Download - Proposal Kkn Tematik
A. JUDUL
Promosi Dan Penyediaan Sarana Kesehatan Lingkungan Di Desa Pinang Luar
Kabupaten Kubu Raya.
B. DESKRIPSI LOKAL
1. Keadaan Geografi
Puskesmas Rasau Jaya terletak pada koordinat 00 81’ Lintang Utara
sampai dengan 00 17’ Lintang Selatan dan 2034’ Bujur Barat dengan
20 34’ Bujur Timur, dengan luas wilayah 26.165 km2, dan mempunyai 6
Desa Binaan yang terdiri dari 27 Dusun, 60 RW dan 220 RT. Secara
administratif gambaran wilayah adalah sebagai berikut :
Sebelah utara : Kec.Sungai Raya]]]]]]]]]]]erbatasandengan
Sebelah selatan : Kec. Kubu dan Teluk Pakedai: tasan
Sebelah timur : Kec. Sungai Raya: Berbatasan d
Sebelah barat : Kec. Sungai Kakap Berbatasa
1
. PETA WILAYAH KERJA PUSKEMAS RASAU JAYA
Kecamatan Rasau Jaya termasuk pada wilayah pemekaran Kabupaten
Kubu Raya yang sebelumnya masih termasuk pada Kabupaten Pontianak.
Adapun jarak desa Rasau jaya satu dengan desa lainnya yang merupakan
wilayah binaan Puskesmas Rasau Jaya adalah sebagai berikut :
- Jarak desa Rasau Jaya satu dengan desa Rasau Jaya dua = 5,5 km
- Jarak desa Rasau Jaya satu dengan desa Rasau Jaya tiga = 3,3 km
- Jarak desa Rasau Jaya satu dengan desa Rasau Jaya umum = 0,4 km
- Jarak desa Rasau Jaya satu dengan desa Bintang mas = 12 km
- Jarak desa Rasau Jaya satu dengan desa Pematang tujuh = 16 km
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalbar No.33 Tahun 1978 dan
No. 107 tahun 1984, tentang Pembentukan Desa Persiapan Desa Rasau
Jaya Satu, Rasau Jaya Dua, Rasau Jaya Tiga, Rasau Jaya Umum dan
Desa Bintang Mas tertanggal 4 April 1984 serta ditambah 1 (satu) desa
2
pemekaran dari desa Rasau Jaya Umum yaitu Desa Pematang Tujuh
maka luas Kecamatan Rasau Jaya adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Luas Geografis Kecamatan Rasau Jaya
NO DESA LUAS1 Rasau Jaya Satu 1.392 km2/ Ha2 Rasau Jaya Dua 3.525 km2/ Ha3 Rsau Jaya Tiga 2.130 km2/ Ha4 Rasau Jaya Umum 9.020 km2/ Ha5 Bintang Mas 6.000 km2/ Ha6 Pematang Tujuh 4.098 km2/ Ha
Jumlah 26.165 km2/ Ha
2. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Rasau Jaya Tahun 2013
sebanyak 25.299 jiwa, dan sebanyak 5803 jiwa merupakan jumlah
penduduk miskin (sama dengan tahun 2012). Karakteristik tempat tinggal
penduduk sebagian besar tinggal di dataran rendah dan pinggir sungai/kali
terutama masyarakat di desa Rasau Jaya Umum. Sarana transportasi yang
tersedia berupa jalan propinsi sepanjang ± 10 km, dan jalan kabupaten
sepanjang ± 75 km, sedangkan alat trasnportasi umum yang banyak
digunakan masyarakat berupa alat transportasi darat dan ada juga yang
menggunakan alat trasnportasi air.
Jarak tempuh puskemas dengan pemerintah kecamatan sekitar ± 1,5 km,
sedangkan jarak puskesmas dengan ibu kota kabupaten sekitar ± 20 km.
Berikut ini gambaran keadaan penduduk wilayah kerja puskesmas, adalah
sebagai berikut ;
3
Tabel 2. Gambaran Kondisi Demografi Wilayah Kerja Puskesmas Rasau Jaya
No Nama Desa Laki-laki PerempuanJumlah
KKJumlah jiwa
1 Rasau Jaya Satu 4021 4004 2060 8.0252 Rasau Jaya Dua 2325 2211 1298 4.5363 Rasau Jaya Tiga 2212 2214 1296 4.4264 Rasau Jaya Umum 2827 2797 1948 5.6245 Bintang Mas 662 626 448 1.2886 Pematang Tujuh 711 689 376 1.400
J U M L A H 12.758 12.541 7.426 25.299Sumber : Bagian SIK Dinkes KKR
Tabel 3. Pembagian wilayah di Kecamatan Rasau Jaya
No Nama Desa Dusun RW RT1 Rasau Jaya Satu 6 14 652 Rasau Jaya Dua 5 14 403 Rasau Jaya Tiga 6 12 474 Rasau Jaya Umum 5 9 335 Bintang Mas 3 6 216 Pematang Tujuh 2 5 14
J U M L A H 27 60 220
3. Sarana dan Prasarana
Sarana Kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rasau Jaya tahun
2013 terdiri atas :
Tabel 4. Sarana Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Rasau Jaya
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH1 Puskesmas Pembantu 22 Puskesmas Keliling 03 Pondok Bersalin Desa 64 Praktek Dokter 25 Klinik Perawatan 46 Klinik Bersalin 17 Lain-lain 4
4
4. Iklim
Puskesmas Rasau Jaya beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim
kemarau yang biasanya berlangsung pada bulan mei–oktober dan musim
penghujan yang biasanya berlangsung pada bulan november–april dengan
curah hujan 3.175 mm/tahun.
Musim penghujan sangat menguntungkan masyarakat karena
menyuburkan tanah dan tercukupinya kebutuhan sumber air bersih. Pada
tahun 2013 ini curah hujan tidak terlalu berlebihan yang dapat
mengakibatkan terjadi banjir atau air pasang, juga pada beberapa bulan
terjadi musim kemarau dengan suhu rata-rata 300C, sehingga beberapa
bagian masyarakat di Puskesmas Rasau Jaya terjadi
kekeringan/kekurangan air. Sehingga pada tahun 2013 terdapat beberapa
penyakit seperti DBD, diare dan gatal-gatal.
5. Sosial Ekonomi
a. Mata Pencaharian
Dilihat dari mata pencaharian ekonomi masyarakat di Rasau Jaya
34,26 % adalah sebagai Petani, baik sebagai Petani pemilik lahan,
Petani penyewa, maupun Buruh tani, adapun sisa prosentase dari
34,26 % penduduk dengan mata pencaharian sebagai Pelajar, PNS,
POLRI, TNI, Pedagang, Nelayan dan lain-lainnya adalah 65,74 %
dengan rincian sebagai berikut :
5
Tabel 5. Mata Pencaharia Masyarakat Rasau Jaya
No. Jenis Pekerjaan Jumlah %1. Petani / Buruh tani 8.668 34,262. Nelayan 172 0,673. Peternak 191 0,754. Pedagang 727 2,875. PNS 454 1,796. Pengrajin 135 0,537. POLRI 27 0,108. TNI 11 0,049. Pelajar / Lain-lain 14.914 58,95
Jumlah 25.299 99,96
b. Besarnya Keluarga
Dilihat dari jumlah kepala keluarga yang ada sekitar 7.426 kk, rata-
rata jiwa/kk adalah 3,40 Jiwa/kk, sedangkan jumlah Keluarga Miskin
yang ada di Rasau Jaya tahun 2013 berjumlah 7.317 jiwa sama dengan
tahun sebelumnya. Adapun penyembaran jumlah keluarga miskin di
Kecamatan Rasau Jaya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6. Data Besar Keluarga di Wilayah Rasau Jaya
No Desa Jumlah Penddk Gakin
JumlahGakin
Jlh Jiwa
% Gakin
1 Rasau Jaya Satu 1193 1193 8.025 14,862 Rasau Jaya Dua 1464 1464 4.536 32,27
3 Rasau Jaya Tiga 1710 1710 4.426 38,634 Rasau Jaya Umum 1743 1743 5.624 30,995 Bintang Mas 561 561 1.288 43,556 Pematang Tujuh 646 646 1.400 46,14
Jumlah 7.317 7.317 25.299 28,92
Dilihat dari hal tersebut dapat di indikasikan bahwa kesejahteraan
masyarakat masih kurang/cukup, sehingga diperlukan terobosan-terobosan,
baik di bidang sosial ekonomi masyarakat maupun di bidang yang dapat
menyentuh langsung kesejahteraan masyarakat.
6
6. Tingkat Pendidikan
Adapun tingkat pendidikan di Kecamatan Rasau Jaya dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 7. Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Tahun 2012 Tahun 2013 %
1234567
Buta Huruf/Pra SekolahTidak Tamat SDSDSLTPSLTASarjana MudaSarjana
10.5995069512213071297450240
10.8168.0693.820824
1.017513240
42,7531,8915,093,254,012,020,99
Jumlah 24.084 25.299 99,95
Dari jumlah penduduk Kecamatan Rasau Jaya 25.299 Jiwa, hanya 14.483 Jiwa
(57,24 %) yang mengenyam pendidikan dengan persentase tertinggi tamat SD
(15,09 %). Adapun jumlah sarana tingkat pendidikan yang ada, dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 8. Sarana Pendidikan di Wilayah Rasau Jaya
No Jenis Pendidikan Lokasi Jumlah
RJ.1 RJ.2 RJ.3 RJU BTM PM.7
1 TK / PAUD 7 3 3 3 1 1 18
2 SD / MI / Muh 5 3 3 3 2 1 17
3 SLTPN 1 1 0 1 0 0 3
4 MTs.N / Sasta 1 0 2 0 0 1 4
5 Perguruan Tinggi 0 0 0 0 0 0 0
6 Pondok Pesantren 2 0 0 0 0 0 2
7 SLB 1 0 0 0 0 0 1
7
7. Prilaku dan PSM ( Peran Serta Masyarakat )
Dilihat dari tingkat pendidikan yang ada di Kecamatan Rasau Jaya sudah
memadai, jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, dimana 57,24% sudah
mengenyam pendidikan dengan tingkatan paling tinggi adalah tamat SD.
Dikaitkan dengan kejadian penyakit pada tahun ini terdapat peningkatan
angka kesakitan demam berdarah yang diderita masyarakat dibanding
periode yang sama tahun sebelumnya, ini diakibatkan masih belum
berjalan efektifnya penyuluhan di tiap tatanan dan belum efektifnya
Program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan kurangnya antisipasi
adanya peningkatan penyakit ini dalam rentang waktu 3 tahunan. Oleh
sebab itu perlu peningkatan kesadaran untuk mengubah perilaku melalui
peran serta masyarakat dengan mengaktifkan kader Jumantik (Juru
Pemantau Jentik) di lapangan. Selain angka kesakitan demam berdarah
masih adanya penyakit Diare dan Kulit (baca hal 21 dan 22 ) di 10
penyakit terbanyak yang diderita masyarakat wilayah binaan Puskesmas
Rasau Jaya tahun 2013, hal ini mengidentifikasikan bahwa masih ada
sebagian masyarakat yang belum mengerti pentingnya Cara Hidup Bersih
dan Sehat, dimana masih ada yang menggunakan Jamban Keluarga
dengan menggunakan cara – cara yang praktis seperti di daerah
aliran sungai (DAS), dan membuang sampah tidak pada tempatnya. Dan
jika dilihat dari persentase kesehatan penyakit diare dan kulit, ini
menunjukan adanya sikap yang kurang mendukung dari prilaku sebagian
dari masyarakat yang masih ada membuang sampah disembarang tempat
dan penggunaan air bersih yang tidak sehat, baik pada waktu
pengambilan, pengolahan maupun bahan baku tersebut yang tidak
memenuhi syarat, dimana masih ada masyarakat yang mengkonsumsi air
mentah/tidak dimasak terlebih dahulu.
8
C. BIDANG KEGIATAN TEMATIK
Promosi Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan, khususnya Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) dengan indikator terkait Kesling, yaitu :
1. Survei dan pembagian abate
2. Penyuluhan
a. Sasaran SD (CTPS)
b. Sasaran orang tua (JUMANTIK dan Pencegahan ISPA)
3. Survei rumah sehat
4. Kerja bakti kebersihan lingkungan
D. LATAR BELAKANG
Penyusunan kebutuhan SDM kesehatan mutlak dalam konteks
penyusunan pengembangan SDM, namun perlu memperhatikan kekuatan dan
kelemahannya. Metode penyusunan rencana kebutuhan SDM kesehatan harus
mempertimbangkan kebutuhan epidemiologi, permintaan (demand) akibat
beban pelayanan kesehatan, sarana upaya pelayanan kesehatan yang
ditetapkan, dan standar atau nilai tertentu.
Tujuan pembangunan kesehatan dalam Millenium Devolepment Goals
adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai salah
satu unsur kebijaksanaan umum dari Tujuan Nasional (UU RI nomor 36
Tahun 2009). Berbagai macam kegiatan maupun program pokok upaya
pelayanan kesehatan dilakukan oleh pemerintah dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat, salah satunya adalah Program Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
Problem-problem kesehatan dalam dasawarsa ini kian kompleks itu,
dapat dilihat dalam presfektif sistematiknya. Sebab perlu disadari, bahwa
sistem merupakan pijakan awal dalam membangun sebuah grand desain
termasuk tentang kesehatan. Hal ini kemudian menjadi salah satu indikator
dalam mencapaian taraf hidup sehat, yang selama ini menjadi keinginan
setiap manusia. Sistem kesehatan sendiri merupakan metode, atau cara untuk
melakukan perencanaan pada wilayah atau bidang kesehatan secara teratur.
9
Upaya kesehatan wajib kesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya
ungkit tinggi, untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan wajib ini, harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada
diwilayah Indonesia, termasuk wilayah Rasau Jaya.
Salah satu upaya pembagunan kesehatan yang akan dilakukan di
Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya adalah upaya kesehatan
lingkungan. Di wilayah Kecamatan Kubu Raya dinilai masih memiliki
beberapa permasalahan kesehatan lingkungan fisik yang mendasar.
Berdasarkan Profil Puskesmas Rasau Jaya (2014), keadaan
perumahan di Kecamatan Rasau Jaya masih ada perumahan yang belum
memenuhi syarat kesehatan. Dari 2.995 rumah yang diperiksa, 1.178 buah
rumah (39%) belum memenuhi syarat kesehatan. Hal ini disebabkan adanya
bentuk rumah yang tradisional (kurangnya pencahayaan dan besarnya
jumlah penghuni/keluarga ), letak di daerah pesisir (daerah aliran sungai),
lingkungan pasar, ladang berpindah dan pemeliharaan hewan ternak di
pekarangan rumah sehingga dapat menimbulkan permasalahan perumahan
dan gangguan kesehatan lainnya.
Sementara untuk akses air bersih, sarana air bersih yang digunakan
masyarakat di Kecamatan Rasau Jaya hanya menggunakan PAH (gentong,
tempayan dan fiberglass) dan sumur gali. Penggunaan air bersih seperti
PAH/air hujan sebenarnya sudah mencukupi namun permasalahannya
terdapat pada cara mengolahnya yang tidak hygiene sehingga tidak
memenuhi syarat kesehatan dan sangat berpenggaruh terhadap derajat
kesehatan masyarakat (Profil Puskesmas Rasau Jaya, 2014).
Permasalahan kesehatan lingkungan laiinya adalah masih
ditemukannya masyarakat yang belum memiliki jamban keluarga (jaga). Dari
jumlah kepala keluarga yang ada 7.426 kepala keluarga dan dari 3924 kepala
keluarga yang diperiksa masih ada warga yang belum mempunyai Jaga yaitu
sebanyak 1461 kepala keluarga. Hal ini sebenarnya sudah menunjukan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya Jaga sudah cukup baik. Dari jumlah
kk yang mempunyai Jaga diperiksa sebanyak 2463 kk, masih banyak yang
10
belum memenuhi syarat kesehatan yaitu 685 kk, serta masih ada masyarakat
yang berperilaku membuang air besar (BAB) di daerah aliran sungai (DAS)
sehingga menimbulkan penyakit kulit dan diare (Profil Puskesmas Rasau
Jaya, 2014).
Adapun gambaran angka kesakitan yang ada di wilayah Puskesmas
Rasau Jaya dalam satu tahun adalah 14.119 kasus, dengan angka tertinggi
pada ISPA pada bulan Juni sebanyak 386 kasus dan frekwensi terendah pada
Hipertensi pada bulan Februari dengan 14 kasus. Penyakit ISPA menempati
urutan teratas dengan jumlah penderita 2.846 kasus (32,47 %). Dari 32,47 %
penderita tersebut yang terbanyak dari golongan umur 5 - 19 tahun, dengan
jumlah penderita 990 (34,78%) dengan jumlah kunjungan terbanyak pada
bulan juni sebanyak 386 kasus / kunjungan.
Merujuk pada data tersebut, potensi masalah sanitasi dasar di wilayah
Rasau Jaya adalah terkait ketersediaan air bersih, rumah sehat, jamban sehat
dan penyakit ISPA sebagai penyakit dengan kasus terbanyak pada 2014.
E. TUJUAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN TUJUAN
1. Tujuan
a. Membantu pemerintah mempercepat peningkatan capaian PHBS di
Kabupaten Kubu Raya Kecamatan Rasau Jaya
b. Menyiapkan masyarakat dalam keadaan tanggap terhadap berbagai
potensi penularan pennyakit akibat lingkungan
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap PHBS
2. Tahapan pencapaian tujuan
a. Tahap persiapan
1) Pendekatan kepada masyarakat
2) Identifikasi potensi dan pendataan serta pemetaan masalah
3) Pemantapan rencana kegiatan
b. Tahap pelaksanaan
1) Survei dan pembagian abate
2) Penyuluhan
3) Survei rumah sehat
11
4) Kerja bakti kebersihan lingkungan
F. MANFAAT
1. Bagi masyarakat
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
b. Meningkatkan akses ketersediaan air bersih
c. Adanya perbaikan sarana Kesehatan lingkungan sesuai persyaratan
d. Adanya kerjasama pihak terkait untuk mengatasi faktor-faktor yang
berhubungan dengan cakupan PHBS terkait indikator Kesehatan
Lingkungan.
e. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk merencanakan
sertamelaksanakan proyek pembangunan, serta menggalakkan usaha
pemberdayaan masyarakat kecil di pedesaan/perkotaan.
f. Terbentuknya kader-kader kesehatan lingkungan di dalam masyarakat
sehingga terjamin terbentuknya panerus-penerus pembangunan.
2. Bagi mahasiswa
Manfaat yang diperoleh mahasiswa, khususnya mahasiswa Jurusan
Kesehatan Lingkungan melalui program KKN yaitu untuk menerapkan
secara langsung ilmu pengetahuan yang dimiliki, sebagai bahan
perbandingan antara teori-teori yang diperoleh di kampus dengan kondisi
di lapangan berdasarkan faktor prioritas yang menjadi kebutuhan
mendesak dan mendasar di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu
Raya.
G. RUANG LINGKUP
1. Wilayah
Adapun wilayah sasaran KKN adalah Kecamatan Rasau Jaya Kelurahan
Pinang Luar.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah semua elemen masyarakat di wilayah
tersebut di atas.
12
H. METODE
1. Tahap persiapan
a. Pengumpulan data sekunder
Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Rasau Jaya untuk
mendapatkan informasi tentang kondisi kesehatan lingkungan dasar
yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan masyarakat dan
permasalahan penyakit berbasis lingkungan. Data sekunder ini
dijadikan acuan dalam menentukan jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan agar tepat sasaran.
b. Penentuan lokasi penelitian
Penentuan lokasi penelitian/survei didasarkan pada hasil musyawarah
kelompok dan kondisi di lapangan.
c. Penjajakan kerjasama
Melakukan upaya pendekatan kepada pihak terkait seperti Lurah,
Ketua RT untuk mendapatkan bantuan kerjasama yang biak dari
masyarakat setempat.
d. Pembuatan proposal
Sebelum penerjunan, proposal sudah disusun di dalam perencanaan
untuk mencapai target 6 kegiatan, maka minimal kegiatan tersebut
dapat menarik minat warga dan disesusaikan dengan kearifan lokal.
e. Pengurusan ijin
Memastikan aparat pemerintah desa mendukung, dan memberikan
fasilitas tempat untuk pelatihan, dan juga ikut diundang dalam
pembukaan pelatihan.
2. Tahap pelaksanaan
a. Survei dan pembagian abate
1) Sasaran
Seluruh rumah tangga di wilayah Desa Pinang Luar.
2) Metode
Melakukan survei pengawasan jentik dan pembagian abate pada
rumah yang ditemukan adanya jentik.
3) Target capaian
13
Didapatkan data Angka Bebas Jentik (ABJ) di wilayah KKN
tersebut.
b. Penyuluhan
1) Tema
Materi penyuluhan bagi pelajar SD adalah sosialisasi CTPS
sementara untuk orang tua adalah tentang ISPA.
2) Sasaran
Penyuluhan akan dilakukan dengan 2 sasaran, yaitu pelajar SD
dan orang tua.
3) Metode
Metode penyuluhan yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode langsung, yaitu penyuluh bertatap muka
langsung dengan sasaran.
Pada penyuluhan CTPS di SD, penyuluh akan membuat sarana
CTPS sederhana yang dapat dimanfaatkan ke depannya.
4) Target capaian
a) Adanya peningkatan kesadaran pelajar SD untuk
membiasakan diri mencuci tangan sebelum dan sesudah
beraktivitas.
b) Masyarakat mengetahui tentang ISPA (penyebab, gejala,
dampak, pencegahan dan penanganan) agar dapat bersikap
tanggap ketika menemukan kasus ISPA pada keluarga
masing-masing.
c. Pelatihan JUMANTIK
1) Sasaran
Masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rasau Jaya.
2) Metode
Metode yang digunakan berupa materi teknik pemantauan jentik
serta praktek bersama untuk menilai kemajuan/pencapaian
target.
3) Mitra
14
Kegiatan ini direncanakan melakukan kerjasama dengan petugas
sanitarian Puskesmas Rasau Jaya.
4) Target capaian
a) Terbentuknya atau menambah jumlah kader pemantau jentik
sehingga dapat membantu kinerja petugas Puskesmas Rasau
Jaya
b) Masyarakat dapat melakukan pemantauan jentik secara
mandiri
d. Survei rumah sehat
1) Sasaran
Seluruh rumah tangga di wilayah Desa Pinang Luar, Kecamatan
Rasau Jaya.
2) Metode
Melakukan survei rumah sehat sesuai dengan panduan form
rumah sehat menurut Permenkes No
3) Target capaian
Memperoleh data mengenai akses atau kondisi rumah
masyarakat yang memenuhi kategori sehat.
e. Kerja bakti kebersihan lingkungan
1) Metode
Melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan
sekitar wilayah KKN bersama-sama dengan warga setempat.
2) Mitra kerjasama
a) Ketua RT
b) Lurah
3) Target capaian
a) Terciptanya lingkungan Desa Pinang Luar yang bersih.
b) Meningkatkan kesadaran peduli lingkungan.
3. Keberlanjutan program
a. Setelah melakukan program kegiatan kesehatan lingkungan
diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat
mengenai pentingnya penerapan PHBS.
15
b. Dapat mengubah perilaku masyarakat setempat dalam hal hidup
bersih dan sehat.
I. JADWAL KEGIATAN
Tabel 9. Jadwal Kegiatan KKN Tematik 2015
No.
Kegiatan Minggu I Minggu II
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1. Tahap Persiapan
a. Pengumpulan data sekunder
b.Survei dan observasi
lapangan untuk identifikasi
permasalahan
c. Penentuan lokasi penelitian
d.Penjajakan kerjasama
e. Pembuatan proposal
f. Pengurusan ijin
2. Tahap Pelaksanaan
a.Pertemuan tim pihak terkait
b.Pertemuan dengan instansi
terkait
c.Persiapan Pelaksanaan
d.Pelaksanaan Kegiatan
Promkes Kesehatan
Lingkungan
3. Pengolahan dan Analisis Data.
4. Penulisan Laporan Hasil KKN
dan Publikasi
16
J. BIAYA DAN RINCIAN BIAYA
Tabel 10. Rincian Kebutuhan Dana
NO. Kegiatan Anggaran Biaya1. Persiapan kegiatan :
a. Pembuatan proposalb. Fotokopi form pemeriksaan
rumah sehat dan pengawasan jentik
c. Pembuatan sarana CTPS :1 buah wadah bekas catSabun cairKeranPVCLem pipaCat minyak
Rp100.000Rp100.000
Rp15.000Rp15.000Rp50.000Rp5.000Rp50.000
2. Pelaksanaan kegiatan :a. Penyuluhan :
KonsumsiDooprizeATK
b. Survei Rumah Sehatc. Kerja Bakti
Rp400.000Rp125.000Rp50.000
3. Laporan Rp100.000Total Rp910.000
K. ORGANISASI PELAKSANA
Kegiatan KKN tematik ini diharapkan dapat dilaksanakan secara
terkoordinir antara berbagai pihak,yaitu :
1. Dosen dan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak,
2. Dinas Kesehatan Kab.Kubu Raya
3. Puskesmas Rasau Jaya
4. Camat Kecamatan Rasau Jaya
5. Lurah Kelurahan Pinang Luar
17
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI, 2011.Permenkes RI. No.2269/Menkes/PER/XI/2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Kementerian Kesehatan RI, 2011. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI, 2004. Metode dan Media Promosi Kesehatan, Jakarta. Kementerian Kesehatan RI
Puskesmas Rasau Jaya, 2014. Profil dan Laporan Puskesmas Rasau Jaya Tahun 2014, Pontianak. Puskesmas Rasau Jaya
18
LAMPIRAN
Daftar Nama Kelompok V
No Nama NIM
1 Annisya Agustin 20111320122
2 Bella Pratiwi Ananta Putri 20111320127
3 Dewi Sholihah 20111320137
4 Eka Puspita Sari 20111320141
5 Kholisotul Hikmah 20111320149
6 Navisa Oktaviani Resti 20111320159
7 Rahmi Suryani 20111320164
8 Siti Fatimah 20111320168
9 Utin Yuliana 20111320173
19
Lampiran 3
FORMULIR PENILAIAN RUMAH SEHAT
Nama Petugas : .......................NAMA KK ALAMAT KK1................. 2................ 3................. 4 ............... 5 .............. Tanggal : ........................
NO KOMPONEN RUMAH YANG DINILAI
KRITERIA NILAI HASIL PENILAIAN (KK)
1 2 3 4 5
I KOMPONEN RUMAH
31 (bobot)
1. Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor sulit di bersihkan dan rawan kecelakaan
1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan
2
2. Dinding a. Bukan tembok(terbuat dari anyaman bamboo/ilalang)
1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau batu yang tidak di plester/papan yang tidak kedap air
2
c. Permanen (tembok/pasangan bata atau batu yang di
3
20
plester/papan kedap air)
3. Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bamboo dekat dengan tanah/plester yang retak/berdebu
1
c. Diplester /ubun/keramik/papan(rumah panggung)
2
4. Jendela kamar tidura. Tidak ada 0
b. ada 1
5. Jendela ruang keluarga
a. tidak ada 0
b. ada 1
6 Ventilasi a. tidak ada 0
b. ada, luas ventilasi permanent < 10% dari luas lantai
1
c. ada, luas ventilasi permanent > 10% dari luas lantai
2
7. Lubang asap dapura. tidak ada 0
b. ada, luas ventilasi permanent < 10% dari luas dapur
1
c. ada, luas ventilasi permanent > 10% dari luas dapur (asap keluar dengan sempurna) atau ada exhauster fan ada peralatan lain yang
2
21
sejenis
8. Pencahayaan a. tidak terang, tidak dapat digunakan untuk membaca
0
b. kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca normal
1
c. terang dan tidak silau, sehingga dapat digunakan untuk membaca dengan normal
2
II SARANA SANITASI
25 (bobot)
1. Sarana Air Bersih (SGL/SPT/PP/KU/PAH)
a. tidak ada 0
b. ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan
1
a. ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
2
b. ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat
3
c. ada, milik sendiri dan memenuhi syarat
4
2 Jamban(sarana pembuangan kotoran)
a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan leher angsa, tidak tutup,
1
22
disalurkan ke sungai/kolam
c. Ada, bukan leher angsa dan ditutup (leher angsa), disalurkan ke sungai/kolam
2
d. Ada, bukan leher angsa ada tutup, septictank
3
e. Ada, leher angsa, septictank
4
3 Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)
a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman rumah
0
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak dengan sumber air <10m)
1
c. Ada, disalurkan ke selokan terbuka
2
d. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (selokan kota) untuk diolah lebih lanjut
3
4 Sarana Pembuangan Sampah (tempat sampah)
a. Tidak ada 0
b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak tertutup
1
c. Ada, kedap air dan tidak tertutup
2
23
d. Ada, kedap air dan tertutup
3
III PERILAKU PENGHUNI
44(bobot)
1 Membuka Jendela Kamar
a. Tidak pernah dibuka 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2
2 Membersihkan rumah dan halaman
a. Tidak pernah 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2
3 Membuang tinja bayi dan balita ke jamban
a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan
0
b. Kadang-kadang ke jamban
1
c. Setiap hari dibuang ke jamban
2
4 Membuang sampah pada tempat sampah
a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan
0
b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah
1
c. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah
2
TOTAL HASIL PENILAIAN
24
CARA MENGHITUNG HASIL PENILAIAN = Nilai x BobotKategori Sehat 1068 - 1200Tidak sehat <1068
Lampiran 3
Desain Pengadaan Sarana CTPS di SD
25