Download - Proposal Kuanti SUGIEH
1
PENGARUH PENGAWASAN DAN PARTISIPASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
DI SMP NEGERI 1 TANJUNG AGUNG
DISUSUN
OLEHNAMA : SUGIHARTO
NPM : 0822.303
KONSENTRASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKANFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BATURAJATAHUN 2010
2
KATA PENGANTAR
Asalammualaikum Wr.Wb
Saya mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT atas
segala rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan judul “Pengaruh pengawasan dan partisipasi orang tua terhadap prestasi
belajar siswa di SMP Negeri 1 Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung agung ,
Kabupaten Muara Enim”.
Saya ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing Ibu Elfiana M.Pd dan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan penelitian ini. Saya
siap menerima kritik dan saran dari pembaca agar penelitian ini menjadi lebih
baik dan bermanfaat.
Wasalamu ‘alaikum Wr.Wb.
Baturaja, Juni 2010
Penulis,
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................... iii
BAB I. PENDAHALUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1B. Identifikasi Masalah ....................................................... 4C. Batasan Masalah ................................................................................. 4D. Rumusan Masalah ......................................................... 4E. Tujuan Penulisan ........................................................... 5F. Manfaat Penulisan ........................................................... 5G. Hipotesis …………………………………………………………... 6H. Definisi Operasional ………………………………………………...6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA .......................................................... 8
A. Kajian teori ................................................................... 8B. Kerangka Konseptual .................................................... 19
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……………………..................... 20
A. Jenis penelitian …………................................................ .......... 20B. Variabel Penelitian .............................................................. ........... 20C. Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………....... 21
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia bertujuan untukmembentuk manusia indonesia
yang bermoral dan berilmu, jika berbicara tentang pendidikan, maka pasti pula
menyangkut masalah lingkungan dimana pendidikan tersebut dilaksanakan.
Lingkungan pendidikan yang dimaksud sering disebut tripusat pendidikan, dalam
pengertian bahwapendidikan dilingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional
Indonesia adalah terbentuknya manusia pancasila dengan sikap dan tingkah laku
dalam hidup bermasyarakat dan bernegara yang dijiwai oleh nilai-nilai pancasila.
Maka untuk mewujudkan sikap tingkah laku tersebut, yang didasari oleh nilai-
nilai pancasila dan hasil prestasi belajar siswayang kita harapkan sesuai
dengantujuan pendidikan nasional, maka tidak hanya sarana dan fasilitas
pendidikan saja yang diperlukan, kakan tetapi adanya kerjasama dan partisipasi
dan dukungan pihak lain terutama pihak orang tua.
Pada hakekatnya pembangunan dapat memberi kesejahteraan, baik lahir
maupun batin kepada masyarakat. Untuk mencapai keinginan pemerintah tersebut
perlu diperhatikan tingkat pendidikan orang tua terhadap pertumbuhan anak
mereka. Diantaranya, kesulitan banyak pula ditemui oleh anak yaitu berhubungan
atau berkaitan dengan kegiatan orang tuanya dalam pendidikan anak baik yang
5
bersifat formal atau nonformal, yaitu kurangnya kurangnya orang tua dalam
memfalitasi anak itu sendiri.
Suatu misal, bahwa dalam rangka mengikuti suatu mata pelajaran
disekolah dalam bidang studi tertentu bagi peserta didik yang memerlukan
bantuan, baik yang berkaitan dengan fasilitas maupun kemampuan yang dimiliki
keluarga atau orang tua, sehingga kurangnya perhatian belajar dari orang tua maka
prestasi belajar ank akan menurun. Dalam hal ini bagi orang tua bagi orang tua
dalam mendidik anak harus diperhatikan keperluan-keperluan yang menyangkut
tentang kebutuhan anak, seperti : buku-buku pelajaran dan yang lain-lainya. Sebab
tanpa adanya perhatian atau dorongan dari orang tua tentu bagi para siswa hanya
senang bermain dari pada belajar.
Menurut kihajar dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan
tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan orang-seorang
(individual maupun pendidikan sosial). Keluarga itu tempat pendidikan yang
sempurna yang sifat dan wujudnya untuk melangsungkan pendidikan kearah
pembentukan pribadi yang utuh, tidak saja bagi anak-anak tapi juga para remaja.
Peran orang tua dalam keluarga sebagai penuntun, sebagai pengajar, dan sebagai
pemberi contoh. Pada umumnya kewajiban jbu bapak sudah berjalan sendirinya
sebagai suatu tradisi. Bukan hanya ibu bapak yang berpendidikan saja yang dapat
melakukan kewajiban mendidik anak-anaknya, akan tetapi rakyat desa pun
melakukan hal ini.mereka senantiasa melakukan usaha sebaik-baiknya untuk
anak-anaknya. Memang manusia mempunyai naluri pedagogis yang berarti bahwa
6
buat ibu bapak perilaku tersebut merupakan “naluri” untuk melanjutkan
keturunan.
Dengan demikian peran orang tua dalam mendidik anak untuk berprestasi
dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan karena
tanpa kuatnya pondasi dasar, tentu kan mengakibatkan jenjang selanjutnya
mempunyai hambatan-hambatan. Baik yang datang dari dirinya sendiri maupun
orang tua atau keluarga lainya. Apalgi dijaman era globalisasi ini menyebabkan
perubahan berbagai aspek diantaranya pembiasan budaya dan sifat ketimuran
yang terkontaminasi dengan sifat kebaratan, akibatnya terjadi penurunan akhlak
dan moralitas (dekadensi moral) pada masyarakat oleh karena itu agar pengaruh
tersebut tidak menjalar kedunia pendidikan, maka perlu orang tua dalam membina
akhlak dan mental anaknya agar pendidikan diarahkan sesuai dengan kurikulum
terlaksana secara efektif dan efisien.
Tapi kenyataanya diera globalisasi ini justru timbul suatu permasalahan
kurangnya partisipasi dan dan perhatian orang tua dalam memberi motivasi
kepada anaknya. Selain itu pula pengawasan dan perhatian orang tua dalam
kegiatan dan hasil belajar anaknya sangatlah minim, hal ini dikarenakan orang tua
hanya mementingkan kegiatan sebagai orang yang sibuk dala pemenuhan materi
akibatnya kegiatan pengawasan orang tua hanya diabaikan.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di SMP Negeri 1 Tanjung
Agung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim terdapat beberapa
permasalahan yang menyangkut prestasi belajar siswa yang diantaranya masih
7
rendahnya beberapa nilai mata pelajaran para siswa disekolah tersebut hal ini
dikarenakan dari pengawasan dan partisipasi orang tua.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat diidentifikasikan masalah
sebagai berikut :
1. Kurangnya perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anaknya.
2. Orang tua hanya mementingkan kebutuhan fisik saja tanpa memikirkan
kebutuhan psikologis anaknya.
3. Rendahnya prestasi belajar siswa yang orang tuanya tidak memperhatikan
anaknya.
4. Menurunya nilai-nilai budaya ketimuran akibat degradasi moral dan pengaruh
efek meniru kebudayaan barat.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya definisi masalah dan keterbatasan kemampuan
penulis, masalah dibatasi pada pengaruh pengawasan dan partisipasi orang tua
terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Tanjung Agung, Kecamatan
Tanjung agung , Kabupaten Muara Enim.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dirumuskan permasalahan
yang muncul pada penelitian ini adalah. Adakah pengaruh antara perhatian orang
8
tua dan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Tanjung Agung, Kecamatan
Tanjung agung , Kabupaten Muara Enim.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan judul dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini
mampunyai tujuan sebagai berikut yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh
antara perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Tanjung
Agung.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian tentang pengeruh partisipasi dan perhatian orang
tua terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Tanjung Agung adalah ;
1. Manfaat bagi siswa
Dengan peran dan pertisipasi orang tua diharapkan nilai hasil belajar siswa
dapat meningkat.
2. Manfaat bagi guru
Perhatian dan partisipasi orang tua diharapkan mampu membantu peran
guru, yakni sebagai pembimbing siswa diluar jam sekolah.
3. Manfaat bagi peneliti
Dengan melaksanakan penelitian akan menambah pengetahuan dan untuk
melengkapi tugas akhir mata kuliah penelitian kuantitatif.
9
G. Hipotesis
Dengan partisipasi dan perhatian orang tua diprediksi proses belajar
mengajar di SMP Negeri 1 Tanjung Agung lebih efektif dan efesien dengan kata
lain :
Ha : Ada pengaruh signifikan antara partisipasi dan perhatian orang tua
terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Tanjung agung,
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara partisipasi dan perhatian orang
tua terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Tanjung agung.
H. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah tafsir dalam membaca judul penelitian ini secara
keseluruhan, maka beberapa istilah perlu ditegaskan sebagai berikut :
1. Peran orang tua
Bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan orang tua kepada
anaknya untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Memberikan
bimbingan kepada anak merupakan kewajiban orang tua.
2. Prestasi belajar
Bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa pengetahuan,
sikap maupun keterampilan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari kegiatan belajar. Dalam pengertian yang lebih praktis, prestasi belajar
dapat diartikan dengan penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan oleh
10
seorang siswa yang dikembangkan melalui mata pelajaran dan indikatornya
ditunjukkan dengan nilai hasil tes yang diberikan oleh guru.
11
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Perhatian Orang Tua
Perhatian menurut Sumadi Suryabrata adalah “pemusatan tenaga psikis
tertuju kepada suatu objek” (Sumadi, 1993: 14). Sedangkan Bimo Walgito
mengemukakan bahwa perhatian merupakan “pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktifitas individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau sekumpulan
obyek” (Walgito, 1990: 56). Kemudian Kartini Kartono menyatakan bahwa
“perhatian itu merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang
menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan
kesadaran terhadap satu obyek”(Kartini, 1996: 111).
Dari beberapa pengertian perhatian menurut para pakar tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah pemusatan atau kesadaran jiwa yang
diarahkan kepada sesuatu obyek tertentu yang memberikan rangsangan kepada
individu, sehingga ia hanya mempedulikan obyek yang merangsang itu. Dari
pengertian ini, maka perhatian orang tua dapat diartikan sebagai kesadaran jiwa
orang tua untuk memperdulikan anaknya, terutama dalam hal memberikan dan
memenuhi kebutuhan anaknya, baik dalam segi emosional maupun material.
12
2. Faktor yang Mempegaruhi Perhatian Orang Tua
Adapun faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua terhadap anaknya,
menurut Zakiyah Daradjat di antaranya adalah karena para orang tua khawatir
jikalau anaknya menjadi siswa yang nakal di sekolah. Karena rasa kasih sayang
orang tua, maka mereka menjaga baik-baik keselamatan dan kesehatan anaknya.
Perhatian juga diberikan orang tua karena ingin agar anak mereka maju dan
pemuncak (berprestasi) di kelasnya. Maka para orang tua selalu menyuruh
anaknya agar belajar dan belajar sepanjang waktu. Hanya saja, perhatian orang tua
makin lama makin berkurang sesuai dengan bertambah besarnya tubuhnya dan
bertambah dewasa usianya. (Zakiah Daradjat, 1974: 165-167).
3. Bentuk Perhatian Orang Tua terhadap Belajar
Perhatian orang tua, terutama dalam hal pendidikan anak, sangatlah
diperlukan. Terlebih lagi yang harus difokuskan adalah perhatian orang tua
terhadap aktivitas belajar yang dilakukan anak sehari-hari dalam kapasitasnya
sebagai pelajar dan penuntut ilmu, yang akan diproyeksikan kelak sebagai
pemimpin masa depan. Bentuk perhatian orang tua terhadap belajar anak dapat
berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar anak,
pemberian motivasi dan penghargaan serta pemenuhan kebutuhan belajar anak.
13
4. Pemberian bimbingan dan nasihat
Menurut Oemar Hamalik dengan mengutip pendapat Stikes & Dorcy,
menyatakan bahwa bimbingan adalah “suatu proses untuk menolong individu dan
kelompok supaya individu itu dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah-
masalahnya” (Oemar Hamalik, 2002: 93). Kemudian ia juga mengutip pendapat
Stoops, yang menyatakan bimbingan adalah “suatu proses yang terus menerus
untuk membantu perkembangan individu dalam rangka mengembangkan
kemampuannya secara maksimal untuk memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.”
Dalam upaya orang tua memberikan bimbingan kepada anak yang sedang
belajar dapat dilakukan dengan menciptakan suasana diskusi di rumah. Banyak
keuntungan yang dapat diambil dari terciptanya situasi diskusi di rumah antara
lain; memperluas wawasan anak, melatih menyampaikan gagasan dengan baik,
terciptanya saling menghayati antara orang tua dan anak, orang tua lebih
memahami sikap pandang anak terhadap berbagai persoalan hidup, cita-cita masa
depan, kemauan anak, yang pada gilirannya akan berdampak sangat efektif bagi
daya dukung terhadap kesuksesan belajar anak.
Dalam upaya memberikan bimbingan, di samping memberikan nasihat,
kadang kala orang tua juga dapat menggunakan hukuman. Hukuman diberikan
jika anak melakukan sesuatu yang buruk, misalnya ketika anak malas belajar atau
malas masuk ke sekolah. Tujuan diberikannya hukuman ini adalah untuk
menghentikan tingkah laku yang kurang baik, dan tujuan selanjutnya adalah
14
mendidik dan mendorong anak untuk menghentikan sendiri tingkah laku yang
tidak baik.
Di samping itu hukuman yang diberikan itu harus wajar, logis, obyektif,
dan tidak membebani mental, serta harus sebanding antara kesalahan yang
diperbuat dengan hukuman yang diberikan. Apabila hukuman terlalu berat, anak
cenderung untuk menghindari atau meninggalkan. Dalam hal ini M. Ngalim
Purwanto mengemukakan sifat hukuman yang mendidik, yaitu “a) senantiasa
merupakan jawaban atas suatu pelanggaran; b) sedikit-banyaknya selalu bersifat
tidak menyenangkan; c) selalu bertujuan ke arah perbaikan; hukuman itu
hendaklah diberikan untuk kepentingan anak itu sendiri”(Purwanto, 1987: 236).
5. Pengawasan Orang Tua terhadap belajar
Pengawasan orang tua terhadap anaknya biasanya lebih diutamakan dalam
masalah belajar. Dengan cara ini orang tua akan mengetahui kesulitan apa yang
dialami anak, kemunduran atau kemajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan
anak sehubungan dengan aktifitas belajarnya, dan lain-lain. Dengan demikian
orang tua dapat membenahi segala sesuatunya hingga akhirnya anak dapat meraih
hasil belajar yang maksimal. Pengawasan orang tua bukanlah berarti pengekangan
terhadap kebebasan anak untuk berkreasi tetapi lebih ditekankan pada pengawasan
kewajiban anak yang bebas dan bertanggung jawab. Ketika anak sudah mulai
menunjukkan tanda-tanda penyimpangan, maka orang tua yang bertindak sebagai
pengawas harus segera mengingatkan anak akan tanggung jawab yang dipikulnya
terutama pada akibat-akibat yang mungkin timbul sebagai efek dari kelalaiannya.
Kelalaiannya di sini contohnya adalah ketika anak malas belajar, maka tugas
15
orang tua untuk mengingatkan anak akan kewajiban belajarnya dan memberi
pengertian kepada anak akan akibat jika tidak belajar. Dengan demikian anak
akan terpacu untuk belajar sehingga prestasi belajarnya akan meningkat.
Pengawasan atau kontrol yang dilakukan orang tua tidak hanya ketika anak di
rumah saja, akan tetapi hendaknya orang tua juga terhadap kegiatan anak di
sekolah. Pengetahuan orang tua tentang pengalaman anak di sekolah sangat
membantu orang tua untuk lebih dapat memotivasi belajar anak dan membantu
anak menghadapi masalah-masalah yang dihadapi anak di sekolah serta tugas-
tugas sekolah.
6. Pemberian motivasi dan penghargaan
Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua hendaknya
mampu memberikan motivasi dan dorongan. Sebab tugas memotivasi belajar
bukan hanya tanggungjawab guru semata, tetapi orang tua juga berkewajiban
memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Jika anak tersebut memiliki prestasi
yang bagus hendaknya orang tua menasihati kepada anaknya untuk meningkatkan
aktivitas belajarnya. Dan untuk mendorong semangat belajar anak hendaknya
orang tua mampu memberikan semacam hadiah untuk menambah minat belajar
bagi anak itu sendiri. Namun jika prestasi belajar anak itu jelek atau kurang maka
tanggung jawab orang tua tersebut adalah memberikan motivasi atau dorongan
kepada anak untuk lebih giat dalam belajar.
Dorongan orang tua kepada anaknya yang berprestasi jelek atau kurang itu
sangat diperlukan karena dimungkinkan kurangnya dorongan dari orang tua akan
16
bertambah jelek pula prestasinya dan bahkan akan menimbulkan keputusasaan.
Tindakan ini perlu dilakukan oleh orang tua baik kepada anak yang berprestasi
baik ataupun kurang baik dari berbagai jenis aktivitas, seperti mengarahkan cara
belajar, mengatur waktu belajar dan sebagainya, selama pengarahan dari orang tua
itu tidak memberatkan anak. Stephanie Daisy Imelda R. mengemukakan beberapa
hal yang dapat dilakukan oleh orang tua pada anak yang prestasinya kurang.
7. Pemenuhan kebutuhan belajar
Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan belajar anak. kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar
anak, seragam sekolah, buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-lain. Pemenuhan
kebutuhan belajar ini sangat penting bagi anak, karena akan dapat mempermudah
baginya untuk belajar dengan baik. Dalam hal ini Bimo Walgito menyatakan
bahwa “semakin lengkap alat-alat pelajarannya, akan semakin dapat orang belajar
dengan sebaik-baiknya, sebaliknya kalau alat-alatnya tidak lengkap, maka hal ini
merupakan gangguan di dalam proses belajar, sehingga hasilnya akan mengalami
gangguan”(Walgito, 1990: 123). Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang
memadai akan berdampak positif dalam aktivitas belajar anak. Anak-anak yang
tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali tidak memiliki semangat belajar.
Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi, maka anak tersebut lebih
bersemangat dan termotivasi dalam belajar.
Mengenai perhatian terhadap kebutuhan belajar, kaitannya dengan
motivasi belajar mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Hal itu dapat diketahui
17
bahwa dengan dicukupinya kebutuhan belajar, berarti anak merasa diperhatikan
oleh orang tuanya. Kebutuhan belajar, seperti buku termasuk unsur yang sangat
penting dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. Karena buku merupakan
salah satu sumber belajar, di samping sumber belajar yang lain. Dengan
dicukupinya buku yang merupakan salah satu sumber belajar, akan memperlancar
proses belajar mengajar di dalam kelas dan mempermudah dalam belajar di
rumah. Dan juga akan dapat meningkatkan semangat belajar bagi anak. Dengan
demikian sudah sepatutnya bagi para orang tua untuk memperhatikan dan
berusaha memenuhi kebutuhan belajar anak.
3. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah “apa yang dihasilkan atau diciptakan”. Menurut
Adikusuma S., prestasi ialah “apa yang dapat diciptakan, hasil yang
menggembirakan.”5 Sedangkan WJS Poerwadarminta, mengartikan prestasi
dengan “hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”
(Adikusuma, 1992: 288). Dari ketiga pengertian tersebut, terlihat ada satu
kesamaan bahwa prestasi adalah merupakan hasil dari suatu kegiatan. Untuk itu
dapat disimpulkan, bahwa prestasi adalah hasil yang menggembirakan dari suatu
kegiatan yang telah dikerjakan, baik secara perorangan maupun kelompok dalam
bidang tertentu.
18
2. Pengertian Belajar
Berbagai pendapat yang dikemukakan para ahli tentang pengertian
belajar, di antaranya Athur J. Getes yang dikutip oleh Ki RBS. Fudyartanto,
menyatakan bahwa “Belajar adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman
dan latihan” (Fudyartanto, 2002: 150). Kemudian, menurut R. S. Chauhan,
“belajar adalah membawa perubahan-perubahan dalam tingkah laku dari
organisme.” Sementara Morgan yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto,
berpendapat bahwa ”belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman”(Purwanto, 1998: 84). Selanjutnya Witting, seperti yang dikutip
Muhibbin Syah, mengemukakan, bahwa “belajar ialah perubahan yang relatif
menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu
organisme sebagai hasil pengalaman”(Muhibbin, 1999: 61). Dari beberapa
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan
keseluruhan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari latihan
dan pengalaman. Pengertian ini dapat dipandang sebagai pengertian belajar secara
luas.
3. Pengertian Prestasi belajar
Dari pengertian “prestasi” dan “belajar” tersebut di atas, dapat diambil
suatu pengertian, bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa
pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang mengakibatkan perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dalam pengertian yang lebih praktis,
19
prestasi belajar dapat diartikan dengan penguasaan pengetahuan, sikap dan
keterampilan oleh seorang siswa yang dikembangkan melalui mata pelajaran dan
indikatornya ditunjukkan dengan nilai hasil tes yang diberikan oleh guru.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Winkel di dalam ditptksd.go.ididex.ph Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar peserta didik tentunya beraneka ragam, tetapi secara garis besar
ada dua faktor, yaitu: “faktor-faktor pada fihak peserta didik (faktor internal) dan
faktor-faktor di luar peserta didik (faktor eksternal)”
Menurut Crow and Crow yang dikutip oleh Johny Killis (1988: 26) dalam
ditptksd.go.ididex.ph ada tiga faktor yang menimbulkan minat, yaitu faktor yang
ditimbulkan dari dalam diri sendiri, faktor motif sosial dan faktor emosional.
Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Sudarsono, faktor-
faktor yang menimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut:
a) Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang
berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.
b) Faktor motif sosial. Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong
oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan,
penghargaan dari lingkungan di mana ia berada.
c) Faktor emosional. Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang
dalam menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu.
(Sudarsono, 1980: 12).
20
Jadi berdasarkan dua pendapat tersebut, faktor yang menimbulkan minat,
dalam hal ini minat untuk belajar, yaitu: dorongan dari diri individu, dorongan
sosial, dan dorongan emosional.
4. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Anak
Perhatian orang tua memiliki berhubungan positif dengan prestasi belajar
peserta didik di sekolah. Nila F. Moeloek menyatakan bahwa “kajian empiris
membuktikan bahwa peran keluarga dan orang tua berkaitan erat dan positif
dengan prestasi belajar anak.”22 Dalam sebuah artikel berjudul Agenda
Reformasi Pendidikan.
Faktor orang tua dalam keberhasilan belajar anak sangat dominan.
Banyak penelitian baik di dalam maupun di luar negeri menemukan kesimpulan
tersebut. Faktor orang tua bisa dikategorikan ke dalam dua variabel: variabel
struktural dan variabel proses. Yang dapat dikategorikan variabel struktural antara
lain latar belakang status sosial ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan
orang tua. Sedangkan variabel proses adalah berupa perilaku orang tua dalam
memberikan perhatian dan bantuan kepada anaknya dalam belajar. Untuk bisa
mewujudkan variabel kedua tersebut tidak harus tergantung pada variabel
pertama. Artinya, tidak hanya keluarga “kaya” atau berpendidikan tinggi bisa
menciptakan variabel proses. Contoh variabel proses antara lain: orang tua
menyediakan tempat belajar untuk anaknya; orang tua mengetahui kemampuan
anaknya di mana anak mempunyai nilai paling bagus; pelajaran apa anak paling
tidak bisa; apa kegiatan anak yang paling banyak dilakukan di sekolah maupun di
21
luar sekolah; orang tua sering menanyakan tentang apa yang dipelajari anaknya;
orang tua membantu anaknya dalam belajar.
Sikap dan perhatian orang tua, baik dari ayah atau ibu terhadap anaknya
dalam melakukan aktivitas belajar, akan menimbulkan pengaruh positif terhadap
hasil belajar yang dicapainya. Misalnya, komunikasi yang dilakukan orang tua
kepada anak dalam suasana penuh keakraban dengan menanyakan tentang
belajarnya di sekolah ataupun mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapinya,
dapat memberi semangat terhadap aktivitas belajarnya. Menurut sebuah penelitian
yang dilakukan Oji Kurniadi, yang dikutip surat kabar Pikiran Rakyat (21
November 2003), menyatakan bahwa frekuensi komunikasi antara ayah dan anak
akan berpengaruh positif dan dapat meningkatkan prestasi belajar anak-anaknya.
Artinya, semakin tinggi frekuensi komunikasi yang dilakukan, maka prestasi
belajar peserta didik akan meningkat. Bahkan, dengan komunikasi akan
mengurangi perpecahan atau pertentangan yang diharapkan dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta didik.
Dari beberapa keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengaruh
perhatian orang tua sangat dominan terhadap keberhasilan belajar peserta didik.
Dengan kata lain bahwa perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak,
terutama dalam hal pendidikan dan belajarnya, memiliki hubungan dan pengaruh
positif terhadap prestasi belajar yang dicapai peserta didik di sekolah.
22
B. Kerangka konseptual
TUJUAN PEMBELAJARAN
MATERI PELAJARAN
METODE MENGAJAR
MOTIVASI BELAJAR SISWA
MEDIA PEMBELAJARAN
PERHATIAN ORANG TUA
EVALUASI
ADANYA PENGARUH SIGNIFIKAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISIWA
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dengan metode eksperimen. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia “Eksperimen adalah percobaan yang bersistem
dan berencana untuk membuktikan suatu teori”.Dalam hal ini pengertian metode
eksperimen adalah suatu cara untuk membuktikan kebenaran suatu teori atau
hipotesis dalam suatu penelitian dengan praktik langsung dilapangan.
B. Variabel Penelitian
Suharsiwi Arikunto (1993 : 91) mengatahan ,bahwa “Variabel adalah
objek, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.” Variabel bebas dan
terikat pada judul penelitian adalah pengaruh pengawasan dan partisipasi orang
tua terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Tanjung Agung, Kecamatan
Tanjung agung , Kabupaten Muara Enim. Berdasarkan kedua variable diatas,
maka penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen untuk membuktikan
pengaruh pengawasan dan partisipasi orang tua terhadap prestasi belajar terahadap
kelas mendapatkan pengawasan dan partisipasi orang tua dengan kelas yang tidak
mendapatkan pengawasan dan partisipasi orang tua.
24
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian
Menurut Sudjana dalam bukunya Metode Statistik (1989 : 6) bahwa“
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung
maupun pengukuran , kuantitatif ataupum kualitatif, dari pada karakteristik
tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari
sifat-sifatnya.” Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMP Negeri
1 Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung agung , Kabupaten Muara Enim.
2. Sampel penelitian
Sampel adalah sebagian subjek yang dapat mewakili populasi yang akan
diteliti, sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2002 :104) “ Sampel
adalah sebagian dari populasi yang diteliti.” Selanjutnya dibagian lain Arikunto
(1993 : 107) mengatakan bahwa “ Apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih
baik penelitiannya merupakan penelitian populasi, dan jika subjeknya besar dapat
diambil antara 10 – 15 persen atau lebih.” Mengingat dalam penelitian ini jumlah
populasinya 200 orang siswa yang terdiri dari 6 kelas, maka sebagai sampelnya
diambil 15 % dari seluruh jumlah siawa yaitu 30 orang atau 10 orang siswa kelas
1, 10 orang siswa kelas 2 dan 10 orang siswa kelas 3 SMP Negeri 1 Tanjung
Agung.
3. Teknik dan alat pengumpulan data
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan test tertulis
sebanyak 3 soal dan ditambah kuesioner untuk mendapatkan informasi dari siswa.
Teknik ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh pengawasan dan
partisipasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa SMPN 1 Tanjung Agung.
25
4. Teknik Analisa Data
Dalam menganalisa data dalam penelitian ini menggunakan rumus“ t “ test
untuk dua sampel kecil yang satu sama lain saling berhubungan.
Rumus : t0 =
Keterangan :
to = Nilai ” t” dalam perhitungan
MD = Mean of different
SEMD = Standar Error Mean different
5. Langkah Kerja Penelitian
Langkah kerja dalam penelitian ini meliputi :
a. Tahap persiapan yang meliputi : pengajuan proposal penelitian
untuk maupun Dosen Pembimbing, pembuatan desain pembelajaran
dan studi kepustakaan serta menyusun merancang soal tes untuk
evaluasi
b. Tahap Perencanaan meliputi : pemilihan tempat, izin, hari, penyesuaian
jadual pelaksanaan , melakukan eksperimen.
c. Tahap Pengumpulan data meliputi : melakukan pembelajaran di kelas yang
mendapat pengawasan dan partisipasi orang tua dan yang tidak mendapat
pengawasan dan partisipasi orang tua serta melakukan evaluasi ( tes ) dan
menyebarkan instrumen / kuesioner.
MD
SEMD
26
d. Tahap pengolahan data yang meliputi : merekap, menghitung,
menganalisi ,menentukan interprestasi.dan mebuat kesimpulan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, nana. Ibrahim.1989.Penelitian dan penilaian pendidikan.Bandung :
Sinar Baru
Suryabrata,Sumadi.1992.Metodologi penelitian.Jakarta: CV Rajawali.
Sudijono,anas.2000.Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Suharsiwi, Arikunto .2006.Prosedur penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta