Download - Prosedur Perjanjian Internasional
![Page 1: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/1.jpg)
Prosedur Perjanjian Internasional
XI-EA’39 KEL 6
![Page 2: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/2.jpg)
Anggota Kelompok 6 :
· M.Imanudin Abubakar· M.Ramdani· Nadaa Resti Fauziyya· R.Farida Nur Ardila· Refka Darmawan T
![Page 3: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/3.jpg)
Prosedur Perjanjian Internasional
Prosedur Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas atau metode langkah demi langkah secara pasti untuk memecahkan masalah.
![Page 4: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/4.jpg)
Ada 5 Prosedur yang harus dilalui suatu negara sebelum membuat atau menandatangani suatu perjanjian.
5 Perjanjian itu adalah :1. Perundingan (Negotiation)2. Penandatanganan (Signature)3. Pengesahan (Ratification)4. Lembaga Persyaratan (Reservation)5. Pembatalan dan Berakhirnya Perjanjian
5 Prosedur Perjanjian Internasional ditetapkan dalam Konversi Wina 1969.
![Page 5: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/5.jpg)
Konversi Wina 1969
Konferensi Wina tahun 1969, perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih, yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu.
Dalam arti etis normatif, setiap subjek pembuat perjanjian hendaknya secara moral dan hukum benar-benar bertanggungjawab terhadap apa yang telah dilakukannya.
![Page 6: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/6.jpg)
Tahap-tahap menurut konvensi Wina tahun 1969 :
Perundingan
Penandatanganan
Ratifikasi
![Page 7: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/7.jpg)
Konvensi Wina (tahun 1969) pasal 24 menyebutkan
bahwa mulai berlakunya sebuah Perjanjian
Internasional adalah sebagai berikut:
Pada saat sesuai dengan yang ditentukan dalam naskah perjanjian tersebut.
Pada saat peserta perjanjian mengikat diri pada perjanjian itu bila dalam naskah tidak disebut saat berlakunya.
![Page 8: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/8.jpg)
1. Perundingan (Negotiation)
Dalam pembuatan perjanjian perlu diadakan pembicaraan pendahuluan oleh masing-masing pihak yang berkepentingan.Perundingan merupakan perjanjian tahap pertama antarnegara.Suatu negara dapat diwakili pejabat yang dapat menunjukan surat kuasa penuh(full powers).
![Page 9: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/9.jpg)
2.Penandatanganan (Signature)
Penandatanganan dilakukan paramenteri luar negeri atau kepala pemerintahan.Untuk perundingan yang bersifat multilateral,penandatanganan perjanjian dianggap sah jika 2/3 suara peserta yang hadir memberikan suara,kecuali ditentukan yang lain.
![Page 10: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/10.jpg)
3.Pengesahan (Ratification)
Penandatanganan atas perjanjian bersifat sementara dan harus dikuatkan dengan pengesahan,disebut Ratifikasi.
Ratifikasi dapat dibedakan sebagai berikut:1.Ratifikasi oleh badan eksekutif (biasa dilakukan oleh
raja-raja absolut dan pemerintahan otoriter).2.Ratifikasi oleh badan legislatif (jarang digunakan).3.Ratifikasi campuran DPR dan Pemerintah (paling
banyak digunakan karena peranan legislatif dan ekse-kutif sama-sama menentukan dalam proses ratifikasi
![Page 11: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/11.jpg)
4.Persyaratan Perjanjian Internasional
Ada 2 teori mengenai persyaratan dalam perjanjian internasional :
a.Teori Kebulatan Suara (Unaumity Principle).Persyaratan itu hanya sah atau berlaku jika persyaratan diterima seluruh peserta dari perjanjian.Contoh: LBB/PBB pada setiap mengluarkan resolusi/menerima anggota baru memerlukan kebulatan suara dari seluruh anggota.
b.Teori Perjanjian Amerika;setiap perjanjian itu mengikat negara yang mengajukan persyaratan dengan negara yang menerima persyaratan .Teori ini dianut oleh organisasi negara Amerika (NATO,AFTA).
![Page 12: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/12.jpg)
5.Pemberlakuan Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional berlaku pada saat peristiwa tersebut :
A.Mulai berlaku sejak tanggal yang ditentukan atau menurut yang disetujui oleh negara-negara perunding.
B.Jika tidak ada ketentuan atau persetujuan,perjanjian mulai berlaku segera setelah persetujuan diikatkan dan dinyatakan semua negara perunding.
![Page 13: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/13.jpg)
6.Pembatalan Perjanjian Internasional
Menurut Konvensi Wina 1969,perjanjian internasional dapat batal karena hal-hal berikut:
a.Negara peserta atau wakil kuasa penuh melanggar ketentuan-ketentuan hukum nasionalnya.
b.Ada unsur kesalahan pada saat perjanjian itu dibuat
c.Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta.
![Page 14: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/14.jpg)
7. Berakhirnya Perjanjian Internasional
Menurut Prof. DR. Mochtar Kusumaatmadja, SH., suatu perjanjian berakhir jika:
a. Telah tercapainya tujuan dari perjanjian internasional
b. Masa berlaku perajanjian sudah habis
c. Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya perjanjian objek perjanjian itu
d. Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sudah dipenuhi
![Page 15: Prosedur Perjanjian Internasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9951550346d0339cc078/html5/thumbnails/15.jpg)
Terima Kasih Semoga Bermanfaat