ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN?
VISIMASYARAKAT
YG MANDIRI
UNTUK
HIDUP SEHAT
UPAYA KURATIF
UPAYA PROMOTIF, REVENTIF
RPJMN I
2005 -2009
RPJMN II
2010 -2014
RPJMN III
2015 -2019
RPJMN IV
2020 -2024
IKU
3
Jumlah Model IntervensiPromosi
Kesehatan
Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan
ISU
KEBIJAKAN
IKK
OU
TP
UT
Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
MENINGKATNYA DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
Jumlah Mitra (Ormas, Dunia
Usaha/Swasta/INGO dan pihak lainnya) yang mendukung kebijakan
publik berwawasankesehatan
Jumlah Kebijakanyang berwawasan
Kesehatan
Jumlah kelompokkerja operasionalUKBM atau forum
peduli kesehatan di level Provinsi dan
Kab/Kota
Kebijakan
Publik
Berwawasan
Kesehaan
dalam
peningkatan
Perilaku Sehat
Kemitraan dengan
Dunia
Usaha/Swasta/IN
GO dan Piihak
lain dalam
peningkatan
Perilaku Sehat
Kelompok kerja
operasional
UKBM atau
forum peduli
kesehatan dalam
peningkatan
Perilaku Sehat
Peran Serta
Organisasi
Kemasyarakatan
dan pihak lain
dalam peningkatan
Perilaku Sehat
Meningkatkan Perilaku Sehat dan Kemandirian masyarakat untuk Hidup Sehat
Tema dalam
Komunikasi,
Informasi dan
edukasi kepada
Masyarakat
Model Intervensi
Promosi
Kesehatan
Jumlah tema dalam Komunikasi,
Informasi dan edukasi kepada
Masyarakat
AKI, AKB, Perilaku Sehat
Estimasi Jumlah ODHA
Jumlah HIV dan AIDS di Indonesia yang Dilaporkan Pertahun s/d Desember 2013
859
7,195 6,048
10,362 9,793
21,591 21,031 21,511
29,037
5,003
3,531 4,462 4,995
5,986 6,867 7,286
8,610
5,608
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
s.d.
2005
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*
Jumlah Kasus HIV Jumlah Kasus AIDS
Total kumulatif HIV = 127. 416 ; AIDS = 52.348,
Jumlah AIDS yang dilaporkan
Nasional
Sulbar
UMUR PERTAMA KALI MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS
DI KALANGAN REMAJA
HASIL SDKI TAHUN 2012
umur
Program dari Promosi Kesehatan yang terkonsentrasi pada kampanye
pencegahan penularan HIV AIDS. Mengingat kasus HIV AIDS di
Indonesia terus meningkat, sementarahanya sebagian kecil kaum muda
Indonesia yang punya pemahamanyang benar tenang HIV AIDS, maka
Aku Bangga Aku Tahu ingin menjadipendorong serta fasilitator agar anak
muda melek bahaya HIV AIDS.
Aku Bangga Aku Tahu?
Hasil Kampanye ABAT yang diharapkan
Kaum muda 15-24 tahun, yang berperilaku berisiko memahami kondisinya, memeriksakan diri
agar mendapat pertolongan yang dibutuhkan
Kaum muda usia 15-24 tahun, dapat menjaga dirinya tidak
tertular
Kaum muda 15-24 tahun, yang telah tertular akan mendapat pertolongan sehingga dapat
memiliki masa depan yang lebihbaik, dan berguna bagi keluarga
dan bangsa
Kaum muda usia 15-24 tahun akan bersikap tidak diskriminatif
Dengan memiliki pengetahuan yg
benar dan komprehensif ttg
HIV dan AIDS
Tahapan Pelaksanaan Kampanye ABAT
Penyusunan pedoman Kampanye ABAT melalui pendekatan pendidik sebaya bersama LS/LP : bagi Pendidik Sebaya bagi Guru
Kampanye ABAT melalui: TV; sosial media, Comuter line (body branding, hanging alley, wall panel).
Menyampaikan pesan tentang Rokok, Napza dan HIV AIDS pada OSPEK mahasiswa baru Poltekes Kemenkes
Kegiatan Penguatan ABAT?
Penyelenggaran Kampanye ABAT
Pembinaan / Penyuluhan oleh fasilitator di InstitusiPendidikan (SMP dan Perguruan tinggi)
Penggandaan dan Penditribusian Material Kampanye ABAT
Koordinasi dengan Fasilitator dalam rangka Monitoring Pelaksanaan ABAT
Kegiatan ABAT (Mario apa’ Uissangi
Leaflet Pengadaan ABAT 2014
Leaflet Pengadaan ABAT TAHUN 2014
Implementasi Kegiatan kampanye ABAT denganpendekatan pendidikan sebaya.
Jambore fasilitator ABAT (nasional) lomba2 fasilitatorABAT.
Materi tentang NAPZA, ROKOK, HIV AIDS masuk dalam kurikulum Poltekes Kemenkes.
Integrasi PHBS dan ABAT dalam kegiatan Pramuka:> SBH “PERTIDA” ( 4 tahunan).> KWARNAS event di Pusat dan Daerah ( 1 tahunan).
Kerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga sertaKemen Sosial memanfaatkan jejaring organisasi kepemudaan, dan perkumpulan olah raga.
Orientasi Guru Dukungan Dunia Usaha & Ormas.
Rencana kedepan
1. Peran dan dukungan lintas sektor masih lemah
2. Pemanfaatan Sumber daya dan potensi yang ada masihaman.
3. Kekuatan SKB 5 Menteri belum menyentuh sampai kebawah (provinsi dan kabupaten).
4. Waktu terbatas capaian masih rendah.
5. Dukungan Pelaksanaan ABAT tahun 2015 berkurangkarena efisiensi
TANTANGAN
ABAT GOES TO SCHOOL Integrasi materi HIV dan AIDS dalam kurikulum
palajaran SMP dan SMA. Pendekatan Pendidik Sebaya.
Peningkatan sosialisasi HIV dan AIDS melalui sosialmedia.
Pemanfaatan Pajak Rokok untuk Kampanye ABAT.Menggalang CSR Dunia Usaha.Penguatan Peran KPAN dan KPAD
SOLUSI
TRIK
TerimaKasih