Download - Proposal kerja praktek
LAPORAN KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM ABSENSI DESA
Disusunoleh :
Fitri Novitanti 11130041
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI
TEKNOLOGI INFORMATIKA SONNY SUGEMMA BANDUNG
2016
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK
Dinyatakan bahwa Laporan Kerja Praktek yang berjudul :
“ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM ABSENSI DESA “
“DI DESA TALUN”
Disusunoleh :
Fitri Novitanti 11130041
Telah disetujui dan disahkan pada
Hari :
Tanggal :
Menyetujui
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dewasa ini, menjadikan informasi memiliki peranan yang sangat penting
dalam usaha menciptakan kemajuan disemua bidang kehidupan manusia.
Dengan adanya teknologi informasi telah banyak dirasakan kemudahan
dalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangat pesat,
sehingga manusia dalam mengerjakan setiap pekerjaan selalu membutuhkan
komputer. Komputer memiliki peranan yang sangat vital dalam pemecahan
masalah khusus dalam pengolahan data, karena komputer memiliki
kecepatan tingkat akurasi yang tinggi dalam pemrosesan data, sehingga
dapat mempermudah pekerjaan manusia.
Adanya sistem komputer sangat membantu dalam pemecahan
masalah terutama dalam hal pengolahan data. Penggunaan komputer juga
dapat dijadikan alat untuk mencapai tujuan dan mencari kemudahan
dalam melakukan suatu proses pekerjaan, terutama yang melibatkan
banyak data. Hampir disemua instansi-instansi baik yang bersifat
negeri maupun swasta menggunakan sistem komputer, bahkan usaha-
usaha kecil, menengah pun sudah memanfaatkan keberadaan sistem
computer. Desa Talun merupakan Instansi pemerintahan yang besar dan
memiliki Perangkat Desa sehingga data-data perangkat desa tersebut harus
terorganisir dengan baik, terutama dalam bidang absensi perangkat.
Dengan permasalahan diatas penulis merasa tertarik melakukan
penelitian untuk dijadikan bahan laporan kerja praktek yang mengambil judul
Sistem Informasi Absensi Perangkat Desa Pada Desa Talun Kecamatan
Ibun.
B. TUJUAN
Tujuan dari praktek kerja ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan
dan juga bertujuan membekali mahasiswa untuk dapat memperoleh
pemahaman dan kemampuan dalam bidang pekerjaan tertentu, sebagai
bahan untuk merancang suatu system informasi yang berbasis computer
untuk menangani masalah pengolahan data absensi dan mencetaknya
langsung dalam bentuk laporan.
C. MANFAAT
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data absensi
b. Meningkatkan disiplin kerja Aparatur Desa dalam hal absensi.
c. Membantu dalam perhitungan jumlah jam kerja Perangkat Desa
d. Menyajikan data-data absensi Aparatur Desa secara akurat periodik.
D. TEMPAT DAN WAKTU
Tempat kerja praktek yang penulis lakukan adalah di Kantor Desa
Talun yang berlokasi di Kp. Ciekek RT. 03 RW. 01 Desa Talun Kec.Ibun
Kab.Bandung.
BAB 2
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Desa Talun
Desa Talun termasuk wilayah Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung dengan
luas wilayah 95.400 Ha, dengan jarak tempuh ke Ibu Kota Kecamatan sekitar 6
Km dan ke Ibu Kota Kabupaten sekitar 30 Km, dataran dengan ketinggian rata-
rata 800 m di atas permukaan laut.
Secara administratif wilayah Desa Talun dibatasi oleh :
Sebelah Utara :Desa Tanggulun
Sebelah Selatan :Desa Sudi
Sebelah Barat :Desa Lampegan
Sebelah Timur :Desa Sindangsari
SECARA VISUALISASI, WILAYAH ADMINISTRATIF DESA TALUN
DAPAT DILIHAT PADA PETA
Berdasarkan hidrologinya, aliran-aliran sungai yang ada di wilayah Desa
Talun membentuk pola Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Tercatat beberapa
sungai maupun selokan yang terdapat di Desa Talun yaitu :
1. Sungai Citarum (yang berbatasan dengan Desa Sukamaju Kecamatan
Majalaya)
2. Sungai Cikaro (yang berbatasan dengan Desa Lampegan Kecamatan Ibun)
3. Selokan Cijagir (yang berbatasan dengan Desa Sindang Sari Kecamatan
Paseh)
Selain itu, mata air utama yang dapat di gunakan sebagai sumber air bersih
dan sumber air untuk pertanian yang terdapat di Desa Talun diantaranya adalah
sbb :
1. Mata Air Ciduriat yang terdapat di Kampung Leuwinanggung
2. Mata Air Sadirana yang terdapat di Kampung Leuwinanggung
3. Mata Air Cijagir yang terdapat di Kampung Pasirangin
Pada umumnya, lahan yang terdapat di Desa Talun digunakan secara
produktif dan hanya sedikit saja yang tidak dipergunakan. Hal ini menunjukan
bahwa kawasan Desa Talun memiliki sumber daya alam yang memadai dan siap
untuk diolah. Berikut ini luas lahan menurut jenis penggunaannya:
No URAIAN LUAS
1 Luas wilayah 95.4 Ha
2 Sawah ½ Teknis 15 Ha
3 Sawah Tadah Hujan 27.33 Ha
4 Tanah Kering 51.80 Ha
5 Fasilitas Umum 1.27 Ha
Jumlah Penduduk Desa Talun Tahun 2015 -2016 adalah sbb:
NO TahunJumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 2012 2.766 2.588 5.354
2 2013 2.883 2.745 5.628
3 2014 2.902 2.765 5.667
4 2015 3.032 2.906 5.938
5 2016 2.960 2.833 5.793
Dari jumlah tersebut di atas, sebagian besar penduduk Desa Talun bermata
pencaharian sebagai buruh pabrik dan buruh tani.
Jumlah Rumah Tangga Desa Talun adalah sbb:
No RWJumlah Rumah
Tangga
Kepadatan Per
km2Keterangan
1 RW 01 159 14
2 RW 02 162 14
3 RW 03 119 10
4 RW 04 186 17
5 RW 05 200 18
6 RW 06 270 25
7 RW 07 276 26
8 RW 08 262 25
Kesenian dan Kebudayaan:
NoJenis Kelompok
Kesenian Yang AdaJumlah Status
1 Pencaksilat 3 Aktif
2 Terbang 1 Aktif
3 Qosidahan 1 Pasif
4 Dangdut 1 Aktif
5 Calung 1 Pasif
Tempat peribadatan:
No Jenis Peribadatan Jumlah Keterangan
1 Masjid 10
2 Mushola 18
3 Langgar 17
4 Madrasah 3
5 Gereja -
Dilihat dari jumlah penduduk dan tempat peribadatan yang ada mayoritas
penduduk Desa Talun memeluk agama Islam, dan hanya 5 orang yang
memeluk agama Kristen.
1. Sejarah dan Asal Usul Desa Talun
Desa Talun berdiri pada jaman Pemerintahan Jepang, yang pada saat itu
dipimpin oleh Rd. Rahmat, seorang pemimpin hasil pengangkatan yang
mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Nama Desa Talun diambil dari kata yang sangat kental dengan penjelmaan
pada masa itu yakni sebutan “Tangelan” yang artinya desa tersebut pada
jaman dulu menjadi penopang atau penyangga, dalam bahasa Sunda disebut
dengan Tangelan atau Angkeuhan bagi seluruh masyarakat yang berada di
sekelilingnya.
Desa Talun diambil dari nama satu kampung yang bernama “Tanggulun”
yaitu kampung yang memiliki tanggul (bendungan) yang sangat kuat,
sehingga karena kekayaan dan kekuatannya masyarakat mengidentikan dan
menggelari nama Desa Talun.
Kata “Talun”yang diambil dari kata “Tangelan” , artinya desa ini
merupakan desa tangelan bagi desa-desa yang lain, atau tangelan diidentikan
dengan kekuatan dan yang kuat dan berhak menjadi pemimpin adalah laki-laki
karena pada saat itu perempuan belum bisa menjadi pemimpin yang handal.
Pada Tahun 1980-an Desa Talun dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa
Talun yang dipimpin oleh E. Satjadihardja dan Desa Lampegan dipimpin oleh
Pandi. Selang beberapa tahun kemudian Desa Talun dimekarkan kembali
menjadi tiga desa yaitu Desa Talun, Desa Sudi, Desa Tanggulun dan Desa
Lampegan juga sama dimekarkan menjadi tiga desa Yaitu Desa Lampegan,
Desa Cibeet, Desa Karyalaksana.
Adapun orang-orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa
(Pemimpin) di Desa Talun yaitu :
1. Rd. Rahmat (Tokoh Masyarakat pada masa pemerintahan Jepang) Tahun
1940-1950;
2. E. Natadiredja (Tokoh Masyarakat) Tahun 1950-1960;
3. S. Usen Sutria (Tokoh Masyarakat) Tahun 1960-1974;
4. Pandi (Tokoh Masyarakat Lenggang Aci) Tahun 1974-1982;
5. E. Satjadihardja (Tokoh Masyarakat Ciekek) Tahun 1982-1990;
6. Ano Sukarna (Penjabat sementara Kepala Desa) Tahun 1990-1992;
7. Ano Sukarna Tahun 1993-2001;
8. Encu Kamsu (Penjabat sementara Kepala Desa) Tahun 2001-2002;
9. Ubed Rukanda Tahun 2002-2004;
10. Drs. D. Adun Supriadi (Penjabat sementara Kepala Desa) Tahun 2004-
2007;
11. Encu Kamsu Tahun 2007-sekarang.
2. Tempat-tempat Bersejarah/Situs Budaya
Sebagaimana umumnya dengan desa-desa lain khususnya di Kabupaten
Bandung, Desa Talun juga memiliki tempat-tempat bersejarah / Situs Budaya
yang masih ada dan dilestarikan oleh masyarakat, yaitu Makam Eyang
Suryakerti, Makam Haji Wijaya Sakti dan makam Eyang Tambak Baya yang
berlokasi di Kp. Pasir Angin.
B. PROFIL DESA TALUN
a. Luas Desa : 95,400 hektar
Pemukiman : 39.68 hektar
Persawahan : 25.25 hektar
Perkebunan : 22.94 hektar
Kuburan : 1.5 hektar
Pekarangan : 2.62 hektar
Perkantoran : 1.16 hektar
Lainya : 2.2 hektar
b. Batas Desa
Sebelah utara : Desa Tanggulun Kecamatan Ibun
Sebelah Timur : Desa Sindangsari Kecamatan Paseh
Sebelah Selatan : Desa Sudi Kecamatan Ibun
Sebelah Barat : Desa Lampegan Kecamatan Ibun
c. Jalan Desa
Panjang Jalan Provinsi : 600 m
Panjang Jalan Kabupaten : 1.500 m
Panjang Jalan Desa : 2.900 m
Jalan Tanah : 1.200 m
Jumlah Jembatan Beton : 9
Buah
d. Ekonomi Masyarakat
Jumlah angkatan Kerja [ 18-56 th ] : 578 jiwa
Jumlah Usia sekolah dan tidak bekerja [18-56 th] : 222 jiwa
Jumlah Ibu Rumah tangga [18-56 th] : 821 jiwa
Jumlah pekerja penuh [18-56 th] : 603 jiwa
Jumlah yang tidak menentu [18-56 th] : 537 jiwa
Jumlah Rumah tangga Petani : 95 KK
Jumlah Anggota Rumah tangga petani : 317 jiwa
Jumlah Rumah tangga Buruh tani : 279 KK
Jumlah anggota Rumah tangga buruh tani : 630 jiwa
e. Mata Pencaharian Pokok
Petani : 95 orang
Buruh Tani : 315orang
PNS : 39 orang
Pengrajin : 9 orang
Pedagang : 73 orang
Peternak : 9 orang
Montir : 9 orang
Pembantu Rumah Tangga : 8 orang
TNI/Polri : 6 orang
Pensiunan : 24orang
Pengusaha Kecil dan Menengah : 24orang
Jasa (Pengobatan Alternatif) : 3 orang
Dosen Swasta : 3 orang
Guru Swasta : 37 orang
Perangkat Desa Swasta : 1.825orang
Tukang Kayu : 38 orang
Sopir : 26orang
Tukang Batu : 8 orang
Tukang sumur : 3 orang
Penjahit : 15 orang
Tukang Rias : 5 orang
f. Produk Domestik Desa
Tanaman Padi tahun 2015 Luas : 25 Hektar
Tanaman Jagung Luas : 3 Hektar
Tanaman Umbi-umbian : 3 Hektar
Tanaman sayur-sayuran : 4 Hektar
g. Pendidikan
Jumlah Gedung sekolah
1) TK : 3 buah
2) SD : 5 buah
3) SMP : 2 buah
4) SMK : 1 buah
5) Jumlah Buta huruf : 12 orang
6) Tidak tamat SD : 283 orang
7) Tamat SD : 880 orang
8) Tamat SMP : 532 orang
9) Tamat SMA : 499 orang
10) D-1 : 10 orang
11) D-2 : 3 orang
12) D-3 : 6 orang
13) Tamat S-1 : 69 orang
Wajib belajar 9 Tahun
1) Usia 7 – 15 tahun : 955 orang
2) Masih sekolah 7 – 15 tahun : 937 orang
3) Tidak sekolah 7 – 15 tahun : 18orang
h. Kesehatan Masyarakat
Polindes : 1 buah
Bidan Desa : 1 orang
Balita : 415 anak
Balita Gizi Buruk : 2 anak
Balita Gizi Kurang : 28 anak
Balita Gizi Baik : 346 anak
Balita Gizi Berlebih : 39 anak
Rumah tangga menggunakan air bersih/pipa : 1.743 KK
Rumah tangga menggunakan air sungai : 73 KK
i. Penduduk
Jumlah Kepala Rumah Tangga : 1.877 KK
Jumlah Penduduk : 6.198jiwa
Kepadatan Rata-rata Penduduk : 64jiwa/ha
j. Jumlah Aparatur dan Lembaga Pemerintahan Desa
Perangkat Desa : 14 orang
BPD : 11 orang
RT : 34 RT
RW : 8Wilayah
LPMD : 10 orang
LINMAS : 56 anggota
KPMD : 2 pengurus
FKPM : 12 anggota.
PKK : 11 pengurus
Karang Taruna Desa : 10 orang
Kelompok Tani : 3 kelompok
k. Komplek Balai Desa
Bangunan Kantor Desa : 1 unit
Ruang serbaguna : 1 unit
Polindes : 1 unit
Bumdes : 1 unit
l. Sarana umum
Jumlah Masjid Jami’ : 11 buah
Musholla : 35 buah
Jumlah Gardu Siskamling : 8 buah
BENDAHARA DESA
Fitri Novitanti
KASI TRANTIB
O. Durachman
STAF TEKNIS
Jejen
KEPALA DUSUN II
Rahmat
KASI EKONOMI
Dede Tarminah
KASI PEMERINTAHAN
Dedi Heriyadi
STAF UMUM
Didin Wahyudin
KEPALA DUSUN I
Ana Kustiana
KASI KESRAAsep Kusnawan, S.Pd.I
KASI PEMBANGUNAN
Ujang Muliawan
KAUR KEUANGAN
Dewi Sinta, S.Pd.IKAUR UMUM
Somantri
SEKRETARIS DESA
Suhud Rachman, ST
BPD KEPALA DESAEuis Tuti
STRUKTUR ORGANISASIPEMERINTAH DESA TALUN
BAB 3
PELAKSANAAN KP
A. Laporan Kegiatan Selama KP
NO AKTIVITAS
Waktu
14 APRIL-14 JULI 2016
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Ket
1 Pra PenelitianX
2 Pengumpulan DataX
3 Mengerjakan Laporan X
Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktek
B. Analisis Masalah
Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan atau menjabarkan cara kerja
sistem dan proses yang terjadi pada Sistem Informasi yang ada. Hasil
analisis masalah ini merupakan gambaran awal yang nantinya akan
digunakan untuk merancang program aplikasi.
1. Analisis Dokumen
Tujuan dari analisis dokumen adalah untuk mengetahui
dokumen apa saja yang menjadi input, proses, dan output dari sistem
ini. Dokumen input adalah dokumen yang akan diproses oleh sistem
yang bisanya dilakukan oleh entitas luar sistem, Dokumen proses adalah
dokumen yang diperlukan oleh sistem dalam melakukan kegiatan
absensi, sedangkan dokumen output adalah dokumen yang dihasilkan
oleh proses olahan sistem, yang biasanya dari dalam sistem ke
entitas luar.
2. Analsis Sistem Absensi Perangkat Desa Yang Sedang Berjalan
Analisis Sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk
memahami sistem yang ada yaitu sistem informasi absensi. Sistem ini
meliputi analisa prosedur sistem informasi absensi,
flow map sistem informasi absensi, dan analisa dokumen data
absensi. Cara pengisian absen dan prosedur pengolahan data sesuai hal
yang ditentukan :
a. Nama Perangkat Desa
b. Bagian Perangkat Desa
c. Jam Masuk Perangkat Desa
d. Jam Pulang Perangkat Desa
e. Tanggal Kerja Perangkat Desa
f. Keterangan
Prosedur Melakukannya adalah :
1. Setiap Perangkat Desa melakukan absensi setiap hari kerja dan
menandatangani form absensi yang telah disediakan
yang diberikan kepada bagian unit pengamanan, lalu
unit pengamanan merekap semua data absensi setiap
harinya.
2. Bagian s e k r e t a r i s d e s a merekap semua data absensi
Perangkat Desa yang diterima dari unit pengamanan sebagai
bukti kehadiran Perangkat Desa setiap hari dan menyusun
laporan absensi Perangkat Desa untuk memberikan laporan
absensi Perangkat Desa kebagian bendahara, kepala desa dan
di simpan di arsip
3. Kepala Desa menerima laporan absensi Perangkat Desa
setiap bulan sebagai data untuk diolah dalam penilaian kinerja
Perangkat Desa
Dalam analisa prosedur sistem informasi absensi Perangkat Desa
terdapat lima entitas, yaitu : Perangkat Desa, unit pengamanan,
sekretaris desa, bendahara dan pimpinan.
Desa Talun mempunyai jadwal kerja sebagai berikut :
Hari : Senin s/d Jumat
Waktu : 07.30 – 16.00
Istirahat : 12.00 – 13.00
Keterangan absensi Perangkat Desa
sebagai berikut :
Dimana :
I = Izin
S = Sakit
TB = Tanpa Berita
DL = Dinas Luar
C = Cuti
Sistem Informasi yang sedang berjalan
Bagian dokumen merupakan diagram yang menunjukkan
aliran data berupa formulir ataupun keterangan berupa
dokumentasi yang mengalir dalam suatu sistem. Adapun fungsi dari
flow map adalah untuk mempermudah penggambaran aliran data
yang berupa dokumen sistem yang sedang berjalan dapat dilihat
pada gambar berikut ini
Gambar 4.1 Flow Map sistem yang sedang berjal
4.1.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan aliran-
aliran data ke dalam dan keluar sistem atau keluar entitas eksternal
yang terletak diluar sistem, tugasnya untuk mempresentasikan
keseluruhan sistem dan pembuatan program aplikasi sistem
informasi absensi, secara garis besar di rancang dengan
memperhatikan masukan yang akan dihasilkan sistem sebagai berikut
4.1.2.3. Data Flow Diagram
BAB IV
Usulan Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur
dari proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sistem yang baru atau
memperbaharui sistem yang sudah ada untuk meningkatkan efektifitas kerja,
agar dapat member hasil yang sesuai tujuan yang diharapkan dengan
memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia.
Rancangan sistem yang baru akan ditempatkan suatu kegiatan untuk
menemukan dan mengembangkan metode-metode atau prosedur dan proses
suatu data agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai suatu
perancangan sistem yang diinginkan.
Sistem informasi yang dirancang dengan sistem komputerisasi akan
menjadi optimal untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang berhubungan
dengan perancangan sistem ini. Sistem informasi yang dirancang dan
diusulkan ini bertujuan untuk membantu pihak perusahaan member suatu
alternative rancangan sistem informasi yang diharapkan dapat digunakan
untuk memecahkan masalah yang ada.
A. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan utama dari perancangan proses sistem secara umum
adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai
(user) mengenai sistem yang sedang baru. Perancangan sistem secara
umum merupakan tahap persiapan dari perancangan sistem secaara
terperinci. Pada tahap perancangan proses, menjelaskan komponen-
komponen yang terkait di dalam sistem yang dirancang dengan tujuan
untuk dikomunikasikan kepada pemakai.
4.2.2. Perancangan Prosedur yang di Usulkan
Prosedur absensi yang diusulkan adalah :
1. Setiap Perangkat Desa melakukan absensi setiap pagi hari
kerja dan menggesek kartu absensi dengan cara menggunakan
jarinya pada alat absensi yang telah di sediakan sistem
tersebut akan langsung merekap absensi Perangkat Desa siapa-
siapa saja yang terlambat dan tidak masuk secara otomatis.
2. Kepala Desa menerima laporan absensi Perangkat Desa
setiap bulan sebagai data untuk diolah dalam penilaian kinerja
Perangkat Desa dalam instansi pemerintahan .
Dalam prosedur sistem informasi absensi Perangkat Desa yang
diusulkan terdapat dua entitas, yaitu : Perangkat Desa dan
pimpinan.
4.2.2.1. Perancangan Flow Map yang Diusulkan
Dalam merancang suatu flow map harus dianalisa prosedur
yang sedang berjalan, setelah melakukan analisa terhadap sistem
yang sedang berjalan maka perlu adanya perancangan aliran dokumen
yang dirancang dalam sistem yang baru dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 4.4 Flow Map sistem yang diusulkan
4.2.2.2. Diagram Kontek yang diusulkan
Diagram kontek adalah suatu diagram yang
menggambarkan suatu arus data sistem. Untuk memahami suatu
sistem yang menggambarkan secara keseluruhan, diagram kontek
usulan dari sistem informasi absensi Perangkat Desa di Desa
Talun Kecamatan Ibun.
1 Deskripsi : Absensi Sidik Jari
Struktur data : nik, nama, nama, bagian, jam
masuk, jam keluar, lama, keterangan,
Nama arus data : Data absensi Perangkat Des
Bentuk data : Dokumen
Arus Data Absensi :Dari Proses 1 ke file absensi
2 Deskripsi : Memberikan data absensi
Struktur data : nik, nama, nama, bagian, jam,
masuk jam keluar, lama, keterangan,
Nama arus data : Lap. absensi Perangkat Desa
Bentuk data : Dokumen
Arus Data Absensi :Dari Proses 2 ke Kepala Desa
3 Deskripsi : Mencetak Laporan Absensi
Struktur data : nik, nama, nama, bagian, jam
masuk, jam keluar, lama, keterangan,
4.2.3. Evaluasi Sistem yang diusulkan
Dari sistem yang baru didapat kelebihan-kelebihan yang
cukup signifikan terutama dalam rekapitulasi penghitungan jumlah
hadir dan sistem yang baru di buat lebih simple karena dalam sistem
baru menggunakan sidik jari yang mana dalam proses nya sistem ini si-
Perangkat Desa dapat bertindak/berlaku lebih disiplin karena apabila
terlambat beberapa menit sistem ini akan mencetak sesuai dengan
keadaan di lapangan dan tidak dapat di manipulasi karena rekapitulasi
absensi langung di monitor oleh kepala desa.