam UU Pengampunan Pajak.
DEFINISI
• Surat Keterangan Pengampunan Pajak (Surat Keterangan) adalah surat yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan sebagai bukti pemberian pengampunan pajak. Dalam hal jangka waktu 10 hari terhitung sejak tanggal diterimanya Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak, Menteri Keuangan atau pejabat yang ditunjuk atas nama Menteri Keuangan belum menerbitkan Surat Keterangan, maka Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak dianggap sebagai Surat Keterangan.
• Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak (Surat Pernyataan Harta) adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk mengungkapkan aset, liabilitas, nilai aset neto, serta penghitungan dan pembayaran uang tebusan.
• Uang tebusan adalah sejumlah uang yang dibayarkan ke kas negara untuk mendapatkan pengampunan pajak.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Paragraf 06
Pada saat diterbitkannya Surat Keterangan, entitas dalam laporan posisi keuangannya:
(a)mengakui aset dan liabilitas pengampunan pajak, jika pengakuan atas aset atau liabilitas tersebut disyaratkan oleh SAK;
(b)tidak mengakui suatu item sebagai aset dan liabilitas, jika SAK tidak memperkenankan pengakuan item tersebut; dan
(c)mengukur, menyajikan, serta mengungkapkan aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan SAK.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
• Terlepas dari ketentuan dalam paragraf 06,
Pernyataan ini memberikan opsi bagi entitas pada
saat pengakuan awal untuk mengukur,
menyajikan, serta mengungkapkan aset dan
liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan
ketentuan dalam paragraf 10-23.
• Entitas menerapkan opsi kebijakan akuntansi yang
telah dipilih secara konsisten untuk seluruh aset dan
liabilitas pengampunan pajak yang diakui.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
PENGAKUAN
Entitas mengakui aset dan liabilitas pengampunan
pajak, jika pengakuan atas aset dan liabilitas
tersebut disyaratkan oleh SAK. Entitas tidak mengakui
suatu item sebagai aset dan liabilitas, jika SAK tidak
memperkenankan pengakuan item tersebut,
PENGUKURAN AWAL
• Aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya perolehan aset pengampunan pajak sebagaimanana didefinisikan dalam Paragraf 05. Biaya perolehan aset pengampunan pajak merupakan deemed cost dan menjadi dasar bagi entitas dalam melakukan pengukuran setelah pengakuan awal sesuai dengan Paragraf 15.
• Liabilitas pengampunan pajak diakui sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.
PENGUKURAN AWAL
• Entitas mengakui selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor. Jumlah tersebut tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
• Entitas mengakui uang tebusan yang dibayarkan dalam laba rugi pada periode Surat Pernyataan disampaikan.
• Entitas melakukan penyesuaian atas saldo klaim, aset pajak tangguhan, dan provisi dalam laba rugi pada periode Surat Pernyataan disampaikan sesuai dengan UU Pengampunan Pajak sebagai akibat hilangnya hak yang telah diakui sebagai klaim atas kelebihan pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, dan provisi pajak sebelum menerapkan Pernyataan ini.
PENGUKURAN SETELAH PENGUKURAN AWAL
Paragraf 15
Pengukuran setelah pengakuan awal aset dan liabilitas pengampunan pajak mengacu pada SAK yang relevan, termasuk, namun tidak terbatas pada:
(a) Properti investasi, sesuai dengan PSAK 13: Properti Investasi
(b) Persediaan, sesuai dengan PSAK 14: Persediaan
(c) Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama, sesuai dengan PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
(d) Aset tetap, sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap
(e) Aset takberwujud, sesuai dengan PSAK 19: Aset Takberwujud
(f) Instrumen keuangan, sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PENGUKURAN SETELAH PENGUKURAN AWAL
Paragraf 16
• Entitas diperkenankan, namun tidak disyaratkan, untuk mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak berdasarkan nilai wajar sesuai dengan SAK pada tanggal Surat Keterangan.
• Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar pada tanggal Surat Keterangan dengan biaya perolehan aset dan liabilitas pengampunan pajak yang telah diakui sebelumnya disesuaikan dalam saldo tambahan modal disetor.
• Nilai hasil pengukuran kembali menjadi dasar baru bagi entitas dalam menerapkan ketentuan pengukuran setelah pengakuan awal sesuai dengan Paragraf 15.
PENGUKURAN SETELAH PENGUKURAN AWAL
Paragraf 17
• Jika entitas menyimpulkan bahwa pengampunan pajak mengakibatkan entitas memperoleh pengendalian atas investee sesuai dengan PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, entitas disyaratkan untuk, selama periode pengukuran kembali, mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak pada tanggal Surat Keterangan.
• Periode pengukuran kembali dimulai setelah tanggal Surat Keterangan sampai dengan 31 Desember 2017. Dalam hal investee bukan merupakan entitas sepengendali, maka entitas menerapkan ketentuan pengukuran dalam PSAK 22: Kombinasi Bisnis.
PENGUKURAN SETELAH PENGUKURAN AWAL
Lanjutan Paragraf 17 • Jika investee merupakan entitas sepengendali, maka entitas
menerapkan ketentuan pengukuran dalam PSAK 38: Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali pada tanggal Surat Keterangan.
• Entitas menerapkan prosedur konsolidasi sesuai dengan PSAK 65 Paragraf PP86-PP88 sejak dilakukannya pengukuran kembali.
• Sejak tanggal Surat Keterangan sampai dengan periode sebelum entitas menerapkan prosedur konsolidasi sesuai dengan PSAK 65, entitas disyaratkan untuk mengukur investasi dalam entitas anak dengan menggunakan metode biaya.
• Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar pada tanggal Surat Keterangan dengan nilai yang telah diakui sebelumnya disesuaikan dalam saldo tambahan modal disetor.
PENGHENTIAN PENGAKUAN
Entitas menerapkan kriteria penghentian pengakuan
atas masing-masing aset dan liabilitas pengampunan
pajak sesuai dengan ketentuan dalam SAK untuk
masing-masing jenis aset dan liabilitas tersebut.
PENYAJIAN
Paragraf 19 Aset dan liabilitas pengampunan pajak disajikan secara terpisah dari aset dan liabilitas lainnya dalam laporan posisi keuangan, jika entitas memilih kebijakan akuntansi sesuai dengan Paragraf 07, namun namun tidak menerapkan Paragraf 16 dan 17. Jika entitas menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan, maka entitas dapat menyajikan secara terpisah aset pengampuan pajak lancar dan tidak lancar serta liabilitas pengampunan pajak jangka pendek dan jangka panjang jika, dan hanya jika, entitas memiliki informasi yang memadai untuk melakukan pemisahan klasifikasi tersebut. Jika dasar pemisahan klasifikasi tersebut bersifat arbiter, maka entitas menyajikan aset dan liabilitas pengampunan pajak sebagai bagian dari aset tidak lancar dan liabilitas jangka panjang dalam laporan posisi keuangan.
PENYAJIAN
Entitas mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan
pajak, yang sebelumnya disajikan sesuai dengan Paragraf
19, ke dalam pos aset dan liabilitas serupa, ketika:
(a) entitas mengukur kembali aset dan liabilitas
pengampunan pajak sesuai dengan Paragraf 16; atau
(b) entitas memperoleh pengendalian atas investee
sesuai Paragraf 17.
Entitas menyajikan kembali laporan keuangan terdekat
sebelumnya, hanya jika tanggal laporan keuangan
tersebut adalah setelah tanggal Surat Keterangan.
PENYAJIAN
Entitas tidak melakukan saling hapus antara aset dan
liabilitas pengampunan pajak
PENGUNGKAPAN
• Entitas mengungkapkan, dalam laporan
keuangannya, tanggal Surat Keterangan dan
jumlah yang diakui sebagai aset pengampunan
pajak berdasarkan Surat Keterangan, serta jumlah
liabilitas pengampunan pajak.
• Entitas menggunakan petimbangannya dalam
mengungkapkan kebijakan dan estimasi akuntansi,
serta rincian atas jumlah tercatat yang memiliki
dampak signifikan terhadap laporan keuangan
untuk menghasilkan informasi yang relevan dan
andal.
KETENTUAN TRANSISI DAN TANGGAL EFEKTIF
• Entitas menerapkan ketentuan dalam PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Estimasi, dan Kesalahan Paragraf 41-53, jika entitas memilih kebijakan akuntansi sesuai dengan Paragraf 06.
• Entitas menerapkan persyaratan dalam Pernyataan ini secara prospektif, jika memilih kebijakan akuntansi sesuai dengan Paragraf 07. Laporan keuangan untuk periode sebelum tanggal efektif Pernyataan ini tidak perlu disajikan kembali.
Pernyataan ini berlaku sejak tanggal pengesahan UU Pengampunan Pajak.
PSAK 16: ASET TETAP DAN PSAK TERKAIT
SIFAT ASET TETAP
Aset tetap mempunyai umur yang panjang atau permanen.
Aset tetap berwujud karena mempunyai bentuk fisik.
Dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak untuk
dijual sebagai bagian dari operasional.
Ya
Tidak
Aset Tetap
Beban / Biaya
Ya
Tidak
Aset Tetap
Aset tak
berwujud
Ya
Tidak
Aset Tetap
Persediaan
Investasi
PENGATURAN ASET TETAP DALAM PSAK
27
PSAK 16
PSAK 26
PSAK 48
PSAK 58
PSAK 30
ISAK 8
PSAK – Terkait
Aset tetap
PSAK 13 & 19 ISAK 25
Penurunan
Nilai Aset
Aset Tidak Lancar
Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang
Dihentikan Investasi Properti
Aset tidak berwujud Tanah
Sewa
Aset Tetap
Bunga Pinjaman
IKHTISAR PERUBAHAN PSAK 16 (REVISI 2011) No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama
1 Istilah Aset Aktiva
2 Penyusutan Digabung di PSAK 16.
Bagian yg signifikan
disusutkan terpisah.
Diatur di PSAK lain
3 Komponen biaya
perolehan
Termasuk:
• biaya imbalan kerja
• biaya pengujian aset –
hasil penjualan dari
pengujian
Tidak mengatur 2 hal
tsb secara spesifik.
4 Bukan
komponen biaya
perolehan
Kegiatan insidental ini
mungkin terjadi sebelum
atau selama konstruksi atau
aktivitas pengembangan
(misal : parkir)
Tidak mengatur hal tsb
secara spesifik.
5 Pertukaran aset Membedakan antara ada
substansi komersial atau
tidak.
Membedakan
pertukaran sejenis dan
tidak sejenis 28
IKHTISAR PERUBAHAN PSAK 16 (REVISI 2011)
No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama
6 Pengukuran
setelah
pengakuan Awal
Cost Model atau
Revaluation Model
Hanya Cost Model,
revaluasi boleh
dilakukan jika sesuai
ketentuan pemerintah
7 Telaah ulang nilai
residu, umur
manfaat &
metode
penyusutan
Harus dilakukan minimum
tiap akhir tahun dan
perubahannya diperlakukan
sebagai perubahan estimasi
(prospektif).
Telaah nilai residu tidak
diatur, perubahan
umur manfaat
diperlakukan
prospektif, perubahan
metode penyusutan
retrospektif.
8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-
lain
9 Dismantling cost Diakui sebagai biaya
perolehan dan kewajiban
Tidak diatur
29
PENGERTIAN ASET TETAP
• Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
30
Tidak berlaku untuk
Hak penambangan
Reservasi tambang
Ciri ► ―Used in operations‖ and not
for resale.
► Long-term in nature and
usually depreciated.
► Possess physical substance.
HARGA PEROLEHAN ASET TETAP - DIKAPITALISASI
Kapitalisasi — proses menangguhkan biaya
perolehan yang terjadi pada periode sekarang
ke periode masa depan di mana aset tersebut
diharapkan memberikan manfaat
Biaya dikapitalisasi jika memenuhi kriteria :
• Terjadi dari transaksi masa lalu
• Dapat diidentifikasi dan memiliki manfaat
di masa mendatang
• Pemilik memiliki kendali atas manfaat
di masa depan dari aset tersebut
control over future benefits
HARGA PEROLEHAN ASET TETAP DIALOKASIKAN BEBAN DEPRESIASI
Alokasi — proses membebankan biaya yang
dikapitalisasi pada periode di mana aset
tersebut memberikan manfaat.
Ditentukan oleh masa manfaat, nilai sisi dan
metode alokasi
Proses alokasi dikenal sebagai: • Depreciation untuk aset tetap
PENGAKUAN ASET TETAP
33
Biaya perolehan aset tetap harus diakui
sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7)
a)Besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke entitas;
dan
b)Biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.
Kriteria pengakuan berlaku pada saat
pengakuan awal dan untuk biaya setelah
perolehan awal.
PENGAKUAN ASET TETAP
34
Suku cadang utama dan peralatan siap
pakai termasuk aset tetap jika
digunakan lebih dari satu periode
hanya digunakan untuk aset tertentu komponen yang diganti tidak diakui lagi.
Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku
cadang dari suatu mesin. Suku cadang tersebut
spesifik dan harganya material dibandingkan
dengan nilai aset tersebut. Jangka waktu
pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.
Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat
pembelian, dengan syarat komponen yang akan diganti dihapuskan dari pembukuan.
PENGAKUAN ASET TETAP - MATERIALITAS
35
Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi
entitas. Kriteria agregasi atau invidual. Mempengaruhi nilai aset
Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi Laba (potensi earning management)
Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk
menentukan, apakah pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap
Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak
material dari sisi jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat
sebagai beban pada periode berjalan.
Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam jumlah banyak material sehingga dikapitalisasi
PENGAKUAN ASET TETAP - MATERIALITAS
36
Agregasi
Entitas membeli satu buah kursi seharga Rp1.000.000
Entitas membeli 100 buah kursi dengan
harga satuan Rp1.000.000 total
Rp100.000.000
Materialitas
Entitas membeli mesin hitung elektrik
seharga Rp 1.500.000
Entitas membeli dinding seharga Rp1.250.000
?
?
?
?
PERTIMBANGAN - MATERIALITAS
37
Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran
dikapitalisasi sebagai aset tetap: Ukuran entitas
Relevansi informasi bagi pengguna
Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan pencatatan aset tetap dan manfaat dari informasi yang dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut.
Konsekuensi ekonomis Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran akan
cenderung dicatat sebagai beban
laba akan kecil
administrasi pencatatan aset lebih mudah
Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt
Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi sehingga aset tidak dipelihara.
PENGUKURAN AWAL
38
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui
sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur
sebesar biaya perolehan. (par 15)
Biaya Perolehan
Biaya yang dapat
diatribusikan
secara langsung Biaya pembongkaran
dan pemindahan aset
tetap dan restorasi
lokasi aset
BIAYA PEROLEHAN AWAL
39
Seluruh biaya terkait aset yang memiliki
manfaat di masa mendatang.
Aset lain yang berfungsi agar suatu
aset dapat memiliki manfaat di masa mendatang.
Alat yang dipasang agar pabrik
dapat berjalan sesuai dengan
ketentuan pengolahan limbah
industri.
BIAYA SETELAH PEROLEHAN AWAL
40
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban
di laporan laba rugi komprehensif periode berjalan Perawatan
Suku cadang kecil
Penggantian aset akan menambah aset jika: Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih
dari satu periode dan diukur dengan andal)
Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai
aset
Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika: Memenuhi kriteria aset
Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik)
dihentikan pencatatanya
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
41
a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian
yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon
pembelian dan potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar
aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset
tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode
tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
BIAYA DIATRIBUSIKAN LANGSUNG
42
a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari
pembangunan atau akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c) Biaya handling dan penyerahan awal;
d) Biaya perakitan dan instalasi
e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi
dengan baik (setelah dikurangi hasil penjualan
produk tersebut)
f) Komisi profesional
BUKAN KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
43
a) Biaya pembukaan fasilitas baru
b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru
termasuk biaya pelatihan staf
d) Administrasi dan overhead umum
e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh
f) Kerugian awal operasi
g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil
parkir dari lahan yang belum digunakan).
i) Laba internal jika aset tersebut merupakan
persediaan perusahaan.
ILUSTRASI BIAYA PEROLEHAN
• Entitas membeli peralatan tambang, diimport
dari luar neger. Harga peralatan 200.000 USD.
• Cost insurance and freight sebesar 10.000 USD.
• Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan
bea masuk tambahan sebesar 15% dari nilai
CIF.
• PPN 10%, PPnBM 10% dan PPh 22 sebesar 2,5%.
• Kurs spot atas atas pembelian peralatan
tersebut sebesar 11.000 dan kurs KMK yang
berlaku pada saat transaksi sebesar 11.100.
44
ILUSTRASI BIAYA PEROLEHAN
45
• Nilai peralatan : 200.000 + 10.000 = 210.000 USD
• 210.000 x 11.000 = 2.310.000.000 pencatatan perusahaan
• Bea masuk 210.000 x 15% x 11.100 = 349.650.000
• Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 210.000 x 115% x 11.100 = 2.680.650.000
• PPN = 10% x 2.680.650.000 = 268.065.000
• PPnBM = 20% x 2.680.650.000 = 536.130.000
• PPh 22 = 2,5% x 2.680.650.000 = 67.016.250
• Nilai peralatan 2.310.000.000 + 349.650.000 + 536.130.000 = 3.195.780.000
Peralatan 2.310.000.000
Utang Dagang 2.310.000.000
Peralatan (bea masuk) 349.650.000
Peralatan (PPnBM) 536.130.000
Kas 885.780.000
PPN Masukan 268.065.000
Pajak dby dmk PPh22 67.016.250
Kas 604.800.000
ILUSTRASI BIAYA PEROLEHAN
Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:
1. 20 milyar untuk pembelian mesin
2. 1.300 juta biaya tenaga kerja untuk memodifikasi dan instalasi mesin sesuai layout pabrik.
3. 200 juta untuk penyiapan lokasi pabrik
4. 300 juta untuk pengiriman mesin
5. 1.000 juta PPN dan 1.500 juta bea masuk.
6. Biaya promosi produk baru 700 juta
7. Biaya pengetesan awal 250 juta
8. Biaya grand opening 350 juta
9. Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan dan instalasi 150 juta
10.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead 120 juta
46
Contoh
Diskusikan
mana yang
merupakan
biaya
perolehan?
?
PENGUKURAN AWAL
• Biaya dari pembukaan pabrik tersebut
sebesar
20.000+1.300+200+300+1.500+250+250+150
= 23.700 milyar
• Biaya yang tidak berhubungan langsung
dengan perolehan dan pemasangan mesin
pabrik tersebut tidak boleh diakui. 1. Biaya grand opening 350 juta
2. Biaya promosi produk baru 800 juta
3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead 120 juta
47
Example
DISMANTLING COST
48
Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk
dijadikan kantor senilai 2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya
untuk modifikasi interior ruangan sebesar 1.000juta.
Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan
kosong di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior
tersebut 100 juta. Harga perolehan peralatan interior perolehan interior
adalah 1.000 juta ditambah estimasi biaya pembongkaran. 100 juta : (1
+ 6%)8 = 62.741jt) asumsi tingkat suku bunga 6%
Contoh
Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:
Dr Aset Tetap 1.062,741 jt
Cr Kas 1.000 jt
Kewajiban diestimasi 63,741jt
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1
Cr Beban bunga 3,764 jt
Kewajiban diestimasi 3,764jt
DISMANTLING COST
49
PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan sebesar 500 milyar. Peraturan pemerintah
mengharuskan entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir
konsesi (20 tahun yang akan datang). Estimasi biaya untuk
melakukan pemindahan dan restorasi sebesar 80 milyar.
Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi 24,94.
Example
Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:
Dr Aset Tetap 524,94 milyar
Cr Kas 500 milyar
Kewajiban diestimasi 24,94 milyar
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1 Cr Beban bunga 1,497 milyar
Kewajiban diestimasi 1,497 milyar
DISKUSI - PENGUKURAN AWAL • Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya
instalasi dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi / perantara sebesar 600 juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas terkait pengadaan peralatan tersebut 400 juta?
• Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai biaya perolehan aset ?
50
• Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang terkait dengan pengadaan dapat ditambahkan
dalam penilaian aset.
• Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat nilai
tercatat aset tidak mencerminkan manfaat yang akan
diperoleh di masa mendatang.
• Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada
periode berikutnya
DISKUSI - PENGUKURAN AWAL
• Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait dengan aset tersebut?
• Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu?
• Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut dicatat menjadi satu sebagai nilai aset.
• Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci komponen biaya perolehan.
• Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda, dapat terjadi sebelum atau sesudah aset utama diperoleh. • Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi
berhubungan langsung dengan aset dapat diakui sebagai beban tangguhan sebelum dicatat sebagai aset.
• Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset tetap ditentukan titik pengakuan saat aset mulai digunakan.
51
DISKUSI - PENGUKURAN AWAL
• Apakah pencatatan aset dilakukan secara global
sebagai satu kesatuan atau pencatatan harus dilakukan untuk masing-masing komponen.
• Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah
• Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisah
• Aset dapat diidentifikasi secara terpisah
• Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset per
komponen.
• Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat yang
berbeda contoh rangka pesawat dan asesoris dalam
pesawat; bangunan dan lift; tanah dan bangunan.
• Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat
diidentifikasi dengan mudah.
52
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :
Material, tenaga kerja, overhead selama proses
konstruksi , biaya bunga jika membangun sendiri
Harga beli bangunan dan pengurusan hak
perolehan bangunan.
Fee profesional
Ijin pendirian bangunan
53
Perolehan Bangunan
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan
tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat,
pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran
bangunan yang tidak diperlukan.
PEROLEHAN TANAH
54
Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land
improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaimana
perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
ILUSTRASI : PEROLEHAN
55
1. Biaya arsitek membangun gedung 2. Biaya untuk membeli pabrik, 2.000juta untuk
tanah dan 5.000 bangunan 3. Biaya komisi pembelian pabrik 4. Biaya untuk membangun pagar di sekeliling
tanah dan bangunan 5. Biaya untuk menghancurkan bangunan yang ada
di atas tanah sebelum gedung dibangun 6. Hasil dari penjualan sisa bangunan yang
dihancurkan 7. Biaya untuk membangun lahan parkir 8. Biaya untuk membeli pohon ditanam sekitar
bangunan
1. Bangunan 2. Tanah
3. Tanah 4. Land Improvement
5. Tanah
6. (Tanah)
7. Land Improvement 8. Land
PSAK 13 TANAH DAN BANGUNAN INVESTASI PROPERTI
• Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:
• properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik
atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau
kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa atau untuk
tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
• Sebagian aset digunakan sebagian yang
lain disewakan prorata
56
PSAK 13 PENGAKUAN INVESTASI PROPERTI
• Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16 • Memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang
• Dapat diukur dengan andal
• Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya
perolehan.
• Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal
• Biaya pengurusan surat-surat
• Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih
menggunakan :
• Metode biaya harga perolehan dikurangi akumulasi
depresiasi
• Metode nilai wajar nilai properti pada tanggal pelaporan,
selisih perubahan nilai diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif, aset properti investasi tidak disusutkan.
57
PSAK 13 PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
Fair value model (PSAK 13)
58
• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar
Revaluation model (PSAK 16)
• Perubahan nilai wajar diakui
dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui
dalam ekuitas (laba
komprehensif atau laba rugi
untuk penurunan nilai.
• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.
• Mencerminkan kondisi pasar
pada tanggal neraca.
• Tidak spesifik, hanya
mengharuskan secara reguler.
ILUSTRASI - INVESTASI PROPERTI
• Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai
digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan
sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas bukan
menyewakan gedung.
• Bagian gedung yang digunakan sebagai
aset tetap, bagian gedung yang disewakan
disajikan sebagai properti investasi
• Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah
lantai
ILUSTRASI - INVESTASI PROPERTI
• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai
4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan
bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value
untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan
bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:
• Properti Investasi 4.500
Kas 4.500
• Properti Investasi 500
Keuntungan peningkatan nilai 500
• Kerugian penurunan nilai 100
Properti investasi 100
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800
Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan
kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin
dan peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi
(1) Harga beli,
(2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
(3) Biaya transportasi
(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan
PEROLEHAN PERALATAN
61
ASET DIBANGUN SENDIRI
• Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut
siap digunakan:
• Material dan tenaga kerja
• Overhead biaya variabel dan porsi dari
fixed overhead yang terkait langsung dengan
pembangunan aset.
• Biaya bunga selama proses pembangunan
62
BUNGA SELAMA PROSES KONSTRUKSI
• Alternatif pembebanan biaya bungan yang
muncul selama proses konstruksi
63
Biaya bunga
tidak
dikapitalisasi
selama
konstruksi
Kapitalisasi biaya
bunga aktual
selama konstruksi
(dengan modifikasi)
Kapitalisasi
semua biaya
bunga
IFRS/PSAK
Rp 0 Rp ? Menambah Nilai Aset
PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual
(dengan modifikasi)
SAK ETAP dan IFRS SME, bunga pinjaman tidak dikapitalisasi
Konsisten dengan prinsip harga perolehan
Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan 1. Qualifying assets
2. Periode kapitalisasi
3. Jumlah yang dikapitalisasi
BUNGA PINJAMAN (PSAK 26)
64
Qualifying Assets / Aset kualifikasi
Memerlukan periode yang cukup lama untuk membangun atau
menyiapkan aset tujuan penggunaannya:
Ada dua jenis aset : aset yang dibangun sendiri maupun aset
yang akan dijual / disewakan.
BUNGA PINJAMAN (PSAK 26)
65
Periode Kapitalisasi
Dimulai : 1. terjadinya pengeluaran untuk aset;
2. terjadinya biaya pinjaman; dan
3. entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan
untuk menyiapkan aset untuk digunakan atau dijual
sesuai dengan maksudnya.
• Berakhir 1. Aset telah selesai dibangun dan siap digunakan
2. Jika aset dihentikan pembangunannya karena
kondisi force major maka kapitalisasi dihentikan
sementara.
Jumlah yang dikapitalisasi
Jumlah yang lebih kecil antara
Biaya bunga aktual
Avoidable interest – bunga yang dapat
dihindarkan yaitu biaya bunga yang tidak akan
muncul jika kegiatan pembangunan tersebut
tidak dilaksanakan.
BUNGA PINJAMAN (PSAK 26)
66
BUNGA PINJAMAN (PSAK 26)
67
Pinjaman dapat meliputi 1. Pinjaman khusus yang dikeluarkan untuk untuk mendanai
aset tersebut
2. Pinjaman umum yang ada saat proses pembangunan
aset tersebut terjadi
• Pinjaman khusus menggunakan aktual biaya bunga
yang terjadi dikurangi pendapatan bunga yang dihasilkan
dari pinjaman khusus sebelum digunakan.
• Pinjaman umum menggunakan rata-rata tertimbang
dana yang terpakai dikalikan dengan bunga rata-rata.
• Dana yang digunakan gabungan ?? • PSAK / IFRS tidak ada penjelasan khusus • US GAAP sampai dengan jumlah sebesar pinjaman
khusus menggunakan rate bunga pinjaman khusus,
sisanya menggunakan bunga pinjaman umum
PENGAKUAN PSAK 26
• Sepanjang entitas meminjam dana secara
spesifik untuk tujuan memperoleh aset
kualifikasian, entitas harus menentukan
jumlah biaya pinjaman yang dapat
dikapitalisasi sebesar:
• biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman
tersebut selama periode berjalan dikurangi
• penghasilan investasi dari investasi temporer
pinjaman tersebut.
68
PENGAKUAN BUNGA PINJAMAN
• Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran atas aset tersebut.
• Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang dapat diterapkan atas saldo pinjaman selama periode berjalan, selain pinjaman yang secara spesifik untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian.
• Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi.
• Gabungan dana dipisahkan sumber dana dari pinjaman khusus dan pinjaman umum • Pinjaman khusus = bunga aktual dikurangi hasil investasi • Pinjaman umum = rata tertimbang biaya pinjaman x
pinjaman umum yang digunakan untuk pembangunan aset
69
ILUSTRASI KAPITALISASI BUNGA PINJAMAN
• PT. Melati meminjam ke Bank sejumlah 10.000 juta untuk membangun gedung dengan tingkat bunga 8%. Pengeluaran dilakukan selama proses pembangunan sehingga sebagian dana diinvestasikan.
• Hasil investasi yang terjadi selama proses pembangunan gedung dari pinjaman yang belum dipakai sebesar 300juta.
70
• Total biaya bunga yang terjadi adalah:
10.000 x 8% = 800 juta
• Bunga yang dapat dikapiltalisasi adalah
800 juta – 300 juta = 500 juta
ILUSTRASI KAPITALISASI BUNGA PINJAMAN
• PT. Mutiara memiliki beberapa utang pada 1/1/2010
• Utang 1 sebesar 1.600 juta bunga 9%
• Utang 2 sebesar 4.000 juta bunga 8%
• Utang 3 sebesar 800 juta bunga 7,5%
• Perusahaan membangun pabrik baru dengan total biaya
1.600 juta. Waktu untuk membangunnya 6 bulan. Tidak ada
utang khusus yang ditarik untuk mendanai pembangunan
pabrik tersebut.
• Bunga rata-rata pinjaman (1.600 x 0.09) + (4.000 x 0.08) +
(800 x 0.075) / (1.600 + 4.000 + 800) = 8%
• Bunga yang dikapitalisasi adalah : 1.600 x 8% x 6/12 = 64 juta
71
Dana yang tidak dipakai diinvestasikan dengan bunga 6%. Perusahaan sebelumnya memiliki utang outstanding utang
dalam bentuk notes. Sumber pendanaan pembangunan
tersebut adalah sbb:
1. 10%, utang bang 2 tahun untuk proyek tersebut : 500.000 juta
2. 8%, utang bank 5 untuk keperluan modal kerja 400.000 juta
Berapa bunga yang dikapitalisasi ??
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
PT. Melati membangun sendiri gedung dengan melakukan
pengeluaran selama tahun 2011: Jan 31: 480.000juta Juli 31: 360.000 juta.
ILUSTRASI KAPITALISASI BUNGA PINJAMAN
45.833
avoidable
Expenditure
840.000
Up to
specific loan,
500.000 at
10% x 11/12
Excess
(840,000 less
500.000 = 340.000)
At 8% x 5/12
+
56.567
11.333
avoidable
- 600
Revenue
Bunga yang dapat dihindari : 56.567
Bunga aktual :
• 500,000 @ 10% = 50.000
• 400,000 @ 8% = 32.000
82.000
• Bunga yang dihindari lebih kecil dari bunga
aktual sehingga bunga yang dapat
dikapitalisasi 56.567.
• Beban bunga 25.433 (82.000-56.567).
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
PENGUKURAN BIAYA PEROLEHAN
• Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga
perolehan aset aset dicatat setelah diskon
• Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan
pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya.
Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai
beban bunga.
• Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali
tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar
yang andal.
• Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total
biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar
nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki
masa manfaat berbeda).
75
PENGUKURAN BIAYA PEROLEHAN
• Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai
wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset,
jika nilai saham dapat diandalkan.
• Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.
• Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang diserahkan
digunakan untuk mengukur aset yang diterima.
• Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai
diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi
persyaratan dan hibah akan diperoleh.
76
PERTUKARAN ASET
77
Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.
Substansi Komersial
Nilai wajar Aset dipertukarkan
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran
diukur sebesar nilai wajar
kecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial,
atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan
diserahkan tidak dapat diukur
secara andal
ILUSTRASI PEMBAYARAN TANGGUHAN
• PT. Kencana membeli kendaraan melalui angsuran. Uang
muka yang dibayarkan sebesar 500 juta dan angsuran selama
5 tahun yang dibayarkan 200juta per tahun.
• Tingkat bunga yang berlaku 12%
• Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95
• Nilai mesin 730,95+500 = 1.230,95
78
Jurnal perolehan Kendaraan 1.230,95
Kas 500 Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1 Utang 113,49 Beban bunga 86,51
Kas 200
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN ASET
• Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru atau menambah aset tetap baru belanja modal = capital expenditure.
• Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai dengan definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat ekonomi di masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN ASET
• Pengeluaran untuk memperbaiki
atau memelihara aset tetap yang
tidak memberikan manfaat di masa
mendatang disebut belanja
pendapatan = revenue expenditure.
• Pengeluaran akan diklasifikasikan
sebagai beban pemerliharaan
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN ASET
KEWAJIBAN
EKUITAS PEMILIK
PENDAPATAN
ASET
BEBAN
CAPITAL EXPENDITURE
1. Biaya awal 2. Penambahan 3. Peningkatan 4. Perbaikan luar
biasa
Laba bersih
Perbaikan dan pemeliharaan
normal dan rutin
REVENUE EXPENDITURE
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
82
Entitas harus memilih antara:
Cost Model
Revaluation Model
Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap
seluruh aset tetap dalam
kelompok yang sama.
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
83
Cost Model
Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap
dicatat sebesar :
Biaya perolehan dikurangi
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi
rugi penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap
dicatat sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar
pada tanggal revaluasi, dikurangi
– Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset yang terjadi setelah tanggal
revaluasi.
NILAI WAJAR
84
Nilai wajar adalah jumlah yang
dipakai untuk mempertukarkan suatu
aset antara pihak-pihak yang
berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu
transaksi dengan wajar.
Bukan nilai yang akan diterima atau
dibayarkan entitas dalam suatu transaksi
yang dipaksakan, likuidasi yang
dipaksakan, atau penjualan akibat
kesulitan keuangan.
HIRARKI PENENTUAN NILAI WAJAR
• Kuotasi harga di pasar aktif;
• Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan
teknik penilaian yang meliputi:
• penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang
terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia;
• referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain
yang secara substansial sama;
• analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash
flow analysis); dan
• model penetapan harga opsi (option pricing
model)
85
DEFINISI NILAI WAJAR – PSAK 68
• harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset
atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
86
• ―...the price that would be received to sell an asset
or transfer a liability in an orderly transaction
between market participants at the measurement
date.‖ IFRS 13 par 9
HIRARKI FAIR VALUE – PSAK 68
87
Apakah ada harga kuotasian
dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik
(Level 1)
Apakah ada input selain
harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Gunakan nilai wajar
pengukuran dengan Level 1
Gunakan input selain
Harga kuotasian yang
dapat diobservasi baik
secara langsung atau tidak
langsung, pengukuan ‡
Level 2
Gunakan input yang
bukan berdasarkan
harga pasar yang
dapat diobservasi.
Level 3
No Yes
Yes No
Harus digunakan tanpa
penyesuaian
* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi pasar
dan informasi publik lainnya ‡ Input yang tidak dapat diobservasi
diantaranya data entitas (anggaran,
proyeksi), harus disesuaikan jika
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda
87
PENENTUAN NILAI WAJAR
• Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya
ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh
penilai yang memiliki kualifikasi professional
berdasarkan bukti pasar.
• Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya
menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh
penilai.
88
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
89
• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar
penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan
jarang diperjualbelikan, kecuali sebagai bagian dari
bisnis yang berkelanjutan, maka
Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan
pendekatan
penghasilan atau
biaya pengganti yang telah disusutkan
(depreciated replacement cost).
FREKUENSI PENILAIAN
• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan
nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda
secara material dari jumlah tercatatnya, maka
revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai
wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu
direvaluasi secara tahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan
nilai wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi
setiap tiga atau lima tahun sekali.
90
REVALUATION MODEL
91
Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan
secara reguler Untuk
memastikan jumlah tercatat
tidak berbeda secara material
dengan nilai wajar pada
tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi
diperlakukan dengan metode: proporsional, atau
eliminasi.
AKUMULASI PENYUSUTAN – REVALUTION MODEL
92
Revaluation Model
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi
diperlakukan dengan metode:
• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan
dinaikkan secara proporsional sehingga nilai bersih
aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai
aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai
revaluasi
REVALUATION MODEL
93
Metode Proporsional Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh
tanggal 1 Januari 2012 dengan masa
manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar
aset adalah 90.000.000.
1/1/2012 Aset tetap 100.000.000
Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000
Akumulasi Penyusutan 20.000.000
31/12/ 2012 Aset Tetap 12.500.000
Akumulasi Penyusutan 2.500.000*
Surplus Revaluasi 10.000.000
*(90.000.000 - 80.000.000) / 80.000.000) x 20.000.000 = 2.500.000
REVALUATION MODEL
94
Metode Eliminasi Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh
tanggal 1 Januari 2012 dengan masa
manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar
aset adalah 90.000.000.
1/1/2012 Aset tetap 100.000.000
Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000
Akumulasi Penyusutan 20.000.000
31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 20.000.000
Aset Tetap 20.000.000
Aset Tetap 10.000,000
Surplus Revaluasi 10.000.000
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka
• seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama
harus direvaluasi
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat
revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan
ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
• Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi terdahulu /
impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,
penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.
• Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum
debit ke saldo laba.
95
Revaluation Model
Entire
class
To Equity
directly
Negative
to P/L
REVALUATION MODEL
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke
sado laba pada saat aset tersebut dihentikan
penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)
saat penyusutan
• Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan
revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau
nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
96
Revaluation Model
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan
melalui Laporan Laba Rugi.
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
REVALUATION MODEL
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan
revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000
97
REVALUATION MODEL
98
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan
menghasilkan nilai Rp 3.900.000. Sebelumnya pernah
direvaluasi dengan penurunan Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000
Cr - Surplus Revaluasi 800.000
REVALUATION MODEL
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap
3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 700.000
Cr – Aset Tetap
700.000.
99
REVALUATION MODEL
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan
revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000.
Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp
400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 300.000
Dr – Surplus Revaluasi 400.000
Cr – Aset Tetap 700.000
100
REVALUATION MODEL
• PT. Kenanga membeli
mesin dengan harga
50.000 pada 1 Jan
2010 dan
menggunakan
metode revaluasi
• Mesin tersebut
disusutkan dengan
metode garis lurus
5thn.
• Pada 31 Desember
2010 direvaluasi
sebesar 48.000
• Buat jurnal untuk tahun
2010 dan 2011.
101
Contoh
Dr Aset tetap 50,000
Cr Kas 50,000
Dr Beban Penyusutan 10,000
Cr Akumulasi Penyusutan 10,000
Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
Cr Aset tetap 2,000
Cr Surplus Revaluasi 8,000
Revaluation Model
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
Cr Akumulasi Penyusutan 12,000
Dr Surplus Revaluasi 2,000
Cr Saldo Laba 2,000
1.1.2010
31.12.2011
31.12.2010
PENYUSUTAN
102
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang
dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu
aset selama umur manfaatnya (useful life).
Penyusutan
Cost Model
Revaluation Model
SIFAT PENYUSUTAN
Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitasnya saat
digunakan. Kehilangan kapasitas
produksi ini diakui sebagai Beban Depresiasi.
Depresiasi alokasi biaya perolehan
Depresiasi fisik terjadi dari pengausan atau perusakan saat digunakan atau karena
cuaca.
Depresasi fungsional terjadi saat aset tetap tidak lagi dapat digunakan pada tingkat yang diharapkan.
SIFAT PENYUSUTAN
Biaya Perolehan Nilai Sisa - = Biaya didepresiasi
Faktor yang Mempengaruhi Beban Depresiasi
Masa manfaat
Beban depresiasi periodik
PENYUSUTAN
• Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.
• Contoh : rangka dan mesin pesawat
• Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain.
105
Penyusutan
PENYUSUTAN
106
Penyusutan aset dimulai pada
saat aset tersebut siap
digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi
dan kondisi yang diinginkan agar
aset siap digunakan sesuai
dengan keinginan dan maksud
manajemen.
Penyusutan aset dihentikan lebih
awal ketika:
– Diklasifikasikan sebagai aset
dimiliki untuk dijual; dan
– Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan
diperlakukan sebagai aset
terpisah walaupun diperoleh
sekaligus.
Implikasinya, penyusutan tidak
dihentikan
sekalipun aset:
– tidak digunakan
atau
– dihentikan
penggunaannya
Penyusutan
PENYUSUTAN
• Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun buku
• Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
107
PENYUSUTAN
108
Faktor yang harus diperhitungkan dalam
menentukan umur manfaat.
• Prakiraan daya pakai aset;
• Prakiraan tingkat keausan fisik;
• Keusangan teknis dan keusangan komersil;
• Pembatasan penggunaan aset karena aspek
hukum (misal : sewa).
PENYUSUTAN
• Metode penyusutan yang digunakan:
• Harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa
depan atas aset oleh entitas.
• Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan
• Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi.
109
PENYUSUTAN
110
Garis Lurus
Saldo Menurun
Jumlah Unit
Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah
Menghasilkan pembebanan yang
menurun sepanjang umur manfaat
Menghasilkan pembebanan berdasarkan
penggunaan
Metode Penyusutan
PENYUSUTAN Sebagian besar
perusahaan di USA menggunakan metode
garis lurus / straight line
83%
4%8% 5%
Garis Lurus
Saldo Menurun
Lainnya Unit Produksi
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of Certified Public Accountants, New York, 2002.
Data
Biaya Awal.....…………..... 2.400.000
Masa manfaat dalam tahun.. 5 tahun
Masa manfaat dalam jam…... 10.000
Nilai sisa............................ 200.000
Metode Penyusutan Garis Lurus
Biaya – Nilai Sisa
Masa Manfaat = depresiasi tahunan
2.400.000 – 200.000
5 tahun = 440.000 depresiasi tahunan
440.000
2.400.000 = 18.3% Tingkat
depresiasi garis lurus
1 2.400.000 2.400.000 440.000 1.960.000
2 2.400.000 440.000 1.960.000 440.000 1.520.000
3 2.400.000 880.000 1.520.000 440.000 1.080.000
4 2.400.000 1.320.000 1.080.000 440.000 640.000
5 2.400.000 1.760.000 640.000 440.000 200.000
114
Akum. Depr. Nilai Buku Nilai buku pada awal pada awal Beban pada akhir Tahun Biaya tahun tahun Depr. tahun
Biaya (2.400.000) – Nilai Sisa (200.000)
Estimasi Masa Manfaat 5 thn) =
Beban Depresiasi
tahunan (440.000)
Metode Garis Lurus
METODE UNIT PRODUKSI
Biaya – Estimasi nilai sisa
Estimasi masa manfaat dalam unit, jam, dsb.
= Depresiasi per unit, jam, dsb.
2.400.000 – 200.000
10,000 jam = 220 per jam.
Metode unit produksi lebih sesuai dibandingkan dengan metode garis lurus
saat jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari tahun ke tahun.
METODE SALDO MENURUN
116
= 480.000
2.400.000 – 200.000
5 tahun
480.000
2.400.000 = 20%
Mengabaikan nilai sisa, menghitung
tingkat garis lurus
Tahap 1
Cara mudahnya dengan membagi satu dengan
jumlah tahun (1 ÷ 5 = .20). Tingkat garis lurus dikali dua.
Tahap 2
0.20 x 2 = .40
Untuk tahun pertama, biaya dari aset dikalikan dengan 0.40. Setelah tahun pertama, nilai buku yang menurun dari aset dikalikan dengan 0.40.
TABEL PERHITUNGAN SALDO MENURUN
Tahap 3
311.040 – 200.000 Nilai Buku akhir yang diinginkan
Tahun Nilai Buku Awal Tahun Tingkat
Depresiasi Tahunan
Akumulasi
Depresiasi Akhir Tahun
Nilai Buku Akhir Tahun
1 2.400.000 40% 960.000 960.000 1.440.000
2 1.440.000 40% 576.000 1.536.000 864.000
3 864.000 40% 345.600 345.600 518.400
4 518.400 40% 207.360 207.360 311.040
5 311.040 111.040 111.040 200.000
PENURUNAN NILAI – PSAK 48
• PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi
dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
• Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
• Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
• Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
• Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
118
IDENTIFIKASI ASET YANG MUNGKIN MENGALAMI PENURUNAN NILAI ASET
Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai entitas harus:
• Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai
(impairment test).
• Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas
• Aset tidak berwujud yang belum digunakan
• Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
119
Akhir periode
Entitas menilai
apakah terdapat
indikasi suatu aset
mengalami
penurunan nilai
Jika ada indikasi
Entitas mengestimasi
jumlah terpulihkan
aset.
IDENTIFIKASI ASET YANG MUNGKIN MENGALAMI PENURUNAN NILAI ASET
120
PSAK 48 par 12
Informasi minimum yang dipertimbangkan
Informasi dari sumber-sumber eksternal
• Perubahan signifikan nilai
pasar
• Perubahan signifikan teknologi, pasar, ekonomi
dan lingkup hukum
• Perubahan suku bunga
• Jumlah tercatat aset neto
enttitas melebihi kapitalisasi pasarnya
Informasi dari sumber-sumber
internal
• Bukti keusangan atau
kerusakan fisik aset
• Perubahan signifikan atas
penggunaan, penghentian
dan masa manfaat aset
• Bukti internal mengindikasikan bahwa
kinerja ekonomi aset lebih
buruk dari yang diharapkan.
PENDEKATAN UMUM DARI PENGUKURAN PENURUNAN NILAI
Carrying Amount
Nilai Aset
Akumulasi Penyusutan
dan Akumulasi
Rugi Penurunan
Nilai
121
Nilai Wajar dikurangi Biaya Penjualan
Nilai Pakai
Recoverable Amount
Nilai tertinggi
Recovered
through sale
Recovered through use
PENGUKURAN JUMLAH TERPULIHKAN
• PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset
sebagai jumlah yang lebih tinggi antara:
122
Fair Value Less Costs to Sell Nilai pakai (Value in Use) da
n
adalah jumlah yang dapat dihasilkan dari penjualan suatu
aset atau unit penghasil kas
dalam transaksi antara pihak-
pihak yang mengerti dan
berkehendak bebas tanpa
tekanan, dikurangi biaya
pelepasan aset.
adalah nilai sekarang
dari taksiran arus kas yang
diharapkan akan
diterima atau unit
penghasil kas.
PENGAKUAN RUGI PENURUNAN NILAI
123
PSAK 48
Par 59-60-
61
nilai terpulihkan aset < dari nilai tercatatnya
– nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar
nilai terpulihkan. – Penurunan tersebut adalah rugi penurunan
nilai
Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi,
• Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan
standar lain (Contoh PSAK 16: Aset Tetap)
PENGAKUAN RUGI PENURUNAN NILAI
• Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian
diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.
diakui dalam pendapatan komprehensif lain,
sepanjang kerugian penurunan nilai tidak
melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset
yang sama
rugi penurunan nilai atas aset revaluasian
mengurangi surplus revaluasi untuk aset
tersebut
124
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai
terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari
peralatan sebesar Rp 200 juta, nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual Rp180 juta dan nilai pakainyaRp 205 juta.
Rp 200 juta Rp 205 juta
Rp 180 juta Rp 205 juta
Tidak ada
penurunan
nilai
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI 1
125
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama
kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 175 juta.
Illustration 11-15
Rp 200 juta Rp 180 juta
Rp 175 juta
Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI 2
126
Rp 180 juta
PT Mawar membuat jurnal berikut ini untuk mencatat
kerugian penurunan nilai:.
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 20 juta
Cr. Akulumasi Depresiasi - Peralatan Rp 20 juta
127
Ilustrasi Penurunan Nilai 2 (Cont’d)
PENGHENTIAN PENGAKUAN • Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat:
a) dilepaskan; atau
b) Tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya.
• Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset tetap harus
dimasukkan dalam laporan laba rugi
pada saat aset tersebut dihentikan
pengakuannya (kecuali transaksi jual-
sewa balik).
• Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.
128
PENGHENTIAN PENGAKUAN
• Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap
• Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat aset,
• Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan .
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
• Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
• Jumlah tercatat dari aset.
129
PENGHENTIAN PENGAKUAN
Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. dibuang, 2. dijual, atau 3. ditukar tambah dengan aset serupa.
Jurnal yang diperlukan tergantung pelepasan dan kondisi, namun secara umum terdiri dari: • Akun aset dikredit untuk mengeluarkan aset dari pembukuan
• Akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk mengeluarkan saldonya dari buku besar.
• Tambahkan aset yang diterima dari proses penghentian jika ada
• Selisih akan diperhitungkan dalam keuntungan atau kerugian
PENGHENTIAN ASET
Suatu peralatan dibeli dengan harga 2.50.000 telah sepenuhnya disusutkan.
Pada tanggal 14 Februari, peralatan tersebut dibuang.
Feb. 14 Akumulasi Peny.—Peralatan 2.500.000
Menghapus peralatan yang
sudah sepenuhnya disusutkan.
Peralatan 2.500.000
PENJUALAN ASET
• Ketika aset tetap dijual, dapat timbul kerugian atau keuntungan.
Jika harga jual sama dengan dengan nilai buku, tidak ada untung atau rugi.
Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, ada kerugian sebesar selisih tersebut.
Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, ada keuntungan sebesar selisih tersebut.
• Keuntungan atau kerugian akan dilaporkan di laporan laba rugi sebagai Pendapatan Lain-lain atau Kerugian Lain-lain.
PENJUALAN ASET
Peralatan seharga 1.000.000 didepresiasikan dengan metode tahunan garis lurus 10 tahun. Peralatan tersebut dijual secara tunai pada tanggal 1 Oktober. Akumulasi
Penyusutan (terakhir disesuaikan tanggal 31 Des.) memiliki saldo sebesar 700.000.
Okt. 1 Beban Penyusutan—Peralatan 75.000
Mencatat beban penyusutan
tahun berjalan atas peralatan
yang dijual.
Ak. Penyusutan—Peralatan 75.000
1.000.000 × ¾ ×10%
PENJUALAN ASET
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual seharga 225.000, jadi tidak untung maupun rugi.
Okt. 1 Kas 225.000
Menjual peralatan.
Ak. Penyusutan—Peralatan 775.000
Peralatan 1.000.000
PENJUALAN ASET
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual seharga 100.000, jadi terjadi kerugian.125.000
Okt. 1 Kas 100.000
Menjual peralatan.
Ak. Penyusutan—Peralatan 775.000
Peralatan 1.000.000
Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap 125.000
PENJUALAN ASET
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual seharga 300.000, jadi terjadi keuntungan.75.000
Okt. 1 Kas 300.000
Menjual peralatan.
Ak. Penyusutan—Peralatan 775.000
Peralatan 1.000.000
Keuntunganatas Pelepasan Aset 75.000
Penjualan Aset
PT. Kelud memilik mesin yang dibeli 1 Juli 2X07 dengan harga 20.000.000.
Depresiasi sebesar 2.400.000 per tahun, jurnal depresiasi dilakukan setiap
akhir tahun. Pada 1 September 2X11 mesin dijual dengan harga 10.000.000.
Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan tersebut.
Mencatat depresiasi 3 bulan Beban depresiasi 1.600.000
Akumulasi depresiasi 1.600.000
Jurnal penjualan
Akumulasi depresiasi 10.000.000
Kas 10.500.000
Mesin 20.000.000
Akumulasi depresiasi 5.000.000 Nilai akumulasi depresiasi 1 September 2X11
4.167 tahun x 2.400.000 = 10.000.000
ILUSTRASI PENJUALAN ASET
137
PSAK 58 - ASET TIDAK LANCAR DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI DIHENTIKAN
• Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi
dihentikan
• Kriteria : • aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat
dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen
pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.
• Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
• Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset
lancar dan terpisah dari pos lainnya.
138
KLASIFIKASI ASET TIDAK LANCAR DIMILIKI UNTUK DIJUAL
• Syarat yang harus terpenuhi: • Berada dalam keadaan dapat/tersedia dijual
• Penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable)
Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual
Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui
transaksi penjualan daripada melalui
pemakaian berlanjut
JIKA
PENYAJIAN MENURUT PSAK 58
140
Annual Report:
CONTOH 1
• PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1
Desember 2004 pada biaya perolehan Rp100juta.
• Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10juta dan
masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2007,
aset tsb diklasifikasikan sebagai ―aset dimiliki untuk
dijual‖.
• Nilai wajar diestimasikan Rp80juta dan biaya untuk
menjual adalah Rp3juta.
• Aset tersebut terjual pada 30 Juni 2008 pada harga
Rp77juta.
141
CONTOH 1
a. Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2007:
a. Aset dipindahkan dari kelompok Aset Tetap ke kelompok
Aset dimiliki untuk dijual
b. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tsb adalah
Rp77juta (Rp80 – Rp3juta). Jumlah ini lebih tinggi dari nilai
tercatat aset sebesar Rp73juta (Rp100 – ((Rp100-Rp10)/10
X 3). Jadi Aset tetap diukur sebesar Rp73juta.
b. Pada saat dijual tgl 30 Juni 2008, mengakui laba
dari penjualan sebesar Rp4juta (perolehan
Rp77juta – nilai tercatat kini Rp73juta)
142
CONTOH 1
• Jurnal:
• 1 Desember 2007
Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp73juta
Dr. Akumulasi depresiasi Rp27juta
Cr. Aset tetap Rp100juta
• 30 Juni 2008
Dr. Kas Rp77juta
Cr. Aset dimiliki utk dijual Rp73juta
Cr. Keuntungan penjualan aset Rp4juta
143
PENGUNGKAPAN
144
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir periode.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena penjaminan utang
Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan.
Pemilihan metode akuntansi
Perubahan estimasi
PENGUNGKAPAN REVALUASI
• Dasar yang digunakan untuk menilai
kembali aktiva
• Tanggal efektif penilaian
• Nama penilai independen, bila ada
• Hakekat setiap petunjuk yang digunakan
untuk menentukan biaya pengganti
• Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap
• Surplus penilaian kembali neraca
145
PENYAJIAN DAN ANALISIS
Mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan penjualan yang dihasilkan dari aset
yang diinvertsasikan
146
Illustration 11-24
Analisis Aset Tetap
Asset Turnover Ratio
PENYAJIAN DAN ANALISIS
Mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dari setiap penjualan yang
dilakukan
147
Illustration 11-25
Analisis Aset Tetap
Profit Margin on Sales
PENYAJIAN DAN ANALISIS
Mengukur keberhasilan
perusahaan
menggunakan asetnya
untuk menghasilkan laba
148
Illustration 11-26
LO 8
Analisis Aset Tetap
Rate of Return on Assets
PENYAJIAN DAN ANALISIS ROA dapat diagregasi menjadi komponen profit margin
dan turnover yang merupakan perpaduan antara efisiensi
dan profitabilitas
149
Net Income
Average Total Assets
Rate of Return
on Assets =
Net Income
Net Sales
Profit Margin on
Sales
= Net Sales
Asset Turnover x
x Average Total Assets
€644
(€9,533 €8,325) / 2
Rate of Return
on Assets =
€644
€10,799
Profit Margin on
Sales
=
€10,799
Asset Turnover x
x
7.2% 5.96% = x 1.21
(€9,533 €8,325) / 2
PENYAJIAN DAN ANALISIS
150
Agregasi ROA menjadi komponen profitabilitas dan efisiensi
Profitabilitas Efisiensi
Ilustrasi kapitalisasi bunga: Blue Corporation meminjam dana senilai $200,000
dengan suku bunga 12% dari Bank Negara pada tanggal 1 Januari 2011.
Pinjaman tersebut khusus digunakan untuk membuat peralatan yang akan
digunakan untuk kegiatan operasinya. Pembuatan peralatan tersebut
dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Dana yang tidak terpakai diinvestasikan
dengan bunga 10%. Berikut ini pengeluaran yang terjadi untuk pembuatan
peralatan sebelum pembuatan selesai pada tanggal 31 Desember 2011:
Pinjaman umum yang ada
pada 1 Januari 2011:
Obligasi $500,000, 14%,
10 tahun
Wesel bayar $300,000,
10%, 5 tahun
ILUSTRASI KAPITALISASI BUNGA
151
Pengeluaran Aktual 2011:
1 Januari $100,000
30 April 150,000
1 November 300,000
31 Desember 100,000
Total pengeluaran $650,000
MENGHITUNG AVOIDABLE INTEREST RATE
152
$18,333.33
avoidable
Expenditure $650,000
Up to
specific loan,
$200,000 at
10% x 11/12
Excess
($650,000 less
$200,000 = $450,000)
At 12.5% x 8/12
+
$22,500
$37,500
avoidable
- $3,333.33
Revenue
MEMBANDINGKAN BUNGA AKTUAL DAN AVOIDABLE:
Avoidable interest: $22,500
Actual interest:
$500,000 @ 14% = 70,000
$300,000 @ 10% = 30,000 $100,000
Capitalize avoidable interest of $22,500
(the lesser of avoidable and actual interest).
Expense $77,500 ($100,000 less $22,500).
Santana Company exchanged equipment used in its
manufacturing operations plus $2,000 in cash for similar
equipment used in the operations of Delaware Company. The
following information pertains to the exchange.
Santana Delaware
Equipment (cost) $28,000 $28,000
Accumulated Depreciation 19,000 10,000
Fair value of equipment 13,500 15,500
Cash given up 2,000
Instructions: Prepare the journal entries to record the
exchange on the books of both companies.
KASUS PERTUKARAN ASET
154
Calculation of Gain or Loss
Santana Delaware
Fair value of equipment received $15,500 $13,500
Cash received / paid (2,000) 2,000
Less: Bookvalue of equipment
($28,000-19,000) (9,000)
($28,000-10,000) (18,000)
Gain or (Loss) on Exchange $4,500 ($2,500)
KASUS PERTUKARAN ASET
155
Has Commercial Substance
Santana:
Equipment 15,500
Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000
Equipment 28,000
Gain on exchange 4,500
Delaware:
Cash 2,000
Equipment 13,500
Accumulated depreciation 10,000
Loss on exchange 2,500
Equipment 28,000
KASUS PERTUKARAN ASET
156
Santana (Has Commercial Substance):
Equipment 15,500
Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000
Equipment 28,000
Gain on disposal of equipment 4,500
Santana (LACKS Commercial Substance):
Equipment (15,500 – 4,500) 11,000
Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000
Equipment 28,000
KASUS PERTUKARAN ASET
157
Delaware (Has Commercial Substance):
Delaware (LACKS Commercial Substance):
Cash 2,000
Equipment 13,500
Accumulated depreciation 10,000
Loss on disposal of equipment 2,500
Equipment 28,000
Cash 2,000
Equipment 13,500
Accumulated depreciation 10,000
Loss on disposal of equipment 2,500
Equipment 28,000
KASUS PERTUKARAN ASET
158
Revaluation—Land
Illustration: Siemens Group (DEU) purchased land for
€1,000,000 on January 5, 2010. The company elects to use
revaluation accounting for the land in subsequent periods. At
December 31, 2010, the land’s fair value is €1,200,000. The
entry to record the land at fair value is as follows.
Land 200,000
Unrealized Gain on Revaluation - Land 200,000
Unrealized Gain on Revaluation—Land increases other comprehensive
income in the statement of comprehensive income.
KASUS REVALUASI
159
Revaluation—Depreciable Assets
Illustration: Lenovo Group (CHN) purchases equipment for
¥500,000 on January 2, 2010. The equipment has a useful life
of five years, is depreciated using the straight-line method of
depreciation, and its residual value is zero. Lenovo chooses to
revalue its equipment to fair value over the life of the
equipment. Lenovo records depreciation expense of ¥100,000
(¥500,000 5) at December 31, 2010, as follows.
Depreciation Expense 100,000
Accumulated Depreciation—Equipment 100,000
KASUS REVALUASI
160
Revaluation—Depreciable Assets
After this entry, Lenovo’s equipment has a carrying amount of
¥400,000 (¥500,000 - ¥100,000). Lenovo receives an
independent appraisal for the fair value of equipment at
December 31, 2010, which is ¥460,000.
Accumulated Depreciation—Equipment 100,000
Equipment 40,000
Unrealized Gain on Revaluation—Equipment 60,000
KASUS REVALUASI
161
Revaluation—Depreciable Assets Illustration 11-22
Financial Statement
Presentation—Revaluations
Lenovo reports depreciation expense of ¥100,000. The Accumulated Other
Comprehensive Income account related to revaluations cannot have a negative
balance.
KASUS REVALUASI
162
KASUS – MODEL REVALUASI & COST
An asset was acquired January 1, 2006, for 1.000.000 and is
expected to have a 5-year life without any salvage value.
Straight-line depreciation is used.
• On January 1, 2007 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of 1.200.000
• On January 1, 2008 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of 450.000
• On January 1, 2009 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of 500.000
Required:
a. Prepare all necessary journal based on revaluation model!
b. Prepare all necessary journal based on cost model! Assume that the condition of January 1, 2008 fulfills the criteria for
impairment!
163
ILUSTRASI PERUBAHAN ESTIMASI
Arcadia HS, purchased equipment for $510,000 which was
estimated to have a useful life of 10 years with a residual
value of $10,000 at the end of that time. Depreciation has
been recorded for 7 years on a straight-line basis. In 2010
(year 8), it is determined that the total estimated life
should be 15 years with a residual value of $5,000 at the
end of that time.
Questions:
• What is the journal entry to correct
the prior years’ depreciation?
• Calculate the depreciation expense
for 2010. 164
At December 31, 2011, Hanoi Company has equipment with a cost of
VND26,000,000, and accumulated depreciation of VND12,000,000. The
equipment has a total useful life of four years with a residual value of
VND2,000,000. The following information relates to this equipment.
1. The equipment’s carrying amount at December 31, 2011, is
VND14,000,000 (VND26,000,000 VND12,000,000).
2. Hanoi uses straight-line depreciation. Depreciation was VND6,000,000
for 2011 and is recorded.
3. Hanoi has determined that the recoverable amount for this asset at
December 31, 2011, is VND11,000,000.
4. The remaining useful life after December 31, 2011, is two years.
Impairments Illustrations Case 1
KASUS PENURUNAN NILAI
165
Case 1: Hanoi records the impairment on its equipment at
December 31, 2011, as follows.
VND14,000,000 VND11,000,000
VND3,000,000 Impairment Loss
Loss on Impairment 3,000,000
Accumulated Depreciation—
Equipment 3,000,000
KASUS PENURUNAN NILAI
166
Depreciation Expense 5,500,000
Accumulated Depreciation—Equipment 5,500,000
Equipment VND 26,000,000
Less: Accumulated Depreciation-Equipment 15,000,000
Carrying value (Dec. 31, 2011) VND 11,000,000
Hanoi Company determines that the equipment’s total useful life has
not changed (remaining useful life is still two years). However, the
estimated residual value of the equipment is now zero. Hanoi
continues to use straight-line depreciation and makes the following
journal entry to record depreciation for 2012.
KASUS PENURUNAN NILAI
167
At the end of 2010, Verma Company tests a machine for impairment. The
machine has a carrying amount of $200,000. It has an estimated remaining
useful life of five years. Because there is little market-related information on
which to base a recoverable amount based on fair value, Verma determines
the machine’s recoverable amount should be based on value-in-use. Verma
uses a discount rate of 8 percent. Verma’s analysis indicates that its future
cash flows will be $40,000 each year for five years, and it will receive a
residual value of $10,000 at the end of the five years. It is assumed that all
cash flows occur at the end of the year.
Impairments Illustrations Case 2
Illustration 11-16
KASUS PENURUNAN NILAI
168
Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at
the end of 2010.
Illustration 11-15
$200,000 $166,514
Unknown $166,514
$33,486 Impairment Loss
KASUS PENURUNAN NILAI
169
Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at
the end of 2010.
Illustration 11-15
$200,000 $166,514
Unknown $166,514
$33,486 Impairment Loss
Loss on Impairment 33,486
Accumulated Depreciation—
machine 33,486
KASUS PENURUNAN NILAI
170
Tan Company purchases equipment on January 1, 2010, for
$300,000, useful life of three years, and no residual value.
Reversal of Impairment Loss
At December 31, 2010, Tan records an impairment loss of $20,000.
Loss on Impairment 20,000
Accumulated Depreciation—Equipment 20,000
KASUS PENURUNAN NILAI
171
Depreciation expense and related carrying amount after the
impairment.
Reversal of Impairment Loss
At the end of 2011, Tan determines that the recoverable amount of the
equipment is $96,000. Tan reverses the impairment loss.
Accumulated Depreciation—Equipment 6,000
Recovery of Impairment Loss 6,000
KASUS PENURUNAN NILAI
172
IFRS 3: BUSINESS COMBINATION
PSAK 22: Kombinasi Bisnis
174
Akuntansi dan Pengukuran setelah
Pengakuan Awal
ISI
Metode Akuisisi Pengungkapan
Pedoman Aplikasi
175
TEORI KONSOLIDASI
Atribut Entity Theory Parent Theory
Perbedaan fair value dari aset dan liabilitas
terindentifikasi pada saat
akuisisi
Diakui penuh, mencerminkan hak induk
dan kepentingan
nonpengendali.
Hanya diakui sebesar hak induk
Penyajian pihak Nonpengendali / NCI
Sebagai bagian dari ekuitas
Tidak sebagai equity atau utang (sebelum
ekuitas)
Goodwill
Goodwill merupakan
aset entitas yang diakui penuh pada tanggal
akuisis
Goodwill hanya milik induk
• Entity Theory menganggap entitas konsolidasi sebagai satu
entitas tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non pengendali
• Parent Theory menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan
entitas induk
PRINSIP DALAM PSAK 22
Elemen yang dikeluarkan
Imbalan diberikan
Kepemilikan sebelumnya
Kepentingan nonpengendali
Goodwill
Aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil alih
Pendekatan dua kolom
TUJUAN
177
Menentukan
jenis informasi
yang
diungkapkan
Mangakui dan
mengukur
goodwill atau
keuntungan dari
pembelian
dengan diskon
Mengukur aset
teridentifikasi,
liabilitas yang
diambil alih, dan
kepentingan
nonpengendali
Meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding
informasi mengenai kombinasi bisnis dan dampaknya
RUANG LINGKUP
178
1
Pembentukan ventura bersama
2
Akuisi aset atau kelompok aset yang bukan merupakan suatu bisnis
3
Kombinasi entitas atau bisnis sepengendali (B01-B04)
• Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang
memenuhi definisi bisnis kombinasi • Tidak diterapkan untuk:
IDENTIFIKASI KOMBINASI BISNIS
179
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau
peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi
memperoleh ―pengendalian‖ atas satu atau lebih
bisnis.
―penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau
“penggabungan setara (merger of equals)”
BISNIS
180
Bisnis adalah suatu rangkaian terpadu dari
kegiatan dan aset yang mampu diadakan dan
dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam
bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau
manfaat ekonomi lainnya secara langsung
kepada investor atau pemilik, anggota, atau
peserta lainnya.
PENGENDALIAN – PSAK 4
Pengendalian
Ketika entitas induk: • memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas
anak lebih dari setengah (>50%) kekuasaan suara suatu
entitas, kecuali
• dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
Pengidentifikasian
pihak pengakuisisi Penentuan
tanggal akuisisi
METODE AKUISISI
182
a b c d
Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan
menerapkan metode akuisisi.
Pengakuan dan pengukuran aset
teridentifikasi, liabilitas yang
diambil alih, dan kepentingan
nonpengendali
Pengakuan dan pengukuran
goodwill atau
keuntungan dari pembelian
diskon
PIHAK PENGAKUISISI
183
Entitas yang mengalihkan
kas atau aset atau menimbulkan liabilitas
1
Menerbitkan ekuitas.
―Reverse acqusition‖ penerbit = diakuisisi
2
Ukuran relatifnya signifikan lebih besar
3
Untuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang
bergabung diidentifikasikan sebagai pihak pengakuisisi (Par. 06).
Entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi.
(B14-B18)
Berinisiatif telah ada sebelum kombinasi
4
PENENTUAN TANGGAL AKUISISI
• Tanggal pengakuisisi secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset, dan mengambil alih liabilitas pihak yang diakuisisi, yaitu tanggal penutupan.
• Dapat terjadi sebelum atau sesudah tanggal penutupan.
• Mempertimbangkan semua fakta dan keadaan
184
Pihak pengakuisisi mengidentifikasi tanggal akuisisi, yaitu
tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas
pihak yang diakuisisi.
Excluded elements
Consideration transferred Previously
held interest
Noncontrolling interest
Goodwill
Identifiable assets and liabilities
PENGAKUAN
• Memenuhi definisi aset dan liabilitas sesuai dengan KDPPLK pada tanggal akuisisi.
• Merupakan bagian yang dipertukarkan antara pihak pengakuisisi dan pihak yang diakuisisi dalam transaksi kombinasi bisnis (Par. 51-53), bukan hasil transaksi terpisah (SAK terkait).
• Memungkinkan munculnya aset dan liabilitas yang sebelumnya tidak diakui oleh pihak yang diakuisisi.
• Pengecualian 22-28, Sewa Operasi (B28-B40)
185
Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui, secara terpisah dari goodwill, aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih,
dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi. (Par. 10-11)
Excluded elements
Consideration transferred
Previously held interest
Non-ontrolling interest
Goodwill
Identifiable assets and liabilities
Pengecualian atas kontrak sewa operasi dan kontrak asuransi; dilihat kondisi kontrak pada tanggal akuisisi
186
Mengklasifikasikan atau menentukan aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih sebagaimana diperlukan untuk menerapkan SAK lain.
Membuat klasifikasi berdasarkan persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, kebijakan operasional atau akuntansinya, dan kondisi terkait lainnya yang ada pada tanggal akuisisi.
PENGAKUAN
Excluded elements
Consideration transferred
Previously held interest
Non-ontrolling interest
Goodwill
Identifiable assets and liabilities
PENGUKURAN
• Pengukuran kepentingan nonpengendali, baik pada nilai wajar maupun pada proporsi kepemilikan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
• Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan nonpengendali (B41-45)
• Pengecualian Par. 24-31
187
Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi.
PENGECUALIAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
• Pengakuan
• Liabilitas kontijensi (PSAK 57 tidak berlaku)
• Pengukuran dan pengakuan • Pajak penghasilan (PSAK 46),
• Imbalan kerja (PASK 24),
• Aset idemnifikasi (Nilai yang dijamin).
• Pengukuran • Hak yang diperoleh kembali aset takberwujud (B35-36),
• Penghargaan pembayaran berbasis saham (PSAK 53),
• Aset dimiliki untuk dijual (PSAK 58)
188
Excluded elements
Consideration transferred
Previously held interest
Non-ontrolling interest
Goodwill
Identifiable assets and liabilities
Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih (a) atas (b) : a) Nilai agregat dari:
i. Imbalan yang dialihkan nilai wajar pada tanggal akuisisi (Par. 37);
ii. Kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi; dan
iii. untuk kombinasi bisnis bertahap (Par. 41 dan Par. 42), nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi.
b) Selisih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi
GOODWILL (PAR. 32)
189
Excluded elements
Consideration transferred
Previously held interest
Non-ontrolling interest
Goodwill
Identifiable assets and liabilities
Jika kepentingan ekuitas pihak yang diakuisisi lebih andal, goodwill ditentukan dengan nilai wajar tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang dialihkan.
Jika terdapat imbalan yang dialihkan nilai wajar kepentingan ekuitas pengakuisisi ditentukan dengan teknik penilaian (B46-49)
GOODWILL (PAR. 33)
190
Excluded elements
Consideration transferred
Previously held interest
Non-ontrolling interest
Goodwill
Identifiable assets and liabilities
Jika jumlah b melebihi jumlah a: Pihak pengakuisisi mengakui keuntungan yang dihasilkan dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi.
Terjadi karena pembelian terpaksa atau karena pengecualian (Par. 22-31).
Sebelum diakui, pihak pengakuisisi menilai kembali apakah telah mengidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang dialihkan serta aset/kewajiban lain.
PEMBELIAN DISKON (PAR. 34-36)
191
Excluded elements
Consideration transferred
Previously held interest
Non-ontrolling interest
Goodwill
Identifiable assets and liabilities
Diukur dengan nilai wajar
Penjumlahan seluruh aset yang dialihkan pengakuisisi, liabilitas yang diakui pengakuisisi, dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh pengakuisisi.
Penghargaan karyawan (Par. 30).
Nilai tercatat imbalan yang dialihkan diukur dengan nilai wajar. Keuntungan dan kerugian pada tanggal akuisisi, (kecuali tetap berada dalam entitas tidak boleh diakui).
IMBALAN YANG DIALIHKAN
192
Excluded elements
Consideration transferred
Previously held interest
Non-ontrolling interest
Goodwill
Identifiable assets and liabilities
Imbalan kontijensi timbul karena kesepakatan.
Mengakui imbalan kontijensi dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Diklasifikasikan sebagai liabilitas atau ekuitas berdasarkan definisi instrumen ekuitas (PSAK 50).
Pengakuisisi mengklasifikasikan hak atas imbal hasil dari imbalan yang dialihkan sebelumnya sebagai aset jika memenuhi kondisi tertentu (Par. 58)
IMBALAN KONTIJENSI
193
Jika laba perusahaan yang diakuisisi dalam dua tahun pertama meningkat lebih dari 10%, maka akan diberikan tambahan pembayaran sebesar 10% dari kenaikan laba di atas 10%.
Pihak yang diakuisisi diberikan opsi saham dengan nilai tertentu yang dikaitkan dengan kinerja
Pihak pengakuisisi mengukur kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan dan kerugian yang dihasilkan.
Jumlah yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui dengan dasar yang sama sebagaimana dipersyaratkan jika pengakuisisi telah melepas secara langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.
KEPEMILIKAN SEBELUMNYA – AKUISISI BERTAHAP
194
KOMBINASI BISNIS TANPA PENGALIHAN IMBALAN
Pengendalian dapat diperoleh tanpa adanya pengalihan imbalan, termasuk: • Pihak yang yang diakuisisi membeli kembali sahamnya sehingga
pengakuisisi memperoleh pengendalian.
• Hilangnya hak veto yang sebelumnya menghalangi pengakuisisi untuk mengendalikan.
• Pengakuisisi dan pihak yang diakuisisi sepakat untuk mengkombinasikan bisnisnya dengan kontrak semata.
Contoh: penggabungan dua bisnis bersama-sama dalam satu kesepakatan gabungan (stapling arrangement) atau pembentukan perusahaan yang tercatat di dua bursa (dual listed corporation)
Pengakuan sesuai PSAK ini, memunculkan kepentingan nonpengendali yang dominan atau seluruhnya.
195
PERIODE PENGUKURAN
196
Jika proses kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan, maka pihak pengakuisisi melaporkan jumlah sementara
untuk pos-pos (items) yang proses akuntansinya belum selesai. Pihak pengakuisisi menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara
yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akusisi dan berdampak pada pengukuran yang diakui.
Pihak pengakuisisi mengakui aset atau liabilitas tambahan jika
informasi baru diperoleh mengenai fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi
Periode pengukuran berakhir segera setelah pihak pengakuisisi menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh.
Periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.
197
ELEMEN YANG DIKELUARKAN
© 2009
Elemen yang dikeluarkan (Par. 51) Hubungan antara pengakuisisi dan pihak
yang diakuisisi sebelum negosiasi kombinasi
bisnis dimulai.
Mengidentifiikasi setiap jumlah yang bukan
bagian yang dipertukarkan.
Pihak pengakuisisi mengakui hanya atas
imbalan yang dialihkan untuk pihak yang
diakuisisi serta aset yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil alih yang
dipertukarkan untuk pihak yang diakuisisi
sebagai bagian dari penerapan metode
akuisisi.
Transaksi terpisah lainnya diperlakukan sesuai dengan SAK yang relevan.
Excluded elements
Consideration transferred
Previously held interest
Non-ontrolling interest
Goodwill
Identifiable assets and liabilities
ELEMEN YANG DIKELUARKAN
Elemen yang dikeluarkan Pembayaran yang dilakukan pada saat
akuisisi yang tidak termasuk bagian
transaksi kombinasi bisnis.
Pertimbangkan alasan, siapa yang
menginisiasi dan waktu transaksi (B50)
Contoh • Biaya transaksi (Par 53).
• Penyelesaian hubungan yang telah ada
(Par 52).
• Remunerasi jasa karyawan di masa
mendatang (Par 52).
• Penggantian untuk pihak yang diakuisisi
(Par. 52).
• Biaya penerbitan saham atau utang (Par.
53).
• Pembayaran aset idemnifikasi (Par. 57).
Excluded elements
Consideration transferred
Previously held interest
Non-ontrolling interest
Goodwill
Identifiable assets and liabilities
Biaya akuisisi dicatat
sebagai biaya periode
berjalan dengan satu
pengecualian.
Biaya penerbitan utang
dan ekuitas PSAK 55,
mengurangi nilai
tambahan modal disetor
• Penjual menjamin pihak pengakuisisi atas ketidakpastian
kontijensi atau aset/liabilitas tertentu (Par. 27-28).
Misal: Penjual menjamin liabilitas pengakuisisi tidak akan
melampaui jumlah tertentu.
• Pihak pengakuisisi memperoleh aset indemnifikasi, saat yang
sama dengan saat mengakui hal yang dijamin dan diukur
dengan dasar yang sama.
• Setiap akhir periode, pengakuisisi mengukur aset indemnifikasi dengan dasar yang sama dengan aset/liabilitas yang dijamin
(Par. 57).
• Pengakuan dihentikan jika pengakuisisi mengambil aset,
menjual, atau kehilangan hak.
ASET INDEMNIFIKASI (INDEMNIFICATION)
AKUNTANSI DAN PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
• Secara umum, pihak pengakuisisi mengukur dan mencatat aset yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih atau terjadi, dan instrumen ekuitas yang diterbitkan dalam kombinasi bisnis sesuai dengan SAK terkait untuk pos-pos (items) tersebut, tergantung dari sifatnya.
• Panduan khusus (a) hak yang diperoleh kembali;
(b) liabilitas kontinjensi yang diakui pada tanggal akuisisi;
(c) aset indemnifikasi; dan
(d) imbalan kontinjensi.
• Paragraf B63 memberikan panduan aplikasi yang terkait.
200
• Hak yang diperoleh kembali;
• Diakui sebagai aset takberwujud dan diamortiasasi selama sisa periode kontraktual yang mendasari kontrak tersebut.
• Jumlah tercatat sebagai dasar untuk menentukan keuntungan dan kerugian jika dijual.
• Liabilitas kontinjensi yang diakui pada tanggal akuisisi;
• Diakui selama belum kadaluwarsa atau dibatalkan sebesar nilai yang lebih tinggi dari:
• Jumlah yang seharusnya diakui menurut PSAK 57;
• Jumlah yang pada awalnya diakui dikurangi dengan akumulasi amortiasi (PSAK 23)
201
Akuntansi dan Pengukuran setelah Pengakuan Awal
• Aset Indemnifikasi
• Mengukur aset indemnifikasi yang diakui dengan dasar yang sama dengan liabilitas
atau aset yang dijamin, tunduk kepada setiap pembatasan kontraktual atas
jumlahnya.
• Untuk aset indemnifikasi yang setelah pengakuan awalnya tidak diukur pada nilai
wajarnya, subjek dari penilaian manajemen tentang kolektibilitas aset
indemnifikasi tersebut.
• Pihak pengakuisisi menghentikan pengakuan ketika pihak pengakusisi mengambil
aset, menjualnya, atau kehilangan hak atasnya.
• Imbalan kontijensi
• Ekuitas, tidak diukur kembali dan penyelesaiannya diperhitungkan dalam ekuitas.
• Instrumen keuangan (PSAK 55) diukur dengan nilai wajar munculnya
keuntungan/kerugian (P/L atau penghasilan komprehensif lain).
• Tidak termasuk instrumen keuangan (PSAK 57)
202
Akuntansi dan Pengukuran setelah Pengakuan Awal
PENGUNGKAPAN
• Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi
yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan dapat mengevaluasi sifat dan
dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang
terjadi:
• selama periode pelaporan berjalan; atau
• setelah akhir periode pelaporan, tetapi sebelum
tanggalpenyelesaian laporan keuangan.
• Diatur lebih lanjut (Par. B64-B66).
203
PENGUNGKAPAN
• Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat
mengevaluasi dampak keuangan dari penyesuaian yang
diakui pada periode pelaporan berjalan yang
berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada
periode tersebut atau periode pelaporan sebelumnya (Par.
B67).
• Jika pengungkapan spesifik yang dipersyaratkan tidak mencapai tujuan pengungkapan, maka pihak pengakuisisi
mengungkapkan seluruh informasi tambahan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
204
KETENTUAN TRANSISI
• Aset dan liabilitas yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 tidak disesuaikan dengan berlakunya Pernyataan ini.
• Goodwill yang diakui sebelumnya diakui secara prospektif untuk kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011.
• Menghentikan amortisasi goodwill
• Mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan akumulasi amortisasi sehubungan penurunan goodwill
• Melakukan uji penurunan nilai atas goodwill
• Goodwill negatif yang diakui sebelumnya • Jumlah tercatat goodwill negatif dihentikan pengakuannya
dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal periode tahun buku 1 Januari 2011.
205
KETENTUAN TRANSISI
• Investasi yang dicatat dengan metode ekuitas setelah 1 Januari
2011
Diperoleh setelah 1 Januari 2011
• Amortisasi goodwill tidak termasuk dalam menentukan
bagian entitas atas laba rugi investee.
• Penghasilan jika muncul goodwill negatif; menentukan
bagian entitas atas laba rugi
Diperoleh sebelum 1 Jnauari 2011
• Menghentikan amortisasi goodwill
• Menghentikan goodwill negatif
• Pajak Penghasilan
• Pengakuisisi menerapkan PSAK 46 secara prospektif.
• Pengakuisisi mengakui perubahan dalam aset pajak
tangguhan tersebut sebagai penyesuaian laba atau bukan
jika disyaratkan dalam PSAK 46
206
ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA • Entitas A memperoleh 80% saham Entitas B pada tanggal 2 Januari 2013 dengan
mengeluarkan 8.000 lembar dengan harga 10/lembar dan nilai nominalnya 5/lembar. Total aset neto Entitas B pada tanggal akuisisi adalah 80.000. Berdasarkan informasi penilai, aset Entitas B dalam rangka akuisisi dinilai kembali dengan kenaikan sebesar 10.000. Dalam rangka akuisisi tersebut, dikeluarkan biaya konsultan dan akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar 2.000.
• Jurnal akuisisi Entitas A Investasi pada Entitas B 80.000 Biaya akuisisi 4.000 Modal saham 40.000 Tambahan modal saham 40.000 Kas 4.000 Tambahan modal disetor 2.000 Kas 2.000
Nilai investasi 80.000
Jumlah tercatat 80.000
Nilai wajar 90.000.
Jumlah yang dibeli 80% = 64.000 dan nilai wajar 72.000.
Goodwill parent 8.000
Goodwill total 10.000
ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA PT Induk mengakuisi 80% saham PT Anak dengan mengeluarkan kas sebesar
1.200.000. Jumlah tercatat ekuitas PT Anak pada tanggal akuisisi adalah 1.000.000.
Terdapat perbedaan jumlah tercatat dan nilai wajar sebesar 300.000, yaitu tanah
200.000 dan gedung 100.000 (masih memiliki masa manfaat 10 thn). Laba PT Anak
selama tahun tersebut adalah 200.000 dan dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA
• Goodwill = Investasi – (% Kepemilikan X FV Aset)
• Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000
• Goodwill = 1.200.000 – (80% x 1.300.000) = 160.000
Goodwill untuk induk
• Goodwill untuk NCI = (160.000/80%) x 20% = 40.000
• Jika goodwilll hanya untuk induk = 160.000
• Jika untuk induk dan kepentingan nonpengendali = 200.000
Aset
menjadi
lebih
besar
• Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000 + 300.000 = 1.800.000 • Kepentingan nonpengendali = 20% x 1.300.000 = 260.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.000.000
ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA
210
Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000
Aset tidak lancar
6.800.000 Ekuitas 6.000.000
Goodwill 200.000 Non pengendali
300.000
9.500.000 9.500.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA BERTAHAP
• Entitas A memiliki 20% saham Entitas B dengan nilai 320 juta. Total jumlah tercatat Entitas B adalah 1.500 juta.
• Entitas A membeli tambahan 60% saham entitas B dengan harga 1.200 juta. Nilai wajar aset B pada tanggal adalah 1.800 juta.
Total kepemilikan baru = 20% + 60% = 80%. Nilai wajar 60% saham yang baru = 1.200; 100% = 2.000 Nilai wajar aset yang dibeli 1.800: • Goodwill total 2.000 - 1.800 = 200; Goodwill NCI = 40 • Goodwiil induk = 1.600 – (80% x 1.800) = 1.600 – 1.440 = 160 Kepemilikan lama = 20% x 2.000 = 400; Keuntungan 400 - 320 = 80. Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600 Jurnal: Investasi 1.200 Kas 1.200 Investasi 80
Keuntungan investasi 80
GOODWILL TIDAK DIAMORTISASI
• Goodwill diuji untuk menilai adanya penurunan nilai.
• Jika goodwill mengalami penurunan nilai, maka nilai goodwill diturunkan dan direview minimum setiap akhir tahun.
• Penurunan nilai: jumlah tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan Jumlah terpulihkan (recoverable amount)
• Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara :
• nilai wajar dikurangi biaya pelepasan; dan
• nilai pakai
Nilai wajar -/-
biaya pelepasan
4.500.000
Jumlah tercatat
5.000.000
Nilai pakai
4.000.000
Jumlah terpulihkan
4.500.000
Penurunan nilai 500.000
PENURUNAN NILAI
Investasi pada PT. A memiliki komponen aset neto sebagai berikut: Goodwill 20.000 Properti Investasi 40.000 Aset Tetap 60.000 Total 120.000
Jumlah terpulihkan 90.000
213
Goodwill Properti Aset Tetap Total
Carrying amount 20.000 40.00 60.000 120.000
Impairment loss (20.000) (4.000) (6.000) (30.000)
- 36.000 54.000 90.000
Penurunan nilai :
1. Pertama dialokasikan ke
goodwill
2. Sisanya dialokasikan ke
aset tidak lancar secara
prorata
PSAK 55: INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
KLASIFIKASI INSTRUMEN KEUANGAN
215
Definisi Instrumen Keuangan setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan
entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas
entitas lain
Kewajiban kontraktual
Kas
Kontrak
diselesaikan
dengan instrumen
ekuitas entitas
Hak
kontraktual
Instrumen
ekuitas entitas
lain
Aset Keuangan
Liabilitas keuangan
kontrak yang diselesaikan
dengan instrumen ekuitas entitas
Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas
setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya
JENIS INSTRUMEN KEUANGAN
216
Instrumen Keuangan
Aset
Keuangan
Liabilitas
Keuangan
Instrumen
Ekuitas
Instrumen
Derivatif
Instrumen
Lindung Nilai
Aset Keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
Investas
dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman diberikan dan
Piutang
Aset keuangan
tersedia untuk
dijual
Liabilitas Keuangan
yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi
Kewajiban Lainnya
Instrumen Ekuitas Biasa
Instrumen Ekuitas
Majemuk
Instrumen Ekuitas Sinstesis
Derivatif
Biasa
Derivatif Melekat
Atas Nilai Wajar
Atas Arus Kas
Atas Investasi
Neto pada Operasi Luar
Negeri
KATEGORI ASET KEUANGAN
217
NO
YES
Nilai Beli
Pinjaman
atau
Piutang
Bentuk
Investasi
dlm Utang
Keinginan
memegang
Held to
maturity
YES
YES
NO Tujuan
Spekulatif
Available
for Sale
NO
YES
Trading
Diukur dg
Nilai Wajar
No YES
Nilai Wajar
INSTRUMEN KEUANGAN
• setiap kontrak yang menambah nilai:
►aset keuangan entitas , dan (di sisi lain)
►liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
218
►Aset Keuangan Kas Instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas lain Hak kontraktual:
• untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau
• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau
Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas • nonderivatif • derivatif
►LiabilitasKeuangan Kewajiban kontraktual:
• untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau
• untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas;
kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu: • non derivatif; atau • derivatif
TUJUAN
219
Mengatur prinsip-prinsip dasar
pengakuan dan pengukuran
aset keuangan, liabilitas
keuangan, dan kontrak
pembelian atau penjualan
item nonkeuangan.
RUANG LINGKUP
Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali untuk: Investasi pada entitas anak, asosiasi, dan ventura bersama
(PSAK 65, PSAK 15, dan PSAK 66)
Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK 30)
Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)
Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen ekuitas
Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62)
Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)
Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57)
Transaksi imbalan berbasis saham (PSAK 53)
220
RUANG LINGKUP
Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup
• komitmen pinjaman yang diberikan yang ditetapkan entitas sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
• komitmen pinjaman yang diberikan yang dapat diselesaikan
secara neto dengan kas atau dengan penyerahan/penerbitan instrumen keuangan lainnya.
• komitmen untuk menyediakan pinjaman yang diberikan pada
tingkat suku bunga di bawah suku bunga pasar.
Diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item
nonkeuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan,
221
ASET/LIABILITAS KEUANGAN YANG DIUKUR PADA NILAI WAJAR MELALUI LABA RUGI
Diperdagangkan:
• Diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu
dekat (trading);
• Bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang
memiliki pola ambil untung dalam jangka pendek; atau
• merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dan efektif).
Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui
Laporan Laba Rugi
222
INVESTASI DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO
223
Kriteria: Aset keuangan
nonderivatif; Pembayaran tetap/
telah ditentukan; Jatuh tempo telah
ditetapkan; Entitas memiliki
maksud dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo
Kecuali: ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
PINJAMAN DIBERIKAN DAN PIUTANG
224
Kriteria: Aset keuangan
nonderivatif; Pembayaran tetap/
telah ditentukan; tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif,
Kecuali: dimaksudkan utk dijual dlm
waktu dekat (trading); ditetapkan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual;
pinjaman yang diberikan dan piutang yang investasi awalnya tidak akan diperoleh kembali secara substansial (kecuali karena penurunan kualitas), sehingga diklasifikasikan sebagai tersedia untuk
dijual.
ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL
225
Kriteria:
Aset keuangan nonderivatif;
Ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual;
Tidak diklasifikasikan sebagai:
pinjaman yang diberikan dan piutang,
dimiliki hingga jatuh tempo, atau
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
TRANSFER / REKLASIFIKASI
Diizinkan jika ada
perubahan intensi.
HTM
AFS FVTPL
Diizinkan, namun
harus memenuhi
tainting rule
Loans &
Receivabl
e
Situasi
yang langka
TAINTING
• Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset
keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam
kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual
atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh
tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang
tidak signifikan (more than insignificant) sebelum
jatuh tempo
TAINTING
• Kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut
dilakukan:
• Mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali (contohnya, kurang dari tiga bulan
sebelum jatuh tempo)
• Setelah entitas telah memperoleh secara
substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan
tersebut sesuai jadwal pembayaran atau entitas
telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
• Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di
luar kendali entitas, tidak berulang, dan tidak
dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.
PENGUKURAN AWAL
Nilai wajar
Aset dan Liabilitas
Keuangan
229
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
(Biaya transaksi: Expense)
Selain yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
Nilai wajar ditambah
biaya transaksi
(Biaya transaksi: dikapitalisasi)
DEFINISI NILAI WAJAR
Nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.
230
• ―...the price that would be received to sell an asset
or transfer a liability in an orderly transaction
between market participants at the measurement
date.‖ IFRS 13 para 9
PENGUKURAN SELANJUTNYA
Klasifikasi
Laporan
Posisi Keuangan
Biaya
Transaksi
Keuntungan
atau Kerugian
Nilai Wajar
Bunga dan
Dividen
Penurunan
Nilai
Pembalikan Penurunan
Nilai
FVTPL
Nilai wajar
Dibebankan
Laba rugi
Laba rugi
By default
By default
HTM
Harga Perolehan
Diamortisasi
Dikapitalisasi
-
Laba rugi
Laba rugi
Laba rugi
Pinjaman yang Diberikan dan
Piutang
Harga Perolehan
Diamortisasii
Dikapitalisasi
-
Laba rugi
Laba rugi
Laba rugi
PENGUKURAN SELANJUTNYA
Klasifikasi
Jenis / Biaya
Transaksi
Laporan
Posisi
Keuangan
Keuntungan
atau Kerugian
Nilai Wajar
Bunga dan
Dividen
Penurunan
Nilai
Pemulihan Penurunan
Nilai
AFS
Utang/ Dikapitalisasi
Nilai wajar
Penghasilan komprehensif
lain*
Laba Rugi
Laba Rugi
Laba Rugi
Ekuitas/
Dikapitalisasi
Nilai wajar
Penghasilan komprehensif
lain*
Laba Rugi
Laba Rugi
Penghasilan komprehensif
lain
Ekuitas: Tidak dapat
diukur secara andal/
Dikapitalisasi
Harga
perolehan
-
Laba Rugi
Laba Rugi
-
* Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL PINJAMAN DAN PIUTANG
• PSAK 55 mengklasifikasikan:
• 4 kategori aset keuangan
• 2 kategori liabilitas keuangan
• Kategori tersebut menentukan metode yang
digunakan untuk pengukuran selanjutnya
a) Nilai wajar
b) Harga perolehan diamortisasi
c) Biaya (penggunaan terbatas hanya
jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)
233
HARGA PEROLEHAN AMORTISASI
Jumlah saat pengukuran awal
Akumulasi amortisasi dengan metode suku bunga efektif
Pembayaran
Penurunan Nilai
234
Plus or Minus
Minus
Minus
SUKU BUNGA EFEKTIF
• Suku bunga yang menyamakan antara nilai
awal aset dengan nilai kini dari pembayaran
yang diterima di masa mendatang.
• Nilai awal aset keuangan termasuk biaya
transaksi dan biaya lain terkait dengan
perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuangan.
• Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan
suku bunga yang ditetapkan.
• Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung
amortisasi premium atau diskonto.
235
BIAYA TRANSAKSI DAN PROVISI
• Biaya transaksi/Provisi merupakan biaya yang dikeluarkan terkait dengan suatu kredit yang diberikan
• Pinjaman yang diberikan kepada peminjam sebesar nilai nominal pinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi pinjaman adalah : • Pokok pinjaman;
• Ditambah biaya yang secara langsung dikeluarkan;
• Dikurangi dengan provisi (biaya yang ditanggung oleh penerima kredit)
236
ILUSTRASI PROVISI
237
Enitas A memberikan pinjaman Rp6.000.000, bunga 8%
per tahun. Bunga sebesar 8% dari total pinjaman
dibayarkan setiap akhir tahun dan pokok pijaman
dilunasi pada akhir tahun ketiga. Entitas A
membebankan provisi sebesar 4% yang dipotong dari
pinjaman yang diberikan
Jumlah pinjaman yang diberikan/diterima adalah
sebesar 6.000.000 dikurang 4% = 5.760.000. Bunga
efektif dihitung sebesar yang menyamakan nilai kini
arus kas yang akan diterima dengan nilai pinjaman
5.760.000.
ILUSTRASI PROVISI
238
Tidak ada provisi 6.000,000
Pembayaran PV
8% 1 480.000 444.444
2 480.000 411.520
3 480.000 381.040
3 6.000.000 4.762.990
6.000.000
Dengan provisi 4% 5.760.000
Pembayaran PV
9.59708% 1 480.000 437.970
2 480.000 399.620
3 480.000 364.620
3 6.000.000 4.557.790
5.760.000
• Tingkat suku bunga
efektif lebih besar
karena nilai uang
yang diberikan lebih
kecil.
• Perusahaan tetap
akan memperoleh
pembayaran bunga
8% dari pokok
• Tingkat suku bunga
efektif dihitung
sebesar 9,59708%.
ILUSTRASI PROVISI… LANJUTAN
239
Kredit yang diberikan 5.760.000 Kas 5.760.000 (Kredit dapat dicatat sebesar 6.000.000 dikurangi diskon 40.000) Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan amortisasi biaya transaksi Kas 480.000 Kredit yang diberikan 72.790 Pendapatan bunga 552.790 Pendapatan bunga dihitung dengan suku bunga efektif
ILUSTRASI PROVISI … LANJUTAN
240
Pembayaran Bunga Amortisasi Pinjaman
9.59708% 5.760.000
1 480.000 552.790 72.790 5.832.790
2 480.000 559.780 79.780 5.912.570
3 480.000 567.430 87.430 6.000.000
3 6.000.000 6.000.000
PENURUNAN NILAI
• Aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai apabila:
• Jumlah tercatat/biaya perolehan diamortisasi
melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali
• Evaluasi apakah terdapat bukti objektif
penurunan nilai dilakukan pada setiap tanggal
laporan keuangan
• Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai,
maka entitas mengestimasi nilai yang dapat
diperoleh kembali dan mengakui rugi
penurunan nilai
PENURUNAN NILAI
242
Piutang setiap pelaporan dievaluasi apakah terdapat bukti
objektif aset keuangan tersebut mengalami penurunan nilai
Jika terdapat bukti objektif, maka entitas mengakui rugi
penurunan nilai
Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa
setelah pengakuan awal yang merugikan dan berdampak
pada arus kas di masa depan
PENURUNAN NILAI
Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam
Pelanggaran kontrak seperti terjadi penundaan pembayaran bunga maupun pokok
Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran akibat kesulitan keuangan yang dialami peminjam
Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan
Memburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkan kemampuan membayar turun
243
PENURUNAN NILAI
Terdapat bukti objektif
Kerugian diukur sebesar selisih antara jumlah tercatat piutang
dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan
Tingkat diskonto suku bunga efektif yang berlaku
pada saat pengakuan awal dari aset tersebut
Jumlah tercatat piutang dikurangi langsung/dibuat
pencadangan
Kerugian diakui dalam laporan laba
rugi
244
PENURUNAN NILAI
Piutang dagang
Tidak dibayar
Dibayar, tetapi waktu
pembayarannya lebih panjang dari yang diperjanjikan
Piutang dagang terbukti tidak dibayar
Menghapuskan seluruh piutang tersebut, kecuali terdapat
jaminan
Kerugian diakui sebesar piutang yang tidak
mempunyai jaminan
245
PENURUNAN NILAI
Evaluasi bukti objektif secara
individual
Jika terdapat bukti objektif
menghitung arus kas masa depan
dari piutang
Selisihnya diakui sebagai rugi
penurunan nilai
Jika tidak terdapat bukti
objektif individual piutang
Piutang dimasukkan dalam kelompok
piutang yang mengalami
penurunan nilai secara kolektif
246
PENURUNAN NILAI – ASET KEUANGAN YANG DICATAT BERDASARKAN BIAYA PEROLEHAN
DIAMORTISASI
• Meliputi investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang
• Aset individual yang signifikan:
• Penurunan nilai pertama kali dinilai secara individual.
• Jika tidak terdapat bukti penurunan nilai saat penilaian
individual, maka piutang dinilai dalam kelompok yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa.
• Penilaian secara kelompok:
• Untuk aset-aset yang secara individu tidak signifikan dan
aset-aset lain
• Tidak dapat dievaluasi secara individual
PENURUNAN NILAI KOLEKTIF – ASET KEUANGAN YANG DICATAT BERDASARKAN BIAYA PEROLEHAN
DIAMORTISASI
Penurunan nilai secara kolektif aset keuangan
yang dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi meliputi:
1. Kelompok aset keuangan sejenis yang
tidak signifikan secara individual; dan
2. Aset keuangan yang signifikan secara
individual yang tidak mengalami
penurunan nilai berdasarkan evaluasi
secara individual;
PENURUNAN NILAI KOLEKTIF – ASET KEUANGAN –
BIAYA PEROLEHAN DIAMORTISASI
• Kerugian penurunan nilai diukur sebesar selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut.
• Jumlah tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan.
• Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi.
PENURUNAN NILAI KOLEKTIF – ASET KEUANGAN –
BIAYA PEROLEHAN DIAMORTISASI
• Jika pada periode berikutnya jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang, maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus
dipulihkan.
• Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan
nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya
perolehan diamortisasi sebelum adanya
pengakuan penurunan nilai pada tanggal
pemulihan dilakukan.
• Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada
laporan laba rugi.
PENURUNAN NILAI – ASET KEUANGAN YANG DICATAT PADA BIAYA
PEROLEHAN
• Jumlah kerugian penurunan nilai diukur sebesar
selisih antara jumlah tercatat aset keuangan
dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan
yang didiskontokan pada tingkat pengembalian
yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa
• Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat
dipulihkan.
PENURUNAN NILAI – ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL
• Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi
• Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi.
• Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
Procedures for assessing impairment (IAS 39: 63-65)
253
IMPAIRMENT OF FINANCIAL ASSETS MEASURED AT AMORTIZED COST
Individually Collectively
Test for impairment for
Financial Assets
Individually Significant Not Individually
Significant
Individually
Fail Pass Fail Pass
Collectively tested
with similar credit
risk
254
IMPAIRMENT OF AFS FINANCIAL ASSETS
Changes in fair value of
AFS taken to equity
Decline in fair value must
be determined
Objective evidence of
impairment Decline in fair value
Cumulative loss in equity
transferred to income
statement
Acquisition cost
Previous impairment loss
- Current fair value
Debt instrument: Reversible
Equity instrument: Non reversible
PENURUNAN NILAI – PENGHITUNGAN
• Piutang yang signifikan secara individu dihitung
secara individu
• Jika peminjam pailit dan tidak ada yang menjamin piutang diturunkan nilainya seluruhnya
• Seluruh piutang tersebut dihapuskan dan diakui
entitas sebagai beban
• Jika peminjam pailit dan terdapat jaminan atas
piutang
• Jumlah penurunan nilai Seluruh nilai piutang
dicatat sebesar nilai jaminan yang dikuasai oleh
perusahaan
255
ILUSTRASI PELANGGAN PAILIT
256
Entitas A memiliki piutang kepada Entitas B sebesar 100.000. Piutang diberikan 1 Juni
2013. Pada 15 Desember 2014 Entitas A mendapatkan informasi bahwa Entitas B
dipailitkan oleh pengadilan. Piutang ini tidak dijamin, aset Entitas B tidak dapat
digunakan untuk membayar utang dagang. Piutang diturunkan seluruhya karena arus kas
masa depan Rp0.
Entitas A menghapuskan piutang mendebit cadangan penurunan nilai piutang
Pencadangan penurunan nilai
Beban penurunan nilai piutang 100.000
Cadangan penurunan nilai piutang 100.000
Penghapusan piutang
Cadangan penurunan nilai piutang 100.000
Piutang Dagang 100.000
PENURUNAN NILAI – PENGHITUNGAN
257
Piutang masih dapat ditagih, tetapi proses
pembayarannya terlambat dari yang diperjanjikan.
Entitas mengestimasi waktu penerimaan kas atas
piutang tersebut dan menghitung nilai kini piutang
tersebut dengan menggunakan suku bunga pasar.
Piutang berbunga menggunakan bunga efektif
pinjaman
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG INDIVIDU
258
Entitas A melakukan penjualan kredit pada Entitas B pada 1
Agustus 2014 sebesar 500.000. Menurut perjanjian, pembayaran
akan dilakukan dalam waktu sebulan setelah penjualan. Hingga
31 Desember 2014, ketika Entitas A menyusun laporan
keuangannya, belum ada pembayaran atas piutang tersebut.
Entitas B menjanjikan melunasi utangnya pada awal Juli 2016.
Suku bunga pasar adalah 5%.
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG INDIVIDUAL
259
PV piutang 500.000 x 0.962250 (PV 5%, n=1,5) = 464.714
Penurunan nilai = 500.000 -- 64.714 = 35.286
Jumlah ini akan digabungkan dengan penurunan nilai piutang lain dan
penurunan nilai secara kolektif.
Jika dibuat jurnal sendiri:
Beban penurunan nilai piutang 35.286
Cadangan penurunan nilai piutang 35.286 Jika pada 1 Juli 2015 dibayar, maka jurnal yang dibuat adalah: Cadangan penurunan nilai piutang 35.286 Beban penurunan nilai piutang 35.286 Kas 500.000 Piutang dagang 500.000
500,000
5% PV 5% 1,5 tahun 464,714
35,286
PENURUNAN NILAI – PENGHITUNGAN
260
Pinjaman yang diberikan dalam bentuk kredit
Tanda kegagalan: Restrukturisasi
Hasil restrukturisasi:
Nilai kini arus
kas masa
depan <
Jumlah
tercatat
pinjaman
Penurunan
nilai
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG
261
Entitas A memberikan pinjaman kepada Entitas B 400.000 pada 30 Desember
2012. Jangka waktu pinjaman 2 tahun, suku bunga 10% dikenakan atas saldo
pinjaman setiap tahun dan pinjaman dilunasi seluruhnya pada akhir tahun
kedua. Pada 30 Desember 2013, Entitas B tidak membayar bunganya karena
mengalami kesulitan keuangan. Oleh karena itu, dilakukan negosiasi ulang atas
pinjaman tersebut.
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG
262
Kasus 1
Diberikan grace period pada tahun pertama dan pembayaran bunga dimulai pada tahun kedua, piutang baru dilunasi pada tahun ketiga
Rugi penurunan nilai
Tahun Skedul awal PV lama Perubahan
Skedul PV baru
1 40,000 36,364
2 40,000 33,058 40,000 33,058
2 400,000 330,579 40,000 30,053
400,000 300,526
400,000 363,636
Kerugian 36,364
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG
263
Kasus 2
Pinjaman akan diangsur mulai 2013, namun angsuran pertama akan memperhitungkan bunga tertunggak selama tahun pertama. Untuk angsuran kedua dan pelunasan akan dilakukan pada tahun berikutnya
Tahun Skedul awal PV lama Perubahan
Skedul PV baru
1 40,000 36,364
2 40,000 33,058 84,000 69,421
2 400,000 330,579 40,000 30,053
400,000 300,526
400,000 400,000
Kerugian -
Tidak terjadi penurunan nilai
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI
264
Kasus 3
Kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman mulai diangsur pada tahun 2013 dan sisanya di tahun berikutnya, tetapi Entitas B dikenakan kenaikan suku bunga menjadi 12%. Pembayaran angsuran pertama dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga tertunggak dan bunga periode tersebut yang dihitung berdasarkan rate baru secara flat. Bunga = (Rp200.000*0,12*2 = Rp48.000)
Tahun Skedul awal PV lama
Perubahan
Skedul PV baru
1 120.000.000 109.090.909
2 110.000.000 90.909.091
3 148.000.000 111.194.591
4 136.000.000 92.889.830
200.000.000 204.084.420
(4.084.420)
tidak
terjadi
penurunan
nilai <
PENURUNAN NILAI
• Tidak seluruh piutang yang dimiliki signifikan
• Tidak seluruh piutang yang signifikan mengalami penurunan nilai
• Dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif
265
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG KELOMPOK
266
Entitas M memiliki piutang beberapa pelanggan pada 31 Desember 2014
Nama Pelanggan Nilai Piutang
Entitas A 300.000
Entitas B 260.000
Entitas C 250.000
Entitas D 150.000
Entitas E 50.000
Entitas F 30.000
Piutang lain tidak signifikan 250.000
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG KELOMPOK
267
Seluruh piutang tidak memiliki jaminan. Terdapat informasi Entitas F
mengalami kesulitan keuangan dan dinyatakan pailit. Piutang kepada
Entitas D telah berumur 3 bulan, di mana dalam perjanjian piutang akan
dilunasi dalam 1 bulan. Entitas D baru dapat melunasi piutangnya pada 31
Desember 2015. Bunga incremental borrowing sebesar 6%.
Berdasarkan pengalaman dan data historis, tingkat piutang tidak tertagih adalah 2% dari nilai piutang.
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG KELOMPOK
268
Entitas F dinyatakan pailit sehingga terdapat bukti objektif penurunan nilai
piutang. Arus kas yang diharapkan di masa depan adalah 0 sehingga seluruh
piutang sebesar 30.000 di-impairment.
Piutang kepada Entitas D baru dibayar setahun kemudian. Entitas
memperhitungkan nilai kini dari arus kas di masa depan.
Nilai kini dari arus kas dengan tingkat bunga 6%, satu tahun
= 150.000 x 0.9434 = 141.500
Jumlah tercatat piutang = 150.000
Kerugian penurunan nilai = 8.500
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG KELOMPOK
269
Piutang lain yang tidak signifikan dan piutang yang secara individual tidak
mengalami penurunan nilai adalah:
300.000+260.000+250.000+50.000+250.000= 1.111.000
Penurunan nilai kolektif: 2% x 1.111.000 = 22.220
Total penurunan piutang sebesar 30.000 + 8.500 + 22.200 = 60.700.
Jurnal yang dibuat adalah:
Beban penurunan nilai piutang 60.700
Cadangan penurunan nilai piutang 60.700
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI KOLEKTIF
270
Dihitung berdasarkan data historis beberapa tahun
sebelumnya (3-5 tahun)
Metode Metode pembebanan rata-rata (Average charge
method)
Metode roll
rate
&
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI KOLEKTIF
271
Average charge-off
method Mendasarkan jumlah penurunan nilai berdasarkan
data historis rata-rata tingkat kerugian pinjaman
Masing-masing tahun diperoleh data saldo
piutang, jumlah piutang yang dihapuskan serta
jumlah piutang yang telah dihapuskan namun
dapat ditagih Hitung jumlah pinjaman neto yang dihapuskan
pinjaman yang dihapuskan dikurangi pinjaman
yang telah dihapuskan namun dapat ditagih
(recovery) Rata-rata kerugian pinjaman tiap tahun
pinjaman neto yang dihapuskan dibagi rata-rata
pinjaman untuk masing-masing tahun selama 5 th
1
2
3
4
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI KOLEKTIF
272
Average charge-off
method
2005 2006 2007 2008 2009
Rata2
5
tahun
Pinjaman yang
dihapuskan 450.000.000 420.000.000 400.000.000 390.000.000 380.000.000
Pinjaman
recovery (80.000.000) (78.000.000) (70.000.000) (64.000.000) (60.000.000)
Pinjaman net
yang
dihapuskan 370.000.000
342.000.000
330.000.000
326.000.000
320.000.000
Pinjaman 36.500.000.000 35.800.000.000
36.800.000.00
0
38.000.000.00
0 38.600.000.000
Rata-rata
Pinjaman 36.500.000.000 36.150.000.000
36.300.000.00
0
37.400.000.00
0 38.300.000.000
Rata-rata
kerugian 0,0101 0,0095 0,0091 0,0087 0,0084
0,009
2
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI KOLEKTIF
273
Average charge-off
method
Total pinjaman
tahun 2011
Pinjaman yang
secara individu
mengalami
penurunan nilai
Pinjaman
yang
dievaluasi
secara kolektif
Rata-rata
data
historis
kerugian
pinjaman
Penurunan
nilai kolektif
48.000.000.000 (8.000.000.000) 40.000.000.000 0,0092 366.000.000
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI KOLEKTIF
274
Roll Rate Method
menghitung probability piutang pada periode sekarang
akan tetap menjadi piutang pada periode berikutnya
Misal:
Piutang yang belum jatuh tempo pada bulan Jan 2010
sebesar 5.000.000, dari jumlah tersebut yang masih belum
tertagih pada Feb 2011 sebesar Rp1.000.000 sehingga roll
rate ratio sebesar 20% dihitung dalam jangka waktu
1 tahun, untuk kemudian dihitung nilai rata-ratanya
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI KOLEKTIF
275
Roll Rate Method
Bulan/
tahun Current 1-30 hari
31-60
hari
61-180
hari
181-365
hari
> 365
hari
2 Jan
2011 5.000.000 1.500.000
1.000.000 800.000 400.000
2 Feb
2011 1.000.000
600.000 500.000 560.000
320.000
Roll rate 20% 40% 50% 70% 80% 100%
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI KOLEKTIF
276
Roll Rate Method
Bulan/tahun Current 1-30 hari 31-60 hari 61-180 hari 181-365 hari > 365 hari
2 Jan 2011 20% 40% 50% 70% 80% 100%
2 Feb 2011 25% 42% 54% 68% 78% 100%
2 Mar 2011 22% 44% 50% 62% 78% 100%
2 Apr 2011 25% 45% 52% 70% 78% 100%
2 Mei 2011 26% 43% 46% 66% 86% 100%
2 Jun 2011 28% 41% 48% 64% 84% 100%
2 Jul 2011 26% 40% 50% 68% 80% 100%
2 Agt 2011 25% 41% 52% 72% 82% 100%
2 Sep 2011 18% 38% 54% 66% 80% 100%
2 Oct 2011 19% 38% 52% 68% 76% 100%
2 Nop 2011 18% 36% 50% 70% 80% 100%
2 Dec 2011 18% 38% 48% 66% 78% 100%
Rata-rata roll rate 22.50% 40.50% 50.50% 67.50% 80.00% 100.00%
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI KOLEKTIF
277
Roll Rate Method
Umur Piutang
% Penurunan
Nilai Perhitungan
Current 2.48% 22.50%*40,50%*50.50%*65.50%*80.00%*100%
1-30 hari 11.04% 40.50%*50.50%*65.50%*80.00%*100%
31-60 hari 27.27% 50.50%*65.50%*80.00%*100%
61-180 hari 54.00% 65.50%*80.00%*100%
181-365 hari 80.00% 80.00%*100%
> 365 hari 100.00% 100.00%
Nilai roll rate rata-rata per tahun digunakan untuk menentukan nilai
piutang tidak tertagih untuk masing-masing umur piutang dengan mengalikan prosentase tidak tertagih pada periode tersebut dan setelahnya digunakan untuk menentukan penurunan nilai
piutang secara kolektif
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI KOLEKTIF
Cadangan penurunan nilai awal periode 5000
Beban penurunan nilai periode tsb 2000
Piutang yang dihapuskan (individu&kolektif) (1000)
Piutang recovery (sudah dihapuskan tertagih) 500
Cadangan penurunan nilai akhir periode 6500
278
PENURUNAN NILAI – ESTIMASI
279
Konsep penyisihan piutang dilakukan karena
perusahaan dalam laporan keuangan harus menyajikan
piutang sebesar jumlah yang dapat direalisasi
diperlukan estimasi jumlah yang tidak dapat ditagih
di masa depan
Nilai Piutang Nilai
Penjualan
Estimasi didasarkan pada:
X Tidak diperkenankan
oleh PSAK 55
PSAK – 65: LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
IFRS 10: Consolidated Financial Statements
KOMBINASI BISNIS
281
Penggabungan usaha entitas tidak sepengendali
(PSAK 22) – nilai wajar, selisih nilai wajar dan imbalan yang
dialihkan diakui sebagai goodwiill
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (PSAK 38) –
jumlah tercatat, selisih imbalan yang dialihkan dan
jumlah tercatat diakui sebagai tambahan modal
disetor
Laporan Keuangan Konsolidasi didahului dengan kombinasi
bisnis
PERUBAHAN PSAK 65 (REVISI 2013)
282
Hal
PSAK 65
PSAK 4
dan
ISAK 7
Ruang Lingkup Tidak meliputi LK tersendiri Diatur
Definisi Diatur dalam lampiran tersendiri Diatur
Pengendalian Definisi yang umum meliputi:
kekuasaan, ekposur hak dan
kemampuan menggunakan
kekuasaan
Diatur
Pengendalian tanpa
adanya hak suara
mayoritas
Memberikan panduan penerapan
dalam menaksir pengendalian tanpa
hak suara
Diatur
Hak suara potensial Ketentuan lebih detail Diatur
Hubungan keagenan Terdapat pedoman penerapan
hubungan keagenan
Tidak
Diatur
283
Hal PSAK 65 PSAK 4
dan
ISAK 7
Persyaratan akuntansi LK konsolidasian disusun dengan
menggunakan kebijakan yan sama
Diatur
Kepentingan non
pengendali
Penyajiannya terpisah dari ekuitas
pemiliki entitas induk
Diatur
Penentuan apakah
entitas adalah entitas
investasi
Terdapat definisi Tidak
Diatur
Entitas investasi
pengecualian terhadap
konsolidasi
Tidak dikonsolidasi tetapi mengukur
investasinya dengan nilai wajar
Tidak
Diatur
Perubahan PSAK 65 (Revisi 2013)
PSAK 65
LK Konsolidasian Isi
Lampiran Tujuan
Ruang lingkup
Pengendalian
Persyaratan akuntansi
Penentuan apakah
entitas adalah entitas
investasi
Entitas investasi –
pengecualian terhadap
konsolidasi
Lampiran A: Definisi
Lampiran B: Pedoman
Penerapan
Lampiran C: Tanggal
Efektif dan Ketentuan
Transisi
Contoh Ilustrasi (bukan
bagian)
Menarik PSAK 4
Menarik ISAK 7
LAMPIRAN A - DEFINISI
• Aktivitas relevan (relevant activities) adalah aktivitas investee yang
secara signifikan mempengaruhi imbal hasil investee.
• Entitas anak (subsidiary) adalah entitas yang dikendalikan oleh
entias lain.
• Entitas induk (parent) adalah entitas yang mengendalikan satu atau
lebih entitas.
• Entitas investasi (investment entity) adalah entitas yang:
(a)memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan
memberikan investor tersebut jasa manajemen investasi;
(b)menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya
adalah untuk menginvestasikan dana yang semata-mata untuk
memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan
investasi, atau keduanya; dan
(c)mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya
yang substansial berdasarkan pada nilai wajar.
LAMPIRAN A - DEFINISI
• Hak pencabutan (removal rights) adalah hak untuk mencabut
kewenangan pengambilan keputusan yang dimiliki oleh pengambil
keputusan.
• Hak protektif (protective rights) adalah hak yang didesain untuk
melindungi kepentingan pihak pemegang hak protektif tanpa
memberikan kekuasaan kepada pihak tersebut atas entitas di mana
hak tersebut terkait.
• Kekuasaan (power) adalah hak yang ada saat ini yang memberikan
kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan.
• Kelompok usaha (group) entitas induk dan entitas anaknya.
• Kepentingan nonpengendali (non-controlling interest) adalah
ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung
atau tidak langsung kepada entitas induk.
• Laporan keuangan konsolidasian (consolidated financial
statements) adalah laporan keuangan kelompok usaha yang di
dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas
entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas
ekonomi tunggal.
LAMPIRAN A - DEFINISI
• Pengambil keputusan (decision maker) adalah entitas dengan hak
pengambilan keputusan yang merupakan prinsipal maupun agen
untuk pihak lain.
• Pengendalian atas investee (control of investee). Investor
mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak
atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut
melalui kekuasaannya atas investee.
TUJUAN
Menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
(a)mensyaratkan entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau
lebih entitas lain (entitas anak) untuk menyajikan laporan keuangan
konsolidasian;
(b)mendefinisikan prinsip pengendalian (control) dan menetapkan
pengendalian sebagai dasar konsolidasi;
(c)menetapkan bagaimana cara menerapkan prinsip pengendalian
untuk mengidentifikasi apakah investor mengendalikan investee
sehingga investor mengonsolidasi investee;
(d)menetapkan persyaratan akuntansi untuk penyusunan laporan
keuangan konsolidasian; dan
(e)mendefinisikan entitas investasi dan menetapkan pengecualian untuk
mengonsolidasikan entitas anak tertentu dari entitas investasi.
RUANG LINGKUP
• Entitas yang merupakan entitas induk menyajikan laporan
keuangan konsolidasian.
• Pernyataan ini berlaku untuk seluruh entitas, kecuali:
(a) program imbalan pascakerja atau program imbalan kerja
jangka panjang lain yang diatur dalam PSAK 24: Imbalan
Kerja.
(b) entitas investasi tidak perlu menyajikan laporan keuangan
konsolidasian jika entitas investasi disyaratkan untuk
mengukur seluruh entitas anaknya pada nilai wajar melalui
laba rugi sesuai dengan Paragraf 31.
PENGENDALIAN – PSAK 65
• Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
• Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut ini:
(a)kekuasaan atas investee (lihat Paragraf 10-14);
(b)eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee (lihat Paragraf 15 dan 16); dan
(c)kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor (lihat Paragraf 17 dan 18).
Kekuasaan Eksposur
imbal hasil Pengendalian
Kemampuan
KOMPONEN PENGENDALIAN (PEDOMAN PENERAPAN)
• Tergantung pada sifat kegiatan, struktur hukum, dan pengambilan keputusan.
• Hak suara, hak suara potensial, dan hak kontraktual
• Hak protektif diabaikan.
• Mengevaluasi dampak dari berbagai hak dan interaksi mereka
Hak
• Kemampuan praktis untuk melaksanakan hak
• Kemampuan saat ini untuk aktivitas relevan langsung
• Tidak perlu semua hak dilaksanakan secara aktif (pemilik mayoritas yang pasti memiliki semua kekuasaan)
Substantif
• Aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil investee.
• Contoh: pembelian/penjualan, manajemen aset keuangan, pembiayaan.
• Keputusan dalam aktivitas relevan: anggaran, perekrutan/kompensasi dari manajemen, keputusan investasi.
Aktivitas Relevan
KEKUASAAN
• Memiliki kemampuan untuk mengarahkan aktivitas relevan, yaitu aktivitas yang secara signifikan mempengarui imbal hasil investee.
• Kekuasaan timbul dari hak. Penaksiran kekuasaan mudah ditentukan ketika kekuasaan berasal dari instrumen ekuitas. Penaksiran kadang kompleks dan perlu mempertimbangkan banyak faktor.
• Bukti investor mengarahkan aktivitas relevan dapat membantu menentukan kekuasaan, namun bukti tersebut tidak dengan sendirinya meyakinkan.
• Investor yang paling mempengaruhi imbal hasil investee yang memiliki kekuasaan.
• Kekuasaan muncul dari hak termasuk: • Hak suara
• Hak suara potensial
• Hak menunjuk personil manajemen kunci
• Hak pengambilan keputusan dalam kontrak manajemen
• Hak mengganti (kick-out)
IMBAL HASIL
• Investor terekspos atas imbal hasil variabel dengan investee ketika imbal hasil investor dari keterlibatannya tersebut berpotensi untuk bervariasi sebagai akibat dari kinerja investee. Imbal hasil investor dapat hanya positif, hanya negatif, atau positif dan negatif.
• Meskipun hanya satu investor yang dapat mengendalikan investee, lebih dari satu pihak dapat berbagi imbal hasil investee. Sebagai contoh, pemilik kepentingan nonpengendali dapat berbagi laba atau distribusi dari investee.
• Contoh:
• Dividen, bunga, dan perubahan nilai investasi.
• Renumerasi jasa atas atas investee, fee dan eksposur atas kerugian pemberian bantuan likuiditas, hak residual atas likuidasi, manfaat pajak, dan sebagainya.
• Tidak tersedia bagi pihak lain, misalnya penggabungan aset investor dan investee untuk meningkatkan nilai aset investor.
KEKUASAAN DAN IMBAL HASIL
• Investor mengendalikan investee jika investor tidak hanya
memiliki kekuasaan atas investee dan eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee,
tetapi juga memiliki kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya dalam mempengaruhi imbal hasil investor dari
keterlibatannya dengan investee.
• Investor dengan hak pengambilan keputusan menentukan apakah investor bertindak sebagai prinsipal atau agen.
Investor yang bertindak sebagai agen, sesuai dengan
Paragraf PP58-PP72, tidak mengendalikan investee ketika
investor tersebut melaksanakan hak pengambilan keputusan
yang didelegasikan kepada investor tersebut.
• Kekuasaan dapat dilaksanakan sendiri.
• Kekuasaan dapat didelegasikan pada pihak lain
(wewenang pengambilan keputusan) melalui agen dan
prinsipal.
• Ruang lingkup pengambilan keputusan.
• Hak pihak lain (misalnya hak pencabutan atau
membebastugaskan pengambil keputusan tanpa sebab, dan
pembatasan diskresi pengambil keputusan).
• Renumerasi (sepadan dengan jasa yg diberikan dan perjanjian
renumerasi persyaratan untuk jasa serupa)
• Eksposur variabilitas imbal hasil dari kepentingan (interest) lain,
yaitu ketika memiliki kepentingan (interest) pada investee
apakah eksposurnya berbeda dg investor lain.
KEKUASAAN DAN IMBAL HASIL
AKTIVITAS RELEVAN
• Aktivitas relevan (penentuan kebijakan operasional dan
keuangan):
• Penjualan dan pembelian barang atau jasa;
• Pengelolaan aset keuangan;
• Seleksi, akuisisi, dan pelepasan aset;
• Riset dan pengembangan produk atau proses baru;
• Penentuan struktur pendanaan atau perolehan pendanaan.
• Keputusan aktivitas relevan
• Keputusan operasional dan permodalan investe (misal
anggaran);
• Penunjukan dan pemberian renumerasi personil manajemen
kunci atau penyedia jasa atau pemutusan hubungan kerja
tersebut.
TUJUAN DAN DESAIN INVESTEE
• Traditional Entities Hak suara sebagai faktor dominan; pihak yang memiliki hak suara yang cukup untuk menentukan kebijakan operasional dan keuangan investee merupakan pihak yang mengendalikan investee (pemegang hak suara mayoritas).
• Structured Entities Hak suara bukan merupakan faktor yang dominan (hak suara hanya terkait tujuan administratif).
• Hak suara;
• Risiko terhadap investor (desain paparan, desain pihak yang terpapar, dan apakah investor terpapar risiko tersebut).
Tujuan setiap investor, alasan keterlibatan investor
dengan investee, dan bagaimana keterlibatan
tersebut
HAK SAAT INI
Indikator Utama
• Hak suara;
• Hak untuk menunjuk, memindahtugaskan, atau mengganti
personil manajemen kunci;
• Hak menunjuk atau mengganti entitas lain yang
mengarahkan aktivitas relevan;
• Hak mengarahkan investee untuk melakukan atau memveto
perubahan terhadap transaksi untuk kepentingan investor;
• Hak lain (misalnya hak pengambilan keputusan dalam
kontrak manajemen).
Indikator Tambahan • Dapat menunjuk atau menyetujui personil manajemen kunci;
• Dapat mengarahkan investee melakukan atau memveto
perubahan terhadap transaksi untuk kepentingan investor;
• Dapat mendominasi proses nominasi organ pengatur atau
memperoleh mandat dari pemegang suara lain;
• Personil manajemen kunci investee adalah pihak berelasi
dengan investor (misal CEO investee adalah juga CEO investor);
• Mayoritas organ pengatur investee adalah pihak berelasi
dengan investor.
HAK SAAT INI
Indikator Lain
• Personil manajemen kunci investee adalah karyawan atau mantan karyawan investor;
• Kegiatan operasional investee bergantung pada investor;
• Porsi signifikan aktivitas investee melibatkan investor atau atas
nama investor;
• Eksposur atau hak atas imbal hasil tidak proporsional lebih
besar daripada hak suara.
HAK SAAT INI
HAK SAAT INI
• HAK SUBSTANTIF • Kemampuan praktis untuk melaksanakan hak tersebut.
• Terdapat hambatan (ekonomi dan lain)? Misal insentif keuangan atau penalti, ketentuan hukum atau regulasi,dsb
• Ketika perlu persetujuan pihak lain, terdapat mekanisme untuk melaksanakan hak secara kolektif?
• Para pihak yg memiliki hak akan memperoleh manfaat dari hak tsb?
• Hak substantif jika dapat dilaksanakan ketika perlu dibuat keputusan arah aktivitas relevan
• Hak substantif dapat dilaksanakan saat ini (umumnya) atau tidak saat ini
Hak Protektif
Melindungi pemilik hak, tetapi tanpa kekuasaan atas investee (misalnya hak kreditur untuk membatasi penggunaan dana
pinjaman dan mengambil alih aset jika debitur gagal bayar).
• Hak veto umumnya merupakan hak protektif;
• Waralaba
Pewaralaba (franchisee) memberi hak ke pemilik waralaba
(franchisor) untuk melindungi merek waralaba franchisor
memiliki hak protektif (dukungan keuangan franchisor dan
paparan variabilitas imbal hasil dari franchisee).
HAK SAAT INI
HAK SUARA
• Hak suara mayoritas memiliki kekuasaan.
• Hak suara mayoritas tanpa kekuasaan:
• Aktivitas relevan diarahkan pihak lain
berdasarkan perjanjian dan pihak lain tersebut
bukan agen dari investor;
• Hak suara tidak substantif (misalnya aktivitas
relevan diarahkan oleh Pemerintah, Pengadilan,
kurator, likuidator, dan sebagainya.
HAK SUARA
Hak suara bukan mayoritas kekuasaan (pengendalian de-facto,
kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak):
• Ukuran relatif hak suara investor terhadap ukuran dan sebaran
pemegang hak suara lain (besaran hak suara, besaran hak suara
relatif, dan jumlah banyak pihak lain bertindak bersama);
• Hak suara potensial;
• Hak dalam pengaturan kontraktual;
• Fakta dan keadaan tambahan.
CONTOH HAK SAAT INI
RUPS menentukan arah aktivitas relevan dan dijadwalkan
dilakukan delapan bulan lagi. Pemegang saham individual atau
kolektif sebesar 10% dapat meminta RUPSLB paling cepat 30 hari
setelah pemberitahuan kepada pemegang saham lain.
• Investor memiliki hak suara mayoritas investee: hak substantif;
• Investor memiliki forward contract untuk memperoleh saham
mayoritas investee dengan tanggal penyelesaian dalam 25 hari: hak
substantif;
• Investor memiliki opsi substantif untuk memperoleh saham mayoritas
investee dalam 25 hari: hak substantif;
• Investor memiliki forward contract untuk memperoleh saham
mayoritas investee dalam 6 bulan: bukan hak substantif.
HUBUNGAN KEAGENAN
• Siapakah yang mempunyai kekuasaan atas investee? Apakah aktivitas relevan investee?
• Berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan: (a)tujuan dan desain investee, (b) faktor yang menentukan marjin laba, pendapatan, dan nilai investee maupun nilai
dari produk, (c) dampak imbal hasil investee yang dihasilkan dari wewenang pengambilan keputusan
masing-masing investor pada huruf (b), (d)eksposur investor atas variabilitas imbal hasil, (e) ketidakpastian dan usaha dalam memperoleh persetujuan regulator, (f) investor mana yang mengendalikan produk ketika tahap pengembangan telah
berhasil. • Seluruh fakta dan keadaan harus dipertimbangkan dan memerlukan
pertimbangan (judgement). • Perlu penilaian kembali jika fakta dan keadaan berubah.
Investor A mempunyai kemampuan untuk
mengarahkan
Investor B mempunyai kemampuan untuk
mengarahkan
Persetujuan Regulator
Mengembangkan dan
memasarkan produk
Memproduksi dan
memasarkan produk
CONTOH
• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh
berbagai pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu
pihak yang memiliki > 1% hak suara).
• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara
mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut).
• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga
pihak lain, masing-masing 1%.
• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki masing‐masing 26% secara bersama-sama dapat
mencegah pihak C untuk mengambil keputusan terkait aktivitas
relevan.
CONTOH
• E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara
tersebar oleh 11 pemegang saham yang masing-masing memiliki
5%.
• Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain
tidak secara konklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan
atas F. Fakta dan keadaan lain harus dipertimbangkan untuk
menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F.
• C memiliki 40% hak suara D; sisa 40% hak suara D dimiliki oleh G,
sebesar 15% dimiliki dana pesiun perusahaan, dan lainnya dimiliki
oleh pihak lain yang masing-masing memegang kurang dari 1%.
• C memiliki kekuasaan atas D, karena dana pernsiun tidak mungkin
memiliki keputusan yang berbeda dengan perusahaan, sehingga
secara de facto entitas C mengendalikan D.
CONTOH
• AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain
memiliki masing-masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir
dihadiri oleh 75% pemegang saham. AAA tidak memiliki
kekuasaan atas BBB.
• AAA memiliki 38% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain
memiliki masing-masing 4%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir
dihadiri oleh 75%. AAA memiliki kekuasaan atas BBB?
PERSYARATAN AKUNTANSI
• Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian
dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
• Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor
memperoleh pengendalian atas investee dan berakhir ketika
investor kehilangan pengendalian atas investee.
• Paragraf PP109–PP116 menetapkan pedoman penyusunan
laporan keuangan konsolidasian.
KEPENTINGAN NONPENGENDALI
• Entitas induk menyajikan kepentingan nonpengendali di
ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
• Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada
entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian entitas induk pada entitas anak adalah
transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik).
• Paragraf PP117–PP119 menetapkan pedoman akuntansi
untuk kepentingan nonpengendali dalam laporan keuangan
konsolidasian.
KEHILANGAN PENGENDALIAN
• Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak,
maka entitas induk:
• menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan posisi keuangan konsolidasian;
• mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya
mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai dengan SAK lain yang relevan. Nilai wajar tersebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau (jika sesuai) biaya perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada entitas
asosiasi atau ventura bersama;
• mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.
KEHILANGAN PENGENDALIAN – PP98
Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka entitas
induk:
a. menghentikan pengakuan:
i. aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah
tercatatnya ketika pengendalian hilang; dan
ii. jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak
terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen
penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan
nonpengendali).
b. mengakui:
i. nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa,
atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian;
ii. jika transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya
pengendalian melibatkan distribusi saham entitas anak kepada pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan
iii. setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya
pada tanggal hilangnya pengendalian.
KEHILANGAN PENGENDALIAN – PP98
c. reklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo
laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak
atas dasar yang dijelaskan dalam paragraf PP99;
d. mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan
atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas
induk.
Paragraf PP99
Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka
entitas induk mencatat seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam
penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak
tersebut dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika entitas induk
telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait, yaitu ke
laba rugi atau saldo laba.
HAK SUARA POTENSIAL
• Instrumen yang dapat dikonversi menjadi saham: option, forward, convertible instrument, dan sebagainya.
• Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, termasuk hak suara potensial yang dimiliki oleh entitas lain, dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
• Pertimbangan hak suara potensi secara substansi: harga exercise , cash dan pendanaan yang tersedia, dan periode exercise.
• Dipertimbangkan secara individual atau kombinasi.
• Tidak dikeluarkan: modal ventura, reksa dana, dan unit perwalian
• Aktivitas tidak sama tetap dikonsolidasi: segmen operasi
CONTOH KEHILANGAN PENGENDALIAN
316
• Entitas A memiliki 100% saham Entitas B (aset neto 500) • Entitas A menjual 85% saham Entitas B, sisa 15% saham Entitas B
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual (AFS). • Hasil penjualan 85% saham Entitas B 750 • Nilai wajar sisa 15% saham Entitas B 130
Aset keuangan tersedia untuk dijual 130
Kas 750
Investasi pada Entitas B (entitas anak) 500
Keuntungan 380
Perhitungan keuntungan:
85% 750 – (85% x 500) 325
15% 130 – (15% x 500) 55
Total 380
CONTOH TIDAK KEHILANGAN PENGENDALIAN
317
• Entitas A memiliki 100% saham Entitas B (aset neto 4.000)
• Entitas A menjual 10% saham Entitas B dengan harga 500
Kas 500
Investasi pada Entitas B (10% x 4.000) 400
Tambahan modal disetor 100
PENGGABUNGAN TRANSAKSI
318
• Disepakati pada waktu sama atau terkait;
• Transaksi tunggal secara komersial;
• Ketergantungan antar perjanjian;
• Secara ekonomi, tidak dapat dijustifikasi secara individual,
tetapi dapat dijustifikasi secara gabungan.
CONTOH PENGGABUNGAN TRANSAKSI
319
Pengendalian hilang pada Febuari 20X2 sehingga Entitas A tetap mengkonsolidasi Entitas B untuk tahun 20X1.
Des Kas 200
Uang muka 200
Feb Kas 550
Uang muka 200
Kerugian 20
Investasi pada Entitas B 770
• Entitas A memiliki 70% saham Entitas B (aset neto 1.100)
• Pada Desember 20X1, Entitas A menjual 19% saham Entitas B dengan
harga 200
• Pada Februari 20X2, Entitas A menjual 51% saham Entitas B dengan harga 550
• Kedua transaksi diperlakukan sebagai transaksi tunggal
Hasil penjualan (200 + 550) 750
Bagian aset neto (70% x 1.100) (770)
Kerugian ( 20)
CONTOH PENGGABUNGAN TRANSAKSI
320
Pengendalian hilang pada Desember 20X1 sehingga Entitas A tidak mengkonsolidasi Entitas B untuk tahun 20X1.
Des Kas 200
Piutang 550
Kerugian 20
Investasi pada Entitas B 770
Feb Kas 550
Piutang 550
• Entitas A memiliki 70% saham Entitas B (aset neto 1.100)
• Pada Desember 20X1, Entitas A menjual saham Entitas B dengan harga
750
• Kas diterima oleh Entitas A sebesar 200 pada Desember 20X1, dan sisanya sebesar 550 diterima pada Februari 20X2.
• Kedua transaksi diperlakukan sebagai transaksi tunggal
Hasil penjualan 750
Bagian aset neto (70% x 1.100) (770)
Kerugian ( 20)
HUBUNGAN KEAGENAN
Haruskah manajer investasi mengonsolidasi reksa dana yang dikelolanya?
Hal- hal yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah manajer
investasi/aset adalah agen:
a) ruang lingkup wewenang pengambilan keputusannya atas investee;
b) hak yang dimiliki pihak lain;
c) remunerasi yang menjadi haknya sesuai dengan perjanjian remunerasi;
d) eksposur pengambil keputusan terhadap variabilitas imbal hasil yang berasal
dari kepentingan lain yang dimilikinya dalam investee.
Pembobotan berbeda diterapkan untuk setiap faktor berdasarkan fakta dan
keadaan tertentu.
Manajer investasi/aset bertindak sebagai prinsipal - mengonsolidasi
Manajer investasi/aset bertindak sebagai agen - tidak mengonsolidasi
PENGECULIAN KONSOLIDASI
Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi.
Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.
Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas
dalam menaksir apakah dirinya merupakan entitas investasi atau
bukan, yaitu:
a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; dan
d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan serupa.
TEKNIK DAN PROSEDUR KONSOLIDASI
1
Investasi entitas induk pada anak
dengan porsi entitas atas ekuitas anak
dieliminasi (muncul goodwill)
2
Kepentingan nonpengendali diidentifikasi:
ekuitas awal dan perubahan, laba/rugi
3
Saldo, transaksi, penghasilan, dan
beban intra kelompok usaha
dieliminasi secara penuh: belum
direaliasi, dampak pajak penghasilan
Menggabungkan LK entitas induk dan entitas anak: menjumlahkan
pos-pos sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban.
ELIMINASI
• Investasi
• Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak;
• Jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100%, maka akan muncul kepentingan nonpengendali;
• Perbedaan jumlah tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas entitas anak pada tanggal akuisisi diperhitungkan dalam konsolidasi (nilai wajar yang dikonsolidasi;
• Goodwill muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar.
• Akun
• Utang-piutang antara anak dan induk dieliminasi.
• Transaksi
• Transaksi yang diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga, transaksi antara induk dan anak dieliminasi.
ELIMINASI TRANSAKSI
• Persediaan
• Penjualan dan harga pokok penjualan;
• Jika barang belum terjual, maka laba yang belum direalisasi harus dikurangkan dari nilai persediaan dan mempengaruhi laba yang telah diakui.
• Aset tetap
• Pada tahun terjadinya transaksi tidak mengakui keuntungan/ kerugian dari transaksi tersebut;
• Laba yang ada dalam aset tersebut dieliminasip
• Nilai penyusutan disesuaikan.
• Obligasi
• Obligasi diakui hanya sebesar obligasi pada pihak eksternal;
• Pendapatan/beban bunga dieliminasi.
LABA YANG BELUM DIREALISASI
• Keuntungan dan kerugian dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui dalam persediaan, aset tetap, dan obligasi dieliminasi: • Mempengaruhi nilai aset dan liabilitas.
• Mempengaruhi laba/rugi periode berjalan: harga pokok penjualan, beban bunga, dan penyusutan.
• Jika terdapat penjualan hulu dari entitas induk, maka laba yang disesuaikan mempengaruhi bagian laba induk.
• Jika terdapat penjualan hilir dari entitas anak, maka laba yang disesuaikan mempengaruhi bagian laba/ kepentingan nonpengendali, karena laba terjadi di entitas anak.
TANGGAL LAPORAN KEUANGAN
• LK yang digunakan untuk menyusun LK
konsolidasian disusun dengan tanggal yang sama.
• Jika tidak sama, menyusun LK dengan tanggal
yang sama, kecuali tidak praktis.
• Jika tanggal berbeda, penyesuaian dilakukan atas
dampak transaksi/peristiwa yang signifikan (tidak
lebih dari 3 bulan).
• Lama periode pelaporan dan perbedaan antar
akhir periode, sama dari periode ke periode.
PROSEDUR
• LK konsolidasian menggunakan kebijakan
akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa
lain dalam keadaan yang serupa.
• Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat
sebagai transaksi ekuitas.
KETENTUAN TRANSISI
• Tanggal efektif: 1 Januari 2015.
• Ketentuan transisi:
• Menerapkan pernyataan ini secara retrospektif sesuai PSAK
25;
• Referensi untuk ―Periode Terdekat Sebelumnya‖
• PSAK 65 menggantikan PSAK 4 dan ISAK 7
KETENTUAN TRANSISI
• Tidak terjadi perubahan status konsolidasi: tidak
ada penyesuaian.
• Terjadi perubahan status konsolidasi menjadi tidak
dikonsolidasi: berlaku retrospektif
• Terjadi perubahan status konsolidasi menjadi
dikonsolidasi: konsolidasi sejak tanggal entitas
memiliki pengendalian tanpa goodwill,
penyesuaian saldo awal ekuitas.
PP – HAK SUARA POTENSIAL
• Perbedaan pengaruh signifikan, pengendalian bersama, dan
pengendalian.
• Hak suara potensial tidak ada jika tidak memiliki substansi
ekonomi.
• Ilustrasi:
• Contoh opsi posisi tidak untung (out of the money);
• Kemungkinan pelaksanaan atau konversi;
• Hak lainnya yang mempunyai potensi untuk meningkatkan hak
suara suatu entitas atau mengurangi hak suara entitas lain;
• Maksud manajemen;
• Kemampuan manajemen.
ILUSTRASI 1: HAK SUARA POTENSIAL
Issued ordinary shares
Percentage of ordinary
shares
Issued share
warrants
Potential shares from
warrants
Total shares (issued and potential)
Percentage of total
shares
Company
A 10,000,000 50% 5,000,000 10,000,000 20,000,000 62.50%
Other investors
10,000,000 50% 1,000,000 2,000,000 12,000,000 37.50%
Total 20,000,000 100% 6,000,000 12,000,000 32,000,000 100.00%
Although Company A owns only 50% of the total issued ordinary shares, its
holding of the share warrants gives it de facto control over Company B
333
• Entitas A membeli seluruh kepemilikan saham di Entitas B
dengan harga 20,000. Pada tanggal tersebut ekuitas Entitas B
terdiri dari:
• Saham 5,000
• Saldo laba 6,000.
• Saham dan saldo laba dielminasi dengan harga perolehan
investasi, selisihnya akan dicatat sebagai goodwill.
Harga perolehan 20,000
Dikurangi : Net aset Entitas B
Saham 5,000
Saldo Laba 6,000
11,000
Goodwill 9,000
Ilustrasi 2: Goodwill
ILUSTRASI 3: PENGGABUNGAN USAHA
PT Induk mengakuisi 80% saham PT Anak dengan mengeluarkan kas sebesar
1.200.000. Jumlah tercatat ekuitas PT Anak pada tanggal akuisisi adalah 1.000.000.
Terdapat perbedaan jumlah tercatat dan nilai wajar sebesar 300.000, yaitu tanah
200.000 dan gedung 100.000 (masih memiliki masa manfaat 10 thn). Laba PT Anak
selama tahun tersebut adalah 200.000 dan dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
ILUSTRASI 3: PENGGABUNGAN USAHA
• Goodwill = Investasi – (% Kepemilikan X FV Aset)
• Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000
• Goodwill = 1.200.000 – (80% x 1.300.000) = 160.000
Goodwill untuk induk
• Goodwill untuk NCI = (160.000/80%) x 20% = 40.000
• Jika goodwilll hanya untuk induk = 160.000
• Jika untuk induk dan kepentingan nonpengendali = 200.000
Aset
menjadi
lebih
besar
• Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000 + 300.000 = 1.800.000 • Kepentingan nonpengendali = 20% x 1.300.000 = 260.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.000.000
ILUSTRASI 3: PENGGABUNGAN USAHA
336
Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000
Aset tidak lancar
6.800.000 Ekuitas 6.000.000
Goodwill 200.000 Non pengendali
300.000
9.500.000 9.500.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
ILUSTRASI 4: PENGGABUNGAN USAHA BERTAHAP
• Entitas A memiliki 20% saham Entitas B dengan nilai 320 juta. Total jumlah tercatat Entitas B adalah 1.500 juta.
• Entitas A membeli tambahan 60% saham entitas B dengan harga 1.200 juta. Nilai wajar aset B pada tanggal adalah 1.800 juta.
Total kepemilikan baru = 20% + 60% = 80%. Nilai wajar 60% saham yang baru = 1.200; 100% = 2.000 Nilai wajar aset yang dibeli 1.800: • Goodwill total 2.000 - 1.800 = 200; Goodwill NCI = 40 • Goodwiil induk = 1.600 – (80% x 1.800) = 1.600 – 1.440 = 160 Kepemilikan lama = 20% x 2.000 = 400; Keuntungan 400 - 320 = 80. Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600 Jurnal: Investasi 1.200 Kas 1.200 Investasi 80
Keuntungan investasi 80
ILUSTRASI 5
338
• Entitas A membeli 60% saham Entitas B pada 1 Januari 20X1 (40% kepentingan nonpengendali) dengan harga 18.000. Pada tanggal akusisi, ekuitas Entitas B adalah : Saham 5.000 Saldo laba 15.000
• Laba setelah pajak pada 31 December 200X1 adalah 10,000 dan saldo laba 25.000.
• Selisih harga perolehan dan nilai wajar aset adalah goodwill Harga perolehan 18,000 Kepentingan nonpengendali (40% × (5,000+15,000)) 8,000 Total 26,000 Net Aset Entitas B (5,000 + 15,000) (20.000) Goodwill 6,000
• Kepentingan nonpengendali akhir periode 12,000 (40% x (5,000+25,000)).
• Bagian laba untuk kepentingan nonpengendali 4,000 (40% x 10,000). • Dalam saldo laba konsolidasian, terdapat bagian induk atas
peningkatan saldo laba sebesar 6,000 (60% x (25,000 - 15,000)). • Saldo laba sebelum akuisisi dieliminasi dengan harga perolehan.
ILUSTRASI 6
• PT I mengakuisisi PT A pada tanggal 1 Januari 20X0
dengan harga 6.000.
• Pada saat akuisisi, nilai aset tetap PT A 1.000 lebih
tinggi dari jumlah tercatatnya.
• Aset tetap didepresiasi 5 tahun.
ILUSTRASI 6: KONSOLIDASI 100%
PT I PT A Elimination Consolidated
Cash 25.000 2.000 27.000
Securities 30.000 3.000 33.000
Loans 255.000 30.000 285.000
Plant assets 10.000 4.000 1.000 15.000
Investment in PT A 6.000 (6.000) -
Goodwill 1.000 1.000
326.000 39.000 (4.000) 361.000
Time deposit 250.000 32.000 282.000
Liability 11.000 3.000 14.000
Common stock 20.000 1.000 (1.000) 20.000
Retained Earning 45.000 3.000 (3.000) 45.000
326.00 39.000 (4.000) 361.000
ILUSTRASI 7
• PT I mengakuisisi 70% kepemilikan PT A pada tanggal
1 Januari 20X0 dengan harga 4.000.
• Pada tanggal akuisisi, nilai aset PT A 1.000 lebih tinggi
dari jumlah tercatatnya.
• Aset disusutkan selama 5 tahun.
ILUSTRASI 7 : KONSOLIDASI – KURANG 100%
PT I PT A Elimination Consolidated
Cash 26.000 2.000 28.000
Securities 30.000 3.000 33.000
Loans 255.000 30.000 285.000
Plant assets 10.000 4.000 1.000 15.000
Investment in PT A 4.000 (4.000) -
Goodwiil 500 500
325.000 39.000 (2.500) 361.500
Time deposit 250.000 32.000 282.000
Liabilities 10.000 3.000 13.000
NCI 1.500 1.500
Common stock 20.000 1.000 (1.000) 20.000
Retained Earning 45.000 3.000 (3.000) 45.000
325.000 39.000 (2.500) 361.500
ILUSTRASI 8
343
PT I memiliki 60% kepemilikan saham PT A.
Berikut ini laporan keuangan tersendiri kedua perusahaan: PT I
Piutang usaha 280.000, termasuk 50.000 dari PT A Utang usaha 220.000, termasuk 10.000 dari PT A
PT A
Piutang usaha 125.000, termasuk 10.000 dari PT I Utang usaha 95.000, termasuk 50.000 dari PT I
Angka-angka berikut ini dimasukkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian kedua entitas:
Piutang usaha: 280.000 - 50.000 + 125.000 - 10.000 = 345.000
Utang usaha: 220,000 - 10.000 + 95.000 - 50.000 = 255.000
Saldo utang-piutang dieliminasi penuh.
Piutang usaha dan utang usaha hanya memasukkan saldo dari pihak ketiga.
ILUSTRASI 9
344
PT Induk memiliki 75% kepemilikan PT Anak. Pada akhir periode pelaporan, entitas memiliki persedian yang dibeli dari entitas lain seharga 50.000 ditambah biaya tambahan (cost plus) 25%.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian telah disusun tanpa penyesuaian sehubungan dengan kepemilikan persediaan ini.
Penyesuaian dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian untuk persediaan, Kepentingan Nonpengendali, dan saldo laba ditetapkan berdasarkan asumsi sebagai berikut:
Asumsi 1: PT Induk memegang persediaan yang dibeli dari PT Anak.
Asumsi 2: PT Anak memegang persediaan yang dibeli dari PT Induk.
Berdasarkan kedua asumsi tersebut, 10.000 dari laba harus dikeluarkan dari nilai tercatat persediaan (25/125 x 50.000 = 10.000). Jumlah ini dihapus dari saldo laba penjual.
• Asumsi 1 – PT Anak adalah penjualan
Bagian dari pengurangan tersebut adalah untuk mengurangi kepentingan nonpengendali sehingga kepentingan nonpengendali berkurang sebesar 25% dari 10.000 = 2.500 dan saldo laba (berkurang) sebesar 75% = 7.500.
• Asumsi 2 – PT Induk adalah penjual
Seluruh 10.000 mengurangi saldo laba.
UJI PEMAHAMAN 1
345
Berikut ini istilah yang menggambarkan laporan
keuangan entitas induk yang investasinya
diperhitungkan berdasarkan kepentingan langsung
adalah:
a. Laporan keuangan tunggal
b. Laporan keuangan gabungan
c. Laporan keuangan terpisah
d. Laporan keuangan konsolidasi.
UJI PEMAHAMAN 2
346
PT Paimo memiliki 75% kepemilikan saham PT Surti. Berikut ini adalah laporan keuangan tersendiri kedua entitas:
PT Paimo:
Piutang usaha 1.040.000, termasuk 30.000 dari PT Surti.
PT Surti:
Piutang usaha 215.000, termasuk 40.000 dari PT Paimo.
Berdasarkan PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, berapakah piutang usaha dalam Laporan Posisi Keuangan ?
a. 1.215.000
b. 1.225.000
c. 1.255.000
d. 1.185.000
UJI PEMAHAMAN 3
347
PT Papa mengakuisisi 60% saham PT Sony ketika ekuitas PT Sony
terdiri dari modal saham 100.000 dan saldo laba 150.000.
Laporan posisi keuangan PT Sony menunjukkan modal saham
100.000, saldo laba 300.000, dan keuntungan revaluasi 75.000.
Berapakah Kepentingan Nonpengendali yang disajikan
dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian?
a. 150.000
b. 160.000
c. 190.000
d. 90.000
UJI PERMAHAMAN 4
348
PT Besak memiliki 70% kepemilikan saham PT Kecik. Pada akhir tahun berjalan, PT Besak memegang persediaan yang dibeli dari PT Kecik seharga 270.000 dengan keuntungan 20%.
Penyesuaian apa yang dilakukan dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian untuk Kepentingan Nonpengendali dan Saldo Laba?
Kepentingan Nonpengendali Saldo Laba
a. Tidak ada perubahan Berkurang 45.000
b. Tidak ada perubahan Berkurang 54.000
c. Berkurang 16.200 Berkurang 37.800
d. Berkurang 13.500 Berkurang 31.500
UJI PEMAHAMAN 5
349
PT Gede memiliki 65% kepemilikan saham PT Kecit. Pada hari terakhir periode akuntansi, PT Kecit menjual aset tidak lancar ke PT Gede dengan harga 200.000. Jumlah tercatat aset tersebut adalah 160.000 dan harga perolehannya 500.000.
Penyesuaian apa yang dibuat untuk aset tidak lancar dan saldo laba?
Aset tidak lancar Saldo laba
a. Meningkat 300.000 Meningkat 195.000
b. Berkurang 40000 Berkurang 26.000
c. Berkurang 40000 Berkurang 40.000
d. Meningkat 300.000 Meningkat 300.000
UJI PEMAHAMAN 6
350
PT Gunung memiliki 75% kepemilikan saham PT Bukit. Pada tanggal
31 Desember 20X1, hari terakhir periode akuntansi, PT Bukit menjual
aset tidak lancar ke PT Gunung dengan harga 200.000. Jumlah
tercatat aset adalah 160,000 dan harga perolehannya 500.000.
Penyesuaian apa yang dibuat dalam Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian untuk saldo laba dan Kepentingan Nonpengendali?
Saldo laba Kepentingan Nonpengendali
a. Meningkat 225.000 Meningkat 75.000
b. b. Meningkat 300.000 Tidak ada perubahan
c. Berkurang 30,000 Berkurang 10.000
d. Berkurang 40.000 Tidak ada perubahan
UJI PEMAHAMAN 7
351
PT Adam memiliki 65% kepemilikan saham PT Habil. Pada tanggal 31 Desember 20X1, hari terakhir periode akuntansi, PT Adam menjual aset tidak lancar ke PT Habil dengan harga 1.000. Biaya perolehan aset tersebut adalah 2.500 dan jumlah tercatatnya 800.
Penyesuaian apa yang harus dibuat dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian untuk aset tidak lancar dan Kepentingan
Nonpengendali?
Aset tidak lancar Kepentingan Nonpengendali
a. Meningkat 1.500 Meningkat 525
b. Berkurangi 200 Tidak ada perubahan
c. Berkurang 200 Berkurang 70
d. Meningkat 1.500 Tidak ada perubahan
UJI PEMAHAMAN 8
352
PT Investee membeli peralatan pada tanggal 1 Januari 20X1 dengan harga 800.000. Peralatan ini disusutkan 8 tahun dan tidak ada nilai residu.
Pada tanggal 1 Januari 20X4, PT Investor mengakuisisi 100% kepemilikan saham PT Investee. Nilai wajar peralatan diperkirakan 460.000 dan sisa masa manfaatnya 5 tahun.
Nilai wajar tidak dimasukkan dalam pembukuan PT Investee dan beban penyusutan dihitung dengan dasar harga perolehan.
Penyesuaian apa yang harus dibuat untuk jumlah tercatat aset dan beban penyusutan dalam Laporan Posisi Keuangan untuk menyusun Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X5? Beban Depresiasi Jumlah tercatat
a. Meningkat 8.000 Meningkat 24.000 b. Meningkat 8.000 Berkurang 24.000 c. Berkurang 8.000 Meningkat 24.000 d. Berkurang 8.000 Berkurang 24.000