Transcript
Page 1: Proposal PTK Gambar Org.doc

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MASTERY LERNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR TEKNIK

PADA SISWA KELAS X TPBO SMK N 2 DEPOK SEMESTER 1TAHUN 2010/2011

OLEH :

Drs. Sukijo

NIP. 19641006 199103 1 006

DINAS PENDIDIKAN DAN KEOLAHRAGAAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 DEPOK

2010

Page 2: Proposal PTK Gambar Org.doc

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MASTERY LERNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR TEKNIK

PADA SISWA KELAS X TPBO SMK N 2 DEPOK SEMESTER 1TAHUN 2010/2011

Telah diterima dan disahkan

Pada hari : Senin

Tanggal : 22 Agustus 2010

Di : Depok

Kepala Sekolah

SMK N 2 DEPOK SLEMAN

Drs. Aragani Mizan ZakariaNIP. 19630203 198803 1 010

Page 3: Proposal PTK Gambar Org.doc

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul……………………………………………………………… i

Halaman Pengesahan………..……………………………………………… ii

Daftar Isi……….............................................................................................. iii

Daftar Gambar….............................................................................................. iv

Daftar Lampiran….............................................................................................. v

A. Judul Penelitian…………………………………………………………. 1

B. Pendahuluan…………………………………………………………….. 1

1. Latar Belakang…….………………………………………………….. 1

2. Identifikasi Masalah…….…………………………………………….. 4

3. Rumusan Masalah……….……………………………………………. 5

4. Tujuan Penelitian………….………………………………………….. 5

5. Manfaat Penelitian………….………………………………………… 5

C. Kajian Pustaka………………………………………………………….. 6

1. Kajian Teori........................................................................................... 6

a. Optimalisasi Pembelajaran …….………………………………… 6

b Mastery Lerning................................................................................. 8

c. Program Produktif Chasis Pemindah Tenaga .................................... 9

d. Hasil Belajar…….…………………….……………………………… 10

2. Kerangka Berfikir dan Hipotesis Tindakan…………………………… 13

a. Kerangka Berfikir…………………………………………………… 13

b. Hipotesis Tindakan…………………………….…………………… 14

Page 4: Proposal PTK Gambar Org.doc

D. Metode Penelitian………………………………………………………. 14

1. Setting dan Waktu Penelitian…………………………………………. 14

a. Setting Penelitian………………………………………………… 15

b. Waktu Penelitian…………………………………………..……… 15

2. Subyek Penelitian…………………………………………..………... 15

3. Alat dan Metode Pengumpulan Data……………………..………… 16

a. Alat Pengumpul data…………………………………..…………. 16

b. Metode Pengumpul Data……………………………………..…… 16

4. Metode Analisis Data……………………………………………….. 18

5. Rencana Tindakan………………………………………………….. 18

a. Perencanaan………………………………………………………. 19

b. Pelaksanaan……………………………………………………….. 20

c. Pengamatan……………………………………………………….. 21

d. Refleksi……………………………………………………………. 21

6.Indikator Keberhasilan………………………………………………… 22

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 23

LAMPIRAN

Page 5: Proposal PTK Gambar Org.doc

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Riset Aksi Model John Elliot……………………………………… 19

Page 6: Proposal PTK Gambar Org.doc

DAFTAR LAMPIRAN

1. Jadwal Penelitian2. Alokasi Dana3. Silabus4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran5. Lembar Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran6. Lembar Instrumen Observasi Siswa7. Lembar Instrumen Observasi Guru9. Lembar Instrumen Quesioner Siswa8. Lembar Soal9. Lembar Tugas Kelompok

Page 7: Proposal PTK Gambar Org.doc

A. Judul Penelitian

Optimalisasi Pembelajaran Mastery Lerning Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Gambar Teknik Pada Siswa Kelas X TPBO SMK N 2 Depok

Semester 1 Tahun 2010/2011

B. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pelajaran produktif Gambar Teknik adalah salah satu silabus kurikulum

SMK Program Keahlian Teknik Perbaikan Bodi Otomotif yang harus

disampaikan di kelas X semester 1. Materi pelajaran ini cukup sulit dipahami

siswa baik dari aspek teori maupun praktek. Kesulitan siswa dari aspek teori

meliputi : fungsi gambar dan standardaisasi, alat-alat gambar dan

penggunaannya, membaca gambar, gambar proyeksi dan penerapannya dalam

bidang keahlian teknik otomotif. Dalam penguasaan praktek kesulitan siswa

meliputi : praktek penggunaan alat-alat gambar, menggambar proyeksi,

menerapkan gambar proyeksi pada bidang keahlian teknik otomotif, membuat

sketsa rencana gambar teknik otomotif, membuat lay out gambar sesuai dengan

sketsa dan ukuran kertas. Kesulitan siswa untuk memahami pelajaran karena

pada pelajaran Gambar Teknik terdapat aturan-aturan teknik dalam menggambar

yang belum pernah diperoleh pada tingkat pendidikan sebelumnya. Dalam

bidang keahlian keahlian teknik otomotif gambar teknik merupakan salah satu

kompetensi yang harus dikuasai disamping kompetensi-kompetensi yang lain.

Hal ini karena kompetensi gambar teknik mendasari semua kompetensi yang ada

dalam bidang teknik otomotif. Gambar teknik sebagai bahasa komunikasi teknik

digunakan dari sejak proses perencanaan, proses produksi dan pembuatan, proses

Page 8: Proposal PTK Gambar Org.doc

pemasaran dan penjualan sampai dengan proses pelayanan purna jual yaitu untuk

kebutuhan servis dan reparasi.. Kemajuan teknologi yang begitu cepat di bidang

keahlian teknik otomotif hampir semua industri otomotif selalu mengaplikasikan

teknologi tinggi (hi-tech) dalam mengeluarkan produk-produk terbarunya.

Aplikasi teknologi tinggi tersebut antara lain seperti EFI (Electronik Fuel

Injection), ECS (Engine Control System), ESA (Electronic Spark Advance), PPS

(Progessive Power Steering), ABS (Anti Lock Breaking System), TCCS (Toyota

Controlled Computerated System), EBD (Electronic Brake Distribution), ECT

(Electronic Control Transmision) dan lain-lain masih banyak lagi. Aplikasi

teknologi tinggi (hi-tech) tersebut menyebabkan tampilan gambar teknik menjadi

tidak sederhana lagi atau menjadi semakin sulit. Dunia pendidikan kita telah

merespon dengan baik yaitu dengan diberlakukannya Kurikulum Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Edisi Tahun 2009 berupa Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Spektrum Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang

salah kompetensinya dalam bidang keahlian teknik otomotif adalah Gambar

Teknik.

Berdasarkan kesulitan siswa dalam memahami pelajaran produktif

Gambar Teknik, guru mengadakan observasi berkaitan dengan masalah tersebut.

Observasi dilakukan pada bulan Juli tahun 2010 dengan salah satu hasil

ditemukan bahwa hasil belajar siswa pada program Produktif Gambar Teknik

masih rendah. Permasalahan tersebut perlu segera diatasi melalui proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Namun demikian mengingat sulitnya

materi, guru dituntut kesungguhannya dalam mempergunakan berbagai metode

Page 9: Proposal PTK Gambar Org.doc

dan media mengajar agar tujuan pembelajaran tercapai dengan optimal.

Berdasarkan paparan tersebut diatas nampak adanya kesenjangan antara realitas

atau kenyataan dengan idealitas atau harapan. Hasil belajar siswa dalam pelajaran

gambar teknik masih rendah karena siswa kesulitan dalam memahami materi

pelajaran, siswa kurang aktif, kurang responsif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Guru kurang kreatif masih menggunakan metode ceramah yang

monoton dalam pemberian materi pelajaran, di sisi lain idealnya bahwa siswa

sebagai pusat belajar hendaknya aktif dan antusias. Demikian pula materi

pembelajaran seyogyanya dikemas menarik dan menyenangkan sehinga tidak

membosankan siswa. Dengan demikian siswa menjadi lebih mudah dan cepat

dalam memahami materi pelajaran kejuruan Gambar Teknik. Untuk mengatasi

permasalahan tersebut maka perlu adanya solusi tindakan dengan menggunakan

metode tertentu yang menarik yaitu dengan pendekatan strategi pembelajaran

sistem belajar tuntas (mastery lerning). Mengingat pentingnya materi tersebut

bagi siswa jurusan otomotif, sedangkan pada kenyataannya siswa banyak

mengalami kesulitan dalam memahaminya, bahkan kadang-kadang menimbulkan

persepsi yang berbeda-beda maka perlu diupayakan kreativitas guru agar proses

pembelajaran berjalan efektif dan menarik perhatian siswa dengan metode

pembelajaran mastery lerning. Dengan alternative tersebut diharapkan mampu

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran produktif Gambar Teknik.

Pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu pendekatan instruksional sistem

belajar tuntas (masstery lerning) mempunyai tahap spesifik sebagai berikut : (1)

evaluasi menggunakan Ketercapaian Ketuntasan Minimal (KKM) untuk

Page 10: Proposal PTK Gambar Org.doc

menentukan nilai akhir siswa, (2) siswa tidak bisa mengikuti program

pembelajaran pada materi selanjutnya sebelum materi yang diikuti mencapai nilai

KKM (3) pengajaran remidial (remidial teaching) untuk program perbaikan, (4)

pengayaan diberikan unuk meningkatkan prestasi siswasesuai dengan

kemampuan individunya. Penyelanggaraan pendidikan yang dilaksanakan

dengan pola konvensional selama ini, terbukti kurang efektif. Sejalan dengan

kebijakan keterkaitan dan kesepadanan perlu dilakukan perbaikan dan

penyempurnaan lewat pelaksanaan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

Ada beberapa prinsip yang menjadi pedoman, salah satunya masstery lerning.

Metode ini merupakan pembelajaran terstruktur untuk mengadaptasi

pembelajaran klasikal, sehingga perbedaan individu siswa memperoleh perhatian

yang cukup khususnya yang menyangkut kemajuan atau kecepatan belajar.

Siswa belajar sesuai struktur dan pentahapan sampai berhasil dan benar-benar

menguasai (tuntas menyelesaikan). Siswa baru diperbolehkan melanjutkan

kegiatan belajar pada tahapan berikutnya. Dengan menerapkan mastery lerning

diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan pendidikan, terutama diukur dari

tingkat penyerapan tamatan di dunia kerja yang relevan, baik dalam arti mandiri

ataupun bekerja pada orang lain.

dengan

Penguasaan yang komprehensif materi ini oleh guru merupakan salah satu

modal keberhasilan dari proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Namun

demikian mengingat sulitnya materi, guru dituntut kesungguhannya dalam

mempergunakan berbagai metode dan media mengajar agar tujuan pembelajaran

Page 11: Proposal PTK Gambar Org.doc

tercapai dengan optimal. Pelaksanaan pembelajaran sekarang mengacu pendekatan

instruksional sistem belajar tuntas. Tahap spesifik dari pendekatan mengajar sistem

belajar tuntas adalah pelaksanaan evaluasi menggunakan Ketercapaian Ketuntasan

Minimal (KKM) untuk menentukan nilai akhir siswa, pengajaran remidial (remidial

teaching) untuk program perbaikan dan pengayaan dalam meningkatkan prestasi

siswa. Penyelanggaraan pendidikan yang dilaksanakan dengan pola konvensional

selama ini, terbukti kurang efektif. Sejalan dengan kebijakan keterkaitan dan

kesepadanan perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan lewat pelaksanaan

program Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Ada beberapa prinsip yang menjadi

pedoman, salah satunya sistem belajar tuntas. Metode ini merupakan pembelajaran

terstruktur untuk mengadaptasi pembelajaran klasikal, sehingga perbedaan individu

siswa memperoleh perhatian yang cukup khususnya yang menyangkut kemajuan atau

kecepatan belajar. Siswa belajar sesuai struktur dan pentahapan sampai berhasil dan

benar-benar menguasai (tuntas menyelesaikan). Siswa baru diperbolehkan melanjutkan

kegiatan belajar pada tahapan berikutnya.

Dengan menerapkan belajar tuntas diharapkan dapat meningkatkan

keberhasilan pendidikan, terutama diukur dari tingkat penyerapan taamatan di dunia

kerja yang relevan, baik dalam arti mandiri ataupun bekerja pada orang lain.

C.Latar Belakang

Pendidikan Nasional bertujuan membentuk manusia berkualitas yang berbudi

pekerti luhur. Pada hakekatnya manusia disebut berkualitas menurut Ki Hajar

Dewantara, apabila memiliki keseimbangan antara cipta, rasa dan karsa. Cipta identik

dengan aspek kognitif intelektual, sedangkan Rasa identik dengan aspek afektif dan

Karsa identik dengan aspek psikomotor. Pendidikan sekarang tidak terbatas pada

Page 12: Proposal PTK Gambar Org.doc

tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tuntutan ditekankan terutama pada

keberhasilan pendidikan dengan sasaran pembelajaran yang meliputi aspek kognitif,

afektif dan psikomotor. Keseimbangan pada ketiga faktor tersebut dalam proses

pembelajaran diharapkan dapat menepis rendahnya mutu pendidikan.

Pembelajaran dengan pokok bahasan transmisi otomatis adalah salah satu

pokok bahasan dari silabus kurikulum SMK Program Keahlian Otomotif yang harus

disampaikan di kelas III semester pertama. Materi pelajaran ini cukup sulit dipahami

siswa dari aspek teori yang meliputi : konstruksi, nama bagian dan prinsip dasar kerja.

Dalam penguasaan praktek kesulitan siswa meliputi : overhaul (bongkar pasang),

identifikasi bagian, diagnosa kerusakan dan gangguan, serta perbaikan. Hal ini karena

materi transmisi otomatis adalah salah satu materi hi-tech pada teknologi otomotif.

Penguasaan yang komprehensif materi ini oleh guru merupakan salah satu

modal keberhasilan dari proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Namun

demikian mengingat sulitnya materi, guru dituntut kesungguhannya dalam

mempergunakan berbagai metode dan media mengajar agar tujuan pembelajaran

tercapai dengan optimal. Pelaksanaan pembelajaran sekarang mengacu pada kurikulum

SMK Edisi Tahun 1999 dengan pendekatan instruksional sistem belajar tuntas. Tahap

spesifik dari pendekatan mengajar sistem belajar tuntas adalah pelaksanaan evaluasi

menggunakan Patokan Acuan Penilaian (PAP) untuk menentukan nilai akhir siswa dan

adanya pengajaran remidial (remidial teaching) untuk program perbaikan dan

pengayaan dalam meningkatkan prestasi siswa. Penyelanggaraan pendidikan yang

dilaksanakan dengan pola konvensional selama ini, terbukti kurang efektif. Sejalan

dengan kebijakan keterkaitan dan kesepadanan perlu dilakukan perbaikan dan

penyempurnaan lewat pelaksanaan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Ada

beberapa prinsip yang menjadi pedoman, salah satunya sistem belajar tuntas. Metode

ini merupakan pembelajaran terstruktur untuk mengadaptasi pembelajaran klasikal,

sehingga perbedaan individu siswa memperoleh perhatian yang cukup khususnya yang

menyangkut kemajuan atau kecepatan belajar. Siswa belajar sesuai struktur dan

pentahapan sampai berhasil dan benar-benar menguasai (tuntas menyelesaikan). Siswa

baru diperbolehkan melanjutkan kegiatan belajar pada tahapan berikutnya.

Page 13: Proposal PTK Gambar Org.doc

Dengan menerapkan belajar tuntas diharapkan dapat meningkatkan

keberhasilan pendidikan, terutama diukur dari tingkat penyerapan taamatan di dunia

kerja yang relevan, baik dalam arti mandiri ataupun bekerja pada orang lain.

C.Ruang Lingkup

Pembelajaran materi transmisi otomatis pada siswa SMK program keahlian

otomotif kini merupakan suatu hal yang mendesak disamping materi-materi yang lain.

Hal ini karena pada saat sekarang hampir semua industri otomotif selalu

mengaplikasikan teknologi tinggi (hi-tech) dalam mengeluarkan produk-produk

terbarunya. Aplikasi teknologi tinggi tersebut antara lain seperti EFI (Electronik Fuel

Injection), ECS (Engine Control System), ESA (Electronic Spark Advance), PPS

(Progessive Power Steering), ABS (Anti Lock Breaking System), TCCS (Toyota

Controlled Computerated System), EBD (Electronic Brake Distribution), ECT

(Electronic Control Transmision) dan lain-lain masih banyak lagi.

Kemajuan teknologi yang begitu cepat tersebut telah direspon dengan baik oleh

dunia pendidikan kita dengan diberlakukannya Kurikulum Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Edisi Tahun 1999 yang salah satu pokok bahasannya memuat materi

hi-tech yaitu transmisi otomatis. Dengan dikuasai materi ini oleh siswa, maka akan

terbuka peluang pekerjaan yang berkaitan dengan jasa perawatan dan perbaikan

kendaraan yang menggunakan teknologi transmisi otomatis. Dengan bekal

pengetahuan dan ketrampilan transmisi otomatis yang meliputi : konstruksi, cara kerja

dan prosedur operasional untuk menangani kerusakan dan gangguan siswa menjadi

lebih siap memasuki pasar kerja diindustri otomotif yang semakin maju.

Pembahasan transmisi otomatis dalam karya tulis ini tidak membahas

konstruksi dan prinsip dasar kerja operasional serta perawatan perbaikannya. Materi

selengkapnya dibuat berupa modul-modul bahan pelajaran yang terdapat dalam

lampiran karya tulis ini. Pembahasan berikut akan mengupas tentang pelaksanaan

pembelajaran tansmisi otomatis di kelas tiga program keahlian mekanik otomotif.

Peserta didik di kelas terdiri dari peserta yang beragam kecerdasannya,

kecepatan belajarnya, perhatian dan sebagainya. Oleh karena itu guru perlu

mengetahui sejauh mana bahan pelajaran yang diberikan dapat dimengerti peserta

Page 14: Proposal PTK Gambar Org.doc

didiknya, sehingga dapat diketahui apakah guru dapat melanjutkan (sudah tuntas) atau

tidak dengan pembelajaran berikutnya.

Agar siswa yang telah mengetahui bahan pembelajaran dapat melanjutkan

dengan bahan pembelajaran baru bersama siswa yang lain dalam kelas, kegiatan

pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai bahan pembelajaran sebelum

waktu yang ditentukan habis. Guru dapat memilih apa saja asal memenuhi kriteria

mengisi waktu untuk memperkaya pengetahuan dan ketrampilan siswa, dengan catatan

siswa tersebut sudah lebih dahulu menguasai konsep dibandingkan dengan teman-

temannya.

Kegiatan pengayaan dapat dikelompokkan pada yang berkaitan dengan topik

atau tidak langsung terkait dengan topik pokok, yang terakhir ini dapat dibedakan

menjadi masih dalam lingkup mata pelajaran yang bersangkutan dan tidak dalam

lingkup mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan pengayaan dapat membantu siswa

untuk memperkuat pemahaman atau memperluas wawasan tentang materi yang telah

dipelajari, untuk mata pelajaran produktif pengayaan dapat meningkatkan kemahiran

bagi siswa.

Program perbaikan merupakan kegiatan yang diberikan kepada siswa yang

belum menguasai bahan pelajaran dengan tujuan meningkatkan penguasaan siswa

terhadap bahan pelajaran tersebut. Waktu pelaksanaan program peerbaikan sangat

tergantung pada sifat bahan, berat ringannya kesulitan serta banyaknya siswa yang

ditangani.

Bahan pembelajaran yang merupakan prasarat bagi bahan pembelajaran

berikutnya harus segera ditangani saat itu agar tidak mengganggu pelaksanaan

pembelajaran berikutnya. Program perbaikan dapat dilakukan dengan mengganti

metode mengajar antara lain metode pemberian tugas, diskusi, kerja kelompok,

percobaan atau gabungan keempatnya. Juga membaca buku sumber yang berisi konsep

yang sama. Tutor dapat dapat dilakukan dengan bantuan orang tua. Pelaksanaan

tutorial bisa diatur, siswa yang mengalami kesulitan belajar agak berat perlu ditangani

sendiri oleh guru. Siswa yang mengalami sedikit kesulitan diserahkan kepada trutor

sebaya dan siswa yang memerlukan kegiatan ringan diberi tugas mengulangi tanpa

Page 15: Proposal PTK Gambar Org.doc

bantuan dengan belajar bersama atau diberi referensi untuk mendalami konsep yang

kurang dipahami.

Dengan mengikuti program perbaikan dan pengaayaan diikuti dengan evaliasi,

siswa dapat mengasai bahan pembelajaran secara tuntas walaupun dengan kecepatan

waktu penyelesaian yang tidak sama. Evaluasi yang dilakukan lebih berorientasi pada

evaluasi individual karena kecepatannya tidak sama, sehingga dimungkinkan tidak

perlu dengan ulangan umum (sumatif), tidak harus ada nilai rata-rata kelas, yang

penting pada akhirnya semua siswa menguasai bahan pembelajaran sebagai ilmu atau

ketrampilan secara tuntas, yang berarti memiliki kemahiran sesuai dengan dunia kerja.

C.Tujuan

Pelaksanaan pembelajaran dengan pokok bahasan transmisi otomatis dengan

menerapkan sistem belajar tuntas sebagai pendekatan instruksional disertai

penggunaan berbagai metode mengajar, didukung media modul bahan pelajaran

dilengkapi gambar melalui transparan dengan OHP untuk aspek teori.

Sedangkan untuk pengenalan nama belajar dengan menunjukkan modul

belahan benda asli. Pada aspek ketrampilan bongkar pasang dan perbaikan

menggunakan benda asli transmisi otomatis. Berbagai metode dan media belajar

mengajar ini dalam rangka mendukung keberhasilan dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Secara khusus tujuan penulisan karya tulis ini dalam mendukung

tercapainya tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam mengatasi

persoalan penyampaian materi hi-tech pada siswa SMK.

2. Untuk mendapatkan solusi mengoptimalkan proses pembelajaran

yang efektif dengan system belajar tuntas dalam penyampaian

materi transmisi otomatis.

C.Sajian Difinisi

Pengertian istilah dari karya tulis dengan judul : “ Pelaksanaan Pembelajaran

Transmisi Otomatis Dengan Sistem Belajar Tuntas “ adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Pembelajara n

Page 16: Proposal PTK Gambar Org.doc

Pelaksanaan pembelajaran merupakan rangakaian kegiatan proses belajar mengajar

yang dilaksanakan guru dan siswa dalam mentrasnsfer ilmu pengetahuandan

teknologi dengan mengggunakan berbagai metode mengajar dan media sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Transmisi Otomatis (Automatic Transmission)

Transmisi otomatis adalah bagian dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan

yang berfungsi untuk mengatur kecepatan kendaraan dan besar momen melalui

perbandingan roda gigi (gear ratio), memungkinkan kendaraan berjalan mundur

(reverse). Dapat bekerja secara otomatis (tidak memerlukan kopling mekanis)

dengan sistem control hidrolik sesuai dengan kecepatan kendaraan dan beban

mesin.

3. Sistem Belajar Tuntas

Sistem belajar tuntas adalah suatu strategi pembelajaran yang bertujuan agar

seluruh siswa dapat menguasai materi pelajaran secara tuntas sesuai dengan tujuan

instruksional dari pokok bahasan atau sub pokok bahasan materi pelajaran. Pada

prinsipnya pembelajaran tuntas sangat memperhatikan perbedaan individual siswa

dalam hal kemajuan atau kecepatan belajarnya. Bagi siswa yang telah menguasai

pelajaran sebelum waktu yang ditentukan habis diberikan kegiatan pengayaan

untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan siswa. Sedangkan siswa yang

belum menguasai pelajaran diberikan kegiatan perbaikan untuk meningkatkan

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Sistem belajar tuntas dalam melaksaanakan evaluasi menggunakan Patokan Acuan

Penilaian (PAP) untuk menentukan nilai akhir siswa. Untuk mata pelajaran

produktif di SMK PAP ditentukan tujuh. Dengan kata lain semua siswa harus

menguasai dengan baik materi pembelajaran. Apabila ada siswa yang nilainya

kurang dari tujuh pada sub pokok bahasan, guru perlu memberikan pengajaran

remidi (remidial teaching) sehingga siswa tersebut dapat mencapai standard PAP

Page 17: Proposal PTK Gambar Org.doc

yang ditentukan yaitu memperoleh nilai minimal tujuh. Setelah ketentuan tersebut

tercapai barulah guru melanjutkan ke sub pokok bahasan berikutnya.

Untuk siswa yang nilainya tujuh atau lebih dengan waktu yang lebih cepat maka

siswa tersebut diberikan pengayaan berupa materi sub pokok bahasan berikutnya

sehingga siswa tidak bosan.

Pendidikan Nasional bertujuan membentuk manusia berkualitas yang

berbudi pekerti luhur. Pada hakekatnya manusia disebut berkualitas menurut Ki

Hajar Dewantara, apabila memiliki keseimbangan antara cipta, rasa dan karsa.

Cipta identik dengan aspek kognitif intelektual, sedangkan rasa identik dengan

aspek afektif dan karsa identik dengan aspek psikomotor. Pendidikan sekarang

tidak terbatas pada tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tuntutan ditekankan

terutama pada keberhasilan pendidikan dengan sasaran pembelajaran yang

meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Keseimbangan pada ketiga

factor tersebut dalam proses pembelajaran diharapkan dapat menepis rendahnya

mutu pendidikan

Setiap pendidikan dalam proses belajar selalu diharapkan ada suatu

perubahan perilaku dari peserta didik. Masih kurangnya pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran dalam proses belajar mengajar disebabkan oleh

berbagai faktor pada proses tersebut.. Kurangnya pemahaman terjadi karena

selama proses belajar mengajar siswa sebagai penerima materi kurang terlibat

Page 18: Proposal PTK Gambar Org.doc

secara aktif. Keadaan ini menjadi semakin buruk manakala kepasifan siswa

dibarengi oleh kurangnya motivasi dan minat siswa dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar yang ditunjukkan dengan sikap siswa yang ramai sendiri, acuh

tak acuh, tak bersemangat sehingga sulit memahami materi apalagi untuk

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketika proses belajar mengajar

pelajaran kejuruan Chasis Pemindah Tenaga dilaksanakan pada siswa kelas XII

TMO sebagian besar siswa tidak aktif, tidak bergairah, dan cenderung tidak

kreatif. Hal ini ditunjukkan oleh sikap yang kurang antusias ketika pelajaran

berlangsung, rendahnya respon siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan guru

serta kurangnya konsentrasi siswa. Berdasarkan observasi dan wawancara kepada

siswa, kurang aktifnya siswa dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengjar

disebabkan oleh adanya anggapan bahwa materi tersebut sulit dipahami, tidak

jelas, abstrak dan menjemukan, serta siswa belum dapat menunjukkan aplikasi

langsung dalam perawatan dan perbaikan kendaraan dalam Teknik Mekanik

Otomotif. Proses belajar mengajar pada pelajaran kejuruan Chasis Pemindah

Tenaga dilaksanakan pembelajaran secara klasikal sesuai dengan silabus

menurut satuan kompensi dan kompetensi dasar. Namun selama ini proses

pendidikan sudah lama tergelincir pada proses pengajaran yang ternyata justru

menghasilkan manusia pintar tapi tidak baik atau smart but not good. Pembinaan

atitud yang secara terintregasi dalam mata pelajaran telah menimbulkan dampak

pembelajaran yang lepas dari konteks substansi. Akibatnya proses pembelajaran

yang mestinya bersifat student learning oriented tergelincir menjadi value

storytelling yang membosankan siswa dan guru .

Page 19: Proposal PTK Gambar Org.doc

Idealnya, Pelajaran Gambar Teknik dalam proses pembelajarannya

berorientasi pada siswa, dan bukan berorientasi pada guru. Dalam proses

pembelajarannya diupayakan dapat menciptakan lingkungan belajar yang

memungkinkan siswa untuk aktif dan responsif sehingga memperoleh

pemahaman yang cepat dan menyeluruh tentang konsep pelajaran kejuruan yang

akan digunakan sebagai bekal untuk melaksanakan tugas kompetensi perawatan

perbakan dan analisa gangguan pada kendaraan atau mobil. Pembelajaran Chasis

Pemindah Tenaga merupakan materi yang sulit, terutama apabila materi tersebut

sudah menganalisis tingkat kerusakan. Banyak siswa yang merasa kesulitan

dalam memahami materi Chasis Pemindah Tenaga tersebut. Hal ini ditunjukkan

dari hasil prestasi belajar mereka masih dibawah nilai Ketuntasan minimal

(KKM) yang diharapkan. Di bidang Teknik Mekanik Otomotif yang dipelajari

oleh siswa SMK, materi tersebut sangat penting karena merupakan materi yang

merupakan aplikasi langsung pada kendaraan ( mobil ). Adapun struktur materi

Chasis Pemindah Tenaga meliputi Konstruksi dan Pemahaman Cara Kerja yang

menjadi dasar untuk menganalisa kerusakan pada mobil. Pada program

pembelajarannya meliputi : sistem kemudi manual, sistem kemudi power

steering, sistem rem tromol, sistem rem cakram, sistem suspensi dan sistem

keseimbangan roda.

Berdasarkan paparan tersebut diatas nampak adanya kesenjangan antara

realitas atau kenyataan dengan idealitas atau harapan. Disatu sisi siswa kurang

aktif, kurang responsif dalam mengikuti kegiatan pelajaran pembelajaran

demikian pula guru kurang kreatif dengan metode ceramah yang monoton dalam

Page 20: Proposal PTK Gambar Org.doc

pemberian materi pelajaran, di sisi lain idealnya bahwa siswa sebagai pusat

belajar hendaknya aktif dan antusias, demikian pula pada materi pembelajaran

dikemas menarik dan menyenangkan sehinga tidak membosankan siswa. Dengan

demikian siswa menjadi lebih mudah dan cepat dalam memahami materi

pelajaran kejuruan Chasis Sistem Pemindah Tenaga. Dengan demikian maka

perlu adanya solusi dengan cara melakukan tindakan untuk meningkatkan

pemahaman siswa pada materi pelajaran kejuruan Chasis Pemindah Tenaga

dengan menggunakan metode tertentu yang menarik yaitu cara belajar cepat

dengan Mind Mapping. Mengingat pentingnya materi tersebut bagi siswa jurusan

otomotif, sedangkan pada kenyataannya siswa banyak mengalami kesulitan

dalam memahaminya, bahkan kadang-kadang menimbulkan persepsi yang

berbeda-beda maka perlu diupayakan kreativitas guru agar proses pembelajaran

berjalan efektif dan menarik perhatian siswa dengan metode mind mapping.

Dengan alternative tersebut diharapkan mampu meningkatkan pemahaman

terhadap materi Gambar Teknik.

2. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang permasalahan tersebut di atas menunjukkan

adanya kompleksitas permasalahan pada pembelajaran dalam bidang keahlian

teknik otomotif , oleh karenanya dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan

masalah yang memungkinkan untuk diteliti. Masalah yang akan diteliti adalah

mengenai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran

kejuruan Gambar Teknik.

Page 21: Proposal PTK Gambar Org.doc

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas permasalahan

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

a.Bagaimana hasil belajar siswa terhadap pembelajaran program produktif

Gambar Teknik ?

b. Bagaimana pendekatan strategi pembelajaran mastery lerning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran program produktif

Gambar Teknik ?

4. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan –penelitian

tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran program produktif

Gambar Teknik

b. Menggunakan pendekatan strategi pembelajaran mastery lerning dalam

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran program produktif

Gambar Teknik.

5. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

Page 22: Proposal PTK Gambar Org.doc

berikut:

a. Bagi siswa

Bagi siswa, penelitian ini mampu hasil belajar siswa terhadap pelajaran

program produktif Gambar Teknik , dengan partisipasi aktif dalam pelajaran

dan bertanggungjawab. Belajar Gambar Teknik menjadi lebih menarik,

menyenangkan, lebih bersemangat dan meningkatkan kepercayaan diri untuk

menyelesaikan tugas lainnya.

b. Bagi guru

Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini bagi guru dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran yang bervariasi dengan memperhatikan

aktivitas belajar siswa dalam mengembangkan kemampuan individu dan

tanggungjawab. Disamping itu guru mampu melaksanakan proses

pengajaran dengan lebih efektif dan terbiasa melakukan penelitian yang

sangat bermanfaat untuk meningkatkan profesionalitasnya.

c. Bagi sekolah

Penelitiasn ini akan memberikan sumbangan informasi yang baik

pada sekolah dalam perbaikan pembelajaran, sebagi penentu kebijakan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran program produktif

Gambar Teknik.

..

C. Kajian Pustaka

1. Kajian Teori

Page 23: Proposal PTK Gambar Org.doc

a. Definisi belajar

Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikhis yang berlangsung secara

hubungan timbal balik peserta didik dengan lingkungannya. Dalam proses

belajar tersebut hendaknya dapat terjadi kepositifan peserta didik yang

mengalami berbagai perubahan. Hasil dari perubahan dan perkembangan

demikian diantaranya adalah ilmu pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan

nilai-nilai serta sikap sebagai pola dasar untuk bertingkahlaku . Menurut

S.Wendel dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pengajaran, sifat

terjadinya perubahan- perubahan tersebut relatif konstan dan berbekas

( Sumarna dalam Warta Guru , 2005 : 16 )

Pendapat Collin Rose (1997:136) belajar adalah petualangan seumur

hidup, perjalanan eksplorasi tanpa akhir untuk menciptakan pemahaman

personal kita sendiri. Petualangan itu haruslah melibatkan kemampuan untuk

terus menerus menganalisis dan meningkatkan cara belajar dan juga

kemampuan untuk sadar akan proses belajar dan berpikir itu sendiri (Collin

Rose, 1997 : 136).

Menurut Winkel (1996:53) belajar adalah proses melalui serangkaian

kegiatan yang terencana, tersusun dan terarah untuk menghasilkan suatu

perubahan. Kegiatan tersebut berupa proses aktif yang mengahasilkan

perubahan perilaku baik pengetahuan, keterampilan dan perasaan. (Winkel,

1996: 53).

Hal ini sejalan dengan pendapat Oemar Hamelik (2000;27), bahwa

”belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.

Page 24: Proposal PTK Gambar Org.doc

Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan

bukan suatu hasil atau tujuan ” Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi

lebih luas dari itu, yakni mengalami.

Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa belajar

adalah suatu suatu aktivitas siswa dalam interaksi edukasi dengan langkah-

langkah tertentu yang terencana, tersusun dan terarah sehingga menghasilkan

perubahan tingkah laku yang relatif konstan dan berbekas yang meliputi

pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap sebagai akibat interaksi dengan

lingkungan. Belajar dalam penelitian ini merupakan segala usaha dan aktivitas

siswa yang diberikan guru agar siswa mampu menguasai pelajaran program

produktif Gambar Teknik.

.

b. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara pengajaran dalam mengelola

kondisi-kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi faktor internal

pembelajaran sehingga dapat menguasai pengetahuan atau ketreampilan

tertentu (Suparman, 1994:157). Menurut Dimyati (1999:297), pembelajaran

adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk

membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan

sumber belajar.

Hal ini sejalan dengan pendapat Herminanto Sofyan (2002:49), Metode

pembelajaran adalah keseluruhan pola uumum kegiatan guru siswa dalam

Page 25: Proposal PTK Gambar Org.doc

mewujudkan belajar mengajar yang efektif untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu, terbentuk oleh paduan antara urutan kegiatan, metode

yang digunakan penggunaan media dalam pembelajaran dan pendefinisian

peran guru dan siswa.

Sebagai pola umum kegiatan guru siswa dalam Metode pembelajaran

digambarkan dalam garis kontinum untuk mempresentasikan tingkat

dominasi peran guru dan [partisipasi aktif siswa dalam keseluruhan proses

pembelajaran. Semakin kuat atau dominan peran guru semakin pasif peran

siswa dalam proses pembelajaran, dan sebaliknya berkurang peran dan

dominan guru semakin besar peran aktif siswa dalam pembelajaran.

Sebagai fasilitator guru mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif

dalam menjajaki kegiatan-kegiatan baru, dan membimbing dan membantu

mereka belajar mandiri. Pengalaman disusun sesuai rasa ingin tahu anak

dengan menghadapkan sejumlah kegiatan yang relevan berdasarkan

kebutuhan, tujuan dan minat siswa. Dengan demikian yang terpenting bagi

guru dalam membimbing siswa-siswanya untuk belajar bukanlah transfer

pengetahuan tetapi mengkondisikan siswa menjadi lebih termotivasi dalam

belajar.

Dari beberapa difinasi di atas diambil kesimpulan bahwa Metode

pembelajaran adalah paduan antara urutan kegiatan, metode yang digunakan,

penggunaan media dalam pembelajaran dan pendifinisian peran guru dan

siswa sebagai pola umum kegiatan guru siswa dalam usaha menciptakan

Page 26: Proposal PTK Gambar Org.doc

kondisi pembelajaran yang lebih efektif dan mampu memotivasi siswa

sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.

c. Pembelajaran Program Produktif Chasis Pemindah Tenaga

Diskripsi pembelajaran program produktif Perawatan dan Perbaikan

Chasis Pemindah Tenaga (PPCPT) pada penelitian ini tentang pemahaman

belajar pada kompetensi PPCPT Satuan Kompetensi (SK) Perawatan dan

Perbaikan Sistem Pengendali yang dibatasi lagi pada empat Kompensi Dasar

(KD): (1) Perawatan dan Perbaikan Sistem Kemudi, (2) Perawatan dan

Perbaikan Sistem Rem, (3) Perawatan dan Perbaikan Suspensi dan (4)

Perawatan dan Perbaikan Keseimbangan Roda.

Pembelajaran bertujuan untuk mempelajari berbagai sistem tersebut

sehingga siswa dapat memahami dan menguasai materi mata pelajaran

program produktif PPCPT. Penguasaan materi tersebut akan berpengaruh

terhadap keberhasilan siswa, sehingga hasil belajar PPCPT dapat diartikan

sebagai tingkat keberhasilan dalam memperoleh kemampuan baru berupa

pengetahuan materi PPCPT, yang dapat diukur secara kualitatif lebih tinggi

dibandingkan kemampuan yang sudah ada sebelumnya yang diwujudkan

dalam bentuk angka atau nilai..

d. Metode Pembelajaran Mind Mapping

Penelitian yang dilakukan oleh Robert Ornstein dan lain-lain telah

menunjukkan bahwa proses berpikir adalah kombinasi kompleks kata, gambar,

Page 27: Proposal PTK Gambar Org.doc

skenario, warna dan bahkan suara dan musik.Dengan demikian proses

menyajikan dan menangkap isi pelajaran dalam peta-peta konsep mendekati

operasi ilmiah dalam berpikir (Collin Rose, 1997 : 136). Lebih lanjut dijelaskan

bahwa mind mapping atau peta konsep atau peta pembelajaran adalah cara

dinamik yang menangkap butir-butir pokok informasi yang signifikan.

Pengertian lain dari Mind Mapping adalah teknik membuat catatan yang dapat

membantu seseorang menggunakan seluruh potensi otak yang ada secara

optimal dengan menggabungkan kerja otak bagian kanan dan kiri.

Dalam kegiatan proses belajar mengajar siswa dituntut untuk selalu

mengingat materi pelajaran yang harus disimpan, dipahami dan diingat dengan

baik padahal aktivitas yang padat sehari-hari membuat lupa hal-hal tersebut.

Kita tahu bahwa kemampuan cara membuat catatan berpengaruh terhadap

kemampuan otak dalam mengingat materi pelajaran tersebut. Dalam menerima

pelajaran siswa sering membuat catatan yang konvensional berupa tulisan yang

panjang dan ditulis dalam satu warna. Catatan demikian memeiliki kekurangan

antara lain sebagai berikut : (1) Tidak fokus dan membosankan, (2) Sulit dibaca

dan poin-poin penting menjadi susah dicari, (3) Siswa menjadi kurang kreatif

dan mengalami kesulitan dalam mendayagunakan otak kanan secara optimum

tanpa adanya warna..

Kaitan warna dengan daya ingat yaitu warna meningkatkan perhatian

sebanyak 78%. Dalam mempresentasikan gambar hitam dan putih menarik

perhatian kurang lebih 2/3 detik, sedangkan gambar berwarna dapat

mempertahankan perhatian selama 2 detik atau lebih.. Warna dapat juga

Page 28: Proposal PTK Gambar Org.doc

merangsang pengertian indera kita dimana kira-kira 80 % dari apa yang kita

pahami melalui pengertian adalah dalam bentuk visual. Visual warna dapat

meningkatkan kemampuan untuk membaca dan memotivasi untuk

berpartisipasi sebanyak 80 %. Dengan tampilan visual berwarna poin-poin

penting dapat ditonjolkan. Keterbatasan didalam mengingat dan memahami

yaitu bahwa tidak dapat memproses setiap obyek dengan pandangan dalam

sekali waktu, maka dengan menggunakan visual warna dapat meningkatkan

pemahaman atau pengertian sebanyak 73 %. Warna mempunyai efek seperti

lampu lalu lintas yang dapat mengarahkan informasi. Dengan diberi warna

yang berbeda informasi dapat dicari 70 % lebih cepat.

Untuk membuat catatan agar mudah diingat ada berbagai variasi cara

membuat catatan yang efektif. Salah satunya adalah dengan menggunakan

metode Mind Mapping. Adapun langkah langkah uuntuk membuat Mind

Mapping adalah sebagai berikut:

1) Tempatkan topik yang akan dibahas di tengah tengah halaman kertas

denganposisi horizontal

2) Usahakan menggunakan gambar, simbol, kode pada mind mapping

3) Gunakan kata kunci sebagai asosiasi terhadap suatu ide pada setiap

cabang (kata kunci berupa kata tunggal, bukan kalimat)

4) Setiap garis garis cabang saling berhubungan hingga ke pusat gambar

dan diusahakan garis garis yang dibentuk tidak lurus agar tidak

membosankan

Page 29: Proposal PTK Gambar Org.doc

5) Garis garis cabang dibuat semakin menipis begitu bergerak menjauhi

dari gambar utama untuk menandakan tingkat kepentingan dari masing

masing garis.

Adapun fase fase pembelajaran dengan Metode pembelajaran dengan

mind mapping adalah sebagai berikut :

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

2) Menyampaikan informasi manfaat mind mapping.

3) Elaborasi pembelajaran dengan metode mind mapping

4) Umpan balik dan memberikan pendekatan.

5) Evaluasi.

2. Kerangka Berfikir dan Hipotesis Tindakan

a. Kerangka Berfikir

Penerapan Metode pembelajaran Mind Mapping pada pembelajaran

program produktif Perawatan dan Perbaikan Chasis Pemindah Tenaga pada

siswa kelas XII TMO SMK N 2 Depok disebabkan tingkat pemahaman

siswa yang rendah . Hal ini ditunjukkan dari hasil pada semester 5 tahun

2009/2010 diperoleh nilai rata-rata 6,5, sedangkan KKM yang ideal rata-rata

adalah 7,5. Dengan demikian dari jumlah peserta didik sejumlah 30 siswa

83,4 % memperoleh nilai di bawah KKM. Daya serap siswa 86,6%.

Dengan Metode pembelajaran Mind Mapping, peserta didik menerima

pelajaran dari guru. Sebagai sekor awal diambil dari nilai yang diperoleh

pada semester 5 tahun 2009/2010. Sebelum peserta didik belajar materi pada

program produktif Perawatan dan Perbaikan Chasis Pemindah Tenaga guru

Page 30: Proposal PTK Gambar Org.doc

menyampaikan informasi dan mempresentasikan materi pelajaran dengan

dasar Metode pembelajaran mind mapping, dilanjutkan dengan penjelasan

rinci cara pembuatan mind mapping. Kemudian peserta didik melanjutkan

belajar dengan penugasan membuat maind mapping dengan materi pelajaran

Perawatan dan Perbaikan Chasis Pemindah Tenaga. Siswa dibagi menjadi 4

kelompok dan masing masing kelompok melaksanakan tugas pembelajaran

membuat maind mapping seuai materi yang diberikan. Kelompok I dengan

materi Perawatan dan Perbaikan Sistem Kemudi, Kelompok II dengan materi

Perawatan dan Perbaikan Sistem Rem, Kelompok III dengan materi

Perawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi dan Kelompok IV dengan materi

Perawatan dan Perbaikan Keseimbangan roda. Tahap berikutnya masing

masing kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan mind mapping yang

telah dibuat secara bergantian untuk masing-masing kelompok. Dalam

presentasi tersebut siswa mendiskusikan materi pelajaran dengan dipandu

oleh guru sebagai fasilitator dan nara sumber.

Guru sebagai peneliti mempersiapkan pembelajaran ini dengan membuat

modul materi dilengkapi dengan contoh-contoh maind mapping , dan tes

formatif. Pembelajaran ini didesain bagi peserta didik untuk dilaksanakan

lebih menarik, menyenangkan, tidak kaku dan termotivasi untuk belajar

sehingga diharapkan meningkatkan pemahaman siswa terhadap program

pembelajaran produkstif Perawatan dan Perbaikan Chsis Pemindah Tenaga.

b. Hipotesis Tindakan

Page 31: Proposal PTK Gambar Org.doc

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : Metode pembelajaran

mind mapping dalam pembelajaran program produktif Chasis Pemindah

Tenaga dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XII TMO semester 6

SMK N 2 Depok Sleman Yogyakarta.

D. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, sehingga menggunakan

prinsip-prinsip dalam penelitian PTK, sebagai berikut :

1. Setting dan Waktu Penelitian

a. Setting penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII TMO SMK N 2 Depok yang

beralamat di Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman. SMK N 2 Depok terletak

dekat dengan pemukiman penduduk dan lingkungan perguruan tinggi tidak

persis ditepi jalan raya dan tempat keramaian. Situasi dan kondisi lingkungan

bersih, sejuk, nyaman dan kondusif untuk belajar.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni pada

semester enam tahun 2009/2010.

2. Subyek Penelitian

Page 32: Proposal PTK Gambar Org.doc

Subyek penelitian adalah siswa kelas XII TMO SMK N 2 Depok Sleman

tahun 2009/2010 berjumlah 30 orang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Juga

guru program produktif kejuruan Perawatan dan Perbaikan Chasis Pemindah

Tenaga.

Siswa kelas XII TMO SMK N 2 Depok Sleman tahun 2009/2010 pada

dasarnya adalah merupakan peserta didik dengan kemampuan rata-rata yang

cukup baik dalam mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi siswa yang masih

rendah, dibawah ketuntasan minimal karena Siswa kesulitan dalam memahami

materi Gambar Teknik dalam pembelajaran. Dampak langsung yang dapat

dirasakan di kelas yaitu siswa kurang konsentrasi dan sering rame. Kurang

perhatian siswa terhadap penjelasan materi pembelajaran teori dari guru,

menyebabkan siswa sering tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

3. Alat dan Metode Pengumpulan Data

a. Alat Pengumpul Data

Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen yaitu: .

1) Instrumen Penilaian Penyusunan RPP dengan Metode Pembelajaran

Mind Mapping, menggunakan lembar cek lis penilaian Penyusunan

RPP, lap top dan kamera.

2) Instrumen Penilaian proses pelaksanaan pembelajaran dengan Metode

Mind Mapping menggunakan lembar observasi guru berupa ceklis

penilaian pelaksanaan pembelajaran.

Page 33: Proposal PTK Gambar Org.doc

3) Instrumen Motivasi Siswa Belajar, menggunakan seperangkat

pertanyaan penilaian rasa senang atau bersemangat belajar siswa selama

pembelajaran.

4) Instrumen untuk menilai prestasi hasil belajar siswa menggunakan soal

tes obyektif dalam bentuk soal pilihan ganda, jumlah 20 butir soal.

b. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, guru sebagai peneliti sekaligus sebagai pelaku

tindakan. Pada tahap awal penelitian, dilakukan identifikasi. Kemudian

masalah yang akan dikenai tindakan dituangkan dalam lembar observasi untuk

diisi oleh pengamat selama peneliti melakukan tindakan selain hasil

pengamatan obyektif pengamat yanglain untuk mengetahui tingkat

keberhasilan tindakan. Hasil dari observasi pengamat menjadi data dalam

penelitian ini. Selain input dari pengamat, peneliti sendiri juga membuat

catatan lapangan yang disusun selama pelaksanaan tindakan.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui metode, observasi,

wawancara, dokumentasi maupun tes.

1) Metode observasi

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamatan terhadap kegiatan

proses pembelajaran dengan metode Metode pembelajaran Mind Mapping

yang dilakukan oleh guru di depan kelas, disamping itu juga dilakukan

pengamatan terhaadap aktivitas dan mativasi siswa saat mengikuti

pembelajaran.

Page 34: Proposal PTK Gambar Org.doc

2) Metode Wawancara

Metode wawancara dilakukan dengan metode tanya jawab dengan beberapa

siswa yang dipilih secara acak diluar jam pembelajaran di tempat yang

tidak resmi.

3) Metode dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mencermati dokumen

pembelajaran atau RPP dan juga dokumentasi terhadap kegiatan guru dan

siswa selama proses penelitian berlangsung.

4) Metode Tes

Metode tes dilaksanakan dengan cara memberikan tes obyekstif kepada

siswa pada saat prasiklus, siklus 1, dan siklus 2.

4. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul berupa data kalitatif, dan data kuantitatif lalu

dilakukan analisis data secara analisis deskriptif persentase (%).

Data kualitatif adalah data yang tidak dapat dideskriptifkan dengan

angka-angka yang diperoleh dari sumber data yaitu (1) Proses aktivitas guru dan

siswa saat proses pembelajaran berlangsung, (2) Hasil penilaian terhadap

perencanaan pembelajaran (RPP), (3) hasil tanya jawab (wawancara) dengan

beberapa siswa terpilih. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang dapat

dideskripsikan dengan angka-angka yang diperoleh dari sumber data berupa hasil

tes pada kompetensi dasar Chasis Pemindah Tenaga.

Data kualitatif setelah dihitung lalu dilakukan persentase. Kemudian

dideskripsikan hasilnya. Demikian halnya, data kuantitas setelah dihitung hasil

Page 35: Proposal PTK Gambar Org.doc

prestasi belajar yang memenuhi dan melampoi KKM lalu dianalisis pesentase.

Selanjutnya dihitung daya serap dalam persentasi juga, kemudian dideskripsikan

kedalam uraian kalimat yang jelas.

5. Rencana Tindakan

Prosedur penelitian tindakan ini kelas ini terdiri atas dua siklus yang

diawali dengan tindakan pra siklus. Tindakan prasiklus dilakukan dengan

observasi awal untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman belajar siswa

melalui prestasi hasil belajar yang dicapai siswa kelas XII TMO tahun 2009.

Nilai ini digunakan sebagai sekor awal dalam Metode pembelajaran mind

mapping.

Selanjutnya, prosedur setiap siklus penelitian tindakan kelas

penggunaan Metode pembelajaran Mind Mapping secara umum ditunjukkan

gambar di bawah ini :

SIKLUS PELAKSANAAN PTK

Page 36: Proposal PTK Gambar Org.doc

Gambar 1: Riset Aksi Model John Elliot

a. Perencanaan

1) Menyusun RPP dengan Metode pembelajaran Mind Mapping.

2) Menyusun lembar kegiatan belajar yang berisi materi dengan maind

mapping dan soal dengan lembar jawabannya.

3) Menyusun instrumen hasil belajar-siswa berupa soal obyektif lengkap

dengan lembar jawabnya.

4) Membuat instrumen lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan

Metode maind mapping.

5) Menyusun instrumen observasi guru dalam pembuatan RPP.

6) Menyusun lembar instrumen penilaian aktivitas siswa selama

pembelajaran.

7) Membentuk kelompok terdiri dari 4 tim dalam satu kelas.

8) Menyususn dan menentukan skor awal serta menyusun kriteria untuk

Page 37: Proposal PTK Gambar Org.doc

menentukan poin kemajuan.

9) Menyusun kriteria untuk merekognisi prestasi kelompok

b. Pelaksanaan

Merupakan proses pelaksanaan tindakan untuk mengatasi permasalahan

yang diangkat dalam situasi yang actual oleh pelaku tindakan dan pengamatan

oleh kolaburator atas segala yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan. Untuk

memudahkan pengamatan dapat pula digunakan lembar observasi yang disusun

sesuai permasalahan yang diangkat dan kemungkinan-kemungkinan yang muncul

saat pelaksanaan tindakan. Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan tindakan

adalah sebagai berikut :

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi yang akan dicapai

pada materi Chasis Pemindah Tenaga.

2) Guru menjelaskan Chasis Pemindah tenaga

3) Guru menyampaikan informasi pempelajaran dengan Metode maind

mapping.

4) Guru membentuk kelompok untuk pembagian tugas maind mapping.

5) Guru membagi lembar kegiatan tugas pembuatan maind mapping.

6) Guru membimbing sebagai mediator dan fasilitator selama PBM

7) Siswa belajar dalam kelompok/tim

8) Siswa memastikan semua anggota tim telah memahami materi

9) Siswa mempresentasikan hasil kerja tim

10) Guru memberikan penghargaan merekognisi tiap-tiap tim sesuai

Page 38: Proposal PTK Gambar Org.doc

kriterianya.

c. Pengamatan

Kolaborator melakukan observasi dengan instrumen dan mengisi lembar

observasi untuk mencari dan mengumpulkan data selama proses

pembelajaran.

d. Refleksi

Analisis data dalam rangka refleksi mencakup proses dan dampak dari

tindakan yang dilakukan, meliputi : menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan,

mengorganisasikan, dan mengabstraksikan data sebagai bahan untuk menyusun

jawaban terhadap tujuan PTK. Tahap yang dilalui yaitu : reduksi data, paparan

data, dan penyimpulan.

a. Refleksi merupakanPemahaman konsep materi lemah

upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan atau tidak terjadi pada saat

pelaksanaan tindakan. Hasilnya digunakan untuk menetapkan tindak lanjut

penelitian termasuk perubahan tindakan yang mungkin diambil bila siklus

sebelumnya belum mampu mengatasi persoalan.

Peneliti bersama kolaborator berdiskusi tentang hasil pengamatan (observasi)

yang diperoleh sebagai acuan (dasar) untuk menentukan siklus berikutnya.

6. Indikator Keberhasilan

a. Pembelajaran dinyatakan efektif apabila antara perncanaan pembelajaran

Page 39: Proposal PTK Gambar Org.doc

sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di depan kelas, diikuti dengan

peningkatan aktivitas dan motivasi belajar serta peningkatan hasil belajar.

b. Adanya peningkatan aktivitas dan motivasi belajar antara kegiatan prasiklus,

siklus I dan siklus II.

c. Hasil belajar dikatakan baik apabila siswa yang memenuhi KKM lebih dari 75%.

d. Pemahaman belajar meningkat dengan melihat daya serap siswa antara

kegiatan prasiklus, siklus I dan siklus II

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen Dikdasmen. 2003. Pedoman Umum Pendidikan Budi Pekerti pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah .Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Dirjen Dikdasmen. 2005. Materi Pelatihan Terimtegrasi, Pelatihan Tindakan Kelas . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.

Page 40: Proposal PTK Gambar Org.doc

Dirjen Dikdasmen. 2003. Pedoman Penciptaan Suasana Sekolah Yang Kondusif Dalam Rangka Pembudayaan Budi Pekerti Luhur Bagi Warga Sekolah. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI.

Dirjen Dikdasmen. 2003. Pedoman Pelaksanaan Proses Pembelajaran . Jakarta : Departemen Pendidikan Nasonal RI

Suharsimi Arikunto,Dr. 2003. Class Action Research (CAR), makalah disampaikan pada pelatihan penulisan karya ilmiah bagi guru yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Pendidikan Dasar dan Menengah. pada 6-7 September 2004 (Tidak Diterbitkan). Lemlit Universitas Negeri Yogyakarta

.Sukijo, .2003. Optimalisasi Media Pembelajaran dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa Program Keahlian Otomotif SMK 2 Depok ( Laporan Penelitian Tidak diterbitkan) : Yogyakarta

LAMPIRAN

Page 41: Proposal PTK Gambar Org.doc

1. Jadwal Penelitian

No KegiatanBulan

Maret April Mei Juni1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan1 Pembuatan proposal 2 Studi Pendahuluan 3 Penyusunan

Page 42: Proposal PTK Gambar Org.doc

InstrumenPelaksanaan

1 Pengambilan Data 2 Pengolahan Data3 Interpretasi Data

Pelaporan1 Penyusunan Draft 2 Penyempurnaan Draft 3 Penjilidan 4 Pengesahan Kepsek

2. Alokasi Dana

No Kegiatan Biaya1. Pembuatan proposal Rp. 350.0002. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Rp. 500.0003. Pembuatan Laporan Rp. 500.0004. Lain-Lain Rp. 150.000

Rp. 1.500.000

Page 43: Proposal PTK Gambar Org.doc
Page 44: Proposal PTK Gambar Org.doc

BIDANG KEAHLIAN : Teknik MesinPROGRAM KEAHLIAN : Teknik Mekanika OtomotifKOMPETENSI : Pemeliharaan/Servis Sistem Kemudi KODE : YJAM PEMBELAJARAN : 60 Jam

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMBELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

Y.1. Memelihara/ servis sistem kemudi dan komponen-komponennya.

Pemeliharaan/servis sistem kemudi dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen / sistem lainnya.

Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Pemeliharaan/servis sistem kemudi dilaksanakan berdasarkan metode dan perlengkapan yang sesuai terhadap spesifikasi pabrik.

Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/ servis.

Seluruh kegiatan pemelihara-an/servis sistem kemudi dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

Prinsip kerja sistem kemudi.

Bagian sistem kemudi yang perlu dipelihara / diservis

Data spesifikasi pabrik.

Langkah kerja pemeliharaan / servis sistem kemudi sesuai dengan SOP, K 3, peraturan dan prosedur / kebijakan perusahaan.

Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampil-an seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.

Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan pening-katan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas.

Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan bertang-gung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.

Prosedur pemeliharaan/ servis

Prinsip kerja sistem mekanis, hidrolis dan elektris

Informasi teknik yang sesuai

Persyaratan keamanan perlengkapan kerja/kendaraan

Persyaratan keselamatan diri.

Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi

Merencanakan dan mengorganisir kegiatan

Pemecahan masalah.

Penggunaan teknologi.

Page 45: Proposal PTK Gambar Org.doc

: Teknik MesinPROGRAM KEAHLIAN : Teknik Mekanika OtomotifKOMPETENSI : Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya KODE : WJAM PEMBELAJARAN : 60 Jam

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMBELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

W.1. Merakit dan

memasang

sistemrem/

komponen-

komponenya.

Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Semua prosedur dilaksanakan dengan menggunakan metode dan peralatan yang ditentukan, berdasarkan spesifikasi dan toleransi pabrik.

Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil perakitan dan pemasangan sistem rem.

Seluruh kegiatan perakitan dan pemasangan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

Prinsip kerja sistem rem.

Data spesifikasi pabrik

Langkah kerja perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya sesuai SOP, K3, peraturan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

Langkah kerja pengujian sistem rem/komponen-komponennya sesuai SOP, K 3, peraturan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.

Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan pening-katan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas.

Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan bertanggung jawab untuk pekerja-an yang lainnya.

Penggunaan kode area tempat kerja

Persyaratan keamanan perlengkapan kerja

Persyaratan keselamatan diri

Peraturan perundang-undangan yang diterapkan

Prinsip-prinsip kerja sistem rem

Konstruksi dan fungsi yang sesuai dengan penggunaannya

Jenis-jenis bahan/material dan penggunaannya

Prosedur pembuatan pipa rem

Metode perekatan Prosedur perakitan dan

pemasanganInformasi teknik yang

sesuai Persyaratan keamanan

kendaraan Kebijakan

perusahaan/industri Prosedur pengujian

sistem rem Jenis pelumas dan cairan

rem.

Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi

Mengkomunikasikan gagasan dan informasi

Merencanakan dan mengorganisir kegiatan

Bekerja dengan orang lain dan di dalam kelompok

Penggunaan gagasan matematis dan teknis

Pemecahan masalahPenggunaan

teknologi

Page 46: Proposal PTK Gambar Org.doc

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMBELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

W.2. Menguji sistem rem/ komponen-komponennya

Pengujian sistem rem/ komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menye-babkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Semua prosedur pengujian dilaksanakan dengan meng-gunakan metode dan per-alatan yang ditentukan, berdasarkan spesifikasi dan toleransi pabrik.

Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pengujian sistem rem.

Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

Page 47: Proposal PTK Gambar Org.doc

BIDANG KEAHLIAN : Teknik MesinPROGRAM KEAHLIAN : Teknik Mekanika OtomotifKOMPETENSI : Pemeliharaan/Servis Sistem Rem KODE : XJAM PEMBELAJARAN : 60 Jam

SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMBELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

X.1. Memelihara/ servis sistem rem dan komponen-komponennya.

Pemeliharaan/servis sistem rem dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menyebab-kan kerusakan terhadap komponen/sistem lainnya.

Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Sistem rem dan komponennya dipelihara/ servis dilaksanakan dengan menggunakan metode, perlengkapan dan material yang ditetapkan berdasarkan spesifikasi pabrik.

Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/servis.

Seluruh kegiatan pemeliharaan/ servis sistem/kompenen dilaksa-nakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

Cara kerja sistem rem

Sistem rem dan komponennya yang perlu dipelihara/ diservis

Data spesifikasi pabrik.

Langkah kerja peme-liharaan/servis sistem rem dan komponen-nya sesuai SOP, K 3, peraturan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.

Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan pening-katan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas.

Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.

Prinsip-prinsip kerja sistem rem.

Prosedur pemelihara-an/servis termasuk inspeksi visual, membuang udara dan penyetelan.

Jenis cairan rem dan penggunaannya.

Informasi teknik yang sesuai.

Tanda peringatan terhadap debu rem.

Persyaratan keaman-an perlengkapan kerja.

Persyaratan keaman-an kendaraan.

Persyaratan lingkung-an untuk pembuangan limbah.

Tipe dari bahan rem dan potensi bahayanya.

Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi.

Merencanakan dan mengorganisir kegiatan.

Penggunaan gagasan matematis dan teknis.

Pemecahan masalah.

Penggunaan teknologi.

Page 48: Proposal PTK Gambar Org.doc

BIDANG KEAHLIAN : Teknik MesinPROGRAM KEAHLIAN : Teknik Mekanika OtomotifKOMPETENSI : Pemeliharaan/Servis Sistem Suspensi KODE : ZJAM PEMBELAJARAN : 60 Jam

SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMBELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

Z.1. Memelihara/servis sistem suspensi dan/atau komponen-komponennya.

Pemeliharaan/servis sistem kemudi dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen / sistem lainnya.

Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Pemeliharaan/servis sistem kemudi dilaksanakan berdasarkan metode dan perlengkapan yang sesuai terhadap spesifikasi pabrik.

Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/ servis.

Seluruh kegiatan pemelihara-an/servis sistem kemudi dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

Pemahaman sistem suspensi dan prinsip kerjanya.

Pemeliharaan sistem suspensi dan komponennya.

Standar prosedur keselamatan kerja.

Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.

Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas.

Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.

Prosedur pemelihara-an/servis.

Jenis-jenis sistem suspensi dan prinsip kerjanya .

Informasi teknik yang sesuai.

Persyaratan keaman-an perlengkapan kerja/ kendaraan.

Persyaratan keaman-an diri.

Kebijakan perusaha-an.

Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi.

Merencanakan dan mengorganisir kegiatan.

Pemecahan masalah.

Penggunaan teknologi.

Page 49: Proposal PTK Gambar Org.doc
Page 50: Proposal PTK Gambar Org.doc

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran( RPP )

Nama Sekolah : SMK N 2 DepokProgram Keahlian : Teknik Mekanik OtomotifMata Pelajaran : Chasis Pemindah TenagaKelas/Semester : XI/1Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 5 x 45 MenitKode Kompetensi : OPKR-30-00 B

Standar Kompetensi : Pemeliharaan/servis sistem pemindah tenagaKompetensi Dasar : Memelihara/servis sistem pemindah tenaga dan komponen-komponen

sistem pengoperasiannya.

Indikator : 1. Pemeliharaan/servis sistem pemindah tenaga dan komponen-

komponen sistem pengoperasiannya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

2. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

3. Semua prosedur pemeliharaan/servis dilaksanakan berdasarkan spesifikasi dan toleransi terhadap pabrik.

4. Seluruh kegiatan pemeliharaan/servis sistem pemindah tenaga dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

I. Tujuan Pembelajaran :

1. Fungsi, konstruksi, prinsip kerja sistem pemindah tenaga dan komponennya dipahami dengan benar.

2. Pemeliharaan/servis sistem pemindah tenaga dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan pada komponen atau sistem yang lain.

3. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

II. Materi Ajar : 1. Fungsi Utama sistem pemindah tenaga. 2. Nama-Nama Bagian/Komponen sistem pemindah tenaga.3. Fungsi Komponen-Komponen sistem pemindah tenaga4. Data Spesifikasi Pabrik

III.Metode Pembelajaran :1. Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif , Efisien dan

menyenangkan2. Belajar Mandiri3. Belajar Kelompok4. Belajar tuntas

IV. Langkah-langkah Pembelajaran :

Page 51: Proposal PTK Gambar Org.doc

PERTEMUAN KE 1 ( TEORI)Kegitan Pendahuluan Mengucapkan salam

2. Berdo’a3. Mengabsen dan perkenalan4. Memotivasi

Kegiatan Inti 1. Memberikan angket soal tentang pemindah tenaga kepada siswa.2. Menjelaskan tentang manfaat materi sistem pemindah tenaga yang akan dipelajari.3. Menjelaskan pengertian dan fungsi utama sistem pemindah tenaga.4. Menjelaskan komponen-komponen sistem pemindah tenaga dan fungsinya.5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya atau memberikan masalah untuk didiskusikan.6. Menyimpulkan materi yang telah diberikan.

Kegiatan Penutup 1. Menyampaikan pesan-pesan.2. Membaca do’a penutup.3. Salam penutup.

V. Alat dan Sumber BelajarAlat :

1. White board / papan tulis2. LCD3. Note Book / Laptop

Sumber Belajar :1. Lembar kerja2. Gambar kerja / gambar konstruksi3. Buku Training Manual ‘Clutch, Manual Transaxle, Propeller Shaft & Differential Step 2’4. Buku Training Manual ‘Drive Train Group’5. Buku Basic Mechanic Training 36. Buku Dasar-Dasar Automobil7. Buku New Step 1Toyota

VI. Penilaian : PAP bentuk : Tes tertulis, penugasan, pengamatan dan keaktifan

Page 52: Proposal PTK Gambar Org.doc

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran( RPP )

Nama Sekolah : SMK N 2 DepokProgram Keahlian : Teknik Mekanik OtomotifMata Pelajaran : Sistem Pemindah TenagaKelas/Semester : XI/1Pertemuan Ke- : 2 dan3 Alokasi Waktu : 10 x 45 MenitKode Kompetensi : OPKR-30-001B

Standar Kompetensi : Pemeliharaan/servis unit koplingKompetensi Dasar : Memelihara/servis unit kopling dan komponen-komponen sistem

pengoperasiannya.

Indikator : 5. Pemeliharaan/servis unit kopling dan komponen-komponen

sistem pengoperasiannya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

6. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

7. Semua prosedur pemeliharaan/servis dilaksanakan berdasarkan spesifikasi dan toleransi terhadap pabrik.

8. Seluruh kegiatan pemeliharaan/servis unit kopling dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

I. Tujuan Pembelajaran :

4. Fungsi, konstruksi, prinsip kerja, jenis-jenis dan mekanisme penggerak unit kopling dan komponennya dipahami dengan benar.

5. Pemeliharaan/servis unit kopling dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan pada komponen atau sistem yang lain.

6. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

II. Materi Ajar : 5. Fungsi Utama Unit Kopling 6. Nama-Nama Bagian/Komponen Unit Kopling.7. Fungsi Komponen-Komponen Unit Kopling8. Cara Kerja Unit Kopling9. Jenis-Jenis Unit Kopling10. Mekanisme Penggerak Unit Kopling11. Data Spesifikasi Pabrik

III.Metode Pembelajaran :5. Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif , Efisien dan

menyenangkan6. Belajar Mandiri7. Belajar Kelompok8. Belajar tuntas

IV. Langkah-langkah Pembelajaran :

Page 53: Proposal PTK Gambar Org.doc

PERTEMUAN KE 1 ( TEORI)Kegitan Pendahuluan Mengucapkan salam

6. Berdo’a7. Mengabsen8. Memotivasi

Kegiatan Inti 7. Menjelaskan tentang manfaat materi unit kopling yang akan dipelajari.8. Menjelaskan fungsi kopling.9. Menjelaskan komponen-komponen kopling dan fungsinya.10. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya atau memberikan masalah untuk didiskusikan.11. Diskusi kelompok mengenai unit kopling.12. Menjelaskan jenis-jenis kopling13. Memberikan post test materi unit kopling14. Menyimpulkan materi yang telah diberikan.

Kegiatan Penutup 4. Menyampaikan pesan-pesan.5. Membaca do’a penutup.6. Salam penutup.

PERTEMUAN KE 2 ( TEORI)Kegitan Pendahuluan 1. Mengucapkan salam

2. Berdo’a3. Mengabsen4. Memotivasi5. Mereview materi yang lalu

Kegiatan Inti 1. Menjelaskan mekanisme penggerak kopling.2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya atau

memberikan masalah untuk didiskusikan.3. Memahami dan mengerti materi unit kopling yang sudah diberikan.4. Evaluasi materi unit kopling5. Menyimpulkan materi unit kopling

Kegiatan Penutup 1. Menyampaikan pesan-pesan.2. Membaca do’a penutup.3. Salam penutup.

VII. Alat dan Sumber BelajarAlat :

4. White board/papan tulis5. LCD6. Note Book/Laptop

Sumber Belajar :1. Lembar kerja2. Gambar kerja / gambar konstruksi3. Buku Manual4. Dasar-dasar automobil5. Buku New Step 1Toyota

VIII. Penilaian : PAP bentuk : Tes tertulis, penugasan, pengamatan dan keaktifan

Page 54: Proposal PTK Gambar Org.doc

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran( RPP )

Nama Sekolah : SMK N 2 DepokProgram Keahlian : Teknik Mekanik OtomotifMata Pelajaran : Sistem Pemindah TenagaKelas/Semester : XI/1Pertemuan Ke- : 4 dan 5 Alokasi Waktu : 10 x 45 MenitKode Kompetensi : OPKR-30-001B

Standar Kompetensi : Pemeliharaan/servis unit koplingKompetensi Dasar : Memelihara/servis unit kopling dan komponen-komponen sistem

pengoperasiannya.

Indikator : 9. Pemeliharaan/servis unit kopling dan komponen-komponen

sistem pengoperasiannya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

10. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

11. Semua prosedur pemeliharaan/servis dilaksanakan berdasarkan spesifikasi dan toleransi terhadap pabrik.

12. Seluruh kegiatan pemeliharaan/servis unit kopling dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

I. Tujuan Pembelajaran :

7. Fungsi, konstruksi, prinsip kerja, jenis-jenis dan mekanisme penggerak unit kopling dan komponennya dipahami dengan benar.

8. Pemeliharaan/servis unit final kopling dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan pada komponen atau sistem yang lain.

9. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

II. Materi Ajar : 12. Fungsi Utama Unit Kopling 13. Nama-Nama Bagian/Komponen Unit Kopling.14. Fungsi Komponen-Komponen Unit Kopling15. Cara Kerja Unit Kopling16. Jenis-Jenis Unit Kopling17. Mekanisme Penggerak Unit Kopling18. Data Spesifikasi Pabrik

III.Metode Pembelajaran :9. Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif , Efisien dan

menyenangkan10. Belajar Mandiri11. Belajar Kelompok12. Belajar tuntas

Page 55: Proposal PTK Gambar Org.doc

IV. Langkah-langkah Pembelajaran :

PERTEMUAN KE 3 ( PRAKTEK)Kegitan Pendahuluan Mengucapkan salam

10. Berdo’a11. Mengabsen12. Memotivasi

Kegiatan Inti 1. Menjelaskan langkah/cara pembongkaran, identifikasi komponen dan pemeriksaan unit kopling

2. Praktek pembongkaran dan identifikasi komponen-komponen unit kopling

3. Praktek pemeriksaan komponen unit kopling Kegiatan Penutup 7. Menyampaikan pesan-pesan.

8. Membaca do’a penutup.9. Salam penutup.

PERTEMUAN KE 4 ( EVALUASI DAN PRAKTEK)Kegitan Pendahuluan 6. Mengucapkan salam

7. Berdo’a8. Mengabsen9. Memotivasi10. Mereview materi yang lalu

Kegiatan Inti 1. Evaluasi pengetahuan unit kopling 2. Praktek unit kopling

Kegiatan Penutup 4. Menyampaikan pesan-pesan.5. Membaca do’a penutup.6. Salam penutup.

IX. Alat dan Sumber BelajarAlat :

7. White board/papan tulis8. LCD9. Note Book/Laptop10. Unit kopling dan mekanisme penggeraknya yang terlepas dan

atau pada stand engine11. Alat-alat tangan/kunci yang diperlukan12. Alat-alat ukur yang diperlukan

Sumber Belajar :1. Lembar kerja2. Gambar kerja / gambar konstruksi3. Buku Manual4. Dasar-dasar automobil5. Buku New Step 1Toyota

X. Penilaian : PAP bentuk : Tes praktek, penugasan, pengamatan dan keaktifan

Page 56: Proposal PTK Gambar Org.doc

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran( RPP )

Nama Sekolah : SMK N 2 DepokProgram Keahlian : Teknik Mekanik OtomotifMata Pelajaran : Sistem Pemindah TenagaKelas/Semester : XI/1Pertemuan Ke- : 6 dan 7Alokasi Waktu : 10 x 45 MenitKode Kompetensi : OPKR-30-004 B

Standar Kompetensi : Pemeliharaan/servis transmisi manualKompetensi Dasar : Memelihara/servis transmisi manual

Indikator : 1. Pemeliharaan/servis transmisi manualdan komponen-komponen sistem

pengoperasiannya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

2. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 3. Semua prosedur pemeliharaan/servis dilaksanakan berdasarkan

spesifikasi dan toleransi terhadap pabrik.4. Seluruh kegiatan pemeliharaan/servis transmisi manual dilaksanakan

berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

I. Tujuan Pembelajaran :

1. Fungsi, konstruksi dan prinsip kerja transmisi manual dan komponennya dipahami dengan benar.

2. Pemeliharaan/servis transmisi manual dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan pada komponen atau sistem yang lain.

3. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

II. Materi Ajar : 19. Fungsi utama transmisi. 20. Nama-nama bagian transmisi manual dan fungsinya.21. Cara kerja transmisi manual22. Jenis-jenis transmisi manual dan sistem pengoperasiannya.23. Data spesifikasi pabrik

III.Metode Pembelajaran :13. Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif , Efisien dan menyenangkan14. Belajar Mandiri15. Belajar Kelompok16. Belajar tuntas

IV. Langkah-langkah Pembelajaran :

Page 57: Proposal PTK Gambar Org.doc

PERTEMUAN KE 6 ( TEORI DAN PRAKTEK)Kegitan Pendahuluan Mengucapkan salam

14. Berdo’a15. Mengabsen16. Memotivasi

Kegiatan Inti 15. Menjelaskan tentang manfaat materi transmisi manual yang akan dipelajari.16. Menjelaskan nama-nama bagian transmisi manual dan fungsinya.17. Menjelaskan cara kerja transmisi manual. 18. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk diskusi dan bertanya.19. Menjelaskan langkah/cara pembongkaran, identifikasi komponen dan pemeriksaan transmisi manual.20. Praktek pembongkaran dan identifikasi komponen-komponen transmisi manual.21. Praktek pemeriksaan komponen transmisi manual.

Kegiatan Penutup 10. Menyampaikan pesan-pesan.11. Membaca do’a penutup.12. Salam penutup.

PERTEMUAN KE 7 ( TEORI DAN PRAKTEK)Kegitan Pendahuluan 1. Mengucapkan salam

2. Berdo’a3. Mengabsen4. Memotivasi

Kegiatan Inti 1. Mereview materi yang lalu2. Menjelaskan jenis-jenis transmisi manual dan sistem

pengoperasiannya3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk diskusi dan bertanya4. Praktek transmisi manual

Kegiatan Penutup 1. Menyampaikan pesan-pesan.2. Membaca do’a penutup.3. Salam penutup.

XI.Alat dan Sumber BelajarAlat :

13. White board/papan tulis14. LCD15. Note Book/Laptop16. Unit transmisi manual dan mekanisme penggeraknya yang terlepas

dan atau pada stand engine.17. Alat-alat tangan yang diperlukan18. Alat-alat ukur yang diperlukan

Sumber Belajar :1. Lembar kerja2. Gambar kerja / gambar konstruksi3. Buku Manual4. Dasar-dasar automobil5. Buku New Step 1Toyota

XII. Penilaian : PAP bentuk : Tes tertulis, penugasan, pengamatan dan keaktifan

Page 58: Proposal PTK Gambar Org.doc

KUESIONER MINAT SISWATERHADAP MATERI CHASIS PEMINDAH TENAGA

Berikanlah tanggapan atas pernyataan-pernyataan berikut dengan memberikan tanda cek (V) sesuai dengan keadaanmu yang sebenarnya bila : Sangat setuju (SS), Setuju (S), Kurang setuju (KS), Tidak setuju (TS).

NO PERNYATAAN SS S KS TS

1 Kesan pertama mengikuti pelajaran ini adalah menyenengkan

2 Ada yang menarik bagi saya diawal pelajaran ini

3 Setelah mendapat informasi pendahuluan, saya dapat memahami tujuan kegiatan pelajaran ini

4 Saya merasa senang dalam mengikuti jalannya diskusi thd materi ini

5 Saya merasa terarah dengan penjelasan guru

6 Banyak contoh yang mengesankan bahwa materi ini penting

7 Saat saya mengikuti kegiatan pelajaran ini materi yabng disajikn faktual sesuai dengan kemajuan teknologi sekarang

8 Saya merasa terdorong untuk menjawab pertanyaan gurukarena pertanyaannya cukup jelas

9 Saya merasa bingung dengan pertanyaan guruyang terlalu panjang

10 Saya kurang dapat memahami penjelasan dari guru karena materi yang disajikan kurang berurutan

Yogyakarta, Oktober 2005

Page 59: Proposal PTK Gambar Org.doc

Siswa,

KUESIONER RESPON SISWATERHADAP KEGIATAN PELAJARAN BIMBINGAN KELOMPOK

Petunjuk

Berikanlah tanggapan atas beberapa hal dibawah ini dengan memberikan tanda chek (V) sesuai dengan keadaan yang sebenarnya bila Senang (S),Tidak senang (TS),Tidak berkomentar (TB)

NO A. ASPEK YANG DIRESPON SISWA S TS TB

1 Materi yang disajikan2 Bahan tertlis yang disediakan3 Media yang digunakan dalam bimbingan4 Suasana saat pelajaran bimbingan kelompok5 Cara bimbingan 6 Penampilan guru7 Pemberian tugas8 Cara guru membimbingNO B. ASPEK YANG DINILAI S TS TB

1 Materi yang disajikan2 Susunan duduk siswa saat bimbingan 3 Cara belajar memecahkan masalah4 Kegiatan penugasan5 Cara guru mengajar6 Minat saya mengikuti keg. Pembelajaran7 Kesan siswa terhadap media pembelajaran8 Kesulitan dalam mengikuti pembelajaran

Yogyakarta, Oktober 2005

Siswa,

Page 60: Proposal PTK Gambar Org.doc

LEMBAR OBSERVASI PTKKESIAPAN SISWA MENERIMA MATERI BIMBINGAN

NO PENGAMATAN PERT 1

PERT 2

JML KET

1 Siswa membawa buku catatan

2 Siswa menjawab pertanyaan

apersepsi dengan benar

3 Siswa mengerjakan tugas dengan

tanggungjawab

PERILAKU SISWA SELAMA BIMBINGAN

NO PERILAKU SISWA PERT 1

PERT 2

JML KET

1 Membicarakan hal diluar materi bimbingan

2 Mengerjakan tugas lain diluar materi bimbingan

3 Mengantuk4 Keluar masuk ruang lebih dari 3

kali5 Mengajukan pertanyaan6 Menjawab pertanyaan

guru/siswa7 Memperhatikan penjelasan guru8 Tenang, tapi tidak

memperhatikan guru

Yogyakarta, oktober 2005Pengamat,

Page 61: Proposal PTK Gambar Org.doc

PENILAIAN HASIL PELAJARAN PROSES PEMBELAJARAN

Pembahasan Topik/ Kegiatan

1. Topik-topik atau kegiatan apakah yang telah dibahas melalui pelajaran Proses Pembelajaran ? Tuliskan dengan singkat :……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Kapan, dengan cara bagaimana dan oleh siapa pelajaran itu diberikan ?Tanggal pelajaran : ……………………………...Jenis-jenis pelajaran : ………………………………Para pemberi pelajaran : ………………………………

3. Perolehan apa sajakah yang anda dapatkan dari pelajaran tersebut ? Jawablah dengan singkat pertanyaan-pertanyaan berikut : a. Hal-hal atau pemahaman baru apa sajakah yang anda peroleh dari pelajaran yang

anda jalani itu ?………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

b. Bagaimanakah kondisi anda sekarang dengan telah ditanganinya masalah anda itu?………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

c. Setelah mendapatkan pelajaran , hal apakah yang akan anda laksanakan untuk pengembangan diri anda ?………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Apakah pelajaran yang anda ikuti berkaitan langsung dengan masalah yang sedang anda alami ?a. Apabila ya, keuntungan apakah yang anda peroleh ?

………………………………………………………………………………

b. Apabila tidak, keuntungan apakah yang anda peroleh ?………………………………………………………………………………

5. Tanggapan, saran, pesan atau harapan apa yang ingin Anda sampaikan kepada pemberi pelajaran ?………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………

Tanggal mengisi :

Nama Pengisi :

RANCANGAN PELAKSANAAN TINDAKAN

Page 62: Proposal PTK Gambar Org.doc

SETTING PENELITIAN :Penelitian dilaksanakan pada saat Bimbingan kelompok, dengan subyek penelitian siswa kelas VIIIB sejumlah 40 siswa. Terlebih dahulu dibentuk kelompok bimbingan tetap sebanyak 4 kelompok yang beranggotakan 10 siswa. Bimbingan dilakukan sesuai dengan jadwal bimbingan kelompok yang telah ditetapkan atau bila dipandang perlu diluar jadwal yang telah ditentukan. Perlakuan untuk masing-masing kelompok selama proses bimbingan adalah sama, demikian pula dengan topik permasalahan yang dibahas pada setiap pertemuannya.

Siklus I :1. Bimbingan kelompok dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan bimbingan

kelompok2. Guru Guru sebagai fasilitator3. Topik permasalahan yang dibahas : Perlunya Tata Tertib 4. Bimbingan kelompok menggunakan media karikatur yang sesuai dengan topik5. Kolaburator mengamati hal-hal sebagai berikut :

a. Kesiapan siswa mengikuti kegiatan pelajaranb. Perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pelajaran

6. Hal-hal yang muncul diluar pengamatan dicatat dalam catatan lapangan7. Selesai mendapatkan pelajaran, siswa mengisi angket:

a. Minat siswa terhadap materi pelajaranb. Respon siswa terhadap kegiatan pelajaran

8. Selain itu siswa juga mengisikan lembar format 4 yaitu penilaian hasil pelajaran Proses Pembelajaran

9. Sejak dilakukan pelajaran hingga tiba saatnya dilakukan pelajaran kembali guru guru melakukan pemantauan terhadap perilaku siswa sehari-hari di sekolah sesuai dengan format pemantauan perilaku siswa.

Siklus II1. Bimbingan kelompok dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan bimbingan

kelompok2. Guru Guru sebagai fasilitator3. Topik permasalahan yang dibahas : Perlunya Sikap Disiplin4. Bimbingan kelompok menggunakan media karikatur yang sesuai dengan topik5. Kolaburator mengamati hal-hal sebagai berikut :

a. Kesiapan siswa mengikuti kegiatan pelajaranb. Perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pelajaran

6. Hal-hal yang muncul diluar pengamatan dicatat dalam catatan lapangan7. Selesai mendapatkan pelajaran, siswa mengisi angket:

a. Minat siswa terhadap materi pelajaranb. Respon siswa terhadap kegiatan pelajaran

8. Selain itu siswa juga mengisikan lembar format 4 yaitu penilaian hasil pelajaran Proses Pembelajaran

Page 63: Proposal PTK Gambar Org.doc

9. Sejak dilakukan pelajaran hingga tiba saatnya dilakukan pelajaran kembali guru guru melakukan pemantauan terhadap perilaku siswa sehari-hari di sekolah sesuai dengan format pemantauan perilaku siswa.

Siklus III1. Bimbingan kelompok dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan bimbingan

kelompok2. Guru Guru sebagai fasilitator3. Topik permasalahan yang dibahas : Perlunya Sopan Santun4. Bimbingan kelompok menggunakan media karikatur yang sesuai dengan topik5. Kolaburator mengamati hal-hal sebagai berikut :

a. Kesiapan siswa mengikuti kegiatan pelajaranb. Perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pelajaran

6. Hal-hal yang muncul diluar pengamatan dicatat dalam catatan lapangan7. Selesai mendapatkan pelajaran, siswa mengisi angket:

a. Minat siswa terhadap materi pelajaranb. Respon siswa terhadap kegiatan pelajaran

8. Selain itu siswa juga mengisikan lembar format 4 yaitu penilaian hasil pelajaran Proses Pembelajaran

9. Sejak dilakukan pelajaran hingga tiba saatnya dilakukan pelajaran kembali guru guru melakukan pemantauan terhadap perilaku siswa sehari-hari di sekolah sesuai dengan format pemantauan perilaku siswa.

Siklus IV1. Bimbingan kelompok dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan bimbingan

kelompok2. Guru Guru sebagai fasilitator3. Topik permasalahan yang dibahas : Etika Pergaulan4. Bimbingan kelompok menggunakan media karikatur yang sesuai dengan topik5. Kolaburator mengamati hal-hal sebagai berikut :

a. Kesiapan siswa mengikuti kegiatan pelajaranb. Perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pelajaran

6. Hal-hal yang muncul diluar pengamatan dicatat dalam catatan lapangan7. Selesai mendapatkan pelajaran, siswa mengisi angket:

a. Minat siswa terhadap materi pelajaranb. Respon siswa terhadap kegiatan pelajaran

8. Selain itu siswa juga mengisikan lembar format 4 yaitu penilaian hasil pelajaran Proses Pembelajaran

9. Sejak dilakukan pelajaran hingga tiba saatnya dilakukan pelajaran kembali guru guru melakukan pemantauan terhadap perilaku siswa sehari-hari di sekolah sesuai dengan format pemantauan perilaku siswa.

Catatan :

Page 64: Proposal PTK Gambar Org.doc

Pelaksanaan pertemuan pada setiap siklus menyesuaikan keadaan , artinya bila untuk satu pertemuan dalam satu siklus dirasa belum cukup maka perlu tatap muka/ pertemuan berikutnya dengan materi/topic yang sama.


Top Related