Download - Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar Alam
1
1. Judul
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
DI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LEMBAH DEMPO
PAGAR ALAM
2. Latar Belakang Masalah
Memberi perhatian lebih pada peran perilaku, yaitu apresiasi terhadap
dimensi strategis dari keputusan perguruan tinggi, dimana sekolah tinggi tidak
hanya bereaksi dan beradaptasi terhadap kondisi eksternal, tapi juga berusaha agar
lingkungan ekonomi dimana ia berada dapat memberi keuntungan kepadanya,
dengan pertimbangan pesaingnya juga akan melakukan hal yang sama. Kondisi
selanjutnya program pembelajaran dan layanan yang diberikan kepada mahasiswa
seharusnya diatur supaya disenangi oleh mahasiswa serta mereka dapat mengerti
dan mengetahui dengan pasti kompetensi yang akan mereka peroleh setelah
menyelesaikan kuliah, adalah dampak dari jumlah penerimaan mahasiswa baru
sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) Lembah Dempo yang terus menurun drastis.
Nilai kualitas jasa STIE Lembah Dempo diperoleh dengan memberikan bekal
yang cukup kepada mahasiswa mulai dari pelaksanaan orientasi ekstrakurikuler
sekolah (ORIES), memerbaiki kurikulum program studi dengan tujuan mahasiswa
akan semakin mantap terhadap pilihan yang telah mereka lakukan, kompetensi
yang akan diperoleh, dan profesi masa depan setelah lulus, menyediakan unit
konselor khusus bagi mahasiswa yang memunyai permasalahan non akademik,
melakukan evaluasi kinerja staf pengajar secara konsisten, dosen-dosen dengan
kompetensi yang memadai sebaiknya mengampu mata kuliah di semester awal,
menjaga kinerja staf akademik dalam proses pengajaran,—
2
meminimasi jumlah ketidakhadiran dosen di awal semester dan perubahan jadwal
kuliah, melakukan evaluasi terhadap kemampuan dan keahlian mengajar staf
akademik khususnya yang mengajar pada semeter 1 (satu) dan 2 (dua), dan
menerapkan peraturan akademik secara konsisten (buku pedoman akademik
(peraturan akademik)). Kualitas STIE Lembah Dempo masih mengupayakan
strategi pemasaran dalam rangka mencapai tujuan pemasaran produknya. Ia
adalah tren bagi banyak pertanyaan, misal, bagaimana perguruan tinggi STIE
AMIK Lembah Dempo meningkatkan kualitas pencitraan lembaganya dan apakah
ia efisiensi dengan reputasi akademiknya?. Bagaimanapun juga STIE Lembah
Dempo tidak secara ekonomis menyulitkan variasi dari kekuatan yang menjadi
dasar dan aturan, kualitas memosisi sekolah tinggi kepada pasar sasarannya agar
berbeda dengan pesaingnya dapat mengeksekusi strategi pemasaran untuk
bersaing secara keseluruhan.
Tabel 1.1. Wisudawan & Wisudawati STIE Lembah Dempo 2014-2016
S1 D3 AMIK D3 Akuntansi Jumlah
2014 174 18 - 192
2015 184 - - 184
2016 126 31 - 157 Sumber: Laporan Singkat Wisuda XI STIE AMIK Lembah Dempo (2013).
3. Perumusan Masalah
Penelitian ini merumuskan permasalahan kepada bagaimana analisis
bauran pemasaran STIE Lembah Dempo mengembangkan unit usahanya yang
sejalan dengan strategi keseluruhan perguruan tinggi?.
3
4. Tujuan dan Manfaat
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi sangat menentukan
suksesnya strategi yang disusun. Penelitian ini bertujuan menciptakan
keterpaduan antara sasaran strategik dan kegiatan yang dilakukan perguruan tinggi
STIE AMIK Lembah Dempo.
4.1. Manfaat Bagi Praktisi
Mengembangkan strategi dan menentukan pendanaan yang tepat dalam
penempatan jabatan struktural, dosen, dan evaluasi sesuai dengan kompetensi
dasar dan bidang masing-masing.
4.2. Manfaat Bagi Akademisi
Memudahkan jalinan saling ketergantungan diantara kegiatan di
perguruan tinggi STIE AMIK Lembah Dempo yang dicerminkan melalui
kebutuhan informasi dan koordinasi antar unit portofolio mahasiswa.
5. Tinjauan Pustaka
5.1. Perguruan Tinggi
Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012:pasal
1, perguruan tinggi adalah, satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi.
4
5.2. Sekolah Tinggi
Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012:pasal
59, sekolah tinggi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu
rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat,
sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, harus memiliki otonomi
dalam mengelola sendiri lembaganya. Hal itu diperlukan agar dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi berlaku
kebebasan akademik dan mimbar akademik, serta otonomi keilmuan. Perguruan
tinggi dapat mengembangkan budaya akademik bagi sivitas akademika yang
berfungsi sebagai komunitas ilmiah yang berwibawa dan mampu melakukan
interaksi yang mengangkat martabat bangsa Indonesia dalam pergaulan
internasional.
5.3. Teori Organisasi Perguruan Tinggi
Organisasi perguruan tinggi sesuai dengan ketentuan pasal 28 peraturan
pemerintah nomor 4 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi dan
pengelolaan perguruan tinggi terdiri atas unsur (1) penyusun kebijakan, (2)
pelaksana akademik, (3) pengawas dan penjaminan mutu, (4) penunjang akademik
atau sumber belajar, dan (5) pelaksana administrasi atau tata usaha.
5
Konsep organisasi perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan adalah
menyelenggarakan Tridharma perguruan tinggi yang meliputi penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat harus dapat berperan
sebagai sebuah institusi yang menghasilkan sumberdaya manusia berkualitas agar
mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan nasional dan memiliki
daya saing yang tinggi dalam persaingan global di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni. Untuk mewujudkan peran perguruan tinggi dalam
pembangunan nasional tersebut, maka perguruan tinggi harus dikelola dengan
lebih baik.
5.4. Analisis
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2011:37) analisis adalah, kegiatan
berfikir untuk menguraikan keseluruhan peristiwa menjadi komponen sehingga
dapat dikenal melalui tanda-tanda yang menghubungkannya satu sama lain dan
fungsinya masing-masing dalam keterpaduan.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (ibid.,:37) analisis adalah,
penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan sebenarnya.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (ibid.,:37) analisis adalah, pemecahan
persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (ibid.,:37) analisis adalah, penguraian
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
hubungan antar bagian untuk memeroleh pengertian yang tepat dan pemahaman
arti keseluruhan.
6
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (ibid.,:37) analisis adalah, penjelasan
sesudah dikaji sebaik-baiknya.
5.5. Strategi
Menurut Jatmiko (2003:4) strategi adalah, cara dimana organisasi akan
mencapai tujuannya sesuai dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal
yang dihadapi serta sumberdaya dan kemampuan internal perusahaan.
Sarana organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuannya diartikan
sebagai program umum dari tindakan dan komitmen atas pemahaman dan
penempatan produk ke arah pencapaian tujuan menyeluruh berdasarkan kekuatan
internal dan peluang yang ada. Fokus utama strategi fungsional menekankan
maksimasi sumberdaya produktivitas, misal, strategi pemasaran, keuangan,
sumberdaya manusia, operasi, dan penelitian dan pengembangan. Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Perencana strategi harus menganalisis
faktor strategis perusahaan.
5.6. Pemasaran
Menurut Irawan (1998:10) pemasaran adalah, proses sosial dimana
individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan dan memertukarkan produk dan nilai dengan individu atau kelompok
lainnya.
7
Menurut Kotler (2000:9) pemasaran adalah, proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas memertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
Apabila dianalogkan dengan perusahaan, perguruan tinggi termasuk
dalam kelompok perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Jasa yang dijual oleh
perguruan tinggi adalah jasa pendidikan. Bagi perguruan tinggi swasta, tuntutan
agar mengelola lembaganya secara profesional sangatlah tinggi. Mereka
berlomba-lomba meningkatkan kualitasnya dari perbaikan sarana prasarana fisik,
mutu dosen, dan pelayanannya. Jika hal tersebut tidak dilakukan, akan muncul
ketidakpuasan dari stakeholder, dalam jangka panjang akan menjadi ancaman
bagi keberlanjutan perguruan tinggi tersebut karena akan ditinggalkan stakeholder
kuncinya, yaitu mahasiswa.
5.7. Strategi Pemasaran
Menurut Kotler (ibid.,:27) strategi pemasaran adalah, pola pikir
pemasaran yang akan digunakan oleh unit bisnis untuk mencapai tujuan
pemasarannya.
Strategi tersebut berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan
posisi, bauran pemasaran, dan besarnya pengeluaran pemasaran.
Menurut Tjiptono (1997:6) strategi pemasaran adalah, pernyataan secara
implisit maupun eksplisit mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk
mencapai tujuannya.
8
Menurut Tjiptono (ibid.,:6) strategi pemasaran adalah, alat fundamental
yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan
keunggulan bersaing berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan
program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Menurut Tjiptono (ibid.,:143) strategi pemasaran interaktif adalah,
gambaran interaksi antara pelanggan dan karyawan. Diharapkan setiap karyawan
yang loyal, bermotivasi tinggi, dan diberdayakan dapat memberikan total quality
service kepada setiap pelanggan dan calon pelanggan.
Bauran pemasaran jasa pendidikan adalah elemen-elemen organisasi
pendidikan yang dapat dikontrol oleh organisasi dalam melakukan komunikasi
dengan peserta didik dan akan dipakai untuk memuaskan peserta didik (Hurriyati,
2009:154).
Hurriyati (ibid.,:157) menyatakan, jasa pendidikan tinggi yang ditawarkan
kepada mahasiswa adalah mutu pendidikan yang baik, prospek yang cerah bagi
mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi, dan pilihan program studi yang
bervariasi sesuai dengan bakat dan minat. Reputasi dan prospek perguruan tinggi
dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi baik serta bisa diterima di
bursa kerja dengan mudah.
Hurriyati (ibid.,:165) menyatakan, dalam jasa pendidikan tinggi, promosi
yang dapat dilakukan adalah periklanan (iklan TV, radio, spot, dan billboard),
promosi penjualan (pameran dan visitasi), melakukan kontak langsung dengan
calon mahasiswa, dan melakukan kegiatan hubungan masyarakat.
9
People dalam kaitannya dengan perguruan tinggi meliputi administrator,
dosen, dan pegawai. Mereka perlu memiliki kompetensi yang tinggi karena
mereka secara langsung menyampaikan jasa kepada para mahasiswa sehingga
tingkat puas atau tidaknya mahasiswa tergantung dari cara penyampaian jasa yang
dilakukannya (Hurriyati, ibid.,:166).
Process dalam penyampaian jasa pendidikan kepada mahasiswa, yang
harus diperhatikan oleh perguruan tinggi adalah kesesuaian antara segi estetika
dan fungsional sebagai lembaga pendidikan serta kelengkapan sarana pendidikan,
peribadahan, olahraga, dan keamanan (Hurriyati, ibid.,:167).
Strategi pemasaran membuat deskripsi keberhasilan pencapaian tujuan
perguruan tinggi, khususnya pengembangan organisasi yang menyangkut
perspektif keuangan, konsumen internal dan eksternal, proses bisnis jasa
pendidikan, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Maksimasi layanan pendidikan
dengan potensi sumberdaya yang ada sesuai dengan tuntutan lingkungan internal
dan eksternal harus memerkuat komitmen personil yang dapat mendorong untuk
mencapai tujuan organisasi melalui visi organisasi, dan meningkatkan efisiensi
dan efektifitas dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, dengan adanya
perubahan strategi pengembangan organisasi perguruan tinggi dapat membantu
peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
10
5.8. Penelitian Terdahulu
Tabel 1.2. Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Eka Umi
Kalsum (2008)
Bauran Pemasaran dan
Program Studi
Bauran pemasaran jasa semuanya
memunyai pengaruh signifikan
terhadap keputusan mahasiswa
memilih program studi
Isnaini (2002) Produk, Estetika, Lokasi,
Manusia, Bukti Fisik,
dan Promosi
Produk, estetika, lokasi, manusia,
bukti fisik, dan promosi memunyai
pengaruh terhadap keputusan
mahasiswa dalam memilih
perguruan tinggi swasta
Nasution (2008) Bauran Pemasaran Bauran pemasaran yang meliputi
produk, harga, promosi, lokasi,
proses, orang dan pelayanan
memunyai pengaruh terhadap
keputusan mahasiswa memilih
Business College LP3I Medan
5.9. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
5.9.1. Konsep Strategi Pemasaran
Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakan strategi
fasilitatif artinya untuk mencapai tujuan perubahan sosial yang telah ditentukan,
mengutamakan penyediaan fasilitas dengan maksud agar program perubahan
sosial dapat berjalan dengan mudah dan lancar.
Analisis Strategi Pemasaran STIE Lembah Dempo
11
Strategi fasilitatif akan dapat dilaksanakan dengan tepat jika
memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Strategi fasilitatif dapat digunakan dengan tepat jika sasaran perubahan
(klien), (a) mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari perlunya
mencari target perubahan (tujuan), (b) merasa perlu adanya perubahan atau
perbaikan, (c) bersedia menerima bantuan dari luar dirinya, (d) memiliki
kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha merubah atau memerbaiki
dirinya,
2) Strategi fasilitatif dilaksanakan dengan disertai program yang
menimbulkan kesadaran pada klien atas tersedianya fasilitas atau tenaga
bantuan yang diperlukan,
3) Strategi fasilitatif digunakan sebagai kompensasi motivasi yang rendah
terhadap usaha perubahan sosial,
4) Menyediakan berbagai fasilitas yang sangat bermanfaat bagi usaha
perbaikan sosial jika klien menghendaki berbagai macam kebutuhan untuk
memenuhi tuntutan perubahan sesuai yang diharapkan,
5) Strategi fasilitatif dapat menciptakan peran yang baru dalam masyarakat
jika ternyata peran yang sudah ada di masyarakat tidak sesuai dengan
penggunaan sumber atau fasilitas yang diperlukan,
6) Usaha perubahan dengan menyediakan berbagai fasilitas akan lebih lancar
pelaksanaannya jika pusat kegiatan organisasi pelaksana perubahan sosial,
berada di lokasi tempat tinggal sasaran (klien),
12
7) Strategi fasilitatif menyediakan dana serta tenaga yang sangat diperlukan
jika klien tidak dapat melanjutkan usaha perubahan sosial karena
kekurangan sumber dana dan tenaga.
8) Perbedaan sub bagian dalam klien akan menyebabkan perbedaan fasilitas
yang diperlukan untuk perubahan tertentu pada waktu tertentu, dan
9) Strategi fasilitatif kurang efektif jika, (a) digunakan pada kondisi sasaran
perubahan yang sangat kurang untuk menentang adanya perubahan sosial,
dan (b) perubahan diharapkan berjalan dengan cepat, serta sikap tidak
terbuka dari klien untuk menerima perubahan.
Menggunakan pendekatan fasilitatif berarti mengutamakan program
pembaharuan dengan menyediakan berbagai macam fasilitas dan sarana yang
diperlukan.
6. Metodologi Penelitian
6.1. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur dalam upaya mendapatkan
pengetahuan ilmiah. Metodologi penelitian adalah cara sistematis untuk
menyusun ilmu pengetahuan, sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk
melaksanakan metode-metode penelitian. Peneliti menggunakan metode survei,
yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini
dari sejumlah orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Berdasarkan sifat,
penelitian ini menggunakan penelitian perkembangan (developmental research),
bertujuan untuk menyelidiki pola urutan perubahan sebagai fungsi waktu.
13
Berdasarkan tujuan, penelitian ini menggunakan penelitian eksplorasi
deskriptif, bertujuan mencari variabel yang dapat membangun hipotesis dalam
penelitian dan mengetahui perkembangan fisik atau frekuensi terjadinya aspek
fenomena sosial tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
sistematis menyusun analisis kualitatif, adalah melakukan keterlibatan pendapat
subjektif, memahami, mengalami, dan menghasilkan fenomena sosial yang sedang
diteliti.
6.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ditentukan pada perguruan tinggi STIE AMIK Lembah
Dempo di jalan Sidik Adim nomor 98 Air Laga Pagar Gading kota Pagar Alam,
kode pos: 31511.
6.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability
sampling (penarikan sampel secara tidak acak). Dalam penggunaan non
probability sampling ini, pengetahuan, kepercayaan, dan pengalaman seseorang
dijadikan pertimbangan untuk menentukan anggota populasi yang dipilih sebagai
sampel. Prosedur yang digunakan adalah purposive sampling yang mendasar
maksud tertentu dalam memilih anggota sampel, adalah memenuhi kriteria berikut
ini, populasi dan sampel penelitian adalah pemilik dan pegawai yang bekerja di
perguruan tinggi STIE AMIK Lembah Dempo.
14
Penelitian ini menyebutkan populasi pejabat struktural perguruan tinggi
STIE AMIK Lembah Dempo sejumlah 67 pejabat terdiri atas 33 dosen tetap dan
34 dosen tidak tetap. Responden yang memenuhi standardized open end
interview digeneralisasi 5 (lima) pejabat struktural dengan unit analisis terdiri atas
subjective, co conspirator, corroborative witness, neutral third, dan personal.
6.4. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
yakni data yang direduksi dari hasil triangulasi informasi relevan dengan
pemecahan masalah, dan data yang didapat dari sumber utama yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Metode pengumpulan data merupakan teknik yang
digunakan untuk mendapatkan atau mengumpulkan data yang dapat menjelaskan
permasalahan penelitian secara subjektif. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah wawancara, yakni kegiatan wawancara yang melibatkan 2
(dua) pihak yakni interviewer atau orang yang melaksanakan kegiatan wawancara
dan juga interviewee atau pihak yang diwawancarai dengan menyiapkan daftar
pertanyaan berupa standardized open end interview.
6.5. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan jalur penyajian
data, yakni kegiatan sekumpulan informasi disusun sehingga memberi kenyataan
akan adanya validitas data penelitian, dilakukan dengan metode triangulasi, adalah
pemeriksaan silang atas data yang diperoleh.
15
Aktivitas analisis kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya menjadi jenuh, adalah
sebagai berikut:
1) Reduksi data:
Adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, dan memfokuskan pada
hal-hal yang penting lalu dicari tema dan polanya. Data direduksi dengan
menguji keabsahannya dan keterkaitannya dengan topik penelitian serta
landasan teori yang digunakan,
2) Penyajian data:
Dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan hubungan antar
kategori dengan teks bersifat naratif,
3) Pengambilan kesimpulan:
Adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
4) Rumus digunakan karena variabel dependen bersifat kategorik:
X2 =
( )
,
Keterangan:
X2 = Nilai Hubungan,
O = Nilai Pengamatan,
E = Nilai Diharapkan.
Triangulasi teknik, adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan
dengan cara menganalisis data pada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Data diperoleh melalui wawancara, lalu dianalisis dengan observasi dan
dokumentasi.
16
Pada triangulasi teknik terdapat 2 (dua) strategi yaitu:
1) Menganalisis derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dari teknik
pengumpulan data,
2) Menganalisis derajat kepercayaan sumber data dengan metode yang sama.
Presisi, adalah menunjukan kedekatan hasil penelitian terhadap realita
atas dasar unit analisis yang digunakan, yang mencerminkan derajat kepercayaan
hasil penelitian terhadap gejala yang dipelajari, adalah sebagai berikut:
p =
x 100%,
Keterangan:
p = presisi (%),
f = jumlah jawaban,
n = jumlah nilai maksimal.
Triangulasi sumber berarti untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara menganalisis data yang telah diperoleh ke beberapa sumber.
Membandingkan dan kembali menganalisis derajat kepercayaan atas informasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda, dalam penelitian kualitatif
hal itu dapat dicapai dengan cara:
1) Membandingkan data hasil penelitian,
2) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,
3) Membandingkan apa yang dikatakan oleh subjek penelitian di tempat
umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi,
4) Membandingkan apa yang dikatakan oleh subjek penelitian tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu,
17
5) Membandingkan perspektif subjek penelitian dengan berbagai pendapat
dan pandangan mereka dari persepsi rakyat biasa, orang yang
berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang
pemerintahan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan standardized open end
interview sebagai wawancara terstruktur kepada 5 (lima) pejabat STIE Lembah
Dempo. Hasil analisis diuji keabsahannya dengan menggunakan triangulasi
sumber. Pengamatan terhadap STIE Lembah Dempo dalam melakukan
transaksinya dijadikan triangulasi untuk menguji keabsahan data, yang menjadi
sumber informasi dalam melakukan pemeriksaaan silang atas data yang
didapatkan dari pengelola perguruan tinggi STIE AMIK Lembah Dempo
(Sugiyono, 2009:194).
18
6.6. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian
Tabel 1.3. Variabel Operasional Strategi Pemasaran
No. Dimensi Variabel Sub
Variabel
Indikator Sub Indikator
1. Strategi
Pemasaran
Bauran
Pemasaran
Promosi Suasana
Akademik
Dosen &
Mahasiswa People
Process
Lingkungan
Bisnis
Lingkungan
Eksternal
Faktor Politik Pengabdian
Pada
Masyarakat Faktor Ekonomi
Faktor Sosial
Faktor Teknologi
Lingkungan
Industri
Ancaman Masuk
Pendatang Baru
Program Studi
Persaingan
Sesama
Perusahaan
Dalam Industri
Ancaman Dari
Produk
Pengganti
Kekuatan Tawar
Menawar
Pembeli (buyers)
Kekuatan Tawar
Menawar
Pemasok
(suppliers)
Pengaruh
Kekuatan
Stakeholder
Lingkungan
Internal
Aspek Pasar &
Pemasaran
Sistem
Penjaminan
Mutu Internal Aspek Keuangan
& Akuntansi
Aspek Produksi
Operasi
Aspek
Sumberdaya
Manusia
Aspek Sistem
Informasi
Manajemen
19
7. Rencana Sistematika Skripsi
7.1. Sistematika Penulisan Skripsi
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah
Dempo Pagar Alam, menyusun pembahasan yang dibagi kedalam 5 (lima) bab
sistematika penulisan skripsi, sebagai berikut:
1) Bab I Pendahuluan:
Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian,
2) Bab II Tinjauan Pustaka:
Bab ini menguraikan perguruan tinggi, sekolah tinggi, strategi pemasaran,
suasana akademik, pengabdian pada masyarakat, program studi, sistem
penjaminan mutu internal, penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual
penelitian.
3) Bab III Metodologi Penelitian:
Bab ini menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, jenis data dan metode
pengumpulan data, metode analisis data, dan definisi operasional indikator
penelitian,
20
4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan:
Bab ini menguraikan gambaran objek penelitian, struktur level fungsional,
unit analisis, presisi strategi STIE Lembah Dempo, pengambilan
keputusan, hubungan strategi pemasaran STIE Lembah Dempo, eksekusi
kualitas pendidikan STIE Lembah Dempo, relevansi dan daya saing
pendidikan STIE Lembah Dempo, peningkatan dan pemerataan akses
STIE Lembah Dempo, peningkatan kualitas penerimaan tenaga
kependidikan STIE Lembah Dempo, tata kelola kelembagaan STIE
Lembah Dempo, dan pembahasan,
5) Bab V Penutup:
Bab ini menguraikan bagaimana perguruan tinggi STIE AMIK Lembah
Dempo meningkatkan kualitas pencitraan lembaganya; Apakah perguruan
tinggi STIE AMIK Lembah Dempo efisiensi dengan reputasi
akademiknya; Bagaimana keterpaduan sasaran strategik dan kegiatan yang
dilakukan perguruan tinggi STIE AMIK Lembah Dempo; Bagaimana
analisis bauran pemasaran STIE Lembah Dempo mengembangkan unit
usahanya yang sejalan dengan strategi keseluruhan perguruan tinggi, dan
saran.
21
8. RENCANA DAFTAR PUSTAKA
Hurriyati, Ratih. 2009. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
Alfa Beta.
Irawan, Faried Wijaya., & Sudjoni, M.N. 1998. Pemasaran: Prinsip Dan Kasus,
Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE UGM.
Isnaini. 2002. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Mahasiswa Dalam Memilih Peguruan Tinggi Swasta di Malang, [Tesis tidak
dipublikasikan], Malang: Universitas Brawijaya.
Jatmiko. 2003. Manajemen Stratejik. Malang: UMM Press.
Kotler, John Philip. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Erlangga.
Nasution, Paerry Laili. 2008. Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Business College LP3I Medan,
[Tesis tidak dipublikasikan], Medan: Universitas Sumatera Utara.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. Jakarta:
Republik Indonesia.
Rama, Tri. 2011. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Tjiptono, Fandy Darmadji. 1997. Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta:
Andi Offset.
Umi Kalsum, Eka. 2008. Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas al Azhar
Medan. [Tesis Program Pascasarjana]. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Undang-undang Republik Indonesia. Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
Tinggi. Jakarta: Republik Indonesia.
22
9.1. Surat Keputusan Penunjukan Pembimbing Skripsi
Gambar 1.2. Surat Keputusan Penunjukan Pembimbing Skripsi
LAMPIRAN
23
9.2. Kartu Bimbingan Proposal Skripsi
Gambar 1.3. Kartu Bimbingan Proposal Skripsi
LAMPIRAN
24
9.3. Lokasi STIE Lembah Dempo
Gambar 1.4. Lokasi STIE Lembah Dempo Pagar Alam
LAMPIRAN