5/14/2018 Proses Pertumbuhan Merupakan Hal Yang Mencirikan Suatu an Bagi Makhluk Hidup - s...
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pertumbuhan-merupakan-hal-yang-mencirikan-suatu-an-ba
Proses pertumbuhan merupakan hal yang mencirikan suatu perkembangan bagi makhluk
hidup; baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan terjadi
penambahan dan perubahan volume sel secara signifikan seiring dengan berjalannyawaktu dan bertambahnya umur tanaman. Proses pertumbuhan menunjukkan suatu
perubahan dan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva/diagram pertumbuhan.
Laju pertumbuhan suatu tumbuhan atau bagiannya berubah menurut waktu. Oleh karenaitu, bila laju tumbuh digambarkan dengan suatu grafik, dengan laju tumbuh ordinat dan
waktu pada absisi, maka grafik itu merupakan suatu kurva berbentuk huruf S atau kurva
sigmoid. Kurva sigmoid ini berlaku bagi tumbuhan lengkap, bagian-bagiannya ataupunsel-selnya (Latunra, dkk., 2009).
Suatu hasil pengamatan pertumbuhan tanaman yang paling sering dijumpai khususnya
pada tanaman setauun adalah biomassa tanaman yang menunjukkan pertambahan
mengikuti bentuk S dengan waktu, yang dikenal dengan model sigmoid. Biomassatanaman mula-mula (pada awal pertumbuhan) meningkat perlahan, kemudian cepat dan
akhirnya perlahan sampai konstan dengan pertambahan umur tanaman. Liku demikian
dapat simetris ,yaitu setengah bagian pangkal sebanding dengan setengah bagian ujung jika titik belok terletak diantara dua asimtot. Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanamankurang lebih tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat variasi-variasi di
dalam lingkungan. Ukuran akhir, rupa dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh kombinasi
pengaruh faktor keturunan dan lingkungan (Tjitrosomo, 1999).
***Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat dibalikkan dalam
ukuran pada sistem biologi. Secara umum pertumbuhan berarti pertambahan ukuran
bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma,
dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan biologis terjadi dengan dua fenomena yang berbedaantara satu sama lain. Pertambahan volume sel dan pertambahan jumlah sel. Pertambahan
volume sel merupakan hasil sintesa dan akumulasi protein, sedangkan pertambahan jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel (Kaufman, 1975).
Pola pertumbuhan sepanjang suatu generasi secara khas dicirikan oleh suatu fungsi pertumbuhan yang disebut kurva sigmoid. Jangka waktunya mungkin bervariasi kurang
dari beberapa hari sampai bertahun-tahun , tergantung pada organisme tetapi pola
kumpulan sigmoid tetap merupakan cirri semua organisme, organ, jaringan, bahkan penyusun sel. Apabila massa tumbuhan, volume, luas daun, tinggi atau penimbunan
bahan kimia digambarkan dalam kurva berbernuk S atau kurva sigmoid. Misalnya
pertumbuhan kecambah, yang pertumbuhannya lambat dinamakan fase eksponensial, faseini relative pendek dalam tajuk budidaya . Selanjutnya fase linear yaitu massa yang
berlangsung cukup lama dan pertumbuhan konstan. Fase yang terahhir adalah fase senescence, yaitu fase pematangan tumbuhan atau fase penuaan ( Gardner.F.P.1999).Fase pertumbuhan eksponensial juga menunjukkan sel tunggal. Fase ini adalah fase
dimana tumbuhan tumbuh secara lambat dan senderung singkat, mengikuti nilai
logaritmik dari volume tumbuhan. Pada fase linier, pertambahan ukuran berlangsung
secara konstan, biasanya pada waktu maksimum selama beberapa waktu lamanya. Laju pertumbuhan ditunjukkan oleh kemiringan yang konstan pada bagian atas kurva tinggi
tanaman oleh bagian mendatar kurva laju tumbuh dibagian bawah. Fase senescence
5/14/2018 Proses Pertumbuhan Merupakan Hal Yang Mencirikan Suatu an Bagi Makhluk Hidup - s...
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pertumbuhan-merupakan-hal-yang-mencirikan-suatu-an-ba
ditunjukkan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai
kematangan dan mulai menua (Salisbury.F.B.1995).
Praktikum ini membahas mengenai pertumbuhan tanaman berbentuk kurva sigmoid padakacang jogo. Praktikan menggunakan 3 tumbuhan kacang jogo yang diberikan kode A, B,
dan C. Hasil angka pertumbuhan ketiga tanaman ini kemudian dirata-ratakan sehinggamenghasilkan nilai yang tercantum di dalam table dan grafik. Berdasarkan tabel dan
grafik di atas, terlihat bahwa kurva pertumbuhan menunjukkan angka yang semakintinggi setiap pertambahan umur tanaman. Tahap awal pertumbuhan kacang jogo,
cenderung lambat tetapi kemudian meningkat. Hal ini merupakan fase pertama dalam
pertumbuhan, yaitu fase logaritmik. Fase selanjutnya berlangsung secara konstan padahari 5-7, disebut sebagai fase linier. Pertumbuhan paling drastis/pesat terjadi ketika
tanaman berumur 9-12 hari. Hal tersebut terlihat dari grafik yang semakin curam.
Memasuki hari ke 21-23 dan 24-28, pertumbuhan cenderung melambat. Pertambahan panjang daun tidak terlalu besar, hanya sekitar 3 mm saja. Data ini menyatakan bahwa
saat itu tumbuhan telah memasuki fase penuaan, yang dicirikan oleh laju pertumbuhan
yang cenderung menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua.
Pembuatan kurva sigmoid atau laju pertumbuhan ini juga dipengaruhi oleh beberapafaktor tumbuh, yaitu : Faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi :
iklim (Cahaya, temperatur, air, panjang hari, angin, dan gas), Edafatik atau tanah (tekstur,
struktur, bahan organik, dan kapasitas tukar kation) serta biologis (gulma, serangga,organisme penyebab penyakit, nematoda ,macam-macam tipe herbivora, dan
mikroorganisme tanah). Sedangkan faktor internal terdiri dari : (1) Ketahanan terhadap
tekanan iklim, tanah dan biologis, (2) Laju fotosintesis, (3) respirasi, (4) Klorofil,
karotein, dan kandungan pigmen lainnya, (5) pembagian hasil asimilasi N, (6) tipe danletak merisitem, (7) kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan, (8) Aktivitas enzim,
(9) Pengaruh langsung gen ( Heterosis, epistasi ), dan (10) Differensiasi(http://fheeyra.blogspot.com).
Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchell, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.Universitas Indonesia Press: Jakarta.
Kaufman. 1975. Laboratory Experiment in Plant Physiology. New York: Macmillan
Publishing Co., Inc.
Latunra. 2007. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan II . Makassar: UniversitasHasanuddin.
Salisbury, F.B dan C.W. Ross., 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid Tiga Edisi Keempat .
ITB-Press: Bandung.
Tjitrosomo, G. 1999. Botani umum 2. Angkasa : Bandung
Pertumbuhan tanaman mula-mula lambat, kemudian berangsur-angsur lebih cepat sampaitercapai suatu maksimum, akhirnya laju tumbuh menurun. Apabila digambarkan dalam
5/14/2018 Proses Pertumbuhan Merupakan Hal Yang Mencirikan Suatu an Bagi Makhluk Hidup - s...
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pertumbuhan-merupakan-hal-yang-mencirikan-suatu-an-ba
grafik, dalam waktu tertentu maka akan terbentuk kurva sigmoid (bentuk S). Bentuk
kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi penyimpangan dapat
terjadi sebagai akibat variasi-variasi di dalam lingkungan. Ukuran akhir, rupa dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor keturunan dan lingkungan
(Tjitrosomo, 1999).
Beberapa cara tersedia dalam pendekatan pada sistem seperti sistem tanaman dengan
produk biomassa yang meningkat secara sigmoid dengan waktu untuk mendapatkanfaktor-faktor dan proses hipotetik. Menerapkan fenomena yang sudah dikenal cukup baik
kepada suatu sistem yang sedang dipelajari merupakan suatu pendekatan yang umum
dilakukan. Pada suatu waktu, distribusi zat dalam setiap tempat dalam ruangan akanmenunjukkan hubungan yang berbentuk sigmoid (Sitompul dan Guritno, 1995)
Laju pertumbuhan relative (relative growth rate) menunjukkan peningkatan berat kering
dalam suatu interval waktu dalam hubungannya dengan berat asal. Dalam situasi praktis,rata-rata pertumbuhan laju relative dihitung dari pengukuran yang di ambil pada waktu t1
dan t2 (Susilo, 1991)
Kurva pertumbuhan berbentuk S (sigmoid) yang ideal. Tiga fase utama biasanya mudahdikenali: fase logaritmik, fase linier, dan fase penuaan. Pada fase logaritmik, ukuran (v) bertambah secara eksponensial sejalan dengan waktu (t). Ini berarti bahwa laju
pertumbuhan (dv/dt) lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat terus. Pada fase
linier, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan. Fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai
menua (Salisbury dan Ross, 1992).
Salisbury, F.B dan C.W. Ross., 1992. Fisiologi Tumbuhan. Jilid Tiga Edisi Keempat.
ITB-Press, BandungSitompul, S.M dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada
University Press, YogyakartaSplittstoesser, W. 1984. Vegetable Growing Handbook. Mc Grow Hill Company,NewYork
Susilo, W. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Uuniversitas Indonesia, Jakarta
Tjitrosomo, G. 1999. Botani umum 2. Angkasa : Bandung
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan
padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga
menjadi alternatif sumber pangan di Amerika serikat. Penduduk beberapa daerah diIndonesia juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok (http://id.wikipedia.org,
2009).
Di Indonesia, jagung pertama kali datang pada abad ke-17, dibawa oleh bangsa Portugis.
Sejak kedatangannya, tanaman ini menjadi tanaman pangan utama kedua setelah padiyang ditanam hampir oleh seluruh petani di Nusantara. Bagi petani yang mengalami
kegagalan panen padi karena serangan hama, menanam jagung menjadi alternatif untuk
mendapatkan keuntungan atau minimal untuk menutup kerugian (Agromedia, 2007).
5/14/2018 Proses Pertumbuhan Merupakan Hal Yang Mencirikan Suatu an Bagi Makhluk Hidup - s...
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pertumbuhan-merupakan-hal-yang-mencirikan-suatu-an-ba
Kurve pertumbuhan berbentuk S (sigmoid) yang ideal, yang dihasilkan oleh banyak
tumbuhan setahun dan beberapa bagian tertentu dari tumbuhan setahun maupun
bertahunan, contoh tanaman jagung. Kurva menunjukkan ukuran kumulatif sebagaifungsi dari waktu (Salisbury dan Ross, 1992).
Tanaman jagung memerlukan kelengasan tinggi, berkisar dari 500-700 mm permusim.Cekaman kegagalan paling krisis terjadi selama pembentukan rambut dan peralihan biji.
Kekurangan air dalam waktu singkat biasanya dapat ditoleransi dan hanya berpengaruhkecil terhadap perkembangan biji (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Jagung dapat ditanam monokultur maupun tumpang sari. Waktu penanaman pada cara ini
harus disesuaikan dengan ketersediaan air. Dilahan sawah irigasi, jagung biasanya
ditanam pada musim kemarau. Dilahan sawah tadah hujan, dll (Danarti, 1999).
Pada dasarnya tanaman jagung memerlukan intensitas penyinaran yang tinggi. Semakin
tinggi intensitas penyinaran akan semakin tinggi proses fotosintesa sehingga dapat
meningkatkan produksi (Barnito, 2009).
Pada jagung dan sorghum beberapa daun terakhir muncul dalam urutan yang cepat, yangmempunyai akibat dihasilkannya beberapa daun bendera pada waktu yang hampir
bersamaan. Kemudian, indeks luas daun menurun secara lebih bertahap dan luas daun
yang bersamaan (Goldsworthy dan Fisher, 1996).
Daya kecambah biji erat hubungannya dengan pemasakan biji. Daya kecambahmeningkat dengan bertambah tuanya biji dan mencapai maximum germination jauh
sebelum masak fisiologis (Kamil, 2000)
Laju pertumbuhan suatu tumbuhan atau bagiannya berubah menurut waktu. Oleh karenaitu, bila laju tumbuh digambarkan dengan suatu grafik, dengan laju tumbuh ordinat danwaktu pada absisi, maka grafik tersebut merupakan suatu kurva sigmoid berbentuk S.
kurva sigmoid berlaku bagi tumbuhan lengkap, bagian atau sel-selnya (Ildahshiro, 2009).
Lingkungan abiotik yang berupoa air,tempratur, kelembaban, cahaya, dan unsur hara
merupakan beberapa contoh unsur abiotik yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Adanya ketergantungan tanaman pada lingkungan biotik
maupun abiotik beserta semua proses biokimia danb fisiologi tubuh tanaman
menunjukkan adanya faktor pembatas dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangantanaman (Tanindo, 2009).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor internal
dan eksternal. Faktor internal antara lain adalah genetik, enzim, hormon yang terdiri dari
hormon auksin, hormon gyberalin, hormon sitokinin, hormon etilen, asam traumalin danfaktor eksternal antara lain unsur hara, suhu, kelembaban, cahaya (Prestasi Herfen, 2009).
Macam-macam pertumbuhan adalah pertumbuhan primer dan pertumbuhan skunder.
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung
5/14/2018 Proses Pertumbuhan Merupakan Hal Yang Mencirikan Suatu an Bagi Makhluk Hidup - s...
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pertumbuhan-merupakan-hal-yang-mencirikan-suatu-an-ba
akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif.
Pertumbuhan primer pada ujung batang dapat dibedakan menjadi tiga daerah yaitu (1)
daerah pembelahan sel (2) daerah perpanjangan sel (3) diferensiasi sel. Sedangkan pertumbuhan skunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang yang
merupakan aktivitas sel-sel meristem skunder yanitu kambium dan kambium gabus (Aan,
2009).
Beberapa tanaman strukturnya determinate dan yang lain indeterminate. Determinateadalah struktur pertumbuhan untuk dapat mampu tumbuh dan berhenti. Daun, bunga,
buah adalah contoh dari bentuk determinate sedangkan indeterminate adalah meristem
yang terus berkembang (Salisbury dan Ross, 1985).
Pertumbuhan tumbuhan mula-mula lambat, berangsur-angsur menjadi lebih cepat sampaitercapai suatu maksimum akhirnya laju tumbuh menurun. Apabil digambarkan dalam
grafik dalam waktu tertentu maka akan terbentuk kurva sigmoid. Bentuk kurva sigmoid
untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi penyimpangan dpat terjadio akibat variasi
lingkungan (Tjitrosomo, 1990).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah merupakan proses yang penting dalam
kehidupan dan perkembangbiakan suatu spesies. Pertumbuhan dan perkembangan
berlangsung terus-menerus sepanjang daur hidup, tergantung pada tersedianya meristem,hasil asimilasi, hormon, serta lingkungan yang mendukung (Gardner, dkk, 1991).
Meristem merupakan wilayah pertumbuhan aktif. Sel apikal meristem hanya disitoplasma
dan vacoula. Pertumbuhan memanjang mengambil tempat berkegiatan diapikal meristem.
Disini sering terjadi pemanjangan diikuti pelebaran, maka ketebalannya akan bertambah(Mukherji dan Ghosh, 2002).
Agromedia Redaksi. 2007. Budidaya Jagung Hibrida. Agromedia, Jakarta.
Danarti, S.N.,1999. Palawija Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L.Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
Diterjemahkan Oleh Herawati Susilo. UI Press, Jakarta.
Ginting, S., 1995. Jagung. USU Press, Medan.
Goldsworthy, P.R. dan R.L. Fisher. 1996. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik.
Diterjemahkan Oleh Ir.Tohari MSc.Phd. UGM Press, Yogyakarta.
Mukherji, S. dan A.K.Ghosh. 2002. Plant Physiology. Tata McGraw-Hill
5/14/2018 Proses Pertumbuhan Merupakan Hal Yang Mencirikan Suatu an Bagi Makhluk Hidup - s...
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pertumbuhan-merupakan-hal-yang-mencirikan-suatu-an-ba
Publishing Company Limited, New Delhi.
Nurmala, T.S.W., 1997. Tanaman Budidaya. Rineka Cipta, Jakarta.
Prestasi Herfen. 2009. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Diakses dari
http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/07/pertumbuhan-dan-perkemba-
ngan tumbuhan.html. pada tanggal 24 Agustus 2009.
Rubatzky, V.E dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia I. Diterjemahkan Oleh
Catur Herison. ITB Press, Bandung.
Rukmana, R., 1997. Usaha Tani Jagung. Kanisius, Jakarta.
Salisbury, F.B. dan C.W.Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan jilid 3. Diterjemahkan
Oleh Dr. Diah, R. Lukman dan Ir. Sumaryono, MSc., ITB Press, Bandung.
________________________. 1985. Plant Physiology Third Edition.
Wodsworth Publishing Company. Belmont, California.
Steenis, C.G.G.J., 1978. Flora. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Tanindo. 2009. Jagung. Diakses di http://www.tanindo.com/abdi. pada tanggal
24 Agustus 2009.
Tjitrosomo, G., 1990. Botani Umum 2. Angkasa, Bandung.