PROPOSAL BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM)PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR (CCD-IFAD) TAHUN 2013

NO. PARAMETER URAIAN

1. Kabupaten MALUKU TENGGARA

2. Kecamatan KEI KECIL BARAT

3 Ohoi / Desa LETVUAN

4. Nama Kelompok Masyarakat Pesisir MEBUTUVLE

5. Jumlah Anggota Nama Kelompok Masyarakat Pesisir 10 ORANG

6. Jenis Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Perlengkapan alat budidaya rumput laut

7. Lokasi Kegiatan Daerah pesisir pantai Ohoi Letvuan

8. Jumlah BLM yang diperlukan Rp. 40.000.000,- (Empat Puluh Juta Rupiah)

9. Alokasi Pembelanjaan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) a. Sampan Ukuran ( 6m x 70cm x 40cm ) sebanyak 5 buahb. Mesin ketinting merek Honda sebanyak 5 unitc. Tali 4 mm sebanyak 75 rolld. Tali 1 mm sebanyak 100 rolle. Pelampung botol aqua sebanyak 10 karung

10. Kelayakan KegiatanLampiran DED (Gambaran Design & RAB)

1. Ohoi Letvuan merupakan salah satu ohoi pesisir yang memiliki potensi sumber daya perikanan yang beragam terutama rumput laut yang sangat baik.

2. Hasil produksi rumput laut dari kelompok ini masih terbatas karena kurangnya sarana prasarana budidaya yang dimiliki.

RAB Kebutuhan sarana usaha ada (diuraikan)

11. Prospek Kegiatan Kedepan 1. Meningkatkan produksi dan mengembangkan sarana budidaya rumput laut.

2. Membangun mitra usaha dengan pengusaha rumput laut atau pihak yang berkompeten.

3. Melakukan pengawasan pantai dan pemeliharaan kebersihan pantai terutama pada daerah atau areal budidaya rumput laut.

12. Kelompok Masyarakat Pesisir MebetuvleK e t u a ,

( Marsianus Rumlus )

Tenaga Pendamping,

( ……………………………………… )

13. Mengetahui :Komite Pemberdayaan Masyarakat Pesisir,

( Agustinus Ohoira, S.Sos )DKP Kab. Malra

( Afan Bachri Ifat, SSTP, MSi )Bappeda Kab. Malra

( Dr. Abdul Haris, S.Pi, M.Si )DKP Provinsi Maluku

( Ismail Bercintah )BPMPD Kab. Malra

( Juliana Jamlean, S.Pi )Yayasan Nen Mas Il

( Ali Rahantan, S.Pi, M.Si )Politeknik Perikanan Negeri Tual

( Anton Renjaan, S.Pi, M.Si )DKP Kab. Malra

( Bruri Rentanubun )Pengusaha Perikanan

( Ny. J. H. A. Kilmanun, S.Pi )DKP Kab. Malra

CATATAN :

1. Bahwa Kelompok Masyarakat Mebutuvle merupakan POKMAS yang baru dibentuk.

2. Dua orang anggota kelompok pada POKMAS Mebutuvle sampai saat ini masih terdaftar sebagai pengurus kelompok budidaya rumput lain, yaitu sebagai berikut : Saudara Wensislaus Tawurutubun yang terdaftar sebagai Bendahara pada POKMAS Mebutuvle, diduga terdaftar

juga sebagai Ketua Kelompok Wearahar. Saudara Fransiskus Rumlus yang terdaftar sebagai anggota pada POKMAS Mebutuvle, diduga terdaftar juga

sebagai Ketua Kelompok Budidaya Rumput Laut Sinar Fajar dan sebagai Anggota pada Kelompok Budidaya Rumput Laut Maya.

3. Sebagai kelompok yang baru dibentuk, maka perlengkapan alat budidaya rumput laut memang diperlukan untuk mendukung pengembangan budidaya rumput laut, tetapi bibit rumput laut sebagai kebutuhan pokok dalam melakukan budidaya tidak diajukan sebagai suatu kebutuhan. Mengapa tidak dianggarkan sebagai kebutuhan ?

4. Dalam uraian kelayakan kegiatan, disebutkan bahwa hasil produksi rumput laut dari kelompok ini masih terbatas,… ini berarti kelompok ini sudah terbentuk sebelum ada proyek CCDP-IFAD,… sedangkan dari data yang ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Bappeda Kab. Malra bahwa POKMAS ini baru dibentuk…. Berarti informasi yang diberikan tidak benar dan perlu diklarifikasi ulang…

5. Mengapa harus mengajukan kebutuhan 5 buah sampan dan 5 mesin ketinting ? Karena sebagai kelompok baru yang diperlukan adalah memperbanyak bibit rumput lautnya, bukan perbanyak perlengkapan alat budidaya rumput lautnya.